Laporan Manajemen Kelompok Jilid 2 Jilid
Laporan Manajemen Kelompok Jilid 2 Jilid
Laporan Manajemen Kelompok Jilid 2 Jilid
PURWOKERTO
Disusun Oleh :
1. Maherda Dian Fitronella 1811040102
2. Cahya Nung Hayati 1811040084
3. Danu Biyan Redista 1811040122
4. Tri Desiyanto 1811040111
5. Ade Ayuning Tias 1811040050
6. Okviana Nurhikmah 1811040117
7. Anishya Lucky Wira 1811020091
8. Widya Kartika B 1811040096
PURWOKERTO
KELOMPOK 17 DAN 25
1. Pembimbing Akademik
2. Pembimbing Klinik
Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karuniaNya serta arahan bimbingan dari pihak berbagai
pihak, kami mahasiswa Program Profesi Ners Universitas Muhamadiyah
Purwokerto, dapat menyelesaikan penyusunan laporan akhir stase manajemen yang
berjudul “Laporan Praktek Manajemen Keperawatan Di Ruang Kemuning RSUD
Prof Dr.Margono Soekarjo Purwokerto”.
Selesainya laporan ini tidak terlepas dari peran dan bantuan dari banyak
pihak. Oleh karena itu penulis berkenan untuk menyampaikan ucapan terimakasih
kepada pihak yang telah membantu kami dalam memberikan data maupun yang
telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun laporan ini.
Penulis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mahasiswa sarjana keperawatan di Indonesia melaksanakan praktek klinik
setelah menyelesaikan program sarjana yaitu selama pendidikan profesi Ners
yang dilaksanakan didalam rumah sakit maupun di komunitas. Praktek klinik
adalah bagian penting dalam pendidikan keperawatan dengan tujuan utama
menghasilkan perawat yang percaya diri, kompeten, memiliki konsep diri yang
sehat, berkomitmen melakukan asuhan keperawatan yang berpusat pada klien,
dan menjadi pembelajar mandiri (Levett Jones et al., 2015).
Didalam pendidikan keperawatan Profesi Ners terdapat beberapa stase yang
dipelajari baik secara teori maupun secara Klinik, dan salah satu stase yang
dipelajari selama praktek klinik profesi ners adalah stase manajemen
Keperawatan. Managemen Keperawatan adalah suatu pemahaman tentang
bagaimana mengelola dan memimpin orang lain dalam mecapai tujuan asuhan
keperawatan yang berkualitas.
Dalam manajemen Keperawatan di dalam ruangan yang berperan
melaksanakan manajemen keperawatan yaitu terdiri dari ketua tim, kepala
ruangan atau perawat pelaksana dalam suatu bagian. Sebagai perawat
Profesional, tidak hanya mengola pasien tetapi sebuah proses secara
keseluruhan yang memungkinkan perawat dapat menyelesaikan tugasnya
dalam memberikan asuhan keperawatan serta meningkatkan keadaan kesehatan
menuju kearah kesembuhan. Pandangan teori manajemen adalah bagaimana
manajemen dapat berhasil sehingga membawa sebuah perubahan atau dapat
memperbaiki dimana hal tersebut merupakan tujuan dari Organisasi.
(Nursalam, 2014). Komponen utama dalam manajemen keperawatan adalah
focus pada sumber daya manusia dan materi secara efektif. Tujuan dari
manajemen keperawatann untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas
pelayanann keperawatan, untuk kepuasaan pasien melalui penigkatan
produktifitas dan kualiatas keerja perawat (Nursalam, 2000).
atau
𝐴𝑋𝐵𝑋 365
[𝑇𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎𝑃𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡(𝑇𝑃) = ]
(365 − 𝐶)𝑋𝐽𝑎𝑚𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎/ℎ𝑎𝑟𝑖
Keterangan :
TP : Tenaga perawat
A : Jam efektif /24 jam (waktu perawatan yang dibutuhkan klien.
B : Sensus harian = BOR x jumlah tempat tidur.
C : Jumlah hari libur.
Prinsip perhitungan Gilles adalah sebagai berikut :
Jumlah jam keperawatan yang dibutuhkan klien per hari adalah :
a. Waktu keperawatan langsung (rata-rata 4-5/klien/hari) dengan
spesifikasi pembagian adalah :
a) Keperawatan mandiri/self care = ¼ x 4 = 1 jam
b) Keperawatan partial/partial care = ¾ x 4 = 3 jam
c) Keperawatan total/total care = (1-1,5) x 4 = 4 – 6 jam
d) Keperawatan intensif/ intensif care = 2 x 4 = 8 jam
b. Waktu perawatan tidak langsung
a) Menurut RS detrolit (Gilles, 1994) = 38 menit/klien/hari
b) Menurut wolfed an young = 60 menit/klien/hari = 1
jam/hari/klien
Tabel 2.1
Kebutuhan Tenaga Perawat berdasarkan Tingkat
Ketergantungan Pasien
Rumah Sakit Umum daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto termasuk
rumah sakit tipe B Pendidikan milik Pemerintah Prrovinsi Jawa Tengah yang berada
di kota Purwokerto. RS Margono merupakan fusi kota Purwokerto. Rumah Sakit ini
sekarang telah menjadi rumah sakit terbesar dan terlengkap, serta rujukan untuk
masyarakat di kawasan Jawa Tengah barat-selatan yang sudah terakreditasi dengan
tigkat kelulusan PARIPURNA, dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 507TT dengan
fasilitas layanan : medis, penunjang medis, asuhan keperawatan serta non medis, yang
lengkap dan modern.
