Modul 6 Dasar Pemrograman PHP
Modul 6 Dasar Pemrograman PHP
PHP
Hands-on Labs 6
A. Pengenalan PHP
Bahasa pemrograman PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdorf, pada tahun 1995. PHP atau
merupakan singkatan rekursif dari PHP : Hypertext Preprocessor adalah suatu bahasa pemrograman
yang termasuk kategori server side programming. Server side programming adalah jenis bahasa
pemrograman yang nantinya script/program tersebut akan dijalankan oleh server. Selanjutnya hasil
pengolahan script/program tersebut akan dikirim ke client sebagai output.
Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Berbeda dengan HTML yang hanya
bisa menampilkan konten statis, PHP bisa berinteraksi dengan database, file dan folder, sehingga
membuat PHP bisa menampilkan konten yang dinamis dari sebuah website. PHP adalah bahasa
scripting, bukan bahasa tag-based seperti HTML. PHP termasuk bahasa yang cross-platform, ini artinya
PHP bisa berjalan pada sistem operasi yang berbeda-beda (Windows, Linux, ataupun Mac). Program PHP
ditulis dalam file plain text (teks biasa) dan mempunyai akhiran/ekstensi ".php".
Untuk dapat berjalan, PHP membutuhkan web server, yang bertugas untuk memproses file-file php
dan mengirimkan hasil pemrosesan dalam bentuk HTML untuk ditampilkan di browser client. Secara
sederhana, prinsip kerja PHP dapat dilihat pada Gambar 1. Web server sendiri adalah software yang di-
install pada komputer server yang berada di jaringan intranet atau internet yang berfungsi untuk
melayani permintaan-permintaan web dari client. Web server yang paling banyak digunakan saat ini
untuk PHP adalah "Apache" (www.apache.org). Selain Apache, PHP juga memerlukan PHP binary
(www.php.net) yang bisa dikonfigurasikan sebagai modul Apache atau pun sebagai aplikasi CGI
(Common Gateway Interface). Untuk media penyimpanan datanya (database server), PHP biasa
menggunakan "MySQL" (www.mysql.com) walaupun PHP juga mendukung banyak DBMS (Database
Management System) lainnya.
Untuk meng-install dan mengkonfigurasi ketiga software tersebut (Apache, MySQL, PHP) agar
dapat berjalan dan saling terhubung, memang cukup sulit. Maka dari itu dibuatlah paket software LAMP,
XAMPP, MAMP, WAMP, dan lain-lain untuk membantu proses instalasi dan konfigurasi. Dalam satu kali
3 Dasar Pemrograman PHP
instalasi, sudah mencakup ketiga software tersebut dan sudah dikonfigurasi untuk keperluan lingkungan
pengembangan aplikasi web. Sehingga, programmer web hanya tinggal menulis program PHP dan
langsung menjalankan atau melakukan tes terhadap program yang ditulis tersebut melalui web
browser. Untuk mendapatkan paket software web server tersebut dapat men-download dari website
yang bersangkutan (untuk XAMPP: http://www.apachefriends.org dan untuk WampServer:
http://www.wampserver.com/en/).
Blok scripting PHP selalu diawali dengan <?php dan diakhiri dengan ?>. Blok scripting PHP dapat
ditempatkan dimana saja di dalam dokumen. Setiap baris kode PHP harus diakhiri dengan semikolon (;).
Semikolon ini merupakan separator yang digunakan untuk membedakan satu instruksi dengan instruksi
lainnya.
Script PHP yang dibuat harus disimpan dalam ekstensi .php. Apabila tidak, maka script tidak
akan bisa dijalankan dan hanya dianggap sebagai teks biasa. Dahulu script PHP dapat juga disimpan
dalam bentuk ekstensi .php3, namun hal ini berlaku untuk PHP versi 3.x saja. Sejak rilis 4.x ke atas,
ekstensi tersebut tidak digunakan lagi.
Untuk dapat dijalankan, script PHP yang dibuat harus diletakkan dalam root direktori dari web
server. Sebagai contoh, apabila menggunakan XAMPP yang di-install pada komputer local (localhost)
dengan sistem operasi Windows, script PHP diletakkan dalam direktori C:\xampp\htdocs.
