Modul 3 Rev
Modul 3 Rev
Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih komponen yang mempunyai
komposisi yang sama. Larutan terdiri dari zat terlarut (solute) dan pelarut (solvent).
Banyaknya zat terlarut dalam suatu larutan dinyatakan dengan istilah konsentrasi.
Konsentrasi suatu larutan dapat dinyatakan dalam persen berat (% w/w), persen volume (%
v/v), persen berat per volume (% w/v), molaritas (M), molalitas (m), part per million
(ppm), fraksi mol dan lain-lain.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat suatu larutan dengan
konsentrasi tertentu dari padatan, antara lain mengetahui terlebih dahulu satuan larutan
yang diinginkan, kemudian mengetahui berapa volume larutan atau massa larutan yang
akan dibuat.
Pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu dari larutan yang lebih pekat,
berbeda dengan membuat larutan dari padatan. Ada hal yang harus diperhatikan yaitu
menyesuaikan satuan konsentrasi larutan yang diketahui dengan satuan yang diinginkan
dan cara pengenceran (pelarutan ada yang bersifat eksoterm dan endoterm).
Persamaan umum untuk menghitung konsentrasi pada pengenceran adalah sebagai
berikut :
V1 . C1 = V2 . C2 ........................................................... (1.1)
Penentuan sifat pelarutan suatu senyawa dapat diketahui dari perubahan temperatur
sebelum dan sesudah pelarutan. Larutan ideal akan terjadi bila gaya antar molekul sejenis
(solute) maupun bukan sejenis (solute-solvent) kurang lebih sama kuat. Bila gaya antar
molekul yang tidak sejenis lebih besar dari gaya antar molekul sejenis maka terbentuk
larutan non ideal dan proses larutan bersifat eksoterm (∆H < 0 atau temperaturnya
mengalami kenaikan melepas panas) dan bila sebaiknya maka bersifat endoterm (∆H > 0
atau temperaturnya mengalami penurunan / menyerap panas). Hal ini menunjukkan pada
pembuatan larutan seringkali melibatkan kalor, baik diserap maupun dilepas.
Tujuan Percobaan
A. Larutan Cu2+
1. Buat larutan Cu2+ 0,05 M. Hitung jumlah CuSO4.5H2O yang dibutuhkan untuk
membuat 50 ml larutan. Tulis perhitungannya.
2. Buatlah 50 ml larutan Cu2+ 0,01 M dengan mengencerkan dari larutan 0,05 M yang
sudah Anda buat.
3. Nyatakan konsentrasi larutan Cu2+ pada poin.2 dalam ppm (mg/L)
B. Larutan NaOH
1. Timbang 1 butir NaOH menggunakan gelas arloji, lalu larutkan dalam gelas piala
dengan sedikit air hingga larut (jangan lupa membilas gelas arloji).
2. Pegang bagian bawah gelas piala untuk merasakan apakah larutan terasa lebih
panas, tetap atau lebih dingin dari sebelumnya.
3. Pindahkan larutan tersebut ke labu takar 50 mL kering yang sudah ditimbang, bilas
gelas piala dengan air (tidak ada padatan NaOH yang tertinggal di gelas piala).
4. Penuhi dengan air hingga garis batas / tanda tera yang ada pada labu takar
kemudian kocok agar homogen (perhatikan cara pengocokan larutan).
5. Tentukan konsentrasi NaOH yang telah dibuat (% w/w, % w/v, Molaritas,
molalitas, ppm, dan fraksi mol].
Tugas
Ulangi kegiatan A dan B hingga semua mahasiswa mampu mempraktikkan prosedur
pembuatan larutan
Nilai:
Acc. Asisten
Laporan Praktikum
Larutan dan Pengenceran
Nama : Hari, Tgl Praktikum :
NIM : Asisten :
_________________________________________________________________________________
A. Larutan Cu2+
Perhitungan massa Cu2+ yang dibutuhkan:
% w/w =
molalitas =
Molaritas =
mol pelarut :
4. Hitung massa vitamin C untuk membuat larutan vitamin C 1000 ppm sebanyak 600 mL !
5. Hitung massa FeCl3 yang harus ditimbang untuk membuat 50 mL larutan Fe3+ dengan konsentrasi
2000 ppm !