Rks - Hotel Bantimurung

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kawasan Wisata Bantimurung Tahun Anggaran 2013

1 SPESIFIKASI UMUM
PASAL 1. PERNYATAAN LINGKUP PEKERJAAN
1.01 UMUM
Dalam melaksanakan pekerjaan, Kontraktor berkewajiban untuk:
1. Membuat gambar kerja (shop drawings) dan menyerahkan gambar revisi.
2. Melaksanakan pengetesan teknis terhadap pengoperasian peralatan sistem.
3. Kontraktor berkewajiban membuat as-built drawing dari pekerjaan yang
dilaksanakan di lapangan dan diserahkan kepada Pihak Pemberi Tugas untuk
disetujui.

1.02 LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan Pembangunan Ruang Pola Kantor Bupati Maros, dengan perincian; berupa
bangunan berlantai 3.

1.03 LOKASI PROYEK


Pekerjaan Pembangunan Ruang Pola Kantor Bupati Maros ini berada di :

Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros 1 paket pekerjaan

1.04 KONDISI LAPANGAN


1. Kontraktor harus mengetahui dan meninjau keadaan eksisting lapangan sebelum
penyerahan tender.
2. Segala tuntutan akibat tidak lengkapnya informasi kondisi lapangan selama
pekerjaan konstruksi tidak akan diterima oleh Pihak Pemberi Tugas.

RKS | Pembangunan Lanjutan Hotel Taman Wisata Alam Bantimurung 1


Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kawasan Wisata Bantimurung Tahun Anggaran 2013

PASAL 2. PEKERJAAN PERSIAPAN


2.01 JADUAL PEKERJAAN, LAPORAN DAN AS-BUILT DRAWINGS
1. Dalam rangka waktu maksimum 7 (tujuh) hari setelah penerimaan tender,
Kontraktor harus menyerahkan program kerja dalam bar-chart atau format lain
yang disetujui Pihak Pemberi Tugas.
2. Kontraktor harus membuat laporan mingguan dan bulanan sebanyak 3 (tiga)
rangkap yang berisi kemajuan pekerjaan konstruksi termasuk foto-foto lapangan
dan rencana pekerjaan selanjutnya yang selanjutnya diserahkan dan diperiksa oleh
Pengawas.
3. Kontraktor harus menyerahkan as-built drawings dalam waktu 2 (dua) minggu
setelah setiap bagian pekerjaan selesai, sesuai instruksi Pengawas. Jika dalam
waktu tersebut Kontraktor belum menyerahkan as-built drawings maka 5% retensi
tidak akan dibayarkan.

2.02 KONDISI AWAL DAN UTILITAS YANG ADA


1. Pada saat pelaksanaan konstruksi, semua utilitas termasuk penghijauan harus tetap
dijaga dengan baik. Tindakan pencegahan kerusakan harus dilakukan oleh
Kontraktor dan biaya sudah termasuk dalam kontrak ini (menjadi tanggung jawab
Kontraktor). Utilitas eksisting meliputi jalan, drainase, perpipaan air bersih,
perpipaan air buangan, kabel elektrikal, kabel telekomunikasi dan kabel TV.
2. Bila Kontraktor akan melakukan penebangan pohon-pohon meskipun di dalam areal
pekerjaan harus seijin dan disetujui oleh Pihak Pemberi Tugas.
3. Kontraktor sepenuhnya bertanggung jawab atas semua utilitas dan fasilitas
eksisting. Bila terjadi kerusakan, Kontraktor harus memperbaikinya dalam 1 x 24
jam dengan biaya Kontraktor sendiri. Jika dalam 1 x 24 jam perbaikan tidak
dilaksanakan, maka Pihak Pemberi Tugas berhak mengambil alih pekerjaan tersebut
dan biaya perbaikan dibebankan pada Kontraktor. Dan jika terjadi pemindahan
utilitas dan fasilitas eksisting maka biaya pemindahan ditanggung Kontraktor.

2.03 SARANA DAN PRASARANA KONSTRUKSI


Kontraktor, atas biaya sendiri, harus menyediakan air, kantor lapangan (bangsal kerja),
gudang yang cukup, papan proyek, dan sebagainya. Semua letak bangunan fasilitas
diletakkan pada tempat-tempat yang disetujui Pihak Pemberi Tugas. Semua fasilitas
harus dijaga fungsi dan kebersihan serta kerapiannya.

