Manual Civil 3D
Manual Civil 3D
BUKU PANDUAN
INFRASTRUKTUR, PERENCANAAN
JALAN, DAN MASTERPLAN DENGAN
A U T O D E SK C I V I L 3 D
Hal 2
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
Daftar Isi
Hal 3
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
CHAPTER 1: PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Sebagai tambahan menu pulldown di bagian atas toolbar AutoCad standar, Civil 3D
memperkenalkan konsep baru yaitu Toolspace. Toolspace hampir sama dengan Tool Palette,
dan berfungsi sebagai master command dan pengaturan gambar.
Tab Prospector, disisi kiri, menampilkan berbagai jenis data yang di gunakan Civil 3D. Saat
bagian tertentu dari Gambar/model dibuat, submenu akan bertambah dibawah folder jenis data
yang umum, dan semua data akan diurut berdasarkan nama. Beberapa perintah juga dapat
dilakukan dengan melakukan klik kanan pada masing-masing item.
Menu drop down pada bagian atas tab prospector menampilkan dua hal, Active Drawing View
dan Master View. Active Drawing View menampilkan gambar yang sedang terbuka dan item
datanya. Master View menampilkan semua gambar yang terbuka dan gambar yang sedang
aktif akan tercetak tebal.
Tab Setting menampilkan dan mengatur berbagai style yang tersedia untuk masing-masing item
data, termasuk menampilkan perintah tertentu untuk masing-masing jenis item. Default dari
berbagai perintah dapat diatur terlebih dahulu di bagian ini. Pada tab setting ini juga
memungkinkan untuk mengatur default gambar, label gambar dan setting fitur.
Hal 4
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
Style
Pada pembukaan pertama, jumlah style civil 3d dapat terlihat banyak sekali, tetapi dalam waktu
beberapa jam. Kreasi, tampilan dan metode editing untuk style dapat distandardkan, jadi paling
tidak satu kali style diatur dengan interface.
Style Object
Berisi tab Information, Display dan Summary, dan juga beberapa tab khusus tentang fitur dan
pengaturan bentuk sifatnya Tab Information memberikan nama style dan deskripsi. Tab
Summary untuk melihat secara garis besar keseluruhan pengaturan style.
Hal 5
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
Style Label
Berisi tab information, General Layout, Dragged State dan Tab Summary, dan mengatur bentuk
dan sifat dari Label yang terkait dengan fitur. Tab general berisi tentang pengaturan dasar untuk
semua label, sedangkan tab layout berisi parameter-parameter pendefinisian label khusus. Tab
Dragged State mendefinisikan bagaimana label berubah saat dipindahkan dari lokasi asalnya.
Toolbar
Sejumlah fitur dalam Civil 3D mengunakan tollbar khusus untuk membuat object/model (points,
parcels, grading, alignment, profiles, sections). Saat diaktifkan, tombol-tombol toolbar dapat
digunakan, sambil menjalankan perintah pembuatan suatu object/model.
Sebagaimana dalam AutoCAD, menu klik kanan sangat membantu. Dengan memilih object
dan mengklik kanan, dapat diubah dan diatur properties dan style dari object tersebut.
Hal 6
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
Perintah Transparan
Melalui transparant command, berbagai kreasi dapat dilakukan dan dilakukan parameter
tampilan dari berbagai perintah dapat diatur, dengan menggunakan tombol-tombol yang ada
pada tollbar, atau dengan mengketik singkatan atau perintahnya pada command prompt.
Proses akan selesai bila telah muncul command prompt kosong, atau untuk mengahiri dapat
menggunakan “ESC”.
Hal 7
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
CHAPTER 2: POINTS
Tampilan Point dalam AutoCAD Civil 3D tebagi menjadi dua yaitu Point Style dan Point Label
Style
Yang dimaksud dengan Point Style adalah suatu marker (tanda) yang mewakili lokasi
sesungguhnya berdasarkan koordinat x, y dan z. Marker ini bisa berupa obyek dari AutoCad
atau diganti dengan block untuk mewakili suatu fitur, misalnya: pohon, utilitas, dan lain-lain.
