Contoh Pengajuan Proposal Kerja Praktek Di PT - FI

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL KERJA PRAKTIK

PENGAMATAN SISTEM VENTILASI TAMBANG UNTUK KEBUTUHAN


OPERASIONAL PENAMBANGAN PADA TAMBANG BAWAH TANAH DI PT FREEPORT
INDONESIA, SITE TEMBAGAPURA, KABUPATEN MIMIKA PROVINSI PAPUA

OLEH :

MERLINA MEI YOTHA


H1C113902

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
BANJARBARU

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Daerah Tambang Grasberg secara administratif termasuk Kecamatan


Mimika Timur, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Daerah ini merupakan daerah
kontrak karya PT. Freeport Indonesia yang ditemukan pada tahun 1988 dan mulai
beroperasi pada tahun 1989. Cebakan porfiri Grasberg sudah terbukti
mengandung mineralisasi yang bernilai ekonomis. Cebakan porfiri Cu-Au
Grasberg ini terbentuk oleh beberapa fase intrusi magma yang menerobos batuan
disekitarnya. Beberapa intrusi yang berada disekitar Kompleks Intrusi Grasberg
yaitu Intrusi Dalam, Main Grasberg Intrusion (MGI), Intrusi Kali dan Intrusi Kucing
Liar. Intrusi-intrusi ini saling mengoverlay yang masing-masing menyisakan fluida
hidrothermal yang kemudian menyebabkan alterasi dan kemudian disusul oleh
mineralisasi atau penyusunan mineral porfiri Cu-Au. Komplekss terobosan batuan
beku Grasberg yang terbentuk pada - 3 Ma ini adalah merupakan batuan induk.
Batuan beku tersebut akan menghasilkan mineralisasi Cu-Au-Ag pada batuan
sedimennya serta mengakibatkan patahan dan lipatan pada zona sedimentasinya.
Metode yang digunakan Freeport pada penambangan bawah tanah yang
digunakan adalah block caving, yaitu metode penambangan yang memiliki
efisiensi sumber daya yang tinggi untuk melakukan penambangan, dimana blok-
blok besar bijih di bawah tanah dipotong dari bawah sehingga bijih tersebut
runtuh akibat gaya beratnya sendiri. Setelah runtuh, bijih yang dihasilkan ditarik
dari drawpoint (titik Tarik) menuju alat penghancur.
Pada terowongan, ventilasi memiliki peran penting dalam menjaga
sirkulasi udara bagi individu dan peralatan yang berada di dalamnya dari polusi
udara dan fluktuasi suhu udara. Apabila terjadi polusi udara pada lokasi tersebut
akan mengakibatkan sakit, gangguan kesehatan dan ketidak nyamanan dalam
beraktivitas. Berdasarkan Kepmen 555.K/26/M.P.E/1995 pada bagian ke delapan
tentang ventilasi pasal 369 ayat 1 dijelaskan bahwa KTT yang dalam kasus ini
adalah otoritas berwenang; “harus menjamin tersedianya aliran udara bersih yang
cukup untuk semua tempat kerja dengan ketentuan volume oksigennya tidak
kurang dari 19,5 persen dan volume karbon dioksidanya tidak lebih dari 0,5
persen;” dan pasal 370 ayat 1 yang berbunyi; “Temperatur udara di dalam
tambang bawah tanah harus dipertahankan antara 18 derajat celcius sampai
dengan 24 derajat Celcius dengan kelembaban relatif maksimum 85 persen.”.
Dengan ketetapan tersebut diharapkan tercapainya kualitas dan kuantitas udara
yang memenuhi standar di dalam terowongan.
Kegiatan kerja Praktek yang Dilakukan adalah untuk mengetahui seluruh
akfivitas pada PT Freeport Indonesia yang meliputi Mine Plan & Development,
Production, Geology and Exploration, Geotech, safety Health and Environment
(SHE),serta Port Department. Namun pada kesempatan ini, kami sebagai
penyusun mengambil judul " Pengamatan sistem ventilasi tambang untuk
kebutuhan operasional penambangan pada tambang bawah tanah di PT Freeport
Indonesia, Site Tembagapura, Kabupaten Mimika Provinsi Papua.”
1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari kerja praktik ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui peralatan yang digunakan dalam sistem ventilasi tambang bawah


