0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
449 tayangan250 halaman

11 Apa Itu MATLAB

Tutorial ini memberikan panduan lengkap untuk menginstal MATLAB, meliputi spesifikasi sistem minimum, langkah-langkah instalasi, dan aktivasi lisensi. Tutorial ini juga menjelaskan berbagai manfaat MATLAB untuk berbagai disiplin ilmu seperti matematika, statistika, teknik, dan biologi.

Diunggah oleh

arissubranto
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
449 tayangan250 halaman

11 Apa Itu MATLAB

Tutorial ini memberikan panduan lengkap untuk menginstal MATLAB, meliputi spesifikasi sistem minimum, langkah-langkah instalasi, dan aktivasi lisensi. Tutorial ini juga menjelaskan berbagai manfaat MATLAB untuk berbagai disiplin ilmu seperti matematika, statistika, teknik, dan biologi.

Diunggah oleh

arissubranto
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 250

Tutorial MATLAB Bahasa Indonesia

BAB 1 Tutorial MATLAB Dasar

1. Apa Itu MATLAB?


2. Cara Install MATLAB
3. Antarmuka Pengguna atau User Interface MATLAB
4. Cara Menggunakan Command Window MATLAB
5. Menggunakan Operasi Aritmatika pada MATLAB
6. Fungsi Dasar Matematika Pada MATLAB
7. Cara Mendefinisikan Variabel Menggunakan MATLAB
8. Cara Membuat Script File atau M-File Pada MATLAB
9. Menampilkan dan Menyelesaikan Persamaan Matematika di MATLAB

BAB 2 Tutorial Array dan Matriks MATLAB

1. Pengertian Array di MATLAB dan Cara Membuat Array


2. Cara Membuat Matriks dengan Menggunakan MATLAB
3. Array Addressing Untuk Membuat dan Merubah Matriks di MATLAB
4. String dan Variabel String Pada MATLAB
5. Operasi Matriks Menggunakan MATLAB
6. Sistem Persamaan Linier Multivariabel di MATLAB
7. Operasi Element-by-Element Matriks Pada MATLAB
8. Fungsi Statistika Pada MATLAB
9. Pembangkitan Bilangan Acak Pada MATLAB

BAB 3 Tutorial Script Files dan Managemen Data MATLAB

1. Penggunaan dan Fungsi Workspace Pada MATLAB


2. Perintah Input Pada MATLAB Menggunakan Script File
3. Menampilkan Statement Output Pada MATLAB
4. Cara Menyimpan Output File MATLAB
5. Save and Load Command | Menyimpan Variabel Workspace MATLAB
6. Export dan Import / Input Data Excel Pada MATLAB

BAB 4 Tutorial Plot 2 Dimensi MATLAB

1. Cara Membuat Grafik / Plot Dua Dimensi Pada MATLAB


2. Multiple Graphs: Lebih Dari Satu Persamaan Dalam Satu Plot MATLAB
3. Formatting Plot: Membuat Judul, Label dan Legenda Grafik MATLAB
4. Cara Membuat Grafik Semi Logaritma Pada MATLAB
5. Cara Membuat Grafik Fungsi Error Bar Pada MATLAB
6. Cara Membuat dan Menampilkan Histogram Pada MATLAB
7. Multiple Plot: Menggabungkan Plot Grafik Dalam Satu Figure MATLAB

1
BAB 5 Tutorial Dasar Pemrograman MATLAB

1. Operasi Relasional dan Logika Pada MATLAB


2. Fungsi If-end If-else-end if-elseif-else-end Pada MATLAB
3. Fungsi switch-case Pada MATLAB
4. Fungsi For Pada MATLAB dan Nested For Pada MATLAB
5. Perulangan while Pada MATLAB dan Contoh Programnya
6. Perulangan dengan break dan continue Pada MATLAB
7. Pengertian dan Fungsi Function Pada MATLAB
8. Cara Membuat Function Pada MATLAB dan Contoh Programnya
9. Membuat dan Memanggil Anonymous dan Inline Function pada MATLAB
10. Cara Memanggil Function Function Pada MATLAB

BAB 6 Tutorial Analisis Numerik MATLAB

1. Syntax fzero: Menghitung Persamaan Non-Linier dengan MATLAB


2. Mencari Nilai Minimum Maximum Fungsi Pada MATLAB
3. Numerical Integration: Menyelesaikan Integral dengan MATLAB
4. Symbolic Math Toolbox: Fungsi sym syms dan symvar Pada MATLAB
5. Symbolic Integration: Penyelesaian Integral dengan MATLAB

2
BAB 1 Tutorial MATLAB Dasar
1.1 Apa Itu MATLAB?
MATLAB adalah kependekan dari MATrix LABoratory dikarenakan setiap data pada MATLAB
menggunakan dasar matriks. MATLAB adalah bahasa pemrograman tinggi, tertutup, dan case sensitive
dalam lingkungan komputasi numerik yang dikembangkan oleh MathWorks. Salah satu kelebihannya
yang paling populer adalah kemampuan membuat grafik dengan dukungan kustomisasi terbaik.
MATLAB mempunyai banyak tools yang dapat membantu berbagai disiplin ilmu. Ini merupakan salah
satu penyebab industri menggunakan MATLAB. Selain itu MATLAB mempunyai banyak library yang
sangat membantu untuk menyelesaikan permasalahan matematika seperti membuat simulasi fungsi,
pemodelan matematika dan perancangan GUI.

Manfaat MATLAB

MATLAB digunakan oleh kalangan pelajar, teknisi, peneliti di Universitas, Institusi Penelitian maupun
Industri untuk melakukan komputasi matematis dalam berbagai keperluan. MATLAB biasanya
digunakan untuk penelitian, pengembangan sistem dan desain sistem. Berbeda dengan bahasa
pemrograman lainnya, MATLAB merupakan bahasa pemrograman tertutup. Untuk dapat
mengkompilasi anda harus menggunakan software dari MathWorks sendiri. Berikut pengertian
MATLAB dan kegunaannya.

3
Jendela Software MATLAB

Beberapa contoh aplikasi MATLAB di berbagai disiplin ilmu

1. Matematika

Sebagai ilmu yang dikenal sebagai “The Mother of Science” sudah tentu, MATLAB dapat
membantu memecahkan berbagai permasalahan matematika baik dari perhitungan biasa,
simulasi fungsi maupun pemodelan matematika.

Artikel terkait: Pengertian Matematika dan Terapannya dalam Kehidupan

2. Statistika

Statistika adalah cabang ilmu matematika yang mempelajari bagaimana merencanakan,


mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. MATLAB juga
menyediakan berbagai tools statistik seperti time series, neural network dll untuk membantu
menyelesaikan persoalan statistika.

4
3. Finansial

Permasalah-permasalah finansial dapat diselesaikan dengan MATLAB seperti inflasi, suku


bunga maupun permasalahan kompleks lainnya. Banyak tool seperti financial time series.

4. Teknik dan Komputasi

MATLAB dapat membantu dalam perancangan desain suatu sistem dan analisis suatu
algoritma. Tersedia beragam tool seperti fuzzy logic designer, control system tuner,control
system designer, linier system analyzer, neuro fuzzy designer, dan system identification.

5. Biologi

Perkembangan dunia semakin maju, dua ilmu dengan basis yang berbeda antara biologi dan
teknologi sekarang bisa disatukan. MATLAB memungkinkan untuk melakukan analisis sistem
organ, jaringan, bahkan DNA manusia, dan perancangan organ buatan. Banyak tool yang dapat
digunakan seperti molecul viewer, Symbiology

6. Komunikasi dan Jaringan

Industri besar dunia menggunakan MATLAB dalam analisis pengembangan sistem komunikasi
dan jaringan. Banyak tools MATLAB untuk disiplin ilmu ini seperti Bit Error Rate Analysis,
signal analysis dan lain-lain.

1.2 Tutorial Lengkap Cara Install MATLAB Step by


Step
Tutorial ini memberikan panduan install MATLAB di komputer anda. Kami menggunakan MATLAB
2015a sebagai panduan umum karena versi ini merupakan versi terbaru yang paling fleksibel dari versi
lainnya. Mengapa paling Fleksibel? MATLAB 2015a dan MATLAB 2015b merupakan versi terakhir
dengan kompatibilitas terhadap Windows XP dan Vista, Versi ini juga versi terakhir yang mendukung
teknologi arsitektur x86. Namun jika anda menggunakan Windows x64 sebaiknya anda menginstall
versi x64 untuk memaksimalkan kinerja software MATLAB. Anda dapat menggunakan versi 2016a,
2016b, 2017a ataupun versi terbaru yang telah rilis

Sebelum anda melakukan installasi adapun spesifikasi minimum komputer untuk menjalankan
MATLAB 2015

 Windows XP Service Pack 3 (x86) atau Windows XP x64 Edition Service Pack 2
 Semua Prosesor Intel dan AMD dengan dukungan teknologi SSE2
 Media Penyimpanan HDD 12 GB
 RAM 2GB
 VGA dengan dukungan teknologi Open GL 3.3

5
Sebelum melakukan installasi pastikan anda mempunyai DVD MATLAB/Data Software yang
berfungsi dengan baik

1. Buka File Executable Setup untuk memulai installasi

Pilih “Use a File Installation Key” lalu klik “Next”

2. Menyetujui Software License Agreement MATLAB

6
Pilih “Yes” lalu klik “Next”

3. Masukkan Serial Number MATLAB anda

Setelah anda memasukkan serial number, klik “Next”

7
4. Pilih Lokasi Install MATLAB

Jika anda memilih lokasi default, langsung klik “Next”

5. Memilih Paket Installasi Software

Centang software yang ingin anda install, disarankan untuk memilih semuanya. Setelah itu
klik “Next”

8
6. Melakukan Konfirmasi untuk memastikan

Klik “Install” untuk melakukan konfirmasi dan memulai Installasi

Tunggu hingga 100%

9
7. Notifikasi Konfigurasi SIMULINK

Klik “Next” untuk melanjutkan

Kemudian Klik “Finish”

8. Buka Software MATLAB

10
Cek apakah shortcut MATLAB sudah ada di All Programs Windows anda. Jika Belum anda perlu
membuat shortcut secara manual (C:\Program Files\MATLAB\MATLAB Production
Server\R2015a\bin\matlab.exe) ke desktop.

Klik kanan pada “matlab’ seperti pada gambar

Klik “Yes” saat notifikasi ini muncul.

9. Aktivasi MATLAB

11
Replace terlebih dahulu file libmwservices.dll (di sediakan oleh tempat anda mendapat file
instalasi MATLAB) pada direktori (misalnya 2015a).

C:\Program Files\MATLAB\R2015a\bin\win32\ (untuk 32bit)


C:\Program Files\MATLAB\R2015a\bin\win64\ (untuk 64bit)

Sebelum replace tutup dulu program MATLAB nya apabila sudah terbuka.

Kemudian aktivasi menggunakan file lisensi dengan ekstensi .dat biasanya bernama
lic_standalone.dat atau license.dat (sesuai di mana memperoleh filenya).

Pilih “Activate manually without the internet” lalu klik “Next”

12
Pindahkan file lisensi dengan ekstensi .dat misalnya lic_standalone.dat (nama bisa berbeda,
sesuai penyedia file) yang disediakan oleh tempat anda mendapatkan file installasi MATLAB,
pada direktori C:\Program Files\MATLAB\MATLAB Production Server\R2015a.

10. Lalu masukkan License File dengan memilih file lic_standalone.dat pada direktori C:\Program
Files\MATLAB\MATLAB Production Server\R2015a dengan klik tombol Browse… (Warna merah pada
gambar di atas, disesuaikan dengan nama lisensi .dat yang anda peroleh).

13
Klik “Finish”

11. Selamat Software MATLAB anda siap untuk digunakan

14
CATATAN MATLAB 2015a KE ATAS (26 Februari 2019)

Untuk aktivasi 2015a ke atas


Replace terlebih dahulu file libmwservices.dll (di sediakan oleh tempat anda mendapat file instalasi
MATLAB) pada direktori (misalnya 2015b).

C:\Program Files\MATLAB\R2015b\bin\win32\ (untuk 32bit)


C:\Program Files\MATLAB\R2015b\bin\win64\ (untuk 64bit)

Sebelum replace tutup dulu program MATLAB nya apabila sudah terbuka.

Kemudian aktivasi menggunakan file lisensi dengan ekstensi .dat biasanya bernama lic_standalone.dat
atau license.dat (sesuai di mana memperoleh filenya).

ULANGI LANGKAH 9

Semoga Berhasil 🙂

15
1.3 Antarmuka Pengguna atau User Interface MATLAB
User interface MATLAB termasuk familiar dengan pengguna. Berikut User Interface dari MATLAB.
Secara umum MATLAB mempunyai user interface seperti gambar berikut.

Adapun design dari software MATLAB

1. Menu Bar

MATLAB mempunyai 3 menu yaitu:

o Home

Home Bar berisi sebmenu yang berisi tool-tool dasar untuk menggunakan MATLAB.
Menu File berisi tool-tool untuk pengorganisasian file-file MATLAB seperti membuka
dan membuat baru. Menu Variable berisi tool-tool untuk mengorganisasi variable
matrik, menu ini terintegrasi langsung dengan workspace. Menu Code digunakan untuk

16
melakukan debugging code serta analisis waktu saat kode
dieksekusi. Menu Simulink digunakan untuk mengorganisasi Simulink Library dalam
berbagai kepentingan disiplin ilmu. Menu Preferences digunakan untuk melakukan
pengaturan software MATLAB dan Menu Resource digunakan untuk memanagemen
apps, seperti menambah dan menghapus apps/tool box.

Ketika anda membuat script dengan klik “New Script” Maka anda akan membuka Editor
Window.

o Plots

Plots Bar berisi tool-tool untuk membuat plot dari variable-variable di workspace.

o Apps

17
Apps Bar berisi apps yang terinstal pada MATLAB termasuk menambah dan
menghapus Apps.

2. Quick Acces Toolbar

Quick Acces Toolbar berisi perintah-perintah yang sering digunakan pada MATLAB. Anda
juga dapat menambah atau mengurangi perintah yang ditampilkan quick acces toolbar. Adapun
perintah default berupa add new, save, cut, copy, paste, redo, undo, switch window dan help

3. Current Folder

Current Folder berfungsi sebagai file manager untuk menampilkan file-file MATLAB yang
anda buat. Anda dapat mengakses file dengan mudah melalui current folder. Anda dapat
memilih current folder dengan cepat pada search bar di bawah menu bar. File MATLAB
menggunakan extension .m

18
4. Command Window

Command Window adalah jendela utama untuk melakukan eksekusi perintah, membuka
perintah, membuka jendela lain, menjalankan program yang ditulis pengguna serta
memanagemen apps.

5. Workspace

Workspace menyediakan informasi mengenai variabel-variebel yang digunakan. Anda dapat


mengedit dengan mudah variabel-variebel melalui workspace.

6. Status Bar

Status bar menyediakan informasi apa yang dilakukan MATLAB terhadap eksekusi yang
dilakukan.

19
1.4 Cara Menggunakan Command Window MATLAB
Pengertian command window adalah jendela utama untuk melakukan eksekusi perintah, membuka
jendela baru, menjalankan Toolbox dan memanagemen software pada MATLAB. Pada Tutorial ini
dijelaskan cara menggunakan command window pada MATLAB.

Langkah Dasar Menggunakan Command Window

 Untuk menulis kode MATLAB dimulai dengan klik pada perunjuk command promt (>>)
 Setelah selesai menulis kode tekan Enter untuk melakukan eksekusi

20
 Beberapa kode perintah dapat ditulis dalam satu baris kode dan dipisahkan dengan tanda koma (,)

 MATLAB dapat melakukan koreksi kode saat terjadi kesalahan ketik dan anda dapat mengulang
eksekusi perintah yang sudah dikoreksi.

21
 Anda dapat mengambil ulang kode yang telah anda eksekusi sebelumnya dengan menggunakan
tombol arah ke atas (↑) atau ke bawah (↓)

 Jika kode perintah terlalu panjang anda dapat menulisnya di baris setelahnya. Anda dapat
melakukan dengan menulis 3 titik (…) pada baris sebelumnya

Fundamental Penulisan Syntax MATLAB

 Semicolon (;)

Semicolon digunakan untuk mengeksekusi perintah tanpa menampilkan output langsung di


command window. Semicolon juga digunakan untuk mengeksekusi banyak perintah. Berbeda
dengan koma (,) semicolon tidak menampilkan output langsung pada command window.

22
 Persen (%)

Persen digunakan untuk membuat komentar pada kode yang anda tulis. Persen ditulis sebelum
kode, ketika anda menekan Enter, kode tidak akan dieksekusi

 clc

Perintah ini digunakan untuk membersihkan layar command window. Perintah ini tidak
berpengaruh terhadap variabel-varibel yang anda eksekusi sebelumnya.

 clear

Perintah clear digunakan untuk menghapus semua variabel-variabel pada workspace.

 ans

ans adalah kependekan dari answer, kata ini akan muncul ketika mengeksekusi perintah dengan
operasi tertentu.

 help

Perintah help berfungsi memberikan bantuan mengenai syntax-syntax pada MATLAB dan
Simulink.

 Command History

23
Command history berfungsi untuk memperlihatkan riwayat eksekusi perintah yang anda
lakukan walaupun anda telah melakukan perintah “clc”. Apabila anda tidak melihat Command
History anda dapat menampilkannya dengan klik pada “Environment” -> “Command
History” -> “Docked” seperti gambar berikut

 exit

Perintah exit digunakan untuk menutup software MATLAB.

24
1.5 Menggunakan Operasi Aritmatika pada MATLAB
Tutorial berikut mengenai cara menggunakan operasi aritmatika pada MATLAB dengan skalar sebagai
besarannnya. Operasi aritmatika atau operasi matematika pada MATLAB selalu digunakan dalam
membuat program. Berikut simbol dasar yang digunakan untuk melakukan operasi aritmatika dengan
MATLAB.

Operasi Aritmatika Contoh

Penjumlahan + 5+3

Pengurangan – 8-8

Perkalian * 7*3

Pembagian Kanan / 3/4

Pembagian Kiri \ 3\4=4/3

Perpangkatan ^ 9^2

Tanda Kurung (…) 2+(9^3)

Untuk menggunakan MATLAB sebagai kalkulator anda tidak perlu menulis tanda sama dengan di
akhir kode, langsung tekan ENTER untuk memunculkan jawabannya.

25
Operasi Aritmatika dengan MATLAB

Ketika anda menekan ENTER maka akan muncul ans = yang merupakan kependekan dari answer.

 Urutan Operasi Aritmatika MATLAB

MATLAB menggunakan urutan operasi Aritmatika sama halnya dengan ilmu matematika.
Berikut urutan operasi aritmatika MATLAB,

1. Tanda Kurung
2. Perpangkatan
3. Perkalian dan Pembagian
4. Penambahan dan Pengurangan

 Mengubah Format Skalar MATLAB (Display Format)

Anda dapat mengubah format skalar sehinggan tampilan yang ditampilkan sesuai dengan
keperluan perhitungan anda. Anda dapat mengubahnya dengan menggunakan
perintah format. Berikut beberapa perintah-perintah format dalam MATLAB.

Syntax Deskripsi Contoh

26
format short Menampilkan format skalar dengan 4 digit desimal 12.1200

format long Menampilkan format skalar dengan 15 digit desimal 1.123456789012340

Menampilkan dengan scientific notation dengan 4


format short e 3.2421e+03
digit desimal

Menampilkan dengan scientific notation dengan 15


format long e 3.242093742374892e+03
digit desimal

format short g Menampilkan desimal sampai 5 digits (pembulatan) 3242.1

format long g Menampilkan desimal sampai 15 digits (pembulatan) 3242.09374237489

format bank Menampilkan skalar dengan 2 digit desimal 3242.09

1.6 Fungsi Dasar Matematika Pada MATLAB


MATLAB tidak hanya menyediakan operasi aritmatika, juga tersedia fungsi matematika pada
MATLAB untuk mempermudah perhitungan. Anda dapat menggunakan fungsi dasar matematika
dengan mudah, cukup dengan menggunakan command window. Berikut fungsi-fungsi dasar
matematika yang ada pada library MATLAB.

1. Elementary Math Functions

Elementary Math Functions merupakan fungsi yang sering digunakan dalam perhitungan
matematika, berikut fungsi dalam MATLAB.

Fungsi Deskripsi Contoh

>> sqrt(16)

sqrt(x) Fungsi Akar kuadrat (Square root)


ans =

4
>> nthroot(80,5)

nthroot(x,n) Fungsi Akar Bilangan Real


ans =

2.4022
exp(x) Exponensial Euler (e^x) >> exp(1)

27
ans =

2.7183
>> abs(-9)

abs(x) Nilai absolut


ans =

9
>> log(1)

log(x) Logaritma Natural (ln)


ans =

0
>> log10(100)

log10(x) Logaritma Basis 10


ans =

2
>> factorial(3)

factorial(x) Faktorial x!
ans =

2. Trigonometric Math Functions

Fungsi Deskripsi Contoh

>> sin(pi/2)

sin(x) sin x dalam π


ans =

1
>> sind(90)

sind(x) sin x dalam derajat


ans =

1
>> cos(pi)

cos(x) sin x dalam π


ans =

-1

28
>> cosd(180)

cosd(x) cos x dalam derajat


ans =

-1
>> tan(pi/4)

tan(x) tan x dalam π


ans =

1.0000
>> tand(45)

tand(x) tan x dalam derajat


ans =

1
>> cot(pi/6)

cot(x) cotangen x dalam π


ans =

1.7321
>> cotd(30)

cotd(x) cotangen x dalam derajat


ans =

1.7321

3. Selain itu anda juga dapat mencari invers trigonometri dengan menggunakan fungsi asin(x),
acos(x), atan(x) dan acot(x) untuk invers trigonometri x dalam π. Anda juga dapat
menggunakan asind(x), acosd(x), atand(x) dan acotd(x) untuk invers trigonometri x dalam
derajat.
4. Untuk menghitung fungsi trigonometri hiperbolik gunakan sinh(x), cosh(x), tanh(x) dan
coth(x) untuk trigonometri hiperbolik x dalam π.
5. Rounding Functions (Fungsi Pembulatan)

Rounding Functions berfungsi untuk membulatkan suatu nilai, pada tabel berikut x dapat
berupa angka maupun operasi aritmatika .

Fungsi Deskripsi Contoh

>>
Pembulatan round(2.123+4.5*7)
round(x) ke bilangan
bulat terdekat ans =

34

29
>> fix(13/5)
Pembulatan
fix(x)
ke bawah ans =

2
>> ceil(2.1)
Pembulatan
ceil(x)
ke atas ans =

3
>> floor(-3.1)
Ke minus
floor(x)
takhingga ans =

-4
Menampilkan >> rem(13,5)
sisa
rem(x,y)
pembagian x ans =
bagi y
3
Signum
Function, nilai >> sign(0)
1 untuk x>0,
sign(x)
nilai -1 untuk ans =
x<0 dan 0
untuk x=0 0

30
Anda juga dapat menampilkan bantuan di command window MATLAB dengan menggunakan
perintah help format

31
1.7 Cara Membuat Variabel Pada MATLAB
Variabel pada MATLAB adalah sebuah huruf atau beberapa huruf yang dapat memuat nilai numerik
atau operasi komputasi. Variabel yang sudah memuat nilai numerik dapat digunakan untuk perhitungan
baik operasi aritmatika, fungsi, toolbox maupun syntax perintah MATLAB lainnya. Ketika variabel
didefinisikan, MATLAB menyimpannya pada alokasi memory kosong. MATLAB secara otomatis
melakukan konfigurasi pointer yang efektif dan efesien. Pada tutorial berikut dibahas cara membuat
variabel pada MATLAB

A. Cara Membuat Variabel

Untuk membuat dan memberikan nilai numerik atau operasi komputasi, anda dapat menggunakan
command window dengan menggunakan assignment operator “=”

1» x = 12

Pada sisi kiri assignment operator merupakan nama variabel dan sisi kanan merupakan nilai numerik
atau operasi komputasi. Untuk melakukan eksekusi definisi variabel tekan ENTER. Sama seperti
bahasa pemrograman lainnya, nilai numerik pada variabel bersifat dinamis

1» x = 12

3x = 12

5» x = x + 7 %Nilai bersifat dinamis%

7x = 19

Anda juga dapat medefinisikan banyak variabel sekaligus dengan 1 perintah eksekusi menggunakan
tanda semicolon (;) tanpa penampilan nilai pada command window dan tanda koma (,) penampilan
nilai pada command window.

