Visual Basic
Visual Basic
Menggunakan
Kata Pengantar
Daftar Isi
1. Mengenal Visual Basic 1
1.1.Mengenal Visual Basic 6.0 1
1.2.Interface Antar Muka Visual Basic 6.0 2
1.3.Konsep Dasar Pemrograman Dalam Visual Basic 6.0 3
1.4.Membuat Project Baru 4
2. Event dan Property 9
2.1.Membuat User Interface 9
2.2.Mengatur Property 10
2.3.Event Dalam Kode Program 12
2.4.Membuat Project Mengatur Property 13
2.5.Latihan 17
3. Variabel, Operator dan Ekspresi 20
3.1.Variabel 20
3.2.Operator 21
3.3.Ekspresi 22
3.4.Project Sederhana Dengan Ekspresi 25
3.5.Latihan 30
4. Kondisi dan Keputusan 33
4.1.Percabangan Dengan If..Then..Else.. 33
4.2.Percabangan Dengan If..Then..Else.. Berantai 37
4.3.Pemilihan Dengan Select Case 41
4.4.Latihan 44
5. Pengulangan 47
5.1.Pengulangan Dengan For..Next 47
5.2.Pengulangan Dengan While...Wend 51
5.3.Pengulangan Dengan Do..Loop Until 52
Jendela Form
1
2
3
mengambil label dari toolbox untuk dipasangkan dalam form adalah sebagai berikut:
Catatan:
Jangan lupa untuk mengatur property name dari setiap komponen yang digunakan,
karena name merupakan identitas obyek yang akan digunakan dalam menulis program.
Label TextBox
Command Button
Gunakan komponen-komponen seperti pada gambar 2.1 untuk membuat form pada
gambar 2.2. berikut:
Object Selector
Property dan
Nilainya
Keterangan
property
End Sub
Di dalam fungsi ini dituliskan kode program. Kode program ini dijalankan ketika form
dipanggil. Event ini bisa diganti di bagian [Event], perhatikan bahwa event pada setiap
komponen termasuk form jumlahnya banyak, tinggal dipilih sesuai kebutuhan aplikasi.
Contoh 4:
Pada tampilan contoh 2, click pada command1, sehingga muncul event pada bagian kode
program sebagai berikut:
Private Sub Command1_Click()
End Sub
Simpan form dan project ini dengan cara pilih menu [File] >> [Save Project], beri nama
form dengan formLatihan21 dan nama project dengan projectLatihan21. Jalankan
dengan menekan ikon Run ( ) pada toolbar. Masukkan nama misalnya “Achmad
Basuki” pada text1, dan tekan tombol Ok. Hasilnya adalah seperti gambar 2.6 berikut.
Bila menggunakan tampilan di dalam frame, maka frame harus dibuat terlebih dahulu
baru komponen-komponen di dalamnya. Atur property setiap komponen seperti tabel
2.2. berikut:
Tabel 2.2 Pengaturan property latihan 2.2
Object Property Nilai
Form1 BorderStyle 1 – Fixed Single
Caption Test Untuk Property
StartUpPosition 2 – CenterScreen
Label1 Capton Masukkan nama :
Label2 Alignment - 3 Center
Background Pallete – Putih
Font Size: 18
Text1 Text Kosong
Command1 Caption OK
Command2 Caption Keluar
Frame1 Caption Pilihan property:
Option1 Caption Merah
Option2 Caption Biru
Check1 Caption Miring
Check2 Caption Tebal
Dari pengaturan ini akan dihasilkan tampilan program aplikasi seperti pada gambar 2.8
di bawah ini.
Contoh 6:
Buat project baru dengan StandardEXE untuk membuat aplikasi yang
menggunakan event dan property untuk bermain dengan command button. Tambahkan
komponen-komponen Command Button. Atur tampilannya seperti gambar 2.10. berikut:
2.5. Latihan
(1) Buat program untuk memilih menu makanan dan minuman menggunakan
OptionButton dan Label tampilan seperti gambar 2.10 berikut.
(3) Buat program untuk mengganti warna latar belakang form menggunakan Frame dan
optionButton seperti gambar 2.12 berikut. Gunakan event change pada combobox,
dan property backcolor pada form.
(4) Buat program untuk Mengatur alignment teks menggunakan OptionButton dan label
seperti gambar 2.13 berikut. Gunakan property alignmet pada label untuk mengatur
alignment.
3.1. Variabel
Variabel adalah suatu tempat untuk menampung suatu nilai pada memory
komputer. Untuk lebih mudah diakses, variabel diberi nama. Nama inilah yang akan
menjadi pengenal suatu variabelm, misalkan a=4, ini berarti bahwa nama variabelnya
adalah a dan nilainya adalah 4.
Variabel di dalam visual basic mempunyai beberapa macam berdasarkan nilai yang ada di
dalam variabel tersebut, antara lain:
3.2. Operator
Operatot adalah suatu simbol atau tanda untuk menyatakan suatu operasi atau
proses. Pada dasarnya komputer dengan ALUnya (Aritmethic Logical Unit), mempunyai
dua macam operator yaitu operator Aritmatika dan operator logika (perbandingan).
