Teori Pembelajaran Gagne Dan Briggs
Teori Pembelajaran Gagne Dan Briggs
Teori Pembelajaran Gagne Dan Briggs
Kondisi Belajar
Kondisi belajar adalah suatu kegiatan yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar
peserta didik. Gagne dan Biggs mendeskripsikan kondisi belajar yang berbeda untuk setiap
kategori kapabikitas yaitu : kondisi belajar internal dan kondisi belajar eksternal.
Kondisi belajar internal mengacu pada perolehan dan penyimpanan kapabilitas-
kapabilitas yang telah dipelajari peserta didik yang mendukung belajar kapabilitas lainnya.
Sedangkan kondisi belajar eksternal mencakup pada bebdagai cara yang dirancang untuk
memudahkan proses-prosesninternal dalam diri peserta didik ketika belajar. Intinya dalam
kondisi belajar ini adalah bahwa belajar kapabilitas yang berbeda memerlukan kondisi belajar
yang berbeda.
Peristiwa Pembelajaran
Teori belajar pengelolaan informasi mendeskripsikan bahwa tinakan belajar merupakan
proses internal yang mencakup beberapa tahapan. Gagne mengemukakan bahwa tahapan-tahapan
ini dapat memudahkan dengan menggunakan metode pembelajaran yang mengikuti urutan
tertentu, yang disebut dengan “peristiwa pembelajaran” (the event of instruction).
Peristiwa pembelajaran ini dibagi menjadi 9 tahapan, yang diasumsikan sebagai cara-cara
eksternal yang berpotensi untuk mendukung proses-proses internal dalam belajar. Hakikat suatu
peristiwa pembelajaran berbeda tergantung dengan kapabilitas apa yang digunakan akan
menjadi hasil pembelajaran. Keterampilan intelektual memerlukan rancangan yang berbeda
dengan peristiwa pembelajaran dengan yang diperlukan informasi verbal dan keterampilan
motorik.
Kesembilan peristiwa pembelajaran yang dikembangkan oleh Gagne adalah :
1) Menarik perhatian
2) Memberitahukan tujuan pembelajaran kepada peserta didik
3) Merangsang ingatan pada prasyarat belajar
4) Menyajikan bahan perancang
5) Memberikan bimbingan belajar
6) Mendorong untuk kerja
7) Memberikan balikan invormative
8) Menilai untuk kerja
9) Meningkatkan retensi dan alih bahasa
Pengorganisasian Pembelajaran
Gagne memperkenalkan cara dalam mengorganisasikan urutan pembelajaran,
pertimbangan terpenting dalam membuat urutan pembelajaran adalah ada tidaknya prasyarat
belajar untuk suatu kapabilitas, dan apakah peserta didik telah memiliki prasyarat belajar itu. Ada
dua prasyarat belajar yakni :
Prasyarat belajar utama yaitu keteramilan-keterampilan tingkat lebih rendah yang harus
sudah dikuasi peserta didik, agar dapat belajar keterampilan baru. Keterampilan-keterampilan ini
juga merupakan bagian utama dari apa yang akan terjadi kemudian. Prasyarat belajar
pendukung adalah kapabilitas-kapabilitas yang dapat memudahkan belajar tetapi tidak mutlak
menyebabkan terjadinya belajar. Menguasai kapabilitas ini hanya akan mengakibatkan belajar
hal baru menjadi mudah dan cepat.
Pengorganisasian pembelajaran ranah keterampilan intelektual. Gagne telah
menunjukkan bahwa prasyarat belajar utama dan keterampilannya yang satu dengan yang lain.
Digambarkan dalam bentuk hirarki belajar. Reigeluth menyebutkannya dengan struktur belajar,
dimana keterampilan-keterampilan tingkat yang lebih tinggi dilekakkan diatas, sedangkan
keterampilan tingkat yang lebih rendah (yang menjadi prasyarat belajar) dibawahnya.
Ada dua hal penting yang harus diperhatikan berkaitan dengan hirarki belajar yaitu :
1) Penyusunan hirarki belajar hanya diperlukan untuk ranah keterampilan intelektual, itupu
dilakukan hanya pada isi yang memiliki hubungan prasyarat belajar, sedangkan isi-isi
yang tidak memiliki hubungan prasyarat belajar dapat diorganisasikan dengan
menggunakan struktur belajar yang lain, seperti struktur konseptual, procedural, atau
teorotik.
2) Hirarki belajar menunjukkan keterampilan intelektual yang haris dipelajari. Ia tidak
menunjukkan urutan untuk kerja setelah keterampilan itu selesai dipelajari (dikuasai). Ini
beda dengan structural procedular yang menunjukkan urutan dalam unjuk kerja tetapi
tidak menunjukkan hubungan prasyarat ketika bagian-bagian prosedur dipelajari.
Meskipun hirarki belajar dapat membantu memberi pedoman apa yang harus dipelajari, tidak
berarti bahwa urutan pembelajaran harus mencakup semua kemampuan yang masuk kedalam
hirarki.
Pengorganisasian pembelajaran ranah informasi verbal. Prasyarat utama untuk belajar
informasi verbal adalah bahwa peserta didik telah memiliki cara-cara tertentu untuk belajar
informasi baru dengan informasi yang telah dipelajari sebelumnya. Oleh karena itu urutan intuk
mempelajari informasi verbal tidaklah penting. Hal yang penting adalah bahwa peserta didik
dalam persoalan apakah kerangka itu berupa urutan waktu atau topic-topik.
Pengorganisasian ranah strategi kognitif, banyak memiliki prasyarat keterampilan intelektual.
Oleh karena itu, pengurutan pembelajaran untuk ranah strategi kognitif hendaknya memasukkan
keterampilan-keterampilan intelektual yang belum dipelajari.
Pengorganisasian ranah sikap, memiliki prasyarat sudah dipelajarinya sejumlah informasi
tentang pilihan-pilihan tindakan yang tepat untuk situasi tertentu yang dapat membantu
memecahkan konflik-konflik nilai pada tahap pemilihan. Prasyatar-prasyrat ini dalam
pengorganisasian pembelajaran ranah sikap perlu didahuluankan.
Pengoganisasian pembelajaran ranah keterampilan motorik, dimulai dengan mengajarkan
kaidah mengenai urutan-urutan yang harus diikuti dalam melakukan unjuk kerja keterampilan
yang dipelajari. Struktur procedural dapat dipakai untuk nenunjukkan kaitan-kaitan antar dagian
keterampilan yang membentuk kesatuan keterampilan yang dipelajari. Cara terbaik dimulai
dengan mempelajaribagian-bagian keterampilan ini secara terpisah, baru kemudian melatihnya
dalam satuan keterampilan.
3. Strategi Pembelajaran Bebrbasis Teori Belajar Struktural (SCANDURA)
Teori Scandura dikenal dengan Teoro Belajar Struktural (TBS) mucul pada tahun 1960.
Teori ini memberikan perhatian utama pada : (1) spesifikasi apa yang harus dipelajari peserta
didik, (2) karakteristik peserta didik, dan (3) proses intraksi yang terus menerus antara guru dan
peserta didik berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan.
Landasan teori belajar structural ini adalah psikologi kognitif. Teori ini banyak
memberikan perhatian pada segala sesuatu yang berkaitan dengan proses pembelajaran, strategi
pembelajaran dan prosedur pembelajaran. System pembelajaran ini lebih menekankan pada
hubungan yang penting sekali antara isi (content), kognisi (cognition), dan pembedaan individual
dalam konteks pembelajaran.