0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
287 tayangan17 halaman

Kalkulus 2D Dan 3D

Dokumen tersebut membahas berbagai konsep geometri seperti irisan kerucut, conic (elips, parabola, hiperbola), sikloid, dan turunan fungsi berbentuk parameter."

Diunggah oleh

Dermawan Jr
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
287 tayangan17 halaman

Kalkulus 2D Dan 3D

Dokumen tersebut membahas berbagai konsep geometri seperti irisan kerucut, conic (elips, parabola, hiperbola), sikloid, dan turunan fungsi berbentuk parameter."

Diunggah oleh

Dermawan Jr
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 17

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 36

Irisan Kerucut animation 1 animation 2


Irisan kerucut adalah kurva yang terbentuk dari perpotongan antara sebuah kerucut
dengan bidang datar. Kurva irisan ini dapat berupa satu titik, satu garis lurus, dua
garis lurus yang berpotongan, elips, lingkaran, parabola dan hiperbola.

Not For Commercial Use


Titik Satu garis Sepasang garis

Open Source
Elips Lingkaran Parabola Hiperbola

Irisan kerucut yang berupa elips/lingkaran, parabola dan hyperbola disebut Conic.
Secara umum conic dapat diformulasikan sebagai berikut:

Perhatikan sebuah garis lurus dan sebuah titik F diluar


P
garis tersebut. Conic adalah ”kumpulan semua titik
P yang bersifat PF = k dengan k suatu konstanta.
L
PL
Kumpulan titik-titik ini berbentuk kurva di bidang.
F • Elips : conic dengan 0 < k < 1
• Parabola : conic dengan k = 1
• Hiperbola : conic dengan k > 1

Penurunan rumus Conic dalam bentuk persamaan x dan y dapat dilihat pada buku-
buku kalkulus.
URL:materikuliah.math.itb.ac.id Warsoma Djohan/Prodi. Matematika - FMIPA - ITB/2010
Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 37

Parabola
Bentuk umum : y = ax2 + bx + c dengan a, b, dan, c konstanta.
Berikut disajikan grafik dari parabola untuk berbagai nilai a, b, dan, c.

Not For Commercial Use


Open Source
Pada gambar di atas, D = b2 − 4ac, disebut diskriminan.
b D
Puncak parabola adalah (− 2a , − 4a ).

Catatan: Persamaan parabola dapat pula berbentuk x = ay 2 + by + c.

URL:materikuliah.math.itb.ac.id Warsoma Djohan/Prodi. Matematika - FMIPA - ITB/2010


Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 38

Elips/Lingkaran
x2 y2
Bentuk umum : a2 + b2 =1

Bila a = b, persamaan di atas disebut lingkaran.


Bila a 6= b, persamaan di atas disebut elips.

Not For Commercial Use


Open Source
x2 y2 y2
32 + 32 =1 x2
+ =1
32 22

(x−2)2 (y−1)2
(x−2)2
+ (y−1)2
=1 32 + 22 =1
32 32

Latihan:
1. Tuliskan persamaan x2 +y 2 −4x+10y+13 = 0 dalam bentuk baku dan gambarkan.
2. Tuliskan persamaan 4x2+y 2 −16x+2y+1 = 0 dalam bentuk baku dan gambarkan.
3. Tentukan persamaan lingkaran yang ujung garis tengahnya melalui titik (1, 3) dan
(7, 11).

URL:materikuliah.math.itb.ac.id Warsoma Djohan/Prodi. Matematika - FMIPA - ITB/2010


Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 39

Hiperbola
x2 y2 2 y2
Bentuk umum : a2 − b2 = 1 atau - xa2 + b2 =1

b
Hiperbola memiliki sepasang garis asimtot miring y = a dan y = − ab

Not For Commercial Use


Open Source
2 2
x2
− y2
=1 − x22 + y32 = 1
22 32

π
Bila hiperbola di atas kita rotasikan dengan sudut sebesar 2 maka akan diperoleh
gambar hiperbola seperti di bawah ini.

xy = k, k > 0 xy = k, k < 0

π
Tunjukkan bila hiperbola x2 − y 2 = 1 dirotasikan sebesar 2 hasilnya adalah
persamaan berbentuk xy = k dan tentukan nilai k.

