Analisis Lap Laba Rugi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 52

ANALISIS LAPORAN LABA RUGI PADA PT.

POS INDONESIA

CABANG CILAKI BANDUNG

ANYLISIS INCOME STATEMENT IN PT. POS INDONESIA

CABANG CILAKI BANDUNG

Tugas Akhir

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Dalam Menempuh Jenjang D3
Program Studi Akuntansi

Oleh :

NAMA : CACUK SUWENDA


NIM : 21310008

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2013-2014

1
TINJAUAN ATAS ANALISIS LAPORAN LABA RUGI PADA PT.POS

INDONESIA CABANG CILAKI BANDUNG

Oleh

Cacuk Suwenda

21310008

ABSTRACT

Penelitian ini dilakukan di PT. POS Indonesia Cabang Bandung


Cilaki. Dalam era globalisasi saat ini, seperti semua perusahaan
berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi bangsa. Dalam dunia
perbankan untuk memberikan citra positif kepada pemegang saham
khususnya investor pihak ketiga dan hal utama yang perlu diperhatikan
adalah bahwa laporan keuangan. Salah satu bentuk laporan keuangan
adalah laba / rugi yang dapat memberikan informasi penting mengenai
tingkat pendapatan dan laba bersih untuk periode tertentu. Fenomena
yang terjadi adalah pada tahun 2004-2008 mengalami penurunan
meskipun meningkatnya nilai penjualan relatif dan menghasilkan
keuntungan pada tahun 2007, tetapi keuntungan yang dihasilkan
sangat minim bahkan kerugian pada tahun 2008. Tujuan dari penelitian
ini untuk mengetahui perkembangan laba / rugi dan mencari solusi /
kendala yang dihadapi oleh PT. POS Indonesia Cabang Bandung
Cilaki untuk mempertahankan tingkat keuntungan. Metode yang
digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Dengan menggunakan
analisis perkembangan laba / rugi dapat dilihat bahwa tingkat laba pada
PT. POS Indonesia Cabang Bandung Cilaki menurun dan meningkat
setiap tahunnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laba / rugi PT.
POS Indonesia Cabang Bandung Cilaki cenderung menurun dan
meningkatkan keuntungan. Tingkat keuntungan menurun karena
kurangnya pemasaran, sumber daya manusia, biaya tenaga kerja
meningkat, operasi kendaraan, dan persaingan dengan perusahaan
lain. Sementara peningkatan keuntungan karena meningkatnya nilai
penjualan.

Kata kunci: Laporan Keuangan dan laba / rugi

2
This research was conducted at PT. POS Indonesia Bandung
Branch Cilaki. In the current era of globalization, like all companies
contributing to the economic development of the nation. In the banking
world to give a positive image to the shareholders in particular third-
party investors and the main thing to note is that the financial
statements. One form of financial statements is the profit / loss that may
provide important information regarding the level of revenue and net
profit for a given period. Phenomenon that occurred was in 2004-2008
has decreased despite rising relative sales value and generate profits in
2007 but profits generated so minimal that even a loss in 2008. The
purpose of this study was to determine the development of the profit /
loss and to find solutions / constraints faced by PT. POS Indonesia
Bandung Branch Cilaki in order to maintain profit levels. The method
used is descriptive quantitative method. By using the developmental
analysis of profits / losses can be seen that the rate of profit at PT. POS
Indonesia Bandung Branch Cilaki decreasing and increasing every
year. The results showed that the profit / loss on PT. POS Indonesia
Bandung Branch Cilaki tend to decrease and increase profits. The rate
of profit to decline due to lack of marketing, human resources, rising
labor costs, vehicle operation, and competition with other companies.
While the increase in profits due to the rising value of sales.

Keywords: Financial Statements and the profit / loss

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Laporan keuangan mempunyai tujuan untuk menyediakan

informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahaan

posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah

besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan

keuangan dapat dijadikan tolak ukur bagi pengguna untuk menilai

suatu perusahaan karena laporan keuangan menunjukan apa yang

telah dilakukan manajemen atau pertangung jawaban manajmen atas

sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Informasi laporan keuangan merupakan unsur penting bagi

investor, kreditor dan pelaku bisnis lainnya. Informasi yang dihasilkan

laporan keuangan akan sangat bermanfaat bagi pengguna laporan

keuangan apabila informasi tersebut relevan dan bermanfaat untuk

pengambilan keputusan. Informasi yang tersaji dalam laporan

keuangan pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau

gambaran baik untuk keadaan masa lalu. Salah satu informasi laporan

keuangan yang dapat menunjukan kinerja perusahaan adalah laporan

laba rugi.

Informasi yang tedapat di dalam laporan laba rugi dianggap

memiliki manfaatdalam pengambilan keputusan keuangan, karena

4
laporan laba rugi memberikan informasi untuk investor dan kreditor

dalam membantu merekam mempredisikan jumlah penetapan waktu

dan ketidakpastian arus kas dimasa depan. Pada dasarnya tujuan

laporan laba rugi yaitu menilai kinerja perusahaan, hal tersebut dapat

dilihat dari jumlah laba atau rugi yang diperoleh perusahaan.

Laba memiliki hubungan dengan return yang diharapkan oleh

investor dan informasi laba memiliki pengaruh pada perubahaan harga

saham. Hal ini menunjukan bahwa informasi laba dapat dijadikan

indikator untuk pengambilan keputusan keuangan oleh pasar.

Informasi laporan laba rugi yang diumumkan perusahaan akan

digunakan pasar untuk mengambil keputusan keuangan. Keputusan

menjual atau membeli yang dilakukan pasar, reaksi pasar akan

mengakibatkan perubahan harga sekuritas. Perubahan harga sekuritas

akan mempengaruhi return yang diterima pasar, hal ini menunjukan

bahwa laporan laba rugi memiliki hubungan dengan return yang

diterima oleh pasar (investor).

Hubungan tersebut secara singkat disadari oleh informasi yang

dimiliki oleh laporan laba rugi lalu mendapat reaksi pasar. Oleh karena

itu tingkat perubahaan pada return atau harga saham dalam merespon

informasi laba dapat diukur menggunakan koefisien respon laba.

Penelitian-penilitian mengenai laporan laba rugi merupakan topik yang

senatiasa penting untuk dilakukan mengingat besarnya peran Laporan

laba rugi dalam pembangunan suatu perusahaan.

5
Saat ini PT. Pos Indonesia sedang menghadapi berbagai

masalah serius yang apabila tidak dapat ditangani dengan tepat dapat

berdampak terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Tingkat

profitabilitas yang dalam kisaran nol persen selama tiga tahun terakhir

meskipun tidak mencerminkan secara utuh kinerja perusahaan

memberikan cukup gambaran potret buram perusahaan. Jika

dibandingkan dengan tingkat profitabilitas perusahaan perposan

negara-negara tetangga seperti Pos Malaysia 18,5% dan Singapore

28,7%, maka sebenarnya secara umum bisnis perposan apabila

ditangani dengan manajemen yang baik masih memberikan peluang.