<html>
<head>
<title>Halaman PHP pertamaku</title>
</head>
<body>
<h1>Script PHP dalam HTML</h1>
<?php
echo "Hello World!";
echo "Hello World!";
echo "Hello World!";
echo "Hello World!";
echo "Hello World!";
?>
</body>
</html>
Pada contoh script di atas, karena dalam dokumen HTML di atas terdapat script PHP, maka file di
atas nantinya juga harus disimpan menggunakan ekstensi .php, bukan .htm atau .html. Misalnya
disimpan dengan nama test1.php dalam folder 'test' dan untuk memanggilnya menggunakan URL
http://localhost/test/test1.php
4 Dasar Pemrograman PHP
1. Penggunaan variabel
Variabel dalam pemrograman digunakan untuk menyimpan suatu nilai dan jika suatu saat nilai
tersebut diperlukan kembali untuk proses perhitungan, maka cukup memanggil nama variabel tersebut.
Dalam PHP, nama suatu variabel ditandai dengan tanda $. Berikut ini adalah sintaks untuk
menyimpan nilai ke dalam suatu variabel (dikenal juga dengan istilah assignment).
$namaVariabel = nilai;
<?php
$teks = "Hello World!";
$sebuah_bilangan = 4;
$bilanganYangLain = 8.567;
$teks2 = $teks;
?>
Keterangan:
Perintah pertama digunakan untuk menyimpan nilai berupa string ke dalam variabel bernama $teks.
Perintah kedua digunakan untuk menyimpan nilai berupa bilangan bulat 4 ke dalam variabel
bernama $sebuah_bilangan.
Perintah ketiga digunakan untuk menyimpan nilai berupa bilangan riil 8.567 ke dalam variabel
bernama $bilanganYanglain.
Perintah keempat digunakan untuk menyimpan nilai yang tersimpan dalam variabel $teks, dalam hal
ini juga "Hello World!".
Catatan Penting:
Besar kecilnya huruf dalam nama variabel sangat berpengaruh. Maksudnya misalnya membuat variabel
$a dengan $A, keduanya adalah berbeda. Sifat ini dinamakan case sensitive.
<?php
$teks = "Hello World!";
$sebuah_bilangan = 4;
$bilanganYangLain = 8.567;
$teks2 = $teks;
echo $teks;
echo "<br />" . $sebuah_bilangan;
echo "<br />Isi dari variabel \$bilanganYangLain : " . $bilanganYangLain;
echo "<br />Isi dari variabel \$teks2 adalah : " . $teks2;
?>
5 Dasar Pemrograman PHP
Keterangan:
Tanda titik (dot) digunakan untuk menggabungkan string. Dalam hal ini, nilai yang akan ditampilkan
dianggap sebagai suatu string.
Tanda backslash (\) di depan $ pada script di atas digunakan untuk menampilkan tanda $ ke dalam
browser.
Contoh:
<?php
echo "Hello World!"; // perintah ini akan mencetak Hello World!
?>
Contoh yang lain:
<?php
/*
Berikut ini adalah perintah
untuk menampilkan teks Hello World
pada browser
*/
echo "Hello World!";
?>
C. Operator
Operator adalah simbol yang digunakan dalam program untuk melakukan suatu operasi, misalnya
penjumlahan atau perkalian, perbandingan kesamaan dua buah nilai, atau bahkan memberikan nilai ke
variabel. Nilai yang dioperasikan oleh operator (disebut operand atau argumen) bersama-sama operator
membentuk ekspresi (ungkapan). sebagai contoh:
2 + 3 * 4
disebut ekspresi. Tanda + dan * disebut operator, sedangkan 2, 3 dan 4 adalah operand atau argumen.
Ada beberapa macam operator yang bisa digunakan, diantaranya adalah operator aritmetika,
operator penugasan, operator perbandingan dan operator logika.
1. Operator Aritmetika
Operator aritmetika digunakan untuk operasi perhitungan yang melibatkan nilai berupa bilangan
atau dalam operasi matematika. Ada beberapa macam operator aritmetika seperti terlihat pada Tabel 1
berikut ini.
