Kak Ded Taman Budaya

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

KERANGKA ACUAN KERJA / KAK

( Term Of Reference / TOR )

Pekerjaan Perencanaan
KONSULTAN PERENCANA DED TAMAN BUDAYA BARU DI KAWASAN PERKANTORAN
PEMPROV. KALSEL

Satuan Kerja Perangkat Daerah


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
(BIDANG CIPTA KARYA)

TAHUN ANGGARAN 2018


KERANGKA ACUAN KERJA

KONSULTAN PERENCANA DED TAMAN BUDAYA BARU DI KAWASAN


PERKANTORAN PEMPROV. KALSEL

1. LATAR BELAKANG
Kawasan perkantoran gubernur kalimantan selatan di Banjarbaru sangat potensial
untuk dikembangkan menjadi aset Branding/landmark daerah di Kota Banjarbaru dengan
tetap melestarikan potensi lokal yang ada. Kawasan ini merupakan salah satu kawasan yang
merefleksikan kawasan Perkantoran karena terletak di Komplek Perkantoran Pemprov.
kalsel. Sehingga tak jarang selain aktivitas kepemerintahan, baik di hari biasa maupun hari
libur, pada kawasan ini selalu ramai oleh pengunjung.
Penyusunan detailed engineering design (DED)Taman Budaya Baru Di Kawasan
Perkantoran Pemprov. kalsel tersebut dengan tujuan agar diperoleh gambar kerja, rencana
anggaran biaya dan spesifikasi teknis sebagai tahapan akhir sebelum realisasi
pembangunan. Taman Budaya baru merupakan pelengkap Taman Budaya di kawasan
Perkantoran yang terletak dikawasan Pemprov. Kalsel yang memiliki banyak fungsi, antara
lain sebagai area rekreasi, Pengetahuan, dan Pendidikan untuk mengenal budaya
Kalimantan Selatan. Taman Budaya Baru sendiri tepat terletak pada Komplek Perkantoran
Pemprov. Kalsel di Banjarbaru. Secara umum dapat dipahami bahwa proses penataan
kawasan kantor gubernur Kal-Sel di Banjarbaru merupakan salah satu kontribusi Pemerintah
Provinsi Kalimantan Selatan dalam menambah ketersediaan taman Budaya di Kota
Banjarbaru dan Obyek Wisata baru yang ditawarkan.
Harapannya dari Taman budaya nantiya adalah sebagai tempat Reakreasi dan
Budaya daerah Kota Banjarbaru dan tentunya Kalimantan Selatan yang bisa dijadikan
sebagai pusat komersial, Perdagangan dan tempat rekreasi masyarakat. Dengan demikian,
konsultan sebagai pihak yang dipercaya oleh pengguna jasa Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, akan
melakukan Perencanaan DED Taman Budaya Baru Di Kawasan Perkantoran Pemprov.
Kalsel di Banjarbaru guna terwujudnya suatu Taman yang Komersil, memperkenalkan
budaya daerah dengan mengendepankan terhadap ramah anak, ramah lansia dan ramah
penyandang disabilitas.
Oleh karenanya penyusunan dokumen DED Taman Budaya Baru Di Kawasan