1» a = 1, A = 2, aA =3

3a = 1

32
5A = 2

7aA = 3

8
» x = 4; y = 5; %ketika Perintah dieksekusi nilai tidak tampil%
9

B. Sistematika Penulisan Variabel

Terdapat beberapa peraturan penulisan variabel pada MATLAB

 Variabel harus dimulai dari huruf


 Maksimal penamaan variabel adalah 63 karakter
 Nama hanya dapat mengandung huruf, angka dan underscore
 Nama tidak dapat menggunakan karakter fungsi seperti , ; %
 Bersifat case sensitive misalkan aa ≠ aA ≠ Aa ≠AA
 Dilarang menggunakan nama variabel yang sama dengan nama fungsi – fungsi yang ada seperti mesh,
sqrt, sin dll

Terdapat 20 kata secara fundamental tidak bisa digunakan untuk membuat nama variabel

break case catch classdef continue else elseif end for function global if otherwise parfor p
ersistent return spmd switch try while

Jika saat anda melakukan eksekusi definisi variabel muncul kata berwarna biru, maka dapat diartikan,
arti dari kata itu sebagai berikut

Syntax Deskripsi

pi Nilai pi dengan aproksimasi 22/7

eps Nilai terkecil antara 2 angka dengan aproksimasi 2^(-52) atau 2.2204e–016

inf Tak terhingga

i Bilangan imaginer, √-1 sama dengan 0 + 1i dalam bilangan kompleks

j Sama dengan i

NaN Not-a-Number atau tidak terdefinisi, misal untuk operasi 1/0

33
C. Memanagemen Variabel MATLAB

Syntax untuk menghapus dan managamen variabel MATLAB

Syntax Deskripsi

clear Menghapus semua variabel pada memory

clear a b c Menghapus variabel a b dan c pada memory

who Menampilkan daftar variabel pada memory

whos menampilkan daftar detail variabel pada memory

1.8 Cara Membuat Script File atau M-File Pada


MATLAB
Script File atau M-File adalah kumpulan perintah yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman
MATLAB yang dapat disimpan dan dijalankan berulang-ulang. Script file dibuat dengan nama tanpa
spasi dan dengan ekstensi dot m. Pada tutorial kali ini dibahas mengenai apa itu script file dan cara
membuat script file atau m-file pada MATLAB.

Berikut hal-hal yang perlu anda ketahui mengenai script file

 Script file adalah kumpulan perintah MATLAB, script file juga disebut program.
 Script file dapat dijalankan (run) melalui command window.
 Ketika script file dijalankan, output akan ditampilkan pada command window.
 Dengan menggunakan script file, anda lebih mudah memodifikasi syntax serta dapat mengeksekusinya
berkali-kali.
 Script file dapat dibuat melalui berbagai text editor misalkan notepad.
 Script file disebut M-file karena ektensi file yang digunakan berakhiran dengan dot m (.m).

34
Berikut tutorial script file pada MATLAB

1. Membuat Script File dengan Script Editor

Untuk membuat script file baru, klik New Script pada Home Bar MATLAB atau
tekan CTRL+N pada command window

New Script

Setelah itu script editor window akan tampil. Anda dapat undock script editor window untuk
menampilkan script editor lebih besar. dengan klik (∨) pada pojok kanan script editor dan
klik undock

35
36
2. Mengganti Current Folder (Opsional)

Current Folder adalah folder tempat penyimpanan script file maupun GUI yang terindex untuk
digunakan MATLAB untuk mengeksekusi perintah pada command window. Anda dapat
membuat current folder kustom anda untuk program-program yang anda kelompokkan sesuiai
kebutahan anda. Berikut cara mengganti current folder.

o Buat dan ketahui direktori folder kustom anda

37
o Klik set path pada home bar MATLAB bagian Environment, kemudian klik Add Folder

Pilih direktori folder anda lalu pilih Select Folder

38
o Klik save lalu close set path window

o Kemudian pilih folder anda melalui current folder bar

39
3. Menulis Program Script File

Anda dapat menulis kode program anda di script editor. Fundamental penulisan sama halnya
ketika menulis kode di command window. Seperti penggunaan koma (,) dan semicolon (;)

40
4. Menyimpan Kode Program

Sebelum anda dapat mengeksekusi kode program, anda perlu menyimpan script file terlebih
dahulu. Klik CTRL+S pada editor window sehingga muncul jendela current folder anda, ubah
nama program anda tanpa spasi

Lalu klik Save

41
5. Eksekusi atau Run Script File

Sekarang anda dapat menjalankan Script File dengan klik Run pada Editor Bar

Sehingga output ditampilkan melalui command window. Anda dapat melakukan debugging
serta menjalankan ulang script file yang anda buat.

6. Selamat Mencoba

1.9 Menampilkan dan Menyelesaikan Persamaan


Matematika di MATLAB
MATLAB dapat menampilkan dan menyelesaikan rumus atau persamaan matematika. Hal ini dapat
anda lakukan untuk memastikan apakah kode yang anda buat sesuai dengan rumus matematika yang
ingin anda eksekusi menggunakan MATLAB. Berikut artikel Menampilkan dan Menyelesaikan
Persamaan Matematika di MATLAB

Cara menampilkan rumus matematika di MATLAB adalah dengan menggunakan perintah “pretty”.
Sebelum anda menggunakan perintah “pretty” anda perlu mendefinisikan variabel terlebih dahulu.
Sedangkan untuk menyelesaikan persamaan matematika anda dapat menggunakan perintah “solve”

42
Misalkan anda ingin menampilkan equation berikut

Yang equivalen dengan

Anda perlu mendefinisikan variabel x y sebagai symbolic variabel. Variabel jenis ini bersifat sebagai
variabel berukuran 1×1 tanpa nilai numerik yang terdefinisi. Sehingga kode MATLAB yang diperlukan
adalah

1» syms x y

2» A = sqrt(x^2+1/y)

4A =

6(x^2 + 1/y)^(1/2)

8» pretty(A)
%rumus matematika ditampilkan di sini
9

Hasil eksekusi anda dapat diilustrasikan sebagai berikut

43
Untuk menyederhanakan persamaan matematika, sebelum anda mendefinisikan persamaan matematika
anda juga perlu mendefinisikan variable dalam persamaan yang anda buat nanti
menggunakan symbolic variabel. Perintah solve akan mendefinisikan persamaan matematika yang
anda buat f(x)=0.

1. Menyelesaikan Persamaan Matematika dengan solve(y)

Misalkan anda ingin menyelesaikan persamaan kuadrat berikut

Dengan solusi x menggunakan rumus ABC,

Akar-akar persamaan kuadrat ax² + bx + c = 0, di mana a ≠ 0 adalah :

Sehingga kode MATLAB yang diperlukan untuk menyelesaikan persamaan di atas adalah

44
1
»syms x
2 »y = 2*x^2+7*x-8

4 y =

6 2*x^2 + 7*x - 8

8 »solve (y)

10ans =

11
113^(1/2)/4 - 7/4
12
- 113^(1/2)/4 - 7/4
13

Anda dapat menampillkan solusi persamaan matematika diatas dalam format matematika atau
equation dengan cara berikut

1»syms x;

2»y = 2*x^2+7*x-8;

3»pretty (y),pretty(solve(y))

Sehingga hasil yang ditampilkan adalah

45
2. Menyelesaikan Persamaan Matematika dengan solve(‘f(x)’)

Anda dapat menyelesaikan persamaan matematika dengan lebih mudah tanpa harus
mendefinisikan variabel penyusun terlebih dahulu. Anda hanya perlu menulis kode persamaan
dalam tanda petik. Untuk permasalahan persamaan kuadrat di atas, kode yang digunakan
adalah:

1»solve('2*x^2+7*x-8')

3ans =

5 113^(1/2)/4 - 7/4

6 - 113^(1/2)/4 - 7/4

Berikut cara menampilkan penyelesaian dalam format matematika

1»pretty(solve('2*x^2+7*x-8'))

Sehingga hasil yang ditampilkan

46
3. Menyelesaikan Parameter Persamaan Matematika Multi Variabel

Untuk menyelesaikan parameter persamaan matematika multi variabel anda dapat


menggunakan syntax solve(F,b) dimana T adalah persamaan matematika yang didefinisikan
terlebih dahulu dan b adalah parameter yang anda cari penyelesaiannya.

Misalkan anda mencari solusi parameter b pada persamaan berikut

2a + 3b = 0 sehingga kode yang perlu anda tulis adalah

1» syms a b

2» F = 2*a+3*b;

3» solve(F,b)

5ans =

6
-(2*a)/3
7

47
8

9» pretty(solve(F,b))

sehingga dapat diilustrasikan sebagai berikut

48
BAB 2 Tutorial Array dan Matriks MATLAB

2.1 Pengertian Array di MATLAB dan Cara Membuat


Array
Array di MATLAB adalah sekumpulan angka atau dapat juga berupa karakter, diurutkan dalam baris
dan kolom yang menyimpan data dan informasi dalam tabel. Secara fundamental MATLAB
menggunakan Array untuk menyimpan data serta memanipulasi data sehingga dapat dilakukan
eksekusi untuk melakukan suatu pekerjaan.

Array yang paling sederhana pada MATLAB merupakan Array yang hanya terdiri dari satu baris dan
satu kolom. Array jenis ini dapat membentuk vektor yaitu Array yang hanya terdiri dari satu baris
namun terdiri lebih dari satu kolom atau sebaliknya. Array yang lebih komplek secara konsep sama
dengan matriks di dalam ilmu matematika.

Berbeda dengan bahasa pemrograman lainnya anda tidak perlu mendefinisikan tipe data dari array yang
akan anda buat. Cukup mendefinisikan Array dengan tanda kurung siku (square bracket) menggunakan
MATLAB

nama_variabel = [nilai numerik]

1. Cara Membuat Array Berdimensi Satu atau Vektor

Array berdimensi satu adalah Array yang terdiri dari satu kolom dengan beberapa baris atau
terdiri dari satu baris dengan beberapa kolom. Contoh Array berdimensi satu adalah vektor pada
sumbu kartesius 3 dimensi. Misalkan anda akan membuat array vektor

rA = 3i+7j+2k

Anda dapat membuat Array ini menggunakan 2 cara dari definisi vektor diatas.

Array dengan 1 baris dan beberapa kolom


1» A = [3 7 2]

3A =

53 7 2

49
Array dengan 1 kolom dan beberapa baris
1» A = [3; 7; 2;]

3A =

53

67
2
7

Array dengan interval tertentu

Anda juga dapat membuat Array terurut dengan interval tertentu. Misalkan anda ingin membuat
himpunan bilangan ganjil x ≤ 10 di mana x ∈ bilangan genap positif. Dari soal dapat kita lihat
beda bilangan genap adalah 2 sehingga kode yang anda butuhkan adalah sebagai berikut

1» x= [2 : 2 : 10]

3x =

52 4 6 8 10

Anda dapat membuat himpunan bilangan dengan interval diskret dengan mudah menggunakan
MATLAB. Misalkan y memenuhi -3 ≤ y ≤ 3. Sehingga kode yang anda butuhkan

1» y = [-3:3]

3y =

5-3 -2 -1 0 1 2 3

50
Anda juga dapat membuat Array yang terurut dari besar ke kecil. misalkan z merupakan
bilangan bulat 1 sampai dengan 10 yang diurutkan dari besar ke kecil. Sehingga kode yang anda
butuhkan adalah

1» z= [10:-1:1]

3z =

510 9 8 7 6 5 4 3 2 1

Fungsi linspace untuk membuat Array

Membuat himpunan bulat dengan interval yang dapat membagi secara rata banyaknya bilangan
dari nilai minimum ke nilai maksimum. Anda dapat membuatnya dengan
perintah “linspace” secara fundamental dapat dirumuskan sebagai berikut

a = linspace ( a1, a2, a3)

a = nama variabel, a1 = nilai angka sisi kiri, a2 = nilai angka sisi kanan dan a3 = jumlah angka
yang dihasilkan. Misangka darilkan anda ingin membagi dari 3 sampai 1 menjadi 4 bilangan
maka kode yang anda perlukan adalah sebagai berikut

1» a = linspace(3,1,4)

3a =

53.0000 2.3333 1.6667 1.0000

2. Cara Membuat Array Berdimensi Dua atau Matriks

Array Berdimensi Dua disebut dengan dengan matriks karena Array berdimensi dua
mempunyai ukuran yang dapat dipresentasikan dengan panjang dan lebar. Secara fundamental
untuk membuat matriks dengan menggunakan MATLAB anda dapat menggunakan syntax
sebagai berikut

51
nama_variabel = [a11 a12 a13; a21 a22 a23; a31 a32 a33]

Pada a11 a12 a13 merupakan baris 1 matriks dan a11 a21 a31 merupakan kolom 1 dari matriks.
Banyaknya baris dan kolom disebut ukuran matriks yang dapat didefinisikan dengan mxn
dimana m banyaknya baris dan n banyak kolom.

Misalkan anda membuat matriks berukuran 3×3 dengan

Sehingga syntax MATLAB yang anda perlukan adalah sebagai berikut

1A = [1 2 3; 4 5 6; 7 8 9]

3A =

51 2 3

64 5 6
7 8 9
7

2.2 Cara Membuat Matriks dengan Menggunakan


MATLAB
Seperti yang dijelasakan sebelumnya, setiap data pada MATLAB menggunakan dasar matriks. Matriks
adalah kumpulan bilangan, simbol atau persamaan matematika berbentuk persegi panjang yang disusun
menurut baris dan kolom. matriks memberikan suatu konsep dalam pemrograman komputer pada
MATLAB untuk mempermudah menyelesaikan suatu permasalahan matematis dalam berbagai
aplikasi. Berikut Cara membuat matriks dengan Menggunakan MATLAB.

Sebelumnya Baca Juga: Pengertian Array di MATLAB dan Cara Membuat Array

A. Cara Mendefinisikan Matriks

Matriks juga disebut dengan array berdimensi dua dalam MATLAB. Secara fundamental untuk
membuat matriks dengan MATLAB anda dapat menggunakan sistematika berikut

52
 Diapit oleh tanda kurung siku []
 Pembatas kolom masing-masing entri adalah spasi
 Pembatas baris masing-masing entri adalah semicolon

Misalkan anda membuat matriks berukuran 3×2 sebagai berikut

Sehingga syntax MATLAB yang dibutuhkan adalah

1» A =[1 2; 3 4; 5 6]

3A =

51 2

63 4

75 6

Dari syntax diatas dapat dilihat untuk mendefinisikan matriks menggunakan tanda kurung siku (squere
bracket) dan setiap elemen matriks pada kolom dipisahkan dengan spasi antar kolom dan dipisahkan
dengan semicolon (;) antar baris.

B. Melakukan Operasi Matematika Pada Elemen Matriks

Anda dapat menggunakan operasi matematika sebagai anggota elemen matriks yang akan
didefinisikan.

Misalkan diketahui a = 1 , b = 2 , c = 3

Berapakah nilai matriks

Sehingga syntax yang anda perlukan untuk menyelesaikan perhitungan di atas adalah

53
1» a = 1; b = 2; c = 3;

3» A = [a+b 2; 3 b+c; c+a 6]

5A =

73 2

83 5
4 6
9

C. Membuat Matriks Nol, Matriks Satu dan Matriks Diagonal

Anda dapat mendefinisikan matriks-matriks dengan nilai khusus menggunakan Syntax berikut

 Membuat Matriks Nol

Untuk membuat matriks nol anda dapat menggunakan syntax zeros (m,n). Dengan m
merupakan banyaknya baris dan n merupakan banyaknya kolom. Misalkan anda ingin membuat
matriks nol berukuran 6×4

Anda dapat melakukannya dengan cepat dengan syntax berikut

1 » B = zeros (6,4)

3 B =

5 0 0 0 0

54
6 0 0 0 0

7 0 0 0 0
0 0 0 0
8
0 0 0 0
9
0 0 0 0
10

 Membuat Matriks Satu

Untuk membuat matriks satu dengan cepat anda dapat menggunakan syntax ones(m,n). Dengan
m merupakan banyaknya baris dan n merupakan banyaknya kolom. Misalkan anda ingin
membuat matriks satu berukuran 2×3

Anda dapat melakukannya dengan cepat menggunakan syntax berikut

1» C = ones (2,3)

3C =

51 1 1

61 1 1

 Membuat Matriks Diagonal

Matriks diagonal adalah matriks yang semua elemen diagonal utamanya bernilai satu dan
elemen lainnya adalah nol. Matriks Diagonal merupakan matriks persegi berukuran n. Anda
dapat menggunakan syntax eye(n) untuk membuat matriks diagonal dengan cepat. Misalkan
anda ingin membuat matriks diagonal berukuran 3×3

Anda dapat melakukannya dengan cepat menggunakan syntax berikut

55
1» D = eye(3)

3D =

51 0 0

60 1 0
0 0 1
7

E. Menentukan Transpose Matriks dengan MATLAB

Berdasarkan definisi Transpose matriks A berukuran m x n dapat disimbolkan dengan , yang


didefinisikan dengan matriks berukuran n x m yang didapatkan dengan mempertukarkan baris-baris
dan kolom-kolm dari A. Sehingga baris pertama merupakan kolom pertama dari matriks A, kolom
pertama merupakan baris pertama dari A dan seterusnya.

Anda dapat menentukan transpose suatu matriks yang terdefinisi dengan menggunakan MATLAB.
Misalkan anda ingin menentukan transpose matriks A yang didefinisikan sebagai berikut

Dapat diselesaikan secara manual sebagai berikut

Dengan menggunakan MATLAB anda dapat menggunakan syntax berikut

» A = [1 2; 3 4; 5 6]
1

2
A =
3

4
1 2
5
3 4

56
6 5 6

8 » A'

9
ans =
10

11
1 3 5
12
2 4 6
13

14

Dari pemaparan diatas anda cukup menambah tanda (‘) pada matriks yang ingin anda tentukan
transposenya.

2.3 Array Addressing Untuk Membuat dan Mengubah


Matriks di MATLAB
Pada tutorial sebelumnya sudah dijelaskan mengenai cara membuat matriks menggunakan MATLAB.
Seperti bahasa pemrograman lainnya setiap elemen matriks pada MATLAB bersifat dinamis. Ini berarti
data yang tersimpan dalam memory sewaktu-waktu dapat berubah baik karena eksekusi tertentu
maupun Array Addressing yang dilakukan pengguna. Pada tutorial kali ini akan dijelaskan
mengenai Array Addressing untuk membuat dan mengubah matriks di MATLAB.

Array Addressing adalah cara untuk mengidentifikasikan setiap elemen matriks menggunakan
MATLAB. Array Addressing dapat didefinisikan untuk satu elemen maupun untuk beberapa elemen
dalam suatu eksekusi. Array adressing secara manual diperlukan ketika anda akan mendefinisikan nilai
suatu elemen pada matriks yang telah ada dalam memory.

A. Dasar Array Addresing Pada Vektor dan Matriks

Misalkan didefinisikan suatu matriks 3 x 4 sebagai berikut,

57
Cara melakukan Array Addressing untuk mencari nilai suatu elemen matriks dengan menggunakan
Syntax A(m,n). Misalkan anda akan mencari elemen matriks dengan index a(1,1) dan a(3,2).

1
» A = [1 1 2 3; 2 2 4 8; 3 7 7 8]
2

3
A =
4

5
1 1 2 3
6 2 2 4 8

7 3 7 7 8

9 » A(1,1)

10

11ans =

12
1
13

14
» A(3,2)
15

16
ans =
17

18
7
19

Anda juga dapat mengubah nilai elemen matriks dengan mendefinisikan elemen matriks menggunakan
Array Addressing melalui command window. Misalkan anda akan mengubah nilai elemen matriks
a(1,1) menjadi 8. Sebagai berikut

1>> A(1,1)= 8

3A =

58
4

58 1 2 3

62 2 4 8
3 7 7 8
7

B. Array Addressing Menggunakan Colon (:)

Fundamental menggunakan colon dalam Array Adressing adalah indexing atau memberi index elemen-
elemen pada suatu matriks atau vektor yang ada dalam memory.

Menggunakan Colon(:) pada Vektor

Misalkan diketahui suatu vektor B sebagai berikut

Untuk membuat vektor baru dari elemen b(1,2) sampai b(1,5) dapat dilakukan dengan menggunakan
syntax Array Addressing menggunakan colon (:) sebagai berikut.

1 » B = [1 3 8 9 4 3]

3 B =

5 1 3 8 9 4 3

7 » b = B (2:5)

9 b =

10
3 8 9 4
11

Sehingga untuk membuat vektor baru dari vektor B anda dapat menggunakan syntax nama_vektor =
vektor_utama(a:b) dengan a,b merupakan rentang index suatu vektor.

Menggunakan Colon(:) pada Matriks

59
Misalkan dari matriks A di bawah anda dapat menggunakan colon (:) untuk membuat matriks atau
vektor baru dengan elemen-elemen dari A.

 Membuat Vektor dari suatu matriks


Anda dapat membuat vektor baru dari suatu matriks dengan melakukan array addressing di bagian
kolom maupun baris sesuai jenis vektor yang ingin anda buat . Misalkan akan dibuat vektor A1 yaitu
vektor kolom kedua A dan vektor A2 yaitu vektor baris ketiga A.

1 » A

3 A =

5 8 1 2 3
2 2 4 8
6
3 7 7 8
7

8
» A1 = A(:,2)
9

10
A1 =
11

12
1
13
2
147

15

16» A2 = A(3,:)

17

18A2 =

19

60
203 7 7 8

21

 Membuat Vektor dari matriks dengan index tertentu

Misalkan anda akan membuat suatu vektor A3 dari baris ke-3 matriks A dengan index kolom 2
sampai 4. Serta vektor A4 dari kolom ke-2 matriks A dengan index 2 sampai 3. Berikut Syntax
Array Addressing yang dapat mengeksekusi hal persoalan tersebut.

1
» A
2

3
A =
4

5
8 1 2 3
6 2 2 4 8

7 3 7 7 8

9 » A3 = A(3,2:4)

10

11A3 =

12

137 7 8

14
» A4 = A(2:3,2)
15

16
A4 =
17

18
2
19
7
20

61
 Membuat Vektor dengan beberapa elemen telah terdefinisi

Misalkan anda akan membuat vektor baru dengan elemen-elemennya di awali dengan 0 dan
dilanjutkan dengan elemen baris pertama matriks A. Anda dapat menggunakan Syntax berikut

1
» A
2

3 A =

5 8 1 2 3

6 2 2 4 8

7 3 7 7 8

9 » X = [0 A(1,:)]

10
X =
11

12
0 8 1 2 3
13

 Membuat matriks baru dari suatu matriks

Misalkan anda akan membuat Matriks B yang elemen-elemennya dari matriks A yaitu dari
a(1,2) sampai dengan a(3,4). Anda dapat menggunakan syntax array addressing berikut,

» A
1

2
A =
3

4
8 1 2 3
5
2 2 4 8
6
3 7 7 8

62
7

8 » B = A(1:3,2:4)

10B =

11
1 2 3
12
2 4 8
13
7 7 8
14

15

Sehingga dapat diketahui untuk membuat suatu vektor atau matriks dari suatu matriks dapat
dilakukan dengan rumusan Syntax

variabel_baru = A (a:b,c:d) dengan a,b rentang minimum dan maksimum baris A dan c,d adalah
rentang minimum dan maksimum kolom A.

