Modul Manajemen Data (Excel & SPSS)
Modul Manajemen Data (Excel & SPSS)
MANAJEMEN DATA
Tim Penyusun
Mustakim
Fitriani Umar
Puji Syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
petunjukNya, sehingga modul Manajemen Data Prodi Kesehatan Masyarkat
Fakultas Ilmu Kesehatan UM Parepare dapat diselesaikan.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam modul ini untuk itu kritik dan
saran terhadap penyempurnaan modul ini sangat diharapkan. Semoga modul ini
dapat memberi maanfaat bagi mahasiswa FIKES khususnya dan bagi semua
pihak yang membutuhkan.
Tim Penyusun
Kata Pengantar....................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................... ii
Modul 1 Analisis Statistik Deskriptif dengan menggunakan Microsoft Excel ... 1
Modul 2 Cara Menghitung Korelasi Menggunakan Excel.............................. 10
Modul 3 Mengenal Program SPSS ............................................................. 13
Descriptive Statistics Frequencies ............................................................. 27
Modul 4 Descriptives ............................................................................... 42
Modul 5 Explore...................................................................................... 46
Modul 6 Ratio ......................................................................................... 52
Modul 7 Chi-Square dan Hubungan Antar Variabel Kategorikal .................... 58
Modul 8 Statistik Induktif (Uji T, One Sample T Test
dan Independent Sample T Test) ................................................ 65
Daftar Pustaka
Informasi yang diperoleh dari Analisis Statistik Deskriptif antara lain adalah
Ada 2 (dua) cara yang dapat dilakukan dalam mempergunakan Microsoft Excel
untuk menghitung semua jenis Statistik Deskriptif yaitu:
A. FUNGSI EXCEL
Berikut adalah fungsi kategori statistik yang digunakan metode statistik deskriptif
Fungsi AVEDEV
Fungsi ini digunakan untuk menghasilkan nilai rata-rata untuk deviasi mutlak
data point, rata-rata, dimana AVEDEV merupakan ukuran dari variabel data set
dan dipengaruhi oleh unit measurement (sistem pengukuran) pada data input.
Rumus deviasi rata-rata adalah :
Fungsi AVERAGE
Fungsi ini digunakan untuk menghasilkan nilai rata-rata yang akan dicari nilai
rata-rata dari sederetan argumen.
Fungsi AVERAGEA
Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai rata-rata dari suatu argumen yang berisi
data angka , teks, dan nilai logika.
Fungsi AVERAGEIF
Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai rata-rata dari range berisi data dengan
kriteria tertentu.
Fungsi CORREL
1
Fungsi ini digunakan untuk menghasilkan hubungan koefisien dari sel range
untuk array 1 dan array 2. Sebagai contoh, anda bisa menggunakan fungsi ini
untuk menguji suatu hubungan temperatur rata-rata dari Air Conditioner (AC).
Rumus untuk persamaan korelasi koefisien adalah:
Fungsi COUNT
Fungsi ini digunakan untuk menghitung jumlah sel yang berisi data numerik dari
sebuah daftar.
Fungsi COUNTA
Fungsi ini menghitung jumlah sel-sel yang berisi data (tidak kosong) tanpa
memperhatikan tipe datanya. Gunakan fungsi COUNTA untuk menghitung jumlah
sel yang berisi data dalam sebuah range atau array.
Fungsi COVAR
Fungsi ini digunakan untuk menghasilkan nilai kovarian, nilai rata-rata dari hasil
deviasi untuk tiap-tiap pasangan data angka.
Rumus fungsi kovarian ini adalah:
Fungsi KURT
Fungsi ini menghasilkan nilai kurtosis dari sekelompok data.
Fungsi LARGE
Fungsi ini digunakan untuk menghasilkan nilai terbesar dari sekelompok data.
Syntax : =LARGE(array;k)
- Array : range yang berisi data numerik.
- K : posisi nilai (dari yang terbesar) dalam sebuah array atau alamat range
Fungsi MAX
Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai terbesar dari sederatan bilangan.
