0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
74 tayangan

Modul Pemrograman 1

BAB I membahas konsep Visual Basic, termasuk perkembangan bahasa pemrograman dan Visual Basic, istilah-istilah yang digunakan, jenis aplikasi yang dapat dibuat, dan proses pembuatan Visual Basic. BAB II membahas pengenalan Visual Basic, meliputi instalasi, persyaratan perangkat keras, cara menjalankan VB, dan pengenalan antarmuka VB.

Diunggah oleh

Nurul Ulfa
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
74 tayangan

Modul Pemrograman 1

BAB I membahas konsep Visual Basic, termasuk perkembangan bahasa pemrograman dan Visual Basic, istilah-istilah yang digunakan, jenis aplikasi yang dapat dibuat, dan proses pembuatan Visual Basic. BAB II membahas pengenalan Visual Basic, meliputi instalasi, persyaratan perangkat keras, cara menjalankan VB, dan pengenalan antarmuka VB.

Diunggah oleh

Nurul Ulfa
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 83

BAB I

KONSEP VISUAL BASIC

Tujuan Instruksional Khusus :


1. Mahasiswa mampu Mengetahui perkembangan dari bahasa pemrograman
2. Mahasiswa mampu Mengetahui perkembangan dari Visual Basic dari GW – Basic,
Basica Obasic, Qbasic sampai Visual Basic
3. Mahasiswa mampu Mengetahui istilah-istilah dalam Visual Basic
4. Mahasiswa mampu Memahami jenis-jenis aplikasi yang dapat dibuat dengan Visual
Basic
5. Mahasiswa mampu membuat dan mengembangkan Visual Basic

Pokok Bahasan : Konsep Visual Basic

Deskripsi singkat : Dalam pertemuan ini akan mempelajari tentang pengertian visual
basic, perkembangan dari bahasa pemrograman berbasis DOS & windows,
perkembangan dari Visual Basic, keuntungan menggunakan Visual Basic, istilah (event
driven, GUI, DDE, OLE, DLL, Active X), Jenis-jenis aplikasi yang dapat dibuat dengan
Visual Basic, pembuatan & pengembangan Visual Basic (design, write code, create &
call procedure, test & debug, convert to runtime version, prepare distribute). Konsep
Visual Basic ini berguna untuk mengikuti perkuliahan berikutnya tentang konsep
pengenalan Visual basic

1
KONSEP VISUAL BASIC

1.1 Pengertian Visual Basic


Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti sehingga
pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan meskipun oleh
orang yang baru belajar membuat program. Hal ini lebih mudah lagi setelah hadirnya
Microsoft Visual Basic, yang dibangun dari IDE untuk membuat bahasa yang
sederhana dan mudah dalam pembuatan scriptnya (simple scripting language) untuk
graphic user interface yang dikembangkan dalam sistem operasi Microsoft Windows.
Visual Basic adalah salah suatu development tools untuk membangun aplikasi
dalam lingkungan Windows. Dalam pengembangan aplikasi, Visual Basic
menggunakan pendekatan Visual untuk merancang user interface dalam bentuk form,
sedangkan untuk kodingnya menggunakan dialek bahasa Basic yang cenderung
mudah dipelajari. Visual Basic telah menjadi tools yang terkenal bagi para pemula
maupun para developer dalam pengembangan aplikasi skala kecil sampai ke skala
besar.
Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang sangat mudah
dipelajari, dengan teknik pemrograman visual yang memungkinkan penggunanya untuk
berkreasi lebih baik dalam menghasilkan suatu program aplikasi. Ini terlihat dari dasar
pembuatan dalam visual basic adalah FORM, dimana pengguna dapat mengatur
tampilan form kemudian dijalankan dalam script yang sangat mudah.

1.2 Perkembangan Pemrograman


Evolusi Bahasa Pemrograman Berbasis DOS dan Windows
 Generasi I ( 1940 ) : Mesin Code ( Bahasa mesin )
 Generasi II ( 1950 ) : Assembly language ( Bahasa Rakitan )
 Generasi III ( 1960 ) : High Level ( Cobol & Fortran )
 Generasi IV ( 1970 ) : Query and DatabaseLanguages
 Generasi V ( 1980 ) : Sistem Pakar

2
1.3 Perkembangan dari Visual Basic
 GW Basic Basica OBasic QBasic Visual Basic
 Microsoft Visual Basic 3.0 menggunakan Sistem operasi Windows 3.1
 Microsoft Visual Basic 4.0 menggunakan Sistem operasi16 bit Windows 3.1
dan 32 bit Windows 95
 Microsoft Visual Basic 5.0 menggunakan Sistem operasi Windows 95 dan
windows NT
 Microsoft Visual Basic 6.0 menggunakan Sistem operasiWindows 9x, 2000,
Windows XP dan windows NT

1.4 Keuntungan menggunakan Visual Basic


 Mendukung pembentukan program aplikasi berbasis windows (jendela –
jendela ) dengan menu yang menarik dan professional.
 Jendela yang dihasilkan dapat dipindah-pindahkan ( Moveable ) dan
diperbesar atau diperkecil ( Resizeable )
 Microsoft Visual Basic secara otomatis dapat mengenal dan memanfaatkan
mouse
-

1.5 Istilah-istilah Visual Basic


 Event-Driven, artinya setiap aplikasi yang ada digerakan oleh user
 GUI ( Grafical Unit Interface ) adalah pemrograman yang menggunakan
tampilan grafik sebagai alat komunikasi dengan pemakainya
 DAO, ADODB, ADODC, Dll dukungan untuk memudahkan akses terhadap
database lain
 OLE ( Object Linking dan Embedding ) kemudahan menghubungkan
beberapa aplikasi dalam Windows
 Active X aplikasi yang digunakan oleh pengguna internet
 OCX dukungan untuk menggunakan tolls tambahan

3
 DLL ( Dynamic Link Library ) adalah kumpulan library untuk menggabungkan
program dalam microsoft Visual Basic dengan bahasa pemrograman lainnya
 DDE ( Dynamic Data Exchange ) Dukungan kemudahan pertukaran dalam
membangun program

1.6 Jenis-jenis Aplikasi yang dapat dibuat oleh Visual Basic


Dengan Visual Basic 6 (VB6) kita bisa membangun database dengan mudah dan
bisa membangun multi project secara simultan, bahkan membangun aplikasi database
client server performa tinggi yang mampu :
 mengakses Microsoft SQL-Server
 mendukung Remote Automation dan DCOM
 memakai visual Query dan rancangan koneksi jaringan
 mendukung transact SQL debug serta Remote Data Objek 2.0

4
BAB II
PENGENALAN VISUAL BASIC

Tujuan Instruksional Khusus :


1. Mahasiswa dapat mengetahui kebutuhan perangkat keras yg digunakan untuk Visual
Basic
2. Mahasiswa dapat melakukan instalasi Visual Basic
3. Mahasiswa mampu menjalankan Visual Basic
4. Mahasiswa mengenal interface yang ada dalam Visual Basic

Pokok Bahasan : Pengenalan Visual Basic

Deskripsi singkat : Dalam pertemuan ini akan mempelajari tentang Instalasi,


kebutuhan perangkat computer, Cara menjalankan Visual Basic, mengenal interface
dalam Visual Basic (Menu, Toolbar, Form, Window Code, Toolbox, Project Explorer,
Window Properties, Window Form Layout, Window Immediate) Konsep Visual Basic ini
berguna untuk mengikuti perkuliahan berikutnya tentang pembuatan form.

5
P ENGENALANVISUALBASIC

2.1 Instalasi Visual Basic 6


Langkah- langkah untuk menginstall VB6 adalah :
1. Buka Folder master installer Visual Basic 6.0 , buka isinya kemudian klik
ganda pada setup.exe sehingga akan muncul kotak dialog yang pertama
kemudian klik next.
2. Kotak dialog yang kedua akan muncul, baca agreement jika setuju klik I
accept the agreement dan klik next.
3. Kotak dialog yang ketiga akan muncul, isikan nomor produk yang tertera
pada VB6 isikan 1 terus sampai selesai lalu klik next.
4. Kotak dialog yang keempat akan muncul, klik install Visual Basic 6 klik next,
program InstallShield akan bekerja dan muncul kotak dialog kelima yang
isinya tentang aturan hukum pembajakan ada aturan main yang harus
disepakati bersama yaitu EULA(End User Lisence Agreement) perjanjian
antara Microsoft dengan user, klik continue.
5. Kotak dialog yang keenam akan muncul, secara default VB6 akan akan
membuat folder yang terletak C:\Program files\DevStudio\VB. klik ok.
6. Kotak dialog yang ketujuh akan muncul, menyediakan pilihan setup Typical
atau Custom lalu klik ok, nama program VB6 secara default adalah Microsoft
Visual Basic 6 lalu klik continue proses penyalinan hardisk dimuali pada
langkah ini .
7. Setelah proses mencapai 100% akan muncul tampilan yang memberi tahu
bahwa proses instalasi akan komplet. Klik ok, VB6 akan meminta untuk
merestart windows agar hasil proses instalasi sesuai dengan rencana.
8. Klik tombol restart windows, lengkaplah proses instalasi VB6. Untuk melihat
hasilnya, dari menu Start arahkan pointer ke Microsoft Visual Basic 6, maka
akan tampil kelompok dari program Visual Basic 6.

