Jurnal Kimia Sains Dan Aplikasi
Jurnal Kimia Sains Dan Aplikasi
Jurnal Kimia Sains Dan Aplikasi
a Physical Chemistry Laboratory, Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University, Jalan Prof.
Soedarto, Tembalang, Semarang 50275
The abundant reserves of Indonesia's zeolites have not been optimally utilized in many
Keywords: applications in the community. Efforts to improve the efficacy of natural zeolites have been
Natural zeolite, undertaken by modifying natural zeolites as bichromate ion adsorbent materials using cation
cation exchange, exchange methods. The negative charge properties of the zeolite surface will be stabilized by
bichromate ion the presence of a balance cation. A countercharge cation can essentially be replaced by other
adsorbent, cations through cation exchange. The cation used in modifying the Bayat zeolite surface was
adsorption Hexadecyltrimethylammonium (HDTMA+). The characterization of the zeolite modification
was performed using FTIR. The adsorption test was carried out on bichromate ions in natural
zeolites and modified zeolites. The measurement of the concentration of adsorbed bichromate
ions using Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) as well as the determination of the
maximum adsorption capacity was calculated by Langmuir isotherm method. FTIR spectra
showed that modification with (HDTMA+) in natural zeolite has been successfully performed
with the appearance of peak 2850.55 cm-1 and 2919.39 cm-1 which was a range of symmetrical
and asymmetric stretching of CH2 amine and surfactant (HDTMA+). In the determination of
bichromate ion concentration using AAS interpreted with Langmuir isotherm obtained
maximum adsorption capacity for natural zeolite equal to 3.278 mg/g and modificates zeolite
was 3.484 mg/g.
Abstrak
Kata kunci:
Potensi cadangan zeolit alam Indonesia yang melimpah belum optimal pemanfaatannya pada
zeolit alam,
berbagai aplikasi di masyarakat. Upaya untuk meningkatkan daya guna zeolit alam telah
pertukaran kation,
adsorben ion dilakukan penelitian dengan memodifikasi zeolit alam sebagai bahan adsorben ion bikromat
bikromat, adsorpsi menggunakan metode pertukaran kation. Sifat muatan negatif yang dimiliki permukaan zeolit
akan distabilkan oleh adanya kation penyeimbang. Kation penyeimbang tersebut pada
dasarnya dapat digantikan oleh kation lain melalui pertukaran kation. Kation yang digunakan
dalam memodifikasi permukaan zeolit alam bayat klaten adalah Hexadecyltrimethylammonium
(HDTMA+). Karakterisasi terhadap modifikasi zeolit tersebut dilakukan menggunakan FTIR. Uji
adsorpsi dilakukan terhadap ion bikromat pada zeolit alam dan zeolit hasil modifikasi.
Pengukuran konsentrasi ion bikromat yang teradsorpsi menggunakan Spektroskopi Serapan
Atom (AAS) serta penentuan kapasitas adsorpsi maksimum dihitung dengan metode isotherm
Langmuir. Dari penelitian diperoleh spectra FTIR yang menunjukkan bahwa modifikasi
dengan (HDTMA+) pada zeolit alam telah berhasil dilakukan dengan munculnya puncak
2850,55 cm-1 dan 2919,39 cm-1 yang merupakan rentangan simetris dan asimetris uluran CH2
amina dan surfaktan (HDTMA+). Pada penentuan konsentrasi ion bikromat menggunakan AAS
yang di interpretasikan dengan isotherm Langmuir diperoleh kapasitas adsorpsi maksimum
untuk zeolit alam sebesar 3,278 mg/g dan zeolit modifikasi sebesar 3,484 mg/g.
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 12 (3) (2009) : 98 – 102 99
Sebagai bahan mineral yang melimpah, zeolit alam Modifikasi dilakukan pada zeolit aktif, kolom di isi
masih memiliki keterbatasan dalam mengadsorpsi oleh 5 g zeolit. Zeolit tersebut kemudian ditambah
kontaminan yang bersifat anionik, namun demikian ini larutan HDTMA+ dengan konsentrasi 0,20 M yang
merupakan peluang bagi dilakukannya modifikasi untuk selanjutnya diberi nama sebagai ZMS. Selanjutnya
memanfaatkan lebih optimal lagi terhadap zeolit alam. masing-masing ditambah larutan HDTMA+ 25 ml
Modifikasi yang dimaksud tentu saja berkaitan dengan dengan laju aliran 6 detik/tetes. Kemudian filtrat di
sifat permanen muatan negatif pada permukaan zeolit tampung dan residu dikeringkan. Hasil modifikasi zeolit
[5]. alam kemudian di analisis dengan FTIR.