Sedangkan Point Label Style untuk mengatur fitur-fitur yang berhubungan dengan marker,
berdasarkan default.
Menampilkan point number, elevasi dan deskripsi, tetapi anda bisa mengatur label style termasuk
text, garis dan/atau block.
Tiap point dapat mengacu kepada point style tertentu. Pengaturannya tidak dilakukan per point,
tetapi dari point group masing-masing.
Seperti dalam Land Desktop, Description Keys menampilkan pengaturan layer untuk point dan
menggunakan raw description sehingga dapat menamai ulang suatu point dan juga
memberikan skala serta rotasi sebuah block. Saat meng-import point ke dalam Civil 3D 2014,
Point akan mengikuti description key yang tersedia dan dapat dilihat dalam daftar point. Tetapi
fitur ini tidak reaktif, jadi jika anda melakukan perubahan, anda perlu meng-import file point
tersebut lagi supaya dapat melihat hasilnya. Anda bisa meng-import file description yang
terdahulu dengan cara General Import Data from Land Dekstop.
Point Groups
Menentukan tampilan untuk point tidak berdasarkan style tertentu. Sedikitnya, saat anda tidak
membuat point group dan description key, sebuah point group yang terdiri dari semua point
akan di buat secara otomatis dan menggunakan style sama dengan point. Jika anda membuat
lebih banyak point group, maka bisa diatur dengan style yang berbeda. Karena suatu point
dapat termasuk dalam lebih dari satu group, anda dapat mengatur hierarki tampilan untuk point
group dengan klik kanan pada item Point Group di tab Prospector.
Metode untuk membuat point hampir sama dengan Land Desktop dan berada dalam Create
Points toolbar.
Exercise Background
Dari lapangan telah diperoleh data point yang dihimpun dalam file-file:
Point-1.txt
Point-2.txt
Hal 8
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
Point-3.txt
Point-4.txt
Point-5.txt
Dengan format data PENZD, space delimited, lakukan impor terhadap data point tersebut ke
dalam gambar. Kemudian lanjutkan dengan langkah sebagai berikut:
1. Lakukan modifikasi terhadap marker point dan label point agar tampilan menjadi lebih
informatif.
5. Buka (klik tanda +) pada item Point, klik kanan pada Point file Format dan pilih New.
Hal 9
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
7. Dalam format nama isi dengan <PENZD-delimited by space>, untuk default file
extension pilih <txt>, untuk format options klik pada Delimited by.
8. Klik bagian judul dari kolom pertama, lalu dalam column name pilih Point Number.
Hal
10
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
9. Klik bagian judul dari kolom kedua, lalu dalam column name pilih Easting, klik OK.
10. Klik bagian judul dari kolom ketiga, lalu dalam column name pilih Northing, klik OK.
11. Klik bagian judul dari kolom keempat, lalu dalam column name pilih Point Elevation, Klik
OK.
12. Klik bagian judul kolom kelima lalu dalam column name pilih Raw description, klik OK.
13. Klik OK untuk mengakhiri. Sekarang anda memiliki format file untuk meng-import point.
5. Untuk Source File, klik pada tombol Add File Browse ke C:/Civil 3D Tutorials dan pilih
Points-1.txt, lalu klik Tombol Open.
6. Klik OK untuk mulai mengimport data.
7. Zoom Extends untuk menampilkan points secara keseluruhan.
Hal
1111
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
5. Klik OK
Tanda disamping item point group pada tab Prospector menunjukan bahwa group tersebut
telah berisi data point.
6. Setelah itu lakukan hal yang sama dengan mengulang langkah 1-5 untuk membuat point
group 2, 3, 4 dan 5.
Hal
1212
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
Pada Table Style pilih PNEZD format dan klik pada menu disamping jenis tabel lalu
pilih Edit Current Selection dan klik pada tab Data Properties.
Hal
1313
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
2. Pada Text Settings, diatur tinggi teks untuk Title adalah 3 mm, untuk Header adalah 2
mm, dan untuk Data adalah 2 mm. Setelah selesai, klik OK.