6
2.2 Kebutuhan Perangkat Komputer
 Sistem Operasi 32 bit seperti Windows 95 dst, Windows NT 4.0 atau 3.51
 IBM PC atau yang kompatibel dengan prosesor 486 keatas
 RAM 16 MB keatas
 VGA dengan resolusi yang cukup tinggi
 Ruangan hardisk yang memadai untuk menyuimpan program VB6

2.3 Microsoft Visual Basic tersedia dalam 3 ( tiga ) edisi, yaitu :


 Learning edition, merupakan edisi khusus yang perlengkapannya sangat
minimal tapi sudah cukupbagi para pemula yang hanya menciptakan program-
program sederhana.
 Profesional edition, telah melengkapi semua peralatannya untuk membuat
program.
 Enterprise edition, merupakan edisi terlengkap, termasuk didalamnya untuk
pembuatan aplikasi-aplikasi client server dalam jaringan dan MS-Source Safe.

2.4 Menjalankan VISUAL BASIC 6


Untuk menjalankan VB6 ada beberapa cara yang dapat digunakan, yaitu :
 Dari Menu Start pilih program – Microsoft Visual Studio 6 – lalu klik icon Visual
basic 6
 Klik ganda icon Visual Basic 6 pada Dekstop
 Klik ganda ekstensi .MAK pada Window Eksplorer
 Klik ganda file VB6.EXE pada Windows Eksplorer. File ini secara default
terletak pada folder C:\Program files\Microsoft VisualStudio\VB98

7
Salah satu cara untuk mengaktifkan IDE Visual Basic adalah menjalankannya dari
Menu Start, pilih menu All Program, dan pilih Microsoft Visual Basic 6.0 dan
akhirnya Microsoft Visual Basic 6.0.

Gambar 1. Mengaktifkan IDE Visual Basic 6.0

2.5 Memilih jenis Project

Sesaat kita aktif di IDE Visual Basic, maka anda akan dihadapkan kepada
suatu pilihan terhadap jenis Project yang ingin anda buat sebagaimana yang
ditunjukan oleh Gambar 2

Gambar 2. New Project ditampilkan sesaat menjalankan Visual Basic 6.


Sebagai langkah awal dari proses belajar adalah memilih project Standard EXE.

8
2.6 Mengenal Interface dalam menu Visual Basic
Interface antar muka Visual Basic 6.0, berisi menubar, toolbar, toolbox, form,
project explorer dan properties seperti terlihat pada gambar 3. berikut:

Gambar 3. Interface antar muka Visual Basic 6.0

2.6.1 Keterangan Interface


Sebagaimana dengan proses belajar ini, kita akan fokus pada beberapa jendela
yang penting terlebih dahulu sehingga konsentrasi tidak menjadi terpecah. Adapun
jendela-jendela yang perlu anda perhatikan adalah sebagai berikut :
 Menu Bar, digunakan untuk memilih tugas-tugas tertentu seperti menyimpan project,
membuka project, dll
Main Toolbar, digunakan untuk melakukan tugas-tugas tertentu dengan cepat.
 Jendela Project, jendela ini berisi gambaran dari semua modul yang terdapat dalam
aplikasi anda. Anda dapat menggunakan icon Toggle Folders untuk menampilkan
modul-modul dalam jendela tersebut secara di group atau berurut berdasarkan nama.
Anda dapat menggunakan Ctrl+R untuk menampilkan jendela project, ataupun
menggunakan icon Project Explorer.

9
 Jendela Form Designer, jendela ini merupakan tempat anda untuk merancang user
interface dari aplikasi anda. Jadi jendela ini menyerupai kanvas bagi seorang pelukis.
 Jendela Toolbox, jendela ini berisi komponen-komponen yang dapat anda gunakan
untuk mengembangkan user interface.
 Jendela Code, merupakan tempat bagi anda untuk menulis koding. Anda dapat
menampilkan jendela ini dengan menggunakan kombinasi Shift-F7.
 Jendela Properties, merupakan daftar properti-properti object yang sedang terpilih.
Sebagai contohnya anda dapat mengubah warna tulisan (foreground) dan warna
latarbelakang (background). Anda dapat menggunakan F4 untuk menampilkan jendela
properti.
 Jendela Form Layout, akan menunjukan bagaimana form bersangkutan ditampilkan
ketika runtime.

Jika jendela-jendela tersebut tidak ada, anda dapat memunculkannya dengan Menu
View dan pilih :
 Project Explorer (Ctrl+R)
 Properties Windows (F4)
 Form Layout Windows
 Property Pages (Shift+F4)
 Toolbox
 Color Pallete
 Toolbars

2.6.2 ToolBox
Toolbox berisi komponen-komponen yang bisa digunakan oleh suatu project
aktif, artinya isi komponen dalam toolbox sangat tergantung pada jenis
project yang dibangun. Komponen standar dalam toolbox dapat dilihat pada
gambar 4 berikut ini.

10
Gambar 4 ToolBox

Adapun secara garis besar fungsi dari masing-masing kontrol tersebut adalah sebagai
berikut :
• Pointer bukan merupakan suatu kontrol; gunakan icon ini ketika anda ingin
memilih kontrol yang sudah berada pada form.
• PictureBox adalah kontrol yang digunakan untuk menampilkan image dengan
format: BMP, DIB (bitmap), ICO (icon), CUR (cursor), WMF (metafile), EMF
(enhanced metafile), GIF, dan JPEG.
• Label adalah kontrol yang digunakan untuk menampilkan teks yang tidak dapat
diperbaiki oleh pemakai.
• TextBox adalah kontrol yang mengandung string yang dapat diperbaiki oleh
pemakai, dapat berupa satu baris tunggal, atau banyak baris.
• Frame adalah kontrol yang digunakan sebagai kontainer bagi kontrol lainnya.

11
• CommandButton merupakan kontrol hampir ditemukan pada setiap form, dan
digunakan untuk membangkitkan event proses tertentu ketika pemakai
melakukan klik padanya.
• CheckBox digunakan untuk pilihan yang isinya bernilai yes/no, true/false.
• OptionButton sering digunakan lebih dari satu sebagai pilihan terhadap beberapa
option yang hanya dapat dipilih satu.
• ListBox mengandung sejumlah item, dan user dapat memilih lebih dari satu
(bergantung pada property MultiSelect).
• ComboBox merupakan konbinasi dari TextBox dan suatu ListBox dimana
pemasukkan data dapat dilakukan dengan pengetikkan maupun pemilihan.
• HScrollBar dan VScrollBar digunakan untuk membentuk scrollbar berdiri sendiri.
• Timer digunakan untuk proses background yang diaktifkan berdasarkan interval
waktu tertentu. Merupakan kontrol non-visual.
• DriveListBox, DirListBox, dan FileListBox sering digunakan untuk membentuk
dialog box yang berkaitan dengan file.
• Shape dan Line digunakan untuk menampilkan bentuk seperti garis, persegi,
bulatan, oval.
• Image berfungsi menyerupai image box, tetapi tidak dapat digunakan sebagai
kontainer bagi kontrol lainnya. Sesuatu yang perlu diketahui bahwa kontrol
image menggunakan resource yang lebih kecil dibandingkan dengan PictureBox
• Data digunakan untuk data binding
OLE dapat digunakan sebagai tempat bagi program eksternal seperti Microsoft
Excel, Word, dll.

12
BAB III
FORM

Tujuan Instruksional Khusus :


1. Mahasiswa Mengerti dan memahami pembuatan form
2. Mahasiswa dapat menggunakan beberapa Toolbox dan Command Button dalam
form

Pokok Bahasan : FORM

Deskripsi singkat : Dalam pertemuan ini akan mempelajari tentang Menjelaskan form

dan propertinya, cara mendesain form dengan menggunakan beberapa Toolbox seperti

Label, Textbox dan command Button.

13
FORM

3.1 Form
Form adalah tempat untuk pembuatan window. Kontrol diletakkan pada form.
Kontrol ini misalnya tombol check box, radio button, memo, label, panel, dan
sebagainya. Pada form tersedia tombol :
1. Tombol Minimize untuk mengubah window menjadi icon.
2. Tombol Maximize untuk memperbesar ukuran sehingga memenuhi layar monitor
pada saat itu tombol berubah menjadi tombol Restore yang berfungsi
mengembalikan ke ukuran sebelumnya.
3. Tombol Close untuk menutup window. Jika aplikasi mengandung sebuah window,
maka Close sekaligus berfungsi penutup program.

3.2 Mengaktifkan Form


Untuk mengaktifkan form atau jendela form ada beberapa cara, yaitu :
 Buka Visual Basic
 Klik tombol View Object pada Window Project
 Dari menu View klik perintah Object
 Tekan tombol Shift + F7 pada keyboard
Untuk mengaktifkan view code atau jendela kode ada beberapa cara, yaitu :
 Buka Visual Basic
 Klik tombol View Object pada Window Project
 Dari menu View klik perintah Object
 Tekan tombol Shift + F7 pada keyboard

14
Gambar 5. Jendela Form

Gambar 6. Jendela Kode

15
Konsep dasar pemrograman Visual Basic 6.0, adalah pembuatan form dengan
mengikuti aturan pemrograman Property, Metode dan Event. Hal ini berarti:

1. Property: Setiap komponen di dalam pemrograman Visual Basic dapat diatur


propertinya sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Property yang tidak boleh dilupakan
pada setiap komponen adalah “Name”, yang berarti nama variabel (komponen)
yang akan digunakan dalam scripting. Properti “Name” ini bisa diatur melalui
jendela Properties, sedangkan nilai propertis yang lain bisa diatur melalui script
seperti
Label1.Visible = False

2. Metode: Bahwa jalannya program dapat diatur sesuai aplikasi dengan


menggunakan metode pemrograman yang diatur sebagai aksi dari setiap
komponen. Metode inilah tempat untuk mengekpresikan logika pemrograman
dari pembuatan suatu program aplikasi.