Mengacu Peraturan Gubernur Nomor 059/76 Tahun 2008 mulai 1 Januari 2009
menerapkan Pola Pengelolaan keuangan badan layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)
GAMBAR 3.1 DENAH RUANG KEMUNING RSUD PROF DR.MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
K : Kamar Pasien
K.4 K.8 X
1. Kelas I (satu) : 4 TT
2. Kelas II (dua) : 8 TT
3. Kelas III (tiga) : 20 TT
2 Kelas 2 8 TT 5,6
3 Kelas 3 33 TT 1,2,3,4,7,8,9
4 Pengawasan Saraf 4 TT 10
Pada tanggal 2 mei 2019, terbit SK direktur mengenai revisi kapasitas tempat
tidur dengan kapasitas ruang Kemuning menjadi 53 TT dengan perincian sebagai berikut
:
Tabel 3.2 revisi jumlah TT di ruang Kemuning
1. Kelas I 8 TT
Perawatan saraf, jantung,
2. Kelas II 20 TT dalam dan onkologi perbaikan
KU (L/P)
3. Kelas III 25 TT
Saat ini, kapasitas yang dapat diterima di ruang Kemuning sejumlah 53 TT, untuk
pasien onkologi pre kemoterapi perbaikan KU, pasien jantung kelas I dan II belum
dapat dilakukan pelayanan karena masih menunggu sarana prasarana seperti AC, bed
pasien, nurse station, dan lainnya. Rencana akan dioperasionalkan sekitar bulan Juli
mendatang menjadi ruang perawatan kemuning 2.
KA. RUWAT
DIAN PRIYANA SARI,SST
NIP. 19850614 201001 2 020
ADMINISTRASI
SULDIYANTO ADY P, A.Md
No BLUD . 0269 02 09
PRAMU RUANG
BUDIASIH
NIP. 19670118 200701 2 004
PERAWAT ASSOSIATE
RESTU HIDAYAT, S.KEP.NERS Stase Manajemen Keperawatan Profesi Ners UMP | 30
No BLUD.1138 11 16
5. Profil Tenaga Keperawatan
Distribusi pendidikan formal, jabatan, pelatihan tenaga perawat dapat dilihat dari
tabel berikut :
Tabel 3.3 Profil Tenaga Keperawatan
Tabel 3.4
Klasifikasi Pendidikan Formal Tenaga
di Ruang Kemuning RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
No Jenis pendidikan Jumlah %
1. S.Kep. Ners 8 26,67 %
2. DIV 1 3,33 %
3. D III 20 66,67 %
4. SMA 1 3,33 %
Jumlah 30 100%
Sumber : Data pegawai di ruang Kemuning
Analisa Data :
2 Selimut 50 Baik 50
1. Meja 47 Baik
2. Kursi 61 Baik
3. Bed 45 Baik
4. Lemari 15 Baik
c) Alat Kesehatan
Berdasarkan hasil penngamatan yang dilakukan selama 3 hari (18-20 Juni 2019),
berikut kami sampaikan sebagai berikut :
Tabel 3.7 Daftar Alat kesehatan dan kedokteran Ruang Kemuning RSUD
Margoo Soekarjo
No Nama Alat Jumlah Kondisi
1. Suction 1 Baik
8. Stetoskop 3 Baik
10 Baju op 17 Baik
13 handrub 35 Baik
d) Alat Elektronik
4 CCTV 3 Baik
5 TV 1 Rusak
6 Kulkas 2 Baik
Tabel 3.9
Pantauan Pencapaian Pelayanan Ruang Kemuning
No Parameter Maret April Mei Rata-
rata
1. BOR 153,83 137,71 119,76 137,09
2. LOS 6,7 5,91 5,30 14,37
3. BTO 72,75 71,25 70,50 71,5
4. TOI -2,75 -1,91 -1,04 -1,9
5. NDR 103,09 110,53 58,51 90,71
6. GDR 164,95 157,89 101,06 141,3
B. UNSUR INPUT/MASUKAN: 5M
1. Man (SDM ( kuantitas dan kualitas ) pasien, peserta didik)
Kajian Data
Berdasarkan hasil pengkajian diperoleh data jumlah pegawai di Ruang kemuning
adalah sebagai berikut :
Dari 28 tenaga perawat yang ada di ruang Kemuning dibagi menjadi 3 shift
jaga yaitu:
• Shift pagi : 12 orang
• Shift sore : 5 orang
• Shift malam : 5 orang
• Libur & Lepas : 5 orang
Perawat yang bertugas dalam shift pagi secara menetap adalah Kepala
Ruang, Perawat Primer dan Administrasi. Kapasitas tempat tidur diruang
Kemuning adalah 45 tempat tidur. Berikut ini adalah perhitungan jumlah
kebutuhan tenaga di ruang Kemuning:
1) Jumlah tenaga perawat yang diperlukan Ruang Kemuning menurut
Douglas
Tabel 3.11
Data Angka ketergantungan pasien
di Ruang Kemuning RSMS
periode tanggal 17-19 juni 2019
17-19 Juni 2019 Ketergantungan
Pasien Minimal Intermediet Total
17-6-2019 23 13 4
18-6-2019 23 13 4
19-6-2019 23 13 4
Jumlah 69 39 12
Rata-Rata 23 13 4
Berdasarkan perhitungan tenaga menurut Douglas (1994) jumlah
tenaga yang dibutuhkan diruang Kemuning pada tabel dibawah ini :
𝐴𝑋𝐵𝑋 365
[𝑇𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎𝑃𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡(𝑇𝑃) = ]
(365 − 𝐶)𝑋𝐽𝑎𝑚𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎/ℎ𝑎𝑟𝑖
= 3,5 ( 41% x 45 ) x 365
( 365 – 78 ) x 7
3,5 (18,45) 365
=
2009
Jadi rata-rata kebutuhan perawat yang ada di ruang Kemuning menurut Gilles
adalah 12 orang.
3) Jumlah tenaga perawat yang diperlukan Ruang Kemuning menurut Depkes
Berdasarkan klasifikasi pasien cara penghitungan :
Klasifikasi pasien : 43 x 3,5 = 150,5 jam
a. Jumlah perawat yang tersedia :
Jumlah jam perawatan per hari
Jam efektif perawat
= 150,5 jam
7 jam
= 21,5
b. Loss Day
𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢
Jumlah hari 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 + cuti + hari besar x jumlah perawat
=
Jumlah hari kerja efektif selama setahun
= (52 + 12 + 14 ) 28
365 - 78
= 2184
287
= 7,60
Analisa Data
Dari tabel di atas terdapat tiga metode penghitungan tenaga keperawatan yang
ada di ruang Kemuning menggunakan rumus menurut Gillies, Douglas dan
Depkes. Menurut Gillies kebutuhan tenaga perawat yang ada diruang Kemuning
adalah 12 perawat, sedangkan menurut Dougles adalah 26 perawat kedua hal
tersebut didasarkan dari perhitungan jumlah pasien, rata-rata jam perawatan/hari,
jumlah BOR dan jumlah tempat tidur yang rasionya seimbang antara jumlah
perawat dan pasien yang ada sehingga beban kerja perawat menjadi lebih efektif.