2.04 KEBERSIHAN
1. Kebersihan dan kerapian di seluruh areal pekerjaan harus selalu dijaga setiap saat.
2. Setiap selesainya satu bagian pekerjaan, areal tersebut harus segera dirapikan dan
dibersihkan dari segala macam material, kotoran dan sebagainya sehingga areal
tersebut selalu bersih dan rapi.
3. Setelah selesainya semua pekerjaan yang tercakup, areal tersebut harus
dibersihkan dan dirapikan. Kebersihan dan kerapian harus selalu terjaga sampai
serah terima selesai (termasuk periode pemeliharaan).
4. Setelah penimbunan, kotoran atau kelebihan tanah harus dipindahkan dari lokasi
pekerjaan menuju area yang disetujui oleh Pihak Pemberi Tugas.

RKS | Pembangunan Lanjutan Hotel Taman Wisata Alam Bantimurung 2


Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kawasan Wisata Bantimurung Tahun Anggaran 2013

2.05 PERLINDUNGAN LINGKUNGAN


1. Lingkungan sekitar pekerjaan harus selalu dijaga dari segala macam gangguan dan
kerusakan.
2. Pekerjaan galian maupun timbunan tanah tidak diijinkan melewati (melebihi) areal
pekerjaan yang sudah disetujui oleh Pihak Pemberi Tugas. Semua tanaman dan
pohon harus dilindungi dari kerusakan bila terlalu dekat dengan areal kerja.
3. Semua cairan yang dapat mengkontaminasi maupun kotoran-kotoran dan sampah
dilarang untuk dibuang ke sungai/saluran drainase.
4. Pengendalian air hujan harus selalu dilaksanakan untuk menghindari erosi. Cairan-
cairan kotor harus di tempatkan sedemikian rupa agar tidak mengganggu
lingkungan sebelum dibuang ke tempat yang semestinya.

PASAL 3. PERSYARATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


3.01 PEKERJAAN PENENTUAN TITIK PENGUKURAN/PEMATOKAN
1. Pengukuran dan pemasangan bouwplank titik duga (0 peil) ditentukan bersama-
sama Pihak Pemberi Tugas. Patok-patok berukuran minimal 5/7 cm dan papan
bouwplank 3/20 dengan panjang kurang lebih 4 m dan terbuat dari kayu. Papan
patok harus keras dan tidak berupa posisinya, tanda-tanda dan sumbu harus teliti
dan jelas, dicat dengan cat menie.
2. Kontraktor harus memasang dan mengukur secara teliti benchmark (BM) pada
lokasi tertentu sepanjang proyek, untuk memungkinkan perencanaan kembali
pengukuran sifat datar dari perkerasan atau penentuan titik dari pekerjaan yang
akan dilakukan. Patok yang permanen harus dibangun di atas tanah yang tidak
akan terganggu/dipindahkan.
3. Kontraktor harus menentukan titik patok konstruksi yang menunjukkan garis dan
kemiringan untuk air buangan sesuai dengan penampang melintang standar dalam
gambar rencana dan harus mendapatkan persetujuan Pihak Pemberi
Tugas/Pengawas sebelum memulai konstruksi.

3.02 SELAMA PELAKSANAAN PEKERJAAN BERLANGSUNG TIDAK


BOLEH MENGGANGGU KELANCARAN AKTIVITAS DI
SEKITARNYA.

RKS | Pembangunan Lanjutan Hotel Taman Wisata Alam Bantimurung 3


Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kawasan Wisata Bantimurung Tahun Anggaran 2013

2
SPESIFIKASI TEKNIS
BANGUNAN GEDUNG

PASAL 1. SYARAT MATERIAL


1. Material yang disuplai harus baru dan tidak cacat.
2. Material yang disuplai harus memenuhi persyaratan teknis yang ditentukan.
3. Apabila diperlukan, suplier harus bersedia memeberikan petunjuk-petunjuk
peralatan yang disuplai di lapangan.

PASAL 2. SPESIFIKASI TEKNIK


1. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.01 DASAR UKURAN TINGGI DAN PENGUKURAN
1. Kontraktor harus membuat peil pokok/patok utama untuk setiap unit
pekerjaan yang memerlukan bouwplank.
2. Peil pokok tersebut harus diikat ketinggiannya dengan peil yang sudah ada
atau terhadap tinggi peil setempat yang disetujui oleh Direksi Proyek, dan
hasil pengikatan peil tersebut harus ditandai dengan cat merah.
3. Semua patok-patok/bouwplank harus terbuat dari bahan yang kuat dan
awet, dipasang kokoh tidak diperbolehkan untuk bisa berubah tempat
ataupun tertimbun tanah dan permukaan atasnya rata dan sifat datar
(waterpas).

