0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
127 tayangan10 halaman

Analisis Laporan, Bu Nindi.2

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 10

JURNAL

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK
ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, TBK

Penulis:

Melissa Olivia Tanor1Harijanto Sabijono2Stanley Kho Walandow

Di Review Oleh:

Adi Cahyo Kartiko

16418938

PROGRAM SETUDI MANAGEMENT

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KADIRI

2017/2018
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK
ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, TBK

Oleh:
Melissa Olivia Tanor Harijanto Sabijono2Stanley Kho Walandow
1

Abstrak: Bank sebagai badan usaha di bidang keuangan yang memiliki berbagai jasa yang dapat
digunakan oleh pengguna jasa. Bank secara periodik wajib membuat laporan keuangan untuk dapat
mengetahui tingkat keuangan yang dimiliki dan kondisi keuangan Bank tersebut. Tujuan penelitian ini
untuk menganalisis laporan keuangan dalam mengukur kinerja keuangan pada PT. Bank Artha Graha
Internasional, Tbk Jakarta. Metode analisis data adalah analisis deskriptif komparatif. Dari laporan
keuangan Bank kemudian dianalisis likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas untuk mendapatkan
perbandingan hasil pada tiap tahun dan akan disesuaikan dengan standar Bank Indonesia (BI) yang dapat
dianalisis untuk mengukur seperti apa tingkat keuangan dan kinerja bank tersebut. Hasil penelitian
menunjukan, likuiditas Bank Artha Graha mampu memenuhi kewajiban jangka pendek yang dimiliki.
Hasil solvabilitas memperlihatkan kemampuan bank dalam permodalan yang dimiliki mampu untuk
menutupi penurunan maupun kerugian.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bank merupakan salah satu lembaga yang beroperasi seperti perusahaan lainnya yaitu mencari
keuntungan. Keberadaan bank haruslah bermanfaat dan dapat dirasakan langsung oleh siapa saja yang
menggunakan jasa bank. Bagi para pelaku usaha maupun bukan tidak terlepas dari kebutuhan mereka
akan jasa bank. Bank dalam kesehariannya perlu memperlihatkan kinerja kerja mereka sehingga para
pengguna jasa bank dapat melihat bagus tidaknya suatu bank dan dapat ditingkatkan minat pada para
pengguna bank baik kreditur, masyarakat, pengusaha, ataupun orang-orang yang menggunakan jasa
bank. Bagi bank dapat menjadi tolak ukur terhadap kerja yang telah bank lakukan sehingga dapat
mencegah hal yang dapat menghambat kinerja bank itu sendiri.
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Bank Artha
Graha Internasional, Tbk yang ditinjau berdasarkan analisis rasio keuangan.
TINJAUAN PUSTAKA

Akuntansi

Darsono (2008: 2) menyatakan akuntansi adalah suatu seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan,
dengan cara yang informatif dan diukur dalam bentuk mata uang, atas transaksi-transaksi atau kejadian-
kejadian keuangan perusahaan dan interpretasi hasilnya.

Laporan Keuangan
Halim (2008: 59) menjelaskan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang
menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak. Hery (2012: 3)
menjelaskan laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan
sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan.

Analisis Laporan Keuangan


Tujuan analisis laporan keuangan sendiri pada hakikatnya adalah untuk membantu pemakai dalam
memperkirakan masa depan perusahaan dengan cara membandingkan, mengevaluasi, dan menganalisis
kecenderungan dari berbagai aspek keuangan perusahaan (Wahyudiono, 2014: 11).

Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan
telah melaksanakan dengan mengunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar
(Fahmi, 2012: 2).

Analisis Rasio Keuangan


Kasmir (2008: 104) rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam
laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat
dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antarkomponen
yang ada di antara laporan keuangan.

Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 Pasal 9 membahas mengenai peringkat komposit.
Peringkat Komposit yang ditetapkan sebagai berikut:
a. Peringkat Komposit 1 (PK-1), mencerminkan kondisi Bank yang secara umum sangat sehat
sehingga dinilai sangat mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan
kondisi bisnis dan faktor eksternallainnya.
b. Peringkat Komposit 2 (PK-2), mencerminkan kondisi Bank yang secara uum sehat sehingga dinilai
mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor
eksternallainnya.
c. Peringkat Komposit 3 (PK-3), mencerminkan kondisi Bank yang secara umum cukup sehat
sehingga dinilai cukup mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan
kondisi bisnis dan faktor eksternallainnya.
d. Peringkat Komposit 4 (PK-4), mencerminkan kondisi Bank yang secara umum kurang sehat
sehingga dinilai kurang mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan
kondisi bisnis dan faktor eksternallainnya.
e. Peringkat Komposit 5 (PK-5), mencerminkan kondisi Bank yang secara umum tidak sehat. sehingga
dinilai tidak mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan
faktor eksternallainnya.