Operator-operator di dalam Visual Basic antara lain:
Jenis Operator Kegunaan
Aritmatika + Penjumlahan
- Pengurangan
* Perkalian
/ Pembagian
^ Pangkat
mod Sisa pembagian
\ Hasil bulat pembagian
& Penggabungan string
Penjelasan lebih lanjut mengenai operator ada di bagian ekspresi, karena operator ini
merupakan bagian dari ekspresi. Pemakaian operator ini sangat berhubungan dengan
penulisan rumus di dalam pemrograman.
3.3. Ekspresi
Ekspresi adalah suatu cara penulisan untuk memberikan atau memasukkan nilai
kedalam variabel. Ekspresi secara umum dalam computer statement dituliskan sebagai:
Variabel Nilai
Di dalam Visual Basic ekspresi menggunakan tanda sama dengan (=). Dengan aturan
sebelah kiri adalah variabel penampung (hasil) dan sebelah kanan adalah nilai yang
dimasukkan ke variabel
Variabel = Nilai
Sebagai contoh untuk memasukkan nilai 5 ke dalam variabel a dapat dilakukan dengan
a=5. Atau memasukkan nama ‘widya’ ke dalam variabel nama dapat dituliskan dengan
nama=”widya” (Pada tipe data string, penulisan diberi tanda petik dua). Atau untuk
memasukkan nilai keputusan benar dapat dituliskan dengan keputusan=True, Pada tipe
data boolean nilainya hanya True dan False. Sehingga dapat dikatakan bahwa cara
memasukkan nilai ini sangat tergantung dari jenis nilai apakah itu boolean, numerik,
string atau date. Sedankan format bilangan dan tanggal
Ekspresi merupakan suatu proses yang bersifat sequential, yang artinya bahwa
proses dilakukan dari baris paling atas sampai baris terakhir. Sebagai contoh bila
dituliskan:
a=10
a=5
Maka artinya pada baris pertama a bernilai 10, dan pada baris kedua a bernilai 5,
sehingga nilai 10 diganti dengan nilai 5. Sehingga hasilnya a bernilai 5.
Ekspresi bukan hanya seperti diatas, tetapi dapat juga merupakan penulisan
suatu formula dengan melibatkan variabel-variabel yang sudah ada sebelumnya.
Contoh 1:
a=5
b=10
c=a+b
Hasilnnya variabel a bernilai 5, b bernilai 10 dan c bernilai 15 sebagai hasil dari
a+b=5+10=15.
Contoh 3:
jumlah=0
jumlah=jumlah+5
jumlah=jumlah-3
jumlah=jumlah+2
Pada baris pertama variabel jumlah bernilai 0, pada baris kedua variabel jumlah bernilai
5, pada baris ketiga variabel jumlah bernilai 2 dan pada baris keempat variabel jumlah
bernilai 4.
Contoh 4:
Untuk menuliskan ekspresi dari rumus: x = sin(t) dengan t diketahui misalkan t=0.5 dapat
dilakukan dengan:
t=0.5
x=sin(t)
Contoh 5:
Untuk menuliskan rumus ABC dalam menyelesaikan persamaan kuadrat sebagai berikut:
= − b ± b2 − 4ac
x
122a
Contoh 7.
Untuk menukar nilai a=10 dan b=5 maka diperlukan proses swap. Proses swap ini dapat
dijelaskan dengan proses menukar benda pada dua tangan dimana masing-masing tangan
hanya boleh memegang satu benda
Untuk melakukan proses swap antara a dan b, maka diperlukan variabel penanpung
temp, dan dapat dituliskan dengan:
temp=a
a=b
b=temp
(1) Membuat project baru, dengan click ikon add standard EXE project ( ) yang
adalah pada bagian sebelah kiri toolbar (tanda lingkaran merah pada gambar 3.1 di
bawah ini).
