Trial Blasting Di Quarry Bendungan Karalloe Untuk Mencapai Gradasi Ukuran Yang Di Inginkan Material Timbunan
Trial Blasting Di Quarry Bendungan Karalloe Untuk Mencapai Gradasi Ukuran Yang Di Inginkan Material Timbunan
Trial Blasting Di Quarry Bendungan Karalloe Untuk Mencapai Gradasi Ukuran Yang Di Inginkan Material Timbunan
Peledakan dikatakan berhasil apabila batuan terberai menjadi fragmen dengan ukuran
yang tepat untuk proses lanjutan. Proses lanjutan setelah pemberaian batuan penutup berupa
pemuatan dan pengangkutan ke tempat penimbunan (disposal). Ukuran fragmen hasil peledakan
harus sedapat mungkin mudah dimuat oleh alat muat yang beroperasi di lokasi peledakan saat
itu. Permasalahan yang terjadi di lokasi penelitian ialah fragmen hasil peledakan yang berukuran
50 – 100
3D > 10 10
10 – 40 60
3B & 3C 40 – 80 20
80 - 100 10
Optimasi geometri peledakan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan terkait
upaya memperkecil biaya kebutuhan bahan peledak serta biaya operasi alat mekanis. Faktor
yang sangat diperhatikan dalam membuat sebuah rancangan geometri peledakan adalah isian
bahan peledak. Parameter yang menghubungkan antara geometri peledakan dan isian bahan
peledak disebut Powder Factor (PF) atau faktor isian. Umumnya rentang kriteria PF untuk
peledakan setiap batuan tertentu telah diketahui berdasarkan data empiris di lapangan. Kriteria
PF ini akan menjadi acuan terhadap penggunaan isian bahan peledak perlubangnya setiap
aktivitas peledakan. Semakin besar nilai PF yang digunakan maka akan semakin banyak bahan
peledak yang dipakai. Isian bahan peledak yang digunakan sangatlah mempengaruhi terhadap
distribusi ukuran fragmen yang dibongkar dan mempengaruhi dalam aktivitas penambangan
selanjutnya. Dalam operasi peledakan ada tujuh standar dasar geometri peledakan yaitu :
burden, spacing, stemming, subdrilling, kedalaman lubang ledak, panjang kolom isian dan
tinggi jenjang.
Cara yang diterapkan untuk menentukan geometri peledakan adalah dengan metode
yang dikemukakan CJ Konya adalah sebagai berikut : Burden (B) Burden merupakan jarak tegak
lurus terpendek antara lubang ledak yang diisi bahan peledak dengan bidang bebas atau kearah
Volume material yang diledakkan dapat diketahui dengan menggunakan rumus berikut:
V=BxSxHxn
Dimana :
V = Volume peledakan (bcm)
B = Burden (m)
S = Spasi (m)
H = Kedalaman lubang ledak (m)
n = Jumlah Lubang Ledak
2. Pertimbangan Geologis
Case 1 : Bongkaran secara menyeluruh akan diperoleh karena tidak ada pengaruh hambatan.
Case 2 : Terdapat satu set fracture dan sedikit menyudut terhadap arah ledakkan. Hasil
bongkaran dipengaruhi oleh adanya fracture tersebut karena energi gelombang ledak
akan dipantulkan oleh adanya bidang-bidang bebas yang terbentuk diantara fracture.
Hasil bongkaran akan berkurang karenanya.
Case 3 : Kedudukan fracture tegak lurus dengan arah ledakkan dan hal ini mendapat kesulitan
dengan jarak spacing yang lebar. Bidang fracturee mempantulkan energi gelombang
ledak dan mempersulit hasil bongkaran. Sehingga jarak burden harus diperpendek
(case 4).
Case 4 : Jika horison section menyusuri melalui lubang bor, peledakkan ke arah kiri dip akan
sulit. Kesulitan lain juga akan timbulnya backbreak dan tonjokan pada lantai jenjang.
Pada formasi yang mempunyai dip seperti tergambar dalam gambar (a), pemboran lubang
tembak, mungkin dibuat dengan beberapa baris, dibuat sedemikian rupa untuk menghasilkan
muka jenjang yang menyilang dengan arah dip. Dengan cara ini kemudian terjadi back break
lebih besar. Disamping itu batuan yang tidak tersangga akan berjatuhan secara gravitasi. Gambar
(b) peledakkan dilakukan berlawanan dengan dip, akan mengurangi terjadinya back break, tetapi
akan lebih mungkin timbul tonjokkan pada lantai jenjang dan dasar lantai tidak merata.
Pengunaan Geometri Peledakan dalam Quarry dengan hasil yang bervariasi pada
fragmentasi hasil ledakannya. Pada hasil sample blasting Tanggal 25 Oktober 2018 di Quarry
A akan digunakan untuk conto fragmentasi hasil ledakan. Berikut adalah geometri :
V=BxSxHxn
Geometri peledakan:
Diameter lubang tembak - d : 3 inci
Burden - B :3m
Spasi -S : 3.25 m
Kedalaman lubang tembak - L : 5.7 m
Stemming - T :2m
yatu untuk mengukur presentase hasil peledakan dengan parameter geometri yang sudah di
tentukan diatas :
Pengamatan lapangan
Ukuran
D = 3 inci (3mx3.25)
<41 cm 19 %
41 – 80 cm 26.7 %
81 – 120 cm 25.5 %
>120 cm 28.8 %
Pengamatan lapangan
Ukuran
D = 3 inci (3mx3)
<41 cm 27 %
41 – 80 cm 36.7 %
81 – 120 cm 17 %
>120 cm 19.3 %
c. Pengamatan Lapangan Fragmentasi Hasil blasting (Tgl – 13 November 2018)
Pengamatan lapangan
Ukuran
D = 3 inci (3mx2.5m)
<41 cm 45 %
41 – 80 cm 25 %
81 – 120 cm 19 %
>120 cm 11 %
Fragmentasi hasil ledakan
kondisi geologi: celah, rekahan, perlapisan dan lain sebagainya dan kondisi
lapangan kerja
Kondisi geologi di alam menyebabkan burden pada setiap jenis batuan tidak sama.
Ada kuat tarik batuan utuh & kuat tarik massa batuan yg harus diatasi. t massa
batuan < t batuan utuh karena adanya rekahan, hancuran, perlapisan dan
struktur lainnya.