EKONOMI KELAS XII-Full Book

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 124

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional

Dilindungi oleh Undang-undang

Mengasah Kemampuan Ekonomi


untuk Kelas XII SMA/MA Program Ilmu Pengetahuan Sosial

Penulis : Bambang Widjajanta


Aristanti Widyaningsih
Heraeni Tanuatmodjo
Editor : Hufron Sofiyanto
Edi Sumadi Sadikin
Layouter : Dede Setiawan
Desainer Sampul : Tina Agustina
Cetakan I : Juni 2007

Gambar Sampul: Dokumentasi Penerbit; www.pu.go.id; w w w .


tekmira.esdm.go.id; dan www.bumn-ri.go.id

330.07
BAM BAMBANG Widjayanto
m Mengasah Kemampuan Ekonomi 3 : Untuk Kelas XII
Sekolah Menengah Atas/Mandrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan
Sosial / penulis, Bambang Widjayanto, Aristanti Widyaningsih, Heraeni
Tanuatmodjo ;
editor, Hufron Sofiyanto, Edi Sumadi Sadikin. -- Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
vii, 114 hlm. : ilus. ; 30 cm.
Bibliografi : hlm. 112
Indeks
ISBN : 978-979-068-692-2 (no.jil.lengkap)
ISBN : 978-979-068-695-3
1.. Ekonomi-Studi dan Pengajaran I. Judul II. Aristanti Widyaningsih
III. Heraeni Tanuatmodjo IV. Hufron Sofiyanto V. Edi Sumadi Sadikin

Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen


Pendidikan Nasional dari Penerbit CV. CITRA PRAYA

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen


Pendidikan Nasional

Diperbanyak oleh ...


Kata Sambutan
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat
rahmat dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen
Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah membeli hak cipta
buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan
kepada masyarakat melalui situs internet (website) Jaringan
Pendidikan Nasional.
Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks
pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan
dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 27 Tahun 2007 tanggal 25 Juli 2007.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan
hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk
digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia.
Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya
kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (down
load), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh
masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial
harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan
oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan
lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia
maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat
memanfaatkan sumber belajar ini.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini.
Kepada para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah
buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih
perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik
sangat kami harapkan.

Jakarta, Juni 2009


Kepala Pusat Perbukuan

iii
Kata Pengantar
Seiring dengan adanya tuntutan dan kebutuhan yang semakin
meningkat terhadap pemenuhan buku yang berkualitas bagi pendidikan,
buku Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk kelas XII jenjang SMA/MA
Program Ilmu Pengetahuan Sosial ini hadir. Buku ini dapat digunakan
sebagai bahan panduan bagi Anda para pelajar pada jenjang SMA/MA.
Buku Ekonomi ini terdiri atas 3 jilid dan disajikan dengan format
serta bahasa yang menarik agar materi yang disampaikan mudah Anda
pahami.
Materi pembelajaran yang disajikan dalam buku ini telah disesuaikan
dengan kurikulum yang berlaku. Penyajian materi pembelajaran tersebut
dilengkapi juga dengan pengayaan-pengayaan yang kreatif, inovatif,
kontekstual, dan sesuai dengan materi serta konsep yang dipelajari.
Dengan demikian, diharapkan Anda dapat mengembangkan wawasan
produktivitas, kecakapan hidup (life skill), rasa ingin tahu, dan keinginan
untuk belajar lebih jauh. Selain itu, sebagai penunjang penyajian materi
disajikan juga gambar dan foto sehingga lebih menarik dan Anda tidak
merasa bosan dalam mempelajari materi yang dikaji.
Pada akhir bab, disajikan juga soal-soal evaluasi, yang terdiri atas
soal evaluasi bab, semester, dan akhir tahun. Soal evaluasi ini berguna
sebagai instrumen untuk mengukur tingkat pemahaman Anda terhadap
materi yang telah dipelajari, baik menyangkut aspek kognitif, afektif,
maupun psikomotorik Anda.
Akhirnya, kami berharap semoga buku ini dapat memberikan
kontribusi positif dalam memenuhi tuntutan dan kebutuhan dalam
usaha meningkatkan kualitas pendidikan bangsa.

Bandung, Mei 2007

Penerbit

iv
Petunjuk Penggunaan Buku
Materi-materi pembelajaran dalam buku ini disajikan secara sistematis, komunikatif, dan
interaktif. Berikut cara cerdas yang kami tawarkan kepada Anda untuk membaca dan memahami
isi buku ini.

(1) Manfaat Anda Mempelajari Bab Ini, berisi manfaat yang harus
dicapai setelah mempelajari materi setiap bab.
(2) Kata Kunci, merupakan kata-kata penting yang berkaitan
dengan materi pembelajaran setiap bab yang harus dipahami
siswa.
(3) Analisis Ekonomi, merupakan kegiatan yang bertujuan
mengembangkan jiwa kewirausahaan, semangat produktivitas,
pribadi yang kritis, merespons pesan, dan kecakapan
vokasional.
(4) Diskusikanlah, merupakan kegiatan yang bertujuan
mengembangkan kecakapan akademis, personal, sosial, dan
vokasional siswa.

(5) Tajuk Ekonomi, berisi konsep ekonomi sebagai penunjang


dalam mempelajari materi.
(6) Fokus, berisi kata-kata penting yang perlu diketahui siswa di
setiap subbab.
(7) Kompetensi Ekonomi, berisi pernyataan/pertanyaan untuk
mem­bangun motivasi siswa dalam mengembangkan etos kerja
dan meningkatkan kualitas diri.
(8) Liputan Ekonomi (Economic Report), berisi konsep untuk
memperjelas materi yang sedang dipelajari sehingga menim-
bulkan rasa ingin tahu dan keinginan untuk belajar lebih jauh.
Pengayaan ini disajikan dalam dua bahasa (bilingual): bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris.

(9) Figur Ekonomi, berisi informasi keberhasilan seorang ekonom


atau akuntan yang bertujuan mengembangkan semangat
produktivitas.
(10) Peta Konsep, berisi pokok-pokok materi yang telah dipelajari
di setiap bab.
(11) Refleksi Pembelajaran, berisi kegiatan refleksi yang dilakukan
agar siswa mengetahui dan memahami terhadap materi yang
telah dipelajari.
(12) Evaluasi, merupakan bahan untuk menguji kemampuan siswa
terhadap materi yang telah dipelajari dalam satu bab. Evaluasi
ini berbentuk soal-soal pilihan ganda, esai, dan tugas.

v
Daftar Isi
Kata Sambutan ......................................................................... .....iii
Kata Pengantar ......................................................................... .....iv
Petunjuk Penggunaan Buku........................................................... v
Bab 1 Akuntansi Perusahaan Dagang.........................................1
A. Karakteristik Perusahaan Dagang..........................................2
B. Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal . ................................3
C. Rekapitulasi Jurnal Khusus dan Posting ke Buku Besar.........7
D. Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)........................18
E. Neraca Saldo (Trial Balance)...............................................19
F. Jurnal Penyesuaian (Adjusting Entry)...................................19
G. Kertas Kerja (Work Sheet)....................................................25
H. Laporan Keuangan (Financial Statement)............................27
Ikhtisar . .............................................................................32
Peta Konsep........................................................................33
Evaluasi Bab 1....................................................................34
Bab 2 Prosedur Penutupan Akuntansi
Perusahaan Dagang .....................................................39
A. Jurnal Penutup (Closing Entry) ...........................................40
B. Mem-posting Jurnal Penutup ke Buku Besar.......................41
C. Neraca Sisa Setelah Penutupan............................................46
D. Jurnal Pembalik (Reversing Entry)........................................47
Ikhtisar ...............................................................................49
Peta Konsep........................................................................50
Evaluasi Bab 2....................................................................51

vi
Evaluasi Semester 1....................................................................55
Bab 3 Manajemen Badan Usaha.............................................59
A. Manajemen.........................................................................60
B. Fungsi Manajemen dalam Pengelolaan Badan Usaha..........63
C. Peran Badan Usaha dalam Perekonomian Indonesia...........67
Ikhtisar ..............................................................................77
Peta Konsep........................................................................77
Evaluasi Bab 3....................................................................78
Bab 4 Koperasi dan Kewirausahaan.........................................81
A. Pengembangan Koperasi dan Koperasi Sekolah...................82
B. Pembagian Sisa Hasil Usaha................................................89
C. Peran dan Jiwa Kewirausahaan............................................93
Ikhtisar ............................................................................ ..98
Peta Konsep..................................................................... ..98
Evaluasi Bab 4....................................................................99
Evaluasi Semester 2..................................................................102
Evaluasi Akhir Tahun...............................................................105
Daftar Istilah . .......................................................................109
Daftar Pustaka .........................................................................112
Indeks . .......................................................................113

vii
Bab
1
Sumber: www.imp.lss.wisc.edu, 2006

Akuntansi Perusahaan
Dagang
Manfaat Anda Mempelajari Bab Ini

Anda mampu menyusun akuntansi untuk perusahaan dagang dari mulai jurnal, posting ke buku
A. Karakteristik
besar, menghitung harga pokok penjualan, membuat neraca saldo, membuat jurnal penyesuaian, Perusahaan Dagang
membuat neraca lajur, dan membuat laporan keuangan pada perusahaan dagang.
B. Pencatatan Transaksi
Kata Kunci ke Dalam Jurnal
C. Rekapitulasi Jurnal
Transaksi perusahaan dagang, jurnal, buku besar, neraca saldo, harga pokok penjualan,
dan laporan keuangan Khusus dan Posting
ke Buku Besar
Selamat Anda telah duduk di Kelas XII, bagaimana rasanya suasana D. Harga Pokok Penjualan
kelas Anda saat ini? Lebih menyenangkan, bukan? Tentunya Anda (Cost of Goods Sold)
telah memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang Akuntansi karena E. Neraca Saldo
telah mempelajarinya di Kelas XI. Di Kelas XI Anda telah mempelajari
(Trial Balance)
akuntansi untuk perusahaan jasa. Selanjutnya, di Kelas XII ini Anda akan
mempelajari akuntansi untuk perusahaan dagang. F. Jurnal Penyesuaian
Pernahkah Anda membeli barang di warung atau toko? Jawabnya pasti (Adjusting Entry)
pernah karena sebagian barang yang Anda perlukan dapat dibeli di sana. G. Kertas Kerja
Warung atau toko merupakan perusahaan dagang karena kegiatan usahanya (Work Sheet)
membeli barang untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuknya terlebih H. Laporan Keuangan
dahulu. (Financial Statement)
Pada awal Kelas XII ini, Anda akan mempelajari akuntansi untuk
perusahaan dagang. Akuntansi untuk perusahaan dagang pada dasarnya
sama dengan akuntansi untuk perusahaan jasa. Namun ada beberapa
karakteristik khusus dagang, di antaranya adanya perkiraan perusahaan
barang dagangan. Perusahaan dagang memiliki perkiraan khusus yang
berkaitan dengan barang dagangan, apakah Anda tahu perkiraan khusus
tersebut? Selain perkiraan barang dagangan, apakah Anda mengetahui
karakteristik lain yang membedakan akuntansi untuk perusahaan jasa dan
dagang? Jawabannya akan Anda temukan dalam materi Bab 1 tentang
akuntansi untuk perusahaan dagang ini.

1
A. Karakteristik Perusahaan Dagang
Dilihat dari bidang usahanya, kita mengenal ada perusahaan yang
bergerak di bidang jasa, perdagangan, dan industri. Setiap perusahaan
tersebut dibedakan berdasarkan karakteristik tertentu, terutama berkaitan
dengan jenis transaksi (kegiatan ekonomi) yang berlangsung dalam
perusahaan tersebut. Perusahaan jasa merupakan perusahaan yang
kegiatannya menjual jasa atau dapat dikatakan menjual ‘barang’ yang
tidak terlihat (tidak berwujud). Misalnya, penjahit, perawat, dan usaha
perhotelan. Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatannya
membeli barang dengan tujuan untuk dijual kembali, tanpa mengubah
bentuk terhadap barang tersebut ataupun melakukan pengolahan lebih
lanjut. Adapun perusahaan industri merupakan perusahaan yang kegiatannya
Sumber: www.jombang.go.id
mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang siap dijual.
Gambar 1.1 Berdasarkan uraian tersebut, kegiatan utama perusahaan dagang,
Pedagang kaki lima yaitu melakukan pembelian barang dagangan untuk dijual kembali tanpa
merupakan salah satu contoh mengubah barang tersebut. Dalam kegiatan usahanya untuk mendapatkan
usaha dagang yang dilakukan keuntungan, perusahaan dagang melakukan pembelian barang dagangan
perseorangan. dan menjual kembali barang tersebut dengan harga jual yang lebih
besar dari harga pokok atau harga perolehannya sehingga perusahaan
akan mendapatkan keuntungan dari selisih antara harga jual dan harga
pokok.
Perbedaan karakteristik antara perusahaan dagang dan perusahaan
jasa yang utama berkaitan dengan jenis transaksi (kegiatan ekonomi)
yang terjadi sehingga perusahaan tersebut, membawa implikasi terhadap
perlakuan akuntansi yang berbeda pula dengan perusahaan lainnya.
Dalam Bagan 1.1 berikut disajikan karakteristik transaksi pada
Tajuk Ekonomi
perusahaan dagang.
Pasar merupakan tempat
berkumpulnya berbagai Pembelian
macam perusahaan termasuk Misalnya, barang dagangan,
perusahaan dagang. Dari unit perlengkapan, dan peralatan.
perusahaan terkecil sampai
kepada unit perusahaan besar
terdapat dalam sebuah pasar.

Pengeluaran Kas
Misalnya, pembelian barang
dagangan, pembayaran beban
operasional dan non-operasional.
Perusahaan
Dagang

Penjualan
Misalnya, barang dagangan

Penerimaan Kas
Misalnya, penjualan barang
Bagan 1.1
dagangan yang dijual dan
Kegiatan Operasional
Perusahaan Dagang penerima­an, pendapatan lain-
lain.

2 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Kegiatan akuntansi pada perusahaan dagang memiliki ciri sebagai
berikut.
1. Adanya perkiraan persediaan barang dagangan, yang terdiri atas
persediaan awal (nilai barang dagangan yang dimiliki perusahaan
pada awal periode akuntansinya) dan persediaan akhir (nilai
barang dagangan yang dimiliki perusahaan pada akhir periode
akuntansinya).
2. Adanya perhitungan harga pokok penjualan.
3. Bentuk laporan laba/rugi dapat mengunakan single step ataupun Sumber: www.mirror-sg-wv1.gallery.hd
multiple steps.
4. Perkiraan-perkiraan lain yang biasa digunakan pada perusahaan Gambar 1.2
dagang, yaitu retur pembelian dan pengurangan harga, pengurangan Ciri kegiatan akuntansi pada
pembelian, penjualan barang dagangan, retur penjualan dan perusahaan dagang, antara
pengurangan harga, serta potongan penjualan. lain adanya persediaan barang
dagangan yang merupakan
komponen harga pokok
B. Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal penjualan.

1. Syarat Penyerahan dan Pembayaran Barang


Syarat penyerahan barang dagangan merupakan hal yang penting
untuk disepakati bersama antara penjual dan pembeli dalam setiap
transaksi yang terjadi. Syarat penyerahan barang ini berkaitan dengan
masalah biaya angkut atau biaya pengiriman barang dan juga risiko atas
barang tersebut. Syarat-syarat penyerahan barang yang biasa dilakukan,
yaitu FOB (Free On Board) Shipping Point, dan FOB (Free On Board)
Kompetensi Ekonomi
Destination Point atau CIF (Cost, Freight, and Insurance).
a. FOB (Free On Board) Shipping Point, syarat ini menetapkan bahwa barang
Perusahaan dagang yang satu ada
diserahkan di atas kapal/kendaraan pengangkut penjual, yang berarti kemungkinan berbeda karakteristik
biaya atas pengangkutan barang, dan risiko atas barang sejak diserahkan transaksinya dengan perusahaan
ditanggung oleh pembeli. Syarat ini disebut juga perangko penjual. dagang lainnya.
b. FOB (Free On Board) Destination Point atau CIF (Cost, Freight, and Uraikan mengapa hal tersebut
Insurance), syarat ini disebut juga sebagai perangko pembeli. Syarat dapat terjadi.
ini menyebutkan bahwa barang diserahkan di kapal/kendaraan
pengangkut pembeli, artinya biaya pengangkutan barang termasuk
biaya asuransinya, dan risiko atas barang selama pengiriman menjadi
tanggungan penjual.
Selain syarat penyerahan barang, dalam transaksi jual beli biasanya
disepakati juga syarat-syarat pembayaran yang dilakukan. Syarat pembayaran
merupakan perjanjian yang disepakati antara penjual dan pembeli untuk
melakukan pembayaran yang biasa digunakan antara lain sebagai berikut.
a. Syarat 2/10,n/30, artinya jika dilakukan pembayaran dalam jangka
waktu 10 hari atau kurang akan mendapat potongan 2%, sedangkan
jangka waktu pelunasannya paling lambat dilakukan setelah 30 hari
sejak tanggal terjadinya transaksi.
b. Syarat 2/10,1/15,n/30, artinya jika dilakukan pembayaran dalam
jangka waktu 10 hari atau kurang akan mendapat potongan 2%
dan jika dilakukan pembayaran setelah lebih dari 10 hari sampai Fokus
15 hari akan mendapat potongan 1%, sedangkan jangka waktu
peluasannya paling lambat dilakukan 30 hari setelah tanggal • FOB (Free On Board)
terjadinya transaksi. Shipping Point
• FOB (Free On Board)
c. Syarat n/60, artinya jika pembayaran dilakukan paling lambat 60 Destination Point atau
hari setelah tanggal terjadinya transaksi. CIF (Cost, Freight, and
d. Syarat EoM (End of Month), artinya pembayaran harga faktur paling Insurance)
lambat 60 hari setelah terjadinya transaksi.

Akuntansi Perusahaan Dagang 3


Analisis Ekonomi 1.1

Carilah contoh persediaan barang yang menggunakan syarat FOB Shipping


Point dan FOB Destination Point atau CIF, kemudian bandingkan dengan
teman Anda. Tulis hasil laporannya dan kumpulkan kepada guru Anda.

2. Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang


Dalam siklus akuntansi perusahaan dagang, pencatatan merupakan
kegiatan pertama yang harus dilakukan. Pencatatan ini dilakukan dalam
jurnal umum (general journal) dan jurnal khusus (special journal). Jurnal
umum digunakan untuk mencatat semua transaksi yang terjadi dalam
perusahaan selama satu periode akuntansi. Adapun jurnal khusus
digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi tertentu yang sejenis.
Ada dua metode yang dapat digunakan dalam melakukan pencatatan atas
Sumber: www.mirror-sg-wv1.gallery.hd transaksi yang terjadi. Pertama, metode fisik (periodik) dan yang kedua
metode perpetual (terus-menerus). Perbedaan antara kedua metode tersebut
Gambar 1.3 terletak pada pencatatan terhadap perkiraan persediaan barang dagangan.
Dengan menggunakan Jika perusahaan menggunakan metode fisik, pada waktu melakukan
metode perpetual, jumlah transaksi penjualan atau pembelian, tidak dilakukan pencatatan pada
persediaan barang dagangan
perkiraan persediaan barang dagangan, tetapi dicatat pada perkiraan
dapat diketahui setiap saat.
pembelian atau penjualan.
Adapun jika perusahaan menggunakan metode perpetual, setiap
perusahaan melakukan transaksi penjualan ataupun pembelian langsung
dicatat pada perkiraan persediaan barang dagangan.
Penggunaan metode fisik dapat menimbulkan masalah karena pada
akhir periode perkiraan persediaan barang dagangan tidak menunjukkan
jumlah yang sebenarnya yang ada di gudang. Dengan demikian, jumlah
persediaan barang dagangan hanya dapat diketahui pada akhir periode
setelah dilakukan penghitungan secara fisik. Berbeda dengan metode
Tabel 1.1 perpetual, setiap saat jumlah persediaan yang ada dapat diketahui, tidak
Perbandingan Metode Fisik harus menunggu hingga akhir periode.
dan Metode Perpetual Berikut contoh pencatatan dengan menggunakan metode fisik dan
metode perpetual.
Metode Fisik Metode Perpetual
No Transaksi
Akun/Uraian Debet Kredit Akun/Uraian Debet Kredit
1. Pembelian barang dagangan Pembelian Rpxxxx Persediaan barang dagangan Rpxxxx
secara tunai Kas Rpxxxx Kas Rpxxxx
2. Pembelian barang dagangan Pembelian Rpxxxx Persediaan barang dagangan Rpxxxx
secara kredit Utang dagang Rpxxxx Utang dagang Rpxxxx
3. Penjualan barang dagang tunai Kas Rpxxxx Kas Rpxxxx
Penjualan Rpxxxx Persediaan barang dagangan Rpxxxx
4. Penjualan barang dagangan Piutang dagang Rpxxxx Piutang dagang Rpxxxx
secara kredit Penjualan Rpxxxx Persediaan barang dagangan Rpxxxx
5. Pembayaran beban angkut Beban angkut
pembelian pembelian Rpxxxx Harga Perolehan Rpxxxx
Kas Rpxxxx Kas Rpxxxx
6. Pembayaran beban angkut Beban angkut
penjualan penjualan Rpxxxx Beban angkut penjualan Rpxxxx
Kas Rpxxxx Kas Rpxxxx
7. Pengiriman kembali sebagian Kas Rpxxxx Kas Rpxxxx
barang yang dibeli tunai Retur pembelian dan
pengurangan harga Rpxxxx Persediaan barang dagangan Rpxxxx
8. Pengiriman kembali sebagian Utang dagang Rpxxxx Utang dagang Rpxxxx
barang dagangan yang dibeli Retur pembelian dan
kredit pengurangan harga Rpxxxx Persediaan barang dagangan Rpxxxx

4 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


9. Penerimaan kembali barang Retur penjualan dan
yang dijual secara tunai pengurangan harga Rpxxxx Persediaan barang dagangan Rpxxxx
Kas Rpxxxx Kas Rpxxxx
10. Penerimaan kembali barang Retur penjualan dan
yang dijual secara kredit pengurangan harga Rpxxxx Persediaan barang dagangan Rpxxxx
Piutang Dagang Rpxxxx Piutang dagang Rpxxxx
11. Pembayaran utang tanpa Utang dagang Rpxxxx Utang dagang Rpxxxx
potongan Kas Rpxxxx Kas Rpxxxx
12. Pembayaran utang dagang ada Utang dagang Rpxxxx Utang dagang Rpxxxx
potongan Potongan pembelian Rpxxxx Potongan pembelian Rpxxxx
Kas Rpxxxx Kas Rpxxxx
13. Penerimaan tagihan tanpa Kas Rpxxxx Kas Rpxxxx
potongan Piutang dagang Rpxxxx Piutang dagang Rpxxxx
14. Penerimaan tagihan dengan ada Kas Rpxxxx Kas Rpxxxx
potongan Potongan penjualan Rpxxxx Potongan penjualan Rpxxxx
Piutang dagang Rpxxxx Piutang dagang Rpxxxx

Telah dikemukakan sebelumnya, bahwa jurnal umum digunakan untuk


mencatat seluruh transaksi yang terjadi di perusahaan, dan jurnal khusus
hanya digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi tertentu yang sejenis,
dan sering terjadi pada perusahaan dagang. Pada jurnal khusus, transaksi
dikelompokkan berdasarkan jenis transaksinya. Pada perusahaan yang
berskala besar, yang jenis transaksinya banyak dan setiap jenis transaksi sering
terjadi, penggunaan jurnal umum tidak cukup dan tentunya menjadi tidak
praktis. Hal tersebut dapat menyebabkan terhambatnya proses pengolahan
data yang diakibatkan oleh bertumpuknya pekerjaan di satu karyawan.
Dengan demikian, penggunaan jurnal khusus memungkinkan dilakukannya
pembagian pekerjaan atau spesialisasi karena terdapat beberapa jurnal sesuai
dengan jenisnya.
Pada perusahaan besar yang memiliki banyak transaksi, satu orang
karyawan mungkin hanya menangani satu atau dua jurnal saja. Peng­ Fokus
gunaan jurnal khusus juga dapat memudahkan pada saat posting ke buku • Metode fisik (physical
besar dan memungkinkan terjadinya pengendalian intern. Dalam aplikasi method)
atau penggunaannya, bersifat fleksibel. Artinya, dapat diperluas sesuai • Metode perpetual
dengan kebutuhan perusahaan. Misalnya, jurnal khusus jika sering terjadi (perpetual method)
retur penjualan barang dagangan, dapat dibuat jurnal khusus untuk retur
penjualan. Namun, biasanya dalam perusahaan dagang paling sedikit
digunakan empat jenis jurnal khusus, yaitu jurnal pembelian, jurnal
pengeluaran kas, jurnal penjualan, dan jurnal penerimaan kas.
a. Jurnal Pembelian (Purchase Journal)
Jurnal pembelian adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat
semua transaksi pembelian yang dilakukan secara kredit, baik pembelian
barang dagangan maupun pembelian aktiva lainnya. Contoh bentuk
jurnal pembelian, yaitu sebagai berikut.
Jurnal Pembelian
Debet Kredit
No. Syarat Pemba-
Tanggal Keterangan Ref. Serba-Serbi
Faktur yaran Pembelian Utang Dagang
Nama Perkiraan Ref. Jumlah
2007
Jan 9 F-200 Toko Langit Biru 3/10,n/30 Rp1.900.000,00 – – – Rp1.900.000,00
19 F-21 Toko Langit Cerah 5/10,n/30 Rp3.000.000,00 – – – Rp3.000.000,00

Akuntansi Perusahaan Dagang 5


b. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)
Jurnal pengeluaran kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat
semua transaksi yang dilakukan secara tunai, misalnya pembelian barang
dagangan atau aktiva secara tunai, pembayaran biaya-biaya dan
pembayaran utang. Contoh bentuk jurnal pengeluaran kas adalah sebagai
berikut:
Jurnal Pengeluaran Kas
Debet Kredit
No.
Tanggal Keterangan Ref. Potongan
Bukti Pembelian Utang Dagang Serba-Serbi Kas
Pembelian
2007
Jan 3 KK-01 Toko Gaul Rp1.250.000,00 – – – Rp1.250.000,00
3 F-21 Perlengkapan kantor – – Rp125.000,00 – Rp 125.000,00

c. Jurnal Penjualan (Sales Journal)


Jurnal ini hanya digunakan untuk mencatat semua transaksi penjualan
yang dilakukan secara kredit. Contoh jurnal bentuk penjualan, yaitu
sebagai berikut.
Jurnal Penjualan
No. Piutang Dagang (D)
Tanggal Keterangan Syarat Pembayaran Ref.
Faktur Penjualan (K)
2007
Jan 5 F-001 Toko Funky 2/10,n/30 Rp3.000.000,00
12 F-002 Toko Funky 2/10,n/30 Rp1.500.000,00
16 F-003 Toko Gaya 3/10,n/30 Rp4.000.000,00

d. Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)


Jurnal ini digunakan untuk mencatat semua transaksi penerimaan
uang/kas secara tunai. Sumber utama penerimaan kas, yaitu dari penjualan
tunai dan penerimaan piutang. Contoh bentuk jurnal penerimaan kas
yaitu sebagai berikut.
Jurnal Penerimaan Kas
Debet Kredit
No.
Tanggal Keterangan Ref. Potongan Pen- Piutang
Bukti Kas Penjualan Serba-Serbi
jualan Dagang
2007
Jan 12 KM-01 Toko Gaya Rp 1.000.000,00 – Rp 1.000.000,00 ­– –
15 KM-02 Toko Funky Rp 2.450.000,00 Rp50.000,00 – Rp2.500.000,00 –
24 KM-03 Tuan. Susilo Rp 400.000,00 – Rp 400.000,00 – –

Setiap kolom dalam jurnal khusus diisi dengan cara sebagai


berikut.
1) Kolom tanggal, untuk mencatat tanggal transaksi.
2) Kolom No. Bukti/No. Faktur, digunakan untuk mencatat nomor
bukti transaksi.
3) Kolom nama perkiraan, digunakan untuk mencatat nama perkiraan
dan nama debitor/kreditor.
4) Kolom ref. (referensi), digunakan untuk mencatat nomor perkiraan
buku besar atau memberi tanda check mark (√) jika jumlahnya sudah
dipindahkan ke perkiraan buku besar atau buku besar pembantu.
5) Untuk transaksi yang kolomnya sudah tersedia, jumlahnya dicatat di
kolom yang bersangkutan. Adapun untuk transaksi yang kolomnya
tidak tersedia, dicatat dalam kolom serba-serbi.

6 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Diskusikanlah 1.1

Buatlah kelompok yang terdiri atas 2–3 siswa. Carilah perusahaan dagang di
sekitar daerah tempat tinggal Anda dan lakukanlah wawancara dengan karyawan
yang melakukan pencatatan transaksi tentang bentuk jurnal yang digunakan serta
jenis transaksi yang terjadi. Buatlah laporan hasil kunjungan kelompok Anda
dan kumpulkan kepada guru Anda.

C. Rekapitulasi Jurnal Khusus dan Posting


ke Buku Besar
1. Rekapitulasi Jurnal Khusus
Setelah semua transaksi dicatat ke dalam jurnal khusus, dan sebelum Kompetensi Ekonomi
posting dilakukan, terlebih dahulu dahulu harus dibuat rekapitulasi jurnal
khusus. Dalam perusahaan dagang jurnal
Rekapitulasi jurnal khusus adalah penjumlahan secara keseluruhan khusus diperlukan untuk mencatat
angka-angka yang ada pada setiap kolom jurnal khusus, juga menetapkan transaksi yang sejenis, sedangkan
perkiraan-perkiraan yang dikelompokkan didebet ataupun kredit sebelum perkiraan yang belum ada dicatat
dipindahkan ke buku besar utama. dalam kolom serba-serbi. Mengapa
masih diperlukan jurnal umum?
Rekapitulasi jurnal khusus merupakan daftar yang disusun untuk
memudahkan proses posting ke buku besar. Proses rekapitulasi ini
dilakukan untuk menentukan jumlah yang harus di-posting ke buku besar
utama dan untuk menjamin kebenaran perkiraan yang harus dipindahkan
ke buku besar. Melalui proses rekapitulasi ini dapat diuji keseimbangan
antara saldo debet dan kredit dari jurnal khusus sehingga kemungkinan
terjadinya kesalahan penjumlahan yang harus dipindahklan ke buku besar
utama dapat dihindari. Berikut contoh: rekapitulasi jurnal penjualan.

Jurnal Penjualan

No. Syarat Piutang Dagang (D)


Tanggal Keterangan
Faktur Pembayaran Penjualan (K)

2007
Jan 2 051 PD Citra 2/10,n/30 Rp 200.000,00
5 052 PD Laksana 2/10,n/30 Rp 300.000,00
8 053 Fa Gianca 2/10,n/30 Rp 400.000,00
10 054 R Galuh 2/10,n/30 Rp 100.000,00
Jumlah Rp 1.000.000,00

Rekapitulasi Jurnal Penjualan

Debet Kredit

No. Perkiraan Jumlah No. Perkiraan Jumlah

102 Rp1.000.000,00 401 Rp1.000.000,00

Akuntansi Perusahaan Dagang 7


Kompetensi Ekonomi 2. Posting ke Buku Besar
a. Buku Besar Utama (General Ledger)
Di Indonesia yang berwenang
Buku besar utama (general ledger) adalah kumpulan perkiraan-
untuk membuat Standar Akuntansi
Keuangan (SAK), yaitu Ikatan
perkiraan yang digunakan untuk mengelompokkan dan meringkas
Akuntan Indonesia (IAI). transaksi yang telah dicatat dalam jurnal. Kumpulan perkiraan tersebut
saling berkaitan dan merupakan satu kesatuan yang akan digunakan
untuk menyusun laporan keuangan oleh perusahaan. Saldo-saldo yang
terdapat dalam buku besar berasal dari hasil rekapitulasi jurnal khusus.
Dengan demikian, buku besar utama tidak memuat secara terperinci
transaksi-transaksi dalam satu periode. Oleh karena itu, diperlukan
terdapat buku besar pembantu (subsidiary ledgers) yang merupakan
catatan pembantu dari buku besar utama yang berisi rincian perkiraan
tertentu dalam buku besar.
Pada umumnya, bentuk buku besar yang digunakan oleh perusahaan
dagang sama dengan yang digunakan perusahaan jasa, yaitu dapat
Fokus
menggunakan bentuk skontro (sebelah menyebelah) dan bentuk stafel
• Buku besar umum (general (berurutan dari atas ke bawah). Perbedaannya terletak dari cara mem-
ledger) posting.
• Buku besar pembantu Jurnal umum di-posting setiap terjadi transaksi. Adapun jurnal
(subsidiary ledger) khusus di-posting secara berkala. Sesuai dengan kebutuhan. Misalnya,
• Skontro setiap setengah bulan, sebulan, bahkan setahun.
• Stafel
b. Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger)
Ada beberapa macam buku besar pembantu yang dapat digunakan
oleh perusahaan dagang, yaitu buku besar pembantu piutang, buku besar
pembantu utang, dan buku besar pembantu persediaan barang dagangan.
1) Buku Besar Pembantu Piutang (Buku Debitor)
Buku besar pembantu piutang merupakan catatan yang terperinci
dari setiap piutang berdasarkan nama pelanggan (debitor). Sumber
pencatatan ke dalam buku besar pembantu piutang, selain dari bukti-
bukti transaksi juga berasal dari jurnal khusus. Pada buku besar pembantu
piutang biasanya saldo normalnya berada di sisi debet. Contoh buku
besar pembantu piutang yaitu sebagai berikut.
Buku Besar Pembantu Piutang
Nama : Toko Jaya
Alamat : Jln. Merdeka No. 45 Medan File : 131
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
2007
Jan 2 Saldo – – Rp5.000.000,00
4 Penjualan Rp1.000.000,00 – Rp6.000.000,00
8 Penerimaan kembali – Rp1.750.000,00 Rp4.250.000,00

2) Buku Besar Pembantu Utang (Buku Kreditor)


Buku besar pembantu utang merupakan catatan yang terperinci
dari utang utang berdasarkan nama pemasok (kreditor). Pada buku besar
pembantu utang biasanya saldo normalnya berada di sisi kredit.
Contoh buku besar pembantu utang.
Buku Besar Pembantu Utang
Nama : CV. Fajar Utama
Alamat : Jln. Pahlawan No. 100 Semarang File : 231
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
2007
Jan 2 Saldo – – Rp4.500.000,00
5 Pembelian – Rp2.000.000,00 Rp6.500.000,00
7 Pengiriman kembali Rp500.000,00 – Rp6.000.000,00
11 Pembelian – Rp 750.000,00 Rp6.750.000,00

8 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


3) Buku Besar Pembantu Persediaan Barang Dagangan
Buku persediaan barang dagangan merupakan catatan yang terperinci
mengenai jenis dan jumlah persediaan barang dagangan yang dimiliki oleh
perusahaan. Catatan persediaan barang dagangan ini biasanya disebut juga
kartu persediaan. Dari buku persediaan barang dagangan ini akan diketahui
jenis barang dan kuantitasnya sehingga bisa dilakukan pengendalian antara
kartu persediaan dengan pemeriksaan secara fisik. Contoh bentuk buku
besar pembantu persediaan/kartu persediaan, yaitu sebagai berikut.
Buku Besar Pembantu Persediaan Barang Dagangan
Jenis : TV 21 inci merek “Digima”
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
2007
Jan 2 Saldo – – Rp30.000.000,00
3 Penjualan – Rp20.000.000,00 Rp10.000.000,00

Untuk cara pencatatan ke dalam jurnal dan posting ke buku besar


dapat dilihat dalam contoh soal berikut.
PD Cihuy
Neraca Saldo
Per 1 Desember 2007
No. Perkiraan Nama Perkiraan Debet Kredit
111 Kas Rp26.000.000,00 –
112 Piutang usaha Rp10.000.000,00 –
113 Persediaan barang dagangan Rp 7.000.000,00 –
114 Perlengkapan kantor Rp 750.000,00 –
121 Peralatan toko Rp 1.500.000,00 –
123 Akun. peny. peralatan toko – Rp 150.000,00
124 Kendaraan Rp30.000.000,00 –
125 Akun. peny. kendaraan – Rp 5.000.000,00
211 Utang dagang – Rp15.100.000,00
221 Utang bank – Rp15.000.000,00
311 Modal Nyonya Manis Rp40.000.000,00
Jumlah Rp75.250.000,00 Rp75.250.000,00

Daftar Saldo Piutang Dagang


No. Perkiraan Keterangan Debet Kredit Saldo

1 Toko Gaya Rp4.500.000,00 – Rp 4.500.000,00


2 Toko Fungky Rp5.500.000,00 – Rp10.000.000,00

Daftar Saldo Utang Dagang


No. Perkiraan Keterangan Debet Kredit Saldo

1 Toko Beken – Rp1.600.000,00 Rp 1.600.000,00


2 Toko Langit Biru – Rp8.000.000,00 Rp 9.600.000,00
3 Toko Langit Cerah – Rp5.500.000,00 Rp15.100.000,00

Transaksi yang terjadi pada PD Cihuy selama bulan Desember 2007,


yaitu sebagai berikut.
3 Desember, dibeli secara tunai barang dagangan dari Toko Gaul seharga
Rp1.250.000,00 dengan bukti transaksi No. KK-01.
5 Desember, Toko Funky membeli suatu barang dagangan seharga
Rp3.000.000,00 dengan syarat 2/10,n/30 dengan bukti
berupa faktur No. F-001.
5 Desember, dibeli suatu perlengkapan kantor dari Toko Keren seharga
Rp125.000,00 dengan bukti berupa kuitansi No. KK-02.
8 Desember, Toko Funky mengembalikan barang yang salah warna
atas suatu barang yang dibeli tanggal 5 Januari seharga
Rp500.000,00.

Akuntansi Perusahaan Dagang 9


9 Desember, diterima faktur No. F-200 atas barang yang dipesan
dari Toko Langit Biru seharga Rp2.000.000,00 dengan
syarat pem­­ba­yaran 3/10,n/30. Toko Langit Biru sedang
mengadakan promosi produk baru sehingga PD Cihuy
mendapat discount 5%.
11 Desember, dibayar sewa toko untuk 1 tahun sebesar Rp6.000.000,00
dengan bukti No. KK-03.
12 Desember, dijual barang dagangan kepada Toko Gaya seharga
Rp1.000.000,00 dengan bukti berupa kuitansi No. KM-01.
12 Desember, dikirim Faktur No. F-002 kepada Toko Funky seharga
Rp1.500.000,00 dengan syarat pembayaran 2/10,n/30.
13 Desember, dibayar biaya iklan untuk 5 kali tayangan sebesar
Sumber: www.opensource.terengganu.gov.my
Rp25.000,00 untuk setiap penayangan dengan bukti No.
KK-04.
Gambar 1.4 15 Desember, diterima pembayaran dari Toko Funky berupa atas
Komputer merupakan pembelian yang dilakukan tanggal 5 Januari dengan bukti
salah satu peralatan yang kuitansi No. KM-02.
dibutuhkan perusahan dalam
16 Desember, Toko Gaya membeli barang dagangan seharga Rp4.000.000
menjalankan aktivitasnya.
dan ongkos angkut Rp75.000,00 dengan perjanjian FOB
Shipping Point dengan syarat pembayaran 3/10,n/30 serta
bukti berupa faktur No. F-03.
16 Desember, dikirim nota debet kepada Toko Langit biru atas barang
yang rusak sebesar Rp150.000,00.
19 Desember, dibeli barang dagangan dari Toko Langit Cerah seharga
Rp3.000.000,00 dengan syarat pembayaran 5/10,n/30
dan transaksi berupa faktur No. F-021.
19 Desember, dibayar kepada Toko Langit Biru atas pembelian yang
dilakukan tanggal 9 Desember dengan bukti No. KK 05.
20 Desember, dikeluarkan nota kredit pada Toko Gaya atas barang yang
tidak cocok warna seharga Rp300.000,00.
21 Desember, diterima faktur No. F-310 dari Toko Langit Biru
atas barang dagangan seharga Rp1.000.000,00 syarat
pembayaran 2/10,n/30.
22 Desember, dibeli perlengkapan toko dari Toko Beken seharga
Rp500.000,00 dengan syarat n/30.
24 Desember, dijual barang dagangan kepada Tuan. Susilo sebesar
Rp400.000,00 dengan bukti kuitansi No. KM-03.
25 Desember, dilakukan pengambilan kas perusahaan oleh Nonya Manis
sebesar Rp1.000.000.
28 Desember, Toko Gaya membayar hutangnya atas pembelian tanggal
16 dengan bukti berupa kuitansi No. KM-04.
28 Desember, dijual barang dagangan kepada Toko Funky seharga
Rp1.500.000,00 dengan syarat pembayaran 2/10,n/30
dan bukti berupa faktur No. F-04.
29 Desember, dikirim faktur no.F-05 kepada Toko Gaya atas pesanannya
sebesar Rp3.500.000,00 dengan syarat pembayaran
3/10,n/30.
30 Desember, diterima pemberian pinjaman dari Bank Merakyat sebesar
Rp25.000.000 dengan bukti berupa kuitansi No. KM-05.
31 Desember, dibayar hutang kepada Toko Langit Cerah atas pembelian
tanggal 19 Januari dengan bukti No. KK 06.