3. Event: Setiap komponen dapat beraksi melalui event, seperti event click pada
command button yang tertulis dalam layar script Command1_Click, atau event Clict
pada Texbox yang tertulis dengan Text1_Click. Pengaturan event dalam setiap
komponen yang akan menjalankan semua metode yang dibuat.

Tabel 1. Event Form


Event Keterangan
Active Terjadi saat sebuah form menjadi window aktif
Click Terjadi saat pemakai mengklik form
DbClick Terjadi saat pemakai melakukan klik ganda form
Deaactive Terjadi saat form lain menjadi window aktif
DragDrop Terjadi saat proses drag melewati form selesai
DragOver Terjadi saat proses drag melewati form
GotFocus Terjadi saat form mendapat focus
KeyDown Terjadi saat pemakai menekan keyboard dan property

16
KeyPreview kontrol pada form bernilai True. Sebaliknya,
kontrol akan memakai event KeyDown
KeyPress Terjadi saat pemakai menekan sebuah tombol pada keyboard
melewati form
KeyUp Terjadi saat pemakai melepas penekanan tombol
LinkClose Terjadi saat proses DDE terhenti
LinkError Terjadi saat proses DDE gagal
LinkExecute Terjadi saat proses DDE mulai dijalankan
LinkOpen Terjadi saat proses DDE mulai
Load Terjadi saat form diaktifkan dan sebelum tampak di layar
LostFocus Terjadi saat form kehilangan focus
MouseDown Terjadi saat pemakai menekan mouse melewati form
MouseMove Terjadi saat pemakai melepas mouse melewati form
Paint Terjadi saat VB harus menggambarkan form
QueryUnloa Terjadi beberapa saat sebelum aplikasi dihentikan. Resize
d terjadi pada saat pemakai mengubah ukuran form. Unload
terjadi saat form diaktifkan menggunakan pernyataan Unload.

Tabel 2. Properti Form


Properti Keterangan
AutoRedraw Jika True, VB secara otomatis menggambar ulang gambar
pada form karena window lain menghilangkan gambar. Jika
False (default), VB tidak akan me-redraw secara otomatis
BackColor Warna background form. Pemakai bias menentukan dengan
angka heksadecimal atau memilih warna yang sesuai dari
palet warna
BorderStyle 0 tanpa garis batas, 1 untuk garis tetap, 2 (default) untuk garis
yang ukurannya bias diubah, 3 garis tetap dengan dua baris
pada pinggirnya

17
Caption Teks yang tampil pada judul form. Nilai Caption secara default
adalah nama form
ClipControls Jika True (default), Paint even akan bekerja
ControlBox Jika True (default), form akan mengandung tombol control
DrawMode Menyediakan 16 komposisi yang terkait dengan gambar
dalam menghasilkan efek gambar khusus
DrawStyle Menyediakan 7 komposisi untuk menentukan tampilan garis
dalam gambar
DrawWidth Menentukan lebar garis pada form
Enabled Jika true (default), form dapat menanggapi events
FillColor Warna untuk mengisi gambar pada form
FillStyle Menyediakan 8 macam corak pengisi bidang gambar
FontBold Untuk menentukan ukuran tebal font pada form maupun pada
sat pencetakan. Tidak berpengaruh pada property Caption
FontItalic Untuk menentukan bentuk miring font pada form maupun
pada saat pencetakan. Tidak berpengaruh pada property
Caption
Font Name Untuk menentukan jenis font pada form maupun pada saat
pencetakan. Tidak berpengaruh pada property Caption
FontSize Untuk menentukan ukuran font pada form dan saat
pencetakan. Tidak berpengaruh pada property Caption
FontStrikethru Untuk menntukan garis coret pada font di form maupun pada
saat pencetakan. Tidak berpengaruh pada property Caption
FontTranspare Untuk menghasilkan efek transparent font pada form maupun
nt pada pencetakan. Tidak berpengaruh pada property Caption
FontUnderline Untuk menentukan garis bawah font di form maupun pada
saat pencetakan. Tidak berpengaruh pada property Caption
ForeColor Untuk menentukan warna latar depan font di form maupun
pada saat pencetakan. Tidak berpengaruh pada property

18
Caption
Height Untuk menentukan ukuran tinggi form
HelpContextID Menyediakan nomor pengenal dalam penyusunan context-
sensitive help
Icon Untuk menentukan icon aplikasi
KeyPreview Jika False (default), control yang menerima focus menerima
bias menerima event-event berikut KeyDown, KeyUp dan
KeyPress sebelum form. Jika bernilai True, form akan
menerima event sebelum kontrol terfikus
Left Ukuran posisi kiri, terhitung dari pinggir form
LinkMode 0 (default) akan melumpuhkan DDE, 1 DDE otomatis DDE, 2
Dde terkode, 3 permintaan terkode
LinkTopic Menentukan aplikasi sumber dan topik DDE
MaxButton Jika True (default), tombol Maximize muncul pada form pada
saat runtime. Jika false, pemakai tidak bias me-maximize form
MDIChild Jika True, form akan jenis MDI. Jika False (default), form
bukan form MDI
Name Nama form, default Form 1
Picture File gambar yang menampilkan background form
ScaleHeight Tinggi form, ScaleMode untuk menentukan unit pengukuran
yang digunakan
ScaleLeft Jarak dari kiri layar ke batas kiri form
Scale Mode Untuk menentukan pengukuran koordinat pada form
ScaleTop Jarak dari sisi atas layar ke batas atas form
Scale Width Untuk menentukan lebar form
Top Posisi batas atas form
Visible Bernilai True atau False, sehingga form bias tampak atau
hilang
Width Lebar form dalam satuan twip

19
3.3 Mengambil Komponen pada ToolBox
Untuk mengambil suatu komponen dari [Toolbox] dapat dilakukan dengan click
komponen tersebut, kemudian klik atau tarik pada posisi yang benar pada form.
Sebagai contoh mengambil label dari Toolbox dapat dilakukan dengan cara seperti
gambar 7 di bawah ini.

Gambar 7. Cara Mengambil Label dari ToolBox

Langkah-langkah mengambil label dari toolbox untuk dipasangkan dalam form


adalah sebagai berikut:
1. Click ikon [Label] pada [ToolBox]
2. Pindahkan ke posisi dimana label itu akan diletakkan
3 Clik dan tarik sampai ukurannya benar lalu lepaskan
Langkah berikutnya adalah memberikan teks pada label, misalkan “Nama
Kita”, maka pilihan properti Caption, dan isi dengan Nama Kita. Hasil tampilan
program adalah sebagai berikut:

20
Gambar 8. Layout pada form

3.4 Menampilkan Form


Untuk mengetahui hasil dari aplikasi yang kita buat adalah dengan menggunakan
salah satu cara berikut :
1. Tekan tombol keyboard F5
2. Klik menu Run, dan klik pilihan Run
3. Klik tombol Run yang ada pada ToolBar
Sehingga hasil program adalah:

Gambar 9. Hasil Program

21
3.5 Penentuan Form Awal
Untuk menentukan form mana yang harus tampil pertama kali menggunakan
kotak dialog Project Properties. Kotak ini dapat diaktifkan dengan perintah
Project>project Properties. Kemudian pada tab General, terdapat combo box StartUp
Object digunakan untuk memilih form awal.

Gambar 10. Penentuan Form Awal

3.6 Menentukan Ukuran dan Letak Form


Menggunakan pointer pada ToolBox, Menggunakan property form Height untuk
jarak atas bawah form dan Width untuk mengatur jarak kanan kiri form. Satuannya
adalah twip, point, pixel, inchi dan sebagainya. Bisa dipilih melalui property ScaleMode
Menggunakan property Top dan Left untuk mengubah letak form dibandingkan dengan
letak layar monitor

3.7 Mengatur Properti Form


Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Klik area Form Designer yang kosong

22
2. Perhatikan dan lihat daftar property form yang dipilih tadi. Jika tidak tampak
semua, kita dapat menggunakan scrollbar yang ada di sebelah kanan window
properties.
3. Klik kotak isikan property yang akan diatur
4. Ubah nilainya, dan akhiri dengan menekan tombol enter
5. Ulangi mulai langkah ke-2 untuk mengatur property yang lain

3.8 Membuat Banyak Form


Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Pada jendela Project Explorer, klik Project, lalu pada menu yang muncul pilih
ADD>Form
2. Klik pada icon Form untuk menambahkan jendela form yang kosong, lalu klik
Open
3. Ulangi langkah di atas sehingga kini kita memiliki tiga buah jendela Form di
dalam proyek Project1 dengan nama Form1, Form2, Form3.
4. Kini klik pada jendela Form1 agar aktif
5. Klik ganda icon Command Button pada ToolBox untuk membuat sebuah
kontrol tombol perintah pada Form1
6. Ulangi langkah di atas sebanyak dua kali sehingga kita memiliki tiga buah
kontrol Command Button. Atur posisinya sehingga tampak seperti gambar
berikut ini
Ubah property Caption untuk ketiga tombol perintah tersebut menjadi seperti di
Tabel bawah ini
Tabel 3. Property Commond Button
Kontrol Properti Nilai
Command1 Caption Buka Form 2
Command2 Caption Buka Form 3
Command3 Caption EXIT