C. Menambah Elemen Pada Matriks

Anda dapat menambahkan elemen baru pada matriks baik berupa matriks maupun vektor pada suatu
matriks. Jika elemen yang ditambahkan sudah ada maka elemen tersebut akan digantikan dengan
elemen yang baru. Berikut beberapa cara untuk menambahkan elemen pada matriks.

 Menambah elemen suatu vektor

Misalkan suatu vektor didefinisikan dengan C = [1 2 3 4 5 6]. Misalkan anda akan


menambahkan elemen vektor dengan index 7 sampai 12 dengan isi 6, 5, 4, 3, 2, 1. Anda dapat
menggunakan syntax berikut untuk menyelesaikan permasalahan tersebut

1 » C = [1:1:6]

3 C =

5 1 2 3 4 5 6

7 » C (7:12)=[6:-1:1]

63
8

9 C =

10

111 2 3 4 5 6 6 5 4 3 2 1

 Menambah elemen pada suatu matriks

Misalkan suatu matriks C didefinisikan sebagai matriks berukuran 3 x 3 sebagai berikut

Misalkan anda akan menambah baris ke-4 pada matriks C dengan elemen [0 1 3]. Anda dapat
menggunakan syntax berikut

1 » C = [1 2 3; 4 5 6; 7 8 9]

3 C =

4
1 2 3
5
4 5 6
6
7 8 9
7

8
» C(4,:)= [0 1 3]
9

10
C =
11

12
1 2 3
134 5 6

147 8 9

150 1 3

64
16

 Menambah elemen yang tidak sesuai dengan ukuran matriks

Dalam MATLAB anda dapat menambahkan elemen tanpa memperhitungkan kesesuain antar
baris dan kolom matriks yang akan ditambahkan. Ketika ini terjadi elemen-elemen lainnya yang
tidak terdefinisi akan didefiniskan menjadi elemen 0. Misalkan Pada Matriks C dengan ukuran
3 x 3 akan menambahkan elemen matriks dengan index C(4,4).

1
» C = [1 2 3; 4 5 6; 7 8 9]
2

3
C =
4

5
1 2 3
6 4 5 6

7 7 8 9

9 » C(4,4)= 7

10

11C =

12

131 2 3 0
4 5 6 0
14
7 8 9 0
15
0 0 0 7
16

 Menghapus elemen vektor dan matriks

Dalam dimensi satu atau vektor anda dapat menghapus elemen dengan index tertentu maupun
dalam range tertentu. Sedangkan dalam dimensi 2 atau matriks anda dapat menghapus semua
elemen dalam baris atau kolom sehingga ukuran matriks menjadi lebih kecil.Misalkan
didefiniskan suatu vektor

65
Kemudian anda akan menghapus beberapa elemen dari vektor T. Anda dapat menggunakan
syntax berikut

1
» T = [1:1:8]
2

3
T =
4

5 1 2 3 4 5 6 7 8

7 » T(1)=[]

9 T =

10

112 3 4 5 6 7 8

12

13» T(2:3)=[]

14
T =
15

16
2 5 6 7 8
17

Misalkan suatu matriks A dengan ukuran 3 x 3.

Anda akan mengubah ukuran matriks menjadi 2 x 3 dengan menghapus baris ketiga. Anda
dapat menggunakan syntax berikut.

66
1
» A = [1 2 3; 4 5 6; 7 8 9]
2

3
A =
4

5 1 2 3

6 4 5 6

7 7 8 9

9 » A(3,:)=[]

10
A =
11

12
1 2 3
13
4 5 6
14

D. Fungsi lain terkait Array Addressing pada MATLAB

Terdapat banyak fungsi di MATLAB untuk melakukan eksekusi Array. Berikut fungsi-fungsi yang
sering digunakan dalam komputasi matriks menggunakan MATLAB.

Syntax Deskripsi Contoh

»A

A=

123
length(A) Menampilkan panjang vektor A
» length(A)

ans =

3
size (A) Menampilkan ukuran matriks A » A = [1 2 3; 4 5 6]

67
A=

123
456

» size(A)

ans =

23
» A = [1 2 3; 4 5 6]

A=

123
Membuat matriks baru dengan ukuran m,n dengan syarat jumlah
reshape(A,m,n) 456
elemen yang dihasilkan harus sama
» reshape (A,1,6)

ans =

142536
» A = [1 2 3]

A=

123
diag(vektor) Melakukan transformasi vektor ke matriks diagonal
» diag(A)

ans =

100
020
003
» A = [1 2 3; 4 5 6; 7
8 9]

A=
diag(matriks) Membuat vektor dari elemen diagonal matriks
123
456
789

» diag(A)

68
ans =

1
5
9

2.4 String dan Variabel String Pada MATLAB


String pada MATLAB merupakan jenis array yang terdiri dari satu atau lebih karakter. Sama dengan
nilai numerik, string juga dapat didefinisikan dengan variabel. Berikut tutorial String dan Variabel
String Pada MATLAB.

Apa Itu String Pada MATLAB?

String adalah array yang elemen-elemennya berupa karakter yang dapat memuat huruf, angka, simbol
dan spasi. String pada MATLAB dapat didefinisikan diantara tanda petik tunggal (‘). Saat anda
membuat tanda petik tunggal yang pertama warna font berubah menjadi merah marun dan ketika anda
menutup string warna font menjadi ungu. Contoh string adalah ‘a’, ‘ab cd’, ‘3#1*’, ‘{x|x>0}’. String
pada MATLAB biasanya digunakan untuk menampilkan tulisan sehingga output yang ditampikan lebih
mudah untuk dibaca. Untuk melakukan hal ini string digabungkan dengan syntax untuk menampilkan
output hasil eksekusi.

Apa Itu Variabel String?

Variabel String adalah variabel matlab yang berupa array dengan elemen matriks berupa string.
Variabel String dapat digunakan untuk melakukan eksekusi yang mendukung eksekusi operasi
matematika maupun menjelaskan output dalam suatu eksekusi baik dalam toolbox, command window
maupun plot.

Bagaimana Cara Membuat Variabel String?

Untuk membuat variabel string anda menggunakan tanda petik tunggal (‘) baik melalui command
window maupun script file yang anda buat. Misalkan anda akan membuat variabel string A sebagai
berikut

1» A = 'Hello World!'

3A =

5Hello World!

69
Anda dapat membuat Variabel string dalam bentuk matriks. Misalkan anda akan membuat Variabel
string yang berisi nama-nama hari. Untuk melakukan hal ini dapat menggunakan syntax char sebagai
berikut

Nama_Variabel = char(‘String 1’, ‘String 2’, … ‘String N’)

1
» Hari = char('senin', 'selasa','rabu', 'kamis', 'jumat', 'sabtu', 'minggu')
2

3
Hari =
4

5 senin

6 selasa

7 rabu

8 kamis

9 jumat
sabtu
10
minggu
11

Array Addressing pada Variabel String sedikit berbeda dengan Variabel Numerik. Variabel String
melakukan index per karakter. Namun untuk format Addressing sama dengan format Variabel
Numerik.

Nama_variabel(a:b,c:d)

Misalkan anda akan menampilkan Array Addressing untuk menampilkan hari rabu anda dapat
melakukan address pada baris ketiga dan semua kolom, dapat diilustrasikan sebagai berikut

1» Hari(3,:)

3ans =

5rabu

Misalkan anda ingin menampilkan semua hari dengan alias 3 digits pertama. Anda dapat melakukan
Address di semua baris dan kolom 1 sampai 3, sebagai berikut

70
1
>> Hari(:,1:3)
2

3
ans =
4

5 sen

6 sel

7 rab

8 kam
jum
9
sab
10
min
11

Perbedaan Angka Numerik dengan Angka String

Angka pada variabel MATLAB secara umum bernilai numerik, namun anda dapat mendefinisikan
angka dengan nilai string dengan menggunakan tanda petik. Bedanya anda tidak dapat melakukan
perhitungan operasi matematika dengan Angka String. Angka string mempunyai nilai identitas yang
berbeda dengan angka numerik. Dapat diilustrasikan sebagai berikut

1 » a = '123'

3 a =

5 123

7 » b = 321

9 b =

10
321
11

71
12

13» c=a+b

14

15c =

16
370 371 372
17

2.5 Operasi Matriks Menggunakan MATLAB


Seperti tutuorial sebelumnya mengenai Operasi Aritmatika pada MATLAB yang membahas skalar,
pada tutorial ini membahas matriks sebagai objeknya. Berbeda dengan skalar yang berukuran 1 x 1,
pada Operasi Matriks Menggunakan MATLAB sedikit berbeda. Anda juga perlu mengetahui dasar dari
Operasi Matriks dan Aljabar Linier serta cara melakukan Addressing Array untuk mempermudah anda
memahami lebih lanjut.

A. Penjumlahan (Addition) Matriks

Penjumlahan pada matriks dapat didefinisikan sebagai berikut,

Misalkan diketahui matriks A dan B, kemudian anda akan mencari nilai A+B

Anda dapat menggunakan syntax berikut

1» A = [1 2; 3 4]; B = [5 6; 7 8];

2» A+B

4ans =

72
5

66 8

710 12

B. Pengurangan (Subtraction) Matriks

Pengurangan pada matriks dapat didefinisikan sebagai berikut

Misalkan diketahui matriks C dan D, kemudian anda akan mencari nilai C-D

Anda dapat menggunakan syntax berikut

1» C = [7 29; 0 1]; D = [6 4; 11 9];

2» C-D

4ans =

61 25

7-11 -8

ukuran matriks yang akan dioperasikan dengan penjumlahan dan pengurangan harus sama.

C. Perkalian (Multiplication) Matriks

Matriks dapat dilakukan operasi perkalian baik dengan skalar maupun vektor

1. Perkalian matriks dengan skalar

Berdasarkan definisi perkalian matriks A dengan skalar c menghasilkan (product) cA yang


disebut kelipatan skalar (skalar multiple) matriks A.

73
Misalkan diketahui suatu skalar dan matriks kemudian dihitung kelipatan skalar matriks
tersebut

Anda dapat menggunakan syntax berikut

1» a = 7; B = [3 6; -3 8; 0 9];

2» a*B

4ans =

621 42

7-21 56
0 63
8

2. Perkalian matriks dengan matriks

Berdasarkan definisi hasil perkalian matriks A berukuran m x r dengan matriks B berukuran r x


n adalah matriks AB berukuran m x n yang entri-entrinya ditentukan dari hasil kali entri baris A
dengan kolom B yang bersesuaian lalu dijumlahkan. Dapat dirumuskan sebagai berikut

Misalkan diketahui matriks A dan B, yang kemudian dihitung hasil kalinya

74
Anda dapat menggunakan syntax berikut untuk menghitungnya dengan cepat

1» A=[12 16 28; 43 78 45]; B=[72 67; 97 23; 12 45];

2» A*B

4ans =

62752 2432
11202 6700
7

Perlu diketahui untuk mengalikan matriks A dengan B, ukuran baris A harus sama dengan
ukuran kolom B.

D. Pembagian Matriks (Array Division)

Pembagian Matriks pada MATLAB menggunakan fundamental dari aljabar linier. Sebelum ke Array
Division perlu diketahui tentang

 Matriks Identitas

Matriks identitas adalah matriks persegi yang diagonal utamanya adalah 1 dan elemen lainnya
adalah 0. Untuk membuat matriks diagonal pada MATLAB dapat dilihat pada tuturial Cara
Membuat Matriks dengan Menggunakan MATLAB. Dalam konsep aljabar linier setiap matriks
yang dikalikan matriks identitas hasilnya matriks itu sendiri.

 Invers Matriks

Invers matriks A dapat didefinisikan sebagai matriks bujursangkar B sedemikian hingga


matriks A dioperasikan A x B = B x A = I, dimana I adalah matriks Identitas. Sedemikian B
disimbolkan dengan

75
Anda dapat mencari invers suatu matriks menggunakan syntax inv(variabel) menggunakan
MATLAB. Misalkan anda akan mencari invers matriks A yang didefinisikan sebagai berikut

1
» A=[3 5; 1 2]
2

3 A =

5 3 5

6 1 2

8 » B=inv(A)

10B =

11
2.0000 -5.0000
12
-1.0000 3.0000
13

 Determinan Matriks

Determinan matriks adalah fungsi khusus yang mengasosiasikan suatu bilangan real dengan
suatu matriks bujursangkar. Determinan matriks MATLAB menggunakan fundamental aljabar
liner sebagai konsep dasarnya. Untuk menghitung determinan suatu matriks berukuran mxn
anda dapat menggunakan syntax det(variabel). Misalkan anda akan menghitung determinan
matriks E yang berukuran 5 x 5

» E = [1 2 3 4 5; 6 7 8 9 1; 1 2 3 3 4; 1 2 6 7 8; 1 4 7 9 8]
1

2
E =
3

4
1 2 3 4 5

76
5 6 7 8 9 1

6 1 2 3 3 4
1 2 6 7 8
7
1 4 7 9 8
8

9
» det_E = det(E)
10

11
det_E =
12

13
114
14

15

MATLAB mempunyai 2 jenis pembagian yaitu right division (/) dan left devision(\).

Right Division

Misalkan anda mempunyai matriks A dibagi dengan matriks B menghasilkan matriks C dapat
diformulasikan sebagai berikut

Misalkan diketahui

Sehingga nilai C dapat dihitung dengan syntax berikut

1» A=[1 2; 3 4];B = [6 7; 8 9];

2» A/B

77
4ans =

63.5000 -2.5000
2.5000 -1.5000
7

Left Division

Misalkan anda mempunyai matriks D dibagi dengan matriks E menghasilkan matriks F dapat
diformulasikan sebagai berikut

Misalkan diketahui

Sehingga nilai F adalah

1» D = [1 1; 3 2]; E=[4 5; 7 8];

2» D\E

4ans =

6-1 -2

75 7

2.6 Sistem Persamaan Linier Multivariabel di MATLAB


Seperti pada tutorial sebelumnya mengenai menampilkan dan menyelesaikan persamaan matematika di
MATLAB. Pada tutorial ini digunakan konsep matriks array division untuk menyelesaikan persamaan
linier dengan MATLAB. Sistem Persamaan Linier Multivariabel digunakan berbagai ilmu dan

78
aplikasinya sangat mudah untuk diterapkan. Seperti namanya sistem persamaan linier multivariabel
mempunyai lebih dari satu variabel. Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) dan Sistem
Persamaan Linier Tiga Variabel merupakan contoh dari sistem persamaan linier multivariabel.

Menyelesaikan Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel

Diketahui sistem persamaan linier sebagai berikut

Hitunglah nilai x,y,z ?

Sebelum anda menyelesaikan persamaan linier dengan MATLAB anda perlu merubah bentuk
persamaan itu dalam bentuk matriks. Ini menggunakan konsep aljabar linier, sebagai berikut

79
Dengan menggunakan konsep array division pada MATLAB diperoleh solusi matriks X dengan entri
x,y,z sebagai berikut

Menggunakan left division

» A = [3 2 1; 2 7 2; 8 2 -7]
1

2
A =
3

4
3 2 1
5
2 7 2
6
8 2 -7

80
7

8 » B = [12; 28; 4]

10B =

11
12
12
28
13
4
14

15
» X=A\B
16

17
X =
18

19
1.3245
203.0993

211.8278

22

23

menggunakan right division

1 » A = [3 2 8; 2 7 2; 1 2 -7]

3 A =

5 3 2 8

6 2 7 2

7 1 2 -7

81
9 » B = [12 28 4]

10

11B =

12
12 28 4
13

14
» X =B/A
15

16
X =
17

18
1.3245 3.0993 1.8278
19

Jadi, nilai x = 1,3245 ; y = 3,0993 dan z = 1,8278

Menyelesaikan Sistem Persamaan Liner Empat Variabel

Diketahui sistem persamaan linier sebagai berikut

Hitunglah nilai a,b,c,d ?

Anda dapat menyelesaikan soal di atas dengan mudah sama dengan cara sistem persamaan linier tiga
variabel di atas.

Membentuk matriks sistem persamaan

82
Syntax yang diperlukan untuk menghitung soal di atas dengan solusi penyelesaian X adalah sebagai
berikut

1 » A = [1 2 3 1; 3 5 7 4; 4 1 1 3; 6 7 5 2]

3 A =

4
1 2 3 1
5
3 5 7 4
6
4 1 1 3
7
6 7 5 2
8

9
» B = [9; 12; 23; 0]
10

11
B =
12

139

1412

1523

83
160

17

18» X = A\B

19
X =
20

21
11.8824
22
-17.5294
23
12.9412
24
-6.6471
25

26

Jadi, nilai a = 11,8824 ; b = -17,5294 ; c = 12,9412 dan d = -6,6471

Anda dapat menyelesaikan persamaan linier dengan MATLAB untuk jumlah variabel yang lebih
banyak, dengan membuat bentuk matriks persegi dari sistem persamaan lalu menggunakan Array
Division untuk menghitung solusinya.

2.7 Operasi Element-by-Element Matriks Pada


MATLAB
Operasi Element-by-Element matriks merupakan sebuah rule operasi MATLAB untuk menghasilkan
nilai dari operasi setiap entri-entri yang bersesuaian. Operasi Element-by-Element hampir sama dengan
operasi penjumlahan dan pengurangan aljabar linier matriks pada tutorial Operasi Matriks
Menggunakan MATLAB. Setiap entri dioperasikan seperti fungsi sehingga setiap entri mempunyai
pasangan untuk dioperasikan.

Operasi Element-by-Element pada MATLAB dapat digunakan untuk keperluan tertentu seperti
membuat grafik. Terdapa tiga jenis operasi Element-by-Element pada MATLAB sebagai berikut

A. Perkalian Element-by-Element

Operasi Perkalian Element-by-Element disimbolkan dengan tanda dot-star (.*) dan dapat
diformulasikan sebagai berikut

84
B. Perpangkatan Element-by-Element

Perpangkatan Element-by-Element disimbolkan dengan dot-caret (.^) dan operasi ini digunakan untuk
matriks dan skalar. Formulasi syntax dot-caret sebagai berikut

C. Pembagaian Element-by-Element

Terdapat dua jenis Pembagian Element-by-Element yaitu right division dan left difision Element-by-
Element yang konsepnya hampir sama dengan pembagian matriks pada umumnya.

 Left Division Element-by-Element

Operasi Left Division Element-by-Element disimbolkan dengan dot-backslash (.\) dan dapat
diformulasikan dengan

 Right Division Element-by-Element

Operasi Right Division Element-by-Element disimbolkan dengan dot-slash (./) dan dapat
diformulasikan sebagai berikut

Contoh Soal:

Tentukan daerah penyelesaian dari persamaan berikut untuk x = 1, 2, 3, 4, 5, 6

Penyelesaian:

Untuk menyelesaikan soal diatas anda dapat menggunakan syntax Element-by-Element sebagai berikut

85
1
» x = [1:6]
2

3
x =
4

5 1 2 3 4 5 6

7 » f_x = (x.^2+7)./(2*x.^3+3*x+6)

9 f_x =

10

11Columns 1 through 4

12

130.7273 0.3929 0.2319 0.1575

14
Columns 5 through 6
15

16
0.1181 0.0943
17

Sehingga diperoleh range {0,7273; 0,3929; 0,2319; 0.1575; 0.1181; 0,0943}

2.8 Fungsi Statistika Pada MATLAB dan Contoh


Penerapannya
Untuk menggunakan Fungsi Statistika Pada MATLAB anda perlu mengetahui cara menggunakan array
dan matriks di MATLAB. Statistika Deskriptif dengan MATLAB tidak hanya digunakan untuk
keperluan ilmu statistika saja. Namun juga dapat digunakan untuk memenuhi disiplin ilmu lainnya
dalam melakukan komputasi matematika. Berikut beberapa fungsi statistik pada MATLAB khususnya
ukuran pemusatan data yang sering digunakan.

 Menghitung Nilai Rata-Rata (mean)

86
Berdasarkan definisi suatu data dengan banyak data N dapat diformulasikan
nilai rata-rata data dengan simbol μ .

Misalkan diketahui nilai praktikum Biologi 10 mahasiswa Akbar, Agus, Nary, Wikan, Sani,
Nanda, Rosa, Emerald, Dian dan Hafiz adalah 60, 70, 86, 67, 54, 78, 77, 87, 70, 66. Hitunglah
rataan hitung dari nilai praktikum mahasiswa tersebut?

Untuk menyelesaikan soal diatas anda dapat menggunakan syntax mean(variabel_matriks),


sebagai berikut

1 » A = [60 70 86 67 54 78 77 87 70 66]

3 A =

5 60 70 86 67 54 78 77 87 70 66

7 » rataan = mean(A)

9 rataan =

10
71.5000
11

Jadi, nilai rata-rata praktikum biologi 10 mahasiswa tersebut adalah 71,5

 Menghitung Nilai Maksimum Data (max)

Untuk menghitung nilai maksimum suatu data anda dapat menggunakan syntax max(variabel),
variabel yang anda definisikan dapat berupa matriks ataupun vektor. Misalkan untuk persoalan
diatas dapat kita tentukan nilai maksimumnya menggunakan MATLAB sebagai berikut

» A = [60 70 86 67 54 78 77 87 70 66]
1

87
2 A =

4 60 70 86 67 54 78 77 87 70 66

5
» nilai_tertinggi = max(A)
6

7
nilai_tertinggi =
8

9
87
10

11

Sehingga dapat diketahui nilai tertinggi praktikum biologi adalah 87. Anda juga dapat
mengetahui siapa yang memeroleh nilai tertinggi dengan syarat data merupakan data terurut.
Anda dapat menggunakan syntax terdefinisi [a,b]=max(variabel) dengan a nilai tertinggi dan b
urutan data. Sehingga untuk persoalan diatas diperoleh

>> A = [60 70 86 67 54 78 77 87 70 66]


1

2
A =
3

4
60 70 86 67 54 78 77 87 70 66
5

6
>> [nilai,urutan]=max(A)
7

8
nilai =
9

10
87
11

12urutan =

13

88
148

15

Dari perhitungan diperoleh nilai tertinggi berada pada urutan ke-8 yaitu Emerald. Jadi, Nilai
tertinggi praktikum biologi diperoleh oleh Emerald.

 Menghitung Nilai Minimum Data (min)

Untuk menghitung nilai minimum format syntax yang digunakan sama dengan syntax nilai
maksimum. Syntax untuk mencari nilai minimum pada MATLAB adalah min. Sehingga
diperoleh nilai minimum pada persoalan diatas adalah sebagai berikut

1 » A = [60 70 86 67 54 78 77 87 70 66]

3 A =

4
60 70 86 67 54 78 77 87 70 66
5

6
» nilai_minimum = min(A)
7

8
nilai_minimum =
9

10
54
11

12
» [nilai,urutan]=min(A)
13

14
nilai =
15

1654

17

18urutan =

19

89
205

21

Sehingga diperoleh nilai minimum praktikum biologi adalah 54 yang diperoleh Sani (urutan ke-
5)

 Menghitung Jumlah Nilai (sum)

Untuk menghitung jumlah nilai data keselurahan anda dapat menggunakan


syntax sum(variabel), untuk persoalan diatas diperoleh

1 » A = [60 70 86 67 54 78 77 87 70 66]

3 A =

5 60 70 86 67 54 78 77 87 70 66

7 » jumlah = sum(A)

9 jumlah =

10
715
11

Sehingga jumlah nilai keseluruhan 715.