Problema tikstruktural yang dihadapi terutama disebabkan

pertumbuhan biaya (cost) yang antara lain disebabkan besarnya porsi

belanja pegawai akibat tuntutan kesejahteraan tidak mampu diimbangi

dengan pertumbuhan pendapatan (revenue) yang memadai. Oleh

karena itu, tanpa adanya langkah-langkah yang radikal atau perubahan

yang signifikan maka secara perlahan PT. Pos Indonesia yang bulan

September ini hampir berusia 61 tahun (terhitung sejak perusahaan

menjadi/dikelola oleh pemerintah Indonesia), mungkin tidak akan

bertahan eksis dalam persaingan atau dengan kata lain terancam

kebangkrutan. ( I Ketut Mardjana:2009).

Permasalahan penurunan laba rugi dalam suatu perusahaan

berlangsung tahun ke tahun. Perusahaan telah melakukan banyak hal

untuk menetapkan permasalahan laporan laba rugi namun masih

6
mengalami kendala, kendala yang dihadapi disebabkan oleh kenaikan

biaya kerja dan kurangnya pemasaran. (Astra Jhony

Darmawan:2013).

Fenomena di PT. Pos Indonesia yang berada di jalan Cilaki

no.73,Bandung berdasarkan laporan keuangannya dari tahun 2004-

2008 mengalami penurunan walaupun nilai penjualannya relative naik

dan menghasilkan laba pada tahun 2007 tapi laba yang di hasilkan

begitu minim bahkan mengalami kerugian pada tahun 2008. (Hasnul

Suhami:2013).

Sebagai media informasi untuk melihat sejauh mana

keberhasilan dan kemunduran suatu perusahaan diperlukan suatu

laporan keuangan yang dapat menggambarkan, mengukur dan menilai

hasil yang diperoleh suatu perusahaan serta biaya dikeluarkan di

dalam laporan laba rugi.

Laba rugi perusahaan mengalami naik turun dalam lima tahun

terakhir, diantaranya naik mengalami laba pada tahun 2007 saja

sedangkan tahun tahun sebelumnya dan selanjutnya mengalami

kerugian.

PT. Pos adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

bergerak di bidang jasa yaitu dibidang penyelenggaraan jasa

penyewaan dan pengelolaan ruangan serta proses pengiriman barang.

Laba merupakan unsur untuk melihat kinerja perusahaan

dalam suatu periode. Laba sangat dipengaruhi oleh pendapataan dan

7
beban. Umumya pihak manajemen akan melakukan evaluasi terhadap

laba yang di peroleh suatu periode dan membandingkanya dengan

periode sebelumnya. Maka dari itu penulis mengambil judul“ANALISIS

LAPORAN LABA RUGI PADA PT. POS INDONESIA CABANG

BANDUNG PERIODE 2004-2008”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam indentifikasi

dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Adanya kerugian yang dialami oleh PT. Pos Indonesia selama


tahun 2004, 2005, 2006, 2007 dan tahun 2008.

2. Masih adanya kendala yang dialami PT. Pos dalam laporan


laba rugi pada PT. Pos Indonesia

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah

yang penulis ambil dalam penelitian ini adalah

1. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kerugian


pada PT. Pos Indonesia dari tahun 2004-2008.

2. Bagaimanakah perkembangan laporan laba rugi PT. Pos dari


tahun 2004-2008.

8
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.4.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi,

data, atau juga gambaran yang diperlukan mengenai apa yang akan

diteliti sehingga dapat melihat, mengenalisa data mengenai

perkembangan PT. Pos Indonesia.

1.4.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya


kerugian pada PT. Pos Indonesia.

2. Untuk mengetahui kendala dan perkembangan laporan laba


rugi pada PT. Pos Indonesia Cabang Bandung 2004-2008.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

1.5.1 Lokasi Penelitian

Lokasi yang dipilih penulis dalam melaksanakan penelitian

yaitu pada PT. Pos Indonesia Cabang Bandung yang

bertempat di jalan Cilaki no.73, Bandung.

1.5.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dimulai dari bulan April 2013 sampai

dengan selesai.

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pengertian Akuntansi

Banyak para ahli dalam bidang Akuntansi yang memberikan

pengertian atau definisi yang berbeda mengenai Akuntansi, tetapi pada

10
dasarnya mempunyai inti tujuan yang sama. Dalam hal ini pengutip

menulis pengertian Akuntansi menurut beberapa ahli sebagai berikut :

• Menurut Jerry Weygant PH.,C.P.A (2008:139) yang

diterjemahkan oleh Derry Purwasari menyatakan bahwa :

“Akuntansi adalah pengidentifikasian pengukuran dan

pengomunikasian informasi keuangan tentang intensitas

ekonomi kepada pihak yang berkepentingan”.

• Menurut D.Warfield PH.D (2008:139) yang diterjemahkan oleh

Purwosetiono menyatakan bahwa :

“Akuntansi adalah proses mengenali, mengukur dan


mengomunikasikan informasi ekonomi untuk memperoleh
pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai
informasi yang bersangkutan”.

• Sedangakan menurut Donald E.Keiso PH.D., C.P.A

(2008:140) yang diterjemahkan oleh Elba Akbar Iswandi

Pengertian Akuntansi adalah :

11
“Akuntansi merupakan seni pencatatan penggolongan dan

peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat

keuangan dengan cara yang berdaya guna dalam bentuk

satuan uang”.

2.1.2 Jenis Akuntansi

Menurut Jerry J.Weygant PH.,D., C.P.A (2007:18) yang diterjemahkan

oleh Astri Fitri Hartini Jenis akuntansi di bagi menjadi 4 bagian, yaitu :

 Akuntansi Biaya

Akuntansi Biaya adalah suatu prosedur untuk mencatat dan

melaporkan hasil pengukuran dari biaya pembuatan barang

atau jasa. Fungsi pertama dari akuntansi biaya adalah

melakukan akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan

penentuan pendapatan.

 Akuntansi Manajemen

Akuntan Manajemen kadang disebut Akuntan Manajerial

adalah sistem akuntansi yang bekerja dalam suatu perusahaan

atau organisasi. Tugas yang dikerjakan dapat berupa

:Penyusunan sistem Akuntansi.

A. Penyusunan laporan Akuntansi kepada pihak-pihak


diluar perusahaan

B. Penyusunan laporan Akuntansi pada manajemen

C. Penyusunan angggaran

12
D. Melakukan pemeriksaan intern

 Akuntansi Keuangan

Akuntansi Keuangan adalah akuntansi yang berkaitan dengan

penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti

pemegang saham, kreditor, pemasok serta pemerintah.

 Akuntansi Pendidik

Akuntan pendidik bertugas dalam pendidikan akuntansi seperti

dosen, menyusun kurikulum akuntansi dan melakukan

penelitian didalam akuntansi.

2.1.3 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

disusun berdasarkan aturan-aturan yang berlaku. Melalui media system

akuntansi semua transaksi yang dilakukan perusahaan dapat dicatat

dalam buku perusahaan dan bermuara ke laporan akuntansi atau

laporan keuangan.

