Peranan Media Dalam Meningkatkan Minat Belajar
Peranan Media Dalam Meningkatkan Minat Belajar
Peranan Media Dalam Meningkatkan Minat Belajar
KARYA ILMIAH
OLEH:
HERU KURNIAWAN
IRFAN FIKRIANSYAH
JESIKA
RAMADELLA KELANA
PONTIANAK
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjat atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Solawat dan
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan nabi Muhammad SAW. Yang telah
risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan sehingga dapat menjadi bekal hidup kita
Bagi kami, penyusunan karya ilmih yang berjudul ‘Peranan Media dalam Meningkatkan
Minat Belajar’ ini merupakan tugas yang tidak ringan. Kami sadar banyak hambatan yang
kami sendiri.
Penulisan karya ilmiah ini ditujukan untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia. Selain itu,
bertujuan untuk mengetahui peranan media dalam meningkatkan minat belajar siswa di SMA
Negeri 8 Pontanak.
Adapun karya ilmiah in telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar penulisan karya ilmiah ini. Untuk itu
kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segii lainnya. Oleh karena itu, delang lapang dada
dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran
dan kritik kepada kami, sehingga kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Pemanfaatan Penelitian
E. Ruang Lingkup
F. Penjelasan Istilah
1.Media
2.
3.
A. Pengertian Media
C. Karakteristik Media
D. Manfaat Media Dalam Pembelajaran
A. Metode Penelitian
B. Bentuk Penelitian
BAB IV PEMBAHASAN
E.
BAB V KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Daftar Lampiran
Lampiran I Hasil
Lampiran II
Lampiran III
Lampiran IV
Lamparin V
Lampiran VI
LampiranVII
ABSTRAK
Media sangat berperan penting dalam proses belajar-mengajar. Dengan adanya media
siswa dapat terbantu dalam memahami suatu pelajaran. Sehingga setiap siswa yang belajar
Rumusan masalah dalam karya ilmiah ini adalah (1) Bagaimanakah cara penerapan
media dalam pembelajaran? (2) Bagaimanakah dampak positif dan negatif penggunaan
pembelajaran?
Karya ilmiah ini menggunakan metode deskriptif, yaitu metode yang menggambarkan
fenomena-fenomena yang ada, bersifat fakta dan apanya. Data yang diperoleh ialah jumlah
guru dan siswa yang ada di SMA Negeri 8 Pontianak. Sumber data diperoleh dari tutur guru
dan beberapa siswa, serta melalui angket yang diisi oleh siswa kelas XI MIA 1. Teknik yang
penelitian gunakan ialah teknik simak, libat, cakap, dan teknik catat. Analisi data melalui
objektif.
mencapai tujuan pembelajaran. Adapun media yang digunakan untuk pendidikan agama pasti
berbeda dengan media pendidikan umum, hal ini karena adanya perbedaan tujuan
pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus memilih media yang sesuai dengan bahan
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan lancar.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode
mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah
satu metode mengajar tentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang
sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam
memilih media pembelajaran, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respons
yang diharapkan siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi
utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut
mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh
guru.
Dalam dunia pendidikan dan pembelajaran, peranan media juga tidak bisa diabaikan.
Media tidak bisa luput dari pembahasan sistem pembelajaran secara menyeluruh.
yang dialami siswa tertumpu pada kegiatan menambah ilmu dan wawasan untuk bekal
hidup di masa sekarang dan masa akan mendukung. Dalam hal ini media
proses belajar , karena media dapat merangsang pikiran, perasaan, dan minat serta
perhatian siswa sehingga proses belajar dapat terjalin. Dengan memakai media
tersebut anak didik akan mudah mencerna dan memahami suatu pelajaran. Dengan
demikian melalui pendekatan ilmiah sistematis, dan rasional tujuan pendidikan dapat
Jadi, tugas media bukan sekedar mengkomunikasikan hubungan antara pengajar dan
murid namun, lebih dari itu. Media merupakan bagian integral yang saling berkaitan antara
komponen satu dan komponen yang lain, yang saling berinteraksi dan mempengaruhi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah dalam karya ilmiah
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan karya ilmiah ini dapat
D. Pemanfaatan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan, pemanfaatan karya ilmiah ini
sebagai berikut.
E. Ruang Lingkup
Kata media berasal dari kata medium yang secara harfiah artinya perantara atau
pengantar. Banyak pakar tentang media pembelajaran yang memberikan batasan tentang
pengertian media. Menurut EACT yang dikutip oleh Rohani (1997 : 2) “media adalah segala
bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi”. Sedangkan pengertian media
menurut Djamarah (1995 : 136) adalah “media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan
“media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa
Banyak sekali jenis media yang sudah dikenal dan digunakan dalam penyampaian
informasi dan pesan – pesan pembelajaran. Setiap jenis atau bagian dapat pula dikelompokkan
sesuai dengan karakteristik dan sifat – sifat media tersebut. Sampai saat ini belum ada
kesepakatan yang baku dalam mengelompokkan media. Jadi banyak tenaga ahli
mengelompokkan atau membuat klasifikasi media akan tergantung dari sudut mana mereka
a. Penggolongan media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Rohani (1997
: 16) yaitu :
1) Gambar diam, baik dalam bentuk teks, bulletin, papan display, slide, film strip, atau
overhead proyektor.
2) Gambar gerak, baik hitam putih, berwarna, baik yang bersuara maupun yang tidak
bersuara.
4) Televisi.
b. Penggolongan media yang lain, jika dilihat dari berbagai sudut pandang adalah sebagai
berikut :
1) Dilihat dari jenisnya media dapat digolongkan menjadi media Audio, media Visual dan
2) Dilihat dari daya liputnya media dapat digolongkan menjadi media dengan daya liput luas
dan serentak, media dengan daya liput yang terbatas dengan ruang dan tempat dan media
pengajaran individual.
3) Dilihat dari bahan pembuatannya media dapat digolongkan menjadi media sederhana
4) Dilihat dari bentuknya media dapat digolongkan menjadi media grafis (dua dimensi),
Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar dan pembelajaran adalah
suatu kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri keberadaannya. Karena memang gurulah yang
menghendaki untuk memudahkan tugasnya dalam menyampaikan pesan – pesan atau materi
pembelajaran kepada siswanya. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka materi
pembelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh siswa, terutama materi pembelajaran yang
Setiap materi pembelajaran mempunyai tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi
ada bahan pembelajaran yang tidak memerlukan media pembelajaran, tetapi dilain sisi ada
mempunyai tingkat kesukaran tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa, apalagi oleh siswa yang
a. Secara umum manfaat media pembelajaran menurut Harjanto (1997 : 245) adalah :
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis ( tahu kata – katanya, tetapi
3) Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap
pasif siswa.
1) Membuat konkrit konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan peredaran darah.
2) Membawa obyek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar.
9) Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan
menurut kebutuhan.
10) Menyajikan informasi belajar secara serempak (mengatasi waktu dan ruang)
11) Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa.
Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing – masing, maka dari itulah guru
diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan pembelajaran.
Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan mempermudah pencapaian
tujuan pembelajaran.
a. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu :
1) Harus adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran.
Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi yang bersifat umum,
ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih khusus lagi, apakah untuk
pembelajaran kelompok atau individu, apakah sasarannya siswa TK, SD, SLTP, SMU,
atau siswa pada Sekolah Dasar Luar Biasa, masyarakat pedesaan ataukah masyarakat
perkotaan. Dapat pula tujuan tersebut akan menyangkut perbedaan warna, gerak atau
tertentu, baik dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan maupun cara penggunaannya.
dimiliki guru dalam kaitannya pemilihan media pembelajaran. Disamping itu memberikan
bervariasi
3) Alternatif Pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan atau
mana yang akan dipilih, jika terdapat beberapa media yang dapat dibandingkan.
b. Selain yang telah penulis sampaikan di atas, prinsip pemilihan media pembelajaran menurut
Tujuan, keterpaduan (validitas), keadaan peserta didik, ketersediaan, mutu teknis, biaya.
