MTK 2
MTK 2
4. Jika M adalah himpunan huruf yang terdapat pada kata “C A T A T A N”, maka
banyak himpunan bagian dari M yang tidak kosong adalah
(A) 15 (C) 31 (E) 128
(B) 16 (D) 127
12. Jika A dan B dua buah himpunan bagian dari suatu himpunan semesta U, dan A′
adalah komplemen dari A, maka [ A′ ∩ (A ∪ B) ] ∪ [ A ∩ B ] = …
(A) A (C) A ∩ B (E) A′ ∩ B
(B) B (D) A ∪ B
14. Daerah yang diarsir pada diagram Venn dibawah ini adalah
(A) (C – A) – B (D) AC ∩ (B – C) A
(B) B ∩ (A – C) (E) AC – (C – B) B
C
(C) (B ∩ C) – A
15. Dalam diagram venn disamping ini, bagian yang diarsir menyatakan
(A) (A ∪ B) ∪ (A ∩ C)
(B) A ∩ (B ∪ C) A
(C) (A ∪ B) ∩ (A ∪ C) B
(D) A − (B ∪ C)
C
(E) A − (B ∩ C)
20. Dari 48 siswa yang mengikuti kegiatan olahraga terdapat 23 orang menyukai bola
basket dan 26 orang menyukai bola volley. Jika 8 orang menyukai kedua jenis olah
raga itu, maka banyaknya siswa yang tidak menyukai keduanya adalah
(A) 1 orang (B) 3 orang (C) 5 orang (D) 6 orang (E) 7 orang
21. Dari 30 pengendara yang terkena tilang, 15 diantaranya tidak membawa sim, 17
diantaranya tidak membawa stnk, 5 orang diantaranya karena melakukan
pelanggaran lain. Banyaknya pengendara yang terkena tilang tetapi membawa Sim
atau membawa STNK adalah
(A) 7 (B) 8 (C) 9 (D) 23 (E) 25
22. Suatu kompleks perumahan mempunyai 43 orang warga, 35 orang diantaranya aktif
mengikuti kegiatan olahraga sedang sisanya tidak mengikuti kegiatan apapun.
Kegiatan bola voli diikuti 17 orang, tenis diikuti 19 orang, dan catur diikuti 22
orang. Warga yang mengikuti bola volli dan catur 12 orang, bola volli dan tenis 7
orang, sedang tenis dan catur 9 orang. Banyak warga yang mengikuti kegiatan bola
volli, tenis dan catur adalah
(A) 5 orang (B) 7 orang (C) 17 orang (D) 20 orang (E) 28 orang
25. Dari 25 orang yang melamar suatu pekerjaan diketahui bahwa 7 orang berumur
lebih dari 30 tahun dan 15 orang bergelar sarjana. Di antara pelamar yang bergelar
sarjana 5 orang berumur lebih dari 30 tahun. Banyak pelamar yang bukan sarjana
dan umurnya kurang dari 30 tahun adalah :
(A) 5 (B) 6 (C) 7 (D) 8 (E) 9
4
28. Jika h(x) = 1 – x2, – ∞ < x < ∞ dan f (x) = 1− x , maka daerah asal (foh)(x) adalah
(A) – ∞ < x < ∞ (B) x ≥ 0 (C) x ≤ 1 (D) x ≤ 0 (E) x ≤ – 1
30. Jika diketahui bahwa f(x) = 2x, g(x) = 3 – 5x, maka (g o f)–1(x) = …
3
(A) 11 (6 + x) (C) 101 (3 – x) 6
(E) 11 (6 – x)
6 1
(B) 11
(3 + x) (D) 10
(6 – x)
31. Diketahui f(x + 1) = x2 − 1 dan g(x) = 2x. Rumus yang benar (g o f) (x) =
(A) 2x2 − 2 (B) 2x2 + 2 (C) x2 − 4x (D) 2x2 − 2x (E) 2x2 − 4x
53. Jika f(x) = x2 dan g(x) = 2x – 1, maka titik (x,y) yang memenuhi y = fog (x) adalah
…
(1) (–1,9) (2) (0,1) (3) (1,1) (4) (2,4)
63. Persamaan garis yang melalui titik potong garis 3x + 2y = 7 dan 5x – y = 3 serta
tegak lurus garis x + 3y – 6 = 0 adalah
(A) 3x + y + 1 = 0 (C) 3x – y + 1 = 0 (E) 3x + y – 6 = 0
(B) 3x – y – 1 = 0 (D) 3x – y + 1 = 0
64. Jika titik A merupakan titik perpotongan dua garis yang disajikan oleh persamaan
⎛ 1 −2 ⎞ ⎛⎜ x ⎞⎟ = ⎛⎜ 4 ⎞⎟
⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
⎝3 2 ⎠ ⎝ y⎠ ⎝8⎠
dan garis l1 adalah garis yang melalui titik asal O, maka persamaan garis l2 yang
melalui B(2,2) dan tegak lurus pada l1 adalah …
(A) y = 14 – 6x (C) y = 2(3x – 5) (E) y = 2(2x – 3)
(B) y = 12 – 5x (D) y = 2(5 – x)
65. Persamaan garis yang melalui titik potong garis 2x + 3y = 4 dan –3x + y = 5 serta
tegak lurus dengan garis 2x + 3y = 4
(A) 2x + 3y + 4 = 0 (C) 3x – 2y + 7 = 0 (E) –3x – 2y – 7 = 0
(B) 2x – 3y – 4 = 0 (D) 3x – 2y – 7 = 0
66. Jika garis l dengan persamaan y = ( a – 3 )x tegak lurus pada garis yang
memotong sumbu x dengan sudut π , maka nilai a adalah ….