23
Pilih menu View>Code untuk menampilkan jendela Code, lalu ketikkan kode
program di bawah ini.
Jalankan Form dengan menekan tombol F5
Perintah untuk menutup form dari memori :
Unload Namaform
Kalau kode dijalankan pada form tersebut, cukup dengan perintah :
Unload Me
Penampilan Form
Perintah untuk menampilkan form yang telah aktif di memori tetapi belum tampak.
Namaform.Show
Sedangkan perintah untuk menyembunyikan form adalah :
Namaform.Hide
Kalau kode dijalankan pada form tersebut, cukup dengan perintah :
Me.Hide

24
BAB IV
PROJECT – PROJECT VISUAL BASIC

Tujuan Instruksional Khusus :


1. Mahasiswa mampu membuat proyek
2. Mahasiswa mampu bekerja dengan mendesain file proyek pada Visual Basic yang
digunakan

Pokok Bahasan : Memahami Proyek-Proyek Visual Basic

Deskripsi singkat : Dalam pertemuan ini akan mempelajari tentang . Memahami,


proyek-proyek Visual Basic, jenis-jenis proyek, memilih proyek, komponen-komponen
proyek, project Explorer Window, dasar-dasar Visual Basic Code, window Code,
Procedures, Sub Procedure , general Procedure, event Procedure, function Procedure.
Memahami Proyek-proyek ini berguna untuk mengikuti perkuliahan berikutnya tentang
Mengenal Variabel, Konstanta Tipe Data Dan Operator Dalam Visual Basic.

25
PROJECT – PROJECT VISUAL BASIC

4.1 Project (Proyek)


Proyek adalah file pusat yang mengelola dan mencatat seluruh file-file yang
dibutuhkan untuk membentuk suatu aplikasi. File proyek ini akan menyimpan semua
komponen, perubahan, serta apa saja yang berhubungan dengan aplikasi. Proyek ini
akan disimpan pada file dengan akhiran VBP.
Untuk melihat dan mengelola semua file yang mendukung aplikasi yang kita buat,
disediakan sebuah Jendela Project Explorer. Project Explorer ditampilkan dalam bentuk
struktur pohon. Kita bisa mengklik tombol bertanda minus (-) untuk menutup cabang,
atau tombol bertanda plus (+) untuk membuka / menampilkan cabang. Untuk bekerja
pada komponen tertentu, klik ganda pada komponen tersebut. Contoh jika kita memiliki
tiga buah form, utnuk menampilkan form yang ingin diedit atau dimanipulasi, klik ganda
pada nama form tersebut pada jendela Project Explorer.
Pada bagian atas Project Explorer ini terdapat tiga buah icon yang berfungsi
untuk memanipulasi komponen-komponen pada aplikasi Visual Basic. Ketiga tombol
tersebut adalah :
Tabel 4. Icon Project Explorer
TOOLBAR NAMA FUNGSI
View Code Menampilkan Jendela Code

View Object Menampilkan Jendela Form

Toggle Mengubah-ubah tampilan


Folders folder pada jendela Project
Explore

26
Pada Project Explorer ditampilkan dua buah aspek penting dari proyek yaitu ;
1. Nama Internal yang digunakan di dalam proyek. Nama ini yang menjadi
identitas dari sebuah objek.
2. Nama File Eksternal yang digunakan untuk menyimpan komponen-komponen
aplikasi. Nama file ini ditulis di dalam tanda kurung pada jendela Project Explorer.

Gambar 11. Project Explorer menampilkan semua file yang mendukung aplikasi

Sebagai contoh pada gambar di atas, aplikasi yang ditampilkan pada Project Explorer
mengandung file- file sebagai berikut :
Tabel 5. Komponen Project Explorer
NAMA KOMPONEN NAMA FILE KETERANGAN
Project1 StepUp.vbp File Proyek
Form1 StepUp.frm File Form
Module1 StepUp.bas File Modul

Aplikasi di atas memiliki tiga buah file, yaitu file proyek, file untuk form, dan file
untuk modul. Pada tabel di atas, nama komponen adalah nama internal yang diberikan
sebagai identitas komponen tersebut di dalam Visual Basic. Pada keseluruhan
pemrograman nanti, nama inilah yang akan digunakan jika dibutuhkan di dalam proses
pemrograman. Tetapi komponen di atas disimpan di dalam hard disk tidak harus

27
dengan nama internalnya. Contoh, komponen form yang memiliki nama internal Form1
disimpan dalam file dengan nama StepUp.frm.
Saat aplikasi disimpan, Visual Basic juga akan meminta menyimpan semua file
pendukung aplikasi tersebut. Misalnya file form yang berahiran FRM, file modul yang
berakhiran BAS, dsb. Kita bisa memberi nama apa saja untuk file-file ini, tetapi agar
tidak membingungkan sebaiknya berilah nama yang masih berhubungan dengan file
proyek utama (lihat contoh di atas).

4.2 Dasar- Dasar Visual Basic Code


4.2.1 Window Code (Jendela Code)
Jendela code adalah salah satu jendela yang penting di dalam Visual Basic.
Jendela ini berisi kode-kode program yang merupakan instruksi-instruksi untuk aplikasi
visual Basic. Setiap objek pada Visual Basic dapat ditambah dengan kode-kode
program untuk melakukan tugas-tugas tertentu, misalnya menutup aplikasi,
membatalkan perintah, dan sebagainya
Pada saat menjalankan visual basic, jendela ini tidak akan ditampilkan pada layar.
Untuk menampilkannya, ada beberapa cara, yaitu :
 Pilih menu View > Code
 Klik ganda objek tertentu pada form window, atau
 Klik kanan pada komponen yang diinginkan, lalu pilih View Code.
Pada jendela ini ditampilkan tiga hal utama yaitu:
 Nama Objek/control
 Nama event : jenis evet yang dialami oleh objek atau control.
 Metode/kode program : instruksi yang akan dijalankan jika objek tersebut
mengalami event tertentu.
Kode – kode program yang ditulis pada jendela Code ini tidak akan dijalankan
sebelum kita menjalankan aplikasi (dengan menekan tombol F5). Jadi kita baru akan
mengetahui apakah instruksi – instruksi yang diketikkan itu efektif setelah aplikasi
dijalankan seluruhnya.

28
Nama
Nama Event
Objek/
Kontrol

Tempat
menulis kode
program

Gambar 12. Jendela Code

4.2.2 Procedure
Procedure digunakan untuk memadatkan tugas-tugas berulang ataupun proses
proses yang digunakan bersama, seperti perhitungan yang sering dilakukan , text dan
manipulasi kontrol, serta operasi database.
Keuntungan pemakaian procedure dalam program :
 Procedure memungkinkan untuk memecahkan program pada unit logika yang
lebih kecil, sehingga dapat dengan mudah melakukan proses debug daripada
jika keseluruhan program tanpa menggunakan procedure.
 Procedure yang digunakan dalam suatu program dapat bertindak sebagai
suatu blok yang dibangun untuk program lain dengan sedikit perubahan atau
tanpa perubahan sama sekali.

Ada beberapa jenis procedure yang digunakan dalam Visual Basic :


 Sub procedure yang tidak mengembalikan nilai.
 Function procedure yang mengembalikan nilai.
 Property procedure yang dapat mengembalikan nilai dan diisi nilai yang
mengacu pada suatu objek.

29
a. Sub Procedure
Syntax penulisan Sub Procedure :
[Private|Public][Static]Sub namaprosedur(argument-argumen)
pernyataan-pernyataan
End Sub
Setiap kali procedure dipanggil, maka pernyataan-pernyataan yang berada di
antara Sub dan End Sub akan dijalankan.
Argumen pada procedure adalah nilai yang akan dilewatkan saat
pemanggilan procedure.
Sub Procedure dapat dibagi menjadi dua yaitu:
General Procedure, procedure yang diaktifkan oleh aplikasi.
Event Procedure, procedure yang diaktifkan oleh system sebagai respon
terhadap event.
Contoh :
Sub Tengah yang dapat digunakan untuk menampilkan form ke tengah layar,
dimana x adalah parameter yang merupakan form yang akan dibuat ke
tengah layar.
Sub Tengah(x As Form)
x.Top = (Screen.Height – x.Height) \ 2
x.Left = (Screen.Width – x.Width) \ 2
End Sub
Private Sub Form_Load()
Call Tengah(Me)
End Sub

b. Function Procedure
Pada Visual Basic telah tersedia berbagai fungsi bawaan seperti Sqr, Cos,
dan Chr, tetapi fungsi- fungsi yang tersedia tersebut bersifat umum dan
kadang-kadang tidak memenuhi kebutuhan programmer, untuk keperluan

30
tersebut kita dapat menciptakan fungsi-fungsi sendiri yang dikenal dengan
Function Procedure.
Syntax penulisan Function Procedure :
[Private|Public][Static]Function namaprocedure
(argument-argumen) [As type]
statements
End Function

Contoh Fungsi ciptaan untuk mengosongkan text.

