0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
250 tayangan21 halaman

Modul 2 Pipo

Register geser PIPO dan seven segment digunakan untuk menampilkan output berupa perubahan cahaya LED pada seven segment. Praktikum ini mengamati perubahan cahaya LED ketika inputnya serentak dan keluarannya juga serentak menggunakan register PIPO dan IC.

Diunggah oleh

danny buana
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
250 tayangan21 halaman

Modul 2 Pipo

Register geser PIPO dan seven segment digunakan untuk menampilkan output berupa perubahan cahaya LED pada seven segment. Praktikum ini mengamati perubahan cahaya LED ketika inputnya serentak dan keluarannya juga serentak menggunakan register PIPO dan IC.

Diunggah oleh

danny buana
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 21

DANNY BUANA

201711005
PRAKTIKUM 2.2

REGISTER GESER (PIPO)

ABSTRACT

In this practicum study the sliding register (PIPO) which aims to determine the working
system of the sliding register PIPO in the form of a seven segment output and to find out the parts of
the seven segment and PIPO configuration, and can create programs for the seven segment PIPO
output. The tools used in this lab are Computer, Command Prompt, Mini Pro, 8088 Microprocessor
Module, Interfacing I / O Module (LED section), Intergrated Circuit (IC) for storing programs. In
this practicum, what is observed is the change of LED lights on the seven segments using the PIPO
register. The method used is to enter the assembly language command on the IC via the mini pro
which was previously at the command prompt, then the IC is connected to the 8088 microprocessor
module and the results will be seen on the I / O interfacing module. From the results of the practicum
seen in the experiment that the LED lights on the seven segment when the input is simultaneous then
the output is simultaneous.

Keywords : PIPO, Intergrated circuit (IC), Seven segment

ABSTRAK

Pada praktikum ini mempelajari Register geser (PIPO) yang bertujuan untuk mengetahui
sistem kerja register geser yaitu PIPO dalam bentuk output seven segment dan untuk mengetahui
bagian-bagian dari seven segment dan konfigurasi PIPO, serta dapat membuat program untuk output
seven segment PIPO. Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Komputer, Command
Prompt, Mini Pro, Modul Mikroprosesor 8088, Modul I/O Interfacing ( bagian LED ), Intergrated
Circuit (IC) untuk menyimpan program. Pada praktikum ini yang diamati adalah perubahan nyala
lampu LED pada seven segment menggunakan register PIPO . Metode yang digunakan adalah
memasukkan perintah bahasa rakitan pada IC melalui mini pro yang sebelumnya sudah di command
prompt, lalu IC dihubungkan ke modul mikroprosesor 8088 dan hasilnya akan terlihat paad modul
I/O interfacing. Dari hasil praktikum terlihat pada percobaan bahwa lampu LED pada seven segment
ketika masukannya serentak maka keluarannya serentak.

Kata kunci : PIPO, Intergrated circuit (IC), Seven segment


DANNY BUANA
201711005
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Seiring perkembangan teknologi yang semakin maju pada masa sekarang ini,
penggunaan perangkat elektronik sudah banyak digunakan disegala bidang, termasuk pada
bidang pendidikan. Di dukung dengan perkembangan komponen elektronik saat ini memang
telah memegang peranan sangat penting dalam kemajuan teknologi, hal ini terbukti dengan
berbagai macam penemuan baru terutama mengenai masalah yang berhubungan dengan
elektronika dan system pengendalian secara digital. Penggunaannya pun sudah disesuaikan
dengan kebutuhan, sehingga memudahkan seseorang untuk membuat atau merancang piranti
elektronik dengan mudah dan murah.
Rangkaian logika masih tetap banyak digunakan seperti pada Register Geser (Shift Register)
merupakan salah satu piranti fungsional yang banyak digunakan dalam sistem digital.
Misalnya diterapkan pada tampilan lampu berjalan atau lampu hias sehingga lampu dapat
bergeser ke kiri maupun ke kanan sesuai masukan yang di inputkan serta mode kontrolnya,
hal ini menggambarkan karakteristik register geser tersebut. Register geser ini terbangun dari
flip-flop. Register geser dapat digunakan sebagai memori sementara, dan data yang tersimpan
didalamnya dapat digeser ke kiri atau ke kanan. Register geser juga dapat digunakan untuk
mengubah data serial ke paralel dan data paralel ke serial.

