0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
538 tayangan10 halaman

Makalah Sensor Optik

Dokumen tersebut membahas tentang sensor optik, terutama jenis, karakteristik, dan pengaplikasiannya. Secara ringkas, dibahas tiga jenis sensor optik utama yaitu fotodioda, LDR, dan fototransistor beserta karakteristik masing-masing. Sensor optik sering digunakan dalam aplikasi seperti pengontrolan lampu taman secara otomatis menggunakan LDR sebagai sensor cahaya.

Diunggah oleh

Ramadana
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
538 tayangan10 halaman

Makalah Sensor Optik

Dokumen tersebut membahas tentang sensor optik, terutama jenis, karakteristik, dan pengaplikasiannya. Secara ringkas, dibahas tiga jenis sensor optik utama yaitu fotodioda, LDR, dan fototransistor beserta karakteristik masing-masing. Sensor optik sering digunakan dalam aplikasi seperti pengontrolan lampu taman secara otomatis menggunakan LDR sebagai sensor cahaya.

Diunggah oleh

Ramadana
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 10

TUGAS II

TEKNIK PENGUKURAN

Dosen pengampu : Norman Iskandar, MT

TINO APRI ANGGARA PUTRA

21050116120029

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2019
SENSOR OPTIK
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-
gejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi seperti energi
listrik, energi fisika, energi kimia, energi biologi, energi mekanik dan sebagainya.
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan sensor dalam
perkembangan industri sangat berpengaruh. Sensor dan transduser merupakan
peralatan atau komponen yang mempunyai peranan penting dalam sebuah sistem
pengaturan otomatis. Ketepatan dan kesesuaian dalam memilih sebuah sensor
akan sangat menentukan kinerja dari sistem pengaturan secara otomatis.
Besaran masukan pada kebanyakan sistem kendali adalah bukan besaran
listrik, seperti besaran fisika, kimia, mekanis dan sebagainya. Untuk memakaikan
besaran listrik pada sistem pengukuran, atau sistem manipulasi atau sistem
pengontrolan, maka biasanya besaran yang bukan listrik diubah terlebih dahulu
menjadi suatu sinyal listrik melalui sebuah alat yang disebut transducer.
Sensor optik atau cahaya adalah sensor yang mendeteksi perubahan
cahaya dari sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengernai
benda atau ruangan. Contoh; photo cell, photo transistor, photo diode, photo
voltaic, photo multiplier, pyrometer optic, dsb. Dalam dunia teknik, sensor optik
banyak sekali pemanfaatan atau pengaplikasiannya dalam memenuhi kebutuhan
industri maupun kebutuhan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

Sensor optik merupakan sensor yang digunakan untuk mengubah besaran


optik menjadi besaran listrik. Pada sensor optik, keluaran sensor berubah sesuai
dengan perubahan cahaya yang jatuh ke permukaan sensor. Fungsi sensor optik
bermacam-macam, yaitu mengukur intensitas cahaya, warna, dan deteksi objek.
Contoh sensor optik yaitu fotodioda, Light Dependent Resistor (LDR), dan
fototransistor.
2.1 Jenis Sensor Optik
Sensor optik mempunyai beberapa jenis diantaranya yaitu Fotodiodioa,
Light Dependent Resistor (LDR), dan Fototransistor dan masih banyak lagi.
Adapun penjelasan singkat dari ketiga jenis sensor optik tersebut adalah sebagai
berikut ini :
1. Fotodioda
Fotodioda merupakan salah satu jenis sensor optik yang digunakan dalam
rangkaian elektronika untuk mengukur intensitas cahaya. Fotodioda tersusun dari
dua buah pin. Bagian yang panjang berkutub positif (+) dan bagian yang pendek
berkutub negatif (-). Keluaran fotodioda merupakan arus listrik yang yang
berubah sesuai dengan intensitas cahaya yang masuk. Semakin terang intensitas
cahaya maka arus keluaran fotodioda semakin besar. Dan sebaliknya semakin
gelap cahaya maka arus fotodioda semakin kecil. Cara pemasangan fotodioda
pada rangkaian elektronika berkebalikan dengan pemasangan LED. Gambar LED
ditunjukkan pada gambar 1.