Secara umum yang sering dipakai dalam melakukan analisis rasio keuangan bank dibagi
beberapa golongan:

a. Rasio Likuiditas (LiquidityRatio)


Fred Weston menyebutkan bahwa rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek (Kasmir, 2008: 129).
Untuk melakukan pengukuran rasio ini terdapat beberapa jenis rasio yang memiliki maksud dan tujuan
tersendiri. Salah satunya adalah Loan to Deposit Ratio (LDR). LDR merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana
masyarakat dan modal sendiri yang digunakan (Kasmir, 2008: 224). Dalam Surat Edaran Bank
Indonesia No. 6/23/DPNP/2004, dijelaskan peringkat komponen LDR sebagaiberikut:

1.Peringkat 1, antara 50% -75%


2.Peringkat 2, antara 75% -85%
3.Peringkat 3, antara 85% -100%
4.Peringkat 4, antara 100% -120%
5.Peringkat 5, lebih dari120%

b. Rasio Solvabilitas (LeverageRatio)


Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan
utang. Rasio solvabilitas bank merupakan ukuran kemampuan bank dalam mencari sumber dana untuk
membiayai kegiatannya (Kasmir, 2008: 229). Salah satunya adalah Capital Adequacy Ratio (CAR). CAR
merupakan perhitungan modal dan aktiva tertimbang menurut risiko dilakukan berdasarkan ketentuan
kewajiban penyediaan modal minimum yang berlaku (Taswan, 2015: 59). Berdasarkan ketentuan Bank
Indonesia, bank dinyatakan sehat harus memiliki CAR paling sedikit 8% (Harmono, 2014: 116).

c. Rasio Profitabilitas (ProfitabilityRatio)


Rasio profitabilitas atau rasio rentabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
mencari keuntungan. Di mana rasio ini juga memberikan ukuran terhadap tingkat efektivitas manajemen
suatu perusahaan. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang
dicapai oleh bank yang bersangkutan (Kasmir, 2008: 234).

Penelitian Terdahulu
Manoppo (2012) mengenai Analisis Laporan Keuangan dalam Menilai Kinerja Keuangan
Perusahaan pada PT. Bank Sulut Manado. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data
kualitatif mengenai sejarah PT. Bank Sulut, dan kuantitatif mengenai data laporan keuangan Bank
Sulut tahun 2008 – 2011. Analisis dilakukan dengan metode deskriptif yaitu mengumpulkan,
mengolah dan menginterprestasikan data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang
jelas mengenai keadaan yang diteliti. Dan metode komparatif yaitu metode analisis yang dilakukan
dengan membandingkan data tahun yang diteliti dengan tahun sebelumnya. Dari penelitian ini
dibandingkan dengan penelitian penulis, terdapat persamaan dan perbedaan. Untuk persamaannya
penelitian ini dengan penelitian penulis, keduanya meneliti tentang laporan keuangan untuk menilai
kinerja keuangan Bank. Perbedaannya penelitian ini tidak dilakukan di Bank yangsama.

Maith (2013) mengenai Analisis Laporan Keuangan dalam mengukur Kinerja Keuangan pada
PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data kualitaif
yaitu data yang berbentuk kumpulan informasi seperti sejarah singkat perusahaan, visi dan misi
perusahaan. Dan data kuantitatif yaitu data yang terdiri dari kumpulan angka-angka atau data-data
dokumen perusahaan yang berhubungan dengan laporan keuangan. Analisis dilakukan dengan metode
analisis horizontal, yaitu membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode. Dari analisis ini
akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode satu ke periode yang lain. Bila dibandingkan
penelitian penulis, terdapat beberapa persamaan dan perbedaan. Untuk persamaannya penelitian ini
dengan penelitian penulis, keduanya meneliti tentang laporan keuangan untuk menilai kinerja
keuangan suatu perusahaan. Perbedaannya penelitian ini tidak dilakukan di perusahaan yang sama.

