Total Quality Management
Total Quality Management
Total Quality Management
Definisi kualitas menurut para pakar dan organisasi berdasarkan sudut pandangnya masing-
masing di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Performance to the standard expected by the customer.
2. Meeting the customer’s needs the first time and every time.
3. Providing our customers with product and services that consistently meet their needs and
expectations.
4. Doing the right thing right the first time, always striving for improvement, and always
satisfying the customers.
5. A pragmatic system of continual improvement, a way to successfully organize man and
machines.
6. The meaning excellence.
7. The unyielding and continuing effort by everyone is an organization to understand, meet
and exceed the needs of its customers.
8. The best product that you can produce with the materials that you have to work with.
9. Continuous good product which customer can trust.
10. Not only satisfying customers, but delighting them, innovating, creating.
Dari definisi–definisi di atas terdapat beberapa kesamaan yaitu dalam elemen–elemen sebagai
berikut:
1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
2. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan.
3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap kualitas saa ini
mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang).
Berdasarkan elemen – elemen tersebut, Goetsch dan David (1994) membuat definisi mengenai
kualitas yang lebih luas cakupannya, definisi tersebut adalah:
“Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.”
A. Definisi Total Quality Management
TQM diartikan sebagai perpaduan semua fungsi dari perusahaan kedalam falsafah
holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan pengertian
serta kepuasan pelanggan (Ishikawa dalam Pawitra, 1993). Definisi lainnya menyatakan, TQM
merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi
pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi (Santosa, 1992).
Pengertian TQM dapat dibedakan dalam dua aspek. Aspek pertama menguraikan apa
TQM itu dan aspek kedua membahas bagaimana mencapainya.
“Total quality management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang
mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus–menerus
atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya.”
Total Quality Approach hanya dapat dicapai dengan memperhatikan karakteristik TQM sebagai
berikut ini:
1. Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal.
2. Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas.
3. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.
4. Memiliki komitmen jangka panjang.
5. Membutuhkan kerjasama tim (teamwork).
6. Memperbaiki proses secara berkesinambungan.
7. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.
8. Memberikan kebebasan yang terkendali.
9. Memiliki kesatuan tujuan.
10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.
Sepuluh unsur utama TQM (Goetsch dan Davis, 1994) sebagai berikut :
1. Fokus pada Pelanggan. Dalam TQM, pelanggan internal dan eksternal merupakan Driver.
Pelanggan eksternal menentukan kualitas produk atau jasa yang di sampaikan kepada
mereka, sedangkan pelanggan internal berperan besar dalam menentukan kualitas manusia,
proses, dan lingkungan yang berhubungan dangan produk atau jasa.
2. Obsesi terhadap Kualitas. Dalam organisasi yang menerapkan TQM, penentu akhir
kualitas pelanggan internal dan eksternal. Dengan kualitas yang ditetapkan tersebut,
organisasi harus terobsesi untuk memenuhi atau melebihi apa yang ditentukan tersebut,
maka berlaku prinsip ‘good enough is never good enough’.
3. Pendekatan Ilmiah. Dalam penerapan TQM, terutama untuk mendesain pekerjaan dan
dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan
pekerjaan yang di desain tersebut. Data diperlukan dan dipergunakan dalam menyusun
patok duga (benchmark), memantau prestasi, dan melaksanakan perbaikan.
4. Komitmen Jangka Panjang. TQM suatu paradigm baru dalam melaksanakan bisnis,
untuk itu dibutuhkan budaya perusahaan yang baru pula. Oleh karena itu komitmen jangka
panjang sangat penting guna mengadakan perubahan budaya agar penerapan TQM berjalan
dengan sukses.
5. Kerja Sama Tim (Teamwork), kemitraan, dan hubungan dijalin dan dibina baik antar
karyawan perusahaan maupun dengan pemasok lembaga-lembaga pemerintah, dan
masyarakat sekitarnya.\
6. Perbaikan Sistem Secara Berkesinambungan. Setiap produk dan/atau jasa dihasilkan
dengan memanfaatkan proses-proses tertentu di dalam suatu system/lingkungan. Oleh
karena itu system yang ada perlu diperbaiki secara terus menerus agar kualitas yang
dihasilkannya dapat meningkat.
7. Pendidikan dan Pelatihan, Setiap orang dalam perusahaan dapat meningkatkan
keterampilan teknis dan keahlian profesionalnya.