• Menurut America Accounting Assosiation (2007:2) yang

dikutip oleh Nita Heftrianti menyatakan :

“Laporan Keuangan mengambarakan kondisi keuangan

perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.

Adapaun jenis laporan keuangan yang tak lazim dikenal

adalah Neraca dan Laba Rugi”.

13
• Menurut Niswonger Fess dan Werren (2007:2) yang dikutip

oleh Rina Mardhiana menyatakan :

“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses laporan


keuangan yang lengkap, biasanya meliputi Neraca, laporan
Laba/Rugi, laporan perubahaan posisi keuangan yang
dapat disajikan dalam berbagai cara”.

• Sedangkan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2007:3)

pengertian laporan keuangan yaitu :

“Laporan keuangan merupakan sarana pengomunikasian

informasi keuangan utama kepada pihak-pihak diluar

peruusahaan”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan

adalah daftar yang disusun untuk memberikan informasi mengenai

kondisi keuangan perusahaan suatu periode yang terdiri atas neraca ,

laba rugi, aliran arus kas serta catatan atas laporan keuangan.

2.1.4 Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan dari penyusunan laporan keuangan ialah untuk

menyediakan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan yang

berguna dalam pengambilan keputusan.

Adapun Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan

Indonesia (2009:3) menyatakan bahwa :

14
• Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,

kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan

yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam

pengambilan keputusan.

• Laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi

yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil

keputusan ekonomi, karena secara umum

menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa

lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi

non-keuangan.

• Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah

dilakukan manajemen (stewardship), atau pertanggung

jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan

kepadanya”.

Informasi mengenai posisi keuangan dan perubahan posisi

keuangan sangat diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas

kemampuan perusahaan, dan dapat juga digunakan sebagai bahan

taksiran untuk periode selanjutnya. Karena laporan keuangan

memberikan informasi keuangan perusahaan yang dapat dipercayai

mengenai sumber-sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu

perusahaan.

15
Informasi mengenai profitabilitas diperlukan untuk menilai

perubahan potensial sumberdaya ekonomi yang mungkin dikendalikan

dimasa depan, sehingga perusahaan dapat memprediksi kondisi

keuangannya, dalam menghasilkan kas serta untuk merumuskan

efektivitas perusahaan.

Informasi mengenai perubahan posisi keuangan perusahaan

bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi

perusahaan selama periode laporan keuangan.Selain berguna dalam

menilai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dan setara

kas, hal ini juga berguna untuk menilai kebutuhan perusahaan dalam

memanfaatkan arus kas tersebut.

Pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan

tersebut, terdiri atas pihak intern dan ekstern.

Pihak intern diantarnya :

A. Pemilik Perusahaan.

Dengan mengetahui laporan keuangan pemilik perusahaan

dapat mengetahui dan menilai sukses tidaknya manager dalam

memimpin perusahaan. Kesuksesan manajer dapat diukur dengan

membandingkan laba yang diperoleh perusahaan dengan biaya yang

dikeluarkan.

16
 Pihak Pimpinan atau Manajer

Laporan keuangan tersebut merupakan alat untuk

mempertanggung jawabakan kepada pemilik perusahaan atas

kepercayaan yang telah diberikan.Selain itu, laporan keuangan

dapat digunakan manajer untuk mengukur / menilai efisiensi

dan profitabilitas operasi, menimbang seberapa efektif

penggunaan sumber daya perusahaan, tingkat biaya dari

berbagai kegiatan perusahaan, serta dapat digunakan dalam

pengambilan keputusan untuk kemajuan perusahaan.

 Pihak Ekstern diantaranya :

• Investor

Berkepentingan dalam prosfek keuntungan dimasa

mendatang dan perkembangan perusahaan selanjutnya,

untuk mengetahui jaminan investasi dan untuk mengetahui

kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek

perusahaan.

• Kreditur

Berkepentingan dalam mempertimbangkan penerimaan

atau penolakan pengajuan kredit oleh pihak perusahaan,

17
berdasarkan atas analisis laporan keuangan yang

dilakukan pihak kreditur.

Berkepentingan dalam menentukan besarnya pajak yang harus

ditanggung perusahaan dan sangat diperlukan juga oleh beberapa

departemen pemerintahan untuk dasar perencanaan pemerintah

seperti menetapkan kebijakan pajak dan dasar untuk menyusun

statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

2.1.5 Karakteristik Laporan Keuangan

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat

informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi. Karakteristik kualitatif keuangan

menurut Ikatan Akuntan Indonesia melalui SAK No. 1 (2009:5) yaitu :

“Karakteristik kualitatif merupakan cirri khas yang


membuat informasi dalam laporan keuangan berguna
bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif
pokok yaitu : dapat dipahami, relevan, keandalan, dan
dan dapat diperbandingkan”.

Ke empat Karakteristik tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut :

• Dapat dipahami

Kualitas informasi yang penting ditampung dalam laporan

keuangan adalah kemudahan untuk segera dipahami oleh para

pemakai laporan keuangan.

18
• Relevan

Agar bermanfaat informasi dalam laporan keuangan harus

relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses

pengambilan keputusan. Dikatakan relevan apabila informasi

tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai

dengan membantu para pemakai laporan keuangan

mengevaluasi kejadian dimasa lalu, masa kini, atau masa

depan, atau mengkoreksi hasil evaluasi pengguna dimasa lalu.

• Keandalan

Agar laporan keuangan bermanfaat informasi yang dihasilkan

harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika

bebas dari pengertian menyesatkan, kesalahan material, dan

dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang jujur dari

yang seharusnya disajikan, atau disajikan secara wajar. Selain

itu, informasi harus diarahkan pada kebutuhan pemakai, dan

tidak bergantung pada kebutuhan atau keinginan pihak

tertentu. Agar dapat diandalkan, informasi yang disajikan dalam

laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialistis

dan biaya .Kesenjangan untuk tidak mengungkapkan dapat

mengakibatkan informasi menjadi tidak benar dan

menyesatkan.

19
• Dapat diperbandingkan

Pemakai laporan keuangan harus dapat memperbandingkan

laporan keuangan perusahaan antar periode untuk

mengidentifikasi kecenderungan posisi keuangan. Pemakai

juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar

perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, serta

perusahaan posisi keuangan secara relative. Oleh karena itu,

pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi

dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara

konsisten untuk perusahaan tersebut, antara periode yang

sama dan untuk perusahaan yang berbeda.

2.1.6 Jenis Laporan Keuangan

Laporan Keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan

saat periode tertentu. Adapun laporan keuangan menurut SAK Ikatan

Akuntan Indonesia melalui PSAK No.1 ( Revisi 1998 ) ( 2009 : 1.2 )

yaitu terdiri dari :

• Neraca

• Laporan laba rugi

20
Jenis laporan keuangan dapat dijelaskan sebagai berikut :

• Neraca ( Balance Sheet)

Laporan Neraca atau daftar neraca disebut juga laporan

posisi keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi

aktiva, kewajiban modal, dan pada saat tertentu.Laporan ini bias

disususn setiap saat dan merupakan opname situasi posisi keuangan

pada saat itu.

