Tinjauan Kinetika
Tinjauan Kinetika
Tinjauan Kinetika
Tinjauan kinetika digunakan untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap laju reaksi. Menurut
Wenner dan Dibdal (1948), persamaan laju reaksi dari pembentukan styrene, benzene, dan toluene
menurut reaksi :
𝑃𝑆𝑇 𝑃𝐻2
r1 = 𝑘1 (𝑃𝐸𝐵 − )
𝐾𝐸𝐵
r2 = 𝑘2 𝑃𝐸𝐵
r3 = 𝑘3 𝑃𝐸𝐵 𝑃𝐻2
dimana :
k = A. e – E/RT
untuk :
A = faktor tumbukan
E = energy aktivasi
R = konstanta gas
T = suhu reaksi.
Dari persamaan konstanta kecepatan reaksi tersebut di atas, untuk memperbesar konstanta
kecepatan reaksi maka dilakukan dengan cara menggunakan katalis yaitu styromax-6 untuk
menurunkan energi aktivasi (E) dan menaikan suhu operasi, sehingga ruas kanan dari persamaan
tersebut dan konstanta kecepatan reaksi semakin besar atau reaksi berlangsung semakin cepat.
Tinjauan segi termodinamika adalah untuk mengetahui reaksi tersebut bersifat endotermis
(memerlukan panas) atau eksotermis (melepaskan panas), serta mengetahui apakah reaksi berjalan
searah atau bolak-balik.
untuk mengetahui sifat reaksi dehidrogenasi endotermis atau eksotermis dapat diketahui dari harga
ΔH reaksi.
Data-data ΔHf0 pada T 298K adalah sebagai berikut (Smith et al, 2001) :
ΔHf0 H2 =0
= 117.440 J/mol
ΔHR0 reaksi dehidrogenasi ethybenzene bernilai positif sehingga reaksi dehidrogenasi bersifat
K=
C6 H 5C2 H 3 H 2 dan d ln K H
…………………Pers. 9-16. Smith Van-Ness
C6 H 5C2 H 5 dT RT
-∆H0 bernilai positif karena reaksi endotermis maka semakin tinggi suhu, harga K akan semakin
konstanta kesetimbangan dapat dilihat melalui perubahan Energi Gibs. Perubahan Energi Gibs
∆Gfo H2 =0
= 83.010 J/mol
ln K = -∆G / RT
= -33,5045
K = 2,8128 x 10-15
d ln K H 0
…………………..Pers. 9-16. Smith van Ness
dT RT 2
ln K H 0 1 1
T T ' ………………….Pers. 9-17. Smith Van-Ness
K' R
117.440 1 1
8,314 873 298
ln K
31,22
K'
= 0,1018
Sifat reaksi dapat diketahui dengan melihat harga K. Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa
harga K pada suhu 298 K sangat kecil, demikian juga pada suhu operasi 873 K harga K relatif
kecil, oleh karena itu reaksi dehidrogenasi merupakan reaksi kesetimbanga reversible. Harga K
dapat diperbesar dengan menaikkan suhu operasi yaitu dengan penambahan inert untuk menggeser
kesetimbangan. Inert yang digunakan berupa superheated steam yang diinjeksikan ke dalam
reaktor pada suhu sekitar 710oC (Mc. Ketta, vol 13, 1980), karena steam juga digunakan dalam
regenerasi katalis. Pada reaksi dehidrogenasi menghasilkan jumlah mol yang lebih besar, sehingga
jika tekanan dinaikkan maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri, maka agar kesetimbangan