0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
162 tayangan

Modul 6 Dasar Pemrograman PHP

Dokumen tersebut membahas tentang PHP sebagai bahasa pemrograman server-side untuk membangun web dinamis. PHP dapat berinteraksi dengan database dan menampilkan konten dinamis. Dokumen tersebut juga menjelaskan struktur dasar script PHP, penggunaan variabel, operator, dan komentar dalam PHP.

Diunggah oleh

Lino verlin
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
162 tayangan

Modul 6 Dasar Pemrograman PHP

Dokumen tersebut membahas tentang PHP sebagai bahasa pemrograman server-side untuk membangun web dinamis. PHP dapat berinteraksi dengan database dan menampilkan konten dinamis. Dokumen tersebut juga menjelaskan struktur dasar script PHP, penggunaan variabel, operator, dan komentar dalam PHP.

Diunggah oleh

Lino verlin
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 25

Dasar Pemrograman

PHP

Hands-on Labs 6

I Made Arsa Suyadnya


Program Studi Teknik Elektro, FT - UNUD
2 Dasar Pemrograman PHP

A. Pengenalan PHP
Bahasa pemrograman PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdorf, pada tahun 1995. PHP atau
merupakan singkatan rekursif dari PHP : Hypertext Preprocessor adalah suatu bahasa pemrograman
yang termasuk kategori server side programming. Server side programming adalah jenis bahasa
pemrograman yang nantinya script/program tersebut akan dijalankan oleh server. Selanjutnya hasil
pengolahan script/program tersebut akan dikirim ke client sebagai output.
Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Berbeda dengan HTML yang hanya
bisa menampilkan konten statis, PHP bisa berinteraksi dengan database, file dan folder, sehingga
membuat PHP bisa menampilkan konten yang dinamis dari sebuah website. PHP adalah bahasa
scripting, bukan bahasa tag-based seperti HTML. PHP termasuk bahasa yang cross-platform, ini artinya
PHP bisa berjalan pada sistem operasi yang berbeda-beda (Windows, Linux, ataupun Mac). Program PHP
ditulis dalam file plain text (teks biasa) dan mempunyai akhiran/ekstensi ".php".
Untuk dapat berjalan, PHP membutuhkan web server, yang bertugas untuk memproses file-file php
dan mengirimkan hasil pemrosesan dalam bentuk HTML untuk ditampilkan di browser client. Secara
sederhana, prinsip kerja PHP dapat dilihat pada Gambar 1. Web server sendiri adalah software yang di-
install pada komputer server yang berada di jaringan intranet atau internet yang berfungsi untuk
melayani permintaan-permintaan web dari client. Web server yang paling banyak digunakan saat ini
untuk PHP adalah "Apache" (www.apache.org). Selain Apache, PHP juga memerlukan PHP binary
(www.php.net) yang bisa dikonfigurasikan sebagai modul Apache atau pun sebagai aplikasi CGI
(Common Gateway Interface). Untuk media penyimpanan datanya (database server), PHP biasa
menggunakan "MySQL" (www.mysql.com) walaupun PHP juga mendukung banyak DBMS (Database
Management System) lainnya.

Gambar 1. Prinsip Kerja PHP

Untuk meng-install dan mengkonfigurasi ketiga software tersebut (Apache, MySQL, PHP) agar
dapat berjalan dan saling terhubung, memang cukup sulit. Maka dari itu dibuatlah paket software LAMP,
XAMPP, MAMP, WAMP, dan lain-lain untuk membantu proses instalasi dan konfigurasi. Dalam satu kali
3 Dasar Pemrograman PHP

instalasi, sudah mencakup ketiga software tersebut dan sudah dikonfigurasi untuk keperluan lingkungan
pengembangan aplikasi web. Sehingga, programmer web hanya tinggal menulis program PHP dan
langsung menjalankan atau melakukan tes terhadap program yang ditulis tersebut melalui web
browser. Untuk mendapatkan paket software web server tersebut dapat men-download dari website
yang bersangkutan (untuk XAMPP: http://www.apachefriends.org dan untuk WampServer:
http://www.wampserver.com/en/).

B. Struktur Dasar Script PHP


Kode PHP disimpan sebagai plain text dalam format ASCII, sehingga kode PHP dapat ditulis hampir
di semua editor text seperti windows notepad, windows wordpad, Notepad++, dan lainnya. Kode PHP
adalah kode yang disertakan di sebuah halaman HTML dan kode tersebut dijalankan oleh server
sebelum dikirim ke browser. Kode-kode PHP dituliskan diantara tanda berikut ini.

<?php ..... ?>

Blok scripting PHP selalu diawali dengan <?php dan diakhiri dengan ?>. Blok scripting PHP dapat
ditempatkan dimana saja di dalam dokumen. Setiap baris kode PHP harus diakhiri dengan semikolon (;).
Semikolon ini merupakan separator yang digunakan untuk membedakan satu instruksi dengan instruksi
lainnya.
Script PHP yang dibuat harus disimpan dalam ekstensi .php. Apabila tidak, maka script tidak
akan bisa dijalankan dan hanya dianggap sebagai teks biasa. Dahulu script PHP dapat juga disimpan
dalam bentuk ekstensi .php3, namun hal ini berlaku untuk PHP versi 3.x saja. Sejak rilis 4.x ke atas,
ekstensi tersebut tidak digunakan lagi.
Untuk dapat dijalankan, script PHP yang dibuat harus diletakkan dalam root direktori dari web
server. Sebagai contoh, apabila menggunakan XAMPP yang di-install pada komputer local (localhost)
dengan sistem operasi Windows, script PHP diletakkan dalam direktori C:\xampp\htdocs.