Perkantoran Pemprov Kalsel Di Banjarbaru, selain sebagai pemenuhan aspek legal-formal,
yaitu sebagai produk pengaturan pemanfaatan ruang serta penataan bangunan dan
lingkungan pada kawasan terpilih, juga sebagai dokumen panduan/ pengendali
pembangunan dalam penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan kawasan
terpilih supaya memenuhi kriteria perencanaan tata bangunan dan lingkungan yang
berkelanjutan meliputi: pemenuhan persyaratan tata bangunan dan lingkungan, peningkatan
kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan kualitas lingkungan dan ruang publik,
perwujudan pelindungan lingkungan, serta peningkatan vitalitas ekonomi lingkungan.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Secara umum, pekerjaan Konsultan Perencana DED Taman Budaya Baru Di
Kawasan Perkantoran Pemprov Kalsel Di Banjarbaru susun dengan maksud agar
pemerintah mempunyai pedoman rencana pembangunan Taman Budaya Baru secara
terinci dan teknis berkaitan dengan upaya pengendalian dan tertib pembangunan pada
kawasan tersebut, dalam rangka menumbuhkan citra Taman yang dapat meningkatkan
estetika kawasan itu sendiri. Untuk mencapai hal tersebut, maka dalam proses
perencanaannya diperlukan sentuhan keharmonisan ruang, penataan bangunan,
lansekap/tata hijau, sirkulasi lalu lintas, desain geometris jalan, tipe dan arsitektur bangunan
dan Jaringan Utilitas Kawasan Perkantoran.
Tujuan pekerjaan Konsultan Perencana DED Taman Budaya Baru yaitu menyusun
dokumen DED dilengkapi dengan elemen-elemennya yaitu path (Jalur), edge (tepian),
district (kawasan), node (simpul) dan landmark (tengeran) dengan mengkombinasikan
pendekatan-pendekatan perancangan kota (urban design) dan memperhatikan
kaidah/norma-norma sosio kultural setempat,
Sasaran pekerjaan Konsultan Perencana DED Taman Budaya Baru adalah
tersusunnya:
1. Analisa terhadap Konsep Gedung dan Masterplan Sebagai Kawasan Budaya dan
Komersial
2. Gambar Arsitektural Gedung dan Masterplan Kawasan Budaya dan Komersial
3. Gambar Detail Gedung dan Masterplan Kawasan Budaya dan Komersial
4. Rencana Anggaran Biaya Gedung dan Masterplan Kawasan Budaya dan Komersial
5. Rencana Kerja dan Syarat Pelaksanaan/ Spesifikasi teknis
6. Animasi 3 Dimensi.
3. SUMBER PENDANAAN
Sumber dana untuk pekerjaan Konsultan Perencana DED Taman Budaya Baru Di
Kawasan Perkantoran Pemprov Kalsel Di Banjarbaru berasal dari DPA – APBD Provinsi
Kalimantan Selatan, Tahun Anggaran 2018 dengan pagu anggaran sebesar Rp
389.953.000,- Terbilang (Tiga Ratus Delapan Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Lima
Puluh Tiga Ribu Rupiah) termasuk PPN.