NH4+. Mula-mula terjadi pertukaran kation dalam zeolit dimodifikasi dengan (HDTMA+) akan muncul pita pada
dengan NH4+ yang berasal dari NH4NO3. daerah 2800-2900cm-1 [8]
Reaksi :
Reaksi :
Larutan (HDTMA+) yang digunakan untuk Gambar 2. Spektra Inframerah ZMS setelah adsorpsi
merendam zeolit sebanyak 25 ml dengan laju aliran (Cr2O72-)
sebesar 6 tetes/detik. Perendaman zeolit dan
pengaturan laju aliran larutan (HDTMA+) masih mampu Melalui gambar 1 diperlihatkan bahwa ZA pada
untuk mengeluarkan filtrat larutan (HDTMA+) dari range 2800-2900 cm-1 tidak muncul spektra sedangkan
dalam kolom. Sedangkan pengaliran yang terlalu cepat pada ZMS muncul spektra pada bilangan gelombang
menyebabkan pertukaran kation antara zeolit dengan 2852,08 cm-1 dan 2922,31 cm-1. Munculnya bilangan
larutan surfaktan kurang maksimal. gelombang 2852,08 cm-1 dan 2922,31 cm-1 merupakan
rentangan simetris dan asimetris uluran CH2 amina dari
Analisis Spektra Infra Merah
surfaktan (HDTMA+), dengan adanya bilangan
Spektroskopi infra merah merupakan salah satu gelombang tersebut menunjukkan bahwa zeolit telah
metode yang digunakan dalam penentuan struktur dapat dimodifikasi.
zeolit. Pada umumnya rentang bilangan gelombang
Data spektrum FTIR pada gambar 2 memberikan
300-1300 cm-1 berbentuk ikatan tetrahedral yaitu
informasi bahwa ZMS yang berhasil mengadsorpsi ion
(SiO4)4- dan (AlO4)5- [1]. Spektrum 420-500 cm-1
bikromat. Hal ini diperkuat dengan munculnya serapan
merupakan tekukan Si-O atau Al-O, sedangkan pada
baru pada bilangan gelombang 2360,41 cm-1 yang
bilangan gelombang 750-820 cm-1 menunjukkan
menunjukkan pada kisaran konsentrasi tinggi, pita
rentangan simetris dan rentangan asimetris muncul
adsorpsi rentangan CH2 asimetris dari bilangan
pada bilangan gelombang 950-1250 cm-1 [7].
gelombang 2852,08 cm-1 dan 2922,31 cm-1 relatif
Data spektrum FTIR menunjukkan tekukan Si-O konstan dan berada pada all trans conformations. Pada
atau Al-O pada zeolit alam terlihat pada bilangan konsentrasi tinggi frekuensi bergeser secara signifikan
gelombang 490,00 cm-1. Pada zeolit yang telah pada bilangan gelombang yang lebih rendah. Rentangan
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 12 (3) (2009) : 98 – 102 101
Ce/qe (g/L)
Konsentrasi
8
Hasil adsorpsi ion bikromat (Cr2O72-) mengalami
6
peningkatan kemampuan adsorpsi dengan peningkatan
konsentrasi awal larutan ion bikromat. Semakin besar 4
konsentrasi larutan ion bikromat maka kemampuan 2
adsorpsi ZMS juga semakin meningkat. Hasil adsorpsi 0
ion bikromat (Cr2O72-) oleh ZMS dan ZA dapat dilihat 0 5 10 15 20 25 30 35 40
pada gambar 3 dan gambar 4 Ce (mg/L)
2.5
y = 0.0046x + 0.0434 Gambar 5 Grafik Isotherm Adsorpsi Zeolit Alam (ZA)
R² = 0.9989 pada Cr2O72
2
1.5
qe (mg/g)
0.5
0
0 100 200 300 400 500 600
Konsentrasi Ion Bikromat Awal (ppm)
3
Gambar 6 Grafik Isotherm Adsorpsi Zeolit
y = 0.005x + 0.0024 Modifikasi Surfaktan (ZMS) pada Cr2O72-
2.5
R² = 1
Hasil perhitungan data pada grafik 3.5 dan 3.6
2 tersebut diperoleh kapasitas adsorpsi maksimum ion
qe (mg/g)
4. Kesimpulan
Modifikasi zeolit dengan surfaktan (HDTMA+) telah
berhasil dilakukan dan ditunjukkan oleh spektra FTIR
pada bilangan gelombang 2919,39 cm-1 dan 2850,55 cm-
1
.
5. Daftar Pustaka
[1] Halimaton Hamdan, Introduction to Zeolites:
Synthesis, Characterization, and Modification,
Universiti Teknologi Malaysia, Kualalumpur, 1992.
[2] Lizhong Zhu, Yimin Li, Jianying Zhang, Sorption of
organobentonites to some organic pollutants in
water, Environmental Science & Technology, 31, 5,
(1997) 1407-1410
[3] Robert S. Bowman, Applications of surfactant-
modified zeolites to environmental remediation,
Microporous and Mesoporous Materials, 61, 1,
(2003) 43-56 http://dx.doi.org/10.1016/S1387-
1811(03)00354-8
[4] Alan Dyer, An introduction to zeolite molecular
sieves, John Wiley & Sons, Australia, 1988.
[5] Robert S Bowman, Zhaohui Li, Stephen J Roy, Todd
Burt, Timothy L Johnson, Richard L Johnson, Pilot
test of a surfactant-modified zeolite permeable
barrier for groundwater remediation, in:
Physicochemical groundwater remediation,
Springer, 2002, pp. 161-185.
[6] Zhaohui Li, Daniel Alessi, Lori Allen, Influence of
quaternary ammonium on sorption of selected
metal cations onto clinoptilolite zeolite, Journal of
environmental quality, 31, 4, (2002) 1106-1114