Selanjutnya yang perlu kita ingat bersama bahwa tidak ada satu mediapun yang sifatnya bisa
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Media
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membawa (menyalurkan) pesan
Media memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran yakni sebagai
pembawa pesan dari sumber (guru) kepada penerima yakni siswa. Secara umum media
a. Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita, gambar, film, atau model.
b. Objek kecil bisa dibantu dengan proyektor mikro, film, atau gambar.
c. Gerak yang terlalu lambat atau cepat dapat dibantu dengan timelapse atau high-
speed photography.
d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lali bisa ditampilkan lagi lewat
e. Objek yang terlalu kompleks dapat disajikan dengan model, diagram, bagan.
f. Konsep yang terlalu luas dapat divisualisasikan dalam bentuk film, video, gambar,
dan lain-lain.
3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak
minatnya.
4. Dengan sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi lingkungan dan pengalaman yang
berbeda sedangkan kurikulum dab materi ditentukan sama pada setiap siswa, yang akan
kesuliatan bila semua itu diatasi sendiri. Hal ini menjadi lebih sulit manakala latar belakang
lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media
b. Mempersanakan pengalaman.
C. Karakteristik Media
sebagai beriku.
sering digunakan. Media ini termasuk kategori media visual non proyeksi yang
berfungsi untuk menyalurkan pesan dan pemberi ke penerima pesan. Pesan yang
2. Media Display
a. Papan Tulis
Salah satu media penyajian untuk proses pembelajaran yang sering digunakan
adalah papan tulis. Media ini dapat dipakai untuk penyajian tulisan-tulisan, sket-
sket gambar.
b. Papan Flanel
Papan flanel adalah media visual yang efektif untuk menyajikan pesan-pesan tertentu
kepada sasaran didik. Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat sehingga praktis.
Gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan dilepas dengan mudah,
3. Flip Chart
Peta/flip chart adalah lembaran kertas yang berisikan bahan pelajaran, yang tersusun
rapi dan baik. Penggunaan ini adalah satu diantaranya cara guru dalam menghemat
waktunya untuk menulis di papan tulis. Lembaran kertas yang sama ukurannya dijilid
jadi satu secara baik agar lebih bersih dan baik. Penyajian informasi ini dapat berupa
layar sehingga informasi berupa tulisan, gambar, bagan dan lain-lain akan menjadi
lebih besar dan lebih jelas dilihat oleh siswa. Penggunaan media proyeksi ini lebih
diaktifkan melalui sebuah media transparansi yang telah disiapkan. Jenis-jenis media
multimedia projector.
5. Media Audio
Media audio adalah bahan suara yang direkam dalam format fisik tertentu. Secara
fisik jenis media yang tergolong sebagai media audio adalah kaset audio dan disk
audio. Jenis media ini pada dasarnya dapat digunakan dalam proses pembelajaran
yang berkaitan dengan bunyi, suara, serta bahasa. Karakteristik media audio
b. Mengikuti pengarahan.
c. Digunakan untuk melatih daya analisis siswa dari apa yang mereka dengar.
Media audio juga merupakan media yang sangat fleksibel, relatif murah, praktis, dan
ringkas serta mudah dibawa. Media ini dapat dipergunakan baik untuk kepentingan
dimilikinya, media audio sangat efektif untuk digunakan pada berbagai bidang studi
6. Media Komputer
Komputer merupakan jenis media yang secara virtual dapat menyediakan respon yang
segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh siswa. Lebih dari itu, komputer
7, Media Internet
global, yaitu “the largest global network of computers, that enablespeople throughout
Untuk dapat menggunakan internet diperlukan sebuah komputer, hard disk yang
cukup, modem, sambungan telepon, ada program Windows, dan harus tahu cara
mengoperasikannya.
belajar secara mandiri. Para siswa dapat mengakses secara online dari berbagai
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi
terhadap siswa.
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi
antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara
lebih khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci Kemp dan Dayton (1985)
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.
tentu saja kita masih dapat menemukan banyak manfaat-manfaat praktis yang lain. Manfaat
Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat
belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan
museum atau kebun binatang.[ [Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta : Raja Grafindo
Persada, 2007).h.27]
1. Bersifat material
Ciri-ciri media pembelajaran yang pertama adalah bersifat material. Material yang dimaksud
di sini adalah memiliki wujud fisik terutama pada alat-alat peraga atau model seperti
misalnya tengkorak manusia yang digunakan dalam mata pelajaran biologi pada tingkat SMP
seutuhnya bersifat fisik, seperti misalnya pada media pembelajaran yang bertipe audio seperti
misalnya rekaman percakapan yang digunakan untuk belajar mendengarkan dalam mata
pelajaran bahasa Inggris, akan tetapi pasti ada unsur fisik yang menjadi ruang penggunaan
media pembelajaran tersebut. Dengan kata lain, tidak ada media pembelajaran yang bersifat
imaterial.
terhadap suatu konsep atau suatu realitas tertentu yang sedang dipelajari di dalam mata
pelajaran tertentu dalam suatu lingkungan pendidikan seperti sekolah dasar, sekolah
menengah dan lain sebagainya. Oleh karena cenderung merupakan suatu model, maka media
pembelajaran biasanya memiliki elemen visual atau audio atau kinestesis yang dapat
Beberapa contoh wujud media pembelajaran yang menunjukkan bahwa media pembelajaran
tersebut merupakan suatu model atas konsep atau realitas tertentu misalnya adalah sebagai
berikut:
7. Model yang menggambarkan kejadian tsunami atau fenomena alam tertentu, dan lain
sebagainya.
Oleh karena bersifat sebagai model konsep atau realitas tertentu inilah suatu media
pembelajaran dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap suatu konsep atau suatu
realitas tertentu yang mungkin akan bersifat abstrak apabila tidak berwujud konkret dalam
3. Adaptif
Media pembelajaran memiliki sifat adaptif, dalam arti menyesuaikan dengan tingkat
pengguna model tersebut di lapangan. Model pembelajaran yang diberikan untuk anak kecil
dalam mempelajari binatang tertentu tentu akan berbeda dengan model yang akan diberikan
pada mahasiswa tingkat akhir di jurusan biologi. Perbedaan model ini justru akan
mempermudah seorang siswa atau mahasiswa dalam memahami konsep yang diajarkan
4. Interaktif
Media pembelajaran juga memiliki ciri-ciri interaktif, dalam arti dapat digunakan oleh siswa
didik yang mengikuti pembelajaran yang diajarkan oleh guru dalam mata pelajaran tertentu.
Ciri-ciri ini meamng tidak terdapat pada semua media pembelajaran yang digunakan dalam
pelajaran tertentu, akan tetapi rata-rata dan bila kita melihat dari latar belakang media
pembelajaran tersebut, maka media pembelajaran pada umumnya akan memiliki sifat
interaktif untuk memberikan peluang yang lebih besar bagi siswa didik dalam mempelajari
materi yang diajarkan sehingga mereka dapat mempelajari materi tersebut dengan lebih cepat,
Beberapa media pembelajaran yang bersifat interaktif misalnya adalah sebagai berikut:
Dengan adanya ciri-ciri media pembelajaran yang bersifat interaktif inilah kita dapat
membedakan mana media pembelajaran yang baik atau buruk dilihat dari seberapa interaktif
media pembelajaran tersebut dalam membantu siswa untuk mempelajari materi yang
diajarkan.
5. Reusable
Media pembelajaran juga memiliki ciri-ciri reusable, atau dapat digunakan kembali sehingga
bukanlah merupakan barang yang habis pakai seperti misalnya makanan dan lain sebagainya.