URL:materikuliah.math.itb.ac.id Warsoma Djohan/Prodi. Matematika - FMIPA - ITB/2010


Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 40

Persamaan Parameter Kurva di Bidang


Perhatikan dua buah kurva berikut ini:

Not For Commercial Use


Kurva sebelah kiri dapat direpresentasikan dalam bentuk fungsi y = f (x), sedangkan
kurva sebelah kanan tidak dapat. Supaya setiap kurva di bidang dapat direpresen-
tasikan dalam bentuk persamaan, maka diperkenalkan penyajian dalam bentuk pa-

Open Source
rameter sebagai berikut:
Misalkan x = f (t) dan y = g(t) dua buah fungsi kontinu pada interval I = [a, b].
Pasangan (x, y) = (f (t), g(t)) disebut persamaan parameter kurva dibidang. Variabel
t disebut parameter.

Contoh: x = t2 + 2t dan y = t − 3 −2 ≤ t ≤ 3
variabel t dieliminasi sbb:

y = t − 3 ⇐⇒ t = y + 3,

x = t2 + 2t

x = (y + 3)2 + 2(y + 3)

x = y 2 + 8y + 15 −5 ≤ y ≤ 0 ?
Contoh:
Diberikan persamaan kurva (x, y) = (a cos t, b sin t) 0≤t≤π
Eliminasilah parameter t, lalu gambar grafik serta arahnya.
Diskusi:
• Apakah kurva dalam bentuk persamaan parameter selalu dapat dinyatakan seba-
gai fungsi y = f (x) ?
• Apakah sebuah fungsi selalu dapat ditulis dalam bentuk persamaan parameter?

URL:materikuliah.math.itb.ac.id Warsoma Djohan/Prodi. Matematika - FMIPA - ITB/2010


Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 41

Istilah2
Diberikan persamaan kurva x = f (t) dan y = g(t) a≤t≤b
• Titik (x(a), y(a)) disebut titik awal.
• Titik (x(b), y(b)) disebut titik akhir.
• Bila titik awal dan titik akhir berimpit, kurva disebut tertutup.
• Bila untuk setiap t1 6= t2 dengan a < t1, t2 < b berlaku
(x(t1), y(t1)) 6= (x(t2), y(t2)), maka kurva disebut sederhana.

Not For Commercial Use


Q
P

Open Source
P
Q P=Q P=Q
Sederhana, tak tertutup Tak sederhana, tak tertutup Sederhana, tertutup Tak sederhana, tertutup

Sikloid
Perhatikan sebuah roda berjari-jari a yang menggelinding sepanjang sumbu-x (lihat
gambar di bawah ini). animation

Mula-mula titik P berada di titik asal. Misalkan t menyatakan sudut antara segmen
CP dan kedudukan vertikal mula-mula, diukur sesuai putaran jarum jam (pada gambar
titik P sudah menggelinding sejauh t radian).

URL:materikuliah.math.itb.ac.id Warsoma Djohan/Prodi. Matematika - FMIPA - ITB/2010


Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 42

|ON| = panjang busur PN = at


x = |OM| = |ON| - |MN| = at − a sin t = a(t − sin t)
y = |MP| = |NR| = |NC| + |CR| = a − a cos t = a(1 − cos t)
Jadi persaman lintasan sikloid adalah
(x(t), y(t)) = (a(t − sin t), a(1 − cos t))

Sikloid mempunyai keistimewaan berikut: animation 1 animation 2

Not For Commercial Use


• Bila sebuah partikel dilepaskan dari titik P1 (lihat
gambar di samping) dan bergerak ke bawah sepanjang
lengkungan tersebut sampai titik dasar L maka wak-
tunya akan minimum bila lintasan tersebut berbentuk

Open Source
sikloid.

