Osce Kulit

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 46

1. A.

diagnosa yang paling mendekati penyakit tersebut diatas adalah Kondiloma Akuminata
B. bila lesinya datar dan tidak jelas dapat dilakukan tes sederhana, apa itu? acetowhite

Dx : KONDILOMA AKUMINATA (HPV tipe 6 dan 11)

 Infeksi virus HPV; termasuk IMS


 Penularan : kontak langsung
 Predileksi : perianal, vulva, daerah penis
 Efloresensi : papul basah merah muda (daging) bergerombol spt bunga kol
 Diagnosa : lesi dibungkus kasa dg as. Asetat 5 % (3-5 menit)  kaca pembesar (4-8x
pembesaran)  acetowhite (+) karena denaturasi protein / ekspresi sitokeratin. Apabila lesi
datar  dapat dilakukan dark field microscope
 Efloresensi : papul, multiple, berkelompok, spt daging / merah muda, lentikular dan permulaan
basah / runcing
 DD :
o Kondiloma lata (sifilis II )  plak erosif dan basah
o Veruka vulgaris  tidak bertangkai, abu-abu, dan kering
o SCC  bentuk spt kol, mudah berdarah, bau
 Tx :
o Bedah beku
o Kaustik AgNO3 25%
o Bedah laser; scalpel
2. Perempuan 24 tahun, timbul bintil-bintil tidak gatal pada tangannya . muncul mulai 2bulan lalu,
semakin membesar dan banyak,
a. Dx: Veruka Vulgaris
b. Penyebab: HPV 1 dan 4

Dx : VERUKA VULGARIS

 Papul verukosa yang disebabkan oleh HPV 1 & 4


 Penularan : kontak langsung
 >> anak-anak
 Predileksi : sering di punggung, tangan, jari tangan
 Efloresensi : papul verukosa, keratotik, <1cm, berkonfluensi
 Diagnosa : histopatologi
 DD :
o Keratosis seboroik (lebih hiperpigmentasi)
o Nevus verukosus (linier, sejak bayi)
 Tx :
o Non medikamentosa: menjaga hygene supaya tidak tertular
o Medikamentosa:
 Destruksi dengan bedah listrik
 Bedah beku
 Destruksi dengan bahan keratolitik
 Topikal asidum salisikum 25-50%, triklorasetat 25%
 Intralesi bleomisin dan interferon
3. Seorang laki-laki terdapat bekas jerawat pada dada yang semakin membesar.
a. Dx: Keloid
b. Cara penanganannya:

Dx : KELOID

 Penyembuhan dengan pertumbuhan berlebihan jaringan ikat melebihi ukuran luka


 >> kolagen
 Banyak di kulit hitam
 Etiopatogenesis: benda asing dalam kulit, luka bakar, infeksi
 Manifestasi klinis:
o Effloresensi: Plak eritematous, permukaan licin dan berkilat
o Predileksi: dada, punggung, deltoid
o Dapat tumbuh terus
 Pemeriksaan penunjang: biopsi kulit : serat kolagen tersusun seperti nodus, kosentris, tumbuh
perlahan menjadi kolagen tebal dan padat
 Dx: dari anamnesa ada riwayat trauma atau radang, namun kadang bs spontan
 DD: Dermatofibroma (lebih hiperpigmentasi)
 Tx :
o Inj Triamcinolon acetonid 10mg/ml intralesi 0,1ml tiap 1mm jaringan keloid. Max 2ml
tiap minggu
o Eksisi keloid
4. Wanita 35 tahun datang dengan keluhan timbul luka pada kemaluan sejak 3 hari yang lalu.
a. Diagnosa paling mungkin
b. Penatalaksaan

DX: HERPES SIMPLEX

 Etio: Virus Herpes simplex tipe II


 Effloresensi: vesikel bergerombol diatas dasar kemerahan
 DX:
o Tzank smear sel datia langerhans & badan inklusi intranuklear
o Serolkogi VHS
 DD:
o ulkus durum
o ulkus mole
o ulkus mikstum
 Tx:
o asiklovir topikal
o asiklovir oral 5x200mg/hari selama 5 hari
o asiklovir oral 3x400mg/hari selama 5 hari
5. Seorang olahragawan datang dengan keluhan timbulnya bercak-bercak gatal pada ketiak sejak
seminggu yang lalu.
a. Pemeriksaan tambahan yang diperlukan
b. Apa yang diharapkan dari pemeriksaan tersebut

DX: CANDIDIASIS INTERTRIGINOSA

 Etio: Candida spp


 Manifes:
o Effloresensi: bercak batas tega, bersisik, eritematous,, basah
o Lesi dikelilingi lesi satelit berupa vesikel & purtul/bula dengan pinggir kasar yang
berkembasng seperti lesi primer
 Penunjang:
o KOH: pseudohifa seperti untaian sosis, blastospora
o Biakan: koloni mukoid putih
 DD:
o Eritrasma : lesi dilipatan, kering, merah, lampu wood (+) merah
o Dermatitis intertriginosa
o Tinea
 Tx:
o mikonazol 2% bedak
o klotrimazol 1% bedak
o Ketokonazole 1x200mg/hari selama 7-14 hari
o Itrakonazole 1x 2kapsul/ hari selama 7 hari (sediaan Itraconazole 100mg kapsul)
6. DX: SYRINGOMA

 Etiopatogenesis: tumor jinak karena diferensiasi duktus ekrin


 Perempuan >> laki-laki
 Efflorisensi: papul kecil, licin, miliar, warna sama dengan kulit
 Predileksi: utama kelopak mata bawah
 Pemeriksaan penunjang: Histopa epitel dalam sarang dan duktus kecil menyerupai ekor
kecebong
 DD: trikoepiteloma
 Tx:
o bedah listrik
o bedah laser
pangkal (sisa
Rambut patah hampir ke
6. anak rambut rontoh sejak 2 bulan terakhir
a. dx: Tinea Capitis tipe Black Dots ujung + spora) -> black dots
b. pemeriksaan tambahan:

DX: TINEA CAPITIS (BLACK DOTS)

 Etio: Trichophyton tonsurans & Trichophyton violaceum


 Manifes:
o Rambut patah tepat pada orificium folikel rambut
o Ujung rambut yang tersisa penuh berisi spora
 Dx:
o KOH rambut + KOH kulit kepala  mikrospoa dan atau makrospora, hifa (2garis sejajar,
bersekat, bercabang)
o Lampu wood (-)
 DD:
o Alopesia areata
o Psoriasis pada kepala
o Dermatitis seboroik
 Tx:
o Gold standard : Griesofulvin mikrosize 20mg/kgBB/hari ultramikrosize
15mg/kgBB/hari selama 6-12 minggu
o Ketokonazole 2% shampoo 2-3x/minggu
8. DX: SEBOROIK KERATOSIS

 Tumor jinak yang biasanya berpigmen dan umumnya pada orang tua, berasal dari keratinosit
 Genetik
 Predileksi : daerah yang sering terpajan sinar matahari (wajah, bagian badan atas)
 Manifes:
o Effloresensi: plak verukosa, papul, nodus menempel pada kulit dan hiperpigmentasi
warna coklat sampai hitam dengan skuama di atasnya
o Bila lesi multiple tersusun searah lipatan kulit
o Lesi dapat bertangkai
 Penunjang : Biopsi untuk histopatologi sel keratinosit proliferasi membentuk pseudokista
keratin, akantosis, papilomatosis, hiperkeratosis.
 Tx: destruksi dengan :
o bedah listrik
o bedah beku
o bedah laser
9. laki-laki 34 tahun, pekerjaan supir antar provinsi. Terdapat luka-luka di kemaluan dan terasa nyeri.

a. effloresensi:
b. pemeriksaan penunjang:

DX: ULKUS MOLE/ chancroid

 Penyakit ulkus genital akut, setempat, dapat berinokulasi sendiri


 Etio: Haemophilus ducreyi
 Manifestasi:
o Papul  ulkus
o Sifat ulkus : nyeri, multiple, dangkal, indurasi (-), bagian tepi bergaung, rapuh, tidak
rata, kulit/ mukosa sekeliling ulkus eritematous, dalam kotor(eksudat nekrotik kuning
keabuan/darah), kissing lession pada ulkus multiple
o Inokulasi sendiri ke skrotum, anus, tungkai atas, abdomen bagian bawah, perineum,
urethra
o Predileksi lesi utama:
 Laki”: preputium, frenulum, sulkus coronarius
 Perempuan: introitus, vestibulum, labia minora
 Pemeriksaan penunjang: kultur
 DD: sifilis primer/ herpes genitalis/limfogranuloma venereum
 Tx (pilih salah satu):
o ciprofloxacin 2x250mg/hari selama 3 hari
o eritromisin 4x500mg/hari selama 7 hari
o azitromisin 1 gr dosis tunggal
o ceftriaxon 250mg IM dosis tunggal
o kompres/rendam ulkus dalam larutan NS
10. Remaja timbul bintil-bintil pada wajah sejak satu tahun terakhir.

a. dx:
b. patogenesis, sebutkan!

DX: ACNE VULGARIS

 Peradangan kronis folikel pilosebasea


 Etio:
o Intrinsik: genetik, hormon
o Ekstrinsik: stress, iklim, kosmetik, diet, obat
 Patogenesis:
o Peningkatan produksi sebum
o Hiperproliferasi folikel pilosebaceae
o Kolonisasi propionibaceriumm acnes
o Proses inflamasi
 Manifes:
o Eflo: komedo hitam dan putih, papul, nodul, pustul, jaringan parut, perubahan
pigmentasi
o Predileksi: wajah, leher (99%), punggung (66%), bisa jg di dada, bahu, dan lengan
atas
o Kulit berminyak

 Gradasi acne

Komedo lesi inflamasi Lesi total Kista


Ringan <20 <15 <30 -
Sedang 20-100 15-50 30-125 -
Berat <100 >50 >125 >5

 Tx:
o Non medikamentosa: cuci wajah minimal 2 kali sehari
o Medikamentosa:
 Tindakan :kortikosteroid intralesi, ekstraksi komedo, laser, electrosurgery,
dll
 Obat:

Ringan Sedang Berat


komedonal Papular/pustular Papula/pustular nodular Nodular/conglobate
Lini 1 Retinoid Retinoid topikal + Antibiotik oral Antibiotik Isoretinoin oral
topikal Antimikroba topikal + oral
retinoid topikal +/- +
BPO retinoid
topikal
+/-
BPO
Alternatif Alternatif Alternatif Alternatif Isoretinoin Ab oral dosis tinggi +
Retinoid Agen anti mikroba Antibiotik oral oral / retinoid topikal + BPO
topikal/ topikal + Retinoid + Antibiotik
azelaic acid/ topikal/ Azelaic Acid retinoid topikal +/- oral
asam salisilat BPO +
retinoid
topikal
+/-
BPO
Alternatif Lini 1 Lini 1 Anti androgen oral Anti Anti androgen oral dosis
untuk + retinoid/azelaic androgen tinggi + retinoid topikal
perempuan acid topikal +- oral + +-
Alternatif retinoid Alternatif
Agen anti mikroba topikal +- Agen anti mikroba
topikal Antibiotik topikal
oral
+- Alternatif
Agen anti
mikroba
maintenans Retinoid topikal Retinoid topikal
11. anak 5 bulan dibawa orang tuanya terdapat lesi kemerahan pada wajah yang mulai muncul sejak
2 minggu kelahiran dan semakin membesar

