0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
428 tayangan6 halaman

Modul 3 Rev

Fttg

Diunggah oleh

Faisol Risal
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
428 tayangan6 halaman

Modul 3 Rev

Fttg

Diunggah oleh

Faisol Risal
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 6

MODUL I

LARUTAN DAN PENGENCERAN


PENDAHULUAN

Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih komponen yang mempunyai
komposisi yang sama. Larutan terdiri dari zat terlarut (solute) dan pelarut (solvent).
Banyaknya zat terlarut dalam suatu larutan dinyatakan dengan istilah konsentrasi.
Konsentrasi suatu larutan dapat dinyatakan dalam persen berat (% w/w), persen volume (%
v/v), persen berat per volume (% w/v), molaritas (M), molalitas (m), part per million
(ppm), fraksi mol dan lain-lain.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat suatu larutan dengan
konsentrasi tertentu dari padatan, antara lain mengetahui terlebih dahulu satuan larutan
yang diinginkan, kemudian mengetahui berapa volume larutan atau massa larutan yang
akan dibuat.

Pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu dari larutan yang lebih pekat,
berbeda dengan membuat larutan dari padatan. Ada hal yang harus diperhatikan yaitu
menyesuaikan satuan konsentrasi larutan yang diketahui dengan satuan yang diinginkan
dan cara pengenceran (pelarutan ada yang bersifat eksoterm dan endoterm).
Persamaan umum untuk menghitung konsentrasi pada pengenceran adalah sebagai
berikut :

V1 . C1 = V2 . C2 ........................................................... (1.1)

V1 = Volume larutan (pekat) sebelum diencerkan

V2 = Volume total larutan setelah pengenceran

C1 = Konsentrasi larutan sebelum diencerkan

C2 = Konsentrasi larutan setelah diencerkan

Penentuan sifat pelarutan suatu senyawa dapat diketahui dari perubahan temperatur
sebelum dan sesudah pelarutan. Larutan ideal akan terjadi bila gaya antar molekul sejenis
(solute) maupun bukan sejenis (solute-solvent) kurang lebih sama kuat. Bila gaya antar
molekul yang tidak sejenis lebih besar dari gaya antar molekul sejenis maka terbentuk
larutan non ideal dan proses larutan bersifat eksoterm (∆H < 0 atau temperaturnya
mengalami kenaikan melepas panas) dan bila sebaiknya maka bersifat endoterm (∆H > 0
atau temperaturnya mengalami penurunan / menyerap panas). Hal ini menunjukkan pada
pembuatan larutan seringkali melibatkan kalor, baik diserap maupun dilepas.

Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan larutan dan pengenceran adalah sebagai berikut :

1. Mempelajari cara pembuatan larutan kimia dari padatan.


2. Menentukan konsentrasi dan cara mengencerkan larutan kimia dengan konsentrasi
tertentu.
Prosedur Percobaan
Cara paling umum membuat larutan secara teliti adalah dengan menggunakan labu takar.
Adapun berikut caranya :

1. Labu takar yang akan digunakan harus kering dan bersih


2. Timbang teliti sejumlah padatan dalam kaca arloji kemudian masukkan ke dalam
gelas piala. Tambahkan sedikit pelarut untuk membilas kaca arloji.
3. Tambahkan pelarut pada gelas piala. Aduk menggunakan spatula / batang (gelas)
pengaduk
4. Pindahkan larutan ke labu takar. Bilas gelas piala agar semua zat terlarut tidak
tersisa.
5. Tambahkan pelarut pada labu takar sampai hampir tanda tera. Isi dengan pelarut
sampai tanda tera (sejajar mata). Labu kemudian ditutup dan dikocok dengan
membalikkan labu beberapa kali.
6. Zat padat juga dapat dilarutkan dalam labu Erlenmeyer dan diaduk menggunakan
magnetic stirrer
7. Pengenceran larutan dengan cara memipet larutan yang akan diencerkan kemudian
dimasukkan ke labu takar kemudian ditambahkan pelarut sampai hampir mencapai
tanda tera. Tambahkan pelarut sampai tanda tera. Kemudian kocok larutan tersebut
hingga homogen.

A. Larutan Cu2+
1. Buat larutan Cu2+ 0,05 M. Hitung jumlah CuSO4.5H2O yang dibutuhkan untuk
membuat 50 ml larutan. Tulis perhitungannya.
2. Buatlah 50 ml larutan Cu2+ 0,01 M dengan mengencerkan dari larutan 0,05 M yang
sudah Anda buat.
3. Nyatakan konsentrasi larutan Cu2+ pada poin.2 dalam ppm (mg/L)

B. Larutan NaOH
1. Timbang 1 butir NaOH menggunakan gelas arloji, lalu larutkan dalam gelas piala
dengan sedikit air hingga larut (jangan lupa membilas gelas arloji).
2. Pegang bagian bawah gelas piala untuk merasakan apakah larutan terasa lebih
panas, tetap atau lebih dingin dari sebelumnya.
3. Pindahkan larutan tersebut ke labu takar 50 mL kering yang sudah ditimbang, bilas
gelas piala dengan air (tidak ada padatan NaOH yang tertinggal di gelas piala).
4. Penuhi dengan air hingga garis batas / tanda tera yang ada pada labu takar
kemudian kocok agar homogen (perhatikan cara pengocokan larutan).
5. Tentukan konsentrasi NaOH yang telah dibuat (% w/w, % w/v, Molaritas,
molalitas, ppm, dan fraksi mol].

Tugas
Ulangi kegiatan A dan B hingga semua mahasiswa mampu mempraktikkan prosedur
pembuatan larutan
Nilai:

Acc. Asisten

Laporan Praktikum
Larutan dan Pengenceran
Nama : Hari, Tgl Praktikum :
NIM : Asisten :
_________________________________________________________________________________

A. Larutan Cu2+
Perhitungan massa Cu2+ yang dibutuhkan:

Perhitungan massa CuSO4.5H2O yang ditimbang :

Perhitungan pengenceran larutan Cu2+ :

Konversi satuan konsentrasi ke ppm :


B. Larutan NaOH
Massa NaOH ditimbang : Volume larutan :
Massa labu takar :
Massa labu takar berisi larutan: % w/v =
Massa larutan :

% w/w =

mol NaOH : Massa pelarut : ... g = ... kg

molalitas =

Molaritas =

ppm NaOH : mol NaOH :

mol pelarut :

fraksi mol NaOH :


Pertanyaan pengembangn pemahaman. Jawab dengan tulisan yang dapat dibaca !
1. Apakah larut dan bereaksi adalah hal yang sama ? Jelaskan !

2. Sebutkan 2 contoh kegiatan yang melibatkan pengenceran dalam kehidupan sehari-hari !

3. Hitung Molaritas HCl 37 % w/w jika diketahui densitasnya 1,2 g/mL !

4. Hitung massa vitamin C untuk membuat larutan vitamin C 1000 ppm sebanyak 600 mL !

5. Hitung massa FeCl3 yang harus ditimbang untuk membuat 50 mL larutan Fe3+ dengan konsentrasi
2000 ppm !

6. Hitung konsentrasi Cl- pada larutan nomor.5 !

Anda mungkin juga menyukai