10 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Jurnal Pembelian Halaman: 1
Debet Kredit
No. Syarat
Tanggal Keterangan Pembayaran Ref. Serba-Serbi Utang
Bukti Pembelian
Nama Perkiraan Ref. Jumlah Dagang
2007
Des 9 F-200 Toko Langit Biru 3/10,n/30 Rp1.900.000,00 – – – Rp1.900.000,00
19 F-21 Toko Langit Cerah 5/10,n/30 Rp3.000.000,00 – – – Rp3.000.000,00
21 F-310 Toko Langit Biru 2/10,n/30 Rp1.000.000,00 – – – Rp1.000.000,00
22 Toko Beken n/30 Perlengkapan toko – Rp500.000,00
Rp 500.000,00
Jumlah Rp5.900.000,00 Rp500.000,00 Rp6.400.000,00

Jurnal Pengeluaran Kas Halaman: 2


Debet Kredit
No.
Tanggal Keterangan Ref. Utang Potongan Pem-
Bukti Pembelian Serba-Serbi Kas
Dagang belian
2007
Des 3 KK-01 Toko Gaul Rp1.250.000,00 – – – Rp 1.250.000,00
5 KK-02 Perlengkapan kantor – – Rp 125.000,00 – Rp 125.000,00
11 KK-03 Beban sewa – – Rp6.000.000,00 – Rp 6.000.000,00
13 KK-04 Beban iklan – – Rp 125.000,00 – Rp 125.000,00
19 KK-05 Toko Langit Biru – Rp1.750.000,00
– Rp52.500,00 Rp 1.697.500,00
25 KK-06 Prive – – Rp1.000.000,00 – Rp 1.000.000,00
31 KK-07 Toko Langit Cerah – Rp3.000.000,00
– – Rp 3.000.000,00
Jumlah Rp1.250.000,00 Rp4.750.000,00 Rp7.250.000,00 Rp52.500,00 Rp13.197.500,00

Jurnal Penjualan Halaman: 3


Piutang Dagang (D)
Tanggal No. Bukti Keterangan Syarat Pembayaran Ref.
Penjualan (K)
2007
Des 5 F-001 Toko Funky 2/10,n/30 Rp 3.000.000,00
12 F-002 Toko Funky 2/10,n/30 Rp 1.500.000,00
16 F-003 Toko Gaya 3/10,n/30 Rp 4.000.000,00
28 F-004 Toko Funky 2/10,n/30 Rp 1.500.000,00
29 F-005 Toko Gaya 3/10,n/30 Rp 3.500.000,00
Jumlah Rp 13.500.000,00

Jurnal Penerimaan Kas Halaman: 4


Debet Kredit
No.
Tanggal Keterangan Ref. Potongan Piutang
Bukti Kas Serba-Serbi Penjualan
Penjualan Dagang
2007
Des 12 KM-01 Toko Gaya Rp 1.000.000,00 – – Rp1.000.000,00 –
15 KM-02 Toko Funky Rp 2.450.000,00 Rp50.000,00 – – Rp2.500.000,00
24 KM-03 Tuan Susilo Rp 400.000,00 – – Rp 400.000,00 –
28 KM-04 Toko Gaya Rp 3.700.000,00 – – – Rp3.700.000,00
30 KM-05 Utang Bank Rp 25.000.000,00 – Rp25.000.000,00 – –
Jumlah Rp 32.550.000,00 Rp50.000,00 Rp25.000.000,00 Rp1.400.000,00 Rp6.200.000,00

Akuntansi Perusahaan Dagang 11


Jurnal Umum Halaman: 5
Tanggal Nama Perkiraan Ref. Debet Kredit
2007
Des 8 Retur penjualan dan pengurangan harga Rp500.000,00 –
Piutang dagang – Rp500.000,00
16 Utang dagang Rp150.000,00 –
Retur pembelian dan pengurangan harga – Rp150.000,00
20 Retur penjualan dan pengurangan harga Rp300.000,00 –
Piutang dagang – Rp300.000,00
Jumlah Rp950.000,00 Rp950.000,00

Rekapitulasi Jurnal Pembelian


Debet Kredit

Nama Perkiraan No. Perkiraan Jumlah Nama Perkiraan No. Perkiraan Jumlah

Perlengkapan toko 114 Rp 500.000,00 Utang dagang 211 Rp6.400.000,00


Pembelian 511 Rp5.900.000,00

Jumlah Rp6.400.000,00 Jumlah Rp6.400.000,00

Rekapitulasi Jurnal Pengeluaran Kas


Debet Kredit

Nama Perkiraan No. Perkiraan Jumlah Nama Perkiraan No. Perkiraan Jumlah

Perlengkapan kantor 115 Rp 125.000,00 Kas 111 Rp13.197.500,00


Utang dagang 211 Rp 4.750.000,00 Potongan pembelian 513 Rp 52.500,00
Prive Nyonya Manis 312 Rp 1.000.000,00
Pembelian 511 Rp 1.250.000,00
Beban iklan 612 Rp 125.000,00
Beban sewa 621 Rp 6.000.000,00

Jumlah Rp13.250.000,00 Jumlah Rp13.250.000,00

Rekapitulasi Jurnal Penjualan


Debet Kredit

Nama Perkiraan No. Perkiraan Jumlah Nama Perkiraan No. Perkiraan Jumlah

Piutang dagang 112 Rp13.500.000,00 Penjualan 411 Rp13.500.000,00


Jumlah Rp13.500.000,00 Jumlah Rp13.500.000,00

Rekapitulasi Jurnal Penerimaan Kas


Debet Kredit

Nama Perkiraan No. Perkiraan Jumlah Nama Perkiraan No. Perkiraan Jumlah

Kas 111 Rp32.550.000,00 Piutang dagang 112 Rp 6.200.000,00


Potongan penjualan 413 Rp 50.000,00 Utang bank 221 Rp25.000,000,00
– Penjualan 411 Rp 1.400.000,00

Jumlah Rp32.600.000,00 Jumlah Rp32.600.000,00

12 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Rekapitulasi Jurnal Umum
Debet Kredit

Nama Perkiraan No. Perkiraan Jumlah Nama Perkiraan No. Perkiraan Jumlah

Utang dagang 211 Rp150.000,00 Piutang dagang 112 Rp800.000,00


Retur penjualan dan Retur pembelian dan
pengurangan harga 412 Rp800.000,00 pengurangan harga 512 Rp150.000,00

Jumlah Rp950.000,00 Jumlah Rp950.000,00

Rekapitulasi jurnal tersebut, selanjutnya di-posting ke buku besar


sehingga tampak seperti berikut.
Buku Besar
Nama Perkiraan: Kas Nomor Perkiraan: 111
Saldo
Tanggal Nama Perkiraan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 1 Saldo – – Rp26.000.000,00 –
31 Jurnal pengeluaran kas JKK 2 – Rp13.197.500,00 Rp12.802.500,00 –
31 Jurnal penerimaan kas JKM 4 Rp32.550.000,00 – Rp45.352.500,00 –

Nama Perkiraan: Piutang Dagang Nomor Perkiraan: 112


Saldo
Tanggal Nama Perkiraan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 1 Saldo – – Rp10.000.000,00 –
31 Jurnal penjualan JPJ 3 Rp13.500.000,00 – Rp23.500.000,00 –
31 Jurnal penerimaan kas JKM 4 – Rp 6.200.000,00 Rp17.300.000,00 –
31 Jurnal umum JU 5 – Rp 800.000,00 Rp16.500.000,00 –

Nama Perkiraan: Persediaan Barang Dagangan Nomor Perkiraan: 113


Saldo
Tanggal Nama Perkiraan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 1 Saldo – – Rp7.000.000,00 –

Nama Perkiraan: Perlengkapan Toko Nomor Perkiraan: 114


Saldo
Tanggal Nama Perkiraan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Jurnal pembelian JB1 Rp500.000,00 – Rp500.000,00 –

Nama Perkiraan: Perlengkapan Kantor Nomor Perkiraan: 115


Saldo
Tanggal Nama Perkiraan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 1 Saldo JKK 2 – – Rp750.000,00 –
31 Jurnal pengeluaran kas Rp125.000,00 – Rp875.000,00 –

Akuntansi Perusahaan Dagang 13


Nama Perkiraan: Peralatan Toko Nomor Perkiraan: 121
Saldo
Tanggal Nama Perkiraan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 1 Saldo – – Rp1.500.000,0 –

Nama Perkiraan: Akum. Peny. Peralatan Toko Nomor Perkiraan: 122


Saldo
Tanggal Nama Perkiraan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 1 Saldo – – – Rp150.000,00

Nama Perkiraan: Kendaraan Nomor Perkiraan: 123


Saldo
Tanggal Nama Perkiraan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 1 Saldo – – Rp30.000.000,00 –

Nama Perkiraan: Akum. Peny. Kendaraan Nomor Perkiraan: 124


Saldo
Tanggal Nama Perkiraan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 1 Saldo – – – Rp5.000.000,00

Nama Perkiraan: Utang Dagang Nomor Perkiraan: 211


Saldo
Tanggal Nama Perkiraan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 1 Saldo – – – Rp15.100.000,00
31 Jurnal pembelian JB 1 – Rp6.400.000,00 – Rp21.500.000,00
31 Jurnal pengeluaran kas JKK 2 Rp4.750.000,00 – – Rp16.750.000,00
31 Jurnal umum JU 5 Rp 150.000,00 – – Rp16.600.000,00

Nama Perkiraan: Utang Bank Nomor Perkiraan: 221


Saldo
Tanggal Nama Perkiraan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 1 Saldo – Rp15.000.000,00 – Rp15.000.000,00
31 Jurnal penerimaan kas – Rp25.000.000,00 – Rp40.000.000,00

Nama Perkiraan: Modal Nyonya Manis Nomor Perkiraan: 311


Saldo
Tanggal Nama Perkiraan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 1 Saldo – – – Rp40.000.000,00

14 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Nama Perkiraan: Prive Nyonya Manis Nomor Perkiraan: 312
Saldo
Tanggal Nama Perkiraan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Jurnal pengeluaran kas JKK Rp1.000.000,00 – Rp1.000.000,00 –

Nama Perkiraan: Penjualan Nomor Perkiraan: 411


Saldo
Tanggal Nama Perkiraan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Jurnal penerimaan kas JKM 4 – Rp14.900.000,00 – Rp14.900.000,00

Nama Perkiraan: Retur Penjualan dan Pengurangan Harga Nomor Perkiraan: 412
Saldo
Tanggal Nama Perkiraan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 1 Jurnal umum JU 5 Rp800.000,00 – Rp800.000,00 –

Nama Perkiraan: Potongan Penjualan Nomor Perkiraan: 413


Saldo
Tanggal Nama Perkiraan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 1 Jurnal penerimaan kas JKM 4 Rp50.000,00 – Rp50.000,00 –

Nama Perkiraan: Pembelian Nomor Perkiraan: 511


Saldo
Tanggal Nama Perkiraan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Jurnal pembelian JB1 Rp5.900.000,00 – Rp5.900.000,00 –
31 Jurnal pengeluaran kas JKK 2 Rp1.250.000,00 – Rp7.150.000,00 –

Nama Perkiraan: Retur Pembelian dan Pengurangan Harga Nomor Perkiraan: 512
Saldo
Tanggal Nama Perkiraan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Jurnal umum JU – Rp150.000,00 – Rp150.000,00

Nama Perkiraan: Potongan Pembelian Nomor Perkiraan: 513


Saldo
Tanggal Nama Perkiraan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Jurnal pengeluaran kas JKK – Rp52.500,00 – Rp52.500,00

Nama Perkiraan: Beban Iklan Nomor Perkiraan: 612


Saldo
Tanggal Nama Perkiraan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Jurnal pengeluaran kas JKK 2 Rp125.000,00 – Rp125.000,00 –

Akuntansi Perusahaan Dagang 15


Nama Perkiraan:Beban Sewa Nomor Perkiraan: 615
Saldo
Tanggal Nama Perkiraan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Jurnal pengeluaran kas JKK 2 Rp6.000.000,00 – Rp6.000.000,00 –

Selain di-posting ke buku besar umum, transaksi tersebut di-posting


juga ke buku besar pembantu seperti berikut.
Buku Besar Pembantu Piutang
Nama : Toko Gaya
Alamat : Jln. Padjadjaran No.7, Bogor
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo

2007
Des 1 Saldo – – Rp4.500.000,00
16 Dijual Rp4.000.000,00 – Rp8.500.000,00
20 Retur – Rp 300.000,00 Rp8.200.000,00
28 Pembayaran – Rp 3.700.000,00 Rp4.500.000,00
29 Dijual Rp3.500.000,00 – Rp8.000.000,00

Nama : Toko Funky


Alamat : Jln. Kapten Tendean No.3, Jakarta
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo

2007
Des 1 Saldo – – Rp5.500.000,00
5 Dijual Rp3.000.000,00 – Rp8.500.000,00
8 Retur – Rp 500.000,00 Rp8.000.000,00
12 Dijual Rp1.500.000,00 – Rp9.500.000,00
15 Pembayaran – Rp 2.500.000,00 Rp7.000.000,00
28 Dijual Rp1.500.000,00 – Rp8.500.000,00

Daftar Saldo Piutang Dagang


No. Nama Kreditur  Debet Kredit Saldo

1 Toko Gaya Rp8.000.000,00 – Rp 8.000.000,00


2 Toko Fungky Rp8.500,000,00 – Rp16.500.000,00

Buku Besar Pembantu Utang Dagang


Nama : Toko Beken
Alamat : Jln. Soekarno-Hatta No.47, Bandung
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
2007
Des 1 Saldo – – Rp1.600.000,00
2 Dibeli Rp500.000,00 – Rp2.100.000,00

Nama : Toko Langit biru


Alamat : Jln. Balaraja No.17 A, Tangerang
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo

2007
Des 1 Saldo – – Rp8.000.000,00
9 Dibeli – Rp1.900.000,00 Rp9.900.000,00
16 Retur pembelian Rp 150.000,00 – Rp9.750.000,00
19 Pembayaran Rp1.750.000,00 – Rp8.000.000,00
21 Dibeli – Rp1.000.000,00 Rp9.000.000,00

16 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Nama : Toko Cerah
Alamat : Jln. Keputren No.129, Semarang
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo

2007
Des 1 Saldo – – Rp5.500.000,00
19 Dibeli – Rp3.000.000,00 Rp8.500.000,00
31 Pembayaran Rp3.000.000,00 – Rp5.500.000,00

Daftar Saldo Utang Dagang


No. Nama Kreditor  Debet Kredit Saldo

1 Toko Keren – Rp2.100.000,00 Rp 2.100.000,00


2 Toko Langit Biru – Rp9.000.000,00 Rp11.100.000,00
3 Toko Langit Cerah – Rp5.500.000,00 Rp16.600.000,00

Analisis Ekonomi 1.2

Berikut ini transaksi yang dilakukan oleh UD Adi Guna selama bulan Januari
2006.
2 Januari, dibeli secara tunai barang dagangan dari Toko Maju seharga Rp1.250.000,00
dengan no. Bukti KK-01.
3 Januari, Toko Satu membeli barang dagangan seharga Rp3.000.000,00 dengan
syarat 2/10,n/30 Faktur no. F-001.
4 Januari, dibeli perlengkapan kantor dari Toko Harum seharga Rp 125.000,00
dengan bukti kuitansi no.KK-02.
6 Januari, Toko Funky me-retur barang yang salah warna atas barang yang dibeli
tanggal 5 Januari seharga Rp500.000,00.
10 Januari, diterima faktur no.F-200 atas barang yang dipesan dari Toko Semeru
seharga Rp2.000.000,00 dengan syarat pembayaran 3/10,n/30. Toko
Semeru sedang mengadakan promosi produk baru maka UD Adi Guna
mendapat discount 5 %.
12 Januari, dibayar sewa toko untuk 1 tahun sebesar Rp6.000.000,00 dengan bukti
no.KK-03.
13 Januari, dijual barang dagangan kepada Toko Untung dengan seharga
Rp1.000.000,00 dengan bukti kuitansi no.KM-01.
14 Januari, dikirim Faktur no.F-002 kepada Toko Satu dengan seharga
Rp1.500.000,00 dengan syarat pembayaran 2/10,n/30.
15 Januari, diterima pembayaran dari Toko Satu atas pembelian yang dilakukan
tanggal 5 Januari dengan bukti kuitansi no.KM-02.
16 Januari, Toko Untung membeli barang dagangan seharga Rp4.000.000 dengan
ongkos angkut Rp75.000,00 dengan perjanjian FOB Shipping Point
dengan syarat pembayaran 3/10,n/30 faktur no.F-03.
16 Januari, dikirim nota debet pada Toko Semeru atas barang yang rusak sebesar
Rp150.000,00.
19 Januari, dibayar kepada Toko Semeru atas pembelian yang dilakukan tanggal 9
Januari dengan bukti no.KK 05.
20 Januari, dikeluarkan nota kredit pada Toko Untung atas barang yang tidak cocok
warna seharga Rp300.000,00.
25 Januari, dilakukan pengambilan kas oleh Nyonya Manis sebesar Rp1.000.000.
28 Januari, Toko Untung membayar hutangnya atas pembelian tanggal 16 dengan Sumber: www.pikiran-rakyat.com
kuitansi no.KM-04.
30 Januari, diterima pemberian pinjaman dari Bank Sahabat sebesar Rp25.000.000 Gambar 1.5
dengan bukti kuitansi no.KM-05. Biasanya, transaksi yang
Buatlah jurnal khusus dan jurnal umum untuk mencatat transaksi tersebut, dilakukan pedagang kaki lima
kemudian posting ke buku besar umum dan buku besar pembantu jika saldo awal biasanya tidak disertai bukti
untuk semua perkiraan diabaikan. Kerjakan pada buku tugas, hasilnya dikumpulkan transaksi.
kepada guru Anda.

Akuntansi Perusahaan Dagang 17


Liputan Ekonomi D. Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)
Economic Report Penghitungan harga pokok penjualan ini sangat penting bagi
Harga pokok penjualan berisi perusahaan untuk menentukan laba atau rugi. Jika harga jual barang
tiga tipe beban: dagang lebih besar dari harga pokoknya maka perusahaan akan
1. biaya produksi atau pembelian memperoleh laba. Sebaliknya, jika harga jual lebih rendah dari harga
barang dagangan dalam suatu pokoknya, maka perusahaan akan mengalami kerugian.
periode tertentu; Adapun cara perhitungan harga pokok penjualan sebagai berikut.
2. kerugian dalam persediaan
Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold):
barang dagangan;
3. penurunan nilai atau harga Persediaan barang dagangan (awal) Rpxxxxx
barang dagangan yang tidak Pembelian Rpxxxxx
terjual. Beban angkut pembelian Rpxxxxx +
The cost of goods sold contains three Rpxxxxx
types of expenses: Retur pembelian
1. the costs of manufacturing or dan pengurangan harga Rpxxxxx
buying the goods the company Pot. Pembelian Rpxxxxx +
sold during the period;
2. losses in inventory ; Rpxxxxx –
3. the decline in value of the Pembelian bersih Rpxxxxx +
company’s unsold inventory. Barang dagangan tersedia untuk dijual Rpxxxxx
Sumber: www.netmba.com
Persediaan barang dagangan (akhir) Rpxxxxx –
Harga Pokok Penjualan Rpxxxxx
Contoh penghitungan harga pokok penjualan sebagai berikut.
PD Angin Segar memiliki data sebagai berikut.
Persediaan barang dagangan 1 Oktober 2007 Rp  8.000.000,00
Pembelian selama bulan Oktober 2007 Rp10.000.000,00
Penjualan Rp12.000.000,00
Retur pembelian Rp 300.000,00
Potongan pembelian Rp 200.000,00
Biaya angkut pembelian Rp 500.000,00
Persediaan barang dagangan 31 Oktober 2007 Rp  3.000.000,00
Maka harga pokok penjualan pada Oktober 2007.
Persediaan barang dagangan (awal) Rp8.000.000,00
Pembelian Rp10.000.000,00
Beban angkut pembelian Rp 500.000,00+
Rp10.500.000,00
Retur pembelian dan
pengurangan harga (Rp300.000,00)
Pot. Pembelian (Rp200.000,00)
(Rp 500.000,00)
Pembelian bersih Rp 10.000.000,00
Barang dagangan tersedia untuk dijual Rp 18.000.000,00
Persediaan barang dagangan (akhir) (Rp 3.000.000,00)
Harga Pokok Penjualan Rp 15.000.000,00

Sumber: www.jazzantrends.nl Analisis Ekonomi 1.3


Gambar 1.6
Penjualan barang dagangan Diketahui data sebagai berikut
merupakan pendapatan utama Persediaan barang dagangan 1 Oktober 2007 Rp  3.345.000,00
dalam usaha dagang. Pembelian selama bulan Oktober 2007 Rp14.352.000,00
Penjualan Rp13.535.000,00

18 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Retur pembelian Rp 300.000,00
Potongan pembelian Rp 200.000,00
Biaya angkut pembelian Rp 500.000,00
Persediaan barang dagangan 31 Oktober 2007 Rp 3.000.000,00
Hitunglah Harga Pokok Penjualan berdasarkan data tersebut. Kerjakan di buku
tugas Anda hasilnya dikumpulkan kepada guru Anda.

E. Neraca Saldo (Trial Balance)


Setelah melakukan posting ke buku besar, selanjutnya untuk mengetahui
jumlah dan keseimbangan antara debet dan kredit serta untuk memper­
siapkan penyusunan laporan keuangan, maka setelah posting ke buku
besar dibuat daftar neraca saldo (neraca sisa).
Neraca saldo adalah daftar yang memuat nama-nama perkiraan pada
buku besar, baik perkiraan riil maupun perkiraan nominal beserta saldonya
masing-masing. Jika antara sisi debet dan sisi kredit tidak seimbang atau
tidak sama, berarti ada kesalahan yang harus diteliti kembali, sehingga
neraca saldo ini berfungsi sebagai alat kontrol.

PD Cihuy
Neraca Saldo
Per 31 Desember 2007
No. Perkiraan Debet Kredit
111 Kas Rp 45.352.500,00
112 Piutang usaha Rp 16.500.000,00
113 Persediaan barang dagangan Rp 7.000.000,00
114 Perlengkapan toko Rp 500.000,00
115 Perlengkapan kantor Rp 875.000,00
121 Peralatan toko Rp 1.500.000,00
122 Akum. peny. peralatan toko Rp 150.000,00
123 Kendaraan Rp 30.000.000,00
124 Akum. peny. kendaraan R p 5.000.000,00
211 Utang usaha Rp 16.600.000,00
221 Utang bank Rp 40.000.000,00
311 Modal Nyonya Manis Rp 40.000.000,00
312 Prive Nyonya Manis Rp 1.000.000,00
411 Penjualan Rp 14.900.000,00
412 Retur penjualan dan pengurangan harga Rp 800.000,00
413 Potongan penjualan Rp 50.000,00
511 Pembelian Rp 7.150.000,00
512 Retur pembelian dan pengurangan harga Rp 150.000,00
513 Potongan pembelian Rp 52.500,00
613 Beban iklan Rp 125.000,00
616 Beban sewa Rp 6.000.000,00
Jumlah Rp116.852.500,00 Rp116.852.500,00

F. Jurnal Penyesuaian (Adjusting Entry)


Beberapa data yang ada pada neraca saldo belum menunjukkan
data yang sebenarnya, masih ada beberapa data yang belum tercatat atau
disesuaikan dengan data sebenarnya. Oleh karena itu, untuk menyesuaikan
saldo-saldo perkiraan yang belum sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya,
maka pada akhir periode akuntansi sebelum penyusunan laporan keuangan
dibuatlah jurnal penyesuaian.
Di dalam perusahaan dagang, terdapat perkiraan persediaan barang
dagang cara pencatatan jurnal penyesuaiannya dapat dilakukan dua cara
yaitu sebagai berikut.

Akuntansi Perusahaan Dagang 19


1. Dengan Pendekatan Ikhtisar Laba/Rugi
Pada pendekatan ini, persediaan barang dagang yang tercantum dalam
neraca saldo yang merupakan persediaan awal, harus disesuaikan karena
adanya perubahan akibat terjadinya transaksi pembelian, penjualan, retur
pembelian pengurangan harga dan retur penjualan dan pengurangan
harga. Dengan demikian, harus dihapuskan dengan cara mengkredit
perkiraan persediaan barang dagangan dan mendebit perkiraan ikhtisar
laba/rugi sebesar nilai persediaan yang ada pada daftar neraca saldo. Nilai
persediaan akhir yang sebenarnya pada akhir periode, dicatat dengan
mendebet perkiraan persediaan barang dagang dan mengkredit perkiraan
ikhtisar laba/rugi sebesar nilai persediaan akhir pada akhir periode.
Jurnal Penyesuaian
Tanggal Keterangan Debet Kredit
2007
Des 31 Ikhtisar laba/rugi xxxxx –
Persediaan barang dagang – xxxxx
31 Persediaan barang dagang xxxxx –
Ikhtisar laba/rugi – xxxxx

Dalam Neraca Saldo terdapat persediaan barang dagang (debet)


sebesar Rp8.000.000,00, sedangkan diketahui nilai persediaan akhir
sebesar Rp3.000.000,00
Jurnal Penyesuaian
Tanggal Keterangan Debet Kredit

2007
Des 31 Ikhtisar laba/rugi Rp8.000.000,00 –
Persediaan barang dagang – Rp8.000.000,00
31 Persediaan barang dagang Rp3.000.000,00 –
Ikhtisar laba/rugi – Rp3.000.000,00

Pencatatan dalam perkiraan persediaan barang dagang dan perkiraan


ikhtisar laba/ruginya sebagai berikut.
Nama Perkiraan: Persediaan Barang Dagang Nomor Perkiraan: 103
Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Saldo – – – Rp8.000.000,00
31 Penyesuaian JP – Rp8.000.000,00 – –
31 Penyesuaian JP Rp3.000.000,00 – Rp3.000.000,00 –

Khusus untuk ikhtisar laba/rugi, angka yang di-posting ke dalam


buku besar tidak boleh diselisihkan, sehingga pada seraca saldo setelah
penyesuaian tampak perkiraan persediaan barang dagang sebelah debet
Rp8.000.000,00 dan sebelah kredit Rp3.000.000,00.
Nama Perkiraan: Ikhtisar Laba/Rugi Nomor Perkiraan: 303
Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Penyesuaian JP Rp8.000.000,00 – Rp8.000.000,00 –
31 Penyesuaian JP – Rp3.000.000,00 – Rp3.000.000,00

2. Dengan Pendekatan Harga Pokok Penjualan (HPP)


Harga pokok penjualan (HPP) adalah harga atau nilai barang
dagangan yang telah terjual. Pencatatan persediaan barang dagangan dengan
menggunakan metode harga pokok penjualan perlu memperhatikan perkiraan-
perkiraan yang harus dipindahkan ke harga pokok penjualan, komponen yang
penambah atau pengurangan dari perhitungan HPP tersebut.

20 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Adapun unsur-unsur yang harus dihitung untuk mengetahui harga Kompetensi Ekonomi
pokok barang yang dijual meliputi:
a. Persediaan barang dagang awal; Dari kedua pendekatan
b. Pembelian barang dagang; penyesuaian persediaan barang
c. Beban angkut pembelian; dagangan, menurut Anda
d. Potongan pembelian; pendekatan mana yang lebih
mudah dan akurat? Uraikan
e. Retur pembelian dan pengurangan harga;
pendapat Anda.
f. Persediaan akhir.
Untuk lebih mudahnya pemindahan saldo perkiraan unsur-unsur
harga pokok penjualan tersebut dilakukan melalui jurnal penyesuaian
seperti berikut.
Pertama, mengkredit unsur-unsur harga pokok penjualan yang
bersaldo debet, dan mendebet perkiraan-perkiraan harga pokok
penjualan, dengan jurnal:

Harga pokok penjualan Rpxxxxx


Persediaan barang dagangan (awal) Rpxxxxx
Pembelian Rpxxxxx
Beban angkut pembelian Rpxxxxx

Kedua, mendebet persediaan barang dagangan (akhir) dan unsur-


unsur harga pokok penjualan yang bersaldo kredit dan mengkredit
perkiraan harga pokok penjualan, dengan jurnal

Persediaan barang dagangan (akhir) Rpxxxxx


Retur pembelian & pengurangan harga Rpxxxxx
Potongan pembelian Rpxxxxx
Harga pokok penjualan Rpxxxxx

Kedua pendekatan penyesuaian persediaan barang dagangan tersebut,


dapat diilustrasikan dalam contoh sebagai berikut.
Neraca Saldo Per 31 Desember
No. Akun Keterangan Debet Kredit

103 Persediaan barang dagangan Rp 8.000.000,00 –


501 Pembelian Rp 2.000.000,00 –
502 Retur pembelian & pengurangan harga – Rp150.000,00
503 Potongan pembelian Rp 50.000,00 –
504 Biaya angkut pembelian Rp 50.000,00 –

Diketahui nilai persediaan akhir per 31 Desember 2007 sebesar


Rp3.000.000,00. Berdasarkan data tersebut, dapat dibuat jurnal
penyesuaian seperti berikut.

a. Menggunakan Pendekatan Ikhtisar Laba/Rugi

Tanggal Keterangan Debet Kredit


2007
Des 31 Ikhtisar laba/rugi Rp8.000.000,00 –
Persediaan barang dagangan – Rp8.000.000,00
31 Prsediaan barang dagangan Rp3.000.000,00 –
Ikhtisar laba/rugi – Rp3.000.000,00

Akuntansi Perusahaan Dagang 21


b. Menggunakan Pendekatan Harga Pokok Penjualan
Tanggal Keterangan Debet Kredit
2007
Des 31 Harga pokok penjualan Rp10.050.000,00 –
Persediaan barang dagangan – Rp8.000.000,00
Pembelian – Rp2.000.000,00
Beban angkut pembelian – Rp 50.000,00

Tanggal Keterangan Debet Kredit


2007
Des 31 Persediaan barang dagangan Rp3.000.000,00 –
Retur pembelian dan pengurangan harga Rp 150.000,00 –
Potongan pembelian Rp 50.000,00 –
Harga pokok penjualan – Rp3.200.000,00

Perkiraan harga pokok penjualan di neraca saldo yang disesuaikan


dapat diselisihkan jumlahnya.
Rp10.050.000,00–Rp3.200.000,00 = Rp6.850.000,00.
Transaksi lainnya yang memerlukan penyesuaian pada perusahaan
dagang antara lain:
1. Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Pendapatan yang masih harus diterima merupakan tagihan
perusahaan, misalnya pendapatan bunga. Pada akhir periode dibuatkan
ayat penyesuaian sebagai berikut:
Piutang bunga Rpxxxxx
Pendapatan bunga Rpxxxxx

2. Pendapatan Diterima Di Muka


Pendapatan diterima di muka merupakan utang perusahaan, misalnya
utang sewa karena uang sewa sudah diterima untuk satu tahun. Untuk
mencatat penyesuaiannya, ada dua pendekatan:
a. Pendekatan Utang/Kewajiban
Pada saat penerimaan pendapatan dicatat dengan jurnal sebagai berikut.
Kas Rpxxxxx
Pendapatan diterima di muka Rpxxxxx

Ayat jurnal penyesuaiannya:


Pendapatan diterima di muka Rpxxxxx
Pendapatan sewa Rpxxxxx

b. Pendekatan Laba/Rugi
Fokus Pada saat penerimaan pendapatan dicatat dengan jurnal sebagai berikut.
• Pendapatan yang masih Kas Rpxxxxx
harus diterima Pendapatan sewa Rpxxxxx
• Pendapatan diterima di
muka
Ayat jurnal penyesuaiannya:
• Beban yang masih harus
dibayar Pendapatan sewa Rpxxxxx
• Beban dibayar di muka Pendapatan diterima di muka Rpxxxxx
• Penyusutan aktiva tetap

22 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


3. Beban yang Masih Harus Dibayar Tajuk Ekonomi
Beban yang masih dibayar merupakan biaya yang harus dikeluarkan
oleh perusahaan yang belum dibayarkan, misalnya utang gaji. Pada akhir Transfer merupakan
periode dibuat ayat jurnal penyesuaiannya sebagai berikut. transaksi yang salah satu unit
institusionalnya memberikan
Beban gaji Rpxxxxx barang, jasa, atau aset kepada
Utang gaji Rpxxxxx unit yang lain tanpa memberikan
apapun sebagai imbalan.

4. Beban Dibayar Di Muka


Biaya ini merupakan kekayaan atau harta perusahaan yang akan
memberikan manfaat pada periode yang akan datang, misalnya sewa gedung
yang sudah dibayar perusahaan untuk 2 tahun. Ada dua pendekatan yang dapat
digunakan untuk mencatat penyesuaian beban dibayar di muka, yaitu:
a. Pendekatan Harta
Pada saat membayar dicatat jurnal sebagai berikut.
Sewa gedung dibayar di muka Rpxxxxx
Kas Rpxxxxx

Ayat jurnal penyesuaiannya:


Beban sewa gedung Rpxxxxx
Sewa gedung dibayar di muka Rpxxxxx

b. Pendekatan Laba/Rugi
Pada saat membayar dicatat ke dalam jurnal sebagai berikut.
Beban sewa gedung Rpxxxxx
Kas Rpxxxxx

Ayat jurnal penyesuaiannya:


Sewa gedung dibayar di muka Rpxxxxx
Beban sewa gedung Rpxxxxx

5. Penyusutan Aktiva Tetap


Aktiva tetap merupakan aktiva yang dimiliki perusahaan, yang memilki
manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi. Oleh karena nilai
aktiva akan berkurang seiring dengan berjalannya waktu pemakaian, maka
perusahaan harus mengalokasikan harga perolehan aktiva tetap pada periode-
periode operasi saat aktiva digunakan yang kita kenal dengan nilai penyusutan
aktiva tetap. Dengan demikian, melalui perhitungan penyusutan aktiva tetap
ini dapat diketahui nilai buku aktiva tetap yang sesungguhnya. Pencatatan
penyusutan ini dilakukan pada setiap akhir periode akuntansi.
Cara perhitungan penyusutannya adalah sebagai berikut:
Harga Perolehan - Penyusutan = Nilai Buku
Sumber: www.hm-trans.com
Harga Perolehan - Nilai Residu = Akumulasi Penyusutan
Gambar 1.7
Kendaraan termasuk aktiva
Ayat jurnal penyesuaiannya:
tetap yang mengalami
Beban penyusutan aktiva tetap Rpxxxxx penyusutan sehingga harus
Akumulasi penyusutan aktiva tetap Rpxxxxx disesuaikan.

Akuntansi Perusahaan Dagang 23


Fokus 6. Piutang Tak Tertagih
Kemungkinan tidak tertagihnya suatu piutang dalam suatu perusahaan
• Pendapatan yang masih selalu saja ada. Hal ini mungkin disebabkan oleh usaha debitur mengalami
harus diterima pailit adanya faktor kesengajaan dari pihak debitur untuk membayar
• Pendapatan diterima di muka utangnya. Oleh karena itu, perusahaan harus menyisihkan sebagian dari utang
• Beban yang masih harus debitur yang mungkin tidak akan tertagih. Untuk mencatat penyesuaian
dibayar atas piutang yang tidak dapat ditagih tersebut dapat dilakukan dengan dua
• Beban dibayar di muka pendekatan, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung.
• Penyusutan aktiva tetap
• Piutang tak tertagih a. Metode Langsung
• Beban pemakaian Pada metode ini, jika diketahui ada piutang yang kemungkinan besar
perlengkapan tidak dapat ditagih lagi, langsung dihapuskan dengan menjurnal:
Beban penghapusan piutang Rpxxxxx
Rugi piutang tak tertagih Rpxxxxx

b. Metode Tidak Langsung atau Metode Cadangan


Pada metode ini, setiap akhir periode biasanya terlebih dahulu
diadakan pengecekan, apakah ada piutang yang mungkin tidak akan
dapat ditagih. Jika ada maka sebesar piutang tersebut dicadangkan,
dicatat pada perkiraan cadangan kerugian piutang tak tertagih. Apabila
piutang tersebut sudah benar-benar tidak dapat ditagih lagi, maka
piutang tersebut harus dihapuskan. Untuk beberapa perusahaan
biasanya telah menetapkan kebijakan untuk cadangan kerugian
piutang tak tertagih berapa persen dari total piutang yang ada.
Pada saat mencadangkan, jurnalnya:
Kerugian piutang tak tertagih Rpxxxxx
Cadangan kerugian piutang tak tertagih Rpxxxxx

Pada saat penghapusan piutang tak tertagih, jurnalnya:


Cadangan kerugian piutang tak tertagih Rpxxxxx
Piutang dagang Rpxxxxx

7. Beban Pemakaian Perlengkapan


Perlengkapan yang dimiliki perusahaan merupakan aktiva yang
tergolong lancar, yang digunakan perusahaan dalam kegitan operasionalnya.
Jika dilakukan perhitungan pada akhir periode, akan terdapat selisih
antara jumlah perlengkapan awal yang tersedia dengan nilai persediaan
perlengkapan yang masih ada. Selisih ini merupakan biaya pemakaian yang
harus dibuatkan jurnal penyesuaiannya sebagai berikut.
Beban perlengkapan Rpxxxxx
Perlengkapan Rpxxxxx

Berikut Penyesuaian yang dilakukan PD Cihuy pada 31 Desember


2007.
a. Persediaan akhir barang dagangan sebesar Rp10.500.000,00.
b. Penayangan iklan baru dilakukan 3 kali dari 5 kali penayangan.
c. Peralatan disusutkan sebesar Rp150.000,00.
Sumber: www.swisherpens.com
d. Biaya sewa baru terpakai selama satu bulan.
Gambar 1.8 e. Kendaraan disusutkan sebesar Rp5.000.000,00.
Alat tulis kantor termasuk f. Biaya bunga yang belum dibayar sebesar Rp150.000,00.
aktiva lancar yang g. Persediaan perlengkapan toko sebesar Rp50.000,00.
memerlukan penyesuaian. h. Perlengkapan kantor yang terpakai sebesar Rp200.000,00.
i. Gaji bagian penjualan yang belum terbayar Rp300.000,00.

24 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Berikut disajikan jurnal penyesuaian untuk PD Cihuy dengan
pendekatan ikhtisar harga pokok penjualan.
PD Cihuy
Jurnal Penyesuaian
Per 31 Desember 2007
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
2007
Des 31 Ikhtisar laba/rugi Rp 7.000.000,00
Persediaan barang dagangan Rp 7.000.000,00
31 Persediaan barang dagangan Rp 10.500.000,00
Ikhtisar laba/rugi Rp 10.500.000,00
31 Iklan dibayar di muka Rp 50.000,00
Beban iklan Rp 50.000,00
31 Beban peny. peralatan Rp 150.000,00
Ak. peny. peralatan Rp 150.000,00
31 Sewa dibayar di muka Rp 5.500.000,00
beban sewa Rp 5.500.000,00
31 Beban peny. kendaraan Rp 5.000.000,00
Ak. peny. kendaraan Rp 5.000.000,00
31 Beban bunga Rp 150.000,00
Utang bunga Rp 150.000,00
31 Beban perlengkapan toko Rp 450.000,00
Perlengkapan toko Rp 450.000,00
31 Beban perlengkapan kantor Rp 200.000,00
Perlengkapan kantor Rp 200.000,00
31 Beban gaji bag. penjualan Rp 300.000,00
Utang gaji bag. penjualan Rp 300.000,00
Jumlah Rp 29.300.000,00 Rp 29.300.000,00

G. Kertas Kerja (Work Sheet) Figur Ekonomi


Kertas kerja (work sheet) atau biasa disebut juga neraca lajur adalah suatu
daftar yang terdiri atas kolom neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca saldo
setelah penyesuaian, laporan laba/rugi, dan neraca. Pada dasarnya, kertas
kerja merupakan suatu alat bantu untuk mempermudah penysusunan
laporan keuangan. Oleh karena itu, pembuatan kertas kerja bukanlah
suatu keharusan, boleh dibuat boleh tidak. Namun jika ingin lebih mudah
dan laporan keuangan lebih rapi dan baik, maka sebaiknya terlebih
dahulu dibuat kertas kerja sebelum penyusunan laporan keuangan.
Penyusunan kertas kerja pada perusahaan dagang, dapat dilakukan dua
cara atau pendekatan. Pertama, pendekatan Ikhtisar laba/rugi dan kedua Abdulgani
pendekatan harga pokok penjualan. Pria kelahiran Buktittinggi 14
Maret 1943 ini kembali dipercaya
1. Penyusunan Kertas Kerja dengan Pendekatan Garuda menjadi Komisaris Utama
Ikhtisar Laba/rugi bersama Emirsyah Satar sebagai Dirut,
Akun ikhtisar laba/ rugi dari kolom penyesuaian dipindahkan ke Maret 2005.
kolom daftar neraca saldo disesuaikan tanpa diselisihkan. Bankir senior lulusan FE-UI 1969
yang dikenal bersih dan berintegritas tinggi
2. Penyusunan Kertas Kerja dengan Pendekatan ini, saat menjabat Dirut Garuda 1998–
Harga Pokok Penjualan 2002 berhasil menyelamatkan maskapai
penerbangan terkemuka Indonesia itu
Perkiraan harga pokok penjualan diselisihkan, kemudian dipindahkan
dari ancaman keterpurukan.
ke kolom daftar neraca saldo disesuaikan dan kolom laba/rugi. Sumber: www.tokohindonesia.com

Akuntansi Perusahaan Dagang 25


PD Cihuyv

26
Neraca Lajur
untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2007

No Neraca Saldo Penyesuaian Neraca Saldo Disesuikan Neraca Laba/Rugi Neraca


Nama Perkiraan
Perkiraan Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit
111 Kas Rp 45.352.500,00 – – – Rp 45.352.500,00 – – – Rp 45.352.500,00 –
112 Piutang Usaha Rp 16.500.000,00 – – – Rp 16.500.000,00 – – – Rp 16.500.000,00 –
113 Persediaan barang dagangan Rp 7.000.000,00 – Rp 10.500.000,00 Rp 7.000.000,00 Rp 10.500.000,00 – – – Rp 10.500.000,00 –
114 Perlengkapan toko Rp 500.000,00 – – Rp 450.000,00 Rp 50.000,00 – – – Rp 50.000,00 –
115 Perlengkapan kantor Rp 875.000,00 – – Rp 200.000,00 Rp 675.000,00 – – – Rp 675.000,00 –
121 Peralatan toko Rp 1.500.000,00 – – – Rp 1.500.000,00 – – – Rp 1.500.000,00 –
122 Akum. peny. peralatan toko – Rp 150.000,00 – Rp 150.000,00 – Rp 300.000,00 – – – Rp 300.000,00
123 Kendaraan Rp 30.000.000,00 – – – Rp 30.000.000,00 – – – Rp 30.000.000,00 –
124 Akum. peny. peralatan kendaraan – Rp 5.000.000,00 – Rp 5.000.000,00 – Rp 10.000.000,00 – – – Rp 10.000.000,00
211 Utang usaha – Rp 16.600.000,00 – – – Rp 16.600.000,00 – – – Rp 16.600.000,00
221 Utang bank – Rp 40.000.000,00 – – – Rp 40.000.000,00 – – – Rp 40.000.000,00
311 Modal Nyonya Manis – Rp 40.000.000,00 – – – Rp 40.000.000,00 – – – Rp 40.000.000,00
312 Prive Nyonya Manis Rp 1.000.000,00 – – – Rp 1.000.000,00 – – – Rp 1.000.000,00 –
411 Penjualan – Rp 14.900.000,00 – – – Rp 14.900.000,00 – Rp14.900.000,00 – –

Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


412 Retur penjualan Rp 800.000,00 – – – Rp 800.000,00 – Rp 800.000,00 – – –
413 Potongan penjualan Rp 50.000,00 – – – Rp 50.000,00 – Rp 50.000,00 – – –
511 Pembelian Rp 7.150.000,00 – – – Rp 7.150.000,00 – Rp 7.150.000,00 – – –
512 Retur pembelian – Rp 150.000,00 – – – Rp 150.000,00 – Rp 150.000,00 – –
513 Potongan pembelian – Rp 52.500,00 – – – Rp 52.500,00 – Rp 52.500,00 – –
613 Beban iklan Rp 125.000,00 – – Rp 50.000,00 Rp 75.000,00 – Rp 75.000,00 – – –
616 Beban sewa Rp 6.000.000,00 – – Rp 5.500.000,00 Rp 500.000,00 – Rp 500.000,00 – – –
Jumlah Rp 116.852.000,00 Rp 116.852.000,00
Ikhtisar laba/rugi Rp 7.000.000,00 Rp10.500.000,00 Rp 7.000.000,00 Rp 10.500.000,00 Rp 7.000.000,00 Rp10.500.000,00 – –
116 Iklan dibayar dimuka Rp 50.000,00 – Rp 50.000,00 – .– – Rp 50.000,00 –
117 Sewa dibayar dimuka Rp 5.500.000,00 – Rp 5.500.000,00 – – – Rp 5.500.000,00 –
622 Beban bunga Rp 150.000,00 – Rp 150.000,00 – Rp 150.000,00 – – –
213 Utang bunga – Rp 150.000,00 – Rp 150.000,00 – – – Rp 150.000,00
614 Beban perlengkapan toko Rp 450.000,00 – Rp 450.000,00 – Rp 450.000,00 – – –
615 Beban perlengkapan kantor Rp 200.000,00 – Rp 200.000,00 – Rp 200.000,00 – – –
612 Beban gaji bag. penjualan Rp 300.000,00 – Rp 300.000,00 – Rp 300.000,00 – – –
212 Utang gaji bag. penjualan – Rp 300.000,00 – Rp 300.000,00 – – – Rp 300.000,00
616 Beban penyusutan peralatan Rp 150.000,00 – Rp 150.000,00 – Rp 150.000,00 – – –
617 Beban penyusutan kendaraan Rp 5.000.000,00 – Rp 5.000.000,00 – Rp 5.000.000,00 – – –

Jumlah Rp29.300.000,00 Rp29.300.000,00 Rp 132.952.000,00 Rp132.952.000,00 Rp21.825.000,00 Rp25.602.500,00 Rp 111.127.500,00 Rp 107.350.000,00

Laba/Rugi Rp 3.777.500,00

Jumlah Rp25.602.500,00 Rp25.602.500,00 Rp 111.127.500,00 Rp 111.127.500,00


H. Laporan Keuangan (Financial Statement)
1. Laporan Laba/Rugi (Income Statement)
Laporan laba/rugi menunjukkan besarnya laba atau rugi yang
diperoleh oleh suatu perusahaan. Laba atau rugi tersebut didapat dari
penjumlahan pendapatan (pendapatan penjualan dan pendapatan
lainnya) dan pengurangan harga pokok penjualan serta beban-beban
(beban operasional & beban non operasional) dalam suatu periode
akuntansi. Dengan kata lain, selisih antara pendapatan yang diterima
dengan beban yang dikeluarkan merupakan laba atau rugi yang akan
diperoleh perusahaan. Melalui laporan laba/rugi juga dapat diketahui
perkembangan perusahaan dari tingkat laba yang diperoleh setiap periode
akuntansinya.
Contoh bentuk laporan laba/rugi sebagai berikut.
Nama Perusahaan
Laporan Laba/Rugi
untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 20xx
Penjualan Rpxxxx
Retur penjualan dan pengurangan harga Rpxxxx
Potongan penjualan Rpxxxx +
Rpxxxx –
Penjualan bersih Rpxxxx
Harga pokok penjualan (Cost of good sold):
Persediaan barang dagangan (awal) Rpxxxx
Pembelian Rpxxxx
Beban angkut pembelian Rpxxxx +
Rpxxxx
Retur pembelian dan pengurangan harga Rpxxxx
Potongan pembelian Rpxxxx +
Rpxxxx –
Pembelian bersih Rpxxxx +
Barang dagangan tersedia untuk dijual Rpxxxx
Persediaan barang dagangan (akhir) Rpxxxx –
Harga pokok penjualan Rpxxxx –
Laba bruto Rpxxxx
Beban operasi perusahaan:
Beban penjualan Rpxxxx
Beban administrasi & umum Rpxxxx +
Jumlah beban operasional Rpxxxx –
Laba bersih operasional Rpxxxx
Pendapatan & beban non-operasional:
Pendapatan non-operasional Rpxxxx
Beban non-operasional Rpxxxx –
Laba/rugi di luar operasi Rpxxxx
Laba bersih sebelum pajak Rpxxxx
Pajak penghasilan Rpxxxx –
Laba bersih setelah pajak Rpxxxx

2. Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)


Laporan perubahan modal menunjukkan perubahan atau posisi
modal pada akhir periode. Laporan perubahan modal pada perusahaan
dagang pada dasarnya sama dengan laporan perubahan modal pada
perusahaan jasa, yaitu disusun secara sistematis dari unsur-unsur modal
awal, laba atau rugi, prive, dan modal akhir.