 Mengurutkan Data (sort)

Anda dapat mengurutkan data menggunakan syntax sort(variabel). Untuk data diatas dapat
diurutkan sebagai berikut

1 » A = [60 70 86 67 54 78 77 87 70 66]

3 A =

90
5 60 70 86 67 54 78 77 87 70 66

7 » terurut = sort(A)

8
terurut =
9

10
54 60 66 67 70 70 77 78 86 87
11

 Menghitung Nilai Tengah Data (median)

Median data didefinisikan sebagai nilai tengah dari data yang telah terurut dari kecil ke besar.
Dapat diformulasikan sebagai berikut

Untuk soal diatas dapat ditentukan nilai tengah data dengan menggunakan
syntax median(variabel) sebagai berikut

1 » A = [60 70 86 67 54 78 77 87 70 66]

3 A =

5 60 70 86 67 54 78 77 87 70 66

7 » nilai_tengah = median(A)

9 nilai_tengah =

10
70
11

91
Jadi, nilai tengah nilai praktikum biologi 10 mahasiswa tersebut adalah 70.

 Menghitung Standar Deviasi Data (std)

Standar Deviasi atau Sebaran Baku Data adalah ukuran sebaran statistika yang menghitung
bagaimana nilai data tersebar. Pada MATLAB dapat digunakan syntax std(variabel) untuk
menghitung standar deviasi dari entri-entri vektor pada variabel. Pada soal diatas dapat anda
tentukan standar deviasi adalah sebagai berikut

1 » A = [60 70 86 67 54 78 77 87 70 66]

3 A =

5 60 70 86 67 54 78 77 87 70 66

7 » standar_deviasi = std(A)

9 standar_deviasi =

10
10.6275
11

Jadi, standar deviasi nilai praktikum biologi 10 mahasiswa tersebuat adalah 10,6275.

 Menghitung Dot Product Data (dot)

Dot product atau hasil kali titik dari 2 vektor u dan v didefinisikan sebagai

Misalkan diketahui 2 vektor sebagi berikut

Untuk menghitung dot product dari kedua vektor tersebut anda dapat menggunakan
syntax dot(a,b) sebagai berikut

1 » a = [3 1 1]

92
2

3 a =

5 3 1 1

6
» b = [2 3 1]
7

8
b =
9

10
2 3 1
11

12
» dot_product = dot(a,b)
13

14
dot_product =
15

16
10
17

Jadi, dot product antara a dan b adalah 10.

 Menghitung Cross Product Data (cross)

Berdasarkan definisi cross product atau hasil kali silang hanya berlaku di Ruang Dimensi 3.
Jika u dan v adalah vektor di dimensi 3 dapat diformulasikan untuk cross product u x v adalah
sebagai berikut

Dari vektor u dan v diatas dapat kita tentukan cross product dengan syntax berikut

1 » a = [3 1 1]

3 a =

93
4

5 3 1 1

7 » b = [2 3 1]

8
b =
9

10
2 3 1
11

12
» hasil_kali_silang = cross(a,b)
13

14
hasil_kali_silang =
15

16
-2 -1 7
17

2.9 Pembangkitan Bilangan Acak Pada MATLAB


Bilangan Acak atau Bilangan Random merupakan bilangan yang dibangkitkan secara acak, namun
sesungguhnya MATLAB menggunakan algoritma untuk menampilkan hasil yang tetap/independent
maupun acak. Proses random menggunakan fundamental pseudorandom dan pseudoindependent.
Untuk pembangkitan bilangan acak tersedia syntax rand, randn dan randi. Berikut tutorial
membangkitkan bilangan acak dengan MATLAB.

A. rand

Syntax rand digunakan untuk membangkitkan bilangan random yang tersebar secara Uniform dengan
rentang 0 sampai 1. Variabel random dapat berupa vektor maupun matriks.

Syntax Deskripsi Contoh

rand Untuk pembangkitan 1 variabel random » rand

94
ans =

0.8147
» A = rand (1,3)
Untuk pembangkitan bilangan random sebanyak n dalam rentang 0
rand(1,n) A=
sampai 1
0.9058 0.1270
0.9134
» B = rand (2)
Untuk pembangkitan bilangan random dalam bentuk matriks dengan
rand(n) B=
ukuran nxn
0.6324 0.2785
0.0975 0.5469
» C = rand (2,3)

untuk pembangkitan bilangan random dalam bentuk matriks dengan


C=
rand(m,n)
ukuran mxn
0.9575 0.1576
0.9572
0.9649 0.9706
0.4854
>> D = randperm(3)
untuk pembangkitan n bilangan random yang entri-entri merupakan
randperm(n)
bilangan bulat dari 1 sampai n D=

231
» D = randperm(5,3)
untuk pembangkitan bilangan random dengan entri a sampai b, dengan b
randperm(b,a)
>a D=

345

B. randi

Syntax randi digunakan untuk pembangkitan bilangan random dengan entri-entri bilangan bulat dari 1
sampai n. Berikut cara pembangkitan bilangan random menggunakan syntax randi

Syntax Deskripsi Contoh

Pembangkitan satu bilangan acak dengan nilai antara 1 sampai i » randi(9)ans =


randi(imax)
max
1

95
» randi(6,3)

Pembangkitan matriks persegi berukuran nxn dengan entri-entri ans =


randi(imax,n)
bilangan acak 1 sampai imax
123
563
515
» randi(6,3,2)

Pembangkitan matriks burukuran mxn dengan entri-entri bilangan ans =


randi(imax,m,n)
acak 1 sampai imax
53
24
35
» randi([6,12],3,2)

Pembangkitan matriks burukuran mxn dengan entri-entri bilangan ans =


randi([imin,imax],m,n)
acak imin sampai imax
11 10
77
10 6

C. randn

Syntax randn digunakan untuk membangkitkan bilangan acak berdistribusi normal dengan nilai rata-
rata 0 dan standar deviasi 1. Syntax ini diformulasikan dengan randn(m,n) dengan mxn adalah ukuran
matriks yang akan di bangkitkan.

misalkan pembangkitan bilangan acak dalam matriks 4×3 adalah sebagai berikut

1» A = randn(4,3)

3A =

5-1.4916 -0.6156 -0.7648

6-0.7423 0.7481 -1.4023

7-1.0616 -0.1924 -1.4224


2.3505 0.8886 0.4882
8

96
Anda dapat menentukan nilai rata-rata dan standar deviasi suatu data dengan melakukan operasi
matematika sebagi contoh akan dibuat 10 bilangan acak dengan nilai rata-rata 78 dan standar deviasi 7
sebagai berikut

1
» A = 6*randn(1,10)+70
2

3
A =
4

5 70.6292 74.3335 85.5129 65.9987 71.1240 69.5050 58.4019 67.3662 59.2319 75.0423

7 » mean(A)

9 ans =

10

1169.7146

12
» std(A)
13

14
ans =
15

16
7.8836
17

97
BAB 3 Tutorial Script Files dan Managemen
Data MATLAB
3.1 Penggunaan dan Fungsi Workspace Pada MATLAB
Workspace pada MATLAB menyimpan seluruh data variabel yang telah terdefinisi dalam memory
komputer. Seperti yang diketahui pada tutorial mendefinisikan variabel, variabel dapat terdefinisi baik
secara langsung maupun hasil dari operasi matematika atau operasi fungsi tertentu. Workspace di
MATLAB akan lebih banyak digunakan ketika menjalanakan script file untuk melakukan komputasi
matematika dan bekerja dengan banyak data.

Apa Fungsi Workspace Pada MATLAB?

Workspace berfungsi untuk menyimpan seluruh variabel baik variabel terdefinisi secara langsung
maupun tidak langsung. Secara fundamental workspace mencatat seluruh data variabel MATLAB
dalam setiap segmen memory. Untuk menampilkan variabel yang tersimpan dalam memory anda juga
dapat menggunakan perintah who atau whos melalui command window. Syntax who digunakan untuk
menampilkan nama variabel yang tersimpan dalam memory dan syntax whos digunakan untuk
menampilkan detail variabel yang tersimpan dalam memory. Berikut contoh penggunaan kedua syntax
tersebut

1
» who
2

3 Your variables are:

5 A B C

7 » whos

8 Name Size Bytes Class Attributes

10A 1x3 24 double


B 1x10 80 double
11
C 4x3 96 double
12

98
Bagaimana Cara Menampilkan Workspace Pada MATLAB?

Sebelum anda menampilkan variabel menggunakan Workspace pada MATLAB, anda perlu
menampilkan Workspace Window pada Layout MATLAB untuk mempermudah aksesibilitas. Untuk
menampilkan workspace klik Layout pada Home Bar, kemudian centang Workspace dapat
diilustrasikan sebagai berikut

Layout Workspace

99
Ketika variabel terdefinisi dan tersimpan dalam memory secara langsung workspace menampilkan data
dari variabel tersebut, seperti gambar berikut

Bagaimana Cara Menggunakan Workspace MATLAB?

Seperti pada gambar diatas anda dapat memanagemen data dengan workspace. Workspace pada matlab
hampir sama dengan spreadsheet pada microsoft excel. Berikut beberapa hal yang dapat anda lakukan
terhadap variabel menggunakan workspace MATLAB.

 Managemen Data Variabel Melalui Variabel Editor

Anda dapat melakukan managemen data dengan klik 2x nama variabel pada workspace atau
klik kanan kemudian pilih Open Selection.

100
Setelah itu akan muncul Variabel Editor seperti gambar berikut

101
Anda dapat melakukan undock Variabel Editor sehingga lebih mudah untuk melakukan managemen
data. Klik Undock seperti gambar diatas. Maka Variabel Editor ditampilkan secara full window
sebagai berikut

Variabel Editor Undocked

102
Melalui Variabel Editor anda dapat menambah data, merubah ukuran data, melakukan
transpose, menghapus data, plot data dengan mudah.

 Membuat Variabel Baru dengan Workspace

Anda dapat membuat variabel baru menggunakan workspace, klik Panel (∇)
Workspace kemudian pilih New

Setelah itu akan terdefinisi variabel baru unnamed, ubah nama variabel tersebut dengan klik
kanan variabel lalu pilih Rename sebagai berikut

103
Ketik nama variabel baru, misalkan pada gambar di bawah dengan nama B, lalu tekan ENTER

Sehingga anda telah mendefinisikan Variabel baru, terlihat pada gambar di atas entri data
variabel B masih kosong (0). Anda dapat mengisi entri data dengan menggunakan variabel
editor dengan klik 2x variabel baru sebagai berikut

104
Anda dapat melakukan eksekusi variabel melalui command window.

 Menghapus Variabel Melalui Workspace

Pada tutorial cara menggunakan command window variabel dapat dihapus menggunakan
syntax clear. Misalkan akan dilakukan eksekusi menghapus variabel A dapat digunakan clear
A melalui command window. Anda juga dapat menghapus variabel dengan menggunakan
workspace, misalkan akan dihapus variabel B, anda dapat klik kanan variabel B pada
workspace lalu klik Delete seperti gambar berikut

105
Kemudian klik OK apabila notifikasi penghapusan muncul. Sampai disini variabel sudah
terhapus. Anda juga dapat menghapus varibel sekaligus dengan tekan ctrl saat akan memilih
variabel mana saja yang akan dihapus.

 Membuat Grafik Menggunakan Workspace

Anda dapat membuat grafik atau plot dari workspace dengan mudah. Grafik yang digambarkan
akan terbentuk dalam bentuk fungsi matematika. Anda dapat membuatnya dalam 2 dimensi
maupun 3 dimensi dengan mudah. Klik kanan variabel, lalu pilih jenis grafik yang ingin anda
ilustrasikan.

106
Pada contoh berikut akan dilakukan surf pada matriks A yang merupakan matriks 4×3

107
Anda juga dapat memilih plot lain melalui plot catalog, seperti gambar berikut

108
Plot Catalog

3.2 Perintah Input Pada MATLAB Menggunakan Script


File
Perintah Input pada MATLAB digunakan untuk memberikan nilai suatu variabel secara dinamis.
Perintah input berfungsi untuk menghasilkan program yang efesien. Program yang dibuat dalam bentuk
script file dengan perintah input atau fungsi masukan memungkinkan anda melakukan perhitungan
matematika yang sama untuk nilai variabel yang berbeda. Pada tutorial ini dijelaskan perintah input
ouput pada MATLAB.

Terdapat 3 cara melakukan input variabel pada MATLAB menggunakan Script File. Sebelumnya anda
perlu mengetahui Cara Membuat Script File atau M-File.

109
A. Membuat Variabel Terdefinisi di Script File

Dengan membuat variabel terdefinisi pada script file, anda dapat melakukan eksekusi langsung
menampilkan output final di command window. Namun saat anda ingin menyelasikan permasalahan
yang berbeda dengan program tersebut, anda harus merubah nilai variabel lagi melalui script file editor.

Misalkan anda membuat program yang menghitung nilai faktorial, dengan source code sebagai berikut

1%Program Penghitung Nilai Faktorial

3Bilangan = 7;

4Faktorial = factorial(Bilangan)

Ketika script file dijalankan (run) dapat diilustrasikan sebagai berikut

110
B. Menggunakan Variabel Terdefinisi Melalui Command Window

Anda dapat mendefinisikan variabel melalui command window untuk kemudian digunakan oleh
program script file anda. Anda hanya perlu menyamakan nama variabel yang didefinisikan di command
window dengan nama variabel yang anda operasikan pada script file.

Misalkan anda akan membuat program yang dapat menghitung mean sekelompok data, dimana data
didefinisikan melalui command window. Dengan source code sebagai berikut

1%Program Menghitung Nilai Rata-Rata

2%Variabel X harus terdefinisi melalui command window

4Rataan_Hitung = mean(X)

Dapat diilustrasikan sebagai

berikut

111
C. Menggunkan Fungsi Input Pada Script File

Dengan menggunakan fungsi input, anda perlu mendefinisikan varibel dengan nilai sebagai fungsi
input. Sehingga nilai varibel tersebut akan didefinisikan melalui command windows setelah program
script file anda dijalankan.

Fungsi Input dapat diformulasikan dengan

nama_variabel = input (‘komentar yang ditampikan perintah input’)

Misalkan anda membuat program yang dapat menghitung mean data dengan fungsi masukan pada
varibel terdefinisi di script file dengan source code sebagai berikut

1%Program Menghitung Nilai Rata-Rata

3x = input('Masukan Data yang akan dihitung = ');

4Nilai_tengah = mean(x)

112
Dapat diilustrasikan sebagai
berikut

3.3 Menampilkan Statement Output Pada MATLAB


Statement Output pada MATLAB digunakan untuk memberikan informasi tambahan pada output yang
dihasilkan suatu eksekusi program atau syntax. Sebagaimana kita ketahui pada tutorial perintah Input
pada MATLAB, ketika program atau syntax dieksekusi MATLAB akan menampilkan output pada
command window, dan MATLAB tidak akan menampilkan output jika syntax diakhiri dengan
semicolon(;). Begitu juga berlaku terhadap statement output pada MATLAB. Statement Output yang
paling sering digunakan pada MATLAB adalah disp dan fprintf.

113
A. Statement disp

Syntax disp adalah syntax sederhana yang digunakan untuk menampilkan string dan output tanpa nama
variabel yang mewakili output yang ditampilkan. Adapun format penulisan syntax disp

disp(nama_variabel) atau disp(‘string yang akan ditampilkan’)

 Dasar Penggunaan Syntax disp

Misalkan anda akan menampilkan variabel x dengan syntax disp dengan tambahan kalimat
penjelas, anda dapat menggunakan separator koma (,)

1» x = 7;

2» disp ('nilai variabel x = '),disp(x)

3nilai variabel x =

47

 Membuat Output Tabel dengan Syntax disp

Anda dapat membuat output berupa tabel menggunakan syntax disp sehingga data yang
ditampilkan terlihat lebih baik. Misalkan anda akan mengurutkan data penjualan tahunan,
sehingga dibuat program menggunakan script file sebagai berikut

1
%Program Menampilkan Data Dalam TABEL
2
%Variabel tabel merupakan matriks
3

4 tahun = [2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017];

5 terjual = [100 123 111 145 112 333 123 234];

6 tabel(:,1)= tahun';

7 tabel(:,2)= terjual';

8 disp (' LAPORAN PENJUALAN TAHUNAN')


disp (' TAHUN PENJUALAN')
9
disp (tabel)
10

Sayangnya anda harus membuat heading/judul laporan dengan menggunakan spasi secara
manual. Ketika program dijalankan (run) dapat diilustrasikan sebagai berikut

114
B. Statement fprintf

Perintah output fprintf dapat digunakan untuk menampilkan output pada command window ataupun
menyimpan output dalam bentuk file. Selain itu format output yang ditampilkan dengan syntax ini
dapat disesuaikan. Berbeda dengan syntax disp yang tidak dapat melakukan formatting output yang
akan ditampilkan. Dengan beragamnya opsi formatting yang disediakan fprintf, syntax ini menjadi
sangat kompleks. Berikut beberapa cara menggunakan syntax fprintf

 Menampilkan Output di Command Window.

Untuk menampilkan output pada command window secara umum format yang digunakan
hampir sama dengan syntax disp, namun dengan beberapa tambahan untuk melakukan
formating.

fprintf(‘teks yang akan ditampilkan’)

Misalkan akan ditampilkan suatu string melalui command window sebagai berikut

115
1» fprintf('Jika hari ini hujan, maka saya tidak kuliah.')

2Jika hari ini hujan, maka saya tidak kuliah.»

Terlihat command prompt tidak ditampilkan dalam baris yang baru. Untuk membuat baris baru
anda perlu menggunakan karakter spasi khusus pada syntax fprintf. Berikut karakter khusus
yang dapat anda gunakan pada syntax fprintf

Karakter Fungsi

\n karakter escape untuk memunculkan baris baru

\b karakter backspace untuk menghapus baris dibelakang

\t tab untuk membuat tabulasi horizontal

Contoh:

1» fprintf('Jika hari ini hujan,\n maka saya tidak kuliah.\n')

2Jika hari ini hujan,

3maka saya tidak kuliah.

 Menampilkan Output Gabungan String dan Variabel

Untuk menampilkan output gabungan anda dapat menggunakan formulasi berikut

fprintf(‘……..%g……%g…….%f’,variabel1,variabel2,variabeln)

Berikut contohnya:

>> x = 2017; y = 300 ; z = 4.3;


1
>> fprintf('Pada tahun %g pengunjung maksimal mencapai %g dengan perhari
2rerata %f menit\n',x,y,z)

3Pada tahun 2017 pengunjung maksimal mencapai 300 perhari dengan rerata
4.300000 menit

Pada contoh terlihat %f digunakan untuk menampilkan floating suatu variabel.

116
3.4 Cara Menyimpan Output File MATLAB
Output command window MATLAB dapat disimpan dalam bentuk file dokumen untuk keperluan
arsip. Sebagaimana kita ketahui pada tutorial sebelumnya mengenai input dan output pada MATLAB,
output suatu eksekusi dapat disimpan dengan menggunakan perintah output fprintf dalam bentuk file.
sehingga data dapat dibaca menggunakan aplikasi lain seperti Notepad atau Microsoft Office. Berikut
cara menyimpan file MATLAB

Untuk menulis dan menyimpan file pada MATLAB diperlukan setidaknya tiga langkah yaitu

1. Memberikan akses file dengan perintah fopen


2. Menulis file dengan perintah fprintf
3. Menutup dan menyimpan file dengan perintah fclose

Langkah Pertama

Sebelum file dapat disimpan oleh MATLAB anda perlu memberikan izin akses MATLAB untuk
menulis file .txt di Current Folder aktif. Anda dapat membaca tutorial terkait Current Folder lebih
lanjut. Untuk menggunakan fopen dapat diformulasikan dengan syntax berikut dalam bentuk variabel.

membuka_file = fopen(‘nama_file’,’permission’)

Adapun beberapa permission code yang dapat anda berikan kepada variabel, sebagai berikut

Permission
Fungsi Permission Code
Code

r Membaca file

w Menulis ulang file, jika file tidak ada maka akan dibuat

Sama dengan code ‘w’ namun dengan prioritas system, jika file sudah ada maka output
a
ditulis diakhir teks yang sudah ada

r+ Untuk membaca dan menulis ulang file

Untuk menulis secara paksa. Jika file digunakan aplikasi lain maka dihapus dan jika tidak
w+
digunakan maka file dibuat ulang

sama dengan ‘w+’ namun dengan prioritas system yang lebih tinggi dan output ditulis diakhir
a+
teks yang sudah ada.

Jika anda mendefinisikan perintah tanpa permission code, maka secara default menggunakan
permission code ‘r’ hanya membaca file saja.

117
Anda dapat menggunakan perintah fopen tanpa atau dengan membuat buat file .txt pada current folder,
karena jika file tidak ada maka file otomatis dibuat MATLAB. Untuk membuat file .txt dapat
diilustrasikan sebagai berikut. (klik kanan pada direktori current folder pada windows explorer)

Opsional:

Kemudian ubah nama file txt anda

118
Wajib:

Untuk membangkitkan dan memberikan izin menulis file anda dapat menggunakan syntax berikut

1»buka = fopen('output_contoh.txt','w');

Langkah Kedua

Setelah anda berhasil memberikan izin akses file txt, anda dapat menulis file dengan perintah fprintf.
Penulisan file atau pembangkitan file menggunakan fprintf dapat diformulasikan dengan format
variabel berikut

fprintf(variabel_fopen,’string…%g…%g…%f’,varibel1,variabel2,variabeln)

misalkan anda akan menulis dan membangkitkan file txt untuk menulis suatu dokumen berikut

119
1» file = fopen('contoh.txt','w');

2» x = 1; y = 2;

3» fprintf(file,'Nilai x adalah %g y adalah %g',x,y);

Sehingga dapat dilustrasikan sebagai


berikut

Langkah Ketiga

Setelah anda berhasil menulis file anda dapat menutup file untuk mencegah kerusakan kode binary
pada file dan menghemat penggunaan RAM. Untuk menutup file dapat menggunakan
syntax fclose(nama_variabel_file)

1» file = fopen('contoh.txt','w');

2» x = 1; y = 2;

3» fprintf(file,'Nilai x adalah %g y adalah %g',x,y);

4» fclose(file)

Setelah itu anda dapat membuka file dengan aplikasi lain seperti Notepad atau Microsoft Office.

120
3.5 Save and Load Command | Menyimpan Variabel
Workspace MATLAB
Perintah save dan load / save and load command merupakan syntax yang berfungsi untuk
mempermudah memanagemen data, anda dimungkinkan memanagemen variabel-variabel suatu operasi
matematis pada Workspace untuk menyimpannya dan menggunakan kembali variabel beserta nilainya.
Syntax save digunakan untuk menyimpan variabel pada Workspace dan syntax load digunakan untuk
mengimport variabel yang tersimpan.

Syntax save

Syntax save digunakan untuk menyimpan variabel pada workspace dalam bentuk file. Variabel akan
disimpan dalam bentuk .mat atau mat-file. Mat-File adalah file yang ditulis menggunakan kode binary
sehingga file tidak dapat dibaca oleh aplikasi lain. Anda juga dapat menyimpannya dalam format
penulisan ASCII sehingga file dapat dibuka dengan aplikasi lain. Terdapat 2 cara penulisan syntax save
sebagai berikut.

save nama_file atau save ‘nama_file’

 Cara Menyimpan Semua Variabel Workspace MATLAB Sekaligus

Contoh :
1» x = 2; y = 3; z = 4;

2» save 'contoh_save'

121
Dapat diilustrasikan sebagai
berikut

 Cara Menyimpan Variabel Khusus Workspace MATLAB

Anda dapat menyimpan variabel khusus dengan menggunakan formula syntax berikut

save (‘nama_file’,’variabel1′,’variabel2′,’variabeln’) atau save nama_file variabel1


variabel2 variabeln

Contoh:

1» x = 2; y = 3; z = 4;

2» save ('simpan_x_y','x','y')

122
Dapat diilutrasikan sebagai
berikut

 Cara Menyimpan Variabel dalam Format ASCII

Untuk menyimpan variabel workspace dengan format ASCII anda dapat menambahkan
parameter -ascii setelah syntax save kemudian dilanjutkan dengan nama file serta variabel
jika perlu. File dengan format ASCII akan dibuat dengan tanpa ektensi file. Anda dapat
langsung mendefinisikan jenis file baik .txt atau .docx

1>> x = 2; y = 3; z = 4;

2>> save -ascii 'simpan_ascii.txt'

123
Dapat diilustrasikan sebagai
berikut

Syntax load

Syntax load digunakan untuk memuat kembali variabel yang tersimpan dengan syntax save. Ketika
syntax load dieksekusi, semua varibel dalam file akan diimport ke Workspace MATLAB. Nama
variabel yang sudah ada, nilai entri-entri nya akan diganti.