End Sub
Isikan program penjumlahan dari bil1 dan bil2, hasilnya ditampung dalam bil3
sebagai berikut
Private Sub Command1_Click()
a=val(bil1)
b=val(bil2)
c=a+b
bil3 = c
End Sub
End Sub
Isikan program pengurangan dari bil1 dan bil2, hasilnya ditampung dalam bil3
sebagai berikut
Private Sub Command2_Click()
a=val(bil1)
b=val(bil2)
c=a-b
bil3 = c
End Sub
(8) Click pada command3 (kali), sehingga muncul tampilan script dengan disediakan
perintah dari event command_click
Private Sub Command3_Click()
End Sub
Isikan program perkalian dari bil1 dan bil2, hasilnya ditampung dalam bil3 sebagai
berikut
Private Sub Command1_Click()
a=val(bil1)
b=val(bil2)
c=a*b
bil3 = c
End Sub
(9) Project sudah selesai, untuk menjalankan tekan F5. Cobalah untuk mengisi Bilangan
1 dan Bilangan 2 dengan sembarang nilai numerik, lalu click tombol-tombol tambah,
kurang dan kali. Bila hasilnya benar maka project aplikasi dikatakan benar. Untuk
menyimpan project pilih menu [File] >> [Save Project]
3.5. Latihan
Buatlah project sederhana untuk:
2
(1) Menghitung nilai persamaan y=x +3x+2 dengan x diketahui, dan tampilan seperti
gambar 3.6. berikut:
Contoh 1:
“Jika bilangan habis dibagi dua maka bilangan itu adalah bilangan genap, jika tidak
bilangan itu adalah bilangan ganjil”, yang dituliskan dengan:
If bilangan mod 2 = 0 Then
Ket = “Bilangan genap”
Else
Ket = “Bilangan ganjil”
End If
Contoh 2:
“Jika peminjaman lebih dari 7 hari maka dikenakan denda sebesar 2000”, yang
dituliskan dengan
If peminjaman>7 Then
Denda = 2000
End Sub
(2) Jika kondisi dipenuhi maka dilakukan proses yang lebih dari satu baris perintah
If kondisi Then
<Proses Kondisi Benar>
End If
(3) Jika kondisi dipenuhi maka dilakukan proses A, jika tidak dilakukan proses B
yang masing-masing hanya satu baris perintah
If kondisi Then <Proses A> Else <Proses B>
(4) Jika kondisi dipenuhi maka dilakukan proses A, jika tidak dilakukan proses B
yang masing-masing hanya satu baris perintah
If kondisi Then
<Proses A>
Else
<Proses B>
End If
Contoh 3:
“Jika nilai<60 maka tidak lulus, jika tidak lulus” dapat dituliskan dengan:
If Nilai<60 Then Ket=”Lulus” Else Ket=”Tidak Lulus”
Contoh 4:
“Jika pembelian > 50000 maka mendapat hadiah cangkir”, dapat dituliskan dengan:
If pembelian > 50000 Then Hadiah = “Cangkir”
Contoh 5:
“Jika nilai<41 maka keterangan diisi dengan tidak lulus dan nilai huruf diberi E”, dapat
dituliskan dengan:
Contoh 6:
“Jika pembelian>500000 maka mendapat potongan 10% dan hadiah berupa tas cantik,
jika tidak potongan 5%”, dapat dituliskan dengan:
If pembelian > 500000 Then
Potongan = (10/100) * Pembelian
Hadiah = “Tas Cantik”
Else
Potongan = (5/100) * Pembelian
End If
(2) Jenis percabangan berantai dengan banyak kondisi yang harus dipenuhi.
If <kondisi1> Then <Keputusan
dalam kondisi1> if
<Kondisi2> Then
<Keputusan dalam kondisi2>
if <Kondisi3> Then
<Keputusan dalam kondisi1, kondisi 2
dan kondisi 3>
Else
<Keputusan dalam kondisi1 dan kondisi2
tetapi tidak dalam kondisi 3>
End If
End If
End If
Contoh 7:
Menentukan nilai A,B,C,D,E dengan syarat nilai A>80, nilai B>65 dan kurang dari 81,
nilai C>55 dan kurang dari 66, nilai D>40 dan kurang dari 56, dan nilai E kurang dari
41, dapat dituliskan dalam percabangan berantai sebagai berikut:
If nilai < 41 Then
nilaiHuruf = ”E”
Else
If nilai < 56 Then
Contoh 8:
Sebuah perusahaan memberikan hadiah dan bonus pada karyawan yang jam kerjanya di
atas 40 jam per-minggu dan tidak pernah terlambat dalam satu bulan. Karyawan yang
jumlah jamnya di atas 40 jam per-minggu mendapat bonus sebesar 25.000 per kelebihan
jamnya, dan bila dia juga tidak pernah terlambat akan mendapat hadiah berupa 10% dari
gaji pokoknya. Percabangan bersyarat untuk kejadian ini dapat dituliskan dengan:
If jumlahJam > 40 Then kelebihanJam =
jumlahJam – 40 bonus = 25000 *
kelebihanJam If terlambat = 0
Then
hadiah = (10/100) * gajiPokok
End If
End If
Contoh 10:
Dalam pembuatan program, dibuat menu dengan pilihan berupa nomor proses sebagai
berikut
1: Entry Data
2: Cetak Laporan
3: Keluar
Dimana untuk masing-masing program entry data dan cetak laporan dibangun dari form
dengan nama formEntry dan formLaporan. Maka programnya adalah:
Select Case pilihan
Case 1:
formEntry.Show
Case 2:
formLaporan.Show
Case 3:
Unload Me
End Select
4.4. Latihan
(1) Buatlah program untuk menentukan apakah bilangan yang dimasukkan adalah
bilangan kelipatan tiga atau bukan.
(2) Buatlah program untuk menentukan apakah bilangan yang dimasukkan adalah
bilangan kelipatan dua, tiga dan lima atau bukan. Misalkan 20 adalah kelipatan 2 dan
5, 12 adalah kelipatan 2 dan 3, 60 adalah kelipatan 2, 3 dan 5, 125 adalah kelipatan 5,
11 bukan kelipatan ketiganya.
