0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
165 tayangan

Naming System - Distributed System

Sistem penamaan dalam sistem terdistribusi mencakup penamaan datar (flat), terstruktur, dan berbasis atribut. Penamaan terstruktur mengorganisasikan nama kedalam ruang nama berbentuk grafik yang memungkinkan pencarian berbasis lokasi, sementara penamaan berbasis atribut mengaitkan atribut ke entitas untuk memfasilitasi pencarian berbasis kriteria. Kedua penamaan tersebut sering diimplementasikan secara hierarkis untuk skala besar.

Diunggah oleh

IrDimz Electrocore
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
165 tayangan

Naming System - Distributed System

Sistem penamaan dalam sistem terdistribusi mencakup penamaan datar (flat), terstruktur, dan berbasis atribut. Penamaan terstruktur mengorganisasikan nama kedalam ruang nama berbentuk grafik yang memungkinkan pencarian berbasis lokasi, sementara penamaan berbasis atribut mengaitkan atribut ke entitas untuk memfasilitasi pencarian berbasis kriteria. Kedua penamaan tersebut sering diimplementasikan secara hierarkis untuk skala besar.

Diunggah oleh

IrDimz Electrocore
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 25

NAMING SYSTEM

Sistem terdistribusi – week 4


Outline
 Naming
 Flat Naming
 Structured Naming
 Attribute based Naming
Naming
 Sebuah nama dalam sistem tersebar adalah sebuah
deretean karakter yang digunakan untuk mewakili
sebuah entitas.
 Entitas sendiri dapat berupa secara praktis dapat
berarti apapun baik yang bersifat fisik seperti:
komputer, printer, media penyimpanan, ataupun
modem, maupun yang bersifat abstrak (lojik)
seperti: berkas (file), user, proses, mailbox, dsb.
Naming
 Untuk memanfaatkan entitas-entitas dalam sistem
tersebar, pengguna (manusia ataupun mesin) perlu
mengakses entitas-entitas tersebut melalui sesuatu yang
disebut access point, address, atau alamat.
 Sebuah entitas dapat memiliki beberapa alamat
seperti halnya seseorang dapat memiliki beberapa
nomor telepon genggam.
 Contoh lainnya adalah ketika seseorang berpindah
tempat seperti kota atau negara maka nomor
teleponnya sering harus diubah sesuai dengan sistem di
kota (kode area) atau negara.
Naming
 Jenis nama lain yang mendapat perlakuan khusus
selain alamat adalah identifier dengan sifat-sifat
sebagai berikut :
 1. mewakili paling banyak satu entitas,
 2. setiap entitas diwakili oleh paling banyak satu
identifier,
 3. sebuah identifier selalu mewakili entitas yang sama
(tidak berubah menurut waktu dan kondisi).
Naming
 Satu lagi jenis nama penting adalah nama dengan
sifat user-friendly yang mudah dibaca dan diingat
oleh manusia.
 Nama ini biasanya terdiri dari sederetan karakter
yang dikenali manusia seperti nama pada file
atau nama yang digunakan pada Domain Name
System seperti www.udinus.ac.id
Flat Naming
 Adalah penamaan yang tidak memiliki struktur
tertentu.
 Nama dalam Flat Naming terdiri dari sederetan
bit karakter yang tidak mengandung informasi
tentang bagaimana menemukan alamat untuk
entitas yang diwakili oleh nama tersebut.
Flat Naming
 Teknik Resolving :
 Ada beberapa solusi dalam menyelesaikan masalah
menemukan pasangan alamat/menerjemahkan nama
menjadi alamat (resolving) pada sistem penamaan flat
naming, yaitu:
1. Broadcasting & multicasting
2. Forwarding pointer
3. Home-based approach
4. Hierarchical search tree
Flat Naming
 1. Broadcasting & multicasting
 Broadcasting : mengirimkan sebuah pesan berisi
permintaan pasangan identifier dari sebuah alamat
kepada seluruh atau sebagian anggota jaringan dan
hanya entitas yang memiliki alamat tersebut yang
akan menjawab dengan identifier yang ia miliki.
 Contoh : ARP
 Multicasting : mengirimkan pesan hanya ke beberapa
entitas dalam jaringan
 Contoh : pada unit bergerak seperti laptop milik
pegawai yang terkoneksi dengan jaringan nirkabel.
Flat Naming
 2. forwarding pointer
 Pada teknik ini setiap kali sebuah entitas berpindah
lokasi dan mendapatkan alamat baru maka entitas
tersebut meninggalkan informasi mengenai lokasi
barunya di lokasi lamanya sedemikian sehingga entitas
lain yang mencarinya dapat menelusuri jejak
perpindahan dan berkomunikasi dengan entitas
tersebut.
Flat Naming
 3. Home based approach
 yaitusebuah teknik resolving sedemikian sehingga
sebuah entitas bergerak memiliki entitas agen dengan
sebuah alamat tetap yang menjadi 'alamat rumah' .
Flat Naming
 Prinsip mobile IP
Flat Naming
 4. Hierarchical search tree
 Pada teknik ini jaringan dibagi-bagi menjadi
beberapa bagian yang dikenal sebagai domain.
 Top-level-Domain

