Makalah Filsafat Dan Ideologi
Makalah Filsafat Dan Ideologi
Makalah Filsafat Dan Ideologi
EKONOMI KOPERASI
Nama :
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya MAKALAH
tentang Pengertian Filsafat, Ideologi dan Objek Filsafat serta Pancasila sebagai Ideologi terbuka.
Dengan adanya MAKALAH ini kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan filsafat itu,
selain itu kita juga mengetahui bagaimana ruang lingkup dan objek dari filsafat.
Penulisan makalah ini adalah salah satu tugas mata pelajaran PENDIDIKAN PANCASILA.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik dalam teknis
penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki kami. Dan kami menyadari
didalam penyusunan ini juga mungkin masih belum sempurna dan terdapat kesalahan dalam
penyusunannya, kami mohon untuk bimbingan dan kritik serta saran yang bersifat membangun.
Serta kami mengucapkan banyak terima kasih untuk pihak-pihak yang telah membantu kami.
Semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal kepada mereka yang telah memberikan
bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Amin Yaa Rabbal ‘Alamiin.
Penyusun
Kelompok 3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Filsafat dan Ideologi............................................................. 2
2.2 Objek Filsafat ......................................................................................... 4
2.2.1 Obyek Material ........................................................................... 5
2.2.2 Obyek Formal ............................................................................. 5
2.3 Pancasila sebagai Ideologi Terbuka dan Faktor Pendorongnya…............ 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 10
3.2 Saran ........................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan masyarakat Indonesia pada saat ini dalam menghadapi era globalisasi
yang penuh dengan tantangan dan kemungkinan yang bisa terjadi seakan-akan masyarakat
Indonesia terlupa akan jati diri dan falsafah negara Indonesia yang sebenarnya. Pengaruh utama
dari luar dapat memberikan pergeseran kehidupan masyarakat sehingga memungkinkan adanya
rasa untuk jauh dari kehidupan yang sesuai dengan pancasila. Pancasila sebagai falsafah dan
ideologi negara Indonesia. Dalam pancasila kita dapat menemukan jati diri bangsa menghadapi
sekaligus menyesuaikan diri dengan era globalisasi.
Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia yang harus diketahui oleh seluruh
warga negara Indonesia agar menghormati, menghargai, menjaga dan menjalankan apa-apa
yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya pahlawan proklamasi yang telah berjuang
untuk kemerdekaan negara Indonesia ini. Sehingga baik golongan muda maupun tua tetap
meyakini.
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tanpa adanya keraguan guna memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.
Berdasarkan pernyataan diatas perlu adanya kajian yang membahas masalah ini guna adanya
solusi yang tepat dalam menghadapi era globalisasi yang mempengaruhi perkembangan zaman
pada saat ini tanpa melupakan pancasila sebagai falsafah dan ideologi negara.
Berfikir merupakan hal yang selalu dilakukan oleh manusia, dan berpikir pula merupakan
keistimewaan yang diberikan oleh Allah SWT. kepada kita manusia. Akal yang diberikan oleh-
nya merupakan suatu pembeda antara kita dengan makhluk lainnya.
Filsafat merupakan suatu upaya berfikir yang jelas dan terang tentang seluruh kenyataan,
filsafat dapat mendorong pikiran kita untuk meraih kebenaran yang dapar membawa manusia
kepada pemahaman, dan pemahaman membawa manusia kepada tindakan yang lebih layak.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Filsafat dan Ideologi
Pengertian Filsafat
Secara etimologis, filsafat berasal dari bahasa yunani, yaitu philosophia. Philo/philos/philein
artinya cinta/pencinta/mencintai dan shopia berarti kebijakan /wisdom/kearifan/hikmah/hakekat
kebenaran. Jadi filsafat artinya cinta terhadap kebijaksanaan atau hakikat kebenaran.
Selain itu, kata filsafat berasal dari bahasa Arab, yaitu falsafah, dari bahasa Inggris
yaitu philosophy, dari bahasa Indonesia yaitu filsafat (kata sifat filsafati) atau filosofi
(kata sifat filosofis), falsafah yang semuanya mempunyai arti yang sama.