Sifat atau ciri-ciri ini dapat membantu kita dalam membedakan mana media pembelajaran
dan mana yang merupakan realitas konkret dari abstraksi yang mendasari dari penggunaan
media pembelajaran tersebut. Selain dapat digunakan kembali, media pembelajaran juga
dapat dipecah menjadi bagian yang lebih kecil sehingga memungkinkan siswa untuk
mempelajari bagian spesifik dari suatu realitas tertentu yang disimbolkan dari media
pembelajaran tersebut.
6. Berada di area pendidikan
Media pembelajaran tentu saja berada di area pembelajaran atau area pendidikan. Tidak
mungkin media pembelajaran digunakan di lapangan asli atau dalam medan yang lain. Akan
tetapi tidak semua barang yang ada di lapangan pendidikan dapat disebut dengan media
pembelajaran. Misalnya tabung reaksi kimia, walaupun ada yang bersifat sebagai model
pembelajaran, ada pula yang memang benar-benar merupakan tabung reaksi yang digunakan
untuk melakukan proses pencampuran senyawa kimia tertentu sehingga menghasilkan suatu
senyawa tertentu. Walaupun media pembalajaran sebagai bagian dari media komunikasi
modern telah berkembang, akan tetapi posisinya dalam dunia pendidikan tidak bisa
dihapuskan, walaupun pengaruh media sosial semakin kuat di tengah interaksi dewasa ini.
Ini adalah ciri-ciri berikutnya dari media pembelajaran yang mungkin dapat membedakan
media pembelajaran dengan media belajar yang juga turut digunakan dalam proses
pembelajaran. Apabila media belajar atau sarana pembelajaran merupakan peralatan yang
dapat dipindah-pindah dan digunakan untuk membantu proses pembelajaran, maka media
pembelajaran adalah sarana pembelajaran yang dibuat dengan fungsi atau tujuan yang lebih
spesifik, yaitu untuk membantu guru dalam menyampaikan suatu materi atau suatu konsep
tertentu secara lebih konkret, mudah diterima oleh murid atau siswa, sehingga mengurangi
beban abstraksi yang dimiliki oleh siswa tersebut dalam memahami pelajaran tersebut,
sebagaimana menurut teori komunikasi interpersonal, bahwa komunikan akan lebih mudah
memahami pesan apabila komunikator dapat menunjukkan realitas yang dimaksud dengan
lebih jelas.
8. Visualisasi
Salah satu ciri-ciri media pembelajaran adalah sifat visualnya. Maksudnya adalah, suatu
media pembelajaran akan mempermudah visualisasi seorang siswa didik dalam memahami
suatu konsep abstrak atau realitas yang sedang dipelajari dalam mata pelajaran tertentu
sehingga akan mengurangi tingkat beban pikiran yang dimiliki oleh siswa didik. Dengan ciri-
ciri atau sifat yang satu ini, media pembelajaran akan sangat membantu siswa didik dalam
memahami apa yang dipelajari terutama apabila siswa didik tersebut memiliki tipe belajar
visual yang akan sangat mudah belajar setelah melihat secara langsung realitas yang
9. Audio
Media pembelajaran juga memiliki ciri-ciri bersifat audio atau dapat didengarkan dengan
telinga. Maksudnya adalah, media pembelajaran dapat menghadirkan stimulus audio yang
sesuai dengan realitas yang disimbolkan untuk membantu siswa didik dalam mempelajari
atau menyimbolkan suatu realitas tertentu. Dibarengi dengan komunikasi yang dilakukan
oleh sang guru, fitur audio yang dimiliki oleh suatu media pembelajaran memungkinkan
siswa untuk lebih fokus dalam memahami materi yang ingin disampaikan. Apabila seorang
siswa memiliki model belajar auditori, maka progres belajar sang siswa tersebut apabila
diajari dengan cara memberikan media pembelajaran yang berfokus pada penyampaian audio
dengan model belajar yang dimiliki oleh seorang siswa, dan apabila siswa tersebut memiliki
kecenderungan untuk belajar dengan menggunakan suara, maka media pembelajaran yang
10. Kinestesis
Selain visualisasi dan juga pemberian stimulus suara, media pembelajaran juga dapat
merangsang kegiatan belajar siswa dengan cara melibatkan siswa tersebut dalam melakukan
perilaku tertentu atau lebih dikenal dengan psikomotorik atau kinestesis. Media pembelajaran
yang melibatkan siswa didik melalui interaksi dengan gerakan atau psikomotor misalnya
adalah:
3. Abstraksi roket.
Dengan melibatkan psikomotor siswa, maka siswa akan memiliki ingatan psikomotorik yang
dapat membantunya dalam mengingat apa yang ia pelajari sebelumnya sehingga hasil belajar
siswa juga akan meningkat. Pada siswa yang memiliki gaya belajar dengan model
psikomotorik maka media pembelajaran dengan model interaksi yang melibatkan gerakan
fisik siswa adalah salah satu media pembelajaran ideal yang bisa diberikan pada seorang
Seperti nama dan latar belakang yang dimilikinya, media pembelajaran memiliki sifat atau
ciri yaitu edukatif. Maksudnya adalah media pembelajaran dibuat dan difungsikan dalam
rangka pembelajaran untuk membantu pemahaman materi atau konsep pada siswa didik dan
bukan untuk tujuan yang selainnya. Dengan demikian, media pembelajaran memiliki fungsi
sebagai pembantu dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan siswanya.
Media pembelajaran yang baik oleh karenanya harus membantu proses belajar siswa, dan
menunjang penyampaian materi yang dilakukan oleh seorang guru dan bukan menghambat
atau mempersulitnya.
12. Fiksatif
Ciri-ciri fisksatif yang dimaksud adalah suatu media pembelajaran dapat menangkap,
merekam, mengkonstruksi ulang suatu konsep tertentu atau abstraksi tertentu untuk kemudian
dijadikan suatu model yang akan dapat digunakan secara fisik oleh orang-orang yang
memiliki kepentingan terhadap model tersebut. Dengan adanya sifat atau ciri fiksatif inilah
yang memungkinkan suatu media pembelajaran untuk membantu siswa atau guru dalam
13. Distributif
konsep yang telah dia rekam dalam ruang waktu tertentu yang sesuai dengan keadaan siswa
Sifat manipulatif atau ciri manipulatif dapat direkam dan direkonstruksi dalam jangka waktu
yang sangat ringkas bahkan lebih cepat dari pada kejadian aslinya. Dengan adanya sifat ini
15. Eksploratif
Media pembelajaran memberikan ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi materi pelajaran
16. Replikatif
Media pembelajaran merupakan sebuah replika dari suatu konsep atau suatu gagasan atau
suatu realitas tertentu, sehingga tingkat kemiripannya bisa jadi tidak seratus persen mirip,
akan tetapi ada beberapa bagian penting yang sangat persis dengan bentuk asli dari realitas
yang ia simbolkan.
17. Terbatas
Maksudnya adalah suatu media pembelajaran hanya mampu mewakili beberapa realitas atau
konsep tertentu sehingga untuk mempelajari materi yang lain suatu siswa dimungkinkan
dari kata medium), merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius, yang secara
harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’.Oleh karena itu, media dapat diartikan
sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media dapat berupa
2. Menurut Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2002), mengatakan bahwa media jika dipahami
secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi, yang
menurut pengertian ini, guru, teman sebaya, buku teks, lingkungan sekolah dan luar sekolah,
3. Dalam Buku Pengantar Ilmu Komunikasi (Cangara, 2006 : 119), media adalah alat atau
sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada
beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antarmanusia, maka media
yang paling dominasi dalam berkomunikasi adalah pancaindera manusia seperti mata dan
telinga. Pesan – pesan yang diterima selanjutnya oleh pancaindera selanjutnya diproses oleh
pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum
media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan
informasi.
