Macrocarpa L.) Dengan Pelarut Ethanol Dan Aquades

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

JURNAL TERNAK TROPIKA DOI: 10.21776/ub.jtapro.2017.018.02.

2
Journal of Tropical Animal Production OPEN ACCES Freely available online
Vol 18, No. 2 pp. 8-13, Desember 2017

DAYA HAMBAT EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria


macrocarpa L.) DENGAN PELARUT ETHANOL DAN AQUADES
TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS PENYEBAB
MASTITIS PADA SAPI PERAH

Wina Astriyai1*, Puguh Surjowardojo2, Tri Eko Susilorini2


1
Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya
2
Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya
*Email: [email protected]

ABSTRACT
The purpose of this research was determined effect of inhibitory the Phaleria
macrocarpa L. fruits extract with ethanol and aquades solvents againts Staphylococcus aureus.
Materials used was Staphylococcus aureus which isolated from mastitis milk. Phaleria
macrocarpa L. fruits powder were extracted using ethanol and aquades with concentration
were 10%, 20%, 30% and 40%. Iodips was used as control. Inhibitory of bacteria effect test
was done by well diffusion methods. Variable was inhibition zone of each concentration, both
of ethanol and aquades solvent. Data was analyzed by using two way nested ANOVA and
continued by Duncan Multiple Range Test (DMRT). Result showed that highly significantly
(P<0.01) on inhibition zone of Staphylococcus aures. Diameters of inhibitory was the optimum
inhibition with ethanol solvent (17.46±0.67) mm and aquades solvent (11.14±0.30) mm. The
best of treatment of Phaleria macrocarpa L. fruits extract againts Staphylococcus aureus with
ethanol and aquades solvent was 40%. The conclusion of this research is that mahkota dewa
(Phaleria macrocarpa L.) fruits extract with ethanol and aquades solvent in concentration 40%
had a high ability to inhibit the growth of Staphylococcus aureus. Phaleria macrocarpa L. fruits
extract with ethanol higher in inhibiting capability the Staphylococcus aureus bacteria
compared to aquades solvent.

Keywords : Phaleria macrocarpa L, extract, Ethanol, Aquades, Staphylococcus aureus and


Mastitis

PENDAHULUAN Bakteri yang menyebabkan mastitis


Mahkota dewa (Phaleria subklinis dan sering terdeteksi pada sapi
macrocarpa L.) merupakan tanaman obat perah adalah Staphylococcus aureus,
berwarna merah yang dikenal oleh Streptococcus agalactiae, Staphylococcus
masyarakat. Mahkota dewa ditanam epidermidis dan Escherichia coli
disekitar pekarangan rumah sebagai (Poeloengan, 2009). Staphylococcus
tanaman hias atau di kebun sebagai aureus termasuk salah satu bakteri patogen
tanaman peneduh. Mahkota dewa memiliki yang dapat menyebabkan mastitis
kandungan kimia terdiri dari alkaloid, subklinis. Secara ekonomis bakteri ini
saponin, flavonoid, tannin dan polifenol. sangat merugikan bagi peternak, karena
Alkaloid sebagai detoksifikasi yang dapat dapat menyebabkan penurunan produksi
menetralisir racun didalam tubuh. Saponin susu yang signifikan (sekitar 10-20%),
berfungsi sebagai sumber antibakteri, menurunkan kualitas susu secara umum dan
meningkatkan sistem kekebalan tubuh. meningkatkan jumlah somatic cell count
Flavonoid memiliki kandungan (SCC) pada suatu peternakan yang
antiinflamasi (anti radang), sebagai terinfeksi.
antioksidan sedangkan polifenol sebagai Bakteri Staphylococcus aureus
histamin (anti alergi). Kandungan bahan menempati angka 67% sebagai bakteri
aktif yang berfungsi sebagai antibakteri patogen penyebab terjadinya mastitis.
yaitu saponin dan flavonoid. Senyawa- Staphylococcus aureus menunjukkan
senyawa tersebut yang berperan sebagai warna abu-abu sampai kuning keemasan,
bahan aktif yang dapat menghambat berbentuk bundar, halus, menonjol dan
pertumbuhan Staphylococcus aureus berkilau, menghasilkan toksin yang tahan
(Tristiyanto, 2011).
J. Ternak Tropika Vol 18, No 2: 8-13, 2017 8
Daya hambat ekstrak buah mahkota dewa... Wina Astriyai, dkk. 2017