3
(A) 1 3 (B) – 1 3 (C) 2 3 (D) − 2 3 (E) 1 3
3 3 3 3 2
8
68. Jika garis g melalui titik (3,5) dan juga melalui titik potong garis x – 5y = 10
dengan garis 3x + 7y = 8, maka persamaan garis g itu adalah
(A) 3x + 2y – 19 = 0 (C) 3x – y – 4 = 0 (E) 3x + y – 14 = 0
(B) 3x + 2y – 14 = 0 (D) 3x + y + 14 = 0
69. Sebuah garis berpotongan dengan garis 3x – y – 4 = 0 di titik A(a,b). Jika garis
tersebut melalui titik (4,1) dan juga memotong sumbu y di titik yang berordinat 3,
maka a sama dengan …
(A) 5 (B) 4 (C) 3 (D) 2 (E) 1
71. Garis g sejajar dengan garis 2x + 5y – 1 = 0 dan melalui titik (2,3). Persamaan garis
g adalah
(A) 2x – 5y = 19 (D) 2x + 5y = –4 (E) 2x + 5y = 19
(B) –2x + 5y = 19 (D) 2x + 5y = –2
72. Garis g tegak lurus pada garis 3x + 2y – 5 = 0. Jika garis g memotong sumbu-y di
(0,3), maka persamaan garis g adalah …
(A) 3x + 2y – 6 = 0 (C) 2x + 3y + 9 = 0 (E) 2x + 5y – 9 = 0
(B) –3x + 2y + 6 = 0 (D) 2x – 3y + 9 = 0
73. Persamaan garis melalui titik (–2,1) dan tegak lurus garis xy = 3 adalah …
(A) y = 3(x – 2) + 1 (C) y = 3(x + 2) – 1 (E) y = 3(x – 2) – 1
(B) y = –3(x + 2) – 1 (D) y = –3(x + 2) + 1
74. Persamaan garis melalui titik potong antara garis y = 2x – 1 dan y = 4x – 5 serta
tegak lurus garis 4x + 5y – 10 = 0 adalah …
(A) 5x + 4y + 2 = 0 (C) 5x + 4y – 2 = 0 (E) 5x – y + 2 = 0
(B) 5x – 4y + 2 = 0 (D) x – 4y + 2 = 0
75. Garis yang melalui titik (1,1) dan (2,3) tegak lurus pada garis
(A) y = 2x + 1 (C) y = 1 x – 1 (E) y = x – 1
2
(B) y = –2 x + 1 (D) y = – 1 x + 1
2
9
78. Diketahui A(3,3), B(4,−1) dan C(−8,−4). Perpotongan garis AB dan BC akan
membentuk sudut … .
(A) 30o (B) 45o (C) 60o (D) 90o (E) 0o
79. Persamaan Garis yang melalui (4,3) dan sejajar dengan garis 2x + y + 7 = 0 adalah
(A) 2x + 2y – 14 = 0 (C) 2y + x – 10 = 0 (E) 2y – x – 2 = 0
(B) y – 2x + 2 = 0 (D) y + 2x– 11 = 0
80. Titik (6,m) dan titik (–3,3) terletak pada garis lurus yang sejajar garis
2x + 3y = 6. Nilai m yang memenuhi adalah ….
(A) –1 (B) –2 (C) −3 (D) –6 (E) –9
82. Persamaan garis yang melalui titik potong garis y = 2x – 8 dengan garis
4y = x – 18 dan tegak lurus garis x + 3y = 6 adalah …
(A) 3y + x + 10 = 0 (C) –y + 3x + 10 = 0 (E) y + 3x – 10 = 0
(B) y – 3x + 10 = 0 (D) 3y – x –10 = 0
84. Persamaan garis yang tegak lurus 4x + 2y = 1 dan melalui titik potong x + y = 2
dan x – 2y = 5 adalah
(A) 2x – y = 5 (C) x – 2y = 5 (E) x + 2y = 5
(B) 2x + 5y = 1 (D) x + 2y = 1
10
85. Persamaan garis melalui titik (−1,1) dan tegak lurus garis yang melalui titik
(−2,3) dan titik (2,1) adalah…
(A) x + 2y = 2 (C) 2x + y = 1 (E) 3x + 2y = −1
(B) x − 2y = −3 (D) 2x − y = −3
86. Garis yang melalui titik A(3,1) dan B(9,3) dan garis yang melalui titik-titik C(6,0)
dan D(0,2) akan berpotongan pada titik
(A) (1,3) (B) (6,0) (C) (6,2) (D) (3,1) (E) (9,3)
87. Jika garis yang menghubungkan titik (−2,2) dan (2,1) tegak lurus pada garis yang
menghubungkan (2,1) dan (14,t), maka t =
(A) 2 (B) 4 (C) 12 (D) 48 (E) 49
88. Nilai rata-rata pada tes matematika dari 10 siswa adalah 55 dan jika digabungkan
lagi dengan 5 siswa, nilai rata-rata menjadi 53. Nilai rata-rata dari 5 siswa tersebut
adalah …
(A) 49 (B) 50 (C) 51 (D) 52 (E) 54
89. Diagram di bawah menunjukkan nilai tes matematika sekelompok mahasiswa. Dari
data tersebut Median + Modus − Rata-rata adalah …
(A) 4 frekuensi
(B) 5 7 4
9
(C) 6 2 2
9
(D) 64 1
5
(E) 8 5 6 7 8
(B) 6 23 (D) 7 14
91. Diketahui data-data x1, x2, x3, …, x10. Jika tiap nilai ditambah 10, maka …
(1) rata-rata akan bertambah 10 (3) median bertambah 10
(2) jangkauan bertambah 10 (4) simpangan kuartil bertambah 10
92. Jika semua nilai dari sekumpulan data dibagi 3 maka nilai statistik yang juga
terbagi 3 adalah …
(1) rata-rata (3) jangkauan
(2) simpangan kuartil (4) simpangan baku
93. Sekumpulan data mempunyai rata-rata 12 dan jangkauan 6. Jika setiap nilai data
dikurangi dengan a kemudian hasilnya dibagi dengan b ternyata menghasilkan data
baru dengan rata-rata 2 dan jangkauan 3, maka nilai a dan b adalah …
(A) 8 dan 2 (B) 10 dan 2 (C) 4 dan 4 (D) 6 dan 4 (E) 8 dan 4
11
94. Nilai rata-rata ujian matematika dari 39 orang siswa adalah 45. Jika nilai upik,
seorang siswa lainnya digabungkan dengan kelompok tersebut, maka nilai rata-rata
ke-40 orang menjadi 46. Ini berarti nilai ujian Upik adalah :
(A) 47 (B) 51 (C) 85 (D) 90 (E) 92
95. Dua kelompok anak masing-masing terdiri dari 4 anak, mempunyai rata-rata berat
badan 30 kg dan 33 kg. Kalau seorang anak dari masing-masing kelompok
ditukarkan, maka ternyata rata-rata berat badan menjadi sama. Selisih berat badan
yang ditukarkan adalah … kg
1
(A) 1 2 (B) 2 (C) 4 (D) 6 (E) 8
96. Sumbangan rata-rata dari 25 keluarga adalah Rp 35.000. Jika besar sumbangan
seorang warga bernama ‘Noyo’ digabungkan dengan kelompok warga tersebut,
maka sumbangan rata-rata dari 26 keluarga sekarang menjadi Rp 36.000, ini berarti
bahwa sumbangan ‘Noyo’ sebesar…
(A) Rp 45.000 (B) Rp 53.000 (C) Rp 56.000 (D) Rp 61.000 (E) Rp 71.000
97. Empat kelompok siswa masing-masing terdiri dari 5, 8, 10, dan 17 orang
menyumbang korban bencana alam. Rata-rata sumbangan masing-masing
kelompok adalah Rp 4.000,-, Rp 2.500,-, Rp 2.000,-, Rp 1.000,-. Maka rata-rata
sumbangan tiap siswa seluruh kelompok adalah ….