Ottay (2015) mengenai Analisis Laporan Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan pada PT.
BPR Citra Dumoga Manado. Dalam penelitian ini, data yang digunakan terbagi menjadi dua yaitu
data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang didapat dari sumber pertama yang masih
memerlukan pengolahan lebih lanjut dan dikembangkan dengan pemahaman sendiri oleh penulis,
seperti wawancara, dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari perusahaan sebagai objek
penelitian yang sudah diolah dan terdokumentasi di perusahaan, misalnya sejarah singkat perusahaan,
struktur organisasi dan laporan keuangan perusahaan. Metode yang digunakan adalah analisis
deskriptif kuantitatif, yaitu metode yang dilakukan dengan mengumpulkan, mengklasifikasikan,
menganalisis, serta menginterpretasikan data sehingga memberikan keterangan yang lengkap bagi
pemecahan masalah dalam penelitian. Bila dibandingkan penelitian penulis, terdapat beberapa
persamaan dan perbedaan. Untuk persamaannya penelitian ini dengan penelitian penulis, keduanya
meneliti tentang laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan. Perbedaannya
penelitian ini dilakukan diobjek yang berbeda.

Hasil Penelitian
Informasi mengenai tingkat likuiditas, solvabilitas maupun profitabilitas, maka dapat dilihat
pengaruh terhadap laporan keuangan dan kinerja bank yang telah disajikan di dalam laporan keuangan
bank yang telah tersedia, yaitu laporan neraca, dan laporan laba rugi yang dapat menjadi tolak ukur
dan dapat digunakan dalam menganalisis laporan keuangan, yaitu dengan rasio yang menghubungkan
dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Berikut ini akan disajikan hasil analisis keuangan
terhadap laporan keuangan PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk berdasarkan informasi akun yang
tersedia.
a. RasioLikuiditas

Loan to Deposit Ratio (LDR)


Tabel 1. Perhitungan Loan to Deposit Ratio Bank (dalam jutaan rupiah)
Tahun Loan to Deposit Ratio
2010 Rp. 11.178.851
Rp. 14.681.980 × 100% = 76,139%
2011 Rp. 13.399.445
Rp. 16.296.638 × 100% = 82,222%
2012 Rp. 15.212.135
Rp. 17.399.114 × 100% = 87,43%
2013 Rp. 15.431.270
Rp. 17.363.406 × 100% = 88,872%

Hasil loan deposit ratio pada tahun 2010 sebesar 76,139%, pada tahun 2011 meningkat
sebesar 6,083 menjadi 82,222%, tahun 2012 meningkat sebesar 5,208 menjadi 87,43 % dan pada
tahun 2013 meingkat sebesar 1,442 menjadi 88,872%. Dengan adanya peningkatan tiap tahun
terhadap LDR menunjukan semakin banyak permintaan kredit dibandingkan dengan dana yang
diterima oleh bank. Ini membuat bank perlu meningkatkan dana untuk menutupi jumlah kredit yang
juga ikut bertambah. Sesuai dengan Surat Edaran Bank No.6/23/DPNP/2004, standar untuk LDR yang
dinyatakan cukup baik adalah berkisar antara 85% sampai dengan 100% (PK-3), ini terlihat pada
tahun 2012 dan 2013. Dan pada tahun 2010 – 2011 berada di posisi baik yang berkisar antara 75%
sampai dengan 85% (PK-2). Dengan ini memperlihatkan bahwa bank mengalami penurunan
peringkat, namun masih dapat mempertahankan standar yang telah ditentukan oleh BI. Sesuai hasil
LDR periode 2010-2013 memiliki nilai rasio di bawah 100%, walaupun adanya penurunan peringkat
2010 dan 2011 dibanding 2012 dan 2013, dan dengan ini LDR Bank Artha Graha dapat dinyatakan
sesuai dengan standar yang telahditentukan.
Solvabiltas
Tahun Capital Adequacy Ratio
2010 Rp. 1.607.289
× 100% = 13,389%
Rp. 12.003.822
2011 Rp. 1.651.615
Rp. 12.559.331× 100% = 13,15%
2012 Rp. 2.695.768
× 100% = 16,298%
Rp. 16.539.984
2013 Rp. 2.588.566
× 100% = 15,754%
Rp. 16.430.172
b. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Tabel 2. Perhitungan Capital Adequacy Ratio Bank (dalam jutaan rupiah)