Hasil rumus yang digunakan Depkes lebih besar hasilnya yaitu 53 perawat.
Untuk tenaga keperawatan di ruang Kemuning sebagian besar sudah mengikuti
pelatihan untuk penanganan pasien stroke dan jantung.
2. Money
Tabel 3.9
Distribusi Jenis Pembayaran Pasien Ruang Kemuning
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
Bulan Maret – Mei 2019
Bulan Kelas Jenis Pembayaran Total
Non PBI PBI Jamkesda Umum
Maret II 19 0 0 7 26
2019 (73,07%) (26,92%) (100%)
III 47 95 15(9,20%) 6 (3.68%) 163
(28,83%) (58,28%) (100%)
April 2019 II 15 0 0 3 18
(83.33%) (16.66%) (100%)
III 46 106 15 7 (4,02%) 174
(26,43%) (60,91%) (8,62%) (100%)
3. Material
Untuk data logistik tertera di hal 38 pada bagian Fasilitas Pelayanan
Ruang Perawatan.
4. Method
Kajian Data
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kepala ruang
Kemuning didapatkan hasil bahwa ruang kemuning terdapat 1 kepala ruang,5
perawat primer, serta 22 perawat pelaksana.
Di ruang Kemuning RSUD Prof Dr.Margono Soekarjo Purwokerto
dalam pemberian asuhan keperawatan mengacu pada SAK yang sudah ada.
SAK di Kemuning mengacu pada 10 besar penyakit yang tercantum pada
tabel dibawah ini :
Tabel 3.16 Distribusi 10 Besar Penyakit di Ruang Kemuning RSUD
Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Bulan Maret– Mei 2019
No. Nama Penyakit Jumlah Presentase SAK
Pelaksanaan
No Aspek yang dinilai
YA TIDAK
1 Ketepatan Identifikasi Pasien
a. Perawat menuliskan identitas pasien dengan lengkap dan 3 0
jelas dalam setiap pendokumentasian asuhan keperawatan
b. Perawat menanyakan nama, tanggal lahir, dan no CM pasien 0 3
pada saat mau melakukan tindakan
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 9 9
𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑥 100%
𝑗𝑚𝑙ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛
= 9 x 100%
18
= 50 %
5 Pengurangan Resiko Pasien Jatuh
a. Perawat melakukan assessment awal resiko pasien jatuh 3 0
Analisa data
Dari data observai dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan patient safety di ruang
Kemuning RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto meliputi :
a. Identitas pasien dihasilkan nialai 66.7% (baik), identitas pasien yang lengkap akan
memudahkan pengidentifikasian pasien yang berhubungan dengan kegiatan di
Rumah Sakit, dapat membuat semua tindakan yang akan dilakukan menjadi tepat
sehingga meminimalkan terjadinya kesalahan pemberian tindaka karena tidak jelas
identitasnya. Mengecek gelang identitas pasien yang berisis nama, tanggal lahir
dan no RM. Pasien laki-laki menggunakan gelang identitas warna biru. Untuk
resiko jatuh dan alergi obat sudah diasssesment hanya sering terlupakan ataupun
terlepas saat sudah dipasangkan ke pasien dengan tanda.
b. Komunikasi efektif dihassilkan nilai 60% (cukup), dikatakan sudah dilakukan
dengan menerapkan komunikasi terapeutik dengan baik antar perawat maupun
pasien, tim medis lainnya. Tidak lupa menyampaikan perkembangan pasien,
komunikasi menyebutkan tindakan medis yang belum dilakukan. Namun ada hal
yang perlu di tingkatkan yaitu menyebutkan terapi yang akan diberikan ke pasien.
c. Peningkatan keamanan obat dihasilkan nilai 100% (sangat baik), perawat sudah
memberikan obat kepada pasien sesuai dengan prinsip 7 benar. Pada setiap pasien
ditempatkan pada loker sesuai dengan nama/identitas pasien secara lengkap. Untuk
penyimpanan obat HIGH ALERT sudah dipisahkan, didokumentasi dan
ditempatkan pada penyimpanan khusus.
b) Standar Precaution
Tabel 3.18
Pelaksanaan Standar Precaution di Ruang Kemuning RSUD Prof Dr.Margono
Soekarjo Purwokerto
N : 3 perawat
Terlaksana
No Aspek yang dinilai
YA TIDAK
1 Perawat mencuci tangan sebelum kontak dengan 0 3
pasien
2 Perawat mencuci tangan sebelum melakukan tindakan 0 3
aseptic
3 Perawat mencuci tangan setelah kontak dengan 3 0
pasien
4 Perawat mencuci tangan setelah terkena cairan tubuh 3 0
pasien
5 Perawat mencuci tangan setelah kontak dengan 0 3
lingkungan pasien
6 Perawat membuang benda-benda tajam di tempat 3 0
khusus benda-benda tajam
7 Perawat membuang sampah medis di tempat sampah 3 0
medis
8 Perawat membuang sampah non medis di tempat 3 0
sampah non medis
9 Perawat melakukan enam langkah cuci tangan yang 2 1
benar
10 Perawat mensterilkan alat-alat sterilisasi di instalasi 1 2
sterilisasi sentral
Jumlah 18 12
Tabel 3.19
Pelaksanaan Sentralisasi Obat di Ruang Kemuning RSUD Prof Dr.Margono
Soekarjo Purwokerto selama 3 hari
JUMLAH 15 21
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑥 100%
𝑗𝑚𝑙ℎ
= 15 x 100%
36
= 41,67 % (Cukup)
Sumber : SPO rumah sakit
Analisa data : berdasarkan tabel diatas, menunjukan bahwa pengelolaan sentralisasi obat
diruang Kemuning masih kurang dengan nilai mencapai 41,67 % (cukup). Banyak yang harus
dibenahi mengenai sentralisasi obat supaya lebih tertata, tersusun dan adanya
pendokumentasian yang jelas, harus selalu dicek setiap pagi dan menginformasikan mengenai
obat kepada klien/keluarga.