3. Lalu klik Point Group untuk memilih point group yang mau ditampilkan dalam tabel.
4. Pilih Point Group yang ingin ditampilkan lalu klik OK sebanyak dua kali.
1. Pada tab Prospector, pilih point group EG lalu klik kanan dan pilih Properties. Klik
disamping Point Label Style dan Edit Current Selection. Seperti gambar dibawah ini:
Hal
1414
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
2. Pada tab layout, klik dalam Component name kemudian pilih Point Number, ubah warna
label dalam baris Color menjadi biru dan tinggi menjadi 1.5 mm.
3. Klik OK sebanyak dua kali untuk menutup Label Style Composer dan zoom pada salah
satu point untuk melihat hasilnya.
4. Simpan File latihan dengan nama:
C:\latihan Civil 3D \Point end.dwg
Hal
1515
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
CHAPTER 3: SURFACE
Surface
Surface pada civil 3D bersifat live, maksudnya dapat diatur untuk melakukan rebuild dengan
sendirinya setiap kali terjadi perubahan, dan jika rebuild tidak dilakukan otomatis maka Civil 3D
akan memperingatkan bahwa ada perubahan pada data surface. Dalam land Dekstop ada
banyak tools untuk melakukan analisa yang perlu dijalankan, namun dengan Civil3D semua
yang diperlukan sudah tersedia, kita tinggal menentukan apa yang ingin ditampilkan dan segera
di-update. Selain itu ada tambahan pilihan data yang dapat digunakan untuk membuat surface.
3. Dalam baris Name isi <Surface Disposal> dan dalam baris Description ketik <Existing
Ground Surface>
Hal
1616
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
4. Lalu klik OK. Perhatikan dalam item Surfaces sudah berisi Surface Disposal, lalu klik
kanan pada Point Groups dalam item Definition.
5. Klik Add
Hal
1717
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
1. Klik surface lalu pada Prospector Tool, pilih Surface Disposal gambar dan klik kanan, Pilih
Surface Properties.
Hal
1818
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
3. Dalam baris Name isi <Contours style> dan Description ketik <Style displays the surface
contours with 10m major interval and 2m minor interval> lalu klik pada tab Contours.
4. Buka contours Interval, lalu ubah Minor Interval menjadi 2m dan major Interval menjadi
10m.
5. Klik pada tab display, lalu klik Visible pada komponen Border untuk meng-nonaktifkan
tampilan border pada gambar dan aktifkan Major Contour dan Minor Contour. Klik pada
Hal
1919
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
View Direction dan pilih 3D. Nonaktifkan Triangles dan aktifkan Major Contour dan Minor
Contour.
Hal
2020
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
Edge Swapping digunakan untuk mengubah tarikan garis dari TIN sehingga membentuk
segitiga yang berbeda, misalnya membentuk segitiga untuk punggung bukit. Edge swapping
biasanya dibutuhkan untuk membentuk model surface yang lebih akurat.
1. Pada prospector Tool, klik Surface lalu klik kanan pada Surface Disposal dan pilih
Properties.
2. Pada tabel Surface Properties, klik Tab Informasi.
3. Dalam Tab Informasi, pada surface style klik kemudian pilih Create New.
Hal
2121
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
4. Pada dialog box Surface Style, pada tab Information, beri nama TIN dan Border.
5. Lalu pada tab Display, aktifkan Triangles dan Border untuk View direction 2D dan 3D.
Hal
2222
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
6. Klik tab Prospector pada toolspace, lalu pilih Edits dalam item Definition.
7. Klik kanan pada edits dan pilih Swap Edge (pada command line, kita diminta untuk memilih
garis yang akan di-swap).
Hal
2323
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
Kadang-kadang kita perlu menghapus garis TIN, misalnya jika pada surface ada TIN dengan
perimeter yang terlalu panjang ataupun sempit. Dalam hal ini, segitiga tersebut mungkin tidak
akurat dan harus dihapus.