6 Dasar Pemrograman PHP
Contoh script:
<?php
$penjumlahan = 2 + 4;
$pengurangan = 6 - 2;
$perkalian = 5 * 3;
$pembagian = 15 / 3;
$modulus = 5 % 2;
echo "Hasil: 2 + 4 = " . $penjumlahan."<br>";
echo "Hasil: 6 - 2 = " . $pengurangan."<br>";
echo "Hasil: 5 * 3 = " . $perkalian."<br>";
echo "Hasil: 15 / 3 = " . $pembagian."<br>";
echo "Hasil: 5 % 2 = " . $modulus;
?>
Tingkat Presedensi
Perlu berhati-hati dalam menggunakan operator aritmetika, terutama jika menggunakan lebih dari
satu operator yang berbeda dalam satu statement perhitungan, sebagai contoh script berikut ini:
<?php
$a = 3 + 4 * 5 – 6;
echo $a;
?>
Apabila script di atas dijalankan, maka hasil yang muncul bukan 29, tapi 17. Hal ini terjadi, karena
operasi aritmatik yang dikerjakan terlebih dahulu adalah perkalian (*). Perkalian memiliki tingkat
presedensi yang lebih tinggi daripada + dan -. Setelah perkalian dikerjakan, maka operasi yang
dikerjakan adalah + dan -. Keduanya, + dan -, memiliki tingkat presedensi yang sama. Jika kedua
operator memiliki pesedensi yang sama, maka bagian yang lebih kiri akan dikerjakan lebih dahulu.
Operator lainnya yang memiliki presedensi yang sama dengan perkalian adalah pembagian (/) dan
modulo (%). Agar bagian operasi tertentu dari statement perhitungan dikerjakan lebih dahulu maka
dapat menggunakan tanda kurung, seperti contoh berikut.
<?php
$a = (3 + 4) * 5 – 6;
echo $a;
?>
7 Dasar Pemrograman PHP
$x++;
ekuivalen dengan $x += 1; atau $x = $x + 1;
$x--;
ekuivalen dengan $x -= 1; atau $x = $x – 1;
Contoh:
<?php
$x = 4;
$x++;
echo "Nilai x yang baru : ". $x;
$x = 4;
$x--;
echo "Nilai x yang baru : ". $x;
?>
4. Operator Logika
Operator logika biasa digunakan untuk menggabungkan kondisi berganda dan menghasilkan
sebuah ekspresi yang bernilai benar atau salah. Berikut pada Tabel 4 ditampilkan operator yang
termasuk ke dalam kelompok operator logika.
|| or x=6; y=3
(x==5 || y==5)
returns false
Operator and atau && menghasilkan nilai benar jika kedua operand bernilai benar. Operator or
atau || menghasilkan nilai benar apabila ada salah satu operand yang bernilai benar.
D. Statement Kontrol
Dalam dunia pemrograman umumnya, terdapat 2 jenis statement kontrol yaitu: statement kontrol
kondisional (bersyarat) dan statement kontrol perulangan (looping).
Statement kontrol kondisional adalah statement kontrol yang digunakan untuk mengatur kapan
suatu perintah akan dijalankan. Dengan statement ini kita bisa mengatur kapan suatu perintah akan
dijalankan, yaitu ketika telah dipenuhinya suatu syarat tertentu. Sedangkan statement kontrol
perulangan digunakan untuk mengatur perintah yang dijalankan secara berulang-ulang.
Dalam PHP, terdapat dua buah statement kontrol yang termasuk statement kontrol kondisional,
yaitu IF dan SWITCH. Sedangkan yang termasuk statement kontrol perulangan adalah: FOR, WHILE, DO
WHILE dan FOREACH.
1. Statement If
Pernyataan if biasa digunakan untuk mengambil keputusan berdasarkan suatu kondisi. PHP
memiliki tiga macam bentuk if, yaitu:
if
Bentuk pertama if berupa:
if (condition) {
code to be executed if condition is true;
}
9 Dasar Pemrograman PHP
Contoh:
<html>
<body>
<?php
$total_beli = 200000;
$keterangan = "Tidak dapat diskon";
if-else
Bentuk ini digunakan apabila ingin menjalankan suatu tindakan tertentu bila kondisi bernilai benar
dan menjalankan tindakan yang lain kalau kondisi bernilai salah.