Contoh script PHP dalam dokumen HTML:

<html>
<head>
<title>Halaman PHP pertamaku</title>
</head>
<body>
<h1>Script PHP dalam HTML</h1>
<?php
echo "Hello World!";
echo "Hello World!";
echo "Hello World!";
echo "Hello World!";
echo "Hello World!";
?>
</body>
</html>

Pada contoh script di atas, karena dalam dokumen HTML di atas terdapat script PHP, maka file di
atas nantinya juga harus disimpan menggunakan ekstensi .php, bukan .htm atau .html. Misalnya
disimpan dengan nama test1.php dalam folder 'test' dan untuk memanggilnya menggunakan URL
http://localhost/test/test1.php
4 Dasar Pemrograman PHP

1. Penggunaan variabel
Variabel dalam pemrograman digunakan untuk menyimpan suatu nilai dan jika suatu saat nilai
tersebut diperlukan kembali untuk proses perhitungan, maka cukup memanggil nama variabel tersebut.
Dalam PHP, nama suatu variabel ditandai dengan tanda $. Berikut ini adalah sintaks untuk
menyimpan nilai ke dalam suatu variabel (dikenal juga dengan istilah assignment).

$namaVariabel = nilai;

Adapun beberapa aturan penulisan nama variabel adalah sebagai berikut:


 Nama variabel harus diawali dengan huruf atau underscore ( _ )
 Nama variabel hanya boleh dituliskan dengan alpha numeric a-z, A-Z, 0-9 dan underscore
 Nama variabel yang terdiri lebih dari satu kata, dapat dipisahkan dengan underscore

Berikut ini beberapa contoh menyimpan nilai ke dalam variabel.

<?php
$teks = "Hello World!";
$sebuah_bilangan = 4;
$bilanganYangLain = 8.567;
$teks2 = $teks;
?>

Keterangan:
 Perintah pertama digunakan untuk menyimpan nilai berupa string ke dalam variabel bernama $teks.
 Perintah kedua digunakan untuk menyimpan nilai berupa bilangan bulat 4 ke dalam variabel
bernama $sebuah_bilangan.
 Perintah ketiga digunakan untuk menyimpan nilai berupa bilangan riil 8.567 ke dalam variabel
bernama $bilanganYanglain.
 Perintah keempat digunakan untuk menyimpan nilai yang tersimpan dalam variabel $teks, dalam hal
ini juga "Hello World!".

Catatan Penting:
Besar kecilnya huruf dalam nama variabel sangat berpengaruh. Maksudnya misalnya membuat variabel
$a dengan $A, keduanya adalah berbeda. Sifat ini dinamakan case sensitive.

2. Menampilkan nilai variabel


Untuk menampilkan nilai yang telah tersimpan dalam variabel, digunakan echo. Berikut ini contoh
penggunaannya:

<?php
$teks = "Hello World!";
$sebuah_bilangan = 4;
$bilanganYangLain = 8.567;
$teks2 = $teks;
echo $teks;
echo "<br />" . $sebuah_bilangan;
echo "<br />Isi dari variabel \$bilanganYangLain : " . $bilanganYangLain;
echo "<br />Isi dari variabel \$teks2 adalah : " . $teks2;
?>
5 Dasar Pemrograman PHP

Keterangan:
 Tanda titik (dot) digunakan untuk menggabungkan string. Dalam hal ini, nilai yang akan ditampilkan
dianggap sebagai suatu string.
 Tanda backslash (\) di depan $ pada script di atas digunakan untuk menampilkan tanda $ ke dalam
browser.

3. Menyisipkan komentar dalam script PHP


Seperti halnya bahasa pemrograman yang lain, komentar dalam suatu kode PHP tidak akan
dieksekusi atau diproses. Biasanya komentar digunakan untuk memberikan deskripsi tentang script
secara keseluruhan atau memberikan penjelasan pada baris perintah tertentu.

Terdapat dua cara memberikan komentar dalam PHP, yaitu:


 Menggunakan tanda // di depan teks komentar. Perintah ini hanya bisa berlaku untuk komentar
dalam satu baris
 Menggunakan tanda /* di depan teks komentar dan diakhiri dengan */. Perintah ini dapat digunakan
untuk komentar yang terdiri lebih dari satu baris.

Contoh:

<?php
echo "Hello World!"; // perintah ini akan mencetak Hello World!
?>
Contoh yang lain:
<?php
/*
Berikut ini adalah perintah
untuk menampilkan teks Hello World
pada browser
*/
echo "Hello World!";
?>

C. Operator
Operator adalah simbol yang digunakan dalam program untuk melakukan suatu operasi, misalnya
penjumlahan atau perkalian, perbandingan kesamaan dua buah nilai, atau bahkan memberikan nilai ke
variabel. Nilai yang dioperasikan oleh operator (disebut operand atau argumen) bersama-sama operator
membentuk ekspresi (ungkapan). sebagai contoh:

2 + 3 * 4

disebut ekspresi. Tanda + dan * disebut operator, sedangkan 2, 3 dan 4 adalah operand atau argumen.
Ada beberapa macam operator yang bisa digunakan, diantaranya adalah operator aritmetika,
operator penugasan, operator perbandingan dan operator logika.