Gambar 1. LED
2. Light Dependent Resistor (LDR)
Light Dependent Resistor (LDR) atau biasa disebut juga fotokonduktor
merupakan salah satu jenis sensor optik yang digunakan dalam rangkaian
elektronika. Seperti fotodioda, LDR juga memanfaatkan intensitas cahaya. LDR
tersusun oleh dua buah pin yang bisa dipasang secara bolak-balik. LDR berfungsi
untuk mengubah intensitas cahaya menjadi tahana listrik (resistansi) pada
rangkaian elektronika. Resistansi yang dihasilkan LDR berubah sesuai perubahan
intensitas cahaya yang masuk. Semakin terang intensitas cahaya maka resistansi
keluaran LDR semakin kecil. Begitu sebaliknya semakin gelap cahaya maka
resistansi keluaran LDR semakin besar. Gambar LDR ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2. LDR
3. Fototransistor
Fototransistor merupakan salah satu detektor cahaya yang dapat mengubah
efek cahaya menjadi sinyal listrik. Oleh karena itu, fototransistor termasuk dalam
detektor optik.
Fototransistor memiliki kelebihan dibandinkan dengan komponen lain, yaitu
mampu mendeteksi gelombang cahaya sekaligus menguatkannya dengan sebuah
komponen tunggal. Gambar fototransistor ditunjukkan pada gambar 3.

Seperti jenis transistor lainnya, bahan utama fototransistor adalah silikon atau
germanium . Fototransistor juga memiliki 2 tipe yaitu NPN dan PNP.
2.2 Karakteristik Sensor Optik
Adapun karakteristik dari macam-macam sensor optik adalah sebagai
berikut:
1. Karakteristik Fotodioda
Adapun karakteristik fotodioda adalah sebagai berikut:
a. Fotodioda mempunyai respon 100 kali lebih cepat daripada
fototransistor
b. Dikemas dengan plastik transparan yang juga berfungsi sebagai lensa.
Lensa tersebut dikenal sebagai “lensa fresnel” dan “lensa filter”.
c. Penerima inframerah juga dipengaruhi oleh “active area” dan
”respond area”
2. Karakteristik Light Dependent Resistor (LDR)
Adapun karakteristik LDR terdiri dari dua macam yaitu Laju Recovery
dan Respon Spektral:
a. Laju Recovery
Bila sebuah LDR dibawa dari suatu ruangan dengan level kekuatan cahaya
tertentu ke dalam suatu ruangan yang gelap, maka bisa kita amati bahwa nilai
resistansi dari LDR tidak akan segera berubah resistansinya pada keadaan
ruangan gelap tersebut. Na-mun LDR tersebut hanya akan bisa menca-pai
harga di kegelapan setelah mengalami selang waktu tertentu. Laju recovery
meru-pakan suatu ukuran praktis dan suatu ke-naikan nilai resistansi dalam
waktu tertentu. Harga ini ditulis dalam K/detik, untuk LDR tipe arus
harganya lebih besar dari 200K/detik(selama 20 menit pertama mulai dari
level cahaya 100 lux), kecepatan tersebut akan lebih tinggi pada arah
sebaliknya, yaitu pindah dari tempat gelap ke tempat terang yang memerlukan
waktu kurang dari 10 ms untuk mencapai resistansi yang sesuai den-gan level
cahaya 400 lux.
b. Respon Spektral
LDR tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap panjang
gelombang cahaya yang jatuh padanya (yaitu warna). Bahan yang biasa
digunakan sebagai penghantar arus listrik yaitu tembaga, aluminium, baja,
emas dan perak. Dari kelima bahan tersebut tembaga merupakan penghantar
yang paling banyak, digunakan karena mempunyai daya hantaryang baik
3. Karakteristik Fototransistor
Adapun karakteristik fototransistor adalah sebagai berikut :
a. Bekerja pada daerah panjang gelombang inframerah jarak inframerah
jarak dekat.
b. Arus keluaran dapat dikuatkan 100 – 1500 kali.
c. Respon waktu cukup cepat.
d. Dapat digunakan dalam bandwith yang lebar
e. Dapat dipasangkan dengan hampir semua sumber cahaya yang
memiliki panjang gelombang dekat inframerah, seperti IRED (LED
Inframerah), neon, freurescet, lampu bohlan, cahaya laser, dan api.
f. Memiliki karakteristik seperti transistor, kecuali bagian basis yang
digantikan oleh cahaya, sehingga semakin besar arus yang dikeluarkan oleh
fototransistor.
2.3 Pengaplikasian Sensor Optik
Salah satu sensor optik yang sering digunakan adalah LDR. LDR atau
light Dependent Resistor adalah salah satu jenis resistor yang
nilai hambatannya dipengaruhi oleh cahaya yang diterima olehnya. Besarnya
nilai hambatan pada LDR tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima
oleh LDR itu sendiri. Contoh penggunaannya adalah pada lampu taman dan
lampu di jalan yang bisa menyala di malam hari dan padam di siang hari secara
otomatis dengan bantuan mikrokontroler. Atau bisa juga kita gunakan di kamar
kita sendiri.
Pengontrolan lampu pada dasarnya hanya menggerakkan relay yang
dipasang pada lampu agar lampu dapat menyala. dengan menambah sedikit rang-
kaian yang sangat sederhana dan memanfaatkan LDR sebagai sensor cahaya dapat
membuat lampu taman menyala secara otomatis tanpa harus mematikan atau
menghidupkan lampu secara manual, dimana lampu menyala berdasarkan cahaya
matahari yang diterima oleh sensor LDR. Berikut merupakan skematik dari
penggunaan LDR pada lampu taman dan lampu di jalan.
Gambar 4. Rangkaian pengontrol Lampu Taman menggunakan sensor LDR
secara keseluruhan