Surface TIN atau grid lines juga perlu dihapus untuk membentuk kolam atau pondasi bangunan,
misalnya untuk membuat lubang. Dengan menghapus garis tersebut, kontur tidak akan menarik
garis pada area tersebut.
Saat garis tepi dihapus, maka border dalam akan menyesuaikan dengan garis yang
berdekatan, atau bisa juga membuat border luar dengan garis baru.
1. Klik tab Prospector pada toolspace, lalu pilih Edits dalam item Definition
2. Klik kanan dan pilih Delete Line (pada command line, kita diminta untuk menentukan garis
yang ingin di hapus).
3. Zoom pada bagian bawah surface, lalu ketik F pada command hapus garis seperti pada
gambar.
4. Lalu klik Enter untuk menentukan mengakhiri perintah surface-nya telah terhapus dan
border berubah sesuai dengan TIN yang terdekat.
1. Pada Toolspace -> Prospector -> klik +Surface -> Klik kanan pada Surface Disposal ->
lalu pilih Export Land XML.
Hal
2424
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
Impor Surface
1. Pada menu File -> New -> Pilih Template Autodesk civil 3D (Metric) NCS Extended.
2. Pada menu File -> pilih Import -> lalu pilih Import LandXML.
Hal
2525
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
Hal
2626
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
Hal
2727
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
CHAPTER 4: ALINYEMEN
Alignments dapat digunakan untuk berbagai tujuan, misalnya jalan, drainase, pipa dan
sebagainya. Metode penggambaran dalam Civil 3D sangat mudah, yaitu ada dua cara utama
didalam pembuatan Alignments yaitu:
1. Create from Polyline - dengan mengkonversi polyline yang telah dibuat sebelumnya
menjadi satu obyek alinyemen. Dengan metode ini, obyek alinyemen adalah statis, artinya
bagian-bagian yang membentuk alinyemen masing-masing berdiri sendiri.
2. Create by Layout – cara ini sangat mudah dan powerfull, parameter alinyemen dapat
dimasukkan terlebih dahulu, selanjutnya alur/arah aliyemen dapat didefinisikan dan otomatis
parameter lainnya ikut terdefinisikan. Ada dua metode penggambaran yaitu:
PI Method, alinyemen dapat dibuat berdasarkan garis, dengan atau tanpa data
tikungan. Tikungan dapat berubah lengkung sederhana atau dengan spiral.
Sebelum memulai pastikan OSNAP dalam keadaaan off. Dan buka file baru yang sudah di
sediakan untuk materi ini:
1. Buat lah garis polyline dengan koordinat yang ada pada tabel dibawah ini.
Hal
2828
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
X PI-06
817748.478 PI-07
818066.476 PI-08
819410.056 PI-09
819970.711 PI-10
821859.242 823098.780
Y 9240369.446 9242918.501 9242728.537 9245247.550 9244006.088 9244848.167
STA 18+473.067 20+759.445 22+025.025 24+002.249 26+013.231 28+000
RADIUS 615.000 500.000 600.000 650.000 860.000
Contoh :
. , .
Pada Command ketik PL – Enter - 808360 305 9237025 803 - Enter dst. Maka akan
2. Kemudian garis diatas dijadikan sebuah alignment dengan cara klik menu Alignments ->
Create Alignment from Polyline -> klik garis polyline yang sudah dibuat -> Enter -> Enter.
Hal
2929
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
3. Beri nama alignment dengan nama Alignment Latihan, dan beri awalan station 7+000
seperti contoh diatas.
4. Maka garis tersebut sudah menjadi alignment dan sudah ada nilai radiusnya.
5. Kemudian sesuaikan radius pada Aligment tersebut dengan cara klik Alignment -> klik
kanan pilih Edit Alignment Geometry.
Hal
3030
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
7. Kemudian jika belum ada label stationnya kita klik alignment -> klik kanan -> Edit
Alignment label -> klik Import Label Setting -> pilih All Labels -> dan setting sesuai dengan
keperluan.
Hal
3131
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
Hal
3232
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
5. Setelah titik pertemuan dua garis tersebut pindah posisi, maka bentuk tikungan secara
otomatis akan berubah menyesuaikan dengan yang baru.
