Laporan Praktikum Analog To Digital Converter
Laporan Praktikum Analog To Digital Converter
Disusun oleh :
PENDIDIKAN FISIKA
2018
A. Judul : ADC (Analog to digital analog)
B. Tujuan :
1. Memahami pola pemrograman ADC pada mikrokontroler Arduino
2. Memahami pembacaan dan penulisan ADC pada mikrokontroler
C. Dasar teori
1. ADC
ADC (Analog To Digital Converter) adalah perangkat elektronika yang berfungsi
untuk mengubah sinyal analog (sinyal kontinyu) menjadi sinyal digital. Perangkat
ADC (Analog To Digital Convertion) dapat berbentuk suatu modul atau rangkaian
elektronika maupun suatu chip IC. ADC (Analog To Digital Converter) berfungsi
untuk menjembatani pemrosesan sinyal analog oleh sistem digital. Analog To Digital
Converter (ADC) banyak digunakan sebagai Pengatur proses industri, komunikasi
digital dan rangkaian pengukuran/ pengujian. Umumnya ADC digunakan sebagai
perantara antara sensor yang kebanyakan analog dengan sistim komputer seperti
sensor suhu, cahaya, tekanan/ berat, aliran dan sebagainya kemudian diukur dengan
menggunakan sistim digital (komputer). Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi
sinyal analog ke dalam bentuk besaran yang merupakan rasio perbandingan sinyal
input dan tegangan referensi. Sebagai contoh, bila tegangan referensi 5 volt, tegangan
input 3 volt, rasio input terhadap referensi adalah 60%. Jadi, jika menggunakan ADC
8 bit dengan skala maksimum 255, akan didapatkan sinyal digital sebesar 60% x 255
= 153 (bentuk decimal) atau 10011001 (bentuk biner).
2. Arduino
1. Power USB
Power USB digunakan untuk memberikan catu daya ke Papan Arduino
menggunakan kabel USB dari komputer.
2. Power (Barrel Jack)
Papan Arduino dapat juga diberi catu daya secara langsung dari sumber daya AC
dengan menghubungkannya ke Barrel Jack.
3. Voltage Regulator
Fungsi dari voltage regulator adalah untuk mengendalikan tegangan yang
diberikan ke papan Arduino dan menstabilkan tegangan DC yang digunakan oleh
prosesor dan elemen-elemen lain.
4. Crystal Oscillator
Crystal oscillator membantu Arduino dalam hal yang berhubungan dengan waktu.
Bagaimana Arduino menghitung waktu? Jawabannya adalah, dengan
menggunakan crystal oscillator. Angka yang tertulis pada bagian atas crystal
16.000H9H berarti bahwa frekuensi dari oscillator tersebut adalah 16.000.000
Hertz atau 16 MHz.
5. Dan 7 Arduino Reset
Kita dapat mereset papan arduino, misalnya memulai program dari awal. Terdapat
dua cara untuk mereset Arduino Uno. Pertama, dengan menggunakan reset button
(17) pada papan arduino. Kedua, dengan menambahkan reset eksternal ke pin
Arduino yang berlabel RESET (5).
6. 6, 7, 8, 9 Pins (3.3, 5, GND, Vin)
3.3V (6) − Supply 3.3 output volt
5V (7) − Supply 5 output volt
Sebagaian besar komponen yang digunakan papan Arduino bekerja dengan baik
pada tegangan 3.3 volt dan 5 volt.
GND (8)(Ground) – Ada beberapa pin GND pada Arduino, salah satunya dapat
digunakan untuk menghubungkan ground rangkaian.
Vin (9) – Pin ini juga dapat digunakan untuk memberi daya ke papan Arduino
dari sumber daya eksternal, seperti sumber daya AC.
10 Analog pins
Papan Arduino Uno memiliki lima pin input analog A0 sampai A5. Pin-pin ini
dapat membaca sinyal dari sensor analog seperti sensor kelembaban atau
temperatur dan mengubahnya menjadi nilai digital yang dapat dibaca oleh
mikroprosesor.
11 Main microcontroller
Setiap papan Arduino memiliki Mikrokontroler (11). Kita dapat
menganggapnya sebagai otak dari papan Arduino. IC (integrated circuit) utama
pada Arduino sedikit berbeda antara papan arduino yang satu dengan yang
lainnya. Mikrokontroler yang sering digunakan adalah ATMEL. Kita harus
mengetahui IC apa yang dimiliki oleh suatu papan Arduino sebelum memulai
memprogram arduino melalui Arduino IDE. Informasi tentang IC terdapat pada
bagian atas IC. Untuk mengetahui kontruksi detai dari suatu IC, kita dapat melihat
lembar data dari IC yang bersangkutan.