1. Operator Aritmetika
Operator aritmetika digunakan untuk operasi perhitungan yang melibatkan nilai berupa bilangan
atau dalam operasi matematika. Ada beberapa macam operator aritmetika seperti terlihat pada Tabel 1
berikut ini.
6 Dasar Pemrograman PHP

Tabel 1. Operator Aritmetika pada PHP


Operator Makna Contoh
+ Penjumlahan 2+4
- Pengurangan 6-2
* Perkalian 5*3
/ Pembagian 15 / 3
% Modulus/sisa hasil bagi 43 % 10
++ Increment x=5; x++
-- Decrement x=5; x--

Contoh script:

<?php
$penjumlahan = 2 + 4;
$pengurangan = 6 - 2;
$perkalian = 5 * 3;
$pembagian = 15 / 3;
$modulus = 5 % 2;
echo "Hasil: 2 + 4 = " . $penjumlahan."<br>";
echo "Hasil: 6 - 2 = " . $pengurangan."<br>";
echo "Hasil: 5 * 3 = " . $perkalian."<br>";
echo "Hasil: 15 / 3 = " . $pembagian."<br>";
echo "Hasil: 5 % 2 = " . $modulus;
?>

 Tingkat Presedensi
Perlu berhati-hati dalam menggunakan operator aritmetika, terutama jika menggunakan lebih dari
satu operator yang berbeda dalam satu statement perhitungan, sebagai contoh script berikut ini:

<?php
$a = 3 + 4 * 5 – 6;
echo $a;
?>

Apabila script di atas dijalankan, maka hasil yang muncul bukan 29, tapi 17. Hal ini terjadi, karena
operasi aritmatik yang dikerjakan terlebih dahulu adalah perkalian (*). Perkalian memiliki tingkat
presedensi yang lebih tinggi daripada + dan -. Setelah perkalian dikerjakan, maka operasi yang
dikerjakan adalah + dan -. Keduanya, + dan -, memiliki tingkat presedensi yang sama. Jika kedua
operator memiliki pesedensi yang sama, maka bagian yang lebih kiri akan dikerjakan lebih dahulu.
Operator lainnya yang memiliki presedensi yang sama dengan perkalian adalah pembagian (/) dan
modulo (%). Agar bagian operasi tertentu dari statement perhitungan dikerjakan lebih dahulu maka
dapat menggunakan tanda kurung, seperti contoh berikut.

<?php
$a = (3 + 4) * 5 – 6;
echo $a;
?>
7 Dasar Pemrograman PHP

 Operator Pre/Post Increment dan Decrement


Operator ini hanya digunakan pada proses increment maupun decrement dengan tingkat 1.
Berikut ini adalah operator yang termasuk jenis ini:

$x++;
ekuivalen dengan $x += 1; atau $x = $x + 1;

$x--;
ekuivalen dengan $x -= 1; atau $x = $x – 1;

Contoh:
<?php
$x = 4;
$x++;
echo "Nilai x yang baru : ". $x;

$x = 4;
$x--;
echo "Nilai x yang baru : ". $x;
?>

2. Operasi Penugasan (Assignment Operators)


Salah satu operator penugasan yang sering ditemui adalah operator =, yang digunakan untuk
memberikan nilai ke suatu variabel. Selain itu, PHP menyediakan operator yang terkait dengan
pemberian nilai ke suatu variabel sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Operator Penugasan pada PHP


Operator Contoh Operasi yang ekuivalen
+= $x += 2; $x = $x + 2;
-= $x -= 4; $x = $x - 4;
*= $x *= 3; $x = $x * 3;
/= $x /= 2; $x = $x / 2;
%= $x %= 5; $x = $x % 5;
.= $my_str.="hello"; $my_str = $my_str . "hello";

3. Operasi Perbandingan (Comparison Operators)


Operator perbandingan atau dikenal juga sebagai operator relasional adalah operator yang
digunakan untuk melakukan perbandingan dua buah operand dan menghasilkan nilai benar atau salah
(true atau false). Yang termasuk ke dalam kelompok operator ini, dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Operator Perbandingan pada PHP


Operator Keterangan Contoh
== sama dengan 5==8 returns false
!= tidak sama dengan 5!=8 returns true
> lebih besar dari 5>8 returns false
< kurang dari 5<8 returns true
>= kurang dari dengan 5>=8 returns false
<= kurang dari dengan 5<=8 returns true
8 Dasar Pemrograman PHP

4. Operator Logika
Operator logika biasa digunakan untuk menggabungkan kondisi berganda dan menghasilkan
sebuah ekspresi yang bernilai benar atau salah. Berikut pada Tabel 4 ditampilkan operator yang
termasuk ke dalam kelompok operator logika.

Tabel 4. Operator Logika pada PHP


Operator Keterangan Contoh
&& and x=6; y=3

(x < 10 && y > 1)


returns true

|| or x=6; y=3

(x==5 || y==5)
returns false

! not x=6; y=3

!(x==y) returns true

Operator and atau && menghasilkan nilai benar jika kedua operand bernilai benar. Operator or
atau || menghasilkan nilai benar apabila ada salah satu operand yang bernilai benar.

D. Statement Kontrol
Dalam dunia pemrograman umumnya, terdapat 2 jenis statement kontrol yaitu: statement kontrol
kondisional (bersyarat) dan statement kontrol perulangan (looping).
Statement kontrol kondisional adalah statement kontrol yang digunakan untuk mengatur kapan
suatu perintah akan dijalankan. Dengan statement ini kita bisa mengatur kapan suatu perintah akan
dijalankan, yaitu ketika telah dipenuhinya suatu syarat tertentu. Sedangkan statement kontrol
perulangan digunakan untuk mengatur perintah yang dijalankan secara berulang-ulang.
Dalam PHP, terdapat dua buah statement kontrol yang termasuk statement kontrol kondisional,
yaitu IF dan SWITCH. Sedangkan yang termasuk statement kontrol perulangan adalah: FOR, WHILE, DO
WHILE dan FOREACH.