Bentuk pernyataan:
if (condition) {
code to be executed if condition is true;
} else {
code to be executed if condition is false;
}
Contoh:
<html>
<body>
<?php
$d=date("D");
if ($d=="Fri"){
echo "Have a nice weekend!";
} else {
echo "Have a nice day!";
}
?>
</body>
</html>
if-elseif
Pernyataan if-elseif sangat bermanfaat untuk melakukan pengambilan keputusan yang melibatkan
banyak alternatif.
Bentuk pernyataan:
if (condition) {
code to be executed if condition is true;
} elseif (condition) {
code to be executed if condition is true;
} else {
code to be executed if condition is false;
}
Contoh:
<html>
<body>
<?php
10 Dasar Pemrograman PHP
$d=date("D");
if ($d=="Fri"){
echo "Have a nice weekend!";
}elseif ($d=="Sun"){
echo "Have a nice Sunday!";
}else{
echo "Have a nice day!";
}
?>
</body>
</html>
2. Statement Switch
Switch digunakan untuk melakukan suatu aksi dari beberapa aksi yang berbeda berdasarkan pada
satu atau lebih kondisi yang berbeda.
Bentuk pernyataan:
switch (n) {
case label1:
code to be executed if n=label1;
break;
case label2:
code to be executed if n=label2;
break;
case label3:
code to be executed if n=label3;
break;
...
default:
code to be executed if n is different from all labels;
}
Contoh:
<html>
<body>
<?php
$favcolor = "red";
switch ($favcolor) {
case "red":
echo "Your favorite color is red!";
break;
case "blue":
echo "Your favorite color is blue!";
break;
case "green":
echo "Your favorite color is green!";
break;
default:
echo "Your favorite color is neither red, blue, or green!";
}
?>
</body>
</html>
3. Statement While
Pernyataan while merupakan salah satu pernyataan yang berguna untuk melakukan suatu
perulangan. Adapun bentuk pernyataannya:
11 Dasar Pemrograman PHP
Pernyataan while akan memeriksa nilai kondisi/ekspresi terlebih dahulu. jika bernilai benar maka
pernyataan-pernyataan atau kode yang tedapat dalam { } akan dijalankan dan kemudian
kondisi/ekspresi dievaluasi lagi. Proses ini diulang terus-menerus sampai kondisi atau ekspresi bernilai
salah.
Contoh berikut ini menunjukkan penggunaan while untuk menampilkan bilangan 1 hingga 5.
<html>
<body>
<?php
$x = 1;
while($x <= 5) {
echo "Bilangan: $x <br>";
$x++;
}
?>
</body>
</html>
4. Statement Do While
Pernyataan do-while mempunyai kegunaan yang serupa dengan pernyataan while. Bentuk
pernyataannya:
do {
code to be executed;
} while (condition is true);
Perulangan akan berakhir jika kondisi atau ekspresi (yang diuji sesudah pernyataan atau kode
dijalankan) bernilai salah. Dalam perulangan do-while, paling tidak pernyataan dalam { } akan dieksekusi
sekali.
Contoh berikut ini menunjukkan penggunaan do-while untuk menampilkan bilangan 1 hingga 5.
<html>
<body>
<?php
$x = 1;
do{
echo "Bilangan: $x <br>";
$x++;
}while ($x <= 5);
?>
</body>
</html>
5. Statement For
Pernyataan for juga merupakan pernyataan yang biasa digunakan untuk menangani perulangan
proses. Bentuk pernyataannya:
12 Dasar Pemrograman PHP
<html>
<body>
<?php
for ($x = 0; $x <= 10; $x++) {
echo "Bilangan: $x <br>";
}
?>
</body>
</html>
E. Array
Selama ini bentuk variabel yang dibuat untuk menyimpan suatu value atau nilai adalah berbentuk
tunggal. Maksudnya, satu variabel hanya bisa untuk menyimpan sebuah value saja. Misalkan sebuah
value telah disimpan atau di-assign ke dalam sebuah variabel, selanjutnya variabel tersebut akan di-
assign kembali dengan sebuah value yang lain, maka value yang sebelumnya akan ditimpa oleh value
yang baru.
Berbeda dengan variabel, array adalah suatu wadah yang dapat menampung sejumlah nilai.