Fungsi MEDIAN
Fungsi ini menghitung nilai tengah dari sekelompok bilangan. Jika kumpulan
bilangan memiliki jumlah genap, nilai median yang dihasilkan adalah nilai rata-
rata dari dua nilai yang terletak di tengah-tengah kumpulan bilangan.
Fungsi MIN
Fungsi ini digunakan untuk menghitung nilai terkecil dari sederetan bilangan.
Fungsi MODE
Fungsi ini menghasilkan nilai tertentu yang paling sering muncul dari suatu
kelompok bilangan.
Fungsi STDEV
Fungsi ini memperkirakan nilai deviasi standar pada sebuah sampel.
Fungsi STDEVA
Fungsi ini menghasilkan nilai perkiraan selisih baku berdasarkan pada sebuah
sampel. Selisih baku adalah suatu ukuran luasnya nilai-nilai pembubaran dari
sebuah nilai rata-rata.
Analysis Tool terdiri dari bermacam-macam alat analisa dan kegunaannya, yaitu:
3 Anova: Two-Factor Analisa two-factor anova ini tidak lebih dari satu
Without Replication sampel per group.
10 Histogram Histogram.
11 Moving Average Alat analisa ini dan rumusannya didasarkan pada rata-
rata nilai variabel.
12 Random Number Alat analisa ini mengisi jarak dengan angka acak yang
Generation bebas salah satu dari beberapa distribusi. Contoh:
Bernoulli Distribusi.
14 Regression Regresi.
15 Sampling Sampling.
19 z-test: Two Sample Untuk menguji hipotesis tentang perbedaan antara dua
for Means populasi.
Seorang Manager Rumah Sakit ingin mengetahui kondisi kerusakan dari 15 Mesin
Pengisap lendir yang berada dibawah pengawasannya, Manager rumah sakit
tersebut kemudian mengumpulkan data berdasarkan total waktu kerusakan
dalam sebulan. Berikut ini adalah data-datanya :
5. Setelah tools Add ins.. telah muncul pada Customize Quick Access
ToolBar, tinggal aktifkan Add Ins.. > Add-Ins Available beri tanda mark
pada Analysis ToolPak > OK, klik tombol yes untuk memulai proses
instalasi.
Interpretasi :
Mean adalah Rata-rata jumlah waktu kerusakan mesin dalam sebulan
adalah 101.8 menit, dengan standard Error 10.21
Median adalah Nilai tengah dari Jumlah waktu kerusakan yaitu 95 menit.
Jika anda ingin menghitung nilai korelasi dari variabel x dan y dengan melakukan
cara menghitung manual tentunya akan membutuhkan proses analisis yang
begitu panjang, untuk menghitung korelasi tersebut anda bisa menggunakan Ms.
Office Excel tanpa perlu menggunakan program statistik yang canggih seperti
SPSS. Rumus statistik yang digunakan untuk menghitung nilai korelasi adalah
sebagai berikut:
Nilai korelasi itu berada diantara -1 sampai dengan 1. Jika nilainya positif maka
bisa dikatakan kedua variabel tersebut mempunyai hubungan yang positif atau
searah maksudnya kenaikan nilai variabel x juga akan diikuiti oleh kenaikan nilai
variabel y begitu pula sebaliknya, namun jika nilainya negatif maka bisa
dikatakan kedua variabel tersebut mempunyai hubungan yang negatif atau
berlawanan arah maksudnya kenaikan nilai variabel x akan diikuti dengan
penurunan nilai variabel y.
=CORREL(array1;array2)
dimana array1 = rentang sel yang berisi nilai variabel x array2 = rentang sel
yang berisi nilai variabel y. Sebagai contoh, seseorang ingin meneliti keterkaitan
antara uang saku mahasiswa prodi kesehatan masyarakat dengan nilai hasil
ujiannya. Hasil analisis korelasi dua variabel tersebut akan memberikan hasil
analisis yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk menarik sebuah kesimpulan.