d. Discharge Planning
Tabel 3.20
Pelaksanaan Discharge Planing di Ruang kemuning RSUD Prof. Dr. Margono
Soekarjo
N : 3 pasien
Nilai
No. Aspek yang dinilai
IYA TDK
1 Discharge planning dilakukan sejak pasien masuk rumah 3 0
sakit
2 Pasien dan keluarga mengurus sendiri proses perpindahan 0 3
atau rujukan ke instalasi lain
Jumlah 26 16
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑥 100%
𝑗𝑚𝑙ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛
= 26 x 100 %
42
= 61,9 % (baik)
Analisa : berdasarkan hasil dari evaluasi tentang discharge planing perawat di atas,
menunjukan bahwa pelaksanaan discharge planing diruang Kemuning sudah dengan
nilai mencapai 71,4 %(baik). Namun harus terus diperhatikan dan ditingkatkan untuk
pelaksanaan discharge planing.
d. Membereskan alat-alat 3 0
e. Mencuci tangan 0 3
7 8
JUMLAH
7
Sub total
46%
Presentase
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑌𝑎
𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑥 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑐𝑜𝑟𝑒
Analisa data :
Berdasarkan hasil observasi penerimaan pasien baru di Ruang
Kemuning perawat sudah menerima pasien dengan baik dengan hasil
presentase 73,56% (baik). Hasil tersebut menunjukkan bahwa perawat dalam
menerima pasien baru sudah sesuai dengan SPO, akan tetapi ada beberapa
hal yang perlu ditingkatkan yaitu dalam hal memperkenalkan diri kepada
pasien baru, pemberian leaflet/brosur saal menerima pasien baru dan dalam
memberikan edukasi kepada pasien baru hanya dilakukan secara tertulis,
tidak mengajarkan 6 langkah cuci tangan ke pasien dan keluarga.
C. Unsur Proses (SP2KP)
a. Tugas Kepala Ruang
Tabel 3.22
Penialaian Kepala Ruang Kemuning RSUD Prof. Dr Margono Soekarjo
Purwokerto
N = 1 perawat selama 3 Hari
Analisa Data :
Berdasarkan tabel hasil observasi menunjukkan bahwa sebagian besar tugas kepala ruang di
ruang Kemuning RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto sudah sering dilaksanakan
dengan nilai 87,5% (sangat baik) kategori Sangat Baik (Arikunto, 2010).
= 49+48+60+51+51 x 100%
20 x 3 x 5
= 259 𝑥 100%
300
= 86,34% (Sangat baik)
Sumber : Hasil observasi tanggal 18-20 Juni 2019
Analisa Data :
Berdasarkan tabel hasil observasi menunjukkan bahwa sebagian besar tugas perawat primer di ruang Kemuning RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto sudah dilaksanakan dengan sangat baik dengan presentase 86,34% (sangat baik) termasuk
kategori Sangat Baik (Arikunto, 2010).
= 51+51+51+51+51+51+51+51+51+51 x 100%
18 x 3 x 10
= 510 𝑥 100%
540
= 94,4% (Sangat baik)
Sumber : Hasil observasi tanggal 18-20 Juni 2019
Analisis data
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tugas perawat asosiet diruang Kemuning RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto termasuk kategori sangat baik dengan nilai skor 94,4% (sangat baik).
Nilai
No VARIABEL YANG DINILAI
YA TIDAK
1 Karu menyiapkan tempat untuk meeting morning 3 0
2. Karu memberikan arahan pada staf dengan materi yang 3 0
telah disiapkan sebelumnya
3. Karu memberikan klarifikasi apa yang telah disampaikan 3 0
pada staf
4. Memberikan pada staf untuk mengungkapkan 3 0
permasalahan yang muncul di ruangan
5. Bersama staf mendiskusikan pemecahan masalah yang 3 0
dapat ditempuh
6. Karu memberi motivasi dan reinforcement pada staf 3 0
JUMLAH 18 0
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑥 100%
𝑗𝑚𝑙ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛
= 18 x 100 %
18
= 100 % (sangat baik)
Sumber : SPO rumah sakit
Analisa data : Berdasarkan tabel tentang meeting morning diatas, menunjukan bahwa
meeting morning di ruang Kemuning selalu dilakukan oleh Karu dan staf ruangan dengan
nilai 100% (sangat baik). Harus terus ditingkatkan oleh seluruh pegawai ruang kemuning.
f. Timbang Terima
Tabel 3.26
Evaluasi Pelaksanaan Timbang Terima Atau Serah Terima Tugas Jaga Perawat
(OPERAN JAGA) di Ruang Kemuning RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo selama 3
hari
Observasi
No. Variabel yang dinilai
YA TIDAK
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑥 100%
𝑗𝑚𝑙ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛
= 84,61 %
Sumber : SPO rumah sakit
OBSERVASI
No VARIABEL YANG DINILAI
YA TIDAK
1. Menyiapkan tempat untuk pre coference 3 0
2. Menyiapkan rekam medik pasien yang menjadi 3 0
tanggung jawab
3. Menjelaskan tujuan dilakukan pre conference 3 0
4. Memandu pelaksanaan pre conference 3 0
5. Menjelaskan masalah keperawatan pasien dan 3 0
rencana keperawatan yang menjadi tanggung
jawabnya
6. Membagi tugas pada PA sesuai kemampuan yang 0 3
dimiliki dengan memperhatikan keseimbangan
kerja
7. Mendiskusikan cara dan strategi pelaksanaan 0 3
asuhan keperawatan pasien/tindakan
8. Memotivasi untuk memberikan tanggapan dan 3 0
penyelesaian masalah yang sedang didiskusikan
9. Mengklarifikasikan kesiapan PA untuk 0 3
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien
yang menjadi tanggung jawabnya.
10. Memberikan reinforcemen positif pada PA 0 3
11. Menyimpulkan hasil post conference 0 3
18 15
JUMLAH
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑥 100%
𝑗𝑚𝑙ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛
= 54,54 %
Sumber : SPO rumah sakit
h. Post conference
Tabel 3.28
Evaluasi Pelaksanaan Post Conference Di Ruang Kemuning RSUD Prof.Dr.Margono
Soekarjo selama 3 hari
OBSERVASI
No VARIABEL YANG DINILAI
YA TIDAK
1. Menyiapkan tempat untuk post coference 0 3
JUMLAH 0 24
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑥 100%
𝑗𝑚𝑙ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛
=0%
Sumber : SPO rumah sakit
i. Hubungan profesional antar staf perawat dengan dokter/tim kesehatan lain.