Akuntansi Perusahaan Dagang 27


Bentuk laporan perubahan modal perusahaan dagang sebagai berikut.
Nama Perusahaan
Laporan Perubahan Modal
untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 20xx

Modal awal Rpxxxx


Laba/rugi bersih Rpxxxx
Pengambilan pribadi/prive Rpxxxx +
Penambahan atau pengurangan Rpxxxx +/–
Modal Akhir Rpxxxx

3. Neraca (Balance Sheet)


Neraca menunjukkan posisi harta, utang, dan modal suatu
perusahaan pada suatu periode akuntansi tertentu. Sama dengan pada
perusahaan jasa, neraca dapat disusun dalam bentuk skontro atau bentuk
stafel.
a. Bentuk Stafel

Nama Perusahaan
Neraca
Per 31 Desember 20xx

Aktiva
Harta Lancar:
Kas Rpxxxx
Piutang dagang Rpxxxx
Persediaan barang dagang Rpxxxx
Perlengkapan Rpxxxx
Asuransi dibayar di muka Rpxxxx +
Jumlah aktiva lancar Rpxxxx
Harta Tetap:
Peralatan Rpxxxx
Akum. peny. peralatan Rpxxxx
Jumlah harta tetap Rpxxxx +

Jumlah aktiva Rpxxxx

Utang dan Modal


Utang Jangka Pendek:
Utang dagang Rpxxxx
Jumlah utang jangka pendek Rpxxxx

Utang Jangka Panjang:


Utang obligasi Rpxxxx
Jumlah utang jangka panjang Rpxxxx +
Jumlah utang Rpxxxx
Modal:
Modal pemilik Rpxxxx
Jumlah utang dan modal Rpxxxx

28 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


b. Bentuk Skontro
Nama Perusahaan
Neraca
Per 31 Desember 20xx
Aktiva Utang dan Modal
Harta lancar: Utang jangka pendek:
Kas Rpxxxx Utang dagang usaha Rpxxxx
Piutang dagang Rpxxxx + Utang sewa Rpxxxx +
Jumlah harta lancar Rpxxxx Jumlah utang jangka pendek Rpxxxx

Harta tetap: Utang jangka panjang:
Gedung Rpxxxx Utang obligasi Rpxxxx
Kendaraan Rpxxxx + Utang hipotek Rpxxxx +
Jumlah utang jangka panjang Rpxxxx
Jumlah harta tetap Rpxxxx + Jumlah utang Rpxxxx
Modal:
Modal x Rpxxxx
Jumlah harta Rpxxxx Jumlah utang dan modal Rpxxxx

4. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)


Laporan arus kas menunjukkan perubahan kas selama satu periode
akuntansi, sumber-sumber penerimaan kas, dan penggunaan kas yang
menyebabkan perubahan jumlah kas. Data yang dibutuhkan untuk
menyusun laporan arus kas, laporan laba/rugi, berikut ini contoh bentuk
dari laporan arus kas.

Nama Perusahaan
Laporan Arus Kas
untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 20xx
Arus kas dari aktivitas operasi:
Penerimaan dari pelanggan Rpxxxx
Penerimaan piutang dagang Rpxxxx
Rpxxxx
Dikurangi:
Pembayaran kas untuk barang dagangan Rpxxxx
Pembayaran gaji Rpxxxx
Pembayaran bunga Rpxxxx
Pembelian perlengkapan toko Rpxxxx +
Rpxxxx –
Arus kas masuk bersih dari kegiatan operasi Rpxxxx
Arus kas dari kegiatan investasi:
Penjualan gedung Rpxxxx
Pembelian gedung Rpxxxx
Pembelian peralatan Rpxxxx
Rpxxxx +

Arus kas masuk dari kegiatan investasi Rpxxxx


Arus kas dari kegiatan pembiayaan:
Penjualan saham Rpxxxx
Pembayaran dividen Rpxxxx
Arus kas dari kegiatan investasi Rpxxxx +
Arus kas masuk bersih Rpxxxx
Saldo kas awal Rpxxxx +

Saldo kas akhir Rpxxxx

Akuntansi Perusahaan Dagang 29


PD Cihuy
Laporan Laba/Rugi
untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2007

Penjualan bersih:
Penjualan Rp14.900.000,00
Retur penjualan Rp 800.000,00
Potongan penjualan Rp 50.000,00

Potongan bersih ( Rp )
850.000,00
Penjualan bersih Rp 14.050.000,00

Harga Pokok Penjualan (HPP)

Persediaan barang dagangan


per 1 Desember 2007 Rp 7.000.000,00
Pembelian bersih:
Pembelian Rp 7.150.000,00
Retur pembelian Rp 150.000,00
Potongan pembelian
Rp 52.500,00
( Rp 202.500,00 )
Pembelian bersih Rp 6.947.500,00
Barang tersedia untuk dijual Rp13.947.500,00

Persediaan barang dagangan


per 31 Desember 2007 ( Rp10.500.000,00 )
HPP Rp 3.447.500,00
Laba Kotor Rp 10.602.500,00

Beban operasional:
Beban peny. kendaraan Rp 5.000.000,00
Beban sewa Rp 500.000,00
Beban perlengkapan toko Rp 450.000,00
Beban gaji bag. penjualan Rp 300.000,00
Beban perlengkapan kantor Rp 200.000,00
Beban peny. peralatan toko Rp 150.000,00
Beban iklan Rp 75.000,00
( Rp 6.675.000,00 )
Jumlah beban operasional Rp 3.927.500,00

Beban non-operasional:
Beban bunga ( Rp 150.000,00 )
Laba Bersih Rp 3.777.500,00

PD Cihuy
Laporan Perubahan Modal
untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2007

Modal per 1 Desember 2007 Rp40.000.000,00



Laba bersih Rp 3.777.500,00
Prive ( Rp 1.000.000,00 )
Penambahan modal Rp 2.777.500,00
Modal per 31 Desember 2007 Rp42.777.500,00

30 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


PD Cihuy
Neraca
Per 31 Desember 2007

Aktiva
Harta lancar:
Kas Rp 45.352.500,00
Piutang dagang Rp 16.500.000,00
Persediaan barang dagangan Rp 10.500.000,00
Perlengkapan toko Rp 50.000,00
Perlengkapan kantor Rp 675.000,00
Iklan dibayar di muka Rp 50.000,00
Sewa dibayar di muka Rp 5.500.000,00
Jumlah Aktiva Lancar Rp 78.627.500,00
Harta tetap:
Peralatan toko Rp 1.500.000,00
Akum. peny. peralatan toko ( Rp 300.000,00 )
Rp 1.200.000,00
Kendaraan Rp 30.000.000,00
Akum. peny. kendaraan ( Rp 10.000.000,00 )
Rp 20.000.000,00
Jumlah Aktiva Tetap Rp 21.200.000,00
Jumlah Aktiva Rp 99.827.500,00
Passiva
Utang
Utang jangka pendek:
Utang dagang Rp 16.600.000,00
Utang gaji bag. penjualan Rp 300.000,00
Utang bunga Rp 150.000,00
Jumlah Utang Rp 17.050.000,00

Utang jangka panjang:
Utang bank Rp 40.000.000,00
Total utang Rp 57.050.000,00

Modal per 31 Desember 2007 Rp 42.777.500,00
Jumlah Passiva Rp 99.827.500,00

Akuntansi Perusahaan Dagang 31


PD Cihuy
Laporan Arus Kas
untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2007

Arus kas dari aktivitas operasi:


Penerimaan dari pelanggan Rp 1.400.000,00
Penerimaan piutang dagang Rp 6.150.000,00
Pembayaran kepada pemasok (Rp 5.947.500,00)
Pembayaran iklan (Rp 125.000,00)
Pembayaran sewa (Rp 6.000.000,00)
Arus kas bersih dari aktivitas operasi: ( Rp 4.522.500,00 )
Arus kas bersih dari aktivitas investasi:
Pembelian perlengkapan kantor ( Rp 125.000,00 )
Arus kas masuk dari aktivitas investasi ( Rp 125.000,00 )
Arus kas dari aktivitas pendanaan:
Hasil pinjaman bank Rp25.000.000,00
Pengambilan pribadi ( Rp 1.000.000,00 )
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan Rp 24.000.000,00
Arus kas masuk bersih Rp 19.352.500,00
Saldo kas awal Rp 26.000.000,00
Saldo kas akhir Rp 45.352.500,00

Ikhtisar
1. Persediaan barang dagang dicatat dengan dua metode, 4. Buku besar pembantu yang dibuat pada perusahaan
yaitu metode fisik dan metode perpetual. dagang terdiri atas buku besar pembantu piutang
2. Harga pokok penjualan merupakan salah satu dan buku besar pembantu utang.
komponen yang penting dalam perhitungan laba/ 5. Transaksi yang membutuhkan penyesuaian pada
rugi. perusahaan dagang, yaitu persediaan barang dagang,
3. Buku besar pada perusahaan dagang menggunakan pendapatan yang masih harus diterima, pendapatan
dua macam buku besar, yaitu buku besar umum dan diterima di muka, beban yang masih harus dibayar,
buku besar pembantu. Buku besar pembantu terdiri beban dibayar di muka dan penyusutan aktiva
atas buku besar pembantu piutang dan utang. tetap.

32 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Peta Konsep

Akuntansi
Perusahaan Dagang

diawali dengan
• Dokumen Transaksi
Transaksi menghasilkan • Faktur
Perusahaan Dagang • Bukti Kas Masuk
• Bukti Kas Keluar
dicatat dalam • Kuitansi

• Jurnal Penjualan
terdiri atas • Jurnal Pembelian
Jurnal umum Jurnal khusus
• Jurnal Penerimaan Kas
• Jurnal Pengeluaran Kas

posting pada
• Buku Besar Pembantu
Persediaan Barang
Buku Besar Buku Besar terdiri atas Dagangan
Umum Pembantu • Buku Besar Pembantu
Piutang
• Buku Besar Pembantu
dibuat
Utang
ikhtisar pada
dibuat
Neraca Saldo

Neraca Lajur dicatat


dalam

Jurnal Penyesuaian
dibuat

disusun disusun

• Laporan Laba/Rugi
terdiri atas • Laporan Perubahan
Laporan Keuangan Modal
• Neraca
• Laporan Arus Kas

Refleksi Pembelajaran
Pelajari kembali materi yang belum Anda pahami. untuk menerangkan kembali materi yang belum
Jika ada kesulitan, tandailah kemudian tanyakan Anda pahami tersebut. Pelajari bab berikutnya untuk
dan diskusikan dengan teman sebangku Anda. Jika persiapan pertemuan selanjutnya.
tetap kesulitan mintalah bantuan pada guru Anda

Akuntansi Perusahaan Dagang 33


Evaluasi Bab 1
Kerjakan pada buku tugas Anda.
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
1. Kegiatan dari perusahaan dagang adalah …. d. Utang dagang Rp900.000,00
a. mengubah barang jadi menjadi barang setengah Persediaan
jadi barang dagangan Rp 900.000,00
b. menjual barang dagangan setelah diubah bentuk e. Kas Rp900.000,00
dan kualitasnya Retur pembelian dan
c. membeli dan menjual barang dagangan tanpa pengurangan harga Rp 900.000,00
mengubah bentuknya 5. Dilakukan pembayaran utang untuk pembelian
d. membeli dan menjual barang dagangan dengan
5 hari yang lalu kepada CV Rakreasi sebesar
sistem komisi
Rp2.500.000,00 dengan syarat 3/10, n/30, jurnal
e. menjual barang dagangan hasil produksi sendiri
yang dibuat adalah .…
2. Syarat pembayaran 3/10, n/30 berarti .... a. CV Rakreasi Rp2.500.000,00
a. pembayaran sebaiknya dilakukan paling lambat Kas Rp 2.500.000,00
10 hari, jika melewati maka terkena denda b. Utang dagang Rp2.500.000,00
b. pemberian potongan sebesar 3 %, jika dilakukan Potongan
pembayaran dalam jangka waktu 10 hari setelah pembelian Rp 75.000,00
tanggal pembelian Kas Rp 2.425.000,00
c. jika membayar dalam jangka waktu 3 hari sejak c. Utang dagang Rp2.500.000,00
tanggal pembelian, mendapat potongan sebesar
CV Rakreasi Rp 2.500.000,00
10%
d. Utang dagang Rp2.500.000,00
d. pembayaran bersih harus dilakukan dalam
Kas Rp 2.500.000,00
jangka waktu 10 hari sejak tanggal pembelian
e. Potongan pembelian Rp 75.000,00
e. pembayaran harus dilakukan setelah 30 hari
Kas Rp 2.425.000,00
sejak tanggal pembelian
Utang dagang Rp 2.500.000,00
3. Dibeli barang dagangan dari PT Angin Mamiri
Rp5.000.000,00 dan dari PT Sancai Rp2.500.000,00 6. Jika pencatatan persediaan barang dagang
dengan syarat pembayaran 2/10,n/30, jurnalnya …. menggunakan metode periodik, pada saat terjadi
a. Persediaan transaksi pembelian barang dagang secara kredit di
barang dagangan Rp7.500.000,00 jurnal .…
Kas Rp 7.500.000,00 a. Pembelian Rpxxxx
b. Pembelian Rp7.500.000,00 Utang dagang Rpxxxx
Utang dagang Rp 7.500.000,00 b. Persediaan barang
c. Persediaan dagangan Rpxxxx
barang dagangan Rp7.500.000,00 Pembelian Rpxxxx
Utang dagang Rp 7.500.000,00 c. Persediaan barang
d. Pembelian Rp7.500.000,00 dagangan Rpxxxx
PT Angin Mamiri Rp 5.000.000,00 Utang dagang Rpxxxx
PT Sancai Rp 2.500.000,00 d. Persediaan barang
e. Pembelian Rp7.500.000,00 dagangan Rpxxxx
Kas Rp 7.500.000,00 Harga perolehan Rpxxxx
4. Dikirim kembali barang dagangan yang dibeli 2 hari e. Harga perolehan Rpxxxx
yang lalu dengan syarat kredit kepada PT Angin Mamiri Utang dagang Rpxxxx
Rp750.000,00 dan PT Sancai Rp150.000,00. Jurnal 7. Dikirim nota kredit kepada Toko Gianca atas
yang dibuat adalah .... pengiriman kembali barang dagangan seharga
a. PT Angin Mamiri Rp750.000,00 Rp2.500.000,00. Jurnalnya adalah .…
PT Sancai Rp 150.000,00 a. Kas Rp2.500.000,00
Utang dagang Rp 900.000,00 Persediaan barang
b. Utang dagang Rp900.000,00 dagangan Rp 2.500.000,00
Retur pembelian dan b. Piutang dagang Rp2.500.000,00
pengurangan harga Rp 900.000,00 Penjualan Rp 2.500.000,00
c. Utang dagang Rp900.000,00 c. Penjualan Rp2.500.000,00
PT Angin Mamiri Rp 750.000,00 Piutang dagang Rp 2.500.000,00
PT Sancai Rp 150.000,00

34 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


d. Utang dagang Rp2.500.000,00 d. PT Yana Advertise Rp3.000.000,00
Retur pembelian dan Kas Rp3.000.000,00
pengurangan harga Rp 2.500.000,00 e. PT Yana Advertise Rp3.000.000,00
e. Retur penjualan Iklan dibayar di muka Rp3.000.000,00
dan pengurangan harga Rp2.500.000,00 12. Perhatikan perkiraan-perkiraan berikut ini.
Piutang dagang Rp 2.500.000,00 1) Pembelian
  8. Dibeli secara tunai alat-alat tulis dari Toko Andri 2) Kas
sejumlah Rp200.000,00. Jurnalnya adalah .… 3) Perlengkapan kantor
a. Kas Rp200.000,00 4) Utang dagang
Alat-alat tulis Rp 200.000,00 5) Beban sewa
b. Perlengkapan toko Rp200.000,00 Akun yang digunakan dalam jurnal pembelian
Kas Rp 200.000,00 adalah ….
c. Perlengkapan toko Rp200.000,00 a. 1), 3), dan 5) d. 1), 3), dan 4)
Toko Andri Rp 200.000,00 b. 1), 2), dan 5) e. 2), 3), dan 4)
d. Peralatan toko Rp200.000,00 c. 1), 2), dan 4)
Utang dagang Rp 200.000,00
13. Dibayar beban asuransi di muka untuk masa 2 tahun
e. Peralatan toko Rp200.000,00
sebesar Rp2.500.000,00. Transaksi ini dicatat dalam
Kas Rp 200.000,00
jurnal .…
  9. Toko Farida menjual barang secara kredit kepada a. pengeluaran kas
pelanggan setranya senilai Rp5.000.000,00, transaksi b. jurnal umum
tersebut dicatat dalam jurnal adalah .... c. pembelian
a. Penjualan Rp5.000.000,00 d. penerimaan kas
Kas Rp 5.000.000,00 e. penjualan
b. Penjualan Rp5.000.000,00
Kas Rp 5.000.000,00 14. Pada 4 Oktober dijual barang kepada PD Gyas
c. Kas Rp5.000.000,00 sebesar Rp800.000,00. Dari sejumlah itu diterima
Toko Andri Rp 5.000.000,00 per kas Rp500.000,00 dan sisanya secara kredit.
d. Kas Rp5.000.000,00 Transaksi ini dicatat pada .…
Penjualan Rp 5.000.000,00 a. jurnal penjualan, piutang dagang sebelah debet
e. Piutang Rp5.000.000,00 Rp500.000,00 dan penjualan sebelah kredit
Penjualan Rp 5.000.000,00 Rp500.000,00
10. Atas penjualan barang delapan hari yang lalu dengan b. jurnal penerimaan kas, kolom kas sebelah debet
syarat 2/10,n/30, diterima bersih dari Toko Grafis Rp300.000,00 dan kolom penjualan sebelah
Rp19.600.000,00. Jurnalnya adalah .… kredit Rp300.000,00
a. Kas Rp19.600.000,00 c. jurnal penerimaan kas, kolom kas sebelah debet
Potongan penjualan Rp 400.000,00 Rp800.000,00 dan kolom piutang dagang sebelah
Toko Grafis Rp 20.000.000,00 kredit Rp800.000,00
b. Kas Rp19.600.000,00 d. jurnal penerimaan kas, kolom kas sebelah debet
Toko Grafis Rp 19.600.000,00 Rp500.000,00 dan kolom penjualan sebelah
c. Kas Rp19.600.000,00 kredit Rp500.000,00
Potongan penjualan Rp 400.000,00 e. jurnal penerimaan kas, kolom kas sebelah debet
Piutang dagang Rp 20.000.000,00 Rp500.000,00 dan kolom piutang dagang
d. Kas Rp19.600.000,00 sebelah kredit Rp500.000,00
Piutang dagang Rp 19.600.000,00 15. Dikirim nota kredit kepada Tn. Sapto senilai
e. Kas Rp20.000.000,00 Rp250.000,00 atas pengembalian barang yang rusak.
Potongan penjualan Rp 400.000,00 Transaksi ini dicatat pada ....
Piutang dagang Rp 19.600.000,00 a. jurnal pengeluaran kas
11. Dibayar tunai biaya iklan Rp3.000.000,00 untuk 10 b. jurnal penerimaan kas
kali tayang kepada PT. Yana Advertise. Jurnalnya .… c. jurnal pembelian
a. Beban iklan Rp3.000.000,00 d. jurnal penjualan
Kas Rp3.000.000,00 e. jurnal umum
b. Iklan dibayar
16. Diketahui persediaan barang dagangan per 1 Mei
di muka Rp3.000.000,00
Rp8.000.000,00 dan persediaan barang dagangan
Kas Rp3.000.000,00
per 31 Mei Rp6.000.000,00. Jurnal penyesuai­annya
c. Iklan dibayar
di muka Rp3.000.000,00 jika menggunakan pendekatan ikhtisar laba/rugi

adalah ….
PT Yana Advertise Rp3.000.000,00

Akuntansi Perusahaan Dagang 35


a. Ikhtisar laba/rugi Rp2.000.000,00 a. Beban iklan Rp1.200.000,00
Persediaan Iklan dibayar di muka Rp 1.200.000,00
barang dagang an Rp 2.000.000,00 b. Iklan dibayar di muka Rp1.200.000,00
b. Persediaan barang Beban iklan Rp 1.200.000,00
dagangan awal Rp8.000.000,00 c. Iklan dibayar di muka Rp 800.000,00
Ikhtisar laba/rugi Rp 8.000.000,00 Beban iklan Rp 800.000,00
c. Persediaan barang d. Beban iklan Rp 800.000,00
dagang Rp6.000.000,00 Iklan dibayar di muka Rp 800.000,00
Ikhtisar laba/rugi e. Iklan dibayar di muka Rp 800.000,00
rugi Rp6.000.000,00 Kas Rp 800.000,00
d. Ikhtisar laba/rugi Rp8.000.000,00 19. Pada neraca saldo terdapat perkiraan Harga pokok
Persediaan penjualan sebesar Rp15.000.000,00. Di kolom
barang dagangan Rp8.000.000,00 penyesuaian sebelah kredit sebesar Rp2.000.000,00.
e. Ikhtisar laba/rugi Rp6.000.000,00 Penyelesaian perkiraan harga pokok penjualan pada
Persediaan kertas kerja adalah .…
barang dagangan Rp6.000.000,00 a. neraca saldo disesuaikan sebelah debet
17. Perhatikan perkiraan-perkiraan berikut. Rp13.000.000,00
1. Persediaan barang dagangan awal b. neraca saldo disesuaikan sebelah kredit
2. Pembelian Rp13.000.000,00
3. Persediaan barang dagangan akhir c. laba/rugi sebelah kredit Rp13.000.000,00
4. Retur pembelian dan pengurangan harga d. laba/rugi sebelah debet Rp17.000.000,00
5. Beban angkut pembelian e. neraca sebelah debet Rp17.000.000,00
Perkiraan-perkiraan yang posisinya di sebelah kredit 20. Pada neraca saldo diketahui:
pada saat penyesuaian dengan metode harga pokok Penjualan Rp 20.000.000,00
Retur penjualan dan
penjualan adalah nomor ....
pengurangan harga Rp 1.000.000,00
a. 1, 2, dan 5 d. 2, 3, dan 5
b. 1, 2, dan 3 e. 2, 4, dan 5 Potongan penjualan Rp 1.000.000,00
Harga pokok penjualan Rp 8.000.000,00
c. 1, 2, dan 4
Retur pembelian dan
18. Pada 31 Desember 2006, terdapat perkiraan beban pengurangan harga Rp 500.000,00
iklan sebesar Rp2.000.000,00 di neraca saldo. Beban
Besarnya laba kotor adalah .…
iklan merupakan biaya iklan dibayar di muka pada
a. Rp 12.000.000,00 d. Rp 10.500.000,00
3 Juli 2006 untuk 5 kali penayangan. Pada 31
b. Rp 11.000.000,00 e. Rp 9.500.000,00
Desember 2006 yang belum ditayangkan 2 kali lagi.
c. Rp 10.000.000,00
Ayat jurnal penyesuaiannya .…

B. Deskripsikan konsep-konsep berikut.


1. Jurnal khusus     6. Jurnal pembelian
2. Buku besar pembantu   7. Jurnal penjualan
3. Perusahaan dagang   8. Jurnal penerimaan kas
4. FoB (Free on Board) shipping point     9. Jurnal pengeluaran kas
5. FoB (Free on Board) destination point   10. Harga pokok penjualan
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat.
1. Apakah perbedaan karakteristik perusahaan dagang   7. Uraikan perbedaan pendekatan ikhtisar laba rugi
dan perusahaan jasa? dengan pendekatan harga pokok penjualan dalam
2. Uraikan macam-macam syarat penyerahan barang penyusunan kertas kerja pada perusahaan dagang.
dalam perusahaan dagang.   8. Deskripsikan perbedaan antara pendapatan operasi­
3. Deskripsikan kegiatan operasional utama perusahaan onal dan pendapatan non-operasional serta berikan
dagang. contohnya.
4. Tunjukkan perbedaan antara jurnal umum dan jurnal   9. Tunjukan perbedaan antara beban operasional dan
khusus. beban non-operasional dan berikan contohnya.
5. Gambarkan perbedaan buku besar utama dan buku 10. Mengapa laporan laba rugi bentuk multiple steps
besar pembantu. dianggap lebih baik daripada laporan laba rugi
6. Deskripsikan yang dimaksud dengan harga pokok bentuk single step? Berikan alasannya.
penjualan.

36 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Tugas
Neraca saldo yang disusun dari buku besar PD Usaha Muda Per 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:
PD Usaha Muda
Neraca
Per 31 Desember 2007
No. Nama Kreditur  Debet Kredit

111 Kas Rp10.500.000,00 –


112 Asuransi Dibayar di Muka Rp 600.000,00 –
113 Piutang Usaha Rp12.800.000,00 –
114 Persediaan Barang Dagangan Rp 6.500.000,00 –
115 Perlengkapan Kantor Rp 350.000,00 –
121 Peralatan Toko Rp 1.500.000,00 –
122 Akum. Penyusutan Peralatan Toko – Rp 200.000,00
123 Kendaraan Rp25.000.000,00 –
124 Akum. Penyusutan Kendaraan – Rp 3.000.000,00
211 Utang Usaha – Rp10.300.000,00
221 Utang Bank – Rp15.500.000,00
311 Modal – Rp30.000.000,00
312 Prive Tn. Purnomo Rp 1.750.000,00 –
Total Rp59.000.000,00 Rp59.000.000,00

Daftar Saldo Piutang


No. Nama Kreditur  Debet Kredit

1 Toko Mekar Jaya Rp7.500.000,00 Rp7.500.000,00


2 Toko Maju Terus Rp4.500.000,00 Rp4.500.000,00
3 Toko Jemari Rp 800.000,00 Rp 800.000,00

Daftar Saldo Utang


No. Nama Kreditur  Debet Kredit

1 PT Sinar Surya Rp7.500.000,00 Rp7.500.000,00


2 PT Matahari Rp6.000.000,00 Rp6.000.000,00

Berikut adalah transaksi PD Usaha Muda selama bulan Januari 2008:


1 Januari, Tuan Purnomo menyetorkan uang tunai sebagai modal sebesar Rp10.000.000,00. No. Bukti 001.
2 Januari, dibayar sewa gedung untuk masa 1 tahun Rp1.200.000,00. No. Cek 101.
3 Januari, dibayarkan uang seharga Rp500.000,00 untuk pembelian perlengkapan kantor. No. Cek 102.
5 Januari, dibayar seharga Rp2.700.000,00 kepada PT Sinar Surya untuk pembelian barang dagangan. No.Cek
103.
6 Januari, dibeli dari toko Sarana peralatan kantor seharga Rp1.500.000,00 faktur no. 085, syarat pembayaran
2/10,n/30.
7 Januari, diterima faktur dari PT Sinar Surya untuk barang yang dipesan, seharga Rp3.200.000,00, syarat
pembayaran 2/10,n/30. No. Faktur 652.
9 Januari, dikirim nota debet kepada PT Sinar Surya untuk barang yang dikirim kembali karena rusak seharga
Rp1.000.000,00.
10 Januari, dijual barang dagangan kepada Toko Mekar Jaya seharga Rp2.800.000,00 dengan syarat 3/10,n/30.
No. Faktur 251.
11 Januari, dijual tunai barang dagangan seharga Rp1.000.000,00. No. Bukti 002.
13 Januari, dijual barang dagangan kepada Toko Maju Terus seharga Rp3.900.000,00 dengan syarat 3/10,n/30.
No. Faktur 252.
14 Januari, dibeli barang dagangan dari PT Matahari seharga Rp2.600.000,00 dengan syarat 5/10,n/30. No. Faktur
365.
16 Januari, diterima kembali barang yang dijual tanggal 13 Januari seharga Rp200.000,00.
18 Januari, dijual kredit barang dagangan seharga Rp3.400.000,00 kepada Toko Anugrah dengan syarat
pembayaran 2/10,n/30. No. Faktur 253.

Akuntansi Perusahaan Dagang 37


19 Januari, diterima pembayaran transaksi tanggal 10 Januari. No. Bukti 003.
20 Januari, dibayar sejumlah kas seharga Rp150.000,00 untuk beban iklan. No. Cek 104.
22 Januari, diterima pembayaran untuk transaksi tanggal 13 Januari No. Bukti 004.
23 Januari, diterima uang tunai untuk pembayaran pelunasan tanggal 14 Januari. No. Bukti 005.
24 Januari, dibayar kepada Toko Sarana atas pembelian peralatan kantor sebesar Rp800.000,00.
No. Cek 105.
25 Januari, dijual barang dagangan kepada Toko Mekar Jaya dengan syarat 3/10,n/30. No. Faktur 254.
26 Januari, dibayar utang sehubungan dengan transaksi tanggal 7 Januari. No. Cek 106.
28 Januari, dibeli barang dagangan kepada PT Matahari seharga Rp2.200.000,00 dengan syarat 2/10,n/30.
No. Faktur 369.
29 Januari, dijual barang dagangan secara tunai kepada Toko Jemari seharga Rp1.700.000,00. No. Bukti 009.
30 Januari, dibayar sebesar Rp1.200.000,00 untuk gaji karyawan. No. Cek 107.
30 Januari, dibayar tunai untuk macam-macam beban sebesar Rp150.000,00 No. Cek 108.

Data penyesuaian per 31 Januari 2008 adalah sebagai berikut.


a. Persediaan akhir barang dagangan sebesar Rp7.800.000,00,00.
b. Perlengkapan kantor yang tersisa per 31 Januari 2008 sebesar Rp100.000,00.
c. Biaya sewa baru terpakai selama bulan Januari 2008.
d. Asuransi yang telah jatuh tempo sebesar Rp150.000,00,00.
e. Biaya bunga yang belum dibayar sebesar Rp250.000,00.
f. Peralatan Toko disusutkan 2% per tahun dari harga beli.
g. Kendaraan disusutkan 5% per tahun dari harga beli.
h. Terdapat uang palsu sebesar Rp50.000,00 (beban lain-lain).
i. Gaji bagian penjualan yang belum terbayar Rp500.000,00.

Berdasarkan data tersebut, buatlah:


1. Jurnal khusus
2. Rekapitulasi jurnal khusus
3. Buku besar dan buku besar pembantu
4. Neraca saldo umum
5. Jurnal penyesuaian
6. Kertas kerja
7. Laporan keuangan

38 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Bab
2
Sumber: Dokumentasi Penerbit

Prosedur Penutupan
Akuntansi
Perusahaan Dagang
Manfaat Anda Mempelajari Bab Ini

Anda mampu melakukan penutupan siklus akuntansi perusahaan dagang sebagai prosedur A. Jurnal Penutup
akhir dalam proses akuntansi. (Closing Entry)
B. Mem-posting Jurnal
Kata Kunci
Penutup ke Buku
Jurnal penutup, posting, neraca saldo setelah penutupan, dan jurnal pembalik Besar
C. Neraca Sisa
Pada Bab 1, Anda telah mempelajari tahap-tahap yang dilakukan setelah Penutupan
dalam suatu siklus akuntansi perusahaan dagang mulai dari pencatatan
transaksi ke dalam jurnal sampai penyusunan laporan keuangan. Peny- D. Jurnal Pembalik
usunan laporan keuangan merupakan tujuan pokok dari suatu siklus (Reversing Entry)
akuntansi, tetapi siklus akuntansi tersebut belum berakhir karena masih
ada proses harus dilakukan, yaitu proses penutupan. Dalam penutupan
suatu siklus akuntansi, dilakukan pembuatan jurnal penutup, neraca
saldo setelah penutupan, dan jurnal pembalik.
Apakah Anda mengetahui bagaimana melakukan penutupan dalam
siklus akuntansi perusahaan dagang? Perkiraan yang perlu ditutup hanya
perkiraan nominal, seperti pendapatan, beban, dan pengambilan pribadi
(prive). Perkiraan nominal tersebut disajikan dalam laporan laba/rugi.
Oleh karena itu, dengan melakukan penutupan terhadap perkiraan
nominal tersebut dapat diukur penghasilan bersih pada periode yang
bersangkutan secara terpisah dari periode-periode lain. Pada bab ini,
Anda akan mempelajari cara melakukan penutupan siklus akuntansi
perusahaan dagang, kemudian setelah itu membuat neraca saldo setelah
penutupan, dan bagaimana membuat jurnal pembalik untuk perhitungan
akuntansi periode berikutnya.

39
Tajuk Ekonomi A. Jurnal Penutup (Closing Entry)
Secara garis besar, perkiraan yang telah dicatat dalam buku besar dapat
Jurnal penutup digunakan
pada perusahaan dagang untuk dikelompokkan menjadi dua jenis perkiraan, yaitu perkiraan riil dan perkiraan
menghindari pencatatan ganda nominal. Perkiraan riil tidak perlu ditutup karena perkiraan tersebut berkaitan
dalam penghitungan persediaan dengan beberapa periode akuntansi dan saldo perkiraan riil tersebut akan
barang. terbawa ke dalam proses akuntansi periode berikutnya. Adapun untuk
perkiraan nominal harus ditutup karena perkiraan tersebut hanya bersifat
sementara dan pada akhir periode akuntansi berikutnya memiliki saldo nol
sehingga saldo perkiraan tersebut tidak terbawa ke dalam proses akuntansi
periode berikutnya. Proses penutupan tersebut dilakukan dengan membuat
jurnal penutup. Adapun jurnal penutup yang harus dibuat, yaitu sebagai
berikut.

1. Jurnal untuk Menutup Pendapatan


a. Memindahkan perkiraan pengurang penjualan yaitu retur penjualan dan
pengurangan harga serta potongan penjualan pada penjualan dengan
jurnal penutup sebagai berikut.
Penjualan Rpxxxxx
Retur penjualan dan
pengurangan harga Rpxxxxx
Potongan penjualan Rpxxxxx
b. Menutup perkiraan penjualan bersih.
Penjualan bersih Rpxxxxx
Ikhtisar laba/rugi Rpxxxxx
c. Menutup pendapatan non-operasional, misal pendapatan sewa dan
pendapatan bunga.
Sumber: www.fi.itb.ac Pendapatan sewa Rpxxxxx
Pendapatan bunga Rpxxxxx
Gambar 2.1 Ikhtisar laba/rugi Rpxxxxx
Penjualan barang dagangan
merupakan pendapatan utama 2. Jurnal untuk Menutup Beban
dalam usaha dagang.
a. Memindahkan perkiraan pengurangan pembelian, yaitu retur pembelian
dan pengurangan harga serta potongan pembelian pada pembelian
dengan jurnal penutup sebagai berikut.
Retur pembelian dan
pengurangan harga Rpxxxxx
Potongan pembelian Rpxxxxx
Pembelian Rpxxxxx
b. Menutup perkiraan pembelian bersih.
Ikhtisar laba/rugi Rpxxxxx
Pembelian Rpxxxxx
c. Menutup beban operasional dan non-operasional lainnya.
Ikhtisar laba/rugi Rpxxxxx
Beban sewa Rpxxxxx
Beban gaji Rpxxxxx
Fokus
3. Jurnal untuk Menutup Ikhtisar Laba/Rugi
• Jurnal penutup a. Jika perusahaan memperoleh laba
• Perkiraan riil
Ikhtisar laba/rugi Rpxxxxx
• Perkiraan nominal
Modal Rpxxxxx
b. Jika perusahaan menderita rugi
Modal Rpxxxxx
Ikhtisar laba/rugi Rpxxxxx
40 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII
4. Jurnal untuk menutup prive.
Modal Rpxxxxx
Prive Rpxxxxx
Berdasarkan data keuangan PD Cihuy, dapat disusun jurnal penutup
seperti berikut.
PD Cihuy
Jurnal Penutup
Per 31 Desember 2007
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit

2007
Des 31 Penjualan Rp 14.900.000,00 –
Retur pembelian dan pengurangan harga Rp 150.000,00 –
Potongan pembelian Rp 52.500,00 –
Ikhtisar laba/rugi – Rp 15.102.500,00

31 Ikhtisar laba/rugi Rp 9.675.000,00 –


Pembelian – Rp 7.150.000,00
Retur penjualan dan pengurangan harga – Rp 800.000,00
Potongan penjualan – Rp 50.000,00
Beban iklan – Rp 75.000,00
Beban peny. peralatan – Rp 150.000,00
Beban sewa – Rp 500.000,00
Beban peny. kendaraan – Rp 5.000.000,00
Beban perlengkapan toko – Rp 450.000,00
Beban perlengkapan kantor – Rp 200.000,00
Beban gaji bagian penjualan – Rp 300.000,00
Beban bunga – Rp 150.000,00

31 Modal Rp 1.000.000,00 –
Prive Nyonya Manis – Rp 1.000.000,00

31 Ikhtisar laba/rugi Rp 3.777.500,00 –


Modal – Rp 3.777.500,00

B. Mem-posting Jurnal Penutup ke Buku Besar


Buku besar yang dibuat selama periode akuntansi, harus ditutup
pada akhir periode dengan melakukan posting jurnal penutup ke buku
besar. Berikut saldo perkiraan setelah penutupan untuk PD Cihuy.
Buku Besar
Nama Perkiraan: Kas Nomor Perkiraan: 111
Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 1 Saldo – – Rp26.000.000,00 –
31 Jurnal pengeluaran kas JKK 2 – Rp13.197.500,00 Rp12.802.500,00 –
31 Jurnal penerimaan kas JKM 4 Rp32.550.000,00 – Rp45.352.500,00 –

Nama Perkiraan: Piutang Usaha Nomor Perkiraan: 112


Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 1 Saldo – – Rp10.000.000,00 –
31 Jurnal penjualan JPJ 3 Rp13.500.000,00 – Rp23.500.000,00 –
31 Jurnal penerimaan kas JKM 4 – Rp 6.200.000,00 Rp17.300.000,00 –
31 Jurnal umum JU 5 – Rp 800.000,00 Rp16.500.000,00 –

Prosedur Penutupan Akuntansi Perusahaan Dagang 41


Nama Perkiraan: Persediaan Barang Dagangan Nomor Perkiraan: 113
Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 1 Saldo – – Rp 7.000.000,00 –
31 Penyesuaian AJP 6 – Rp7.000.000,00 – –
31 Penyesuaian AJP 6 Rp10.500.000,00 – Rp10.500.000,00 –

Nama Perkiraan: Perlengkapan Toko Nomor Perkiraan: 114


Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 1 Jurnal pembelian JB1 Rp500.000,00 – Rp500.000,00 –
31 Penyesuaian AJP 6 – Rp450.000,00 Rp 50.000,00 –

Nama Perkiraan: Perlengkapan Kantor Nomor Perkiraan: 115


Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 1 Saldo – – Rp750.000,00 –
31 Jurnal pengeluaran kas JKK 2 Rp125.000,00 – Rp875.000,00 –
31 Penyesuaian AJP 6 – Rp200.000,00 Rp675.000,00 –

Nama Perkiraan: Iklan Dibayar di Muka Nomor Perkiraan: 116


Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Penyesuaian AJP 6 Rp50.000,00 – Rp50.000,00 –

Nama Perkiraan: Sewa Dibayar di Muka Nomor Perkiraan: 117


Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Penyesuaian AJP 6 Rp5.500.000,00 – Rp5.500.000,00 –

Nama Perkiraan: Peralatan Toko Nomor Perkiraan: 121


Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Saldo – – Rp1.500.000,00 –

Nama Perkiraan: Akum. Peny. Peralatan Toko Nomor Perkiraan: 122


Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 1 Saldo – – – Rp150.000,00
31 Penyesuaian AJP 6 – Rp150.000,00 – Rp300.000,00

42 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Nama Perkiraan: Kendaraan Nomor Perkiraan: 123
Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Saldo – – Rp30.000.000,00 –

Nama Perkiraan: Akum. Peny. Kendaraan Nomor Perkiraan: 124


Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 1 Saldo – – – Rp 5.000.000,00
31 Penyesuaian AJP 6 – Rp5.000.000,00 – Rp10.000.000,00

Nama Perkiraan: Utang Dagang Nomor Perkiraan: 211


Saldo
Tanggal Nama Perkiraan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 1 Saldo – – – Rp15.100.000,00
31 Jurnal pembelian JB 1 – Rp6.400.000,00 – Rp21.500.000,00
31 Jurnal pengeluaran kas JKK 2 Rp4.750.000,00 – – Rp16.750.000,00
31 Jurnal umum JU 5 Rp 150.000,00 – – Rp16.600.000,00

