0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
73 tayangan7 halaman

Rancang Bangun Antena Helical 1800 MHZ Untuk Memperkuat Penerimaan Sinyal GSM (Global System For Mobile)

1) The document discusses the design and construction of a 1800 MHz helical antenna to strengthen GSM signal reception. 2) A helical antenna was designed and tested, and was found to improve average signal strength at two test locations compared to without the antenna. 3) Statistical analysis of the data using single factor ANOVA found that the helical antenna affected the change in signal strength.

Diunggah oleh

Thry
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
73 tayangan7 halaman

Rancang Bangun Antena Helical 1800 MHZ Untuk Memperkuat Penerimaan Sinyal GSM (Global System For Mobile)

1) The document discusses the design and construction of a 1800 MHz helical antenna to strengthen GSM signal reception. 2) A helical antenna was designed and tested, and was found to improve average signal strength at two test locations compared to without the antenna. 3) Statistical analysis of the data using single factor ANOVA found that the helical antenna affected the change in signal strength.

Diunggah oleh

Thry
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 7

RANCANG BANGUN ANTENA HELICAL 1800 MHz UNTUK

MEMPERKUAT PENERIMAAN SINYAL GSM


(GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE )
Eko Puji Utomo1),Fitri Imansyah2), Dedy Suryadi3)
1,2,3)
Program Studi Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Email: [email protected]

ABSTRACT

Antenna is used to emit electromagnetic waves or receive electromagnetic waves. Acceptance using
antenna will strengthen the signal gain according to the antenna capability itself. Gsm service providers
(Global System for Mobile) with the limitations of the network it covers makes the need for strong signal gain
strengthening. Antennahelical is one of the strengthening options of signal gain. In this final project designed
helical antenna applied at frequency 1800 mhz. Helical antennas can be auxiliary media in strengthening the
reception of gsm signals. The parameters to be used to determine the value of power reinforcement (Gain). The
application used is gsm signal monitor software. The test results and discussion in get the value of power
reinforcement (gain) in telecommunication laboratory faculty of engineering tanjungpura university pontianak
at morning 15 db, noon 31 db, and afternoon 13 db with average signal streangth at the time without using
helical antenna that is -99.4 dbm in the morning, -98.8 dbm during the day, and -95.6 dbm in the afternoon with
red signal indicator (poor). While using helical antenna is the average value of signal strength -88,2 dbm in
morning with orange signal indicator (Fair), - 80,6 dbm daytime, and -80,4 afternoon with indicator of yellow
signal ( good). While at jl.ujung pandang villa brata indah no.12 b power strength (Gain) at the morning of 27
db, noon 27 db, and afternoon at 13 db. With an average of signal strength at the time without using helical
antenna is -95.8 dbm in the morning, -97.4 dbm during the day, and -101.6 dbm late afternoon with red signal
indicator (poor). While using helical antenna is the average signal strength value of -73 dbm in the morning,
and -76.4 during the day with yellow signal indicator (good), while in the afternoon -92,2 dbm with color signal
indicator red (poor). Then the test results data in the analysis using statistical methods anova single factor.
Results of data processing with this statistics obtained that helical antenna effect on the change of signal
strength.

Keywords: Helical antenna, signal strength, single factor anova.

1. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi dan teknologi blocked call, dan kegagalan handover. Sedangkan
komunikasi setiap tahun melahirkan perubahan baik hambatannya yaitu struktur bangunan yang
dalam teknologi GSM maupun kualitas jaringan untuk tinggi, material penghalang lain, dan jarak yang jauh
terselenggaranya komunikasi jarak jauh. Teknologi GSM antara BTS dengan MS Akibatnya sinyal yang diterima
(Global System for Mobile) merupakan salah satu handphone menjadi rendah, sehingga dapat menyebabkan
teknologi yang paling banyak dipergunakan di seluruh komunikasi menjadi terganggu. untuk mengatasi
dunia. Teknologi GSM merupakan sistem komunikasi permasalahan kualitas sinyal yang lemah pada hand
dengan jaringan yang sangat luas. Teknologi GSM banyak phone maka dibutuhkan antena.
diminati, karena dapat berkomunikasi secara bebas dalam Antena merupakan salah satu elemen penting dalam
area layanan tanpa mengalami gangguan jaringan serta terselenggaranya hubungan komunikasi nirkabel antara
pemutusan hubungan dengan MS (Mobile Station) yang dua user atau lebih yang ingin berkomunikasi. Antena
bersifat fleksibel. Jaringn GSM menurut Nuraksa, adalah perangkat yang berfungsi untuk memancarkan atau
Makodian.Lingga Wardhana (2009), Teknologi GSM menerima gelombang elektromagnetik dari media kabel
dapat mentransmisikan voice dan data. ke udara atau sebaliknya. adapun syarat antena yang baik
Kebutuhan yang besar akan teknologi GSM tersebut yaitu dapat memancarkan dan menerima energi
merupakan tantangan bagi operator layanan (provider) gelombang radio dengan arah yang sesuai dengan aplikasi
untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna yang dibutuhkan.
layanannya (user). Dalam proses layanan kemungkinan Antena yang digunakan pada radio komunikasi banyak
besar pasti terjadi masalah dan terdapat hambatan antara jenisnya antara lain antena yagi, antena helical, antena
BTS (Base Station) dengan MS (Mobile Station). sektoral dan lain-lain. Antena Helical adalah pilihan yang
permasalahan yang terjadi antara lain dropped call, tepat untuk sebagai antena penerima sinyal dengan
penguatan yang cukup besar. Pembuatan Antena Helical
tidak terlampau sulit, material bahannya mudah didapat telekomunikasi, besaran-besaran penting dalam antena
serta tidak memerlukan peralatan khusus untuk hingga aplikasi metode numerik pada antena.
membuatnya. Antena Helical sangat mungkin dibuat oleh Dari beberapa tinjauan pustaka yang telah di paparkan
masyarakat umum dengan memperhatikan urutan diatas penulis ingin mengembangkan penggunakan antena
pengerjaan yang tepat. Dari segi ekonomis, pembuatannya helical bukan hanya di gunakan sebagai antena penerima
tidak memerlukan biaya yang cukup mahal dibandingkan dan penguat sinyal wifi namun digunakan sebagai
dengan membeli antena yang tersedia dipasaran. penerima sinyal GSM (global system mobile) pada hand
Atas dasar tersebut pada Tugas Akhir ini yang akan phone. Sehingga sinyal yang diterima yang awalnya
dibahas adalah Merancang dan membangun Antena lemah dapat menjadi maksimal meskipun jarak antara
Helical untuk memperkuat penerimaan sinyal GSM pada BTS (Base Transceiver Station) dengan MS(mobile
frekuensi 1800 MHz station) jauh.