(3) Buatlah program untuk menghitung akar persamaan kuadrat (x1 dan x2) dengan
x = − b + d dan x =−b− d
1
2a 2
2a
(4) Buatlah program untuk mengurutkan 3 bilangan yang dimasukkan dengan
If..Then..Else
(5) Buatlah program untuk mengurutkan 4 bilangan yang dimasukkan dengan
If..Then..Else
(6) PDAM akan menarik tagihan berdasarkan pemakaian air pelanggan. Pada 30 m3
pertama biaya pemakaian adalah Rp. 120/m3. Jika pemakaian lebih dari 30 m3,
maka biaya kelebihan untuk 30 m3 pertama adalah Rp. 150/m3, 30 m3 kedua adalah
Rp. 190/m3 dan 30m3 ketiga dan seterusnya biaya pemakaiannya Rp. 240/m3.
Sebagai contoh pelanggan A pemakaiannya adalah 75 m3, biayanya adalah: 30
x 120 = 3600
30 x 150 = 4500
15 x 190 = 2850
Total biayanya adalah 3600+4500+2850 = 10950
(7) Buatlah program untuk menentukan nama bulan berdasarkan nomor bulan yang
dimasukkan dengan If…Then…Else… berantai dan dengan Select Case.
(8) Seorang pelanggan akan membeli product pada sebuah toko. Toko tersebut akan
memberikan diskon pada pelanggan dengan ketentuan:
Diskon 1: Pembelian antara 100000 sampai dengan 250000, setiap kelebihan dari
100000 mendapat diskon 15%
Diskon 2: Pembelian lebih 250000 sampai dengan 500000, setiap kelebihan dari
100000 mendapat diskon 12%
Diskon 3: Pembelian lebih dari 500000, setiap kelebihan dari 500000 mendapat
diskon 10%
Sebagai contoh si Fulan membeli setotal 300000, maka diskonnya adalah:
(300000-10000) * 12/100 = 24000
Contoh 1:
Untuk menentukan barisan bilangan 1, 2, 3, …., 10 maka bilangan mempunyai nilai
awal = 1, nilai akhir=10 dan step antar bilangan = 1, sehingga bisa ditulis dengan
For bilangan=1 To 10 Step 1
<Proses untuk barisan bilangan>
Next bilangan
Karena step=1, maka secara default tidak perlu dituliskan sehingga perintahnya bias
ditulis dengan:
For bilangan=1 To 10
<Proses untuk barisan bilangan>
Next bilangan
Contoh 3:
Menampilkan barisan bilangan 1, 4, 7, 10, 13, 16, 19, 22, .... 3N+1 dapat dilakukan
dengan:
For bilangan=0 To N Step -1
List1.AddItem 3*bilangan+1
Next bilangan
Contoh 4:
Menampilkan barisan fibbonanci sampai N kali (N bilangan bulat positif) dimana nilai
saat ini adalah jumlah dari nilai dua suku sebelumnya. Contoh barisan fibonanci: 1 1 2 3
5 8 13 21 34 ...
suku1=1
suku2=1
List1.AddItem suku1
List1.AddItem suku2
For i=3 To N
bil=suku1+suku2
List1.AddItem bil
suku1=suku2
suku2=bil
Next i
Contoh 5:
Menampilkan barisan bilangan kelipatan 3 yang lebih kecil dari 100 dan berhenti saat
bilangan tersebut juga kelipatan 7. Untuk menghentikan pengulangan For..Next sebelum
mencapai nilai akhir dapat dilakukan dengan perintah Exit For.
Contoh 6:
Menampilkan barisan N bilangan yang berganti-ganti 1 dan -1 seperti :
1 -1 1 -1 1 -1 1 -1 .....
adalah sebagai berikut:
bilangan = -1;
List1.Clear
For i=1 To N
bilangan = -1 * bilangan
List1.AddItem bilangan
Next i
Atau dengan cara:
List1.Clear
For i=1 To N
If i mod 2 = 0 then bilangan = -1 else bilangan = 1
List1.AddItem bilangan
Next i
Contoh 7:
Menampilkan barisan N bilangan yang berganti-ganti positif dan negatif seperti :
1 -2 3 -4 5 -6 7 -N .....