Dari beberapa pendapat ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa media adalah alat, sarana,
perantara, dan penghubung untuk menyebar, membawa atau menyampaikan sesuatu pesan
(message) dan gagasan kepada penerima. Sedangkan media pendidikan adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perbuatan, minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode
berlangsung saat ini atau saat yang lampau, dan juga metode ini merupakan prosedur
pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek
dalam penelitian dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang pada saat
B. Bentuk Penelitian
Panel ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset
yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis . Proses dan makna (perspektif
subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai
pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga
bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan
pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam
berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap
teori yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data,
memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.
Penelitian kualitatif jauh lebih subjektif karena menggunakan metode sangat berbeda dari
mendalam dan grup fokus. Sifat dari jenis penelitian ini adalah penelitian dan penjelajahan
terbuka berakhir dilakukan dalam jumlah relatif kelompok kecil yang diwawancarai secara
mendalam.
1. Data
Data jumlah guru dan siswa yang berada di SMA Negeri 8 Pontianak adalah 44 (
empat puluh empat) dan 838 (delapan ratus tiga puluh delapan) yang terdiri dari 426
laki-laki dan 412 perempuan. Namun, yang dijadikan sampel hanyalah satu orang
guru dan empat puluh siswa dari kelas XI MIA 1 serta tiga orang informan lainnya.
Satu orang perwakilan dari kelas XI MIA 2 dan dua orang perwakilan dari kelas X IIS
4.
2. Sumber Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah tuturan dari guru yang bernama
Bpk. Heru Prasetyo, S.Pd dan siswa yang bernama Miranda, Ekawati, dan Novianty.
Yang dilakukan dengan wawancara, dan juga melalui angket yang diisi oleh siswa
pembelajaran. Data yang diperlukan bersumber dari guru, serta siswa yang berada di
SMA Negeri 8 Pontianak. Alasan melakukan penelitian di sana karena kami ingin
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu:
Peneliti terlibat langsumg dalam dialog. Disamping memperhatikan, peneliti juga ikut dalam
2. Catat
Pencatatan dilakukan setelah data yang berupa wacana-wacana berita tersebut dinilai cukup
untuk dijadikan data penelitan. Data kemudian dicatat, diseleksi, diatur, selanjitnya
diklasifikasikan.
Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini mengacu pada
data-data yang objektif tentang peranan media dalam meningkatkan minat belajar.
BAB IV
PEMBAHASAN
Belajar tidak selamanya bersentuhan dengan hal - hal yang kongkrit, baik dalam konsep
maupun faktanya. Bahkan dalam realitasnya belajar seringkali bersentuhan dengan hal-hal
yang bersifat kompleks, maya dan berada di balik realitasnya. Karena itu media memiliki
andil untuk menjelaskan hal - hal yang abstrak dan menunjukan hal - hal yang tersembunyi.
Ketidak jelasan atau kerumitan bahan ajar dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai
perantara. Bahkan dalam hal - hal tertentu media dapat mewakili kekurangan guru dalam
mengkomunikasikan materi pelajaran. Namun perlu diingat bahwa peranan media tidak akan
terlihat apabila penggunaanya tidak sejalan dengan esensi tujuan pengajaran yang telah
dirumuskan. Karena itu tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk
menggunakan media. Manakala diabaikan maka media bukan lagi sebagai alat bantu
pengajaran tetapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.
Sebagai pentingnya peran media dalam pengajaran, namun tetap tidak bisa menggeser peran
guru, karena media hanya berup alat bantu yang memfasilitasi guru dalam pengajaran. Oleh
karena itu guru tidak dibenarkan menghindar dari kewajibannya sebagai pengajar dan
Dalam proses belajar mengajar, fungsi media menurut Nana Sudjana ( 1991 ) yakni: :
Penggunaan media dalam proses mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi
mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar
yang efektif.
mengajar. Ini berarti bahwa media pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus
dikembangkan guru.
Media dalam pengajaran penggunaannya bersifat integral dengan tujuan dan isi pelajaran.
Penggunaan media bukan semata - mata sebagai alat huburan yang digunakan hanya sekedar
Penggunaan media dalam proses pembelajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses
belajar dan membantu siswa dalam menagkap pengertian yang diberikan guru.
Pengguna media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.
atau lisan ).
Berawal dari penjelasan di atas bahwa guru sangat diharapkan memahami terhadap media
semakin jelas, sehingga dapat memanfatkan media secara tepat. Oleh karena itu, guru perlu
menentukan media secara terencana, sistematis dan sistemik ( sesuai dengan sistem belajar
mengajar ).
Menurut Gerlach dan Ely (dalam Arsyad,2002:11) ciri media pendidikan yang layak
disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar
time-lapse recording.
Distributif (distributive property) Memungkinkan berbagai objek ditransportasikan melalui
suatu tampilan yang terintegrasi dan secara bersamaan objek dapat menggambarkan kondisi
yang sama pada siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama tentang kejadian itu.
Dari penjelasan diatas, disimpulkan bahwa fungsi dari media pembelajaran yaitu media yang
mampu menampilkan serangkaian peristiwa secara nyata terjadi dalam waktu lama dan dapat
disajikan dalam waktu singkat dan suatu peristiwa yang digambarkan harus mampu
Keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting, karena seperti yang
menurut tingkat dari yang paling konkrit ke yang paling abstrak, dimana partisipasi,
observasi, dan pengalaman langsung memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
pengalaman belajar yang diterima siswa. Penyampaian suatu konsep pada siswa akan
tersampaikan dengan baik jika konsep tersebut mengharuskan siswa terlibat langsung
didalamnya bila dibandingkan dengan konsep yang hanya melibatkan siswa untuk mengamati
diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret kepada siswa dan dapat
Media berasal dari basa latin “yaitu Medius yang secara harfiah berarti “tengah” atau
pengantar. “Dalam bahasa Arab, “Media adalah perantara “ ”ﻭﺴﺎﺌﻝatau pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan. Pesan yang dimaksud disini adalah materi atau bahan ajar
Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan keterampilan atau
sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara
lebih khusus pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-
alat grafik, fotografis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi Visual
dan Verbal.
Sementara itu Gagne dan Briggs dalam buku Azhar Arsyad secara implisit mengatakan
bahwa:
Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi
pengajaran yang terdiri dari antar lain: buku, tape recorder, kaset video kamera, video recorder
film, slide gambar, foto, gambar, grafik, televisi dan komputer. Dengan kata lain media adalah
komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di
Menurut Aristio Hadi menyebutkan bahwa “Media pengajaran adalah alat yang
digunakan dalam proses belajar mengajar guna membantu terlaksananya kegiatan belajar.
Berdasarkan istilah, media berasal dari bahasa Latin yang secara harfiah berarti perantara atau
pengantar. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari
Blake dan Horalsen yang dikutip oleh Rasyidi memberi pengertian “media memberi
pengertian atau medium yang digunakan untuk membawa atau menyampaikan jalan, alat untuk
- Media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang penyebar ke sehingga ide atau
- Media adalah Chanel (saluran) karena pada hakikatnya media telah memperluas atau
memperpanjang kemampuan manusia untuk merasakan, mendengar dan melihat dalam batas
jarak, ruang dan waktu tertentu dengan bantuan media batas-batas itu hampir tidak ada.
- Media adalah medium yang digunakan untuk membawa atau menyampaikan suatu pesan.
Dimana medium ini merupakan jalan atau alat dengan suatu pesan berjalan antara komunikator
dengan komunikasi.
