0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
468 tayangan

Data Link Layer Error Detection PDF

Dokumen tersebut membahas tentang teknik-teknik deteksi kesalahan pada transmisi data antara pengirim dan penerima. Beberapa teknik yang disebutkan adalah parity check, longitudinal redundancy check, cyclic redundancy check, dan checksum. Semuanya bertujuan untuk memastikan data yang diterima sama dengan data asli yang dikirim.

Diunggah oleh

eka kartika pertiwi
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
468 tayangan

Data Link Layer Error Detection PDF

Dokumen tersebut membahas tentang teknik-teknik deteksi kesalahan pada transmisi data antara pengirim dan penerima. Beberapa teknik yang disebutkan adalah parity check, longitudinal redundancy check, cyclic redundancy check, dan checksum. Semuanya bertujuan untuk memastikan data yang diterima sama dengan data asli yang dikirim.

Diunggah oleh

eka kartika pertiwi
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 25

ERROR DETECTION

Parity Check (Vertical Redudancy Check)


Longitudinal Redudancy Check
Cyclic Redudancy Check 
Checksum 

Budhi Irawan, S.Si, M.T


Transmisi Data

 Pengiriman sebuah informasi akan berjalan


lancar apabila tidak terjadi hambatan apapun
dalam pengiriman.
 Informasi yang dikirimkan akan diterima sama
persis seperti data awal.
 Jarak antara pengirim dan penerima hanya

akan berpengaruh terhadap waktu.


Noiseless Channel

 Delay adalah selisih waktu dari informasi saat


dikirimkan sampai informasi tersebut diterima
oleh penerima.
 Kanal yang tidak menyebabkan error pada
proses transmisi data disebut Noiseless Channel.
Noisy Channel

 Pada kenyataannya tidak ada media transmisi


yang benar-benar tanpa hambatan dan tanpa
noise.
 Pengiriman data melalui media transmisi
dipengaruhi oleh berbagai macam gangguan
yang terjadi selama perjalanan data tersebut.
 Kanal yang dapat menyebabkan error selama
proses transmisi data disebut Noisy Channel
Mekanisme Error Control

 Mekanisme Error Control merupakan suatu


mekanisme untuk dapat memastikan apakah
data yang dikirimkan oleh pengirim dapat
diterima dengan benar oleh penerimanya.
 Apabila data yang diterima tidak benar, maka

data tersebut harus dikirim ulang oleh si


pengirim sampai data diterima dengan benar
oleh penerimanya.
Mekanisme Error Control

 Backward Error Control (BEC)


 Forward Error Control (FEC)
Metode Error Detection

 Pengiriman data menggunakan format biner


memudahkan dalam mendeteksi ada atau
tidaknya error pada data yang dikirim.
 Apabila penerima dapat mengetahui letak bit
yang error pada sekumpulan bit data yang
dikirim, maka penerimanya akan dengan
mudah memperbaikinya.
Metode Backward Error Control

 Parity Check (VRC)  paling sederhana


 LRC Pengembangan dari Parity Check
 CRC  lebih sulit, meminta kemampuan
komputasi
 Checksum  operasi word
Parity Check (VRC)

 Merupakan metode dimana ada


penambahan bit pada deretan bit data
 Parity Check disebut juga dengan nama
Vertical Redudancy Check
 Terdapat 2 jenis pariti : genap dan ganjil
 Single Pariti genap = jumlah bit 1 dalam
kode adalah genap
 Single Pariti ganjil = jumlah bit 1 dalam
kode adalah ganjil
Parity Check (VRC)

 Sistem sederhana dan mudah dibuat


hardwarenya
Contoh : Karakter ASCII A (1000001)

Single Pariti Ganjil


1 0 0 0 0 0 1 1

Single Pariti Genap


1 0 0 0 0 0 1 0
Longitudinal Redudancy Check (LRC)

Data diorganisasikan kedalam suatu table


dan tambahkan setiap parity bit pada
setiap kolom.