(A) Rp 1.050,- (C) Rp 1.925,- (E) Rp 2.275,-
(B) Rp 1.255,- (D) Rp 2.015,-
98. Pada ulangan matematika, diketahui nilai rata-rata kelas adalah 58. Jika rata-rata
nilai matematika untuk siswa prianya adalah 65, sedangkan untuk siswa wanita
rata-ratanya 54, maka perbandingan jumlah siswa pria dan wanita pada kelas itu
adalah …
(A) 11 : 7 (B) 4 : 7 (C) 11 : 4 (D) 7 : 15 (E) 9 : 2
99. Dalam suatu kelas yang terdiri dari 20 putri dan 28 putra, nilai rata-rata matematika
yang dicapai adalah 6,2. Jika nilai rata-rata kelompok putri 6,8 maka nilai rata-rata
kelompok putra adalah …
(A) 5,67 (B) 5,77 (C) 6,02 (D) 6,54 (E) 7,45
100. Kelas A terdiri atas 35 orang murid sedangkan kelas B terdiri atas 40 orang murid.
Nilai statistik rata-rata kelas B adalah 5 lebih baik dari nilai rata-rata kelas A.
Apabila nilai rata-rata gabungan antara kelas A dan kelas B adalah 57 23 maka nilai
statistik rata-rata untuk kelas A adalah …
(A) 50 (B) 55 (C) 60 (D) 65 (E) 75
101. Tes matematika diberikan kepada tiga kelas siswa berjumlah 100 orang. Nilai rata-
rata kelas pertama, kedua dan ketiga adalah 7, 8, 7 12 . Jika banyaknya siswa kelas
pertama 25 orang dan kelas ketiga 5 orang lebih banyak dari kelas kedua, maka
nilai rata-rata seluruh siswa tersebut adalah ….
(A) 7,60 (B) 7,55 (C) 7,50 (D) 7,45 (E) 7,40
12
102. Tabel berikut menunjukkan usia 20 orang anak dikota A 2 tahun yang lalu. Jika
tahun ini tiga orang yang berusia 7 tahun dan seorang yang berusia 8 tahun pindah
ke luar kota A, maka usia rata-rata 16 orang yang masih tinggal pada saat ini adalah
adalah …
(A) 7 tahun Usia Frekuensi
(B) 8 12 tahun 5 3
6 5
(C) 8 34 tahun
7 8
(D) 9 tahun 8 4
(E) 9 14 tahun
1
103. Suatu keluarga mempunyai 5 orang anak. Anak termuda berumur 2
dari umur
anak tertua, sedangkan 3 anak lainnya berturut-turut berumur lebih 2 tahun dari
termuda, lebih 4 tahun dari termuda dan kurang dari 3 tahun tertua. Bila rata-rata
hitung umur mereka adalah 16, maka umur anak tertua adalah … tahun
(A) 18 (B) 20 (C) 22 (D) 24 (E) 26
104. xo adalah rata-rata dari data : x1, x2, x3 …, x10. Jika data berubah mengikuti pola :
x1 x x x
+ 2, 2 + 4, 3 + 6, 4 + 8 dan seterusnya, maka nilai rata-ratanya menjadi
2 2 2 2
1 1 1
(A) xo + 11 (B) xo + 12 (C) 2
xo + 11 (D) 2
xo + 12 (E) 2
xo + 20
105. Jika 30 siswa klas III A1 mempunyai rata-rata 6,5; 25 siswa III A2 mempunyai nilai
rata-rata 7 dan 20 siswa klas III A3 mempunyai nilai rata-rata 8, maka rata-rata nilai
ke 75 siswa kelas III tersebut adalah …
(A) 7,16 (B) 7,10 (C) 7,07 (D) 7,04 (E) 7,01
106. Diketahui x1 =3,5, x2 = 5,0, x3 = 6,0, x4 = 7,5 dan x5 = 8,0. Jika deviasi rata-rata
n xi − X n xi
nilai tersebut dinyatakan dengan rumus ∑ dengan x = ∑ , maka
i =1 n i =1 n
deviasi rata-rata nilai diatas adalah …
(A) 0 (B) 0,9 (C) 1,0 (D) 1,4 (E) 6
108. Suatu data dengan rata-rata 16 dan jangkauan 6. Jika setiap nilai dalam data