8. Kebebasan yang Terkendali, dalam hal ini karyawan melakukan standarisasi proses dan
mereka pula yang berusaha mencari cara untuk meyakinkan setiap orang bersedia
mengikuti prosedur standar tersebut.
9. Kesatuan Tujuan, supaya TQM dapat diterapkan dengan baik maka perusahaan harus
memiliki kesatuan Tujuan.
10. Adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan, usaha untuk melibatkan
karyawan membawa dua manfaat utama :
Meningkatkan hasil Keputusan, rencana, atau perbaikan yang lebih efektif.
Meningkatkan “rasa memiliki” dan tanggung jawab atas keputusan dengan melibatkan
orang-orang yang harus melaksanakannya.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kegagalan TQM.
Delegasi dan kepemimpinan yang tidak baik dari manajemen senior.
Team mania.
Proses Penyebarluasan (deployment).
Menggunakan pendekatan yang terbatas dan dogmatis
Harapan yang terlalu berlebihan dan tidak realitis.
Empowerment yang bersifat prematur
E. Alat-alat TQM:
Benchmark, yaitu proses membandingkan kinerja proses bisnis dan metrik termasuk biaya,
siklus waktu, produktivitas, atau kualitas yang lain secara luas dianggap sebagai tolak ukur
standar industri atau praktik terbaik.
Balanced Score Card merupakan sebuah alat manajemen kinerja strategis-berupa laporan
semi-standar yang terstruktur dan didukung oleh metode desain yang teruji beserta alat-alat
otomatisasi yang dapat digunakan oleh para manajer untuk memantau pelaksanaan
kegiatan oleh staf di dalam kendali mereka dan memonitor konsekuensi yang timbul dari
tindakan ini.
Six Sigma. Six Sigma adalah strategi manajemen bisnis. Awalnya dikembangkan oleh
Motorola. Pada 2009 diaplikasikan secara luas di berbagai sektor industri. Six Sigma
bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses output dengan mengidentifikasi dan
menghapus penyebab cacat (kesalahan) dan meminimalkan variabilitas di bidang
manufaktur dan proses bisnis. Diwujudkan dengan menggunakan seperangkat metode
manajemen mutu, termasuk metode-metode statistik, dan menciptakan infrastruktur
khusus.
ISO adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan
standardisasi nasional setiap negara. Didirikan pada 23 Februari 1947, ISO menetapkan
standar-standar industrial dan komersial dunia. ISO yang merupakan lembaga nirlaba
internasional, pada awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi
internasional untuk apa saja. Standar yang sudah kita kenal antara lain standar jenis film
fotografi, ukuran kartu telepon, kartu ATM Bank, ukuran dan ketebalan kertas dan lainnya.
Dalam menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang wakil anggotanya dari 130
negara untuk duduk dalam Komite Teknis (TC), Sub Komite (SC) dan Kelompok Kerja
(WG).
Aplikasi konsep-konsep TQM dalam bisnis IBM berdasarkan pada tiga nilai utama, yaitu :
respect for the individual
customer service
excellence in all that is done
Proses TQM dari IBM disebut sebagai market driven quality (MDQ). Fungsi-fungsi pemasaran
dalam IBM bertanggung jawab untuk mengumpulkan data pasar, melakukan analisa kompetitif,
memilih pasar, mengidentifikasikan dan menilai kapabilitas dan mengembangkan strategi-
strategi untuk menawarkan produk (barang dan atau jasa
Pelatihan dan pengembangan artinya bahwa untuk mendapatkan tenaga kerja pendidikan yang
bersumberdaya manusia yang baik dan tepat sangat perlu pelatihan dan pengembangan. Hal ini
sebagal upaya untuk mempersiapkan para tenaga kerja pendidikan untuk menghadapi tugas
pekerjaan jabatan yang dianggap belum menguasainya.
G. Manfaat TQM
1. Manfaat TQM bagi pelanggan adalah:
Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan.
Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih diperhatikan.
Kepuasan pelanggan terjamin.
Manfaat lain dari implementasi TQM yang mungkin dapat dirasakan oleh institusi di masa yang
akan datang adalah:
Membuat institusi sebagai pemimpin (leader) dan bukan hanya sekedar pengikut
(follower).
Membantu terciptanya tim work.
Membuat institusi lebih sensitif terhadap kebutuhan pelanggan.
Membuat institusi siap dan lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan.
Hubungan antara staf departemen yang berbeda lebih mudah.