Kti - KURANGNYA KETERTARIKAN REMAJA
Kti - KURANGNYA KETERTARIKAN REMAJA
Kti - KURANGNYA KETERTARIKAN REMAJA
OLEH :
IZZATUR ROHMANIAH
VIII / 17031
DINAS PENDIDIKAN
OLEH :
IZZATUR ROHMANIAH
VIII / 17031
DINAS PENDIDIKAN
i
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ilmiah dengan identitas di bawah ini telah dibimbing dan diselesaikan
dengan baik pada tanggal 15 Maret 2019.
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Kelas : VIII F
NIS : 17031
Menyatakan dengan sesungguh-sungguhnya bahwa karya tulis ilmiah yang saya tulis ini
benar-benar tulisan saya, hasil pemikiran saya, bukan plagiasi baik sebagian ataupun
seluruhnya. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa karya tulis ilmiah
ini hasil plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Izzatur Rohmaniah
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul “Kurangnya
Ketertarikan Remaja Terhadap Kesenian Janger” dapat diselesaikan dengan baik.
Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini tidak lepas dari bantuan,
bimbingan, dukungan, saran, serta do’a dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini
dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Edy Purwanto, S.Pd.,M.M. selaku kepala sekolah SMP Negeri 1 Sukodono yang
telah memfasilitasi penulis dalam proses kegiatan belajar mengajar.
2. Ibu Endar Nuriyah, S.Pd. selaku pembimbing KTI serta seluruh bapak dan ibu guru
SMP Negeri 1 Sukodono.
3. Pihak-pihak tertentu yang telah memberikan masukan membangun dalam penyusunan
karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan karya tulis ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun, demikian penulis telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga karya tulis
ilmiah ini dapat diselesaikan. Untuk kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang, kritik
dan saran yang sifatnya membangun sangatlah diharapkan. Demikian yang dapat penulis
sampaikan semoga karya tulis ilmiah yang dibuat ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian
dan penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat untuk kemajuan pengetahuan pembaca.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………… i
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………………. iv
DAFTAR ISI………………………………………………………………………… v
BAB I PENDAHULUAN
v
3.4 Teknik Analisa Data………………………………………………………. 8
3.5 Lokasi Penelitian dan Waktu Pengumpulan Data………………………... 8
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan………………………………………………..................... 12
5.2 Saran……………………………………………………………………... 12
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………........................ 13
LAMPIRAN ...…………………………………………….………........................... 14
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Derasnya arus informasi yang terjadi saat ini dikhawatirkan akan menggusur
tradisi budaya dan tata nilai suatu lingkungan ke arah kebudayaan yang dominan (kuat).
Jika hal ini terus dibiarkan maka akan terjadi penyelarasan dan penyeragaman selera
melalui media audio visual dan dunia akan menjadi satu kebudayaan yang akan
mematikan kebudayaan-kebudayaan lokal (Fred Wibowo, 2007). Menurut Sartono
Kartodirdjo (Kuntowijoyo, 2006) implikasi sosial dari modernitas kebudayaan yaitu
terjadinya erosi nilai-nilai budaya tradisional. Saat ini orang lebih tertarik menjadi
penonton atau penikmat kesenian pertunjukan, televisi, kaset, dan radio. Tingkat
partisipasi dalam kesenian di era modern ini menurun. Di desa-desa yang biasanya
menjadi lokasi kreativitas, kini menjadi konsumen seni-budaya yang ditawarkan lewat
teknologi modern (Kuntowijoyo, 2006).
Kalangan anak-anak muda saat ini lebih senang berlatih untuk menjadi anak Band
atau Boyband / Girlband daripada belajar menari tari tradisional, musik tradisional, dan
seni tradisional lainnya. Gejala-gejala yang dipaparkan di atas hanyalah sebagian kecil
contoh terjadi ancaman dan gangguan terhadap ketahanan nasional di bidang budaya.
Seluruh warga negara Indonesia harus mampu mempertahankan eksistensi
kebudayaannya masing-masing terutama di kalangan pemuda. Demi mewujudkan
ketahanan budaya dibutuhkan peran pemuda dalam menjaga kebudayaan lokal dari
pengaruh budaya global.