• Untuk mencapai titik terendah L, waktu yang diperlukan sebuah partikel yang
awalnya di P1 dan di P2 adalah sama. Fenomena ini cocok untuk diterapkan
pada jam bandul (simpangannya dibuat berbentuk sikloid), mengapa ?

Turunan Fungsi berbentuk Parameter


Misalkan (x, y) = (f (t), g(t), a≤t≤b menyatakan persamaan
dy dy/dt g ′ (t)
kurva di bidang. Bila f ′ (t) dan g ′ (t) ada maka dx = dx/dt = f ′ (t)

Latihan:
d2 y
1. Tentukan dx2
dari x = 5 cos t dan y = 4 sin t, 0 < t < 3.

2
R3
2. Diberikan x = 2t − 1, y = t + 2, Hitung xy 2 dx.
1
Petunjuk: nyatakan semua variabel dalam parameter t
3. Hitung luas daerah di atas sumbu-x dan di bawah lengkungan sikloid
(x(t), y(t)) = (t − sin t, 1 − cos t) 0 ≤ t ≤ 2π

URL:materikuliah.math.itb.ac.id Warsoma Djohan/Prodi. Matematika - FMIPA - ITB/2010


Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 43

Sistem Koordinat Ruang, R3


z z

y y
Oktan 1

Not For Commercial Use


x x
z

Open Source
z
bidang yoz

bidang xoz
(2,3,2)
y
y
bidang xoy

x
x

z z
(a,b,c)

(a - p ) 2 + (b - q) 2 + (c - r ) 2

y
y

(p,q,r)
x
(2,-1,-1)
x

URL:materikuliah.math.itb.ac.id Warsoma Djohan/Prodi. Matematika - FMIPA - ITB/2010


Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 44

Vektor

Vektor adalah sebuah besaran yang mempunyai nilai Ujung


u
dan arah. Secara geometri vektor biasanya digam-
barkan sebagai anak panah berarah (lihat gambar di
samping) dan namanya menggunakan sebuah huruf
kecil dengan anak panah di atasnya (~u).
Pangkal

Ilustrasi

Not For Commercial Use


Perhatikan sebuah benda yang bergerak sepanjang sumbu-x dengan laju 10 m/detik
dan benda kedua bergerak sepanjang lingkaran dengan laju yang sama.
Apakah kedua benda tersebut mempunyai kecepatan yang sama?
Apakah kecepatan kedua benda tersebut mempunyai percepatan ?
Ilustrasi ini memberikan gambaran bahwa kecepatan merupakan sebuah vektor.

Open Source
Arah sebuah vektor ditentukan dari sudut yang
dibentuk oleh sumbu-x positif dengan arah vektor
tersebut.
Dua buah vektor dikatakan sama bila pan-
jang/besar dan arahnya sama, sedangkan posisi
pangkalnya tidak perlu sama.

Penjumlahan dua buah vektor

Cara 1:
Pangkal vektor ~v digeser ke ujung dari vek-
−−−→
tor ~u. Vektor u + v adalah vektor yang
pangkalnya sama dengan pangkal vektor ~u
dan ujungnya berada pada ujung vektor ~v.
(lihat gambar sebelah kiri).

URL:materikuliah.math.itb.ac.id Warsoma Djohan/Prodi. Matematika - FMIPA - ITB/2010


Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 45

Cara 2:
Pangkal vektor ~v di geser ke pangkal vektor
~u, kemudian dibuat jajaran genjang sesuai
dengan ujung-ujung vektor ~v dan ~u. Vektor
−−−→
u + v adalah diagonal jajaran genjang
yang berpangkal di pangkal vektor ~u (lihat
gambar sebelah kanan).