 Menurut Jen Vaugman (2009:14) yang dikutip oleh Abdul

Rojak dalam Akuntansi Keuangan bahwa :

“Neraca adalah aktiva, kawajiban, dan modal perusahaan

pada saat tertentu misalnya pada akhir bulan atau akhir

tahun”.

 Sedangkan menurut Lisa Boustik (2010:18) yang dikutip oleh

Sriyadi Herawanto bahwa :

“Neraca adalah laporan keuangan yang mengambarkan

informasi mengenai posisi keuangan (aktiva, kewajiban,

dan ekuitas) perusahaan pada saat tertentu”.

 Menurut Greg Brookins (2010:18) yang dikutip oleh Sriyadi

Herawanto Neraca adalah :

21
“Bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang

dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukan

entitas tersebut pada akhir periode tersebut”.

Laporan rugi sebagai jumlah yang berasal dari pengurangan

harga pokok produksi biaya lain dan kerugian dari penghasilan atau

penghasilan operasi.

• Menurut Donald E.Keiso PH.D., C.P.A (2010:17) yang

diterjemahkan oleh Rina Mardhiana yaitu :

“Laporan Laba Rugi adalah ikhtisar pendapatan dan

biaya untuk suatu jangka waktu tertentu, misalnya satu

bulan atau satu tahun”.

• Sedangkan menurut Jerry J.Weygant PH.D.,C.P.A

(2010:18) yang diterjemahkan oleh Rina Mardhiana

bahwa:

“Laporan Laba Rugi adalah bagian dari laporan yang

memberikan informasi mengenai kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode

tertentu”.

• Menurut Terry D.werfield PH.D (2010:18) yang

diterjemahkan oleh Abdul Rojak yaitu :

22
“Laporan Laba Rugi adalah bagian dari laporan
keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada
suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsure-
unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga
menghasilkan suatu Laba atau Rugi.”

2.1.7 Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk

memberikan gambaran atau laporan kemajuan ( Progress report )

secara periodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan

• Menurut Sofyan Syafri Harahap (2009:4) menyatakan :

“Sifat laporan keuangan ialah : laporannya ditekankan


pada kebutuhan pihak luar, laporannya mencakup seluruh
organisasi, memiliki standart penyusunan yang baku,
mencatat data historis, akurasinya amat tinggi, dan
dilindungi UU“. “Sifat laporan keuangan ialah : laporannya
ditekankan pada kebutuhan pihak luar, laporannya
mencakup seluruh organisasi, memiliki standart
penyusunan yang baku, mencatat data historis, akurasinya
amat tinggi, dan dilindungi UU. “

• Menurut Munawir. S (2007:6) menyatakan :

“ Laporan keuangan bersifat historis serta menyeluruh dan

sebagai suatu progress report laporan”.

Laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan

hasil dari kombinasi antara:

 Fakta yang telah dicatat berarti bahwa laporan keuangan

dibuat atas dasar fakta dari catatan akuntansi. Pencatatan dari

23
pos-pos ini berdasarkan catatan historis dari peristiwa-peristiwa

yang terjadi dimasa lampau, dan jumlah-jumlah bunga yang

tercatat dalam pos-pos itu dinyatakan dalam harga-harga pada

waktu terjadinya peristiwa tersebut, dengan sifat yang demikian

itu maka laporan keuangan tidak dapat mencerminkan posisi

keuangan dari suatu perusahaan dalam kondisi perekonomian

yang paling akhir, karena segala sesuatunya bersifat historis.

Sehingga mungkin terdapat beberapa hal yang dapat

membawa akibat terhadap posisi keuangan perusahaan tidak

dicatat dalam pencatatan akuntansi atau tidak nampak dalam

laporan.

 Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan didalam akuntansi,

berarti data yang dicatat itu didasarkan pada prosedur maupun

anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip

akuntansi yang lazim, hal ini

 Pendapatan pribadi, berarti walaupun pencatatan transaksi

telah diatur oleh konvensi-konvensi atau dalil-dalil dasar yang

mudah ditetapkan dan menjadi standar pokok pembukuan,

namun penggunaan dari konvensi dan dalil dasar tersebut

tergantung daripada akuntan atau management perusahaan

yang bersangkutan. Pendapat ini tergantung pada pendapat

atau integritas pembuatnya yang dikombinasikan dengan fakta

24
yang tercatat dan kebiasaan serta dalil-dalil dasar akuntansi

yang telah disetujui akan digunakan dalam beberapa hal.

Dengan memperhatikan sifat-sifat laporan keuangan tersebut

diatas, maka menurut Munawir. S (2007:9) dapat ditarik kesimpulan

bahwa laporan keuangan mempunyai beberapa keterbatasan antara

lain :

 Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya

merupakan interim report (laporan yang dibuat antara waktu

tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan merupakan

laporan yang final.

 Laporan keuangan menunjukan angka dalam rupiah yang

kelihatanya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar

penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda

atau berubah-ubah.

 Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan

transaksi keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau

tanggal yang lalu, dimana daya beli uang tersebut semakin

menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,

sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam

rupiah belum tentu menunjukan atau mencerminkan unit yang

dijual semakin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan

naiknya harga jual barang tersebut yang mugkin juga diikuti

kenaikan tingkat harga-harga. Jadi suatu Analisis dengan

25
memperbandingkan data beberapa tahun tanpa membuat

penyesuaian terhadap perubahan tingkat harga akan diperoleh

kesimpulan yang keliru.

 Laporan keuangan tidak dapat mecerminkan berbagai faktor

yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan

perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat

dinyatakan dengan satuan.

2.1.8 Fungsi Laporan Keuangan

 Fungsi Akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu

organisasi. Dari laporan Akuntansi kita bisa melihat posisi

keuangan suatu oraganisasi atau perusahaan.

 Fungsi Akuntansi untuk membantu mengamankan dan

menguasai semua hak dan kewajiban perusahaan

khususnya dari segi keuangan.

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan suatu hal yang dijadikan sasaran

penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kebenaran dan fakta

tentang suatu hal tersebut.

26
Menurut Husein Umar (2010:18) dalam mengemukakan

bahwa:

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa

yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan

penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain

jika dianggap perlu.”

Sedangkan Objek Penelitian menurut Sugiyono (2009:7)

pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut :

“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.”

Jadi dapat disimpulkan bahwa objek penelitian adalah sasaran

tentang apa atau siapa yang menjadi objek peneliti untuk mendapatkan

suatu data.

Berdasarkan penjelasan diatas dalam penelitian ini yang menjadi objek

penelitian adalah laporan Laba Rugi di PT. Pos Indonesia di jalan Cilaki

no.73, Bandung.

27
3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu teknis atau cara mencari,

memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data

primer maupun data skunder yang digunakan untuk keperluan

menyusun suatu karya ilmiah dan kemudian menganalisa faktor-faktor

yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan

terdapat suatu kebenaran data-data yang akan diperoleh.

Menurut Sugiyono (2009:7) menyatakan bahwa :

”Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu”.

