Bab I
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
kesenian musik tradisi yang masih tetap dilestarikan, satu diantaranya adalah
melayu Sambas yang hingga saat ini masih tetap terlaksana dalam acara-acara
syukuran dan selamatan yang ada pada masyarakat setempat, satu diantaranya
sudah menjadi suatu acara pokok yang harus dilaksanakan. Hal ini terjadi
masih berada di luar lokasi acara dan berakhir di saat kedua mempelai duduk
boleh dikatakan wajib, karena tidak ada hukum ataupun syari’at dari agama
1
2
Safar tahun 1217 hijriyah (sekitar tahun 1802 Masehi). Pabali dalam
Kampung Asam, suatu lokasi pemukiman yang sekarang ini masih berada
dalam areal atau lingkungan Kesultanan Sambas. Sebagian besar usia Ahmad
Ahmad tidak pulang ke Sambas, dan kurang lebih setengah abad berkiprah di
dari kata lengkapnya “Asyrakal badru ‘alaina” yang arti bebasnya “telah
Nabi dalam istilah lain, ritual ini dapat pula disebut dengan “marhaban” atau
Sunantri, 2012:8-9)
berbeda-beda. Pola tabuhan yang dimainkan tidak monoton hanya pada satu
pola saja. Perubahan tersebut mengikuti suasana syair yang di lantunkan oleh
penyair Srakalan. Selain dari tiga alat musik tersebut, juga terdapat tambahan
Rebana merupakan alat musik utama yang menjadi ciri khas dalam
musik iringan Srakalan. Satu diantara keunikan rebana pada musik iringan
Srakalan adalah ukuran dari rebana tersebut. Ukuran bentuk dari tiga rebana
pada musik iringan Srakalan berbeda-beda, adapun nama dan ukuran rebana
paling besar dari yang lainnya, 2) rebana ningkah (Ningkak), yaitu rebana
4
berukuran sedang, dan 3) rebana anak (Nganak), yaitu rebana dengan ukuran
Srakalan juga susah ditemukan. Berangkat dari hal tersebut peneliti merasa
tertarik untuk menelusuri lebih lanjut agar bisa lebih jauh mengenal musik
peneliti melihat para pemain musik yang memainkan musik iringan Srakalan
tetapi, bukan usia yang menarik perhatian penulis, justru proses permainan
musiknya lah yang begitu menarik perhatian. Perpaduan dari enam alat musik
yang melantunkan syair Srakalan juga tidak monoton pada satu orang saja,
bagian dalam melantunkan syair Srakalan secara bergiliran. Tidak hanya itu,
5
antusias para tamu undangan juga sangat besar, karena permainan musik serta
undangan yang hadir tanpa sadar ikut menari riang mengikuti ritme musik.
analisis terhadap musik iringan Srakalan dengan metode yang ilmiah untuk
semoga nantinya ada perhatian dari pemerintah daerah Sambas dan data
tentang penelitian ini bisa digunakan untuk menjadi materi ajar sesuai dengan
ini adalah “Bagaimana Kajian Musik Iringan Srakalan pada Acara Resepsi
lebih terarah, peneliti membagi masalah umum tersebut menjadi dua sub
berikut.
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Peneliti
selanjutnya.
2) Bagi Seniman
yang dapat dijadikan bahan kajian dan bacaan bagi para mahasiswa
mengajar di Sekolah.
b. Proses, cara dan hasil kegiatan yang dimaksudkan dalam penelitian ini
selanjutnya adalah supaya penelitian yang dilakukan bisa lebih terfokus hanya
a. Analisis
utuh.
c. Srakalan
dengan enam alat musik perkusi. Data tentang Srakalan diperoleh dari
d. Pola Tabuhan
musik iringan Srakalan. Dalam hal ini, alat musik perkusi yang