1.02 PEMBERSIHAN TEMPAT PEKERJAAN


Sebelum memulai suatu pekerjaan yang ada dalam kontrak, Kontraktor harus
membersihkan lokasi tempat pekerjaan dari segala macam tumbuh-tumbuhan dan lain-
lain yang terdapat di sekitar lokasi pekerjaan tersebut.

RKS | Pembangunan Lanjutan Hotel Taman Wisata Alam Bantimurung 4


Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kawasan Wisata Bantimurung Tahun Anggaran 2013

2. PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN


1. Pasangan dinding harus menggunakan batu bata berkualitas baik, yang
tidak mudah patah. Sebelum dipasang, batu bata direndam terlebih dahulu
ke dalam air hingga jenuh. Siar-siar dinding batu harus dibersihkan
sedalam 1 cm.
2. Batu bata yang pecah-pecah tidak diperkenankan dipasang. Batu bata
yang dapat digunakan dengan toleransi pecah pada waktu penerimaan
maksimal sebesar 5%.
3. Pasangan dinding dibuat dengan adukan 1PC:4Psr.
4. Semua permukaan pasangan sebelum diplester, harus disiram air
secukupnya terlebih dahulu. Khusus untuk permukaan-permukaan beton,
sebelum diplester harus dibuat kasar terlebih dahulu.
5. Adukan untuk plesteran dibuat dengan perbandingan:
a. Plesteran tembok biasa 1PC:4Psr,
b. Plesteran Pondasi keliling yang tampak di atas permukaan tanah
dibuat dengan campuran 1PC:4Psr.
6. Semua sudut dinding (sponing) harus lurus (waterpass) dibuat dengan
membentuk sudut siku-siku.
7. Bidang yg diplester adalah adalah hanya sisi bagian dalam gedung
sedangkan untuk sisi bagian luar menggunakan Alumunium Composyte
Panel (Alco Panel).

5 . PEKERJAAN PENGECETAN
1. Sebelum pekerjaan pengecetan dimulai permukaan tembok harus
dibersihkan dari kotoran. Setelah pekerjaan pembersihan selesai,
permukaan dinding harus digosok dengan amplas kemudian diplamur
untuk menutupi bagian-bagian permukaan tembok yang berlubang dan
yang terdapat celah-celah kemudian digosok lagi hingga permukaan
pekerjaan menjadi halus lalu di cat sampai rata minimal tiga kali.

6. PEKERJAAN BETON
6.01 U M U M
1. Spesifikasi ini berdasarkan pada kelaziman pelaksanaan yang berlaku dan
Peraturan-peraturan terbaru yang berhubungan dengan Pekerjaan Beton
bertulang. Termasuk juga persyaratan material, metoda pelaksanaan,
prosedur dan cara pengetesan, pengontrolan mutu semua material yang
diperlukan untuk menghasilkan suatu konstruksi beton yang baik.
2. Yang dimaksud dengan :
- Tenaga Ahli/Pengawas adalah Manajemen Konstruksi (MK) yang
ditunjuk oleh Pemberi Tugas.
- Kontraktor adalah Perusahaan yang ditunjuk dan mempunyai kontrak
untuk melaksanakan seluruh pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan
gambar rencana.
3. Hal yang belum ditetapkan dalam spesifikasi ini akan ditentukan sesuai
dengan peraturan dalam kontrak yang berlaku.

RKS | Pembangunan Lanjutan Hotel Taman Wisata Alam Bantimurung 5


Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kawasan Wisata Bantimurung Tahun Anggaran 2013