1. Statement If
Pernyataan if biasa digunakan untuk mengambil keputusan berdasarkan suatu kondisi. PHP
memiliki tiga macam bentuk if, yaitu:

 if
Bentuk pertama if berupa:
if (condition) {
code to be executed if condition is true;
}
9 Dasar Pemrograman PHP

Contoh:
<html>
<body>
<?php
$total_beli = 200000;
$keterangan = "Tidak dapat diskon";

if ($total_beli >= 100000){


$keterangan = "Dapat diskon";
}
echo $keterangan;
?>
</body>
</html>

 if-else
Bentuk ini digunakan apabila ingin menjalankan suatu tindakan tertentu bila kondisi bernilai benar
dan menjalankan tindakan yang lain kalau kondisi bernilai salah.

Bentuk pernyataan:
if (condition) {
code to be executed if condition is true;
} else {
code to be executed if condition is false;
}

Contoh:
<html>
<body>
<?php
$d=date("D");
if ($d=="Fri"){
echo "Have a nice weekend!";
} else {
echo "Have a nice day!";
}
?>
</body>
</html>

 if-elseif
Pernyataan if-elseif sangat bermanfaat untuk melakukan pengambilan keputusan yang melibatkan
banyak alternatif.

Bentuk pernyataan:
if (condition) {
code to be executed if condition is true;
} elseif (condition) {
code to be executed if condition is true;
} else {
code to be executed if condition is false;
}

Contoh:
<html>
<body>
<?php
10 Dasar Pemrograman PHP

$d=date("D");
if ($d=="Fri"){
echo "Have a nice weekend!";
}elseif ($d=="Sun"){
echo "Have a nice Sunday!";
}else{
echo "Have a nice day!";
}
?>
</body>
</html>

2. Statement Switch
Switch digunakan untuk melakukan suatu aksi dari beberapa aksi yang berbeda berdasarkan pada
satu atau lebih kondisi yang berbeda.

Bentuk pernyataan:
switch (n) {
case label1:
code to be executed if n=label1;
break;
case label2:
code to be executed if n=label2;
break;
case label3:
code to be executed if n=label3;
break;
...
default:
code to be executed if n is different from all labels;
}

Contoh:
<html>
<body>
<?php
$favcolor = "red";

switch ($favcolor) {
case "red":
echo "Your favorite color is red!";
break;
case "blue":
echo "Your favorite color is blue!";
break;
case "green":
echo "Your favorite color is green!";
break;
default:
echo "Your favorite color is neither red, blue, or green!";
}
?>
</body>
</html>

3. Statement While
Pernyataan while merupakan salah satu pernyataan yang berguna untuk melakukan suatu
perulangan. Adapun bentuk pernyataannya:
11 Dasar Pemrograman PHP

while (condition is true) {


code to be executed;
}

Pernyataan while akan memeriksa nilai kondisi/ekspresi terlebih dahulu. jika bernilai benar maka
pernyataan-pernyataan atau kode yang tedapat dalam { } akan dijalankan dan kemudian
kondisi/ekspresi dievaluasi lagi. Proses ini diulang terus-menerus sampai kondisi atau ekspresi bernilai
salah.
Contoh berikut ini menunjukkan penggunaan while untuk menampilkan bilangan 1 hingga 5.

<html>
<body>
<?php
$x = 1;

while($x <= 5) {
echo "Bilangan: $x <br>";
$x++;
}
?>
</body>
</html>

4. Statement Do While
Pernyataan do-while mempunyai kegunaan yang serupa dengan pernyataan while. Bentuk
pernyataannya:

do {
code to be executed;
} while (condition is true);

Perulangan akan berakhir jika kondisi atau ekspresi (yang diuji sesudah pernyataan atau kode
dijalankan) bernilai salah. Dalam perulangan do-while, paling tidak pernyataan dalam { } akan dieksekusi
sekali.
Contoh berikut ini menunjukkan penggunaan do-while untuk menampilkan bilangan 1 hingga 5.

<html>
<body>
<?php
$x = 1;

do{
echo "Bilangan: $x <br>";
$x++;
}while ($x <= 5);
?>
</body>
</html>

5. Statement For
Pernyataan for juga merupakan pernyataan yang biasa digunakan untuk menangani perulangan
proses. Bentuk pernyataannya:
12 Dasar Pemrograman PHP

for (initialization; condition; increment) {


code to be executed;
}

Statatemen for bekerja sebagai berikut :


1. Inisialisasi sebagai nilai awal
2. Kondisi diuji, jika bernilai true (benar), maka perulangan dilakukan dengan mengerjakan blok
pernyataan jika bernilai false (salah) maka perulangan berhenti dan blok pernyataan dilewati
3. Jika blok pernyataan hanya terdiri satu baris maka tanda kurung kurawal dapat ditiadakan
4. Increment merupakan nilai penambahan atau pengurangan untuk mengulangi pengerjaan blok
pernyataan jika kondisi masih terpenuhi.
Contoh berikut ini menunjukkan penggunaan for untuk menampilkan bilangan 0 hingga 10.

<html>
<body>
<?php
for ($x = 0; $x <= 10; $x++) {
echo "Bilangan: $x <br>";
}
?>
</body>
</html>

E. Array
Selama ini bentuk variabel yang dibuat untuk menyimpan suatu value atau nilai adalah berbentuk
tunggal. Maksudnya, satu variabel hanya bisa untuk menyimpan sebuah value saja. Misalkan sebuah
value telah disimpan atau di-assign ke dalam sebuah variabel, selanjutnya variabel tersebut akan di-
assign kembali dengan sebuah value yang lain, maka value yang sebelumnya akan ditimpa oleh value
yang baru.

Berbeda dengan variabel, array adalah suatu wadah yang dapat menampung sejumlah nilai.
Misalkan suatu variabel bernama X bertipe data array, maka X ini dapat dibayangkan seperti Gambar 2
berikut.

