Penggabungan Usaha Kelompok 11
Penggabungan Usaha Kelompok 11
Penggabungan Usaha Kelompok 11
“PENGGABUNGAN USAHA”
Kelompok 11:
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
I Penggabungan Usaha. Yaitu penggabungan kepemilikan 2/lebih perusahaan yang
usaha yaitu : (1) legal merger : penggabungan usaha yang hanya akan ada 1
perusahaan yang bertahan, asset dan kewajiban perusahaan yang diambil alih
ditransfer ke perusahaan yang mengambil alih dan perusahaan yang diambil alih
asset serta kewajiban dari kedua perusahaan ditransfer ke perusahaan yang baru
dibentuk; (3) akuisisi saham : terjadi ketika sebuah perusahaan mengakuisisi saham
bentuk suara perusahaan lain dan perusahaan yang terlibat melanjutkan operasi
III Metode untuk Melakukan Penggabungan Usaha: (1) akuisisi asset: perusahaan
pengakuisisi penggabungan usaha dengan mencatat tiap asset yang diperoleh, toap
kewajiban yang ditanggungnya dan asset/efek yang diberikan dalam pertukaran; (2)
akuisisi saham berhak suara kurang dari mayoritas tidak dianggap penggabungan
usaha.
IV Penilaian Entitas Usaha: (1) nilai masing-masing asset dan kewajiban: nilai
asset dan kewajiban ditentukan berdasarkan penilaian. (2) nilai laba potensial:
berjalan merupakan suatu hal penting dalam penilaian perusahaan. (3) penilaian
kepentingan yang dipertukarkan: ketika suatu perusahaan mengakuisisi
pihak pengakusisi mengakui seluruh aset yang diakusisi dan liabilitas yang
ditanggung dalam penggabungan usaha serta mengukurnya pada nilai wajar tanggal
akusisi.
dipertimbangkan oleh pihak pengakusisi harus dilakukan demi pihak yang diakusisi.
Pihak pengakusisi telah mengukur nilai wajar untul pihak yang diakusisi
menggunakan sau atau lebih teknik-teknik evaluasi sesuai dengan situasi dan
ketersedian data yang tepat. Nilai wajar ini diakui pada tanggal akusisi, dan
selanjutnya dibandingkan dengan nilai wajar tanggal akusisi dari aset bersih
sehubungan dengan akusisi aset neto atau saham perusahaan lain sebagai bagian
dari harga beli. Nilai “Konsiderasi” yang diberikan ke pemilik perusahaan yang
diakusisi biasanya merupakan bagain terbesar dari total biaya perolehan, tetapi biaya
lain juga dapat signifikan jumlahnya. Ada tiga jenis biaya yang dapat timbul dalam
penggabungan usaha, yaitu: biaya langsung, biaya pengeluaran efek, dan biaya
akusisi telah ditentukan, harga beli itu harus dialokasikan ke masing-masing aset dan
kewajiban yang diakusisi. Setiap aset dan kewajiban yang dapat diidentifikais yang
diakusisi dinilai pada nilai wajarnya pada tanggal penggabungan usaha. Selisih harga
beli di atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi dianggap sebagai
harga beli untuk goodwill. Dalam praktiknya; goodwill mencerminkan premi yang
dibayarkan untuk mendapatkan kendali. Selain itu, ada juga pembelian dengan
bersama dengan nilai wajar ekuitas yang telah dimiliki pihak yang diakusisi dan nilai
wajar kepentingan non pengendali pihak yang diakusisi, mungkin kurang dari nilai
pembelian dengan diskon. Hal ini mungkin terjadi, misalnya dengan penjualan yang
dipaksakan.
dilakukan melalui akuisisi saham, perusahaan yang diakuisisi dapat terus beroperasi
sebagai perusahaan yang terpisah, atau perusahaan yang diakuisisi tersebut dengan
akuisisi sebelum tanggal penggabungan tidak dilaporkan dalam laporan laba rugi
perusahaan gabungan.
VII Pelaporan Keuangan Setelah Penggabungan Usaha. Laporan keuangan yang
didasrkan pada nilai wajar dari asset dan kewajiban yang diakuisisi, bukan didasarkan
yang untuk penggabungan usaha yang berhak mendapat perhatian khusus adalah
periode pengukuran.
Pengecualian Untuk Prinsip Pengakuan. Terdapat liabilitas kontijensi dang anti rugi
aset.
Ekuitas Non-pengendali Dilakukan Sebelum Kombinasi Bisnis. Pengakusisi
menahan kepemilikan saham dalam akusisi awal untuk melakukan pengawasan melalui
penggabungan usaha. Jumlah total dari investasi pengakusisi dalam akusisi selanjutnya
ke kombinasi bisnis sama dengan nilai wajar tanggal akusisi dari kepemilikan saham
yang dilakukan terlebih dahulu dan nilai wajar dari konsiderasi yang dberikan
penggabungan usaha.
kendali pada pihak yang diakusisi tanpa mentransfer nilai wajar atau menerima
kepemilikan saham pada pihak yang diakusisi. Kendali diperoleh melalui kontrak saja.
Pada kasus seperti ini, jumlah aset bersih pihak yang diakusisi pada tanggal akusisi
berasal dari kepentingan non pengendali dan dimasukkan dalam kepentingan non
X Pengungkapan
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari penggabungan usaha yang terjadi:
REFRENSI:
E. Baker, Richard. 2010. Akuntansi Keuangan Lanjutan Buku 2. Jakarta: Salemba
Empat