Sumber: Data olahan 2014

Hasil CAR pada tahun 2010 yaitu 13,389, pada tahun 2011 menurun sebesar 0,239 menjadi
13,15%,
tahun 2012 meningkat sebesar 3,148 menjadi 16,298% dan pada tahun 2013 kembali menurun 0.544
menjadi 15,754%. Adanya penurunan pada tahun 2011 dan 2013 dikarenakan ketidak seimbangan
antara ATMR dengan perkembangan setoran modal. Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, standar
untuk CAR yang dinyatakan sehat adalah minimal 8% dengan ini hasil CAR periode 2010 – 2013 memiliki
nilai rasio di atas 8% dan CAR Bank Artha Graha dapat dinyatakan sehat dan sesuai dengan standar yang
ditentukan

.Profitabilitas

Tahun ROA
2010 Rp. 117.551
× 100% =0,688%
Rp. 17.063.094
2011 Rp. 125.730
× 100% =0,655%
Rp. 19.185.436
2012 Rp. 139.810
× 100% =0,68%
Rp. 20.558.770
2013 Rp. 293.613
× 100% =1,385%
Rp. 21.188.582
c. Return on Assets (ROA)
Tabel 3. Perhitungan Return on Assets Bank (dalam jutaan rupiah)

Hasil ROA pada tahun 2010 sebesar 0,688%, pada tahun 2011 menurun sebesar 0,033
menjadi0,655%,
pada tahun 2012 meningkat sebesar 0,025 menjadi 0,68% dan pada tahun 2013 meningkat sebesar
0,705 menjadi 1,385%. Pada tahun 2011 adanya penurunan karena perolehan laba rendah. Pada tahun
2012 dan tahun 2013 adanya peningkatan, biarpun perolehan laba tidak terlalu besar dengan ini
menunjukan bahwa bank masih mampu memperoleh laba (sebelum pajak) yang lebih atas aset yang
dimiliki per tahun. Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP/2004, standar untuk
ROA yang dinyatakan cukup baik berkisar antara 0,5% sampai dengan 1,25% (PK-3) yaitu pada tahun
2010 sampai dengan 2012, dan pada tahun 2013 hasil ROA mendapat perolehan laba tinggi (PK-3),
yaitu lebih dari 1,25% . Dengan ini hasil ROA periode 2010-2013 Bank
ArthaGrahasesuaidenganstandaryangditentukan,terlebihpadatahun2013 labayangdiperolehtinggi(PK-
2).
REVIEW JURNAL
Judul Jurnal

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM


MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT.
BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, TBK

Penulis Jurnal Melissa Olivia Tanor1Harijanto Sabijono2Stanley


Kho Walandow3

Tujuan Jurnal Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Bank Artha
Graha Internasional, Tbk yang ditinjau berdasarkan
analisis rasio keuangan.
Metode Penelitian 1.Indentifikasi Variabel
Untuk melakukan pengukuran rasio ini terdapat
beberapa jenis rasio yang memiliki maksud dan tujuan
tersendiri. Salah satunya adalah Loan to Deposit Ratio
(LDR). LDR merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan
dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan
modal sendiri yang digunakan (Kasmir, 2008: 224).
Dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.
6/23/DPNP/2004, dijelaskan peringkat komponen LDR
sebagai berikut:

1. Peringkat 1, antara 50% - 75%


2. Peringkat 2, antara 75% - 85% 3. Peringkat
3, antara 85% - 100%
4. Peringkat 4, antara 100% - 120%
5. Peringkat 5, lebih dari 120%

2.Lokasi Penelitian
1. Manoppo (2012) mengenai Analisis Laporan
Keuangan dalam Menilai Kinerja Keuangan
Perusahaan pada PT. Bank Sulut Manado
2. Maith (2013) mengenai Analisis Laporan
Keuangan dalam mengukur Kinerja Keuangan pada
PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk.
3. Ottay (2015) mengenai Analisis Laporan
Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan pada PT.
BPR Citra Dumoga Manado.

Hasil penelitian Informasi mengenai tingkat likuiditas, solvabilitas


maupun profitabilitas, maka dapat dilihat pengaruh
terhadap laporan keuangan dan kinerja bank yang telah
disajikan di dalam laporan keuangan bank yang telah
tersedia, yaitu laporan neraca, dan laporan laba rugi
yang dapat menjadi tolak ukur dan dapat digunakan
dalam menganalisis laporan keuangan, yaitu dengan
rasio yang menghubungkan dua data keuangan yang
satu dengan yang lainnya. Berikut ini akan disajikan
hasil analisis keuangan terhadap laporan keuangan PT.
Bank Artha Graha Internasional, Tbk berdasarkan
informasi akun yang tersedia.

Anda mungkin juga menyukai