Draft Usulan Penelitian

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

DRAFT USULAN PENELITIAN

UNTUK SKRIPSI

Nama :

NIM :

Program Studi :

A. Judul Skripsi

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI SELATAN

B. Latar Belakang

Dalam kondisi perekonomian yang terus berkembang, sektor perbankan

memiliki potensi dan peluang yang besar dalam peranannya sebagai sumber

pembiayaan bagi masyarakat dan sektor usaha. Masyarakat dan sektor usaha sebagai

pihak pengguna jasa bank yang paling berperan, pada umumnya selalu memiliki

respon yang tanggap terhadap berbagai bentuk layanan yang diberikan oleh masing-

masing bank untuk menarik simpati nasabahnya. Bank sebagai lembaga yang sangat

bergantung pada kepercayaan nasabah tentunya akan terus menyempurnakan

layanannya di tengah persaingan dengan banyaknya penyedia jasa keuangan lainnya.


Perkembangan di dunia perbankan yang sangat pesat serta tingkat

kompleksitas yang tinggi dapat berpengaruh terhadap performa suatu bank.

Kompleksitas usaha perbankan yang tinggi dapat meningkatkan resiko yang dihadapi

oleh bank-bank yang ada di Indonesia. Prasnanugraha (2007 : 14) menjelaskan

bahwa,

“Permasalahan perbankan di Indonesia antara lain disebabkan depresiasi rupiah,


peningkatan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sehingga menyebabkan
meningkatnya kredit bermasalah. Lemahnya kondisi internal bank seperti manajemen
yang kurang memadai, pemberian kredit kepada kelompok atau group usaha sendiri
serta modal yang tidak dapat mengcover terhadap resiko- resiko yang dihadapi oleh
bank tersebut menyebabkan kinerja bank menurun.”

Pertumbuhan yang pesat itu ternyata tidak dapat mendorong terciptanya

industri perbankan yang kuat. Krisis keuangan yang melanda Indonesia pada

pertengahan tahun 1997 memberi dampak yang sangat buruk pada sektor perbankan.

Febryani dan Zulfadin dalam www.docstoc.com menyatakan bahwa beberapa indikator

kunci perbankan dalam tahun 1998 berada pada kondisi yang sangat buruk. Kinerja

industri perbankan nasional pada waktu itu jauh lebih buruk dibandingkan kondisi

perbankan di beberapa negara Asia yang juga mengalami krisis ekonomi, seperti Korea

Selatan, Malaysia, Philipina dan Thailand. Non Performing Loan (NPL) bank-bank

komersial mencapai 50 persen, tingkat keuntungan industri perbankan berada pada titik

minus 18 persen, dan Capital Adequacy Ratio (CAR) menunjukkan kondisi minus 15

persen. Terpuruknya sektor perbankan akibat krisis ekonomi memaksa pemerintah

melikuidasi bank-bank yang dinilai tidak sehat dan tidak layak lagi untuk beroperasi. Hal

ini mengakibatkan timbulnya krisis kepercayaan dari masyarakat terhadap industri

perbankan.
Terkait begitu banyaknya gejolak yang terjadi di sektor perbankan, Bank

Indonesia melahirkan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang merupakan suatu

kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan

arah, bentuk, dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh

tahun ke depan. Arah kebijakan pengembangan industri perbankan di masa datang yang

dirumuskan dalam API dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat,

kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu

mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu upaya nyata dapat terlihat pada

dibuatnya peraturan Bank Indonesia sebagai otoritas pengawas perbankan di Indonesia

yang mengatur mengenai sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum sebagai salah

satu ukuran kinerja perbankan.

Dari kondisi tersebut, selain adanya dukungan dari pemerintah dan otoritas

pengawas sektor perbankan, untuk menjaga agar bank-bank di Indonesia ini tetap eksis

dan beroperasi secara terus-menerus maka setiap manajemen bank tersebut dituntut

lebih aktif dalam mengendalikan seluruh potensi sumber daya yang dimilikinya. Salah

satu caranya adalah melalui pengelolaan sistem keuangan. Hal ini karena keuangan

merupakan faktor penunjang dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan.

Dalam hal ini, laporan keuangan merupakan salah satu instrumen yang tepat untuk

dipelajari dalam mengevaluasi dan mengukur kinerja keuangan perusahaan karena di

dalamnya terdapat informasi yang penting meliputi informasi keuangan tentang hasil

usaha maupun posisi finansial dari perusahaan bank tersebut. Laporan keuangan juga

berisikan informasi keuangan yang mencerminkan kesehatan dan kemampuan

perusahaan yang bersangkutan. (Setiawan, 2009 : 4).

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses akuntansi pada

suatu periode tertentu yang merupakan hasil pengumpulan data keuangan yang

disajikan dalam bentuk laporan keuangan ataupun ikhtisar lainnya yang dapat digunakan

sebagai alat bantu bagi para pemakai di dalam menilai kinerja perusahaan sehingga
dapat mengambil keputusan yang tepat. Menurut Marsuki dalam www.tribun-

timur.com bahwa,

“Laporan keuangan dapat dianalisis untuk melihat kondisi perusahaan. Jenis analisis
bervariasi sesuai dengan kepentingan pihak-pihak yang melakukan analisis. Analisis
laporan keuangan akan lebih tajam apabila angka-angka keuangan dibandingkan dengan
standar tertentu. Standar tersebut dapat berupa standar internal yang ditetapkan oleh
manajemen, membandingkan angka-angka keuangan dengan periode sebelumnya, atau
membandingkan dengan perusahaan atau entitas yang sejenis.”

