Komunikasi Pelayanan Pelanggan
Komunikasi Pelayanan Pelanggan
Komunikasi Pelayanan Pelanggan
Oleh
Dwi Retno Putri 15080324058
Luqmana Ahmadi 15080324078
PTN 15 B
3. Mengevaluasi Layanan
Ada beberapa kaitan tentang kinerja pelayanan dengan Harapan (Expectation) dan
Kepuasan (Satisfaction) yaitu:
Kinerja<Harapan (Performance<Expectation)
Bila kinerja layanan menunjukan keadaan dibawah harapan pelanggan,maka pelayanan
kepada pelanggan dapat dianggap tidak memuaskan.
Kinerja = Harapan (Performance=Expectation)
Bila kinerja layanan menunjukkan sama atau sesuai dengan yang diharapkan
pelanggan,maka pelanggan dianggap memuaskan,tetapi tingkat kepuasannya adalah
minimal karena pada keadaan seperti ini dapat dianggap belum ada keistimewaan
layanan.Jadi pelayanan dianggap biasa atau wajar-wajar saja.
Kinerja>Harapan (Performance>Expectation)
Bila kinerja menunjukan lebih dari yang diharapkan pelanggan,maka pelayanan dianggap
istimewa atau sangat memuaskan karena pelayanan yang diberikan ada pada tahap yang
optimal.
4. Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana dimana perusahaan
berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung
maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Intinya, komunikasi
pemasaran mempresentasikan “suara” perusahaan dan produknya serta merupakan sarana
dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen.
(philip kotler & kevin lane keller, manajemen pemasaran edisi 13 : 172)
Komunikasi pemasaran merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh
pemakai jasa dan penjual yang merupakan kegiatan membantu untuk mengambil keputusan
di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara
menyadarkan semua untuk berbuat lebih.
Dengan demikian dapat kami simpulkan yang dimaksud dengan komunikasi
pemasaran adalah kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang suatu produk dari
komunikator kepada konsumen yang tujuannya agar konsumen mengenal keberadaan produk
tersebut. Komunikasi menciptakan adanya interaksi antara perusahaan dengan konsumen.
5. Keluhan Pelanggan
Keluhan adalah ungkapan yang keluar karena adanya perasaan yang susah atau kesal
(menderita karena sesuatu yang berat). Keluhan pelanggan lebih diartikan sebagai sesuatu
yang tidak menyenangkan atau sesuatu yang mengganggu.
Keuntungan dari sistem layanan berkualitas bisa saja berupa keluhan pelanggan.
Layanan pelanggan melahirkan keluhan dan iti baik. Keluhan adalah kesempatan untuk
mengkoreksi masalah-masalah yang mungkin belum pernah didengar oleh sebuah
perusahaan sampai program layanan pelanggannya menciptakan terjadi keluhan.
Sesungguhnya, suatu sistem layanan yang mempermudah dan mendorong adanya keluhan
cenderung menaikkan laba. Karena pelanggan yang bisa menyampaikan keluhan kepada
perusahaan lebih sedikit kemungkinannya menyebarkan keluhan mereka di masyarakat, yang
kalau sampai itu terjadi bisa berakibat hilangnya sejumlah bisnis.
Jadi, keluhan sungguh tindakan yang bijaksana yang mempermudah pelanggan untuk
mengekspresikan pendapat mereka. (achieving excellence through customer service : 27)
Menurut kami, bentuk keluhan pelanggan adalah :
a) Pekerjaan yang tidak dilakukan dengan baik
b) Terlalu lambat
c) Terlalu mahal
d) Sikap acuh tak acuh
e) Kurang Sopan
6. Prima – Cara Memberikan Pelayanan Prima ( Excellent Service)
Layanan Prima adalah pelayanan yang sangat baik & melampaui harapan
pelanggan.Awalnya pelanggan memiliki harapan yang sederhana & sementara dibenaknya
yang bersifat biasa dengan standar yang umum. Ternyata tak diduga & merupakan surprise
dari pelayanan perusahaan seperti pelayanan security tidak saja memberikan pelayanan
keamanan namun membantu mengarahkan nasabah dalam pengambilan kartu antrian,
pengarahan penulisan & pengambilan slip transaksi, pembelian majalah / koran ketika
menunggu antrian, serta pengarahan jalur antrian teller / customer servis di Bank. Petugas
Call Center menelpon kembali kepada pelanggan ketika pelanggan mengalami terputusnya
sambungan telepon & kesulitan menghubungi kembali. (manajemen pelayanan prima : 17)
Layanan Prima adalah pelayanan yang memiliki ciri khas kualitas (quality nice).Ciri
khas kualitas yang baik meliput kemudahan, kecepatan, ketepatan, kehandalan & emphaty
dari petugas pelayanan dalam pemberian & penyampaian pelayanan kepada pelanggan yang
berkesan kuat yang dapat langsung dirasakan pelanggan waktu itu & saat itu juga.