 Sub-domain

 Leaf-domain
Flat Naming
 Domain
Structured Naming
 Sistem penamaan biasanya mendukung
penggunaan nama yang terstruktur yang dibentuk
dari beberapa nama yang sederhana dan mudah
dikenali manusia
 Name Space : Nama-nama biasanya diatur
menjadi sesuatu yang dikenal sebagai ruang nama
(name space).
 Name space untuk nama yang terstruktur dapat
direpresentasikan dalam bentuk graph.
Structured Naming
 Name space :
 Ada dua macam simpul pada graph yang
merepresentasikan name space, yaitu:
 1.Simpul daun yang merepresentasikan entitas yang
memiliki nama dan tidak menjadi induk dari simpul lainnya
 2.Simpul direktori yang memiliki ujung-ujung yang bernama
dan menunjuk pada dari simpul daun lain
Structured Naming
 Grafik penamaan yang umum dengan satu root node
Structured Naming
 Name resolution :
 Name resolution merupakan istilah untuk proses
pencarian (looking up) sebuah nama ketika kita
mendapatkan path dari nama tersebut.
 Proses name resolution ini akan menghasilkan identifier
dari sebuah simpul yang dilalui pada proses tersebut.
Structured Naming
 Implementasi name space :
 Name space adalah inti dari layanan penamaan,
yaitu sebuah layanan yang digunakan oleh user
untuk menambah, mengurangi, dan mencari nama.
 Pada sebuah LAN layanan ini biasanya disediakan
oleh sebuah server (name server) saja namun pada
sistem terdistribusi skala besar layanan ini
melibatkan beberapa name server.
Structured Naming
 Name space yang digunakan pada sistem
terdistribusi skala besar dan mungkin melibatkan
seluruh dunia (contohnya: internet) biasanya disusun
dalam bentuk hierarkis dengan sebuah simpul root.
Structured Naming
 Pada implementasinya dengan alasan efektivitas name
space dibagai menjadi tiga lapisan lojik :
 lapisan global yang terdiri dari simpul root dan anak-
anaknya yang merepresentasikan organisasi atau
sekumpulan organisasi dan isinya jarang berubah,
 lapisan administrasional yang dibentuk oleh sekumpulan
simpul direktori yang diatur dalam sebuah organisasi.
 lapisan manajerial merupakan lapisan terakhir yang berisi
simpul-simpul yang sering berubah. Biasanya simpul-simpul
ini merepresentasikan komputer-komputer dalam LAN.
Structured Naming
 DNS
Attribute Based Naming
 Seiring bertambahnya informasi yang dapat diakses
dari sebuah entitas maka diperlukan sebuah cara agar
pengguna dapat mencari dan mengakses suatu entitas
dengan memberikan keterangan mengenai entitas.
 Salah satu cara yang populer adalah menggunakan
attribute based naming (penamaan berbasiskan
atribut).
 Dengan teknik ini sebuah entitas diasosiasikan dengan
sejumlah atribut yang memiliki nilai tertentu.
 Pengguna melakukan pencarian berdasarkan kriteria
tertentu berupa jenis dan nilai atribut yang dimiliki
entitas yang dicarinya.
Attribute Based Naming
 Sistem penamaan berdasarkan atribut lebih sering
dikenal sebagai directory service sedangkan
sistem penamaan terstruktur lebih dikenal sebagai
naming System.
 Pada directory service entitas memiliki beberapa
atribut yang dapat digunakan sebagai kriteria
pencarian.
 Contoh : atribut dalam email
Attribute Based Naming
 Implementasi Hierarkis : LDAP
 LDAP (Lightweight Directory Access Protocol) adalah
contoh nyata dari implementasi sistem directory
service.

Anda mungkin juga menyukai