Kita sebagai warga Negara Indonesia harus bangga karena memiliki banyak sekali
budaya, dan kita wajib untuk menjaga dan melestarikannya. Salah satu contoh kesenian
tradisional bangsa Indonesia yaitu kesenian Janger. Istilah Janger tidak lagi asing bagi
masyarakat Banyuwangi yang sebagian besar penduduknya mewarisi kebudayaan
osing. Janger adalah sebuah seni pertunjukan yang disajikan kurang lebih selama 7 jam
secara terus menerus. Bila dilihat dari bentuk sajiannya, kesenian yang tergolong pada
genre dramatari ini memiliki bentuk sangat unik. Dikatakan unik karena berbagai gaya
seni pertunjukan Jawa dan Bali mampu berkolaborasi secara utuh dalam kesenian yang
disebut Janger ini. Gaya yang paling menojol dalam pertunjukan ini adalah etnik Bali,
karena gerak, musik, serta busananya cenderung berorientasi pada etnik Bali,
sedangkan unsur pertunjukan bergaya etnik Jawa terletak pada bahasa, tembang, dan
pemanggungan.
2
Karya tulis ilmiah ini memberikan informasi mengenai kesenian budaya Indonesia
dengan harapan dapat membangun kesadaran bersama dalam memahami seni
pertunjukan di wilayah Jawa Timur khususnya.
1.3 Hipotesis
a. Kebanyakan remaja lebih menyukai budaya luar daripada budaya daerahnya
sendiri.
b. Memberikan informasi kepada para remaja tentang pentingnya mempertahankan
budaya daerah agar tidak diambil atau diakui oleh Negara asing.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
4
Disamping buruk rupa, pincang, suka makan daun sirih dan lancing meminang Sri Ratu
Kencana Wungu (Ratu Majapahit).
Menurut pandangan masyarakat Banyuwangi, Minak Jinggo digambarkan sebagai
sosok yang rupawan, digandrungi banyak wanita, arif, bijaksana dan pengayom
rakyatnya. Mengapa Minakjinggo memberontak? Menurut para sesepuh Banyuwangi
itu lebih dikarenakan dia menagih janji Kencana Wungu untuk menjadikannya suami,
setelah mampu mengalahkan Kebo Marcuet, dan dimenangkan oleh Minak Jinggo.
Wajah Minak Jinggo menjadi rusak karena terluka pada saat bertarung dengan Kebo
Marcuet, dan demi melihat wajah Minak Jinggo yang rusak, maka Kencana Wungu
menolak dan akhirnya Minak Jinggo memberontak.
Pandangan inilah yang berupaya diluruskan, mengingat citra Minak Jinggo yang
buruk dalam catatan legenda Serat Damarwulan. Keabsahan Serat Damarwulan dengan
legenda-legendanya pun masih simpang siur, dan data masih kurang lengkap.
5
2.5 Busana dalam Kesenian Janger
Busana pemain disesuaikan dengan peran mereka. Pada peran prajurit, raja,
panglima dan tokoh kalangan atas biasanya menggunakan busana khas Bali yang biasa
dipakai dalam pertunjukan Arja. Sedangkan kaum wanita istana memakai busana Bali
yang dimodifikasi, yakni kuluk yang dihias bunga kamboja dengan manik-manik, ter
atau penutup dada, dan biasanya memakai kain jarit berwarna mengkilap. Yang unik,
peran rakyat jelata justru memakai busana khas Jawa.
6
BAB III
METODE PENELITIAN
7
3.4 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif, yaitu tangkapan atas perkataan subjek penelitian dalam bahasanya sendiri.
Pengalaman orang diterangkan secara mendalam, menurut makna kehidupan,
pengalaman dan interaksi sosial dari subjek penelitian sendiri. Dengan demikian,
peneliti dapat memahami masyarakat menurut pengertian mereka sendiri.
8
BAB IV
PEMBAHASAN
Nama : Dani
Umur : 30 tahun
Pekerjaan : Guru
Pertanyaan Jawaban
1. Apa yang menyebabkan kesenian Adanya pengaruh budaya luar yang
Janger menurun dikalangan dianggap gaul oleh remaja. Dan mereka
remaja? gengsi jika tidak bisa melakukannya. Dan
dari sinilah sedikit demi sedikit budaya
tradisional mulai ditinggalkan.
2. Upaya apa saja yang dapat Dalam lingkungan sekolah diadakan
dilakukan agar remaja mau ekstra kulikuler sebagai tempat untuk
mempelajari kesenian Janger mengembangkan bakat anak seperti tarian
kembali ? tradisional .
3. Mengapa kita perlu melestarikan Karena budaya tradisional adalah
budaya tradisional ? lambang kekayaan yang dimiliki suatu
Negara. Dan kita wajib menjaga dan
melestarikannya.
