Asahan
Asahan
Asahan
BAB I
PENDAHULUAN
1
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
2
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
b. Kerja Praktek dilakukan pada perusahaan atau lembaga dalam hal ini
adalah PT Indonesia Asahan Aluminium.
Pelaksanaan Kerja Praktek ini dimulai sejak tanggal 26 Mei 2014 sampai
dengan 20 Juni 2014 bertempat di PT INDONESIA ASAHAN
ALUMINIUM (Persero) – POWER PLANT dengan alamat Paritohan,
Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera
Utara, Indonesia.
3
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
Tahap persiapan adalah tahap dimana kami mempersiapkan hal – hal yang
diperlukan seperti pengenalan perusahaan, membuat permohonan Kerja
Praktek, konsultasi pada jurusan dan membuat proposal Kerja Praktek.
1.5.3 Survey
1.5.4 Diskusi
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang penulisan, tujuan, waktu dan
tempat, ruang lingkup, manfaat, metode yang digunakan dalam
4
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
Bab ini berisikan kesimpulan yang diperoleh penulis dari hasil Kerja
Praktek dan saran – saran yang diajukan penulis.
BAB II
TINJAUAN UMUM
5
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
Studi kelayakan paling awal dilakukan pada tahun 1919 oleh pemerintah
Hindia Belanda dan pada tahun 1939 Maatschappij Tot Exploitatie Van de
Waterkracht in the Asahan Rivier (MEWA) mulai merintis pembangunan PLTA
( Pembangkit Listrik Tenaga Air ) Siguragura. Tetapi pecahnya Perang Dunia II
membuyarkan rencana tersebut. Selanjutnya pada tahun 1962, Pemerintah
Indonesia dan Rusia menandatangani perjanjian kerjasama untuk mengadakan
studi kelayakan pembangunan Proyek Asahan. Tetapi, kondisi politik serta
ekonomi yang tidak menguntungkan pada tahun 1965 juga telah menggagalkan
usaha ini.
6
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
7
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
Struktur organisasi PT. Inalum Power Plant terdiri dari tiga departement,
yaitu Power Administrasi Departement (PAD), Power Operational Departement
( POD ) dan Power Maintenance Departement ( PMD ).
8
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
9
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
10
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
BAB III
3.1 PLTA
11
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
Ditinjau dari cara membendung air PLTA dapat dibagi menjadi dua kategori:
PLTA run off river, air sungai dialihkan dengan menggunakan Dam yang
dibendung membendung aliran sungai. Aliran sungai ini kemudian disalurkan ke
bangunan air PLTA. PLTA dengan kolam tendo (reservoir) air sungai dibendung
12
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
dengan bendungan besar agar terjadi penimbunan air sehingga terjadi kolam
tendo, selanjutnya air tersebut dialirkan ke bangunan air PLTA.
Dengan adanya penimbunan air terlebih dahulu di kolam tendo, maka pada
musim hujan dimana debit air sungai besar melebihi kapasitas penyaluran air
yang diinginkan, air dapat ditampung dalam kolam tendo. Pada musim kemarau
dimana debit air kecil dari pada kapasitas penyaluran air bangunan PLTA,
kekurangan air ini dapat diatasi dengan mengambil air di kolam tendo tersebut.
Inilah kuntungan menggunakan kolam tendo pada PLTA, hal ini tidak dapat
dilakukan pada PLTA run off river, pada PLTA run off river biaya pembangunan
lebih murah dari pada PLTA kolam tendo. Karna kolam tendo memerlukan
bendungan yang besar, jika ada sungai yang mengalir keluar dari danau maka
dapat dibangun PLTA dengan menggunakan danau tersebut sebagai kolam tendo.
Contoh dalam hal ini adalah PLTA ASAHAN yang menggunakan danau toba
sebagai kolam tendo.
3.2 Bendungan
Ep = m . g. h
Ep = Energi (joule)
P = 9,81 . Q . h
13
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
14
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
15
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
16
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
Saluran ini dibangun pada bendungan guna untuk mengalirkan air berlebih
pada saat banjir. Bendungan ini harus dibangun sedemikian rupa sehingga debit
air yang berlebih yang fatal dapat disalurkan dengan baik. Hal ini dapat dibut
apabila diketahui keadaan air masuk maksimum ke bendungan tersebut, baik
melalui anak – anak sungai maupun melalui hujan. Demikian pula juga halnya
dengan bendungan PLTA Asahan. Saluran limpah ini dibangun setelah mengetahui
air masuk danau Toba dan anak – anak sungai Asahan. Hal ini dapat diketahui
melalui penelitian – penelitian yang cukup lama sebelum pembangunan PLTA.
b. Pintu Air
Pintu merupakan pelengkap pada suatu bendungan dibagi dalam beberapa pintu,
antara lain :
17
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
Pintu air yang digunakan pada PLTA Asahan adalah pintu geser tegak dan
pintu geser silendrik. Pintu air geser tegak dipakai apabila tekanan air relatif kecil.