(manajemen pelayanan prima : 17)
Pelayanan yang memuaskan atau pelayanan prima akan membuat pelanggan bertahan
dan tidak kabur ke pesaing produk sejenis. Perusahaan wajib melayani pelanggan dengan
baik agar merasa puas, setia, jadi bagian dari kesuksesan perusahaan.
Keberhasilan dalam mengembangkan dan melaksanakan pelayanan prima tidak
terlepas dari kemampuan dalam pemilihan konsep pendekatannya.Ada yang
mengembangkan pelayanan prima berdasarkan konsep A6, yaitu mengembangkan pelayanan
prima dengan menyelaraskan faktor-faktor Ability (Kemampuan), Attitude (Sikap),
Appearance (Penampilan), Attention (Perhatian), Action (Tindakan) dan Accountability
(Tanggung jawab). (dasar-dasar pelayanan prima : 31)
1) Kemampuan (Ability)
Kemampuan (Ability) adalah pengetahuan dan keterampilan tertentu yang mutlak
diperlukan untuk menunjang program layanan prima,yang meliputi kemampuan dalam
bidang kerja yang ditekuni,melaksanakan komunikasi yang efektif,mengembangkan
motivasi,dan menggunakan public relationssebagai instrumen dalam membina hubungan
kedalam dan keluar organisasi/perusahaan.
2) Sikap (Attitude)
Sikap (Attitude) adalah pelaku atau perangai yang harus ditonjolkan ketika menghadapi
pelanggan.
3) Penampilan (Appearance)
Penampilan (Appearance) adalah penampilan seseorang,baik yang bersifat fisik saja
maupun fisik dan non-fisik,yang mampu merefleksikan kepercayaan diri dan kredibilitas
dari pihak lain.
4) Perhatian (Attention)
Perhatian (Attention) adalah kepedulian penuh terhadap pelanggan,baik yang berkaitan
dengan perhatian akan kebutuhan dan keinginan pelanggan maupun pemahaman atas
saran dan kritikannya.
5) Tindakan (Action)
Tindakan (Action) adalah berbagai kegiatan nyata yang harus dalam memberikan layanan
kepada pelanggan.
6) Tanggung jawab (Accountability)
Tanggung jawab (Accountability) adalah suatu sikap keberpihakan kepada pelanggan
sebagai wujud kepedulian untuk menghindarkan atau meminimalkan kerugian atau
ketidakpuasan pelanggan. (dasar-dasar pelayanan prima : 31)
MENGUKUR KEPUASAN PELANGGAN
Teknik dan Metode untuk Mengukur Kepuasan Pelanggan
Menurut Kotler, et al., (1996) ada 4 metode untuk mengukur kepuasan pelanggan.
Adapun metode yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan
terhadap suatu produk, yaitu:
b. Ghost Shopping
Telah dijelaskan tadi bahwa metode survei adalah metode yang paling baik
digunakan dalam pengukuran kepuasan pelanggan. Adapun teknik yang dapat digunakan
untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan, yaitu :
o Responden atau pelanggan diberi pertanyaan mengenai seberapa besar harapan
mereka terhadap produk tertentu dan seberapa besar yang mereka rasakan setelah
menggunakan produk tersebut.
o Pelanggan diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang dihadapi terkait dengan
penawaran dari perusahaan dan juga diminta untuk menuliskan perbaikan-perbaikan
terhadap saran mereka.
o Responden diharapkan merangking elemen dari penawaran menurut derajat
kepentingan elemen dan seberapa baik perusahaan bekerja dari setiap elemen tersebut.
o Pengukuran ini dapat dilakukan langsung dengan pertanyaan seperti “ seberapa puas
Saudara terhadap pelayanan PT Rocket Manajemen pada skala berikut : sangat tidak
puas, tidak puas, puas, sangat puas”.
Karena saat ini teknik pengukuran kepuasan masih terus menerus megalami
perkembangan, ini mengakibatkan belum ada kesepakatan tentang bagaimana cara
mengukur tingkat kepuasan pelanggan.
Oleh karena itu, terdapat banyak variasi teknik pengukuran tingkat kepuasan
pelanggan baik dari yang sederhana sampai yang sangat kompleks. Tinggal bagaimana
kebutuhan dan keakuratan yang akan dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengukur
kepuasan pelanggan.
Teknik pengukuran itu sendiri dapat menggunakan metode statistik diantaranya
analisis regresi, korelasi, anova, analisis diskriminan, analisis cluster, analisis faktorial,
dan analisis konjoin.