4. NAMA DAN ORGANISASI SATUAN KERJA


Dalam pekerjaan Konsultan Perencana DED Taman Budaya Baru Di Kawasan
Perkantoran Pemprov Kalsel Di Banjarbaru, sebagai :
a. Penanggung Jawab Anggaran kegiatan selaku Pengguna Anggaran pada unit SKPD
adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan
Selatan, selanjutnya penanggung jawab pelaksanaannya dilaksanakan oleh Kuasa
Pengguna Anggaran ;
b. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) adalah pejabat struktural pada Instansi Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan Bidang Cipta Karya
yang bertanggung jawab terhadap kegiatan tersebut ;
c. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan adalah pejabat teknis pelaksanaan dan operasional
pekerjaan di lapangan yang melaporkan kepada Kuasa Pengguna Anggaran, Surat
Penunjukan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan di terbitkan oleh Pengguna Anggaran
sebagai kapasitasnya sebagai kepala satuan kerja instansi pada unit kerja dimaksud.

5. STANDAR TEKNIS
a. Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana harus memperhatikan kriteria
umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu :
1) Persyaratan Peruntukan dan Intensitas
a) Menganalasi terhadap peruntukkan dan segi nilai jual terhadap nilai keutungan yang
di dapat dari pembangunan tersebut
b) Menjamin bangunan gedung didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata
bangunan yang ditetapkan di daerah yang bersangkutan.
c) Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai fungsinya.
d) Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
e) Sesuai dengan prinsip-prinsip anggaran belanja negara/daerah:
(1) Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai kebutuhan teknis yang disyaratkan.
(2) Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana program/kegiatan serta fungsi.
(3).Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan
memperhatikan kemampuan/potensi nasional, maka dalam perencanaan
pembangunan gedung ini konsultan perencana dapat menterjemahkannya
kedalam tugas perencanaan ini.
2) Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan
a) Menjamin terwujudnya bangunan gedung didirikan berdasarkan karekteristik
lingkungan, ketentuan wujud bangunan dan budaya daerah, sehingga seimbang,
serasi dan selaras dengan lingkungannya.
b) Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan keseimbangan dan
keselarasan bangunan terhadap lingkungannya.
c) Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
d) Menjamin terhadap peruntukkan lahan untuk Pembangunan Taman Budaya Baru
Di Kawasan Perkantoran Pemprov Kalsel Di Banjarbaru.
3) Persyaratan Struktur Bangunan
a) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban yang
timbul akibat penggunaan sesuai fungsinya, akibat perilaku alam dan akibat perilaku
manusia.
b) Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang
disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan .
c) Menjamin kepentinggan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang
disebabkan oleh perilaku struktur.
d) Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan
kegagalan struktur.
4) Persyaratan Ketahanan terhadap Kebakaran
a) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban yang
timbul akibat akibat perilaku alam dan manusia.
b) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa sehingga
mampu secara structural stabil selama kebakaran, sehingga; (1) Cukup waktu bagi
penghuni melakukan evakuasi secara aman.
(1) Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi untuk
memadamkan api.
(2) Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.
5) Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar
a) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai akses yang layak aman
dan nyaman ke dalam bangunan dan fasilitas serta layanan di dalamnya.
b) Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari kesakitan atau luka saat
evakuasi pada keadaan darurat.
c)Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat, khususnya untuk
bangunan fasilitas umum dan sosial.
6) Persyaratan Transportasi dalam Gedung
a) Menjamin tersedianya sarana transportasi yang layak, aman dan nyaman di dalam
bangunan gedung.
b) Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat, khususnya untuk
bangunan fasilitas umum.
7) Persyaratan Pencahayaan Darurat, tanda arah keluar, dan sistem peringatan bahaya :
a) Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif di dalam bangunan gedung
apabila terjadi keadaan darurat.
b) Menjamin penghuni melakukan evakuasi secara mudah dan aman apabila terjadi
keadaan darurat.
8) Persyaratan Instalasi listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi :
a) Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
b) Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya dari bahaya
akibat petir.
c) Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai fungsinya.
9) Persyaratan Instalasi gas :
a) Menjamin terpasangnya instalasi gas secara aman dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan didalam bangunan gedung sesuai fungsinya .
b) Menjamin terpenuhinya pemakaian gas yang aman dan cukup.
c) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan gas secara baik.
10) Persyaratan Sanitasi Bangunan dan Lingkungan :
a) Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan pada bangunan gedung dan lingkungan sesuai
fungsinya.
b) Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan kenyamanan bagi
penghuni bangunan dan lingkungan.
c) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi secara baik.
11) Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara :
a) Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alami maupun buatan
dalam menunjang terselenggaranya satuan kerja dalam bangunan gedung sesuai
fungsinya
b) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata udara secara baik.
12) Persyaratan Pencahayaan :
a) Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami maupun
buatan dalam menunjang terselenggaranya satuan kerja dalam bangunan gedung
sesuai fungsinya
b) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan pencahayaan secara
baik.
13) Persyaratan Kebisingan dan Getaran :
a) Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan suara dan getaran
yang tidak diinginkan.
b) Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau satuan kerja yang
menimbulkan dampak negaatif suara dan getaran perlu melakukan upaya
pengendalian pencemaran dan atau mencegah pengrusakan lingkungan

b. Kriteria Teknis
Persyaratan teknis bangunan gedung negara / daerah harus tertuang secara lengkap dan
jelas pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dalam dokumen perencanaan, yang
secara garis besar harus memperhatikan persyaratan- persyaratan sebagai berikut :

1) Persyaratan Tata Bangunan dan lingkungan :


