Laporan PKL Bab I

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Praktek Kerja Lapangan di Jembatan Teluk Kendari

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jembatan adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk meneruskan

jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini dapat

berupa jalan lain (jalan air atau jalan lalu lintas biasa). Perkembangan

trasportasi yang semakin erat kaitannya dengan pembangunan, baik berupa

pembangunan jalan maupun jembatan yang berfungsi untuk memperlancar

arus kendaraan sehingga tercipta efisiensi waktu dalam beraktifitas.

Jembatan harus dibuat cukup kuat karena kerusakan pada jembatan

dapat menimbulkan gangguan terhadap kelancaran lalu lintas, terlebih di

jalan yang memiliki lalu lintas yang padat. Walaupun demikian tidak berarti

jembatan harus dibuat kokoh dan lebih kuat secara berlebihan. Diusahan

mengunakan konstruksi jembatan yang ekonomis, tetapi memiliki kekuatan

yang baik, menggunakan mutu bahan yang tinggi, dan waktu pembuatan

yang cepat. Banyak sistem yang bisa dipilih dalam membangun sebuah

jembatan yang sesuai dengan yang direncanakan. Salah satunya adalah

dengan sistem jembatan cable stayed.

Struktur jembatan cable stayed menggunakan sistem kabel, kabel

tersebut ditarik dari struktur jalur jalan ke tower tunggal (pylon) untuk diikat

dan ditegangkan. Strukrur utama dari jembatan cable stayed terdiri dari 3

komponen utama yaitu bagian angker (anchored section), bagian bebas

1
Praktek Kerja Lapangan di Jembatan Teluk Kendari

(freedo section) dan bagian antara (transition section). Karakteristik angker

dari stay cable system (sebagai contoh dalam hal ini produk OVM250 China)

mengikuti “the National Standard, Anchorage, Grip and Coupler for

Prestressing Tendons, GB/T14370-2000 yang mana harus dicapai efisiensi ɳ

(₨) > 95% dan ԑ (') > 2%”.

Dan salah satu contoh dari jembatan cable stayed adalah Jembatan

Teluk Kendari (MYC), jembatan yang menghubungkan Kota Lama dengan

Poasia. Pada proyek ini memiliki total anggaran Rp. 750.000.000.000,00

(Tujuh Ratus Lima Puluh Milyar Rupiah). Dana proyek berasal dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) MYC 2015-2019, jangka

waktu pelaksanaan pekerjaan direncanakan dalam waktu 1.095 hari kelender,

dengan total panjang jembatan 1348,47 m berdasarkan time schedule yang

sesuai dengan kontrak kerja pelaksanaan.

Tujuan pembangunan Jembatan Teluk Kendari untuk mendukung

jaringan jalan nasional dengan menghubungkan Jalan Lingkar Kendari pada

Kota Lama dan Poasia, yang diharapkan akan diiringi dengan semakin

meningkatkan pembangunan di Kota Kendari. Dengan target umur jembatan

100 tahun, didesain tahan gempa besar, dan telah melalui uji wind tunnel

untuk menjamin kehandalan jembatan terhadap angin.

Ada pun pemilik dari proyek jembatan Teluk Kendari Kementrian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pelaksana proyek oleh

Konsorsium PT.Pembangunan Perumahan dan PT.Nindya Karya, konsultan

2
Praktek Kerja Lapangan di Jembatan Teluk Kendari

perencana oleh PT.Yodya Karya dan konsultan pengawas oleh konsorsium

PT.Wira Guna Tani dan PT.Wintara Buana Raya.

Program Pendidikan Vokasi D-III Teknik Sipil Universitas Halu Oleo

adalah lembaga pendidikan tinggi dijalur profesional yang berusaha

menghasilkan lulusan siap kerja dan diharapkan dapat mengisi kesenjangan

antara ahli atau perencana dengan para teknisi termasuk pekerjaan dalam

pengerjaan suatu bangunan.