Misalkan suatu variabel bernama X bertipe data array, maka X ini dapat dibayangkan seperti Gambar 2
berikut.
Dalam terminologi array, array X di atas dikatakan mempunyai beberapa buah elemen yang
berhingga yakni sejumlah N. Setiap elemen dikenali dengan indeks-nya: 0,1,2,3,...,N-1. PHP secara
bawaan menggunakan indeks dimulai dengan nol.
Menciptakan array
Suatu array dapat diciptakan dengan menggunakan konstruksi array. Sebagai contoh, array yang
berisi 4 buah kota dapat dibentuk dengan menggunakan pernyataan berikut.
$kota = array("Yogya","Solo","Bandung","Bogor");
13 Dasar Pemrograman PHP
$kota = array(0=>"Yogya",1=>"Solo",2=>"Bandung",3=>"Bogor");
Angka yang diletakkan di dalam tanda [ ] merupakan kunci atau indeks dari array. Pada praktiknya,
indeks tidak harus dimulai dari nol. Bahkan dapat menciptakan indeks yang tidak urut. Misalnya:
$wadah[10] = 60;
$wadah[17] = 65;
$wadah[25] = 55;
$wadah[] = 67;
maka indeks yang akan digunakan berupa indeks tertinggi dari elemen-elemen array yang sudah
terbentuk ditambah dengan satu. Jadi, sekiranya menuliskan empat pernyataan berikut:
$wadah[10] = 60;
$wadah[3] = 65;
$wadah[8] = 55;
$wadah[] = 67;
maka angka 67 akan disimpan ke elemen array yang memiliki indeks berupa 11 (10 + 1).
$nama_array[indeks]
Contoh:
<?php
$x = array(10, 12, 3, 44, 50, "hallo");
// mengganti value pada indeks ke-2 dengan value yang baru (-3)
$x[2] = -3;
14 Dasar Pemrograman PHP
<?php
$musik = array("Jazz","Blues","Fusion");
echo "Jumlah elemen : ".count($musik);
?>
akan menampilkan tulisan: "Jumlah elemen = 3", yang menyatakan bahwa jumlah elemen array musik
adalah 3.
Adapun contoh lain penggunaan fungsi count() untuk menampilkan isi atau nilai dari suatu array
menggunakan mekanisme perulangan adalah sebagai berikut.
<?php
$kota = array("Yogya","Solo","Bandung","Bogor");
$jumlah = count($kota);
for ($i=0; $i<$jumlah; $i++){
echo "Elemen berindeks $i : $kota[$i] <br>";
}
?>
Contoh:
<?php
$hari["Sunday"] = "Minggu";
$hari["Monday"] = "Senin";
$hari["Tuesday"] = "Selasa";
$hari["Wednesday"] = "Rabu";
echo $hari["Tuesday"];
?>
1.POST Request
Untuk dapat memahami POST request perhatikan contoh berikut ini. Dalam contoh ini, akan
membuat sebuah form yang digunakan untuk login.
15 Dasar Pemrograman PHP
login.php
<html>
<title>POST Request</title>
<body>
Silakan Login dengan Username dan Password Anda
<form action="view.php" method="POST">
<table>
<tr>
<td>Username</td>
<td><input type="text" name="username"/></td>
</tr>
<tr>
<td>Password</td>
<td><input type="password" name="password"/></td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td><input type="submit" value="Login"/></td>
</tr>
</table>
</form>
</body>
</html>
Pada form di atas dapat dilihat bahwa terdapat dua komponen dalam form, yang masing-masing
memiliki nama 'username' dan 'password' (perhatikan atribut name="…" pada komponen). Keduanya
merupakan komponen form berbentuk text box. Selanjutnya, perhatikan bagian atribut
action="proses.php". Atribut ini memiliki makna bahwa apabila tombol Login tersebut diklik, maka data
yang diisikan pada form nantinya akan dikirim dan diolah pada script bernama view.php.
view.php
<html>
<title>POST Request</title>
<body>
Username : <?php echo $_POST["username"]; ?><br/>
Password : <?php echo $_POST["password"]; ?>
</body>
</html>
Untuk mengetahui hasilnya, buka login.php melalui browser (pastikan kedua file ini: login.php dan
view.php tersimpan di direktori htdocs pada web server). Kemudian sebagai input untuk username dan
password, masing-masing adalah budi dan elektro. Setelah itu, klik tombol Login untuk mengirimkan
data. Hasilnya dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini.