Menurut Sugiyono (2009:8) menyatakan bahwa metode

deskriptif :

“Metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau


memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui
data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana
adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode

deskriptif merupakan metode yang bertujuan menggambarkan secara

sistematis tentang fakta-fakta serta hubungan antar variabel yang

diselidiki dengan cara mengumpulkan data atau sampel sebagaimana

adanya.

28
3.2.1 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Narimawati (2010:19) menyatakan bahwa :

“Metode pengumpulan data adalah penelitian lapangan


(Field Research), dilakukan dengan cara mengadakan
peninjauan langsung pada instansi yang menjadi objek
untuk mendapatkan data primer dan data sekunder.”

Dalam Penelitian ini, penulis menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

• Studi Kepustakaan

Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data dari

berbagai bahan pustaka yang relevan dan referensi lain yang

berhubungan dengan materi yang akan dikaji. Penelitian ini

berguna untuk memperoleh data sekunder sebagai landasan

teoritis dalam membandingkan, membahas dan menganalisis

data yang diperoleh dari penelitian lapangan.

• Studi Lapangan

Penelitian ini melakukan pengumpulan data dengan :

• Observasi

Menurut Jonathan Sarwono (2010:20) menyatakan

bahwa :

29
“Observasi pada dasarnya merupakan kegiatan

sehari hari yang sering dilakukan, metode observasi

dapat dilakukan dengan didasarkan pada struktur,

kerahasiaan, latar, administrasi.”

Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa Observasi

yaitu mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan

secara langsung dan pencatatan peristiwa, kejadian serta kegiatan

yang ada relevansinya dengan masalah yang diteliti. Hasil dari

observasi dijadikan data pendukung dalam menganalisis dan

mengambil keputusan.

• Wawancara

Menurut Sugiyono (2009:40) wawancara merupakan :

“Wawancara digunakan bila ingin mengetahui hal-

ha dari responden secara lebih mendalam serta

jumlah responden sedikit.”

Dari pendapat diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa

wawancara yaitu mengadakan tanya jawab secara langsung dengan

ketua dan bagian laporan laba rugi di PT. Pos Indoneia dengan

maksud untuk mendapat keterangan dari permasalahan yang akan

diteliti.

30
• Dokumentasi

Menurut Umi Narimawati (2010:28) dokumentasi

adalah :

“Pengumpulan data yang dilakukan dengan

menelaah dokumen-dokumen yang terdapat pada

perusahaan.

Dari Pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa

Dokumentasi yaitu mengumpulkan bahan-bahan yang tertulis berupa

data tentang laporan laba rugi PT. Pos Indonesia periode 2004-2008.

3.2.2 Sumber Data

Sumber data terbagi menjadi dua bagian yaitu: sumber data

primer dan sekunder.

Menurut Sugiyono (2010:42) data primer :

“Sumber primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data.”

Sedangkan menurut Jonathan Sarwono (2010:45) data

sekunder adalah :

“Data yang sudah ada ada; data tersebut sudah

dikumpulkan sebelumnya untuk tujuan-tujuan yang tidak

yang tidak mendesak.”

31
Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan oleh penulis

adalah sumber data sekunder karena peneliti mengumpulkan informasi

dari data yang telah diolah oleh pihak lain, yaitu informasi mengenai

data-data laporan keuangan laba rugi periode 2004-2008.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum PT.POS

PT. Pos Indonesia Bandung adalah Badan Usaha Milik Negara

( BUMN ) yang berada dilingkungan departemen pariwisata Pos dan

Telekomunikasi yang dipimpin oleh suatu direksi yang bertanggung

jawab yang bertanggung jawab pada Menteri Pariwisata Pos dan

Telekomunikasi Mardalis (2006:34).

PT. Pos adalah tempat yang di buat pemerintah Indonesia

untuk masyarakat sebagai sarana komunikasi seperti mengirimkan

surat dan pengirim paket ke kerabat dan sahabat yang jauh ataupun

yang dekat. Dengan perkembangan teknologi yang sekarang, kantor

pos mengembangkan fungsi menjadi lebih luas lagi, seperti menerima

wesel, pembayaran listrik, telepon dan lain-lain. Akan tetapi ada pula

32
yang berpendapat kantor pos hanya sebagai tempat membeli materai

dan perangko saja Mardalis (2006:35).

4.1.1.1 Sejarah Singkat PT.POS


Sejarah mencatat keberadaan PT. Pos Indonesia begitu

panjang, kantor Pos pertama didirikan di Batavia (Jakarta) Oleh

gubernur jendral G.w Baron Van Imhoff pada tanggal 26 agustus 1746

dengan tujuan untuk keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi

mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar jawa. Sejak itulah

pelayanan Pos telah lahir mengemban peran dan fungsi pelayanan

kepada Publik.

Setelah kantor Pos Batavia didirikan, maka empat tahun

kemudian didirikan kantor pos di Semarang untuk mengadakan

perhubungan Pos yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk

mempercepat pengirimanya, Rute perjalan Pos kala itu ialah melalui

karawang, Cirebon dan pekalongan.

PT.Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan

status mulai dari jawatan PTT ( Post Telegraph and Telephone ).

Badan usaha yang dipimpin oleh seorang kepala jabatan ini operasinya

tidak bersifat komersial dan fungsinya lebih di arahkan untuk

mengadakan pelayanaan publik. Perkembangan terus terjadi hingga

statusnya menjadi perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi

33
berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi

perusahan Negara Pos dan Giro.

Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu

menunjukkan kreatifitasnya dalam pengembangan bidang per Posan

Indonesia dengan memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang dimilikinya

yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau 100

persen kota/kabupaten, hampir 100 persen.

Di Indonesia potensi pasar jasa pngiriman sangat besar,

sejalan dengan semakin intensifnya dinamika bisnis, kebutuhan

terhadap jasa pengiriman dokumen, surat menyurat dan pengiriman

barang tentu makin tinggi. Munculnya teknologi pengiriman data secara

elektronik memang dapat mengurangi pertumbuhan kebutuhan

dokumen, namum aspek lagalitas dan keaslian dokumen diperkirakan

masih akan bertahan lama.

4.1.1.2 Visi dan Misi PT.POS


Visi : Menjadi Perusahaan jejaring terintegrasi yang memberikan solusi

terbaik bagi seluruh stakeholder.

Misi : Menjadi perusahaan yang mampu memberikan yang terbaik

untuk Negara.

• Secara terus menerus berupaya meningkatkan kemampuan

perusahaan sebagai infrastruktur jejaring terintegrasi di bidang

komunikasi, logistik, layanan jasa keuangan dan ritel.

34
• Berupaya untuk mengembangkan secara berkesinambungan

produk layanan komunikasi, logistik, layanan jasa keuangan

dan ritel yang bernilai tinggi sehingga menjadi pilihan utama

stakeholder.

• Menigkatakan kapasitas perusahaan dalam membangun serta

mengembangkan bisnis melalui pendekatan aliansi strategis.

• Berusaha secara terus menerus mengembangkan kualitas

sumber daya manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai serta

memiliki kesiapan dalam menghadapi persaingan global.