- Media adalah segala alat fisik yang dapat menjalankan pesan yang merangsang sesuai untuk
dapat di indera yang berfungsi sebagai perantara atau sarana dan alat untuk proses
komunikasi (proses belajar mengajar). Media pendidikan secara umum adalah sebagai sarana
atau prasarana pendidikan yang dapat dipakai untuk sumber belajar sehingga dapat
Sedangkan secara khusus media pendidikan adalah alat, metode atau teknik yang digunakan
oleh seorang guru dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru
Jadi media pembelajaran adalah segala macam alat, fasilitas yang digunakan dalam
proses belajar mengajar untuk memperkaya atau memperjelas pemahaman siswa terhadap apa
yang dipelajarinya serta menjadi alat bantu bagi guru dalam mengajar sehingga metode yang
digunakan lebih efektif untuk mencapai tujuan pengajaran. Dengan menggunakan media dapat
mengonkretkan isi pelajaran serta dapat membangkitkan minat siswa untuk belajar sehingga
dapat disimpulkan bahwa media sumber belajar secara efektif dan efisien.
kegiatan pembelajaran serta penunjang pendidikan dan pelatihan tentunya perlu mendapatkan
pelatihan tersendiri. Keberadaannya yang tidak dapat diabaikan begitu saja dalam proses
pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan tanpa adanya media
pendidikan pelaksanaan pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik, begitu juga dalam
dari para pelaksana pendidikan di tingkat pengambil keputusan baik Dinas Pendidikan,
Kementerian Agama Kabupaten, Wakil Rakyat, dan para pemerhati pendidikan. Upaya terus
ditingkatkan dalam rangka pelaksanaan peningkatan kualitas dan mutu hasil belajar di sekolah.
Oleh karena itu pengadaan media pembelajaran dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajaran
Media pembelajaran sangat besar pengaruhnya baik dari segi bentuk ataupun
fungsinya. Media dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk memperlancar
menggembirakan, hal ini dapat dilihat dari dirancangnya berbagai media pembelajaran baik
dalam kategori media standar maupun non standar. Media standar yakni media yang
perancangannya dirancang di pabrik dan memiliki keakuratan dan keterukuran yang tinggi
sehingga dari penggunaannya lebih mudah karena dilengkapi dengan buku panduan atau
petunjuk. Sedangkan media non standar adalah media yang dirancang oleh guru sendiri di mana
tidak dilengkapi oleh petunjuk-petunjuk yang jelas serta kurang terukur dari segi
pelaksanaannya.
Sebagaimana kita ketahui bahwa sekarang ini kita telah berada pada dimensi kemajuan
teknologi yang sangat pesat dan pengaruh globalisasi sekamin terasa dengan semakin
banyaknya saluran informasi dalam berbagai bentuk media cetak maupun non cetak, elektronik
maupun non elektronik seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, telepon, faks, komputer,
mengajar baik itu dalam bidang studi umum maupun agama. Bahan pengaran atau media yang
dipakai untuk memperagakan suatu kegiatan belajar mengajarkan terasa lebih hidup. Media
yang digunakan dapat merangsang siswa melalui pendengaran (audio), penglihatan (visual),
atau sekaligus melalui kedua-duanya yaitu melalui pendengaran dan penglihatan secara
serempak.
merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh guru kepada siswa yang belajar pelajaran
agama. Dari jenisnya media pembelajaran ini dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar,
yakni “media audio, media visual, media audio visual dan multimedia”.
1. Media audio.
2. Media cetak.
3. Media visual.
1. Media audio
Asnawir dan Basyiruddin Usman mengatakan bahwa “media audio adalah media yang
berkaitan dengan indra pendengar, di mana pesan yang disampaikan dituangkan dalam
Jadi media audio merupakan alat pelajaran yang menggunakan alat pendengaran
sebagai saluran dan selalu dimanfaatkan untuk menyampaikan materi pelajaran yang bersifat
verbal. Penjelasan-penjelasan yang disampaikan tidak mungkin diberikan berupa gambar atau
ditinjau dari penggunaannya dan proses pembelajaran dan dalam rangka pengembangan
dapat dicapai dengan menggunakan media audio meliputi pemusatan perhatian, melatih daya
analisis, serta melatih siswa untuk bisa merangkum dan mengungkapkan kembali apa yang
telah didengar.
Dalam bukunya Muktar menyatakan bahwa, “Dari segi kognitif, media audio dapat
dipergunakan untuk mengajar berbagai aturan dan prinsip. Dari sisi afektif, media audio dapat
menciptakan suasana pembelajaran dan dari sisi psikomotor, media dapat digunakan untuk
Keuntungan dari media audio adalah apabila dipersiapkan secara tepat dan
dipergunakan dengan baik, maka program audio akan dapat diproduksi dan didistribusikan
dengan biaya yang relatif murah akan tetapi kelemahannya yaitu apabila tidak didesain dan
tidak dipergunakan secara baik maka media ini justru akan menjadi pengganggu dalam
kegiatan pembelajaran.
2. Media cetak
Ibrahim R dan Nana Syaodih S mengatakan: “Bagi kebanyakan orang, istilah “media
cetak”, biasanya diartikan sebagai bahan yang diproduksi percetakan profesional seperti buku,
majalah, dan modul. Sebenarnya, di samping itu masih ada bahan lain yang juga dapat
digolongkan ke dalam istilah “cetak” seprti tulisan/bagan/gambar yang di foto copy ataupun
Meskipun akhir-akhir ini masyarakat banyak tertarik oleh dunia elektronik yang lebih
modern, tampaknya bahan-bahan cetak tidak akan ditinggalkan sebagai media pengajaran.
Artinya, bahan-bahan cetak akan selalu memegang peranan penting dalam pendidikan dan
pelatihan. Kecenderungan yang ada menunjukkan, di masa yang akan datang media cetak dan
media komunikasi lainnya akan menjalankan berbagai tugas dalam melayani kepentingan
belajar para siswa di sekolah. Tentu saja dengan diperkenalkannya buku murah (paper back)
dan dengan dikembangkannya proses pencetakan yang baru, cepat dan ekonomis, maka mereka
yang berkecimpung dalam program pendidikan lebih mampu mendistribusikan buku teks yang
murah, unit pengajaran terprogram buku kerja dan booklet bergambar, lebih mudah dari
sebelumnya. Bahan cetak dalam berbagai bentuk dapat dikirim ke tempat terpencil, dan dapat
digunakan sebagai bahan belajar mandiri. Kelebihan media cetak tampaknya semakin
Buku adalah salah satu sumber belajar mengajar yang digunakan dalam rangka
pencapaian kurikulum yang waktu tatap muka yang terbatas. Secara media mengajar cukup
luas dan sangat bervariasi disebutkan oleh Nana Syaoqih Sukmadinata, media mengajar dapat
dikelompokkan menjadi lima macam dan disebut dengan “Modes; yaitu interaksi insani,
Hubungan antara media cetak dengan tujuan pembelajaran sangat erat baik dari aspek
kognitif, afektif maupun psikomotor. Untuk tujuan kognitif media cetak dapat berfungsi
“menyampaikan informasi bersifat nyata, untuk tujuan afektif media cetak dapat menunjang
suatu materi dalam hubungannya dengan perubahan sikap dan tingkah laku, untuk tujuan
psikomotor media cetak dapat menunjukkan posisi sesuatu yang sedang terjadi dan
Hubungan antara media cetak dengan tujuan pembelajaran juga sangat erat baik dari
segi kognitif, afektif maupun psikomotor. Untuk tujuan kognitif berfungsi menyampaikan
informasi yang bersifat nyata. Tujuan afektif media cetak dapat menunjang suatu materi dalam
hubungannya dengan perubahan sikap dan tingkah laku. Sedangkan dari segi psikomotor dapat
menunjang posisi sesuatu yang sedang terjadi dan mengajarkan berbagai langkah dan prinsip
3. Media visual
Media visual adalah media yang melibatkan indera penglihatan. Dilihat dari pesan yang
disampaikan oleh media visual, maka media visual dapat menyampaikan pesan dalam bentuk
verbal dan non verbal. Pesan verbal visual terdiri dari kata-kata (bahasa verbal) dalam bentuk
tulisan, dan pesan non verbal visual adalah pesan yang dituangkan ke dalam simbol-simbol
nonverbal visual.