6. Data-data setiap entity juga akan berubah secara otomatis, hal ini dapat dilihat pada tabel
panorama dan jendela parameter.
Hal
3333
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
1. Pada Toolspace -> Settings. Di dalam Settings, buka/klik + Folder, Alignments ->
Alignment Styles.
2. Klik kanan pada Alignment Styles, pilih New. Muncul kotak dialog Alignment Style.
3. Pada Tab Information isikan Name: Jalan Akses
4. Pada Tab Display, Pilih View direction Plan, lalu pastikan layer yang hidup hanya: Line,
Curve, Spiral, dan atur warna masing-masing.
Hal
3434
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
10. Klik OK untuk mengakhiri. Perhatikan bahwa tampilan gambar alinyemen telah berubah
sesuai dengan style yang digunakan.
Hal
3535
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
3. Pada tab Labels kita dapat mengatur masing-masing tipe label seperti major station, minor
station, geometry point, station equation, design speed. Atau dapat juga memanfaatkan
pengaturan sebelumnya dengan mengimport.
4. Setelah pengaturan untuk setiap jenis label terlihat di dalam daftar, parameter-
parameternya masih dapat diubah sesuai dengan kebutuhan, misalnya increment untuk
major station diubah menjadi 50 m.
Hal
3636
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
CHAPTER 5 PROFILE
Profile
Saat membuat potongan dari suatu surface/permukaan, AutoCAD Civil 3D tetap menjaga
hubungan antara surface, alinyemen dan profil, setiap perubahan pada alinyemen atau pada
surface akan secara otomatis merubah tampilan dari profile. Alat untuk membuat profile
rencana (alinyemen vertikal) terdapat pada toolbar yang memungkinkan banyak opsi untuk di
dalam membuat profil rencana.
Ada dua hal yang penting saat menggunakan profile yaitu Profile nya sendiri dan Profile View.
Profile adalah potongan aktual yang memotong surface di sepanjang garis tertentu (alinyemen
rencana). Sedangkan Profile View adalah tampilan dari profil yang juga menampilkan data-data
disekitarnya dengan style dan label tertentu, seperti grid horizontal/vertikal, dll.
Hal
3737
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
7. Pada Data Bands pilih Select band set: EII-WBN-Full Band Set
8. Klik tombol OK lalu klik pada posisi dimana view tersebut akan diletakkan.
Hal
3838
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
3. Pada tab Information, Pilih menu drop down Object Style pada tombol
4. Pilih Copy Current Selection
5. Ubah nama menjadi Major Grids – Class
6. Ubah deskripsi menjadi: Metric style vertical exaggeration set to 5 times; Grids clipped;
Station increments: major 25 M; minor 5 M. Elevation increments: major 5 M; minor 1 M.
Hal
3939
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
8. Pada tab Grid, Grids clipped (dicentang), Grid padding (major grids):
To Left: 0
To Right: 0
9. Klik pada tab Display, off-kan Top Axis Title dan on-kan Bottom Axis Title.
Hal
4040
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
10. Klik OK untuk mengakhiri. Dan klik OK lagi untuk melihat perubahannya.
Hal
4141
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
3. Pada saat command prompt muncul Select Profile View to Create Profile, klik Profile View
pada gambar.
4. Pada kotak dialog Create Profile, pilih Layout pada Profile Style, dan pilih Complete Label
Set pada Profile Label Set.
6. Pilih menu drop down Curve Settings pada Profile Layout Toolbar.
Hal
4242
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
7. Pada kotak dialog curve setting yang muncul, pilih parabolic untuk curve type, dan panjang
kurva 100m. Akhiri dengan klik tombol OK.
8. Pilih menu drop down Draw Tangents without Curves pada Profile Layout Toolbar.
9. Matikan ORTHO/F8.
10. Gunakan osnap lalu arahkan kursor ke titik awal dari profil EG, dan klik di titik tersebut
sebagai start point/station 0+000.
11. Lanjutkan merencanakan profil rencana jalan dengan mengklik titik selanjutnya hingga
mendekati bentuk seperti di bawah ini.