Sedangakan tujuan umum dari PT. Pos adalah untuk

meningkatkan kemampuan komunikasi yang luas, tertib, lancar, aman,

cepat, dan efisien dengan harga yang terjangkau mesyarakat serta

mampu menunjang kehidupan masyarakat dan mendorong

pemerataan pembangunan keseluruh wilayah tanah air.

Jaringan pelayanan kantor Pos sendiri mempunyai 27.448 titik

pelayanan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, yang dijelaskan

sebagai berikut :

• Kantor Pos : 4.828 unit


• Terminal Pos Keliling Kota : 1.386 unit
• Terminal Pos Keliling Desa : 10.363 unit
• Unit Pelayanan Pos Lainnya : 9.602 unit
• Pos Sekolah/Pos Pesantren : 1.269 unit

35
4.1.1.3 Kegiatan Usaha PT.POS
Produk-produk yang ditawarkan oleh PT. Pos Indonesia

(Persero) :

• Kiriman internasional, yaitu layanan pengiriman dokumen dan

barang ekspres dengan layanan lebih dari 200 negara dan

fasilitas track dan trance.

• Filateli, yaitu perangko yang diterbitkan oleh berbagai Negara

dan menampilkan gambar-gambar yang berkaitan dengan

sejarah, ekonomi, politik, kebudayaan, flora dan fauna.

• Hybrid-Mail, yaitu suatu layanan pengiriman berita dengan

spesifikasi hybrid karena dapat diakses pengguna jasa melalui

internet berbasis Web dan SMS melalui 8161 yang kemudian

dapat diterima oleh tujuan dalam bentuk surat maupun kartu.

• Ritel, yaitu peningkatan nilai pelayanan melalui proses

transformasi dari konsep office menuju store dengan

meningkatkan fungsi kios Pos sebagai pasar yang

menjembatani interaksi konsumen produsen dan sebagai pusat

informasi sekaligus sarana berkomunikasi dan bertemu dengan

anggota masyarakat.

• Logistik, yaitu menyediakan logistik baik dalam negeri mapun

luar negeri.

• Keuangan, yaitu menyediakan cara cepat dalam hal

pembayaran baik angsuran kendaraan, pajak, telepon, listrik

36
dan kerja sama dengan bank-bank untuk mempermudah

pembayaran untuk masyarakat.

• Paket Pos, yaitu melayani pengantaran paket baik dalam

maupun luar negeri.

• Surat Pos, yaitu menyediakan dan mengantarkan surat

menyurat baik dalam dan luar negeri guna memberikan

kepuasan kepada masyarakat.

4.1.1.4 Aktivitas Perusahaan


Pada tahun 2004, dalam kegiatan usahanya PT. Pos Indonesia

(Persero)

menjadi penyedia jasa Pos sebagai BUMN yang mempunyai tugas

pokok :

• Melaksanakan misi bisnis dengan menyediakan jasa bermutu

tinggi dan berdaya saing kuat baik di pasar dalam negeri

maupun internasional, serta memupuk keuntungan guna

meningkatkan nilai perusahaan.

• Melaksanakan tugas khusus dari pemerintah untuk

menyelenggarakan fungsi kemanfaatan umum dengan tetap

memperhatikan bisnis.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, PT. Pos

Indonesia (Persero) dapat melaksanakan kegiatan usaha

sebagai berikut :

• Usaha jasa dan giro

37
• Usaha jasa telekomunikasi, jasa logistik, jasa keuangan, jasa

ritel, jasa keagenan, kefilatelian dan lain-lain yang menunjang

penyelenggaraan usaha jasa Pos dan giro sesuai perundang-

undangan yang berlaku.

• Usaha pemanfaatan dan pengembangan sumber daya yang

dimiliki untuk menunjang usaha perusahaan.

Sementara itu contoh jenis-jenis pelayanan yang

diselengarakan oleh PT. Pos Indonesia (Persero) antara lain :

• Jasa Komunikasi

1. Surat Pos Biasa

2. Surat Pos Kilat

3. Surat Pos Kilat Khusus

4. Pos Patas

5. Expres Mail Service (EMS)

6. Surat Elektonik (Ratron)

7. Surat Bisnis Eltronik (BMS)

8. Pos Canta

9. Penyebaran Surat Tanpa Alamat (PESTA)

10. Kiriman Balasan

11. Birofax

12. Wasantara-net

• Jasa Logistik

1. Paket Pos Biasa dalam dan luar negeri

38
2. Paket Pos Udara domestik dan internasional

3. Paket Pos Tebusan Bungkusan

4. Belanja Lewat Pos

• Jasa Finansial

1. Wesel Pos Biasa/Kilat Dalam Negeri

2. Wesel Pos Biasa/Kilat Luar Negeri

3. Wesel Pos Berlangganan

4. Wesel Pos Elektronik

5. Giro dan Cek Pos

6. Wesel Pos Wisata (WPW)

4.1.1.5 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Dalam surat keputusan direksi PT. Pos Indonesia (Persero)

Nomor 208/Dirut/1997 pimpinan perusahaan adalah Direksi PT. Pos

Indonesia (Persero), sebagai salah satu kesatuan yang utuh dimana

segala sesuatu diputuskan secara musyawarah dan mufakat dan

menjadi tanggung jawab bersama. Adapun beberapa yang masuk

kedalam struktur organisasinya sebagai berikut :

1. Dewan Komisaris

2. Direktur Utama

3. Satuan Pengawas Internal

4. Direktorat Operasi

5. Direktorat Perencanaan, Teknik dan Sarana

39
6. Direktorat Keuangan

7. Direktorat Sumber Daya Manusia

8. Sekretaris Perusahaan

9. Pusat Manajemen Perusahaan.

(Untuk bagan struktur organisasinya terdapat dilampiran).

Adapun tugas dan wewenangnya, sebagai berikut :

• Tugas Pokok dan wewenang Dewan Komisaris :

Komisaris berfungsi mengawasi tindakan Direksi serta

berwenang dalam memberikan nasehat kepada Direksi sesuai dengan

Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.Selain itu Komisaris harus pula memantau efektifitas praktek

good corporate governance yang diterapkan Perusahaan.Dalam

menunjang pelaksanakan tugasnya Komisaris dapat

mempertimbangkan untuk membentuk Komite-komite.

• Tugas Pokok dan wewenang Direktur Utama :

1. Untuk dan atas nama Direksi menjalankan dan bertanggung

jawab atas segala ketetapan RUPS.

2. Bertindak atas nama Direksi sebagai wakil perusahaan baik

didalam maupun di luar pengadilan melakukan segala tindakan

atau perbuatan baik yang berkaitan dengan kepengurusan

maupun kepemilikan serta mengikat kerjasama dengan pihak

lain.

40
3. Mengkoordinasikan dan mengandalkan pelaksanaan tugas

direktur, kepala satauan pengawas intern, sekretaris

perusahaan, kepala pusat penelitian dan pengembangan dan

kepala wilayah usaha Pos serta mengusulkan dan memimpin

rapat direksi.

4. Menerima pertanggung jawaban pelaksana tugas kepala

satuan pengawas intern.