Coba anda hitung korelasi antara pemberian uang saku dengan hasil nilai ujian.
Untuk menghitung nilai korelasi tersebut, coba anda ketik pada sel C8 , yaitu
=CORREL(B2:B7;C2:C7)
maka akan diperoleh nilai korelasinya 0,487 ini menunjukkan bahwa korelasi
antara uang saku dengan nilai hasil ujiannya tidak terlalu kuat. Proses analisis
lain yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan Data Analysis Ms. Office
Excel (Data Analysis> Correlation)
Berdasarkan output hasil analisis variabel uang saku dan nilai ujian
mahasiswa prodi kesehatan masyarakat yaitu sebesar 0,48724, dapat ditarik
sebuah kesimpulan bahwa tidak ada keterkaitan antara uang saku dengan
nilai ujian mahasiswa.
SPSS merupakan program untuk olah data statistik yang paling populer
dan paling banyak pemakaiannya di seluruh dunia dan banyak digunakan oleh
para peneliti untuk berbagai keperluan seperti riset pasar, untuk menyelesaikan
tugas penelitian seperti skripsi, tesis, disertasi, dan sebagainya. Awalnya. SPSS
merupakan singkatan dari Statistica Package for the Sosial Sciences karena
program ini mula-mula dipakai untuk meneliti ilmu-ilmu sosial. Namun, siring
perkembangannya dari waktu ke waktu SPSS penggunaannya semakin luas
untuk berbagai bidang ilmu seperti bisnis, pertanian, industri, ekonomi, psikologi,
dan lain-lain sehingga sampai sekarang kepanjangan SPSS adalah Statistical
Product and Service Solution.
1. Menubar
a. File
b. Edit
c. View
e. Transform
f. Analyze
Menu Graphs digunakan untuk membuat grafik, seperti Bar, Dot, Line,
Pie, Histogram, Boxsplot, dan sebagainya.
h. Utilities
j. Window
Menu Window digunakan untuk split file, minimize all, windows, dan
sebagainya.
k. Help
2. Toolbar
Gambar 21. Menubar dan Toolbar pada halaman SPSS Data Editor
Keterangan toolbar
3. Halaman Kerja
a. Variable View
b. Data View
1. Pada halaman kerja SPSS klik tab Variable View. Kemudian, klik kolom
Name, lalu beri nama misalnya y.
2. Klik pada kolom Type. Kemudian klik kotak kecil pada Type. Maka, akan
muncul kotak dialog Variable Type.
3. Pilih salah satu type data yang sesuai, misalnya Numeric, kemudian klik
tombol OK.
4. Pada Width anda dapat menambahkan atau mengurangi lebar data,
misanya 4 atau 10.
5. Pada Decimals anda dapat menambahkan atau mengurangi desimal
misalnya menjadi 3 desimal.
6. Pada Label anda dapat memberikan nama untuk variable. Jika kolom ini
dikosongkan, nama variabel akan diambil dari kolom Name. Ketikkan
misalnya Jenis Kelamin.
7. Pada Values. Jika data anda adalah kategori (misalnya tipe nominal) dan
ingin membuat bahwa 1=Laki-laki dan 2=Perempuan, maka langkah-
langkahnya adalah dengan mengklik kotak kecil. Selanjutnya, pada kotak
dialog Value Label isilah kotak Value dengan angka 1, sedangkan kotak
“Value Label” dengan Laki-laki. Kemudian klik tombol Add. Selanjutnya,
ulangi langkah di atas, tetapi dengan mengisi kotak Value dan Label
secara berturut-turut dengan angka 2 dan Perempuan. Setelah itu, klik
tombol OK. (lihat gambar berikut)
8. Kolom Missing Value digunakan jika ada data yang hilang atau tidak
digunakan. Jika tidak ada, abaikan kolom ini.