Untuk mendukung hal tersebut, sebagai lulusan Diploma 3 Teknik

Sipil Program Pendidikan Vokasi Universitas Halu Oleo harus memahami

tentang dasar-dasar perencanaan dan pelaksanaan bangunan di dalam teknik

sipil. Salah satu usaha untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan

dalam bidang teknik sipil yaitu dengan melakukan kegiatan PKL (Praktek

Kerja Lapangan). Dengan kesempatan melaksanakan kegiatan PKL pada

salah satu proyek yaitu proyek pembanguna Jembata Teluk Kendari (MYC)

kota Kendari yang terdapat pekerjaan pembuatan Middle Cross Beam yang

dilaksanakan selama 45 hari. Mahasiswa dapat meningkatkan kreaktifitas

untuk memajukan pelaksanaan pembagunan dalam masyarakat provinsi

Sulawesi Tenggara pada khususnya dan pembangunan nasional di Indonesia

pada umumnya.

1.2 Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan

1.2.1 Maksud

Adapun maksud dari praktek kerja lapangan adalah :

3
Praktek Kerja Lapangan di Jembatan Teluk Kendari

1. Bagaimana melihat secara langsung kegiatan - kegiatan

pembagunan dilapangan.

2. Bagaimana mengetahui metode pelaksanaan pekerjaan Middle

Cross Beam jembatan.

3. Bagaimana cara menghitung volume beton dan volume besi pada

pelaksanaan pekerjaan Middle Cross Beam jembatan.

1.2.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktek kerja lapangan adalah :

1. Untuk memberikan pengalaman nyata dalam proses kegiatan

pembangunan yang terjadi dilapangan.

2. Untuk mengetahui metode pekerjaan yang terjadi pada pekerjaan

Middle Cross Beam jembatan.

3. Untuk mengetahui cara menghitung volume beton dan volume

besi pada pelaksanaan pekerjaan Middle Cross Beam jembatan.

1.3 Pembatasan Masalah

Adapun batasan masalah dari laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

ini penulis membatasi pada pelaksanaan “Pembuatan Middle Cross Beam

Jembatan”, pada proyek Jembatan Teluk Kendari.

4
Praktek Kerja Lapangan di Jembatan Teluk Kendari

1.4 Pengumpulan Data

Laporan Praktek Kerja ini menggunakan beberapa metode untuk

memperoleh data – data yang dibutuhkan dalam penyusunannya. Adapun

metode - metode yang digunakan untuk memperoleh data antara lain adalah :

1. Metode observasi (pengamatan)

Dalam metode observasi ini pelaksanaan yang dilakukan adalah

dengan mengamati proses pekerjaan yang berlangsung di proyek

Jembatan Teluk Kendari.

2. Metode interview (wawancara langsung)

Dalam metode interview ini pelaksanaan yang dilakukan adalah

dengan melakukan wawancara secara langsung kepada pihak yang

terlibat dalam proses pembangunan dari pihak pelaksana konstruksi,

salah satunya dengan memberikan pertanyaan kepada pihak yang

terkait.

3. Metode pustaka (literatur)

Dalam metode pustaka, mencari informasi dengan

mengumpulkan data dalam proyek jembatan Teluk Kendari dengan

bereferensi dengan internet, jurnal ataupun buku.

4. Metode instrumen

Dalam metode instrumen pelaksanaan dilakukan dengan

menggunakan alat bantu seperti kamera ataupun alat tulis guna untuk

mendapatkan data-data ataupun informasi mengenai proyek jembatan

Teluk Kendari.

5
Praktek Kerja Lapangan di Jembatan Teluk Kendari

1.5 Sistematis Penulisan Laporan

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini membahas Menerangkan tentang latar belakang,

maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika

laporan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

BAB II Studi Pustaka

Pada bab ini berisi reverensi tentang jembatan dan jenis jembatan.

Serta pembahasan pylon.

BAB III Ruang Lingkup Pekerjaan

Menguraikan gambaran umum proyek, lokasi proyek, data proyek,

manajemen proyek, menguraikan tentang struktur organisasi proyek, serta

hubungan kerja antara pihak-pihak organisasi penyelenggara proyek.

BAB IV Tinjauan Khusus

Pada bab ini membahas tentang metode pelaksanaan pekerjaan

“Middle Cross Beam” pada proyek Jembatan Teluk Kendari dan

perhitungan volume beton dan volume besi pada Midlle Cross Beam.

BAB V Penutup

Pada bab ini kesimpulan dan saran membahas mengenai

kesimpulan akhir yang didapat selama proses pelaksanaan praktek kerja

(PKL) sampai selesainnya penyusunan laporan ini, disertai dengan saran-

saran untuk memperbaiki kekurangan - kekurangan yang ada.

6
Praktek Kerja Lapangan di Jembatan Teluk Kendari

Anda mungkin juga menyukai