dikalikan p kemudian dikurangi q didapat data baru dengan rata-rata 20 dan
jangkauan 9. Nilai dari 2p + q = …
(A) 3 (B) 4 (C) 7 (D) 8 (E) 9
13
109. Dari hasil ulangan 50 siswa, diperoleh nilai rata-rata 54 dan jangkauan 70. Karena
nilai rata-ratanya terlalu rendah, maka setiap nilai dikali 2 dan dikurangi 32. Nilai
baru yang diperoleh mempunyai
(A) Rata-rata 76, jangkauan 108 (D) Rata-rata 108, jangkauan 140
(B) Rata-rata 76, jangkauan 140 (E) Rata-rata 108, jangkauan 108
(C) Rata-rata 76, jangkauan 36
( 27 x )2
114. Nilai x yang memenuhi pertaksamaan 3 1 > ialah :
92 x 81x − 2
(A) x > −12/5
(B) x < −12/5
(C) x > 4/5
(D) x > −4/5
(E) x < −4/5
127. Jika log a > 1 dan log b > 1 sedangkan a ≠ b maka hubungan antara a dan b yang
berlaku adalah …
(1) a > 1 (2) ab > 1 (3) a b > 0 (4) a b > 100
b
x −3x +3
(A) 1 < x < 3 (D) 1 < x < 2 atau 2 < x < 3
(B) 1 < x < 2 (E) 1 < x < 2 dan 2 < x < 3
(C) 2 < x < 3
x −7 x +10
(1) diatas-x untuk 0 < x < 3 (3) diatas-x untuk −4 < x < −1
(2) diatas-x untuk −8 < x < −7 (4) diatas-x untuk −6 < x < −5
142. x 2 − 3x − 4 bernilai negatif untuk
x 2 − 7 x + 10
(1) –1 < x < 1 (2) 1 < x < 2 (3) 4 < x < 5 (4) 3 < x < 5
147. Jika a, b, c, dan d bilangan real dengan a > b dan c > d, maka berlakulah:
(1) ac > bd 3. ad > bc
(2) a + c > b + d 4. ac + bd > ad + bc
2
x 6− x
memenuhi pertaksamaan ⎛⎜ ⎞⎟ < ⎛⎜ ⎞⎟
1 1
148. Nilai x yang adalah
⎝2⎠ ⎝8⎠
(A) a ≥ 1 5 (C) a ≥ −2 1 (E) a ≤ −2 1
8 8 8
(B) a ≥ 2 5 (D) a ≥ 2 5
8 8
1
159. Semua nilai x yang memenuhi pertidaksamaan 2 log(1 − 2x) < 3 adalah ….
7
(A) x > 16 7
(B) x < 16 (C) x < 187 7
(D) x > 18 (E) x ≤ 16
7
164. Nilai-nilai dalam interval berikut yang memenuhi pertidaksamaan 4−2 x ≥ 0 adalah
2
x +2
(A) −2 ≤ x < −1 (B) −2 ≤ x < 3 (C) 0 ≤ x < 4 (D) x ≤ 2 (E) x ≥ 2
166. Jika 2log(1 − 2logx) < 2, maka nilai x yang berlaku adalah …
(A) 4 (B) 2 (C) 12 (D) 14 (E) 18
4 x + 2 x −6
(A) 1 <x<1 (D) x < –3 atau x > 3
2 2
(B) –3 < x < 0 (E) x > 3 atau x < – 32
(C) –3 < x < – 32 atau 1
2
<x<1
6x − 4
(A) – 1 < x < 2 atau x > 4 (D) x < –1 dan 2 <x<4
3 3
(B) x < –1 atau 2 < x < 4 (E) x > –1 dan x < 4
3
(C) 2
–1 < x < dan x > 4
3
20
4x + 2x − 6
(A) – 3 <x< 1 atau x > 1 (D) x < – 3 atau x > 1
2 2
(B) – 3 < x < – 3 atau 1 < x < 1 (E) – 5 < x < 7
2 2
(C) – 3 < x < 1 atau x < – 3
2 2
2x + 9x + 4
(A) –1 ≤ x<3 (D) x < – 1 atau x ≥ 3
2 2
(B) – 1 <x ≤3 (E) x ≤– 1 atau x > 3
2 2
(C) –4 < x < – 1
2
x − 3x
(A) {x|0<x≤1}
(B) { x | 0 ≤ x ≤ 1 atau x ≥ 3 }
(C) { x | x ≤ 0 atau 1 ≤ x ≤ 3}
(D) { x | x < 0 atau x ≥ 1 }
(E) { x | x < 0 atau 1 ≤ x < 3 atau x > 3 }
185. Jika ⎡
−1 a ⎤ ⎡ 4 −5 ⎤ ⎡ 2 −1⎤ ⎡ 2 c 1 ⎤
⎢⎣ − b 3 ⎥⎦ + ⎢⎣ −3 b ⎦⎥ = ⎣⎢ − 4 3 ⎥⎦ ⎢⎣ c a +1⎥⎦ maka a − b + c = …
(A) 0 (B) 1 (C) –1 (D) 2 (E) –2
1 x y
189. Bila persamaan garis lurus yang dinyatakan oleh a 1 1 = 0 mempunyai
1 2 3
gradien 2, maka a = …
(A) 0 (B) 1 (C) −1 (D) 2 (E) 1
2
(A) ⎡14 14⎤ (B) ⎡−16 52 ⎤ (C) ⎡10 −11⎤ (D) ⎡ 4 32 ⎤ (E) ⎡21 −10⎤