Sub Kosong()
Text1.Text = ””
Text2.Text = “”
Text3.Text = “”
Text4.Text = “”
End Sub

Private Sub Form_Load()


Call Kosong
End Sub

31
BAB V
VARIABEL, KONSTANTA, TIPE DATA DAN OPERATOR

Tujuan Instruksional Khusus :


1. Mahasiswa mengerti dan memahami cara pendefinisian Variabel dalam Visual Basic
2. Mahasiswa mengerti dan memahami cara pendefinisian Konstanta dalam Visual
Basic
3. Mahasiswa mengerti dan memahami cara pendefinisian Tipe data dalam Visual
Basic
4. Mahasiswa mengerti dan memahami operator dalam Visual Basic

Pokok Bahasan : Variabel, Konstanta, Tipe Data Dan Operator

Deskripsi singkat : Dalam pertemuan ini akan mempelajari tentang pengertian


variabel, syarat penamaan dan pendefinisiannya, DIM, GLOBAL, REDIM, DEFTYPE,
pengertian konstanta, syarat penamaan dan pendefinisiannya, CONST, Jenis tipe data
dalam Visual Basic, Operator relational

32
VARIABEL, KONSTANTA, TIPE DATA DAN OPERATOR

5.1 Variabel
Variabel merupakan tempat untuk menyimpan nilai sementara dari suatu
perhitungan. Untuk mendeklarasikan sebuah variabel digunakan pernyataan :

Dim Variabel [As Type]

Melalui As dapat mendefinisikan sendiri tipe data atau tipe objek dari variabel yang
dideklarasikan. Tipe data ini misalnya integer, string atau variant.

Variabel untuk sebuah prosedur hanya boleh digunakan pada prosedur di tempat
mereka dideklarasikan, dan biasanya digunakan dalam perhitungan yang menggunakan
temporary.

Dim Contoh1 As Integer

Dim contoh2 As String

5.2 Konstanta
Konstanta merupakan variabel yang nilai di dalamnya selalu tetap. Konstanta
diperlukan jika dibutuhkan sebuah nilai tetap yang harus muncul di banyak bagian dari
rutin. Kemungkinan lain penggunaan konstanta adalah untuk mengingat angka yang
sulit.

Const Phi = 3.14159265358979


Const nama = “Gatotkaca”

33
5.3 Tipe Data
Tabel 6. Tipe Data Visual Basic

Type Data Ukuran Storage Jangkuan


Byte 1 byte 0 s/d 255
Boolean 2 byte True atau False
Integer 2 byte -32,768 s/d 32767
Long 4 byte -2,147,483,648 s/d 2,147,483,647
-3.402823E38 s/d -1.401298E-45 (-)
Single 4 byte
1.401298E-45 s/d 3.402823E38 (+)
-1.79769313486232E308 s/d -
Double 8 byte
4.94065645841247E-324 (-)
-922,337,203,685,477.5808 s/d
Currency 8 byte
922,337,203,685,477.5807
Decimal 14 byte +/-79,228,162,514,264,337,593,543,950,335
Date 8 byte 1 Januari 100 s/d 31 Desember 9999
Object 4 byte Mengacu pada objek tertentu
String (panjang 10 byte + panjang
0 sampai lebih kurang 2 milyar
variabel) string
String (panjang panjang dari
1 sampai lebih kurang 65,400
tetap) string
Variant (dengan Sembarang angka sampai jangkauan jenis
16 byte
angka) Double
Variant (dengan 22 byte + panjang
Sama dengan jangkauan variabel String
karakter) string

Tipe data Variant yang akan menyajikan semua jenis data yang didefinisikan pada
visual basic. Jika sebuah variabel dideklarasikan tanpa perintah As, maka standar dari
tipe data yang digunakan adalah variant.
Dim Jumlah, Contoh1, Contoh2

34
Tipe data Numeric menyimpan data berupa angka, tipe data string menyimpan
rangkaian karakter, tipe data boolean menyimpan data berupa benar/salah, tipe data
Date menyimpan data berupa tanggal dan waktu, dan tipe data objek menyimpan data
berupa objek. Pendeklarasiannya harus menggunakan perintah Private, Public, Dim
atau Static.

Private contoh1 As Long


Public contoh2 As String
Dim contoh3 As Currency, contoh5 As Integer
Static contoh6 As Double, contoh7 As single, contoh8 As Boolean

Keyword Digunakan pada


Public Berlaku pada level modul
Private Berlaku pada level modul
Dim Berlaku pada level modul dan level procedure
Static Berlaku pada level procedure

Syntax :

<keyword> NamaVariabel [As TypeVariabel]

5.4 Operator Pada Visual Basic dan Urutan Operasinya

Operator adalah suatu simbol atau tanda untuk menyatakan suatu operasi
atau proses. Pada dasarnya komputer dengan ALUnya (Aritmethic Logical Unit),
mempunyai dua macam operator yaitu operator Aritmatika dan operator logika
(perbandingan). Operator-operator di dalam Visual Basic antara lain:

Visual basic meyediakan operator aritmatika, komparasi dan logika, salah satu
hal yang harus dipahami oleh programmer adalah tata urutan operasi dari masing-
masing operator tersebut sehingga mampu membuat ekspresi yang akan menghasilkan
nilai yang benar, menunjukkan operator dan urutan operasinya dari atas kebawah.

35
Contoh :

A=1+2*3 'Akan menghasilkan 7

B = (1 + 2) * 3 'Akan menghasilkan 9

Tabel 7. Jenis Jenis Operator Visual Basic


Jenis Operator Kegunaan
Aritmatika + Penjumlahan
- Pengurangan
* Perkalian
/ Pembagian
^ Pangkat
mod Sisa pembagian
\ Hasil bulat pembagian
& Penggabungan string

Jenis Operator Kegunaan


Relasi = Sama dengan
< Lebih kecil
<= Lebih kecil atau sama dengan
> Lebih besar
>= Lebih besar atau sama dengan
<> Tidak sama
Logika AND Dua kondisi harus dipenuhi
OR Dari dua kondisi, akan benar
bila ada salah satu atau lebih
kondisi yang dipenuhi

NOT Invers dari kondisi yang


diberikan

36
5.5 Contoh program Operator
1. Buat user interface seperti berikut ini

Gambar 13. User Interface (UI) Aplikasi Operator Test

2. Atur property masing-masing object seperti tabel berikut.

Tabel 8. Property User Interface Operator

Object Property Value


Form1 Caption Aplikasi Operator
Frame1 Caption Op Aritmatika
Frame2 Caption Op Perbandingan
Option1 Caption +
Option2 Caption -
Option3 Caption *
Option4 Caption /
Option5 Caption &
Option6 Caption >
Option7 Caption <

37
Option8 Caption =
Option9 Caption <>
Option10 Caption >=
Option11 Caption <=
Label1 Caption Nilai1
Label2 Caption Nilai2
Label3 Caption Hasil
Text1 Text 0
Text2 Text 0

3. Buka jendela kode program dan tulis kode program Operator test

Gambar 14. Jendela Code Editor Operator Test

38
4. Masukkan kode program berikut kedalam jendela kode

Dim var1 As Single, var2 As Single


Dim hasil As Single

Private Sub Form_Load()


Text1.Text = ""
Text2.Text = ""
Label3.Caption = ""
End Sub

Private Sub Option1_Click()


var1 = Text1.Text
var2 = Text2.Text
hasil = var1 + var2
Label3.Caption = hasil
End Sub

Private Sub Option2_Click()


var1 = Text1.Text
var2 = Text2.Text
hasil = var1 - var2
Label3.Caption = hasil
End Sub

Private Sub Option3_Click()


var1 = Text1.Text
var2 = Text2.Text
hasil = var1 * var2
Label3.Caption = hasil
End Sub

Private Sub Option4_Click()


var1 = Text1.Text
var2 = Text2.Text
hasil = var1 / var2
Label3.Caption = hasil
End Sub

Private Sub Option5_Click()


var1 = Text1.Text
var2 = Text2.Text
hasil = var1 & var2
Label3.Caption = hasil
End Sub

39
Private Sub Option6_Click()
var1 = Text1.Text
var2 = Text2.Text
hasil = (var1 > var2)
Label3.Caption = Format(hasil, "True/False")
End Sub

Private Sub Option7_Click()


var1 = Text1.Text
var2 = Text2.Text
hasil = (var1 < var2)
Label3.Caption = Format(hasil, "True/False")
End Sub

Private Sub Option8_Click()


var1 = Text1.Text
var2 = Text2.Text
hasil = (var1 = var2)
Label3.Caption = Format(hasil, "True/False")
End Sub

Private Sub Option9_Click()


var1 = Text1.Text
var2 = Text2.Text
hasil = (var1 <> var2)
Label3.Caption = Format(hasil, "True/False")
End Sub

Private Sub Option10_Click()


var1 = Text1.Text
var2 = Text2.Text
hasil = (var1 >= var2)
Label3.Caption = Format(hasil, "True/False")
End Sub

Private Sub Option11_Click()


var1 = Text1.Text
var2 = Text2.Text
hasil = (var1 <= var2)
Label3.Caption = Format(hasil, "True/False")
End Sub

Untuk menjalankan aplikasi yang dibuat tekan tombol F5.