panas. Staphylococcus aureus merupakan Bahan yang digunakan adalah


bakteri gram positif yang memiliki ciri-ciri aquades, ethanol 96% p.a dan simplisia
berbentuk kokus, diameter 0,7-0,9 μm dan buah mahkota dewa, media MHA (Mueller
tersusun atas sekelompok bentuk yang tidak Hinton Agar), Media NB (Nutrient Broth),
beraturan, tidak membentuk spora dan Ethanol 96% p.a, Aquades dan Kertas
dapat lisis oleh obat-obatan seperti Cakram.
penisilin, dapat bertahan hidup tanpa
oksigen (Dewi, 2013). Staphylococcus Materi Penelitian
aureus mengandung polisakarida dan 1. Bakteri Staphylococcus aureus
protein yang bersifat antigenik dan 2. Buah Mahkota Dewa.
memiliki substansi penting di dalam 3. Larutan Iodips
struktur dinding sel.
Staphylococcus aureus termasuk Metode Penelitian
bakteri gram positif memiliki kepekaan Metode yang digunakanadalah
terhadap antibakteri lebih baik. Hal ini percobaan laboratorium dengan 5
disebabkan oleh struktur dinding sel perlakuan dan 5 ulangan.Metode
mikroba gram positif relatif lebih menggunakan analisis ANOVA dengan
sederhana, sehingga memudahkan senyawa Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola
antimikroba untuk masuk kedalam sel dan tersarang. Konsentrasi perlakuan dapat
menemukan sasaran untuk melakukan dilihat pada Tabel 1.
aktivitas bekerja (Amalia, Wahdaningsih
dan Untari, 2014). Antibakteri adalah zat Tabel 1. Konsentrasi Perlakuan
yang dapat mengganggu pertumbuhan atau P0 = Kontrol Iodips 1 ml
mematikan bakteri dengan cara
mengganggu metabolisme mikroba yang
merugikan. Buah mahkota dewa memiliki Perlakuan Perlakuan yang diberikan
kandungan antibakteri seperti saponin, Ekstrak Ekstrak
flavonoid, alkaloid, tannin dan fenol yang Pelarut Pelarut
sangat efektif dalam mencegah mastitis. Ethanol Aquades
Senyawa fenol pada buah mahkota dewa P1 (10%) 0,5 ml 0,5 ml
berfungsi mengganggu pertumbuhan EBMD + EBMD +
bakteri gram positif. 4,5 ml 4,5 ml
aquades aquades
MATERI DAN METODE P2 (20%) 1 ml 1 ml
Lokasi dan Waktu Penelitian EBMD + 4 EBMD + 4
Penelitian ini dilaksanakan pada ml aquades ml aquades
tanggal 2 Mei – 2 Juni 2016 di P3 (30%) 1,5 ml 1,5 ml
Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak EBMD + EBMD +
Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, 3,5 ml 3,5 ml
LaboratoriumSentral Ilmu Hayati (LSIH) aquades aquades
Universitas Brawijaya dan Laboratorium P4 (40%) 2 ml 2 ml
Bakteriologi Hama dan Penyakit Tanaman EBMD + 3 EBMD + 3
(HPT) Fakultas Pertanian Universitas ml aquades ml aquades
Brawijaya.
Prosedur Penelitian
Alat dan Bahan 1. Prosedur Pembuatan Media MHA
Peralatan yang digunakan adalah a. Dilarutkan Mueller Hinton Agar (MHA)
oven, pisau, wadah plastik, rotary dengan komposisi 12,16 gr/320 ml,
evaporator, corong buchner, shaker kemudian dilarutkan dengan aquades
inkubator, timbangan analitik, erlenmeyer kedalam erlenmeyer 500 ml.
500 ml, gelas media, kertas saring dan b. Ditutup erlenmeyer dengan alumunium
spatula, tabung reaksi, cawan petri, lampu foill kemudian dihomogenkan
spirtus atau bunsen, inkubator, autoklaf, menggunakan magnetic stirrer.
labu erlenmeyer 500 ml, gelas ukur, jangka c. Di sterilisasi menggunakan autoklaf
sorong, mikro pipet, pinset, stirrer, pada suhu 1210C dengan tekanan 15 atm
pengaduk, alumunium foil, kertas label, selama 25 menit.
tissue dan kertas wrap.

