Makalah Sensor Optik
Makalah Sensor Optik
TEKNIK PENGUKURAN
21050116120029
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2019
SENSOR OPTIK
BAB I
PENDAHULUAN
Gambar 1. LED
2. Light Dependent Resistor (LDR)
Light Dependent Resistor (LDR) atau biasa disebut juga fotokonduktor
merupakan salah satu jenis sensor optik yang digunakan dalam rangkaian
elektronika. Seperti fotodioda, LDR juga memanfaatkan intensitas cahaya. LDR
tersusun oleh dua buah pin yang bisa dipasang secara bolak-balik. LDR berfungsi
untuk mengubah intensitas cahaya menjadi tahana listrik (resistansi) pada
rangkaian elektronika. Resistansi yang dihasilkan LDR berubah sesuai perubahan
intensitas cahaya yang masuk. Semakin terang intensitas cahaya maka resistansi
keluaran LDR semakin kecil. Begitu sebaliknya semakin gelap cahaya maka
resistansi keluaran LDR semakin besar. Gambar LDR ditunjukkan pada gambar 2.
Gambar 2. LDR
3. Fototransistor
Fototransistor merupakan salah satu detektor cahaya yang dapat mengubah
efek cahaya menjadi sinyal listrik. Oleh karena itu, fototransistor termasuk dalam
detektor optik.
Fototransistor memiliki kelebihan dibandinkan dengan komponen lain, yaitu
mampu mendeteksi gelombang cahaya sekaligus menguatkannya dengan sebuah
komponen tunggal. Gambar fototransistor ditunjukkan pada gambar 3.
Seperti jenis transistor lainnya, bahan utama fototransistor adalah silikon atau
germanium . Fototransistor juga memiliki 2 tipe yaitu NPN dan PNP.
2.2 Karakteristik Sensor Optik
Adapun karakteristik dari macam-macam sensor optik adalah sebagai
berikut:
1. Karakteristik Fotodioda
Adapun karakteristik fotodioda adalah sebagai berikut:
a. Fotodioda mempunyai respon 100 kali lebih cepat daripada
fototransistor
b. Dikemas dengan plastik transparan yang juga berfungsi sebagai lensa.
Lensa tersebut dikenal sebagai “lensa fresnel” dan “lensa filter”.
c. Penerima inframerah juga dipengaruhi oleh “active area” dan
”respond area”
2. Karakteristik Light Dependent Resistor (LDR)
Adapun karakteristik LDR terdiri dari dua macam yaitu Laju Recovery
dan Respon Spektral:
a. Laju Recovery
Bila sebuah LDR dibawa dari suatu ruangan dengan level kekuatan cahaya
tertentu ke dalam suatu ruangan yang gelap, maka bisa kita amati bahwa nilai
resistansi dari LDR tidak akan segera berubah resistansinya pada keadaan
ruangan gelap tersebut. Na-mun LDR tersebut hanya akan bisa menca-pai
harga di kegelapan setelah mengalami selang waktu tertentu. Laju recovery
meru-pakan suatu ukuran praktis dan suatu ke-naikan nilai resistansi dalam
waktu tertentu. Harga ini ditulis dalam K/detik, untuk LDR tipe arus
harganya lebih besar dari 200K/detik(selama 20 menit pertama mulai dari
level cahaya 100 lux), kecepatan tersebut akan lebih tinggi pada arah
sebaliknya, yaitu pindah dari tempat gelap ke tempat terang yang memerlukan
waktu kurang dari 10 ms untuk mencapai resistansi yang sesuai den-gan level
cahaya 400 lux.
b. Respon Spektral
LDR tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap panjang
gelombang cahaya yang jatuh padanya (yaitu warna). Bahan yang biasa
digunakan sebagai penghantar arus listrik yaitu tembaga, aluminium, baja,
emas dan perak. Dari kelima bahan tersebut tembaga merupakan penghantar
yang paling banyak, digunakan karena mempunyai daya hantaryang baik
3. Karakteristik Fototransistor
Adapun karakteristik fototransistor adalah sebagai berikut :
a. Bekerja pada daerah panjang gelombang inframerah jarak inframerah
jarak dekat.