Badan pintu naik-turun sepanjang alur pintu (guide gate). Pintu air limpah
silindrik atau roller gate dipasang pada bendungan untuk mengalirkan air pasang.
Roda atau roller dipasang pada badan pintu untuk mengurangi gaya gesekan pada
alur pintu. Pintu jenis ini sangat cocok untuk sungai yang besar atau bila pintu
cukup sering dibuka dan ditutup.
Head Race Tunnel adalah saluran air dari bendungan pengambilan air
menuju tangki peredam dari bendungan pengambilan air menuju tangki peredam
(surge tank). Data – data dari Head race Tunnel pada PLTA Asahan adalah :
Jumlah jalur :1 :1
Dari Head Race Tunnel air diteruskan ke surge tank sebelum diteruskan ke
pipa pesat atau (penstock). Surge Tank ini berfungsi untuk membuang gelembung
– gelembung udara dari air, sekaligus menenangkan air sebelum masuk ke pipa
pesat. Hal ini unutk menghindari kavitasi dan water hammer pada sudu – sudu
turbin.
18
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
Penstock adalah pipa tekan yang digunakan untuk mengalirkan air dari
tanki air (Head Tunnel) atau langsung dari bangunan pengembalian ke turbin.
Fungsi penstock didesain untuk menahan tekanan pukulan air (Water Hammer).
Di Siguragura dan Tangga Penstock dipasang di bawah tanah dengan jenis pipa
baja dibungkus dengan beton. Masing – masing 2 (dua) jalur, tiap jalur dibagi 2
(dua) sehingga tiap – tiap turbin dilayani oleh 1 (satu) saluran.
3.4 Turbin
Air merupakan sumber energi yang murah dan relatif mudah didapat.
Pemanfaatan energi air banyak dilakukan dengan menggunakan kincir air atau
turbin air. Sejak awal abad 18 kincir air banyak dimanfaatkan sebagai penggerak
penggilingan gandum, memasuki abad 19 turbin air mulai banyak dikembangkan.
19
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
Putaran turbin akan memutar rotor pada generator turbin dibedakan menjadi dua
kelompok yaitu : turbin impuls dan turbin reaksi. Turbin impuls terdiri atas turbin
pelton, turbin turgo, turbin cross-flow, turbin multi jet pelton, sedangkan turbin
reaksi terdiri atas turbin francis, turbin propeller dan turbin kaplan. Pada PT
Inalum turbin yang digunakan adalah tipe francis, dengan efisiensi hampir 95%.
a. Runner
Runner adalah bagian dari turbin yang memutar shaft pada generator
sehingga bagian ini merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam
pembangkitan. Hal yang tidak boleh terjadi pada bagian ini adalah proses kavitasi,
dimana proses ini dapat menyebabkan adanya gelembung – gelembung udara
pada sisi runner yang dapat mengakibatkan terjadinya proses korosi pada runner
dan membuat runner tidak dapat bekerja secara maksimal sehingga kemampuan
mengubah energi potensial menjadi berkurang. Oleh sebab itu pada runner dibuat
dengan permukaan yang rata dan licin. Adapun runner sendiri terbuat dari baja
tuang.
Rumah keong terbuat dari lapisan dengan kualitas tinggi, dibagi menjadi 4
bagian, karena ukuran yang besar dan juga karena proses pengangkutan tekanan
maksimum pada rumah keong adalah 37,2 kg/cm.
c. Stay Ring
Bagian ini terbuat dari plat baja berkualitas tinggi dan berfungsi untuk
menahan beban berat dari bagian yang berputar. Stay Ring dirancang untuk
menahan tekanan pada spiral case pada tekanan 32,7 kg/cm.
d. Bantalan Turbin
20
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
Fungsi dari bantalan turbin adalah supaya tidak terjadi gesekan langsung
antara bagian yang berputar dan bagian yang diam juga menjaga agar tidak terjadi
adanya vibrasi pada turbin shaft. Pada bantalan ini diberi minyak oli supaya
mengurangi gaya gesekan yang selalu dihindari. Ada tiga bantalan turbin yaitu
upper bearing, lower bearing dan turbine guide bearing. Prinsip yang digunakan
adalah dengan prinsip tekanan minyak.
f.Turbin Shaft
Bagian ini terbuat dari campuran karbon dan tembaga yang ditempatkan
pada pinggiran roda generator, turbin shaft memiliki diameter 620 mm yang dapat
beroperasi dengan aman pada kecepatan maksimum 580 rpm tanpa menghasilkan
vibrasi dan distorsi.