Persyaratan RTBL meliputi persyaratan peruntukan lokasi dan intensitas bangunan
gedung, arsitektur bangunan gedung, dan persyaratan pengendalian dampak
lingkungan sesuai dengan yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh Kuasa
Pengguna Anggaran.
2) Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan :
Persyaratan arsitektur dan lingkungan dengan menjamin terwujudnya bangunan gedung
yang didirikan berdasarkan karakteristik lingkungan, ketentuan wujud bangunan, dan
budaya daerah, sehingga seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya (fisik,
sosial dan budaya), terwujudnya tata ruang hijau yang memberikan kesimbangan dan
keserasian bangunan terhadap lingkungannya, serta menjamin bangunan gedung
dibangun dan dimanfaatkan dengana tidak menimbulkan dampak negatif bagi
lingkungan.
3) Persyaratan Struktur Bangunan
Struktur bangunan gedung harus memenuhi persyaratan keselamatan (safety) dan
kelayanan (serviceability) serta standar SNI konstruksi bangunan gedung, yang
dibuktikan dengan analisis struktur sesuai ketentuan. Spesifikasi teknis bangunan
gedung berupa struktur pondasi, struktur lantai, strukur kolom, struktur lantai, struktur
beton pracetak, basemen harus memenuhi ketentuan persyaratan teknis struktur
bangunan yang berlaku.
4) Persyaratan Bahan Bangunan
Bahan bangunan untuk bangunan gedung harus memenuhi standar SNI yang
disyaratkan, diupayakan menggunakan bahan bangunan setempat / produksi dalam
negeri, termasuk bahan bangunan sebagai bagian dari komponen bangunan system
fabrikasi. Bahan bangunan untuk bahan penutup lantai, bahan dinding, bahan
langitlangit, bahan penutup atap, bahan kosen/daun pintu/jendela, bahan struktur harus
memenuhi persyaratan teknis bangunan gedung.
5) Persyaratan Utilitas Bangunan
Utilitas yang bertersedia di luar dan di dalam bangunan gedung harus memenuhi standar
SNI yang dipersyaratkan. Spesifikasi teknis utilitas bangunan Gedung Negara yang
harus memenuhi ketentuan tersebut meliputi : utilitas air minum, utilitas pembuangan air
kotor, utilitas pembuangan limbah, pembuangan sampah, saluran air hujan, sarana
pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran, utilitas instalasi listrik,
penerangan dan pencahayaan, penghawaan dan pengkondisian udara, sarana
transportasi dalam bangunan gedung, sarana komunikasi, system penangkal petir,
instalasi gas, kebisingan dan getaran, aksebilitas dan fasilitas bagi penyandang cacat
yang berkebutuhan khusus.

6) persyaratan Sarana Penyelamatan


Setiap bangunan gedung harus dilengkapi dengan sarana penyelamatan dari bencana
atau keadaan darurat, serta harus memenuhi persyaratan standar sarana penyelamatan
bangunan sesuai standar SNI yang dipersyaratkan. Spesifikasi teknis sarana
penyelamatan bangunan yang harus memenuhi persyaratan teknis tersebut seperti :
tangga darurat, pintu darurat, pencahayaan darurat,dan tanda penunjuk arah EXIT,
koridor / selasar, Sistem peringatan bahaya, dan fasilitas penyelamatan yang harus
disediakan.

c. Kriteria Khusus

Selain kriteria umum bangunan tersebut mencakup juga kriteria khusus yang dimaksudkan
untuk memberikan syarat-syarat khusus, spesifik berkaitan dengan bangunan gedung yang
akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan, maupun segi teknis lainnya,
misalnya : dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan atau, kesatuan
perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada di sekitar, seperti dalam rangka
implementasi penataan bangunan dan lingkungan. Juga termasuk krtiteria khusus yaitu
berupoa solusi dan batasan-batasan kontekstual seperti faktor sosial budaya setempat,
geografi, topografi klimatologi dan sebagainya yang harus direspons oleh konsultan
perencana .

6. LOKASI PEKERJAAN
Kawasan perencanaan berada pada Perkantoran Gubernur Kalimantan Selatan di Banjarbaru,
dengan rincian lokasi site menyesuaikan hasil Pekerjaan Perencanaan Masterplan Kawasan
Perkantoran