2. TINJAUAN PUSTAKA 3. METODOLOGI PENELITIAN


Berdasarkan Penelitian sebelumnya yang berhubungan A. Bahan Penelitian
pada antena helical beserta buku literature. Untuk Bahan penelitian yaitu berupa data kualitas sinyal,
dijadikan sebagai bahan masukan guna ketepatan Daya pancar, Daya terima, dan penguatan daya (gain).
pelaksanaan diuraikan sebagai berikut : Yang didapat dengan cara melakukan pengujian Tanpa
Eka Kartika Fitriani, (2011) meneliti tentang Menggunakan Antena Helical maupun menggunakan
“Rancang Bangun Antena Helical 1,9 MHZ Untuk Antena Helical di Lokasi pengujian Laboratorium
Memperkut Penerimaan Sinyal WCDMA”. Dalam Telekomuniksi Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
penelitian ini Eka Kartika Fitriani membahas tentang Pontianak dan JL.Ujung Pandang Villa Brata Indah No.
pembuatan sebuh antena helical serta menguji kinerja B.12 kelurahan sungai jawi.
hasil rancang bangun antena helical. Antena tersebut
untuk menjadi media bantu dalam penerimaan sinyal B. Metode Penelitian
WCDMA demi memaksimalkan perolehan sinyal dan Langkah - langkah penelitian yang dilakukan
koneksi. oleh penulis dapat dijelaskan sebagai berikut :
M.Abrori, (2011) meneliti tentang “Perancangan dan
implementasi Antena Helical 2.4 GHZ Pada Penerimaan
Wireless LAN”. Pada penelitiannya M.Abrori membahas
tentang pembuatan antena helical dan mengukur kinerja
hasil rancang bangun antena helical 2,4 GHZ .tujuan dari
penelitian ini adalah menjadi solusi alternatife yang
mudah untuk menghubungkan jaringan computer atau
LAN yang terkendala jarak.
Elfrida Banjarnahor, (2016) meneliti tentang “studi
antena j-pole untuk penguat sinyal Global system for
Mobile Frekuensi 900 MHz dan 1800 MHz”. adapun
tujuan dari penelitian yang dibuat oleh Elfrida
Banjarnahor adalah mensimulasikan dan menganalisis
hasil perancangan antena j-pole yang bekerja untuk
penguatan sinyal gSM frekuenzi 900 MHz dan 1800
MHz.
John D. Kraus, (1997) dalam buku yang berjudul
“Antennas” edisi kedua ini membahas tentang konsep-
konsep dasar dari antena, jenis-jenis antena dipole, loop,
helical, biconical dan silinder berserta rumus-rumusnya
hingga pengukuran dari masing-masing jenis antena
tersebut. Dari beberapa tinjauan pustaka yang telah di
paparkan diatas penulis ingin mengembangkan penggunan
antena Helical bukan hanya sebagai pengguat sinyal Wifi
namun dapat digunakan sebagai pengguatan level sinyal Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
pada daerah yang tidak tercoverage oleh suatu BTS yang
berada pada daerah tersebut.
Mudrik Alaydrus, (2011) dalam buku yang berjudul 1) Perancangan Antena Helical
“Antena Prinsip dan Aplikasi” ini membahas tentang Untuk tahap perencanagan yaitu menjelaskan hal-hal
komunikasi nirkabel tidak diperlukan lagi kabel yang yang perlu diperhitungkan dalam perancangan Antena
menghubungkan sumber berita dengan pemakai berita, Helical yang meliputi perhitungan panjang gelombang,
sehingga hubungan komunikasi ini menjadi lebih fleksibel diameter antena, circumference, jarak lilitan, axial length,
dan menunjang mobilitas dari pengguna. di buku ini juga dan gain antena. Antena Helical merupakan antena yang
di bahas sejarah singkat dari antena dalam mempunyai bentuk tiga dimensi. Bentuk dari Antena
Helical menyerupai per atau pegas dengan diameter lilitan  Ground plane
serta jarak antar lilitan berukuran teretentu. g = 1,05 x λ
g = 1,05 x 16,67 cm
g = 17,50 cm
Hasil perancangan antena helical berdasarkan
parameter antena akan diperlihatkan pada gambar 3, 4, 5
dan 6 sebagai berikut :

Gambar 2. Bentuk dasar Antena Helical


D = diameter dari Helical
C = circumference ( keliling ) dari Helical
S = jarak antar lilitan
L = panjang dari 1 lilitan
n = jumlah lilitan
A = axial length
d = diameter konduktor Helical Gambar 3. Diameter pipa pvc 2 inchi
Diameter dan keliling ( Circumference ) digunakan
sebagai parameter dalam menentukan frekuensi kerja dari
Helical, biasanya dinyatakan pula dalam panjang
gelombang D dan C. Axial Length menentukan gain dari
Helical semakin panjang axial length maka makin besar
pula gain dari Helical.

2) Perhitungan Parameter Antena


Agar dapat digunakan sebagai antena penguatan sinyal
GSM (Global system for mobile). Antena Helical harus Gambar 4. Lilitan kawat tembaga
dibuat dengan perhitungan yang benar dan teliti sehingga
antena helical yang dibuat oleh penulis dapat bekerja pada
frekuensi 1.800 MHz, langkah awal yang harus di ketahui
yaitu frekuensi kerja jaringn GSM. Dari frekuensi tersebut
maka penulis dapat melakukan perhitungan akan panjang
gelombang.
 Panjang gelombang
c 3 x 10 8
λ=
f
= 1,8 x 10 9
= 1,667 m