b. Arus keluaran dapat dikuatkan 100 – 1500 kali.
c. Respon waktu cukup cepat.
d. Dapat digunakan dalam bandwith yang lebar
e. Dapat dipasangkan dengan hampir semua sumber cahaya yang
memiliki panjang gelombang dekat inframerah, seperti IRED (LED
Inframerah), neon, freurescet, lampu bohlan, cahaya laser, dan api.
f. Memiliki karakteristik seperti transistor, kecuali bagian basis yang
digantikan oleh cahaya, sehingga semakin besar arus yang dikeluarkan oleh
fototransistor.
2.3 Pengaplikasian Sensor Optik
Salah satu sensor optik yang sering digunakan adalah LDR. LDR atau
light Dependent Resistor adalah salah satu jenis resistor yang
nilai hambatannya dipengaruhi oleh cahaya yang diterima olehnya. Besarnya
nilai hambatan pada LDR tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima
oleh LDR itu sendiri. Contoh penggunaannya adalah pada lampu taman dan
lampu di jalan yang bisa menyala di malam hari dan padam di siang hari secara
otomatis dengan bantuan mikrokontroler. Atau bisa juga kita gunakan di kamar
kita sendiri.
Pengontrolan lampu pada dasarnya hanya menggerakkan relay yang
dipasang pada lampu agar lampu dapat menyala. dengan menambah sedikit rang-
kaian yang sangat sederhana dan memanfaatkan LDR sebagai sensor cahaya dapat
membuat lampu taman menyala secara otomatis tanpa harus mematikan atau
menghidupkan lampu secara manual, dimana lampu menyala berdasarkan cahaya
matahari yang diterima oleh sensor LDR. Berikut merupakan skematik dari
penggunaan LDR pada lampu taman dan lampu di jalan.
Gambar 4. Rangkaian pengontrol Lampu Taman menggunakan sensor LDR
secara keseluruhan
Apabila cahaya matahari mengenai sensor LDR maka nilai tahanan pada
LDR berubah secara sendiri, perubahan nilai tahanan inilah yang kemudian
dikirimkan ke basis transistor C9013 untuk menggerakan relay. Dimana
penggunaan relay disini berfungsi untuk menghidupkan lampu taman yang
berdaya besar.
Dari rangkaian lampu taman diatas disupplay dengan tegangan DC,
dimana tegangan DC diperoleh dari penyearah transformator dan dioda bridge,
sekilas prinsip kerja rangkaian pada saat LDR mendapatkan cahaya maka nilai
tahanan pada LDR menjadi kecil sehingga basis transistor C9013 mendapat
tegangan positif, karena transistor C9013 merupakan transistor type NPN maka
pin colector dan emitor seolah-olah terhubung dan pada saat LDR mendapat
cahaya dari luar dan relay tidak bekerja, pada saat LDR tidak mendapat cahaya
dari luar maka tran-sistor C9013 terputus, dan melewatkan tegangan positif atau
logika high dari resis-tor yang ada pada pin colector transistor C9013 sehingga
relay mendapat tegangan dan relay menjadi aktif dan memindahkan point kontak
yang ada di dalam relay dari Posisi NC menjadi ON yang kemudian lampu yang
terhubung ke pin P0.0 dan tegangan sumbar maka lampu menyala. Selama LDR
mendapat cahaya maka lampu akan mati, dan sebaliknya jika LDR tidak
mendapat cahaya dari luar maka Lampu akan menyala secara otomatis.
Lampu aktif jika diberikan sinyal 0 melalui pin p1.0 (aktif low) dan sensor aktif
ketika tidak menerima cahaya (P0=0ffh) dalam arti bahwa sensor LDR ini harus
aktif high ketika dalam keadaan gelap, sehingga bisa mengontrol lampu.
DAFTAR PUSTAKA
http://sekitarkita0.blogspot.com/2018/03/pengertian-jenis-dan-katakteristk-
sensor-optik.html (diakses pada 11 September 2019)