5. Mengadakan hubungan dengan pihak luar terutama mengenai

hal-hal yang menyangkut kebijaksanaan pengembangan

perusahaan dan kebijaksanaan lainnya yang bersifat umum.

• Satuan Pengawas Intern (SPI)

Satuan pengawas intern (SPI) mempunyai fungsi perencanaan,

penetapan, pembinaan,pengendalian dan pegembangan arah strategis

pemeriksaan intern perusahaan dengan menetapkan 5C (Complience,

Catayst, Consultan, Competence dan College) dan sesuai dengan

standar / norma pemeriksaan yang berlaku dan pemberian saran saran

perbaikan serta untuk menjamin efektifitas dan efisiensi pengelolaan

perusahaan.

• · Direktorat Operasi :

Dipimpin oleh direktorat operasi, mempunyai tugas pokok

menetapkan jaringan lalu lintas Pos dan jaringan layanan serta

kebijakan penetapan modal transportasi serta pengembangan fisik

41
pelayanan. Direktorat Operasi mempunyai tugas dan wewenang

sebagai berikut :

1. Pembinaan dan pengembangan operasi pelayanan serta

jaringan pelayanan

unit dan titik layanan.

2. Pengendalian dan pengembangan mutu layanan meliputi

standar layanan, pengendalian dan pengembangan mutu

pelayanan operasional jasa komunikasi, logistic, keuangan,

serta filateli.

3. Pengelolaan serta pengendalian usaha bisnis komunikasi,

logistik, keuangan, keagenan dan filateli serta pembinaan dan

pengendalian kegiatan promosi dan penyelenggaraan

kesekretariatan Direktorat Operasi.

• Direktorat Perencanaan, Teknik dan Sarana

Dipimpin oleh direktur perencanaan, teknik dan sarana

mempunyai tugas menyusun rencana strategis, rencana bisnis dan

rencana jangka pendek yang relevan sebagai tahapan pencapaian

tujuan perusahaan dan melakukan aktivitas rekayasa proses bisnis

serta sarana dan properti. Sedangkan fungsinya adalah sebagai berikut

1. Pembinaan serta penyelenggaraan kegiatan perencanaan

strategis serta pengelolaan dan pengolahan data.

42
2. Penetapan kebijakan dan analisis kebutuhan teknologi dan

sarana.

3. Penyelenggaraan kegiatan kesekretariatan Direktorat

Perencanaan Teknik dan Sarana.

• Direktorat Keuangan

Dipimpin oleh direktorat keuangan mempunyai tugas membina

dan mengelola keuangan perusahaan dan penyertaan modal

perusahaan serta menetapkan kebijakan harga pokok produksi.

Sedangkan fungsinya sebagai berikut :

1. Pengendalian keuangan perusahaan meliputi penetapan dan

pengembangan kebijaksanaan system prosedur akuntansi,

anggaran dan investasi serta struktur biaya dan harga pokok

produksi.

2. Pengelolaan keuangan meliputi penetapan dan pengembangan

kebijakan pengelolaan keuangan, pengelolaan kas serta

pengendalian penyertaan modal perusahaan.

• Direktorat Sumber Daya Manusia

Direktorat Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki fungsi

perencanaan, penetapan, pengendalian dan pengembangan arah

kebijakan strategis sumber daya manusia untuk mendukung kebutuhan

operasional bisnis dan meningkatkan kinerja perusahaan.

43
Dipimpin oleh Direktur Sumber Daya Manusia mempunyai

tugas mebina,mengelola, dan memelihara kesejahteraan sumber daya

manusia serta mengembangkan organisasi sistem manajemen.

• Sekretaris Perusahaan

Fungsi sekretariat adalah perencanaan, penetapan,

pembinaan, pengendaliaan, dan pengembangan arah kebijakan

strategis kegiatan kesekretariatan direktur utama, bidang hukum,

komunikasi korporat, dokumentasi serta pemberian rekomendasi

strategis perusahaan dan peng koordinasian seluruh kegiatan angota

direksi dan unit perusahaan yang terkait.

• Pusat Manajemen Perusahaan

Pusat manajemen perubhan mempunyai fungsi perencanaan,

penelitian, penetapan, pembinaan, pengendaliaan dan pengembangan

formulasi arah strategis korporat, skenario investasi, portofolio bisnis,

sistem mutu perusahaan, budaya perusahaan.Good corpoorate

governance (GCG) serta pengelolaan perubahan organisasi dan

proses bisinis terkait dengan tuntutan perubahan dalam upaya untuk

meningkatkan daya saing perusahaan.

4.1.1.6 Kebijakan PT.POS

Kebijakan kebijakan perusahaan mengenai sumber daya

manusia adalah

44
sebagai berikut:

1. Berdasarkan Surat keputusan direksi PT. Pos indonesia

(persero) nomor : SK2377/YAN SDM/0706

2. Berdasarkan surat keputusan direksi PT. Pos indonesia

(persero) nomor SK6167/DIRUT/0604 tentang pemberian

penghargaan masa karya atau prestasi kerja.

3. Berdasarkan Surat keputusan direksi PT. Pos indonesia

(persero) nomor KD70/DIRUT/1105 tentang organisasi dan tata

kerja.

4. Berdasarkan Surat keputusan direksi PT. Pos indonesia

(persero) nomor KD07/DIRUT/0304 tentang system balas jasa

transisi.

Sedangkan kebijakan akuntansi yang dilaksanakan di PT. Pos

Indonesia (persero) pada dasarnya tunduk dan mengacu kepada :

1. Pernyataan standar akuntansi.

2. Ketentuan dan peraturan perundang undangan yang berlaku

terhada perseroan terbatas.

3. Keputusan direksi PT. Pos Indonesia (persero) nomor:

68A/KUG/DIRUT/ 1998 tanggal 24 April 1998 dan Nomor:

107/KUG/DIRUT/2000 tanggal 29 Agustus 2000.

4.1.2 Analisis Deskriptif

Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

45
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi Sugiyono

(2008:7).Dalam penelitian ini, variabel yang dideskripsikan adalah

Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Net

Interest Margin (NIM) dan Non Performing Loan (NPL) sebagai variabel

independen dan Return On Asset (ROA) sebagai variabel deviden.

4.2 Pembahasan Penelitian

4.2.1 Faktor-faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Kerugian

Pada PT. Pos Indonesia

Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan,

mengatakan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya

kerugian pada PT.POS disebabkan

a. Kurangnya pemasaran terhadap produk layanan jasa yang

dimiliki oleh PT. Pos. Jasa Produk yang dilakukan oleh PT. Pos

Indonesia kurang melakukan pemasaran yang berlebih,

sehingga terjadinya kerugian dan PT. Pos Indonesia hanya

dikenal sebagai perusahaan jasa pengantaran surat, logistik,

dan wesel.

b. Sumber Daya Manusia

Masalah sumber daya manusia.Jumlah pegawai Posindo

mencapai 28.000 orang, yang mana sekitar 90% di antaranya

berpendidikan SMA ke bawah. Tak banyak pegawai yang lulus

sekolah tinggi. Akibatnya pengambil keputusan strategis

46
menjadi susah. Pegawai Posindo juga didominasi usia 35

tahun ke atas. Kalau ada yang pensiun, tidak ada

penggantinya karena sudah lama tidak merekrut karyawan

baru. Mereka umumnya juga susah diajak berubah. Setiap

perubahan memunculkan penolakan.

c. Naiknya biaya tenaga kerja pada PT. Pos, menurunya laba

dikuartal pertama ini disebabkan oleh kenaikan biaya tenaga

kerja, karna tidak sesuai dengan pendapatan yang raih oleh

PT. Pos .

d. Kendaraan operasional

Kendaraan operasional sudah berumur tua di atas 10 tahun

sehingga tidak efisien. Kalau PT. Pos lihat pesaing-pesaing PT.