Tabel 3.29
Penilaian Hubungan profesional antar staf perawat dengan dokter/tim kesehatan
lain di Ruang Kemuning RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
N : 3 perawat selama 3 hari
Nilai
No Variabel Yang Dinilai
Ya Tdk
1 PN/AN melakukan visite bersama dengan dokter/group 3 0
kesehatan lain yang merawat.
2 PN melakukan diskusi kasus dengan dokter/group 3 0
kesehatan lain yang merawat.
3 Hubungan professional/kemitraan dengan dokter/group 3 0
kesehatan lain tercermin dalam dokumen rekam medik.
4 PN/AN dapat segera memberikan data pasien yang 3 0
akurat dengan cepat dan tepat kepada dokter/group
kesehatan lain bila dibutuhkan.
5 PN/AN menggunakan rekam medik sebagai sarana 0 3
hubungan professional dalam rangka pelaksanaan
program kolaborasi.
6 Dokter/group kesehatan lain menggunakan rekan 0 3
keperawatan sebagai sarana hubungan professional
dalam rangka kolaborasi.
Analisa data
Berdasarkan tabel hasil wawancara dan observasi menunjukkan bahwa
hubungan profesional antar staf perawat Dengan Dokter/Tim Kesehatan Lain di
Ruang Kemuning RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto sudah
dilaksanakan dengan baik dengan hasil presentase 75% (kategori baik).
Analisa data
Berdasarkan tabel hasil wawancara dan observasi menunjukkan bahwa Hubungan
Profesional Antar Staf Perawat yang Dapat Menjamin Asuhan Keperawatan di Ruang
Kemuning RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto sudah dilaksanakan dengan
baik dengan hasil presentase 76,92% (kategori baik).
Tabel 3.31
Penilaian Hubungan Profesional Antar Staf Dengan Pasien di Ruang Kemuning RSUD
Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto selama 3 hari
No Variabel Yang Dinilai Ya Tidak
1 Kepala Ruang melakukan supervisi seluruh pasien 3 0
yang ada di ruangan tiap awal tugas
D. Instrumen ABC
a. Instrumen A
Tabel 3.33
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di Ruang Kemuning
N : 10 pasien
ASPEK YANG
NO Ya Tidak KET.
DINILAI
A Pengkajian
1 Mencatat data yang 5 5 Pengisian format cukup
dikaji sesuai dengan optimal hampir semua
pedoman pengkajian perawat mengisi,tetapi
2 Data dikelompokan (bio- 9 1 masih ada beberapa yang
Psiko-sosial-spiritual) masih belum terisi
3 Data yang dikaji sejak 10 0 dikolom 4.
pasien masuk sampai
pulang
4 Masalah dirumuskan 10 0
berdasarkan kesenjangan
antara status kesehatan
dengan norma dan pola
fungsi kehidupan
SUB TOTAL 34 6
TOTAL 40
PROSENTASE 85 %
B. Diagnosa
1. Dx. Keperawatan 5 5
berdasarkan masalah
yang lain dirumuskan.
2. Dx. Keperawatan 6 4
mencerminkan PE/PES
3. Merumuskan diagnosa 7 3
keperawatan
aktual/potensial.
SUB TOTAL. 18 12
ASPEK YANG
NO Ya Tidak Keterangan
DINILAI
C. Perencanaan
1 Berdasarkan Dx. 8 2
Keperawatan
2 Disusun menurut urutan 8 2
prioritas.
3 Rumusan tujuan 9 1
mengandung komponen
pasien/subyek,
perubahan, perilaku,
kondisi pasien, dan atau
kriteria waktu.
4 Rencana tindakan 6 4
mengacu pada tujuan
dengan kalimat perintah,
terinci dan jelas.
5. Rencana tindakan 4 6
menggambarkan
keterlibatan
pasien/keluarga
6. Rencana tindakan 9 1
menggambarkan
kerjasama dengan tim
kesehatan lain.
SUB TOTAL 44 16
TOTAL 60
PRESENTASE 73.33%
D. Tindakan.
1. Tindakan dilaksanakan 8 2
mengacu pada rencana
keperawatan.
2. Perawat mengobservasi 9 1
respon pasien terhadap
tindakan keperawatan.
3. Revisi tindakan 4 6
berdasarkan hasil
evaluasi
SUB TOTAL 13 7
TOTAL 20
PROSENTASE 65%
F. Catatan asuhan Ya Tidak Keterangan
keperawatan.
1. Menulis pada format 10 0
yang baku.
2. Pencatatan dilakukan 10 0
sesuai dengan tindakan
yang dilaksanakan
3. Pencatatan ditulis dengan 9 1
jelas, ringkas, istilah
yang baku dan benar.
4. Setiap melakukan 6 4
tindakan /kegiatan
perawat mencantumkan
paraf/nama jelas, dan
tanggal jam yang
dilakukannya tindakan.