Gambar 1. Gambaran array

Dalam terminologi array, array X di atas dikatakan mempunyai beberapa buah elemen yang
berhingga yakni sejumlah N. Setiap elemen dikenali dengan indeks-nya: 0,1,2,3,...,N-1. PHP secara
bawaan menggunakan indeks dimulai dengan nol.

 Menciptakan array
Suatu array dapat diciptakan dengan menggunakan konstruksi array. Sebagai contoh, array yang
berisi 4 buah kota dapat dibentuk dengan menggunakan pernyataan berikut.

$kota = array("Yogya","Solo","Bandung","Bogor");
13 Dasar Pemrograman PHP

Alternatif lainnya, dapat menggunakan sederetan pernyataan berikut.


$kota[] = "Yogya";
$kota[] = "Solo";
$kota[] = "Bandung";
$kota[] = "Bogor";

Keempat pernyataan di atas dapat juga ditulis menjadi:


$kota[0] = "Yogya";
$kota[1] = "Solo";
$kota[2] = "Bandung";
$kota[3] = "Bogor";

atau dapat ditulis menjadi:

$kota = array(0=>"Yogya",1=>"Solo",2=>"Bandung",3=>"Bogor");

Angka yang diletakkan di dalam tanda [ ] merupakan kunci atau indeks dari array. Pada praktiknya,
indeks tidak harus dimulai dari nol. Bahkan dapat menciptakan indeks yang tidak urut. Misalnya:

$wadah[10] = 60;
$wadah[17] = 65;
$wadah[25] = 55;

Perlu diketahui, apabila menuliskan pernyataan seperti:

$wadah[] = 67;

maka indeks yang akan digunakan berupa indeks tertinggi dari elemen-elemen array yang sudah
terbentuk ditambah dengan satu. Jadi, sekiranya menuliskan empat pernyataan berikut:

$wadah[10] = 60;
$wadah[3] = 65;
$wadah[8] = 55;
$wadah[] = 67;

maka angka 67 akan disimpan ke elemen array yang memiliki indeks berupa 11 (10 + 1).

 Mengambil isi array


Untuk mengambil isi array, dapat menggunakan notasi berikut ini.

$nama_array[indeks]

Contoh:
<?php
$x = array(10, 12, 3, 44, 50, "hallo");

// akan menampilkan value pada indeks ke-0, yaitu 10


echo $x[0];

// akan menampilkan value pada indeks ke-5, yaitu 'hallo'


echo $x[5];

// mengganti value pada indeks ke-2 dengan value yang baru (-3)
$x[2] = -3;
14 Dasar Pemrograman PHP

// akan menghasilkan -3 (yang tampil bukan 3 karena sudah


// ditimpa -3)
echo $x[2];
?>

 Mengetahui jumlah elemen array


PHP menyediakan fungsi bernama count() yang berguna untuk mendapatkan jumlah elemen array.
Fungsi ini memerlukan argumen berupa array bersangkutan. Sebagai contoh:

<?php
$musik = array("Jazz","Blues","Fusion");
echo "Jumlah elemen : ".count($musik);
?>

akan menampilkan tulisan: "Jumlah elemen = 3", yang menyatakan bahwa jumlah elemen array musik
adalah 3.

Adapun contoh lain penggunaan fungsi count() untuk menampilkan isi atau nilai dari suatu array
menggunakan mekanisme perulangan adalah sebagai berikut.

<?php
$kota = array("Yogya","Solo","Bandung","Bogor");
$jumlah = count($kota);
for ($i=0; $i<$jumlah; $i++){
echo "Elemen berindeks $i : $kota[$i] <br>";
}
?>

 Array dengan indeks berupa string


Sejauh ini, contoh penggunaan array masih menggunakan indeks bertipe integer. Selain indeks
bertipe integer, PHP juga memperkenankan indeks bertipe string.

Contoh:

<?php
$hari["Sunday"] = "Minggu";
$hari["Monday"] = "Senin";
$hari["Tuesday"] = "Selasa";
$hari["Wednesday"] = "Rabu";

echo $hari["Tuesday"];
?>

F. POST dan GET Request


POST dan GET merupakan metode yang digunakan untuk mengirimkan nilai variabel/data ke
halaman lain untuk diproses lebih lanjut. Dalam bagian ini akan dibahas perbedaan diantara kedua
metode tersebut.

1.POST Request
Untuk dapat memahami POST request perhatikan contoh berikut ini. Dalam contoh ini, akan
membuat sebuah form yang digunakan untuk login.
15 Dasar Pemrograman PHP

login.php

<html>
<title>POST Request</title>
<body>
Silakan Login dengan Username dan Password Anda
<form action="view.php" method="POST">
<table>
<tr>
<td>Username</td>
<td><input type="text" name="username"/></td>
</tr>
<tr>
<td>Password</td>
<td><input type="password" name="password"/></td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td><input type="submit" value="Login"/></td>
</tr>
</table>
</form>
</body>
</html>

Pada form di atas dapat dilihat bahwa terdapat dua komponen dalam form, yang masing-masing
memiliki nama 'username' dan 'password' (perhatikan atribut name="…" pada komponen). Keduanya
merupakan komponen form berbentuk text box. Selanjutnya, perhatikan bagian atribut
action="proses.php". Atribut ini memiliki makna bahwa apabila tombol Login tersebut diklik, maka data
yang diisikan pada form nantinya akan dikirim dan diolah pada script bernama view.php.

view.php

<html>
<title>POST Request</title>
<body>
Username : <?php echo $_POST["username"]; ?><br/>
Password : <?php echo $_POST["password"]; ?>
</body>
</html>