dapat dilakukan dengan cara mengalikan variable kontrol dari looping (i) dan bilangan
sebagai berikut:
List1.Clear
For i=1 To N
If i mod 2 = 0 then bilangan = -1 else bilangan = 1
List1.AddItem i*bilangan
Next i
Contoh 8:
Menampilkan bilangan bulat ganjil dari satu sampai dengan 11, ini merupakan looping
dengan akumulator yang dapat dituliskan sebagai berikut:
bilangan=1
While bilangan<=11
List1.AddItem bilangan
bilangan = bilangan + 2
Wend
Contoh 9:
2
Mencari nilai fungsi f(x) = - x + 3x – 2 dari x=-1 sampai dengan f(x) mendekati nol,
atau dalam arti |f(x)|<0.001, dengan step 0.01, dapat dituliskan dengan:
x = -1
fx = -x ^ 2 + 3 * x – 2
while abs(fx)>0.001
x=x+0.01
fx = -x ^ 2 + 3 * x – 2
wend
label1.Caption = fx
Contoh 10:
Menampilkan bilangan bulat ganjil dari satu sampai dengan 11, ini merupakan looping
dengan akumulator yang dapat dituliskan sebagai berikut:
bilangan=1
do
List1.AddItem bilangan
bilangan = bilangan + 2
Loop until bilangan>11
Contoh 11:
2
Mencari nilai fungsi f(x) = - x + 3x – 2 dari x=-1 sampai dengan f(x) mendekati nol,
atau dalam arti |f(x)|<0.001, dengan step 0.01, dapat dituliskan dengan:
x = -1
do
x=x+0.01
fx = -x ^ 2 + 3 * x – 2
loop until abs(fx) <= 0.001
label1.Caption = fx
Contoh 12.
Menampilkan n baris dari barisan bilangan 1 2 3 4 5 sebagai berikut:
12345
12345
12345
..............
Dapat ditulis dengan:
For baris = 1 To N
Kal=””
For i = 1 To 5
Kal = kal & str(i)
Next i
List1.AddItem kal
Next baris
Contoh 13.
Menampilkan 5 baris dari kombinasi barisan bilangan 1 2 3 4 5 sebagai berikut:
1
12
123
1234
12345
Contoh 12.
Menampilkan n baris dari barisan bilangan 1 2 3 4 5 sebagai berikut:
12345
54321
12345
54321
..............
Perhatikan bahwa pada baris ganjil hasilnya 1 2 3 4 5 dan pada baris yang genap
hasilnya adalah 5 4 3 2 1, maka perlu untuk mengetahui apakah baris itu baris
genap/ganjil untuk menentukan nilai awal, nilai akhir dan step. Dapat ditulis dengan:
For baris = 1 To N
If baris mod 2 =0 Then
Awal = 1 : Akhir = 5
Langkah = 1
Else
Awal = 5 : Akhir = 1
Langkah = -1
End If
Kal=””
For i = awal To akhir Step langkah
Kal = kal & str(i)
Next i
List1.AddItem kal
Next baris
Contoh 13:
Menampilkan hasil penjumlahan dari deret berikut:
1 + 2 + 3 + 4 + ... + N
dapat dilakukan dengan:
s=0
For i=1 To n
s = s + i
next i
Penulisan s=s+i dinamakan dengan akumulator, yaitu suatu variabel yang terus menerus
bertambah sesuai data. Akumulator ini banyak digunakan dalam penulisan kode program
dari rumus-rumus yang menggunakan jumlahan (sigma) sebagai berikut:
∑ f (x)
x
s = ∑(x −1)2
x =1
5.5. Latihan
1. Buatlah program untuk menampilkan barisan N buah bilangan yang dimulai dengan
1, bilangan kedua berselisih 1 dari bilangan pertama, bilangan ketiga berselisih 2 dari
bilangan kedua, ... bilangan ke n berselisih (n-1) dari bilangan ke
n-1 sebagai berikut:
1 2 4 7 11 16 22 ...
2. Sebuah obyek berjalan dari posisi x=0 sampai dengan x=10 dia kembali ke x=0,
kemudian di kembali x=10, dan demikian seterusnya sampai dia berputar (dari x=0
kebali ke x=0) sebanyak N kali. Buatlah program untuk menampilkan posisi obyek
tersebut.
3. Buatlah program untuk menampilkan barisan N bilangan sebagai berikut:
1 -2 3 -4 5 -1 2 -3 4 -5 1 -2 3 ....
4. Buatlah program untuk menampilkan barisan N buah bilangan biner sebagai berikut:
1 0 1 0 1 0 1 0 ...
5. Buatlah program untuk menampilkan barisan N buah bilangan biner sebagai berikut:
1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 ...
6. Buatlah program untuk menampilkan barisan N buah bilangan biner sebagai berikut:
1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 ...
7. Buatlah program untuk menampilkan nilai x yang berjalan dari 0 sampai 1 dengan
2
step 0.1, dan y = x – 3x + 2.
1 2 3 4 5 6 7 8
2 3 4 5 6 7 8 1
3 4 5 6 7 8 1 2
4 5 6 7 8 1 2 3
.............................
9. Buatlah program untuk menentukan dimana x dapat menyebabkan nilai fungsi
f(x) = x3 – 2x2 + x -1 menjadi |f(x)|<0.001 , dengan x berjalan dari -4 sampai dengan
4 dengan step 0.01.
10. Buatlah program untuk menghitung rumus deret sebagai berikut:
10
s = ∑(x − 5)2
x =0
s = ∑∑(−1) x+ y
y = 0 x=0
Perintah ini diletakkan sesuai kebutuhan apakah array ini hanya untuk subroutine (event)
lokal atau pada seluruh event di form.