40
5.6 Contoh program Menghitung Hari
Salah satu aplikasi yang banyak digunakan adalah menentukan selisih hari,
biasanya digunakan untuk menentukan kurang berapa hari suatu pekerjaan harus
selesai (deadline) atau berapa hari lagi masa berlaku suatu kartu dan lainnya. Untuk
membuat aplikasi untuk menghitung hari adalah sebagai berikut:
1. Buat project baru dengan Standard EXE
2. Tambahkan komponen-komponen: 3 label, 2 Dtpicker, 1 Textbox dan 1
command button. Cara aktifkan componen dtpicker klik kanan pada
komponen toolbox pilih microsoft windows common control 2.6.0 (sp4)
3. Untuk label1, isikan property [Caption] dengan Tanggal Awal. Untuk
label2 isikan property [Caption] dengan Tanggal Akhir. Dan untuk label3
isikan property [Caption] dengan Selisih hari.
4. Untuk textbox, kosongkan property [Text].
5. Untuk command1, isikan property [Caption] dengan Hitung.
6. Atur posisinya seperti gambar 3.5 di bawah ini.
7. Click pada command1, pada layar code isikan program berikut:
Private Sub Command1_Click()
Dim tg1 As Date
Dim tg2 As Date
tg1 = dtpitcer1
tg2 = dtpitcer2
text1 = tg1 – tg2
End sub
Untuk tipe data tanggal, variabel perlu didefinisikan terlebih dahulu sehingga tipe
data variant pada dtpicker dapat diterjemahkan menjadi date. Langkah berikutnya
tinggal mengurangkan, hasil pengurangan berupa jumlah haris selisih hari.

41
Gambar 15. Tampilan project selisih hari
8. Program selesai, simpan form dengan FormLatihan... dan project
dengan Projectlatihan... Untuk menjalankan program tekan F5. Jalankan
program yang sudah dibuat, bila hasilnya adalah selisih hari antara tanggal
akhir dan tanggal awal maka hasilnya benar.

42
BAB VI
STRUKTUR KONTROL
(KONDISI DAN KEPUTUSAN)

Tujuan Instruksional Khusus :


1. Mahasiswa mengerti dan memahami struktur kontrol If ..Then
2. Mahasiswa mengerti dan memahami struktur kontrol If ..Then.. Else
3. Mahasiswa mengerti dan memahami struktur kontrol Select … Case

Pokok Bahasan : Struktur Kontrol

Deskripsi singkat : Dalam pertemuan ini akan mempelajari tentang Menjalankan


struktur kontrol, If ….. Then ….., If ….. Then ….. Else …..
Dan Select ….. Case …..

43
STRUKTUR KONTROL

6.1 Struktur Kontrol


Struktur kontrol merupakan pengatur aliran program, berbentuk rangkaian perintah
yang harus ditulis untuk memenuhi beberapa keadaan, yaitu :
 Mengulang sebagian rutin karena tidak terpenuhinya suatu kondisi.
 Melanjutkan sebuah pernyataan bila kondisi terpenuhi.
 Memilih sebuah pilihan dari beberapa alternatif bila sebuah kondisi terpenuhi.
Struktur Pengambilan Keputusan :
1. If … Then
2. If … Then … Else
3. Select Case

1. If … Then

If kondisi Then perintah


(untuk perintah satu baris)

If kondisi Then
Perintah 1
Perintah 2

End If
(untuk perintah dengan banyak baris)

2. If … Then … Else 3. Select Case

If kondisi 1 Then Select Case kondisi


[perintah blok 1] Case ekspresi 1
ElseIf kondisi 2 Then [perintah blok 1]
[perintah blok 2] Case ekspresi 2
Else [perintah blok 2]
[perintah blok – n] Case else
End if [perintah blok – n]
End Select

44
6.2 Contoh Program if...Then (untuk perintah satu baris = Perintah Enter)
1. Buat user interface seperti berikut ini

Gambar 16. User Interface (UI) Aplikasi If then

2. Atur property masing-masing object seperti tabel berikut

Tabel 9. Property User Interface Aplikasi If Then

Object Property Value


Form1 Caption Latihan If...then
Label1 Caption Nilai
Label2 Caption Nilai Huruf

Label3 Caption Keterangan

Text1 Text 0
Text2 Text 0
Text3 Text 0
Command1 Caption Hitung

45
3. Buka jendela kode program dan tulis kode program

Gambar 17. Jendela Code Editor if then

6.3 Contoh Program if...Then...Else

1. Contoh 1 Buat Interface seperti Gambar 16


2. Atur Property masing-masing Form Seperti Tabel 9.
3. Buka kode program dan tulis kode (Klik Double Command Hitung)

Gambar 18. Jendela Code Editor Visual Basic 6.0

46
6.4 Pemilihan dengan Select Case
Salah satu model percabangan adalah percabangan index atau yang dikenal
dengan pemilihan berindex, dalam visual Basic percabangan index ini menggunakan
Select Case.
Contoh Program.
Seorang pelanggan di sebuah restoran tinggal memilih menu makanan berdasarkan
nomor dari menu makanan yang sudah disediakan dan akan ditampilkan nama menu
beserta harganya seperti menu makanan berikut:
Nomor Nama Menu Harga
1 Soto Ayam Rp. 4000,-
2 Soto Daging Rp. 5000,-
3 Sate Ayam Rp. 6000,-
4 Bali Ayam+Telor Rp. 5000,-
5 Rawon Rp. 5000,-

1. Buat Interface seperti gambar dibawah ini

Gambar 19. User Interface (UI) Aplikasi Restoran

47
2. Atur property masing-masing object seperti tabel berikut

Object Property Value


Form1 Caption Restoranku
Label1 Caption Nomor menu
Label2 Caption Nama Menu

Label3 Caption Harga

Text1 Text 0
Text2 Text 0
Text3 Text 0
Command1 Caption Lihat Menu

3. Buka jendela kode program dan tulis kode program

Gambar 20. Jendela Code Editor Menu Makan

48
BAB VII
PENGULANGAN

Tujuan Instruksional Khusus :


4. Mahasiswa mengerti dan memahami struktur kontrol For
5. Mahasiswa mengerti dan memahami struktur kontrol Do
6. Mahasiswa mengerti dan memahami struktur kontrol While

Pokok Bahasan : Struktur Kontrol

Deskripsi singkat : Dalam pertemuan ini akan mempelajari tentang Menjelaskan


struktur kontrol For, Do dan While

49
PENGULANGAN

VB 6 Menyediakan struktur kontrol untuk mengendalikan instruksi program yang


dilaksanakan berulang-ulang, diantaranya : FOR…, DO…, dan WHILE…,

7.1 FOR … NEXT


Adalah untuk mengulangi suatu perintah (instruksi) dalam jumlah yang telah
ditentukan, serta besar kenaikannya.

FOR counter = nilai-awal TO nilai-akhir [STEP kenaikannya]

…. Instruksi…

[Exit FOR]

…. Instruksi …

NEXT

7.2 DO
a. DO WHILE … LOOP
Adalah untuk mengulangi suatu perintah (instruksi) selama While (suatu kondisi)
memenuhi syarat (bernilai TRUE) dan akan berhenti apabila while tidak lagi
memenuhi syarat (bernilai FALSE).

DO WHILE (kondisi) Dapat juga ditulis : DO

…. Instruksi… ….Instruksi….

[Exit Do] [Exit Do]

…. Instruksi … … Instruksi …

LOOP LOOP WHILE (kondisi)

b. DO UNTIL … LOOP
Adalah Kebalikan dari DO WHILE. Ia akan mengulangi suatu perintah (instruksi)
selama kondisi yang dibandingkan tidak memenuhi syarat (bernilai FALSE) dan
akan berhenti apabila UNTIL (Kondisinya) memenuhi syarat (bernilai TRUE)

50
DO UNTIL (kondisi) dapat jugu ditulis : DO

…. Instruksi… ….Instruksi….

[Exit Do] ….[Exit DO]

…. Instruksi … …Instruksi….

LOOP LOOP UNTIL (kondisi)

7.3 Contoh Program Pengulangan

1. Buat user interface seperti berikut ini

Gambar 21. User Interface (UI) Aplikasi Pengulangan

51
5. Atur property masing-masing object seperti tabel berikut

Object Property Value


Form1 Caption Pengulangan
Label1 Caption Tahun For Next 1
Label2 Caption Tahun For Next 1
Label3 Caption Huruf Do Until
Label4 Caption Huruf Do While
Combo1 -
Text 0
Combo4
Command1 Caption Keluar

6. Buka jendela kode program dan tulis kode program (Double di Form)

Gambar 22. Jendela Code Editor Pengulangan

52
BAB VIII
DIALOG BOX

Tujuan Instruksional Khusus :


1. Mengerti dan memahami pembuatan Dialog Box
2. Membuatan Dialog Box dengan menggunakan statement MsgBox
3. Membuatan Dialog Box dengan menggunakan statement Function MsgBox
4. Membuatan Dialog Box dengan menggunakan statement Function InputBox

Pokok Bahasan : Dialog Box

Deskripsi singkat : Dalam pertemuan ini akan mempelajari Menjelaskan dialog Box,
statement MsgBox, function MsgBox dan function InputBox

53
DIALOG BOX

8.1 KOTAK PESAN / MSGBOX ( )


Adalah fungsi yang menghasilkan kotak untuk menampilkan pesan-pada user.
Sintaks :
Msgbox “pesan” [, parameter, “judul”]
Atau
NamaVar = Msgbox(“pesan [,parameter,”judul”])
Keterangan :
Pesan = Teks atau kalimat yang ingin ditampilkan (diapit “ “)
Parameter = Nilai / konstanta yang berfungsi untuk menampilkan pilihan - pilihan
tertentu pada kotak pesan.
Judul = Judul yang ditampilkan pada baris teratas kotak pesan.
NamaVar = Variabel yang menyimpan hasil yang diperoleh dari fungsi Msgbox( )