7. METODOLOGI PELAKSANAAN KEGIATAN


a. Uraian Tugas Pekerjaan Perencanaan Teknis
1) Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan yang
(termasuk melakukan pengukuran terhadap site, penyelidikan tanah), membuat
interpretasi secara garis besar terhadap KAK, dan konsultasi dengan pemerintah
daerah setempat mengenai peraturan daerah/ perijinan bangunan.
2) Penyusunan Pra Rencana/konsepsi desain, termasuk program bangunan dan
lingkungan serta didetailkan ke dalam program ruang setiap bangunan yang
direncanakan serta rencana tapak, prarencana bangunan termasuk program dan
konsep ruang, perkiraan biaya, dan mengurus perijinan sampai mendapatkan
keterangan rencana kota, keterangan persyaratan bangunan dan lingkungan, dan
IMB Pendahuluan dari Pemerintahan Daerah Setempat.
3) Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :
i. Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi yang mudah
dimengerti oleh pemberi tugas.
ii. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya, soil test dan
perencanaan pondasi.
iii. Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya, meliputi
system tata udara, tata cahaya, tata listrik, termasuk genset, plumbing, air
bersih, system pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran,
pencegahan rayab dll.
iv. Membuat garis besar sppesifikasi teknis yang menjelaskan jenis, tipe dan
karakteristik material/bahan yang digunakan.
v. Perkiraan Anggaran Biaya
4) Penyusunan Rencana Detail antara lain membuat :
i. Gambar-gambar pelaksanaan detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas
dan detail landscape yang sesuai dengan gambar rencana yang telah
disetujuiRencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS/spesifikasi)
ii. Rencana Anggaran Biaya (RAB/Estimasi biaya)
iii. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan
konstruksi. (BQ/Bill of Quantity).
iv. Perhitungan struktur konstruksi
v. Laporan Akhir Perencanaan meliputi laporan penyelenggaraan
perencanaan teknis secara lengkap digandakan sebanyak 5 (lima)
eksemplar.
5) Mengadakan persiapan pelelangan konstruksi, seperti membantu Kuasa Pengguna
Anggaran di dalam menyusun dokumen pelelangan dan membantu panitia
pelelangan menyusun program dan pelaksanaan pelelangan konstruksi.
6) Membantu panitia pelelangan konstruksi pada waktu penjelasan pekerjaan,
termasuk menyusun Berita Acara penjelasan pekerjaan, evaluasi penawaran,
menyusun kembali dokumen pelelangan, dan melaksanakan tugas-tugas yang
sama apabila terjadi lelang ulang.
7) Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik dan dengan
melaksanakan kegiatan seperti :
i. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila
ada perubahan.
ii. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan perencanaan yang
timbul selama masa pelaksanaan konstruksi
iii. Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang
penggunaan bahan.
iv. Membuat Laporan Akhir Pengawasan Berkala.
8) Menyusun buku petunjuk penggunaan peralatan bangunan dan perawatannya
termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikal-
elektrikal bangunan bila ada dan diperlukan.
b. Program Kerja
1) Sebelum melaksanakan pekerjaan Perencanaan Teknis, Konsultan Perencana
harus segera menyusun program kerja minimal mepiliti :
i. Program kerja berupa jadwal kegiatan secara terperinci, baik jadwal induk
(Master Schedule) maupun jadwal terinci.
ii. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin, keahlian dan jumlahnya),
iii. Tenaga-tenaga yang diusulkan Konsultan Perencana harus mendapat
persetujuan dari Kuasa Pengguna Anggaran.
iv. Uraian konsepsi penanganan pekerjaan Konsultan Perencana.
2) Setelah keempat hal diatas mendapat persetujuan dari Kuasa Pengguna Anggaran
maka hal ini akan menjadi pedoman penugasan pekerjaan perencanaan bagi
Konsultan Perencana
3) Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Kuasa
Pengguna Anggaran, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan
Perencana di hadapan Pengguna Jasa.