tanah PT Freeport Indonesia.
2. Mengetahui faktor–faktor yang mempengaruhi dan pencegahan yang diberikan
pada proses sistem ventilasi tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia.
3. Mengetahui keterdapatan gas pengotor dan gas beracun pada sistem ventilasi
tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia.
4. Mengetahui proses penyediaan dan pengaliran udara segar ke dalam tambang
bawah tanah PT Freeport Indonesia.
5. Mengetahui cara pengatur temperatur dan kelembapan udara pada tambang
bawah tanah PT Freeport Indonesia.

1.3. Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup yang dilakukan dalam kegiatan pengamatan sistem


ventilasi tambang bawah tanah pada lokasi underground PT Freeport Indonesia
yaitu mengamati seluruh kegiatan Sistem ventilasi tambang untuk kebutuhan
operasional penambangan pada PT Freeport Indonesia yang direncanakan pada
periode (...). Dengan Lokasi pengamatan yaitu disekitar PT Freeport, Kecamatan
Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Indonesia.

1.4. Metodeologi

Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai
berikut :
1. Pengumpulan data primer, data primer berasal dari pengamatan, pengambilan
data dan dokumentasi langsung di lapangan.
2. Pengumpulan data sekunder, data sekunder berasal dari berbagai sumber
literatur seperti diktat mata kuliah, buku-buku manual handbook , internet,
serta interview terhadap karyawan yang bersangkutan.
1.5. Diagram Kerja Praktik

Diagram penelitian pada kerja praktik dapat dilihat sebagai berikut :

Latar Belakang
Proses terjadinya cebakan porfiri yang mengandung mineralisasi yang
mengandung mineralisasi yang bernilai ekonomis.

Pernyataan Masalah
Bagaimana sistem ventilasi tambang untuk kegiatan operasional tambang
bawah tanah PT. Freeport Indonesia.

Pengambilan Data

Data Primer Data Sekunder


- Mengikuti metode dilapangan - SOP
- Pengamatan dilapangan
- Studi Literatur
- Wawancara
-

Pengolahan Data

Kesimpulan

Kegiatan Kerja Praktek (KP) ini, saya ajukan selama ... bulan dari tanggal
.... Apabila diperlukan, waktu pelaksanaan dapat disesuaikan dengan keadaan
perusahaan.

