0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
915 tayangan2 halaman

Trafo

Dokumen tersebut menjelaskan cara menghitung jumlah lilitan primer dan sekunder pada transformator. Terdapat rumus untuk menghitung jumlah lilitan per volt berdasarkan frekuensi listrik dan ukuran inti besi, kemudian menggunakan rumus tersebut untuk menghitung total lilitan primer dan sekunder sesuai tegangan masukan dan keluaran. Contoh perhitungan juga diberikan untuk transformator model teroid.

Diunggah oleh

Budhi Prasetiyo
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
915 tayangan2 halaman

Trafo

Dokumen tersebut menjelaskan cara menghitung jumlah lilitan primer dan sekunder pada transformator. Terdapat rumus untuk menghitung jumlah lilitan per volt berdasarkan frekuensi listrik dan ukuran inti besi, kemudian menggunakan rumus tersebut untuk menghitung total lilitan primer dan sekunder sesuai tegangan masukan dan keluaran. Contoh perhitungan juga diberikan untuk transformator model teroid.

Diunggah oleh

Budhi Prasetiyo
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 2

Cara Menghitung Jumlah Lilitan Primer dan Sekunder Trafo

Pada artikel teori transformator sudah dijelaskan pengertian trafo dan cara kerjanya, tetapi mungkin
ada para hobier elektronika yang ingin mencoba menggulung kawat trafo tetapi masih bingung
berapa lilitan kawat email yang harus dililit pada bagian primer dan berapa lilit untuk bagian
sekunder?. Nah pembahasan kali ini saya akan coba menjelaskan cara menghitungnya.

Jumlah lilitan perVolt (GpL)

Tegangan yang dipakai untuk trafo adalah arus ac, seperti yang kita ketahui arus ac sangat dipengaruhi
oleh frekuensi dan sudah diketahui bersama bahwa listrik dinegara kita tercinta Indoensia memiliki
frekuensi listrik 50Hz. Dalam menggulung trafo kita harus mencari banyaknya lilitan untuk setiap satu
volt tegangan (GpL) yang dapat dihitung dari perbandingan frekuensi dengan luas inti besi.

Ada dua model trafo daya yang umum beredar dipasaran yaitu model inti besi EI dan model inti besi
Teroid. Karena bentuk yang berbeda sehingga untuk menghitung lilitan pada kedua jenis trafo
menggunakan rumus yang berbeda pada hitungan luas inti besinya.

Untuk mencari GpL trafo model EI berlaku rumus

dan untuk trafo model Teroid berlaku rumus :

Dimana: GPV = Jumlah Lilitan perVolt, f = Frekeuensi, O = Luas penampang inti besi, Ri =
Diameter dalam inti besi teroid, Ro = Diameter luar inti besi teroid, T = tinggi inti besi teroid

Contoh :
Sebuah Trafo model EI di bangun dengan koker inti besi yang memiliki panjang 2cm dan lebar 1,5cm.
Jika frekuensi arus ac ditentukan sebesar 60Hz, hitung jumlah lilitan per volt (GpV)?
Jawaban:
GpV = f / O = 60Hz / (2 x 1,5) = 60 / 3 = 20.
Dari penyelesaian diatas berarti untuk setiap 1V tegangan diperlukan 20 lilitan kawat email.

Jumlah lilitan primer dan sekunder


Untuk menghitung total lilitan kawat email pada bagian primer dan sekunder berlaku rumus yang sama
untuk kedua jenis trafo yaitu :
Jumlah lilitan primer (Np) = GpV x Tegangan (V)
Contoh :
Hitung Jumlah lilitan pada bagian primer dan sekunder pada sebuah trafo model teroid dengan ukuran
dieameter luar inti besinya 10cm, diameter dalam 7cm dan tinggi 2cm, jika di gunakan untuk tegangan
input PLN 220V dan tegangan output trafo 12V dengan frekuensi 60Hz?

Jawaban:
Jumlah Lilitan perVolt (GpV) = f/O, = 60/{(Ro - Ri)xT}, = 60/{(10 - 7)x2, = 60/6 = 10 lilit/Volt.
Jumlah Lilitan Primer (Np) = GpV x Tegangan = 10 x 220 = 2200 lilit.
Jumlah Lilitan Sekunder (Ns) = GpV x Tegangan = 10 x 12 = 120 lilit.

Cara melilit kawat email pada trafo


Cara menggulung kawat email pada koker atau teroid adalah sangat mudah yaitu dimulai dengan lilitan
primer sebanyak lilitan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan tegangan dengan cara menghitung
sesuai rumus diatas. Setelah selesai menggulung lilitan primer kemudian diisolaso dengan lapisan
plastik tahan panas untuk mencegah terjadinya hubung singkat dengan lilitan sekunder. Dan untuk
lilitan sekunder digulung diatas lilitan primer yang sudah dibuat tadi.

Ukuran diameter kawat email yang dipakai disesuaikan dengan kebutuhan daya pada trafo tersebut,
umumnya ukuran diameter kawat email yang digunakan untuk gulungan primer lebih kecil dibanding
diameter kawat email untuk gulungan sekunder. Cara mengetahui ukuran kawat ini dibahas pada artikel
lain mengenai batas arus dan daya trafo.

Anda mungkin juga menyukai