Kak Ded Taman Budaya
Kak Ded Taman Budaya
Kak Ded Taman Budaya
Pekerjaan Perencanaan
KONSULTAN PERENCANA DED TAMAN BUDAYA BARU DI KAWASAN PERKANTORAN
PEMPROV. KALSEL
1. LATAR BELAKANG
Kawasan perkantoran gubernur kalimantan selatan di Banjarbaru sangat potensial
untuk dikembangkan menjadi aset Branding/landmark daerah di Kota Banjarbaru dengan
tetap melestarikan potensi lokal yang ada. Kawasan ini merupakan salah satu kawasan yang
merefleksikan kawasan Perkantoran karena terletak di Komplek Perkantoran Pemprov.
kalsel. Sehingga tak jarang selain aktivitas kepemerintahan, baik di hari biasa maupun hari
libur, pada kawasan ini selalu ramai oleh pengunjung.
Penyusunan detailed engineering design (DED)Taman Budaya Baru Di Kawasan
Perkantoran Pemprov. kalsel tersebut dengan tujuan agar diperoleh gambar kerja, rencana
anggaran biaya dan spesifikasi teknis sebagai tahapan akhir sebelum realisasi
pembangunan. Taman Budaya baru merupakan pelengkap Taman Budaya di kawasan
Perkantoran yang terletak dikawasan Pemprov. Kalsel yang memiliki banyak fungsi, antara
lain sebagai area rekreasi, Pengetahuan, dan Pendidikan untuk mengenal budaya
Kalimantan Selatan. Taman Budaya Baru sendiri tepat terletak pada Komplek Perkantoran
Pemprov. Kalsel di Banjarbaru. Secara umum dapat dipahami bahwa proses penataan
kawasan kantor gubernur Kal-Sel di Banjarbaru merupakan salah satu kontribusi Pemerintah
Provinsi Kalimantan Selatan dalam menambah ketersediaan taman Budaya di Kota
Banjarbaru dan Obyek Wisata baru yang ditawarkan.
Harapannya dari Taman budaya nantiya adalah sebagai tempat Reakreasi dan
Budaya daerah Kota Banjarbaru dan tentunya Kalimantan Selatan yang bisa dijadikan
sebagai pusat komersial, Perdagangan dan tempat rekreasi masyarakat. Dengan demikian,
konsultan sebagai pihak yang dipercaya oleh pengguna jasa Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, akan
melakukan Perencanaan DED Taman Budaya Baru Di Kawasan Perkantoran Pemprov.
Kalsel di Banjarbaru guna terwujudnya suatu Taman yang Komersil, memperkenalkan
budaya daerah dengan mengendepankan terhadap ramah anak, ramah lansia dan ramah
penyandang disabilitas.
Oleh karenanya penyusunan dokumen DED Taman Budaya Baru Di Kawasan
Perkantoran Pemprov Kalsel Di Banjarbaru, selain sebagai pemenuhan aspek legal-formal,
yaitu sebagai produk pengaturan pemanfaatan ruang serta penataan bangunan dan
lingkungan pada kawasan terpilih, juga sebagai dokumen panduan/ pengendali
pembangunan dalam penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan kawasan
terpilih supaya memenuhi kriteria perencanaan tata bangunan dan lingkungan yang
berkelanjutan meliputi: pemenuhan persyaratan tata bangunan dan lingkungan, peningkatan
kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan kualitas lingkungan dan ruang publik,
perwujudan pelindungan lingkungan, serta peningkatan vitalitas ekonomi lingkungan.
5. STANDAR TEKNIS
a. Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana harus memperhatikan kriteria
umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu :
1) Persyaratan Peruntukan dan Intensitas
a) Menganalasi terhadap peruntukkan dan segi nilai jual terhadap nilai keutungan yang
di dapat dari pembangunan tersebut
b) Menjamin bangunan gedung didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata
bangunan yang ditetapkan di daerah yang bersangkutan.
c) Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai fungsinya.
d) Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
e) Sesuai dengan prinsip-prinsip anggaran belanja negara/daerah:
(1) Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai kebutuhan teknis yang disyaratkan.
(2) Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana program/kegiatan serta fungsi.
(3).Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan
memperhatikan kemampuan/potensi nasional, maka dalam perencanaan
pembangunan gedung ini konsultan perencana dapat menterjemahkannya
kedalam tugas perencanaan ini.
2) Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan
a) Menjamin terwujudnya bangunan gedung didirikan berdasarkan karekteristik
lingkungan, ketentuan wujud bangunan dan budaya daerah, sehingga seimbang,
serasi dan selaras dengan lingkungannya.
b) Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan keseimbangan dan
keselarasan bangunan terhadap lingkungannya.
c) Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
d) Menjamin terhadap peruntukkan lahan untuk Pembangunan Taman Budaya Baru
Di Kawasan Perkantoran Pemprov Kalsel Di Banjarbaru.
3) Persyaratan Struktur Bangunan
a) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban yang
timbul akibat penggunaan sesuai fungsinya, akibat perilaku alam dan akibat perilaku
manusia.
b) Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang
disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan .
c) Menjamin kepentinggan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang
disebabkan oleh perilaku struktur.
d) Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan
kegagalan struktur.
4) Persyaratan Ketahanan terhadap Kebakaran
a) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban yang
timbul akibat akibat perilaku alam dan manusia.
b) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa sehingga
mampu secara structural stabil selama kebakaran, sehingga; (1) Cukup waktu bagi
penghuni melakukan evakuasi secara aman.
(1) Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi untuk
memadamkan api.
(2) Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.
5) Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar
a) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai akses yang layak aman
dan nyaman ke dalam bangunan dan fasilitas serta layanan di dalamnya.
b) Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari kesakitan atau luka saat
evakuasi pada keadaan darurat.
c)Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat, khususnya untuk
bangunan fasilitas umum dan sosial.
6) Persyaratan Transportasi dalam Gedung
a) Menjamin tersedianya sarana transportasi yang layak, aman dan nyaman di dalam
bangunan gedung.
b) Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat, khususnya untuk
bangunan fasilitas umum.
7) Persyaratan Pencahayaan Darurat, tanda arah keluar, dan sistem peringatan bahaya :
a) Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif di dalam bangunan gedung
apabila terjadi keadaan darurat.
b) Menjamin penghuni melakukan evakuasi secara mudah dan aman apabila terjadi
keadaan darurat.
8) Persyaratan Instalasi listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi :
a) Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
b) Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya dari bahaya
akibat petir.
c) Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai fungsinya.
9) Persyaratan Instalasi gas :
a) Menjamin terpasangnya instalasi gas secara aman dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan didalam bangunan gedung sesuai fungsinya .
b) Menjamin terpenuhinya pemakaian gas yang aman dan cukup.
c) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan gas secara baik.
10) Persyaratan Sanitasi Bangunan dan Lingkungan :
a) Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan pada bangunan gedung dan lingkungan sesuai
fungsinya.
b) Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan kenyamanan bagi
penghuni bangunan dan lingkungan.
c) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi secara baik.
11) Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara :
a) Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alami maupun buatan
dalam menunjang terselenggaranya satuan kerja dalam bangunan gedung sesuai
fungsinya
b) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata udara secara baik.
12) Persyaratan Pencahayaan :
a) Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami maupun
buatan dalam menunjang terselenggaranya satuan kerja dalam bangunan gedung
sesuai fungsinya
b) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan pencahayaan secara
baik.
13) Persyaratan Kebisingan dan Getaran :
a) Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan suara dan getaran
yang tidak diinginkan.
b) Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau satuan kerja yang
menimbulkan dampak negaatif suara dan getaran perlu melakukan upaya
pengendalian pencemaran dan atau mencegah pengrusakan lingkungan
b. Kriteria Teknis
Persyaratan teknis bangunan gedung negara / daerah harus tertuang secara lengkap dan
jelas pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dalam dokumen perencanaan, yang
secara garis besar harus memperhatikan persyaratan- persyaratan sebagai berikut :
c. Kriteria Khusus
Selain kriteria umum bangunan tersebut mencakup juga kriteria khusus yang dimaksudkan
untuk memberikan syarat-syarat khusus, spesifik berkaitan dengan bangunan gedung yang
akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan, maupun segi teknis lainnya,
misalnya : dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan atau, kesatuan
perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada di sekitar, seperti dalam rangka
implementasi penataan bangunan dan lingkungan. Juga termasuk krtiteria khusus yaitu
berupoa solusi dan batasan-batasan kontekstual seperti faktor sosial budaya setempat,
geografi, topografi klimatologi dan sebagainya yang harus direspons oleh konsultan
perencana .