No
Uraian Kegiatan
1 2 3 4
1 Orientasi Lapangan
2 Pengambilan Data
3 Pembuatan Laporan
4 Konsultasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Dalam teknologi penambangan bawah tanah ada dua masalah pokok yang
menjadi kendala pada saat pelaksanaan, yaitu segi mekanika batuan adalah
apakah sistem tambang bawah tanah yang akan diterapkan dapat ditunjang oleh
sistem penyanggaan terhadap bukaan-bukaan di dalam tambang. Apakah masih
menguntungkan untuk dilakukan penambangan dengan menggunakan sisitem
penyanggaan yang diperlukan. Segi ventilasi tambang adalah apakah pada
kedalam tambang yang akan dihadapi masih dimungkinkan untuk melakukan
pengaturan udara agar penambangan dapat dilaksanakan dengan suasana kerja
dan lingkungan kerja yang nyaman.
Fungsi ventilasi tambang berfungsi untuk menyediakan dan mengalirkan
udara segar kedalam tambang untuk keperluan menyediakan udara segar
(Oksigen) bagi pernapasan para pekerja dalam tambang dan juga bagi segala
proses yang terjadi dalam tambang yang memerlukan oksigen, melarutkan dan
membawa keluar dari tambang segala pengotoran dari gas-gas yang ada didalam
tambang hingga tercapai keadaan kandungan gas dalam udara tambang yang
memenuhi syarat bagi pernapasan, menyingkirkan debu yang berada dalam aliran
ventilasi tambang bawah tanah hingga ambang batas yang diperkenankan,
mengatur panas dan kelembaban udara ventilasi tambang bawah tanah sehingga
dapat diperoleh suasana atau lingkungan kerja yang nyaman.
Prinsip ventilasi tambang pada pengaturan aliran udara dalam ventilasi
tambang bawah tanah, berlaku hukum alam bahwa udara akan mengalir dari
kondisi bertemperatur rendah ke temperatur panas, udara akan lebih banyak
mengalir melalui jalur-jalur ventilasi yang memberikan tahanan yang lebih kecil
dibandingkan dengan jalur bertahanan yang lebih besar, hukum-hukum mekanika
fluida akan selalu diikuti dalam perhitungan dalam ventilasi tambang.
Lingkup bahasan ventilasi tambang dalam membahas ventilasi tambang
akan tercakup tiga hal yang saling berhubungan, yaitu;
1. Pengaturan atau pengendalian kualitas udara tambang. Dalam hal ini akan
dibahas permasalahan persyaratan udara segar yang diperlukan oleh para
pekerja bagi pernafasan yang sehat dilihat dari segi kualitas udara (Quality
control).
2. Pengaturan atau pengendalian kuantitas udara tambang segar yang diperlukan
oleh pekerja tambang bawah tanah. Dalam hal ini akan dibahas perhitungan
untuk jumlah aliran udara yang diperlukan dalam ventilasi dan pengaturan
jaringan ventilasi tambang sampai perhitungan kapasitas dari kipas angin.
3. Pengaturan suhu dan kelembapan udara tambang agar dapat diperoleh
lingkungan kerja yang nyaman. Dalam hal ini akan dibahas mengenai
penggunaan ilmu yang mempelajari sifat-sifat udara atau psikrometri
(psychrometry).
Dalam membahas pengaturan ventilasi tambang yang bersifat mekanis
perlu juga dipahami masalah yang berhubungan dengan kemungkinan adanya
aliran udara akibat ventilasi alami, yaitu antara aliran udara sebagai akibat
perbedaan temperatur yang timbul secara alami.
Udara segar normal yang dialirkan pada ventilasi tambang terdiri dari ;
Nitrogen, Oksigen, Karbondioksida, Argon dan Gas-gas lain seperti terlihat pada
tabel 1.

Komposisi Udara Segar Persen Volume Persen Berat


Unsur (%) (%)
Nitrogen (N2) 78,09 75,53
Oksigen (O2) 20,95 23,14
Karbondioksida (CO2) 0.03 0,046
Argon (Ar), dll 0,93 1,284

Dalam perhitungan ventilasi tambang selalu dianggap bahwa udara segar


normal terdiri dari Nitrogen = 79% dan Oksigen = 21%. Disamping itu selalu
dianggap bahwa udara segar akan selalu mengandung Karbondioksida (CO2)
sebesar 0,03%. Demikian pula perlu diingat bahwa udara dalam ventilasi tambang
selalu mengandung uap air dan tidak pernah ada udara yang benar-benar kering,
oleh karena itu akan selalu ada istilah kelembaban udara.
DAFTAR PUSTAKA

Amad Ali Irfan A,2014. Industri Pertambangan di Indonesia, Syarif Hidayatullah


State Islamic University Jakarta.

Diktat Ventilasi Tambang, 2004. Program D-III Teknik Pertambangan Fakultas


Teknik Universitas Negeri Padang.

Teddi Triandana, Bambang Heriyadi. Evaluasi dan Analisis Kualitas dan Kualitas
Udara pada Terowongan Lubang Japang di Kota Bukittinggi. Jurnal Bina
Tambang, Vol.3, No. 4, ISSN: 2302-3333. Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.

Anda mungkin juga menyukai