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa media visual menyalurkan melalui kata-
kata atau simbol-simbol. Misalnya dengan kata-kata Dilarang Masuk, sedangkan dengan
simbol maka digunakan sebuah lingkaran di mana di tengah diberikan garis lurus dari sisi
lingkaran sebelah kiri sampai dengan sisi lingkaran sebelah kanan, sehingga jika orang melihat
simbol tersebut langsung paham bahwa simbol tersebut bermakna di larang masuk.
Secara garis besar unsur-unsur yang terdapat pada media audio terdiri atas “garis,
bentuk, warna dan tekstur”. Garis adalah kumpulan titik-titik, sedangkan bentuk adalah sebuah
konsep simbol yang dibangunn atas garis-garis atau gabungan garis dengan konsep-konsep
lainnya. Sementara warga digunakan untuk memberi kesan pemisahan atau penekanan, juga
untuk membangun keterpaduan, bahkan dapat mempertinggi tingkat realisme dan menciptakan
respon emosional tertentu. Dan tekstur digunakan untuk menimbulkan kesan kasar dan halus,
Jadi dapat disimpulkan bahwa media visual adalah media yang dipergunakan dengan
melibatkan indera penglihatan sebagai indera utama dalam pembelajaran di mana media
tersebut menyampaikan pesan verbal baik dalam bentuk kata-kata maupun simbol-simbol.
dengan mempergunakan semacam alat yang dapat dipergunakan dari jarak jauh. Misalnya
Media semi gerak juga dapat dikategorikan dalam media pembelajaran. Namun jarang
dipergunakan, oleh karena media ini membutuhkan dana yang besar untuk pengadaannya.
Contoh media semi gerak adalah tulisan-tulisan yang dibuat di papan reklame, namun tulisan
tersebut bergerak.
Media audio visual diam adalah media yang dipergunakan seorang tutor atau pemateri
dalam rangkaian proses belajar mengajar. Contoh media audio visual diam adalah film rangkai
Media visual gerak adalah media yang dipergunakan seorang tutor atau pemateri dalam
rangkaian proses belajar mengajar. Contoh media audio visual diam adalah film rangkai suara,
dan sebagainya.
Semua media yang telah dipaparkan di atas pada dasarnya dapat dipergunakan untuk
semua jenis pembelajaran mata pelajaran. Namun tidak semua lembaga pendidikan (sekolah)
atau guru bidang studi mampu menggunakan media-media tersebut, disebabkan keterbatasan
pengetahuan dan wawasan guru dalam menggunakan media pembelajaran. Selain itu, guru-
guru yang berada di kota-kota kecil atau di daerah pedalaman kurang familiar dengan media-
media yang berkaitan dengan IT (Informasi dan Teknologi). Oleh karena itu, tidak semua
media yang tersebut di atas dipergunakan oleh sebagian guru yang ada di daerah, namun secara
prinsip dan fungsinya media tersebut dapat dipergunakan sebagai media pembelajaran.
D. Fungsi Media Dalam Pembelajaran
Dalam suatu kegiatan belajar mengajar hal baik yang sangat diharapkan adalah
tercapainya tujuan dengan baik dan sukses. Oleh karena itu berbagai macam usaha akan
dilakukan guru untuk mencapai tujuan tersebut seperti penggunaan metode yang bervariasi
Kelancaran kegiatan belajar mengajar terutama bagi siswa dalam memahami materi
pelajaran yang sesuai dengan tipe atau gaya dia belajar sangat diperlukan komponen penunjang
yaitu media pembelajaran atau pun alat peraga sebagai alat bantu bagi guru dalam menjelaskan
materi dan bagi siswa mampu memperjelas pemahaman mereka terhadap apa yang diajarkan
oleh guru.
Akibat semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, maka
alat bantu guna mencapai tujuan secara maksimal. Dengan berbagai peralatan tersebut lebih
mempermudah bagi guru menyajikan pelajaran serta mempercepat anak didik menyerap dan
menguasai pelajaran tersebut. Bahkan tidak mustahil proses pengajaran dapat berlangsung
tanpa kehadiran guru. Ini semua disebabkan kecanggihan teknologi yang terjadi sekarang yang
mengajar mempunyai fungsi sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar
yang efektif”. Media atau alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat
bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Metode dan alat merupakan
unsur yang tidak bisa dilepaskan dari unsur lainnya, yang berfungsi sebagai cara atau teknik
untuk mengantarkan bahan pelajaran agar sampai pada tujuan. Dalam proses belajar mengajar
meida pembelajaran digunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih
terlalu bersifat verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
a. Objek terlalu besar dapat digantikan dengan realita gambar, film bingkai, film, atau model.
b. Objek terlalu kecil dapat dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar
c. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisan ditampilkan kembali melalui rekaman
e. Konsep yang terlalu luas dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai dan gambar.
3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak
b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan
kenyataan.
4. Dengan sifat unik pada setiap siswa dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda
sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka melalui
b. Mempersamakan pengalaman
c. Menimbulkan persepsi yang sama.
Untuk tercapainya tujuan pembelajaran akan lebih cepat apabila digunakan alat-alat
yang menunjang tercapainya tujuan itu. Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut alat bantu
berupa media atau alat peraga dapat berfungsi untuk memperjelas hal-hal yang berkaitan
dengan pelajaran dalam usaha meningkatkan mutu pengajaran dan memantapkan pemahaman
siswa. Dalam proses belajar mengajar media pembelajaran atau alat bantu merupakan suatu
faktor yang sangat penting dan memberikan pengaruh yang sangat positif sehingga dapat
membantu siswa yang lemah pemahamannya mempelajari konsep abstrak melalui sesuatu yang
konkrit. Dengan guru menggunakan alat bantu berupa media atau alat peraga dapat membantu
Belajar dengan menggunakan media pembelajaran agama dapat membantu siswa bukan
hanya sekedar tahu akan tetapi mengerti dan memahami dengan baik, melekat dan membekas
serta tahan lama dari semua yang telah didapatkannya, sehingga usaha belajarnya tidak sia-sia.
Bahwa belajar jalan menghafal bukan saja memudahkan timbulnya verbalisme tetapi juga
kurang menarik, kurang menyenangkan dan segera membosankan. Pelajaran akan lebih
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelajaran yang diberikan kurang berhasil
jika pengalaman yang diperoleh siswa berupa pengalaman abstrak. Pengalaman nyata yang
diperoleh siswa akan tertanam lama, apa yang dilihat dan diperhatikan sehingga memperjelas
persepsi dengan demikian akan membawa pengaruh yang cukup besar terhadap siswa yang
selanjutnya akan mengubah tingkah laku siswa tersebut jika dengan menggunakan media.
Antar media pembelajaran dan proses belajar mengajar terdapat keterkaitan secara khusus di
mana media pembelajaran sepenuhnya dapat membantu terjadinya proses belajar mengajar
yang diharapkan.
Adapun peranan media sebagai alat peraga yang dikemukakan Nana Sudjana sebagai
berikut:
- Dengan peragaan dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir sehingga
- Dengan peragaan dapat memperbesar minat siswa dan perhatiannya untuk belajar
bertambah mantap.
- Memberi pengalaman yang nyata dapat menumbuhkan kegiatan untuk berusaha diri pada
setiap anak
berbahasa.
- Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu
Berdasarkan berbagai macam penjelasan dari para ahli pendidikan di atas jelas bagi kita
bahwa penggunaan media pembelajaran sangat bermanfaat bagi berlangsungnya proses belajar
mengajar terutama untuk mengefektifkan pencapaian tujaun. Berbagai keterbatasan guru dalam
melaksanakan proses belajar mengajar dapat diatasi karena dapat dibantu dengan pemanfaatan
media pembelajaran.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar merupakan alat bantu atau perantara sumber belajar yang digunakan dalam proses
belajar mengajar untuk mencapai tujuan pengajaran dan lebih efektif dan efisien sebagaimana
yang diharapkan.
Berdasarkan beberapa fungsi media yang telah disebutkan di atas oleh para ahli, maka
dapat dijabarkan lebih lanjut tentang fungsi media pembelajaran pendidikan adalah sebagai
berikut:
1. Dapat memudahkan siswa dalam belajar pelajaran agama di mana siswa dapat melihat secara
langsung apa yang dipelajarinya segera dimengerti dan guru pun tidak mengalami kesulitan
2. Jalannya pelajaran pun tidak membosankan dan dapat menghilangkan rasa verbalisme bagi
3. Melalui alat bantu pengajaran, konsep pelajaran yang abstrak dapat diwujudkan menjadi
4. Semua indra siswa dapat diaktifkan dan turut berdialog sehingga dapat mengatasi kelemahan
dalam penggunaan mata atau telinga serta dapat diimbangi dengan indra lainnya.
5. Melalui media pendidikan dapat membantu mendekatkan dunia konsep dengan realita
(kenyataan), karena dengan melihat benda secara nyata siswa tidak ragu lagi tentang apa yang
dipelajarinya.
6. Melalui media pendidikan agama dapat terjadi kontak langsung antara siswa dengan guru,
masyarakat dan alam sekitarnya sehingga dapat memungkinkan anak untuk belajar agama
7. Media dapat mengatasi ruang kelas, banyak hal yang sukar untuk dialami secara langsung
oleh siswa di kelas. Seperti objek yang terlalu besar atau terlalu kecil, gerakan-gerakan yang
diamati terlalu cepat atau terlalu lambat maka dengan media akan dapat diatasi kesukaran
tersebut.
8. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru. Dengan menggunakan media
pendidikan, pengalaman anak semakin luas, persepsi semakin lengkap, sehingga keinginan dan
Setelah kita melihat beberapa fungsi media pembelajaran agama yang telah disebutkan
di atas jelas bagi kita bahwa media pembelajaran agama merupakan suatu sarana untuk
mencapai tujuan pembelajaran dan media itu sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan
Media pembelajaran dalam kegiatan proses belajar mengajar merupakan salah satu
komponen yang wajib ada walaupun media hanya berupa media cetak seperti buku paket atau
buku bacaan. Karena dengan adanya media pembelajaran seorang guru dapat melaksanakan
proses belajar mengajar dengan lebih tepat, terukur dan setara antara satu siswa dengan siswa
yang lain. Artinya tidak ada di antara siswa lebih diutamakan oleh guru, melainkan
memperoleh perlakuan yang sama. Oleh karena itu keberadaan media pembelajaran sangat
Media pembelajaran dapat membuat pelajaran menarik dan juga dapat mengurangi
kesulitan dalam memahami keterampilan bagi siswa melalui praktek begitu juga halnya dengan
pengajaran PAI. Guru dapat menciptakan berbagai situasi baru dalam kelas, sehingga tidak
serta minat dalam proses belajar mengajar. Oemar Hamalik menyatakan bahwa “media
Oleh karena itu media pembelajaran harus tersedia kapan saja dibutuhkan dengan
Media pendidikan mempunyai dampak yang berarti dengan pencapaian siswa dan
perkembangan belajar serta citra dari siswa, jika media tersebut dipilih dan diproduksi secara
cermat dengan memperhitungkan ciri-ciri media dan karakteristik siswa serta diintegrasikan
Berdasarkan pendapat di atas jelas bahwa media sebagai salah satu sumber belajar yang
dapat menyalurkan pesan yang membantu dan mengatasi hambatan-hambatan dalam mengajar
Berbagai hambatan yang terjadi di dalam belajar dapat diatasi, dengan cara guru
berusaha sedemikian rupa agar dalam memberikan informasi pembelajaran kepada siswa dapat
mengikutsertakan berbagai media sehingga siswa memperoleh pengalaman secara nyata. Kalau
murid hanya mendengar pelajaran dengan kata-kata maka pengalaman itu hanya bersifat
abstrak yang dapat membuat pelajaran sukar ditangkap oleh siswa, kurang menarik dan mudah
dilupakan sehingga untuk menghindari terjadinya hal tersebut maka penggunaan alat atau
Media pembelajaran merupakan bagian yang integral dalam proses belajar mengajar di
sekolah. Dengan menggunakan media yang tepat, guru dapat mengetahui dan menjelaskan
pelajaran dan hal-hal yang secara biasa tidak dapat disajikan. Dengan adanya media
pembelajaran akan memberi kesan atau konsep yang sebenarnya secara realistis dan teliti, juga
dapat membantu siswa mempelajari bahan pelajaran yang luas memuat berbagai konsep, fakta
Anak didik merupakan faktor dasar yang menjadi sasaran dalam keseluruhan proses
pendidikan, mereka adalah sejumlah individu yang berbeda antara yang satu dengan yang
lainnnya. Perbedaan itu terletak pada kondisi psikologi seperti bakat, minat intelegensi serta
kondisi fisik dan linkgungan, maka dari itu dengan menggunakan media pengajaran dalam
saling berinteraksi dengan sesama siswa. Keuntungan lain dengan menggunakan media
pembelajaran ternyata siswa dapat ikut serta memberikan pemikiran berdasarkan apa yang
mampu dimanfaatkan pada saat diperlukan, tidak perlu langsung sebagai mana orang berbicara,
misalnya buku, di dalam buku dapat disimpan berbagai informasi untuk waktu yang sangat
panjang bahkan hingga puluhan atau ratusan tahun. Penyimpanan informasi juga dapat
disalurkan pada media lain seperti rekaman Video, Film dan komputer serta media elektronik
lainnya.
Dari penjelasan di atas jelas bahwa media pembelajaran merupakan suatu hal yang
sangat besar fungsinya dalam proses belajar mengajar agama di samping dapat didengar dan
dilihat juga berfungsi sebagai alat bantu untuk menyampaikan taraf kemajuan pendidikan
Agama di sekolah tanpa alat bantu dalam proses belajar mengajar akan cepat bosan dan mudah
mengalami verbalisme terutama dalam belajar Agama sehingga dengan sendirinya siswa akan
Dengan menggunakan media pembelajaran agama secara tepat dan sesuai dengan
fungsinya, maka dapat meningkatkan mutu pendidikan, khususnya dalam bidang agama.
Tujuan utamanya adalah supaya siswa mengetahui dan mengerti tentang pelajaran yang sedang
Dilihat dari muatan tersebut, maka pesan-pesan yang diberikan melalui media ini dapat
1) Dapat mendukung usaha peningkatan mutu pendidikan agama dalam rangka pembinaan
2) Dapat memuat pesan-pesan keagamaan melalui rublik khusus untuk disampaikan kepada
pembaca lainnya.
3) Dapat menyediakan bahan cetakan untuk keperluan sekolah yang berupa buku-buku bacaan
1) Tulisan-tulisan dan gambar yang merangsang nafsu seksual atau yang sering disebut tulisan
2) Tulisan-tulisan yang mendiskripsikan nilai-nilai agama serta nilai-nilai luhur yang ada dalam
3) Tulisan-tulisan yang secara tidak langsung ditujukan untuk mengurangi kadar rasa
keagamaan atau aqidah Islam yang sudah ditanamkan oleh orang tua.
