Terapi Bermain
Terapi Bermain
Terapi Bermain
Yeni Yantikasari
Latar belakang : Autis adalah gangguan perkembangan yang terjadi dalam bidang interaksi dan
komunikasi dengan orang lain. Perkembangan motorik halus anak autis dilakukan melalui olah tangan
dengan menggunakan alat atau media kreatif seperti kuas, pensil, kertas, gunting, tanah liat, plastisin,
busa, dan lain-lain. Salah satu cara untuk meningkatkan motorik halus pada anak autisme adalah
dengan terapi bermain menggunting. Menggunting adalah salah satu aktivitas atau kegiatan
memotong yang melibatkan dan membutuhkan koordinasi antara mata, tangan, dan konsentrasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain menggunting terhadap
peningkatan motorik halus pada anak autism di Sekolah Luar Biasa Negeri Polewali.
Tujuan Penelitian : ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Terapi Menggunting Terhadap Motorik
Halus Pada Anak Autism Di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Polewali Mandar.
Metode Penelitian : Desain penelitian ini menggunakan quasy eksperiment dengan menggunakan
pendekatan pre test and post test design dengan jumlah sampel sebanyak 10 respoonden dengan
teknik total sampling penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 21 dengan uji Mc. Nemar
Background: Autism is a developmental disorder that occurs in the areas of interaction and
communication with others. Autistic motor development of children with autism is done through the
hands by using tools or creative media such as brushes, pencils, paper, scissors, clay, plastisin, foam,
and others. One way to improve fine motor in autistic children is by cutting therapy. Cutting is one
activity or cutting activity that involves and requires coordination between the eyes, hands, and
concentration. This study aims to determine the effect of cutting therapeutic therapy on fine motor
enhancement in children with autism in Polewali State Extraordinary School.
Research Objective: This is to know the Influence of Therapy Cutting on Smooth Motorics In Autism
Children At Special School (SLB) Polewali Mandar State.
Research Method: This research design uses quasy experiment using pre test and post test design with
10 respondent samples with total sampling technique of this research using SPSS 21 application with
Mc test. Nemar with significance level a = 0.05.
Result: The statistical test shows that there is Influence of Therapy to Play Cutting on the
Development of Smooth Motoric in Autistic Children in the Polewali Mandar School with P value of
0.031.
Conclusion: Based on the results of this study recommended for the institution of Polewali State
Extraordinary School for cutting therapy therapy can be used as one of therapy for children with
autism to improve fine motor.
HASIL DAN PEMBAHASAN 2016. Sampel dalam penelitian ini adalah anak
Hasil Penelitian Autis dengan jumlah sampel 10 orang murid
Pada penelitian ini dilaksanakan di SLB SLB kelurahan Darma Kecamatan Polewali
Kelurahan Darma Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar. Data yang
Kabupaten Polewali Mandar selama 1 bulan dikumpulkan selanjutnya diperiksa
terhitung dari 23 Maret sampai dengan 23 Mei kelengkapannya dan kemudian diolah.
Tabel 4.1 Gambaran distribusi frekuensi responden berdasarkan kelompok umur di SLB
Kelurahan Darma Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar
N Usia F %
o
1 6 – 7 Tahun 7 70.0
2 8 - 9 Tahun 3 30.0
Total 10 100.0
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 4.1 tentang umur menunjukkan bahwa dari 10 responden yang
responden, Dimana hasil penelitian berusia 6 tahun sebanyak 2 responden atau
(20,0%), yang berusia 7 tahun sebanyak 4 responden yang berusia 9 tahun sebanyak 1
responden atau (40,0%), yang berusia 8 tahun atau (10,0%).
sebanyak 3 responden atau (30,0%), dan
Tabel 4.2 Gambar distribusi frekuensi responden berdasarkan kelompok jenis kelamin di SLB
Kelurahan Darma Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar
N Jenis Kelamin F %
o
1 Laki-laki 6 60.0
2 Perempuan 4 40.0
Total 10 100
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan sebanyak 6 responden atau (60,0%), dan
bahwa jenis kelamin responden, dimana hasil berjenis kelamin perempuan sebanyak 4
penelitian menunjukan bahwa dari 10 reponden atau (40,0%).
responden yang berjenis kelamin laki-laki
Analisa univariat
Tabel 4.3 Distibusi Frekuensi Motorik Halus Pre-Test Anak Autis Di SLB Polewali Mandar
Motorik Halus Pre-Tets
Motorik Halus Frekuensi %
Baik 2 20.0
Kurang Baik 8 80.0
Jumlah 10 100.0
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 4.3 diatas (20,0%) dan motorik halusnya kurang baik
didapatkan dari 10 responden yang motorik sebanyak 8 responden atau (80,0%).
halusnya baik sebanyak 2 responden atau
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Motorik Halus Post-Test Anak Autis Di SLB Polewali Mandar
Motorik Halus Post-Tets
Motorik Halus Frekuensi %
Baik 8 80.0
Kurang Baik 2 20.0
Jumlah 10 100.0
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan tabel 4.4 diatas didapatkan dari motorik halus kurang baik sebanyak 2
10 responden yang motorik halusnya baik responden atau (20,0%)
sebanyak 8 responden atau (80,0%) dan
Analisa Bivariat
Sumber internet :
https://issuu.com/radarsulbar/docs/1_mei_rada
r_sulbar
Kogan et al. (2009). "Prevalence of Parent-
Reported Diagnosis of Autism
Spectrum Disorder Among Children
in the US, 2007" (PDF). Pediatrics
Journal 124. doi:10.1542/peds.2009-
1522. Diakses tanggal 2 Juli 2013.
http://lifestyle.okezone.com/read/2015/04/02/4
81/1128312/autisme-di-indonesia-
terus-meningka