Fungsi dari sudu turbin adalah untuk mengatur kecepatan turbin. Sudu ini
mengatur dengan cara memperbesar atau memperkecil antara posisi sudu itu
sendiri sehingga jumlah air yang masuk pun dapat diatur. Peralatan ini bekerja
sama dengan governoor dimana sistem operasinya sudah otomatis. Jika terjadi
penambahan beban yang cukup besar amak governoor akan memrintahkan pada
sudu – sudu agar membuka lebih besar sehingga masukan air lebih besar pula dan
kecepatan dapat dijaga pada putaran 333 rpm.
21
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
BAB IV
PT. INALUM
IV.1.Generator
IV.1.1 Umum
22
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
GENERATOR SIGURAGURA
Tipe : Konvensial
Kapasitas : 79,4 MVA
Jumlah Kutub : 18
Frekuensi : 4167 A
Tegangan : 10,5 KV
Faktor Daya : 0,9 lagging
GENERATOR TANGGA
23
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
24
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
a. Rangka Stator
b. Inti Stator
25
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
rugi histerisis akibat panas dan arus eddy. Pada sekeliling ini stator bagian
dalamnya dilengkapi dengan alur sebagai tempat kedudukan
hantaran/belitan stator.
c. Kumparan Stator
d. Rotor
Rotor tersusun atas lempengan pelat baja dengan ketebalan pejal kurang
lebih 3,2 – 6,0 mm. Penyusunannya dilakukan secara berlapis-lapis seperti
halnya dengan lempengan stator, yang juga bertujuan untuk mengurangi rugi-rugi
inti akibat arus eddy. Lingkaran rotor merupakan bentuk yang diatur sedemikian
rupa sehingga dari setiap satu per satu membentuk sebuah jaringan yang
berkeliling. Inti rotor dilengkapi dengan kutub masing-masing dilekatkan
kumparan medan. Laporan kumparan disebut dengan isolasi kelas F yang tahan
terhadap panas tinggi.
f. Pendingin Generator
Alat untuk mendinginkan udara tersebut adalah air cooler yang mirip seperti
radiator dan memiliki saluran pipa untuk air masuk (inlet). Sumber air dingin ini
dipompakan oleh Main Water Supply Pump berkapasitas 90 KW, 1500 rpm, 380
V, dan 3 fasa. Outlet dari air cooler adalah pipa yang membawa air panas menuju
ke sumpit untuk kemudian dibuang ke saluran bawah (tail race).
26
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
Pada setiap unit generator dilengkapi dengan 6 sepatu rem yang mana
beroperasi berdasarkan tekanan udara. Sepatu rem digunakan untuk mengerem
cincin dari bangian yang terendah dari rotor. Sepatu rem ini dirancang dalam
kapasitas yang cukup untuk menghentikan dan mengangkat bagian yang berputar
dari generator dan turbin, supaya thrust bearing dapat digerakkan atau diatur atau
yang disebut hydraulik pump, minyak yang bertekanan untuk operasi pengankatan
dikerjakan oleh portable type operational pump. Operasi pengangkatan harus
dilakukan sebelum generator di start yaitu setelah lebih dari satu minggu selesai
dikerjakan.
IV 3. Penyearah Thyristor
IV 4. Proteksi Generator
27
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
1. Melalui intake dam air dialirkan ke turbin, inlet valve dibuka sebagai
jalannya air ke turbin.
2. Pengoperasian tidak dilakukan secara serempak keempat generator,
generator 1 diputar oleh turbin 1, sampai putaran mencapai 333 rpm dan
diberi tegangan eksitasi sebesar 110 V DC.
3. Setelah tegangan keluaran generator 1 mencapai 10,5 KV, tegangan
tersebut dinaikkan menjadi 275 KV oleh Main Transformer 1 .
4. Tegangan 275 KV keluaran transformator dihubungkan ke Gardu Induk
(Switchyard), Kemudian tegangan dari Generator 2, Generator 3,
Generator 4 dihubungkan di Gardu Induk.
28
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
Sistem yang memparalelkan semua generator ini secara otomatis diatur oleh
synchronizer.