Sifat komutatif: ~u + ~v = ~v + ~u

Not For Commercial Use


Perkalian sebuah vektor dengan skalar/bilangan

Open Source
Latihan:
C
B Bila AB = 32 AC,
A Nyatakan vektor m
~ dalam ~u dan ~v
v
1. v m v
u v

450 600
v
T1
v Sebuah benda digantung seperti pada
T2
gambar.
2.
Tentukan besarnya gaya tegangan tali
T1 dan T2
200 N

URL:materikuliah.math.itb.ac.id Warsoma Djohan/Prodi. Matematika - FMIPA - ITB/2010


Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 46

Representasi Vektor secara Aljabar di R2 (Bidang) dan di R3 (Ruang)

Sebuah vektor dapat kita representasikan pada koordinat kartesius sebagai berikut:
y v v
u =< u1 , u2 > z u =< u1 , u2 , u3 >
u2
P = (7, 5, −2)
Q = (11, −2, −8)
−→
P Q = h11−7, −2−5, −8+2i
y −→
x P Q = h4, −7, −6i

Not For Commercial Use


u1
x
Sebuah vektor di bidang yang berpangkal di pusat koordinat dan ujungnya pada titik
(u1, u2) kita notasikan sebagai hu1 , u2i. Notasi ”kurung lancip” digunakan untuk
membedakan dengan pengertian titik. Hal yang sama berlaku untuk vektor di ruang.

Open Source
Misalkan ~u = hu1 , u2i dan ~v = hv1, v2i. y
Untuk memperoleh rumus penjumlahan ~u + ~v , u2+v2
perhatikanlah gambar di samping kanan. Dari v
ilustrasi geometri tersebut diperoleh rumus: u2
+ v
~u + ~v = hu1 + v1, u2 + v2i
u
u

v2
Hal yang sama berlaku untuk vektor di ruang.
Bila ~a = ha1 , a2 , a3i dan ~b = hb1 , b2, b3i, v x
u1 v1 u1+v1
~a + ~b = ha1 + b1 , a2 + b2 , a3 + b3 i
Misalkan c ∈ R, maka berlaku c~u = hcu1 , cu2i

Sifat2 :
Misalkan ~u, ~v, w
~ tiga buah vektor dan a, b ∈ R, maka berlaku:
1. ~u + ~v = ~v + ~u (komutatif)
2. (~u + ~v ) + w
~ = ~v + (~u + w)
~ (asosiatif)
3. ~u + ~0 = ~u dengan ~0 = h0, 0i
4. ~u + (−~u) = ~0
5. a(b~u) = (ab)~u = ~u(ab)

URL:materikuliah.math.itb.ac.id Warsoma Djohan/Prodi. Matematika - FMIPA - ITB/2010


Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 47

y z
6. a(~u + ~v ) = a~u + a~v
k$
7. (a + b)~u = a~u + b~u $j
y
8. 1 ~u = ~u x $j
$i $i
x
Vektor Basis | $i | = | $j | = | k$ | = 1
Perhatikan : ~u = hu1 , u2i = u1h1, 0i + u2h0, 1i.
Vektor2 bi = h1, 0i dan b j = h0, 1i disebut vektor2 basis di bidang.
Dengan demikian, kita dapat menuliskan ~u = hu1, u2i sebagai ~u = u1 bi + u2 bj.

Not For Commercial Use


Hal yang sama berlaku untuk vektor di ruang. Vektor basisnya adalah: bi = h1, 0, 0i,
j = h0, 1, 0i, dan b
b j + u3 b
k = h0, 0, 1i. Jadi ~u = hu1 , u2, u3i = u1 bi + u2 b k
y
Panjang vektor: u2

Open Source
p
Panjang sebuah vektor ~u = hu1 , u2i, ditulis ||~u|| = u21 + u22. r
| u |= u12 + u22

Contoh: Diberikan ~u = h4, 3i, tentukan ||~u|| dan ||−2~u|| u1 x

Hasil kali titik/dalam:

Misalkan ~u = hu1 , u2i, dan ~v = hv1 , v2i dua buah vektor.


