Modul Simulasi Kelas Xi
Modul Simulasi Kelas Xi
B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi dan penggalian informasi siswa mampu menyajikan pengertian Kewargaan digital dalam
komunikasi daring. dengan benar dan santun
2. Melalui diskusi kelompok siswa mampu menyajikan pengertian komponen kewargaan digital, dalam
komunikasi daring.
3. Melalui diskusi, siswa mampu menerapkan komponen kewargaan digital dalam komunikasi daring.
4. Peserta didik dapat merangkai alat Komunikasi daring dengan tepat dan cermat.
5. Peserta didik dapat menguji Kapasitas Banwith Pada Jaringan Komunikasi daring tersebut sesuai
prosedur dengan cermat
6. Peserta didik dapat Menggunakan komunikasi daring asinkron (You tube, face book, tweeter, Whatsapp)
dengan santun.
7. Peserta didik dapat menggunakan komunikasi daring sinkron (Teleconference, Chatting,
Videoconference) dengan santun.
C. Materi Pembelajaran
Berkomunikasi, di dunia maya tidak jauh berbeda dengan berkomunikasi di dunia nyata. Komunikasi
antarindividu, maupun beberapa individu sekaligus dapat terjadi baik di dunia maya maupun di dunia nyata.
Tidak mengherankan, berbagai karakteristik, pribadi, ide, maupun tujuan yang berbeda dapat tertuang di dunia
maya. Namun, sifat dunia maya yang tidak mempertemukan individu-individu tersebut secara langsung dapat
mendorong menipisnya, bahkan hilangnya norma-norma sopan santun, tanggung jawab, dan etiket dalam
berkomunikasi.
Apakah Anda menggunakan Internet untuk berbagi pakai (share) informasi tentang diri Anda dan rekan
lain, berkomunikasi dengan kawan-kawan, mengomentari hal-hal yang Anda lihat secara daring, bermain
games, mengunduh bahan untuk mengerjakan tugas, atau membeli barang secara daring? Jika Anda menjawab
“ya” pada salah satu saja, dapat dikatakan bahwa Anda adalah seorang “Warga Digital”.
Warga digital adalah orang yang sadar tentang hal yang baik dan hal yang kurang / tidak baik, menunjukkan
kecerdasan perilaku teknologi, dan membuat pilihan yang tepat ketika menggunakan teknologi.
Warga digital merupakan individu yang memanfaatkan TI untuk membangun komunitas, bekerja, dan
berekreasi. Warga digital secara umum telah memiliki pengetahuan dan kemampuan mengoperasikan TI untuk
berkomunikasi maupun mengekspresikan sebuah idé atau gagasan. Contohnya bermain facebook, menulis
blog, mencari informasi di forum, dan lain-lain. Sama halnya dengan warga dunia nyata, semua warga digital
memiliki kewajiban untuk menjaga etiket dan norma, serta memiliki rasa tanggung jawab dalam berperilaku
di dunia maya.
Mengapa kewargaan digital itu penting? Jika Anda ingin memperoleh yang terbaik dalam menggunakan
Internet dan menjaga keamanan serta kesehatan Anda dan rekan, gunakan bahan-bahan berikut ini untuk
mempelajari bagaimana menjadi warga digital yang positif.
Kewargaan digital dapat didefinisikan sebagai norma perilaku yang tepat dan bertanggung jawab
terkait dengan penggunaan teknologi.
Rentang usia warga digital mulai bergeser, seiring dengan semakin mudahnya akses teknologi, tampilan,
dan fitur yang semakin memanjakan pengguna, membuat anak-anak di usia belia telah dapat memanfaatkan
teknologi tersebut untuk berkomunikasi, mencari, dan bertukar informasi di dunia maya. Usia yang masih
belia semakin membuka kemungkinan adanya pelanggaran norma-norma maupun penyebaran informasi
penting yang dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab
Kewargaan digital adalah konsep yang dapat digunakan untuk memberikan pengetahuan mengenai
penggunaan teknologi dunia maya dengan baik dan benar. Penggunaan teknologi dunia maya dengan baik dan
benar memiliki banyak implikasi, pemilihan kata yang tepat dalam berkomunikasi, tidak menyinggung pihak
lain dalam memutakhirkan (update) status, tidak memberikan informasi rahasia kepada publik, tidak membuka
tautan yang mencurigakan, dan lainnya.
Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa ‘warga digital’ adalah merupakan individu yang memanfaatkan
TI untuk membangun komunitas, bekerja dan berkreasi.
Kewargaan digital dapat dibagi menjadi 9 komponen, yang dikategorikan menjadi 3 berdasarkan
pemanfaatannya.