⎢⎣ 6 4 ⎥⎦ ⎢⎣ 10 −30⎥⎦ ⎢⎣−3 −2 ⎥⎦ ⎢⎣ 1 −6 ⎥⎦ ⎢⎣11 3 ⎦⎥
(A) ⎡14 14⎤ (B) ⎡−16 52 ⎤ (C) ⎡10 −11⎤ (D) ⎡ 4 32 ⎤ (E) ⎡21 −10⎤
⎢⎣ 6 4 ⎥⎦ ⎢⎣ 10 −30⎥⎦ ⎢⎣−3 −2 ⎥⎦ ⎢⎣ 1 −6 ⎥⎦ ⎢⎣11 3 ⎥⎦
23
198. Jika ⎡
1 2⎤ ⎡0 1 ⎤ maka 2A sama dengan
A=
⎢⎣3 4⎥⎦ ⎢⎣1 0⎥⎦
−4⎤ 2 −4 ⎤
(C) ⎡⎢
(A) ⎡
2 2 −4⎤ (E) ⎡
⎢⎣−4 3 ⎥⎦ ⎣−1 3 ⎥⎦ ⎢⎣−1 2 ⎥⎦
⎡1 −2⎤
(D) ⎡⎢
4 −8⎤
(B) ⎢ 1 ⎥
⎣− 2
3
2 ⎦ ⎣−2 6 ⎥⎦
199. Jika A = ⎡
2 1⎤
, maka A2 − A = …
⎢⎣0 2⎥⎦
(A) ⎡ ⎤ ⎡2 3⎤
(E) ⎡
2 1 4 4⎤
(C)
⎢⎣0 2⎥⎦ ⎢⎣0 2⎥⎦ ⎢⎣0 4⎥⎦
(B) ⎡
2 2⎤ ⎡2 4⎤
(D)
⎢⎣0 2⎥⎦ ⎢⎣0 2⎥⎦
⎧x = ax ' + by'
201. Jika ad ≠ bc dan dari sistem persamaan ⎨ dapat dihitung menjadi
⎩ y = cx ' + dy'
⎧ x ' = px + qy g h ⎤ ⎡a b ⎤ ⎡ p q ⎤
⎨ y '= rx + sy maka ⎡⎢
⎩ ⎣m t ⎥⎦ ⎢⎣ c d ⎥⎦ ⎢⎣ r s ⎥⎦
(A) ⎡⎢
t −h ⎤
(B) ⎡⎢
−g h ⎤
(C) ⎡⎢
t m⎤
(E) ⎡⎢
−g − h ⎤
(D) ⎡
g h⎤
⎣ m g ⎥⎦
− ⎣ m −t ⎥⎦ ⎣h g ⎥⎦ ⎢⎣m t ⎥⎦ ⎣ m −t ⎥⎦
−
⎣ 2
1
2
3 ⎥⎦ ⎢⎣1 ⎥⎦
204. Vektor x = ⎡ 1 ⎤ diputar mengelilingi pusat koordinat O sejauh 900 dalam arah
x
⎢⎣ x 2 ⎥⎦
berlawanan dengan perputaran jarum jam. Hasilnya dicerminkan terhadap sumbu x
menghasilkan vektor y = ⎡ y 1 ⎤ . Jika x = A y , maka A = …
y
⎢⎣ 2 ⎥⎦
(C) ⎡⎢
0 −1⎤
(A) ⎡0 1 ⎤ (B) ⎡ 0 −1⎤ ⎥ (D) ⎡1 0⎤ (E) ⎡−1 0 ⎤
⎢⎣1 0⎥⎦ ⎢⎣−1 0 ⎥⎦ ⎣1 0 ⎦ ⎢
⎣ ⎦
0 1 ⎥ ⎢⎣ 0 −1⎥⎦
⎡4 −1 ⎤ ⎡ 0 2⎤
207. Jika ⎡⎢
x −5 4⎤
⎣ −5 2⎥⎦ ⎢⎣2 y−1⎥⎦ = ⎢⎣−16 5⎥⎦ maka …
(A) y = 3x (B) y = 2x (C) y = x (D) y = x (E) y = x
3 2
x y⎤ ⎡ 1 ⎤
208. Jika ⎡ ⎤ = ⎡
p
, maka p2 + q2 dinyatakan dalam x dan y adalah …
⎢⎣ q ⎥⎦ ⎢⎣ y x ⎥⎦ ⎢⎣−1⎥⎦
(A) ( x − y )2 (C) 2 ( x − y )2 (E) 2 ( x2 + y2 )
(B) 2 ( x2 − y2 ) (D) 2 ( x2 − y2 )
⎡ −1 ⎤ −7
210. Diketahui persamaan x ⎢ 5 ⎥ + y ⎢ − 6 ⎥ = ⎛⎜⎜ − 21 ⎞⎟⎟ . Nilai z = …
⎡2⎤
⎣⎢ − 2 ⎦⎥ ⎣ 5 ⎦ ⎝ 2z − 1⎠
(A) −2 (B) 3 (C) 0 (D) 6 (E) 30
⎡ u1 u3 ⎤
214. Diketahui matriks A = ⎢ ⎥ dan un adalah suku ke-n barisan aritmatika. Jika
⎢⎣u2 u4 ⎥⎦
u6 = 18 dan u10 = 30, maka determinan matriks A = …
(A) −30 (B) −18 (C) −12 (D) 12 (E) 12
⎡ 4 −1⎤ , B= ⎡
4 2⎤
215. A′ adalah transpose dari A. Jika C = ⎢ 7 7⎥ , dan A = C−1, maka
⎢⎣ − 17 2 ⎥ ⎢⎣2 8 ⎥⎦
7 ⎦
determinan dari matriks A′ B adalah ….
(A) −196 (B) −188 (C)188 (D)196 (E) 212
216. Jika titik A merupakan titik perpotongan dua garis yang disajikan oleh persamaan
matriks ⎡1 −2⎤ ⎡ ⎤ = ⎡4⎤ dan garis l1 adalah garis yang melalui titik A dan titik
x
⎢⎣3 2 ⎥⎦ ⎢⎣ y ⎥⎦ ⎢⎣8 ⎥⎦
asal ), maka persamaan garis l2 yang melalui B(2,2) dan tegak lurus pada l1 adalah
(A) y = 14 − 6x (C) y = 2(3x − 5) (E) y= 2(2x − 3)
(B) y = 12 − 5x (D) y = 2(5 − x)
3 −5 ⎤
217. Jika A = ⎡ dan AB = I dengan I matriks satuan, maka B = …
⎢⎣2 −2⎥⎦
⎡− 1 − 1 ⎤ ⎡− 1 5 ⎤ ⎡1 5⎤
(A) ⎡−2 −2⎤ (B) ⎡⎢
− 2 5⎤
⎥ (C) ⎢5 3⎥
2 2 (D) ⎢ 2 4⎥ (E) ⎢ 2 − 4 ⎥
⎢⎣ 3 5 ⎥⎦ ⎣ − 2 3⎦ ⎢⎣ 4 4 ⎥⎦ ⎢−
1 3
⎥ ⎢1 −3⎥
⎣ 2 4⎦ ⎣2 4⎦
m n ⎤ ⎡1 2⎤ ⎡ 24 23⎤
218. Jika diketahui ⎡ , maka nilai m dan n masing-masing adalah
⎢⎣ 2 3 ⎥⎦ ⎢⎣4 3⎥⎦ ⎢⎣14 13 ⎥⎦
(A) 5 dan 6 (B) 5 dan 4 (C) 5 dan 3 (D) 4 dan 5 (E) 3 dan 7
26
223. Jika A = ⎛⎜ 1 2 0 ⎞⎟ dan At adalah transpos dari matriks A, maka baris pertama dari
⎝ 3 −1 4 ⎠
t
A A adalah ….