1.2 TUJUAN
1. Untuk mengetahui sistem kerja register geser yaitu PIPO dalam bentuk output seven
segment.
2. Untuk mengetahui bagian-bagian dari seven segment dan konfigurasi PIPO, serta dapat
membuat program untuk output seven segment PIPO
DANNY BUANA
201711005
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Serial Input Paralel Output (PIPO)

Gambar 1. display PIPO


PIPO adalah register geser dengan masukan serentak keluaran serentak.
IC pembentuk : 74LS774, 74LS173.
Gambara rangkaiannya adalah sebagai berikut: (PIPO menggunakan D-FF)
Cara kerja:
Sebelum dimasuki data rangkaian direset dulu agar keluaran Q semuanya 0. Setelah
itu data dimasukkan secara paralel pada input D-FF dan data akan diloloskan keluar secara
paralel setelah flip-flop mendapat pulsa clock dari 0 ke 1.
Register geser PIPO diperlihatkan pada gambar. dengan menggunakan flip-flop tipe
D. Pada cara ini semua bagian register atau masing-masing flip flop diisi pada saat yang
bersamaaan atau output masing-masing flip-flop akan respon sesuai data pada saat yang sama
setelah diberikan sinyal input kontrol, dan biasanya menggunakan terminal set/reset bukan
dengan pemberian clock.

Gambar 2. Rangkaian PIPO


DANNY BUANA
201711005
Jika tidak ada pulsa clock yang dikenakan, bit tidak digeserkan dan pembacaan di
terminal Q adalah sama dengan apa yang dimasukkan.Pemakaian register ini adalah metode
yang menyenangkan untuk menyimpan beberapa bit secara sementara. Jika diberi pulsa
clock, setiap bit akan digeserkan satu tempat pada setiap pulsa clock.
2.2 Register
Register merupakan sebagian memori dari mikroprosessor yang dapat diakses dengan
kecepatan yang sangat tinggi. Dalam melakukan pekerjaannya mikroprosessor selalu
menggunakan register-register sebagai perantaranya sehingga register dapat diibaratkan
sebagai kaki dan tangannya dari mikroprosessor. Register adalah kumpulan elemen-elemen
memori yang bekerja bersama sebagai satu unit. Register dapat dibentuk dari rangkaian logika
sekuensial yang dibentuk dari D flip-flop yang disusun sedemikian rupa untuk penyimpanan
sementara data bit. Jumlah flip-flop bergantung dari lebar dan jumlah bit yang hendak
disimpan, pada umumnya 4,8,12, atau 16 bit. Isi atau muatan-muatan register-register dapat
dengan mudah dipindahkan atau digeser dari register yang satu ke register yang lain, dengan
demikian dikenallah apa yang disebut dengan ‘shift register’. Register juga dapat diartikan
sebagai sekelompok flip-flop yang dapat dipakai untuk menyimpan dan untuk mengolah
informasi dalam bentuk linier.
Register adalah internal memori yang membantu diakses dengan kecepatan tinggi.
Register adalah internal memori yang membantu Arithmatic Logic Unit dalam membantu
dalam proses data dalam central prosessing Unit. Jadi dalam melakukan pekerjaannya
mikroprosessor selalu menggunakan register-register sebagai perantaranya, jadi register dapat
juga disebut sebagai kaki tangannya mikroprosessor. Boleh dianggap sebagai wakil variabel.
Register merupakan sebagian kecil memori komputer yang dipakai untuk tempat
penampungan data dengan ketentuan bahwa data yang terdapat dalam register dapat diproses
dalam berbagai operasi dengan melihat berapa besar kemampuan menampung register
tersebut.
Register adalah sekumpulan sel biner yang dipakai untuk menyimpan informasi yang
disajikan dalam kode-kode biner. Penulisan (pemuatan) informasi itu tidak lain daripada
penyetelan keadaan kumpulan flip-flop dalam register itu secara serentak sebagai satu
kesatuan. Setiap flip-flop dalam register membentuk satu sel dan dapat menyimpan 1 angka
biner (binary digit, bit). Satu register yang tersusun atas n sel dapat menyimpan n bit data
yang dapat menyatakan salah satu dari 2n macam kode yang dapat dibentuk dari n bit tersebut,
yang untuk data desimal dapat berharga dari 0 sampai dengan 2n-1. Register 8 bit, misalnya,
dapat menyimpan salah satu dari 256 macam kode atau harga desimal 0 sampai dengan 255.
Register dapat menyimpan informasi dalam kode biner dan menampilkannya kembali dan
DANNY BUANA
201711005
dikatakan dapat melakukan operasi baca dan tulis. Dalam lingkungan komputer digital,
register menjadi bagian yang sangat penting. Dalam lingkungan ini, istilah register digunakan
khusus bagi register dalam prosesor yang mempunyai fungsi khusus dengan kemampuan
tambahan di samping kemampuan baca/tulis. Register yang hanya mempunyai kemampuan
baca/tulis disebut memory (pengingat) atau storage (penyimpan). Penyimpanan data dalam
memori bersifat jauh lebih permanen dibanding penyimpanan dalam register. Pada umumnya,
dalam satu prosesor disediakan register dalam jumlah yang sangat terbatas sedangkan memori
disediakan dalam ukuran yang sangat besar, dalam ukuran KB (Kilo Byte) sampai MB (Mega
Byte) yang masing-masing byte terdiri atas 8 sel. Dalam pandangan rangkaian logika, memori
dan register khusus tetap sama dan disebut register.