5. Berkas catatan 10 0
keperawatan di simpan
sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
SUB TOTAL. 45 5
TOTAL 50
PROSENTASE 90%
Sumber : Hasil observasi tanggal 17-22 Juni 2019
Sumber : Hasil kuesioner di Ruang Kemuning RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto
𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑦𝑎
Nilai = 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑥100%
178
= 𝑥 100%
200
= 89 % (sangat baik)
NO PERTANYAAN YA TIDAK
1 Apakah pasien terlihat gelisah / cemas? 2 8
2 Apakah pasien mengalami gangguan tidur? 1 9
3 Apakah pasien sering terbangun pada malam hari? 5 5
4 Apakah pasien tampak lemah atau lesu? 3 7
5 Apakah pasien mengalami peningkatan nadi / HR? 2 8
6 Apakah pasien mengalami penurunan napsu makan? 2 8
54
= 𝑥 100%
70
= 77,14%
Analisa data
Sebagian besar pasien ruang kemuning merasa tidak cemas, berdasarkan hasil
kusioner didapatkan dengan presentase kecemasan 77,14% (baik) yang artinya
pasien tidak ada kecemasan di ruang Kemuning
Tabel 3.32
PEMASANGAN INFUS
DI RUANG KEMUNING RSUD PROF DR. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO
N (Jumlah perawat) = 3
Kegiatan Pelaksanaan
Ya Tidak
PRE INTERAKSI
Melakukan verifikasi data atau program pasien 3 0
Menyiapkan alat 3 0
ORIENTASI
Memperkenalkan diri dengan 6S (Salam, Sapa, 0 3
Senyum, Sopan, Santun, dan Sentuh)
Mengecek identitas dengan melihat gelang 3 0
identitas pasien
Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan 1 2
Menanyakan persetujuan atau kesiapan pasien 1 2
Menempatkan alat dekat pasien 3 0
Melakukan kebersihan tangan 3 0
TAHAP KERJA
Membuka tutup botol infus 3 0
Menyambungkan infus set dengan botol infus 3 0
Menutup klem, isi tabung recervoir infus sampai 3 0
batas standar, buka klem lalu alirkan infus sampai
tidak terdapat udara dalam selang infus
Menentukan pembuluh darah vena pasien yang 3 0
akan diinsersi (pilih yang aman), bila sudah pasti,
atau posisi pasien.
Memasang pengalas 1 2
Memakai sarung tangan 3 0
Mempertahankan vena pada posisi stabil, 3 0
memasang tourniquet ± 5-10 cm diatas vena yang
akan diinsersi
Mendesinfeksi dengan alcohol swap (melingkar 3 0
dari dalam ke luar). Tunggu ± 15 detik atau sampai
kering
Analisa data
Dari hasil tabel diatas di dapatkan bahwa dalam melakukan tindakan keperawatan
pemasangan infus kepada pasien termasuk dalam katagori sangat baik yaitu 87,3% yang
dilaksanakan sesuai SPO di RS. Kurangnya sebanyak 12,7% yang tidak sempurna
dilaksanakan berupa memperkenalkan diri dengan 6S, menjelaskan prosedur, menanyakan
kesiapan pasien, memasang pengalas.
Analisa data
Dari hasil tabel diatas didapatkan bahwa perawat dalam melakukan tindakan pemasangan
NGT kepada pasien termasuk dalam kategori baik yaitu 69,23%. Sebanyak 30,77% tidak
dilaksanakan dengan sempurna berupa tidak mencuci tangan, tidak memperkenalkan diri,
tidak menjaga privacy, tidak membersihkan lubang hidung pasien dengan kapas lidi, tidak
memasang pengalas diatas dada, tidak berpamitan dengan pasien dan tidak mencuci tangan
setelah tindakan.
3. Alih Baring
PENGERTIAN : Suatu Prosedur atau tata cara melakukan tindakan alih baring pada pasien
immobile untuk mencegah komplikasi akibat immobilisasi.
TUJUAN : 1. Mencegah kerusakan integritas kulit.
2. Memperbaiki sirkulasi peredaran darah dan perfusi jaringan tubuh.
3. Memberikan rasa nyaman pasien.
Stase Manajemen Keperawatan Profesi Ners UMP | 84
Tabel 3.39 Evaluasi Alih baring
NO Tindakan Pelaksanaan
Ya Tidak
1 Tahap Pra Interaksi
Mengecek program terapi 0 3
Mencuci tangan 0 3
Menyiapkan alat (bantal 2-3 buah) 0 3
2 Tahap Orientasi
Memberikan 5 S (salam, sapa, senyum, sopan, santun) 0 3
Memperkenalkan diri 0 3
Mengecek identitas pasien dengan melihat gelang 0 3
identitas
Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan 0 3
Menanyakan persetujuan / kesiapan pasien 0 3
Menempatkan alat dekat pasien 0 3
3 Tahap Kerja
Menjaga privacy 0 3
Merubah posisi dari telentang ke miring : 0 3
a. menata beberapa bantal disebelah pasien
b. memiringkan pasien kearah bantal yang disiapkan
c. menekukkan lutut kaki yang atas
d. memastikan posisi pasien aman dan nyaman
Merubah posisi dari miring ke telentang : 0 3
a. menata beberapa bantal disebelah pasien
b. menelentangkan pasien kearah bantal yang
disiapkan
c. meluruskan kedua lutut
d. memastikan posisi pasien aman dan nyaman
Merapikan pasien 0 3
Tindakan alih baring ini dilakukan setiap 2 jam dengan 0 3
tahapan MIRING KANAN – TERLENTANG –
MIRING KIRI
4 Tahap Terminasi
Melakukan evaluasi tindakan 0 3
Berpamitan dengan pasien 0 3
Menginformasikan akan datang 2 jam lagi untuk 0 3
merubah posisi selanjutnya
Mencuci tangan 0 3
TOTAL 0 3
PROSENTASE 0% 100%
Analisa Data : dari hasil pengamatan berdasarkan kuisioner pelaksanaan alih baring sesuai
SPO Alih baring diruang Kemuning sebanyak 0 % atau dalam kategori sangat kurang. Hal
ini juga di dukung dari hasil wawancara perawat dan pasien sebanyak 10 responden yaitu
A. ANALISIS SWOT
No. Masalah Pokok Uraian Kegiatan Tujuan Sasaran Target Waktu Penanggung
Kegiatan Pelaksanaan jawab
1. Alih baring Tidak adanya 1. Koordinasi Untuk 1. KaRu Setelah dilakukan 28 Juni 2019 1. Cahya Nung
pelaksanaan dengan kepala mencegah 2. PP implementasi 29 Juni 2019 Hayati
tindakan alih ruang. terjadinya 3. PA dengan nilai awal 1 Juli 2019 2. Okviana N.
baring pada 2. Mencari penyakit 4. Pasien 0% dapat menjadi 3. Widya K.B.P
pasien yang literature atau decubitus 80% dan
total care. sumber tentang diharapkan dapat
alih baring dilakukan alih
3. Menyiapkan baring dengan
sarana alih baring indikator:
berupa jam weker 1. menggunakan
4. Sosialisasi bantal alih
dengan perawat baring.