8. TAHAPAN PELAKSANAAN
Tahapan pelaksanaan penyusunan DED Taman Budaya Baru yang harus dilakukan
adalah :
a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahapan awal yang dilakukan oleh konsultan. Pada tahap
ini, konsultan mempersiapkan intrumen-instrumen yang diperlukan untuk kegiatan
survey lapangan, peta maupun referensi-referensi yang terkait dengan kondisi lahan dan
pengembangan kawasan, menkaji nilai ekonomi serta melakukan koordinasi dengan
pihak pemberi pekerjaan. Dalam penyusunan Laporan Pendahuluan menyiapkan
konsep/kerangka dasar pemikiran penyusunan yang akan dilakukan dalam pelaksanaan
penyusunan. Terdiri dari pemahaman studi, penetapan metodologi, pentahapan
kegiatan, jadwal pelaksanaan dan mobilisasi tenaga.
b. Tahap Kegiatan Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan mekanisme survai, yang terdiri dari :
1) Survai Lapangan
Survey lapangan dilakukan untuk memperoleh data dan informasi mengenai
keadaan, situasi dan permasalahan langsung kawasan perencanaan, yang meliputi
:
a) Batas-batas lahan penguasaan kawasan perencanaan
b) Kondisi fisik lahan
c) Identifikasi fasilitas yang sudah ada
d) Informasi tentang pencapaian di lokasi perencanaan
e) Idintifikasi terhadap guna dan tata letak lahan
f) Identifikasi terhadap nilai ekonomi dan komersial gedung
2) Survey Data Intansional
Survey instansional dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi yang tidak
bisa didapatkan di lapangan. Beberapa jenis informasi yang dibutuhkan diharapkan
didapat pada instansi tersebut (dengan dasar relevansi antara data dan informasi
tersebut dengan tugas dan fungsi instansi termaksud); yang menyangkut antara lain
:
a) Informasi tentang kepemilikan/ aset tanah.
b) Informasi tentang rencana tata ruang dan regulasi intensitas bangunan (KDB,
GSB, GSS, KDH, dll) di kota banjarmasin.
c) Informasi tentang jenis kegiatan perkantoran pemerintah yang masih
berlangsung di kawasan nol kilometer.
d) Informasi tentang rencana kepariwisataan di Kota Banjarmasin.
3) Informasi Masyarakat
Selain dilakukan survey lapangan dan instansional, dalam kegiatan tugu pal nol juga
dilakukan penjaringan aspirasi masyarakat dengan melakukan
interview/wawancara langsung dengan pihak terkait, pengguna fasilitas dan
masyarakat secara umum terkait dengan nilai komersial dan ekonomis gedung itu
nantinya. Sedangkan pengolahan data merupakan proses inventarisasi dan
elaborasi data dengan cara :
a) Mentabulasi dan mensistematiskan data berupa fakta dan informasi sesuai
keperluan sehingga mudah dibaca dan dimengerti serta siap untuk dianalisa.
b) Membuat sketsa atau peta yang menggambarkan kondisi kawasan nol
kilometer.
c) Data dan informasi tersebut akan disusun sesuai denga pokok bahasannya.
c. Tahap Kegiatan Analisa dan Rencana
1) Kegiatan Analisa
Dari data yang dihasilkan, selanjutnya akan dianalisa yang meliputi:
a) Analisa kesesuaian dengan kebijakan penataan ruang
b) Analisa persyaratan fasilitas gedung
c) Analisa rencana site dan hasil sayembara
d) Analisa fasade bangunan
e) Analisa kesesuaian lingkungan
f) Analisa kebutuhan ruang dan pengembangan lahan
g) Analisa tata letak/komposisi massa bangunan
h) Analisa sirkulasi kendaraan umum dan pribadi
i) Analsa system perparkiran
j) Analisa ruang luar/lansekap
k) Analisa pedestrian
l) Analisa infrastruktur kawasan
m) Analisa terhadap nilai ekonomi dan komersial
2) Kegiatan Rencana
Selanjutnya hasil dari analisa tersebut ditetapkan menjadi rencana yang merupakan
hasil dari rangkaian kegiatan penyusunan secara keseluruhan. Substansi rencana
tersebut meliputi antara lain :
a) Renana Kebutuhan Ruang
b) Rencana Komposisi Ruang
c) Rencana Komposisi Massa Bangunan
d) Rencana Sirkulasi Kendaraan Umum dan Pribadi.
e) Rencana Pedestrian
f) Rencana Fasade Bangunan
g) Gambar Perencanaan (Site Plan dan Desain Konseptual Bangunan)
h) Rencana Infrastruktur Kawasan Perkantoran
i) Rencana Program Kegiatan
d. Tahap Kegiatan Diskusi/Asistensi
Dengan diskusi ini diharapkan :
1) Pihak pelaksana pekerjaan/pemberi pekerjaan mendapatkan masukan berbagai
informasi/data yang belum tercakup dalam tahapan/proses kegiatan sebelumnya.
2) Pihak pelaksana pekerjaan/pemberi pekerjaan mendapatkan koreksi guna
perbaikan kualitas dan kuantitas data yang telah didapat sebelumnya, serta usulan
rencana.
3) Dilakukan pada setiap tahapan penyusunan laporan.

9. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN

Jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini ditetapkan selama 2,5
(Dua Setengah) bulan atau 75 (Tujuh Puluh Lima) hari kalender.