2.3 Jenis – Jenis Register (Storage Register)


Register yang digunakan oleh mikroprosesor dibagi menjadi 5 bagian dengan tugasnya yang
berbeda-beda pula, yaitu sebagai berikut.
1. Segmen Register.
Register yang termasuk dalam kelompok ini terdiri atas register CS,DS,ES dan
SS yang masing-masingnya merupakan register 16 bit. Register-register dalam
kelompok ini secara umum digunakan untuk menunjukkan alamat dari suatu segmen.
Register CS(Code Segment) digunakan untuk menunjukkan tempat dari
segmen yang sedang aktif, sedangkan register SS(Stack Segment) menunjukkan letak
dari segmen yang digunakan oleh stack. Kedua register ini sebaiknya tidak sembarang
diubah karena akan menyebabkan kekacauan pada program anda nantinya.
Register DS(Data Segment) biasanya digunakan untuk menunjukkan tempat
segmen dimana data-data pada program disimpan. Umumnya isi dari register ini tidak
perlu diubah kecuali pada program residen.
Register ES(Extra Segment), sesuai dengan namanya adalah suatu register
bonus yang tidak mempunyai suatu tugas khusus. Register ES ini biasanya digunakan
untuk menunjukkan suatu alamat di memory, misalkan alamat memory video.
Pada prosesor 80386 terdapat tambahan register segment 16 bit, yaitu
FS<Extra Segment> dan GS<Extra Segment>.
2. Pointer dan Index Register.
Register yang termasuk dalam kelompok ini adalah register SP,BP,SI dan DI
yang masing-masing terdiri atas 16 bit. Register- register dalam kelompok ini secara
umum digunakan sebagai penunjuk atau pointer terhadap suatu lokasi di memory.
DANNY BUANA
201711005
Register SP(Stack Pointer) yang berpasangan dengan register segment
SS(SS:SP) digunakan untuk mununjukkan alamat dari stack, sedangkan register
BP(Base Pointer)yang berpasangan dengan register SS(SS:BP) mencatat suatu alamat
di memory tempat data.
Register SI(Source Index) dan register DI(Destination Index) biasanya
digunakan pada operasi string dengan mengakses secara langsung pada alamat di
memory yang ditunjukkan oleh kedua register ini. Pada prosesor 80386 terdapat
tambahan register 32 bit, yaitu ESP,EBP,ESI dan EDI.
3. General Purpose Register.
Register yang termasuk dalam kelompok ini adalah register AX,BX,CX dan
DX yang masing-masing terdiri atas 16 bit. Register- register 16 bit dari kelompok ini
mempunyai suatu ciri khas, yaitu dapat dipisah menjadi 2 bagian dimana masing-
masing bagian terdiri atas 8 bit, seperti pada gambar 3. Akhiran H menunjukkan High
sedangkan akhiran L menunjukkan Low.
+AX+ +BX+ +CX+ +DX+
+-+--+--+-+ +-+--+--+-+ +-+--+--+-+ +-+--
+--+-+
| AH | AL | | BH | BL | | CH | CL | | DH | DL |
+---- +---- + +---- +---- + +-----+----+ +-----+-----
+
Gambar 3. General purpose Register
Secara umum register-register dalam kelompok ini dapat digunakan untuk
berbagai keperluan, walaupun demikian ada pula penggunaan khusus dari masing-
masing register ini yaitu :
1) Register AX, secara khusus digunakan pada operasi aritmatika terutama dalam
operasi pembagian dan pengurangan. Register ax adalah biasanya berfungsi
sebagai register yang menangani proses aritmatik atau proses pertambahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian. Tapi bisa menyimpan data sementara
maupun sebagai tempat transit data. Register ax terbagi atas high dan low yaitu :
 register ah (8bit) sebagai register high sering dipakai sebagai service
number pada interrupt
 register al (8bit) sebagai register low merupakan tempat transit data.
2) Register BX, biasanya digunakan untuk menunjukkan suatu alamat offset dari
suatu segmen. register bx biasanya berfungsi sebagai register basis untuk
mereferensikan lokasi memori atau lebih tepatnya menunjukan lokasi memori.
DANNY BUANA
201711005
Yang dapat pula mengambil atau menulis langsung dari atau ke memori. Register
bx terbagi atas high dan low yaitu :
 register bh (8bit) sebagai register high
 register bl (8bit) sebagai register low
3) Register CX, digunakan secara khusus pada operasi looping dimana register ini
menentukan berapa banyaknya looping yang akan terjadi. register cx biasanya
berfungsi sebagai counter atau digunakan jika nanti ada melakukan berapa banyak
kita melakukan looping atau pengulangan. Atau lebih tepatnya menentukan
banyaknya looping atau pengulangan. Cx terbagi atas high dan low yaitu :
 register ch (8bit) sebagai register high
 register cl (8bit) sebagai register low
4) Register DX, digunakan untuk menampung sisa hasil pembagian 16 bit. Pada
prosesor 80386 terdapat tambahan register 32 bit, yaitu EAX,EBX,ECX dan EDX.
register dx biasanya berfungsi sebagai penampung isi hasil pembagian 16 bit.
Merupakan pula register offset dari ds. Register dx juga menunjukkan nomor port
pada operasi port. Register ini juga merupakan register offset atau menyimpan
alamat data. Register dx juga terbagi atas high dan low yaitu :
 register dh (8bit) sebagai register high
 register dl (8bit) sebagai register low
4. Index Pointer Register
Register IP berpasangan dengan CS(CS:IP) menunjukkan alamat dimemory
tempat dari intruksi(perintah) selanjutnya yang akan dieksekusi. Register IP juga
merupakan register 16 bit. Pada prosesor 80386 digunakan register EIP yang
merupakan register 32 bit.
Pointer register adalah rergister yang mempunyai tugas khusus untuk
menunjukan alamat offset, yang terbagi atas tiga register yaitu :
 register ip (instruction pointer)