E. MENYIMPAN DATA
Untuk menyimpan data, klik File Save atau klik toolbar yang
bergambar disket. Selanjutnya, pada kotak dialog Save Data As yang terbuka,
plih direktori untuk menyimpan file anda. Kemudian, berikan nama file dan
lanjutkan dengan mengklik Save.
Contoh kasus 1:
Seorang peneliti inigin menganalisis statistik (frekuensi) tentang berat badan
sampel sebanyak 20 orang. Data-data yang didapat telah diinput seperti terlihat
dalam gambar 30.
Disini kita akan menganalisis frekuensi data, central tendency, dan menampilkan
grafik histogram.
Statistics
Analisis
Output Statistics
- N adalah jumlah data; dalam hal ini jumlah data yang valid ada 20 buah
dan tidak ada data yang hilang (missing).
- Mean adalah rata-rata; rata-rata berat badan adalah 54,95 kg.
- Standard error of mean; yaitu standar kesalahan untuk populasi yagn
diperkirakan dari sampel dengan menggunakan ukuran rata-rata. Nilai
sebesar 1,676 kg.
- Median adalah titik tengah; yaitu semua data diurutkan dan dibagi
dua sama besar. Nilai median adalah 52,00.
- Mode adalah modus data, yaitu sebesar 49.
- Std Deviation, yaitu ukuran penyebaran data dari rata-ratanya. Nilai
sebesar 7,494 kg.
- Variencie, yaitu varian data yang didapat dari kelipatan standar deviasi,
nilai sebesar 56,155.
- Skewness, yaitu ukuran distribusi data. Untuk mengetahui apakah data
terdistribusi dengan normal atau tidak, maka dihitung rasio skewness
dengan standard error of skewness atau0,883/0,512 = 1,725. Karena nilai
rasio skewness berada diantara -2 sampai 2, maka data berdistribusi
normal.
Output Histogram
Dari gambar histogram dapat dilihat bahwa kurva histogram membentuk
seperti gunung atau lonceng, sehingga dapat dikatakan data terdistribusi
dengan normal.
Contoh kasus 2:
Seorang peneliti inigin menganalisis statistik (frekuensi) tentang Data Tinggi
Badan 25 responden yang diambil secara acak di Wilayah tertentu (Angka dalam
cm).
1. Buat Variabel Tinggi dan Gender pada Variabel View seuai dengan gambar
37. Variabel Tinggi menggunakan measure scale, sedangkan gender
menggunakan nominal. Isi value dengan Ketik 1, lalu ketik Pria pada label,
lalu pilih tombol Add. Ulangi dengan mengisi angka 2 pada value, lalu ketik
wanita pada label. Pilih tombol ok.
2. Input Data View sesuai dengan tabel 1. Seperti gambar 38.
4. Pada kotak dialog Frequencies, pilih variabel tinggi, laluh pilih tombol panah
untuk memindahkan variabel tinggi ke variable (s):
Mode dan Sum tidak dipilih karena tinggi badan adalah data ratio dan ukuran
mode (modus) kurang lazim diterapkan pada data ratio. Sum (jumlah) dari
semua tinggi badan responden tidak memiliki makna praktis. Value are
group midpoints berisi perhitungan persentil dan median jika data sudah
dikelompokkan (seperti distribusi frequensi) dalam interval data. Jika seperti
itu nilai yang dimasukkan kedalam persentil adalah titik tengah interval data.
Karena jenis data adalah individual dan bukan pengelompokkan maka
dikosongkan saja.
6. Pilih Tombol Continue.
Output
Ukuran skweness = -0,155, untuk penilaian nilai tersebut diubah ke angka rasio
Rasio_skweness = Skweness/ Std.Erro Skweness
Rasio_skweness = -0,155/0,464 =-0,334
Sebagai pedoman, jika rasio skweness berada antara -2 sampai dengan +2,
maka distribusi data adalah normal. Maka bisa dikatakan bahwa distribusi sampel
data tinggi badan adalah normal.