Hasil kali titik/dalam dari ~u dan ~v adalah ~u · ~v = u1v1 + u2v2
Perhatikan bahwa hasilnya merupakan sebuah skalar.

Sifat2 Hasil Kali Titik:


Misalkan ~u, ~v, w
~ tiga buah vektor dan c ∈ R, maka:

1. ~u · ~v = ~v · ~u (komutatif)
2. ~u · (~v + w)
~ = ~u · ~v + ~u · w
~ distributif
3. c(~u · ~v ) = (c~u) · ~v = ~u · (c~v )
4. ~0 · ~u = 0.
5. ~u · ~u = ||~u||2
6. ~u · ~v = ||~u|| ||~v || cos(θ), θ sudut antara ~u dan ~v .
Akibat: ~u ⊥ ~v ⇐⇒ ~u · ~v = 0

URL:materikuliah.math.itb.ac.id Warsoma Djohan/Prodi. Matematika - FMIPA - ITB/2010


Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 48

Vektor Proyeksi
v Perhatikan gambar di samping. Vektor ~u diproyeksikan
u
pada ~v dan hasilnya adalah vektor w.
~
Bagaimana menentukan vektor w? ~
~u·~v
||w||
~ = ||~u|| cos θ = ||~u|| ~
q ||~u|| ||v||
v v ~ = ||w||
w ~ × vektor satuan dari vektor ~v .
w v
~ = ||~u|| ||~u~u||·~||~
w v
v ||
~v
||~v || = ~u·~v
||~v || ||~v || ~v = ~u·~v
||~v ||2 ~v

Not For Commercial Use


Latihan:
1. Tentukan b supaya h8, 6i dan h3, bi saling tegak lurus.
Bila A = (4, 3), B = (1, −1) dan C = (6, −4), gu-
2.
nakan konsep vektor untuk menentukan sudut ABC.

Open Source
3. Cari vektor proyeksi ~u = h−1, 5i pada ~v = h3, 3i
4. Cari vektor proyeksi ~u = h4, 5, 3i pada ~v = h2, 2, −6i

Persamaan Bidang di Ruang


z Perhatikan bidang v (warna pink).
Titik P = (x0, y0 , z0) terletak pada bidang v.
v v Vektor ~n = hA, B, Ci tegak lurus terhadap v.
n
P Akan ditentukan persamaan bidang v.
y Ambil sebarang titik Q = (x, y, z) pada bidang v.
−→
Q Jelas vektor P Q = hx − x0, y − y0 , z − z0 i ⊥ ~n.
hx − x0, y − y0, z − z0 i · hA, B, Ci = 0
x A(x − x0 ) + B(y − y0 ) + C(z − z0 ) = 0.

Latihan:
1. Misalkan P = (1, 2, 3) dan Q = (4, 4, −2). Tentukan persamaan bidang yang
−→
melalui titik P dan tegak lurus terhadap vektor P Q.
2. Tentukan sudut antara bidang 3x − 4y + 7z = 5 dan bidang 2x + 4y + 3z = 8.
3. Buktikan jarak dari titik (x0, y0, z0 ) ke bidang Ax + By + Cz = D adalah
|Ax0 +By0 +Cz0 −D|

A2 +B 2 +C 2
.

URL:materikuliah.math.itb.ac.id Warsoma Djohan/Prodi. Matematika - FMIPA - ITB/2010


Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 49

Persamaan Garis di Ruang

Diberikan titik P = (x0, y0, z0 ) dan vektor ~v = ha, b, ci z


Akan ditentukan persamaan garis yang melalui titik P v
dan sejajar dengan vektor ~u. v
Misalkan Q = (x, y, z) sebuah titik sebarang pada Q
garis tersebut. P
−→ y
Vektor ~v sejajar dengan vektor P Q, sehingga
−→
P Q = t ~v , dengan t ∈ R.