(A) (10 1 12) (C) (10 –1 14) (E) (10 –1 –12)
(B) (10 1 –12) (D) (10 –1 12)
224. Titik potong dari dua garis yang disajikan sebagai persamaan matriks:
⎛⎜ −2 3 ⎞⎟ ⎛⎜ x ⎞⎟ = ⎛⎜ 4 ⎞⎟ adalah ….
⎝ 1 2⎠ ⎝ y ⎠ ⎝ 5⎠
(A) (1,–2) (B) (–1,2) (C) (–1,–2) (D) (1,2) (E) (2,1)
225. ⎡4 1⎤ − ⎡ −1 a ⎤ = ⎡1 15 ⎤ , maka b = …
⎢⎣3 1⎥⎦ ⎣⎢2a + b 7 ⎥⎦ ⎣⎢7 20⎥⎦
(A) 1 (B) 2 (C) 3 (D) 4 (E) 5
⎡ x⎤
227. Diketahui : B = ⎛⎜ x−+1y x −x y ⎞⎟ ; dan C = ⎢ 1 − 2 ⎥ dan matriks A merupakan
⎝ ⎠ ⎣−2 y 3 ⎦
transpos matriks B. Jika A = C, maka x − 2xy + y sama dengan … .
(A) 2 (B) 3 (C) 4 (D) 5 (E) 6
⎛x 2 ⎞ ⎛4 ⎞
228. Nilai x yang memenuhi persamaan ⎜ log y 3 log z ⎟ = ⎜⎜ log z 21 ⎟⎟ adalah …
⎝ 1 log y ⎠ ⎝ 1 2⎠
(A) 3 (B) 3 (C) 2 (D) –3 (E) 0
233. ⎛⎜ 2 −3 ⎞⎟ ⎛⎜ ⎞⎟ = ⎛⎜ 8 ⎞⎟ , maka 4x + 5y = …
x
⎝ 3 1 ⎠ ⎝ y ⎠ ⎝1⎠
(A) –8 (B) –7 (C) –6 (D) –5 (E) –4
28
(B) 1 ⎛⎜ 7 5 ⎞⎟ (D) 1 ⎛⎜ 7 5 ⎞⎟
22 ⎝ 8 6 ⎠ 13 ⎝ 8 6 ⎠
29
⎛ 1 1 ⎞
⎜ 2(a − b ) 2(a + b ) ⎟
243. Invers matriks ⎜ ⎟ adalah …
⎜ 2( a−−1 b ) 2( a1+ b ) ⎟
⎝ ⎠
(D) ⎛⎜ a + b a −b ⎞⎟
⎛ a −b a −b ⎞
(A) ⎜⎜ ⎟
⎟
⎝ a + b a + b ⎠ ⎝ a + b −a + b ⎠
(B) ⎛⎜
− a +b ⎞
(E) ⎛⎜ a + b a −b ⎞⎟
a −b
⎟
⎝ +b
a a +b ⎠ ⎝ a + b −a + b ⎠
(C) ⎛⎜ a −b −a + b ⎞
⎟
⎝ −a − b a +b ⎠
250. Jika matriks C merupakan hasil perkalian matriks A dan B. Jika C = ⎡17 23⎤ dan
⎢⎣38 52⎥⎦
A = ⎡1 2⎤ maka matriks B adalah …
⎢⎣4 3⎥⎦
(A) ⎡5 6⎤ (B) ⎡5 7 ⎤ (C) ⎡8 5⎤ (D) ⎡6 5⎤ (E) ⎡7 5⎤
⎢⎣7 8⎥⎦ ⎢⎣6 8 ⎥⎦ ⎢⎣7 6⎥⎦ ⎢⎣7 8⎥⎦ ⎢⎣6 8⎥⎦
254. ( x y ) ⎛⎜ 0 1 ⎞⎟ ⎛⎜ x ⎞⎟ = 5 merupakan
⎝1 0⎠ ⎝ y⎠
(A) lingkaran (C) parabola (E) dua garis berpotongan
(B) elips (D) hiperbola
⎛1 2 ⎞ ⎛ 3 2⎞ −1
255. Jika A = ⎜⎜ ⎟⎟ B = ⎜⎜ ⎟⎟ maka A B adalah …
⎝1 3 ⎠ ⎝ 2 2⎠
(A) ⎛⎜ 3 1⎞⎟ (B) ⎛⎜ 5 2 ⎞⎟ (C) ⎛⎜ 1 2 ⎞⎟ (D) ⎛⎜ 0 2 ⎞⎟ (E) ⎛⎜ 5 1⎞
⎟
⎝ 2 1⎠ ⎝ −1 0 ⎠ ⎝ 0 −1⎠ ⎝1 3⎠ ⎝1 3⎠
261. sin x = 5 dengan 90o < x < 180o, maka 1 + sin ( 270− x ) = …
2
3 tg (180− x )