Berfilsafat berarti berpikir sedalam-dalamnya (merenung) terhadap sesuatu secara metodik,
sistematis, menyeluruh, dan universal untuk mencari hakikat sesuatu.
Sebelum seseorang bersikap, bertingkah laku, atau berbuat, terlebih dahulu ia berpikir tentang
sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sebaiknya dilakukan. Hasil pemikirannya merupakan
putusan yang disebut nilai. Nilai adalah sifat, keadaan, atau kualitas dari sesuatu yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik lahir maupun batin. Pandangan hidup atau filsafat
hidup seseorang adalah kristalisasi nilai-nilai yang diyakini kebenarannya, ketetapan, dan
manfaatnya.
Nilai-nilai sebagai hasil pemikiran yang sedalam-dalamnya tentang kehidupan yang dianggap
paling baik bagi bangsa Indonesia adalah Pancasila.
1. Plato: filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang
asli.
2. Aristoteles: filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang
terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, politik dan estetika.
3. Prof. Drs. Notonegoro, SH: filsafat adalah pengetahuan atau ilmu pengetahuan yang
mencari dan mempelajari yang ada (ontologi) dan hakekat yang ada (metafisika)
dengan perenungan (kontemplasi) yang mendalam (radikal) sampai menemukan
substansinya.
Pengertian Ideologi
Idea, berarti gagasan, buah pikiran dan logika berarti ajaran. Maka, ideologi
adalah ilmu/ajaran tentang gagasan dan buah pikiran. Pengertian ideologi secara
umum adalah suatu kumpulan gagasan, ide, keyakinan serta kepercayaan yang bersifat
sistematis yang memberikan arah dan menyangkut tingkah laku sekelompok manusia
tertentu dalam berbagai bidang kehidupan, seperti; bidang politik, hukum, hankam,
sosial-budaya, dan bidang keagamaan.
Ideologi secara praktis diartikan sebagai sistem dasar seseorang tentang nilai-
nilai dan tujuan-tujuan serta sarana-sarana pokok untuk mencapainya. Jika diterapkan
oleh Negara maka ideologi diartikan sebagai kesatuan gagasan-gagasan dasar yang
disusun secara sistematis dan dianggap menyeluruh tentang manusia dan
kehidupannya, baik sebagai individu, sosial, maupun dalam kehidupan bernegara.
Ideologi juga dikatakan sebagai ajaran, teori atau ilmu yang yang diyakini
kebenarannya, disusun secara sistematis dan diberi petunjuk pelaksanaannya dalam
menanggapi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa & bernegara. Ideologi pun dikatakan juga sebagai
keseluruhan prinsip atau norma yang berlaku dalam suatu masyarakat yang meliputi
berbagai aspek, sebagai pedoman dasar dalam mengatur kehidupan berbangsa &
bernegara. Contohnya:
1. AS : Declaration of Independence Ideologi Liberal-kapitalistik.
2. Ex Uni Soviet : Manifesto Komunis Ideologi Komunis-Sosialis.
3. Jepang : Tenno Koodo Seismisme.
4. Arab Saudi : Islamisme
5. RRC : San Ming Chu Hui
6. Indonesia : Pancasila
Objek material ini adalah sasaran material suatu penyelidikan, pemikiran atau penelitian
keilmuan. Objek material filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan itu sendiri, yaitu
pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dengan metode ilmiah tertentu,
sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secar umum.
Objek formal
- Pancasila memiliki pandangan hidup dan tujuan serta cita – cita masyarakat Indonesia
- Tekad untuk mengembangkan kekreatifitasan dan dinamis untuk mencapai tujuan nasional
- Pengalaman sejarah bangsa Indonesia
- Terjadi atas dasar keinginan bangsa ( masyarakat ) Indonesia sendiri tanpa campur tangan atau
paksaan dari sekelompok orang
– Isinya tidak operasional
– Menginspirasikan kepada masyarakat agar bertanggung jawab sesuai dengan nilai – nilai
Pancasila
– Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima oleh semua masyarakat yang memiliki latar
belakang dan budaya yang berbeda.