 Mengimport Variabel dalam Mat-File atau .mat

Untuk mengimport variabel mat-file anda dapat menggunakan formula berikut

load nama_variabel atau load(‘nama_variabel’)

Contoh:

1» load 'contoh_save'

124
Dapat diilustrasikan sebagai
berikut

 Mengimport Variabel khusus

Anda dapat mengimport hanya beberapa variabel saja dengan menggunakan formulasi syntax
berikut

load (‘nama_file’,’variabel1′,’variabel2′,’variabeln’) atau load nama_file variabel1


variabel2 variabeln

Contoh:

1» load ('contoh_save','x','y')

125
Dapat diilustrasikan sebagai
berikut

 Mengimport Variabel dalam file ASCII

Formulasi syntax untuk mengimport variabel pada file ASCII, hampir sama dengan mat-file.
Anda cukup menambahkan ekstensi file ASCII, contoh:

1» load ('simpan_ascii.txt')

126
Dapat diilustrasikan sebagai
berikut

 Import data dan tampilkan pada Command Window

Untuk mengimport sekaligus menampilkan data pada command window anda cukup
mendefinisikan fungsi load dalam bentuk variabel, contoh:

1» tampil = load ('contoh_save')

3tampil =

5x: 2

6y: 3
z: 4
7

127
Dapat diilustrasikan sebagai
berikut

3.6 Cara Export dan Import / Input Data Excel Pada


MATLAB
Perintah export import data MATLAB berfungsi untuk menganalisis data yang dihasilkan oleh aplikasi
lain maupun untuk menganalisis data yang dihasilkan MATLAB untuk dianalisis dengan aplikasi lain.
Data import dan export dapat berupa data numerik, gambar, audio, grafik maupun teks. Pada tutorial ini
akan digunakan data numerik excel untuk import maupun export pada MATLAB. Karena Excel
merupakan software pengolah data yang paling populer, tentunya perintah import dan export file excel
sering digunakan pada MATLAB untuk membaca file tersebut.

A. Import File Excel MATLAB

Untuk mengimport data pada MATLAB anda dapat menggunakan Import Wizard dan command
window. Import Wizard lebih mudah dilakukan jika ekstensi file tidak anda ketahui, seperti ekstensi
csv yang juga merupakan standar excel. Namun dengan menggunakan command window, perintah

128
import pada MATLAB dapat menjadi lebih kompleks dengan menambah kode lain untuk keperluan
tertentu. Untuk menggunakan command window anda dapat mengimport file excel dengan ekstensi xls
(Microsoft Office 2007 kebawah) dan xlsx (Microsoft Office 2010 keatas). Anda juga dapat melakukan
eksekusi perintah import pada Script File.

1. Import File Excel dengan Command Window

Untuk import file excel anda dapat menggunakan syntax xlsread pada command window
dengan mendefinisikan suatu variabel yang dapat diformulasikan sebagai berikut

nama_variabel = xlsread(‘nama_file’)

File yang anda import harus berada pada current folder yang sedang aktif. Anda juga dapat
membaca Tutorial Terkait Current Folder.

o Perintah Import Dasar

Misalkan anda akan mengimport file excel pada worksheet berikut

Sehingga syntax yang diperlukan untuk import file Book1.xlsx

1» buka = xlsread('Book1')

129
3buka =

51 2 3
4 5 6
6
7 8 9
7

Sehingga data dalam file excel Book1.xlsx terdefinisi dalam variabel ‘buka’
sebagaimana ditampilkan pada gambar berikut

o Perintah Import Sheet Tertentu pada Workbook File Excel

Anda dapat menambahkan parameter sheet pada syntax xlsread untuk import sheet
tertentu pada workbook yang dapat diformulasikan sebagai berikut

nama_variabel = xlsread(‘nama_file’,’nama_sheet’)

Misalkan anda akan mengimport sheet2 pada file excel Book2.xls berikut

130
Sehingga syntax yang digunakan adalah

1» buka2 = xlsread('Book2','Sheet2')

3buka2 =

51 4 7

62 5 8

73 6 9

Dapat diilustrasikan sebagai berikut

131
o Perintah Import Sheet dengan Range Data Terdefinisi

Import data excel dengan range tertentu, dapat membantu anda apabila data excel anda
dilengkapai string atau teks tertentu yang tidak perlu digunakan saat analisis data
menggunakan MATLAB. Perintah import sheet dengan range terdefinisi dapat
diformusikan dengan

nama_variabel = readxls(‘nama_file’,’nama_sheet’,’range_data’)

Misalkan dilakukan input data dari range C6:D15 berikut pada sheet1 pada workbook
Book3.xlsx

132
1
» buka3 = xlsread('Book3','Sheet1','C6:D15')
2

3 buka3 =

5 1 123

6 2 56

7 3 789

8 4 234
5 111
9

133
106 345

117 433
8 675
12
9 1424
13
10 2133
14

Dapat diilustrasikan sebagai berikut

2. Import File Excel dengan Import Wizard

Import Wizard memungkinkan anda import data dengan mudah. Anda dapat menemukan
Import Wizard pada Home Bar MATLAB. Klik Import Data – Pilih Data – Open seperti
gambar berikut (Anda juga dapat menggunakan perintah uiimport melalui command window)

134
Kemudian jendela import Wizard akan terbuka untuk file Book3 seperti berikut

135
Anda dapat memilih range data yang akan diimport, anda juga dapat mengisi range secara manual
dengan memasukkan range data pada kolom Range. Terdapat pula opsi Variabel names row yang
digunakan untuk membentuk data jenis Column Vectors yaitu data dalam bentuk vektor dengan setiap
entri memiliki index kolom yang sama. Anda dapat membentuk data berupa column vectors, matrix,
cell array maupun dataset. Pada contoh gambar diatas merupakan ilustrasi import data matriks, setelah
range data dipilih klik Import Selection (tanda centeng).

136
Data akan diimport dengan nama variabel sesuia nama file (untuk jenis data matrik).

B. Export File MATLAB dalam bentuk Excel

Untuk melakukan export anda dapat menggunakan perintah xlswrite yang dapat diformulasikan
dengan

xlswrite(‘nama_file’, nama_variabel)

Anda juga dapat menambah argumen tambahan sheet dan range data dalam bentuk array addressing
untuk melakukan export data yang spesifik dari suatu variabel. Misalkan akan dilakukan import data
pada variabel A dengan range data a11 sampai a33. Yang dapat diilustrasikan sebagai berikut,

137
Sehingga syntax yang diperlukan adalah

1
» A = [1 2 3 4; 5 6 7 8; 9 8 7 5; 7 7 3 4]
2

3 A =

5 1 2 3 4

6 5 6 7 8

7 9 8 7 5

8 7 7 3 4

9
» xlswrite('dataA',A(1:3,1:3))
10

Setelah perintah xlswrite dieksekusi, file dengan nama dataA.xls akan dibuat pada current folder aktif.
Dapat diilustrasikan sebagai berikut

138
File Excel dapat digunakan oleh aplikasi lain misalnya Microsoft Excel seperti gambar berikut

139
140
BAB 4 Tutorial Plot 2 Dimensi MATLAB

4.1 Cara Membuat Grafik / Plot Dua Dimensi Pada


MATLAB
Grafik atau plot pada MATLAB berfungsi untuk mempresentasikan data sehingga lebih mudah untuk
dilihat secara keselurahan. Cara membuat grafik di MATLAB dapat dilakukan dengan berbagai
formulasi command dengan fungsi yang beragam. Secara umum terdapat 2 jenis plot yaitu plot 2
Dimensi dan plot 3 Dimensi. Pada tutorial berikut dijelaskan mengenai cara membuat grafik dua
dimensi pada MATLAB. Untuk membuat plot 2 dimensi pada MATLAB terdapat dua command
yaitu plot dan fplot.

A. plot Command

1. Fundamental The plot Command

Untuk membuat plot dua dimensi anda dapat menggunakan perintah plot yang dapat
diformulasikan dalam vektor x dan y sebagai berikut.

plot(x,y)

Vektor x dan y harus mempunyai ukuran yang sama. Vektor x merupakan sumbu horizontal dan
vektor y merupakan sumbu vertikal dari plot yang dibuat. Misalkan akan dibuat grafik dari data
x = [1:7] dengan y = [11 22 12 32 6 21 33] dapat menggunakan syntax berikut

1 » x = [1:7]

3 x =

5 1 2 3 4 5 6 7

7 » y = [11 22 12 32 6 21 33]

9 y =

10

141
1111 22 12 32 6 21 33

12

13» plot(x,y)

Setelah command plot dieksekusi, jendela plot grafik y terhadap sumbu x akan muncul sebagai
berikut

2. Argumen Standar plot Command

Plot yang dihasilkan MATLAB secara umum ditampilkan dengan garis berwarna biru seperti
gambar diatas. Anda dapat menambah argumen untuk merubahnya serta memberikan
penjelasan lain mengenai grafik yang dibuat. Untuk menambah argumen dapat menggunakan
formulasi berikut

plot(x,y,’lineSpecifiers’,’propertyName’,’propertyValue’)

Adapun fungsi dari argumen tambahan plot command

142
o Line Specifiers merupakan argumen untuk melakukan kustomisasi tampilan garis, anda dapat
merubah warna garis, jenis garis serta marker titik yang ditampilkan pada grafik.
o Property Name dan Property Value merupakan jenis argumen terdefinisi yang berfungsi untuk
melakukan kustomisasi ukuran line specifier.

Misalkan pada grafik diatas akan diubah menggunakan Line Specifiers garis putus-putus
berwarana merah dan dilengkapai dengan marker bintang, dengan property ketebalan garis 2
dan warna bintang hijau sebagai berikut

1
» x = [1:7]
2

3 x =

5 1 2 3 4 5 6 7

7 » y = [11 22 12 32 6 21 33]

9 y =

10
11 22 12 32 6 21 33
11

12
» plot(x,y,'--r*','linewidth',2,'markeredgecolor','g')
13

Sehingga diperoleh grafik berikut

143
Berikut Line Specifiers pada MATLAB

Line Style Specifiers

Line Style Specifier

solid (default) –

dashed (putus-putus) —

dotted (titik-titik) :

dash-dotted (garis-titik) -.

Line Color Specifiers

Line Color Specifier

144
red (merah) r

green (hijau) g

blue (biru) b

white (putih) w

yellow (kuning) y

cyan c

magenta m

black (hitam) b

Marker Specifier

Tipe Marker Specifier

plus sign (tambah) +

circle (lingkaran) º

point (titik) .

cross (silang) x

segitiga ke atas ^

segitiga ke bawah v

square (kotak) s

diamond (berlian) d

bintang 5 titik p

bintang 6 titik h

segitiga ke kiri <

segitiga ke kanan >

145
asterisk *

Property Specifier

Property Name Property Value Fungsi

Nilai berupa angka numerik


linewidth Untuk merubah ketebalan garis plot
dengan standar 0.5

Nilai berupa angka dengan


markersize untuk merubah ukuran marker plot
besaran point font

Nilai berupa color specifier


markeredgecolor dalam bentuk string (tanda untuk merubah warna marker plot
petik)

Nilai berupa color specifier untuk mengisi warna di dalam marker contoh
markerfacecolor dalam bentuk string (tanda penggunaan marker lingkaran, segitiga dan
petik) bintang.

Line Property Specifiers: Sama dengan line specifiers, namun jenis argumen ini bersifat global
dapat dipakai untuk syntax lainnya seperti syntax line dan hold on and hold off.

Line Specifier Syntax Fungsi

Line Style linestyle Untuk merubah jenis garis dengan variabel numerik

Line Color color untuk merubah warna garis dengan varibel string terdefinisi

Line Marker marker untuk merubah marker pada garis dengan variabel string terdefinisi

3. Grafik Fungsi dengan plot Command

Untuk membuat grafik fungsi dengan plot command anda cukup mendefinisikan salah satu
sumbu yang dijadikan domain utama. Dalam ilmu matematika fungsi didefinisikan dengan f(x)
= y. Misalkan dibuat grafik dari fungsi y=x²+7x-3 dengan range x =(-9,9) Untuk membuat
formulasi fungsi pada MATLAB dapat digunakan operasi aritmatika biasa dan operasi element
by element matriks pada tutorial sebelumnya. Sehingga syntax yang diperlukan adalah

1» x = [-9:0.01:9];

2» y = x.^2+7.*x-3;

146
3» plot(x,y)

B. fplot Command

1. Fundamental fplot Command

Perintah fplot digunakan untuk membuat grafik dalam formulasi fungsi matematika f(x) = y
dengan spesifikasi limit terdefinisi. fplot command dapat diformulasikan dengan

fplot(‘functions’,limits,’line specifiers’)

ofunctions merupakan fungsi matematika yang dapat anda definisikan dalam f(x)=y
olimits merupakan range domain dalam x yang akan anda plot menggunakan functions. limits
didefinisikan dalam bentuk vektor [xmin xmax]
o line specifiers merupakan argumen tambahan untuk merubah tampilan garis grafik
2. Membuat Grafik Fungsi Matematika dengan fplot Command

147
Misalkan anda akan membuat grafik dari fungsi dengan x = (0,7). Dapat
digunakan syntax berikut,

1» fplot ('2.^x.*sin(x.^2)',[0 7],':r')

Sehingga grafik fungsi tersebut dibuat dengan garis titik-titik berwarna merah sebagai berikut

148
4.2 Multiple Graphs: Lebih Dari Satu Persamaan
Dalam Satu Plot MATLAB
Multiple graphs atau multi grafik merupakan cara menampilkan lebih dari satu persamaan dalam
satu plot pada MATLAB. Multi Grafik sering digunakan dalam pembandingan dan benchmark suatu
model atau persamaan matematika. Terdapat 3 cara untuk membuat multi grafik di satu plot pada
MATLAB. Cara yang paling sederhana adalah menggunakan plot command. Kemudian cara yang
lebih kompleks menggunakan hold on and hold off. Yang ketiga adalah line command untuk
menggabungkan grafik pada matlab yang telah terdefinisi sebelumnya.

A. Membuat Multi Grafik dengan plot Command

Untuk membuat atau menampilkan lebih dari satu persamaan dalam satu grafik pada matlab dengan
plot command dapat diformulasikan sebagai berikut

plot(x,y1,argumen1,x,y2,Argumen2,x,y3,Argumen3, …,x,yn,ArgumenN)

 Dengan x adalah domain utama baik sumbu horizontal, anda juga dapat menggunakan y sebagai
domain utama sebagai sumbu vertikal.
 Argumen adalah line specifiers dan marker specifier untuk membedakan setiap grafik, anda dapat
membaca tutorial Cara Membuat Grafik di MATLAB terkait specifiers plot command.

Misalkan untuk membuat grafik dari 3 fungsi berikut yang masing-masing merupakan turunan pertama
dan kedua dari fungsi awal, sebagai berikut

Sehingga syntax yang digunakan sebagai berikut

1» x = [-1:0.01:1];

2» y = x.^4+3.*x.^3+7.*x.^2;

3» dy = 4.*x.^3+9.*x.^2+14.*x;

4» ddy = 12.*x.^2+18.*x+14;

5» plot(x,y,'-r',x,dy,':b',x,ddy,'-g')

Sehingga diperoleh plot sebagai berikut

149
B. Membuat Multi Grafik dengan hold on and hold off

Formulasi syntax ini menggunakan fundamental plot command. Grafik pertama didefinisikan dengan
plot command kemudian untuk grafik berikutnya diapit oleh syntax hold on and hold off dapat
diformulasikan sebagai berikut

plotCommand1

hold on

plotCommand2

plotCommand3

plotCommadN

hold off

150
Dengan menggunakan syntax ini anda dimungkinkan melakukan eksekusi secara simultan maupun
secara bertahap dan dengan specifiers plot command yang lengkap. Sehingga untuk soal di atas
diperoleh

1
» x = [-1:0.01:1];
2
» y = x.^4+3.*x.^3+7.*x.^2;
3» dy = 4.*x.^3+9.*x.^2+14.*x;

4» ddy = 12.*x.^2+18.*x+14;

5» plot(x,y,'-r','linewidth',3)

6» hold on

7» plot(x,dy,':b','linewidth',2)
» plot(x,ddy,'-g','linewidth',1)
8
» hold off
9

Sehingga grafik yang dibuat

151
hold on and hold off grafik 1 matlab

152
hold on and hold off grafik 2 matlab

153
hold on and hold off grafik 3 matlab

C. Membuat Multi Grafik dengan line Command

Dengan menggunakan line Command, dimungkinkan untuk menambah grafik pada plot yang telah
terdefinisi sebelumnya. line command dapat diformulasikan sebagai berikut

line(x,y,’propertyName’,value)

Dengan specifiers property argumen standar. Misalkan akan dibuat turunan ketiga dan keempat dari
fungsi awal diatas dengan melanjutkan syntax hold on and hold off diperoleh

1 » x = [-1:0.01:1];

2 » y = x.^4+3.*x.^3+7.*x.^2;

154
3 » dy = 4.*x.^3+9.*x.^2+14.*x;

4 » ddy = 12.*x.^2+18.*x+14;
» plot(x,y,'-r','linewidth',3)
5
» hold on
6
» plot(x,dy,':b','linewidth',2)
7
» plot(x,ddy,'-g','linewidth',1)
8
» hold off
9
» dddy = 24.*x+18;
10» ddddy = 24;

11» line(x,dddy,'linewidth',3)

12» line(x,ddddy,'linestyle','--','linewidth',3)

13

sehingga diperoleh grafik secara bertahap sebagai berikut

155
line grafik 1

156
line grafik 2

4.3 Formatting Plot: Membuat Judul, Label dan


Legenda Grafik MATLAB
Ketika plot dibuat menggunakan plot maupun fplot command, figure akan menampilkan plot sederhana
tanpa informasi khusus terkait plot yang dibentuk. Untuk menambah informasi plot, dapat digunakan
formatting Plot. Formatting plot adalah suatu cara untuk memberikan informasi terkait judul, label dan
legenda pada grafik di dalam suatu plot. Pada tutorial berikut dijelaskan cara membuat judul, label dan
legenda grafik MATLAB.

Untuk melakukan formatting plot dapat dilakukan menggunakan formatting command atau
menggunakan plot editor secara langsung.

157
A. Formatting Plot Menggunakan Command

Untuk membuat judul, label dan legenda pada grafik, formatting command ditulis setelah syntax utama.
Berikut formulasi formatting command

Misalkan akan dibuat formatting dari plot fungsi kuadrat berikut

y = x² + x + 1

1.
1. Membuat Label fungsi Axis

Untuk menambah label pada garis sumbu pada grafik dapat menggunakan syntax
fungsi xlabel dan fungsi ylabel pada MATLAB. Kedua label ditulis setelah syntax
deklarasi plot.

xlabel(‘teks horizontal axis’)

ylabel(‘teks vertikal axis’)

1» fplot ('x.^2+x+1',[-2 1],':r')

2» xlabel('sumbu x'),ylabel('sumbu y')

158
2. Membuat Judul Plot

Untuk membuat judul plot anda dapat menggunakan syntax fungsi title pda
MATLAB diformulasikan sebagai berikut

title(‘judul plot’)

1» fplot ('x.^2+x+1',[-2 1],':r')

2» xlabel('sumbu x'),ylabel('sumbu y')

3» title('x^{2}+x+1')

159
3. Menggunakan fungsi text Command

Dengan fungsi text command anda dapat membuat tulisan di plot dalam koordinat x,y.
Anda juga dapat menggunakan command fungsi gtext sehingga teks yang akan
dimunculkan dapat digeser. Berikut formulasi text command

text(x,y,’teks yang akan tampil’)

gtext(‘teks yang akan tampil’)

1» fplot ('x.^2+x+1',[-2 1],':r')

2» xlabel('sumbu x'),ylabel('sumbu y')

3» title('x^{2}+x+1')

4» text(-1,2,'grafik kuadrat')

160
Terdapat beberapa argumen specifier yang dapat anda gunakan pada syntax text/gtext
command. Dengan formulasi syntax

text(x,y,’teks yang ditampilkan’,property name,property value)

Property Name Deskripsi Property Value

Warna border pada teks yang specifier string warna standar terdefinisi,
EdgeColor
dibuat default: None

Warna background/fill color box specifier string warna standar terdefinisi,


BackgroundColor
tulisan yang diuat default: None

specifier string warna standar terdefinisi,


Color Warna font teks yang dibuat
default: hitam (‘b’)

specifier string ‘bold’,’normal’,’light’,


FontWeight Menentukan ketajaman font
default: ‘normal’

161
specifier nilai numerik, default: 10
FontSize Menentukan ukuran font
dengan besaran pt

Menentukan jenis font yang


FontName sesuai dengan font yang tersedia
dipakai

FontAngle Menentukan angle font specifier string ‘normal’,’italic’

specifier nilai numerik, default: 0 dengan


Rotation Menentukan rotasi font
besaran derajat.

1» fplot ('x.^2+x+1',[-2 1],':r')

2» xlabel('sumbu x'),ylabel('sumbu y')

3» title('x^{2}+x+1')

4» text(0,2.5,'Grafik Kuadrat','Rotation',45)

162
4. Menambah Legenda pada plot

Legenda adalah penjelasan garis dilengkapi dengan sampel garis yang dijelaskan. Untuk
membuat legenda pada plot anda dapat menggunakan syntax fungsi legend pada
MATLAB. Dapat diformulasikan sebagai berikut

legend(‘legend grafik1′,’legend grafik2′,…,’legend grafikN’,’Nilai Pos’)

 Nilai Pos -1 untuk menampilkan legenda diluar plot


 Nilai Pos 0 untuk menampilkan legenda jauh dari grafik namun masih didalam plot
 Nilai Pos 1 untuk menampilkan legenda di pojok kanan atas
 Nilai Pos 2 untuk menampilkan legenda di pojok kiri atas
 Nilai Pos 3 untuk menampilkan legenda di pojok kiri bawah
 Nilai Pos 4 untuk menampilkan legenda di pojok kanan bawah

Misalkan anda akan membuat turunan pertama dari fungsi awal dan kemudian
menambah fungsi legenda pada grafik dapat digunakan syntax berikut

1
» fplot ('x.^2+x+1',[-2 1],':r')
2» xlabel('sumbu x'),ylabel('sumbu y')

3» title('x^{2}+x+1')

4» text(-1,2,'grafik kuadrat')

5» x = [-2:0.001:1];dy = x+1;
» line(x,dy)
6
» legend ('grafik fungsi kuadrat','turunan pertama',-1)
7

Sehingga legenda yang dibuat

163
5. Mengggunakan fungsi axis Command

Dengan menggunakan syntax fungsi axis pada MATLAB anda dapat menentukan range
tampilan dari suatu plot. Berbeda dengan syntax plot(x,y) yang mendefinisikan nilai
suatu fungsi lalu menampilkan plot grafik fungsi tersebut dalam x [min max], y[min
max], syntax axis hanya berperan untuk memberikan range tampilan suatu plot (tidak
merubah nilai). axis command menggunakan fundamental koordinat cartesius yang
dapat diformulasikan sebagai

axis([xmin xmax ymin ymax])

1» axis([-1.5 0 0.5 2.5])

164
Adapun syntax axis lainnya dilengkapi argumen tertentu

 axis equal – untuk mengatur skala kedua sumbu sama


 axis square – untuk mengatur daerah kedua axis berbentuk persegi
 axis tight – untuk mengatur range axis sesuai dengan range data terkecil
6. Menggunakan fungsi grid Command

Fungsi grid pada MATLAB adalah untuk menampilkan grid pada plot yang anda buat.
penggunaan grid command sangat sederhana. Syntax grid on untuk menampilkan grid
dan syntax grid off untuk menyembunyikan grid.

165
B. Text Formatting: Karakter dan Format Penulisan label, title, text/gtext dan legend

Text Formatting memungkinkan anda untuk menulis teks dengan karakter khusus beserta format
kustom.