Untuk mengetahui hasilnya, buka login.php melalui browser (pastikan kedua file ini: login.php dan
view.php tersimpan di direktori htdocs pada web server). Kemudian sebagai input untuk username dan
password, masing-masing adalah budi dan elektro. Setelah itu, klik tombol Login untuk mengirimkan
data. Hasilnya dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini.
16 Dasar Pemrograman PHP

Gambar 2. Hasil proses dari POST request

2. GET Request
Untuk dapat memahami GET request maka contoh sebelumnya yakni file login.php akan dirubah
menjadi seperti berikut ini.

login.php

<html>
<title>GET Request</title>
<body>
Silakan Login dengan Username dan Password Anda
<form action="view.php" method="GET">
<table>
<tr>
<td>Username</td>
<td><input type="text" name="username"/></td>
</tr>
<tr>
<td>Password</td>
<td><input type="password" name="password"/></td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td><input type="submit" value="Login"/></td>
</tr>
</table>
</form>
</body>
</html>

Jadi yang dirubah hanya atribut method, menjadi method="GET". Dan kemudian merubah file view.php
seperti berikut ini.

view.php

<html>
<title>POST Request</title>
<body>
Username : <?php echo $_GET["username"]; ?><br/>
Password : <?php echo $_GET["password"]; ?>
17 Dasar Pemrograman PHP

</body>
</html>

Selanjutnya dengan menggunakan input yang sama seperti pada contoh sebelumnya maka hasil yang
diperoleh dapat dilihat pada Gambar 4. Perhatikan hasil pada Gambar 3 dan Gambar 4, keduanya
memberikan hasil yang sama. Perbedaannya, apabila menggunakan metode GET, maka nilai variabel
ditampilkan pada URL sedangkan metode POST tidak menampilkan nilai variabel tersebut.

Gambar 3. Hasil proses dari GET request

Adapun beberapa perbedaan lainnya antara metode POST dan GET dapat dilihat pada Tabel 5
berikut ini.

Tabel 4. Perbedaan antara Metode POST dan GET


POST GET

 Nilai variabel tidak  Nilai variabel ditampilkan di


ditampilkan di URL URL sehingga user dapat
 Lebih aman dengan mudah memasukkan
 Panjang dari URL string tidak nilai variabel baru
dibatasi  Kurang aman
 Pengambilan variabel  Panjang URL string dibatasi
dengan $_POST maksimum sampai 2048
 Biasanya untuk input data karakter
melalui form  Pengambilan variabel dengan
 Digunakan untuk mengirim $_GET
data-data penting seperti  Biasanya untuk input data
password melalui link
 Digunakan untuk mengirim
data-data yang tidak sensitif

G. Cookie
Cookie adalah sepotong data yang disimpan pada komputer milik pengunjung dan digunakan oleh
halaman web dalam mengingat suatu informasi. Dengan mengakses data yang disimpan pada komputer
pengunjung inilah, suatu server bisa mendapatkan kembali informasi yang pernah dikirimkan ke client.
Cookie biasanya digunakan untuk menciptakan sesi yang memungkinkan sesorang dapat masuk ke
halaman-halaman lain tanpa perlu melakukan login kembali.
18 Dasar Pemrograman PHP

 Menciptakan cookie
Untuk menciptakan sebuah cookie, dapat menggunakan setcookie() dengan format sebagai
berikut.
setcookie (nama_cookie, nilai_cookie);

Dalam hal ini, nama_cookie berupa string yang menyatakan nama cookie yang akan diciptakan dan
nilai_cookie menyatakan nilai yang akan disimpan pada nama cookie.

Contoh:
<?php
setcookie("nama", "Demi Moore");
echo "Cookie telah terbentuk ";
?>

Script di atas digunakan untuk menciptakan cookie bernama nama dan isinya berupa "Demi Moore".

Perlu diketahui bahwa pemanggilan fungsi setcookie() perlu dilakukan sebelum teks HTML, mengingat
cookie merupakan bagian dari header HTTP.

 Mengakses cookie
Untuk mengakses cookie, perlu menggunakan super global $_COOKIE.

$_COOKIE["nama_cookie"];

Contoh:
<?php
if isset($_COOKIE["mycookie"]){
echo $_COOKIE["mycookie"];
}else{
echo "Cookie Tidak Ada";
}
?>

Script di atas digunakan untuk menampilkan value dari cookie bernama "mycookie" apabila cookie
tersebut ada (masih tersimpan dalam komputer), sedangkan bila sudah tidak ada maka tampilkan
"Cookie Tidak Ada".

 Menambahkan tanggal kadaluarsa


Secara default, cookie hanya diingat sampai browser berakhir. Agar data tetap diingat walaupun
browser berakhir, maka perlu mengatur waktu kadaluarsanya. Hal ini bisa dilakukan dengan
menggunakan setcookie(), yaitu dengan memberikan waktu kadaluarsa pada argumen ketiga.
Susunannya seperti berikut.
setcookie (nama_cookie, nilai_cookie, waktu_kadaluarsa);

Contoh:
<?php
setcookie("nama", "Demi Moore", time() + 3600);
echo "Cookie telah terbentuk ";
?>
19 Dasar Pemrograman PHP

Script di atas digunakan untuk menciptakan cookie bernama nama dan isinya berupa "Demi Moore"
dengan masa kadaluarsa adalah 1 jam dimulai dari sekarang. time() digunakan untuk memperoleh
waktu sekarang, 3600 menyatakan jumlah detik dalam 1 jam.

 Menghapus cookie
Untuk menghapus suatu cookie, gunakan setcookie() dengan menyebutkan nama cookie pada
argumen pertama, string kosong pada argumen kedua dan kadaluarsa diset ke waktu sebelumnya (masa
lampau) pada argumen ketiga.