register ip fungsinya menunjukkan offset dari alamat program. Yang
berpasangan dengan register cs
 register sp (stack pointer)
register sp fungsinya mencatat alamat stack dan menunjukkan offset dari
alamat stack, yang berpasangan dengan register ss
 register bp (base pointer)
fungsi dari register bp adalah untuk membaca dan menulis dengan segment ss
(stack pointer)
DANNY BUANA
201711005
Sedangkan index register yang terbagi atas dua register yaitu :
 register si (source index register)
register si merupakan register yang mencatat alamat memori yang isi
memorinya akan digunakan. Register si sebagai sumber pembacaan memori.
 register di (destination index register)
register di seperti si juga membaca alamat memori untuk tempat tujuan
penulisan data di memori.
5. Flag Register
Sesuai dengan namanya Flags(Bendera) register ini menunjukkan kondisi dari
suatu keadaan< ya atau tidak >. Karena setiap keadaan dapat digunakan 1 bit saja,
maka sesuai dengan jumlah bitnya, Flags register ini mampu memcatat sampai 16
keadaan. Flag register merupakan suatu pemberi tanda setiap operasi contohnya jika
kita sedang menjalankan interupt maka if akan hidup atau jika sedang menjalankan
debugger maka if akan hidup. Macam-macam dari flag register adalah of (oferflow
flag), df (direction flag), if (intterupt flag), tf (trap flag), sf (sign flag), zf (zero flag),
dan cf (carry flag). Adapun flag yang terdapat pada mikroprosesor adalah :
 OF <OverFlow Flag>
Jika terjadi OverFlow pada operasi aritmatika, bit ini akan bernilai 1.
 SF <Sign Flag>
Jika digunakan bilangan bertanda bit ini akan bernilai 1
 ZF <Zero Flag>
Jika hasil operasi menghasilkan nol, bit ini akan bernilai 1.
 CF <Carry Flag>
Jika terjadi borrow pada operasi pengurangan atau carry pada penjumlahan, bit
ini akan bernilai 1.
 PF <Parity Flag>.
Digunakan untuk menunjukkan paritas bilangan. Bit ini akan bernilai 1 bila
bilangan yang dihasilkan merupakan bilangan genap.
 DF <Direction Flag>
Digunakan pada operasi string untuk menunjukkan arah proses.
 IF <Interrupt Enable Flag>
CPU akan mengabaikan interupsi yang terjadi jika bit ini 0.
 TF <Trap Flag>
Digunakan terutama untuk Debugging, dengan operasi step by step.
 AF <Auxiliary Flag>
DANNY BUANA
201711005
Digunakan oleh operasi BCD, seperti pada perintah AAA.
 NT <Nested Task>
Digunakan pada prosesor 80286 dan 80386 untuk menjaga jalannya interupsi
yang terjadi secara beruntun.
 IOPL <I/O Protection level>
Flag ini terdiri atas 2 bit dan digunakan pada prosesor 80286 dan 80386 untuk
mode proteksi.
Adapun susunan dari masing-masing flag didalam flags register dapat anda
lihat pada gambar diatas. Pada prosesor 80286 dan 80386 keatas terdapat beberapa
tambahan pada flags register, yaitu :
 PE <Protection Enable>
Digunakan untuk mengaktifkan mode proteksi. flag ini akan bernilai 1 pada
mode proteksi dan 0 pada mode real.
 MP <Monitor Coprosesor>
Digunakan bersama flag TS untuk menangani terjadinya intruksi WAIT.
 EM <Emulate Coprosesor>
Flag ini digunakan untuk mensimulasikan coprosesor 80287 atau 80387.
 TS <Task Switched>
Flag ini tersedia pada 80286 keatas.
 ET <Extension Type>
Flag ini digunakan untuk menentukan jenis coprosesor 80287 atau 80387.
 RF <Resume Flag>
Register ini hanya terdapat pada prosesor 80386 keatas.
 VF <Virtual 8086 Mode>
Bila flag ini bernilai 1 pada saat mode proteksi, mikroprosesor akan
memungkinkan dijalankannya aplikasi mode real pada mode proteksi. Register
ini hanya terdapat pada 80386 keatas.
6. Shift Register
Register geser atau Shift Register adalah suatu rangkaian yang menggunakan
flip-flop yang saling disambung secara seri sehingga setiap bit yang disimpan di
keluaran Q digeser ke flip-flop berikutnya. Pergeseran bit ini terjadi pada setiap pulsa
clock. Pulsa-pulsa clock tersebut dikirim kesemua flip-flop dalam register, sehingga
operasinya berjalan secara sinkron. Flip-flop jenis apapun yang operasinya sesuai
(terpicu tepian) dapat dipakai.
DANNY BUANA
201711005
Register merupakan blok logika yang sangat penting dalam kebanyakan sistem
digital. Register sering digunakan untuk menyimpan (sementara) informasi biner yang
muncul pada keluaran sebuah matrik pengkodean. Disamping itu, register sering
digunakan untuk menyimpan (sementara ) data biner yang sedang dikodekan. Maka
register membentuk suatu kaitan yang sangat penting antara sistem digital utama dan
kanal-kanal keluaran. Register yang paling sederhana terdiri dari satu flip-flop saja,
yang berarti hanya dapat menyimpan data terdiri suatu bit bilangan biner saja yaitu 0
atau 1 oleh sebab itu untuk menyimpan data yang terdiri empat bit bilangan biner maka
diperlukan empat buah flip-flop.
Register geser merupakan kelas komponen yang sangat penting dalam semua
tipe rangkaian digital. Karena keluaran flip-flop diubah hanya oleh pulsa clock yang
datang sesudah masukan berubah, maka penghilangan pulsa clock (tegangan catu tetap
ada) tidah mengubah keluaran flip-flop selama kondisi ini terjaga.Karena itu, setiap
flip-flop dapat dipakai untuk menyimpan digit biner (bit) selama daya masih
dikenakan dan pulsa-pulsa clock ditahan. Seperangkat bit dapat disimpan dalam
register, dengan satu flip-flop untuk setiap bit. Register geser mempunyai empat tipe
dasar, yaitu :
 SISO (Serial Input Serial Output)
 SIPO (Serial Input Paralel Output)
 PISO (Paralel Input Serial Input)
 PIPO (Paralel Output Paralel Input)