DX: INFANTILE HEMANGIOMA

 Tumor jinak vaskuler pada bayi pada bulan-bulan awal kelahiran


 Etiologi: faktor angiogenik & estrogen
 Predileksi: dapat tumbuh dimana saja terutama kepala dan leher
 Eflo:
o Superfisial: tumor bentuk kubah, oval/bulat, lunak warna merah terang, permukaan
licin/berlobus
o Profund: lesi superfisial + massa lunak kebiruan dibawah kulit
 Penunjang: biopsi & histo.pa
 DD: Nevus flameus (kesamaan:makula eritem saja kadang timbul)
 Tx:
o Nonmedikamentosa
 Mencegah trauma dan infeksi
o Medikamentosa (bila ada gangguan kosmetik, gangguan alat vital, dan
perdarahan)
 Hemangioma mata, sal. Nafas, sal. Makan, perdarahan  Kortikosteroid
sistemik dosis 2-4mg/kgbb/harr selama 4-8 minggu, dosis diturunkan
bertahap
 Interveron alfa sistemik 3jt unit /𝒎𝟐 /hari selama 6-12 bulan
 Skleroterapi Na sitrat 30%, monoetanolaminoleat 5%, glukosa 30% dalam
garam faal, disuntikkan setiap bulan
 Bedah beku
o (bentuk makula/plak) Bedah laser
o Bedah eksisi
o (di anggota gerak) Bebat tekan
o Hemangioma luas, visceral embolisasi
o Topikal: kortikosteroid superpotent, krim imiquimod 5% dan beclaplermin gel 0,01%
12. Laki-laki 35 tahun datang dengan bercak putih yang agak gatal pada punggung dan dadanya.
Penderita sudah mencoba mengoleskan minyak telon tapi belum membaik.

DX: PITIRIASIS VERSICOLOR

 Inflamasi kulit, folikel rambut, membran mukosa


 Eflo gambar: makula hipopigmentasi, batas tegas, skuama halus (skuama vulvurasi)
 Efllo lainnya:makula bisa hiperpigmentasi atau eritematous
 Etiologi: malassezia spp. (furfur, globosa)
 DD :
o Hipo: pitiriasis alba, vitiligo, MH tuberkuloid
o Eritem: Ertrasma, dermatitis seboroik, pitiriasis rosea, tinea
 Tx:
o Sampo selenium sulfida 1,8%
o selenium silfida lotio 2,5% (cara pakai: pakai tiap malam dibiarkan 15-30 menit 
bilas / biarkan sepanjang malam, pakai 2 minggu sekali)
o krim derivat azole (mikonazole, dkk)
o berjemur 3x 10-15 menit sehari (pagi, siang, sore(sblm jam 4))
o memakai pakaian yang menyerap keringat
13. laki-laki 30 tahun datang dengan keluhan terdapat lesi yang semakin bertambah tebal dan
terasa gatal dan meluas bila digaruk.

Dx : LICHEN PLANUS

 Inflamasi kulit, folikel rambut, membran mukosa


 Eflo: papul permukaan rata, kering, berkilat, poligonal, sedikit skuama, wicham’s striae
 DD :
o Psoriasis
o Candidiasis
o Pitiriasis rosea
 Tx:
o Steroid
 Super poten topikal betamethason dipropionate o,o5% cream 4-6 kali
perhari
 Triamsinolon acetonid 5-10 mg/ml setiap 4 minggu intralesi
o Tretinoin oral 10-30 mg/ hari
14. wanita 38 tahun datang dengan keluhan seluruh tubuh memerah, dengan kulit secara tersebar
terdapat nanah. Badan terasa demam

a. pemeriksaan penunjang

b. dx;

Dx : PSORIASIS PUSTULOSA GENERALISATA

 Def: penyakit kulit kronis dan residif


 Eflo: plak eritematous bulat atau lonjong, skuama tebal berwarna putih keabu-abuan
 PE: Auspitz sign : + , Kobner : +, Karsveelek phenomena: +
 etiopatogenesis:
yang kemungkinan berpengaruh
o pemendekan turnover epidermis (3-4 hari)
o genetik
o Pencetus: stress, infeksi, trauma, iklim
 DD :
o Demratitis seboroik
o Pitiriasis rosea
o Dermatomikosis superfisial
o MH tipe T
 Pemeriksaan penunjang : histopatologi: Akantosis. Hiperketosis, Parakeratosis, Mikroabses
Munro, Mitosis stratum basalis, pemanjangan papila dermis,
 Tx:
o Topikal : kortikosteroid superpotent max 2 mgg betamethason dipropionate o,o5%
ointment
o Sistemik: metotrexade 3x2,5 mg tiap minggu
15.wanita 20 tahun datang dengan keluhan timbul bercak kemerahan sejak 2 minggu lalu.
Pertama kali timbul bercak kemerahan makin besar, kemudian diikuti bercak-bercak lain
yang lebih kecil dengan diameter 2-4cm yang timbul hampir serentak.

a. dx:

b. nama lesi dengan tanda panah

Dx : Pityriasis Rosea

 Eflo: makula eritematous oval dengan skuama halus pertama lesi besar, diikuti lesi kecil yang
muncul serentak (umum)/ bisa urtika,vesikel, plak, atau papul
 etiopatogenesis:
blm diketahui
 predileksi: area-area tertutup (badan, leher, pungung)
 cir khas:
o Herald patch (mother plaque)
o Sumbu panjang sejajar lipatan kulit : bentukan pohon cemara/ pohon cemara
terbalik
 DD :
o Demratitis seboroik
o Psoriasis
o Tinea corporis
o MH
 Pemeriksaan penunjang : histopatologi: akantosis ringan, parakeratosis fokal
 Tx:
o Antihistamin
o Bedak asam salisilat
16. Gadis 14 tahun, gatal pada sela sela jari dan pergelangan tangan. Beberapa teman seasramanya
juga menderita keluhan yang sama.