Pos mereka menggunakan armada bagus, dari segi atitude

kami juga kalah. Maka itu PT. Pos ganti semua kendaraan,

pakai sistem sewa. Setelah PT. Pos ganti semuanya, biaya

operasional turun total dari semula rugi Rp.71 miliar pada

2008, akhirnya bisa untung Rp.98 miliar pada 2009.

e. Persaingan dengan perusahaan lain, dengan banyaknya

perusahaan baru yang menyediakan jasa pengiriman barang

lebih cepat dan lebih efisien PT. Pos mengalami kerugian

karena layanan yang dilakukan perusahaan lain lebih baik

ketimbang PT.Pos.

47
4.2.2 Perkembangan Laba/Rugi Periode 2004-2008 pada PT.POS

Keterangan :

a. Pada tahun 2004 PT. Pos mengalami kerugian sebesar

162,613,224,904

b. Pada tahun 2005 PT. Pos mengalami peningkatan sebesar

Rp. 55,288,794,562 meskipun masih dalam kerugian namun

setidaknya kerugiannya berkurang hal ini disebabkan karena

biaya yang dikeluarkan hampir sebanding dengan pendapatan

dan ditambah dengan pendapatan non usaha yang juga

meningkat, sehingga perusahaan mendapatkan laba.

c. Pada tahun 2006 PT. Pos mengalami kerugian sebesar Rp.

12,131,872,946 itu disebabkan terlalu besarnya biaya yang

dikeluarkan dibandingkan dengan pendapatan usahanya.

d. Pada tahun 2007 mengalami peningkatan sebesar

Rp.123,805,983,199 berkurang hal ini disebabkan karena biaya

yang dikeluarkan hampir sebanding dengan pendapatan dan

ditambah dengan pendapatan non usaha yang juga meningkat,

sehingga perusahaan mendapatkan laba.

e. Pada tahun 2008 mengalami keruguan sebesar

RP.12,131,872,946 itu disebabkan terlalu tingginya biaya yang

dikeluarkan dibandingkan dengan pendapatan usahanya.

48
Secara keseluruhan pada tabel 4.3 dapat dilihat secara rata-

rata profitabilitas.Pada PT. Pos Indonesia cenderung meningkat

selama periode tahun 2004-2008, meskipun secara rata-rata masih

negatif setiap tahunnya. Hanya pada tahun 2007 PT. Pos Indonesia

tidak mengalami kerugian. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak

perusahaan, mengatakan bahwa kerugian ini disebabkan oleh lebih

besarnya biaya yang dikeluarkan dibandingkan dengan pendapatan

usahanya, meskipun begitu pihak perusahaan sudah berusaha untuk

meminimalisasi biaya sehingga secara perlahan perusahaan dapat

keluar dari kondisi negatif walau laba yang di dapat belum sesuai yang

diharapkan. Profitabilitas menurut Agus Sartono (2005:89) adalah :

“Kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan

dengan penjualan”. Total aktiva maupun modal sendiri. Rasio

profitabilitas ini akan memberikan gambaran tentang tingkat

kemakmuran perusahaan, dengan semakin tingginya profitabilitas

perusahaan berarti semakin baik posisi perusahaan di lihat dari segi

pemanfaatan assetsnya. Dilihat dari pernyataan itu, dapat dikatakan

bahwa perkembangan PT. Pos dalam kurun waktu 5 tahun dapat

dikatakan cukup baik walau secara rata rata masih dalam keadaan

negatif. Dikatakan cukup baik karena rasio profitabilitas yang didapat

perusahaan cederung naik dalam kurun waktu tersebut.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kendala yang di alami oleh PT.

Pos pada periode 2004-2008 adalah sebagai berikut :

49
a. Biaya atau beban yang dikeluarkan oleh PT. Pos dalam kegiatan

usahanya terlalu besar sehingga menimbulkan kerugian.

b. Rendahnya pendapatan usaha yang dimiliki oleh PT. Pos.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian yang dilakukan pada PT. Pos

Indonesia kantor cabang Bandung serta pembahasan yang telah

dilakukan dengan berlandaskan terima masalah yang dibahas, maka

penulis menarik.

Kesimpulan bahwa :

1. Terdapat berbagai macam faktor yang menyebabkan PT. Pos


selalu mengalami kerugian selama periode 2004-2008. Faktor-

faktor tersebut adalah : kurangnya pemasaran produk yang

dimiliki oleh PT. Pos, masalah SDM (Sumber Daya Manusia),

naiknya biaya tenaga kerja, masalah kendaraan operasional,

dan persaingan yang sangat ketat dengan perusahaan lain.

2. Kondisi perkembangan laporan laba/rugi PT. Pos periode


2004-2008 PT. Pos dapat dikatakan baik walau secara rata

rata masih dalam keadaan negatif. Dikatakan cukup baik

50
Karena rasio profitabilitas yang didapat perusahaan cederung

naik dalam kurun waktu 4 tahun tersebut.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis pada PT. Pos

Indonesia kantor cabang Bandung, maka penulis memberikan saran-

saran sebagai berikut:

1. Sebaiknya pihak PT. Pos Indonesia melakukan pergantian


kepengurusan dalam struktur organisasi perusahaannya agar

faktor-faktor yang menyebabkan PT. Pos terus mengalami

kerugian dapat diatasi sebaik mungkin.

2. Sebaiknya pihak PT. Pos Indonesia terus meningkatkan


profitabilitasnya pada periode selanjutnya yaitu tahun 2009

agar PT. Pos tidak mengalami kerugian kembali yaitu dengan

cara menekan biaya atau beban-beban yang dikeluarkan

dalam kegiatan usahanya dan meningkatkan pendapatan-

pendapatan dalam usaha PT. Pos itu sendiri.

Tabel 4.1
Perkembangan Laba/Rugi
PT.POS INDONESIA
Periode 2004-2008

Tahun Laba/Rugi (Rp) Fluktuasi Rupiah Fluktuasi %

2004 -162,613,224,904 - -

2005 -107,324,430,342 55,288,794,562 2,941

51
2006 -119,456,303,288 (12,131,872,946) 8,846

2007 4,349,679,911 123,805,983,199 0,964

2008 -54,712,624,679 (59,062,304,590) 0,073

52

Anda mungkin juga menyukai