Proposal Senam Lansia
Proposal Senam Lansia
Proposal Senam Lansia
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa populasi penduduk lansia di Indonesia pada
tahun 2008 sebesar 8,55 % dari keseluruhan jumlah penduduk. Sedangkan jumlah
penduduk lansia di propinsi Sumatera Selatan pada tahun 2009 telah mencapai 484.344
orang atau ada sekitar 6,89% dari jumlah penduduk sumatera selatan. Perbandingan
persentase lansia Sumsel tahun 2009 antara laki-laki dan perempuan adalah 48,84
berbanding 51,16.
Jawa Barat, termasuk Kota Cirebon termasuk propinsi yang memasuki era penduduk
berstruktur tua (aging population), yaitu suatu propinsi dengan proporsi penduduk
lansianya telah berada pada patokan penduduk berstruktur tua (yakni 7 % atau lebih
penduduk usia tua). Di Kota Cirebon didirikan beberapa Panti Werdha mengingat
banyaknya jumlah lansia yang ada. Salah satunya yaitu Panti Werdha Siti Khodijah yang
terletak di Jalan Cipto Mangunkusumo Kelurahan Sunyaragi Kecamatan Kesambi Kota
Cirebon.
Usia lanjut atau lanjut usia bukanlah merupakan suatu penyakit, meskipun hal tersebut
dapat menimbulkan masalah sosial. Di beberapa negara, terutama di negara-negara
maju umur harapan hidup telah bertambah panjang sehingga warga-warga yang
berusia lebih dari 65 tahun juga bertambah. Adanya peningkatan jumlah penduduk usia
lanjut tersebut menyebabkan perlunya perhatian pada para lansia agar lansia tidak
hanya berumur panjang tetapi juga dapat menikmati masa tuanya dengan bahagia serta
meningkatkan kualitas hidup mereka.
Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada 10 – 18 Juli 2017 diketahui bahwa jumlah
lansia di Panti Werdha Siti Khodijah sebanyak 30 orang. Dari jumlah lansia tersebut,
terdapat sebanyak 34,5 % lansia yang menderita hipertensi dan sisanya kebanyakan
adalah rematik serta myalgia. Untuk mempertahankan kesehatan lansia-lansia tersebut
perlu adanya upaya-upaya baik besifat perawatan, pengobatan, pola hidup sehat dan
juga upaya lain seperti senam lansia.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan latihan senam anti stroke untuk lansia , klien dapat mempraktekkan
secara mandiri untuk mencegah terjadinya stroke.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan latihan senam anti stroke pada lansia selama 10 menit di Panti
Werdha Siti Khodijah, maka klien mampu :
SISTEMATIKA KEGIATAN
A. Kriteria Klien
B. Pelaksanaan
C. Rencana Kegiatan
2. Materi : teknik senam anti stroke lansia; pengertian, tujuan, indikasi, dan
kontra indikasi.
3. Media :
a. Laptop
b. LCD
d. Kursi
Posisi melingkar dan instruktur ditengah atau posisi berjajar dengan posisi
instruktur didepan.
1. Moderator
3. Instruktur
4. Notulen
5. Fasilitator
6. Dokumentasi
E. Susunan Acara
3. Menjelaskan
maksud dan tujuan
F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
MATERI PENYULUHAN
1. PENGERTIAN
Menurut Hidayat (2002) senam didefinisikan sebagai suatu latihan tubuh yang dipilih
dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun secara
sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan
keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual. Penelitian lain
dikemukakan oleh Werner (2000) yang menyebutkan bahwa senam adalah bentuk
latihan tubuh pada lantai dan pada alat yang dirancang untuk melungkatkan daya tahan,
kekuatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi serta kontrol tubuh.
Lansia atau usia tua adalah periode dimana organisme telah mancapai kemasakan
dalam ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan dengan
waktu (Ahmadi, 2009).
Senam lansia adalah olahraga ringan dan mudah dilakukan, tidak memberatkan yang
diterapkan pada lansia. Aktifitas olahraga ini akan membantu tubuh agar tetap bugar
dan tetap segar karena melatih tulang tetap kuat, memdorong jantung bekerja optimal
dan membantu menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh.
b) Senam otak
c) Senam osteoporosis
Semua senam dan aktifitas olahraga ringan tersebut sangat bermanfaat untuk
menghambat proses degeneratif/penuaan. Senam ini sangat dianjurkan untuk mereka
yang memasuki usia pralansia (45 thn) dan usia lansia (65 thn ke atas).
Senam lansia disamping memiliki dampak positif terhadap peningkatan fungsi organ
tubuh juga berpengaruh dalam meningkatkan imunitas dalam tubuh manusia setelah
latihan teratur. Tingkat kebugaran dievaluasi dengan mengawasi kecepatan denyup
jantung waktu istirahath yaitu kecepatan denyut nadi sewaktu istirahat. Jadi supaya
lebih bugar, kncepatan denyut jantung sewaktu istirahat harus menurun (Poweell,
2000)
Manfaat dari olahraga bagi lanjut usia menurut Nugroho (1999; 157) antara :
Indikasi dilakukan senam lansia dengan faktor resiko stroke seperti hipertensi, diabetes
6. KONTRAINDIKASI
b. Tepuk tangan 4 x 8
h. Ketok pergelangan 2 x 8
i. Ketok nadi 2 x 8
m. Menepuk pinggang 4 x 8
o. Jongkok berdiri 2 x 8
p. menepuk perut 2 x 8
q. Kaki jinjit 2 x 8
http://sembilannam.wordpress.com/2011/04/13/senam-untuk-hipertensi/
http://artikelpenjas.blogspot.com/2011/12/pengertian-senam.html
http://intan.staff.fkip.uns.ac.id/files/2010/05/Olahraga-penyakit-hipertensi-DM.pdf
http://keperawatankomunitas.blogspot.com/2009/12/senam-lansia.html