a. dx:

b. cardinal sign

Dx: SCABIES

 Eflo: papul eritematus, terowongan dengan peninggian(burrow), dan ekskoriasi pada sela
jari
 etio: sarcoptes scabiei
 predileksi: sela jari, fossa antecubiti, pergelangan tangan, scrotum, pantat
 diagnosis: harus memenuhi 2 dari 4
1. gatal malam hari
2. menyerang sekelompok manusia (asrama, keluarga)
3. distribusi karakteristik: predileksi + terowongan
4. tungau/kotoran/telur: +
 penunjang
o kerokan vesikel/bula ->mikroskop cahaya
o sikat area lesi, taruh ke kertas putih-> kaca pembesar
o biopsi irisan
o biopsi eksisional warnai dg HE.
 Tx:
o Permethrim 5% dipakai seluruh tubuh kec. Wajah didiamkan 8-10jam diulang 1
minggu
o Simptomatik: Antihistamin
17. DX: DERMATITIS SEBHOROIK

 Radang superficial, kronis


 Predileksi pada area sebhoroik (wajah, kepala, badan atas, lipatan)
 Penyebab belum diketahui, diduga gland. Sebacea aktif, dicetuskan oleh stress, infeksi,
kelelahan.
 Histo PA : akantosis, spongiosis ringan, infiltrat sel radang
 DD :
o Psoriasis Vulgaris
o Pityriasis Rosea
o Tinea Corporis
 Tx : krim steroid wajah : Hidrocortison 0,1% Extremitas : Desoxymethasone
18. Seorang laki-laki 45 tahun datang dengan keluhan kulit lengan gatal dan menjadi bentol-bentol
kehitaman.

Dx: PRURIGO NODULARIS

 Penyakit kronis dan gatal pada ekstremitas terutama bagian ekstensor


 Eflo: nodus multipel berwarna coklat kehitaman (sebesar kacang polong), diskret
 etio: tidak diketahui
 DD:
o Lichen simplex kronis
o Keratoanchanthoma
o dematofibroma
 Tx:
o Injeksi intralesi Triamcinolone acetonid 2,5-12,5 mg/ml dosis o,5-1 ml/𝑐𝑚2 (max.
5ml sekali pengobatan)
o Antihistamin
o Talidomid 2x100mg/hari
19. pemerempuan, 30 tahun ketiak nyeri dan bengkak. Keluhan terjadi setelah beberapa hari
mencukur rambut ketiak.

a. status dermatologi

b. dx:

DX: HIDRADENITIS SUPPURATIVA

 Sumbatan kelenjar apokrin kronik dan berulang


 Predileksi: genitofemoral, axilla
 Eflo: nodus dengan 5 tanda radang akut  melunak  abses  fistel
 Etiopatogenesis:
o Didahului mikrotrauma: cukur bulu ketiak, deodoran, keringat
o Et: staphylococcus aureus
 DD:
o scrofuloderma
o cold abses (TB)
 Tx:
o Antibiotik sistemik
o Insisi abses
o Bila masih lunak kompres terbuka
o Bila kronik residif: eksisi apokrin
20. wanita 40 tahun gatal-gatal dibelakang leher, sering digaruk dan bertambah tebal. Keluhan
berulang-ulang terjadi walau sudah diobati.

a. dx:

b. tx:

DX: LICHEN SIMPLEX CHRONIS

 Nama lain: neurodermatitis sirkumskripta


 Peradangan kulit kronis, gatal, sirkumskripta ditandai degan kulit tebal dan garis kulit
tampak menonjol (likenifikasi) akibat garukan berulang
 Manifes:
o Gatal sekali
o Kalau di tengkuk namanya lichen nuchae, pada perempuan (plak degan skuama
menyerupai psoriasis)
o
 Tx:
o Nonmedikamentosa: stop menggaruk
o Medikamentosa:
 antihistamin sedatif diphenhidramin
 Kortikosteroid topikal
 Kalau belum sembuh injeksi intralesi triamsinolone 3 mg/ml
21. Seorang anak laki-laki 8 tahun, muncul bintik-bintik keputihan selama 6 bulan terakhir yang
bertambah banyak, tidak terasa gatal maupun sakit.

a. ststus dermatologi:

b. dx:

DX: MOLLUSCUM CONTAGIOSUM

 Etio: virus pox


 Eflo: papul berbentuk kubah, berkilat, milier, dipermukaan terdapat lekukan (delle), berisi
massa yang mengandung badan molluscum.
 Predileksi: wajah, leher. ketiak, ekstremitas, badan
 Diagnosa:
o histopatologi:terdapat badan inklusi (henderson-paterson bodies)
o PCR
 DD:
o Milia
o Folikulitis
o Lesi awal varisella
 Tx:
o Ekstraksi komedo
o Ellectrocauter
o Bedah beku
22. Laki-laki datang dengan keluhan luka pada glans penisnya. Enam bulan yang lalu pasien pernah
menderita kelainan serupa setelah minum antalgin. Saat ini selain di glans penis, terdapat juga
kelainan yang sama di bibir.

a. dx:

b. 3 DD:

Dx : Fixed Drug Eruption (50% oral-genital)

 Riwayat alergi obat sebelumnya


 Eflo : makula/ plak eritema-keunguan da diserti vesikel/ bula pada bagian tengah lesi
menyerupai eritema multiforme.
 Ciri khas : berulang pada tempat yg sama setelah pajanan obat (tetrasiklin, NSAID,
naproxen)
 DD:
o Erithema multiforme
 Tx :
o Sistemik kortikosteroid
Ringan : 0,5mg/kgBB/hari
Berat : 1-4mg/kgBB/hari
o Antihistamin
o Topikal (epidermolisis) : As. Salisilat 1-2%
23. Laki-laki 36 tahun, keluhan gatal hilang timbul ditempat yang sama ditungkai bawah dengan
bentukan bercak-bercak merah kehitaman melingkar.
a. Status dermatologi
b. Diagnosa
Dx : DERMATITIS NUMULARIS