1. Text Modifiers

Text Modifiers berfungsi untuk memberikan efek tertentu pada teks yang akan ditampilkan.
Text Modifiers dapat diformulasikan sebagai berikut

/modifiers{teks yang ditampilkan}

Modifier Efek Tulisan

\bf bold font (huruf tebal)

\it italic font (huruf miring)

\rm normal font

166
\fontname{nama font} tulisan dengan font tertentu

\fontsize{ukuran font} ukuran font dengan nilai numerik

Contoh menampilkan title dengan font bold dan italic

1» fplot ('x.^2+x+1',[-2 1],':r')

2» title('\bf\it{x^{2}+x+1}')

2. Superscript dan Subscript

Untuk membuat tulisan superscript dan subscript anda dapat menggunakan format penulisan
LATEX sebagaimana dalam fomulasi

Superscript x^{2}

Subscript x_{2}

167
3. Format Karakter Khusus

Untuk menulis karakter khusus pada MATLAB anda dapat menggunakan beberapa kode
berikut

Kode Karakter

\alpha α

\beta β

\gamma γ

\theta θ

\pi π

\sigma σ

\phi Φ

\delta Δ

\Gamma Γ

\Lambda λ

\Omega Ω

\Sigma Σ

C. Formatting Plot Menggunakan Plot Editor

Anda dapat melakukan formatting plot dengan modifikasi langsung pada Plot Editor. Namun untuk
penggunaan lebih lanjut anda tidak dapat hanya mengandalkan Plot Editor, misalkan pada script file
sehingga memunculkan formatting plot, tentunya harus menggunakan formatting command untuk
efesiensi penggunaan.

168
4.4 Cara Membuat Grafik Semi Logaritma Pada
MATLAB
Grafik semi logaritma merupakan grafik yang dipresentasikan dalam sumbu x dan y dengan visualisasi
data dalam bentuk eksponensial di kedua atau salah satu sumbunya. Grafik semi logaritma digunakan
dalam berbagai turunan disiplin ilmu matematika misalnya teknik, statistika maupun ekonomi untuk
mempresentasikan data. Pada tutorial berikut dijelaskan cara membuat grafik semi logaritma pada
MATLAB.

Untuk membuat plot dengan grafik semi logaritma pada MATLAB anda dapat menggunakan tiga
syntax fungsi logaritma berikut

fungsi logarithmic axes Deskripsi

semilogy(x,y) logaritmik di sumbu y vertikal

semilogx(x,y) logaritmik di sumbu x horizontal

loglog(x,y) logaritmik di kedua sumbu

Contoh Kasus:

Diketahui suatu model duplikasi amoeba dalam diformulasikan dalam bentuk eksponensial

. Buatlah grafik yang mepresentasikan duplikasi tiga ekor amoeba selama


10 menit dan tentukan jumlah amoeba keseluruhan!

1. Grafik Semi Logaritma pada Sumbu y

Sehingga dapat dibuat script file untuk menampilkan fungsi semi logaritma pada sumbu y
dengan fungsi semilogy sebagai berikut

1
%semi logaritma amoeba
2%At dalam representasi eksponensial

3%t dalam representasi normal

4A0 = 3;

5t = [1:10];

6At = A0.*2.^t;
semilogy(t,At);
7

169
8xlabel('normal'),ylabel('logaritma');

9title('A_{t} = A_{0}\times 2^{t}');

Sehingga diperoleh grafik berikut

2. Grafik Semi Logaritma pada Sumbu x

Sehingga dapat dibuat script file untuk menampilkan fungsi semi logaritma pada sumbu x
dengan fungsi semilogx sebagai berikut

%semi logaritma amoeba


1
%t dalam representasi eksponensial
2
%At dalam representasi normal
3
A0 = 3;
4
t = [1:10];

170
5At = A0.*2.^t;

6semilogx(t,At);
xlabel('logaritma'),ylabel('normal');
7
title('A_{t} = A_{0}\times 2^{t}')
8

Sehingga diperoleh

3. Grafik Semi Logaritma pada Sumbu x,y

Sehingga dapat dibuat script file untuk menampilkan fungsi semi logaritma pada sumbu x,y
dengan fungsi loglog sebagai berikut

171
1
%logaritma amoeba
2
%t dalam representasi eksponensial
3%At dalam representasi eksponensial

4A0 = 3;

5t = [1:10];

6At = A0.*2.^t;
loglog(t,At);
7
xlabel('logaritma'),ylabel('logaritma');
8
title('A_{t} = A_{0}\times 2^{t}')
9

Sehingga diperloeh grafik

172
Dan jumlah amoeba keseluruhan pada menit ke-10 dapat dihitung melalui command window
sebagai berikut

1» max(At)

3ans =

53072

Sehingga jumlah amoeba adalah 3072 ekor.

4.5 Cara Membuat Grafik Fungsi Error Bar Pada


MATLAB
Fungsi error bar adalah property grafik yang merepresentasikan variasi data akibat dari
error/ketidakpastian suatu model yang divisualisasikan dengan garis vertikal pada titik yang error.
Standar Deviasi biasanya digunakan sebagai tolak ukur penentuan erorr bar suatu grafik. Untuk
membuat grafik dengan error bar di MATLAB, dapat menggunakan fungsi errorbar command.

A. Error Bar Simetris Pada MATLAB

Fungsi errorbar pada MATLAB dapat diformulasikan sebagai berikut

errorbar(x,y,e)

 Variabel x,y adalah vektor dari koordinat x dan koordinat y dari grafik yang dibentuk.
 Variabel e adalah vektor dari panjang error bar yang akan dibentuk.
 Vektor x,y,e mempunyai ukuran atau panjang yang sama.

Fungsi errorbar di atas merupakan fungsi error bar yang simetris artinya titik fungsi grafik tepat
berada pada tengah-tengah garis error yang dibuat.

Contoh Kasus:

Diketahui jumlah penduduk Desa Beng dari tahun [2011:2017] adalah sebagai berikut 632, 680, 740,
811, 900, 967, 1000. Buatlah grafik dilengkapi error bar dari bilangan acak dengan standar deviasi 80
yang dapat merepresentasikan data tersebut?

Sehingga dapat digunakan script file berikut

173
1
%Jumlah Penduduk Desa Beng Tahun 2011-2017
2tahun = [2011:2017];

3jumlah = [632 680 740 811 900 967 1000];

4error = 80*rand(1,7);

5errorbar(tahun, jumlah, error);


xlabel('Tahun'),ylabel('Jumlah Penduduk');
6
title ('Jumlah Penduduk Desa Beng Tahun 2011-2017');
7

Sehingga diperoleh grafik berikut

174
B. Error Bar Asimetris Pada MATLAB

Error Bar Asimetris atau Non-Simetris adalah Error bar yang dapat memberikan nilai kustom terhadap
titik tetap atas (uper bound value) dan titik tetap bawah (lower bound value) tiap titik fungsi pada
grafik. Error Bar Non-Simetris dapat diformulasikan sebagai berikut

errorbar(x,y,b,a)

 Variabel x,y adalah vektor dari koordinat x dan koordinat y dari grafik yang dibentuk.
 Variabel b,a masing-masing merupakan lower bound value dan uper bound value.
 Vektor x,y,b,a mempunyai panjang atau ukuran yang sama.

Misalkan pada kasus diatas akan dibuat grafik dengan error bar Asimetris

1
%Grafik Error Bar Asimetris Jumlah Penduduk Desa Beng Tahun 2011-2017
2tahun = [2011:2017];

3jumlah = [632 680 740 811 900 967 1000];

4atas = [10 20 30 40 50 60 70];

5bawah = [70 60 50 40 30 20 10];

6errorbar(tahun, jumlah ,bawah,atas);


xlabel('Tahun'),ylabel('Jumlah Penduduk');
7
title ('Jumlah Penduduk Desa Beng Tahun 2011-2017');
8

Sehingga diperoleh grafik sebagai berikut

175
4.6 Cara Membuat dan Menampilkan Histogram Pada
MATLAB
Histogram adalah grafik yang divisualisasikan dalam bentuk batang yang memetakan distribusi
frekuensi sebagai representasi data dalam bentuk grafik. Untuk membuat histogram pada MATLAB
dapat digunakan fungsi hist. Fungsi hist diformulasikan dengan

hist(y)

Dengan y merupakan variabel dalam bentuk vektor dari data-data yang akan direpresentasikan dalam
bentuk histogram. MATLAB secara default akan membagi data menjadi 10 kelas interval data.

A. Histogram Kelas Interval Standar

Contoh Kasus:

176
Diketahui nilai ujian statistika dari 34 mahasiswa adalah 60 68 74 75 85 76 98 87 76 45 56 77 89 87 78
65 54 46 67 78 98 55 44 56 77 89 34 55 66 77 88 55 45 89. Buatlah Histogram yang dapat
merepresentasikan nilai ujian statistika 34 mahasiswa tersebut!

Sehingga dapat dibuat script file untuk permasalahan tersebut

1%Membuat Histogram MATLAB

2nilai_mahasiswa = [60 68 74 75 85 76 98 87 76 45 56 77 89 87 78 65 54 46 67 78 98
55 44 56 77 89 34 55 66 77 88 55 45 89];
3
hist(nilai_mahasiswa);
4title('Nilai Ujian Statistika');

5xlabel('Nilai Mahasiswa'), ylabel('Banyak Mahasiswa');

Berikut histogram yang ditampilkan

177
B. Histogram Kelas Interval Data Terdefinisi

Untuk membuat histogram dengan jumlah interval data terdefinisi anda dapat menggunakan syntax
berikut

hist(y,n)

Dengan n merupakan banyaknya interval data yang akan dibuat.

Misalkan untuk kasus di atas, akan dibuat histogram dengan 4 kelas interval data untuk menentukan
banyaknnya mahasiswa yang memperoleh nilai A,B,C atau D.

Sehingga diperoleh script file

1%Membuat Histogram MATLAB Interval Data Terdefinisi

2nilai_mahasiswa = [60 68 74 75 85 76 98 87 76 45 56 77 89 87 78 65 54 46 67 78 98
55 44 56 77 89 34 55 66 77 88 55 45 89];
3
hist(nilai_mahasiswa,4);
4title('Nilai Ujian Statistika');

5xlabel('Nilai Mahasiswa'), ylabel('Banyak Mahasiswa');

Berikut histogram yang ditampilkan

178
Sehingga dapat ditentukan banyaknya mahasiswa yang akan memperoleh nilai A,B,C atau D
berdasarkan histogram di atas.

Dalam perhitungan manual untuk membuat histogram akan ditentukan terlebih dahulu nilai tengah dari
kelas interval suatu histogram. Dalam aplikasinya di MATLAB anda dapat mengambil nilai tengah
kelas interval dengan mendefinisikan fungsi hist sebagai variabel vektor dengan 2 anggota yang dapat
diformulasikan sebagi berikut

[frekuensi nilai] = hist(y,n)

 Frekuensi merupakan banyaknya data terhadap suatu kelas interval suatu histogram.
 Nilai merupakan nilai tengah dari kelas interval yang ditampilkan dalam vektor dengan ukuran jumlah
interval yang ditampilkan.

179
Sehingga ketika anda telah mengeksekusi script file diatas. Mudahnya anda dapat melakukan eksekusi
langsung melalui command window untuk mencari nilai tengah interval dalam bentuk vektor dengan
syntax berikut

1» [frekuensi nilai] = hist(nilai_mahasiswa,4)

3frekuensi =

55 9 11 9

7nilai =

942 58 74 90

4.7 Multiple Plot: Menggabungkan Plot Grafik Dalam


Satu Figure MATLAB
Figure MATLAB adalah jendela utama untuk menampilkan plot pada MATLAB. Ketika fungsi plot
dieksekusi, grafik akan ditampilkan dalam figure yang sedang aktif. Untuk beberapa kasus, perlu
menampilkan plot grafik dalam figure (multiple figure) yang berbeda ataupun menampilkan lebih dari
satu plot dalam satu figure. Hal ini dapat dilakukan dengan menggabungkan plot grafik dalam satu
figure MATLAB. Pada tutorial ini merupakan lanjutan tutorial cara menggabungkan grafik pada
MATLAB. Untuk memahami lebih lanjut Anda dapat membaca tutorial sebelumnya
mengenai Multiple Graphs: Lebih Dari Satu Persamaan Dalam Satu Plot MATLAB.

A. Cara Menggabungkan Plot Grafik dalam Satu Figure

Untuk menggabungkan plot grafik dalam satu figure anda dapat menggunakan fungsi subplot pada
MATLAB

subplot (m,n,i); fungsi plot;

Fungsi subplot didefinisikan sebelum fungsi plot grafik didefinisikan.

 Banyaknya subplot didefinisikan dalam m x n dengan m adalah banyaknya baris subplot dan n adalah
banyaknya kolom subplot pada figure.
 Index subplot didefinisikan dalam i yang merupakan urutan dari subplot.

180
 Anda dapat menggunakan berbagai fungsi plot yang ada pada library MATLAB

Contoh Kasus:

Misalkan akan dibuat 4 buah grafik dalam satu figure dari fungsi f(y) beserta 3 turunan pertamanya.

f(y)=x³ + x² + 1

Sehingga dapat digunakan script file berikut

1%Program Subplot

2subplot(2,2,1); fplot('x.^3+x.^2+1',[-3 3]); title('A'); axis ([-3 3 -10 10]);

3subplot(2,2,2); fplot('3.*x.^2+2.*x',[-3 3]); title('B'); axis ([-3 3 -10 10]);

4subplot(2,2,3); fplot('6*x+2',[-3 3]); title('C'); axis ([-3 3 -10 10]);

5subplot(2,2,4); fplot('6',[-3 3]); title('D'); axis ([-3 3 -10 10]);

Sehingga diperoleh grafik berikut

181
B. Cara Membuat Lebih dari Satu Figure MATLAB

Sudah Kita ketahui ketika fungsi plot dieksekusi, fungsi tersebut akan ditampilkan dalam figure yang
aktif. Figure dapat ditimpa secara keseluruhan ataupun ditambah dengan menggunakan fungsi Multiple
Graphs: Lebih Dari Satu Persamaan Dalam Satu Plot MATLAB pada tutorial sebelumnya. Pada suatu
kasus perlu ditampilkan grafik dengan jendela figure yang berbeda. Untuk melakukan hal ini Anda
dapat menggunakan fungsi figure sehingga setiap fungsi plot grafik ditampilkan pada jendela figure
yang berbeda. Fungsi figure dapat diformulasikan sebagai berikut

figure(i); fungsi plot;

Dengan i adalah index jendela figure pada MATLAB.

Untuk kasus diatas dapat dibuat script file yang dapat menampilkan lebih dari satu figure sebagai
berikut

1%Program Subplot

2figure(1); fplot('x.^3+x.^2+1',[-3 3]); title('A'); axis ([-3 3 -10 10]);

182
3figure(2); fplot('3.*x.^2+2.*x',[-3 3]); title('B'); axis ([-3 3 -10 10]);

4figure(3); fplot('6*x+2',[-3 3]); title('C'); axis ([-3 3 -10 10]);


figure(4); fplot('6',[-3 3]); title('D'); axis ([-3 3 -10 10]);
5

sehingga akan terbuka 4 jendela figure sebagai berikut

Anda dapat menutup figure dengan index tertentu dengan melakukan eksekusi fungsi

 close – menutup figure yang sedang aktif, pada gambar figure 3 akan ditutup karena mouse hover
berada pada figure 3.
 close(i) – menutup figure dengan index i
 close all – menutup semua figure

183
BAB 5 Tutorial Dasar Pemrograman MATLAB
5.1 Operasi Relasional dan Logika Pada MATLAB
Operasi Relasional dan Logika / Relational and Logical Operators adalah salah satu fundamental
setiap bahasa pemrograman. Kedua fundamental tersebut juga merupakan penerapan dari ilmu
matematika dalam bahasa pemrograman. Dalam aplikasinya operasi relasional dan operasi logika pada
MATLAB digunakan untuk membuat script file baik berupa program maupun fungsi (User Defined
Function).

A. Operasi Relasional Pada MATLAB

Pengertian Operasi Relasional adalah operasi matematika yang berfungsi untuk membandingkan dua
variabel / operand numerik dalam bahasa pemrograman. Operasi relasional dapat dijumpai pada bahasa
pemrograman menengah dan tinggi. Adapun beberapa operasi relasional pada MATLAB.

Operasi Relasional Fungsi Operasi

< kurang dari

> lebih dari

<= kurang atau sama dengan

>= lebih atau sama dengan

== sama dengan

~= tidak sama dengan

 Dalam penggunaan operasi relasional pada MATLAB nilai yang ditampilkan (output) adalah 0 dan 1.
Nilai nol (0) berarti pernyataan salah dan nilai satu (1) berarti pernyataan benar.
 Penggunaan operasi relasional pada array harus, kedua variabel / operand harus mempunyai ukuran
array yang sama. Hasil yang ditampilkan adalah array dengan ukuran yang sama dengan entri-entri 0
atau 1. Dimana operasi relasional membandingkan setiap entri data dengan index yang sama di kedua
array.

Berikut contoh program penggunaan operasi relasional variabel skalar melalui command window

1» x = 2; y = 3;

2» x <= y

184
4ans =

61

Pada contoh diatas dilakukan pembandingan antara variabel x = 2 dan y = 3 dengan operasi <= ,
dengan hasil 1. Yang mengindikasi operasi relasional kurang atau sama dengan bernilai benar untuk
command diatas.

Berikut contoh program penggunaan operasi relasional variabel array melalui command window

1» x = [1 2 3]; y =[1 2 3 4];

2» x == y

3Matrix dimensions must agree.

Pada hasil eksekusi command window diatas menampilkan bahwa matriks yang dibandingkan
memiliki ukuran yang berbeda sehingga operasi relasional tidak dapat dilakukan.

1>> x = [1 2; 3 4]; y =[2 3; 3 4];

2>> x >= y

4ans =

60 0

71 1

Pada hasil eksekusi command window diatas terlihat output berupa matriks yang menyatakan index 11,
12 bernilai salah dan index 21, 22 bernilai benar untuk operasi >= lebih besar atau sama dengan untuk
variabel / operand matriks x dan y.

B. Operasi Logika Pada MATLAB / Operator Logika

Pengertian operator logika pada MATLAB adalah operasi logika pada bahasa pemrograman MATLAB
yang menggunakan fundamental matematika modern. Adapun beberapa operator logika pada
MATLAB sebagai berikut.

Operator Logika Tipe Fungsi

185
&
Output bernilai (1) benar saat kedua operand yang diujikan bernilai benar. Output
AND
Contoh: x&y atau bernilai (0) salah saat salah satu atau kedua operand bernilai salah.
and(x,y)
|
Output bernilai (1) benar saat salah satu operand bernilai salah. Output bernilai (0)
OR
Contoh: x|y atau salah saat kedua operand bernilai salah.
or(x,y)
~
Output bernilai (1) benar saat operand bernilai salah. Output bernilai (0) salah saat
NOT
contoh: ~x atau operand bernilai benar.
not(x)

Operator logika dapat digunakan dalam pembuatan program dengan variabel / operand yang
didefinisikan sebagai operasi aritmatika atau operasi relasional.


o
 Penggunaan AND pada MATLAB

Pernyataan yang diujikan bernilai benar

1» 2<3 & 3<4

3ans =

51

Pernyataan yang diujikan bernilai salah

1» 2<1 & 3<4

3ans =

50

 Penggunaan OR pada MATLAB

186
Pernyataan yang diujikan bernilai benar
1» inf | inf

3ans =

51

Pernyataan yang diujikan bernilai salah

1» 7==6 | 6==8

3ans =

50

 Penggunaan NOT pada MATLAB

1 » x = 7>3

3 x =

5 1

7 » ~x

9 ans =

10
0
11

187
C. Urutan Operasi Matematika Pada MATLAB

Dalam pemrograman komputer menggunakan MATLAB digunakan fundamental urutan operasi hitung
sebagai berikut

1 (tertinggi) Tanda kurung

2 Perpangkatan / Eksponensial

3 Operasi Logika NOT

4 Perkalian dan Pembagian

5 Penjumlahan dan Pengurangan

6 Operasi Relasional

7 Operasi Logika AND

8 (terendah) Operasi Logika OR

D. Fungsi Built-In Operasi Logika pada MATLAB

Terdapat fungsi built-in yang terkait dengan matematika modern pada MATLAB, sebagai berikut

Fungsi Operasi
Kegunaan Contoh
Logika

» xor(-1,88)
Output 1 saat salah satu operand benar dan operand lainnya
xor(a,b)
salah. ans =

0
» A = [1 2 3];
Output 1 saat operand merupakan array dengan entri-entri tak » all(A)ans =1» B = [1 0
all(A) nol. Output 0 saat operand merupakan array yang terdapat entri 0; 0 1 0; 0 0 1];
merupakan 0 » all(B)ans =

000
Output 1 saat entri operand terdapat entri tak nol. Output 0 saat » B = [1 0 0; 0 1 0; 0 0 1];
any(A)
semua entri merupakan nol » any(B)ans =1 1 1» A =

188
[0 0 0];
» any(A)ans =

0
Fungsi untuk menemukan index entri suatu array dimana entri- » A = [1 2 3 0 9 8];
find(A)
entri tersebut bernilai tak nol » find(A)ans =1 2 3 5 6

» C = [11 22 53 2 54 66
find(A operasi Fungsi untuk menemukan index entri suatu array dimana entri- 77 33 77 33];
relasional d) entri tersebut memenuhi operasi relasional yang digunakan. » find(C<53)ans =1 2 4 8
10

5.2 Fungsi If-end If-else-end if-elseif-else-end Pada


MATLAB
Fungsi If-end If-else-end if-elseif-else-end pada MATLAB merupakan fungsi pernyataan bersyarat.
Conditional Statements atau pernyataan bersyarat adalah perintah yang digunakan untuk melakukan
eksekusi beberapa perintah dengan menyesuaikan variabel dengan syarat terhadap masing-masing
perintah sehingga perintah-perintah dapat dilewati atau dieksekusi.

Terdapat 3 fungsi conditional statement pada MATLAB

1. if-end
2. if-else-end
3. if-elseif-else-end

Fungsi dasar conditional statements dapat diformulasikan dengan

if conditional expression dari operasi relasional atau operasi logika

Anda juga dapat membaca tutorial terkait Operasi Relasional dan Operasi Logika pada MATLAB
untuk memahami lebih lanjut.

Contoh :

if x>10

if x<8 & y>8

If x^2>y | x = 2y

189
A. Fungsi if-end Pada MATLAB

Sistematika fungsi if-end dapat digambarkan pada diagram alir / flow-cart berikut

Diagram Alir if-end pada MATLAB

Jika if statement bernilai benar (1) maka command akan dieksekusi. Jika if statement bernilai salah
maka command akan dilewati. Kemudian akan dilanjutkan ke perintah end yang berarti conditional
statement sudah berakhir. Sehingga bisa dilanjutkan ke perintah program setelahnya.

Contoh program MATLAB sederhana dengan if-end

Berikut akan dibuat program yang dapat menghitung biaya mencetak kertas dengan harga
Rp100,00/kertas dan akan mendapat harga khusus Rp80,00 saat mencetak lebih dari 10 kertas.

1
%Program Sederhana Biaya Cetak Kertas
2fprintf('Program Menghitung Biaya Cetak\n');

3x = input('Jumlah Kertas = ');

4harga = 0;

5if (x<=10) harga = x*100; end if (x>10)

6harga = x*80;
end
7
fprintf('Biaya Cetak %g lembar = Rp%g,00\n',x,harga);
8

190
Dapat diilustrasikan ketika program dijalankan sebagai berikut

B. Fungsi if-else-end Pada MATLAB

Dengan menggunakan fungsi if-else-end Anda dimungkinkan untuk membuat 2 grup perintah dalam
satu fungsi if-else-end. Sistematika fungsi if-else-end dapat digambarkan pada diagram alir / flow-cart
berikut

191
Jika if statement bernilai benar maka commands group 1 akan dieksekusi. Jika if statement bernilai
salah maka commands group 2 akan dieksekusi. Setelah itu if-else-end sudah berakhir dan dapat
dilanjutkan ke syntax berikutnya pada program bersangkutan.

