Nosql Scrum
Nosql Scrum
Oleh :
Deby Yudasmara (1514489992)
Irma Kurnia Juliany (1514490205)
Miatri Oktaviani (1514489991)
M. Yanto Saputra (1511483474)
Yuni Kristina Dewi (1514490202)
1. Key-Value model, model ini cukup sederhana namun powerful dan efisien. Memiliki
API (Application Programming Interface) yang sederhana. Data yang disimpan
biasanya adalah tipe data dari bahasa pemrograman atau objek. Data terdiri dari dua
bagian; data string yang merepresentasikan ‘key’ dan, data aktual yang disebut
sebagai value sehingga tercipta pasangan dari ‘key-value’. Model ini tidak
menggunakan bahasa query dan fitur sepeti join dan juga operasi agregat seperti basis
data relasional. Key value model digunakan pada situasi di mana anda ingin
menyimpan session atau daftar belanjaan atau mendapatkan detail produk favorit
user. Dapat digunakan pada forum, website untuk online shopping, dll.
Contoh aplikasi database yang menggunakan key-value model, diantaranya:
Logo Cassandra
3. Document Store Database, menyimpan data-data pada form dalam bentuk dokumen.
Database ini memberikan performa yang bagus dan pilihan skalabilitas horizontal.
Dokumen yang ada di dalam database ini sedikit familiar dengan record/tuple pada
database relasional, tetapi lebih fleksibel. Format standar untuk dokumennya seperti;
XML, PDF, JSON, etc. dokumen-dokumen tersebut dialamatkan menggunakan key
yang unik yang merepresentasikan dokumen tersebut.
Contoh aplikasi database yang menggunakan Document store database ini yaitu:
SCRUM adalah salah satu metode rekayasa perangkat lunak dengan menggunakan prinsip-
prinsip pendekatan AGILE, yang bertumpu pada kekuatan kolaborasi tim, incremental product
dan proses iterasi untuk mewujudkan hasil akhir.
Scrum sendiri bukan satu-satunya metode yang menggunakan pendekatan AGILE. Mungkin
kita juga pernah mendengar metode Extreme Programming (XP) yang juga menggunakan
pendekatan AGILE dalam rekayasa perangkat lunak. Masing-masing metode memiliki fokus
atau penekanan yang berbeda yang tentu saja dapat dikombinasika untuk menghasilkan
proses yang optimal.
Teknik SCRUM dapat dilakukan di sebuah kepanitiaan ataupun project lain diluar bisnis
teknologi informasi. Dalam teknik SCRUM terbagi dalam tiga roles, yang pertama adalah
Product Owner, Scrum Master dan Develophment/Scurm Team. Product owner bertugas
mengatur urusan dengan Stakeholder sedangkan Scrum Master mengurusi bagian internal, di
bagian Development Team mengatur urusan teknik pengerjaan project dan pembahasan yag
lebih rinci.
Namun segala sesuatu memiliki nilai plun dan minus, begitu juga dengan teknik scrum ini,
scrum menjadikan pekerjaan lebih rapi namun teknik ini tidak cocok diterapkan pada
perusahaan jasa yang butuh deadline cepat. Scrum membuat pekerjaan menjadi lebih lama
dalam estimasi waktu. Namun segala sesuatunya pasti dapat di selesaikan apabila sudah
memiliki persiapan yang matang dari awalnya.
2. Sprint Planning
Sprint Planning merupakan meeting yang harus dilakukan setiap kali akan memulai sprint
baru. Pada meeting ini Scrum Team merumuskan task-task apa saja yang akan dikerjakan
pada 1 sprint. Perlu diperhatikan bahwa dalam 1 kali sprint yang penting bukan banyaknya
task yang bisa dikerjakan, tetapi kemampuan task yang dapat dikerjakan dari requirement
sampai dengan testing dalam 1 kali waktu sprint berjalan. Waktu sprint ideal berkisar 1-2
minggu, tetapi masih memungkinkan apabila sprint berjalan dalam waktu 1 bulan apabila
scope tasknya cukup besar dan tidak dapat dipisah
3. Daily Scrum
Daily Scrum merupakan meeting yang dilakukan setiap hari pada pengerjaan sprint. Pada
meeting ini anggota tim saling berbagai apa yang telah dikerjakan kemarin, apa yang akan
dikerjakan hari ini, dan apa saja hambatan yang ditemui selama pengerjaan. Scrum Master
harus memastikan seluruh anggota Development Team mengutarakan pendapatnya masing-
masing.
4. Sprint Review
Sprint Review merupakan meeting yang dilakukan setelah 1 kali pengerjaan sprint selesai.
Meeting ini dilakukan dengan cara mendemonstrasikan apa yang telah dicapai 1 sprint. Dalam
hal ini Scrum Team mendemonstrasikan hasil pekerjaannya kepada stakeholder terkait.
Apabila stakeholder memiliki masukan terkait hasil produk pada sprint terakhir, stakeholder
dapat meminta meeting dengan Scrum Team.
5. Sprint Retrospective
Sprint Retrospective merupakan meeting yang dilakukan pada terakhir 1 masa sprint. Pada
meeting ini masing-masing anggota Development Team mengutarakan pendapat mereka
terkait kinerja tim pada 1 sprint terakhir. Pendapat yang diutarakan lebih mengarah ke
kemampuan komunikasi, pembagian tugas, tanpa membahas sisi teknis project
1. Product Backlog
Berdasarkan informasi yang diperoleh maka sistem Smart Parking yang akan
dikembangkan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kategori besar.
Pendefinisian Proses
Proses Authentikasi:
1. Petugas memasukkan Kode Petugas beserta PIN (PIN akan diperoleh petugas pada
saat petugas tersebut menjadi petugas parker untuk pertama kalinya)
2. Sistem akan mencocokkan Kode Petugas dengan PIN yang dimasukkan apakah
sesuai dengan yang ada di database atau tidak
3. Apabila Kode Petugas dan PIN tidak sesuai maka proses authentikasi akan ditolak
dan apabila petugas sampai tiga kali salah memasukkan Kode Pegawai dan PIN, sistem
akan mengunci proses authentikasi
4. Apabila Kode Petugas dan PIN sesuai maka sistem akan mencatat tanggal masuk
serta jam masuk petugas dan petugas dapat melakukan akses ke sistem Smart Parking,
yang diawali dengan pop up “Authentikasi Berhasil Selamat Datang <Nama Petugas>”
5. Dan apabila petugas akan keluar dari sistem maka petugas dapat menekan tombol
Log Out dan sistem akan mencatat jam keluar dari petugas dan akan muncul pop up
“<Nama Petugas> Anda Yakin Untuk Keluar” apabila petugas menekan Ya maka akan
muncul pop up “Log Out Berhasil” dan apabila petugas menekan Tidak maka sistem
akan kembali seperti pada saat Log In
Proses Masuknya Kendaraan:
1. Setiap kendaraan yang masuk akan dicatat No Plat Kendaraan dan sistem akan
melakukan pengisian tanggal jam masuk kendaraan sesuai dengan informasi tanggl
dan jam di komputer, dengan cara petugas menekan tombol Kendaraan Masuk dan
menulis No Plat
2. Sistem akan mencatata No Plat Kendaraan, Jam Masuk, serta No Petugas yang
sedang Log In
3. Setelah sistem melakukan pencatatan maka melalui sistem akan dicetak karcis
parkir pada saat petugas menekan tombol Cetak
4. Karcis parker yang telah dicatak akan diserahkan kepada pengemudi