Parameter
Nilai Konstanta Keterangan
0 VbOkOnly Menampilkan tombol Ok
1 VbOkCancel Menampilkan tombol Ok,Cancel
2 VbAbortRetryIgnore Menampilkan tombol Abort, Retry, Cancel
3 VbYesNoCancel Menampilkan tombol Yes, No, Cancel
4 VbYesNo Menampilkan tombol Yes, No
5 VbRetryCancel Menampilkan tombol Retry, Cancel
16 VbCritical Menampilkan Icon kritis

32 VbQuestion Menampilkan Icon Warning Question

48 VbExclamation Menampilkan Icon Warning Msgbox

64 VbInformation Menampilkan Icon Information Msgbox

54
0 VbDefaultbutton1 Tombol pertama dapat focus
256 VbDefaultbutton2 Tombol kedua dapat focus
512 VbDefaultbutton3 Tombol ketiga dapat focus

Contoh 1:
Msgbox “Anda baru saja menekan tombol”, VbExclamation, “Pemberitahuan”

Contoh 2:
Inthasil = Msgbox(“Anda benar ingin keluar ?”, VbQuestion + 1 , “Peringatan”)

Contoh 3:
Inthasil = Msgbox(“Tidak dapat mengakses disket”, 16 + 2,”Warning”)

55
Contoh 4 :
Msgbox “Selamat anda berhasil”, vbinformation,”Berita”

Hasil Fungsi Msgbox ( )


Nilai Konstanta Keterangan
1 User memilih tombol Ok
VbOk

2 VbCancel User memilih tombol Cancel


3 VbAbort User memilih tombol Abort
4 VbRetry User memilih tombol Retry
5 VbIgnore User memilih tombol Ignore
6 VbYes User memilih tombol Yes
7 VbNo User memilih tombol No

Contoh 5 :
Inthasil=Msgbox (“Yakin Mau Keluar ?”, VbQuestion +VbOkCancel,”Peringatan”)
If Inthasil = VbOk then Unload me
If Inthasil = 1 then Unload me
Else Form1.show
End if

8.2 KOTAK MASUKAN / INPUTBOX ( )


Adalah fungsi yang berguna untuk meminta masukan dari pemakai.
Sintaks :

56
NamaVar = Inputbox ( “Teks” , ” Judul “ [,Nilai default] [, IntPosX, IntPosY])
Keterangan :
NamaVar = Variabel yang menyimpan hasil yang diperoleh dari
fungsi Inputbox( )
Teks = Teks atau kalimat yang ingin ditampilkan (diapit “ “)
Judul = Judul yang ditampilkan pada baris teratas kotak masukan.
Nilai default = Nilai standar yang akan tampil pertama kali saat kotak
inputbox tampil.
IntPosX,IntPosY = koordinat untuk menentukan posisi kotak masukan
(ukuran pixel)
Contoh 6 :
Privete Sub Command1_Click ( )
Umur = Inputbox(“Berapa Usia Anda ?”,”Mohon diisi”,0)
Msgbox “Terima kasih, Usia anda adalah “ + umur, vbinformation, “Tanggapan”
End Sub

Jika kotak masukan tersebut diisi dengan 23 maka hasilnya adalah :

57
BAB IX
MENU

Tujuan Instruksional Khusus :


1. Mahasiswa mengerti dan memahami pembuatan Menu

Pokok Bahasan : Menu

Deskripsi singkat : Dalam pertemuan ini akan mempelajari Menjelaskan cara


pembuatan Menu

1. Jakarta, 1999

58
MENU

Menu merupakan salah satu fasilitas menarik yang ditambahkan pada program aplikasi.
Sebuah menu dapat berisi item menu, judul submenu, item submenu dan garis
pemisah. Setiap isi menu tersebut berasosiasi dengan kontrol menu yang dibuat melalui
menu editor.

9.1 Menu Editor


Dengan Menu Editor, dapat ditambahkan isi sebuah menu yang sudah ada,
membuat menu baru, atau juga menghapus sebagian isi menu yang sudah jadi.

Untuk menampilkan Menu Editor, pilih menu Tools Menu Editor, atau klik icon
Menu Editor pada Toolbar

Gambar 23. User Interface (UI) Menu Editor

59
9.2 Membuat Kontrol Menu
Cara membuat kontrol menu dengan menu editor :
1. Pilih Form yang akan diberi menu, lalu tampilkan menu editor.
2. Pada kotak Caption ketikkan teks yang ingin ditampilkan pada menu.
3. Pada kotak Name, ketikkan nama yang akan digunakan untuk pemanggilan
kontrol di jendela kode.
4. Tombol panah kiri atau panah kanan dapat digunakan untuk mengubah
posisi kontrol menu apakah sebagai judul menu, item menu, judul submenu,
item submenu dan sebagainya.
5. Mengatur properti untuk kontrol menu.
6. Klik Next untuk membuat menu kontrol yang lainnya. Klik Insert untuk
menyisipkan kontrol menu yang baru diantara kontrol menu yang sudah ada.
Tombol panah atas atau panah bawah dapat digunakan untuk berpindah
diantara kontrol-kontrol menu yang terdapat pada kotak daftar.
7. Klik OK jika telah selesai bekerja dengan Menu Editor.

Gambar 24. User Interface (UI) Menu Utama

60
9.3 Properti pada Menu Editor
Beberapa Properti pada Manu Editor yaitu :
1. Checked : Bila properti ini diberi tanda check maka pada menu yang telah
dibuat setelah dijalankan akan terlihat tanda check yang artinya menu tersebut
sedang aktif.
2. Enabled : Bila properti ini di nonaktifkan maka menu yang dibuat setelah
dijalankan tidak dapat di klik atau nonaktif.
3. Visible : Bila properti ini dinonaktifkan maka menu yang dibuat setelah
dijalankan tidak akan tampak pada layout.
4. Windowlist : Properti ini digunakan pada aplikasi yang menggunakan MDI
form. Kegunaan windowlist ini adalah untuk menampilkan childform-childform
yang telah dibuka.

9.4 Multiple Document Interface (MDI)


MDI adalah salah satu fasilitas Visual Basic, yang memungkinkan pemrogram
untuk membuat sejumlah form di dalam sebuah form induk. Program yang dibuat
dengan Visual Basic hanya dapat memakai satu buah form MDI. Form MDI tersebut
dapat menampung form-form lain yang tidak terbatas jumlahnya. Form yang ada di
dalam sebuah form MDI biasa disebut dengan childform.

9.5 Menggunakan Form MDI


1. Untuk membuat Form MDI pilih menu Project, kemudian pilih Add MDI Form.
2. Untuk membuat child form, pilih menu Project, kemudian pilih Add Form. Atau
membuka form yang sudah ada. Lalu atur properti MDIChild dari form tersebut
bernilai True.

61
BAB X
DATABASE

Tujuan Instruksional Khusus :


2. Mahasiswa mengerti dan memahami pembuatan Database
3. Mahasiswa mengerti dan memahami mengkoneksikan database dangan form

Pokok Bahasan : Database

Deskripsi singkat : Dalam pertemuan ini akan mempelajari Menjelaskan cara


pembuatan database, mengkoneksikan database dengan form

62
DATABASE

10.1 Mengenal Database


Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data
dengan bantuan komputer yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan
cepat. Dalam hal ini, pengertian akses dapat mencakup pemerolehan data maupun
pemanipulasian data, seperti menambah dan menghapus data.
Manfaat database banyak dijumpai di sekeliling kita. ATM (Anjungan Tunai
Mandiri). Aplikasi database yang lain dapat dikumpai pada toko-toko swalayan, sekolah,
instansi, perpustakaan, dan bahkan pada Internet.

10.2 Komponen Database


Komponen terbesar dalam suatu Sistem Database adalah Database itu
sendiri. Data dalam database dapat dikelompokkan dalam beberapa tabel.
Tabel merupakan kumpulan data sejenis. Sebuah tabel biasanya terdiri dari
beberapa field (kolom) dan record (baris), sebuah field menerangkan sebuah informasi
dalam tentang identitas data dalam tabel, sedangkan record menerangkan sebuah data
dalam tabel secara lengkap.Hirarki dari sebuah database dapat dilihat pada gambar 25.

Gambar 25. Hirarki Database

63
10.3 Mengenal Database Management System
Database Management System atau yang biasa disingkat dengan DBMS
merupakan perangkat lunak atau program komputer yang dirancang secara khusus
untuk memudahkan pengelolaan database. Salah satu macam DBMS yang populer
dewasa ini berupa RDBMS (Relational DataBase Management System), yang
menggunakan model basis data relasional atau dalam bentuk tabel-tabel yang saling
terhubungkan. Microsoft Access dan MySQL merupakan contoh produk RDBMS.

10.4 Membuat Database dengan Microsoft Access


Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, Microsoft Access merupakan salah
satu program aplikasi pengolah database berbasis RDBMS yang paling mudah dan
sering digunakan. Selain dapat dipakai sebagai single standing system, database yang
dibuat menggunakan Microsoft Access juga dapat dihubungkan dengan program
aplikasi pembangun progam lain termasuk Visual BASIC. Untuk lebih mudah memahami
cara pembuatan database, kita akan langsung membuat Database Pengajaran diatas
dengan menggunakan Microsoft Access.
1. Buka program aplikasi Microsoft Access melalui Start Menu. Buat sebuah
database baru dengan nama sekolah.mdb. sehingga didapat tampilan awal
seperti pada gambar 26.

Gambar 26. Tampilan Awal Microsoft Access.