Contoh:
<?php
// set kadaluarsa ke satu jam yang lalu
setcookie("nama", "", time() - 3600);
?>
<html>
<body>

<?php
echo "Cookie 'nama' telah dihapus.";
?>

</body>
</html>

H. Session
PHP menyediakan pustaka yang berguna untuk membentuk sebuah sesi dengan menggunakan
session. Berbeda dengan cookie (yang menyimpan data pada client), session diimplementasikan dengan
menyimpan data pada server. Dengan demikian, tidak perlu ada komunikasi bolak-balik antara web
server dan client ketika web server membutuhkan data tersebut.
Setiap kali session dibentuk, akan terdapat referensi yang menunjuk ke session bersangkutan.
Referensi ini dikenal dengan sebutan SID (Session Identifier) atau pengenal session. Nomor referensi ini
dapat dibayangkan seperti nomor transaksi ketika mendapatkan faktur pembelian barang.

 Mengawali dan mengakhiri session


Salah satu cara untuk mengawali sebuah session yaitu dengan memanggil fungsi bernama
session_start(), seperti berikut.
session_start();

Adapun utnuk mengakhiri sebuah session, dapat memanggil fungsi bernama session_destroy(), seperti
berikut.

session_destroy();

Session juga berakhir ketika browser ditutup. Untuk mengetahui pengenal session, dapat memanggil
fungsi bernama session_id(). Fungsi ini akan memberikan string yang menyatakan pengenal session.

Contoh:
<?php
session_start();
echo "Session_ID : ".session_id()."<br>";
session_destroy();
20 Dasar Pemrograman PHP

echo "Setelah session ditutup <br>";


echo "Session_ID : ".session_id();
?>

Hasil pemanggilan script di atas, dapat dilihat pada Gambar 5 berikut ini.

Gambar 4. Mengawali dan mengakhiri session

 Mendaftarkan variabel session


Untuk mendaftarkan variabel session, cukup menggunakan superglobal $_SESSION. Misalnya
variabel yang ingin digunakan bernama var_x, maka dapat dituliskan sebagai berikut.

varsession.php
<?php
session_start();

$_SESSION["var_x"] = "123456";

echo "Session_ID : ".session_id()."<br>";


echo "Isi Variabel Session : ".$_SESSION["var_x"];
?>

 Mengakses variabel session


Seandainya suatu variabel session telah dibentuk oleh suatu script, variabel ini dapat diakses oleh
script lain dengan mula-mula melakukan pemanggilan fungsi session_start() kemudian variabel session
dapat diperoleh melalui $_SESSION.

Contoh:
bacasession.php
<?php
session_start();
echo "Session_ID : ".session_id()."<br>";
echo "Variabel session var_x diakses dari bacasession.php: ";
if (isset($_SESSION["var_x"])){
echo $_SESSION["var_x"];
}else{
echo "Tidak ada";
}
?>

Perhatikan bahwa variabel var_x diakses melalui $_SESSION. Untuk mengetahui keberadaan
variabel session tersebut, dapat mengujinya dengan fungsi isset().
21 Dasar Pemrograman PHP

 Membuang variabel session


Untuk menghilangkan suatu variabel session, cukup menggunakan unset() terhadap variabel
tersebut melalui $_SESSION.

Contoh:
unreg.php
<?php
session_start();
echo "Session_ID : ".session_id()."<br>";
echo "Variabel session var_x diakses dari unreg.php: ".$_SESSION["var_x"]."<br>";

unset($_SESSION["var_x"]);

echo "Variabel session var_x setelah di-unregister: ";


if (isset($_SESSION["var_x"])){
echo $_SESSION["var_x"]."<br>";
}else{
echo "Tidak ada <br>";
}
echo "Session_ID : ".session_id();
?>

Hasil pemanggilan script di atas, dapat dilihat pada Gambar 6 berikut ini.

Gambar 5. Hasil pemanggilan unreg.php

I. Function
Script yang berukuran besar uumnya melibatkan fungsi-fungsi yang diciptakan sendiri oleh
pemrogram. Fungsi adalah blok kode yang ditujukan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu. Dengan
menciptakan fungsi, yang dibuat sekali, fungsi dapat dipanggil berkali-kali di bagian mana pun dalam
script.
Fungsi dapat dideklarasikan dengan menggunakan pernyataan function. Bentuk pendeklarasiannya
adalah sebagai berikut.

function nama_function(parameter)
{
..

..

return variabel;
}
22 Dasar Pemrograman PHP

Setiap function pasti dan harus memiliki nama function. Nama function ini nantinya akan dipanggil
oleh program utama bila akan digunakan. Parameter di sini sifatnya optional (boleh ada, boleh tidak).
Parameter ini ibaratnya input yang akan diolah oleh function. Sedangkan return variabel merupakan
perintah untuk memberikan hasil setelah dikerjakan oleh function. Dalam hal ini perintah return
variabel ini juga bersifat optional (boleh ada, boleh tidak). return variabel ini perlu digunakan bila hasil
dari pengolahan function ini akan digunakan untuk proses yang lain dalam program. Sedangkan bila hasil
dari function tidak akan digunakan oleh program, maka tidak perlu diberikan perintah ini.