 Peradangan kulit yg bersifat kronis berbentuk seperti mata uang koin


 Sangat gatal
 Eflo : plak eritematous bentuk koin, batas tegas, yang terbentuk dari papul dan papulovesikel
yang berkonfluens.
 Predileksi : ekstremitas bilateral/ simetris
 Pemeriksaan penunjang :
o Histo PA : spongiosis, sel radang limfosit-makrofag, hiperplasi epidermal, scale-crust.
Kronis : hiperkeratosis, akantosis
o Patch test
 Tx :
o Kortikosteroid topikal : Betamethasone dipropionate 0.05% (superpoten), Hidrocortison
valerate 0,2%
24. Laki-laki 32 tahun mengeluh kulit di lengan muncul kemerahan yang gatal sejak 1 hari yang lalu

Dx : DERMATITIS KONTAK IRITAN

 Iritan kuat  gejala akut


Iritan lemah  gejala kronis  kulit kering, eritema, skuama, hiperkeratosis disertai
likenifikasi fisura
 Pemeriksaan :
o Patch test
 Tx :
o Hidrocortisone valerate 0,2%
25. Seorang ibu membawa anaknya karena timbul gelembung-gelembung pada area perut dan ketiak
sejak 3 hari yang lalu.

a. dx:

b. penyebab tersering?

Dx : IMPETIGO BULOSA

 Penyebab : Satphylococcus aureus


 Predileksi : aksila, dada, punggung
 Eflo : eritema dengan bula, dan bula hipopion
 Bila bula pecah  koleret, dasar masih eritematosa
 Tx :
o Bula dipecah  salep Natrium Fusidat 2%
26. laki-laki 34tahun, pekerjaan supir bus antar provinsi, datang ke poli kult dan kelamin dengan keluhan
luka di kemaluan

a. 3 pemeriksaan penunjang

b. dx:

Dx : SYPHILIS PRIMER (2-4 minggu)

 Etio : Treponem pallidum


 3-5 minggu suspectus coitus, partner sexual, riwayat pengobatan, gejala klinis
 Ulkus Durum : dasar bersih, tidak menggaung, tepi indurasi, soliter, tidak nyeri
 Syphilis primer dapat sembuh sendiri 3-10 minggu
 Pemeriksaan penunjang :
o Pemeriksaan mikroskop lapangan gelap/ Dark field
o Pewarnaan gram
o STS (Serology Test for Syphilis) :
- Non treponema : VDRL
- Treponema : TPHA
o HistoPA : proliferasi sel endotel tdd infiltrat (sel limfosit dan sel plasma)
 Tx :
o Penicillin G benzatin 2,4 juta unit 1xseminggu
o Penicillin G prokain (aqua) 6 juta unit (0,6 juta unit/hari) utk 10 hari
27. wanita 25 tahun datang dengan kulit lepuh dan mengelupas setelah mengkonsumsi Amoxicillin
selama 7 hari.

a. pemeriksaan fisik

b. dx:

Dx : TOXIC EPIDERMAL NECROLYSIS (TEN)

 Gejala awal kurang lebih 8 minggu setelah minumobat. Diawali dengan gejala prodormal.
 Nikolsky (+)
 Eflo : makula eritematous atau purpurik yang dapat meluas menjadi nekrosis. Terdapat lesi
target
 Predileksi : simetris pada wajah, badan, dan ekstremitas proximal. Pada mukosa :mulut,
conjungtiva, genital (harus >2 mukosa yang terkena) berupa erithema atau nekrosis.
 DD :
o SSSS
o Generalized Bullous Fix Drug Eruption
o Lupus Erithematous Bullosa
 Tx :
o Penghentian segera obat penyebab
o Perawatan supportif ( mempertahankan keseimbangan cairan, elektrolit, suhu, nutrisi)
o Perawatan kulit secara aseptik tanpa debridement
o Perawatan mata dan mukosa mulut
o Kortikosteroid sistemik
28. Laki-laki 28 tahun , sudah menikah, datang dengan keluhan nyeri bila kencing dan mengeluarkan
cairan dari kemaluan sejak 3 hari yang lalu. Satu minggu yang lalu berhubungan dengan PSK.

a. jelaskan kelainan pada gambar

b. dx:

Dx : Gonorhoe

 Masa tunas 2-5 hari


 Infeksi pertama : urethritis dengan gejala rasa gatal dan panas sekitar OUE, disuria, polakisuria,
duh tubuh mukopurulen, nyeri ereksi
 Pemeriksaan fisik : OUE erithema, edema, ektropion (fish mouth)
 Pemeriksaan penunjang :
o Pewarnaan gram : gram (–) diplococcus coffee bean shape intrasel
o Kultur : media Thayer Martin
o Tes Thomsonpe
o Tes beta laktamase : NGPP (Neissheria Gonorrhoe Producing Penisilinase) untuk
mengetahui resistensi terhadap penicillin
 Pengobatan :
o Penicillin
o Ceftriaxone 250mg im
o 400mg single dose
o Levofloxacin 500mg single dose
o Ciprofloxacin 500mg single dose
 Komplikasi : cowperitis, thysonitis, funikulitis, epididimitis, orchitis.
29. Wanita, 51 tahun kulit melepuh dan menjadi erosi. Telah terjadi selama 3 tahun. Hilang timbul

a. pemeriksaan penunjang

b. dx:

Dx : PEMFIGUS VULGARIS

 Etiologi: autoimune
 Manifes:
o Effloresensi: bula berdinding kendor, mudah pecah dan meninggalkan kulit terkelupas,
krusta
o Nikolsky +
o Nyeri pada kulit yang terkelupas
o Bekas hipopigmentasi tanpa jaringan parut
 Penunjang:
o Histopato: bula intraepidermal suprabasal dan sel-sel akantolisis
o Imunofluoresensi: IgG & C3
 DD: dermatitis herpetiformis, pemfigoid bulosa
 Tx: kortikosteroid oral
o prednison 60-150mg/hari atau 3mg/kgbb/hari(pada kasus berat),
o deksamethasone iv/im
30. VITILIGO