Hal
4343
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
Hal
4444
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
Permodelan Corridor
Model corridor adalah fitur terbaru di dalam civil 3D. Fitur ini memungkinkan perencanaan seperti
jalan raya, jalan kereta, lintasan, saluran, jembatan perencanaan lain yang membutuhkan
hubungan dengan surface/permukaan tanah di dalam perencanaannya. Model corridor tidak
dapat dibuat bila belum ada surface, alinyemen dan profil rencana. Seperti fitur Civil 3D yang
lain, setelah model corridor terbentuk, jika dilakukan perubahan pada alinyemen atau profilnya,
maka model corridor akan berubah/ menyesuaikan dengan sendirinya.
Pusat perencanaan komponen dari model corridor adalah assembly. Assembly adalah tipikal
potongan melintang yang tergabung dari bagian-bagian yang disebut subassemblies.
Assembly dipasang disepanjang alinyemen atau di rentang station tertentu. Juga dapat
dibentuk transisi horizontal berdasarkan tambahan definisi alinyemen, atau sebagian dapat
dibentuk atau dihapus dengan sendirinya, seperti halnya median. Jika data superelevasi
diitambahkan pada suatu alinyemen, assembly dapat membentuk superelevasi dan diterapkan
sepanjang alinyemen.
Subassembly adalah potongan-potongan komponen dasar yang dipasang bersama-sama
membentuk assembly. Secara teknis, komponen tersebut dibuat dengan kode VBA, tetapi
Autodesk telah menyiapkan sejumlah variasi subassembly sebagai default untuk menjawab
berbagai kebutuhan/situasi. Parameter seperti lebar, tinggi slope, dan lain-lain dapat diubah
sesuai kebutuhan/rencana.
Sekali model corridor terbentuk, surface dari rencana dapat dibuat dari model tersebut, juga
output berupa garis-garis fitur dari model tersebut seperti alinyemen, polyline atau garis fitur
grading, ataupun titik titik pada lokasi yang diinginkan. Juga ada tool untuk melihat potongan-
potongan melintang di sepanjang Corridor.
Hal
4545
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
Hal
4646
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
9. Setting subassembly dengan width 3.5 dengan cara klik kanan subassembly ->
Subassembly Properties -> maka akan muncul seperti gambar di bawah ini:
10. Tambahkan subassembly dengan shoulder 2m dengan pengaturan seperti dibawah ini:
Hal
4747
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
11. Dan mirror subassembly nya dengan cara klik subassembly -> klik mirror -> klik
assemblynya.
13. Dan sekarang tambahkan slope dengan memilih tab Daylight -> Pilih Daylight Basin -> klik
sebelah ujung kanan dan ujung kiri dari subassembly yang telah dibuat.
Hal
4848
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
2. Maka akan muncul label seperti dibawah ini, beri nama corridor dengan nama Bawah, dan
tentukan alignment -> Profile -> Assembly -> Target Surface -> klik OK.
Hal
4949
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
Hal
5050
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
2. Gunakan Object Viewer untuk melihat, memutar, dan melihat bentuk 3D dari Corridor. Saat
selesai kik x di sudut kanan kotak.
3. Selanjutnya untuk melihat setiap potongan, pada menu corridors View Corridor Section.
Hal
5151
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
5. Gunakan View/Edit corridor Section tools untuk melihat setiap potongan dengan mengklik
n an
(previous) da (next), dan deng memilih stations pada daftar dropdown.
6. Untuk melihat data setiap potongan secara detail, klik tool paling kanan pada toolbar. Bila
diperlukan value setiap data dapat diubah sesuai rencana, dan perubahan hanya terjadi
depan nama corridor terdapat tanda model corridor sudah tidak sesuai lagi dengan
datanya (out of date). Agar model corridor tetap up to date dengan datanya, klik pada
nama corridornya lalu klik kanan dan pilih Rebuild.
Hal
5252
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
Catatan, bila opsi Rebuild – automatic aktif (ada tanda v), maka model akan secara
otomatis disesuaikan (rebuild) setiap kali ada perubahan data.