λ = 16,67 cm Gambar 5. Ground plane


 Diameter antena
λ 16,7
D= = = 5,3 cm
π 3,14
D = 53 mm
D = 2 inch
 Circumference (keliling) Antena Helical
C = π x D = 3,14 x 53 mm
C = 166,42 mm
C = 16,64 cm Gambar 6. Antena Helical
C = 0,166 m
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
 Jarak antara lilitan
A. Pengujian di Laboratorium Telekomunikasi
S = 0,25 x C = 0,25 x 166,42
Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
S = 41,605 mm Pontianak
Hasil pengujian untuk percobaan tanpa
S = 4,16 cm ≈ 4 cm
menggunakan Antena Helical dan menggunakan
 Panjang Antena Helical (axial length) Antena Helical saat pagi, siang, dan sore hari
A=nxs diperlihatkan pada Table 1.
A = 18 x 4 cm
A = 72 cm
Tabel 1. Nilai Rata-rata Signal Strength (dBm) − 93,21 dB + 12,58 dB − 0,4 dB
tanpa menggunakan menggunakan PR = −30,75 dBm
Percob
Antena Helical Antena Helical PR = 8,4139 x 10-04m Watt
aan Sinyal (dBm) Sinyal (dBm) 2) Penguatan Daya (Gain)
Ke- Gt (dB) = (Pt(dBm) – Ps(dBm)) + Gs(dB)
Pagi siang sore pagi siang Sore a.Pagi Gt (dB) = (-85 dBm – (-97 dBm )) + 3 (dB)
1 -101 -101 -89 -87 -67 -81 Gt (dB) = 15 dB
2 -99 -103 -99 -85 -81 -79
b.Siang Gt (dB) = (-67 dBm – (-95 dBm )) + 3 (dB)
Gt (dB) = 31 dB
3 -97 -95 -101 -89 -83 -85 c.Sore Gt (dB) = (-79 dBm – (- 89 dBm )) + 3 (dB)
4 -99 -97 -89 -87 -83 -79 Gt (dB) = 13 dB
5 -97 -97 -97 -89 -81 -85 Tabel 2. Pengutan Daya (Gain)
6 -99 -101 -89 -91 -77 -79 No Waktu Penelitian Penguatan Daya (gain)
7 -99 -97 -103 -89 -77 -79 1 Pagi 15 dB
8 -101 -97 -103 -89 -85 -79 2 Siang 31 dB
9 -101 -101 -95 -89 -83 -79 3 Sore 13 dB
10 -101 -99 -91 -87 -89 -79 B. Pengujian di JL.Ujung Pandang Villa Brata Indah
Rata-
No.12 B
rata Hasil pengujian untuk percobaan tanpa
-99,4 -98,8 -95,6 -88,2 -80,6 -80,4 menggunakan Antena Helical dan menggunakan
Sinyal
(dBm) Antena Helical saat pagi, siang, dan sore hari
diperlihatkan pada Tabel 3.
Sumber : Hasil Pengolahan Rata-rata Microsoft Excel Tabel 3. Nilai Rata-rata Signal Strength (dBm)
2007 tanpa menggunakan menggunakan
Kemudian dilakukan Analisis Statistika ANOVA Perco
Antena Helical Antena Helical
Single Factor untuk mengetahui tingkat signifikansi baan Sinyal (dBm) Sinyal (dBm)
dari data pengujian Signal Strength di waktu pagi, siang Ke-
dan sore yang diperoleh memiliki beda yang nyata saat Pagi siang sore pagi siang Sore
tanpa menggunakan Antena Helical dan menggunaan 1 -99 -99 -105 -73 -77 -97
Antena Helical.
Hasil pengujian pagi hari menunjukan bahwa nilai F 2 -93 -101 -101 -75 -77 -91
hitung > Fcrit ; (235,2 > 4,413873419) dan signifikansi < 3 -93 -97 -103 -73 -79 -93
0,05 (8,89036 x 10-12 < 0,05), maka H0 ditolak. Jadi, dapat 4 -95 -97 -103 -73 -71 -93
disimpulkan bahwa penggunaan Antena Helical
berpengaruh terhadap perubahan Signal Streangth. 5 -97 -95 -99 -71 -75 -89
Hasil pengujian siang hari menunjukan bahwa nilai F 6 -95 -97 -99 -71 -79 -89
hitung > Fcrit ; (78,86666667 > 4,41387342) dan 7 -95 -99 -103 -69 -79 -93
signifikasnsi < 0,05 (5,36986 x 10 -08< 0,05), maka H0 8 -95 -95 -101 -75 -75 -93
ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan
Antena Helical berpengaruh terhadap perubahan Signal 9 -99 -97 -101 -73 -75 -93
Streangth. 10 -97 -97 -101 -77 -77 -91
Hasil pengujian sore hari menunjukan bahwa nilai F
hitung > Fcrit ; (57,63192905 > 4,413873419) dan Rata-
rata
signifikasnsi < 0,05 (5,12675 x 10 -07 < 0,05), maka H0 -95,8 -97,4 -101,6 -73 -76,4 -92,2
Sinyal
ditolak. Jadi, dapat disimpulakan bahwa penggunaan (dBm)
Antena Helical berpengaruh terhadap perubahan Signal
Streangth. Sumber : Hasil Pengolahan Rata-rata Microsoft Excel
2007
1) Daya Pancar dan Daya Terima Antena
Kemudian dilakukan Analisis Statistika ANOVA
Nilai dari Daya Pancar Antena (Pt) = 15,0 Watt (41,80
Single Factor untuk mengetahui tingkat signifikansi dari