10. PELAPORAN
PENTAHAPAN DAN MUATAN LAPORAN
Laporan disusun secara rinci meliputi proses keseluruhan mulai dari pembuatan rencana
kerja sampai dengan penyampaian Laporan Akhir, yang mencakup :
a. Laporan Pendahuluan, Laporan Antara dan Laporan Akhir, masing-masing
sebanyak 5 buku disajikan dalam ukuran A4
Materi laporan pendahuluan mencakup :
 Pemahaman dan tanggapan terhadap kerangka acuan kerja
 Rencana pencapaian sasaran, mencakup jadwal kerja, target/ sasaran, alokasi
tenaga ahli dan sebagainya
 Metodologi dan pendekatan pelaksanaan, termasuk pembuatan kuesioner,
metode pengumpulan, pengolahan, dan analisis data, termasuk kajian
kepustakaan dan kajian teroritis.

Materi laporan Antara mencakup :


 Pemahaman terhadap perencanaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan
keinginan dalam KAK
 Rencana sasaran, mencakup jadwal kerja, target/ sasaran, terhadap hasil
kegiatan perencanaan
 Metodologi dan pendekatan pelaksanaan, termasuk pembuatan kuesioner,
metode pengumpulan, pengolahan, dan analisis data, termasuk kajian
kepustakaan dan kajian teroritis.

Materi laporan Akhir mencakup :


 Hasil dari sasaran, mencakup jadwal kerja, target/ sasaran, terhadap hasil
kegiatan perencanaan
 Hasil dari Metodologi dan pendekatan pelaksanaan, termasuk pembuatan
kuesioner, metode pengumpulan, pengolahan, dan analisis data, termasuk
kajian kepustakaan dan kajian teroritis
 Metodologi dan pendekatan pelaksanaan, termasuk pembuatan kuesioner,
metode pengumpulan, pengolahan, dan analisis data, termasuk kajian
kepustakaan dan kajian teroritis.

 Hasil berupa gambar dan rencana biaya pelaksanaan Kegiatan DED Taman
Budaya Baru di Kawasan Perkantoran Pemerintah Provinsi Kalsel
b. Album Gambar Kerja, sebanyak 5 buku disajikan dalam ukuran A3
Materi album gambar kerja mancakup gambar detail mengenai :
 Kebijakan, rencana dan program pengembangan tugu nol secara menyeluruh dan
khususnya di kawasan perencanaan
 Data dan informasi kawasan perencanaan berkenaan dengan DED Taman
Budaya baru.
 Analisis data dan perumusan potensi dan masalah serta perumusan
konsep/skenario materi perencanaan.
 Analisis data perencanaan yang terdiri dari perencanaan dengan
mengedepankan aspek Green Building,analisa struktur bangunan, , pola jalan, ,
pola perencanaan air bersih, air kotor/ limbah, listrik, telepon, dan
penanggulangan kebakaran.

c. Album Gambar Arsitektural, sebanyak 5 buku disajikan dalam ukuran A3, berisi:
 Gambar-gambar rencana tapak / blok plan
 Gambar-gambar pra-rencana bangunan
 Gambar persepektif dalam 3 dimensi

d. Rencana Anggaran Biaya, sebanyak 5 Buku


Laporan ini merupakan rincian perhitungan biaya pembangunan Taman Budaya
Baru, berikut backup data perhitungan, analis perhitungan biaya dan harga satuan
upah dan bahan.

e. Rencana Kerja dan Syarat (RKS) atau Spesifikasi Teknis, sebanyak 5 Buku
Laporan ini merupakan detail spesifikasi dan deskripsi petunjuk detail pelaksanaan
pekerjaan Taman Budaya Baru.
f. Flashdisk 16 GB, sebanyak 3 Buah
Merupakan backup data softcopy seluruh produk perencanaan.

g. Video Animasi 3 Dimensi


Membuat visualisasi 3 D Taman Budaya Baru secara lebih detail selama 3-5 menit
dimana dapat mendiskripsikan rencana desain kawasan makam syeh alrsyad Al
Banjari dan animasi bentuk-bentuk bangunan yang ada.
H. Maket
Membuat Maket/ Miniatur 3 D Masterplan Kawasan bangunan dan detail-detail
elemen-elemen yang akan direncanakan pada kawasan tersebut menjelaskan
perletakan rencana kawasan dan bangunan yang akan dibangun. Meja maket Ukuran
1.5 x 1 m bahan acrylic sheet, kaca dengan ketebalan minimal 8 mm, meja finishing
HPL

11. PERSONIL/TENAGA AHLI


Tenaga ahli yang diperlukan untuk pekerjaan iniadalah :