J. Ternak Tropika Vol 18, No 2: 8-13, 2017 9


Daya hambat ekstrak buah mahkota dewa... Wina Astriyai, dkk. 2017

d. Dituangkan media MHA ke cawan petri menunjukkan daerah hambatan


masing masing 10 ml dan dibiarkan pertumbuhan bakteri.
hingga dingin dan padat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Ekstraksi Buah Mahkota Dewa Pengukuran zona bening disekitar
Prosedur pembuatan ekstraksi buah cakram kertas terdapat aktivitas untuk
mahkota dewa metode maserasi menghambat bakteri karena adanya
menggunakan pelarut aquades menurut senyawa aktif pada buah mahkota dewa
Tristiyanto (2011). sebagai berikut : yaitu flavonoid, saponin, alkaloid dan
a. Ditimbang serbuk buah mahkota dewa tannin. Ningsih, Zusfahair dan Kartika
sebanyak 150 gram. (2016) metode difusi cakram digunakan
b. Dimasukkan serbuk buah mahkota dewa untuk menentukan aktivitas antibakteri
ke dalam erlenmeyer 1 liter. Staphylococcus aureus.
c. Dilakukan maserasi dengan Hasil dari analisis ragam pada
menambahkan aquades sebanyak 350 ml penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata
atau sampai terendam. diameter zona hambat oleh ekstrak buah
d. Dihimogenkan dengan alat shaker mahkota dewa dengan pelarut ethanol pada
incubator selama 3x24 jam. konsentrasi P1 (10%) sampai P4 (40%)
e. Disaring larutan buah mahkota dewa berpengaruh sangat nyata (P<0,01)
menggunakan vacumm pump sampai terhadap pertumbuhan bakteri
tidak menetes dan diperoleh filtrat. Staphylococcus aureus. Berikut hasil rata-
f. Diuapkan filtrat dengan menggunakan rata pengukuran diameter zona hambat
rotary evaporator dengan suhu 1000C ekstrak buah mahkota dewa terhadap
(Sibuea, 2015). bakteri Staphylococcus aureus dengan
g. Diencerkan ekstrak pekat menjadi pelarut ethanol dan aquades dapat dilihat
beberapa konsentrasi sesuai perlakuan pada Tabel 2.

3. Uji Daya Hambat Tabel 2. Rata-rata pengukuran diameter


Uji daya hambat menggunakan metode zona hambat ekstrak buah mahkota dewa
difusi cakram Gunawan, Sarwiyono, terhadap bakteri Staphylococcus aureus
Surjowardojo (2003) sebagai berikut : dengan pelarut ethanol dan aquades
1. Disiapkan 20 cawan petri yang telah
dituangi media MHA (Mueller Hinton Perlakuan Diameter zona hambat
Agar) dalam bentuk padat (sesuai (mm)
standar MC Farland 108 CFU/ml). Ethanol Aquades
2. Ditambahkan 100 µℓ bakteri aktif dari P1 (10%) 3,10±1,03a 2,81±0,85a
media NB (Nutrient Broth) yang diambil P2 (20%) 7,69±0,41b 4,33±0,99a
b
dari masing-masing botol kultur ke P3 (30%) 14,48±1,27 6,59±1,13a
permukaan media MHA (Mueller P4 (40%) 17,46±0,67 11,14±0,30a
b
Hinton Agar). Keterangan : Superskrip yang berbeda (a-b)
3. Diratakan kultur tersebut dipermukaan pada kolom diatas menunjukkan hasil yang
media MHA (Mueller Hinton Agar) berbeda sangat nyata (P<0,01)
menggunakan spreader glass hingga Berikut perbandingan daya hambat
merata, kemudian ditutup kembali ekstrak buah mahkota dewa terhadap
cawan petri (metode spread plate). bakteri Staphylococcus aureus dengan
4. Dicelupkan kertas cakram ke masing- pelarut ethanol dan aquades dengan
masing konsentrasi dari dua ekstrak dibandingkan daya hambat iodip 10%
buah mahkota dengan dengan pelarut (kontrol) dapat disajikan pada diagram
ethanol dan aquades. dibawah ini :
5. Ditiriskan kertas cakram tersebut hingga
tidak menetes.
6. Diletakkan kertas cakram diatas media
MHA (Mueller Hinton Agar).
7. Diinkubasi media tersebut dengan suhu
370C selama 48 jam.
8. Diamati zona hambat /zona bening
disekeliling paper disk yang