Not For Commercial Use


hx − x0, y − y0 , z − z0 i = t ha, b, ci. x

Dengan demikian diperoleh persamaan parameter untuk garis, yaitu:



 x = x0 + t a

Open Source
y = y0 + t b disebut sebagai Persamaan Parameter dari garis.

z = z0 + t c

Bila parameter t dieliminasi diperoleh persamaan sebagai berikut:


x−x0 y−y0 z−z0
a
= b
= c
disebut Persamaan Simetrik dari garis di atas.

Latihan:
1. Cari persamaan simetrik dari garis yang melalui titik (2, 5, −1) dan sejajar vektor
< 4, −3, 2 >.
2. Cari persaman garis yang merupakan perpotongan antara bidang2
2x − y − 5z = −14 dan 4x + 5y + 4z = 28.

URL:materikuliah.math.itb.ac.id Warsoma Djohan/Prodi. Matematika - FMIPA - ITB/2010


Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 50

Hasil Kali Silang (Cross Product)


Hasil kali silang hanya didefinisikan pada vektor di ruang. Misalkan ~u = hu1 , u2, u3i
dan ~v = hv1 , v2, v3i dua buah vektor. Hasil kali silang dari ~u dan ~v didefinisikan
sebagai:

î ĵ k̂ î ĵ k̂ î ĵ k̂ î ĵ k̂

~u × ~v = u1 u2 u3 = u1 u2 u3 + u1 u2 u3 + u1 u2 u3
v1 v2 v3 v1 v2 v3 v1 v2 v3 v1 v2 v3

~u × ~v = (u2 v3 − u3 v2)î − (u1 v3 − u3 v1)ĵ + (u1 v2 − u2 v1 )k̂

Not For Commercial Use


Sifat2 Hasil Kali Silang:
Misalkan ~u, ~v tiga buah vektor maka:

1. (~u × ~v ) ⊥ ~u dan (~u × ~v ) ⊥ ~v , akibatnya

Open Source
~u · (~u × ~v ) = 0 dan ~v · (~u × ~v ) = 0
2. ~u, ~v , dan (~v × ~v ) membentuk ”right handed triple”
3. ||~u × ~v || = ||~u|| ||~v || sin θ, dengan θ sudut antara ~u dan ~v .

Latihan:
1. Cari persamaan bidang yang melalui tiga titik (1, −2, 3), (4, 1, −2), dan (−2, −3, 0).
2. Periksa, apakah hasil kali silang bersifat komutatif, yaitu ~u × ~v = ~v × ~u.
3. Tunjukkan, secara geometri, ||~u × ~v || adalah luas jajaran genjang seperti pada
gambar di sebelah kiri bawah.
4. Tunjukkan, secara geometri, |w
~ · (~u × ~v )| adalah volume ”parallelepiped” seperti
pada gambar di sebelah kanan bawah.

v
w v
u
v
u
v v
a v v

URL:materikuliah.math.itb.ac.id Warsoma Djohan/Prodi. Matematika - FMIPA - ITB/2010


Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 51

Fungsi Bernilai Vektor dan Gerak Sepanjang Kurva


z Perhatikan sebuah titik P yang bergerak di ruang den-
gan lintasan seperti pada gambar di samping kiri.
P Posisi titik P pada saat t dinyatakan oleh vektor
) yang berpangkal di titik asal dan ujungnya di titik
r(t
P. Posisinya tersebut dapat ditulis sebagai ~r(t) =
hf (t), g(t), h(t)i. Vektor ~r merupakan fungsi den-
y
gan variabel real t dan nilainya adalah sebuah vektor.
x Fungsi demikian disebut fungsi bernilai vektor.