Nama Perkiraan: Utang Gaji Bagian Penjualan Nomor Perkiraan: 212


Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Penyesuaian AJP 6 – Rp300.000,00 – Rp300.000,00

Nama Perkiraan: Utang Bunga Nomor Perkiraan: 213


Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Penyesuaian AJP 6 – Rp150.000,00 – Rp150.000,00

Nama Perkiraan: Utang Bank Nomor Perkiraan: 221


Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 1 Saldo – Rp15.000.000,00 – Rp15.000.000,00
31 Jurnal penerimaan kas – Rp25.000.000,00 – Rp40.000.000,00

Nama Perkiraan: Modal Nyonya Manis Nomor Perkiraan: 311


Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 1 Saldo – – – Rp40.000.000,00
31 Penutup Rp1.000.000,00 – – Rp39.000.000,00
31 Penutup – Rp3.777.500,00 – Rp42.777.500,00

Prosedur Penutupan Akuntansi Perusahaan Dagang 43


Nama Perkiraan: Prive Nyonya Manis Nomor Perkiraan: 312
Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Jurnal pengeluaran kas JKK Rp1.000.000,00 – Rp1.000.000,00 –
31 Penutup – Rp1.000.000,00 – –

Nama Perkiraan: Penjualan Nomor Perkiraan: 411


Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Jurnal penerimaan kas JKM 4 – Rp14.900.000,00 – Rp14.900.000,00
31 Penutup Rp14.900.000,00 – – –

Nama Perkiraan: Retur Penjualan dan Pengurangan Harga Nomor Perkiraan: 412
Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Jurnal umum JU 5 Rp800.000,00 – Rp800.000,00 –
31 Penutup – Rp800.000,00 – –

Nama Perkiraan: Potongan Penjualan Nomor Perkiraan: 413


Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Jurnal penerimaan kas JKM 4 Rp50.000,00 – Rp50.000,00 –
31 Penutup – Rp50.000,00 – –

Nama Perkiraan: Pembelian Nomor Perkiraan: 511


Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Jurnal pembelian JB1 Rp5.900.000,00 – Rp5.900.000,00 –
31 Jurnal pengeluaran kas JKK 2 Rp1.250.000,00 – Rp7.150.000,00 –
31 Penutup – Rp7.150.000,00 – –

Nama Perkiraan: Retur Pembelian dan Pengurangan Harga Nomor Perkiraan: 512
Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Jurnal umum JU – Rp150.000,00 – Rp150.000,00
31 Penutup Rp150.000,00 – – –

Nama Perkiraan: Potongan Pembelian Nomor Perkiraan: 513


Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Jurnal pengeluaran kas JKK – Rp52.500,00 – Rp52.500,00
31 Penutup Rp52.500,00 – – –

44 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Nama Perkiraan: Beban Iklan Nomor Perkiraan: 612
Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Jurnal pengeluaran kas JKK 2 Rp125.000,00 – Rp125.000,00 –
31 Penutup – Rp125.000,00 – –

Nama Perkiraan: Beban Gaji Bagian Penjualan Nomor Perkiraan: 611


Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Penyesuaian AJP 6 Rp300.000,00 – Rp300.000,00 –
31 Penutup – Rp300.000,00 – –

Nama Perkiraan: Beban Perlengkapan Toko Nomor Perkiraan: 613


Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Penyesuaian AJP 6 Rp450.000,00 – Rp450.000,00 –
31 Penutup – Rp450.000,00 – –

Nama Perkiraan: Beban Perlengkapan Kantor Nomor Perkiraan: 614


Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Penyesuaian AJP 6 Rp200.000,00 – Rp200.000,00 –
31 Penutup – Rp200.000,00 – –

Nama Perkiraan: Beban Sewa Nomor Perkiraan: 615


Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Jurnal pengeluaran kas JKK 2 Rp6.000.000,00 – Rp 6.000.000,00 –
31 Penyesuaian AJP 6 – Rp5.500.000,00 Rp 500.000,00 –
31 Penutup – Rp 500.000,00 – –

Nama Perkiraan: Beban Bunga Nomor Perkiraan: 621


Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Penyesuaian AJP 6 Rp150.000,00 – Rp150.000,00 –
31 Penutup – Rp150.000,00 – –

Nama Perkiraan: Ikhtisar Laba/Rugi Nomor Perkiraan: 514


Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
Debet Kredit
2007
Des 31 Penutup – Rp15.102.500,00 – Rp15.102.500,00
31 Penutup Rp11.325.000,00 – Rp3.777.500,00 –
31 Penutup – Rp 3.777.500,00 – –

Prosedur Penutupan Akuntansi Perusahaan Dagang 45


Liputan Ekonomi C. Neraca Sisa Setelah Penutupan
Economic Report Proses selanjutnya setelah mem-posting jurnal penutup ke buku
Pada akhir periode perhitungan besar, yaitu menyusun neraca sisa setelah penutupan dengan tujuan agar
akuntansi neraca pada akun dapat dilakukan pengendalian terhadap data sebelum pencatatan data
sementara dipindahkan ke akuntansi periode berikutnya, di mana saldo buku besar harus dalam
perkiraan ikhtisar laba/rugi dan keadaan seimbang (balance).
laba ditahan oleh karenanya Neraca sisa setelah penutupan dibuat berdasarkan saldo buku besar
neraca perkiraan sementara
yang sudah ditutup, yaitu saldo buku besar yang masih mempunyai
kembali ke nol untuk memulai
periode akuntansi selanjutnya.   saldo (perkiraan riil). Dibuatnya neraca saldo tersebut, berfungsi
untuk melakukan pengecekan terhadap posting dari buku besar setelah
At the end of the accounting period, melakukan penutupan terhadap perkiraan-perkiraan nominal yang ada
the balances in temporary accounts dalam proses pencatatan perusahaan dagang tersebut.
are transferred to an income Contoh:
summary account and a retained Berdasarkan data pada jurnal penutup maupun buku besar PD
earning account, there by resetting
the balance of the temporary
Cihuy, dapat disusun neraca sisa setelah penutupan seperti berikut.
accounts to zero to begin the next
accounting period.
Sumber: www.netmba.com PD Cihuy
Neraca Saldo Setelah Penutupan
Per 31 Desember 2007
No. Keterangan Debet Kredit
111 Kas Rp 45.352.500,00

112 Piutang dagang Rp 16.500.000,00 –
113 Persediaan barang dagangan Rp 10.500.000,00 –
114 Perlengkapan toko Rp 50.000,00 –
115 Perlengkapan kantor Rp 675.000,00 –
116 Iklan dibayar di muka Rp 50.000,00 –
117 Sewa dibayar di muka Rp 5.500.000,00 –
121 Peralatan toko Rp 1.500.000,00 –
122 Akum. peny. peralatan toko – Rp 300.000,00
123 Kendaraan Rp 30.000.000,00 –
124 Akum. peny. kendaraan – Rp 10.000.000,00
211 Utang dagang – Rp 16.600.000,00
212 Utang gaji bagian penjualan – Rp 300.000,00
213 Utang bunga – Rp 150.000,00
221 Utang bank – Rp 40.000.000,00
311 Modal Nyonya Manis – Rp 42.777.500,00
Jumlah Rp 110.127.500,00 Rp 110.127.500,00

Analisis Ekonomi 2.1

Kerjakan secara individu pada buku tugas Anda hasilnya dikumpulkan kepada guru Anda.
Berikut diketahui data pada 31 Desember 2006.
Penjualan Rp 35.340.000,00
Retur penjualan dan pengurangan harga Rp 430.000,00
Potongan tunai penjualan Rp 520.000,00
Pembelian Rp 25.000.000,00
Retur pembelian dan pengurangan harga Rp 240.000,00
Potongan tunai pembelian Rp 370.000,00
Pendapatan bunga Rp 4.570.000,00
Beban gaji Rp 3.500.000,00
Beban asuransi Rp 1.250.000,00
Prive Rp 550.000,00
Berdasarkan data tersebut, buatlah jurnal penutupnya kemudian posting ke buku besar.

46 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


D. Jurnal Pembalik (Reversing Entry) Kompetensi Ekonomi
Jurnal pembalik merupakan catatan yang dibuat pada awal periode
Jika pada 31 Desember 2006,
akuntansi untuk memunculkan kembali saldo perkiraan-perkiraan neraca terdapat beban bunga sebesar
yang dibuka karena adanya jurnal penyesuaian. Saldo perkiraan-perkiraan Rp1.000.000,00. Pada tanggal
tersebut adalah transaksi penyesuaian yang terdapat hubungannya dengan yang sama dibayar beban sebesar
periode berikutnya, seperti beban yang belum dibayar, pendapatan yang tersebut Rp500.000,00. Buatlah
diterima di muka, dan beban dibayar di muka. jurnalnya pada saat transaksi,
Saldo perkiraan tersebut kemudian dipindahkan ke perkiraan penyesuaian, penutupan, dan
awalnya dengan membalikkan pencatatan semula pada saat penyesuaian. untuk periode berikutnya.
Hal ini dilakukan untuk menghindari pencatatan ganda.

1. Membuat Jurnal Pembalik untuk Beban Terutang


Contohnya, pada 31 Desember 2007, karyawan belum dibayar gajinya
oleh perusahaan sebesar Rp800.000,00. Jurnal penyesuaian sebagai
berikut.
Beban gaji Rp800.000,00
Utang gaji Rp800.000,00
Kemudian, dibuat juga jurnal penutup (31 Desember 2007) sebagai
berikut.
Ikhtisar laba/rugi Rp800.000,00
Beban gaji Rp800.000,00
Pada 1 Januari 2008 dibuat jurnal pembalik sebagai berikut.
Utang gaji Rp800.000,00
Beban gaji Rp800.000,00

2. Membuat Jurnal Pembalik untuk Pendapatan


Diterima di Muka yang Diakui sebagai Pendapatan
Contohnya, 1 November 2007 perusahaan mendapat pendapatan
sewa sebesar Rp6.000.000 untuk satu tahun di jurnal sebagai
berikut.
Kas Rp6.000.000,00
Pendapatan sewa Rp6.000.000,00
Pada 31 Desember 2007 dibuat jurnal penyesuaian sebagai berikut.
Pendapatan Sewa Rp5.000.000,00
Sewa diterima di muka Rp5.000.000,00
Kemudian, dibuat juga jurnal penutup sebagai berikut.
Pendapatan Sewa Rp1.000.000,00
Ikhtisar laba/rugi Rp1.000.000,00
Pada awal periode dibuat jurnal pembalik sebagai berikut.
Sewa diterima di muka Rp5.000.000,00
Sumber: www.hm-trans.com
Pendapatan sewa Rp5.000.000,00

3. Membuat Jurnal Pembalik untuk Beban Gambar 2.2


Pencatatan pendapatan sewa
Dibayar di Muka yang Diakui sebagai Beban kendaraan diterima di muka
Contohnya, pada 1 September 2007 telah dibayar asuransi sebesar yang diakui sebagai pendapatan,
Rp12.000.000,00 untuk 1 tahun sehingga dibuat jurnal umum sebagai pada pencatatan awal
berikut. periode akuntansi berikutnya
Beban asuransi Rp12.000.000,00 memerlukan jurnal pembalik.
Kas Rp12.000.000,00

Prosedur Penutupan Akuntansi Perusahaan Dagang 47


Pada akhir tahun, 31 Desember 2007 dibuat jurnal penyesuaian
Fokus
berikut.
• beban terutang Asuransi dibayar di muka Rp8.000.000,00
• pendapatan diterima Beban asuransi Rp8.000.000,00
di muka yang diakui Kemudian, dibuat juga jurnal penutup (31 Desember 2007)
sebagai pendapatan sebagai berikut.
• beban dibayar di muka Ikhtisar laba/rugi Rp4.000.000,00
yang diakui sebagai Beban asuransi Rp4.000.000,00
beban Pada awal periode selanjutnya, 1 Januari 2008 dibuat jurnal
• pendapatan yang masih pembalik sebagai berikut.
harus diterima Beban Asuransi Rp8.000.000,00
Asuransi dibayar dimuka Rp8.000.000,00

4. Membuat Jurnal Pembalik untuk Pendapatan


yang Masih Harus Diterima
Contohnya, bunga yang diterima dari bank yang dianggap sebagai
pendapatan non-operasional dibayarkan setiap 1 Maret dan 1
September sebesar Rp600.000,00. Pada tanggal 31 Desember 2007,
pendapatan masih harus diterima selama 4 bulan (September–
Desember). Pada 31 Desember 2007, jurnal penyesuaian dibuat
sebagai berikut.
Piutang bunga Rp400.000,00
Pendapatan bunga Rp400.000,00
Kemudian, akan dibuat juga jurnal penutup (31 Desember 2007)
sebagai berikut.
Pendapatan bunga Rp400.000,00
Ikhtisar laba/rugi Rp400.000,00
Untuk periode berikutnya 1 Januari 2008 dibuat jurnal pembalik
sebagai berikut.
Pendapatan bunga Rp400.000,00
Piutang bunga Rp400.000,00
Berdasarkan kertas kerja dan jurnal penyesuaian PD Cihuy pada awal
periode 1 Januari 2008 dapat dibuat jurnal pembalik sebagai berikut.

PD Cihuy
Jurnal Pembalik
Per Januari 2008
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
2008
Jan 1 Beban Iklan Rp 50.000,00 –
Iklan dibayar di muka – Rp 50.000,00
1 Beban sewa Rp 5.500.000,00 –
Sewa dibayar di muka – Rp 5.500.000,00
1 Utang gaji Rp 300.000,00 –
Beban gaji – Rp 300.000,00
1 Utang bunga Rp 150.000,00 –
Beban bunga – Rp 150.000,00
Jumlah Rp 6.000.000,00 Rp 6.000.000,00

48 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Analisis Ekonomi 2.2
Kerjakan secara individu pada buku tugas Anda hasilnya dikumpulkan pada guru
Anda.
Berikut diketahui data pada 31 Desember 2007 pada sebagai berikut.
1. Bunga yang diterima dari bank yang dianggap sebagai pendapatan non-operasional
dibayarkan setiap 1 April dan 1 Oktober sebesar Rp12.000.000,00.
2. Pada 31 Desember 2007, karyawan belum dibayar gajinya oleh perusahaan
sebesar Rp2.550.000,00.
3. Pada 1 November 2007, perusahaan mendapat pendapatan sewa sebesar
Rp8.000.000 untuk satu tahun.
4. Pada 1 September 2007 telah dibayar asuransi sebesar Rp24.000.000,00 untuk
satu tahun.
Berdasarkan data tersebut, buatlah jurnal penyesuaian, jurnal penutup, dan jurnal
pembaliknya.

Ikhtisar
1. Jurnal penutup ialah jurnal yang dibuat untuk 4. Akun yang memerlukan jurnal pembalik yaitu
menutup akun-akun nominal. Akun-akun tersebut beban dibayar di muka yang dicatat sebagai beban,
yaitu akun pendapatan, akun beban, akun ikhtisar pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai
laba/rugi, dan akun prive. pendapatan, beban yang masih harus dibayar, dan
2. Neraca sisa setelah penutupan yaitu neraca sisa pendapatan yang masih harus diterima.
yang terdiri atas saldo akun-akun riil dari buku
besar setelah dilakukan.
3. Jurnal pembalik ialah jurnal yang dibuat untuk
membalik akun-akun tertentu yang berkaitan
dengan penyesuaian.

Prosedur Penutupan Akuntansi Perusahaan Dagang 49


Peta Konsep

Akuntansi Perusahaan Dagang

mulai dari

1. Transaksi Perusahaan
Dagang
2. Jurnal Umum dan Jurnal
Khusus
3. Buku Besar Umum dan
Buku Besar Pembantu
4. Neraca Saldo
5. Jurnal Penyesuaian
6. Neraca Lajur
7. Laporan Keuangan

pada akhir periode


dibuat 1. Beban
terdiri atas 2. Pendapatan
Jurnal Penutup 3. Laba atau Rugi
4. Prive
kemudian dibuat

Neraca Saldo Setelah


Penutupan

untuk periode 1. Beban Terutang


selanjutnya 2. Pendapatan Diterima
terdiri atas di Muka yang Diakui
Jurnal Pembalik sebagai Pendapatan
3. Beban Dibayar di Muka
yang Diakui sebagai
Beban
4. Pendapatan yang Masih
Harus Diterima

Refleksi Pembelajaran
Pelajari kembali materi yang belum Anda pahami, untuk menerangkan kembali materi yang belum
jika ada kesulitan tandailah kemudian tanyakan Anda pahami tersebut. Pelajari bab berikutnya untuk
kepada guru Anda atau diskusikan dengan teman persiapan pelajaran minggu depan.
sebangku Anda. Mintalah bantuan pada guru Anda

50 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Evaluasi Bab 2
Kerjakan pada buku tugas Anda.
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
1. Jurnal penutup, yaitu .... c. 1, 2, dan 4
a. jurnal yang digunakan untuk menutup saldo d. 2, 3, dan 4
perkiraan nominal sehingga memiliki saldo nol e. 1, 4, dan 5
b. jurnal untuk mencatat transaksi perusahaan   7. Perhatikan daftar perkiraan berikut.
yang sejenis
c. jurnal untuk mencatat semua transaksi yang A
terjadi dalam perusahaan 1. Prive
d. jurnal untuk membalikkan jurnal penyesuaian 2. Iklan dibayar di muka
tertentu 3. Retur penjualan
e. jurnal untuk memindahkan saldo laba atau rugi
perusahaan
B
2. Perkiraan yang harus ditutup, yaitu .... 1. Retur pembelian
a. perkiraan neraca 2. Beban iklan
b. perkiraan riil 3. Sewa dibayar di muka
c. perkiraan nominal
d. perkiraan tetap
e. perkiraan harta C
3. Berikut bukan perkiraan-perkiraan nominal, yaitu .... 1. Beban gaji
a. beban sewa 2. Penjualan
b. beban gaji 3. Pembelian
c. beban penyusutan peralatan
d. sewa diterima di muka Perkiraan yang harus dipindahkan ke dalam
e. beban iklan perkiraan ikhtisar laba/rugi di debet pada saat
4. Berikut bukan langkah-langkah dalam membuat penutupan, yaitu ....
jurnal penutup, yaitu .... a. A3 dan C2
a. memindahkan saldo prive ke perkiraan modal b. B1 dan C2
b. memindahkan saldo pendapatan ke perkiraan c. B2 dan C2
ikhtisar laba/rugi d. A3 dan B1
c. memindahkan jurnal penyesuaian ke perkiraan e. A1 dan B1
buku besar   8. Perkiraan-perkiraan yang harus dipindahkan ke
d. memindahkan saldo beban ke perkiraan ikhtisar perkiraan modal pada saat membuat jurnal penutup,
laba/rugi yaitu ....
e. memindahkan saldo laba/rugi ke perkiraan a. prive dan beban
modal b. modal dan pendapatan
5. Berikut perkiraan yang harus dibuatkan jurnal c. prive dan laba/rugi
penutup­nya, yaitu .... d. pendapatan dan beban
a. harta, utang, dan modal e. laba/rugi dan pendapatan
b. modal, beban, dan pendapatan   9. Jurnal penutup yang benar untuk mencatat
c. harta dan beban penjualan sebesar Rp5.000.000,00, yaitu ....
d. beban dan pendapatan a. Modal Rp5.000.000,00
e. utang, modal, dan pendapatan Pendapatan Rp5.000.000,00
6. Berikut beberapa perkiraan yang dimiliki sebuah b. Pendapatan Rp5.000.000,00
perusahaan. Modal Rp5.000.000,00
1) Beban iklan 4) Pembelian c. Ikhtisar laba/rugi Rp5.000.000,00
2) Sewa dibayar di muka 5) Kas Penjualan Rp5.000.000,00
3) Pendapatan bunga d. Penjualan Rp5.000.000,00
Ikhtisar laba/rugi Rp5.000.000,00
Perkiraan yang tidak memerlukan jurnal penutup, e. Harga pokok
yaitu .... penjualan Rp5.000.000,00
a. 1, 2, dan 3 Ikhtisar laba/rugi Rp5.000.000,00
b. 1, 3, dan 5

Prosedur Penutupan Akuntansi Perusahaan Dagang 51


10. Dalam catatan akuntansi sebuah perusahaan terdapat c. memastikan bahwa jumlah saldo-saldo di debet
jurnal sebagai berikut. dan kredit pada buku besar dalam keadaan
Modal Rp3.000.000,00 balance (seimbang)
d. mencatat setiap perubahan
Ikhtisar laba/rugi Rp3.000.000,00
e. mengendalikan perkiraan-perkiraan nominal
Jurnal tersebut merupakan jurnal untuk .... dan perkiraan riil
a. mencatat transaksi penerimaan modal 15. Berikut perkiraan yang tidak terdapat dalam neraca
b. menyesuaikan jumlah modal pemilik saldo setelah penutupan, yaitu ....
c. menutup laba yang diperoleh perusahaan a. asuransi dibayar di muka
d. menutup rugi yang diderita perusahaan b. beban asuransi
e. mencatat pengambilan modal oleh pemilik c. iklan dibayar di muka
11. Jurnal penutup yang benar untuk mencatat pengam­­ d. sewa diterima di muka
bilan pribadi Tuan Siregar berupa kas sebesar e. utang usaha
Rp500.000,00, yaitu .... 16. Tujuan dibuat jurnal pembalik pada awal periode
a. Modal Rp500.000,00 akuntansi, antara lain untuk ....
Prive a. membalikkan jurnal penyesuaian yang menim­
Tuan Siregar Rp500.000,00 bulkan perkiraan riil baru
b. Prive b. membalikkan jurnal penyesuaian yang dibuat
Tuan Siregar Rp 500.000,00 pada akhir periode
Modal Rp500.000,00 c. mengendalikan saldo perkiraan buku besar agar
c. Prive dalam keadaan balance
Tuan Siregar Rp500.000,00 d. menjaga konsistensi dan menghindari terjadinya
Ikhtisar laba/rugi Rp500.000,00 kesalahan mencatat perkiraan nominal pada awal
d. Ikhtisar laba/rugi Rp500.000,00 periode akuntansi
Prive e. mencegah pencatatan ganda (berulang)
Tuan Siregar Rp500.000,00
17. Cara membuat jurnal pembalik, yaitu ....
e. Modal Rp500.000,00 a. membalik jurnal penutup untuk periode akuntansi
Ikhtisar laba/rugi Rp500.000,00 berikutnya
12. Jurnal penutup yang benar untuk mencatat beban gaji b. membalik jurnal penyesuaian yang menim­bulkan
sebesar Rp1.350.000,00, yaitu .... perkiraan riil baru yang jarang digunakan selama
a. Beban gaji Rp350.000,00 periode akuntansi
Utang gaji Rp350.000,00 c. membalik seluruh jurnal penyesuaian yang
b. Utang gaji Rp350.000,00 dibuat pada akhir periode
Modal Rp350.000,00 d. membalik jurnal penyesuaian yang berkaitan
c. Utang gaji Rp350.000,00 dengan perkiraan modal
Ikhtisar laba/rugi Rp350.000,00 e. membalik jurnal penyesuaian yang menim­
d. Utang gaji Rp350.000,00 bulkan perkiraan nominal baru yang jarang
Beban gaji Rp500.000,00 digunakan selama periode akuntansi
e. Ikhtisar laba/rugi Rp350.000,00 18. Berikut bukan perkiraan yang memerlukan jurnal
Beban gaji Rp350.000,00 pembalik, yaitu ....
13. Jurnal penutup yang benar untuk mencatat laba yang a. sewa diterima di muka yang diakui sebagai
diperoleh perusahaan sebesar Rp5.350.000,00, yaitu pendapatan
.... b. asuransi dibayar di muka yang diakui sebagai harta
a. Modal Rp5.350.000,00 c. utang gaji
Ikhtisar laba/rugi Rp5.350.000,00 d. beban dibayar di muka yang diakui sebagai beban
b. Ikhtisar laba/rugi Rp5.350.000,00 e. piutang sewa
Modal Rp5.350.000,00 19. Jurnal pembalik untuk mencatat beban gaji sebesar
c. Laba Rp5.350.000,00 Rp1.200.000,00, yaitu ....
Kas Rp5.350.000,00 a. Beban gaji Rp1.200.000,00
d. Kas Rp5.350.000,00 Utang gaji Rp1.200.000,00
Laba Rp 5.350.000,00 b. Utang gaji Rp1.200.000,00
e. Rugi Rp5.350.000,00 Beban gaji Rp1.200.000,00
Kas Rp5.350.000,00 c. Beban gaji Rp1.200.000,00
14. Tujuan disusunnya neraca sisa setelah penutupan, Kas Rp1.200.000,00
d. Kas Rp1.200.000,00
antara lain untuk ....
Utang gaji Rp1.200.000,00
a. menjaga konsistensi dan menghindari kesalahan
e. Kas Rp1.200.000,00
pencatatan pada akhir periode
Beban gaji Rp1.200.000,00
b. memindahkan perkiraan prive ke modal

52 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


20. Dalam catatan akuntansi sebuah perusahaan terdapat a. mencatat transaksi penerimaan pendapatan
jurnal sebagai berikut. bunga
Pendapatan bunga Rp600.000,00 b. mencatat transaksi penerimaan piutang bunga
Piutang bunga Rp600.000,00 c. menyesuaikan transaksi piutang bunga
Jurnal tersebut merupakan jurnal untuk .... d. menutup pendapatan bunga
e. membalikkan transaksi piutang bunga

B. Deskripsikan konsep-konsep berikut.


1. Jurnal penutup 4. Ikhtisar laba/rugi
2. Akun riil 5. Neraca saldo setelah penutupan
3. Akun nominal 6. Jurnal pembalik

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat.


1. Apa yang dimaksud dengan jurnal penutup? Pembayaran iklan tersebut dilakukan pada 1 Oktober
2. Uraikan langkah-langkah yang dilakukan dalam 2007 untuk 2 tahun. Selanjutnya, buatlah jurnal
membuat jurnal penutup. penyesuaian, jurnal penutup, dan jurnal pembalik untuk
3. Mengapa jurnal penutup hanya dibuat untuk perkiraan transaksi tersebut.
nominal, sedangkan perkiraan riil tidak ditutup?   9. Apakah jurnal penutup untuk perkiraan beban dibayar
4. Sebutkan perkiraan-perkiraan yang membutuhkan di muka yang diakui sebagai beban berbeda dengan
penutupan. jurnal penutup untuk beban dibayar di muka yang
5. Uraikan data yang dimasukkan ke dalam neraca saldo diakui sebagai harta (piutang)? Uraikan.
setelah penutupan. 10. Berikut jurnal pembalik yang dibuat sebuah perusahaan
6. Mengapa jurnal pembalik dibuat pada awal periode pada awal periode akuntansi berikutnya.
akuntansi berikutnya? a. Utang gaji Rp5.000.000,00
7. Pada 1 Mei 2007 dibayar asuransi gedung untuk 1 tahun Beban gaji Rp5.000.000,00
sebesar Rp9.000.000,00. Transaksi pembayaran asuransi b. Piutang bunga Rp 340.000,00
tersebut dicatat sebagai beban asuransi. Buatlah jurnal Pendapatan bunga Rp 340.000,00
pada saat terjadi transaksi, jurnal penyesuaian pada 31 c. Sewa diterima di muka Rp6.000.000,00
Desember 2007, jurnal penutup, dan jurnal pembalik. Pendapatan sewa Rp6.000.000,00
8. Dalam neraca saldo per 31 Desember 2007, di Analisislah untuk transaksi apa jurnal pembalik
antaranya terdapat dua akun sebagai berikut. tersebut dibuat.
a. Iklan dibayar di muka –
b. Beban iklan Rp 18.000.000,00

Prosedur Penutupan Akuntansi Perusahaan Dagang 53


Tugas
Berikut diketahui data neraca setelah penyesuaian pada 31 Desember 2007 PD Ngurah Wiyasa sebagai berikut.
PD Ngurah Wiyasa
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Per 31 Desember 2007
No. Keterangan Debet Kredit
111 Kas Rp 14.200.000,00
112 Piutang dagang Rp 15.000.000,00
113 Persediaan barang dagangan Rp 18.000.000,00
114 Asuransi dibayar di muka Rp 480.000,00
115 Sewa dibayar di muka Rp 240.000,00
116 Perlengkapan kantor Rp 1.500.000,00
117 Perlengkapan toko Rp 1.000.000,00
121 Peralatan Rp 10.000.000,00
122 Akumulasi penyusutan peralatan Rp 1.000.000,00
123 Kendaraan Rp 25.000.000,00
124 Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 2.500.000,00
211 Utang dagang Rp 20.000.000,00
212 Utang bank Rp 18.210.000,00
311 Modal Wiyasa Rp 36.820.000,00
312 Prive Wiyasa Rp 550.000,00
411 Penjualan Rp 40.000.000,00
412 Retur penjualan dan pengurangan harga Rp 520.000,00
413 Potongan tunai penjualan Rp 620.000,00
414 Pendapatan bunga Rp 1.250.000,00
511 Pembelian Rp 24.000.000,00
512 Retur pembelian dan pengurangan harga Rp 320.000,00
513 Potongan tunai pembelian Rp 330.000,00
611 Beban gaji Rp 4.570.000,00
612 Beban asuransi Rp 3.500.000,00
613 Beban sewa Rp 1.250.000,00
Jumlah Rp 120.430.000,00 Rp 120.430.000,00

Dari data tersebut buatlah:


1. jurnal penutup untuk menutup perkiraan-perkiraan riil;
2. posting jurnal penutup tersebut pada buku besar perkiraan-perkiraan riil tersebut;
3. neraca saldo setelah penutupan.

54 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Evaluasi Semester 1
Kerjakan pada buku tugas Anda.
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.

1. Ciri khas perusahaan dagang jika dilihat dari 7. Jurnal khusus yang harus dibuat oleh sebuah
aktivitasnya, yaitu adanya kegiatan .… perusahaan ada ....
a. pembelian dan penjualan barang a. dua
b. pembelian dan penjualan secara tunai b. empat
c. pembelian dan penjualan secara kredit c. enam
d. pembelian dan penjualan barang tanpa d. paling sedikit empat macam
mengubah bentuknya e. bergantung kepada keperluan perusahaan
e. pembelian dan penjualan barang secara kredit   8. Salah satu fungsi neraca saldo, yaitu untuk ....
dan tunai a. memeriksa kebenaran jurnal
2. Berikut merupakan akun riil yang menjadi ciri b. memeriksa kebenaran buku besar
perusahaan dagang, yaitu .... c. memeriksa keseimbangan saldo buku besar
a. penjualan d. mengetahui saldo perkiraan buku besar tertentu
b. pembelian e. mengetahui modal perusahaan pada akhir
c. pembelian dan penjualan periode
d. persediaan barang dagang   9. Perhatikan data keuangan berikut ini:
e. piutang usaha dan utang usaha 1. Utang dagang Wahyu
3. Berikut termasuk jenis perusahaan dagang, yaitu .... 2. Utang dagang
a. dealer mobil 3. Piutang dagang Joko
b. pabrik elektronik 4. Persediaan beras
c. rumah makan 5. Utang sewa
d. rumah sakit Dari data tersebut, yang merupakan akun buku besar
e. kantor akuntan pembantu, yaitu ....
4. Syarat pembayaran 2/10,n/30, artinya .... a. 1, 2, dan 3
a. harga faktur harus dibayar oleh pembeli dalam b. 1, 3, dan 4
jangka waktu 10 hari c. 2, 3, dan 4
b. jika membayar dalam jangka waktu 3 hari diberi d. 2, 3, dan 5
potongan harga sebesar 10% e. 3, 4, dan 5
c. diberikan potongan tunai sebesar 30% jika 10. Sumber pencatatan ke dalam buku besar pembantu
pembeli membayar dalam jangka waktu 10 berasal dari …
hari a. jurnal umum
d. pembayaran sebaiknya paling lambat dilakukan b. buku besar utama
10 hari karena jika lewat akan didenda c. bukti pencatatan
e. diberikan potongan 2% jika membayar harga d. jurnal yang berkaitan
faktur dalam jangka 10 hari dan jangka waktu e. jurnal khusus dan jurnal umum
pelunasan selama 30 hari sejak terjadinya
transaksi 11. Angka dalam neraca saldo yang perlu disesuaikan,
yaitu ....
5. Rumus untuk menghitung harga pokok penjualan, a. perkiraan persediaan barang dagang
yaitu .... b. semua perkiraan yang tercantum dalam neraca
a. persediaan awal + barang yang tersedia untuk saldo
dijual – persediaan akhir c. perkiraan yang belum ada dalam neraca saldo
b. barang yang tersedia untuk dijual + persediaan d. perkiraan persediaan, beban, pendapatan, dan
akhir aktiva tetap
c. barang yang tersedia untuk dijual – persediaan e. perkiraan yang dianggap perlu untuk
awal disesuaikan
d. persediaan awal + pembelian bersih
e. pembelian bersih – persediaan akhir 12. Dalam kertas kerja kolom laba/rugi sebelah debet
terdapat angka sebesar Rp8.000.000,00. Hal tersebut
6. Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan .... menun­jukkan ....
a. untuk mencatat transaksi yang sangat banyak a. rugi perusahaan sebesar Rp8.000.000,00
b. untuk mencatat jenis transaksi tertentu
b. laba perusahaan sebesar Rp8.000.000,00
c. oleh perusahaan dagang atau perusahaan jasa
c. persediaan awal sebesar Rp8.000.000,00
d. oleh perusahaan jenis tertentu
d. persediaan akhir sebesar Rp8.000.000,00
e. oleh perusahaan dagang untuk mencatat transaksi
e. rugi kotor perusahaan sebesar Rp8.000.000,00
yang sejenis

Evaluasi Semester 1 55
13. Berikut ini pengertian harga pokok penjualan yang a. Persediaan
paling tepat, yaitu .... barang dagangan Rp1.500.000,00
a. harga patokan barang dagangan yang akan Ikhtisar laba/rugi Rp1.500.000,00
dijual b. Persediaan
b. harga beli barang dagangan yang tersedia barang dagangan Rp2.000.000,00
c. harga beli barang yang telah laku dijual Ikhtisar laba/rugi Rp2.000.000,00
d. harga pengganti barang yang telah laku terjual c. Persediaan
e. harga pasar dari barang yang telah laku terjual barang dagangan Rp500.000,00
14. Perkiraan-perkiraan berikut yang angkanya tampak Ikhtisar laba/rugi Rp500.000,00
dalam neraca saldo setelah penutupan sebelah kredit, d. Ikhtisar laba/rugi Rp1.500.000,00
yaitu .... Persediaan
a. pendapatan sewa barang dagangan Rp1.500.000,00
b. potongan penjualan e. Ikhtisar laba/rugi Rp2.000.000,00
c. sewa dibayar di muka Persediaan
d. bunga diterima di muka barang dagangan Rp2.000.000,00
e. retur dan pengurangan harga pembelian 20. Diketahui persediaan barang dagangan awal sebesar
15. Pengembalian barang dagangan yang rusak akan Rp2.500.000,00 dan persediaan barang dagangan akhir
dicatat dalam perkiraan retur pembelian dan sebesar Rp1.000.000,00, jurnal penyesuaian untuk
pengurangan harga di sebelah .... persediaan akhir dengan metode ikhtisar laba/rugi,
a. debet pada jurnal umum yaitu ....
b. kredit pada jurnal umum a. Persediaan
c. debet pada jurnal pengeluaran kas barang dagangan Rp2.500.000,00
d. kredit pada jurnal pengeluaran kas Ikhtisar laba/rugi Rp2.500.000,00
e. debet pada jurnal pembelian b. Persediaan
barang dagangan Rp1.000.000,00
16. Dijual peralatan secara kredit sebesar Rp3.500.000,00.
Ikhtisar laba/rugi Rp1.000.000,00
Transaksi ini akan dicatat dalam jurnal ....
c. Persediaan
a. umum (memorial)
barang dagangan Rp500.000,00
b. penjualan
Ikhtisar laba/rugi Rp500.000,00
c. pembelian
d. Ikhtisar laba/rugi Rp2.500.000,00
d. penerimaan kas
Persediaan
e. pengeluaran kas
barang dagangan Rp2.500.000,00
17. Berikut transaksi yang hanya terjadi pada perusahaan e. Ikhtisar laba/rugi Rp1.000.000,00
dagang, yaitu .... Persediaan
a. pembelian perlengkapan kantor barang dagangan Rp1.000.000,00
b. pembelian barang dagangan
21. Dibeli secara tunai barang dagangan dari PD
c. penerimaan uang
Bayureksa sebesar Rp10.000.000,00. Jurnal untuk
d. pembayaran gaji
mencatat transaksi tersebut, yaitu ....
e. pengeluaran uang
a. Pembelian Rp10.000.000,00
18. Data keuangan yang dimiliki sebuah perusahaan, Kas Rp10.000.000,00
yaitu sebagai berikut. b. Pembelian Rp10.000.000,00
Persediaan barang Utang dagang Rp10.000.000,00
dagangan awal Rp 19.000.000,00 c. Utang dagang Rp10.000.000,00
Pembelian Rp 28.000.000,00 Pembelian Rp10.000.000,00
Beban angkut pembelian Rp 200.000,00 d. Utang dagang Rp10.000.000,00
Retur pembelian Rp 500.000,00 Kas Rp10.000.000,00
Persediaan barang e. Kas Rp10.000.000,00
dagangan akhir Rp 21.100.000,00
Pembelian Rp10.000.000,00
Besarnya harga pokok penjualan, yaitu ....
22. Dalam jurnal penjualan terdapat jumlah sebesar
a. Rp 25.200.000,00 d. Rp 25.500.000,00
Rp15.600.000,00. Jumlah tersebut di-posting ke
b. Rp 25.300.000,00 e. Rp 25.600.000,00
akun buku besar ....
c. Rp 25.400.000,00
a. piutang dagang (debet) dan penjualan (kredit)
19. Diketahui persediaan barang dagangan awal sebesar b. piutang dagang (kredit) dan penjualan (debet)
Rp1.500.000,00 dan persediaan barang dagangan c. utang dagang (debet) dan penjualan (kredit)
akhir sebesar Rp2.000.000,00, jurnal penyesuaian d. utang dagang (kredit) dan penjualan (debet)
untuk persediaan awal dengan metode ikhtisar laba/ e. piutang dagang (debet) dan utang dagang (kredit)
rugi, yaitu ....

56 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


23. Diketahui data sebagai berikut. a. Harga pokok penjualan Rp300.000,00
Persediaan barang Persediaan barang
dagangan awal Rp 20.000.000,00 dagangan Rp 300.000,00
Pembelian Rp 10.000.000,00 b. Persediaan barang
Biaya angkut pembelian Rp 300.000,00 dagangan Rp250.000,00
Harga pokok penjualan Rp 25.100.000,00 Harga pokok penjualan Rp 250.000,00
Persediaan barang c. Beban angkut pembelian Rp50.000,00
dagangan akhir Rp 5.000.000,00 Harga pokok penjualan Rp 50.000,00
Besarnya retur penjualan, yaitu .... d. Pembelian Rp500.000,00
Harga pokok penjualan Rp500.000,00
a. Rp200.000,00 d. Rp500.000,00
e. Persediaan barang
b. Rp300.000,00 e. Rp600.000,00 dagangan Rp300.000,00

c. Rp400.000,00 Harga pokok penjualan Rp 300.000,00
24. Dalam jurnal pembelian terdapat jumlah sebesar 27. Pada 12 April 2006, PD Subur menjual barang
Rp20.000.000,00. Jumlah tersebut di-posting ke dagangan kepada PT Kencana Rp10.000.000,00
akun buku besar .... dengan syarat pembayaran 2/10, n/30. Pada 22
a. piutang dagang (debet) dan penjualan (kredit) April 2005, PD Subur menerima pelunasan faktur
b. piutang dagang (kredit) dan penjualan (debet) tersebut. Jurnal yang dibuat oleh PD Subur untuk
c. utang dagang (debet) dan penjualan (kredit) mencatat transaksi 22 April 2006, yaitu ....
d. utang dagang (kredit) dan penjualan (debet) a. Kas Rp10.000.000,00
e. piutang dagang (debet) dan utang dagang Piutang dagang Rp 10.000.000,00
(kredit) b. Kas Rp9.800.000,00
25. Sebuah perusahaan memiliki jurnal umum seperti Piutang Rp 9.800.000,00
berikut. c. Kas Rp9.800.000,00
Potongan penjualan Rp 200.000,00
Tanggal Akun Ref. Debet Kredit
Piutang Rp 10.000.000,00
2007 15 Retur penjualan Rp750.000,00 – d. Kas Rp10.000.000,00
Sep Piutang dagang – Rp750.000,00
20 Retur penjualan Rp750.000,00 –
Piutang Rp 9.800.000,00
Piutang dagang – Rp750.000,00 Potongan pembelian Rp 200.000,00
25 Piutang dagang Rp150.000,00 – e. Utang Rp10.000.000,00
Penjualan – Rp150.000,00
Kas Rp 10.000.000,00
Posting jurnal umum ke buku besar yang dibuat 28. Jurnal untuk menutup suatu laba perusahaan
adalah .... Rp9.700.000,00, yaitu ....
a. Retur penjualan Rp1.500.000,00 a. Kas Rp9.700.000,00
Piutang dagang Rp1.350.000,00 Piutang dagang Rp9.700.000,00
Penjualan Rp 150.000,00 b. Kas Rp9.700.000,00
b. Retur penjualan Rp 150.000,00 Modal Rp9.700.000,00
Piutang dagang Rp1.350.000,00 c. Ikhtisar laba/rugi Rp9.700.000,00
Penjualan Rp1.500.000,00 Modal Rp9.700.000,00
c. Retur penjualan Rp1.350.000,00 d. Modal Rp9.700.000,00
Piutang dagang Rp 1.350.000,00 Ikhtisar laba/rugi Rp9.700.000,00
d. Retur penjualan Rp1.500.000,00 e. Pendapatan Rp9.700.000,00
Penjualan Rp1.500.000,00 Kas Rp9.700.000,00
e. Penjualan Rp1.500.000,00 29. Jurnal untuk menutup pengambilan pribadi pemilik
Retur penjualan Rp1.500.000,00 sebesar Rp5.700.000,00, yaitu ....
26. Perusahaan Dagang ABC memiliki data sebagai a. Kas Rp5.700.000,00
berikut. Piutang dagang Rp 5.700.000,00
Persediaan barang b. Kas Rp5.700.000,00
dagangan 1/1/2007 Rp250.000,00 Modal Rp 5.700.000,00
Persediaan barang c. Ikhtisar laba/rugi Rp5.700.000,00
dagangan 3/12/2007 Rp300.000,00 Modal Rp 5.700.000,00
Beban angkut pembelian Rp 50.000,00 d. Modal Rp5.700.000,00
Pembelian Rp500.000,00 Pengambilan pribadi Rp 5.700.000,00
Retur pembelian Rp100.000,00 e. Pengambilan pribadi Rp5.700.000,00
Perusahaan menggunakan pendekatan HPP, salah Modal Rp 5.700.000,00
satu jurnal penyesuaian yang dibuat, yaitu ....

Evaluasi Semester 1 57
30. Jurnal pembalik untuk utang gaji Rp3.000.000,00, d. Beban gaji Rp3.000.000,00
yaitu .... Ikhtisar laba/rugi Rp 3.000.000,00
a. Utang gaji Rp3.000.000,00 e. Beban gaji Rp3.000.000,00
Beban gaji Rp 3.000.000,00 Utang gaji Rp 3.000.000,00
b. Kas Rp3.000.000,00
Utang gaji Rp 3.000.000,00
c. Ikhtisar laba/rugi Rp3.000.000,00
Beban gaji Rp 3.000.000,00

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat.