Jadi dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran PAI dalam proses belajar mengajar
sangat besar pengaruhnya dalam menyajikan pelajaran bagi seorang guru, karena guru dapat
menyajikan pelajaran dengan mudah juga dapat menyamakan persepsi siswa tentang materi
peralatan. Menurut syaifulbahri djamarah dan aswan zain,media merupakan wahana penyalur
Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku
photografis.Kelompok media hasil teknologi cetak antara lain: teks, grafik, foto atau
Pendekatan yang berorientasi pada siswa adalah pendekatan dalam belajar yang ditekankan
pada ciri-ciri dan kebutuhan siswa secara individual. Sedang lembaga pendidikan dan para
pengajar berfungsi dan berperan sebagai penunjang saja. Sistem pendekatan yang berorientasi
pada siswa ini didesainsedemikian rupa. Sehingga siswa dapat belajardengan sistem yang
luwes yang diarahkan agar siswa dapat membenntuk gaya belajarnya masingmasing. Dalam
hal ini guru dan lembaga berperan sebagai penunjang, fasilitator dan semangat pada siswa
yang sedangbelajar.
keras selama proses pembelajaran, seperti , mesin proyektor film, tape rekorder, proyektor
a. Bersifat linear
Pendekatan yang berorientasi pada guru atau lembaga adalah sistem pendidikan yang
konfensional dimana hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan penuh oleh para
pengethuannya kepada siswa dalam bentuk pokok bahasan dalam beberapa macam bentuk
silabus. Biasanya pembalajaran berlangsung dan selesai dalam jangka waktu tertentu.
Sedangkan metode mengajar yang dipakai tidak beragam bentuknya, biasanya menggunakan
tersebut apabila dilihat dari cara penyajiandan tujuan yang ingin dicapai melipiti
tutorial,penyajian materi secara bertahap, drills end practice latihan untuk membantu siswa
dan basis data(sumber yang dapat membantu siswa menambahh informasi dan penegtahuan
berdasarkan computer:
4. Media hasil gabungan tenologi cetak dan teknologi computer. Teknologi gabungan
beberapa bentuk media yang dikendalikan komputer. Komputer yang memiliki kemampuan
yang hebat seperti jumlah random akses memori yang besar, hard disk yang besar, dan
monitor yang beresolusi tinggi ditambah dengan pararel(alat-alat tambahan), seperti: vidio
disk player, perangkat keras untuk bergabung dalam suatu jaringan dan sistem audio.
b. Dapat digunakan sesuai keinginan siswa, bukan saja dengan direncanakan dan
c. Gagasan disajikan secara realistik sesuai dengan pengalaman siswa, menurut apa yang
penggunaanpelajaran
e. Pembelajaran ditata dan terpusat pada lingkup kognitif sehingga pengetahuan dikuasai
Selain pembagian itu ada lagi pembagian media pembelajaran menurut jenis, daya liput, dan
bahannya.
a) Media auditif
hitam.media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan pendengaran
b) Media visual
Media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media ini ada yang menampilkan
gambar diam seperti film strip, slides, foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula yang
menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.
Media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunya
kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua.
gambarnya berasal dari sumber yang berbeda. Misalnya filmbingkai suara yang unsur
gambarnya berasal dari slides proyektor dan unsur suaranya berasal dari tape recorder.
a) media dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan media ini tidak terbatas oleh
tempat dan ruang serta dapat menjangkaujumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang
media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film
sound slides film rangkai, yang harus menggunakan empat tertutupdan gelap.
c) Media untuk pembelajaran invidual. Media ini penggunaannya hanya untuk seorang
diri.termasuk media ini adalh modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.
a) Media sederhana. Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara
b) Media kompleks. Media ini adalah media yang bahan dasarnya kompleks sulit didapat
serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan penggunaanya memerlukan keterampilan yang
memadai.
BAB V
KESIMPULAN
Media merupakan suatu perantara (alat) untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan
media yang tepat dapat menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran. Media dua
dimensi dan tiga dimensi masing-masing berbeda dan mempunyai kelebihan dan kelemahan
tersendiri. Adapun media yang digunakan untuk pendidikan agama pasti berbeda dengan
media pendidikan pelajaran umum. Hal ini karena adanya perbedaan tujuan pembelajaran
antara pendidikan agama dengan pendidikan umum lainnya. Oleh karena itu guru harus dapat
memilih media yang sesuai dengan bahan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat
www.asikbelajar.com/2012/10/manfaat-
Pembelajaran
pendidikan.com/2014/01/fungsi-media-pembelajaran.html?m=1.Diunduh tanggal 31
Maret
2018.
https://www.google.co.id/amp/s/pakarkomunikasi.com/ciri-ciri-media-
paudauraislami.blogspot.co.id/2015/12/karakteristik-media-
pembelajaran.html?m=1.Diunduh
tanggal 31 Maret 2018.
media-
Pendidikan.Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Belajar
Mengajar.https://wahanamhs.blogspot.co.id/2016/05/normal-0-false-false-false-en-us-x-
Hasil Wawancara
Ramadella: Maaf mengganggu waktunya pak. Maksud kedatangan kami ke sini untuk
melakukan wawancara, untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia yang diajar oleh Bu Titin.
Pak Heru menyelesaikan tugasnya, dan kami menunggu. Selang beberapa menit, Pak Heru
Pak Heru: Penting, sangat berpengaruh. Ya, karena dengan media pembelajaran ini materi
yang disampaikan itu mudah dicerna dan mudah bagi siswa untuk membayangkan.
Ramadella: Pertanyaan kedua, media apa yang sering digunakan guru dalam pembelajaran?
Ramadella: Infocus?
Pak Heru: Iya, tapi itu nama lainnya. Duh..., lupa saya.
Jesika: Pertayaan ketiga, media terpenting dalam pembelajaran itu apa saja, pak?
Pak Heru: Semua penting, seperti yang kita bahas tadi. Karena murid-murid lebih cepat
memahami.
pembelajaran?
Pak Heru: Ya, pasti. Seperti infocus, peta, bagan bantuan, dan masih banyak lagi.
Jesika: Baik, pak. Pertanyaan kelima, apakah guru merasa lebih mudah mengajar apabila
Pak Heru: Pasti, mudah. Lebih terbantu agar murid lebih cepat tanggap, agar guru tidak
Jesika dan Ramadella: Baik, terima kasih atas waktunya pak. Kami akhiri wawancara ini.
Assalamualaikum...,
Ramadella: Jadi begini, kakak ingin kalian menjadi iforman untuk wawancara kami.
Ramadella: Kita mulai ya. Pertanyaan pertama, pentingkah media dalam menyampaikan
pembelajaran?
Jesika: Pertanyaan kedua, media apa yang sering digunakan guru dalam pembelajaran?
Ekawati: Infocus.
Ramadella: Oh, iya iya. Tapi pernah gak menggunakan media lain?
Ramadella: Oke oke, lanjut pertanyaan ketiga. Media terpenting dalam pembelajaran itu apa
saja?
Jesika: Oke, lanjut pertanyaan keempat, apakah sekolah meyediakan media pembelajaran?
Novianty: Menyediakan.
Ramadella: Oke. Pertanyaan kelima, apakah guru merasa mudah jika adanya media
pembelajaran?
Ekawati dan Novianty: Mudah kayanya kak. Kita yang murid juga menjadi mudah
memahami pelajarannya.
Ramadella: Baik. Makasih ya dek atas waktunya. Makasih juga sudah mau jadi informan kita.
Ramadella: Jadi gini, kami ingin Miranda jadi informan kami. Kami mau mewawacarai
Ramadella:
LAMPIRAN II
Biodata Informan
Informan 1:
Nama:
TTL:
Alamat:
Informan 2:
Nama:
TTL:
Alamat:
Kelas:
Nama:
TTL:
Alamat:
Kelas:
Informan 3:
Nama:
TTL:
Kelas:
Alamat: