0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
601 tayangan8 halaman

Baseline

1. Baseline bebas adalah baseline selain baseline trivial yang terbentuk sebanyak n-1 pada satu sesi pengamatan, dimana n adalah jumlah receiver. 2. Datum merupakan sekumpulan konstanta yang menentukan sistem koordinat, yang didefinisikan oleh elipsoid referensi dan orientasinya terhadap geoid. 3. Perencanaan survei GPS mencakup sesi pengamatan, pergerakan receiver, dan strategi pengamatan untuk kontrol kualitas seperti
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
601 tayangan8 halaman

Baseline

1. Baseline bebas adalah baseline selain baseline trivial yang terbentuk sebanyak n-1 pada satu sesi pengamatan, dimana n adalah jumlah receiver. 2. Datum merupakan sekumpulan konstanta yang menentukan sistem koordinat, yang didefinisikan oleh elipsoid referensi dan orientasinya terhadap geoid. 3. Perencanaan survei GPS mencakup sesi pengamatan, pergerakan receiver, dan strategi pengamatan untuk kontrol kualitas seperti
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 8

TUGAS 4

SURVEY GNSS

(Disusun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Survey GNSS)

Disusun oleh:

Ilya Dewanti Tisnasuci 21110116140062

DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS DIPONEGORO
2019
1. Mencari Pengertian Baseline Bebas dan cara menentukannya
Baseline Independen (baseline bebas) adalah baseline selain baseline trivial,
apabila salam pengamatan ada n receiver maka baseline Independent n-1

Baseline Independent (Baseline Bebas) adalah baseline yang terbentuk


sebanyak (n-1) pada satu sesi pengamatan, dimana n adalah jumlah receiver
yang beroperasi secara simultan saat sesi pengamatan tersebut. Semakin
banyak jumlah Baseline Bebas yang diamati dalam suatu jaringan akan
semakin baik.
Cara menentukan baseline bebas dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
a. Memilih panjang baseline yang relatif lebih pendek.
b. Memilih baseline yang waktu pencapaian kedua titik ujungnya relatif lebih
cepat dan mudah.
c. Memilih baseline yang memiliki kontribusi terhadap kekuatan jaringan
yang relatif lebih besar.
Selain itu juga konfigurasi jaringan baseline sendiri dibuat dengan
mempertimbangkan:
a. Spesifikasi teknis yang ditetapkan.
b. Kondisi medan daerah survei (termasuk jaringan transportasinya).
c. Fungsi dari titik-titik GPS tersebut nantinya.
d. Strategi pergerakan tim yang akan diterapkan.
e. Faktor efektivitas dan efisiensi.
2. Mencari Pengertian DATUM
Suatu datum merupakan sekumpulan konstanta yang menentukan sistem
koordinat yang digunakan untuk titik control geodesi, misalnya untuk hitungan
koordinat titik-titik di bumi.
Ada dua pendapat yang berkembang berkenaan dengan pengertian datum, yaitu
(Setiawan, 2010) :
1. Pandangan Geodesi. Datum diartikan sebagai, sekumpulan parameter
yang mendefinisikan suatu system koordinat dan menyatakan posisinya
terhadap permukaan bumi. Pendapat ini dikenal sebagai Sistem Referensi
Terestris (TRS). Pendapat pertama ini lebih mengacu kepada
penyelenggaraan datum, yaitu dengan menetapkan satu ellipsoid
referensi dan orientasinya terhadap geoid (bumi) pada suatu lokasi yang
dipetakan (best fitting). Dengan kata lain, suatu datum ditentukan oleh
sebuah spheroid yang mendekati bentuk bumi dan posisi spheroid
relative terhadap pusat bumi. Terminologi datum geodetik biasanya
diambil untuk mengartikan jenis elipsoid datum yang digunakan, yaitu
sumbu-sumbu koordinat kartesian 3D plus sebuah elipsoid. Berdasarkan
pandangan ini, dikenal dua istilah, yaitu datum local/regional dan datum
global. Datum local mengacu kepada ellipsoid referensi local/regional.
Biasanya untuk mendefinisikan jenis datum lokal ini, diambillah suatu
ellipsoid referensi tertentu dan diorientasikan terhadap permukaan bumi
(geoid) setempat, dengan memberikan nilai koordinat geografi dan
azimuth (arah utara) pada titik datum (initial point) yang diperoleh dari
hasil pengamatan astronomi yang telah dilakukan reduksi dan umumnya
bersifat toposentris. Dari titik datum inilah suatu jaring kerangka
pengukuran dihitung. Sedangkan datum global mengacu pada elipsoid
referensi global yang pusat elipsoidnya terletak pada pusat bumi.
2. Pandangan Surveyor (praktisi pemetaan). Datum didefinisikan sebagai
sekumpulan titik-titik kontrol yang hubungan geometrisnya diketahui
baik melalui pengukuran maupun hitungan. Pendapat kedua ini lebih
mengarah kepada realisasi datum dan dikenal dengan sebutan Kerangaka
Referensi Terestris (TRF).

3. RESUME KULIAN PERTEMUAN 12


• Sesi Pengamatan
Sesi pengamatan adalah suatu selang waktu pengamatan dimana semua
receiver GPS melakukan pengamatan satelit GPS secara simultan.
Pelaksanaan survai GPS pada suatu jarringan titik umumnya akan terdiri
dari beberapa pengamatan
Jumlah sesi pengamatan
𝑛−𝑚
𝑠=
𝑟−𝑚
Dengan :
s: jumlah sesi pengamatan
n: jumlah titik dalam jaringan
r: jumlah receiver yang beroperasi secara simultan
m: jumlah pertampalan titik antar sesi
• Pergerakan Receiver
Dalam survai GPS, perencanaan pergerakan receiver harus dilakukan
dengan sebaik mungkin, karena pengaruhnya sangat besar terhadap kajian
pekerjaan. Untuk keperluan perhitungan awal di lapangan (pengolahan
baseline dan perataan jaringan bertahap), pergerakan receiver hendaknya
dimulai dari titik tetap. Saat pergerakan, tim survai harus dilengkapi alat
komunikasi (HT) agar apabila terjadi sesuatu yang emergency dapat
ditangani secara cepat dan efektif.
• Perencanaan Strategi Pengamatan (Mekanisme Kontrol Kualitas)
- Penggunaan hanya baseline-baselie bebas (non-trivial) yang
membentuk suatu jaringan (kerangka) yang tertutup.
- Pengamatan beberapa baseline dalam suatu loop tertutup yang relative
tidak terlalu besar
- Pengamatan suatu baseline dua kali pada beberapa sesi pengamatan
yang berbeda (common baseline) ini dilakukan biasanya pada baseline
yang konektivitasnya pada suatu titik sangat kuat
- Penggunaan beberapa titik ikat yang tersebar secara baik dalam
jaringan.
• Penilaian kualitas GPS surveying (Posisi dan Baseline)
FGCS menetapkan survei GPS sebagai standar. FGCS juga telah
menetapkan penentuan posisi menggunakan RSME dan penentuan
panjang menggunakan PPM . Artinya, mereka telah mendefinisikan
standar horisontal dan vertikal.
Untuk planimetris, FGCS telah mendefinisikan sebuah elips
kesalahan. Komponen dalam X dan Y dianggap sama. Jadi, seandainya 1
meter adalah kesalahan (toleransi kesalahan), radius dari elips kesalahan
adalah 1 meter. Jadi, jika kita menggambar lingkaran 1 meter di sekitar
posisi sebenarnya (titik P), maka posisi yang diamati harus berada dalam
lingkaran ini. Sehingga posisi tersebut dapat dikatakan bahwa himpunan
pengamatan ini mengikuti standar yang dicari.
Dalam kasus vertikal kita mendefinisikan satu garis (garis
ketidakpastian). Untuk 3D, didefinisikan dengan sebuah silinder.
Misalkan, P adalah intinya, di sekitar titik P adalah elips kesalahan dan
pada sumbu Y elisps kesalahan diperpanjang sebagai ketidakpastian
tinggi. Maka, himpunan pengamatan yang terletak dalam silinder
sebanyak 95%. Sehingga dapat dikatakan bahwa himpunan pengamatan
tersebuttelah memenuhi standar yang diperlukan. Jika himpunan
pengamatan kurang dari 95% di luar atau jika kurang dari 95% berada
dalam silinder, maka himpunan pengamatan dikatakan tidak memenuhi
standar yang diperlukan.
Berdasarkan pertimbangan ini FGCS memnetapkan 4 kategori
standar:
Kelas Kategori Akurasi (meter)
Milimeter 1 milimeter 0.001
2 millimeter 0.002
5 milimeter 0.005
Centimeter 1 centimeter 0.010
2 centimeter 0.020
5 centimeter 0.050
Decimeter 1 decimeter 0.100
2 decimeter 0.200
5 decimeter 0.500
Meter 1 meter 1.000
2 meter 2.000
5 meter 5.000
10 meter 10.000

4. Resume FILE "LEC15"


Resume Lecture – 15 (Penilaian Kualitas Survei GPS (Posisi & Baseline))
GPS Surveying, Dr. Jayanta Kumar Ghosh
Department of Civil Engineering Indian Institute of Technology, Roorkee