  1. Sebutkan ciri-ciri perusahaan dagang. 10. Uraikan dua pendekatan yang digunakan dalam
  2. Sebutkan perkiraan-perkiraan yang ada di perusahaan, membuat penyesuaian untuk perkiraan persediaan
tetapi tidak ada di perusahaan jasa. barang dagangan.
  3. Mengapa di perusahaan dagang diperlukan jurnal 11. Hal apa yang memerlukan penyesuaian? Uraikan.
khusus? 12. Uraikan tujuan disusunnya kertas kerja.
  4. Mengapa dalam perusahaan dagang diperlukan 13. Sebutkan langkah-langkah dalam menyusun kertas
perhitungan harga pokok penjualan? kerja pada perusahaan dagang.
  5. Uraikan sumber data dan fungsi dari neraca saldo. 14. Uraikan perbedaan khusus antara kertas kerja per­
  6. Uraikan perbedaan buku besar (general ledger) dengan usahaan dagang dan perusahaan jasa.
buku besar pembantu (subsidiary ledger). 15. Uraikan hal-hal apa saja yang perlu dibuatkan jurnal
  7. Dari manakah sumber data pencatatan ke dalam penutup.
buku besar pembantu? 16. Apa tujuan dari jurnal pembalik?
  8. Perkiraan buku besar apa yang perlu dibuatkan buku 17. Sebutkan sepuluh perkiraan yang ada dalam neraca
besar pembantu? saldo setelah penutupan.
  9. Mengapa data keuangan perlu disesuaikan dengan 18. Apa tujuan dibuatnya jurnal pembalik?
membuat ayat jurnal penyesuaian?
19. Berikut ini, data keuangan sebuah perusahaan dagang.
- Persediaan awal Rp 6.000.000,00
- Beban angkut pembelian Rp 200.000,00
- Retur pembelian dan
pengurangan harga Rp 40.000,00
- Potongan pembelian Rp 50.000,00
- Pembelian Rp 2.500.000,00
- Penjualan Rp 5.900.000,00
- Retur penjualan dan
pengurangan harga Rp 700.000,00
- Persediaan akhir Rp 5.500.000,00
Berdasarkan data keuangan tersebut, hitunglah besarnya harga pokok penjualan.
20. Berikut sebagian perkiraan dalam Neraca Saldo PD Bintang per 31 Desember 2005.
Persediaan barang Rp 4.325.000,00
Perlengkapan kantor Rp 150.000,00
Perlengkapan toko Rp 225.000,00
Asuransi dibayar di muka Rp 300.000,00
Sewa diterima di muka Rp 1.800.000,00
Bangunan Rp 2.000.000,00
Akumulasi penyusutan bangunan Rp 200.000,00
Adapun data penyesuaian per 31 Desember 2005 sebagai berikut.
a. Nilai persediaan barang dagangan per 31 Desember 2005 sebesar Rp 5.390.000,00
b. Nilai perlengkapan kantor yang tersisa Rp50.000,00.
c. Nilai perlengkapan toko yang ada Rp75.000,00.
d. Saldo perkiraan asuransi dibayar di muka merupakan pembayaran premi asuransi tanggal 1 Oktober 2005
untuk masa 1tahun.
e. Saldo perkiraan sewa diterima di muka merupakan penerimaan sewa dari sebagian bangunan yang disewakan
selama 3 tahun pada tanggal 1 September 2005.
f. Besarnya penyusutan untuk bangunan sebesar 5%.
Buatlah jurnal penyesuaian per 31 Desember 2005 untuk PD Bintang.

58 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Bab
3
Sumber: Tempo, 1 Februari 2004

Manajemen Badan Usaha

Manfaat Anda Mempelajari Bab Ini


A. Manajemen
Anda memahami konsep pengelolaan manajemen dalam badan usaha dan selanjutnya
mampu melakukan pengelolaan manajemen dalam organisasi untuk saat ini. B. Fungsi Manajemen
dalam Pengelolaan
Kata Kunci Badan Usaha
Manajemen, perusahaan, dan badan usaha C. Peran Badan Usaha
dalam Perekonomian
Anda mungkin pernah terlibat di dalam organisasi yang ada di seko- Indonesia
lah Anda, seperti OSIS, Pramuka, Palang Merah Remaja, dan organisasi
ekstrakurikuler lainnya. Dalam berorganisasi tentunya Anda memiliki
cara tersendiri dalam mengelola organisasi tersebut. Pengelolaan dalam
berorganisasi dikenal dengan istilah manajemen. Mungkin Anda pernah
mendengar istilah manajemen. Tahukah Anda, apa itu manajemen? Mungkin
saat Anda berorganisasi di sekolah telah mengetahuinya. Dengan disadari atau
tidak, Anda telah melakukan kegiatan manajemen? Bagaimana pelaksanaan
pengelolaan (manajemen) organisasi menurut kaidah keilmuan? Apakah
yang menjadi unsur-unsur manajemen tersebut? Apakah manajemen
tersebut dapat diterapkan pada semua bidang? Jawabannya Anda akan
dapatkan pada pembahasan materi pada bab ini.
Pada tahapan yang lebih luas manajemen sangat dibutuhkan dalam
organisasi perusahaan. Dapatkah Anda bayangkan bagaimana sebuah
perusahaan mengatur operasionalnya? Mulai dari bagian produksi, distri-
busi, keuangan, kepegawaian sampai urusan kantor. Pada bab ini, Anda
akan mempelajari tentang manajemen dilihat dari sudut keilmuannnya,
khususnya manajemen dalam pengelolaan badan usaha. Materi dimulai
dari pengertian manajemen secara umum. Selanjutnya, pada bab ini
pula, akan dibahas materi peran badan usaha dalam perekonomian
Indonesia.

59
Figur Ekonomi A. Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Sebelum membahas unsur-unsur manajemen, perlu diketahui pengertian
manajemen. Banyak ahli yang mengemukakan pengertian manajemen dan
pengertian yang diungkapkannya berbeda-beda bergantung pada keahliannya
masing-masing. Berikut beberapa pengertian manajemen yang dikemukakan
oleh para ahli sebagai berikut.
a. Prof. Oei Liang Lee
Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan, mengoordinasikan, serta mengawasi tenaga manusia
dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan.
b. George R. Terry
Frederick Winslow Taylor Manajemen adalah pencapaian tujuan dengan menggunakan
F. W. Taylor lahir pada 1856 bantuan orang lain.
di Inggris. Ia mengemukakan c. L. Gulick
mengenai manajemen ilmiah dalam Manajemen adalah ilmu pengetahuan yang menjelaskan mengapa
bukunya Principles of Scientific dan bagaimana manusia bekerja sama untuk mencapai tujuan dan
Management. Menurutnya, mengajarkan bagaimana sistem kerja sama yang lebih bermanfaat bagi
terbentuknya mana­jemen ilmiah
kemanusiaan.
bukan hanya ditentu­kan oleh suatu
unsur saja, akan tetapi didukung
d. James Stoner
oleh unsur-unsur lain yang saling Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
berkaitan. Dengan adanya buku dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dengan meng­gunakan
tersebut, Taylor dikenal sebagai sumber daya yang ada dalam organisasi untuk mencapai tujuan.
Bapak Ilmu Manajemen. e. Frederick Winslow Taylor
Sumber: Manajemen, 1999 Manajemen adalah suatu percobaan yang sungguh-sungguh untuk
menghadapi setiap persoalan yang muncul dalam sebuah perusahaan
dan organisasi.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan aktivitas
manusia dalam organisasi dengan bantuan sumber-sumber daya dan fasilitas
untuk mencapai tujuan.
2. Unsur-Unsur Manajemen
Unsur-unsur manajemen di antaranya manusia, uang, material,
mesin, dan metode.
a. Manusia (Man)
Kompetensi Ekonomi Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya manusia adalah salah satu
faktor produksi selain tanah, modal, dan keterampilan. Pandangan yang
Manusia sebagai salah satu unsur menyamakan manusia dengan faktor-faktor produksi lainnya dianggap tidak
manajemen memiliki peranan yang tepat baik dilihat dari konsepsi, filsafat, maupun moral. Manusia merupakan
lebih besar dari unsur manajemen unsur manajemen yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
yang lainnya. Uraikan mengapa
demikian. b. Uang (Money)
Uang selalu dibutuhkan dalam perusahaan, mulai dari pendirian perusahaan
hingga pengurusan perizinan pembangunan gedung kantor, pabrik, peralatan
modal, pembayaran tenaga kerja, pembelian bahan mentah, dan transportasi.
Para pemilik modal menyisihkan sebagian dari kekayaannya untuk digunakan
sebagai modal dalam kegiatan produksi. Dengan demikian, uang merupakan
salah satu unsur penting dalam melakukan produksi.
c. Bahan Baku (Material)
Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan mentah
yang dibutuhkan tersebut, melainkan membeli dari pihak lain. Untuk itu,
manajer perusahaan berusaha untuk mem­peroleh bahan mentah dengan

60 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


harga yang paling murah, dengan meng­gunakan cara pengangkutan yang
murah dan aman. Di samping itu, bahan mentah tersebut akan diproses
sedemikian rupa sehingga dapat dicapai hasil secara efisien.
d. Mesin (Machine)
Mesin mulai memegang peranan penting dalam proses produksi setelah
terjadinya revolusi industri dengan ditemukannya mesin uap sehingga
banyak pekerjaan manusia yang digantikan oleh mesin. Perkembangan
teknologi yang begitu pesat, menyebabkan penggunaan mesin semakin
menonjol. Hal ini karena banyaknya mesin-mesin baru yang ditemukan
oleh para ahli sehingga memungkinkan peningkatan dalam produksi. Sumber: Dokumentasi Penerbit

e. Metode (Method) Gambar 3.1


Metode kerja sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif Uang merupakan unsur
dan efisien. Metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, baik manajemen yang termasuk modal
yang menyangkut proses produksi maupun administrasi tidak terjadi begitu dan kekayaan badan usaha.
saja melainkan memerlukan waktu yang lama. Bahkan sering terjadi, untuk
memperoleh metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, pimpinan
perusahaan meminta bantuan ahli. Hal ini dilakukan karena penciptaan metode
kerja, mekanisme kerja, serta prosedur kerja sangat besar manfaatnya.
Kelima unsur manajemen tersebut lebih dikenal dengan sebutan 5 M,
yaitu man, money, material, machine, dan method. Setiap unsur tersebut
memiliki karakteristik yang berbeda. Manajemen tidak dapat berjalan
dengan baik tanpa adanya kelima unsur tersebut.
Analisis Ekonomi 3.1

Kerjakan tugas ini secara individu. Hasilnya tulis pada buku tugas Anda dan
kumpulkan kepada guru Anda. Bagaimanakah keterkaitan antara kelima unsur
manajemen? Deskripsikan.

3. Bidang-Bidang Manajemen
a. Manajemen Perkantoran
Menurut William Leffingwell dan Edwin Robinson, manajemen
perkantoran merupakan perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian
pekerjaan perkantoran serta penggerakkan pegawai yang melaksanakannya
agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Manajemen perkantoran
merupakan rangkaian aktivitas merencanakan, meng­organisasi (mengatur
dan menyusun), mengarahkan (memberikan arah dan petunjuk),
mengawasi dan mengendalikan (melakukan kontrol) sampai menyeleng­
garakan secara tertib sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
b. Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan kegiatan pengaturan secara maksimal
faktor-faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal, dan skill) agar dapat
menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa.
Kegiatan-kegiatan dalam pengaturan faktor-faktor produksi tersebut
Fokus
tidak terlepas dari pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasan. Fungsi- • Manusia
fungsi manajemen tersebut sangat menentukan keberhasilan produksi. • Uang
Tujuan manajemen produksi adalah mengatur produksi barang atau jasa • Bahan baku
dalam jumlah, kualitas, harga, waktu serta tempat tertentu sesuai dengan • Mesin
• Metode
kebutuhan konsumen.

Manajemen Badan Usaha 61


Liputan Ekonomi c. Manajemen Pemasaran
Economic Report Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang
Manajemen adalah pemecahan mereka butuhkan serta inginkan melalui penciptaan dan pertukaran
masalah kreatif. Pemecahan timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
masalah kreatif ini akan tercapai Jadi, manajemen pemasaran adalah kegiatan pengaturan secara
dalam empat fungsi manajemen, maksimal fungsi-fungsi pemasaran agar kegiatan pertukaran atau
yaitu perencanaan, pengorganisa­ penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dapat berjalan
sian, kepemimpinan, dan
lancar dan memuaskan.
pengawasan.  
Di dalam manajemen pemasaran, dikenal istilah bauran pemasaran
Management is creative problem (marketing mix). Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan
solving. This creative problem perangkat/alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan berupa produk,
solving is accomplished through harga, distribusi, dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk
four functions of management, i.e. meng­hasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran.
planning, or­ganizing, leadership, Bauran pemasaran (marketing mix) meliputi product, price, place, dan
and controlling.
promotion (4P). Selain itu dikenal juga 4C, yaitu customer needs and wants,
Sumber: Pengantar Manajemen, 1999
cost to the customer, convenience, dan communication.
1) Product (produk), kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan kepada pasar sasaran, yang harus memerhatikan customer
needs and wants (keinginan dan kebutuhan konsumen)
2) Price (harga), jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk
memperoleh produk, dengan memerhatikan cost to the customer
(biaya yang ditanggung konsumen).
3) Place (distribusi), aktivitas perusahaan untuk membuat produk
tersedia bagi konsumen sasaran, dengan memperhitungkan convenience
(kemudahan akses) konsumen.
4) Promotion (promosi), aktivitas yang mengomunikasikan keunggulan
produk dan membujuk konsumen sasaran untuk membelinya,
dengan melakukan communication (komunikasi) pada konsumen.
Selain marketing mix, dalam manajemen pemasaran perlu diperhatikan
segmentasi pasar. Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan
suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen,
yang setiap segmennya cenderung bersifat homogen dalam segala aspek.
Segmentasi pasar antara lain sebagai berikut.
1. Segmentasi pasar konsumen, yaitu membentuk segmen pasar dengan
menggunakan ciri-ciri konsumen (consumer characteristic). Kemudian
perusahaan akan menelaah apakah segmen-segmen konsumen ini
menunjukkan kebutuhan atau tanggapan produk yang berbeda.
2. Segmentasi pasar bisnis, yaitu membentuk segmen pasar dengan
memerhatikan tanggapan konsumen (consumer responses) terhadap
manfaat yang dicari, waktu penggunaan, dan merek.
3. Segmentasi pasar yang efektif, antara lain:
a. dapat diukur (measurable), ukuran, daya beli, profil segmen;
b. besar segmen (subtantial), artinya cukup besar dan menguntungkan
untuk dilayani;
c. dapat dijangkau (accessible), artinya dapat dijangkau dan dilayani
secara efektif;
d. dapat dibedakan (differentiable), artinya secara konseptual dapat
dipisahkan dan memberi tanggapan yang berbeda terhadap elemen
dan program bauran;
e. dapat diambil tindakan (actionable), artinya program yang efektif
dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen tersebut.

62 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


d. Manajemen Keuangan
Fokus
Manajemen keuangan dikenal dengan istilah pembiayaan, pem­
belanja­a n, atau permodalan yang dilakukan dalam suatu rumah • Manajemen Produksi
tangga, baik individu, perusahaan, maupun rumah tangga pemerintah. • Manajemen Pemasaran
Manajemen keuangan merupakan kegiatan memperoleh dan • Manajemen Keuangan
menggunakan dana dengan tujuan meningkatkan atau memaksimalkan • Manajemen Personalia
• Manajemen Perkantoran
nilai perusahaan. Kegiatan utamanya, yaitu menentukan sumber dana
• Marketing Mix
yang diperlukan, mengelola dana yang diperoleh dari aktivitas ekonomi, • Segmentasi Pasar
serta menentukan penggunaan alokasi sumber dana yang diperlukan
untuk melakukan aktivitas ekonomi.
e. Manajemen Personalia
Personalia atau kepegawaian mengandung arti keseluruhan orang
yang bekerja pada suatu organisasi tertentu. Dengan demikian, manajemen
personalia merupakan perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian
atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi,
pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya
manusia untuk mencapai sasaran perorangan.
Manajemen personalia memiliki kegiatan yang berhubungan
penerimaan pegawai, penilaian pegawai, promosi, dan mutasi, serta
pemberian motivasi kerja. Misalnya, ada suatu perusahaan yang membuka
usaha bergerak di bidang otomotif. Seorang manajer personalia harus
mampu menyeleksi calon karyawan yang benar-benar sesuai dengan
kualifikasi (mengetahui tentang mesin) yang diperlukan. Selain itu,
manajemen personalia harus dapat menciptakan hubungan dan suasana kerja
yang harmonis di antara para karyawan atau karyawan dengan atasannya.
Oleh karena itu, secara umum manajemen personalia memiliki fungsi
sebagai berikut.
1) Memilih tenaga kerja atau karyawan yang sesuai dengan kualifikasi
(posisi yang diperlukan)
2) Menciptakan kondisi kerja yang menunjang moral pekerja dan
produktivitas tinggi.
3) Menyusun job description, yaitu rumusan tertulis yang didasarkan
pada analisa jabatan tertentu, seperti nama pekerjaan, tempat bekerja,
peralatan/mesin yang digunakan, kondisi kerja, serta kewajiban dan
tanggungjawab karyawan.
4) Menyediakan pelatihan/trainning bagi para pekerja untuk meningkatkan
kemampuan.

B. Fungsi Manajemen dalam Pengelolaan


Badan Usaha
Salah satu karakteristik yang penting dari badan usaha adalah
manajemen yang baik. Jika suatu badan usaha dikelola dengan baik dapat
meningkatkan kinerja badan usaha dan akan meningkatkan nilai badan
usaha bagi para pemegang saham. Sumber: Swa, 26 jan-8feb 2006

Pengelolaan suatu badan usaha pada umumnya dilakukan oleh para Gambar 3.2
manajer. Manajer ialah orang yang memimpin karyawan untuk mencapai Manajemen puncak memiliki
tujuan tertentu. Fungsi dari para manajer bervariasi menurut tingkatan tugas untuk membuat rencana
setiap di perusahaan. Dalam hal ini, jenjang atau tingkatan manajemen umum dan keputusan-keputusan
pada badan usaha besar biasanya terdapat tiga jenjang manajemen, yaitu penting dalam perusahaan.
sebagai berikut.

Manajemen Badan Usaha 63


Kompetensi Ekonomi 1. Manajemen puncak atau manajer senior (top management) memiliki posisi
sebagai dewan direksi, direktur utama (CEO= Chief Executive Officer),
Dari empat pakar manajemen serta pimpinan lainnya, seperti direktur keuangan dan direktur pemasaran.
tersebut, fungsi manajemen yang Adapun tugas dari manajemen puncak adalah membuat rencana umum
dikemukakannya berbeda-beda. badan usaha dan membuat keputusan-keputusan penting.
Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
2. Manajemen menengah (midle management) memiliki posisi sebagai
manajer pabrik atau manajer divisi. Oleh karena itu, para manajer
menengah lebih banyak terlibat dalam kegiatan proses produksi dan
bertanggung jawab atas keputusan-keputusan jangka pendek. Manajer
menengah juga bertanggung jawab membuat rencana operasional
untuk merealisasikan rencana umum dari manajer puncak.
3. Manajemen pengawasan atau supervisor garis pertama (lower
management) memiliki posisi sebagai manajer kantor. Manajer
pengawas bertugas sebagai pelaksana rencana yang dibuat oleh
manajer menengah. Manajer pengawas juga bertanggung jawab untuk
mengawasi kerja karyawan. Oleh karena itu, para manajer sangat
terlibat dengan para karyawan yang melakukan proses produksi.
Dalam mengelola badan usaha, para manajer melakukan fungsi
manajemen. Klasifikasi dari fungsi-fungsi manajemen tersebut berbeda
menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut.
(1) George R. Terry, membagi fungsi manajemen menjadi:
(a) perencanaan (planning);
(b) pengorganisasian (organizing);
(c) pelaksanaan (actuating);
(d) pengendalian (controlling).
Fungsi manajemen dari G. R. Terry biasa disingkat menjadi POAC.
(2) Henry Fayol, membagi fungsi manajemen menjadi:
(a) perencanaan (planning);
(b) pengorganisasian (organizing);
(c) pemberian komando (commanding);
(d) pengoordinasian (coordinating);
(e) pengendalian (controlling).
(3) Koontz dan O’Donnell, membagi fungsi manajemen menjadi:
(a) perencanaan (planning);
(b) pengorganisasian (organizing);
(c) penyusunan pegawai (staffing);
(d) pengarahan (directing);
(e) pengendalian (controlling).
(4) James Stoner, membagi fungsi manajemen menjadi:
(a) perencanaan (planning);
(b) pengorganisasian (organizing);
(c) memimpin (leading);
(d) pengendalian (controlling).
Walaupun fungsi manajemen yang dikemukakan para ahli berbeda,
Tajuk Ekonomi namun sebenarnya isi dari fungsi manajemen tersebut sama. Perbedaan
tersebut terletak pada sudut pandang dan fungsi pelaksanaannya. Berikut
Dalam pengelolaan badan usaha,
diperlukan adanya perencanaan
akan dijelaskan fungsi manajemen menurut James Stoner.
yang cermat untuk mencapai 1. Perencanaan (Planning)
target yang ditentukan, baik
Fungsi perencanaan merupakan fungsi terpenting dari fungsi manajemen
target untuk jangka panjang
maupun jangka pendek. sehingga harus dilakukan terlebih dahulu sebelum fungsi-fungsi manajemen
lainnya. Dalam perencanaan, dilakukan pengambilan keputusan mengenai:

64 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


a. apa yang akan dikerjakan; Kompetensi Ekonomi
b. bagaimana pembagian kerjanya;
c. kapan mengerjakannya; Apakah dalam melakukan aktivitas,
d. siapa yang akan mengerjakannya. Anda selalu membuat perencanaan?
Mengapa perencanaan penting bagi setiap badan usaha? Hal ini Jenis perencanaan apakah yang
Anda gunakan? Mengapa Anda
dikarenakan perencanaan merupakan persiapan bagi badan usaha untuk
meng­gunakan perencanaan
menghadapi kondisi bisnis dimasa depan. Masa depan tidak dapat dipastikan tersebut? Deskripsikan.
dan akan selalu berubah-ubah. Untuk dapat mengantisipasi perubahan-
perubahan tersebut, salah satunya adalah dengan membuat perencanaan.
Berkaitan dengan rencana tersebut, dikenal adanya empat jenis rencana,
yaitu sebagai berikut.
a. Perencanaan strategis, merupakan rencana yang menggambarkan titik
berat bisnis utama perusahaan untuk jangka panjang. Dalam rencana
strategis, tercakup secara khas tujuan dan strategi yang akan digunakan
untuk mencapai tujuan perusahaan.
b. Perencanaan taktis, merupakan rencana yang memiliki skala lebih
kecil, misalnya untuk jangka waktu satu atau dua tahun. Rencana
taktis mengacu pada rencana strategis yang telah dibuat. Rencana-
rencana taktis dibuat dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi
yang ada, tingkat persaingan, dan perkembangan teknologi.
c. Perencanaan operasional, merupakan rencana mengenai cara-cara
melaksanakan kegiatan tertentu supaya berjalan efektif dan efisien
untuk mencapai rencana-rencana taktis.
d. Perencanaan darurat, merupakan perencanaan alternatif yang
dikembangkan untuk menghadapi berbagai perubahan kondisi bisnis
dan berbagai masalah yang mungkin terjadi.
Perencanaan yang baik menurut Heidjrachman Ranupandojo harus
mengandung tujuh prinsip, yaitu:
1) rencana harus memiliki tujuan yang khas;
2) ada kegiatan yang diprioritaskan;
3) melibatkan semua orang;
4) perencanaan hendaknya telah diperhitungkan;
5) rencana harus selalu diperbaiki;
6) penanggung jawab perencanaan;
7) semua rencana selalu bersifat tentatif dan interim.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Fungsi pengorganisasian adalah kegiatan pengaturan para karyawan dan
sumber-sumber lain dengan cara yang konsisten agar semua pekerjaan yang
dilakukan terarah pada satu tujuan. Untuk itu, dalam pengorganisasian harus
dibuat suatu struktur tugas dan wewenang demi mempermudah tercapainya
hasil yang telah direncanakan.
Dengan demikian, fungsi pengorganisasian menjembatani antara
kegiatan perencanaan dan pelaksanaannya. Jika fungsi perencanaan
me­nentu­kan apa (what) dan bagaimana (how), fungsi pengorganisasian Sumber: Warta Ekonomi, 24 Agustus 1994
me­nentukan siapa (who), yaitu siapa yang akan mengerjakan untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Gambar 3.3
Fungsi pengorganisasian terjadi secara berkesinambungan selama Untuk melaksanakan suatu
perusahaan masih berjalan. Selama berjalannya perusahaan dapat terjadi pekerjaan diperlukan pengaturan
pe­rubahan-perubahan dalam organisasi yang menyebabkan perubahan karyawan, siapa yang akan
tugas dan pekerjaan para karyawan. Kondisi ini terjadi jika perusahaan melakukan pekerjaan tersebut.
me­lakukan restrukturisasi dalam operasi-operasi perusahaan.

Manajemen Badan Usaha 65


Jadi, pengorganisasian adalah usaha untuk menentukan struktur
Tajuk Ekonomi
tugas dan wewenang, menentukan pekerjaan yang harus dilakukan,
Selain gaya kepemimpinan menentukan garis kegiatan, membentuk sejumlah hubungan di dalam
otokratis, bebas, dan demokratis, organisasi dan memilih, menempatkan serta melatih karyawan.
terdapat gaya kepemimpinan
birokratis dan permisif. Birokratis 3. Kepemimpinan (Leadership)
merupakan gaya kepemimpinan Baik buruknya kinerja karyawan dipengaruhi oleh cara manajer
yang ditandai dengan keterikatan memimpin karyawannya. Oleh karena itu, dalam memimpin harus
yang terus-menerus kepada aturan- dilakukan secara konsisten sejalan dengan rencana strategi perusahaan.
aturan organisasi. Adapun permisif
Memimpin tidak hanya memberikan perintah penyelesaian suatu tugas,
meru­pa­kan gaya ke­pemim­
pinan yang keinginannya adalah
melainkan harus dibarengi dengan pemberian insentif agar tugas dapat
membuat setiap orang dalam diselesaikan dengan baik dan benar.
kelompok tersebut puas. Fungsi kepemimpinan merupakan suatu proses memengaruhi kebiasan-
Sumber: www.infolead.com kebiasan karyawan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Hal ini
dapat dilakukan dengan mengomunikasikan tugas kepada karyawan dan
cara-cara penyelesaian tugas tersebut. Dalam hal ini, diperlukan adanya
komunikasi yang efektif demi menunjang tercapainya sasaran bersama. Di
samping itu, sikap dan contoh teladan dari pimpinan juga berpengaruh
terhadap gairah kerja karyawan.
Setiap manajer memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda
dalam menjalankan roda organisasi. Secara umum, gaya kepemimpinan
dapat digolongkan menjadi tiga gaya kepemimpinan, yaitu otokratis,
bebas, dan demokratis.
Kompetensi Ekonomi a. Otokratis (Authoritarian)
Para manajer yang menerapkan gaya kepemimpinan otokratis, memiliki
Sebutkan salah satu tokoh dalam kekuasan penuh untuk mengambil keputusan. Kekuasaan, wewenang, dan
negeri atau luar negeri yang Anda tanggung jawab menjadi monopolinya. Perintah yang diberikan merupakan
ketahui, yang memiliki gaya komando yang harus diikuti dan tidak boleh dibantah. Manajer seperti ini
kepemimpin­an otokratis, bebas, hampir tidak pernah memberikan kepercayaan kepada karyawannya.
dan demokratis.
b. Bebas (Laissez Faire)
Gaya kepemimpinan bebas (laissez faire) merupakan lawan ekstrim dari
gaya kepemimpinan otokrasi. Manajer yang menerapkan gaya kepimpinan
bebas, memberikan wewenang kepada para karyawannya. Dalam hal ini,
Liputan Ekonomi hanya ada sedikit campur tangan dari para manajer. Misalnya, seorang
Economic Report manajer hanya menyampaikan sasaran-sasaran yang harus dicapai kepada
karyawannya dan manajer memberikan kebebasan kepada karyawannya
Pengawasan merupakan proses untuk memilih cara dalam menyelesaikan sasaran-sasaran tersebut. Jika
me­netapkan standar prestasi manajer menerapkan gaya kepemimpinan bebas, karyawan harus mampu
berdasar pada sasaran hasil memotivasi diri sendiri dalam melaksanakan tugasnya.
perusahaan, mengukur dan
melaporkan hasil yang nyata, c. Demokratis (Democratic)
membandingkan keduanya, serta Gaya kepemimpinan demokratis disebut juga dengan gaya kepemimpin­
mengambil tindakan pencegahan an partisipatif. Gaya kepemimpinan ini merupakan gabungan antara gaya
atau mengoreksi sebagaimana kepemimpinan otokrasi dan laisssez faire. Gaya kepemimpinan demokratis
diperlukan.   membagi kekuasaan, wewenang, dan tanggung jawab kepada para karyawannya.
Dalam manajemen partisipatif, manajer mendorong karyawannya untuk
Controlling is process of establishing
menyatakan pendapatnya, tetapi tidak mengharuskan untuk membuat
performance standards based on
the firm’s objectives, measuring keputusan yang besar. Berdasarkan hasil penelitian, gaya kepemimpinan
and reporting actual performance, partisipatif atau demokratis mampu memperbaiki mutu dan jumlah pekerjaan.
comparing the two, and taking
corrective or preventive action as
4. Pengawasan (Controlling)
necessary. Fungsi pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh para
manajer dalam mengawasi dan mengevaluasi hasil yang telah dicapai.
Jadi, melalui fungsi pengawasan dapat diukur seberapa besar hasil yang

66 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


telah dicapai dibandingkan dengan hasil yang telah direncanakan. Dalam
Fokus
melakukan evaluasi tugas, para manajer dapat mengukur kinerja karyawan
dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan. Standar dapat pula • Perencanaan
diterapkan pada jumlah produksi, jumlah biaya, jumlah keuntungan, dan • Pengorganisasian
jumlah penjualan. Alasan menentukan standar adalah untuk mendeteksi • Kepemimpinan
dan mengetahui kekurangan sehingga manajer dapat segera melakukan • Pengawasan
• Otokratis
tindakan koreksi. Dengan demikian, fungsi pengawasan dapat membantu
• Laissez faire
meningkatkan kinerja perusahaan. • Demokratis
Fungsi pengawasan harus dilakukan pada setiap tahap sehingga mudah
untuk melakukan perbaikan jika terjadi penyimpangan-penyimpangan.
Perbaikan yang harus dilakukan bisa sederhana, bisa pula menyangkut
perubahan-perubahan besar. Misalnya, perubahan struktur dan
menyusun rencana baru. Dari uraian tersebut, proses pengendalian akan
mengikuti urutan pelaksanaan mulai dari menetapkan standar, melakukan
pengukuran kinerja, dan mengoreksi penyimpangan. Pengawasan dalam
kinerja manajemen perusahaan sangat dibutuhkan agar semua hal yang
dilakukan berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

Analisis Ekonomi 3.2

Jika Anda memimpin dalam sebuah organisasi, bagaimana cara perencanaan


dalam mengatur organisasi tersebut? Bagaimana menjalankan pengorganisasian-
nya? Jenis kepemimpinan apakah yang akan Anda lakukan? Bagaimana pula cara
pengawasan yang akan Anda terapkan? Uraikan alasan Anda.

C. Peran Badan Usaha dalam Perekonomian


Indonesia
1. Pengertian dan Bentuk Badan Usaha
Beberapa ahli membedakan pengertian badan usaha dengan
perusahaan. Badan usaha dapat diartikan sebagai satu kesatuan organisasi
yang melakukan proses produksi untuk memenuhi kebutuhan manusia
dengan tujuan mencari laba yaitu laba maksimum. Adapun perusahaan
diartikan sebagai tempat kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa.
Berdasarkan pengertian tersebut, perbedaan antara badan usaha dan
perusahaan, adalah sebagai berikut.
a. Badan usaha merupakan tempat berlangsungnya proses organisasi
ekonomi, sedangkan perusahaan merupakan tempat kegiatan teknis
untuk menghasilkan barang dan jasa.
b. Badan usaha didirikan dengan tujuan mencari laba, sedangkan
perusahaan memiliki tujuan hanya untuk melakukan proses
produksi.
c. Dalam mencapai tujuannya, suatu badan usaha dapat memiliki lebih
dari satu perusahaan.
d. Badan usaha selalu memiliki perusahaan, sedangkan perusahaan
tidak selalu di bawah satu badan usaha.
e. Tempat berdirinya badan usaha tidak harus sama dengan tempat berdirinya
perusahaan, yaitu tempat di mana perusahaan tersebut berada. Kompetensi Ekonomi
Berdasarkan bentuknya, badan usaha dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu badan usaha yang berbadan hukum dan badan usaha yang tidak Badan usaha selalu memiliki
berbadan hukum. Pemilihan bentuk badan usaha ini berkaitan dengan perusaha­an, sedangkan perusahaan
hak dan kewajiban dari pemilik usaha. Dalam hal ini, apakah pemilik tidak selalu di bawah satu badan
usaha akan menanggung hak dan kewajiban usaha seorang diri atau usaha. Uraikan maksud pernyataan
bersama dengan rekan-rekan usahanya? tersebut.

Manajemen Badan Usaha 67


Berdasarkan tanggung jawab dari pemiliknya tersebut, badan usaha
dikelompokkan menjadi usaha perseorangan, firma, CV, perseroan terbatas,
BUMN, dan koperasi.
a. Usaha Perseorangan
Usaha perseorangan adalah badan usaha yang didirikan oleh seorang
pengusaha. Bentuk dan organisasi usaha ini paling sederhana dan
pendiriannya pun mudah. Pada usaha perseorangan, tanggung jawab atas
usaha terletak pada seorang secara tidak terbatas. Hal ini berarti pemilik
dengan seluruh harta kekayaannya bertanggung jawab atas segala utang
dari usahanya. Jadi, jika utang-utang dari usahanya tidak dapat dibayar
oleh harta kekayaan dari usahanya, harta kekayaan milik pribadi menjadi
tanggungannya. Sebaliknya, jika usahanya mendapatkan keuntungan,
keuntungan dari usahanya menjadi miliknya sendiri.
Bentuk usaha perseorangan cocok bagi orang yang memiliki modal
Sumber: Infobank, Edisi 108, VII, April 2003
sendiri, ingin menjalankan usahanya secara sendiri, dan tidak bergantung pada
Gambar 3.4 orang lain. Dengan demikian, maju mundurnya usaha perseorangan sangat
Badan usaha perseorangan bergantung pada kecakapan, kreativitas, dan kerajinan pengusaha. Banyak
cocok bagi orang yang terdapat usaha perseorangan, misalnya toko, bengkel, dan salon kecantikan.
memiliki modal sendiri. Ciri-ciri badan usaha perseorangan antara lain:
1) didirikan dengan modal dan prakarsa sendiri;
2) pemilik badan usaha adalah perseorangan;
3) jalannya badan usaha bergantung pada kebijaksanaan perseorangan;
4) semua keuntungan dan kerugian akibat usahanya ditanggung sendiri.
Bentuk usaha perseorangan memiliki kebaikan dan kelemahan.
Kebaikan usaha perseorangan antara lain:
1) pemilik dapat mengatur jalannya usaha menurut pandangannya sendiri;
2) pengambilan keputusan dapat dilakukan lebih cepat;
3) semua keuntungan usaha menjadi miliknya sendiri;
4) modal yang diperlukan tidak perlu besar;
5) beban pajak tidak tinggi.
Adapun kelemahan dari perusahaan perseorangan antara lain:
1) modal terbatas;
2) sulit mendapat kredit usaha;
3) kemampuan seseorang baik dalam tenaga, pikiran, pengetahuan,
dan keterampilan sifatnya terbatas;
4) tanggung jawab atas kerugian usaha ditanggung oleh sendiri dengan
harta kekayaan milik pribadi menjadi tanggungannya;
5) lamanya usaha berjalan bergantung pada batas umur dari pemiliknya.
b. Firma (FA)
Firma adalah persekutuan antara dua orang atau lebih untuk menjalankan
perusahaan dengan memakai nama bersama. Firma didirikan paling sedikit
oleh dua orang dengan ikatan perjanjian yang dilakukan di depan notaris
untuk mendapatkan akta sebagai badan hukum.
Para pendiri firma adalah orang-orang yang sudah saling mengenal
dengan baik atau orang-orang yang memiliki ikatan keluarga. Hal ini
wajar karena setiap anggota firma dapat bertindak atas nama firma. Di
samping itu, setiap anggota firma akan bertanggung jawab atas seluruh utang
firma dan seluruh kerugian, tidak hanya terbatas pada modal yang disertakan
Kompetensi Ekonomi saja melainkan seluruh kekayaan yang dimilikinya ikut menjadi jaminan.
Pembagian keuntungan dari usaha perusahaan, jika tidak dinyatakan
Syarat-syarat apa sajakah sebagai di dalam akta, akan dibagi seimbang dengan apa yang dimasukkan dalam
bukti telah berdirinya sebuah
perseroan. Anggota yang hanya memasukkan keahliannya saja, bagiannya adalah
firma? Deskripsikan.
seimbang dengan bagian anggota yang memasukkan modal yang terkecil.

68 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Sebagaimana perusahaan perseorangan, firma memiliki kebaikan
dan kelemahan. Kebaikan dari firma antara lain:
1) jumlah modal yang dikumpulkan dapat lebih besar, karena berasal
dari dua orang atau lebih;
2) risiko kerugian dan seluruh utang firma ditanggung bersama;
3) pemilik firma dapat melakukan pembagian kerja dalam kepemimpinan
menurut keahliannya masing-masing;
4) lebih mudah dalam mendapatkan kredit usaha;
5) pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih baik karena
melalui musyawarah di antara pemilik;
6) hasil usaha dapat lebih baik karena usaha dijalankan secara bersama- Sumber: www.geocities.com
sama;
7) kelangsungan usaha firma tidak bergantung pada seorang pemilik Gambar 3.5
sehingga tercipta adanya kesinambungan usaha. Gedung merupakan salah satu
Adapun kelemahan dari firma antara lain: aset yang merupakan kekayaan
1) di antara pemilik firma dapat terjadi selisih paham sehingga pengam­ firma.
bilan keputusan tidak dapat dilakukan dengan cepat;
2) kesalahan dari salah seorang pemilik ditanggung bersama dengan
pemilik lainnya;
3) tanggung jawab setiap pemilik tidak terbatas, artinya harta kekayaan milik
pribadi menjadi tanggungannya jika firma mengalami kerugian.
c. Persekutuan Komanditer (Commanditaire
Vennootschap (CV))
Persekutuan komanditer adalah suatu persekutuan untuk menjalankan
usaha bersama, didirikan oleh satu atau lebih sekutu aktif dengan satu atau
lebih sekutu komanditer. Sekutu aktif ialah orang-orang yang menjalankan Fokus
perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas utang piutang perusahaan.
Adapun sekutu komanditer atau sekutu tidak kerja ialah orang-orang yang • Perusahaan perseorangan
• Firma (FA)
hanya menyertakan modalnya saja dan bertanggung jawab hanya sebesar
• Persekutuan Komanditer
modal yang disertakannya. (Commanditaire
Dalam persekutuan komanditer, semua kebijaksanaan perusahaan Vennootschap (CV))
dijalankan oleh sekutu aktif. Semua akibat dari kebijaksanaan perusahaan • Perseroan Terbatas
akan ditanggung oleh sekutu aktif yang tidak hanya terbatas pada jumlah
modal yang dimasukannya saja melainkan bertanggung jawab pula
seluruh harta kekayaan pribadinya. Adapun sekutu komanditer tidak
ikut menentukan dalam kebijaksanaan jalannya perusahaan. Sekutu
komanditer hanya menyertakan modalnya saja dan akan memperoleh
bagian keuntungan yang seimbang dengan modalnya tersebut atau
memikul kerugian sebesar modal yang disertakannya saja.
Pembagian keuntungan telah ditetapkan menurut perjanjian, di mana
sekutu komanditer mendapat suatu bagian tertentu menurut jumlah modal
yang disertakannya ditambah suatu bagian dari kelebihan keuntungan.
Artinya, bagian sekutu aktif lebih besar dari sekutu komanditer. Hal
tersebut dikarenakan sekutu aktif bertanggung jawab penuh tidak terbatas
atas utang perusahaan, sedangkan sekutu komanditer hanya bertanggung Kompetensi Ekonomi
jawab sebatas modal yang disertakannya saja.
Persekutuan komanditer biasanya didirikan dengan akta autentik atau Dengan melihat berbagai
akta notaris dan harus didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang kelemahan badan usaha
berwenang dan diumumkan dalam berita negara Republik Indonesia. perseorangan, firma, dan CV,
manakah bentuk badan usaha yang
Persekutuan komanditer berada di antara firma dan perseroan terbatas.
memiliki kemungkinan untuk
Persekutuan komanditer dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu didirikan pada saat sekarang?
persekutuan komanditer diam-diam, terang-terangan, dan dengan saham. Berikan alasan Anda.

Manajemen Badan Usaha 69


1) Persekutuan Komanditer Diam-Diam
Persekutuan komanditer diam-diam adalah persekutuan yang belum
terang-terangan menyatakan diri sebagai persekutuan komanditer, karena
bentuk komanditer ini tidak diberitahu kepada pihak ketiga. Akan tetapi
dalam kenyataannya, secara intern persekutuan tersebut telah menjadi
persekutuan komanditer yang ditunjukkan oleh adanya salah seorang
atau beberapa orang sekutu telah menjadi sekutu komanditer.
2) Persekutuan Komanditer Terang-Terangan
Persekutuan komanditer terang-terangan merupakan persekutuan
komanditer yang secara terang-terangan menyatakan dirinya sebagai
persekutuan komanditer kepada pihak ketiga. Hal tersebut dapat dilihat
pada telah dibuatnya akta pendirian CV oleh notaris dan didaftarkan
pada daftar nama perusahaan.
3) Persekutuan Komanditer dengan Saham
Persekutuan komanditer dengan saham, pada dasarnya tidak berbeda
dengan persekutuan komanditer terang-terangan, hanya modalnya terdiri
atas saham-saham. Hal ini dikarenakan dalam mengem­bangkan usahanya,
persekutuan komanditer membutuhkan modal yang lebih besar dan
untuk mencukupinya dikeluarkanlah saham-saham.
Persekutuan komanditer memiliki kebaikan dan kelemahan. Kebaikan
dari persekutuan komanditer antara lain:
a) pendirian CV mudah;
b) modal yang dikumpulkan dapat lebih banyak;
Sumber: www.makintasec.com c) lebih mudah dalam mendapatkan kredit usaha;
Gambar 3.6 d) manajemen CV dapat dilakukan dengan lebih baik;
Penerbitan saham merupakan e) kesempatan untuk melakukan perluasan usaha lebih terbuka.
salah satu alternatif sumber Adapun kelemahan dari perusahaan komanditer antara lain:
dana Persekutuan Komanditer. a) adanya tanggung jawab yang tidak terbatas bagi sekutu aktif;
b) bagi sekutu komanditer, sulit untuk menarik kembali modal yang
telah disetorkan;
c) masa hidup CV tidak dapat ditentukan;
d) diperlukan pengawasan secara kompleks terhadap sekutu aktif.
d. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas sebagai salah satu bentuk badan usaha, keberadaannya
diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995. Perseroan terbatas
merupakan badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-
undang serta peraturan pelaksanaannya.
Suatu badan usaha dapat dikelompokkan sebagai badan hukum,
jika memiliki unsur-unsur:
1) adanya pemisahan harta kekayaan antara perusahaan dan pemilik usaha;
2) memiliki tujuan tertentu;
3) memiliki kepentingan sendiri;
4) adanya organisasi yang teratur.
Oleh karena itu, perseroan terbatas memiliki kekayaannya sendiri. Segala
kewajiban pembayaran utang ditanggung oleh harta kekayaan perseroan dan
tidak menjadi tanggungan dari harta kekayaan pesero (pemilik saham). Pesero
hanya turut menanggung sebatas modal yang disetorkannya saja.
Dalam pendirian perseroan terbatas harus dipenuhi syarat formal
dan syarat material. Syarat formalnya antara lain:

70 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


1) perseroan didirikan oleh dua orang atau lebih dengan akta notaris Kompetensi Ekonomi
yang dibuat dalam bahasa Indonesia;
2) setiap pendiri perseroan wajib mengambil bagian saham pada saat Dalam upaya mendapatkan
perseroan didirikan. modal usaha, perseroan terbatas
Adapun syarat materialnya antara lain: menghimpun dana dari berbagai
1) modal dasar perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal saham; sumber. Dapatkah Anda
2) saham dapat atas nama atau tunjuk; menyebutkan sumber dana dari
3) modal dasar paling sedikit Rp20.000.000,00; perseroan terbatas tersebut?
Jabarkan jawaban Anda.
4) modal terbagi dalam nominal saham;
5) 25% modal harus ditempatkan atau disetujui oleh para pendiri.
Jika persyaratan tersebut telah dipenuhi, pengakuan terhadap suatu
perseroan terbatas sebagai badan hukum berlaku setelah akta pendiriannya
disahkan pemerintah oleh Departemen Kehakiman dan didaftarkan di
Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri daerah hukumnya.
Modal perseroan terbatas terdiri atas saham-saham yang besarnya
ditetapkan dalam anggaran dasarnya. Dalam perseroan terbatas dibagi
menjadi tiga macam modal, yaitu sebagai berikut.
1) Modal dasar, yaitu modal yang jumlahnya telah ditetapkan sebagai
modal perseroan yang dicantumkan dalam anggaran dasar. Besarnya
modal dasar minimal adalah Rp20.000.000,00.
2) Modal ditempatkan, yaitu sebagian dari modal dasar perseroan yang
telah disetujui untuk diambil oleh para pendiri. Besarnya modal
ditempatkan minimal 25% dari modal dasar.
3) Modal disetor, yaitu modal yang telah disetor ke kas perseroan. Besarnya
minimal 50% dari nilai nominal setiap saham dikeluarkan.
Saham merupakan surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah
perseroan terbatas yang menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah
juga pemilik sebagian dari perusahaan tersebut. Dalam saham tercantum
nilai nominal, yaitu nilai yang tertulis dalam saham. Saham terdiri atas
dua macam, yaitu sebagai berikut.
1) Saham atas nama, yaitu saham yang di dalamnya dituliskan nama
pesero yang terdaftar sebagai anggota perseroan terbatas. Sumber: Pengetahuan Pasar Modal, Sunariyah, 2003

2) Saham atas tunjuk, yaitu saham yang tidak disebutkan nama persero.
Gambar 3.7
Orang yang memegang saham inilah yang dianggap sebagai pemilik.
Saham ini dapat diperjualbelikan secara bebas. Salah satu contoh saham atas
Dalam perseroan terbatas terdapat tiga alat perseroan, yaitu RUPS, nama.
komisaris, dan direksi.
1) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Rapat umum pemegang saham adalah alat perseroan yang memegang
kekuasaan tertinggi dalam perseroan. Rapat umum pemegang saham
dapat dilangsungkan jika dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili
lebih dari satu per dua bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara yang sah. Tujuan pokok diadakannya RUPS antara lain:
a) pengangkatan dan pemberhentian komisaris dan direksi;
b) pengesahan perslag tahunan;
c) penetapan dividen dan pengesahan neraca rugi laba perseroan;
d) menetapkan kebijakan perusahaan. Kompetensi Ekonomi

2) Komisaris Apakah dengan adanya Rapat


Komisaris adalah alat perseroan yang bertugas melakukan pengawasan Umum Pemegang Saham,
secara umum dan khusus memberikan nasihat kepada direksi dalam perusahaan akan berjalan menjadi
menjalankan perseroan. baik? Uraikan pendapat Anda.

Manajemen Badan Usaha 71


3) Direksi
Direksi adalah alat perseroan yang bertanggung jawab penuh atas
pengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta
mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan. Direksi
terdiri atas seorang direktur utama dan direktur-direktur lainnya. Tugas
utama direksi, yaitu:
a) penanggung jawab dari pengurusan perseroan untuk kepentingan
dan tujuan perseroan;
b) wakil perseroan terbatas, baik di dalam maupun di luar pengadilan;
c) membuat laporan jalannya perusahaan minimal sekali dalam sebulan,
termasuk laporan rugi laba perusahaan;
d) membuat daftar para pemegang saham.
Pembubaran perseroan terbatas dapat terjadi karena beberapa hal
antara lain:
1) keputusan RUPS;
2) jangka waktu berdirinya PT yang ditetapkan dalam anggaran dasar
sudah berakhir;
3) penetapan pengadilan.

Analisis Ekonomi 3.3

1. Kerjakan tugas ini secara individu.


2. Adakah keterkaitan antara ketiga alat perseroan tersebut?
3. Uraikan kebaikan dan kelemahan dari ketiga alat perseoran tersebut.
4. Hasilnya tulis pada buku tugas Anda dan kumpulkan kepada guru Anda.

Perseroan terbatas memiliki beberapa kebaikan dan kelemahan.


Kebaikan perseroan terbatas antara lain:
1) modal yang dikumpulkan lebih besar, yaitu melalui penjualan saham;
2) lebih mudah untuk melakukan perluasan usaha;
3) kemampuan mendapatkan kredit lebih baik;
4) tanggung jawab pemegang saham terbatas;
5) manajemen dapat dilakukan dengan lebih baik;
6) masa hidup PT lebih terjamin;
7) saham dapat diperjualbelikan secara bebas.
Adapun kelemahan dari perseroan terbatas antara lain:
1) pembagian kekuasaan dan pengawasan lebih kompleks;
2) nilai saham dapat mengalami penurunan;
3) diperlukan biaya yang relatif besar untuk mendirikan dan menjalankan
perseroan terbatas;
4) beban pajak besar;
5) keputusan tidak dapat diambil dengan cepat.
Fokus
e. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
• Persero Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku
• Modal dasar kegiatan ekonomi dalam perekonomian nasional berdasarkan demokrasi
• Modal ditempatkan ekonomi. Untuk mengoptimalkan peran BUMN, pengurusan dan
• Modal disetor
pengawasannya harus dilakukan secara profesional. Oleh karena itu,
• Saham atas nama
• Saham atas tunjuk pemerintah mengeluarkan undang-undang tentang BUMN, yaitu Undang-
Undang RI No. 19 Tahun 2003.

72 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Dalam undang-undang ini terdapat istilah sebagai berikut.
Tajuk Ekonomi
1) Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan BUMN memiliki peranan
secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. penting dalam perkemban-
2) Perusahaan perseroan adalah BUMN yang berbentuk perseroan gan perekonomian nasional.
terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau Dengan memiliki aset yang
besar, BUMN menjadi salah
paling sedikit 51% sahamnya dimiliki oleh negara yang tujuan
satu sumber pendapatan negara
utamanya mengejar keuntungan. yang potensial.
3) Perusahaan perseroan terbuka adalah persero yang modal dan jumlah
pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu atau persero yang
melakukan penawaran umum sesuai dengan peraturan perundang-
undangan di bidang pasar modal.
4) Perusahaan umum adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki
negara dan tidak terbagi atas saham. Perum bertujuan menyediakan
barang dan jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar
keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.

Gambar 3.8
Pertamina merupakan salah satu
satu BUMN yang bergerak dalam
bidang migas.

Sumber: Tempo, 6-12 Desember2004

Adapun maksud dan tujuan pendirian BUMN serta kegiatannya


adalah sebagai berikut.
1) Maksud dan tujuan pendirian BUMN, yaitu:
a) memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional
pada umumnya dan perekonomian negara pada khususnya;
b) mengejar keuntungan;
c) menyediakan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan memadai
bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak;
d) menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat
dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi;
e) turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha
golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.
2) Kegiatan BUMN harus sesuai dengan maksud dan tujuannya serta tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
f. Koperasi
Koperasi berasal dari kata co dan operation. Co artinya bersama,
sedangkan operation artinya bekerja sama. Koperasi didefinisikan sebagai
perkumpulan yang beranggotakan orang-orang yang secara sukarela bekerja
sama untuk mencapai suatu tujuan. Adapun menurut Undang-Undang

Manajemen Badan Usaha 73


Kompetensi Ekonomi Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, koperasi adalah badan
usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi
Permintaan-permintaan tertulis dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
apa saja yang diajukan oleh para sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
pendiri koperasi? Deskripsikan. Tata cara untuk memperoleh badan hukum dalam pendirian koperasi
antara lain sebagai berikut.
1) Koperasi memperoleh status badan hukum setelah akta pendiriannya
disahkan oleh pemerintah.
2) Untuk mendapatkan pengesahan, para pendiri mengajukan permintaan
tertulis disertai akta pendirian koperasi.
3) Pengesahan akta pendirian diberikan dalam jangka waktu paling
lama 3 bulan setelah diterimanya permintaan pengesahan.
4) Pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia.
5) Dalam hal permintaan pengesahan akta pendirian ditolak, alasan
penolakan diberitahukan kepada para pendiri secara tertulis dalam
waktu paling lama 3 bulan setelah diterimanya permintaan.
6) Terhadap penolakan pengesahan akta pendirian, para pendiri dapat
mengajukan permintaan ulang dalamwaktu paling lama 1 bulan sejak
diterimanya penolakan.
7) Keputusan terhadap pengajuan permintaan ulang diberikan dalam
jangka waktu paling lama 1 bulan sejak diterimanya pengajuan
permintaan ulang.
Koperasi sebagai bagian internal dari perekonomian nasional,
diharapkan mampu menjalankan fungsi dan perannya dalam meningkatkan
kesejahteraan sosial masyarakat Indonesia.
Fungsi dan peran koperasi di antaranya sebagai berikut.
a) Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan
ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
b) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat.
c) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
d) Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.
2. Peranan Badan Usaha dalam Perekonomian
Indonesia
Peranan badan usaha dalam perekonomian Indonesia dapat terlihat
sebagai berikut.
a. Kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)
Pendapatan nasional yang dihasilkan suatu negara tidak terlepas
dari peranan pelaku ekonomi yang ada di negara tersebut. Badan usaha
sebagai bagian dari pelaku ekonomi, turut serta dalam memberikan
kontribusi terhadap pendapatan nasional. Perekonomian Indonesia masih
didominasi oleh sektor dengan produktivitas yang rendah, seperti sektor
pertanian, perdagangan, dan industri rumah tangga.

74 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


b. Unit Usaha dan Pengusaha
Tajuk Ekonomi
Berkembangnya jenis unit usaha yang menggerakkan perekonomian
nasional tidak terlepas dari dari dukungan dan peran badan usaha. UMKM merupakan unit usaha
Bermunculannya berbagai unit usaha yang ada, didorong oleh situasi yang dapat bertahan pada keadaan
perekonomian yang semakin membaik. Iklim usaha yang baik membuat krisis ekonomi, hal tersebut
tumbuhnya berbagai usaha baru. diakibatkan oleh kemandirian
Jenis unit usaha yang berkembang berbeda–beda sesuai dengan tempat terhadap modal dan tidak terlalu
tergantung pada unit ekonomi lain.
usaha tersebut berada. Di daerah pegunungan cenderung berkembang
unit usaha di bidang pertanian, peternakan, maupun kerajinan. Adapun
di daerah dataran rendah atau daerah pantai berkembang unit usaha yang
bergerak pada bidang perikanan, kerajinan, dan kelautan.
Pengusaha yang merupakan penggerak dari unit usaha memiliki
pengaruh yang besar terhadap kemajuan unit usaha, semakin baik
pengelolaanya semakin baik pula kinerja dari unit usaha tersebut. Semakin
kurang baik pengelolaannya akan tidak baik pula pengaruhnya pada unit
usaha tersebut. Oleh karena itu, hendaknya pengusaha harus memiliki
integritas yang cukup dalam hal pengelolaan maupun pengetahuan atau
pengalaman mengenai usaha yang dikelolanya.

Gambar 3.9
Badan usaha sangat berperan
dalam mengembangkan jenis unit
usaha mikro, kecil, dan menengah.

Sumber: www.debindo.com

c. Penyerapan Tenaga Kerja


Badan usaha berperan besar dalam penyediaan tenaga kerja bagi
masyarakat sehingga pembinaan dan perhatian pemerintah harus dapat
melihat potensi dalam upaya untuk menekan angka pengangguran dan
kemiskinan. Dalam menghadapi tantangan ke depan, badan usaha seperti
UMKM akan dapat lebih bisa bertahan karena kebergantungan modal
maupun proses produksinya kepada pihak tidak besar sehingga tingkat
kemandiriannya cukup besar.
UMKM umumnya memiliki keunggulan dalam bidang memanfaat­
kan sumberdaya alam dan padat karya, seperti pertanian tanaman pangan,
perkebunan, peternakan, perikanan, perdagangan dan restoran. Usaha
menengah memiliki keunggulan dalam penciptaan nilai tambah di sektor
hotel, keuangan, penyewaan, jasa perusahaan, dan kehutanan. Usaha besar
memiliki keunggulan dalam industri pengolahan, listrik dan gas, komunikasi

Manajemen Badan Usaha 75


dan pertambangan. Hal ini membuktikan usaha mikro, kecil, menengah,
Fokus
dan usaha besar di dalam praktiknya saling melengkapi. Namun,
• Peran badan usaha perusahaan besar pun banyak memberikan kontribusi dalam penyerapan
• UMKM tenaga kerja terutama perusahaan yang melibatkan banyak membutuhkan
• BUMN sumber daya manusia dalam menjalankan operasi perusahaannya.
Misalnya, pada perusahaan tekstil, sepatu, makanan, dan minuman.
Struktur perekonomian nasional masih mengalami berbagai
ketimpangan, dengan pertumbuhan yang masih terpusat di kota-kota besar.
Untuk itu, perlu ada komitmen bersama untuk menumbuhkan pusat-pusat
aktivitas ekonomi di daerah melalui reformasi pembangunan ekonomi yang
mampu mengembangkan sumber daya lokal dan menggerakkan ekonomi
rakyat yang lebih produktif dan berdaya saing.
Perekonomian Indonesia dalam masa pemulihan ekonomi terus
tumbuh, namun mengkhawatirkan, karena pertumbuhannya lebih ditarik
oleh sektor konsumsi dan bukan sektor produksi. Rendahnya tingkat
investasi dan produktivitas, serta rendahnya pertumbuhan usaha baru di
Indonesia perlu memperoleh perhatian yang serius pada masa mendatang
dalam rangka mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah menuju
usaha yang berdaya saing tinggi.
Mempertimbangkan ekonomi rakyat umumnya berbasis pada
sumber daya ekonomi lokal dan tidak bergantung pada impor, serta
hasilnya mampu diekspor karena keunikannya, pembangunan ekonomi
rakyat diyakini akan memperkuat fondasi perekonomian nasional.
Perekonomian Indonesia akan memiliki fundamental yang kuat jika
ekonomi rakyat telah menjadi pelaku utama yang produktif dan berdaya
saing dalam perekonomian nasional.

Diskusikanlah 3.1
1. Kerjakan tugas berikut secara berkelompok (terdiri atas laki-laki dan
perempuan). Setiap kelompok terdiri atas 4 orang.
2. Carilah artikel mengenai peranan badan usaha terhadap perekonomian
Indonesia. Kemudian, artikel tersebut dibuat kliping. Kliping tersebut
dianalisis dan berikan kesimpulan terhadap kliping tersebut.
3. Kumpulkan hasilnya kepada guru Anda untuk dipresentasikan di kelas secara
bergiliran.

76 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Ikhtisar
1. Manajemen, yaitu ilmu pengetahuan dan seni dalam 4. Fungsi manajemen meliputi perencanaan (planning),
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, peng­o rganisasian (organizing), ke­p emimpin­­­­­­­­an
mengoordinasikan, serta meng­a wasi kegiatan (leadership), dan pengawasan (controlling).
manusia dalam mencapai tujuan tertentu dari 5. Badan usaha adalah tempat berlangsungnya proses
sebuah organisasi perusahaan. organisasi ekonomi dengan tujuan mencari laba.
2. Unsur-unsur manajemen terdiri atas manusia, uang, 6. Macam-macam badan usaha, antara lain usaha per­
bahan baku, mesin, dan metode. seorangan, firma, persekutuan komanditer, per­seroan
3. Dalam perusahaan besar terdapat tiga tingkatan terbatas, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan
manajemen, yaitu manajemen puncak (mana­ koperasi.
jemen senior), manajemen menengah (manaje­ 7. Peranan badan usaha dalam perekonomian terlihat
men administratif ), dan manajemen pengawasan pada kontribusi terhadap PDB, jumlah unit usaha
(supervisor). dan pengusaha, serta penyerapan tenaga kerja.

Peta Konsep

meliputi • Pengertian Manajemen


Manajemen • Unsur-Unsur Manajemen
• Bidang-Bidang Manajemen

Fungsi Manajemen • Perencanaan (Planning)


dalam Pengelolaan terdiri atas • Pengorganisasian (Organizing)
Badan Usaha • Kepemimpinan (Leadership)
• Pengawasan (Controlling)
Manajemen membahas
Badan Usaha
• Manajemen Perkantoran
Bidang-Bidang • Manajemen Produksi
meliputi
Manajemen • Manajemen Pemasaran
• Manajemen Keuangan
• Manajemen Personalia

Peranan Badan Usaha • Pengertian Badan Usaha


meliputi
dalam Perekonomian dan Bentuk Badan Usaha
Indonesia • Peranan Badan Usaha

Refleksi Pembelajaran
Pelajari kembali materi yang belum Anda pahami, bantuan kepada guru Anda untuk menerangkan kembali
jika ada kesulitan tandailah kemudian tanyakan atau materi yang belum Anda pahami tersebut. Pelajari bab
diskusikan dengan teman sebangku Anda. Mintalah berikutnya untuk persiapan pertemuan selanjutnya.

Manajemen Badan Usaha 77


Evaluasi Bab 3
Kerjakan pada buku tugas Anda.
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.

1. Manajemen adalah pencapaian tujuan tertentu a. planning


dengan menggunakan bantuan orang lain. Pengertian b. organizing
manajemen tersebut dikemukakan oleh .... c. controlling
a. Prof. Oei Liang Lee d. forecasting
b. George Terry e. coordinating
c. L. Gulick 8. Berikut adalah ciri-ciri badan usaha:
d. James Stoner (1) modalnya diperoleh dari kekayaan negara yang
e. F. W. Taylor dipisahkan;
(2) pembagian laba berdasarkan jasa;
2. Dewan direksi dan direktur utama termasuk ke dalam
(3) kekuasaan tertinggi terletak pada rapat umum
jenjang manajemen ....
pemegang saham;
a. menengah
(4) pembagian laba berdasarkan perbandingan
b. administratif
modal yang disetor;
c. puncak
(5) ada sebagian anggota aktif dan sebagian anggota
d. pengawasan pasif.
e. supervisor Merupakan ciri persekutuan komanditer adalah ....
3. Berikut yang bukan termasuk ke dalam unsur-unsur a. 1 dan 2
manajemen, yaitu …. b. 2 dan 3
a. man c. 2 dan 4
b. money d. 2 dan 5
c. manajer e. 4 dan 5
d. material   9. Salah satu sifat segmentasi pasar yang efektif yaitu
e. machine accessible, artinya ....
4. Tokoh yang membagi fungsi manajemen ke dalam a. menguntungkan
fungsi planning, organizing, actuating, dan controlling b. dapat dijangkau
ialah …. c. dapat dibedakan
a. F. W. Taylor d. sesuai ukuran
b. George Terry e. cukup besar
c. Koontz dan O’Donnell 10. Berikut yang bukan merupakan kebaikan perusahaan
d. James Stoner perseorangan, yaitu .…
e. Fayol a. pemilik dapat mengatur jalannya usaha menurut
5. Seorang manajer atau pengambil keputusan akan pandangannya sendiri
memulai dengan konsep 5W+1H. Tindakan tersebut b. pengambilan keputusan dapat dilakukan
termasuk dalam fungsi .... dengan lebih cepat
a. planning c. semua keuntungan usaha menjadi miliknya
b. organizing sendiri
c. actuating d. modal terbatas
d. staffing e. beban pajak tidak tinggi
e. controlling 11. Modal firma diperoleh dari ....
a. pemilik
(EBTANAS, 1999)
b. saham
6. Berikut yang bukan ciri-ciri dari badan usaha milik c. donatur
swasta, yaitu .... d. para nasabah
a. melayani kepentingan umum e. para anggota
b. modal yang didapat swasta 12. Berikut yang bukan merupakan unsur-unsur suatu
c. memiliki tingkat kemandirian yang tinggi badan usaha, yaitu ….
d. dipimpin direksi a. adanya tanggung jawab yang tidak terbatas
e. bertujuan mencari keuntungan b. adanya pemisahan harta kekayaan antara
7. Dalam suatu kegiatan, pengurus OSIS membuat perusahaan dan pemilik usaha
proposal. Pembuatan proposal dalam manajemen c. memiliki tujuan tertentu
termasuk fungsi .... d. memiliki kepentingan sendiri
e. adanya organisasi yang teratur

78 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


13. Dalam koperasi terkandung unsur .... 17. Kekuasaan tertinggi perseroan terbatas terdapat pada
a. ekonomi ....
b. sosial a. manajer
c. sosial dan ekonomi b. direksi
d. pencarian laba yang sebesar-besarnya c. komisaris dan direksi
e. penumpukan modal d. komisaris
14. Badan usaha yang memiliki modal saham adalah …. e. RUPS
a. perusahaan perseorangan 18. Badan usaha yang berdasarkan atas kekeluargaan
b. firma adalah badan usaha ....
c. CV a. daerah
d. koperasi b. swasta
e. PT c. koperasi
15. Persekutuan antara dua orang atau lebih dalam d. pemerintah
menjalankan perusahaan dengan memakai nama e. milik negara
bersama disebut .... 19. Berikut yang bukan merupakan badan usaha yang
a. CV tidak berbadan hukum, yaitu ….
b. firma a. PT
c. perusahaan perseorangan b. CV
d. koperasi c. firma
e. PT d. perusahaan perseorangan
16. Berikut yang bukan merupakan kelemahan dari e. semua jawaban benar
persekutuan komanditer, yaitu …. 20. Segala kewajiban pembayaran utang pada PT di­tang­­
a. adanya tanggung jawab yang tidak terbatas bagi gung oleh ....
sekutu aktif a. pemilik
b. bagi sekutu komanditer, sulit untuk menarik b. harta kekayaan PT
kembali modal yang telah disetorkan c. semua pesero
c. masa hidup CV tidak dapat ditentukan d. para pemegang saham
d. diperlukan pengawasan secara kompleks ter­ e. dewan direksi
hadap sekutu aktif
e. pendirian CV mudah

B. Deskripsikan konsep-konsep berikut.


1. Manajemen     6. Badan usaha
2. Otokratis   7. Marketing mix
3. Perencanaan   8. Perseroan Terbatas
4. Pengorganisasian     9. Firma
5. Laissez Faire 10. Personalia

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat.

1. Sebutkan pengertian manajemen menurut   6. Apakah yang dimaksud dengan saham?


Frederick Winslow Taylor.   7. Sebutkan syarat-syarat formal dalam pendirian
2. Apa saja yang termasuk unsur-unsur manajemen? perseroan terbatas. Deskripsikan.
Uraikan.   8. Sebutkan dan uraikan sifat-sifat segmentasi pasar
3. Sebutkan dan deskripsikan macam-macam yang efektif.
persekutuan komanditer.   9. Sebutkan macam-macam badan usaha, berdasarkan
4. Apakah perbedaan antara badan usaha dan tanggung jawab dari pemiliknya. Uraikan dengan
perusahaan? singkat.
5. Uraikan bidang-bidang manajemen yang Anda 10. Sebutkan peranan badan usaha dalam perekonomian
ketahui. Indonesia. Deskripsikan.

Manajemen Badan Usaha 79


Tugas
Kerjakan tugas berikut secara berkelompok yang terdiri atas laki-laki dan perempuan maksimal 4 orang.
1. Carilah sebuah artikel pada surat kabar, majalah,
4. Berdasarkan artikel tersebut, badan usaha yang
atau media elektronik (internet). Anda analisis menggunakan fungsi manajemen
2. Analisislah artikel tersebut dengan menggunakan yang dikemukakan oleh siapa? Uraikan jawaban
pedoman materi pelajaran yang telah Anda Anda.
pelajari. 5. Apakah badan usaha tersebut menggunakan
3. Usahakan artikel yang dianalisis memiliki bidang-bidang manajemen yang ada? Berikan
kesesuaian dengan materi pelajaran yang telah alasannya.
Anda pelajari. 6. Bagaimana strategi segmentasi pasar yang
digunakan?
Hasilnya tulis dalam bentuk makalah, kemudian presentasikan di kelas secara bergantian.

80 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Bab
4
Sumber: www.sma-ipiems.org

Koperasi
dan Kewirausahaan
Manfaat Anda Mempelajari Bab Ini
A. Pengembangan
Anda memahami cara mengelola koperasi dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan sehingga
Koperasi dan
dapat dijadikan bekal untuk menjalankan koperasi dan kewirausahaan yang sesungguhnya.
Koperasi Sekolah
Ksta Kunci
B. Pembagian Sisa Hasil
Koperasi, koperasi sekolah, sisa hasil usaha, dan kewirausahaan Usaha
C. Peran dan Jiwa
Tentunya Anda pernah membaca koran atau majalah. Apakah Anda Kewirausahaan
menemukan artikel mengenai koperasi dari koran atau majalah yang
Anda baca? Selain itu, lihatlah di sekitar lingkungan tempat tinggal
Anda atau tempat sekolah Anda, apakah pada kedua tempat tersebut
terdapat koperasi? Jika ada, mungkin Anda pernah mengamati kegiatan
yang dilakukan oleh koperasi atau terlibat langsung pada kegiatan kop-
erasi tersebut. Apakah yang Anda ketahui tentang koperasi tersebut dari
keterangan koran, majalah, atau pengamatan langsung Anda? Identik
dengan bentuk unit usaha yang bagaimana koperasi itu? Perhatikan di
sekolah Anda, apakah terdapat koperasi? Jika ada, unit usaha apakah
yang dilakukan koperasi sekolah Anda? Apa kegiatannya sama dengan
unit usaha yang bukan koperasi?
Pada bab ini, Anda akan mempelajari koperasi. Apa yang dimaksud
dengan koperasi? Bagaimana karakteristiknya dan bagaimana cara pen-
gelolaannya? Untuk lebih aplikatif materi dengan lingkungan Anda, Anda
akan pelajari koperasi sekolah. Dalam bab ini juga dipelajari mengenai
kewirausahaan. Apakah Anda mengetahui apa itu kewirausahaan? Di
sekitar kita, banyak bidang usaha yang dijalankan, baik yang dikelola
oleh pemerintah maupun masyarakat umum yang bersifat mikro dan
menengah. Bagaimana perannya? Simaklah materi tentang koperasi dan
kewirausahaan dengan baik.

81
A. Pengembangan Koperasi dan Koperasi
Sekolah
1. Koperasi
Tajuk Ekonomi
a. Pengertian Koperasi
Sistem ekonomi yang cocok
Koperasi adalah kumpulan individu yang menyelenggarakan kegiatan
bagi masyarakat Indonesia
adalah sistem ekonomi tertutup usaha bertujuan menyejahterakan para anggotanya. Adapun menurut
yang bersifat kekeluargaan atau Undang-Undang No. 25 Tahun 1992, koperasi merupakan badan usaha
ekonomi rumah tangga, yaitu yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan
koperasi yang membangun proses melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
ekonomi dari hulu hingga hilir, gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
dari anggota, oleh anggota, dan Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan prinsip
untuk anggota. koperasi dan berdasarkan asas kekeluargaan. Asas kekeluargaan dalam
Sumber: www.ekonomi.rakyat.org
koperasi berarti segala sesuatu dalam koperasi dikerjakan oleh semua dan
untuk semua. Selain itu, karena koperasi memiliki tujuan meningkatkan
kesejahteraan anggota, usaha koperasi adalah usaha yang berkaitan langsung
dengan kepentingan anggota.
Adapun tujuan koperasi yaitu memajukan kesejahteraan anggota
dan masyarakat serta ikut membangun tataran perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur
berlandaskan Pancasila dan Undang–Undang Dasar 1945.
Koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan suatu
kegiatan usaha tertentu dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh
masyarakat. Kegiatan usaha dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan
keuangan atau perkreditan, kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain.
b. Prinsip-prinsip Koperasi
Prinsip-prinsip koperasi di Indonesia di antaranya sebagai berikut.
Kompetensi Ekonomi 1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
2) Pengawasan demokratis oleh anggota.
Menurut pendapat Anda, 3) Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi.
apakah koperasi di Indonesia 4) Otonomi dan kemandirian.
telah memenuhi prinsip-prinsip 5) Pendidikan, pelatihan, dan penerangan.
yang ada? Jika belum, mengapa? 6) Kerjasama antarkoperasi.
Deskripsikan. 7) Kepedulian terhadap masyarakat.
c. Modal Koperasi
Modal koperasi merupakan pendapatan yang diterima dari
penerimaan dari dalam maupun dari luar koperasi. Modal koperasi dibagi
menjadi sebagai berikut.
1) Modal sendiri, yaitu modal yang menanggung risiko. Modal ini
bersumber dari beberapa simpanan, yaitu sebagai berikut.
a) Simpanan pokok, yaitu simpanan yang wajib dibayarkan oleh
anggota koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan
pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan
masih menjadi anggota.
b) Simpanan wajib, yaitu jumlah simpanan yang tidak harus sama
yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu
tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama
yang bersangkutan masih menjadi anggota.
c) Dana cadangan, yaitu sejumlah uang yang diperoleh dari
penyisihan sisa hasil usaha. Dana cadangan diperlukan untuk
menutup modal sendiri dan menutup kerugian koperasi.

82 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


2) Modal pinjaman, yaitu modal yang berasal dari para anggota sendiri,
dari koperasi lain, atau dari lembaga-lembaga keuangan (bank).
3) Modal penyertaan, yaitu modal yang bersumber dari pemerintah
atau masyarakat dalam bentuk investasi.

Gambar 4.1
Modal koperasi dapat berasal dari
modal pinjaman, misalnya dari
lembaga keuangan (bank).

Sumber: Tempo, 20–26 Maret 2006

d. Tujuan, Fungsi, dan Peran Koperasi Koperasi


Sebagai badan hukum, koperasi memiliki tujuan yang berbeda
dengan badan hukum lainnya. Hal ini sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Tujuan
koperasi, yaitu memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan
makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Jika
disimpulkan koperasi memiliki dua tujuan utama, yaitu tujuan ke dalam
dan tujuan ke luar. Tujuan ke dalam, koperasi berusaha menjadi badan
hukum yang dapat mensejahterakan anggotanya. Adapun tujuan keluar,
koperasi menjadi badan hukum yang menjadi salah satu pilar dalam
perekonomian nasional yang senantiasa berusaha menciptakan tatanan
masyarakat Indonesia adil dan makmur.
Selain tujuan tersebut, koperasi memiliki fungsi dan peran, yaitu:
1) membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya;
2) berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat;
3) memperkokoh perekonomian masyarakat sebagai dasar kekuatan
Liputan Ekonomi
dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai Economic Report
sokogurunya;
4) berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian Koperasi mencakup entitas legal
yang dimiliki dan diatur secara
nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas
demokratis oleh anggotanya.  
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
e. Jenis-Jenis Koperasi A main stream cooperative
comprises a legal entity owned and
Jenis-jenis koperasi menurut fungsi yang dilaksanakan oleh koperasi,
democratically controlled by its
di antaranya sebagai berikut. members.
1) Koperasi primer, bertugas meningkatkan kepentingan usaha ekonomi Sumber: Koperasi Teori dan Praktik, 1999
para anggota perorangan dan membentuk organisasi koperasi di
tingkat regional, misalnya Koperasi Unit Desa (KUD)

Koperasi dan Kewirausahaan 83


Fokus 2) Koperasi sekunder, bertugas memberikan pelayanan kepada para
anggotanya, yaitu koperasi primer, misalnya Pusat Koperasi Unit
• Prinsip koperasi Desa (PUSKUD).
• Modal koperasi 3) Koperasi tersier, bertugas melayani para anggotanya di tingkat
• Simpanan pokok sekunder, yaitu koperasi sekunder, misalnya Induk Koperasi Unit
• Simpanan wajib
Desa (INKUD).
• Dana cadangan
• Koperasi primer f. Perangkat Organisasi Koperasi
• Koperasi sekunder Perangkat organisasi koperasi terdiri atas rapat anggota, pengurus,
• Koperasi tersier
dan pengawas.
1) Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi yang
menentukan kebijakan koperasi, antara lain menentukan arah perkembangan
koperasi serta menetapkan cara pembagian sisa hasil usaha. Rapat anggota
diadakan sekali dalam setahun. Koperasi dapat melakukan rapat anggota
luar biasa jika keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang
wewenangnya ada pada rapat anggota. Rapat anggota luar biasa dapat
diadakan atas permintaan sejumlah anggota koperasi, atau atas keputusan
pengurus yang tata caranya diatur dalam anggaran dasar.
2) Pengurus
Pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota.
Masa jabatan pengurus koperasi paling lama 5 tahun dan susunan serta
nama anggota koperasi dicantumkan dalam akta pendirian. Wewenang
pengurus koperasi antara lain:
a) bertugas mengelola koperasi dan kegiatan usahanya;
b) berwenang mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan;
c) bertanggung jawab mengenai segala kegiatan pengelolaan koperasi;
d) dapat mengangkat pengelola (manajer) yang diberi wewenang dan
kuasa untuk mengelola usaha.
3) Pengawas
Pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota
dan bertanggung jawab kepada rapat anggota. Wewenang pengawas
koperasi antara lain bertugas:
a) melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan
pengelolaan koperasi;
b) meneliti catatan yang ada pada koperasi dan mendapatkan segala
keterangan yang diperlukan.

Diskusikanlah 4.1

Buatlah kelompok maksimal empat orang (terdiri atas laki-laki dan perempuan).
Kemudian, lakukan kegiatan berikut.
1. Carilah koperasi di sekitar tempat tinggal Anda.
2. Adakan wawancara dengan pengurus koperasi tersebut.
3. Identifikasi koperasi tersebut berupa jenis koperasinya, cakupan wilayah ker-
janya, susunan kepengurusannya, permasalahan dan kendala yang dihadapi,
serta solusi atas permasalahan dan kendala tersebut.
4. Buatlah laporan berdasarkan data tersebut untuk dipresentasikan di kelas
dan hasilnya kumpulkan kepada guru Anda.

84 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


g Permasalahan Koperasi di Indonesia Kompetensi Ekonomi
Kurangnya pemahaman mengenai koperasi, telah menimbulkan berbagai
permasalahan mendasar yang menjadi kendala bagi kemajuan perkoperasian Bagaimanakah peran Anda
di Indonesia. Permasalahan-permasalahan tersebut di antaranya sebagai dalam menyikapi permasalahan-
berikut. permasalahan koperasi? Uraikan
1) Banyak koperasi yang terbentuk tanpa didasari oleh adanya pendapat Anda.
kebutuhan ekonomi bersama dan prinsip kesukarelaan dari para
anggotanya sehingga kehilangan jati dirinya sebagai koperasi sejati
yang otonom dan swadaya.
2) Banyak koperasi yang tidak dikelola secara profesional sebagaimana
layaknya sebuah badan usaha.
3) Masih terdapat kebijakan yang kurang mendukung kemajuan koperasi.
Permasalahan-permasalahan tersebut akan mengakibatkan:
a) kinerja dan kontribusi koperasi dalam perekonomian relatif tertinggal
dibandingkan badan usaha lainnya;
b) citra koperasi di mata masyarakat kurang baik;
c) hilangnya kepercayaan, kepedulian, dan dukungan masyarakat pada
koperasi.
Dari permasalahan tersebut, koperasi memiliki tantangan dalam
menghadapi permasalahan tersebut sehingga disusunlah program
peningkatan kualitas kelembagaan koperasi. Program ini bertujuan
meningkatkan kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi agar koperasi
mampu tumbuh dan berkembang secara sehat sesuai dengan jati dirinya.
Selain itu, koperasi dapat menjadi wadah kepentingan bersama bagi
anggotanya untuk memperoleh efisiensi kolektif sehingga citra koperasi
menjadi semakin baik.
h. Pengembangan Koperasi di Indonesia
Mengingat peran pentingnya koperasi sebagai sokoguru perekonomian
nasional. Keberadaan koperasi perlu di berdayakan agar menjadi lembaga
yang mandiri sesuai dengan prinsip yang dimiliki koperasi. Adapun
langkah-langkah pengembangkan koperasi agar menjadi lebih baik, di
antaranya sebagai berikut.
1) Penyempurnaan undang-undang koperasi dan peraturan pe-
laksanaannya lainnya. Sebagai badan hukum koperasi memerlukan
perangkat hukum yang menjamin keberadaan dan berdirinya
koperasi. Untuk itu diperlukan penyempurnaan terhadap berbagai
peraturan dan perundang-undangan agar koperasi mampu bersaing
dengan badan usaha lainnya.
2) Koordinasi dan pemberian dukungan dalam rangka penyempurnaan
kurikulum pendidikan perkoperasian di sekolah-sekolah. Pendidikan
perkoperasian merupakan salah satu prinsip koperasi yang penting,
agar koperasi tetap eksis. Namun, pendidikan perkoperasian tidak
hanya untuk orang-orang yang selama ini terlibat dalam koperasi, tetapi
harus menjadi bagian dari pendidikan yang di ajarkan di sekolah.
3) Pemberian dukungan untuk membantu kekuatan dan kemandirian
lembaga koperasi. Untuk menjadi koperasi yang mandiri diperlukan
dukungan dari semua pihak, seperti pemerintah, masyarakat, dan
peraturan perundang-undangan.
4) Pemberian dukungan dan kemudahan pada lembaga koperasi untuk
melakukan penataan organisasi. Penataan organisasi koperasi yang
selama ini masih dianggap masih kurang memadai, jika dibandingkan
organisasi lainnya yang telah menerapkan standar manajemen usaha.

Koperasi dan Kewirausahaan 85


Pembenahan organisasi koperasi harus bersifat menyeluruh dengan tetap
mengedepankan dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota.
5) Pemberian dukungan dan kemudahan untuk pengembangan infrastruktur
pendukung pengembangan koperasi. Jaringan koperasi yang selama ini
menjadi salah satu penghambat bagi berkembangnya koperasi perlu
diperbaiki. Pola kemitraan usaha sudah sepantasnya untuk dilakukan
antara koperasi dan perusahan-perusahaan dengan skala menengah
dan besar dalam upaya memperbaiki infrastruktur koperasi.
6) Pengembangan sistem pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan per­
koperasian bagi anggota dan pengelola koperasi.
i. Perbedaan Koperasi dan Perusahaan Konvensional
Karakteristik dalam organisasi koperasi ialah bahwa setiap fungsi
manajemen harus memerhatikan manfaat anggota koperasi selaku pemilik
dan sekaligus pelanggan yang berbeda dari nonkoperasi yang tidak
dipengaruhi identitas ganda dari pemiliknya. Perbedaan-perbedaan antara
koperasi dan perusahaan nonkoperasi di antaranya sebagai berikut.
Koperasi Perusahaan

Anggota Keanggotaan terbuka untuk semua pemakai. Terbuka untuk para penanam modal
Modal Jumlahnya kecil tidak merupakan halangan bagi Penanaman modal diperoleh dari pembelian
para anggota. Pemasukan modal sebanding den- saham yang ditawarkan dengan harga pasar.
gan pemanfaatannya atas pelayanan koperasi. Menambah jumlah anggota sebanyak jumlah
penanaman modal sesuai yang diperlukan
Pemilik Pemakai adalah pemilik. Penanaman modal adalah pemilik
Pengawasan Berada pada anggota atas dasar yang adil dan sama. Penanaman modal sebanding dengan modal
yang ditanamkan oleh tiap-tiap penanam modal.
Manfaat Anggota memperoleh manfaat sebanding atas Penanam modal memperoleh bagian laba hasil
jasa yang diberikan baginya oleh koperasi. Tingkat dari modal yang ditanamkannya sebanding
bunga yang dibayarkan untuk modalnya terbatas. dengan modal yang ditanamkan.

Tabel 4.1 Selain perbedaan seperti yang telah disebutkan pada Tabel 4.1,
Perbedaan antara koperasi dan koperasi memiliki persamaan, yaitu adanya hubungan sebagai kegiatan
perusahaan nonkoperasi. usaha yang otonom. Koperasi harus dapat bertahan dalam persaingan
pasar dan dalam usaha menciptakan efisiensi ekonomis dan kemampuan
dalam mengelola keuangannya.
2. Koperasi Sekolah
a. Pengertian Koperasi Sekolah
Salah satu contoh koperasi adalah koperasi sekolah. Koperasi sekolah
merupakan koperasi yang berada di lingkungan sekolah, antara lain
sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan
sekolah yang sederajat. Anggota koperasi sekolah ialah seluruh siswa
sekolah yang bersangkutan. Koperasi sekolah didirikan berdasarkan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Koperasi No. 638/SK
PTS/Men/1975 tentang Ketentuan Pokok Pendirian Koperasi Sekolah.
Koperasi sekolah tidak disahkan sebagai badan hukum dan statusnya
Sumber: www.sma-ipiems.org hanya koperasi tercatat.
Gambar 4.2 b. Tujuan Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah bertujuan Koperasi sekolah sebagai wadah kegiatan ekonomi siswa diharapkan
menyejahterakan anggotanya mampu memajukan kesejahteraan siswa. Oleh karena itu, koperasi
dalam hal ini para siswa. sekolah dalam menjalankan usahanya terutama untuk kepentingan
pendidikan dan memenuhi kebutuhan para anggotanya.

86 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Tujuan didirikannya koperasi sekolah di antaranya sebagai berikut. Kompetensi Ekonomi
1) Mendidik, menanamkan, dan memelihara suatu kesadaran hidup
ber­­­­gotong royong dan setia kawan di antara para siswa. Koperasi sekolah tidak disahkan
2) Memupuk rasa cinta pada sekolah. sebagai badan hukum dan
3) Memelihara dan mengembangkan sebaik-baiknya usaha mempertinggi statusnya hanya koperasi tercatat.
mutu pengetahuan dan keterampilan. Deskripsikan maksud pernyataan
tersebut.
4) Menanamkan dan memupuk rasa tanggung jawab siswa dalam hidup
bergotong royong di masyarakat.
5) Memelihara hubungan baik dan saling pengertian yang mendalam
antara keluarga sekolah.
c. Cara Mendirikan Koperasi Sekolah
Cara pendirian koperasi sekolah pada dasarnya tidak jauh berbeda
dengan pendirian koperasi pada umumnya. Langkah-langkah dalam
mendirikan koperasi sekolah di antaranya sebagai berikut.
1) Pemrakarsa pendirian koperasi sekolah (biasanya kepala sekolah dan
guru-guru) mengadakan rapat yang dihadiri oleh perwakilan siswa
setiap kelas.
2) Setelah para siswa setuju untuk mendirikan koperasi sekolah dan
anggotanya minimal berjumlah 20 siswa, kemudian dibentuk
pengurus koperasi sekolah yang terdiri atas para siswa tersebut.
3) Pengurus yang telah terbentuk (biasanya 5 orang), menandatangani
akta pendirian koperasi sekolah dari Kantor Departemen Koperasi
setempat. Kemudian, akta ini diajukan lagi ke Kantor Departemen
Koperasi untuk memperoleh pengesahan atau surat keputusan
sehingga perkumpulan tersebut berhak memakai nama koperasi.
d. Pengembangan Koperasi Sekolah
Dalam pengembangan koperasi sekolah, peranan kepala sekolah,
pejabat koperasi, dan guru pembimbing koperasi sekolah memegang
peranan penting. Peranan yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah,
pejabat koperasi, dan guru pembimbing adalah sebagai berikut.
1) Peranan Kepala Sekolah terhadap Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah sebagai wadah pendidikan perkoperasian dan sekaligus
sebagai kegiatan ekonomi dari, oleh, dan untuk siswa, keberadaannya perlu
terus dikembangkan. Peran yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah
antara lain:
a) berusaha mewujudkan dan mengembangkan koperasi sekolah sebagai
satu kegiatan ekonomi siswa yang maju, mandiri, dan berakar dalam
diri siswa;
b) menciptakan iklim dan kondisi yang mendorong pertumbuhan
koperasi sekolah;
c) memberikan bimbingan, kemudahan, dan perlindungan kepada
koperasi sekolah;
d) bertanggung jawab atas kelancaran jalannya koperasi sekolah.
2) Peranan Pejabat terhadap Koperasi Sekolah
Dalam mengembangkan koperasi sekolah, perlu adanya pembinaan Kompetensi Ekonomi
dari pejabat koperasi. Peranan pejabat dalam pengembangan koperasi
sekolah antara lain: Bagaimanakah peran Anda sebagai
a) menetapkan kebijaksanaan dalam memberikan bimbingan, pengawasan, siswa dalam koperasi sekolah?
Uraikan pendapat Anda.
perlindungan, dan pemberian fasilitas terhadap koperasi sekolah;

Koperasi dan Kewirausahaan 87


b) memberikan kemudahan pada koperasi sekolah dalam pengadaan
alat-alat sekolah;
c) membantu pengadaan fasilitas dalam pengembangan koperasi
sekolah agar semakin maju;
d) mendorong, mengembangkan, dan membantu pelaksanaan
pendidikan, pelatihan, serta penyuluhan koperasi sekolah;
e) memberikan kemudahan dan membantu dalam masalah permodalan
koperasi sekolah;
f ) memberikan bantuan konsultasi guna memecahkan masalah yang
dihadapi oleh koperasi sekolah.
3) Peranan Guru Pembimbing terhadap Koperasi Sekolah
Berkembang tidaknya koperasi sekolah sedikit banyak akan dipengaruhi
oleh peranan guru pembimbing. Berkenaan dengan hal tersebut, guru
pembimbing dapat melakukan peranan antara lain:
a. mengarahkan kegiatan koperasi sekolah sesuai dengan tujuannya;
b. memberikan langkah-langkah praktis dalam menjalankan koperasi sekolah;
c. memberikan bimbingan kepada siswa tentang cara merintis usaha
koperasi sekolah;
d. memberikan saran-saran praktis, nasihat, dan bantuan konsultasi
atas masalah-masalah yang dihadapi koperasi sekolah;
e. bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kegiatan usaha koperasi
sekolah.
Analisis Ekonomi 4.1

Kerjakan tugas ini secara individu. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.


1. Tentunya di sekolah Anda terdapat koperasi sekolah. Apakah koperasi sekolah
di sekolah Anda telah sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi secara umum?
Uraikan pendapat Anda.
2. Bagaimanakah peranan kepala sekolah, pejabat sekolah, dan guru pembimb-
ing terhadap koperasi sekolah di sekolah Anda? Apakah sangat membantu
dalam perkembangan koperasi sekolah? uraikan pendapat Anda.
Hasilnya tulis pada buku tugas Anda dan kumpulkan kepada guru Anda.

e. Organisasi Koperasi Sekolah


Sebagai sebuah organisasi, koperasi memiliki stuktur perangkat
dalam menjalankan kegiatannya. Demikian juga dengan koperasi sekolah
yang dilengkapi dengan kelengkapan organisasi. Adapun perangkat
organisasi koperasi sekolah adalah sebagai berikut.
1) Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam sebuah
koperasi sekolah. Rapat anggota di adakan sedikitnya satu kali dalam satu
tahun dan dihadiri oleh seluruh/perwakilan anggota (kepala sekolah, guru,
dan siswa). Rapat anggota diadakan biasanya untuk memilih kepengurusan,
memberhentikan kepengurusan, menetapkan/merubah Anggaran Dasar
(AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART), menetapakan Rancangan
Anggaran Pendapatan dan belanja Koperasi (RAPBK).
2) Pengurus merupakan bagian dari kelengkapan organisasi koperasi yang
bertugas menjalankan aktivitas usaha koperasi. Pengurus dalam sebuah
koperasi sekolah, biasanya terdiri atas ketua, sekretaris dan bendahara,
serta dibantu dengan seksi-seksi lainnya yang dipilih dari siswa.
3) Pengawas dalam suatu koperasi bertugas mengawasi jalannya koperasi
yang dikelola oleh pengurus. Di dalam koperasi sekolah pengawas berasal
dari pihak siswa, guru atau kepala sekolah yang bersangkutan.

88 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Dari pemaparan di atas, struktur organisasi koperasi sekolah jika
digambarkan dalam sebuah bagan adalah sebagai berikut.

Kepala Sekolah Rapat Anggota


Koperasi Sekolah
Guru Pembina

Ketua Pengawas
Wakil Ketua

Sekretariat Bendahara

Seksi Usaha Seksi Usaha Seksi Usaha

Bagan 4.1
Struktur Organisasi Koperasi
Anggota Sekolah Sekolah

B. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)


1. Pengertian Sisa Hasil Usaha
Sisa Hasil Usaha diatur dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 1992.
Di dalam undang-undang tersebut dirumuskan mengenai SHU, yaitu
sebagai berikut.
a. Sisa hasil usaha koperasi merupakan pendapatan koperasi yang
diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan,
dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang
bersangkutan.
b. Sisa hasil usaha setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada
anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh setiap
anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan lain dari
koperasi sesuai dengan keputusan rapat anggota.
c. Besarnya pemupukan dana cadangan ditetapkan dalam rapat
anggota.
Sisa hasil usaha koperasi berasal dari usaha yang diselenggarakan
untuk anggota dan non-anggota. Perincian pembagiannya harus
disesuaikan dengan ketentuan yang ditetapkan menurut anggaran dasar
koperasi. Sisa hasil usaha yang diperoleh dibagikan untuk:
a. cadangan sebesar 30%;
b. anggota sesuai dengan transaksi dan simpanannya sebesar 40%;
c. dana pendidikan sebesar 10%;
d. insentif pengurus sebesar 10%;
e. insentif direksi/manajer dan karyawan sebesar 10%.
2. Penghitungan Sisa Hasil Usaha Fokus
Berikut disajikan contoh penghitungan sisa hasil usaha pada Koperasi • Sisa Hasil Usaha (SHU)
Maju Jaya.

Koperasi dan Kewirausahaan 89


Koperasi Maju Jaya
Neraca
Per 31 Desember 2007

Harta Lancar
Kas di Tangan Rp 10.000.000,00
Kas di Bank Rp 50.000.000,00
Piutang Usaha Rp 40.000.000,00
Persediaan Rp 60.000.000,00
Surat-Surat Berharga Rp 10.000.000,00
Total Harta Lancar Rp 170.000.000,00

Harta Tetap
Tanah Rp 210.000.000,00
Gedung Rp 120.000.000,00
Mesin-Mesin Angkut Rp 80.000.000,00
Akumulasi Penyusutan (Rp 70.000.000,00)
Total Harta Tetap Rp 340.000.000,00

Harta Lain-lain
Tanah yang Belum Digunakan Rp 40.000.000,00
Piutang Ragu-ragu Rp 4.000.000,00
Total Harta Lain-lain Rp 44.000.000,00

Total Harta (Aktiva) Rp 554.000.000,00

Utang Jangka Pendek


Utang Usaha Rp 3.400.000,00
Utang yang Harus Dilunasi Rp 5.000.000,00
Simpanan Sukarela Rp 4.000.000,00
Total Utang Jangka Pendek Rp 12.400.000,00

Utang Jangka Panjang


Utang Simpan Pinjam Rp 121.600.000,00
Utang Bank Rp 140.000.000,00
Total Utang Jangka Panjang Rp 261.600.000,00

Total Utang Rp 274.000.000,00

Modal Sendiri
Simpanan Pokok Rp 50.600.000,00
Simpanan Wajib Rp 119.400.000,00
Cadangan Koperasi Rp 30.000.000,00
Donasi/hibah Rp 40.000.000,00
SHU yang Belum Dibagikan Rp 30.000.000,00
Total Modal Rp 270.000.000,00

Total Passiva Rp 554.000.000,00

90 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Koperasi Maju Jaya
Laporan Hasil Usaha
untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2007

Pendapatan Operasional
Pendapatan jasa simpan pinjam Rp 120.000.000,00
Penjualan barang dagang anggota Rp 600.000.000,00
Penjualan barang dagang non-anggota Rp 100.000.000,00
Retur penjualan dan pengurangan harga anggota
Potongan penjualan anggota ( Rp
15.000.000,00)
Total Pendapatan ( Rp
500.000,00)
Rp 804.500.000,00
Harga Pokok Penjualan
Persediaan awal
Pembelian barang dagang anggota Rp 30.000.000,00
Pembelian barang dagang non-anggota Rp 150.000.000,00
Retur pembelian barang dagang anggota Rp 50.000.000,00
Potongan pembelian barang dagang anggota ( Rp
3.500.000,00)
Persediaan akhir ( Rp
500.000,00)
Harga Pokok Penjualan ( Rp
70.000.000,00)
Laba Kotor Penjualan ( Rp
156.000.000,00 )
Rp 648.500.000,00
Biaya Operasional
Biaya penjualan variabel
Biaya penjualan tetap: Rp 170.000.000,00
Biaya tetap dan umum
Rp 80.000.000,00
Total Biaya Penjualan
( Rp
250.000.000,00 )
Laba Operasional
Rp 398.500.000,00
Pendapatan dan Biaya Lain-Lain
Pendapatan lain-lain:
a. Laba penjualan harta tetap
b. Pendapatan sewa
c. Bonus Rp 2.000.000,00
Total pendapatan lain-lain Rp 4.000.000,00
Laba setelah pendapatan lain-lain Rp 2.000.000,00
Biaya lain-lain: Rp 8.000.000,00
Rugi penjualan Kendaraan Rp 390.500.000,00
Total Biaya Lain-Lain (Rp 10.500.000,00)

Sisa Hasil Usaha ( Rp


10.500.000,00)
Rp 380.000.000,00

Berdasarkan data tersebut diketahui:


Total SHU = Rp 380.000.000,00
Total pinjaman = Rp 170.000.000,00
Total pembelian anggota = Rp 150.000.000,00
Total pembelian non-anggota = Rp 50.000.000,00
Total penjualan anggota = Rp 600.000.000,00
Total penjualan non-anggota = Rp 100.000.000,00
Hitunglah pembagian SHU menurut:
1. jasa modal, jika besarnya jasa modal adalah 20% untuk satu tahun;
2. jasa anggota dan non-anggota.
Penghitungan SHU sebagai berikut.
Jasa modal adalah 20% untuk satu tahun, besarnya jasa modal yaitu
20%×Rp170.000.000,00=Rp34.000.000,00

Koperasi dan Kewirausahaan 91


Jasa modal tersebut harus dikurangi dari SHU
SHU = Rp380.000.000,00–Rp34.000.000,00
Sisa SHU = Rp346.000.000,00
Jasa anggota dan non-anggota
a. Jasa anggota
Pinjaman = Rp 200.000.000,00
Pembelian = Rp 150.000.000,00
Penjualan = Rp 600.000.000,00
Jumlah = Rp 950.000.000,00
b. Jasa non-anggota
Pembelian = Rp100.000.000,00
Penjualan = Rp200.000.000,00
Jumlah = Rp 300.000.000,00
Jumlah jasa = Rp1.250.000.000,00
1. SHU jasa anggota
950.000.000,00 ×
1.250.000.000,00 346.000.000,00 = 262.960.000,00
2. SHU jasa non-anggota
300.000.000,00 ×
1.250.000.000,00 346.000.000,00 = 83.040.000,00
Pembagian SHU menurut jasa anggota, yaitu:
Cadangan koperasi 10% = Rp 26.296.000,00
Jasa anggota 50% = Rp 131.480.000,00
Bagian pengurus 20% = Rp 52.592.000,00
Bagian pegawai 5% = Rp 13.148.000,00
Dana sosial 5% = Rp 13.148.000,00
Dana pendidikan 5% = Rp 13.148.000,00
Dana pembangunan 5% = Rp 13.148.000,00
Total = Rp 262.960.000,00
Pembagian SHU menurut jasa non-anggota
Cadangan koperasi 60% = Rp 49.824.000,00
Bagian pengurus 20% = Rp 1 6.608.000,00
Bagian pegawai 5% = Rp 4.152.000,00
Dana sosial 5% = Rp 4.152.000,00
Dana pendidikan 5% = Rp 4.152.000,00
Dana pembangunan 5% = Rp 4.152.000,00
Total = Rp 83.040.000,00
Adapun untuk menghitung SHU anggota, yaitu sebagai berikut.
Hasan adalah termasuk anggota Koperasi Maju Terus memiliki data
sebagai berikut:
Simpanan wajib Rp 2.000.000,00
Pinjaman Rp 40.000.000,00
Pembelian Rp 20.000.000,00
Penjualan Rp 30.000.000,00
Hitunglah perolehan SHU Hasan.
Dari data tersebut, pembagian Sisa Hasil Usaha atas jasa anggota
sebagai berikut.
Jasa Modal = 20%×2.000.000,00=Rp.400.000,00
Jasa Pinjaman = 40.000.000,00 × 346.000.000,00 =Rp11.072.000,00
1.250.000.000,00

92 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


20.000.000,00 ×
Jasa Pembelian= 346.000.000,00 =Rp5.536.000,00
1.250.000.000,00
Jasa Penjualan = 30.000.000,00 × 346.000.000,00 =Rp8.304.000,00
1.250.000.000,00
Total SHU Hasan = Rp25.712.000,00.

Analisis Ekonomi 4.2

Koperasi Serba Usaha


Neraca
Per 31 Desember 2007
Hasil Penjualan Kepada Anggota Rp 183.500.000,00
Harga Pokok Barang yang Dijual ( Rp 100.750.000,00 )
Pendapatan kotor Rp 82.750.000,00
Biaya-biaya:
Biaya Penjualan:
Biaya Iklan Rp 8.000.000,00
Biaya Angkut Penjualan ( Rp 5.000.000,00 )
Total Biaya Penjualan Rp 13.000.000,00
Biaya Umum:
Biaya Kantor Rp 5.000.000,00
Biaya Gaji Rp 32.000.000,00
Honor Rp 3.500.000,00
Biaya Telepon Rp 1.000.000,00
Biaya Listrik Rp 1.500.000,00
Total Biaya Umum Rp 42.500.000,00
Total Biaya-Biaya Rp 55.500.000,00
Sisa Hasil Usaha ( Rp 27.250.000,00 )
Pembagian Sisa Hasil Usaha :
a. Cadangan = 30% × Rp 27.250.000,00 = Rp 8.175.000,00
b. Anggota = 40% × Rp 27.250.000,00 = Rp 10.900.000,00
c. Dana Pendidikan = 10% × Rp 27.250.000,00 = Rp 2.725.000,00
d. Insentif Pengurus = 10% × Rp 27.250.000,00 = Rp 2.725.000,00
e. Insentif Direksi dan Karyawan = 10% × Rp 27.250.000,00 = Rp 2.725.000,00

Dari data tersebut, buatlah pembagian SHU menurut jasa anggota dan non-anggota
serta menurut jasa modal.
Kerjakan pada buku tugas Anda, kemudian hasilnya kumpulkan kepada guru Anda.

C. Peran dan Jiwa Kewirausahaan


1. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan terjemahan dari entrepreneur. Istilah
entrepreneur kali pertama digunakan oleh Cantillon dalam Essai sur
la nature du commerce di Prancis yang merupakan sebutan bagi para
pedagang yang membeli barang di daerah-daerah dengan menerapkan
harga pembelian untuk dijual secara partai besar maupun secara eceran,
namun dengan harga yang tidak pasti. Jadi, karakteristik entrepreneur
adalah “memikul beban ketidakpastian”. Entrepreneur lahir di Prancis
dan kemudian berkembang di Inggris, Jerman, Belanda, dan negara-
negara Eropa lainnya.
Kewirausahaan berasal dari kata wirausaha. Kata wira berarti utama,
gagah, luhur, berani, teladan, dan usaha berarti kegiatan untuk mencapai
tujuan. Dalam hubungannya dengan bisnis, wirausaha adalah pengusaha,

Koperasi dan Kewirausahaan 93


tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah pionir
dalam bisnis, inovator, penanggung risiko, yang memiliki visi ke depan,
dan keunggulan dalam berprestasi di bidang usaha.
Pengertian wirausaha dan kewirausahan dalam Lampiran Keputusan
Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 961/KEP/M/
XI/1995, yaitu sebagai berikut.
a. Wirausaha adalah orang yang memiliki semangat, sikap, perilaku
dan kemampuan kewirausahaan.
b. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah
pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja,
teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar.
Jadi, kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu
yang baru dan berbeda yang bertujuan memberikan penghidupan serta
kesejahteraan individu dan bermanfaat bagi masyarakat. Proses kewirausahaan
akan terjadi karena adanya faktor-faktor yang memengaruhinya, antara lain
pribadi, pendidikan, organisasi, kebudayaan, dan lingkungan.

Gambar 4.3
Pelatihan merupakan salah satu
proses untuk menjadi seorang
wirausaha.

Sumber: www.pusair-pu.go.id

Menurut Geoffrey G. Meredith, para wirausaha adalah individu-


individu yang berorientasi kepada tindakan dan bermotivasi tinggi yang
mengambil risiko dalam mengejar tujuannya. Adapun menurut Peter
F. Drucker, seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki kemauan
keras untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia usaha yang
nyata dan dapat mengembangkannya.
Karakteristik yang harus dimiliki seorang wirausaha menurut
Syamsudin Suryana dalam bukunya Merintis Karir Kewirausahaan Anda,
antara lain percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambil risiko
yang wajar, kepemimpinan yang lugas, kreatif menghasilkan inovasi, serta
Kompetensi Ekonomi berorientasi pada masa depan.
Untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses, pola sikap, perilaku,
dan pandangan mampu menghasilkan gagasan cemerlang dan mewujud­
Apa yang Anda ketahui mengenai
kewirausahaan? Apakah orangtua
kannya dalam usaha yang nyata. Mereka yang tidak memiliki kepercayaan
Anda berwirausaha? Usaha apa saja diri, tidak memiliki gagasan baru, tidak dapat memanfaatkan peluang
yang dikelola orangtua Anda? yang ada serta hanya memandang sukses dan kejayaan yang telah lalu,
tidak memiliki peluang untuk menjadi wirausaha yang berhasil.

94 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Jadi, sikap yang harus ada dalam jiwa seorang wirausaha adalah
kreativitas, inisiatif, dan percaya diri. Bagi seorang wirakoperasi ditambah
dengan sikap rela berkorban, yakni dorongan untuk melakukan sesuatu
untuk kepentingan orang banyak, dalam hal ini anggota.
Adapun seorang wirausaha harus memiliki ciri-ciri antara lain:
a. berpikir teliti, inovatif, dan kreatif;
b. berani mengambil risiko dan percaya pada diri sendiri;
c. berorientasi ke depan;
d. mengutamakan prestasi, tahan uji, tekun, dan tidak mudah menyerah;
e. jujur, bertanggung jawab, dan teguh pendirian;
f. memiliki etos kerja tinggi dan tangguh menghadapi persaingan;
g. membiasakan diri bersikap positif dan selalu bersemangat dalam setiap
pekerjaan;
h. mensyukuri diri, waktu, dan lingkungan;
i. selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan citra perusahaan;
j. selalu berupaya mencapai dan menghasilkan karya yang lebih baik untuk
pelanggan, pemilik, pemasok, tenaga kerja, masyarakat, bangsa, dan negara.
Selain ciri-ciri wirausaha, terdapat syarat-syarat untuk menjadi
wirausaha yang sukses, yaitu:
a. memiliki sikap mental yang positif;
b. memiliki keahlian di bidangnya;
c. mempunyai daya pikir yang kreatif;
d. rajin mencoba hal-hal yang baru (inovatif );
e. memiliki semangat juang (motivasi);
f. mampu mengantisipasi berbagai resiko dan persaingan.
2. Kewirausahaan dan Koperasi
Kewirausahaan berhubungan dengan koperasi. Jiwa wirausaha
di kalangan pengurus dan pengelola koperasi masih rendah. Hal ini
ditandai dengan masih rendahnya tingkat kemampuan manajerial
serta keterampilan teknis dalam mengelola koperasi. Oleh karena itu,
kinerja dan kontribusi koperasi dalam perekonomian relatif tertinggal
dibandingkan badan usaha lainnya dan citra koperasi di mata masyarakat
kurang baik.

Gambar 4.4
Peran koperasi dibutuhkan
wirausaha untuk meningkatkan
usaha yang dilakukan.

Sumber: www.meubelpasuruan.go.id

Koperasi dan Kewirausahaan 95


Untuk mengembangkan koperasi, diperlukan peranan wirakoperasi.
Fokus Wirakoperasi yaitu wirausaha koperasi. Pada dasarnya, wirakoperasi
• Entrepreneurship memiliki ciri yang sama dengan wirausaha pada umumnya terutama
• Innovator dalam penghayatan dan pengamalan asas pokok kewirausahaan. Ciri khusus
• Planner yang harus dimiliki wirakoperasi adalah sikapnya yang lebih menghargai
kebersamaan daripada keuntungan individual. Seorang wirakoperasi diharapkan
akan lebih termotivasi dan akan lebih kreatif bekerja dalam kebersamaan.
Seorang wirakoperasi juga harus memiliki keyakinan yang tinggi
agar koperasi menjadi salah satu cara pemecahan berbagai masalah yang
dihadapi oleh masyarakat lemah. Selain itu, wirakoperasi harus yakin
bahwa dalam meningkatkan kesejahteraan anggota melalui gerakan
koperasi bukanlah suatu hal yang tidak mungkin, tetapi merupakan suatu
hal yang dapat dicapai (achieveable). Dalam mengembangkan koperasi,
wirakoperasi juga dituntut memiliki pengetahuan dalam aspek spesifik
atau komoditi yang diusahakan. Di samping itu, penguasaan aspek teknis
(teknologi) juga memungkinkan timbulnya dorongan positif dalam
membangun visi, misi, dan strategi bagi aktivitas koperasi.
Kemampuan dan profesionalitas sumber daya manusia (pengurus
dan anggota) koperasi yang berkualitas menentukan kemajuan koperasi.
Seseorang yang memiliki jiwa wirakoperasi, akan melihat empat manfaat untuk
setiap usaha yang di­jalankannya, yaitu manfaat bagi dirinya sendiri, manfaat
bagi anggota koperasi, manfaat bagi calon anggota koperasi, dan manfaat bagi
masyarakat. Oleh karena itu, seorang wirakoperasi yang memiliki kreativitas,
inisiatif, dan percaya diri, serta didukung oleh kemampuan mengelola usaha
koperasi harus mampu menjalankan prinsip-prinsip koperasi dalam menjalankan
usahanya. Dengan demikian, peran kewirakoperasian sangat diperlukan dalam
memajukan perkoperasian di Indonesia.
Diskusikanlah 4.2

Buatlah kelompok maksimal 4 orang (terdiri atas laki-laki dan perempuan).


Kemudian, lakukan kegiatan berikut.
1. Carilah artikel mengenai hubungan antara kewirausahaan dan koperasi
maksimal dua artikel.
2. Analisislah kedua artikel tersebut, kemudian tulis hasilnya melalui pembuatan
makalah.
3. Hasilnya kumpulkan kepada guru Anda untuk dipresentasikan di kelas secara
bergiliran.

3. Peran Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan kemampuan sesuatu menjadi lebih
bernilai dalam menangkap peluang dan dengan cara yang inovatif
menciptakan nilai tambah.Kewirausahaan terdapat dalam semua sektor
Tajuk Ekonomi di masyarakat yang diarahkan untuk menciptakan masyarakat yang
dinamis, kreatif, dan produktif. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
Kewirausahaan dapat berhasil, merupakan kebutuhan yang dapat menjadi alternatif pemecahan masalah
jika ditentukan oleh beberapa pada perekonomian di negara yang sedang berkembang.
faktor, yaitu:
Secara umum, peran kewirausahaan antara lain:
1) kemampuan dan kemauan;
2) tekad yang kuat dan kerja a. sebagai salah satu jalan keluar untuk memecahkan masalah ketenaga­
keras; kerjaan (mengurangi pengangguran);
3) kesempatan dan peluang. b. turut membangun perekonomian nasional dengan tidak membebani
pemerintah dan masyarakat;

96 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


c. meningkatkan pendapatan masyarakat;
d. meningkatkan produktivitas faktor-faktor produksi.
Berdasarkan uraian tersebut, peran kewirausahaan dapat terbagi
menjadi dua fungsi, yaitu fungsi secara mikro dan secara makro.
1) Secara mikro, kewirausahaan berperan dalam menanggung risiko ke­
tidakpastian, mengombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang
baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha
baru. Dalam melakukan fungsi mikronya, wirausaha memiliki dua
peran, yaitu sebagai:
a) penemu (innovator), yaitu menemukan dan menciptakan sesuatu
Sumber: www..kompas.com
yang baru, seperti ide, cara, teknologi, produk, organisasi, dan
bentuk inovasi lainnya; Gambar 4.5
b. perencana (planner), yaitu merancang usaha atau tindakan yang
Peran kewirausahaan dapat
baru. mengembangkan tumbuhnya
2) Secara makro, wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali, Usaha Mikro, Kecil, dan
dan pemacu perekonomian suatu bangsa. Hasil-hasil dari penemuan Menengah (UMKM).
ilmiah, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi
rekayasa telah menghasilkan kreasi-kreasi baru dalam produk barang
dan jasa yang berskala global.
Kewirausahaan dapat tumbuh tidak terbatas pada ruang lingkup
masyarakat. Namun, dalam pemerintahan pun dapat berkembang. Jiwa
kewirausahaan tidak hanya terbatas secara nyata (fisik), melainkan juga
secara abstrak yang digambarkan dalam perilaku maupun metode. Di
Indonesia, jiwa kewirausahaan dapat dikembangkan menjadi salah satu
alternatif dalam pemecahan masalah. Misalnya, dalam mengatasi masalah
pengangguran, terlihat pada berkembangnya wirausaha yang ada dalam
masyarakat yang tergambar dalam pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM) yang dapat menyerap tenaga kerja. Hal ini
menggambarkan peran kewirausahaan secara nyata. Kewirausahaan
juga dapat menciptakan ide/metode baru, contohnya berupa ide atau
gagasan dalam menumbuhkan semangat dan motivasi baru pada sistem
rekruitmen tenaga kerja dengan menggunakan tes psikologis.
Peranan kewirausahaan dalam menumbuhkan ekonomi masyarakat
dapat terus ditingkatkan, hal ini memerlukan kerjasama semua pihak.
Dari kalangan birokrat dapat mempermudah perizinan, melakukan
pendidikan dan pelatihan maupun penyedia infrastruktur, sedangkan
untuk kalangan masyarakat, dengan memiliki keinginan meningkatkan
taraf hidup dan mengembangkan ekonomi masyarakatnya.
Diskusikanlah 4.3

Carilah bentuk-bentuk kewirausahaan (industri rumah tangga) yang terdapat di


daerah tempat tinggal Anda. Kemudian, identifikasi kewirausahaan yang telah
Anda dapatkan tersebut dengan memerhatikan hal-hal berikut.
1. Sejarah berdirinya usaha.
2. Pengelolaan usaha.
3. Masalah dan kendala yang dihadapi oleh usaha tersebut.
4. Peran kewirausahaan tersebut dalam memajukan perkembangan ekonomi
mikro pada khususnya dan makro pada umumnya.
5. Buatlah makalah dari hasil kegiatan kewirausahaan tersebut untuk dipresenta-
sikan di kelas. Kemudian, hasilnya dikumpulkan kepada guru Anda.

Koperasi dan Kewirausahaan 97


Ikhtisar
1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan d. otonomi dan kemandirian;
orang seorang atau badan hukum koperasi dengan e. pendidikan, pelatihan, dan penerangan;
melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip f. kerjasama antarkoperasi;
koperasi sekaligus sebagai kegiatan ekonomi rakyat g. kepedulian terhadap masyarakat.
yang berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong 3. Perangkat organisasi koperasi:
royong. a. rapat anggota;
2. Prinsip koperasi antara lain: b. pengurus;
a. keanggotaannya bersikap sukarela dan terbuka; c. badan pengawas/pemeriksa.
b. pengawasan demokratis; 4. Modal koperasi terdiri atas modal sendiri, modal
c. partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi; penyertaan, dan modal pinjaman.

Peta Konsep

• Pengembangan
Pengembangan Koperasi terdiri atas
Koperasi
dan Koperasi Sekolah
• Pengembangan
Koperasi Sekolah

• Pengertian Sisa Hasil


Koperasi dan membahas Menghitung Sisa menjelaskan tentang
Usaha
Kewirausahaan Hasil Usaha • Penghitungan Sisa
Hasil Usaha

• Pengertian Kewirausahaan
menjelaskan tentang
Peran dan Jiwa • Peran Kewirausahaan
Kewirausahaan • Kewirausahaan
dan Koperasi

Refleksi Pembelajaran
Pelajari kembali materi yang belum Anda pahami, jika ada guru Anda untuk menerangkan kembali materi yang
kesulitan tandailah kemudian tanyakan dan diskusikan belum Anda pahami tersebut.
dengan teman sebangku Anda. Mintalah bantuan pada

98 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Evaluasi Bab 4
Kerjakan pada buku tugas Anda.
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
1. Kata koperasi dapat diartikan sebagai .… a. tidak disyaratkan berbadan hukum
a. bekerja sama b. didirikan dalam rangka kegiatan belajar
b. gotong royong mengajar siswa
c. tolong menolong c. berfungsi sebagai laboratorium pengajaran
d. perkumpulan bersama koperasi
e. organisasi kekeluargaan d. pengurus harus dari kalangan guru
2. Modal koperasi dapat berupa: e. anggotanya adalah para siswa
(1) Simpanan pokok   8. Tugas dan wewenang perangkat organisasi koperasi
(2) Simpanan wajib antara lain:
(3) Bantuan Bukopin (1) mengajukan rencana kerja dan rancangan anggaran
(4) Simpanan sukarela pendapatan belanja koperasi;
(5) Pinjaman bank (2) mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadil­
(6) Cadangan SHU an;
Berdasarkan modal tersebut, yang tergolong sebagai (3) melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan
modal sendiri adalah .... koperasi;
a. 1, 2, 3, 4 (4) memelihara daftar anggota dan pengurus.
b. 1, 2, 5, 6 Merupakan wewenang pengurus adalah ....
c. 1, 4, 5, 6 a. 1 dan 2
d. 1, 2, 4, 6 b. 1 dan 3
e. 1, 3, 5, 6 c. 1 dan 4
(EBTANAS, 1990)
d. 2 dan 3
3. Badan usaha koperasi diatur dalam undang-undang e. 2 dan 4
nomor .... (EBTANAS, 1998)
a. 12 tahun 1967   9. Tujuan didirikan koperasi sekolah adalah …
b. 25 tahun 1992 a. sebagai kegiatan ekstrakurikuler siswa
c. 12 tahun 1992 b. mencari laba
d. 25 tahun 1967 c. menjual barang-barang yang sulit dijumpai
e. 67 tahun 1992 d. memenuhi kebutuhan siswa sehari-hari
4. Berikut yang menjadi anggota koperasi sekolah e. menunjang program pemerintah
adalah … 10. Berikut yang merupakan tugas dari rapat anggota
a. siswa dan guru sekolah koperasi, yaitu ....
b. karyawan sekolah a. mengelola koperasi dan kegiatan usahanya
c. majelis guru sekolah b. pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi
d. siswa sekolah c. berwenang mewakili koperasi di dalam dan di
e. guru, siswa, dan pegawai sekolah luar pengadilan
5. Koperasi sekolah didirikan dalam rangka … d. mengawasi segala kebijakan pengelolaan koperasi
a. instruksi kepala sekolah e. dapat mengangkat pengelola (manajer)
b. intruksi presiden 11. Modal koperasi yang diperoleh dari simpanan
c. pendidikan perkoperasian anggota yang disetor secara rutin kepada koperasi
d. membangun kafetaria sekolah disebut ....
e. melakukan usaha bisnis a. simpanan pokok
6. Kekuasaan tertinggi koperasi sekolah berada di b. simpanan wajib
tangan .... c. simpanan khusus
a. kepala sekolah d. simpanan sukarela
b. koperasi pusat e. simpanan berkala
c. rapat anggota koperasi sekolah 12. Pembagian sisa hasil usaha sebesar 30% digunakan
d. Ketua OSIS untuk ....
e. BP3 a. cadangan
7. Berikut yang bukan merupakan ciri-ciri koperasi b. dana sosial
sekolah, yaitu …. c. dana pendidikan
d. insentif pengurus
e. anggota

Koperasi dan Kewirausahaan 99


13. Berikut merupakan tabel peran badan usaha. c. keaktifan anggota
d. besarnya pinjaman anggota
No. A B e. besarnya simpanan anggota
1. Membantu Menciptakan 16. Diketahui Koperasi PQR selama 2007 memiliki data
meningkat­kan sumber pemasukan keuangan sebagai berikut.
penghasilan anggota pendapatan daerah. (1) Penjualan pada anggota Rp10.500.000,00
khususnya dan masya­ (2) Penjualan pada non-anggota Rp3.500.000,00
2. rakat umumnya. Penyelenggaraan (3) Harga pokok penjualan Rp7.500.000,00
Menumbuhkan para kehidupan ekonomi (4) Biaya operasi Rp2.500.000,00
investor untuk mena­ secara demokrasi. (5) Biaya administrasi Rp1.000.000,00
namkan modalnya. Berdasarkan data tersebut, SHU Koperasi PQR pada
3. Menciptakan dan Menciptakan 2007 adalah ....
memperluas lapangan pelaya­­­­nan umum a. Rp7.000.000,00
pekerjaan. dan ke­­se­­jah­teraan b. Rp4.000.000,00
masyarakat. c. Rp5.000.000,00
d. Rp6.500.000,00
Dari tabel tersebut, yang termasuk peran koperasi e. Rp3.000.000,00
terhadap peningkatan kemakmuran rakyat adalah ....
17. Penjualan bersih koperasi Rp22.000.000,00, peng­
a. A1 dan B1
b. A1 dan B2 hasilan di luar usaha pokok Rp7.600.000,00, harga
c. A2 dan B2 pokok penjualan Rp13.700.000,00, beban operasi­
d. A2 dan B3 onal Rp4.200.000,00, dan beban non-operasional
e. A3 dan B3 Rp900.000,00. Besarnya SHU yang diterima koperasi
adalah ....
14. Berikut ciri-ciri badan usaha:
a. Rp 8.300.000,00 d. Rp16.900.000,00
(1) mengejar laba;
b. Rp10.800.000,00 e. Rp24.500.000,00
(2) memajukan anggota pada khususnya;
c. Rp15.900.000,00
(3) soko guru perekonomian Indonesia;
(4) mencari laba dan melayani kepentingan umum. 19. Berikut yang bukan merupakan faktor yang me­
mengaruhi proses kewirausahaan, yaitu ....
Dari ciri-ciri tersebut, yang merupakan ciri-ciri
a. pribadi
koperasi adalah ....
b. pendidikan
a. 1 dan 2
c. organisasi
b. 2 dan 3
d. lingkungan
c. 3 dan 4
e. keuntungan
d. 4 dan 1
e. 4 dan 2 20. Entrepreneur kali pertama dikemukakan oleh ....
a. Drucker
15. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi diatur
b. Cantillon
berdasarkan .... c. Meredith
a. besarnya jasa usaha setiap anggota d. Smith
b. besarnya modal yang disetorkan setiap anggota e. Suryana

B. Deskripsikan konsep-konsep berikut.


1. Koperasi       6. Sisa Hasil Usaha
2. Simpanan wajib       7. Modal koperasi
3. Simpanan pokok   8. Kewirausahaan
4. Simpanan sukarela   9. Koperasi sekolah
5. Modal penyertaan 10. Rapat anggota

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat.


1. Apakah yang dimaksud dengan koperasi?   6. Sebutkan dan uraikan sumber-sumber modal koperasi.
2. Sebutkan permasalahan-permasalahan dari per­   7. Bagaimana permasalahan dan tantangan pada koperasi
koperasi­­an di Indonesia. di Indonesia? Uraikan.
3. Apa yang diakibatkan dari masalah koperasi tersebut?   8. Deskripsikan mengenai koperasi sekolah.
4. Deskripsikan prinsip-prinsip koperasi yang ada di   9. Apakah yang dimaksud dengan kewirausahaan?
Indonesia. 10. Apakah Anda berminat untuk berwirausaha? Uraikan
5. Apakah yang Anda ketahui mengenai Sisa Hasil pendapat Anda.
Usaha?

100 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Tugas
Entrepreneurship
Entrepreneurship atau baik secara bisnis maupun keuangan. Nama-nama
kewirausahaan adalah seperti Hewlet-Packard, Bill Gates, Lerry Elison,
sebuah tema yang cukup Steve Jobs, dan Michael Dell merupakan nama-nama
menarik untuk di­bicarakan pendiri perusahaan di bidang Teknologi Informasi,
dan di­tekuni oleh beberapa dan merupakan entrepreneur murni karena mereka
orang karena menjanji­ memulai usaha yang baru sama sekali dan di usia yang
kan kesukses­a n karir dan cukup muda.
finansial bagi yang berhasil Dunia IT merupakan sebuah dunia yang sangat
menjalani­nya. menjanjikan bagi para entrepreneur muda karena sifatnya
Di Indonesia, pembicaraan mengenai entrepre­ yang sangat terbuka bagi siapa saja yang berminat
neur­­­­ship semakin sering terdengar dalam beberapa memasukinya. Bahkan untuk menggambar­kan betapa
tahun terakhir ini, antara lain dipicu oleh suksesnya terbukanya bidang ini dinyatakan oleh pernyataan
penjualan buku Rich-Dad-Poor-Dad karangan Robert seorang aktor dalam sebuah film fiksi tentang
Kiyosaki yang secara eksplisit menyarankan kepada perusahaan IT yang berjudul “Anti Trust” mengatakan
pembacanya untuk ber­wirausaha sebagai bagian untuk bahwa “Every student who works on their garage is
potentianly become a competitor in this business”.
memperoleh kebebasan finansial.
Setiap siswa yang bekerja dari sebuah garasi di
Beberapa pemuda bertutur bahwa mereka ingin
rumahnya untuk membuat perangkat lunak IT ber­
menjadi wirausaha dengan mendirikan perusahaan
potensi untuk menjadi pesaing bagi perusahaan yang
dan memperoleh kebebasan finansial seperti yang telah beroperasi terlebih dahulu. Seperti juga sebuah
disarankan oleh Kiyosaki tanpa menghiraukan bidang bisnis pada umumnya, jika mudah memasukinya, mudah
apa yang akan mereka terjuni dan hambatan apa saja pula untuk terlempar dari persaingan. Oleh karena itu,
yang akan mereka temui dalam berwirausaha. pemahaman dan pemilihan dalam mem­bangun sebuah
Di samping itu, dunia Information Technology bisnis, khususnya dalam bidang IT sangat menentukan
(IT) adalah sebuah dunia usaha dan teknologi yang sukses tidaknya usaha tersebut dijalankan.
paling banyak menghasilkan enterpreneur yang sukses Sumber: www.detiknet.com

Analisis artikel tersebut. Pesan apa yang ingin disampai­kan pada artikel tersebut? Apakah Anda tertarik untuk
menjadi entrepreneur? Kemukakan menurut pendapat Anda, bagaimana langkah-langkah Anda untuk
menjadi entrepreneur.
Tuliskan pada buku tugas Anda, kemudian hasilnya dipresentasikan di kelas.

Koperasi dan Kewirausahaan 101


Evaluasi Semester 2
Kerjakan pada buku tugas Anda.
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.