Contoh program MATLAB sederhana dengan if-else-end

Akan dibuat program yang dapat menghitung akar kuadrat dalam ruang populasi bilangan real.

1
%Akar Kuadrat di Bilangan Real
2x = input('Masukkan Bilangan = ');

3if x>=0

4y = sqrt(x);

5fprintf('\nAkar Kuadrat %g adalah %g\n',x,y);

6else
fprintf('\nBilangan menghasilkan nilai non-real\n');
7
end
8

Dapat diilustrasikan ketika program dijalankan sebagai berikut

192
C. Fungsi if-elseif-else-end Pada MATLAB

Fungai if-elseif-else-end memungkin Anda membuat commands group yang banyak dalam satu fungsi.
Sistematika if-elseif-else-end dapat diilustrasikan sebagai berikut

193
Diagram Alir if-elseif-else-end pada MATLAB

Jika if statement bernilai benar (1) maka command group 1 dieksekusi. Jika if statement bernilai salah
(0) maka elseif statement dieksekusi. Jika elseif statement bernilai benar (1) maka commanf group 2
dieksekusi. Jika elseif statement bernilai salah (0) maka command group 3 dieksekusi. Conditional
Statement berakhir.

Contoh program MATLAB sederhana dengan if-elseif-else-end

Akan dibuat program yang dapat menghitung BMI (Body Mass Index) dengan berat Kg dan tinggi
Meter, lalu mengelompokannya. Diketahui formula BMI sebagai berikut

Dengan standar index pengukuran dalam tabel berikut

Index BMI Klasifikasi

<18,5 Kurus

18,5 – 24,9 Normal

194
25 – 29,9 Gemuk

>30 Obesitas

Dapat dibuat program menggunakan script file sebagai berikut

1
%Program Menghitung BMI
2
W = input('Masukkan Berat Badan (Kg) = ');
3
H = input('Masukkan Tinggi Badan (M) = ');
4
x = W/H^2;
5 if x<18.5

6 fprintf('Tubuh Anda Kurus\n')

7 elseif x>=18.5 & x<=24.9

8 fprintf('Tubuh Anda Proporsional/Normal\n')

9 elseif x>=25 & x<=29.9


fprintf('Tubuh Anda Gemuk\n')
10
else
11
fprintf('Tubuh Anda Obesitas\n')
12
end
13

Dapat diilustrasikan sebagai berikut

195
5.3 Fungsi switch-case Pada MATLAB dan Contoh
Programnya
Fungsi switch-case pada MATLAB merupakan fundamental statement pemrograman untuk
menghasilkan diagram alir berupa input langsung nilai variabel baik berupa string maupun numerik
untuk mengeksekusi commands group suatu program atau script file. Berikut fundamental dan
sistematika dari switch-case pada MATLAB.

Fundamental switch-case MATLAB

 Baris pertama dari fungsi ini adalah syntax switch dilanjutkan dengan switch expression. Fungsi switch
expression adalah variabel yang digunakan sebagai nilai syarat yang digunakan pada case / switch
statement. Nilai variabel dapat berupa nilai numerik skalar maupun string. Contoh: switch hitung
 Kemudian dilanjutkan dengan case yang merupakan statement dari fungsi switch untuk melakukan
eksekusi tertentu. Banyaknya case bergantung pada banyaknya logika diagram alir yang akan
dibuat. Contoh : case ‘A’
 case statement dapat memuat lebih dari satu nilai. Anda dapat mendefinisikannya dengan
menggunakan tanda kurung kurawal. Contoh : case {‘A’,’B’}

196
 Jika input terhadap switch expression tidak terdapat dalam switch statement, maka Anda dapat
menambahkan syntax otherwise sebagai eksekusi yang dilakukan. Jika input tidak ditemukan dan tidak
terdapat syntax otherwise maka group command tidak dieksekusi.

flow cart – diagram alir switch-case pada MATLAB

Contoh Program MATLAB sederhana dengan switch-case

Akan dibuat program konversi kurs mata uang rupiah ke dolar Amerika (USA), dolar singapura (SGD)
dan yen Jepang (JPY). Yang masing-masing mempunyai nilai tukar Rp13.515,00 Rp9.966,82 dan
Rp82,68

Berikut syntax program yang dapat menyelesaikan kasus diatas

%Program Konverter Kurs Mata Uang


1
x = input('Masukkan Nominal Rupiah Uang = ');
2
fprintf('\nUSA/Dolar, SGD, JPY\n')
3
uang = input('Konvert ke kurs = ','s');
4
error =0;
5
switch uang

197
6 case {'USA','Dolar'}

7 y = x/13515;
case 'SGD'
8
y = x/9966.82;
9
case 'JPY'
10
y = x/82.68;
11
otherwise
12
y = x;
13end

14fprintf('\nHasil Konversi Rp%g ke %s = %g\n',x,uang,y);

15

16

catatan: error=0; untuk memberikan variabel error matlab 0 atau tanpa notifikasi error.

Sehingga dapat diilustrasikan saat program dijalankan sebagai berikut

198
5.4 Fungsi For Pada MATLAB dan Nested For Pada
MATLAB
Loop atau perulangan for pada MATLAB merupakan fundamental pemrograman berfungsi untuk
mengulang suatu perintah dalam jumlah yang ditentukan pengguna berdasarkan pemenuhan fungsi
ekspresi. Berikut tutorial Fungsi For Pada MATLAB dan Nested For Pada MATLAB.

A. Fungsi for Dasar

Formulasi fungsi for pada matlab secara umum adalah for-end dengan sistematika sebagai berikut

 Fungsi for diawali dengan syntax for kemudian dilanjutkan dengan variabel berjalan yang didefinisikan
sebagai vektor. Pada gambar dibawah vektor k didefinisikan sebagai vektor dengan

199
nilai f sampai t dengan beda s. Beda dapat berupa beda naik (increment) ataupun beda turun
(decrement).

k = 1:2:7 Maka vektor k mempunyai 4 elemen yaitu 1,3,5,7. Fungsi for dengan variabel k
mempunyai 4 iterasi

 Setalah itu dilanjutkan dengan command group yang dieksekusi sebanyak jumlah entri vektor k.
 Fungsi diakhiri dengan syntax end yang mengindikasi bahwa command group berakhir.
 Nilai k dieksekusi sebagai nilai skalar, dimana setelah perulangan berakhir nilai k adalah nilai k pada
saat iterasi terakhir.

Diagram Alir fungsi for pada MATLAB

Contoh Program MATLAB sederhana dengan Fungsi for

Akan dibuat program yang dapat menampilkan bilangan Fibonacci sampai suku n yang dimasukkan
pengguna. Sebagaimana barisan Fibonacci dirumuskan dengan

Fn = (Fn-1)+(Fn-2)

0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21…

Berdasarkan analisis dapat kita ketahui barisan fibonacci merupakan barisan rekursif. Sehingga untuk
menyelesaikan kasus ini digunakan penerapan Array Addressing pada MATLAB. Anda dapat
membaca tutorial Array Addressing Untuk Membuat dan Merubah Matriks di MATLAB lebih lanjut.
Sehingga dapat dibuat algoritma

1. Mulai
2. Definisikan Variabel n dimasukkan pengguna
3. Definisikan Vektor y = [1 1]
4. Definiskan dan lakukan perulangan x sebanyak 3-n
1. Definisikan a = x-1 dan b = x-2
2. Definisikan y(x)=y(a)+y(b)
5. Tampilkan Vektor y
6. Selesai

200
Sehingga diperoleh script file berikut

1
%Program Barisan fibonacci
2
n = input('Masukkan suku ke-n = ');
3 y=[1 1];

4 for x=3:1:n

5 a=x-1;b=x-2;

6 y(x)=y(a)+y(b);

7 end
fprintf('Barisan fibonacci sampai suku ke-%g adalah\n',n);
8
fprintf('%g ',y);
9
fprintf('\n');
10

Dapat diilustrasikan ketika program fibonacci dijalankan sebagai berikut

201
Contoh program matlab sederhana barisan fibonacci

B. Nested for Pada MATLAB

Fungsi for sederhana untuk beberapa kasus tidak dapat menyelesaikan kasus tersebut. Oleh karenanya
perlu digunakan Nested for atau perulangan bersarang for pada MATLAB. Banyaknya eksekusi
bergantung terhadap diagram alir yang dihasilkan, secara umum fungsi nested for mempunyai
nxm iterasi dimana n merupakan jumlan entri vektor for induk dan m jumlah entri vektor nested for.
Berikut sistematika Nested for pada MATLAB

202
Nested for pada matlab

Contoh Program MATLAB sederhana dengan Nested for

Akan dibuat Program yang dapat menghasilkan segitiga sebanyak n input dengan nilai harus 1-9 dari
pengguna. Yang dapat diilustrasikan sebagai berikut

2 2

3 3 3

4 4 4 4

Berdasarkan analisis dapat dibuat algoritma pemrograman terhadap kasus diatas

1. Mulai
2. Definisikan Variabel n dimasukkan pengguna
3. Baca n yang dimasukkan pengguna
4. Jika n>0 dan n<10 eksekusi blok berikut
1. Definisikan dan lakukan perulangan x sebanyak 1-n
1. Definisikan dan lakukan perulangan y sebanyak n-x dengan beda turun
1. Tampilkan string ‘ ‘
2. Definisikan dan lakukan perulangan z sebanyak 1-x dengan beda naik
1. Tampilkan variabel dan string ‘x ‘
3. Buat baris baru
5. Jika n lainnya
1. Tampilkan string kesalahan
6. Selesai

Sehingga dapat digunakan script file berikut untuk kasus diatas

1 %Program Segitiga Pada MATLAB

2 n = input('Masukkan Sebuah Angka 1-9 = ');

203
3 if n<10 &n>0

5 for x = 1:1:n
for y = n:-1:x
6
fprintf(' ')
7
end
8
for z = 1:1:x
9
fprintf ('%g ',x)
10
end
11fprintf('\n')

12end

13else

14fprintf('Maaf Angka Yang Anda Masukkan Salah\n');

15end

16

Dapat diilustrasikan ketika program dijalankan sebagai berikut

204
Contoh program matlab sederhana Segitiga

5.5 Perulangan while Pada MATLAB dan Contoh


Programnya
Perulangan while atau while loop merupakan fundamental pemrograman untuk terus melakukan
perulangan saat statement bernilai benar sampai statement bernilai salah. Syntax while diformulasikan
sebagai while-end pada MATLAB. Sistematika while pada MATLAB dapat diilustrasikan sebagai
berikut

205
Sistematika while pada matlab

 Baris pertama fungsi perulangan adalah syntax while dilanjutkan dengan conditional
expressions berupa variabel dengan operasi relasional dan juga dapat berisi operasi logika pada
MATLAB.

while x>8 & y>7

 Kemudian dilanjutkan dengan perintah program yang mengalami perulangan while.


 Baris terakhir menggunakan syntax end yang mengindikasi perulangan while sudah berakhir.

Contoh Program MATLAB Sederhana dengan while

Buatlah program yang dapat menghitung banyaknya jumlah uang yang disimpan oleh seorang nasabah
di Bank Mandiri dengan suku bunga majemuk 0,7% per bulan untuk jumlah tabungan Rp 1<50 juta dan
suku bunga 0,85% perbulan untuk jumlah tabungan Rp 50 juta<=500 juta.

Referensi Terkait: bankmandiri

Diketahui Nanda menyimpan uang Rp 47 Juta di tabungannya dan 1,1 Juta di tabungan Anaknya,
Estimasikan jumlah uang kedua buku tabungan tersebut 10 tahun kemudian jika diketahui biaya
administrasi kedua tabungan Mandiri bulanan Nanda Rp 12.500,00 dengan asumsi biaya administrasi
adalah tetap?

Dapat kita analisis jumlah uang setiap bulan merupakan barisan rekursif, sehingga digunakan konsep
array addressing. Anda dapat membaca tutorial Array Addressing Untuk Membuat dan Merubah
Matriks di MATLAB lebih lanjut.

Berdasarkan kasus diatas dapat dibuat algoritma

1. Mulai
2. Definisikan varibel vektor x(1) jumlah uang disimpan dan y lama waktu yang dimasukkan pengguna
3. Baca x dan y
4. Definisikan z = 1
5. Lakukan blok berikut sampai x(z) < 50 juta atau z <=y
1. z=z+1
2. a=z-1;
3. x(z) = x(a)+x(a)*i-adm
6. Jika x(z)>=50 juta
1. Lakukan blok berikut sampai z <=y
1. z=z+1

206
2. a=z-1
3. x(z)=x(a)+x(a)*i-adm
7. Cetak jumlah uang terakhir
8. Selesai

Sehingga diperoleh script file untuk program dengan algoritma diatas

2 %Bunga Majemuk Tabungan Mandiri 2017


x(1) = input('Masukkan Jumlah Uang = ');
3
y = input('Masukkan Bulan = ');
4
z = 1;
5
while z<=y & x(z)<5*10^7
6
z = z+1;
7 a = z-1;

8 x(z)=(x(a)+x(a)*0.007)-12500;

9 end

10if x(z)>= 50*10^7;

11while z<=y
z = z+1;
12
a = z-1;
13
x(z)=(x(a)+x(a)*0.0085)-12500;
14
end
15
end
16
format bank;
17fprintf ('Uang Nasabah %g Bulan Kemudian adalah Rp ',y),disp(x(z))

18

Sehingga kasus diatas dapat diilustrasikan sebagai berikut

207
Contoh Program MATLAB Sederhana dengan Perulangan while bunga bank

Dapat disimpulkan tabungan pertama bertambah dan tabungan kedua berkurang dengan tingkat bunga
bank tahun 2017 untuk estimasi 10 tahun kedepan.

5.6 Perulangan dengan break dan continue Pada


MATLAB
Fungsi break dan continue pada MATLAB biasanya digunakan pada syntax perulangan baik for
maupun while. Syntax break maupun continue dapat digunakan untuk membuat diagram alir yang
lebih kompleks untuk perhitungan komputasi tertentu. Berikut tutorial mengenai break dan continue

208
A. Fungsi break Pada MATLAB

Dengan menggunakan syntax break pada perulangan menggunakan bahasa pemrograman MATLAB,
suatu perulangan dapat dihentikan atau eksekusi akan lompat langsung ke syntax end. Adapun
beberapa fundamental dari syntax break pada MATLAB

 Secara umum fungsi break biasanya digunakan di dalam perulangan, suatu perulangan akan di hentikan
saat iterasi awal.
 Apabila fungsi break berada dalam nested looping atau perulangan bersarang, perulangan yag
dihentikan hanya pada perulangan bersarang, perulangan induk tetap berjalan.
 Apabila fungsi break berada diluar looping, script file akan dihentikan langsung ke end dari script file
atau menghentikan script file ditengah eksekusi.

Misalkan perulangan for dibuat sebagai script file berikut

1for x =1:1:7

2disp(x);

3end

Ketika program dieksekusi dapat diilustrasikan sebagai berikut

209
contoh program matlab sederhana dengan for

Berikut saat kita sisipkan fungsi break pada program tersebut

1for x =1:1:7

2disp(x);

3break

4disp('Program dicekal')
end
5

Ketika program dieksekusi dapat diilustrasikan sebagai berikut

contoh program matlab sederhana for dengan break

Karena fungsi break, perulangan for pada program tersebut hanya dieksekusi pada iterasi awal saja dan
sampai syntax sebelum break didefinisikan.

210
B. Fungsi continue Pada MATLAB

Fungsi continue pada MATLAB dapat digunakan pada perulangan for maupun while. Syntax
continue dapat mengontrol suatu perulangan dilanjutkan atau tidak terhadapa fungsi setelahnya dalam
iterasi tertentu. Secara fundamental syntax continue dapat diformulasikan dengan

If conditional statement

continue

end

Syntax continue biasanya dilengkapi dengan conditional statement menggunakan fungsi if. Apabila
conditional statement terpenuhi syntax continue akan dieksekusi pada iterasi bersangkutan dengan
melewati iterasi tersebut dan melanjutkannya ke iterasi berikutnya.

Misalkan pada contoh program MATLAB berikut

1for x =1:1:7

2if x<4;

3continue

4end

5disp(x);
end
6

Ketika program dieksekusi, saat iterasi dengan nilai x<4 fungsi disp(x) dilewati dapat diilustrasikan
sebagai berikut

211
contoh program matlab sederhana dengan fungsi continue

5.7 Pengertian dan Fungsi Function Pada MATLAB


Fungsi Function pada MATLAB adalah sebuah program MATLAB yang ditulis dan disimpan dalam
bentuk function file, dan atau dapat digunakan secara langsung (built-in function). Seperti tutorial
Fungsi Dasar Matematika Pada MATLAB kita sudah mengenal beberapa built-in function serta cara
menggunakannya. Sama halnya dengan fungsi (function) pada matematika, MATLAB menggunakan
fundamental f(x), yang dapat mengasosiasikan setiap nilai numerik pada variable x. Function juga
didefinisikan sebagai y=f(x) dalam ilmu matematika. Pengguna dapat membuat function yang disebut
dengan User Defined Function.

Baca Tutorial Selanjutnya: Cara Membuat Function Pada MATLAB dan Contoh Programnya

Apa itu User Defined Function?

User Defined Function adalah function yang ditulis oleh pengguna dan disimpan dalam bentuk function
file serta dapat digunakan seperti built-in function. User Defined Function dapat berisi formula
matematika yang sederhana maupun formula yang rumit, serta dilengkapi dengan operasi logical atau
perulangan. Berikut sistematika function pada MATLAB.

212
Sistematika Function
Pada Pemrograman MATLAB

 Input data dapat berupa skalar, vektor maupun matriks


 Function File program yang berisi formula matematika yang dapat memproses input data
 Output data merupakan nilai hasil dari function file, dapat berupa skalar, vektor maupun matriks.

Suatu contoh, misalkan akan dibuat function yang dapat merubah satuan jam menjadi menit. Input yang
dilakukan adalah berupa scalar x, kemudian akan diproses oleh function file dengan formula f(x)=x ×
60. Sehingga output yang dihaslikan berupa konversi jam ke menit berupa scalar y.

User Defined Function biasanya digunakan dalam projects program skala besar atau program yang
akan digunakan oleh orang banyak. Sehingga program yang dibuat harus praktis dalam
penggunaannya. Penulisan function pada MATLAB hampir sama dengan bahasa BASIC, PASCAL, C,
FOTRAN. Sebelum membuat function, minimal harus memahami mengenai tutorial dasar MATLAB,
Array/Matriks, Managemen Data dan Pemrograman Dasar yang dapat dilihat pada situs ini.

5.8 Cara Membuat Function Pada MATLAB dan Contoh


Programnya
Sebelum membuat function pada MATLAB anda dapat membaca tutorial sebelumnya mengenai
Pengertian dan Fungsi Function Pada MATLAB. Function pada MATLAB dibuat dan diedit sama
seperti script file pada Editor atau Debugger Window. Anda juga dapat membaca tutorial di BAB 1
terkait Cara Membuat Script File atau M-File Pada MATLAB untuk lebih jelasnya.

A. Struktur Function MATLAB

Fundamental pembuatan function terdiri dari 4 struktur. Pertama, anda perlu membuat script file baru
dengan menekan CTRL+N atau klik New script pada Home Bar MATLAB.

Pada penjelasan berikut digunakan contoh: membuat function untuk menghitung keliling dan
luas (output) sebuah segiempat dengan diketahui panjang dan lebarnya (input).

213
Cara membuat function pada matlab

1. Function Definition Line

Function Definition Line adalah syntax yang mengindikasi bahwa program script file yang anda
buat merupakan function. Berikut sistematika function definition line.

function [output arguments] = function_name (input arguments)

o Syntax “function” dideklarasikan untuk mengindikasi bahwa program merupakan function.


o [output argumen] adalah nama variabel output function yang dituliskan dalam tanda kurung
siku. Jika output argumen terdiri lebih dari satu variabel, maka setiap variabel dipisahkan
dengan tanda koma.
o function_name adalah nama function yang dibuat dapat memuat karakter, angka, dan
underscore. Nama function tidak boleh sama dengan nama built-in function yang sudah ada
dan tidak boleh memuat spasi. Nama function digunakan untuk memanggil function. Nama M-
file function nantinya disamakan dengan function_name.
o (input argumen) adalah variabel input yang dituliskan dalam tanda kurung. Jika input argumen
terdiri lebih dari satu varibel, maka setiap variabel dipisahkan dengan tanda koma. Dapat kita
analisis function yang akan kita buat mempunyai 2 input dan 2 output sehingga dapat dibuat
function definition line sebagai berikut.

1function [keliling,luas] = segiempat (panjang,lebar)

214
2. Input dan Output Argumen

Input dan Output argumen digunakan untuk mengambil data dari function dibawa ke luar
function, umumnya berupa luaran pada command window.

oInput pada contoh diatas adalah (panjang, lebar) yang akan dihitung oleh function. Dalam
penggunaan lebih lanjut input argumen dapat didefinisikan secara interaktif menggunakan
perintah input.
o Output pada contoh datas adalah [keliling, luas] yang nilai variabelnya umumnya ditampilkan
pada command window. Dalam penggunaan lebih lanjut output argumen dapat ditampilkan
secara interaktif menggunakan perintah disp, fprintf maupun plot.
3. H1 Line dan Help Text
o H1 Line merupakan comment pada beris pertama dari function file. Comment pada MATLAB
diawalai dengan tanda %
o Help Text merupakan comment baris selanjutnya setelah H1 line. Help Text dapat ditampilkan
dengan menggunakan perintah “help function_name“, dengan syntax help yang mengindikasi
untuk memanggil Help Text suatu function.

Misalnya pada contoh yang kita buat

1function[keliling,luas]=segiempat(panjang,lebar)

2%Ini adalah function segiempat

3%panjang dan lebar adalah input

4%keliling dan luas adalah output

4. Function Body

Function Body adalah isi dari function yang kita buat. Function Body dapat memuat semua
syntax MATLAB seperti operasi matematika, built-in function, operasi logika, user defined
function, perintah input output serta flow control (conditional statement dan perulangan) yang
telah kita pelajari pada BAB sebelumnya.

Berdasarka contoh dapat dibuat function body sebagai berikut

1function[keliling,luas]=segiempat(panjang, lebar)

2%Ini adalah function segiempat

3%panjang dan lebar adalah input

4%keliling dan luas adalah output

5keliling = 2*(panjang+lebar);
luas = panjang*lebar;
6

215
Simpan User Defined function yang telah dibuat pada current folder yang anda gunakan. Setelah
tersimpan maka terlihat file .m yang dibuat berisi logo fx seperti gambar diatas pada current folder
yang aktif. Ini berarti MATLAB telah mengetahui User Defined Function yang telah kita buat.

B. Cara Menggunakan User Defined Function

Untuk mencoba menggunakan function yang dibuat tadi, anda dapat menutup software MATLAB dan
membukanya kembali. Lalu mengaktifkan current folder tempat anda menyimpan function files.

Corrent folder menyimpan function

1. Menggunakan Perintah Help

Dengan menggunakan function segiempat.m yang dibuat tadi, dapat digunakan syntax berikut
untuk memanggil perintah help

1help segiempat

216
Cara menggunakan perintah help pada function

2. Menggunakan Function

Untuk menggunakan function anda dapat menggunakan syntax berikut

[output variabel] = function_name (input variabel)

Berbeda dengan function definition line, [output variabel] tidak dipisahkan menggunakan
tanda koma. Misalkan akan dihitung keliling dan luas segiempat dengan panjang 12 dan lebar 3.
Dapat digunakan beberapa syntax berikut melalui command window.