Sebagai contoh untuk membuat array bilangan bulat yang dapat menampung 10 bilangan
dapat dituliskan dengan:
Dim bilangan(10) as integer
Bila jumlah array sudah ditentukan 10 maka tidak boleh menggunakan data lebih
dari 10, karena 10 menyatakan jumlah maksimum dari data yang akan ditampung
adalan suatu array. Sebagai contoh:
Bilangan(4) = 100 Perintah ini benar
Bilangan(12) = 8 Perintah ini salah karena batasnya sudah ditentukan 10.
Array pada Visual Basic dimulai dari indeks 0. Sehingga data pertama dituliskan
dengan var(0).
Visual Basic juga mengenal array dinamis, dimana jumlahnya bisa tak terbatas. Untuk
mendefinisikan array dinamis dapat dilakukan dengan mendefinisikan array tanpa
menuliskan jumlah maksimum arraynya sebagai berikut:
Dim variabel() as tipe_data
Untuk contoh nama di atas, dapat dituliskan dengan:
Dim nama() as string
n = n + 1
nama(n) = Trim(Text1.Text)
End Sub
End Sub
Dim n As Integer
End Sub
End Sub
End Sub
Next i
Contoh 3:
Membuat penjumlahan dua buah matrik a dan b yang berukuran sama (mxn)
menggunakan rumus:
c(i, j) = a(i, j) + b(i, j)
dapat dilakukan dengan:
For baris=1 To m
For kolom=1 To n
c(baris,kolom) = a(baris,kolom) + b(baris,kolom)
Next kolom
Next baris
Contoh 4:
Membuat perkalian dua buah matrik a dan b yang berukuran sama (nxn)
menggunakan rumus:
n
End Sub
End Sub
6.4. Latihan
(1) Buat program untuk memasukkan nama dan alamat menggunakan array, dan
ditampilkan di listbox. Masukkan nama dan tekan tombol Cari, tampilkan alamat
dari nama yang dipanggil, dengsn tampilan seperti gambar 6.6 berikut:
(2) Buat program untuk untuk memasukkan nama siswa dan nilai, dan cari nama siswa
yang mempunyai nilai terbaik, dengan tampilan seperti gambar 6.7 berikut:
(3) Buat program untuk memasukkan penjualan bulanan, dan menampilkan seluruh
selisih penjualan saat ini dikurangi dengan penjualan bulan yang lalu, yang ditulis
dengan:
selisih(bulan) = penjualan(bulan) – penjualan(bulan-1)
Dan menampilkan selisih penjualan terbesar untuk menunjukkan pada bulan apa
terjadi kemajuan penjualan terbesar. Dengan tampilan seperti gambar 6.8 berikut.
(4) Buat program untuk memasukkan jumlah penjualan komputer dalam bulanan dan
mingguan, dengan array 2 dimensi sebagai berikut:
Tampilkan semua jumlah penjualan komputer, dengan tampilan seperti gambar
6.9 berikut:
(5) Buat program untuk memasukkan jumlah user yang menggunakan internet di sebuah
warnet pada setiap harinya, dan menampilkan semua jumlah user per-hari.
Tampilkan juga, rata-rata dan pada hari ke berapa usernya yang paling banyak.
7.1. Subroutine
Subroutine atau procedure adalah suatu blok program terpisah yang digunakan
untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu. Kegunaan yang umum dari subroutine
adalah menghemat kode program bila terjadi proses yang sama diulang berkali-kali.
Salah satu bentuk subroutine di dalam visual basic dikenal dengan event dari komponen
Pada bab-bab sebelumnya sudah banyak digunakan subroutine ini. Penulisan subroutine
di dalam Visual Basic dibedakan menjadi 3 macam:
(1) Subroutine yang bersifat event dari komponen tertentu (subroutine ini sudah tersedia
dalam library Visual Basic sebagai modul OOP dalam Visual Basic) dituliskan
dengan:
Private Sub Komponen_Event(Input) <blok
program dalam subroutine>
…………………………………………………………………………………
End Sub
(2) Subroutine yang bersifat metode private dimana pemanggilan subroutinenya hanya
ditulis dengan nama subroutine (Subroutine ini adalah subroutine yang dibuat
sendiri), dituliskan dengan:
Private Sub Nama_Fungsi(Input)
<blok program dalam subroutine>
…………………………………………………………………………………
End Sub
(3) Subroutine yang bukan event atau metode, dimana pemanggilannya menggunakan
call NamaSubroutine, dituliskan dengan:
Sub Komponen_Event(Input)
<blok program dalam subroutine>
…………………………………………………………………………………
End Sub
Pemakaian Subroutine semacam ini banyak ditemui pada pemrograman game dalam
Visual Basic.