Pengalaman Jumlah
No. Tenaga Ahli Pendidikan
(tahun) Orang Bulan

1. Ahli Perencana Wilayah dan Kota


(Team Leader) S2 7 1

2. Ahli Teknik Arsitek S1 5 1

3. Ahli Teknik LIngkungan S1 5 1

4. Ahli Mekanikal/ Elektrikal S1 5 1

5. Ahli Bangunan Gedung S1 5 1

6 Ahli Lanscape/ T Arsitektur S1 5 1

7 Ahli Cost Estimate S1 5 1


Uraian tugas dari masing-masing tenaga ahli tersebut di atas adalah sebagai berikut:
1) Ahli Perencana Wilayah dan Kota (Team Leader) Memiliki sertifikat ahli utama
Perencana Wilayah dan Kota. Seorang Magister Teknik (S2) 2 Tahun jurusan
Planalogi/ (S1) Palanalogi dengan pengalaman kerja selama 7 (tujuh) tahun yang
sesuai, menunjang, dan terkait dengan pekerjaan yang akan dikerjakan.
2) Ahli Arsitektur Mempunyai sertifikat keahlian madya arsitek. Tenaga ahli yang
disyaratkan adalah Sarjana Teknik Arsitek Strata 1 (S1), mempunyai pengalaman kerja
selama 5 (lima) tahun yang sesuai, menunjang, dan terkait dengan pekerjaan yang
akan dikerjakan.
3) Ahli Teknik Lingkungan Mempunyai sertifikat keahlian Madya Lingkungan. Tenaga
ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Lingkungan Strata 1 (S1), mempunyai
pengalaman kerja selama 5 (lima) tahun yang sesuai, menunjang, dan terkait dengan
pekerjaan yang akan dikerjakan.
4) Ahli Mekanikal/ Elektrikal Mempunyai sertifikat keahlian Teknik Ahli Madya
Mekanikal/ Elektrikal. Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Mesin
Strata 1 (S1), mempunyai pengalaman kerja selama 5 (lima) tahun yang sesuai,
menunjang, dan terkait dengan pekerjaan yang akan dikerjakan.
5) Ahli Cost Estimate Mempunyai sertifikat keahlian Madya Ahli Bangunan Gedung.
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil Strata 1 (S1), mempunyai
pengalaman kerja selama 5 (lima) tahun yang sesuai, menunjang, dan terkait dengan
pekerjaan yang akan dikerjakan.
6) Ahli Landscape Mempunyai sertifikat keahlian Madya Perencanaan Landscape
Arsitektur. Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Arsitektur Strata 1 (S1),
mempunyai pengalaman kerja selama 5 (lima) tahun yang sesuai, menunjang, dan
terkait dengan pekerjaan yang akan dikerjakan.
7) Ahli Bangunan Gedung Mempunyai sertifikat keahlian Madya Bangunan Gedung.
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil Strata 1 (S1), mempunyai
pengalaman kerja selama 5 (lima) tahun yang sesuai, menunjang, dan terkait dengan
pekerjaan yang akan dikerjakan.

Supporting Staff
- Sekretaris
- Surveyor
- Drafter Autocad
- Estimator
12. REFERENSI HUKUM
Dasar Hukum Kegiatan DED Taman Budaya Baru adalah sebagai berikut :
a) Undang Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung

b) Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-


undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.

c) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis


Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.

d) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum


Rancangan Tata Bangunan dan Lingkungan.

e) Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No. 272/HK.105/DRJD/96 tentang


Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir.

13. PENUTUP
1. Setelah KAK ini diterima, maka konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan
yang telah diterima dan mencari bahan masukan <input> yang diperlukan dalam
penyelesaian pekerjaan ini.
2. Berdasarkan bahan – bahan tersebut agar konsultan segera menyusun Program Kerja dan
dibahas bersama dengan Pengguna Anggaran dan atau Tim Teknis yang telah dibentuk.
3. SBU perusahaan yang diperlukan dalam pekerjaan DED Taman Budaya Baru adalah AR
102 Jasa desain arsitektural untuk bangunan dan struktur lainnya,

Banjarbaru, Agustus 2018

Kepala Bidang Cipta Karya


Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi
Kalimantan Selatan
Selaku Kuasa Pengguna Anggaran

ROY RIZALI ANWAR, ST. MT.


Pembina Tingkat I
NIP 19810430 200301 1 006

Anda mungkin juga menyukai