Catatan:
Semua subassembly harus sudah ada kodenya dan terkait antara satu dengan yang lain.
Dan hasil pengkodean nanti akan sangat berpengaruh pada hasil Surface Corridor.
Hal
5353
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
3. Klik tombol untuk menambahkan satu data surface ke dalam tabel, dan Add Specify
code: dengan 1, daylight
4. Ubah nama surface menjadi bawah, dan pilih specify kodenya misalnya 1 dan daylight.
Maka tampilan gambar seperti pada gambar diatas.
Hal
5454
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
A.
2. Pilih surface bawah, klik kanan pilih Add Automatically Daylight. Hal ini berarti
membuat batas tepi surface dari garis daylight (pertemuan antara slope dengan surface
EG garis ini dibentuk dari titik-titik antara slope dengan permukaan tanah asli).
3. Buka kedua batas tersebut dengan mengklik tanda + di depannya untuk melihat detailnya.
Dan biarkan Use Type untuk keduanya adalah Outside Boundary.
4. Klik Apply. Model corridor akan di-generate ulang. Klik OK untuk menutup kotak dialog
Corridor Properties.
Hal
5555
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
B.
Hal
5656
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
Pada tahap latihan ini akan dibahas bagaimana menampilkan potongan melintang dari model
corridor di sepanjang alinyemen. Dengan membuat garis-garis potongan melintang dan men-
generate penampang potongannya.
3. Saat pada command prompt muncul Select an Alignment, tekan Enter untuk menampilkan
kotak dialog Select Alignment.
Hal
5757
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
5. Klik Sampe Line Creation Methods -> pilih By range station maka akan muncul
label seperti dibawah ini:
6. Klik Left Swath W idth -> dengan 150m dan Right Swath W idth -> 150m -> klik Enter 2 kali
7. Maka akan akan terlihat seperti gambar dibawah ini:
Hal
5858
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
Hal
5959
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
2. Buka folder Section View pilih Group Plot Styles New Collection pilih Plot All
Style. Klik kanan, pilih Edit.
3. Pada kotak dialog Group Plot Style – Plot All, klik tab Array. Tab ini mengatur bagaimana
penampang-penampang ditampilkan.
4. Dibawah Space Between Adjacent Views, ubah nilai Column dan Row menjadi 25. Klik
OK.
5. Pan dan zoom ke area di atas gambar yang ada.
Hal
6060
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
Tampil kotak dialog Create Multiple Section Views. Kotak ini untuk menentukan
karakteristik tampilan penampang yang akan dibuat.
Pada Tab General nilai defaults untuk kotak ini adalah Road section untuk Section view
style, dan Plot All untuk Group Plot Style.
7. Pada Tab Section Display Options ubah Change Labels seperti berikut :
EG – Surface : None
8. Pada Tab Data Bands ganti surface 1 dan surface 2 seperti berikut:
Surface 1 : EG – surface
Hal
6161
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
9. Kemudian klik Create Section Views lalu klik di area di mana penampang-penampang
tersebut ingin ditampilkan, yaitu di sebelah atas gambar yang ada.
10. Pan dan zoom pada salah satu penampang untuk mengamati hasilnya.
Catatan: Untuk pengaturan pengeplotan cross section bisa digunakan dengan Basic atau
bawaan yang ada pada program Civil 3d 2014.
Hal
6262
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
2. Di bawah kelompok Commands, klik dua kali Generate Quantities Report untuk
menampilkan pengaturan Edit Command Settings – Generate Quantities Report.
3. Perhatikan berbagai macam pengaturan dapat dilakukan disini, tapi kali ini jangan
melakukan perubahan apapun. Saat selesai klik Cancel.
4. Pada Toolspace tab Settings, buka Quantity Takeoff Quantity Takeoff Criteria. Ada
tiga style yang memang telah ada.
5. Klik dua kali pada style Earthworks untuk membuka kotak dialog Quantity Takeoff Criteria
– Earthworks.