a) SISO (Serial Input Serial Output)


Pada tipe ini data dimasukkan bit demi bit mulai dari flip-flop yang paling
ujung dan digeser sampai semuanya terisi. Pergeseran data diatur oleh sinyal clock
tiap kali data dimasukkan satu persatu. Cara menyimpan data secara sejajar, semua
bagian register atau masing-masing flip-flop akan dimuati pada saat yang bersamaaan.
Seperti yang terlihat pada gambar. dimana pada gambar tersebut register geser
menggunakan flip-flop tipe D.

Gambar 4. SISO (Serial Input Serial Output)


DANNY BUANA
201711005
Tegangan logika masukan diumpankan ke dalam register geser pada setiap
pulsa clock, dan dapat berubah pada waktu diantara pulsa-pulsa clock. Sesudah
sejumlah pulsa clock yang sama dengan jumlah flip-flop dalam register, dikeluaran
terdapat bit yang sama dengan bit pertama kali masuk tadi. Register SISO yang dipakai
dengan cara ini dapat bertindak sebagai tundaan waktu, dimana bit dikeluaran tertunda
selama beberapa pulsa clock (Sama dengan jumlah flip-flop).

b) PIPO (Paralel Output Paralel Input)


Register geser PIPO diperlihatkan pada gambar. dengan menggunakan flip-
flop tipe D. Pada cara ini semua bagian register atau masing-masing flip flop diisi pada
saat yang bersamaaan atau output masing-masing flip-flop akan respon sesuai data
pada saat yang sama setelah diberikan sinyal input kontrol, dan biasanya
menggunakan terminal set/reset bukan dengan pemberian clock.