1[keliling luas]=segiempat(12,3)

1[a b]=segiempat(12,3)

1p = 12, l = 3; [a b] = segiempat(p,l)

217
Cara menggunakan function pada MATLAB

Catatan: Untuk menggunakan function yang hanya terdiri dari 1 variabel output anda cukup
memakai formula syntax

1function_name(input variable)

5.9 Membuat dan Memanggil Anonymous dan Inline


Function pada MATLAB
User defined function yang ditulis dalam function file dapat digunakan untuk melakukan perhitungan
matematika sederhana. Dalam pembuatan program yang besar dan kompleks, biasanya banyak
menggunakan user defined function sederhana di dalamnya. Dalam bahasa pemrograman MATLAB,
kita dapat membuatnya dengan lebih simple dari fundamental function yang telah kita pelajari

218
sebelumnya. Function jenis ini terdiri dari anonymous function dan inline function. Sehingga anda
dapat memanggil function pada MATLAB dengan tanpa membuatnya dalam bentuk file.

A. Anonymous Function

Anonymous function adalah user defined function sederhana yang terdiri dari satu baris kode, yang
dibuat dengan tanpa menggunakan M-file. Anonymous Function didefinisikan melalui command
window menggunakan formula berikut

name = @ (arglist) expr

Misalkan anonymous function dari f(x)=x² yang akan kita sebut sebagai fungsi kuadrat.

 Dapat kita definisikan nama function (name) sebagai kuadrat.


 arglist adalah variabel input dari function yang kita buat. Anonymous function dapat memuat lebih dari
satu variabel yang dipisahkan dengan tanda koma, misalnya (x,y). Dari fungsi kuadrat yang akan kita
buat dapat diketahui variabel inputnya (x)
 expr adalah ekspresi matematika yang merupakan isi dari anonymous function yang kita buat. expr
dapat memuat built-in function maupun user defined function lainnya. Dapat diketahui syntax yang
diperlukan x^2
 @ adalah karakter yang mengindikasi bahwa suatu anonymous function dideklarasikan.
 Cara memanggil function pada MATLAB, sama halnya dengan memanggil built-in function yang sudah
ada.

1» kuadrat = @ (x) x^2

Dapat diilustrasikan cara membuat dan menggunakan anonymous function sebagai berikut

219
Cara membuat dan memanggil anonymous function

B. Inline Function

Inline Function adalah metode lain untuk membuat user defined function sederhana. Sama halnya
dengan anonymous function, inline function juga dapat membuat function tanpa menggunakan M-file
pada MATLAB. Inline function merupakan versi awal sebelum MATLAB R2010b dirilis oleh
Mathworks. Anonymous function mempunyai managemen memory yang lebih baik dari inline
function. Anda dapat menggunakan kedua syntax ini pada MATLAB versi yang lebih tinggi. Berikut
formula dari inline function pada MATLAB.

Inline function dengan satu variabel

name = inline(‘mathematical expression typed in string‘)

Inline function lebih dari satu variabel

name = inline(‘mathematical expression‘, ‘arg1‘,’arg2‘,’arg3‘)

Misalkan inline function dari f(x) = A x B yang kita definisikan sebagi fungsi perkalian dengan nama
kali.

 Dapat kita definisikan nama function (name) sebagai kali.


 Syntax inline berfungsi untuk mendeklarasikan inline function.
 Math expression serta argumen dapat kita tulis (‘A*B’,’A’,’B’)

220
 Cara memanggil function pada MATLAB, sama halnya dengan memanggil built-in function yang sudah
ada.

1» kali = inline('A*B','A','B')

Berikut akan diilustrasikan menghitung perkalian matriks di bawah

Dapat diilustrasikan sebagai berikut

Cara membuat dan memanggil inline function pada MATLAB

5.10 Cara Memanggil Function Function Pada MATLAB


Function function adalah suatu keadaan dimana suatu function dapat bekerja dengan memanggil
function lainnya (imported function), baik built-in function maupun user defined function untuk
menjaga function utama tetap simple. Imported function digunakan function utama dalam perhitungan
matematika pada body function utama. Secara langsung ketika function utama dijalankan, function
utama akan memanggil imported function. Sebelumnya anda juga dapat membaca Cara Memanggil
Function pada MATLAB.

221
Dalam penggunaan function function terdapat 3 metode yang dapat anda lakukan

1. Function Handle: Melalui Input Argumen

Function handle menggunakan input argumen untuk memanggil function sebelum function
utama melakukan suatu perintah. Mudahnya dengan matode function handle, function utama
yang umumnya mengasosiasikan variabel input digantikan dengan function imported. Function
handle dapat digunakan untuk beberapa function pada MATLAB yang termasuk dalam built-in
function maupun user defined function. Berikut fundamental untuk mendefinisikan function
handle sebagai input suatu function utama.

o Untuk menggunakan function handle, function utama harus mempunyai input variabel yang
mengasosiasikan function imported pada body function.
o Untuk menjalankan dapat menggunakan karakter ‘@’, misalkan akan digunakan input “sin”.
Input variabel menjadi “@sin”.

Contoh:

Misalkan kita sebelumnya mempunyai function sebuah persamaan garis berikut yang kita sebut
“kurva”

f(x)=x²+x+1

Sehingga dapat dibuat function

1function y=kurva(x)y=x.^2+x+1;

Contoh Imported Function

Kemudian akan dibuat sebuah function utama yang dapat membentuk grafik dari function
tersebut.

function z = grafik(persamaan,a,b)
1
%variabel input : persamaan,a,b
2
% x membuat rentang 100 titik menggunakan linspace
3
% y memasukkan nilai x pada imported function
4
% output berupa tulisan dan grafik dari imported function interval a-b

222
5x=linspace(a,b,100);

6y=persamaan(x);
z = 'Grafik di buat!';
7
plot(x,y)xlabel('x'), ylabel('y')
8

Function utama

sehingga dapat digunakan syntax berikut untuk membuat grafik f(x)=x²+x+1 dengan rentang [-
10,10] menggunakan function function melalui comand window

1>> grafik(@kurva,-10,10)

223
Memanggil function function pada MATLAB

2. Function Handle: Menggunakan Anonymous Function

Menggunakan Anonymous dapat mempermudah membuat imported function yang dapat


diubah-ubah dengan lebih mudah. Kita cukup mendefinisikan anonymous function kemudian
memasukkan nama anonymous function sebagai variabel input function utama.

Baca Juga: Membuat dan Memanggil Anonymous dan Inline Function pada MATLAB

Misalkan kita mempunyai fungsi matematika yang kita sebut logaritma

f(x)=cos x² + sin x

Sehingga dapat kita plot fungsi tersebut dengan mendefinisikan anonymous function terlebih
dahulu

224
1>> logaritma= @(x) cos(x).^2+sin(x)

3logaritma =

5@(x)cos(x).^2+sin(x)

Kemudian untuk melakukan plot fungsi tersebut pada interval [-2,8]. Dapat diilustrasikan
sebagai berikut dengan memanggil function function melalui command window.

1>> grafik(logaritma,-2,8)

225
Menggunakan Anonymous Function Function

3. Menggunakan Syntax feval

Syntax feval adalah syntax yang merupakan kependekan dari “function evaluate”, digunakan
untuk melakukan eksekusi function baik bulit-in maupun user define function dengan input
argumen terdefinisi. Berikut sistematika syntax feval.

variabel_name = feval( ‘function‘, argumen_value)

o varibel_name adalah nama varibel yang mengeksekusi perintah feval


o function ditulis dalam tanda petik misalkan fungsi cos menjadi ‘cos’
o argumen_value adalah input pada function dapet berupa variabel maupun nilai
numerikContoh: Misalkan pada function grafik akan kita ubah sehingga dapat menerima feval
command sebagai input imported function menjadi sebagai berikut

226
1 function z = grafik(persamaan,a,b)

2 %variabel input : persamaan,a,b

3 % x membuat rentang 100 titik menggunakan linspace

4 % y memasukkan nilai x pada imported function


% output berupa tulisan dan grafik dari imported function interval a-
5
b
6 x=linspace(a,b,100);

7 % MENERIMA INPUT feval

8 y=feval(persamaan,x);

9 z = 'Grafik di buat!';

10plot(x,y)xlabel('x'), ylabel('y')

o Kemudian akan dibuat grafik fungsi dari built-in function cos dengan interval [1,20]
melalui command window

1>> grafik('cos',1,20)

227
o
Cara menggunakan syntax feval

228
BAB 6 Tutorial Analisis Numerik MATLAB
6.1 Syntax fzero: Menghitung Persamaan Non-Linier
dengan MATLAB
Syntax fzero adalah function yang digunakan untuk menghitung persamaan linier dan persamaan non-
linier MATLAB. Berbeda dengan tutorial sebelumnya mengenai Menyelesaikan Persamaan
Matematika di MATLAB yang menggunakn symbolic math, syntax fzero merupakan syntax
independent yang hanya dapat menghitung persamaan matematika dengan satu variabel.

A. Berikut sistematika penulisan syntax fzero

x = fzero(‘math equation with one variable‘, a)

 x atau nama adalah nama variabel yang dijadikan solusi dari persamaan matematika yang ditulis.
 fzero adalah syntax built-in function untuk mengekseskusi persamaan matematika satu variabel.
 math equation ditulis dalam tanda petik dan dalam satu variabel.
 fzero mencari solusi penyelesaian untuk nol fungsi yang didefinisikan. Jika solusi yang dicari tidak ada,
maka output berupa NaN.
 a adalah nilai x dimana f(x)=0 dengan x mendekati a.

B. Contoh Penggunaan fzero pada fungsi non-linier

Diketahui sebuah fungsi kuadrat adalah sebagai berikut dan akan dicari penyelesaian dari persamaan
berikut,

f(x) = x² – 11

Penyelesaian:

Dapat kita ketahui, bentuk grafik dari fungsi di atas dengan melakukan eksekusi syntax berikut melalui
command window,

1fplot('x^2-11',[-7 7])

229
Grafik fungsi persamaan non-linier MATLAB

sehingga terlihat fungsi non-linier tersebut mempunyai 2 solusi yang masing-masing mendekati x = 4
dan x = -4. Kemudian digunakan rumus fzero untuk mencari masing-masing solusi tersebut,

Solusi mendekati 4, a = 4

1>> fzero('x^2-11',4)

3ans =

53.3166

Solusi mendekati -4, a = -4

1>> fzero('x^2-11',-4)

230
3ans =

5-3.3166

Sehingga solusi persamaan diatas adalah x = 3.3166 dan x = -3.3.166

Anda dapat mencoba syntax tersebut terhadap fungsi non-linier lainnya.

6.2 Mencari Nilai Minimum Maximum Fungsi Pada


MATLAB
Syntax fminbnd adalah built-in function yang digunakan untuk mencari nilai minimum pada
MATLAB untuk suatu fungsi. Syntax ini juga dapat gunakan untuk mencari nilai maximum MATLAB
dengan mengalikan fungsi dengan -1. Fundamental syntax fminbnd adalah function dari ilmu kalkulus
untuk mencari maksimum lokal dan minimum lokal suatu fungsi di interval a ≤ x ≤ b. Berikut
formulasi dari syntax fminbnd,

[tmin ymin]=fminbnd(‘math expression‘,a,b)

 tmin adalah nama variabel yang digunakan untuk x_minimum dari fungsi matematika.
 ymin adalah nama variabel yang digunakan untuk titik minimum f(x_minimum)
 fminbnd adalah syntax yang mendeklarasikan function untuk mencari nilai minimum fungsi.
 math expression adalah fungsi matematika yang ditulis dalam format string atau di dalam tanda petik.
 a,b adalah rentang interval yang mengasosiasikan fungsi/math expression.

A. Contoh Mencari Nilai Maximum di MATLAB

Diketahui fungsi f(x) berikut dengan rentang [-3 7],

f(x)=x³ – 12x²

Sehingga dapat diketahui plot grafik tersebut, dengan melakukan eksekusi syntax berikut

1>> fplot('x.^3-12*x.^2',[-3 12]), xlabel ('x'), ylabel('y')

231
Grafik fungsi minimum maksimum MATLAB

sehingga untuk mencari nilai minimum sebagai x_minimum dan y_minimum dengan menggunakan
syntax berikut,

1>> [x min]=fminbnd('x.^3-12*x.^2',-3,7)

3x =

56.9999

7min =

9-244.9987

232
Mencari nilai minimum fungsi pada MATLAB

Sehingga nilai minimum fungsi diatas adalah -244.9987 pada titik 6.9999

B. Contoh Mencari Nilai Maximum di MATLAB

Untuk mencari nilai maksimum, anda tinggal mengalikan dengan -1, sehingga diperoleh syntax berikut,

1>> [x max]=fminbnd('-(x.^3-12*x.^2)',-3,7)

3x =

50.00

7max =

90.00

233
Sehingga nilai maksimum fungsi diatas adalah 0 di titik x = 0.

6.3 Numerical Integration: Menyelesaikan Integral


dengan MATLAB
Fungsi numerical integration adalah built-in functions untuk menyelesaikan Integral dengan
MATLAB berdasarkan interval [a b] atau integral tentu yaitu quad, quadl, dan trapz. Integral adalah
bagian dari ilmu matematika yang aplikasinya banyak digunakan dalam ilmu terapan. Berdasarkan
definisi rumus integral dapat ilustrasikan sebagai berikut,

fungsi f(x) adalah fungsi yang diintegral terhadap variabel x dan a,b adalah limit dari fungsi integral.
Grafik fungsi integral dapat diilustrasikan sebagai berikut,

234
Dengan q adalah daerah penyelesaian dari integral f(x).

A. Menyelesaikan Integral dengan Syntax quad

Syntax quad adalah function yang digunakan untuk menyelesaikan integral atau quadrature dengan
menggunakan metode simpson dalam analisis numerik. Metode simpson merupakan metode yang
umum digunakan dalam perhitungan komputasi integral. Berikut sistematika syntax quad,

q = quad(function,a,b)

 Syntax quad ditulis seperti ilustrasi di atas.


 q/variable_name adalah nama variabel yang memuat hasil dari perhitungan integral menggunakan
syntax quad.
 function dapat dideklarasikan dengan,
o Didefiniskan terlebih dahulu, sehingga yang ditulis adalah nama variabel yang memuat
function/fungsi yang diintegralkan.
o Langsung menuliskannya pada syntax quad dalam format string dengan tanda ‘petik’
 a adalah batas bawah dan b adalah batas atas dari integral yang dihitung.

Contoh:

Akan dihitung integral dari

Penyelesaian Metode 1:

Ini melakukan eksekusi dengan langsung menuliskan fungsi pada syntax quad.

1>> hasil = quad('x.*exp(0.25)',0,7)

3hasil =

531.4586

235
Penyelesaian Metode 2:

Buatlah function file yang mendefinisikan fungsi matematika di atas. Misalkan nama fungsi tersebut
‘fungsi’.

1function y = fungsi(x)

2y = x.*exp(0.25);

Setelah itu anda dapat memanggil user defined function yang anda buat dengan menggunakan karakter
‘@’ pada syntax quad. Sebagai berikut,

1>> hasil = quad(@fungsi,0,7)

3hasil =

531.4586

236
Sehingga dapat diketahui hasil integral di atas menggunakan metode simpson adalah 31.4586

B. Menyelesaikan Integral dengan Syntax quadl

Syntax quadl adalah function yang digunakan untuk menghitung integral dengan metode Lobatto
dalam analisis numerik. Metode ini untuk beberapa kasus numerik, mempunyai tingkat akurasi dan
kehalusan grafik yang lebih tinggi dari metode yang digunakan syntax quad. Sistematika penulisan
syntax quadl sama dengan syntax quad hanya saja dengan penambahan huruf kecil ‘L’.

q = quad(function,a,b)

Pada integral di atas dapat diselesaikan dengan syntax ini, sebagai berikut.

1>> hasil = quadl('x.*exp(0.25)',0,7)

3hasil =

531.4586

237
Begitu juga dengan metode 2.

C. Aproksimasi Integral dengan Syntax trapz

Syntax trapz adalah function yang digunakan untuk menghitung aproksimasi integral berdasarkan titik
data berupa vektor dengan menggunakan metode trapezoidal. Berikut sistematika penulisan syntax
trapz,

p = trapz(x,y)

 Analisis trapz menggunakan fundamental integral riemann.


 vektor x adalah titik domain pada sumbu x.
 vektor y adalah titik kodomain pada sumbu y.

Contoh:

Akan dihitung integral dari f(x)=x² dengan titik [1,5]

sehingga dapat diperoleh dengan mendefinisikan nilai x dan y

1 >> x = [1:1:5]

3 x =

5 1 2 3 4 5

7 >> y = x.^2

8
y =
9

238
10

111 4 9 16 25

12

13>> trapz(x,y)

14
ans =
15

16
42
17

Sehingga diperoleh aproksimasi nilai integral adalah 42, dimana nilai eksaknya 41.3333

239
6.4 Symbolic Math Toolbox: Fungsi sym syms dan
symvar Pada MATLAB
Symbolic Math Toolbox adalah toolbox standar yang terinstall pada MATLAB, berisi function untuk
melakukan symbolic operation. Berbeda dengan tutorial-tutorial sebelumnya yang menggunakan
fundamental bahasa pemrograman rendah dengan hasil akhir berupa nilai numerik. Symbolic Math
Toolbox memungkinkan untuk melakukan eksekusi matematika dengan hasil akhir dalam bentuk
aljabar. Dalam penerepan Symbolic Math Toolbox, digunakan fungsi symbolic pada MATLAB.
Syntax utama dari Symbolic Math Toolbox yaitu fungsi sym pada MATLAB.

Fungsi symbolic adalah syntax yang digunakan untuk mendeklarasikan symbolic object dan symbolic
expression. Symbolic object adalah objek yang dapat berupa angka numerik atau variabel yang tidak
mempunyai nilai numerik. Symbolic expression merupakan formula matematika pada MATLAB yang
memuat symbolic object.

A. Cara Membuat Symbolic Object

Symbolic object dapat berupa angka numerik atau variabel. Terdapat 2 cara untuk membuat symbolic
object yaitu menggunakan syntax sym dan syms

Menggunakan syntax sym

Berikut sistematika syntax sym untuk membuat symbolic object pada MATLAB,

object_name = sym(value)

 object_name adalah nama objek yang akan disimpan dalam memory oleh MATLAB.
 Syntax sym dideklarasikan sebagai fungsi pada object.
 value dapat berupa nilai numerik (tanpa tanda petik) atau variabel (dengan tanda ‘petik’).

1. Membuat Object Numerik

Misalkan dibuat object numerik bernama x dengan nilai numerik 3, dapat digunakan syntax
berikut,

1x = sym(3)

240
Terlihat perbedaan antara objek dan variabel yang dapat dilihat melalui workspace.

2. Membuat Object Variable

Misalkan dibuat object yang bernama x dengan nilai variabel y, dapat digunakan syntax berikut,

1x = sym('y')

241
Terlihat nilai objeklah yang digunakan untuk eksekusi perintah pada MATLAB.

Menggunakan syntax syms

Syntax syms adalah fungsi symbolic yang sering digunakan, karena syntax ini lebih sederhana dan
penggunaannya lebih fokus untuk membuat objek berjenis variabel. Berikut sistematika penulisan
syntax sym,

syms variable1 variable2 … variable3

Pada syntax syms hasil eksekusi memberikan output nama object dan variabel yang sama. Berikut
contoh penggunaannya,

Misalkan akan dibuat objek berjenis symbolic variable x,y dan z

1syms x y z

242
Terlihat 3 objek dibuat menggunakan syntax syms pada workspace.

C. Cara Membuat Symbolic Expression

Terdapat 2 cara yang dapat digunakan untuk membuat symbolic expression. Misalkan akan dibuat
symbolic expression dari,

f(x) = 3x² + 6y + 12z

1. Definisi langsung

1>> syms x y z

2>> f=3*x^2+6*y+12*z

243
2.
3. Menggunakan syntax sym

1f=sym('3*x^2+6*y+12*z')

4.

244
C. Mencari Symbolic Variable di Object Expression

Syntax symvar adalah syntax yang digunakan untuk mencari symbolic variable pada suatu object
expression. Berikut sistematika penulisan syntax symvar

symvar(object_name) atau symvar(object_name,n)

 symvar adalah syntax untuk memanggil function yang dapat mencari symbolic variable di suatu object
expression.
 object_name adalah nama object expression yang akan dieksekusi
 n adalah banyaknya variabel yang akan dicari

Contoh:

Akan dicari symbolic variabel dari fungsi f(x) di atas. Dapat digunakan syntax berikut,

Semua variabel

1>> symvar(f)

3ans =

5[ x, y, z]

Hanya 2 variabel

1>> symvar(f,2)

3ans =

5[ x, y]

Dapat diilustrasikan sebagai berikut,

245
6.5 Symbolic Integration: Penyelesaian Integral
dengan MATLAB
Fungsi symbolic integration adalah penerapan fungsi symbolic untuk penyelesaian integral dengan
MATLAB terhadap limit tak terdefinisi (integral tak tentu/indefinite integral) dan definite integral
menggunakan limit variabel maupun numerik. Symbolic integration dapat dilakukan menggunakan
syntax int pada MATLAB.

A. Penyelesaian Integral Tak Tentu

Untuk menyelesaikan integral tak tentu dapat dilakukan dengan menggunakan sistematika penulisan
syntax int berikut,

int(F) atau int(F,int_var)

 Sebelum menggunakan fungsi int, terlebih dahulu didefinisikan symbolic object untuk melakukan
eksekusi.
 Syntax int dideklarasikan untuk melakukan penyelesaian integral dengan MATLAB.
 F adalah fungsi metematika yang diintegralkan berupa symbolic expression.

246
 int_var adalah argumen yang bersifat opsional. Apabila int_var didefinisikan maka syntax akan
mengintegralkan fungsi terhadap int_var (berupa symbolic object).

Contoh 1:

Selesaikanlah menggunakan MATLAB!

Penyelesaian:

Dapat digunakan syntax int dengan argumen F sebagai formula matematika dalam bentuk
mathematical expression berikut,

1>> syms x

2>> int (2*x^2+3*x+1)

Sehingga diperoleh penyelesaian integral secara aljabar pada gambar di atas.

Contoh 2:

Selesaikanlah menggunakan MATLAB!

Penyelesaian:

Dapat diketahui formula matematika di atas diintegralkan terhadap variabel y, sehingga dapat
digunakan syntax int dengan F sebagai formula matematika dan dilengkapai int_var y berikut,

247
1>> syms x y

2>> int(3*x^3+2*x^2*y^2+3,y)

Sehingga diperoleh penyelesaian integral secara aljabar pada gambar di atas.

B. Penyelesaian Integral Tentu

Untuk menyelesaikan integral tentu menggunakan syntax int dapat digunakan sistematika penulisan
berikut,

int(F,a,b) atau int(S,int_var,a,b)

 Sebelum menggunakan fungsi int, terlebih dahulu didefinisikan symbolic object untuk melakukan
eksekusi.
 Syntax int dideklarasikan untuk melakukan penyelesaian integral dengan MATLAB.
 F adalah fungsi metematika yang diintegralkan berupa symbolic expression.
 a,b adalah limit integral menggunakan variabel atau nilai numerik.
 int_var adalah argumen yang bersifat opsional. Apabila int_var didefinisikan maka syntax akan
mengintegralkan fungsi terhadap int_var (berupa symbolic object)

Contoh 3:

Selesaikanlah menggunakan MATLAB!

Penyelesaian:

248
Dapat digunakan syntax int dengan argumen F sebagai formula matematika dan a,b sama dengan 0,π
sebagai berikut,

1>> syms x

2>> int(x^2+1,0,pi)

Sehingga diperoleh penyelesaian integral secara aljabar pada gambar di atas.

Contoh 4:

Selesaikanlah menggunakan MATLAB!

Penyelesaian:

Dapat diketahui formula matematika di atas diintegralkan terhadap variabel z, sehingga dapat
digunakan syntax int dengan F sebagai formula matematika dilengkapi argumen int_var z terhadap
limit a,b sama dengan 1,3 sebagai berikut,

1>> syms x y z

2>> int(2*x*y*z+3*y*z^2+1,z,1,3)

249
Sehingga diperoleh penyelesaian integral secara aljabar pada gambar di atas.

250

Anda mungkin juga menyukai