29
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
30
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
31
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
Transformator pada sisi tegangan rendah merupakan hubung delta (Δ) dan
disisi tegangan tinggi hubungan menjadi bintang (Ү). Netral pada sisi tegangan
tinggi ditanahkan secara solid. Trafo-trafo utama dirancang untuk bekerja terus
menerus pada rated outputnya tanpa melewati temperature maksimum yaitu 55° C
pada lilitan dan intinya.
Inti Transformator utama menggunakan jenis shell form. Inti ini disusun
dengan lapisan baja berkualitas tinggi. Inti disusun secara horizontal dan terbuat
dari silicon yang dilapisi pelat baja. Inti disusun sedemikian rupa sehingga terletak
pada bagian bawah tank dan benar-benar diapit pada semua bagian keliling
dengan tekanan pada tiap sis piringan, untuk mengurangi tingkat gangguan dan
32
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
Belitan terdiri dari susunan yang sangat konsentris, yang terdiri dari
beberapa lapis. Lilitan konduktor dibelit secara rectangular dengan isolasi. Isolasi
yang dirancang pada main transformer ini dibuat bukan hanya melindungi pada
keadaan normal saja tetapi juga dirancang dengan pertimbangan khusus dengan
memperhatikan tegangan dan batas aman pada saat pemeliharaan. Jenis isolasi
yang digunakan merupakan jenis surge-proof constructon yang dapat melindungi
transformator dari tegangan impuls yang disebabkan oleh surja petir pada
transmisi listrik dan tegangan impuls saat terjadinya pertukaran (switching) oleh
peralatan seperti disconnecting switch, circuit breaker dan peralatan lainnya yang
menyebabkan adanya tegangan impuls. Rancangan umum dari trafo dan belitan
dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak ada pergerakan mekanik di dalam
transformator tersebut (yang mengakibatkan adanya hubung singkat di dalam
transformator).
Main Transformer adalah jenis trafo tiga fasa, dimana bagian tengah dan
bagian bawah terpisah sedangkan bagian atas tersambung secara elktrik. Tangki
semuanya ditutup, dan dilas dengan plat baja yang digunakan untukmenahan inti
yang dibatasi dengan isolasi minyak. Bentuk tangki adalah bentuk gajah, yang
dirancang mampu melindungi transformator dari debu. Tangki transformator dapat
menahan tekanan minyak sampai 4 kg/cm2.
Bushing adalah tempat pemisah/ keluaran arus dari badan trafo, bushing
biasanya terbuat dari bahan isolator. Bushing untuk terminal jaringan sisi 275 kV
adalah jenis oil condenser type. Sedangkan bushing untuk sis 11 kV menggunakan
oil filled porcelain type.
33
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
menggunakan air, hal ini dipilih, karena transformator ini terletak di bawah tanah
sekitar 200 m ke dalam perut bumi. Sedangkan untuk PLTA Tangga main
transformernya memiliki system pendingin yang terdiri dari radiator, pompa
minyak, dan kipas angin atau secara sederhananya pendingin minyak trafo ini
meggunakan udara. Radiator dirancang bekerja pada tekanan minyak sebesar 2,0
kg/cm2. Pompa minyak terletak pada bagian bawah radiator sehingga dapat
mensirkulasikan minyak dari bawah ke atas. Pompa minyak dan cooling fans
secara otomatis bekerja sama ketika sudah mencapai 80% dari tegangan nominal.
Trafo utama ini dilengkapi dengan bucholz relay untuk mengetahui inernal
fault trafo yang mengidentifikasikan gas ke dalam minyak trafo yang dapat
mengurangi tahanan isolasi minyak trafo. Buchholz relay bekerja berdasarkan
tekanan minyak yang ada pada transformator. Tekanan minyak akan berubah jika
terjadi gangguan pada trafo. Gangguan tersebut mengakibatkan minyak naik dan
bertekanan yang membuat relay bekerja. Relay ini diletakkan pada bagian atas
trafo. Pada trasformator juga dilengkapi dengan system pemadam api yang
bekerja secara otomatis jika ditemukan indikasi akan terjadi kebakaran pada
transformator.
34
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
1. Fleksibel, karena dalam operasinya dapat dipakai system dua bus atau satu
bus saja.
2. Salah satu bus dapat di off kan untuk perawatan, dimana saat perawatan
salah satu bus, energy listrik dapat disalurakan pada bus yang lain.
3. Sirkuit dapat dipindahkan secara langsung dari satu bus ke bus yang
lainnya dengan menggunakan CB Tie (Tie breaker).
Dalam keadaan normal kedua bus digunakan dan tie breaker dalam
keadaan tertutup.
Untuk keandalan system bus, maka proteksinya dibuat sangat selektif, sehingga
bila ada gangguan pada salah satu bus, maka penyaluran daya tidak terputus total.