 Efloresensi : macula depigmentasi pada wajah, batas tegas


 Penyebab : autoimun ( penurunan/tidak adanya melanosit shg produksi melanin berkurang/tdk
ada), baik factor genetic maupun non genetic
 Patogenesis : genetic, neural, biokimia (baca buku UI)
 Distribusinya :
o Fokal : satu/bbrp macula
o Segmental : unilateral, distribusi mnrt dermatom, pengobatan kurang berarti
o Generalisata : bbrp/banyak macula, sering simetris ( berhub. dg autoimun)
 Pemeriksaaan penunjang : Lampu wood → u/ melihat macula pd tmpat” yg tidak terpapar sinar
matahari n pd org berkulit putih
 Dx kerja :
o lihat klinisnya ( macula depigmentasi, batas tegas, distribusinya)
o Lampu wood
 DD :
o Vitiligo generalisata :
 leukoderma krn bahan kimia (proses inflamasi)
 pitiriasis alba
 pitiriasis versikolor
o Vitiligo segmental :
 Nevus depigmentosus
 Tuberosklerosis
 Idiopathic guttate hypomelanosis
 Tx :
o Berikan penjelasan n arahan mengenai penyakitnya
o Kosmetik : trmsk tabir surya n cover mark
o u/ repigmentasi :
 kortikosteroid topical : triamsinolon asetonik 0,1 %, desonide 0,05%,
betametason valerat 0,1 % atau klobetasol 0,1 %
 foto kemoterapi : kombinasi psoralen/methoxy psoralen dg ultra violet A
(PUVA)
 PUVA topical : vitiligo local/segmental oral : segmental/generalisata,
dosis: 0,6 mg/kg diberikan 2 jam sblm dilakukan penyinaran
31. DERMATITIS VENENATA

 Efloresensi : macula eritematous / plak eritematous, linier timbul mendadak


 kissing lesion pd daerah lipatan, lesi kulit muncul tiba”, terasa spt tersengat/terbakar, ada
riwayat kontak dg serangga, paedrus (menghasilkan paedrin) bersifat nocturnal → >>> saat
pasien tidur
 mengusap mata dg tangan terkontaminasi →nairobi eyes ( edema konjungtivitis, lakrimasi >>)
 Patogenesis : 4 mekanisme :
o Hilangnya lipid membrane
o Kerusakan dari sel lemak
o Denaturasi keratin epidermal
o Efek sitotoksik scr langsung
 DD :
o Herpes zoster : nyeri, lesi menjalar sesuai dermatom
o Herpes simpleks : vesikel berkelompok
o Phytophorodermatitis : ada tdknya riwayat kontak dg zat tanaman sensitasi cahaya
 Tx :
o Antihistamin
o Kortikosteroid topical
o Kompres kalium permanganate 0,01 % / povidone iodin 0,5-1 %
32. BAKTERIAL VAGINOSIS

 Gejala :
o Duh tubuh vagina : homogen, tipis, cair dan berbau amis spt bau ikan berwarna putih
keabu-abuan
o Bau bertambah stlh melakukan hub. Seksual
o Duh tubuh melekat pd dinding vagina n vestibulum
 Penyebab : 4 bakteri anaerob vagina
o Gardnerella vaginalis
o Bacteroides sp
o Mobiluncus sp
o Mycoplasma hominis
 Patogenesis :
o pergantian Lactobacillus spp dlm vagina normal ( jumlah ↓↓) dg bakteri anaerob
( jumlah ↑↑)
o normalnya : Lactobacillus spp → produksi H2O2 → mengakibatkan suasana asam →
menghambat kuman aerob
 Pemeriksaaan penunjang :
o Pewarnaan gram : KOH 10 % →
o Kultur
o Probe oligonukleotida
o Deteksi hasil metabolic
 Penentuan amine di dalam cairan vagina
 Tes proline aminopeptidase
 Rasio succinate/lactate
 Dx : kriteria Amsel : 3 dari 4 tanda”:
o Homogen, putih/keabu-abuan
o pH > 4,5
o whiff test +
o clue cells (sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi )→ epitel vagina dikelilingi kuman
anaerob, tidak rata
 DD :
o Trikomoniasis
o Kandidiasis

Kandidiasis Trikomoniasis Bacterial Vaginosis


Gejala gatal nyeri berbau
Tanda inflamasi inflamasi Non-inflamasi
Warna putih Kuning/hijau Putih keabu-abuan
Konsistensi tebal berbusa tipis
pH 4-5 4,5 - 6 4,5 - 6
Mikroskopis Neutrophil, psudohifa, Neutrofil T.vaginalis Clue cells
sprora
Bau/ whiff test jamur amis amis
Kultur Candida albican, T. vaginalis Bacteroides spp, G.
candida spp vaginalis, M. hominis,
peptostreptococcus

 Tx :
o Metronidazole 2-3 x 500 mg perhari selama 7 hari
o Alternatif :
 Metronidazole oral 2 gram dosis tunggal
 Klindamicin 2x300 mg perhari selama 7 hari
 Eritromisin 4x500 mg perhari selama 7 hari
o Rekuren : metronidazol 2x500 mg selama 7 hari
33. PEMFIGOID BULOSA

 Efloresensi : bula / vesikel tegang, sering dengan eritema


 Predileksi : ketiak, lengan bagian fleksor, lipat paha (lipatan)
 Pemeriksaaan penunjang :
o Histopatologi :
 Kelainan pd celah dermal-epidermal
 Bula sub epidermal ( nikolsky negative )
 Sel infiltrate utama : eosinophil
o Immunofloresensi : endapan IgG dan C3 seperti pita pada basal membrane zone
(BMZ)
 DD :
o Pemfigus vulgaris
o Dermatitis herpetiformis
 Tx :
o kortikosteroid : prednisone per oral 40 – 80 mg/hari
o azathioprine dapat dipergunakan bila dengan steroid blm ada perbaikan dan dapat
dikombinasikan dg kortikosteroid sewaktu kortikosteroid di turunkan dg dosis 1-2
mg/kg/hari (2-3 x 1 tablet)
o dapat pula diberikan DDS (deamino difenisulfon/dapson) 200-300 mg/hari (dosis 2-3 x 1)
→ anti inflamasi
o tetrasiklin ( 3x500mg ) dan niasinamid ( 3x500mg)
34. CLM (Cutaneus Larva Migrans/ crepping eruption)