12 ICSP pin
Kebanyakan, ICSP (12) adalah AVR, suatu programming header kecil untuk
Arduino yang berisi MOSI, MISO, SCK, RESET, VCC, dan GND. Hal ini sering
dirujuk sebagai SPI (Serial Peripheral Interface), yang dapat dipertimbangkan
sebagai “expansion” dari output. Sebenarnya, kita memasang perangkat output ke
master bus SPI
13 Power LED indicator
LED ini harus menyala jika menghubungkan Arduino ke sumber daya. Jika
LED tidak menyala, maka terdapat sesuatu yang salah dengan sambungannya.
14 TX dan RX LEDs
Pada papan Arduino, kita akan menemukan label: TX (transmit) dan RX
(receive). TX dan RX muncul di dua tempat pada papan Arduino Uni. Pertama, di
pin digital 0 dan 1, Untuk menunjukkan pin yang bertanggung jawab untuk
komunikasi serial. Kedua, TX dan RX led (13). TX led akan berkedip dengan
kecepatan yang berbeda saat mengirim data serial. Kecepatan kedip tergantung
pada baud rate yang digunakan oleh papan arduino. RX berkedip selama
menerima proses.
15 Digital I/O
Papan Arduino Uno memiliki 14 pin I/O digital (15), 6 pin output
menyediakan PWM (Pulse Width Modulation). Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan
sebagai pin digital input untuk membaca nilai logika (0 atau 1) atau sebagai pin
digital output untuk mengendalikan modul-modul seperti LED, relay, dan lain-
lain. Pin yang berlabel “~” dapat digunakan untuk membangkitkan PWM.
16 AREF
AREF merupakan singkatan dari Analog Reference. AREF kadanag-kadang
digunakan untuk mengatur tegangan referensi eksternal (antar 0 dan 5 Volts)
sebagai batas atas untuk pin input analog input
3. Jumper secukupnya
4. Protoboard 1 buah
5. Potensio 1 buah
6. Sensor suhu 1 buah
7. Laptop 1 buah
E. Langkah kerja
1. Mengatur nilai delay LED sesuai dengan input ADC
a. Susunlah alat dan bahan sesuai skema rangkaian
b. Hubungkan arduino dengan computer menggunkan kabel USB
c. Bukalah program Arduino IDE dan tuliskan kode pemrograman
d. Compile menggunakan verify button
e. Upload program ke arduino
f. Variasikan potensiometer, dan amati kedipan LED
F. Skema Alat
1. Mengatur nilai delay LED sesuai dengan input ADC
2. Pembacaan sensor suhu LM35
G. Hasil Praktikum
1. Mengatur nilai delay LED sesuai dengan input ADC
H. Pembahasan
1. Mengatur nilai delay LED sesuai dengan input ADC
Pada praktikum pertama kita membuat rangkaian delay LED dengan
menggunakan Arduino dan potensimeter. Pada percobaan ini setelah rangkaian
dirangkai diatas protoboard, dituliskan codingnya di aplikasi Arduino. Rangkaian
ini mampu mengatur waktu delay LED dengan mengatur potensimeternya. Ketika
potensimeter diputar kekanan, delay LED semakin cepat. Hal tersebut disebabkan
karena hambatan pada potensimeter kecil. Dan sebalinya, jika potensimeter
diputar kekiri, hambatan pada potensimeter semakin besar dan delaynya semakin
lama.
2. Pembacaan sensor suhu LM35
Pada percobaan pembacaan suhu dengan arduino, rangkian dirangkai sesuai
skema lalu, coding dimasukkan ke aplikasi, bila coding sudah tepat maka dilayar
LCD akan terlihat berapa pencatatan suhunya. Sensor LM35 bekerja dengan
mengubah besaran suhu menjadi besaran tegangan. Tegangan ideal yang keluar
dari LM35 mempunyai perbandingan 100°C setara dengan 1 volt. Sensor ini
mempunyai pemanasan diri (self heating) kurang dari 0,1°C, dapat dioperasikan
dengan menggunakan power supply tunggal dan dapat dihubungkan antar muka
(interface) rangkaian control yang sangat mudah.
Jika ingin mengkonversi sushu menjadi Kelvin atau Fahrenheit atau Rheamur
yang terbaca di LCD, coding bisa dirubah sesuai perhitungan konversi sushu
secara matematis
DAFTAR PUSTAKA
Arimurti, Yessiana dan Jamzuri. Modul Praktikum Elekronika Digital. UNS. 2018
http://kl801.ilearning.me/2015/05/21/penjelasan-tentang-lm35/
http://webagus.id/index.php/2017/07/26/deskripsi-papan-arduino/
http://zonaelektro.net/adc-analog-to-digital-converter/
https://mikrokontrolerindonesia.wordpress.com/2014/08/19/data-pin-pinout-lcd-16x2-dengan-
konfigurasinya/
LAMPIRAN
1. Coding
Konversi suhu ke Kelvin
Konversi suhu ke Fahrenheit
Suhu dalam Celcius
Delay LED
Worksheet