Gambar II - 144. Lingkungan Digital Anda
Gambar II.147 menunjukkan 3 (tiga) lingkungan dan 9 (sembilan) komponen penerapan Kewargaan Digital.
Lingkungan belajar dan akademis
IT telah menjadi bagian dari lingkungan belajar dan akademis. Baik pengajar dan Anda secara aktif
memanfaatkan TIK dalam mencari informasi, data, maupun literatur yang digunakan untuk keperluan
akademis. Beberapa komponen Kewargaan digital yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan ICT untuk
lingkungan belajar dan akademis adalah:
Akronim Pengingat:”T.H.I.N.K”
Setelah memahami 9 komponen di atas, Anda telah menyadari pentingnya kewargaan digital. Untuk
menyederhanakan dan agar mudah mengingat ke-9 komponen di atas, sebagai jembatan keledaiAnda dapat
menggunakan akronim pengingat “T.H.I.N.K.” sebelum Anda berkomunikasi di dunia digital, baik itu e-mail,
post facebook, twitter, blog, forum, dll. T.H.I.N.K.merupakan akronim dari:
- Is it True (Benarkah)?
Benarkah posting Anda? Atau hanya isu yang tidak jelas sumbernya?
- Is it Hurtful (Menyakitkankah)?
Apakah post Anda akan menyakiti perasaan orang lain?
- Is it illegal (Ilegalkah)?
Ilegalkah post Anda?
- Is it Necessary (Pentingkah)?
Pentingkah post Anda? Post yang tidak penting akan mengganggu orang lain
- Is it Kind (Santunkah)?
Santunkah post Anda? Tidakmenggunakan kata-kata yang dapat menyinggung orang la
b. Latihan soal.
Pilihlah salah satu jawaban yang benar dari pertanyaan-pertanyaan dibawah ini !
1. Norma perilaku yang tepat dan bertanggung jawab terkait dengan penggunaan teknologi ketika bergaul di
dunia maya.
a. Kewarganegaraan digital
b. Kewarganegaraan asli
c. Kewarganegaraan yang baik
d. Kewarganegaraan nasional
e. Kewarganegaraan dunia internasional
2. Lingkungan kewarganegaraan digital diantaranya adalah ....
a. Lingkungan pergaulan bebas
b. Lingkungan belajar dan akademis
c. Lingkungan keluarga
d. Lingkungan Pendidikan
e. Lingkungan dalam sekolah
3. Komponen dalam lingkungan akademis digital adalah ....
a. Komunikasi Digital
b. Hak digital
c. Etiket digital
d. Keamanan Digital
e. Hukum digital
4. Komponen dalam lingkungan sekolah dan tingkah laku digital ;
a. Etiket digital
b. Komunikasi digital
c. Literasi digital
d. Akses digital
e. Transaksi digital
JOBSHEET
Tujuan :
1. Merumuskan etika kewarganegaan digital
2. Peserta Didik mampu mengoperasikan salah satu alat untuk melakukan
komunikasi dalam kewargaan digital
3. Peserta didik mampu membuat akun Face book untuk berkomunikasi dalam
kewargaan digital
4. Peserta didik mampu mengajukan pertemanan dengan beberapa orang secara
santun.
5. Peserta didik mampu membuat status baik berupa promosi suatu produk dengan
benar, menarik dan santun.
Langkah kerja :
1. Menyiapkan peralatan untuk pembuatan akun dengan internet sehingga dapat
melakukan komunikasi dalam kewargaan digital. (PC/Netbook/Tablet/HP
adroid).
2. Membuat akun Face book, lengkap dengan foto profile, data serta nama akun pada
facebook.
3. Memilih beberapa akun yang dikenal ataupun tidak dikenal untuk meng-add
pertemanan sehingga bisa melakukan komunikasi dalam kewargaan digital
4. Membuat Status dalam bentuk promosi produk dengn bahasa yang benar, menarik
dan santun dengan menandai beberapa teman untuk menerima promosi produk
tersebut.
Hasil kerja :
1. Setiap peserta didik telah memiliki akun dalam kewargaan digital yaitu pada akun
facebok.
2. Setiap peserta didik telah memiliki beberapa teman dalam akunya untuk
berkomunikasi dalam kewargaan digital.
1. Setiap peserta didik memanfaatkan media sosial dengan membuat status promosi
produk yang benar, menarik dan santun.
Waktu : 45 menit
F. Evaluasi
10. Dibalik manfaat tekologi juga harus memperhatikan kondisi mata, telinga, badan ketika melakukan kegiatan
dalam kewragaan digital.
a. Kesehatan digital
b. Hukum digital
c. Literasi digital
d. Komunikasi digital
e. Transaksi digital
II. Soal Essay