 Efloresensi : gatal → papula → garis merah berkelok – kelok lesi linier sering diselingi papula
yang merupakan tanda tempat larva beristirahat
 Penyebab :
o nemathelminthes, klas nematode : larva cacing ancylostoma braziliense >>>, A. caninum
o kontak dg pasir/tanah terkontaminasi kotoran anjing/kucing
 predileksi : kaki, tangan, genitalia >>
 inkubasi : 1-6 hari
 Patogenesis : keluar mll kotoran anjing → telur jd larva pd kondisi lembab →larva rhabditiform
→ larva filariform → larva penetrasi kulit/lewat kuku → diantara stratum germinativum –
stratum korneum ( tidak bs ke dermis )
 DD
o Dermatofitosis
o Scabies
o Insect bites
o Herpes zoster st. awal
 Tx :
o Albendazole 400mg/hari, 3 hari
o Atau Ivermectin 150 µg-200µ/hari, selama 1-2 hari
o Etil chloride → di papul tempat larva istirahat
35. MELANOMA MALIGNUM

 Efloresensi : nodul kecoklatan, tidak teratur, asimetris


 Sifat umum : ABCD melanoma malignan
o A = asimetris
o B = border irregularity (batas tdk jelas)
o C = color variegation
o D = diameter > 6mm
 Dx pasti : hanya dengan biopsi
 DD :
o BCC ( basal cells ca )
o SCC ( squamosal cells ca )
 Tx :
o Kuretase n bedah listrik
o Bedah beku
o Bedah eksisi
o Radioterapi
o Bedah Mohn
36. MH / LEPRA / KUSTA (tipe MB/PB, non reaksi/reaksi tipe 1/reaksi tipe 2, kecacatan)

 Efloresensi : macula eritematous / plak eritematous, pada lesi terasa mati rasa pada region
thorax
 Penyebab : Mycobacterium lepra
 Sumber : px tipe L yg tdk diobati, mll : droplet, lesi terbuka
 Syarat : kontak lama, intim/erat, terus-menerus
 Pemeriksaan fisik :
o Motorik / gerak dan penebalan saraf : (n. ulnaris, n. medianus, n. radialis, n. peroneus
komunis )→claw hand, drop hand, drop foot
o Sensibilitas :
 Panas/dingin : panas (43 derajat C) / dingin (20 derajat C)
 Raba : pasien menutup mata , kapas diplintir (berikan rangsangan seminimal
mungkin) banding pd kulit normal dg lesi
 Nyeri : pasien menutup mata, jarum/bolpoin ( sisi tajam n tumpul ) banding pd
kulit normal dg lesi
o Autonomik :
 Keringat ( tes tinta parker/ tanda gunawan ) : gariskan tinta mll lesi → beri
lampu biar keringatan → lesi tdk berkeringat, tinta utuh
 Pemeriksaaan penunjang : BTA dan Gram ( KLAS)
o Lokasi sediaan : cuping telinga, lesi kulit yang paling aktif, nasofaring (mukosa)
o IB (indeks bakteriologi)
o IM (indeks morfologi)
 Dx :
o Kelainan (lesi) kulit yang mati rasa : berbentuk bercak putih (hipopigmentasi) atau
kemerahan (eritema) yang mati rasa
o Penebalan saraf perifer dg ggg fx saraf akibat dr peradangan saraf tepi ( neuritis perifer )
kronis. Ggg fx sensoris (mati rasa), motoric (kelemahan/kelumpuhan otot), otonom
( kulit kering n retak”)
o BTA (kerokan jar.kulit)

Tanda utama PB MB
Bercak kusta Jumlah lesi 1-5 Jumlah lesi > 5
Penebalan saraf perifer dg ggg Hanya 1 saraf Lebih dari satu saraf
fx saraf
Sediaan apusan BTA negatif BTA positif

 DD
o Bercak merah : Psoriasis, Tinea carcinata, Dermatitis seboroik
o Bercak putih : vitiligo, PV, Pt. alba
o Tipe T (PB) : Pt. versicolor, T.corporis, TBC kutis verukosa, Pt. alba, Diabetic neuropati
o Tipe L (MB) : drug eruption, ichtiosis simpleks, lymphoma kutis
 Tx :
o MB :
 Rifampisin 600mg setiap bulan dlm pengawasan
 DDS 100mg setiap hari
 Lampren /klofazimin 300mg setiap bln, diteruskan 50mg/hari atau 100mg /hari
atau 3x100mg/ hari
o PB :
 Rifampisin 600mg setiap bulan dlm pengawasan
 DDS 100mg setiap hari
38. VARISELA

 Efloresensi : vesikel berisi cairan dengan dasar eritematous, diskret, ukuran miliar-lentikuler, isi
cairan ada yang jernih n ada yang keruh pada region facialis, thorax, axilla
 Patofisiologi :

 Gejala :
o Prodromal: 1- 4 hari ( malaise, nyeri kepala, demam)
o Erupsi : 1 mgg ( papul eritematous → vesikel → pustula → pecah → muncul vesikel”
baru)
o Krustasi : 1mgg ( pecah → erosi → krusta)
o Penyembuhan : (setelah semua menjadi krusta )
 Pemeriksaaan penunjang : Tzanck smear/Giemsa ( multinucleated giant cells/ sel datia berse
banyak), hapusan darah tepi ( penurunan leukosit, peningkatan enzim hepatic), PCR (u/
menentukan DNA VVZ) , serologi, tes aglutinasi lateks
 Dx kerja : ditegakkan berdasarkan :
o Anamnesa ( ada kontak dg penderita varisela)
o Gejala prodromal
o Rasa gatal
o Manifestasi klinis sesuai tempat predileksi
o Morfologi
 DD :
o Variola
o Herpes zoster
o Herpes simpleks (disseminated HSV infection)
o Moluskum kontagiosum
o Folikulitis
o Reaksi hipersensitivitas gigitan serangga ( insects bite)
 Tx :
o Pengobatan bersifat simtomatik dengan antipiretik dan analgesic