1. Berikut merupakan salah satu wewenang pengawas   7. Berikut merupakan ciri-ciri dan peran wirausaha:
koperasi, yaitu .... 1. berani mengambil risiko;
a. membuat suatu laporan tertulis tentang hasil 2. membuka lapangan kerja;
pengawasannya 3. meningkatkan pendapatan nasional;
b. meneliti catatan yang ada pada koperasi 4. berani mengambil keputusan;
c. melakukan pengawasan pelaksanaan kebijakan 5. mengurangi kesenjangan sosial;
dan pengelolaan koperasi 6. mampu membuat perencanaan.
d. bertanggungjawab pada rapat anggota Merupakan ciri-ciri wirausaha, yaitu ....
e. mencari kesalahan pengurus a. 1, 2, dan 3
b. 1, 4, dan 6
2. Aditya adalah seorang manajer yang berhasil dalam
c. 2, 4, dan 5
memimpin perusahaan PQR. Salah satu resep
d. 2, 4, dan 5
keberhasilannya adalah mendelegasikan wewenang
e. 3, 5, dan 6
kepada bawahannya. Pendelegasian wewenang
merupakan fungsi manajemen ....   8. Kekuasaan tertinggi dalam suatu koperasi terdapat
a. penggerakan pada ....
b. perencanaan a. pemerintah
c. pengawasan b. ketua koperasi
d. pengorganisasian c. manajer koperasi
e. pelaporan d. pendiri koperasi
e. rapat anggota koperasi
3. Berikut yang bukan merupakan prinsip koperasi,
yaitu ....   9. Supaya badan usaha koperasi dapat bersaing dengan
perusahaan swasta, badan usaha koperasi harus ....
a. keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
a. diberikan modal yang sebesar-besarnya
b. pengelolaan yang dilakukan secara demokrasi
b. mencari keuntungan yang sebesar-besarnya
c. pembagian SHU berdasarkan besarnya jasa
c. diberikan subsidi dari pemerintah terus menerus
setiap anggota
d. dikelola secara profesional
d. pemberian balas jasa yang terbatas pada modal e. memperbanyak jumlah anggota
e. pemberian balas jasa yang tidak terbatas pada
modal 10. Berikut merupakan prinsip-prinsip koperasi dan
BUMN:
4. Suka bekerja keras, tekun, ulet, berani mengambil 1. usaha melayani kepentingan umum dan sekaligus
risiko dan memiliki kemauan yang kuat adalah memupuk keuntungan;
beberapa hal yang termasuk .... 2. pengelolaan dilakukan secara demokratis;
a. sifat pembeli 3. pembagian SHU sebanding dengan jasa usaha
b. syarat penjual setiap anggota;
c. ciri wirausaha 4. disusun sebagai suatu bagian dari departemen;
d. karakter wirausaha 5. pemberian balas jasa yang terbatas terhadap
e. perilaku konsumen modal
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992, merupakan Merupakan prinsip BUMN, yaitu ....
undang-undang mengenai .... a. 1 dan 2 d. 3 dan 5
a. koperasi b. 2 dan 4 e. 2 dan 3
b. BUMN c. 1 dan 4
c. BUMN 11. Simpanan pokok Rp1.350.000,00
d. yayasan Simpanan wajib Rp19.500.000,00
e. departemen Simpanan sukarela Rp3.125.000,00
Dana karyawan Rp300.000,00
6. Menempatkan orang pada suatu jabatan dalam
Dana cadangan Rp2.250.000,00
organisasi menurut Henry Fayol, merupakan
Besarnya dana koperasi adalah ....
kegiatan dari fungsi manajemen ....
a. Rp21.750.000,00
a. planning
b. Rp23.100.000,00
b. organizing
c. commanding c. Rp23.675.000,00
d. actuating d. Rp23.975.000,00
e. controlling e. Rp26.525.000,00

102 Mengasah Ekonomi Mandiri untuk Kelas XII


12. Berikut adalah kegiatan perangkat organisasi koperasi: 17. Keuntungan dari usaha koperasi disebut ....
1. menetapkan pembagian sisa hasil usaha; a. laba koperasi
2. menetapkan kebijakan umum organisasi; b. sisa hasil usaha
3. mengelola koperasi dan usahanya; c. hasil usaha koperasi
4. menyelenggarakan rapat anggota; d. simpanan koperasi
5. berwenang untuk meneliti catatan yang ada di e. cadangan koperasi
koperasi.
18. Perusahaan merupakan kesatuan organisasi yang
Merupakan tugas pengurus, yaitu ....
dengan menggunakan faktor-faktor produksi
a. 1 dan 2 d. 3 dan 4
b. 1 dan 3 e. 4 dan 5 bertujuan ....
c. 2 dan 5 a. menghasilkan barang dan jasa
b. menghasilkan barang
13. Dalam suatu kegiatan pengurus OSIS membuat
c. menghasilkan jasa
proposal. Pembuatan proposal dalam manajemen
d. menjual barang dan jasa
termasuk fungsi ....
e. mencari laba
a. planning
b. organizing 19. Berikut yang bukan merupakan berakhirnya ke­­anggota­an
c. controlling koperasi sekolah, yaitu anggota tersebut ....
d. forecasting a. tidak naik kelas
e. coordinating b. meninggal dunia
14. Berikut adalah ciri-ciri badan usaha: c. tamat belajar
1. modalnya diperoleh dari kekayaan negara yang d. pindah sekolah
dipisahkan; e. telah lulus
2. pembagian laba berdasarkan jasa; 20. Jika seseorang memiliki modal yang kecil, bentuk
3. kekuasaan tertinggi terletak pada rapat umum badan usaha yang cocok untuk didirikan adalah
pemegang saham; badan usaha ....
4. pembagian laba berdasarkan perbandingan a. PT
modal yang disetor; b. CV
5. terdapat anggota aktif dan anggota pasif. c. Yayasan
Merupakan ciri CV, yaitu .... d. Perseorangan
a. 1 dan 2 d. 2 dan 5 e. Firma
b. 2 dan 3 e. 4 dan 5
c. 2 dan 4 21. Berikut bukan merupakan marketing mix, yaitu ....
a. place d. price
15. Koperasi Sejahtera memiliki data keuangan sebagai
b. product e. planning
berikut:
Simpanan pokok Rp1.500.000,00 c. promotion
Simpanan wajib Rp 750.000,00 22. Kekuasaan tertinggi pada koperasi sekolah dipegang
Pendapatan bunga anggota Rp 800.000,00 oleh ....
Penjualan Rp3.500.000,00 a. guru ekonomi
HPP Rp2.200.000,00 b. kepala sekolah
Biaya-biaya Rp1.100.000,00 c. rapat angggota
Besarnya SHU Koperasi Sejahtera adalah .... d. pengurus koperasi
a. Rp 200.000,00 e. pengawas koperasi
b. Rp1.000.000,00 23. PT Telkom merupakan salah satu bentuk badan
c. Rp1.400.000,00 usaha milik ....
d. Rp2.250.000,00 a. perseorangan
e. Rp3.250.000,00 b. swasta
16. Tabel modal usaha c. campuran
d. negara
No. A B C
e. negara dan swasta
1. simpanan pokok laba tidak dibagi modal statuter 24. Mempersatukan sumber daya pokok dengan cara yang
2. modal saham hibah modal portopolio teratur dan mengatur orang-orang dalam pola yang
3. modal anggota modal disetor cadangan sedemikian rupa sehingga mereka dapat melaksanakan
aktivitas untuk mencapai tujuan. Penyataan tersebut
Merupakan modal koperasi, yaitu .... merupakan pengertian dari fungsi ....
a. A1, B1, dan C1 a. pengawasan d. pengorganisasian
b. A1, B2, dan C2 b. perencanaan e. penilaian
c. A1, B2, dan C3
c. pengelolaan
d. A2, B2, dan C3
e. A3, B3, dan C3

Evaluasi Semester 2 103


25. Dalam persekutuan komanditer, tanggung jawab atas 28. Berikut yang bukan merupakan ciri-ciri koperasi
utang piutang perusahaan sepenuhnya dipegang oleh sekolah, yaitu ....
.... a. tidak disyaratkan berbadan hukum
a. para pemegang saham b. didirikan dalam rangka kegiatan belajar
b. semua pesero mengajar siswa
c. sekutu komplementer c. berfungsi sebagai laboratorium pengajaran
d. sekutu komanditer koperasi
e. pemilik d. pengurus harus dari kalangan guru
e. anggotanya adalah para siswa
26. Koperasi sekolah didirikan dalam rangka ….
a. instruksi kepala sekolah 29. Barang-barang yang dijual di toko koperasi sekolah
b. instruksi presiden siswa adalah ….
a. barang kebutuhan rumah tangga
c. pendidikan perkoperasian
b. barang yang ada kaitannya dengan keperluan
d. membangun kafetaria sekolah
belajar siswa sehari-hari
e. melakukan usaha bisnis
c. barang konsumsi tahan lama
27. Mengoreksi penyimpangan yang terjadi untuk d. barang kebutuhan hidup sehari-hari
diambil tindakan perbaikan dalam manajemen e. barang yang sulit dijumpai
termasuk kegiatan .... 30. Tujuan didirikan koperasi sekolah adalah ….
a. pengorganisasian a. sebagai kegiatan ekstrakurikuler siswa
b. penggerakan b. mencari laba
c. perencanaan c. menjual barang-barang yang sulit dijumpai
d. pelaksanaan d. memenuhi kebutuhan siswa sehari-hari
e. pengawasan e. menunjang program pemerintah

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat.


  1. Sebutkan pengertian manajemen menurut L.Gulick. 11. Sebutkan tiga alat perseroan terbatas. Uraikan.
  2. Alat-alat apa sajakah untuk mencapai suatu tujuan 12. Sebutkan jenis-jenis koperasi. Uraikan.
manajemen menurut Oei Ling Le? Uraikan. 13. Sebutkan klasifikasi modal koperasi.
  3. Apa yang Anda ketahui mengenai perusahaan? 14. Uraikan dengan singkat cara pengembangan koperasi
  4. Sebutkan dan uraikan mengenai jenjang manajemen. di Indonesia.
  5. Sebutkan dan uraikan empat jenis perencanaan. 15. Sebutkan peran kepala sekolah dalam koperasi
sekolah. Deskripsikan.
  6. Sebutkan tujuh prinsip perencanaan menurut
Heidjrachman Ranupandojo. Deskripsikan. 16. Bagaimana mengatasi permasalahan koperasi di
Indonesia? Uraikan.
  7. Uraikan mengenai gaya kepemimpinan dalam
17. Bagaimanakah cara menghitung sisa hasil usaha
organisasi.
dalam koperasi?
  8. Mengapa fungsi pengawasan harus dilakukan pada
18. Sebutkan peran guru pembimbing dalam koperasi
setiap tahap? Deskripsikan.
sekolah.
  9. Apakah yang dimaksud dengan badan usaha 19. Deskripsikan peran kewirausahaan terhadap
perseorangan? perekonomian.
10. Sebutkan fungsi dan peran dari perangkat organisasi 20. Apakah hubungan antara kewirausahaan dan
koperasi. koperasi? Uraikan.

104 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Evaluasi Akhir Tahun
Kerjakan pada buku tugas Anda.
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
1. Dibeli secara tunai alat-alat tulis dari Toko Masako d. Beban iklan Rp 1.600.000,00
sejumlah Rp350.000,00. Jurnalnya adalah .… Iklan dibayar di muka Rp1.600.000,00
a. Kas Rp350.000,00 e. Iklan dibayar di muka Rp 1.600.000,00
Alat-alat tulis Rp 350.000,00 Kas Rp1.600.000,00
b. Perlengkapan toko Rp350.000,00
Kas Rp 350.000,00 5. Pada neraca saldo terdapat perkiraan Harga pokok
c. Perlengkapan toko Rp350.000,00 penjualan sebesar Rp17.000.000,00. Di kolom
Toko Andri Rp 350.000,00 penyesuaian sebelah kredit sebesar Rp2.000.000,00.
d. Peralatan toko Rp350.000,00 Penyelesaian perkiraan harga pokok penjualan pada
Utang dagang Rp 350.000,00 kertas kerja adalah ….
e. Peralatan toko Rp350.000,00 a. Neraca saldo disesuaikan sebelah debet
Kas Rp 350.000,00 Rp15.000.000,00
  2. Toko Yanti menjual barang secara kredit kepada b. Neraca saldo disesuaikan sebelah kredit
pelanggan setianya senilai Rp7.500.000,00 transaksi Rp15.000.000,00
tersebut dicatat dalam jurnal adalah .... c. Laba/rugi sebelah kredit Rp15.000.000,00
a. Penjualan Rp7.500.000,00 d. Laba/rugi sebelah debet Rp19.000.000,00
Kas Rp7.500.000,00 e. Neraca sebelah debet Rp19.000.000,00
b. Penjualan Rp7.500.000,00 6. Atas penjualan barang delapan hari yang lalu dengan
Kas Rp 7.500.000,00 syarat 2/10,n/30, diterima bersih dari Toko Satu
c. Kas Rp7.500.000,00 Rp40.000.000,00. Jurnalnya adalah .…
Toko Yanti Rp 7.500.000,00 a. Kas Rp40.000.000,00
d. Kas Rp7.500.000,00 Potongan penjualan Rp 800.000,00
Penjualan Rp 7.500.000,00 Toko Satu Rp 40.000.000,00
e. Piutang Rp7.5000.000,00 b. Kas Rp39.200.000,00
Penjualan Rp 7.500.000,00 Toko Satu Rp 39.200.000,00
c. Kas Rp39.200.000,00
3. Perhatikan perkiraan-perkiraan berikut.
Potongan penjualan Rp 800.000,00
1. Persediaan barang dagangan awal
Piutang dagang Rp40.000.000,00
2. Pembelian d. Kas Rp39.200.000,00
3. Persediaan barang dagangan akhir Piutang dagang Rp 39.200.000,00
4. Retur pembelian dan pengurangan harga e. Kas Rp40.000.000,00
5. Beban angkut pembelian Potongan Penjualan Rp 800.000,00
Merupakan perkiraan-perkiraan yang posisinya di Piutang dagang Rp 39.200.000,00
sebelah kredit pada saat penyesuaian dengan metode 7. Dibayar tunai biaya iklan Rp5.000.000,00 untuk 10
harga pokok penjualan, yaitu .... kali tayang kepada CV Oki Advertise. Jurnalnya
a. 1, 2, dan 5 d. 2, 3, dan 5 .…
b. 1, 2, dan 3 e. 2, 4, dan 5 a. Beban iklan Rp5.000.000,00
4. Pada 31 Desember 2007, terdapat perkiraan beban Kas Rp5.000.000,00
iklan sebesar Rp4.000.000,00 di neraca saldo. Beban b. Iklan dibayar
iklan merupakan biaya iklan dibayar di 105 di muka Rp5.000.000,00
Kas Rp3.000.000,00
muka pada 3 Juli 2006 untuk 5 kali penayangan. Pada
c. Iklan dibayar
31 Desember 2007 yang belum ditayangkan 2 kali lagi.
di muka Rp5.000.000,00
Ayat jurnal penyesuaiannya …
CV Oki Advertise Rp5.000.000,00
a. Beban iklan Rp2.400.000,00
d. CV Oki Advertise Rp5.000.000,00
Iklan dibayar di muka Rp2.400.000,00 Kas Rp5.000.000,00
b. Iklan dibayar di muka Rp2.400.000,00 e. CV Oki Advertise Rp5.000.000,00
Beban iklan Rp 2.400.000,00 Iklan dibayar di muka Rp5.000.000,00
c. Iklan dibayar di muka Rp1.600.000,00
Beban iklan Rp1.600.000,00

Evaluasi Akhir Tahun 105


  8. Perhatikan perkiraan-perkiraan berikut. c. Utang dagang Rp2.500.000,00
1) Pembelian CV Rakreasi Rp 2.500.000,00
2) Kas d. Utang dagang Rp2.500.000,00
3) Perlengkapan kantor Kas Rp 2.500.000,00
4) Utang dagang e. Potongan pembelian Rp 75.000,00
5) Beban sewa Kas Rp 2.425.000,00
Akun yang digunakan dalam jurnal pembelian adalah Utang dagang Rp2.500.000,00
…. 12. Dalam catatan akuntansi sebuah perusahaan terdapat
a. 1, 3, dan 5 d. 1, 3, dan 4 jurnal sebagai berikut.
b. 1, 2, dan 5 e. 2, 3, dan 4 Modal Rp6.000.000,00
c. 1, 2, dan 4 Ikhtisar laba/rugi Rp6.000.000,00
  9. Dibeli barang dagangan dari CV Indah Mulia Jurnal tersebut merupakan jurnal untuk ....
Rp7.000.000,00 dan dari PT Suheng Rp3.000.000,00 a. mencatat transaksi penerimaan modal
dengan ssyarat pembayaran 2/10, n/30, jurnalnya …. b. menyesuaikan jumlah modal pemilik
a. Persediaan c. menutup laba yang diperoleh perusahaan
barang dagangan Rp10.000.000,00 d. menutup rugi yang diderita perusahaan
Kas Rp10.000.000,00 e. mencatat pengambilan modal oleh pemilik
b. Pembelian Rp7.500.000,00 13. Jurnal penutup yang benar untuk mencatat pe­ngam­­
Utang dagang Rp 7.500.000,00 bilan pribadi Tuan Simanalagi berupa kas sebesar
c. Persediaan Rp400.000,00, yaitu ....
barang dagangan Rp7.500.000,00 a. Modal Rp400.000,00
Utang dagang Rp 7.500.000,00 Prive
d. Pembelian Rp7.500.000,00 Tuan Siregar Rp400.000,00
CV Indah Mulia Rp 5.000.000,00 b. Prive
PT Suheng Rp 2.500.000,00 Tuan Siregar Rp 400.000,00
e. Pembelian Rp7.500.000,00 Modal Rp400.000,00
Kas Rp 7.500.000,00 c. Prive
Tuan Siregar Rp400.000,00
10. Dikirim kembali barang dagangan yang dibeli 2 Ikhtisar laba/rugi Rp400.000,00
hari yang lalu dengan syarat kredit kepada PT Bayu d. Ikhtisar laba/rugi Rp400.000,00
Wiyasa Rp500.000 dan PT Hary Rp300.000. Jurnal Prive
yang dibuat adalah .... Tuan Siregar
a. PT Bayu Wiyasa Rp500.000,00 Rp400.000,00
PT Hary Rp 300.000,00 e. Modal Rp400.000,00
Utang dagang Rp 800.000,00 Ikhtisar laba/rugi Rp400.000,00
b. Utang dagang Rp800.000,00 14. Jurnal penutup yang benar untuk mencatat beban gaji
Retur pembelian dan sebesar Rp520.000,00, yaitu ....
pengurangan harga Rp 800.000,00 a. Beban gaji Rp520.000,00
c. Utang dagang Rp800.000,00 Utang gaji Rp520.000,00
PT Bayu Wiyasa Rp 500.000,00 b. Utang gaji Rp520.000,00
PT Hary Rp 300.000,00 Modal Rp520.000,00
d. Utang dagang Rp800.000,00 c. Utang gaji Rp520.000,00
Persediaan Ikhtisar laba/rugi Rp520.000,00
barang dagangan Rp 800.000,00 d. Utang gaji Rp520.000,00
e. Kas Rp800.000,00 Beban gaji Rp520.000,00
Retur pembelian dan e. Ikhtisar laba/rugi Rp520.000,00
pengurangan harga Rp 800.000,00 Beban gaji Rp520.000,00
11. Dilakukan pembayaran utang untuk pembelian 5 hari 15. Persediaan awal barang dagangan Rp2.500.000,00
yang lalu kepada CV Havana sebesar Rp2.500.000,00 Persediaan akhir barang dagangan Rp3.250.000,00
dengan syarat 3/10, n/30. Jurnal yang dibuat adalah Pembelian Rp2.500.000,00
Penjualan Rp4.000.000,00
.…
Besarnya HPP adalah ....
a. CV Rakreasi Rp2.500.000,00
a. Rp1.750.000,00
Kas Rp 2.500.000,00
b. Rp2.250.000,00
b. Utang dagang Rp2.500.000,00 c. Rp3.750.000,00
Potongan d. Rp 5.500.000,00
pembelian Rp 75.000,00 e. Rp.8.750.000,00
Kas Rp 2.425.000,00 (UAN, 2001)

106 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


17. Cara membuat jurnal pembalik, yaitu .... 23. Berikut yang bukan merupakan ciri koperasi ...
a. membalik jurnal penutup untuk periode a. modal dan simpanan anggota
akuntansi berikutnya b. dikelola secara terbuka
b. membalik jurnal penyesuaian yang menim­bulkan c. meningkatkan kesejahteraan anggota
perkiraan riil baru yang jarang digunakan selama d. bertujuan mencari laba
periode akuntansi e. keanggotaan terbuka dan sukarela
c. membalik seluruh jurnal penyesuaian yang 24. Hari Koperasi Indonesia diperingati setiap tanggal ....
dibuat pada akhir periode a. 12 Juni d. 21 Juni
d. membalik jurnal penyesuaian yang berkaitan b. 12 Juli e. 21 Juli
dengan perkiraan modal c. 12 Agustus
e. membalik jurnal penyesuaian yang menim­
bulkan perkiraan nominal baru yang jarang 25. Suatu perusahaan yang didirikan dua orang atau lebih
digunakan selama periode akuntansi dengan memakai nama bersama dan semua risiko sebagai
akibat dari kegiatan usaha ditanggung bersama disebut ....
18. Berikut bukan perkiraan yang memerlukan jurnal a. yayasan d. perseroan terbatas
pembalik, yaitu ....
b. koperasi e. firma
a. sewa diterima di muka yang diakui sebagai
c. CV
pendapatan
b. asuransi dibayar dimuka yang diakui sebagai harta 26. Fungsi manajemen menurut George R. Terry adalah ....
c. utang gaji a. planning, organizing, actuating, dan controlling
d. beban dibayar di muka yang diakui sebagai beban b. planning, organizing, motivating, controlling, dan
e. piutang sewa evaluating
c. planning, staffing, actuating, directing, dan
19. Membeli barang dagang Rp5.500.000,00 dari UD
controlling
Anggrek, dibayar dengan cek BBD Rp3.000.000,00
d. planning, organizing, commanding, coordinating,
kekurangannya 1 bulan kemudian transaksi tersebut
dan controlling
dibukukan dalam jurnal khusus berupa ....
e. planning, organizing, controlling, dan evaluating
a. jurnal kas masuk
b. jurnal kas keluar 27. Proses pemikiran secara rasional dan penetapan
c. jurnal pembelian secara tepat dari berbagai macam persoalan yang akan
d. jurnal penjualan dikerjakan untuk masa yang akan datang dalam usaha
e. jurnal umum mencapai tujuan organisasi disebut ....
(UAN, 2002) a. planning d. coordinating
b. organizing e. controlling
20. Dalam catatan akuntansi sebuah perusahaan terdapat
c. staffing
jurnal sebagai berikut.
Pendapatan bunga Rp600.000,00 28. Menurut UU No. 25 Tahun 1992, perangkat organisasi
koperasi terdiri atas ....
Piutang bunga Rp600.000,00
a. rapat anggota, pengurus, dan pengawas
Jurnal tersebut merupakan jurnal untuk ....
b. ketua, anggaran dasar, dan anggaran rumah
a. mencatat transaksi penerimaan pendapatan bunga
tangga
b. mencatat transaksi penerimaan piutang bunga
c. rapat pengurus, anggaran, dan badan pemeriksa
c. menyesuaikan transaksi piutang bunga
d. dewan penasihat, pengurus, dan anggota
d. menutup pendapatan bunga
e. anggota, pengurus, dan badan pemeriksa
e. membalikkan transaksi piutang bunga
29. Berikut yang merupakan sumber modal sendiri dalam
21. Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Per­
koperasi, yaitu ....
koperasian Indonesia, fungsi dan peranan koperasi a. simpanan pokok, pinjaman bank, dan simpanan
adalah .... wajib
a. memperkokoh perekonomian rakyat sebagai b. pinjaman bank, bantuan pemerintah, dan
dasar kekuatan perekonomian nasional pinjaman Bukopin
b. membina masyarakat untuk peningkatan c. simpanan pokok, simpanan wajib, dan dana
kesejahteraan masyarakat cadangan
c. merupakan kegiatan ekonomi yang terus- d. simpanan wajib, pinjaman Bukopin, dan
menerus simpanan pokok
d. alat perjuangan bangsa untuk kemakmuran e. bantuan pemerintah, simpanan pokok, dan
rakyat pinjaman bank
e. pendemokrasian ekonomi bangsa Indonesia
30. Pengendalian modal koperasi merupakan tanggung
22. Menetapkan seseorang untuk menempati suatu jabatan jawab ....
dalam organisasi merupakan pelaksanaan dari fungsi .... a. manajer
a. planning d. actuating b. badan pemeriksa
b. organizing e. controlling c. rapat anggota
c. directing d. bendahara koperasi
e. pengurus koperasi

Evaluasi Akhir Tahun 107


31. Laporan keuangan yang wajib disampaikan oleh pengurus 36. Segala kewajiban pembayaran utang pada PT
koperasi pada Rapat Anggota Tahunan adalah .... ditanggung oleh ....
a. data piutang, data simpanan pokok, dan data a. pemilik
simpanan wajib b. harta kekayaan PT
b. neraca, laporan keuangan, dan data piutang c. semua pesero
c. laporan simpanan pokok dan laporan perubahan d. para pemegang saham
modal e. dewan direksi
d. neraca, laporan rugi/laba, dan laporan perubahan 37. Mempersatukan sumber daya pokok dengan cara
modal yang teratur dan mengatur orang-orang dalam
e. laporan pembagian SHU, neraca, dan laporan
pola yang sedemikian rupa sehingga mereka dapat
rugi laba
melaksanakan aktivitas untuk mencapai tujuan.
32. Peran sektor usaha negara, swasta, dan koperasi terdapat Penyataan tersebut merupakan pengertian dari fungsi
pada UUD 1945 pasal .... ....
a. 27 d. 34 a. pengawasan d. pengorganisasian
b. 32 e. 37 b. perencanaan e. penilaian
c. 33 c. pengelolaan
33. Faktor-faktor intern dalam pengelolaan badan usaha 38. Manajemen adalah pencapaian tujuan tertentu
adalah .... dengan menggunakan bantuan orang lain. Pengertian
a. sarana, kondisi, situasi, dan prasarana manajemen tersebut dikemukakan oleh ....
b. sarana, prasarana, tenaga kerja, dan dana
a. Prof. Oei Liang Lee
c. sarana, prasarana, dana, dan kebutuhan konsumen
b. George Terry
d. kondsi, situasi, peraturan pemerntah, dan sarana
e. kondisi, situasi, kebutuhan konsumen, dan c. L. Gulick
peraturan pemerintah d. James Stoner
e. Frederick Winslow Taylor
34. Berikut yang bukan merupakan unsur-unsur suatu
badan usaha, yaitu …. 39. Suatu perusahaan melakukan kegiatan promosi, seleksi,
a. adanya tanggung jawab yang tidak terbatas dan pemberian penghargaan terhadap karyawan.
b. adanya pemisahan harta kekayaan antara Kegiatan perusahaan tersebut termasuk fungsi ....
perusahaan dan pemilik usaha a. planning d. directing
c. memiliki tujuan tertentu b. coordinating e. staffing
d. memiliki kepentingan sendiri c. controlling
e. adanya organisasi yang teratur 40. Badan usaha yang memiliki modal saham adalah ….
35. Badan usaha yang berdasarkan atas kekeluargaan a. perusahaan perseorangan
b. firma
adalah badan usaha ....
c. CV
a. daerah d. pemerintah
d. koperasi
b. swasta e. milik negara
e. PT
c. koperasi

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat.


1. Sebutkan langkah-langkah dalam menyusun kertas   4. Tunjukkan perbedaan sistem pencatatan metode
kerja pada perusahaan dagang. perpetual dan metode periodik. Apa tujuan
2. Berikut ini, datakeuangan sebuah perusahaan dagang. dibuatnya jurnal pembalik?
- Persediaan awal Rp 8.000.000,00   5. Sebutkan dan uraikan peranan badan usaha dalam
- Beban angkut pembelian Rp 100.000,00 perekonomian Indonesia.
- Retur pembelian dan   6. Bagaimanakah cara menghitung Sisa Hasil Usaha
pengurangan harga Rp 40.000,00 (SHU)? Deskripsikan.
- Potongan pembelian Rp 50.000,00   7. Mengapa fungsi pengawasan harus dilakukan pada
- Pembelian Rp 2.500.000,00 setiap tahap? Deskripsikan.
- Penjualan Rp 5.900.000,00   8. Apakah yang dimaksud dengan badan usaha perseorangan,
- Retur penjualan dan Firma, CV, dan PT?
pengurangan harga Rp 700.000,00   9. Sebutkan fungsi dan peran dari perangkat organisasi
- Persediaan akhir Rp 5.500.000,00 koperasi.
Dari data tersebut hitunglah HPP-nya. 10. Sebutkan dan uraikan jenis-jenis perencanaan.
3. Apa tujuan dari jurnal pembalik?

108 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Daftar Istilah
Badan usaha : satu kesatuan organisasi yang melakukan proses produksi untuk
memenuhi kebutuhan manusia dengan tujuan mencari laba, yaitu laba
maksimum.
Daftar sisa/neraca saldo/
daftar saldo : suatu ikhtisar di mana saldo yang tercatat sesuai dengan kolom debet
dan kredit.
Demokratis : gaya kepemimpinan yang membagai kekuasaan, wewenang, dan tanggung
jawab kepada para karyawannya.
Direksi : alat perseroan yang bertanggunga jawab penuh atas pengurusan perseroan
untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan, baik
di dalam maupun di luar pengadilan.
Firma : suatu persekutuan yang menyelenggarakan perusahaan atas nama
bersama.
Free on Board (FOB) : cara menilai barang yang memasukkan biaya manufaktur, pemuatan,
dan pengapalan ke perbatasan nasional tetapi tidak termasuk biaya
transportasi barang di luar perbatasan.
Gaji : merupakan kategori atas pengeluaran yang terdiri dari pembayaran
tunai kepada pekerja sebagai imbalan atas jasa yang mereka berikan.
Jumlah yang ditunjukkan dalam laporan pemerintah adalah bruto, yaitu
sebelum dikurangi dengan pajak sumbangan pada jaminan sosial dan
dana pensiun. Tidak termasuk di dalamnya item-item upah nontunai
seperti makanan, pakaian, dan akomodasi, atau upah dan gaji untuk
pembentukan modal (misalnya, konstruksi untuk jalan dan bangunan
kantor).
Jurnal khusus : jurnal yang khusus mencatat transaksi sejenis yang lazim dan selalu
berulang yang terjadi dalam sustu unit usaha untuk mempermudah
klasifikasi dan pengendalian intern.
Jurnal pembelian : jurnal khusus yang mencatat pembelian barang secara kredit.
Jurnal penjualan : jurnal khusus yang mencatat penjualan barang secara kredit.
Jurnal penerimaan kas : jurnal khusus yang mencatat arus kas masuk.
Jurnal pengeluaran kas : jurnal khusus yang mencatat arus kas keluar.
Jurnal umum : buku harian dua lajur yang mencatat transaksi dan kejadian yang
memengaruhi suatu perusahaan.
Jurnal penutup : suatu tindakan akuntansi pada saat menghitung hasil operasi lazimnya
pada akhir tahun buku untuk mentransfer perkiraan rugi/laba atau
perkiraan-perkiraan nominal keperkiraan modal pemilik.
Jurnal penyesuaian : jurnal yang dibuat sebagai koreksi pada akhir periode akuntansi untuk
mencatat perubahan-perubahan yang belum diakui atas aktiva, passiva,
pendapatan, dan beban.
Komisaris : alat perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan
khusus memberikan nasihat kepada direksi dalam menjalankan perseroan.

Daftar Istilah 109


Koperasi : badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi
dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Koperasi konsumsi : koperasi yang melakukan usaha untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
para anggotanya.
Koperasi produksi : koperasi yang usahanya menghasilkan barang-barang secara bersama.
Koperasi kredit : koperasi yang usahanya meliputi usaha konsumsi, produksi, dan kredit.
Laba (keuntungan) : kelebihan pendapatan atas beban dan kerugian yang terkait dalam operasi
perusahaan pada suatu periode tertentu.
Laba bersih : kelebihan seluruh pendapatan atas seluruh biaya untuk suatu periode
tertentu setelah dikurangi pajak penghasilan disajikan dalam laporan
laba/rugi.
Laba kotor : kelebihan seluruh pendapatan atas seluruh biaya untuk suatu periode
tertentu sebelum dikurangi pajak penghasilan.
Laissez faire : gaya kepemimpinan yang memberikan atau mendelegasikan sejumlah
wewenang kepada para karyawannya.
Manajemen menengah : manajemen yang memiliki posisi sebagai manajemen pabrik atau
manajemen divisi.
Manajemen pengawasan : manajemen yang memiliki posisi sebagai manajer kantor.
Manajemen puncak : manajemen yang memiliki posisi sebagai dewan direksi, direktur
utama, dan pimpinan lainnya, seperti direktur keuangan dan direktur
pemasaran.
Marketing mix : perangkat/alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan berupa produk,
harga, distribusi, dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk
menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran.
Modal koperasi : penerimaan yang diterima dari dalam maupun luar koperasi.
Neraca : suatu pernyataan tertulis yang mencerminkan tentang aktiva, kewajiban
serta modal suatu perusahaan pada suatu periode tertentu.
Otokratis : gaya kepemimpinan yang memiliki kekuasaan penuh untuk mengambil
keputusan.
Pemasaran : suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan melalui penciptaan
dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
Pembelian : perkiraan yang digunakan untuk mencatat perolehan barang dagangan
atau bahan yang digunakan dalam proses produksi.
Pengawasan : kegiatan yang dilakukan oleh para manajer dalam mengawasi dan
mengevaluasi hasil yang telah dicapai.
Pengorganisasian : kegiatan pengaturan para karyawan dan sumber-sumber lain dengan cara
yang konsisten agar semua pekerjaan yang dilakukan terarah pada satu
tujuan.

110 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Penjualan : pemindahan hak milik atas barang atau jasa sesuai dengan harga yang
disepakati dan dibayar.
Perencanaan darurat : perencanaan alternatif yang dikembangkan untuk menghadapi berbagai
perubahan kondisi bisnis yang mungkin taerjadi.
Perencanaan operasional : perencanaan mengenai cara-cara untuk melaksanakan kegiatan tertentu
supaya berjalan secara efektif dan efisien.
Perencanaan strategis : perencanaan yang menggambarkan titik berat bisnis utama perusahaan
untuk jangka panjang.
Perencanaan taktis : perencanaan yang memiliki skala lebih kecil, misalnya untuk jangka satu
atau dua tahun.
Persekutuan komanditer : suatu persekutuan untuk menjalankan usaha bersama, didirikan oleh
satu atau lebih sekutu aktif dengan satu atau lebih sekutu komanditer.
Perseroan terbatas : badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan
usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi kegiatan usaha dengan
modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang serta peraturan
pelaksanaannya.
Perusahaan umum : perusahaan yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas
saham.
Persediaan barang dagangan : kepemilikan atas aset fisik dan finansial pada saat tertentu. Persediaan
dicerminkan dalam neraca. Transaksi yang terjadi selama periode tertentu
merubah besar persediaan.
Posting : memindahbukukan suatu jumlah baik debet maupun kredit dari jurnal
akun ke akun bersangkutan dalam buku besar.
Rapat umum pemegang saham : alat perseroan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perseroan.
Segmentasi pasar : proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat
heterogen ke dalam beberapa segmen, yang setiap segmennya cenderung
bersifat homogen dalam segala aspek.
Sisa hasil usaha : pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun buku dengan dikurangi
biaya yang dapat dipertanggungjawabkan, penyusutan, dan kewajiban
lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
Transaksi : pertukaran ekonomi yang dilakukan atas dasar kesepakatan yang saling
menguntungkan antara unit-unit kelembagaan.
Utang (Liabilities) : kewajiban finansial dari unit ekonomi.

Daftar Istilah 111


Daftar Pustaka
Sumber Buku
BSNP. 2006. Standar Isi. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
Echein, Edgar H. 1985. Psikologi Organisasi. Seri Manajemen No. 80. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.
Fess dan Warren. 1995. Financial Accounting, Edisi Kedua. South-Western: South-Western Publishing.
Firdaus, Muhammad., Agus Edhi Susanto. 2002. Perkoperasian, Sejarah, Teori, dan Praktik. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Gibson, Ivancerich, dan Donnely. 1984. Organisasi dan Manajemen. Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.
IAI. 2004. Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba Empat.
Indrawan, Rully. 2004. Ekonomi Koperasi. Bandung: Lemlit UNPAS.
Koontz, Harold, dkk. 1996. Manajemen. Jilid I Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Madura, Jeff. 2001. Pengantar Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Marbun, BN. 1993. Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Kecil. Seri Manajemen No. 126. Jakarta: Pustaka
Binaman Pressindo.
Meredith, Geoffrey G., dkk. 1996. Kewirausahaan: Teori dan Praktik. Seri Manajemen No. 97. Jakarta:
Pustaka Binaman Pressindo.
Nangoi, Ronald. 1994. Pengembangan Produksi dan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Radiks Purba. 1983. Mengenal Praktik Bisnis. Seri Umum No. 6. Jakarta: Pustaka Pressindo.
Schuler, Randall S., Susan E. Jackson. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jilid I. Edisi Keenam.
Jakarta: Erlangga.
Ranupandojo, Heidjrachman. 1996. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta: UPP-AMP YPKN.
Setrawan, Joe. 1996. Strategi Efektif Berwirausaha. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Siagian, Sondang P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusaia. Jakarta: Bumi Aksara.
Simbolon, Maringar Masry. 2004. Dasar-Dasar Administrasi dan Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Siswanto, HB. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: Bina Aksara.
Smith & Skousen. 1996. Intermediate Accounting. Edisi Kesembilan. Jakarta: Erlangga.
Soehamidjaja, Soeparman. 1997. Falsafah Pengembangan Disiplin Kewirausahaan di Perguruan Tinggi dalam
Konteks Pembangunan Sumber Daya Manusia. Makalah Seminar Nasional. Bandung: IKOPIN.
Suryana. 2001. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Wijandi, Soesarsono. 1988. Pengantar Kewirausahaan. Bandung: Sinar Baru.
Surat Kabar dan Majalah
Swasembada, 4–17 September 2003.
Sumber Internet
www.detiknet.com
www.tempointeraktif.com
www.infolead.com
www.investopedia.com
www.jazzantrends.nl
www.netmba.com
www.hm-trans.com
www.swisherpens.com
www.tokohindonesia.com
www.ekonomirakyat.org
www.dikmenum.co.id

112 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII


Indeks
A J
Akuntansi 1, 2, 3, 4, 9, 19, 23, 27, 28, 29, 33, 39, Journal 1, 4, 5, 6, 19, 39, 40, 47
40, 41, 46, 47, 50, 52, 53, 106, 107, 109 Jurnal 1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 13, 19, 21, 22, 23, 24, 25,
B 34, 35, 36, 38, 39, 40, 41, 46, 47, 48, 51, 52, 53,
Badan usaha 59, 61, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 69, 70, 55, 56, 57, 58, 105, 106, 107, 108, 109, 111
72, 73, 74, 75, 76, 77, 78, 79, 80, 82, 85, 95, Jurnal Khusus 1, 7, 36, 50
99, 100, 102, 103, 104, 108, 109, 110 Jurnal khusus 4, 5, 6, 7, 8, 33, 36, 38, 55, 58, 107,
Balance Sheet 28, 113 109
Beban 2, 4, 5, 11, 12, 15, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, Jurnal pembalik 39, 47, 48, 50, 52, 53, 58, 107,
25, 27, 30, 32, 35, 36, 40, 41, 45, 46, 47, 48, 108
50, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 105, 106, Jurnal Pembelian 5, 12, 13, 14, 15, 33, 35, 36, 42,
108, 113, 68, 72, 78, 93, 96, 100, 105, 106, 44, 56, 57, 106, 107, 109
107, 109, 110
Jurnal Penerimaan Kas 5, 6, 13, 14, 15, 33, 35, 36,
Buku besar 1, 5, 6, 7, 8, 9, 13, 16, 17, 19, 20, 32, 41, 42, 44, 109
33, 36, 38, 40, 41, 46, 48, 50, 51, 52, 54, 55, Jurnal Pengeluaran Kas 5, 6, 11, 12, 13, 14, 15, 17,
56, 57, 58, 111, 113
33, 35, 36, 41, 42, 43, 44, 45, 56, 109
Buku besar pembantu 6, 8, 9, 16, 17, 32, 33, 36,
Jurnal Penjualan 6, 7, 11, 12, 13, 33, 35, 36, 41,
38, 50, 55, 58
56, 107, 109
Buku besar umum 8, 16, 17, 32, 50, 113
Jurnal Penutup 39, 40, 41, 46, 47, 48, 50, 51, 52,
53, 58, 106, 107, 106
C Jurnal Penyesuaian 1, 19, 20, 21, 25, 38, 47, 48, 50,
CIF 2, 3, 4 51, 52, 53, 56, 57, 58, 107, 106
Cost of Good Sold 1, 18, 27, 113 Jurnal Umum 4, 8, 12, 13, 14, 15, 33, 35, 36, 41,
42, 44, 47, 50, 55, 56, 57, 107, 109
F
Financial Statement 1, 27 K
Firma 68, 69, 76, 78, 79, 107, 103, 108, 109 Kepemimpinan 62, 66, 67, 69, 94, 104, 109, 110
FOB Shipping Point 4, 10, 17 Koperasi 68, 73, 74, 75, 76, 79, 81, 82, 83, 84, 85,
86, 87, 88, 89, 91, 92, 94, 95, 96, 97, 99, 100,
102, 103, 104, 107, 108, 110
H
Koperasi Sekolah 81, 82, 86, 87, 88, 99, 100,
Harga pokok 1, 2, 3, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 27, 30, 103104
32, 36, 51, 57, 58, 90, 92, 100, 105
Harga pokok penjualan 1, 18,19, 20, 21, 22, 23, 25,
27, 30, 32, 36, 55, 56, 57, 58, 100, 105 L
Laporan Laba/Rugi 3, 25, 27, 29, 30, 33, 39
I Laporan Perubahan Modal 27, 28, 31, 33, 108
Ikhtisar Laba/Rugi 20, 21, 25, 36, 40, 41, 45, 47, Ledger 8, 58
48, 51, 52, 53, 56, 57, 58, 106
Income Statement 27

Indeks 113
M Perkiraan 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 17,
Manajemen 59, 60, 61, 62, 63, 64, 65, 66, 70, 72, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 35, 36, 39, 40, 41, 42,
76, 78, 79, 102, 103, 104, 107, 108, 110 43, 44, 45, 46, 47, 51, 52, 53, 55, 56, 58, 105,
Modal Dasar 70, 71, 73, 111 106, 107, 109, 110
Modal Koperasi 111 Persekutuan Komanditer 69, 70, 78, 79, 104, 111
Persero 73
N Perusahaan 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 18, 19, 22, 23,
24, 25, 27, 28, 29, 32, 34, 36, 39, 40, 41, 46,
Neraca 1, 19, 20, 22, 25, 26, 28, 31, 33, 36, 39, 47, 48, 51, 52, 53, 55, 56, 57, 58, 59, 60, 61,
46, 47, 48, 50, 51, 52, 53, 55, 56, 58, 71, 91, 63, 65, 66, 67, 68, 69, 70, 71, 72, 73, 76, 78,
92, 105, 108 79, 95, 102, 104, 106, 107, 108, 109, 111
Neraca Saldo 1, 9, 19, 20, 22, 25, 33, 36, 38, 46, S
50, 53, 54, 56, 58, 105
Saham 29, 63, 69, 70, 71, 72, 73, 78, 79, 102, 103,
Neraca Sisa 19, 39, 46, 48, 52 104, 108, 111
Simpanan Pokok 82, 91, 99, 100, 102, 103, 107,
O 108
Organisasi 59, 60, 61, 65, 66, 67, 68, 70, 76, 78, Simpanan Sukarela 91, 99, 100, 102
84, 85, 94, 97, 99, 100, 102, 103, 104, 107, Simpanan Wajib 82, 91, 92, 99, 100, 102, 103,
108, 109 107, 108
Sisa Hasil Usaha 81, 82, 84, 89, 90, 92, 99, 100,
P 103, 104, 108, 111
Pendapatan 2, 18, 22, 23, 24, 27, 32, 36, 39, 40, Subsidiary Ledger 8, 58
47, 48, 50, 51, 52, 53, 55, 56, 72, 74, 82, 89,
90, 97, 99, 101, 102, 103, 107, 109, 111
T
Pengawasan 60, 62, 64, 66, 67, 70, 71, 72, 76, 78,
79, 82, 84, 87, 99, 102, 103, 104, 108, 109, Trial Balance 1, 19
110
Pengorganisasian 60, 62, 64, 65, 66, 76, 102, 108, W
110 Wirausaha 81, 93, 94, 95, 96, 97, 102
Perencanaan 60, 62, 64, 65, 66, 76, 79, 102, 103,
104, 108, 111

114 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII

Anda mungkin juga menyukai