Pariwisata Syariah
Pariwisata Syariah
Pariwisata Syariah
PARIWISATA SYARIAH
Oleh Kelompok 8
Dosen Pembimbing
Dr. Muhammad Tahmid Nur, M.Ag.
2019
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji dan syukur atas kehadirat, rahmat dan hidayah Allah Swt. Yang telah
memberikan kemudahan dan kelancaran sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah tentang “Pariwisata Syariah”.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah atas junjungan besar kita baginda
Rasulullah Saw. Yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang
terang-benderang seperti saat sekarang ini.
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
Daftar Isi.....................................................................................................................iii
A. Kesimpulan ....................................................................................................8
B. Penutup...........................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana yang diketahui kebanyakan dari kita mendengar jika ada
pembicaraan mengenai ekonomi islam kalau bukan perbankan Syariahnya pasti tentang
bisnis berlandaskan Islam. Namun, dunia sekarang telah membuka mata secara lebar
dan meyakini bahwa sektor pariwisata adalah salah satu jantung kemajuan ekonomi
suatu negara selain kemajuan bisnis dan perbankan.
Pariwisata dapat didefinisikan suatu perjalanan dari suatu tempat menuju ke
tempat lain yang bersifat sementara, biasanya dilakukan oleh orang – orang yang ingin
menyegarkan pikiran setelah bekerja dan memanfaatkan waktu libur dengan
menghabiskan waktu bersama keluarga untuk berekreasi. Potensi objek wisata di setiap
negara berbeda – beda tergantung dari keadaan geografis dan kebudayaannya. Hal
tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung dan menikmati
objek wisata tersebut.
Pariwisata sangatlah penting bagi satu negara. Hal ini karena pariwisata adalah
salah satu sumber yang berkemungkinan menjadi penyumbang devisa terbesar bagi
sebuah negara. Bisnis dari pariwisata tersebut menjadi semakin bermacam – macam
sesuai dengan kebutuhan tempat pariwisata pada umumnya, seperti cenderamata,
penginapan, tempat makan, dan transportasi.
Seperti yang diketahui bahwa islam mengatur kehidupan seorang muslim disetiap
aktivitasnya, baik itu aktivitas harian, bulanan, maupun tahunan. Jadi sektor pariwisata
juga telah diatur Batasan – batasanya oleh islam. Hal itu disebabkan pariwisata sangat
berpengaruh pada kehidupan ekonomi seorang muslim, seperti berpengaruhnya
terhadap ekonomi global ataupun ekonomi islam.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa devinisi dari Pariwisata Syariah?
2. Bagaimana pariwisata untuk meningkatkan ekonomi berbasis syariah?
3. Apa – apa saja perbedaan dari pariwisata?
4. Apa pendapat ulama tentang pariwisata?
C. Manfaat Penulisan
1. Untuk mengetahui devinisi pariwisata syariah.
2. Untuk mengetahui bagaimana pariwisata untuk meningkatkan ekonomi syariah.
3. Untuk mengetahui perbedaan – perbedaan dari pariwisata.
4. Untuk mengetahui pendapat – pendapat ulama tentang pariwisata.
BAB II
PARIWISATA SYARIAH
1
Ahmad Rosyidi Syahid, “Pariwisata Halal: Pengertian, Prinsip dan Prospeknya”
https://himpuh.or.id/indonesia/index.php/10-wisata-halal/29-pariwisata-halal-pengertian-prinsip-
dan-prospeknya (diakses pada 17 Mei 2019 pukul 11:02)
2
Rahmi Syahriza. “Pariwisata Berbasis Syariah”. (Vol.1, No.2, Juli – Desember 2014) h.136
3
4
C. Perbedaan Pariwisata
Berikut ini perbedaan dari pariwisata konvensional, wisata religi, dan wisata
syariah:
No. Perbandingan Konvensional Religi Syariah
Tempat ibadah
Alam, Budaya,
dan
1 Objek Warisan, dan semuanya
peninggalan
Kuliner
sejarah
Meningkatkan
Meningkatkan
2 Tujuan Menghibur spiritualitas dengan cara
Spiritualitas
menghibur.