16 Dasar Pemrograman PHP
2. GET Request
Untuk dapat memahami GET request maka contoh sebelumnya yakni file login.php akan dirubah
menjadi seperti berikut ini.
login.php
<html>
<title>GET Request</title>
<body>
Silakan Login dengan Username dan Password Anda
<form action="view.php" method="GET">
<table>
<tr>
<td>Username</td>
<td><input type="text" name="username"/></td>
</tr>
<tr>
<td>Password</td>
<td><input type="password" name="password"/></td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td><input type="submit" value="Login"/></td>
</tr>
</table>
</form>
</body>
</html>
Jadi yang dirubah hanya atribut method, menjadi method="GET". Dan kemudian merubah file view.php
seperti berikut ini.
view.php
<html>
<title>POST Request</title>
<body>
Username : <?php echo $_GET["username"]; ?><br/>
Password : <?php echo $_GET["password"]; ?>
17 Dasar Pemrograman PHP
</body>
</html>
Selanjutnya dengan menggunakan input yang sama seperti pada contoh sebelumnya maka hasil yang
diperoleh dapat dilihat pada Gambar 4. Perhatikan hasil pada Gambar 3 dan Gambar 4, keduanya
memberikan hasil yang sama. Perbedaannya, apabila menggunakan metode GET, maka nilai variabel
ditampilkan pada URL sedangkan metode POST tidak menampilkan nilai variabel tersebut.
Adapun beberapa perbedaan lainnya antara metode POST dan GET dapat dilihat pada Tabel 5
berikut ini.
G. Cookie
Cookie adalah sepotong data yang disimpan pada komputer milik pengunjung dan digunakan oleh
halaman web dalam mengingat suatu informasi. Dengan mengakses data yang disimpan pada komputer
pengunjung inilah, suatu server bisa mendapatkan kembali informasi yang pernah dikirimkan ke client.
Cookie biasanya digunakan untuk menciptakan sesi yang memungkinkan sesorang dapat masuk ke
halaman-halaman lain tanpa perlu melakukan login kembali.
18 Dasar Pemrograman PHP
Menciptakan cookie
Untuk menciptakan sebuah cookie, dapat menggunakan setcookie() dengan format sebagai
berikut.
setcookie (nama_cookie, nilai_cookie);
Dalam hal ini, nama_cookie berupa string yang menyatakan nama cookie yang akan diciptakan dan
nilai_cookie menyatakan nilai yang akan disimpan pada nama cookie.
Contoh:
<?php
setcookie("nama", "Demi Moore");
echo "Cookie telah terbentuk ";
?>
Script di atas digunakan untuk menciptakan cookie bernama nama dan isinya berupa "Demi Moore".
Perlu diketahui bahwa pemanggilan fungsi setcookie() perlu dilakukan sebelum teks HTML, mengingat
cookie merupakan bagian dari header HTTP.
Mengakses cookie
Untuk mengakses cookie, perlu menggunakan super global $_COOKIE.
$_COOKIE["nama_cookie"];
Contoh:
<?php
if isset($_COOKIE["mycookie"]){
echo $_COOKIE["mycookie"];
}else{
echo "Cookie Tidak Ada";
}
?>
Script di atas digunakan untuk menampilkan value dari cookie bernama "mycookie" apabila cookie
tersebut ada (masih tersimpan dalam komputer), sedangkan bila sudah tidak ada maka tampilkan
"Cookie Tidak Ada".
Contoh:
<?php
setcookie("nama", "Demi Moore", time() + 3600);
echo "Cookie telah terbentuk ";
?>
19 Dasar Pemrograman PHP
Script di atas digunakan untuk menciptakan cookie bernama nama dan isinya berupa "Demi Moore"
dengan masa kadaluarsa adalah 1 jam dimulai dari sekarang. time() digunakan untuk memperoleh
waktu sekarang, 3600 menyatakan jumlah detik dalam 1 jam.