Contoh:

Memerlukan return variabel:

<?php
function jumlah($a, $b){
$c = $a + $b;
return $c;
}
echo "Hasil penjumlahannya = ".jumlah(3, 5);
?>

Tidak memerlukan return variabel:

<?php
function tulis($x){
echo "Anda menampilkan ". $x . "<br>";
}
tulis("Hello World..");
tulis("Apa kabar?");
?>

J. Teknik Modularitas
Konsep modularitas dalam pemrograman diperlukan untuk mempermudah dalam
pengorganisasian script/program. Adapun prinsip dari konsep ini adalah meletakkan beberapa perintah
yang menjalankan suatu tugas khusus ke dalam modul atau file script tersendiri. Setiap kali modul
tersebut dibutuhkan, maka hanya menyisipkan modul tersebut ke dalam script yang sedang dibuat
dengan cara memanggilnya.

Adapun cara memanggil modul dengan menggunakan perintah:

include "namafilemodul.php";

Perhatikan gambaran penggunaan konsep modularitas berikut ini:

Misalkan kita membuat modul dan disimpan dalam script bernama modulku.php. Selanjutnya kita juga
membuat script tertentu katakanlah diberi nama file scriptku.php. Kebetulan dalam scriptku.php kita
membutuhkan modulku.php, maka skema yang terjadi dapat dilihat pada Gambar 7 berikut ini.
23 Dasar Pemrograman PHP

Gambar 6. Gambaran penggunaan konsep modularitas

Dari skema di atas, jelas tampak bahwa bila kita memberikan perintah include "modulku.php"; dalam
scriptku.php, maka akan identik dengan bila kita menyisipkan script yang ada dalam modulku.php ke
dalam scriptku.php secara manual.

Contoh:

Dalam contoh ini, akan digunakan konsep modularitas untuk membuat script operasi aritmatika
penjumlahan dari 2 buah bilangan. Untuk input bilangannya disimpan dalam modul tersendiri, misalkan
dinamakan bilangan.php. Selanjutnya modul ini akan di-include-kan ke dalam script penjumlahan.

bilangan.php
<?php
$bil1 = 10;
$bil2 = 5;
?>

jumlah.php
<?php
include "bilangan.php";
$hasil = $bil1 + $bil2;
echo "Hasil penjumlahannya adalah : ".$hasil;
?>

Bentuk script jumlahkan.php di atas akan identik dengan script berikut ini.

<?php
$bil1 = 10;
$bil2 = 5;
$hasil = $bil1 + $bil2;
echo "Hasil penjumlahannya adalah : ".$hasil;
?>
24 Dasar Pemrograman PHP

Latihan:

1. Cobalah kode PHP yang ada dalam modul ini, kemudian perhatikan dan pahami maksud dari kode
PHP tersebut.

Tugas:

1. Ibu ingin mengambil uang tabungan sejumlah Rp. 1.575.250,- yang dimilikinya di sebuah bank.
Misalkan pada saat itu uang pecahan yang berlaku adalah Rp. 100.000,-; Rp. 50.000,-; Rp. 20.000,-;
Rp. 5.000,-; Rp. 100,- dan Rp. 50. Dengan menggunakan script PHP, tentukan banyaknya masing-
masing uang pecahan yang diperoleh ibu tadi!

Lengkapi script berikut:


<?php
$jumlahUang = 1575250;
.
.
.
echo "Jumlah Rp. 100.000 : ".$a. "<br />";
echo "Jumlah Rp. 50.000 : ".$b. "<br />";
echo "Jumlah Rp. 20.000 : ".$c. "<br />";
echo "Jumlah Rp. 5.000 : ".$d. "<br />";
echo "Jumlah Rp. 100 : ".$e. "<br />";
echo "Jumlah Rp. 50 : ".$f. "<br />";
?>

Keterangan:

$a adalah variabel yang menyatakan jumlah pecahan Rp. 100.000,-


$b adalah variabel yang menyatakan jumlah pecahan Rp. 50.000,-
$c adalah variabel yang menyatakan jumlah pecahan Rp. 20.000,-
$d adalah variabel yang menyatakan jumlah pecahan Rp. 5.000,-
$e adalah variabel yang menyatakan jumlah pecahan Rp. 100,-
$f adalah variabel yang menyatakan jumlah pecahan Rp. 50,-

2. Rancanglah sebuah form untuk pendaftaran online mahasiswa baru dalam universitas X. Data yang
nantinya dimasukkan dalam form pendaftaran adalah: Nama Lengkap (text box), Tempat Lahir (text
box), Tanggal Lahir (text box, format: dd-mm-yyyy), Alamat Rumah (text area), Jenis Kelamin
(gunakan radio button: pria/wanita), Asal Sekolah (text box), Nilai UAN (text box). Tambahkan pula
sebuah button submit dan button reset.

Apabila data sudah diisi dan selanjutnya diklik tombol submit, maka kirim data ke sebuah script PHP
(menggunakan method POST) untuk menampilkan apa yang telah diisikan dalam form tersebut.
Berikut contoh output script apabila nama yang diisikan adalah "Joko".

Terimakasih Joko sudah mengisi form pendaftaran.

Nama Lengkap : Joko


Tempat Lahir : XXX
25 Dasar Pemrograman PHP

Tanggal Lahir : TGL-BLN-THN


Alamat Rumah : XXX
Jenis Kelamin : Pria
Asal Sekolah : XXX
Nilai UAN : XXX

3. Terdapat bilangan-bilangan seperti: 283, 182, 381, 119, 391, 591, 123, 124, 284, 215, 312. Buatlah
script dalam PHP untuk menampilkan bilangan terbesar, bilangan terkecil dan menghitung rata-rata
dari bilangan-bilangan tersebut. Untuk menyelesaikan kasus ini, gunakan konsep array.

Petunjuk:

Uploadlah tugas tersebut pada folder “modul-6” pada web hosting masing-masing. Buatlah laporan
pembahasan singkat mengenai kode yang telah dibuat dalam format pdf dan laporan pembahasan
tersebut diupload pula pada folder “modul-6”.

Anda mungkin juga menyukai