Not For Commercial Use


Bentuk umum fungsi berbentuk vektor dengan variabel real:

F~ (t) = f (t) bi + g(t) b


j = hf (t), g(t)i dengan t ∈ R
atau

Open Source
F~ (t) = f (t) bi + g(t) b
j + h(t) b
k = hf (t), g(t), h(t)i dengan t ∈ R
Untuk selanjutnya hanya akan dibicarakan fungsi bernilai vektor di ruang. Untuk
fungsi bernilai vektor di bidang aturannya sama saja, hanya komponennya dua buah.

Kalkulus Fungsi Bernilai Vektor


Pengertian konsep limit untuk fungsi bernilai vektor ”sama” dengan konsep limit di
fungsi real biasa. Untuk perhitungannya berlaku sifat berikut:

Misalkan F~ (t) = hf (t), g(t), h(t)i, maka lim F~ (t) = hlim f (t), lim g(t), lim h(t)i
t→c t→c t→c t→c

Turunan dan Integral fungsi bernilai vektor juga mewarisi sifat-sifat di fungsi real sbb:

Misalkan F~ (t) = hf (t), g(t)i, maka


a. F~ ′ (t) = hf ′ (t), g ′(t)i
R R R
b. F~ (t) dt = h f (t) dt , g(t) dti

URL:materikuliah.math.itb.ac.id Warsoma Djohan/Prodi. Matematika - FMIPA - ITB/2010


Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 52

Sifat2 Operasi Aljabar Fungsi Bernilai Vektor:


Misalkan F~ (t), G(t)
~ fungsi bernilai vektor, h(t) fungsi real dan c ∈ R, maka:
1. Dt [F~ (t) + G(t)]
~ = F~ ′ (t) + G
~ ′ (t)
2. Dt [c F~ (t)] = c F~ ′ (t)
3. Dt [h(t) F ~ (t)] = h(t) F~ ′ (t) + h′ (t)F~ (t)
4. Dt [F~ (t) G(t)]
~ = F~ ′ (t) G(t)
~ + F~ (t) G
~ ′ (t)
5. Dt [F~ (h(t))] = F~ ′ (h(t)) h′(t)

Not For Commercial Use


Contoh: Diberikan F~ (t) = (t2 + t) bi + et b j.
a. Tentukan F~ ′ (t) dan F~ ′′ (t) dan sudut antara F~ ′ (0) dan F~ ′′(0).
R1
3~
b. Tentukan Dt [t F (t)] dan F~ (t) dt

Open Source
0

Perhatikan sebuah titik P yang bergerak di bidang/ruang dengan posisi setiap saat
~r(t). Dari hukum Fisika, kecepatan ~v dan percepatannya ~a adalah:
~v (t) = ~r′ (t), dan ~a(t) = ~r′′ (t)
r(t+h) - r(t)
Arah dari vektor kecepatan ~v dapat dikaji dari defin-
isi turunan r′ , yaitu ~v (t) = lim ~r(t+h)−~
h
r(t)
. Dengan )
+h

h→0
r(t

demikian arah ~v sama dengan arah garis singgung ter- r(t)


hadap ~r(t).

Latihan:
1. Sebuah titik P bergerak sepanjang lingkatran berjari-jari r dengan laju ω rad/detik.
Bila kedudukan awalnya di (1, 0), tentukan kecepatan dan percepatannya pada
saat t = 0, 5 dan gambarkan.
2. Sebuah titik P bergerak dengan posisi setiap saat (x, y) = (3 cos t, 2 sin t).
a. Gambarkan grafik lintasan P dan arahnya.
b. Tentukan kecepatan, laju dan percepatannya.
c. Tentukan saat kapan lajunya maksimum dan berapa nilainya.
d. Tunjukkan vektor percepatannya selalu menuju titik asal.
2 3
3. Diberikan sebuah kurva di ruang dengan persamaan ~r(t) =< t, t2 , t3 >. Carilah
persamaan garis singgungnya pada saat t = 2.

URL:materikuliah.math.itb.ac.id Warsoma Djohan/Prodi. Matematika - FMIPA - ITB/2010

Anda mungkin juga menyukai