tentang alih 2. Penggunaan
baring alat bantu
5. Melakukan pengingat
roleplay tentang perawat untuk
alih baring mengingat
6. Memberi perawat
kesempatan melaksanakan
kepada perawat alih baring
untuk pasien alih setiap 2 jam
baring sekali
7. Mengevaluasi
pelaksanaan
penggunaan alat
bantu pengingat
alih baring
8. Dokumentasi
2. SP2KP Melakukan 1. Koordinasi Agar perawat 1. KaRu Setelah dilakukan 28 Juni 2019 1. Danu Biyan
(Post Post dengan kepala melakukan 2. PP implementasi 29 Juni 2019 Redista
Conference) conference ruang. kegiatan post 3. PA diharapkan Post 1 Juli 2019 2. Maherda Dian
setiap sift 2. Mencari conference Conference dengan Fitronella
perawat literature atau sesuai dengan nilai 62,5%
sumber tentang SPO yang meningkat menjadi
post conference berlaku di
RSMS pada tanggal 18 – 20 Juni 2019 kami mendapatkan masalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Daftar Masalah Yang Ditemukan Di Ruang Kemuning
Pengkajian tanggal 18 – 20 Juni 2019
No Masalah Sub masalah Hasil Kriteria
1. SP2KP Evaluasi Pelaksanaan 87,5% Sangat Baik
Tugas Kepala Ruang
Evaluasi Pelaksanaan 86,34% Sangat Baik
Tugas Perawat
Primer/PP
Evaluasi Pelaksanaan 94,4% Sangat Baik
Tugas Perawat
Pelaksana/PA
Evaluasi Pelaksanaan 100% Sangat Baik
Morning Report di
Ruang Kemuning
RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo
Purwokerto
Evaluasi Pelaksanaan 84,61% Sangat Baik
Timbang Terima atau
Serah Terima Tugas
Jaga Perawat (Operan
Jaga)
Evaluasi Pelaksanaan 54,54% Cukup
Pre Conference di
Ruang Kemuning
RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo
Purwokerto
Evaluasi Pelaksanaan 0% Sangat
Post Conference di kurang
Ruang Kemuning
RSUD Prof. Dr,
Margono Soekarjo
Purwokerto
Evaluasi Hubungan 75% Baik
Profesional Antar Staf
Perawat Dengan
Dokter/Tim Kesehatan
Lain
dilakukan penyusunan prioritas masalah dan planning of action yang akan dilakukan pada
Readness, Leverage) dengan menggunakan skor nilai 1-5. Kriteria C.A.R.L tersebut
mempunyai arti.
Analisis:
Berdasarkan tabel diatas, rencana kegiatan sudah dilakukan seluruhnya (100%). Adapun
rencana kegiatan sudah sesuai dengan rencana yang ada.
b. Evaluasi
Kegiatan evaluasi yang sudah kami lakukan selama 3 hari yaitu tanggal 4, 8-9Juli
2019 didapatkan peningkatan hasil setelah dilakukan implementasi kepada perawat.
Adapun hasil evaluasi akan dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 5.2
Evaluasi Pelaksanaan Alih Baring di Ruang Kemuning RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto periode 4,8-9 Juli 2019
No Pelaksanaan
Kegiatan
Ya Tidak
Tahap Pra Interaksi
1 Melakukan verifikasi program pengobatan klien 3 0
2 Mencuci tangan 1 2
3 Menempatkan alat didekat pasien dengan benar 3 0
Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 3 0
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada 3 0
klien/keluarga
3 Menayakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum 3 0
tindakan dilakukan
Tahap Kerja
1 Menjaga privacy pasien 3 0
Merubah posisi dari terlentang ke miring:
2 Menata beberapa bantal disebelah klien 3 0
c. Faktor pendukung
a. Dukungan kepala ruang dan perawat di Ruang Kemuning dalam melaksanakan alih
baring
b. Respon dan penerimaan yang baik dari perawat pada saat sosialisasi tentang alih
baring
c. Adanya kesadaran dari perawat pentingnya dilakukan alih baring pada pasien total
care di Ruang Kemuning
d. Kendala
1) Tidak adanya sarana atau alarm untuk pengingat alih baring di Ruang Kemuning
2) Perawat kurang terbiasa untuk melakukan alih baring dan menyetel alarm setiap 2
jam sekali
3) Perawat hanya mengajarkan sekali untuk alih baring, selanjutnya perawat hanya
mengandalkan keluarga pasien untuk melakukan alih baring.
Stase Manajemen Keperawatan Profesi Ners UMP | 101
e. Kesinambungan
Setelah adanya alarm dan bantal alih baring untuk alih baring, perawat diharapkan
untuk membiasakan memutar alarm setiap 2 jam untuk melaksanakan alih baring pada
pasien di ruang Kemuning.
2. Post Confrence
a. Implementasi
Berdasarkan hasil observasi kelompok mengenai Post Confrence di Ruang Kemuning,
kami berencana mengadakan dan mengingatkan post conference di Ruang Kemuning
dari 0% meningkat menjadi 79,48 % dengan target 80 %. Penanggung jawab dalam
kegiatan ini adalah Danu Biyan Redista namun untuk pelaksanaan dilakukan oleh
seluruh rekan profesi Ners yang ada di Ruangan Kemuning RSUD Prof. Dr. Margono
Soekarjo. Uraian kegiatan yang telah terlaksana selama 3 hari kami mengobservasi di
Ruang Kemuning, dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 5.3
Rencana Pelaksanaan dan Post Conference
Di Ruang Kemuning RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
No Tanggal
Kegiatan 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Melakukan koordinasi X
dengan kepala ruang √
megenai masalah post
confrerence
2. Mencari literatur atau X
sumber tentang post √
conference
3 Menyusun materi dan X
panduan post √
conference
4 Mengkonsultasikan X
kepada kepala ruang dan √
preceptor
X : Rencana
√ : Implementasi (pelaksanaan)
Tabel 5.4
Evaluasi Penilaian Pelaksanaan Post Conference
Ruang Kemuning RSMS
Periode 29 Juni, 2,6,8-10 Juli 2019
No Aktivitas YA TIDAK
Persiapan
1 Ketua tim/pj shift dan perawat 6 0
c. Faktor Pendukung
1) Adanya dukungan dari KaRu, Perawat Primer dan perawat pelaksana kepada
mahasiswa dalam pelaksanaan Post Conference
2) Adanya keinginan dari KaRu, Perawat Primer dan perawat pelaksana dalam
pelaksanaan Post Conference
1) Pada saat waktu kegiatan post conference perawat masih melaksanakan tindakan
keperawatan.