Nama : Fitri
Umur : 28 tahun
Pekerjaan : Guru
Pertanyaan Jawaban
1. Apa yang menyebabkan kesenian Kurangnya pembelajaran tentang budaya
Janger menurun dikalangan sejak kecil. Indonesia mengarah pada
remaja? etika seperti berpakaian sopan, namun
budaya asing membawa pengaruh buruk
dengan pakaian serba mini yang tidak
sesuai juga dengan norma agama dalam
bangsa kita yang didominasi muslim.
9
2. Upaya apa saja yang dapat Sekarang sudah jaman modern, dengan
dilakukan agar remaja mau adanya hp kita bisa memposting kesenian
mempelajari kesenian Janger tradisional lewat media sosial. Dengan
kembali ? melalui media sosial semua orang dapat
melihatnya. Dan itu merupakan salah satu
cara agar remaja tertarik kembali dengan
budayanya sendiri.
3. Mengapa kita perlu melestarikan Karena sudah kewajiban kita sebagai
budaya tradisional? warga Negara untuk melestarikannya agar
Negara lain tidak bisa mengambil budaya
kita.
4.2 Pembahasan
a) Penyebab Menurunnya Ketertarikan Remaja Terhadap Kesenian Janger
Para remaja saat ini cenderung menyukai sampai meniru kebudayaan luar.
Adanya fasilitas seperti internet, televisi, radio, majalah yang banyak menampilkan
kebudayaan asing, membuat para remaja tidak dapat membendung rasa
keingintahuan mereka untuk mencoba dan meniru kebudayaan asing tersebut.
Sehingga kebudayaan lokal seperti Janger menjadi tidak mereka sukai, dan mereka
cenderung menganggap kebudayaan lokal sebagai kebudayaan kuno atau
ketinggalan jaman, sedangkan kebudayaan asing mereka anggap sebagai
kebudayaan yang modern dan maju.
Kebudayaan luar itu seharusnya di sikapi dengan cermat, apakah kebudayaan
asing ini bertentangan dengan kebudayaan lokal atau tidak, bukan langsung diterima
begitu saja. Jika tidak bertentangan dengan kebudayaan lokal kita bisa mengolah
kebudayaan asing tersebut dengan kebudayaan lokal, dan menciptakan suatu
perpaduan yang unik sehingga para remaja tidak merasa bosan dengan kebudayaan
lokal.
11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kebudayaan daerah yang di miliki Indonesia merupakan sebuah aset mahal dan
berharga nilainya, karena kebuyaan lokal yang di miliki Indonesia memiliki ciri dan
identitas yang berfungsi sebagai pemerkaya dan pemersatu keragaman kebudayaan
yang ada di Indonesia dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Bukti nyata kekayaan bangsa Indonesia salah satunya yaitu kesenian Janger. Kita
sebagai warga Negara Indonesia harus bangga dan wajib untuk menjaga dan
melestarikannya. Namun dalam usaha memperkokoh ketahanan bangsa banyak sekali
tantangan dalam perkembangan jaman dan pencegahan pencurian-pencurian hasil
kebudayaan oleh negara lain, serta pemberian motivasi terhadap para pemuda untuk
ikut dalam memperkokoh ketahanan bangsa melalui kebudayaan daerah.
5.2 Saran
Para remaja atau generasi muda sebagai penerus bangsa sangat diperlukan dalam
usaha memperkokoh ketahanan bangsa Indonesia melalui kebudayaan daerah. Peran
serta pemerintah, para pendidik juga menjadi faktor utamanya.
Yang paling penting bagi para pendidik khusus nya yang berkaitan dengan
kesenian daerah adalah mengenalkan dan mengajarkan kepada anak didiknya apa itu
kesenian daerah, tentunya dengan cara yang menarik.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://ghofar1.blogspot.com/2012/01/v-behaviorurldefaultvmlo_26.html
http://bnetpwj.blogspot.com/2015/05/kti-kesenian-tradisional-jaranan-dan.html
http://mahasiswasenirupa.blogspot.com/2014/05/seni-janger-kabupaten-banyuwangi_24.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Janger.html
http://www.pengertianpakar.com/2015/05/pengertian-data-kualitatif.html
http://rinaarifa.blogspot.com/2012/04/kurangnya-minat-remaja-mempelajari.html
http://www.pengertianpakar.com/2015/05/teknik-pengumpulan-dan-analisis-data-kualitatif.html
13
LAMPIRAN
NILAI :
14