dBm) dikarenakan telah tertera pada spesifikasi
data pengujian Signal Strength di waktu pagi, siang dan
Antena BTS yang digunakan.
sore yang diperoleh ini memiliki beda yang nyata saat
L = 32,4 + 20logD + 20log f
tanpa menggunakan Antena Helical dan menggunaan
L = 32,4 + 20 log 0,61 + 20 log 1800
Antena Helical.
L = 32,4 + −4,29 + 65,10
Hasil pengujian pagi hari menunjukan bahwa nilai F
L = 93,21 dB hitung > Fcrit ; (522,1607143 > 4,413873419) dan
Pt = 15,0 Watt (41,80 dBm)
signifikasnsi < 0,05 (9,54189 x 10 -15 < 0,05), maka H0
PR = PT − LT + GT − L + G R − LR ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan
PR = 41,80 dBm − 3,56 dB + 12,04 dB
Antena Helical berpengaruh terhadap perubahan Signal 2. Hasil perhitungan menunjukan bahwa Daya Pancar
Strength dari BTS hingga sampai lokasi penelitian
Hasil pengujian siang hari menunjukan bahwa nilai F menunjukan adanya penurunan Daya Terima
hitung > Fcrit ; (457,2580645 > 4,413873419) dan Antena secara signifikan sehingga berpengaruh
signifikasnsi < 0,05 (3,02618 x 10 -14 < 0,05), maka H0 terhadap Penguatan Daya (Gain) yang diterima
ditolak. Jadi, dapat disimpulakan bahwa penggunaan Handphone .
Antena Helical berpengaruh terhadap perubahan Signal 3. Berdasarkan hasil rata-rata pengujian pada saat
Strength. pagi, siang dan sore hari kuat sinyal tanpa
Hasil pengujian sore hari menunjukan bahwa nilai F menggunakan Antena Helical dan saat
hitung > Fcrit ; (457,2580645 > 4,413873419) dan menggunakan Antena Helical yang dibuktikan
signifikasnsi < 0,05 (5,97293 x10 -09 < 0,05), maka H0 dengan Software GSM Signal Monitor terlihat
ditolak. Jadi, dapat disimpulakan bahwa penggunaan peningkatan selisih 14 dBm pada lokasi penelitian
Antena Helical berpengaruh terhadap perubahan Signal di Laboratorium Telekomunikasi Fakultas Teknik
Strength. Universitas Tanjungpura Pontianak dan pada
lokasi penelitian di JL.Ujung Pandang Villa Brata
1) Daya Pancar dan Daya Terima Antena Indah No.12 B memiliki selisih peningkatan 14.5
Nilai dari Daya Pancar Antena (Pt) = 15,0 Watt dBm.
(41,80 dBm) dikarenakan telah tertera pada spesifikasi 4. Setelah dilakukan pengujian pada Analisis ANOVA
Antena BTS yang digunakan. uji f didapat bahwa penggunaan Antena Helical
L = 32,4 + 20logD + 20log f berpengaruh terhadap perubahan Signal Strength.
L = 32,4 + 20 log 2,90 + 20log 1800 Berarti penggunaan Antena Helical memiliki
L = 32,4 + 9,24 + 65,10 fungsi nyata yang dibuktikan dengan hasil
L = 106,74 dB pengujian dilapangan.
t = 15,0 Watt ( 41,80 dBm) 5. Hasil data daya pancar BTS Indosat Ooredoo
PR = 41,80 dBm − 2,6 dB + 12,04 dB − 106,74 dB Ayani depan Mega Mall dan BTS indosat Ooredoo
+ 12,58 – 0,4 Kota Baru yaitu 15,0 Watt (41,80 dBm), setelah
PR = −43,32 dBm dilakukan perhitungan daya terima mengalami
PR = 4,655 x 10-05 m Watt penurunan menjadi 8,4139 x 1004 m Watt (-30,75)
dBm pada lokasi pengujian di Laboratorium
2) Penguatan Daya (Gain) Telekomunikasi Fakultas Teknik Universitas
a.Pagi Gt (dB) = (–69 dBm – (-93 dBm )) + 3 (dB) Tanjungpura. Sedangkan di lokasi penelitian
Gt (dB) = 27 dB JL.Ujung Pandang Villa Brata Indah No.12 B
b.Siang Gt (dB) = (-71 dBm – (-95 dBm )) + 3 (dB) mengalami Penurunan Daya Terima menjadi 4,655
Gt (dB) = 27 dB x 10-05 m Watt (-43,32 ) dBm.
c.Sore Gt (dB) = (-89 dBm – (- 99 dBm )) + 3 (dB) 6. Dari hasil pengujian pagi, siang, dan sore hari
Gt (dB) = 13 dB dapat diketahui bahwa cuaca berupa kelembapan
Tabel 4. Pengutan Daya (Gain) dan suhu dapat mempengaruhi kuat lemahnya
No Waktu Penguatan Daya sinyal yang diterima oleh Handphone. maka :
Penelitian (Gain)  kelembapan tinggi dan suhu rendah maka
1 Pagi 27 dB sinyal yang diterima lemah.
2 Siang 27 dB  kelembapan rendah dan suhu tinggi maka
3 Sore 13 dB sinyal yang diterima Handphone lebih kuat.