Salah satu alasan dilakukannya analisis terhadap laporan keuangan adalah

menilai kinerja perusahaan. Dimana penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui

tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Penilaian kinerja suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menganalisis

dua aspek, yakni kinerja financial dan kinerja non-financial. Kinerja financial dapat

dilihat melalui data-data laporan keuangan, sedangkan kinerja non-financial dapat

dilihat melalui aspek-aspek non-financial, diantaranya aspek pemasaran, aspek

teknologi maupun aspek manajemennya. (Aulia, 2007 : 2).

Penelitian-penelitian terdahulu mengenai analisis laporan keuangan telah

dilakukan oleh beberapa orang peneliti diantaranya adalah M. Yusuf Ardi Setiawan

(pada PT Bank Syariah Mega Indonesia), Abdi Hari Kurniawan (pada PT Bank

Danamon Indonesia Tbk.), dan Stanis Man (pada Bank Nusa Tenggara Timur) untuk

menilai kinerja dari objek penelitian yang dimaksud.


Di antara berbagai bank yang ada saat ini di kota Makassar pada khususnya

dan Provinsi Sulawesi Selatan pada umumnya, PT BPD Sulsel merupakan salah satu

bank yang telah memegang peranan penting terhadap kemajuan daerah ini sejak

mulai didirikannya. Keistimewaan yang utama adalah PT BPD Sulsel merupakan

pemegang kas daerah dan menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah melalui

berbagai produk perbankan yang dikeluarkannya. Karena adanya fungsi yang khusus

dijalankan oleh PT BPD Sulsel itu, maka kinerja manajemen tidak hanya akan menjadi

perhatian masyarakat saja, namun juga oleh pemerintah provinsi dan daerah yang

menanamkan modal daerahnya di bank ini. Kinerja manajemen yang diharapkan akan

terlihat pada kemampuan PT BPD Sulsel dalam menghimpun dan mengelola dana

masyarakat untuk kemudian memberikan nilai tambah bagi daerah.

Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitan

terhadap Laporan Keuangan sebagai dasar dalam penilaian terhadap kinerja keuangan

pada PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan yang kemudian dapat dijabarkan

dalam judul penelitian: “Analisis Laporan Keuangan pada PT Bank Pembangunan

Daerah Sulawesi Selatan”.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka pokok permasalahan dalam penelitian


ini adalah Bagaimana kinerja PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan yang
diukur dari ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian tingkat kesehatan bank?
D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui kinerja keuangan bank bila diukur dari ketentuan bank Indonesia
mengenai penilaian tingkat kesehatan bank.

2. Mengetahui tren perubahan-perubahan, berupa kenaikan atau penurunan


kinerja perusahaan selama periode yang dibandingkan.

E. Kerangka Teoritik/Kerangka Pemikiran

Kerangka pikiran pada dasarnya merupakan arah penalaran untuk bisa memberikan jawaban
sementara atas masalah yang dirumuskan. Sedangkan membahas perkembangan perbankan saat ini,
berkembang dengan sangat pesat dengan tingkat kerumitannya yang tinggi membuat pengaruh
drastis kepada performa satu bank.

Hal ini didasarkan pada perkembangan ekonomi di dunia dan kemajuan teknologi, setiap bank
dituntut untuk dapat memberi kepercayaan kepada nasabahnya, dan turut andil dalam pembangunan
ekonomi suatu bangsa. Untuk itu negara juga berperan dalam pengawasan bank-bank ini, membuat
sebuah sistem penilaian dan aturan yang harus ditaati oleh bank-bank tersebut.

Laporan keuangan bank yang adalah sebuah bentuk akhir dari proses akuntasi suatu bank, dapat
digunakan sebagai alat bantu untuk menilai kinerja suatu bank.

Untuk mempermudah penelitian ini, maka disajikan skema kerangka pemikiran yaitu sebagai berikut;

Skema #1

Studi kasus tentang laporan keuangan Bank Pembangunan Sulawesi Selatan.

Skema #2

Laporan keuangan dapat dianalisis untuk melihat kondisi perusahaan, sesuai dengan standar yang
ditetapkan Bank Indonesia sebagai otoritas pengawas bank di Indonesia.

Skema #3

Kinerja manajemen yang diharapkan akan terlihat pada kemampuan PT BPD Sulsel dalam
menghimpun dan mengelola dana masyarakat untuk kemudian memberikan nilai tambah bagi
daerah.
F. Metode Penelitian

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk


memperoleh data yang relevan dan akurat dengan masalah yang dibahas. Metode
pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut :

1. Survey

Survey atau observasi langsung, yakni teknik pengumpulan data dengan peneliti
mengadakan pengamatan secara langsung terhadap gejala-gejala atau subjek
yang diselidiki. Observasi yang dilakukan menggunakan metode deskriptif
analitis, yakni suatu metode penelitian yang bertujuan untuk memberikan
gambaran keadaan objek yang sebenarnya. Data yang diperoleh akan diolah,
dianalisis dan dikemudian dapat ditarik suatu kesimpulan.

2. Tinjauan Kepustakaan (Library Research)

Metode ini dilakukan dengan mempelajari teori-teori dan konsep-konsep yang


sehubungan dengan masalah yang diteliti penulis pada buku-buku, makalah,
dan jurnal guna memperoleh landasan teoritis yang memadai untuk melakukan
pembahasan.

3. Mengakses web dan situs-situs terkait

Metode ini digunakan untuk mencari data-data atau informasi terkait pada
website maupun situs-situs yang menyediakan informasi sehubungan dengan
masalah dalam penelitian ini.

G. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pusat PT Bank Pembangunan Daerah
Sulawesi Selatan yang berlokasi di Jalan Dr. Sam Ratulangi No. 16 Makassar.

H. Jadwal Penelitian

10 Juni 2011

Disahkan

Tanda Tangan

Anda mungkin juga menyukai