2) Kendalanya terkadang bertabrakan dengan waktu visit dokter.
3) Waktu Post conference masih belum lengkap dokumentasinya oleh Perawat Pimer
e. Kesinambungan
Diharapkan dengan adanya Role Play, Sosialisasi post conference dan penerapanya
sesuai SPO ini mampu untuk memotivasi semua perawat ruang Kemuning dalam
pelaksanaan post conference sesudah melakukan tindakan keperawatan. Dengan begitu
tujuan dari post conference dapat tercapai dan dapat berjalan lebih optimal lagi
pelaksanaannya. Post conference yang baru dilakukan saat shif pagi, hendaknya
dilakukan juga saat shif siang maupun malam. Adanya pelaksanaan post conference
diharapkan nanti Ruang Kemuning mampu memberikan contoh kepada ruangan yang
lain yang belum melakukan post conference. Oleh karena itu, sangat diperlukan sekali
dukungan dari KaRu, Perawat Primer dan perawat pelaksana yang ada di Ruang
Kemuning untuk lebih memaksimalkan lagi kegiatan keperawatan yang sudah
direncanakan.
a. Implementasi
Dalam mengoptimalkan pelaksanaan Keselamatan pasien, mahasiswa telah
melaksanakan Plan Of Action (POA) Kurangnya Penadaan Risiko Jatuh pada pasien
sebesar 33,3% dengan target 80%.
Penanggung jawab dalam kegiatan ini adalah Ade Ayuning Tias, dengan sasaran
rekan yang ada di ruang Kemuning RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo.
Rencana kegiatan yang telah terlaksana di ruang Kemuning RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo selama 9 hari dapat dilihat dari tabel berikut :
X : rencana
√ : implementasi
Analisa :
Tabel 5.6
Evaluasi pelaksanaan Patient Safety: Risiko Jatuh Ruang Kemuning
N (Jumlah pasien) = 5
No Pernyataan YA TIDAK
TOTAL 30 0
PRESENTASE 100% 0
Sumber: sumber : observasi Ruang Kemuning 2019
Analisa :
Target peningkatan resiko jatuh di Ruang Kemuning, sebesar 33,3% dari 80% menjadi
100 % setelah dilakukan pelaksanaan resiko jatuh didapatkan hasil evaluasi 100 %,
dalam hal tersebut terjadi peningkatan sebesar 20 % yang berarti target sudah tercapai
dan melebihi target. Diarapkan untuk upaya dan assesment ulang resiko jatuh tetap
dilanjut untuk mengurangi resiko jatuh.
c. Faktor pendukung
Faktor pendukung yaitu :
1) Adanya Motivasi dari pihak Karu dan katim untuk mengoptimalkan Patient safety
2) Fasilitas mengenai Patient safety pelaksanaan sasaran keselamatan pasien resiko
jatuh sudah tersedia
3) Adanya komunikasi yang baik antara perawat dengan mahasiswa
d. Kendala
1) Gantungan untuk menggantungkan segitiga penanda resiko jatuh di bed pasien tidak
ada.
2) Penanda resiko jatuh tidak ada di ruangan.
A. KESIMPULAN
1. Setelah dilakukan pelaksanaan alih baring didapatkan hasil evaluasi 96,82%, dalam hal
ini terjadi peningkatan dan melebihi dari prosentase yang diharapkan sebesar 16,82%.
Adapun implementasi yang belum dilakukan oleh perawat dalam melaksanakan alih
baring adalah cuci tangan sebelum melakukan tindakan alih baring.
2. Dari hasil pengkajian presentase Post Conference sebesar 62,5%, namun setelah
dilakukan sosialisasi dan demonstrasi tentang Post Conference mengalami peningkatan
sebesar menjadi 79,48%. Hasil ini menunjukan bahwa pelaksanaan Post Conference
berjalan dengan lancar.
3. Target peningkatan resiko jatuh di Ruang Kemuning, sebesar 33,3% dari 80% menjadi
100 % setelah dilakukan pelaksanaan resiko jatuh didapatkan hasil evaluasi 100 %,
dalam hal tersebut terjadi peningkatan sebesar 20 % yang berarti target sudah tercapai
dan melebihi target sebesar 20%.
B. SARAN
1. Alih baring
a. Kepala ruang dan perawat pimer memberikan motivasi kepada perawat untuk
mengoptimalkan penatalaksanaan alih baring di ruangan.
b. Kepala ruang dan perawat primer melakukan penyegaran kembali tentang
management alih baring.
c. diharapkan perawat tetap melaksanakan alih baring 2 jam sekali miring kanan kiri
dengan bantal bukan hanya keluarganya saja.
d. Kepala ruang, perawat primer, beserta perawat diruangan hendaknya melakukan
penatalaksanaan alih baring pada setiap pasien imobilisai sesuai dengan SOP setiap
harinya.
2. Post Conference
Diharapkan Post Converence diadakan kembali dengan tujuan untuk mendiskusikan
masalah yang telah ditemukan. Karu dan PP mengingatkan kepada PA untuk
melaksanakan Post Conference. Meski kadang PP masih sibuk untuk membuat laporan
Alatas, Tarbig (2018). Buku saku 7 keterampilan dasar RSUD prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto. Purwpkerto : RSMS
Dogles at.al.2003. Cost Planning Of Building.Australia. Black Well Science Ltd Company
Fadila, Nur. dkk. (2017). Peraancangan Alat Bantu Alih Baring Pasien Stroke dengan Metode
Rasional. Banten : Jurnal Teknik Industri vol. 5. No 3
Nursalam. 2011. Konsep Dan Penerapan Metodologi Ilmu Keperawatan. Jakarta :Salemba
Medika
Nursalam. 2012. Konsep Dan Penerapan Metodologi Ilmu Keperawatan. Jakarta :Salemba
Medika
Nursalam. 2013. Konsep Dan Penerapan Metodologi Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika
Nursalam (2014). Manajemen Keperawatan. Penerapan dalam Praktik Keperawatan Profesional.
Salemba Medika. Jakarta