Hal
6363
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
Tab ini berisi kriteria-kriteria yang ditentukan terlebih dahulu untuk perhitungan pekerjaan
tanah (cut dan fill) dengan membandingkan surface datum dengan surface permukaan
tanah asli (EG).
7. Buka item Earthworks di dalam tabel. Pekerjaan tanah akan digunakan dalam latihan
berikutnya untuk menghitung volume.
Catatan bahwa kondisi surface EG diatur sebagai base, dan surface datum diatur sebagai
pembanding. Hal ini mengindikasikan bahwa material akan berupa timbunan apabila
datum berada diatas EG, dan material akan berupa galian apabila datum berada di bawah
EG.
Juga ada tiga faktor yang dapat diatur pada table tersebut yaitu:
o Cut Factor digunakan sebagai faktor mengembang untuk material yang digali dan
dipindahkan. Biasanya lebih besar dari1.0.
o Fill Factor digunakan faktor pemadatan untuk material timbunan. Biasanya 1.0 atau
lebih kecill.
o Refill factor mengindikasikan persentase material galian yang dapat digunakan kembali
sebagai material timbunan. Biasanya 1.0 atau lebih kecill.
2. Akan muncul dialog box Setup Materials, pada Quantity Takeoff Criteria ganti dengan
Earthworks. Kemudian gantilah hal-hal sebagai berikut:
EG : Surface (new)
3. Pada menu Sections pilih Generate Volume Report untuk menampilkan kotak dialog
Report Quantity.
4. Kemudian isilah hal-hal berikut pada dialog box Report Quantity:
5. Klik OK untuk menutup kotak dialog dan menampilkan laporan volume galian dan
timbunan. Klik Yes pada kotak pesan berikut ini.
Hal
6565
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
Hal
6666
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
Pada latihan ini dibahas bagaimana cara memproduksi gambar kerja yang siap untuk dicetak.
Dengan ini Autocad Civil 3D memperkenalkan feature baru yaitu plan production tools yang
dapat secara otomatis membagi potongan plan & profile secara otomatis sesuai dengan ukuran
kertas dan skla yang digunakan.
Pada chapter ini juga akan dibahas fitur tersebut dengan subbab sebagai berikut:
1. Create Frames and Match Lines
2. Generate sheets in Layouts
Hal
6767
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
3. Pada tab Alignment, pilihlah Alignment: Alignment – (3). Kemudian pilih station range:
Automatic untuk membuat frames pada keseluruhan alignment. Lalu klik Next untuk
melanjutkan ke tab selanjutnya.
4. Akan muncul tab Sheets, pada Sheet Settings pilih Plan and Profile kemudian pada View
Frame placement pilih Along Alignment.
5. Untuk mengatur template ukuran kertas dan skala klik pada ikon . Lalu pilihlah ISO A1
Plan and Profile 1 to 500, lalu klik OK.
Hal
6868
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
Hal
6969
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
Hal
7070
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
2. Maka akan muncul dialog box Create Sheets untuk tab View Frames Group and Layout.
Kemudian gantilah nilai:
View Frame Range : All (menampilkan semua sheets untuk semua frame)
Hal
7171
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
3. Pada tab Sheet Set berisi tempat penyimpanan file sheets yang dibuat, klik Next.
4. Pada tab Profile Views, berisi data Profile View yang akan ditampilkan pada sheets.
Kemudian klik Next.
Hal
7272
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
5. Pada tab Data References, berisi data-data referensi yang akan ditampilkan pada Sheets.
Kemudian klik Create Sheets.
6. Maka akan muncul dialog box, lalu klik OK untuk melengkapi proses tersebut.
Hal
7373
Cipta Satria Informatika Latihan Civil 3D
7. Selanjutnya pada Command Prompt ada instruksi select profile view origin maka klik pada
bidang gambar, dan muncul kotak Create Sheets Progress Dialog yang menunjukkan
sedang ada proses untuk membuat Sheets.
8. Setelah proses selesai maka akan muncul kotak Sheet Set Manager.
9. Pada Sheet Set Manager, klik pada salah satu sheets, klik kanan dan pilih Open.
Hal
7474