 Dewasa :
 Metampiron 3x500 mg/hari
 Parasetamol 4x500 mg/hari

 Anak :
 Parasetamol 4x10 mg/kg/dosis
o Untuk menghilangkan rasa gatal dapat diberikan sedatif, atau antihistamin yang
mempunyai efek sedative ( chlorpheniramin maleat/CTM, dipenhidramin)
o Untuk mencegah agar vesikel tidak pecah terlalu dini, karena itu diberikan bedak
yang ditambah zat anti gatal (mentol kampora), contoh : bedak salisil
o Bila ada sekunder infeksi dapat diberikan antibiotik oral :
 Dikloksasilin : 12,5 – 50 mg/kg/hr
 Eritromisin stearate : 4 x 250 – 500 mg/hari
o Salep antibiotik : untuk yang erosi : salep sodium fusidat

o Dosis Acyclovir
Status Dosis
Bayi / Anak 10-20 mg/kgBB/hari; dosis terbagi 4-5 × 20 mg/kgBB/kali
(maks. 800 mg/kali) selama 7 hari
Dewasa Asiklovir 5×800 mg/hari selama 7 hari atau Valasiklovir 3×1
gram/hari selama 7 hari
Famsiklovir 3×250 mg/hari selama 7 hari
Immunokompremais Asiklovir : 10 mg/kgBB, iv atau iv drip, 3x sehari, minimal 10
hari atau,
Asiklovir 5x800 mg/hari/oral minimal 10 hari atau,
Valasiklovir : 3x1 gram/hari minimal 10 hari atau,
Famsiklovir : 3x500 mg/hari selama minimal 10 hari

o
40. wanita 30 tahun datang dengan berobat karena kaki kiri bengkak, berwarna merah dan nyeri.
a. deskripsi status dermatologis
b. diagnosis
Dx : SELULITIS
 def : radang akut pada kulit hingga subcutis
 penyebab : Streptococus B hemoliticus
 predileksi : wajah, anggota gerak
 Klinis : demam, malaise, infiltrat diffuse (batas tidak tegas), tanda radang akut +
 Status dermatologi :
- inspeksi : pada ekstremitas inferior sinistra terdapat erithematous batas tidak tegas disertai
oedema
-palpasi : nyeri +, hangat , edema +
 Tx :
o Istirahat, kaki ditinggikan
o Topikal : kompres terbuka dengan NaCl 0,9%, lesi kering : Na Fusidat
o Sistemik :
Eritromycin 4x250mg-500mg/hari 10 hari
Clindamycin 4x150-300mg/hari 10hari
Ciprofloxacin 2x500mg/hari 7 hari
o Jika ada edema diberikan diuretik
39. Laki-laki 40 tahun, berobat karena timbul lepuh-lepuh yang sangat nyeri di punggung kiri

a. Deskripsi status dermatologi


b. Diagnosis
Dx : HERPES ZOSTER
 Penyakit neurokutan dengan manifestasi erupsi vesikular berkelompok dengan dasar
eritematosa disertai nyeri radikular unilateral yang umumnya terbatas 1 dermatome.
 Didahului gejala prodormal (rata2 2 hari), parestesia sepanjang dermatome, gatal, rasa terbakar
 Stadium erupsi : makula kemerahanpapulvesikel jernih berkelompok ( 3-5hari)
keruhpecahkrusta ( 7-10hari)
 Status dermatologis :
Inspeksi : pada punggung kiri atas terdapat vesikel-vesikel berkelompok dengan dasar
eritematous sesuai dengan dermatome (T2-T4 kira-kira)
Palpasi : nyeri +
 Penunjang :
-Imunologi : deteksi antigen atau nucleid acid varicella zoster virus
-PCR
 Tx :
o Acyclovir 5x800mg selama 7 hari
o Famcyclovir 3x500mg selama 7 hari
o Valacyclovir 3x1000mg selama 7 hari antivirus harus diberikan max 3 hari setelah lesi
muncul
o Kortikosteroid : Prednisone
o Analgesik : Natrium Diklofenak, Ibuprofen
37. Laki-laki 50tahun datang dengan keluhan timbulnya bercak merah disiku kirinya yang bersisik dan
tidak gatal. Keadaan ini sudah diderita sejak 2 tahun yang lalu.
a. Diagnosis
b. Pemeriksaan HistoPA, sebutkan 2 tanda/ kelainan yang khas/patognomonis pada penyakit tersebut!
Dx : PSORIASIS VULGARIS
 Def: penyakit kulit kronis dan residif
 Eflo: plak eritematous bulat atau lonjong, skuama tebal berwarna putih keabu-abuan
 PE: Auspitz sign : + , Kobner : +, Karsveelek phenomena: +
 etiopatogenesis:
yang kemungkinan berpengaruh
o pemendekan turnover epidermis (3-4 hari)
o genetik
o Pencetus: stress, infeksi, trauma, iklim
 DD :
o Demratitis seboroik
o Pitiriasis rosea
o Dermatomikosis superfisial
o MH tipe T
 Pemeriksaan penunjang : histopatologi: Akantosis. Hiperkeratosis, Parakeratosis, Mikroabses
Munro, Mitosis stratum basalis, pemanjangan papila dermis.
 Tx:
o Topikal : kortikosteroid superpotent max 2 mgg betamethason dipropionate o,o5%
ointment
o Sistemik: metotrexade 3x2,5 mg tiap minggu

Anda mungkin juga menyukai