Gambar 5. Rangkaian sensor cahaya sebagai pengontrol lampu taman


Gambar 6. Rangkaian penyaklar lampu taman otomatis.

Apabila cahaya matahari mengenai sensor LDR maka nilai tahanan pada
LDR berubah secara sendiri, perubahan nilai tahanan inilah yang kemudian
dikirimkan ke basis transistor C9013 untuk menggerakan relay. Dimana
penggunaan relay disini berfungsi untuk menghidupkan lampu taman yang
berdaya besar.
Dari rangkaian lampu taman diatas disupplay dengan tegangan DC,
dimana tegangan DC diperoleh dari penyearah transformator dan dioda bridge,
sekilas prinsip kerja rangkaian pada saat LDR mendapatkan cahaya maka nilai
tahanan pada LDR menjadi kecil sehingga basis transistor C9013 mendapat
tegangan positif, karena transistor C9013 merupakan transistor type NPN maka
pin colector dan emitor seolah-olah terhubung dan pada saat LDR mendapat
cahaya dari luar dan relay tidak bekerja, pada saat LDR tidak mendapat cahaya
dari luar maka tran-sistor C9013 terputus, dan melewatkan tegangan positif atau
logika high dari resis-tor yang ada pada pin colector transistor C9013 sehingga
relay mendapat tegangan dan relay menjadi aktif dan memindahkan point kontak
yang ada di dalam relay dari Posisi NC menjadi ON yang kemudian lampu yang
terhubung ke pin P0.0 dan tegangan sumbar maka lampu menyala. Selama LDR
mendapat cahaya maka lampu akan mati, dan sebaliknya jika LDR tidak
mendapat cahaya dari luar maka Lampu akan menyala secara otomatis.
Lampu aktif jika diberikan sinyal 0 melalui pin p1.0 (aktif low) dan sensor aktif
ketika tidak menerima cahaya (P0=0ffh) dalam arti bahwa sensor LDR ini harus
aktif high ketika dalam keadaan gelap, sehingga bisa mengontrol lampu.
DAFTAR PUSTAKA

http://sekitarkita0.blogspot.com/2018/03/pengertian-jenis-dan-katakteristk-
sensor-optik.html (diakses pada 11 September 2019)

M. Adrinta A, dkk. 2017. Sensor.

Supatmi Sri. PENGARUH SENSOR LDR TERHADAP PENGONTROLAN


LAMPU. Majalah Ilmiah UNIKOM. Vol 8 : 2

Anda mungkin juga menyukai