Modul Dasar Pemrograman 2 Dengan Visual Basic 76
Contoh Aplikasi 7.1:
Membuat subroutine pilihan option yang dipilih ketika option di-click seperti gambar
7.1 berikut:
Subroutine selain berupa event yang sudah disediakan oleh Visual Basic, bisa juga
berupa subroutine yang dibuat sendiri untuk keperluan khusus. Misalkan untuk
menampilkan hasil proses ke dalam listbox yang merupakan hasil dari proses yang
berulang.
End Function
7.3. Latihan
(1) Buat program untuk memasukkan nama, gaji pokok, tunjangan, potongan dan PPH
10%. Setiap pengisian diakhir dengan tekan ENTER untuk melanjutkan pengisian
yang berikutnya, misalkan habis mengetikkan nama tekan ENTER (kode ASCII=13)
maka kursor mengarah pada pengisian Gaji Pokok. Buatlah fungsi perhitungan gaji.
(3) Buat program untuk menghitung IPS (index Prestasi) mahasiswa menggunakan
fungsi bila nilai dan sks dari semua mata kuliah dalam satu semester dimasukkan
menggunakan variabel array.
Pada transkrip mahasiswa dalam satu semester terdapat mata kuliah yang jumlahnya
tidak lebih dari 20, Masukkan array mata kuliah, jumlah jam, jumlah sks dan nilai
huruf. Nilai huruf ini dikonversi ke nilai indeks untuk kemudian dihitung IPS
dengan rumus:
∑ N (k).S(k)
IPS = k
∑S(k)
k
Contoh Aplikasi 1:
Menghitung tanggal setelah 5 hari dari saat ini, dapat dilakukan dengan :
(1) Buat project baru dengan standardEXE, pada form isi property [Name] dengan
formLatihan81. Buatlah seperti gambar 8.1 di bawah ini:
Contoh Aplikasi 2:
Menghitung waktu setelah d detik dari saat ini, dapat dilakukan dengan:
(1) Buat project baru dengan standardEXE, pada form isi property [Name] dengan
formLatihan82. Buatlah seperti gambar 8.2 di bawah ini:
Perintah Time menghasilkan jam hari ini. Setiap penambahan waktu 1 dianggap 1
hari, untuk 1 detik harus dibagi dengan 24*60*60.
(3) Simpan project dengan nama projectLatihan82.
komponen Timer dengan ikon pada toolboxnya. Perintah timer ini sangat baik untuk
mengimplementasikan pengaruh waktu terhadap suatu proses seperti proses animasi atau
dalam pembuatan game supaya kecepatan dari game bisa diatur.
panjang = Len(kalimat)
Label1 = kalimat
Label1.Refresh
Timer1.Enabled = True End
Sub
Catatan:
kalimat= Right(kalimat, 1) & Left(kalimat, panjang - 1) menggunakan dua
fungsi Right dan Left. Fungsi Right(kalimat,1) digunakan untuk mengambil bil
8.3. Latihan
(1) Buat program untuk menghitung lama proses looping variabel x sebanyak 1000 kali
untuk menghitung y=2*x dan menampilkannya dalam ListBox, yang ditampilkan
oleh komponen label.
(2) Buat program untuk menampilkan jam digital pada label1 seperti gambar 8.7 di
bawah ini.
Saat file dibuka dengan cara semacam ini, maka file hanya bisa ditulisi dan bila file
tersebut sudah ada isinya sebelumnya, maka dianggap hilang. Atau dengan kata lain file
selalu dianggap baru. Cara menyimpan file semacam ini menghasilkan file yang bersifat
file text, sehingga bisa dibaca oleh text editor seperti notepad, wordpad atau microsoft
word.
Setelah file dibuka, langkah berikutnya untuk menyimpan data dalan variabel
ke file dapat dilakukan dengan:
Print #1, nama_variabel
Saat file dibuka dengan cara semacam ini, maka file hanya bisa dibaca dan tidak bisa
ditulisi. File yang bisa dibaca adalah file teks.
Untuk membaca data variabel ke dalam file, dapat dilakukan menggunakan perintah:
Input #1, nama_variabel
DriveListBox
DirListBox FileListBox
9.6. Latihan
(1) Dengan program contoh 9.3, buat dokumen berikut, dan simpan ke dalam
dokumen1.
BERJALAN DALAM GELAP
Maka tidak ada yang terlihat saat cahaya telah dimatikan
Kaki merangkak tanpa tujuan yang pasti
Hanya jiwa yang hidup yang dapat melangkah
(2) Buatlah program untuk membaca file teks dokumen1.txt dan tampilkan jumlah kata
yang ada dalam dokumen tersebut dengan tidak case-sensitif, artinya huruf besar dan
huruf kecil dianggap sama.
•
Col
um
n
Co
unt
•
Ro
w
Co
unt
•
Ch
art
Typ
e
Untuk
mengatur
tampilan
lebih baik,
gunakan
click kanan
dan pilih
Properties..
Obyek MsChart
Contoh Grafik Data Dengan
MSChart
Buat
project
baru,
tambahkan
komponen
MsChart.