(A) 13 (B) 26 5 (C) − 13 (D) − 26 5 (E) − 13 5
9 45 9 45 9
1 π
263. Jika 2
x+y= 4
, maka tan x =
(A) 1 − tan y (E) 1 − 2 tan2 y
2
(C) 2 tan y
2 tan y 1 + tan y 1 + tan y
265. Pada segitiga siku-siku ABC berlaku cosA cosB = 1 maka cos 2A =…
3
266. Dalam segitiga ABC, BB’ dan CC’ garis tinggi, jadi C’ pada AB dan B’ pada AC.
Jika diketahui BB’ : AB’ = 2 dan CC’ : BC’ = 3, maka sudut ACB sama dengan
(A) 30 (B) 45 (C) 60 (D) 90 (E) 135
o o
268. Jika p = cos 35 o cos 25o , maka nilai cos 10o adalah
sin 20 sin 10
(A) p 3 + 1 (B) pp++13 (C) p 3 + 1 (D) 2p
(E) 3+p
2p − 2 2 1− p 3 2 p −1
Diketahui juga ∠B = y y
a
tgx tgy = 4
x x
sisi a dan b seperti pada gambar A b C
Nilai dari a =…
b
274. Grafik y = 3 sin(300− 2x) + 5 diperoleh dari grafik y = 3 cos2x dengan cara
(A) menggeser ke kiri sejauh 30o dan ke atas 5 satuan
(B) menggeser ke kanan sejauh 15o dan ke atas 5 satuan
(C) menggeser ke kiri sejauh 15o dan ke atas 5 satuan
(D) Dicerminkan terhadap sumbu-x kemudian digeser ke kanan sejauh 300 dan
kebawah sejauh 5 satuan
(E) Dicerminkan terhadap sumbu-x kemudian digeser ke kanan sejauh 300 dan atas
sejauh 5 satuan
2
275. Gambar grafik disamping adalah
π
(A) y = 2 cos(x − π ) (D) y = −2cos2(x− π ) 3
3 3
(B) y = −2sin(x− π ) (E) y= 2sin2(x− π ) 5π
3 3 6
(C) y = 2cos2(x− π )
3 −2
277. Himpunan penyelesaian sin3x cosx + cos3x sinx = cos2x untuk 0 ≤ x ≤ 360o
adalah
(A) {45o, 135o, 225o, 315o} (D) {45o, 75o, 225o, 255o}
(B) {900, 135o, 270o, 315o} (E) {30o, 115o, 210o, 255o}
(C) {45o, 90o, 225o, 270o}
34
279. Jika nilai maksimum y = 3cos(px + 20o) + 2p sama dengan empat kali nilai
minimumnya, maka y akan minimum untuk x = …
(A) 65o (B) 102o (C) 216o (D) 272o (E) 300o
281. Dua lebih dari nilai maksimum y = 2 cos(px) − 2 3 sin(px) + 2p − 1 sama dengan
tiga kali nilai minimumnya, maka y akan minimum untuk x = …
(A) 17o (B) 112o (C) 193o (D) 246o (E) 305o
287. Batas nilai p agar cos(x − 60o) sinx = p cos2x terdefinisi adalah …
(A) p ≥ − 1 3 (C) p ≥ − 1 3 (E) p ≤ 3 2
36 24
(B) p ≤ 3 (D) p ≥ 4 2
288. Jika a dan b masing-masing nilai minimum dan maksimum f(x) = 3sin x +1 ,
3−2 cos x
maka nilai a . b = …
(A) − 5 (B) − 4 (C) − 8 (D) 4 (E) 8
4 5 5 5 5
y
292. 2
1 3π
2
x
π
2
−1
−2
294. y
1
180 240
x
60 360
−1
−2
295. Nilai x yang memenuhi cos x + sin x = 1 6 dapat dihitung dengan mengubahnya
2
ke persamaan yang berbentuk k cos (x − α) = a. Diantara nilai-nilai x tersebut
adalah …
(A) π (C) π (E) π
24 12 6
(B) π (D) π
15 8
37
296. Nilai maksimum dari f(x) = 2 cos 2x + 4 sin x untuk 0 < x <π adalah…
(A) 2 (C) 4 (E) −12
(B) 3 (D) −6
299. Diketahui f(x) = 3 cos x + 4 sin x + c, c suatu konstanta. Jika nilai maksimum f(x)
adalah 1 maka nilai minimumnya …
(A) 0 (C) −5 (E) −25
(B) −1 (D) −9
300. Nilai minimum dan maksimum fungsi f(x) = 2[1 + cos2x cos2(x − π )] berturut-
6
turut adalah …
(A) 0,5 dan 2,5 (C) 1 dan 5 (E) −0,5 dan 1,5
(B) 0,5 dan 4,5 (D) 1,5 dan 3,5
302. P adalah titik pusat lingkaran luar segitiga ABC. Jika sin ∠C = a maka sin
∠APB = …
(A) 1 a 1−a 2 (C) 2a 1−a 2 (E) 2a2
2
(D) 2a
(B) a 1−a 2
306. Diketahui A dan B sudut-sudut lancip dalam sebuah segitiga dengan sudut
ketiganya C. Jika sin A = 3 dan tg B = 1 maka cos C = …
5 2
(A) − 1 5 (C) − 11 5 (E) 1
5
5 25 25
(B) −2 5 (D) − 5
5
313. Pada suatu segitiga ABC yang siku-siku di C, diketahui bahwa sin A sin B = 2 dan
5
sin (A − B) = 5a. Nilai a adalah …
(A) − 1 (C) 1
25
(E) 3
5
5
(B) −3 (D) 3
25
25
318. α adalah sebuah sudut lancip yang memenuhi 2 cos4α = sin2α, maka tanα =
(A) 1 3 (B) 1 (C) 2 − 3 (D) 1 (E) 3
3 2
40
320. Sebuah tiang bendera tingginya 3 m mempunyai bayangan di tanah sepanjang 2m.
Pada saat yang sama pohon cemara mempunyai bayangan ditanah sepanjang 10 m.