Menghapus cookie
Untuk menghapus suatu cookie, gunakan setcookie() dengan menyebutkan nama cookie pada
argumen pertama, string kosong pada argumen kedua dan kadaluarsa diset ke waktu sebelumnya (masa
lampau) pada argumen ketiga.
Contoh:
<?php
// set kadaluarsa ke satu jam yang lalu
setcookie("nama", "", time() - 3600);
?>
<html>
<body>
<?php
echo "Cookie 'nama' telah dihapus.";
?>
</body>
</html>
H. Session
PHP menyediakan pustaka yang berguna untuk membentuk sebuah sesi dengan menggunakan
session. Berbeda dengan cookie (yang menyimpan data pada client), session diimplementasikan dengan
menyimpan data pada server. Dengan demikian, tidak perlu ada komunikasi bolak-balik antara web
server dan client ketika web server membutuhkan data tersebut.
Setiap kali session dibentuk, akan terdapat referensi yang menunjuk ke session bersangkutan.
Referensi ini dikenal dengan sebutan SID (Session Identifier) atau pengenal session. Nomor referensi ini
dapat dibayangkan seperti nomor transaksi ketika mendapatkan faktur pembelian barang.
Adapun utnuk mengakhiri sebuah session, dapat memanggil fungsi bernama session_destroy(), seperti
berikut.
session_destroy();
Session juga berakhir ketika browser ditutup. Untuk mengetahui pengenal session, dapat memanggil
fungsi bernama session_id(). Fungsi ini akan memberikan string yang menyatakan pengenal session.
Contoh:
<?php
session_start();
echo "Session_ID : ".session_id()."<br>";
session_destroy();
20 Dasar Pemrograman PHP
Hasil pemanggilan script di atas, dapat dilihat pada Gambar 5 berikut ini.
varsession.php
<?php
session_start();
$_SESSION["var_x"] = "123456";
Contoh:
bacasession.php
<?php
session_start();
echo "Session_ID : ".session_id()."<br>";
echo "Variabel session var_x diakses dari bacasession.php: ";
if (isset($_SESSION["var_x"])){
echo $_SESSION["var_x"];
}else{
echo "Tidak ada";
}
?>
Perhatikan bahwa variabel var_x diakses melalui $_SESSION. Untuk mengetahui keberadaan
variabel session tersebut, dapat mengujinya dengan fungsi isset().
21 Dasar Pemrograman PHP
Contoh:
unreg.php
<?php
session_start();
echo "Session_ID : ".session_id()."<br>";
echo "Variabel session var_x diakses dari unreg.php: ".$_SESSION["var_x"]."<br>";
unset($_SESSION["var_x"]);
Hasil pemanggilan script di atas, dapat dilihat pada Gambar 6 berikut ini.
I. Function
Script yang berukuran besar uumnya melibatkan fungsi-fungsi yang diciptakan sendiri oleh
pemrogram. Fungsi adalah blok kode yang ditujukan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu. Dengan
menciptakan fungsi, yang dibuat sekali, fungsi dapat dipanggil berkali-kali di bagian mana pun dalam
script.
Fungsi dapat dideklarasikan dengan menggunakan pernyataan function. Bentuk pendeklarasiannya
adalah sebagai berikut.
function nama_function(parameter)
{
..
..
return variabel;
}
22 Dasar Pemrograman PHP
Setiap function pasti dan harus memiliki nama function. Nama function ini nantinya akan dipanggil
oleh program utama bila akan digunakan. Parameter di sini sifatnya optional (boleh ada, boleh tidak).
Parameter ini ibaratnya input yang akan diolah oleh function. Sedangkan return variabel merupakan
perintah untuk memberikan hasil setelah dikerjakan oleh function. Dalam hal ini perintah return
variabel ini juga bersifat optional (boleh ada, boleh tidak). return variabel ini perlu digunakan bila hasil
dari pengolahan function ini akan digunakan untuk proses yang lain dalam program. Sedangkan bila hasil
dari function tidak akan digunakan oleh program, maka tidak perlu diberikan perintah ini.
Contoh:
<?php
function jumlah($a, $b){
$c = $a + $b;
return $c;
}
echo "Hasil penjumlahannya = ".jumlah(3, 5);
?>
<?php
function tulis($x){
echo "Anda menampilkan ". $x . "<br>";
}
tulis("Hello World..");
tulis("Apa kabar?");
?>
J. Teknik Modularitas
Konsep modularitas dalam pemrograman diperlukan untuk mempermudah dalam
pengorganisasian script/program. Adapun prinsip dari konsep ini adalah meletakkan beberapa perintah
yang menjalankan suatu tugas khusus ke dalam modul atau file script tersendiri. Setiap kali modul
tersebut dibutuhkan, maka hanya menyisipkan modul tersebut ke dalam script yang sedang dibuat
dengan cara memanggilnya.
include "namafilemodul.php";
Misalkan kita membuat modul dan disimpan dalam script bernama modulku.php. Selanjutnya kita juga
membuat script tertentu katakanlah diberi nama file scriptku.php. Kebetulan dalam scriptku.php kita
membutuhkan modulku.php, maka skema yang terjadi dapat dilihat pada Gambar 7 berikut ini.
23 Dasar Pemrograman PHP
Dari skema di atas, jelas tampak bahwa bila kita memberikan perintah include "modulku.php"; dalam
scriptku.php, maka akan identik dengan bila kita menyisipkan script yang ada dalam modulku.php ke
dalam scriptku.php secara manual.
Contoh:
Dalam contoh ini, akan digunakan konsep modularitas untuk membuat script operasi aritmatika
penjumlahan dari 2 buah bilangan. Untuk input bilangannya disimpan dalam modul tersendiri, misalkan
dinamakan bilangan.php. Selanjutnya modul ini akan di-include-kan ke dalam script penjumlahan.
bilangan.php
<?php
$bil1 = 10;
$bil2 = 5;
?>
jumlah.php
<?php
include "bilangan.php";
$hasil = $bil1 + $bil2;
echo "Hasil penjumlahannya adalah : ".$hasil;
?>
Bentuk script jumlahkan.php di atas akan identik dengan script berikut ini.
<?php
$bil1 = 10;
$bil2 = 5;
$hasil = $bil1 + $bil2;
echo "Hasil penjumlahannya adalah : ".$hasil;
?>
24 Dasar Pemrograman PHP
Latihan:
1. Cobalah kode PHP yang ada dalam modul ini, kemudian perhatikan dan pahami maksud dari kode
PHP tersebut.
Tugas:
1. Ibu ingin mengambil uang tabungan sejumlah Rp. 1.575.250,- yang dimilikinya di sebuah bank.
Misalkan pada saat itu uang pecahan yang berlaku adalah Rp. 100.000,-; Rp. 50.000,-; Rp. 20.000,-;
Rp. 5.000,-; Rp. 100,- dan Rp. 50. Dengan menggunakan script PHP, tentukan banyaknya masing-
masing uang pecahan yang diperoleh ibu tadi!
Keterangan:
2. Rancanglah sebuah form untuk pendaftaran online mahasiswa baru dalam universitas X. Data yang
nantinya dimasukkan dalam form pendaftaran adalah: Nama Lengkap (text box), Tempat Lahir (text
box), Tanggal Lahir (text box, format: dd-mm-yyyy), Alamat Rumah (text area), Jenis Kelamin
(gunakan radio button: pria/wanita), Asal Sekolah (text box), Nilai UAN (text box). Tambahkan pula
sebuah button submit dan button reset.
Apabila data sudah diisi dan selanjutnya diklik tombol submit, maka kirim data ke sebuah script PHP
(menggunakan method POST) untuk menampilkan apa yang telah diisikan dalam form tersebut.
Berikut contoh output script apabila nama yang diisikan adalah "Joko".
3. Terdapat bilangan-bilangan seperti: 283, 182, 381, 119, 391, 591, 123, 124, 284, 215, 312. Buatlah
script dalam PHP untuk menampilkan bilangan terbesar, bilangan terkecil dan menghitung rata-rata
dari bilangan-bilangan tersebut. Untuk menyelesaikan kasus ini, gunakan konsep array.
Petunjuk:
Uploadlah tugas tersebut pada folder “modul-6” pada web hosting masing-masing. Buatlah laporan
pembahasan singkat mengenai kode yang telah dibuat dalam format pdf dan laporan pembahasan
tersebut diupload pula pada folder “modul-6”.