Standar survei GPS ditentukan oleh root mean square error (RMSe), untuk
posisi. Dan untuk baseline menggunakan part per million (ppm). Standar yang
digunakan di dunia berbeda-beda, tapi secara umum dapat didasarkan kepada
FGCS (Federal Geodetic Control Subcommittee) yang berada di Amerika
Serikat. FGCS menentukan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen, maka posisi
yang diamati harus berada dalam 95 persen standar yang telah ditetapkan. Jadi
apabila jari-jari kesalahan sebesar 1 meter di sekitar posisi sebenarnya P, maka
posisi yang diamati dalam 95 persen kasus harus berada dalam lingkaran ini.
Maka pengamatan ini dianggap memenuhi standar.
Dalam hal vertikal didefinisikan dengan garis, atau sebuah garis
ketidakpastian. Untuk 3D digunakan sebuah silinder dimana di sekitar titik dari
inti silinder ini adalah elips kesalahan atau sebuah ketidakpastian ketinggian.
Jadi misalkan kesalahan sebuah silinder diasumsikan dengan jari-jari sepanjang
1 meter, maka satu meter berada di atas dan di bawah dari garis inti, sehingga
silinder memiliki ketinggian 2 meter dan radius 1 meter. Untuk tingkat
kepercayaan 95 persen, berarti setidaknya 95 persen dari pengamatan yang
dilakukan berada dalam silinder tersebut, maka pengamatan akan dianggap
memenuhi kriteria.
Standar penentuan posisi FGCS, untuk posisi planimetrik yang
dipertimbangkan adalah pada permukaan datum. Untuk tinggi ortometrik
berarti ketinggian di atas geoid atau tinggi ellispoid. FGCS menetapkan empat
kategori yaitu standar milimeter, standar sentimeter, standar desimeter, dan
standar meter.

Gambar 1 Standar akurasi (Horisontal, Ellipsoid/tinggi ortometrik)


Standar yang ditetapkan untuk baseline digunakan part per million (ppm).
Ini adalah kesalahan yang diizinkan dibagi dengan panjang garis dasar. FGCS
menetapkan sejumlah tujuh standar yaitu AA, A, B, C-1, C-2-1, C-2-2, dan C-
3.

Gambar 2 Tabel Standar akurasi baseline GPS oleh FGCS


Maksud dari standar itu, misalkan pada AA maka akan diizinkan kesalahan
1 milimeter dalam pengukuran dengan jarak 1.000.000.000 milimeter atau 100
kilometer. Dan misal dengan standar C-3 apabila mengukur jarak 10 meter
dapat mengabaikan kesalahan sebesar 1 milimeter. Dengan standar ini dapat
digunakan untuk mengetahui kualitas dari survei GPS yang dilakukan.
Untuk melakukan itu kita perlu mengetahu dua parameter yaitu akurasi dan
presisi. Apabila memiliki nilai sebenarnya dari posisi atau panjang garis dasar,
maka dapat melakukan pengukuran akurasi. Tetapi jika tidak memiliki nilai
sebenarnya dapat dilakukan dengan mencari presisi. Dalam hal posisi, presisi
akan melakukan pengujian denfan menggunakan uji T. Dan itu juga tergantung
dari jumlah pengamatannya.
Apabila kita ingin mengetahui posisi tiga dimensi, maka kita harus
mengambil akar kuadrat rata-rata dari X, Y dan Z. Jadi, ini adalah akar kuadrat
kesalahan dari X, Y , Z posisi lokasi yang diamati. Dan, kita harus melihat tes
ini mengatakan apa yang kita lakukan. Pengukuran akurasi dapat digunakan
untuk mengetahui nilai sebenarnya dari suatu titik. Misal kita memiliki titik
yang telah diketahui yaitu x1, y1, dan z1. Dan kita memiliki data pengamatan
x2, y2, dan z2, maka nilai (x1 – x2), (y1 – y2), (z1 – z2) adalah RMSe dari titik.
Lalu akan digunakan jari-jari lingkaran yang menentukan sebuah kesalahan.
Untuk baseline, misalkan kita mengetahui komponen benar sepanjang arah
x, komponen benar sepanjang arah y, dan komponen benar sepanjang arah z.
Lalu x’, y’, dan z’ adalah komponen yang diamati. Estimasi dari L sama dengan
x’ kuadrat ditambah y’ kuadrat ditambah z’ kuadrat.
Apabila kita mendapatkan hasil pengukuran yang memenuhi spesifikasi dari
survei GPS, maka pengamatan telah tercapai. Apabila belum memenuhi
spesifikasi, maka belum tercapai sehingga harus mengulangi seluruh pekerjaan
survei dan harus meningkatkan pengukurannya untuk mencapai standar.
Dengan cara ini baseline dapat diamati dengan dua cara berbeda. Pertama,
disebut dengan analisis baseline tetap. Dan yang kedua disebut analisis baseline
ulang. Untuk baseline tetap hanya satu garis dasar, satu garis tunggal lalu
dilakukan analisis. Sedangkan baseline ulang, melakukan pengamatan secara
berulang bisa dua kali atau tiga kali, kemudian dilakukan estimasi, maka dapat
diketahui memenuhi standar atau tidak.
Parameter survei GPS harus dinilai untuk mengetahui apakah pengamatan
memenuhi dapat di terima atau tidak. Yaitu dengan mengetahui standar yang
tersedia. Standar FGCS dapat dianggap standar umum dengan pertimbangan
tingkat kepercayaan 95 persen sebagai dasar standarnya. Untuk posisi
digunakan RMSe dan untuk baseline digunakan ppm untuk mendefinisikan
standar.

Anda mungkin juga menyukai