6.02 PERATURAN PELAKSANAAN, SPESIFIKASI, DAN GAMBAR-


GAMBAR
1. Seluruh peraturan beserta perubahan-perubahannya yang tertulis adalah
mengikat dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan
spesifikasi ini.
2. PMI 1983: “Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983”,
Bandung: DPMB, 1983, SNI-03-1726-2002: “Standar Perencanaan
Ketahanan Gempa Untuk Struktur Gedung 2002, SNI-03-2847-2002:
“Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung 2002
3. Semua keterangan yang menyangkut penjelasan dan catatan-catatan
pada gambar struktur beton bertulang untuk lampiran Kontrak,
merupakan bagian dari spesifikasi ini. Bila terjadi pertentangan, maka
gambar yang menentukan, dan dilemparkan kepada MK.
4. Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan syarat-syarat
spesifikasi, selain mengikuti petunjuk-petunjuk MK juga harus mengikuti
Peraturan Pembangunan Pemerintah daerah setempat. Kontraktor harus
mengikuti semua persyaratan-persyaratan dari MK di mana tujuannya
untuk menjamin seluruh pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan
spesifikasi, gambar kerja dan diselesaikan sesuai dengan waktu yang
dirtncanakan.
5. Setiap pekerjaan yang kurang sempurna, termasuk penyimpangan dari
setiap bagian pekerjaan yang menyangkut pengukuran, ketepatan As-As
dan level, vertikal, ukuran dan ketebalan, harus diperbaiki Kontraktor dan
disetujui oleh MK, semua biaya akibat perbaikan tersebut menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
6. Kontraktor bertanggung jawab atas ketepatan pengukuran dari pekerjaan-
pekerjaan yang terdapat pada gambar rencana. MK mempunyai hak untuk
memeriksa atas kesempurnaan pekerjaan dan pengukuran Kontraktor bila
ada masalah atau setiap saat bila dianggap perlu, MK tidak mempunyai
kewajiban apa-apa bila setelah pemeriksaan terjadi kegagalan pada suatu
pekerjaan, dalam hal ini tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor.
7. Kontraktor harus melengkapi semua tenaga, alat-alat dan bahan untuk
menyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai dengan ketentuan.
8. Kontraktor harus memasukan semua biaya yang mungkin diperlukan untuk
mempercepat waktu pelaksanaan dalam menunjang kemajuan
penyelesaian pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
a. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan beton sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan dalam Peraturan Beton 1971 (PBI 1971)
dan harus melaksanakan pekerjaannya dengan ketepatannya dan
kesesuaian yang tinggi menurut RKS, gambar kerja dan instruksi-
instruksi oleh Direksi.
b. Semua pekerjaan-pekerjaan yang tidak sesuai dengan persyaratan
yang ada dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat pekerjaan (RKS)
dan gambar-gambar rencana harus dibongkar dan diganti atas biaya
dari Kontraktor.
c. Semua material harus baru dengan kualitas yang terbaik dari yang
ditentukan (contoh) dan harus disetujui oleh Direksi sebelum dipakai.
d. Direksi akan menyimpan contoh-contoh yang telah disetujui sebagai
standard untuk memeriksa pengiriman-pengiriman selanjutnya.
RKS | Pembangunan Ruang Pola Kantor Bupati Maros Tahap - 3 6
Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kawasan Wisata Bantimurung Tahun Anggaran 2013

e. Semua material yang tidak disetujui Direksi harus dikeluarkan dari


proyek atas biaya Kontraktor.

7.02 BAHAN DAN PELAKSANAAN


(A) PORTLAND CEMENT (PC).
Semua merk PC yang digunakan harus Portland Cement merk Standard, yang
telah disetujui oleh badan yang berwenang dan memenuhi persyaratan Portland
Cement klas I-2475 (PBI-1971 NI-2). Seluruh pekerjaan harus menggunakan satu
merk PC. PC harus disimpan secara baik, dihindarkan dari kelembaban sampai tiba
saatnya untuk dipakai. PC yang telah menggumpal atau membatu tidak boleh
digunakan. PC harus disimpan sedemikian rupa, sehingga mudah untuk diperiksa
dan diambil contohnya.

(B) KORAL DAN PASIR (AGREGAT).


1. Agregat harus sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971 Bab 3 ayat 3.3, 3.4 dan
3.5. Agregat kasar harus berupa koral atau crushed stones yang mempunyai
susunan gradasi yang baik, padat (tidak porous) dan cukup syarat
kekerasannya. Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5%
(ditentukan terhadap berat kering).
2. Besar maksimum butir agregat kasar tidak boleh lebih dari 3,0 cm dan tidak
lebih dari seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi yang
bersangkutan.
3. Agregat kasar dan halus diangkat dan disimpan terpisah dan harus dicegah
terjadinya degregasi dari berbagai ukuran partikel. Agregat harus dijaga
terhadap kebersihan dan bebas terhadap material-material lain. Kapasitas
tempat harus disiapkan pada tempat sumbernya atau pada site untuk
menjamin tersedianya kedua macam agregat tersebut dengan kualitas dan
grading yang telah disetujui untuk menjamin kontinuitas pekerjaan.

(C) A I R
Air untuk pembuatan dan perawatan beton harus mengikuti syarat PBI- 1971
pasal 3.6. Sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.