Ambil dan
letakkan obyek
MsChart pada
form
Atur property
column count =
2 dan row count
= 10
Buat
CommandButt
on, isi
property
Caption
dengan Grafik
Data
Atur seperti
tampilan di
samping
Contoh Grafik Data Dengan
MSChart
Click CommandButton dan
tambahkan program berikut:
Private Sub Command1_Click()
For i = 1 To 10
dat1 = Int(10 * Rnd)
dat2 = Int(10 * Rnd)
MSChart1.Row = i
MSChart1.Column = 1
MSChart1.Data = dat1
MSChart1.Column = 2
MSChart1.Data = dat2
Next i
End Sub
Membuat Grafik Fungsi
2
F(x)=x -1
Buat
project
baru,
tambahkan
komponen
MSChart.
Tambahkan
obyek
MSChart,
atur
properti
column
count=1,
row
count=20,
charttype =
vtchChartT
ype2DLine
Tambahkan
CommandButt
on, atur
properti
caption =
Gambar Grafik
Atur
letaknya
seperti
gambar di
samping
Contoh Grafik Data Dengan
MSChart
Click CommandButton dan
tambahkan program berikut:
Private Sub Command1_Click()
For X = 1 To 10
MSChart1.Row = X
Y=X^2-1
MSChart1.Column = 2
MSChart1.Data = Y
Next i
End Sub
Membuat Grafik Fungsi
F(x)=sin(x)
Buat
project
baru,
tambahkan
komponen
MSChart.
Tambahkan
obyek
MSChart,
atur
properti
column
count=1,
row
count=60,
charttype =
vtchChartT
ype2DLine
Tambahkan
CommandButt
on, atur
properti
caption =
Gambar Grafik
Atur
letaknya
seperti
gambar di
samping
Contoh Grafik Data Dengan
MSChart
Click CommandButton dan
tambahkan program berikut:
Private Sub Command1_Click()
For X = 1 To 10
MSChart1.Row = X
Y = sin(X)
MSChart1.Column = 2
MSChart1.Data = Y
Next i
End Sub
Pengolahan Data
Grafik
Achmad Basuki
Surabaya Nopember 2005
Tujuan
Mengenalkan prinsip-prinsip
pengolahan citra
Melakukan proses pengolahan
citra untuk keperluan pengolahan
data grafik
Melakukan perbaikan informasi citra
Membuat aplikasi pengolahan citra
Materi
Prinsip Pengolahan Citra
Membaca Dan Menampilkan Data
Citra
Memperbaiki Kualitas Citra
Statistik Data Citra
Noise Dan Teknik Mereduksi Noise
Deteksi Tepi
Prinsip Pengolahan Data
Tabel 1.1. Bidang komputer dilihat dari input dan
outputnya
Output
Image Deskripsi
Input Image Image Pattern Reco
Processing Computer Vision
Deskripsi Computer Data Pro
Graphics lainnya
Citra Analog dan Citra
Digital
Achmad Basuki
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
PENS-ITS 2005
Materi
• Open File
• Menyimpan File Text
• Membaca File Text
• Update File Text
• Membuat Ujian On-Line
Open File
• Appereance
• = Flat
• AutoRedraw
• = True
Height
Width
• Picture =
Nama file
gambar •
ScaleMode =
Pixel
Obyek PictureBox
Property
Membaca Gambar Dari File
Letakkan picturebox pada form
Fungsi untuk membaca gambar dari
file dapat dilakukan dengan
mengatur attribut picture pada
picturebox atau menggunakan
perintah:
Picture1.Picture=LoadPicture(“Na
maFile”)
Membaca Gambar Dari File
Buat project baru.
Pada form,
atur property
ScaleMode=
Pixel
Tambahkan
pictureBox, atur
property
Appereance=Flat,
autoredraw=True,
Height=128 dan
Width=128
Tambahkan Label,
atur property
caption=Nama File.
Tambahkan
TextBox, atur
Name=txtFile,
Text=kosong
Tambahkan
CommandButton,
atur property
Caption=Load
Atur posisinya
seperti gambar di
samping.
Membaca Gambar Dari File
Click pada CommandButton, dan
tambahkan program sebagai berikut:
Private Sub Command1_Click()
namaFile = App.Path & "\" &
Trim(Text1) Picture1.Picture =
LoadPicture(namaFile) End
Sub
Program di atas mensyaratkan bahwa file
gambar harus berada pada folder yang sama
dengan program aplikasinya.
Konsep Warna RGB Pada
Picture
H X X X X X X
[1] Krisna D. Octovhiana, Cepat Mahir Visual Basic 6.0, Kuliah Berseri
IlmuKomputer.Com, Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
[2] Rahmat Putra, Malik Akbar, 140 Trik Inovatif Visual Basic, Elex Media
Komputindo , Jakarta 2004.
[3] Lukman Hakim, Pemrograman Game Dengan Visual Basic, Penerbit Andi
Yogyakarta, 2003.
[4] Achmad Basuki, Pengolahan Citra Digital Menggunakan Visual Basic, Graha Ilmu
Yogyakarta, 2005.