Adapun beberapa hal yang dapat ditambahkan dalam


pengembangan penulisan tugas akhir ini adalah sebagai
5. PENUTUP
Setelah dilakukan analisis berdasarkan pengujian di berikut :
lapangan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Agar mempermudah penelitian, akan lebih baik
1. Antena Helical dapat memberikan peningkatan jika menggunakan Software yang dilengkapi secara
sinyal GSM sebesar 15 dB pada pagi hari, 31 dB teori (Software) untuk menganalisis antena Helical
pada siang hari, dan 13 dB pada sore hari pada yang dirancang. Sehingga dapat memperlihatkan
lokasi penelitian di Laboratorium Telekomunikasi hasil uji antena secara teori (Software) dan
Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura membandingkannya dengan yang didapat secara
praktek seperti Software Delphy for Windows.
Pontianak dengan jarak ± 0,61 km dengan arah
164,09 °. Dan pada lokasi penelitian di JL.Ujung
2. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan cara
Pandang Villa Brata Indah No.12 B dapat
membandingkan Antena Helical dengan Antena
memberikan peningkatan sinyal sebesar 27 dB
lain dalam penggujian untuk mengetahui Signal
pada pagi hari, 27 dB pada siang hari, dan 13 dB
Streangth. Selain itu dapat menambah panjang
pada sore hari dengan jarak ± 2,90 km dengan arah
Antena Helical dan mengganti groundplane
147,62 °.
dengan material lain.
3. Untuk mendapatkan penggunaan yang lebih lama
pada Antena ini, hendaknya dilakukan
pengecekaan, perawatan dan pemeliharaan.

REFERENSI
[1] Alaydrus, Mudrik. 2011. Antena Prinsip &
Aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
[2] Anonim,28 febuari 2017, Teori dasar Antena
,dono.blog.unsoed.ac.id/files/2009/06/antena-
bab1.doc.
[3] Banjarnahor, “Studi antena j-pole untuk penguat
sinyal Global system for Mobile Frekuensi 900
MHz dan 1800MHz”. 2016.
[4] Eka Kartika Fitriani, “Rancang Bangun Antena
Helical 1,9 MHZ Untuk Memperkut Penerimaan
Sinyal WCDMA,”2011.
[5] Fitri Imansyah. Bahan Ajar Teknologi GSM
(global system for mobile comuniction). Pontianak
: Universitas Tanjungpura.
[6] Kraus, John D. 1997. Antennas. Tokyo: The Ohio
State University.
[7] M. Abrori “Perancangan dan implementasi Antena
Helix 2,4 GHz Pada penerimaan Wireless Lan
(WLAN),” 2011.
[8] Nuraksa,Makodian,lingga,warhana.2009.teknologi
wireless communication dan wireless
broadband.yogyakarta:Andi.

BIOGRAFI
Eko Puji Utomo, lahir di desa
Seponti Jaya, Kab.Kayong Utara,
Kalimantan Barat, Indonesia,
Tanggal 14 November1993.
Menempuh pendidikan dasar di SD
Negeri 1 Seponti lulus tahun 2006
dan melanjutkan ke SMP Negeri 1
Seponti lulus tahun 2009, kemudian melanjutkan ke
SMA Negeri 1 Seponti lulus tahun 2012. Memperoleh
gelar Sarjana dari Program Studi Teknik Elektro
Universitas Tanjungpura Pontianak pada tahun 2017.

Anda mungkin juga menyukai