Faktor yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan ideologi Pancasila adalah sebagai
berikut:
a. Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yang berkembang
secara cepat.
b. Kenyataan menunjukkan, bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan beku dikarenakan
cenderung meredupkan perkembangan dirinya.
c. Pengalaman sejarah politik kita di masa lampau.
d. Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat abadi dan
hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai tujuan nasional.
Keterbukaan ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam penerapannya yang berbentuk pola
pikir yang dinamis dan konseptual dalam dunia modern. Kita mengenal ada tiga tingkat nilai,
yaitu nilai dasar yang tidak berubah, nilai instrumental sebagai sarana mewujudkan nilai dasar
yang dapat berubah sesuai keadaan dan nilai praktis berupa pelaksanaan secara nyata yang
sesungguhnya. Nilai-nilai Pancasila dijabarkan dalam norma – norma dasar Pancasila yang
terkandung dan tercermin dalam Pembukaan UUD 1945. Nilai atau norma dasar yang
terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 ini tidak boleh berubah atau diubah. Karena itu adalah
pilihan dan hasil konsensus bangsa yang disebut kaidah pokok dasar negara yang fundamental
(Staatsfundamentealnorm). Perwujudan atau pelaksanaan nilai-nilai instrumental dan nilai-nilai
praktis harus tetap mengandung jiwa dan semangat yang sama dengan nilai dasarnya.
Kebenaran pola pikir seperti yang terurai di atas adalah sesuai dengan ideologi yang memiliki
tiga dimensi penting yaitu Dimensi Realitas, Dimensi Idealisme dan Dimensi Fleksibilitas.
Contoh Sikap dan Perilaku Posotif terhadap Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
• Melaksanakan kewajiban dalam keyakinannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
• Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membeda-bedakan
suku, keturunan, agama, jenis kelamin, kedudukan sosial, dan sebagainya.
• Bangga dan cinta tanah air terhadap bangsa dan negara Indonesia.
• Mengutamakan musyawarah mufakat dalam setiap mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
• Mengembangkan sikap gotong royong dan kekeluargaan dengan lingkungan masyarakat
sekitar.
1. Dapat menerima budaya-budaya lain, namun tetap bisa memilih yang sesuai dengan ideologi.
2. Dapat menerima perbedaan ras, agama, budaya, dan gender.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah
mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup (filsafat
hidup).Dengan pandangan hidup inilah suatu bangsa akan memandang persoalan-
persoalan yang dihadapinya dan menentukan arah serta cara bagaimana memecahkan
persoalan tadi.Tanpa memiliki pandangan hidup maka suatu bangsa akan merasa
terombang ambing dalam menghadapi persoalan-persoalan besar yang pasti akan
timbul,baik persoalan-persoalan di dalam masyarakatnya sendiri,maupun persoalan-
persoalan besar umat manusia dalan pergaulan masyarakat bangsa-bangsa di dunia
ini.Dengan pandangan hidup yang jelas sesuatu bangsa akan memiliki pegangan dan
pedoman bagaimana ia memecahkan masalah-masalah politik,ekonomi,sosial dan
budaya yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju.Dengan berpedoman
pada pandangan hidup itu pula suatu bangsa akan membangun dirinya.
Dengan pergaulan hidup itu terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang
dicita-citakan oleh suatu bangsa,terkandung pikiran-pikiran yang terdalam dan gagasan
suatu bangsa mengenai wujud kehidupan yang baik.Pada akhirnya pandangan hidup
sesuatu bangsa adalah kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa itu
sendiri,yang diyakini kebenaran nya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk
mewujudkan nya.
Saran
Jika dilihat dari peranan filsafat dan manfaat dari filsafat itu sendiri, ada baiknya kita
mempelajari dan lebih memahami serta mendalami kajian dari ilmu filsafat.
Pancasila harus dilaksanakan atau diamalkan karena merupakan satu ideologi yang dianut oleh
negara atau pemerintah dan rakyat Indonesia,yang mewujudkan kenyataan dalam
penyelenggaraan hidup kenegaraan,kebangsaan dan kemasyarakatan,kita harus kembali kepada
filsafat Negara Republik Indonesia untuk mencari jalan keluarnya atau untuk meluruskan
kembali.