Parity Genap
Cyclic Redundancy Checks (CRC)

 Pada metode ini, pengirim akan melakukan


proses pembagian data dengan suatu
pembagi tertentu yang disebut dengan
Generator Polynomial (Kode CRC).
 Bit – bit sisa pembagian disebut Reminder.
 Reminder inilah yang yang ikut dikirimkan
bersama data aslinya.
Cyclic Redundancy Checks (CRC)

 Pada sisi penerima akan dilakukan operasi


yang sama, yaitu membagi seluruh data yang
sampai.
 Apabila bit-bit sisa pembagian bernilai 0, maka
dapat dipastikan bahwa data yang sampai di
penerima tidak mengalami error.
Algoritma CRC Dasar

CRC => konsep matematis untuk operasi


polynomial (persamaan pangkat terbesar).
 Messages Mx : Pesan yang akan dikirim

 Kode CRC Cx : Generator polynomial dengan

degree tertentu (k).


 CRC-16  11000000000000101
 CRC-ITU  10001000000100001
 CRC-32  100000100100000010001110110110111
 Deretan bit yang diawali dan diakhiri dengan bit 1 (
1xxxxxx1)
Algoritma CRC Dasar

Contoh:
Kode CRC : 1001
k = 3 (penambahan 3 bit 0 (000) pada Mx)
Cx => polynomial dengan derajat 4.
 Representasi Koefisien Polynomial: 1, 0, 0, 1

 Polinomial : Cx = x3 + x 2 + x 1 + x 0
Algoritma CRC Dasar

 Pembentukan kode
Reminder Rx : Sisa hasil pembagian XOR
antara (Mx ditambahkan k bit 0 terhadap Cx
 Sender : Kirim => Px = Mx + Rx

Paket Data Kirim Px : Mx ditambahkan Rx


Algoritma CRC Dasar

 Receiver: Terima <= Px


 Lakukan operasi pembagian Px dengan Cx.

 Jika terdapat sisa (reminder) maka error.

 Jika tidak terdapat sisa (zero) maka tidak ada


error.
Contoh Kalkulasi CRC

 Diketahui :
Data yang Akan dikirimkan : 1 1 0 1 0 1 (Mx)
Kode CRC : 1 0 0 1 (Cx)
 Maka :

k = 3 (penambahan 3 bit 0 (000)


Contoh Kalkulasi CRC

Mx
Cx
1001 110101 000
1001
1000
1001
11 00
10 01
1 010
1 001
011

Rx

Px = Mx + Rx  110101 011
Contoh Kalkulasi CRC

Mx Rx
Cx
1001 110101 011
1001
1000
1001
11 01
10 01
1 001
1 001
0

Sisa (zero)
Soal Kalkulasi CRC

1. M(x)= 10110101101,
C(x) = 10101
2. M(x)= 10110110101,
C(x) = 100101
Checksum

 CRC memerlukan perhitungan XOR sebanyak


jumlah bit data dan memerlukan kemampuan
komputasi yang cukup besar
 Diciptakan metoda checksum (untuk
mengurangi perhitungan) pada beberapa jenis
transmisi tidak perlu kecanggihan CRC atau
sudah melakukan CRC di lapis lain
Checksum

 Cara perhitungan checksum:


 Data dibagi menjadi kelompok-kelompok
16 bit (word)
 Word pertama di XOR dengan word
kedua
Checksum

 Hasil di XOR dengan word ketiga,


keempat, … sampai word terakhir (jika
bit-bit terakhir tidak cukup untuk menjadi
word, ditambahkan padding bit ‘0’ sampai
membentuk word)
 Hasil akhir (16 bit) = checksum
Contoh Checksum

0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0
1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0
1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
D a t a P a d d i n g

0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0
1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0
XOR
1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
XOR
0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
H a s i l C e c k s u m

Anda mungkin juga menyukai