J. Ternak Tropika Vol 18, No 2: 8-13, 2017 10


Daya hambat ekstrak buah mahkota dewa... Wina Astriyai, dkk. 2017

Tabel 3 menunjukkan bahwa


pelarut yang optimal digunakan untuk
ekstrak buah mahkota dewa adalah pelarut
ethanol dengan rata-rata daya hambat
sebesar 10,77 mm sedangkan pelarut
aquades hanya memiliki rata-rata daya
hambat sebesar 6,22. Ethanol digunakan
untuk mengekstraksi senyawa-senyawa
aktif yang bersifat antioksidan dan
antibakteri pada suatu bahan. Berdasarkan
penelitian sebelumnya melaporkan bahwa
pelarut ethanol lebih baik daripada aquades,
Gambar 1. Diagram rataan daya hambat metanol atau pelarut lain dalam
mengekstraksi senyawa antioksidan
Apriyani, Priani dan Gadri (2015) maupun antibakteri. Namun ethanol
luas daerah hambatan berbanding lurus memiliki harga yang lebih mahal
dengan aktivitas antibakteri, semakin kuat dibandingkan dengan aquades. Ekstrak
daya aktivitas antibakteri maka semakin etanol memiliki kemampuan dalam proses
luas daerah hambatannya. Diameter zona ekstraksi yang tinggi untuk semua senyawa.
bisa dihitung dengan penggaris atau jangka Senyawa tersebut yang memiliki
sorong. Semakin tinggi konsentrasi suatu molekul yang rendah diantaranya alkaloid,
zat antimikroba maka akan semakin cepat saponin dan flavonoid (Prayitno, Kusnadi
sel mikroba terbunuh dan terhambat and Murtini, 2016). Septiana, Muchtadi dan
pertumbuhannya (Rahman, 2015). Zakaria (2002) aquades merupakan bentuk
Hasil penelitian menunjukkan bahwaa pelarut yang aplikatif dalam pembuatan
ekstrak buah mahkota dewa dengan pelarut ekstrak. Aquades merupakan pelarut yang
ethanol menunjukkan pada konsentrasi P3 memiliki polaritas tertinggi, sehingga
(30%) dan P4 (40%) dapat menghambat memberikan rendemen paling rendah
pertumbuhan bakteri Staphylococcus dibanding ekstrak pelarut lain. Hal ini
aureus dibandingkan dengan P0 (Iodips), menyebabkan karbohidrat ikut terekstrak,
P1 (10%) dan P2 (20%). Sedangkan Hasil sehingga menyebabkan total fenol per berat
tersebut menunjukkan bahwa ekstrak buah sampel menjadi rendah.
mahkota dewa dengan pelarut aquades
menunjukkan pada konsentrasi P3 (30%) Kemampuan Zat Antibakteri Buah
dan P4 (40%) dapat menghambat Mahkota Dewa
pertumbuhan bakteri Staphylococcus . Daging buah mahkota dewa memiliki
aureus dibandingkan dengan P0 (Iodips), kandungan kimia terdiri dari flavonoid,
P1 (10%) dan P2 (20%). alkaloid, saponin, tannin dan polifenol.
Penentuan konsentrasi yang optimal Kandungan bahan aktif yang berfungsi
dilakukan dengan penentuan pelarut yang sebagai antibakteri yaitu saponin dan
terbaik dalam pembuatan ekstrak buah flavonoid. Senyawa-senyawa tersebut yang
mahkota dewa. Pelarut yang terbaik dari berperan sebagai bahan aktif yang dapat
penelitian ini ditinjau berdasarkan hasil menghambat pertumbuhan Staphylococcus
rata-rata daya hambat yang dihasilkan. aureus (Tristiyanto, 2011).
Berikut nilai rata-rata daya hambat masing- Senyawa saponin dapat bekerja
masing pelarut dapat dilihat pada Tabel 3. sebagai bakteriostatik dengan cara merusak
membran sitoplasma (Nikham dan Basjir,
Tabel 3. Rata-rata daya hambat masing- 2012). Rusaknya membran sitoplasma
masing pelarut dapat mengakibatkan sifat permeabilitas
Pelarut Rata-rata (mm) membran sel berkurang sehingga transport
Ethanol 10,77b zat ke dalam sel dan ke luar sel menjadi
Aquades 6,22a tidak terkontrol. Senyawa tannin berfungsi
Keterangan : Notasi yang berbeda sebagai bakteriolitik. Mekanisme kerja
menunjukkan hasil yang berbeda sangat tannin yaitu aktifitas antibakteri yang
nyata (P<0,01) berhubungan dengan kemampuannya untuk
menginaktifkan adhesin sel mikroba dan
enzim serta menggangu transport protein

J. Ternak Tropika Vol 18, No 2: 8-13, 2017 11


Daya hambat ekstrak buah mahkota dewa... Wina Astriyai, dkk. 2017

pada lapisan dalam sel (Ngajow, Abidjulu 1. Ekstrak buah mahkota dewa
dan Kamu, 2013). menggunakan pelarut ethanol dan
Senyawa flavonoid dapat merusak aquades memiliki kemampuan dapat
membran sitoplasma yang menyebabkan menghambat pertumbuhan bakteri
bocornya metabolit penting dan Staphylococcus aureus
menginaktifkan sistem enzim bakteri. 2. Konsentrasi optimal ekstrak buah
Senyawa fenolik golongan flavonoid yang mahkota dewa dengan pelarut ethanol
dapat larut dalam pelarut etanol. Senyawa dan aquades dapat menghambat
alkaloid bersifat bakteriolitik. Alkaloid pertumbuhan bakteri Staphylococcus
merupakan zat aktif yang dapat aureus pada konsentrasi 40%.
meningkatkan permeabilitas membran
sehingga terjadi hemolisis sel. Apabila Saran
alkaloid berinteraksi dengan bakteri, maka Berdasarkan hasil penelitian untuk
akan pecah atau lisis. bahan teat dipping menggunakan ekstrak
buah mahkota dewa dengan pelarut aquades
Kemampuan Ekstrak Buah Mahkota lebih murah dibandingkan dengan ethanol
Dewa Terhadap Pertumbuhan Bakteri dalam menghambat aktivitas bakteri
Staphylococcus aureus Staphylococcus aureus penyebab mastitis
Mekanisme ekstrak buah mahkota pada sapi perah. Hal ini ditinjau
dewa dalam menghambat bakteri dengan berdasarkan pertimbangan ekonomi.
cara merusak lapisan dinding sel. Dinding
sel bakteri adalah lapisan tebal yang UCAPAN TERIMA KASIH
mampu melindungi bagian dalam dari Penulis mengucapkan terimakasih kepada :
tekanan luar. Senyawa flavonoid berfungsi 1. Keluarga yang memberikan semangat
sebagai bakteriostatik. Mekanisme kerja dan restunya.
flavonoid yaitu mendenaturasi protein sel 2. Dosen pembimbing yang telah
bakteri dan merusak membran sitoplasma memberikan kritik dan saran.
(Nikham dan Basjir, 2012). Senyawa 3. RISTEKDIKTI yang telah memberikan
saponin dapat bekerja sebagai bantuan dana penelitian
bakteriostatik dengan cara merusak
membran sitoplasma. DAFTAR PUSTAKA
Mekanisme kerja antimikroba dari Amalia, S., S. Wahdaningsih dam E. K.
alkaloid dihubungkan dengan kemampuan Untari. 2014. Uji Aktivitas Fraksi n-
alkaloid untuk berikatan dengan DNA sel. Heksan Kulit Buah Naga Merah
Mekanisme kerja tannin yaitu aktifitas (Hylocereus polyrhizus Britto and
antibakteri yang berhubungan dengan Rose) terhadap Bakteri
kemampuannya untuk menginaktifkan Staphylococcus aureus atcc 25923.
adhesin sel mikroba dan enzim serta Trad Med Journal. 19(2): 89-94.
menggangu transport protein pada pada Angelique, L., W. J. Frederik, J. Garmi and
lapisan dalam sel (Ngajow, Abidjulu dan D. P. L. Hester. 2015. The potential
Kamu, 2013). Apabila alkaloid berinteraksi use of natural and structural
dengan bakteri, maka akan pecah atau lisis analogues ofantimicrobial peptides in
(Sari, Komala dan Astuty, 2011). Setelah the fight against neglectedtropical
lisis, senyawa tannin mampu merusak diseases. Molecules. 20(1): 15392-
dinding sel. Tanin dapat merusak membran 15433
sel bakteri, mengkerutkan dinding sel, Apriyani, Y. M., S. E. Priani dan A. Gadri.
sehingga dapat mengganggu permeabilitas 2015. Akktivitas Antibakteri Minyak
sel. Sel tidak dapat melakukan aktivitas Batang Kayu Manis (Cinnamomum
hidup sehingga pertumbuhan akan burmanni Nees Ex Bl.) Terhadap
terhambat bahkan mati. Bakteri Propionibacterium acnes.
ISSN 2460-6472. 350
KESIMPULAN DAN SARAN Dewi, A., K. 2013. Isolasi, Identifikasi dan
Kesimpulan Uji Sensitivitas Staphylococcus
Berdasarkan hasil penelitian ini, aureus terhadap Amoxicillin dari
maka dapat diambil kesimpulan sebagai Sampel Susu Kambing Peranakan
berikut : Ettawa (PE) Penderita Mastitis di
Wilayah Girimulyo, Kulonprogo,

J. Ternak Tropika Vol 18, No 2: 8-13, 2017 12


Daya hambat ekstrak buah mahkota dewa... Wina Astriyai, dkk. 2017

Yogyakarta. Jurnal Sains Veteriner. Sari, B. L., O. Komala dan E. Astuty. 2011.
31(2): 140. Efektivitas Antimikroba Biji Buah
Kamal, R. M., M. A. Bayoumi and S. F. A. Mahkota Dewa (Phaleria
Abd El Aal. 2014. Correlation Macrocarpa [scheff.] Boerl)
between some direct and indirect tests Terhadap Mikroba Gangren Diabet.
for screen detection of subclinical Jurnal Medika. 1(3): 22-30.
mastitis.International Food Research Septiana, A.T., D. Muchtadi dan F. R.
Journal 21(3): 1249-1254. Zakaria. 2002. Aktivitas Antioksidan
Mandal, V., Y. Mohan, and S. Hemalata. Esktrak Dikhlorometana dan Air Jahe
2007. Microwave assisted extraction- Pada Asam Linolenat. Jurnal
aninnovative and promissing Teknologi dan Industri Pangan XIII
extraction tool for medicinal plant (2): 105-110
research,Pharmacognosy Reviews, Taylor, R. E. 1988. Scientific Farm Animal
1(1):18. Production : An Introduction to
Ngajow, M., J. Abidjulu dan V.S Kamu. Animal Science-4th Edition.
2013. Pengaruh Antibakteri Ekstrak Macmillan Publishing Company.
Kulit Batang Matoa (Pometia New York.
pinnata) terhadap Bakteri Tristyanto, N. 2011.Daya Anti Bakteri
Staphylococcus aureus secara in Ekstrak Buah Mahkota Dewa
vitro. Jurnal MIPA Unsrat. 2(2): 128- Terhadap Bakteri Staphylococcus
132. aureus.Analis Kesehatan Akademi
Nikham dan T.E. Basjir. 2012. Uji Bahan Analis Kesehatan Malang. 1(1): 1-10
Antibakteri dari Buah Mahkota Dewa Utomo, A. D., W. R. Rahayu dan B. A.
(Phaleria macrocarpa (Scheff) Dhiani. 2009. Pengaruh Beberapa
Boerl.) Hasil Iradiasi Gamma dan Metode Pengeringan Terhadap Kadar
Antibiotik Terhadap Bakteri Patogen. Flavonoid Total Herba Sambiloto
Prosiding Pertemuan Ilmiah (Andrographis paniculata).
Pengetahuan dan Teknologi. ISSN Pharmacy. 6(1): 59.
1411-2213. 171. Vineetha, N., RA. Vignesh and D. Sridhar.
Ningsih, R. Zusfahair dan D. Kartika. 2016. 2015. Preparation, standardization of
Identifikasi Senyawa Metabolit antibiotic discs andstudy of resistance
Sekunder Serta Uji Aktivitas Ekstrak pattern for first-line antibioticsin
Daun Sirsak Sebagai Antibakteri. isolates from clinical samples.
Molekul. 11(1): 101-106 International Journal of Applied
Prayitno, S. A., J. Kusnadi and E. S. Research. 1(11): 624-631.
Murtini. 2016. Antioxidant activity of
red betel leaves extract (piper
crocatum ruiz & pav.) by difference
concentration of solvents. Journal of
Pharmaceutical, Biological and
Chemical Sciences. 7(5): 1-8.
Poeloengan, M. 2009. Aktivitas Air
Perasan dan Ekstrak Etanol Daun
Encok Terhadap Bakteri Yang
Diisolasi Dari Sapi Mastitis
Subklinis. Seminar Nasional
Teknologi Peternakan dan Veteriner.
Balai Besar
PenelitianVeteriner.Bogor
Rahman, E. F., 2015. Efektivitas Ekstrak
Daun Dewa (Gynura Pseudochina
(Lour.) Dc) Terhadap Pertumbuhan
Candida Albicans Pada Plat Dasar
Gigi Tiruan Resin Akrilik. Fakultas
Kedokteran Gigi UNISSULA. 1(1):
9.

J. Ternak Tropika Vol 18, No 2: 8-13, 2017 13

Anda mungkin juga menyukai