6. LOKASI PEKERJAAN
Kawasan perencanaan berada pada Perkantoran Gubernur Kalimantan Selatan di Banjarbaru,
dengan rincian lokasi site menyesuaikan hasil Pekerjaan Perencanaan Masterplan Kawasan
Perkantoran
8. TAHAPAN PELAKSANAAN
Tahapan pelaksanaan penyusunan DED Taman Budaya Baru yang harus dilakukan
adalah :
a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahapan awal yang dilakukan oleh konsultan. Pada tahap
ini, konsultan mempersiapkan intrumen-instrumen yang diperlukan untuk kegiatan
survey lapangan, peta maupun referensi-referensi yang terkait dengan kondisi lahan dan
pengembangan kawasan, menkaji nilai ekonomi serta melakukan koordinasi dengan
pihak pemberi pekerjaan. Dalam penyusunan Laporan Pendahuluan menyiapkan
konsep/kerangka dasar pemikiran penyusunan yang akan dilakukan dalam pelaksanaan
penyusunan. Terdiri dari pemahaman studi, penetapan metodologi, pentahapan
kegiatan, jadwal pelaksanaan dan mobilisasi tenaga.
b. Tahap Kegiatan Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan mekanisme survai, yang terdiri dari :
1) Survai Lapangan
Survey lapangan dilakukan untuk memperoleh data dan informasi mengenai
keadaan, situasi dan permasalahan langsung kawasan perencanaan, yang meliputi
:
a) Batas-batas lahan penguasaan kawasan perencanaan
b) Kondisi fisik lahan
c) Identifikasi fasilitas yang sudah ada
d) Informasi tentang pencapaian di lokasi perencanaan
e) Idintifikasi terhadap guna dan tata letak lahan
f) Identifikasi terhadap nilai ekonomi dan komersial gedung
2) Survey Data Intansional
Survey instansional dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi yang tidak
bisa didapatkan di lapangan. Beberapa jenis informasi yang dibutuhkan diharapkan
didapat pada instansi tersebut (dengan dasar relevansi antara data dan informasi
tersebut dengan tugas dan fungsi instansi termaksud); yang menyangkut antara lain
:
a) Informasi tentang kepemilikan/ aset tanah.
b) Informasi tentang rencana tata ruang dan regulasi intensitas bangunan (KDB,
GSB, GSS, KDH, dll) di kota banjarmasin.
c) Informasi tentang jenis kegiatan perkantoran pemerintah yang masih
berlangsung di kawasan nol kilometer.
d) Informasi tentang rencana kepariwisataan di Kota Banjarmasin.
3) Informasi Masyarakat
Selain dilakukan survey lapangan dan instansional, dalam kegiatan tugu pal nol juga
dilakukan penjaringan aspirasi masyarakat dengan melakukan
interview/wawancara langsung dengan pihak terkait, pengguna fasilitas dan
masyarakat secara umum terkait dengan nilai komersial dan ekonomis gedung itu
nantinya. Sedangkan pengolahan data merupakan proses inventarisasi dan
elaborasi data dengan cara :
a) Mentabulasi dan mensistematiskan data berupa fakta dan informasi sesuai
keperluan sehingga mudah dibaca dan dimengerti serta siap untuk dianalisa.
b) Membuat sketsa atau peta yang menggambarkan kondisi kawasan nol
kilometer.
c) Data dan informasi tersebut akan disusun sesuai denga pokok bahasannya.
c. Tahap Kegiatan Analisa dan Rencana
1) Kegiatan Analisa
Dari data yang dihasilkan, selanjutnya akan dianalisa yang meliputi:
a) Analisa kesesuaian dengan kebijakan penataan ruang
b) Analisa persyaratan fasilitas gedung
c) Analisa rencana site dan hasil sayembara
d) Analisa fasade bangunan
e) Analisa kesesuaian lingkungan
f) Analisa kebutuhan ruang dan pengembangan lahan
g) Analisa tata letak/komposisi massa bangunan
h) Analisa sirkulasi kendaraan umum dan pribadi
i) Analsa system perparkiran
j) Analisa ruang luar/lansekap
k) Analisa pedestrian
l) Analisa infrastruktur kawasan
m) Analisa terhadap nilai ekonomi dan komersial
2) Kegiatan Rencana
Selanjutnya hasil dari analisa tersebut ditetapkan menjadi rencana yang merupakan
hasil dari rangkaian kegiatan penyusunan secara keseluruhan. Substansi rencana
tersebut meliputi antara lain :
a) Renana Kebutuhan Ruang
b) Rencana Komposisi Ruang
c) Rencana Komposisi Massa Bangunan
d) Rencana Sirkulasi Kendaraan Umum dan Pribadi.
e) Rencana Pedestrian
f) Rencana Fasade Bangunan
g) Gambar Perencanaan (Site Plan dan Desain Konseptual Bangunan)
h) Rencana Infrastruktur Kawasan Perkantoran
i) Rencana Program Kegiatan
d. Tahap Kegiatan Diskusi/Asistensi
Dengan diskusi ini diharapkan :
1) Pihak pelaksana pekerjaan/pemberi pekerjaan mendapatkan masukan berbagai
informasi/data yang belum tercakup dalam tahapan/proses kegiatan sebelumnya.