35
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
untuk mengurangi kelembaban udara sekitar dan pengaman terhadap arus induksi
yang ada disekitar gardu induk.
Circuit Breaker merupakan pemutus daya pada gardu induk yang berfungsi
untuk memutuskan daya dari transformator ke bus di gardu induk saat circuit
sedang berbeban. Dalam pengoperasian CB (Circuit breaker), biasanya timbul
busur api saat CB sedang memutus atau menyambung daya. Oleh karena itu, di
dalam CB dilengkapi dengan pemutus busur api. Pemutus busur api dalam CB
bisa berupa semprotan gas bertekanan tinggi atau menggunakan ruang vakum.
Pada Gardu Induk milik PT Inalum, sebanyak 17 unit Circuit Breaker pemutus
daya 300 kV dipasang dari keluaran main transformator di masing-masing gardu
induk Tangga dan gardu induk Sigura-gura. Masing-masing Gardu induk Tangga
dan Sigura-gura menggunakan empat buah CB untuk pemutus system transmisi,
satu buah untuk tiap bus tie dan 12 unit untuk pemutus daya keluaran dari main
transformator. Setiap pemutus daya diisi dengan gas SF6, mempunyai tekanan yang
sangat tinggi, dan dioperasikan secara pneumatic dan pada bushingnya dilengkapi
dengan trafo arus. Sistem pemutus daya dioperasikan dengan menggunakan udara
bertekanan yang disuplai dari tempat air compressor yang terletak dibagian bawah
dari pemutus daya. Pemutus daya trip dengan tekanan udara dan kembali ditutup
dengan spring force.
36
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
Circuit Breaker bias ditripkan dalam keadaan semua posisi dan dapat
secara normal ditutup dan dibuka untuk pengujian dan perbaikan.
b. Disconnechting Switch
37
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
c. Trafo Arus
Setiap trafo arus dibuat pada bushing di circuit breaker. Tidak ada trafo
arus yang secara khusus atau tersendiri dalam gardu induk. Adapun rating dari
trafo arus adalah:
2. Rated Burden
For line protection 100 VA
For bus protection 60 VA
For matering 25 VA
i. Bus TIE
For bus protection 60 VA
For bus protection 25 VA
ii. Main Transformator
For bus protection 60 VA
For bus metering 15 VA
For main transormator protective relaying 30 VA
iii. Rated Over Current Strength
For each core 20 KA for two second
38
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
Perbandingan arus pada trafo ini digunakan untuk mengatur proteksi relay
yang digunakan pada saluran transmisi.pen-settingan ini dilakukan melihat pada
besar impedansi suatu saluran transmisi. Kesalahan sedikit dalam menyetting arus
relay dapat mengakibatkan kesalahan yang fatal.
d. Lightening Arrester
Impuls 1050 KV
Peralatan ini dipasang pada tiap fasa bus 275 KV untuk mengubah
tegangan bus untuk mengubah tegangan bus untuk keperluan pengukuran dan
relay proteksi. Potencial device menggunakan minyak dan ddibuat di luar
ruangan.
39
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
f. line Trap
peralatan ini dipasang pada fasa (fasa R dan S untuk saluran 1 dan pada
fasa S dan T untuk saluran 2) saluran transmisi 275 kV. Line Traps beerfungsi
sebagai filter untuk keperluan PLC (power line carrier). line traps terdiri dari coil
induktansi (juga dilengkapi dengan lightening arrester) dan dirancang untuk
memisahkan frekuensi carrier dengan impedansi yang tinggi tetapi melewatkan
frekuensi daya dengan rugi yang kecil. Terbuat dari aluminium dan dihubungkan
secara langsung dengan saluran transmisi.
g. Copling Capasitor
h. Sistem Grounding
penampang 50 , dan pada saa direncanakan besar tahanan ground 0.22 ohm.
40
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
BAB V
Dalam bab terakhir dari laporan kerja praktik ini, kami mengambil
kesimpulan dari semua informasi yang telah kami dapat selama melaksanakan
kegiatan kerja praktik di PT Inalum Power Plant. Serta beberapa saran yang
mudah-mudahan bisa bermanfaat.
Kesimpulan.
41
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
Saran.
42
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
DAFTAR PUSTAKA
Marsudi,Djiteng. 2005.”Pembangkit Energi Listrik”,Erlangga:Jakarta.
Tim Penyusun Buku INALUM. 2001. “Sejarah 25 Tahun PT. Inalum (1976-
2001)”: Jakarta.
43
UNIVERSITAS SRIWIJAYA – PT INALUM
44