Gambar 5. PIPO (Paralel Output Paralel Input)

Jika tidak ada pulsa clock yang dikenakan, bit tidak digeserkan dan pembacaan
di terminal Q adalah sama dengan apa yang dimasukkan.Pemakaian register ini adalah
metode yang menyenangkan untuk menyimpan beberapa bit secara sementara. Jika
diberi pulsa clock, setiap bit akan digeserkan satu tempat pada setiap pulsa clock.

c) PISO (Paralel Input Serial Input)


Register ini memungkinkan kita dapat mengirim data secara paralel input
melalui satu saluran dengan input serial seperti yang terlihat pada gambar berikut.

Gambar 6. PISO (Paralel Input Serial Input)


DANNY BUANA
201711005
Jenis flip-flop yang digunakan adalah J-K flip-flop atau flip-flop yang
dilengkapi denga input preset dan input preclear. Pemasukan data dilakukan melalui
input Preset. Data kemudian digeser keluar satu bit pada saat ketika diberikan pulsa
clock. Hal ini memungkinkan data yang disajikan dalam bentuk paralel (beberapa
saluran pada saat yang sama)) dapat diubah menjadi bentuk serial (bit demi bit) untuk
dipancarkan melalaui satu saluran.

d) SIPO (Serial Input Paralel Output)


Register ini merupakan kebalika dari register PISO, jika seperti yang terlihat
pada gambar berikut.

Gambar 7. SIPO (Serial Input Paralel Output)

Dalam tipe ini, data disajikan satu bit pada satu saat lalu digeser masuk pada
setiap pulsa clock. Sesudah seperangkat pulsa clock lengkap, register menjadi penuh
dan kandungannya dapat dibaca diterminal Q atau dikeluarkan melalui seperangkat
saluran paralel. Dalam pengertian ini, dikeeluarkan berarti bahwa bit-bit tersebut dapat
dipakai untuk mengoperasikan gerbang atau rangkaiaan lain, sementara registernya
sendiri tidak mengalami perubahan karena tindakan ini. Dengan menggunakan register
SIPO, bit-bit data yang sudah dipancarkan secara berurutan dari sebuah saluran dapat
dikumpiulkan hingga membentuk satu “kata” dari beberapa bit.
DANNY BUANA
201711005
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 ALAT DAN BAHAN


 Komputer
 Command Prompt
 Mini Pro
 Modul Mikroprosesor 8088
 Modul I/O Interfacing ( bagian LED )
 Intergrated Circuit (IC) untuk menyimpan program

3.2 LANGKAH PERCOBAAN


1. Nyalakan komputer, setelah itu buka file explorer kemudian buatlah folder di D dengan
nama folder nama praktikan/kelompok.
2. Salin A.BAT, TLINK.EXE, dan TASM.EXE dari desktop ke dalam folder yang telah
dibuat di D tadi.
3. Buka Notepad lalu ketiklah program. Setelah selesai mengetik simpan di folder yang
telah dibuat tadi dengan nama file “namaprogram.ASM” dan save as type “All Files”.
4. Buka Command Prompt , ketiklah
d: lalu tekan enter kemudian
cd (spasi) nama folder dan tekan enter. Kemudian
a (spasi) nama program/file (tanpa .ASM)
Jika terdapat error maka segera perbaiki error pada program yang anda susun.
Jika tidak ada error maka tekan enter sekali lagi. Maka akan terjadi perubahan dengan
file anda dari :
1. Namaprogram.ASM menjadi
2. Namaprogram.OBJ dan terakhir
3.Namaprogram.COM.
5. Kemudian MiniPro pada Modul Mikroprosessor 8088 dihubungkan dengan CPU.
Setelahnya hubungkan Modul Mikroprosessor 8088 dengan Modul I/O Interfacing dan
kedua modul tersebut dihubungkan ke sumber tegangan.
6. Buka Aplikasi MiniPro, pilih jenis IC yang kita akan gunakan untuk merunning program
yang telah dibuat lalu buka program yang telah dibuat dengan ext COM. Kemudian
pasang IC pada MiniPro yang berada pada Modul 8088 Mikroprosessor. (Sebelum
DANNY BUANA
201711005
merunning program pastikan posisi IC tidak terbalik dan telah dikunci dengan baik
).Setelah itu Klik “Programming Chip” dan Klik Program.
7. Pindahkan IC dari MiniPro pada Modul Mikroprosessor 8088 ke Soket .perhatikan
posisi IC dan kunci IC.
8. Nyalakan Modul Mikroprosessor 8088 dan Modul I/O Interfacing kemudian lihat
ouputnya.
DANNY BUANA
201711005
BAB IV