2) Pihak pelaksana pekerjaan/pemberi pekerjaan mendapatkan koreksi guna
perbaikan kualitas dan kuantitas data yang telah didapat sebelumnya, serta usulan
rencana.
3) Dilakukan pada setiap tahapan penyusunan laporan.
Jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini ditetapkan selama 2,5
(Dua Setengah) bulan atau 75 (Tujuh Puluh Lima) hari kalender.
10. PELAPORAN
PENTAHAPAN DAN MUATAN LAPORAN
Laporan disusun secara rinci meliputi proses keseluruhan mulai dari pembuatan rencana
kerja sampai dengan penyampaian Laporan Akhir, yang mencakup :
a. Laporan Pendahuluan, Laporan Antara dan Laporan Akhir, masing-masing
sebanyak 5 buku disajikan dalam ukuran A4
Materi laporan pendahuluan mencakup :
Pemahaman dan tanggapan terhadap kerangka acuan kerja
Rencana pencapaian sasaran, mencakup jadwal kerja, target/ sasaran, alokasi
tenaga ahli dan sebagainya
Metodologi dan pendekatan pelaksanaan, termasuk pembuatan kuesioner,
metode pengumpulan, pengolahan, dan analisis data, termasuk kajian
kepustakaan dan kajian teroritis.
Hasil berupa gambar dan rencana biaya pelaksanaan Kegiatan DED Taman
Budaya Baru di Kawasan Perkantoran Pemerintah Provinsi Kalsel
b. Album Gambar Kerja, sebanyak 5 buku disajikan dalam ukuran A3
Materi album gambar kerja mancakup gambar detail mengenai :
Kebijakan, rencana dan program pengembangan tugu nol secara menyeluruh dan
khususnya di kawasan perencanaan
Data dan informasi kawasan perencanaan berkenaan dengan DED Taman
Budaya baru.
Analisis data dan perumusan potensi dan masalah serta perumusan
konsep/skenario materi perencanaan.
Analisis data perencanaan yang terdiri dari perencanaan dengan
mengedepankan aspek Green Building,analisa struktur bangunan, , pola jalan, ,
pola perencanaan air bersih, air kotor/ limbah, listrik, telepon, dan
penanggulangan kebakaran.
c. Album Gambar Arsitektural, sebanyak 5 buku disajikan dalam ukuran A3, berisi:
Gambar-gambar rencana tapak / blok plan
Gambar-gambar pra-rencana bangunan
Gambar persepektif dalam 3 dimensi
e. Rencana Kerja dan Syarat (RKS) atau Spesifikasi Teknis, sebanyak 5 Buku
Laporan ini merupakan detail spesifikasi dan deskripsi petunjuk detail pelaksanaan
pekerjaan Taman Budaya Baru.
f. Flashdisk 16 GB, sebanyak 3 Buah
Merupakan backup data softcopy seluruh produk perencanaan.
Pengalaman Jumlah
No. Tenaga Ahli Pendidikan
(tahun) Orang Bulan
Supporting Staff
- Sekretaris
- Surveyor
- Drafter Autocad
- Estimator
12. REFERENSI HUKUM
Dasar Hukum Kegiatan DED Taman Budaya Baru adalah sebagai berikut :
a) Undang Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
13. PENUTUP
1. Setelah KAK ini diterima, maka konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan
yang telah diterima dan mencari bahan masukan <input> yang diperlukan dalam
penyelesaian pekerjaan ini.
2. Berdasarkan bahan – bahan tersebut agar konsultan segera menyusun Program Kerja dan
dibahas bersama dengan Pengguna Anggaran dan atau Tim Teknis yang telah dibentuk.
3. SBU perusahaan yang diperlukan dalam pekerjaan DED Taman Budaya Baru adalah AR
102 Jasa desain arsitektural untuk bangunan dan struktur lainnya,