2. Pada kotak dialog Frequencies, pilih variabel gender, laluh pilih tombol panah
untuk memindahkan variabel tinggi ke variable (s):
3. Pilih Tombol Charts> Pie Charts (Data Kualitatif tindak menggunakan
histogram)
Data kualitatif seperti gender, berbagai ukuran statistik seperti mean, median,
deviasi standar, dan sebagainya tidak relevan untuk digunakan, hanya ukuran
mode (modus)yang menghitung frequensi kode yang bisa digunakan.
B. DESCRIPTIVES
Contoh Kasus:
Dari output di atas dapat dilihat bahwa untuk “Berat Badan”, banyaknya data (N)
adalah 20, berat minimum 45 kg, maksimum 74 kg, rata-rata 54,95 kg, dan
standar deviasinya adalah 7,494 kg. Untuk data “Tinggi Badan” diperoleh tinggi
minimum 148 cm, maksimum 178 cm, rata-rata 161,60 cm, dan standar deviasi
C. EXPLORE
8. Karena akan dilakukan uji normalitas data, maka berilah tanda centang
pada Normality plots with test. Kemudian, klik tab Continue, maka
anda akan kembali ke kotak dialog sebelumnya.
9. Klik tombol OK. Hasil outputnya sebagai berikut.
Analisis
Output Descriptives
D. RATIO
Ratio pada dasarnya berfungssi menyediakan ringkasan statistik yang berupa
rasio-rasio. Rasio sering juga disebut rasio statistik adalah hasil pembagian
dua variabel, dimana semua variabel adalah data bertipe rasio yang
mempunyai nilai positif. Rasio statistik bisa menjelaskan apakah ada
kesamaan antara variabel-variabel yang ada pada sebuah grouping variabel.
Contoh:
Jam
Nama Gender Gaji Usia Anak
Kerja
Penjelasan Output
Untuk gender pria, karena hanya satu responden maka perhitungan mean
dan weighted mean adalah sama.
Untuk gender pria, karena hanya satu responden maka perhitungan mean
dan weighted mean adalah sama.
=82.495,79
Pada kasus Overall (gabungan Pria dan wanita) dapat dianalisis dengan
rumus yang sama.
Contoh Kasus:
Analisis Crostab dengan menggunakan Data Nominal
No Jenis Kelamin Pendidikan
No Kecepatan Lari
1 38
2 42
3 40
4 37
5 38
6 40
7 40
8 35
9 43
10 42
11 42
12 36
13 39
14 41
15 38
16 37
17 41
18 42
19 39
20 42
Output
Analisis
4. Kriteria pengujian:
Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima
Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak.
Berdasarkan signifikansi:
Jika Signifikansi > 0,05, maka Ho diterima
Jika Signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak
d. Kriteria Pengujian:
Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ tabel, maka Ho diterima
Jika -t hitung < tabel, atau t hitung > tabel maka Ho ditolak
Berdasarkan signifikansi
Jika signifikansi > 0,05, maka Ho diterima
Jika signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak
e. Membuat kesimpulan
Karena nilai –t hitung < -t tabel (-5,172 < -2, 101) dan signifikansi
<0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan rata-rata nilai tes antara laki-laki dan
perempuan.
Ananda, Senia, “Buku Pinrtar menguasai office 2007”, Penerbit Media Kita,
Cikanjur, 2013
Andy, Steven Pascal., "Tip dan Trik Office 2010", Penerbit Elex Media Cumputindo,
Jakarta 2013
https://teknikelektronika.com/analisis-statistik-deskriptif-dengan-
menggunakan-microsoft-excel/ diakses tanggal 1 Juni 2019
M.Hasyim., “Buku Pintar Microsoft Office” Penerbit Kria Pustaka, Depok, 2012
Priyatno, Duwi., “5 Jam Belakar Olah Data dengan SPSS17” Penerbit Andi,
Jakarta 2012.
S.Jarot dkk., “Buku Pintar Microsoft Office 2007 dan 2010”, Media Kita, Cikanjur,
2015
Santoso, Singgih., “Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17”
Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta 2009