Maka tinggi pohon cemara tersebut adalah …
(A) 15m (B) 16 m (C) 20 m (D) 25m (E) 30m
2
321. Jika tan x = 1, 0o < x < 90o, maka sudut x adalah …
1+sec x
(A) 0o (B) 30o (C) 45o (D) 60o (E) 75o
322. Jika 0o < x < 90o, diketahui tanx 1 − sin 2 x = 0,6, maka tanx =
(A) 2,25 (B) 1,8 (C) 1,25 (D) 0,8 (E) 0,75
323. Dari segitiga ABC diketahui bahwa α = 300 dan β = 600, jika a + c = 6, maka
panjag b = …
(A) 2 (B) 3 (C) 2 2 (D) 2 3 (E) 3 2
325. Dari segitiga ABC diketahui bahwa tan(A + B) = −a. Nilai 1 + sin2C = …
(A) 2 a2 +1 (B) 22a (C) a 2+ 2 (E) 22
2 2 2 2
(D) a2
a +1 a +1 a +1 a +1 a +1
327. Jika π< x <π dan tan x = a, maka (sinx + cos x)2 = …
2
a 2 + 2a + 1 (B) a −2 2a + 1 + a +1 (D) a −2 a +1 − 2a − 1
2 2 2 2
(A) (C) a (E) a
a2 + 1 a +1 a2 + 1 a −1 a2 −1
328. Diketahui segitiga ABC dengan sudut B = 450 dan CT garis tinggi dari titik sudut
C. Jika BC = a dan AT = 12 2 , maka AC = …
(A) a 2 (B) a 3 (C) a 5 (D) a 7 (E) a 11
41
330. Diketahui segitiga ABC dengan sudut B = 45o dan CT garis tinggi dari titik sudut
C. Jika BC = a dan AT = 3 a 2 , maka AC = …
2
(A) a 2 (B) a 3 (C) a 5 (D) a 7 (E) a 11
331. Diketahui segitiga ABC dengan sudut B = 600 dan CT garis tinggi dari titik
sudut C. Jika BC = a dan AT = 3a , maka AC = …
2
(A) 1a 2 (B) a 2 (C) 12 a 3 (D) a 3 (E) 12 a 5
2
π π
332. Jika sinx = a dan cosy = b dengan 0 < x < 2
dan 2
< y < π , maka
tanx + tany = …
ab − (1 − a 2 ) (1 − b 2 ) ab + (1 − a 2 ) (1 − b 2 )
(A) (D)
b 1 − a2 b 1 − b2
ab + (1 − a 2 ) (1 − b 2 ) a − (1−b2 ) − b (1−a 2 )
(B) (E)
b 1 − a2 (1 − a 2 ) (1 − b2 )
ab − (1 − a 2 ) (1 − b 2 )
(C)
b 1 − b2
1 − cos x
333. sin x =…
(A) 1−+sin x
cos x
(B) 1−−cos x
sin x
(C) 1 −sincos
x
x
(D) 1 +cos x
sin x
(E) 1 +sincos
x
x
sin x
335. 1 − cos x
=
(A) 1 +sincosx x (B) 1 − cos x
sin x
(C) 1 + sin x
cos x
(D) 1−sin x
cos x
(E) cos x −1
sin x
338. cos θ = …
1−sin θ
(A) 1−sin θ (B) 1+sin θ (C) 1+ cos θ (D) 1−cos θ (E) 1+sin θ
cos θ cos θ sin θ sin θ sin θ
341. Jika F(x) = 5 sinx + 2 mempunyai maksimum a dan minimum b, maka nilai
ab =…
(A) 0 (B) 3 (C) –15 (D) –18 (E) –21
342. Jika x = 3tan θ ( tan lambang untuk tangens) maka sinθ cos θ adalah … .
(A) x (B) 3 (C) – 32 x (D) 32 x (E) 21
3 x +9
2
x x +9
2 x +9 x +9 x +9
343. Jika 0 < x < π dan x memenuhi persamaan tan2x – tanx – 6 = 0, maka himpunan
nilai sin x adalah …
(A) { 3 1010 , 2 5 5 } (C) {– 3 1010 , 2 5 5 } 10 , 2 5 }
(E) { 10 5
(B) { 3 1010 ,– 2 5 5 } 10 , 5 }
(D) { 10 5
347. Jika cos x > 0 dan blog sin x = a, maka blog cosx = …
a a
(A) 2 blog( 1 – b 2 ) (C) b 2 (E) ( a2 )b
(B) 1 – a2 (D) 1 blog( 1 – b2 a )
2
43
sin A
348. Jika A + B + C = 3600, maka 2 =…
sin B + C
2
(A) tan A (B) cot A (C) sec B + C (D) 1 (E) 0
2 2 2
351. Jika tanx = 1 3 dan 0 < x < π , maka 3cosx + cos(x+ π ) + sin(π –x) = …
3 2 2
(A) 3 (B) 1 3 (C) 1 3 (D) 2 3 (E) 1 3 + 1
3 2 3 3 2
355. Jika cos β = – 1 3 dan sudut β terletak pada kwadran II, maka tg β =
2
(A) 3 (B) 1 3 (C) 1 (D) – 1 3 (E) – 3
9 2 3
tg ( −2π )
358. 3 =
cos( π )
6
1 1
(A) 2 (B) 1 (C) 3 (D) 2 3 (E) 2 2
366. Jika x = 4π
3
, maka nilai cos x – 1
sin x =
3
(A) 1 (1 + 3 ) (B) 1 ( 3 –1) (C) 1 (1– 3 ) (D) 0 (E)1
2 2 2
45
367. Seorang anak tingginya 1,55 meter berdiri pada jarak 12 meter dari kaki tiang
bendera. Ia melihat puncak tiang bendera dengan sudut 450 dengan arah mendatar,
maka tinggi tiang bendera itu adalah …meter
(A) 12 (B) 12 2 (C) 13,55 (E) 15,55 (D) 13,55 2
368. Untuk 0 < α < π , maka deret tak hingga sin α + sinα cos2α + sinα cos4α + …
2
mempunyai jumlah :
(A) cosα (B) sinα (C) 1 (D) cos1 α (E) tanα
sin α
375. 5 tan2x + 3 = …
(A) 52 – 2 (C) 3 + 2 (E) 2 +5
sin x cos 2 x cos 2 x
(B) 5 –2 (D) 3 +2
cos2 x sin2 x
378. Jika 0 < x < π maka sinx + cosx + sin3x + cos3x + sin5x + cos5x … =
2
(A) 1 (C) 1 (E) cos x
cos2 x sin 2 x cos x + sin x
380. Cos2(1200°) = …
(A) 0 (B) 1 (C) 1 (D) 1 3 (E) 3
4 2 2 4
0 π 2π –1
–1
2
(B)1 (D) 1
0 π 2π
0 π 2π
382. Cos(–6800) = …
(1) sin –500 (2) cos 400 (3) sin 400 (4) sin 500