Menyentuh Aspek spiritual
kepuasan dan yang bisa
Memenuhi keinginan
kesenangan menenangkan
dan kesenangan serta
3 Target yang berdimensi jiwa guna
menumbuhkan
nafsu, semata – mencari
kesadaran beragama.
mata hanya ketenangan
untuk hiburan. batin.
Membuat turis tertarik
Memahami dan pada objek sekaligus
menguasai membangkitkan spirit
Menguasai
informasi religi wisatawan.
sejarah tokoh
sehingga bias Mampu menjelaskan
4 Panduan dan lokasi
menarik fungsi dan peran syariah
yang menjadi
wisatawan dalam bentuk
objek wisata.
terhadap objek kebahagiaan dan
wisata. kepuasan batin dalam
kehidupan manusia.
6
3
Fatkurrohman, “Konsep dan Ruang Lingkup Wisata Halal”
https://wisatahalal.sv.ugm.ac.id/2018/08/23/konsep-dan-ruang-lingkup-wisata-halal/ (diakses pada
17 Mei 2019 pukul 21:00).
7
atau yang lebih kuat dibandingkan dengan bahaya dan kerusakan pada agama dan
keyakinan.
Para ulama dalam Al-Lajnah Ad-Daimah mengatakan: “tidak diperkenankan
bepergian ke tempat – tempat kerusakan untuk berwisata. Karena hal itu mengundang
bahaya terhadap agama dan akhlak. Karena ajaran islam datang untuk menutup peluang
untuk menjerumuskan kepada keburukan.
Para ulama dalam Al-Lajnah Ad-Daimah juga berkata: “kalau wisata tersebut
mengandung unsur memudahkan melakukan kemaksiatan dan kemungkaran serta
mengajak kesana, maka tidak boleh bagi seorang muslim yang beriman kepada Allah
SWT dan menyalahi perintahnya. Barang siapa yang meninggalkan sesuatu karena
Allah, maka Allah akan mengganti yang lebih baik dari itu.4
4
Abdullah Amrin, “Wisata Halal Berdasarkan Alquran”
https://m.minangkabaunews.com/artikel-16776-wisata-halal-berdasarkan-alquran.html (diakses
pada 17 Mei 2019 pukul 22:10)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pariwisata halal atau wisata syariah adalah bagian dari industri pariwisata yang
ditujukan untuk wisatawan muslim. Pelayanan wisatawan dalam pariwisata halal
merujuk pada aturan – aturan Islam.
2. Industri pariwisata salah satu investasi bisnis yang bisa mendatangkan
keuntungan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Hal ini karena dengan adanya
pariwisata, akan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan. Selain itu juga bisa
memberikan motivasi bagi setiap individu untuk berkreasi dan berinovasi.
Mengembangkan industri pariwisata yang berbasis syariah juga merupakan sebuah
kontribusi untuk lebih mengembangkan dan menerapkan konsep ekonomi
syariah.
3. Dari perbedaan dari pariwisata konvensional, religi, dan syariah dilihat dari
berbagai perbandingan dapat diketahui bahwa yang mana hanya untuk hiburan
semata, yang mana hanya menekankan pada keindahan dan nilai religi dan yang
mencakup aturan dalam hukum islam.
4. Beberapa pendapat dari para ulama dalam Al-Lajnah Ad-Daimah mengatakan:
“tidak diperkenankan bepergian ke tempat – tempat kerusakan untuk berwisata.
Karena hal itu mengundang bahaya terhadap agama dan akhlak. Karena ajaran
islam datang untuk menutup peluang untuk menjerumuskan kepada keburukan.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengn sumber
sumber yang lebih banyak yang tentu dapat di pertanggung jawabkan. Untuk
pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang sangat bermamfaat:
- Perlunya pelatihan, Referensi - referensi yang mencakupi, kekreatifan dalam berfikir.
8
9
DAFTAR PUSTAKA