HASIL DAN ANALISA

4.1 PROGRAM
PIPO
CODE_SEG SEGMENT
ASSUME CS:CODE_SEG,DS:CODE_SEG,SS:CODE_SEG
ORG 100H
start: jmp mulai
porta equ 00h
portb equ 01h
portc equ 03h
cw equ 03h

mulai:
mov al,80h
mov dx,cw
out dx,al

call blank
putar:
mov dx,portb
mov al,01110010b
out dx,al
call pulse
call delay
jmp putar
blank proc near
mov cx,8
off:
mov al,01111111b
mov dx,portb
out dx,al
call pulse
loop off
ret
blank endp

delay proc near


push cx
mov cx,0fffh
loop $
pop cx
ret
delay endp

pulse proc near


or al,128
out dx,al
ret
pulse endp

ORG 20F0H
DB 0EAH
DW 0100H
DW 0FDF0H

CODE_SEG ENDS
END START
DANNY BUANA
201711005
4.2 HASIL PENGUJIAN

SEGMENT DISPLAY

e g d f a c b

0 0 1 0 0 0 0 A

0 1 0 0 0 1 1 C

0 0 0 1 1 0 0 D

0 0 0 0 0 1 1 E

0 0 1 0 0 1 1 F

0 0 0 0 0 0 1 G

0 0 1 0 1 0 0 H

0 0 1 0 0 1 0 P

1 0 0 0 0 0 1 S

1 0 0 0 1 0 0 y
DANNY BUANA
201711005
4.3 TUGAS AKHIR
1. Bagaimana ouput program PIPO pada seven segment? Gambarkan seven segment dan beri
keterangan serta tuliskan urutan konfigurasi seven segment untuk PIPO!
Hasil output dapat dilihat pada hasil percobaan dengan meyalanya segmen-segmen dari
seven segmen secara bersamaan (sesuai program). Konfigurasi seven segment untuk PIPO
yaitu e g d f a c b

