Draft Usulan Penelitian
Draft Usulan Penelitian
Draft Usulan Penelitian
UNTUK SKRIPSI
Nama :
NIM :
Program Studi :
A. Judul Skripsi
B. Latar Belakang
memiliki potensi dan peluang yang besar dalam peranannya sebagai sumber
pembiayaan bagi masyarakat dan sektor usaha. Masyarakat dan sektor usaha sebagai
pihak pengguna jasa bank yang paling berperan, pada umumnya selalu memiliki
respon yang tanggap terhadap berbagai bentuk layanan yang diberikan oleh masing-
masing bank untuk menarik simpati nasabahnya. Bank sebagai lembaga yang sangat
Kompleksitas usaha perbankan yang tinggi dapat meningkatkan resiko yang dihadapi
bahwa,
industri perbankan yang kuat. Krisis keuangan yang melanda Indonesia pada
pertengahan tahun 1997 memberi dampak yang sangat buruk pada sektor perbankan.
kunci perbankan dalam tahun 1998 berada pada kondisi yang sangat buruk. Kinerja
industri perbankan nasional pada waktu itu jauh lebih buruk dibandingkan kondisi
perbankan di beberapa negara Asia yang juga mengalami krisis ekonomi, seperti Korea
Selatan, Malaysia, Philipina dan Thailand. Non Performing Loan (NPL) bank-bank
komersial mencapai 50 persen, tingkat keuntungan industri perbankan berada pada titik
minus 18 persen, dan Capital Adequacy Ratio (CAR) menunjukkan kondisi minus 15
melikuidasi bank-bank yang dinilai tidak sehat dan tidak layak lagi untuk beroperasi. Hal
perbankan.
Terkait begitu banyaknya gejolak yang terjadi di sektor perbankan, Bank
kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan
arah, bentuk, dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh
tahun ke depan. Arah kebijakan pengembangan industri perbankan di masa datang yang
dirumuskan dalam API dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat,
kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu
mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu upaya nyata dapat terlihat pada
yang mengatur mengenai sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum sebagai salah
Dari kondisi tersebut, selain adanya dukungan dari pemerintah dan otoritas
pengawas sektor perbankan, untuk menjaga agar bank-bank di Indonesia ini tetap eksis
dan beroperasi secara terus-menerus maka setiap manajemen bank tersebut dituntut
lebih aktif dalam mengendalikan seluruh potensi sumber daya yang dimilikinya. Salah
satu caranya adalah melalui pengelolaan sistem keuangan. Hal ini karena keuangan
Dalam hal ini, laporan keuangan merupakan salah satu instrumen yang tepat untuk
dalamnya terdapat informasi yang penting meliputi informasi keuangan tentang hasil
usaha maupun posisi finansial dari perusahaan bank tersebut. Laporan keuangan juga
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses akuntansi pada
suatu periode tertentu yang merupakan hasil pengumpulan data keuangan yang
disajikan dalam bentuk laporan keuangan ataupun ikhtisar lainnya yang dapat digunakan
sebagai alat bantu bagi para pemakai di dalam menilai kinerja perusahaan sehingga
dapat mengambil keputusan yang tepat. Menurut Marsuki dalam www.tribun-
timur.com bahwa,
“Laporan keuangan dapat dianalisis untuk melihat kondisi perusahaan. Jenis analisis
bervariasi sesuai dengan kepentingan pihak-pihak yang melakukan analisis. Analisis
laporan keuangan akan lebih tajam apabila angka-angka keuangan dibandingkan dengan
standar tertentu. Standar tersebut dapat berupa standar internal yang ditetapkan oleh
manajemen, membandingkan angka-angka keuangan dengan periode sebelumnya, atau
membandingkan dengan perusahaan atau entitas yang sejenis.”
tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah
dua aspek, yakni kinerja financial dan kinerja non-financial. Kinerja financial dapat
dilakukan oleh beberapa orang peneliti diantaranya adalah M. Yusuf Ardi Setiawan
(pada PT Bank Syariah Mega Indonesia), Abdi Hari Kurniawan (pada PT Bank
Danamon Indonesia Tbk.), dan Stanis Man (pada Bank Nusa Tenggara Timur) untuk
dan Provinsi Sulawesi Selatan pada umumnya, PT BPD Sulsel merupakan salah satu
bank yang telah memegang peranan penting terhadap kemajuan daerah ini sejak
pemegang kas daerah dan menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah melalui
berbagai produk perbankan yang dikeluarkannya. Karena adanya fungsi yang khusus
dijalankan oleh PT BPD Sulsel itu, maka kinerja manajemen tidak hanya akan menjadi
perhatian masyarakat saja, namun juga oleh pemerintah provinsi dan daerah yang
menanamkan modal daerahnya di bank ini. Kinerja manajemen yang diharapkan akan
terlihat pada kemampuan PT BPD Sulsel dalam menghimpun dan mengelola dana
terhadap Laporan Keuangan sebagai dasar dalam penilaian terhadap kinerja keuangan
pada PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan yang kemudian dapat dijabarkan
C. Perumusan Masalah
1. Mengetahui kinerja keuangan bank bila diukur dari ketentuan bank Indonesia
mengenai penilaian tingkat kesehatan bank.
Kerangka pikiran pada dasarnya merupakan arah penalaran untuk bisa memberikan jawaban
sementara atas masalah yang dirumuskan. Sedangkan membahas perkembangan perbankan saat ini,
berkembang dengan sangat pesat dengan tingkat kerumitannya yang tinggi membuat pengaruh
drastis kepada performa satu bank.
Hal ini didasarkan pada perkembangan ekonomi di dunia dan kemajuan teknologi, setiap bank
dituntut untuk dapat memberi kepercayaan kepada nasabahnya, dan turut andil dalam pembangunan
ekonomi suatu bangsa. Untuk itu negara juga berperan dalam pengawasan bank-bank ini, membuat
sebuah sistem penilaian dan aturan yang harus ditaati oleh bank-bank tersebut.
Laporan keuangan bank yang adalah sebuah bentuk akhir dari proses akuntasi suatu bank, dapat
digunakan sebagai alat bantu untuk menilai kinerja suatu bank.
Untuk mempermudah penelitian ini, maka disajikan skema kerangka pemikiran yaitu sebagai berikut;
Skema #1
Skema #2
Laporan keuangan dapat dianalisis untuk melihat kondisi perusahaan, sesuai dengan standar yang
ditetapkan Bank Indonesia sebagai otoritas pengawas bank di Indonesia.
Skema #3
Kinerja manajemen yang diharapkan akan terlihat pada kemampuan PT BPD Sulsel dalam
menghimpun dan mengelola dana masyarakat untuk kemudian memberikan nilai tambah bagi
daerah.
F. Metode Penelitian
1. Survey
Survey atau observasi langsung, yakni teknik pengumpulan data dengan peneliti
mengadakan pengamatan secara langsung terhadap gejala-gejala atau subjek
yang diselidiki. Observasi yang dilakukan menggunakan metode deskriptif
analitis, yakni suatu metode penelitian yang bertujuan untuk memberikan
gambaran keadaan objek yang sebenarnya. Data yang diperoleh akan diolah,
dianalisis dan dikemudian dapat ditarik suatu kesimpulan.
Metode ini digunakan untuk mencari data-data atau informasi terkait pada
website maupun situs-situs yang menyediakan informasi sehubungan dengan
masalah dalam penelitian ini.
G. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pusat PT Bank Pembangunan Daerah
Sulawesi Selatan yang berlokasi di Jalan Dr. Sam Ratulangi No. 16 Makassar.
H. Jadwal Penelitian
10 Juni 2011
Disahkan
Tanda Tangan