64
2. Buat sebuah tabel baru dengan cara klik kanan pada tabel pilih Design view,
dan Isikan Field Name dengan nama field dari Tabel pelajaran. Untuk Data
Type (Tipe Data) dapat diisikan dengan memilih dari daftar yang telah ada.
Untuk mengatur panjang field dapat dilakukan dengan mengganti properti
Field Size (pada tab General) dari masing-masing field, sehingga hasil akhir
ditampilkan seperti pada gambar 27.

Panjang
Field

Gambar 27. Tampilan Halaman Desain Tabel

3. Untuk membuat tabel kedua dan seterusnya yaitu Tabel Siswa dan Tabel
Nilai. Dengan cara klik create pada toolbar lalu pilih table seperti gambar 28.

Gambar 28. Tampilan Halaman Tabel Baru

65
4. Sehingga pada layar utama Access akan ditampilkan hasil.

Gambar 29. Tampilan Akhir Daftar Tabel

5. Selanjutnya Simpan “Save As” database menjadi format 2003 dengan cara
klik start di Microsoft Access pilih Save As pilih Access 2002 – 2003
Database seperti gambar 30.

Gambar 30 Tampilan Simpan Access

66
BAB XI LANJUTAN
PEMROGRAMAN DATABASE I

11.1 Konsep Dasar


Pemrograman Database (Database Programming) merupakan suatu bentuk
pemrograman alternatif untuk pengolahan database. Dengan pemrograman database
kita dapat secara leluasa mengatur tampilan dan alur kerja sebuah database dengan
lebih baik. Visual BASIC merupakan salah satu bahasa pemrograman yang telah
mendukung pemrograman database. Visual BASIC dapat dihubungkan dengan
program aplikasi pengolah data lain seperti Access, MySQL, SQL Server dan
sebagainya. Alur kerja pemrograman database dalam Visual
BASIC dapat dijelaskan melalui gambar 31.

Program Aplikasi Database


(Ms.Access, MySQL, SQl Server, dsb)

Database Provider
(ODBC, OLEDB, dsb)

Lingkungan Kerja Visual BASIC

Database Connector
(Adodc, Adodb, dsb)

Komponen Visual BASIC

Datagrid DataList Datacombo Textbox dsb.

Gambar 31. Alur kerja pemrograman database dalam Visual BASIC

67
11.2 Koneksi Visual BASIC dengan Database Access.
Untuk dapat menghubungkan Visual BASIC dengan database Access, kita akan
menggunakan metode ADODB. Metode ini yang dibutuhkan hanyalah mengaktifkan
Activex Data Objects 2.0 Library dan tidak perlu meletakkan apa-apa pada setiap form
dan ini akan lebih efektif lagi jika dibuatkan Module. Untuk lebih jelasnya kita akan coba
membuat sebuah program untuk memprektekkan cara kerja ADODB.
1. Buatlah sebuah project baru dengan tipe project VB Enterprise Edition
Controls, seperti terlihat pada gambar 32.

Gambar 32. Pilhan Project Enterprise Edition

2. Langkah berikutnya adalah mensetting koneksi ADODB agar bisa


dimasukkan ke dalam file module. Adapun caranya adalah dengan mengklik
Menu Project > References, seperti terlihat pada gambar 33.

Gambar 33. Setting Tampilan References

68
3. Cari file library dengan nama Microsoft ActiveX Data Object 2.6
Library dan kemudian centang dan tekan tombol OK, seperti terlihat pada
gambar 34.

Gambar 34. Tampilan References

4. Langkah berikutnya adalah memasukkan kode koneksi database melalui file


module. Cara memasukkan file module adalah dengan mengklik menu
project > add module > Open, seperti terlihat pada gambar 35.

Gambar 35. Setting Tampilan Module


5. Masukkan code program untuk koneksi database dan tabel pada file module
yang telah dibuat dan setelah selesai simpan file module tersebut. Seperti
terlihat pada gambar 36.

69
Gambar 36. Listing Module untuk koneksi
6. Selanjutnya Desain tampilan form sehingga akan dihasilkan tampilan seperti
pada gambar 37.

Listview

Datagrid

Gambar 37. Desain Tampilan Form

70
7. Pengaturan Properti :

Komponen Properti Nilai


Form1 (Name) frmpelajaran
Caption Mata Pelajaran

Label1 Caption Kode Pelajaran


Label2 Caption Nama Pelajaran
Textbox1 (Name) TxtKode
Textbox2 (Name) TxtNama
Datagrid1 (Name) Datagrid1
Listview 1

Catatan : Untuk Listview setting terlebih dahulu propertiesnya sesuaikan dengan field yang kita
buat dengan cara klik kanan pada listview pilih properties seperti terlihat pada gambar 38.

Gambar 38. Setting Listview


Latihan : Tambahkan 2 buah form baru pada project diatas untuk mengakses tabel
siswa (nama form : frmsiswa) dan tabel nilai (nama form : frmnilai)
8. Selanjutnya masukkan Listing dibawah ini sesuaikan dengan field-field yang
ada.

71
Ketikkan Listing dibawah ini :

72
73
74
BAB XIII
LAPORAN

Tujuan Instruksional Khusus :


4. Mahasiswa mengerti dan memahami pembuatan Laporan
5. Mahasiswa mengerti dan memahami mengkoneksikan Laporan dangan form

Pokok Bahasan : Laporan

Deskripsi singkat : Dalam pertemuan ini akan mempelajari Menjelaskan cara


pembuatan Laporan, mengkoneksikan laporan dengan form.

75
LAPORAN

13.1 Membuat Laporan dengan Crystal Report 8.5.

1. Install Terlebih dahulu software Instalasi Crystal Report 8.5


2. Jalankan software Crystal Report 8.5.
3. Setelah kotak dialog Welcome to Crystal Report terbuka pilih As a Blank
Report kemudian klik OK, seperti terlihat pada gambar 39.

Gambar 39. Welcome to Crystal Report

4. Setelah itu pilih Database Files, kemudian double klik pada Find Database File,
seperti gambar 40 dibawahini.

76
Gambar 41. Data Explorer Crystal Report

5. Cari letak database, jika sudah ketemu klik latihan.mdb kemudian klik Open,
seperti gambar 42.

Gambar 42. Mencari file database

77
6. Setelah itu klik tbl hingga muncul tanda check list hijau, kemudian klik Add dan
klik tombol Close. Seperti gambar 43.

Gambar 43. Data Explorer

7. Maka akan terbuka form design Crystal Report dan kotak dialog Field Explorer.
Pilih Database Fields, kemudian klik tblpelajaran maka akan tampil seluruh fields
dari tabel tblpelajaran.

78
Gambar 44. Field Explorer

8. Lakukan Drag and Drop field-field tersebut dan letakkan pada bagian Details di
lembar form Crystal Report, seperti terlihat pada gambar 45.

Gambar 45. Drag dan drop Field

9. Lakukan hingga semua field tersusun rapi pada lembaran design Crystal Report.
kita bisa mengatur panjang dari tiap-tiap field dengan cara menarik garis putus-
putus field tersebut. Seperti gambar 46.

79
Gambar 46. Hasil Drag dan Drop field

10. Untuk bagian Page Header, kita bisa mengedit dan mengganti tulisannya dengan
cara double klik pada field yang berada di Page Header kemudian Blok dan
hapus tulisan tersebut dan ganti sesuai selera kita. Kita bisa menggunakan tools
yang tersedia pada menu untuk mengubah tulisan pada Page Header.

Gambar 47. Setting Tampilan

11. Selanjutnya, kita akan membuat tabel. Caranya, klik menu Insert kemudian
pilih Box (Kotak) dan Line (Garis). Buatlah garis untuk tiap batas secara hati-
hati agar terlihat rapi. Jika sudah maka hasilnya seperti berikut ini :

80
Gambar 48. Hasil setelah di beri garis dan kotak

12. Untuk melihat hasil design, klik icon Print Preview yang berada di menu bar.
13. selanjutnya kita akan membuat judul laporan yang akan kita letakkan pada
bagian Report Header. Disini, sobat bisa mengatur ruangnya dengan menarik
garis abu-abu yang berada di lembaran design. Untuk membuat judul, klik
menu Insert kemudian pilih Text Object dan letakan di bagianReport Header.
Ketikkan kata-kata yang ingin sobat buat pada Text Object tersebut. Sobat juga
bisa mengatur besar kecil huruf menggunakan tools seperti menggunakan MS
Word. Disini kita juga bisa menambahkan gambar agar terlihat lebih bagus lagi
laporan yang kita buat. Caranya, klik menu Insert kemudian pilih Picture, cari
gambar yang ingin kita masukkan kemudian klik Open. Jika sudah maka hasilnya
akan seperti berikut ini.

Gambar 49. Hasil Laporan

81
13.2 Menghubungkan Crystal Report Dengan Form

1. Bukalah project Visual basic, kemudian tambahkan satu buah form.


2. Kemudian kita harus mengaktifkan Crystal Report Control yang berada di
Visual Basic terlebih dahulu. Caranya klik menu Project kemudian
pilih Componets.
3. Cari Crystal Report Control yang berada di list, beri tanda check list kemudian
klik OK. Seperti terlihat pada Gambar 50.

Gambar 50. Aktifkan Crystal Report

82
4. Buatlah design form seperti gambar berikut ini :

Gambar 51. Desain Form Laporan

5. Kemudian double klik pada Tombol Cetak dan masukkan script berikut tepat
diantara Private Sub Command1_Click() dengan End Sub

Nama Laporan

Gambar 52. Listing Laporan pelajaran keseluruhan

83

Anda mungkin juga menyukai