2. Berikan contoh penerapan register geser PIPO pada aplikasi seven segment pada
kehidupan sehari-hari?
Running text dan lampu hias
DANNY BUANA
201711005
4.4 ANALISA
Pada praktikum modul dua yang berjudul register geser PIPO yang bertujuan untuk
mengetahui sistem kerja register geser yaitu PIPO dalam bentuk output seven segment dan
untuk mengetahui bagian-bagian dari seven segment dan konfigurasi PIPO, serta dapat
membuat program untuk output seven segment PIPO , Register geser PIPO dengan
menggunakan flip-flop tipe D, pada cara ini semua bagian register atau masing-masing flip
flop diisi pada saat yang bersamaaan atau output masing-masing flip-flop akan respon sesuai
data pada saat yang sama setelah diberikan sinyal input kontrol, dan biasanya menggunakan
terminal set/reset bukan dengan pemberian clock. Jika tidak ada pulsa clock yang dikenakan,
bit tidak digeserkan dan pembacaan di terminal Q adalah sama dengan apa yang dimasukkan.
Pemakaian register ini adalah metode yang menyenangkan untuk menyimpan beberapa bit
secara sementara. Jika diberi pulsa clock, setiap bit akan digeserkan satu tempat pada setiap
pulsa clock.
Alat dan bahan pada percobaan ini yaitu Komputer, Command Prompt, Mini Pro,
Modul Mikroprosesor 8088, Modul I/O Interfacing ( bagian LED ), Intergrated Circuit (IC)
untuk menyimpan program dan kabel PVI sebagai penghubung input dan ouput. Pada proses
percobaan yang pertama kali dilakukan yaitu menyalakan komputer dan membuat folder
sesuai kelas dan kelompoknya, kemudian praktikan membuka software note pad untuk
mengetik program PIPO sesuai pada modul dengan bahasa program yang di gunakan adalah
bahasa assembly. Lalu praktikan menyimpan file notepad tersebut dalam format .asm di
folder sesuai kelas dan kelompok, lalu praktikan membuka command prompt dan
memasukkan program PIPO yang telah disimpan sebelumnya dengan mengetik a (spasi) nama
file tanpa .asm dan enter. Lalu praktikan menghubungkan minipro pada modul mikroprosesor
8088 dengan CPU, setelah itu praktikan menghubungkan modul mikroprosesor 8088 dengan
modul I/O interfacing dengan menggunakan kabel PVI dan kedua modulnya di hubungkan ke
sumber tegangan, lalu praktikan membuka aplikasi minipro dan memilih IC yang digunakan
dan memasukkan program yang telah dibuat ke dalam IC, setelah program di running pada
IC, IC di pindahkan dari minipro pada modul mikroprosesor 8088 ke soket dan mengunci IC
tersebut, setelah it praktikan menyalakan modul mikroprosessor 8088 dan modul I/O
Interfacing dan hasil outputnya akan terlihat yaitu perubahan lampu LED pada seven segment
ketika masukannya serentak maka keluarannya serentak.
Pada program PIPO berisi, yaitu CODE_SEG SEGMENT yang merupakan header
untuk membantu mengcompile TASM DAN TLINK jadi COMP. Lalu ada ASSUME
CS:CODE_SEG,DS:CODE_SEG,SS:CODE_SEG yang merupakan pernyataan library CS
atau Code Segment seperti perintah mov, out dan lain lain dimuat pada program, library DS
DANNY BUANA
201711005
atau Data Segment seperti perintah al atau register data, dx atau register alamat, cw atau
register socket penghubung kabel PVI, dan lain lain dimuat juga pada program, library SS
atau Store Segment memuat perintah deperti call, delay, jump, dan putar, semua library ini
digunakan untuk menunjang program agar dapat berjalan dengan baik, pada baris berikutnya
ORG 100H maksudnya adalah program ditulis mulai origin 100h, dari program yang
dijelaskan di atas merupakan bagian header dimana fungsinya untuk membantu dalam
mengompile, pada program TASM dan TLINK, lanjut bagian program berikutnya yaitu start:
jmp mulai artinya awal program pada origin 0100H, porta equ 00h dimana port a equal atau
sama dengan alamat 00h, portb equ 01h dimana port b equal atau sama dengan alamat 0lh,
portc equ 03h artinya port c equal atau sama dengan alamat 02h, dan cw equ 03h, cw atau
register socket penghubung kabel PVI berada pada alamat 03h, intinya bagian ini untuk
menentukan alamat port a, port b, port c untuk outputnya nanti. Lanjut pada bagian program
yang merupakan program utama yang memuat perintah aritmatik, logic dan kontrol ditulis di
bagian ini. Mulai: artinya program di mulai dengan diikuti baris berikutnya yaitu mov al, 80h
artinya register data ada 8 bit dimana 8 bit didapat dari penghitungan total bit binerya yaitu
8011 = l0000000b, baris berikutnya mov dx, cw artinya register socket penghubung kabel
PVI, berikutnya out dx, al artinya register data dikeluarkan, berikutnya putar: program yang
di bawahnya akan di looping, artinya programnya di ulang berkali kali,kemudian mov dx,
portb artinya register geser pada port b berada pada alamat 01h, mob al, 01110010b artinya
konfigurasi PIPOnya yaitu 01110010 lalu baris berikutnya out dx, al yaiut register alamat
sebelumnya, lalu ada call pulsa yang memanggil pulsa dan call delay yang artinya akan ada
delay pada baris sebelumnya, lalu jmp putar yaitu program akan dilooping, kemudian baris
berikutnya ada blank proc near untuk menghapus segmen ,lalu mov cx,8 yang berarti isi cx
ada 8 segment, kemudian pada baris berikutnya off: yaitu mematikan 8 bit seven segment
secara bersamaan kemudian program kembali membuat pulsa dan delay begitu seterusnya
hingga di pulse endp untuk menyalakan seven segment secara serentak. pada baris berikutnya
merupakan footer program untuk konfigurasi prosessor dan diakhiri batas segment dan akhir
program.
Kesalahan pada praktikum ini yaitu terdapat typo dalam penulisan bahasa assembly
pada note pad setelah dicek oleh command prompt ternyata error, lalu pada modul
mikroprosessor 8088 yang digunakan ternyata rusak sehingga harus diganti dengan modul
mikroprosessor 8088 yang lain.
DANNY BUANA
201711005
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
PIPO merupakan register geser dengan masukan serentak dan keluran serentak. PIPO
memiliki konfigurasi e g d f a c b, dimana e sebagai pemberitahu apakah aktif high atau aktif
low. Contoh pengaplikasian PIPO yaitu : running text, lampu hias

5.2 SARAN
Untuk melengkapi jurnal ini saya akan menyampaikan beberapa saran yang mungkin
bisa membantu mengisi kekurangan-kekurangan yang ada, antara lain sebagai berikut :
1. Kuasai terlebih dahulu teori sebelum melaksanakan praktikum.
2. Utamakan keselamatan saat praktikum.
3. Gunakan waktu sebaik mungkin.
4. Jangan pernah merasa puas dengan hasil yang telah dicapai.
DANNY BUANA
201711005
DAFTAR PUSTAKA

1. http://ichiblogger.blogspot.com/2011/01/nama-anis-ulinazah-n.html
2. http://andiseptinabuncit.blogspot.com/p/blog-page.html
3. https://www.scribd.com/doc/301352232/Makalah-Register
4. http://luthfanra.blogspot.com/p/blog-page.html
5. http://cotalica-e2.blogspot.com/2011/07/rangkaian-shift-register.html

Anda mungkin juga menyukai