(D) CAMPURAN BETON


1. Adukan beton terdiri dari bahan semen, bahan pembantu -jika dibutuhkan-
(admixture), pasir, koral dan air. Kualitas bahan tersebut harus memenuhi
syarat yang ditentukan.
2. Didalam membuat campuran beton, jumlah semen dan agregat akan diukur
menurut berat, kecuali dalam beberapa hal khusus dengan persetujuan Direksi
Pengawas, pengukuran material dengan volume, akan dipakai untuk bangunan-
bagunan struktur yang kecil.
3. Semua volume dan berat agregat, semen, dan air harus ditakar dengan
seksama.
4. Pasangan beton bertulang memakai perekat campuran 1PC : 2Psr : 3 Batu
Pecah.
5. Tulangan pokok untuk pembetonan memakai besi pokok Ø 14 mm (full) dan
beugel besi Ø 10 mm (full), jarak beugel minimal 15 cm.

RKS | Pembangunan Ruang Pola Kantor Bupati Maros Tahap - 3 7


Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kawasan Wisata Bantimurung Tahun Anggaran 2013

7. PEKERJAAN LANTAI
1. Pemasangan Lantai dilakukan secara menyeluruh pada seluruh permukaan
Lantai Bangunan (lihat gambar)
2. Penggantian lantai yang sifatnya menyeluruh menggunakan jenis material yang
sama, lantai keramik 60 x 60 cm setara masterina dengan warna cream
keputih putihan untuk lantai utama gedung sedangkan untuk lantai 2 (dua) dan
3 (tiga) menggunakan lantai keramik 40 x 40, bilamana tidak dimungkinkan
menggunakan material yang sama warnanya maka dengan seijin konsultan
pengawas dan direksi dapat diganti dengan bahan lain yang setara, baik
menyangkut mutu, bahan atau warna.
3. Lantai untuk WC menggunakan lantai keramik 30 x 30 setara Asia Tile.
Pemasangan Lantai harus rata dan presisi dengan siku dan pembagian modul
keramik yang simetris atau sesuai gambar dan petunjuk konsultan pengawas.
4. Pemasangan Lantai Keramik harus menggunakan tegel yang mempunyai
warna dan ukuran yang sama. Apabila terdapat tegel dengan warna yang
berbeda harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan/ tidak dipergunakan untuk
pemasangam lantai keramik.
5. Permukaan keramik dengan bahan perekat adukan semen pasir (1 : 3) pada
permukaan lantai dan khusus pada lantai lama canpuran ditambahkan + zat
aditif ( Perekat/lem) setebal minimal 2,5 cm dan siar (naad) maximum 2 mm
diisi bahan khusus grouting setara AM 50 dengan warna yang sama dengan
warna keramik yang dipakai. Setelah siar-siar terisi, seluruh aluran permukaan
keramik harus segera dibersihkan dan jangan sampai sisa-sisa semen
grouting mengeras.

8. PEKERJAAN KUDA-KUDA dan PENUTUP ATAP


8.01 Kuda-kuda
Untuk pekerjaan kuda-kuda menggunakan campuran beton sedangkan untuk
gordingnya sendiri menggunakan baja berat profil kanal kait (150 x 65 x 20)
tebal : 3,2 mm serta untuk kaso dan reng menggunakan baja ringan kanal C.

8.02 Penutup Atap


Untuk penutup atap menggunakan genteng keramik KIA dan harus
menggunakan lapisan karet pelapis untuk menghindari kebocoran.

RKS | Pembangunan Lanjutan Hotel Taman Wisata Alam bantimurung 8


Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kawasan Wisata Bantimurung Tahun Anggaran 2013

3
KETENTUAN UMUM/TAMBAHAN

PEKERJAAN SELESAI
Pekerjaan dapat dianggap selesai apabila seluruh kegiatan termasuk pembersihan sisa-
sisa bahan, dan perataan sekitar bangunan selesai dikerjakan.

KETENTUAN UMUM/TAMBAHAN
1. Semua pekerjaan yang terdapat pada bestek ringkas ini tetapi tidak terdapat dalam
gambar, begitu pula sebaliknya, maka harus dikerjakan oleh rekanan atas petunjuk
unsur teknik/pengawas.
2. Rekanan pelaksanaan harus:
 Menaati/menerima serta melaksanakan teguran dan petunjuk pengawas yang
bertalian dengan pelaksanaan pekerjaan.
 Menempatkan pelaksana harian tetap pada lokasi yang setiap saat dapat
dihubungi oleh petugas yang bertalian dengan pelaksanaan pekerjaan.
 Selain bestek ringkas ini, maka semua ketentuan administrasi pemeriksaan
bahan dan mutu pekerjaan dan ketentuan lainnya dari pemerintah yang
menyangkut pelaksanaan kegiatan harus pula ditaati oleh rekanan
bersangkutan.

RKS | Pembangunan Lanjutan Hotel Taman Wisata Alam bantimurung 9

Anda mungkin juga menyukai