Sejarah Kimia Koordinasi
Sejarah Kimia Koordinasi
Sejarah Kimia Koordinasi
A. Teori Jorgensen
Teori Rantai yang dikemukakan oleh seorang kimiawan Denmark, S.M. Jǿrgensen
sekitar tahun 1875, merupakan salah satu usaha utama untuk menjelaskan ikatan
yang terbentuk dalam senyawa kompleks.
Jorgensen mengajukan teorinya berdasarkan reaksi pengendapan AgCl oleh
CoCl3.xNH3.
CoCl3.6NH3 (jingga-kuning) + AgCl (excess) 3 AgCl
CoCl3.5NH3 (pink) + AgCl (excess) 2 AgCl
CoCl3.4NH3 + AgCl (excess) 1 AgCl
CoCl3.3NH3 (biru-hijau) + AgCl (excess) -
CoCl3.6NH3
CoCl3.5NH3
CoCl3.4NH3
Menurut Jorgensen, atom Cl yang terikat langsung pada Co terikat sangat kuat
sehingga tidak dapat diendapkan, sementara atom Cl yang terikat pada NH 3 mudah
lepas sehingga dapat diendapkan oleh perak nitrat. Hasil eksperimen untuk reaksi
CoCl3.6NH3, CoCl3.5NH3, CoCl3.4NH3 sesuai dengan struktur teoritis yang diajukan.
Akan tetapi teori Jorgensen ini tidak dapat menjelaskan struktur yang sesuai untuk
senyawa CoCl3.4NH3.
1. Dalam senyawa kompleks, ion logam yang menjadi atom pusat dapat
memiliki dua macam valensi, yaitu valensi primer dan valensi sekunder.
2. Logam pusat memiliki kecenderungan untuk menjenuhkan baik valensi primer
maupun valensi sekudernya.
3. Valensi primer diisi oleh anion, dan tidak menentukan geometri dari kompleks.
Spesi yang mengisi valensi primer dapat diionkan sehingga dapat
diendapkan.
4. Valensi sekunder dapat diisi baik oleh anion maupun spesi netral. Spesi yang
mengisi valensi sekunder terikat dengan kuat dan memiliki kedudukan khusus
dalam ruang
5. Banyaknya spesi yang mengisi valensi sekunder menentukan bentuk
geometri dari kompleks
Dalam pengertian modern, valensi primer dalam Teori Werner adalah tingkat
oksidasi dari logam pusat. Spesi yang mengisi valensi sekunder adalah ligan, dan
jumlah valensi sekunder dalam istilah modern disebut sebagai bilangan koordinasi.
Pada CoCl3.3NH3, Cl terikat pada valensi primer dan pada valensi sekunder,
sehingga tidak dapat terionkan dan diendapkan oleh perak nitrat.
Dalam teori modern, maka valensi primer pada Teori Werner menunjukkan
bilangan oksidasi dari logam pusat, sementara valensi sekunder adalah bilangan
koordinasi yang menunjukkan banyaknya ligan yang dapat diikat oleh logam pusat.
B i l a n g a n k o o r d i n a s i m e n ya t a k a n j u m l a h r u a n g a n ya n g t e r s e d i a
sekitar atom atau ion pusat dalam apa yang disebut
b u l a t a n koordinasi, yang masing-masingnya dapat dihuni satu ligan (Svehla,G. 1979; 95).
bilangan koordinasi (bilangan koordinasi jamak) (kimia) jumlah ligan yang mengelilingi atom logam
pusat dalam senyawa koordinasi