100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
767 tayangan13 halaman

Linear Programming

Linear programming merupakan teknik riset operasi untuk menyelesaikan masalah optimasi dengan fungsi tujuan dan kendala yang linear. Contohnya adalah mengoptimalkan keuntungan perusahaan dengan memproduksi dua item dengan memperhatikan keterbatasan sumber daya seperti tenaga kerja dan bahan baku. Model program linear terdiri atas variabel keputusan, fungsi tujuan yang linear, dan kendala-kendala sumber daya yang juga linear.

Diunggah oleh

Sabil Al Rasyad
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
767 tayangan13 halaman

Linear Programming

Linear programming merupakan teknik riset operasi untuk menyelesaikan masalah optimasi dengan fungsi tujuan dan kendala yang linear. Contohnya adalah mengoptimalkan keuntungan perusahaan dengan memproduksi dua item dengan memperhatikan keterbatasan sumber daya seperti tenaga kerja dan bahan baku. Model program linear terdiri atas variabel keputusan, fungsi tujuan yang linear, dan kendala-kendala sumber daya yang juga linear.

Diunggah oleh

Sabil Al Rasyad
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 13

RANGKUMAN

LINEAR PROGRAMMING

KELOMPOK I :

1. SABIL AL RASYAD 175020200111006


2. ADAM ACHMAD DARMAWAN 175020200111012
3. IDAN ALMAS SYAHNIAR 175020200111015

PROGRAM STUDI MANAJAMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LATAR BELAKANG

Riset Operasi (operation research) merupakan metode ilmiah yang


membantu memecahkan persoalan rumit yang muncul dalam kehidupan
sehari-hari dimana di inteprestasikan dalam permodelan matematika guna
mendapatkan informasi solusi yang optimal. Operation research juga banyak
digunakan untuk mengambil keputusan yang logis serta dapat dijelaskan secara
kuantitatif. Pendekatan khusus ini bertujuan membentuk suatu metode ilmiah
dari sistem menggabungkan ukuran-ukuran faktor-faktor seperti kesempatan
dan risiko, untuk meramalkan dan membandingkan hasil-hasil dari beberapa
keputusan, strategi atau pengawasan. Karena keputusan dalam riset operasi
dapat berkaitan dengan biaya relevan, dimana semua biaya yang terkaitan
dengan keputusan itu harus dimasukkan, kualitas baik dipengaruhi oleh desain
produk atau cara produk dibuat, kehandalan dalam suplai barang dan jasa,
kemampuan operasi untuk membuat perubahan dalam desain produk atau
kapasitas produksi untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi.

Linear programming merupakan salah satu teknik menyelesaikan riset


operasi, dalam hal ini adalah khusus menyelesaikan masalah-masalah optimasi
tetapi hanya terbatas pada masalah-masalah yang dapat diubah menjadi fungsi
linear. Secara khusus, persoalan program linear merupakan suatu persoalan
untuk menentukan besarnya masing-masing nilai variabel sehingga nilai fungsi
tujuan atau objektif yang linear menjadi optimum dengan memperhatikan
adanya kendala yang ada, yaitu kendala yang harus dinyatakan dalam bentuk
ketidaksamaan yang linear. Banyak sekali keputusan utama dihadapi oleh
seorang manajer perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan batasan
situasi lingkungan operasi. Pembatasan tersebut meliputi sumberdaya misalnya
waktu, tenaga kerja, energi, bahan baku, atau uang. Secara umum, tujuan umum
perusahaan yang paling sering terjadi adalah sedapat mungkin memaksimalkan
laba dan meminimalkan biaya. Saat manajer berusaha untuk menyelesaikan
masalah dengan mencari tujuan yang dibatasi oleh batasan tertentu, teknik sains
manajemen berupa program linear sering digunakan untuk permasalahan ini.
ISI

Setiap perusahaan atau organisasi memiliki keterbatasan atas sumber


dayanya, baik keterbatasan dalam jumlah bahan baku, mesin dan peralatan,
ruang tenaga kerja, jam kerja, maupun modal. Dengan keterbatasan ini,
perusahaan perlu merencanakan strategi yang dapat mengoptimalkan hasil yang
ingin dicapai, baik itu berupa keuntungan maksimal atau biaya minimal.
Berbagai cara lain telah ditemukan untuk tujuan itu, salah satu diantaranya
pemrograman linear.

Program linear adalah suatu cara matematis yang digunakan untuk


menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pengalokasian sumberdaya
yang terbatas untuk mencapai optimasi, yaitu memaksimumkan atau
meminimumkan fungsi tujuan yang bergabung pada sejumlah variabel input.
Penerapan program linear banyak diterapkan dalam masalah ekonomi, industri,
sosial dan lain-lainnya, misalnya periklanan, industri manufaktur (penggunaan
tenagakerja kapasitas produksi dan mesin), distribusi dan pengangkutan, dan
perbankan (portofolio investasi). Program linear berkaitan dengan penjelasan
suatu kasus dalam dunia nyata sebagai model matematik yang terdiri dari
sebuah fungsi tujuan linear dengan beberapa kendala linear.
MODEL PROGRAM LINEAR

1. Variabel keputusan
Merupakan simbol matematika yang menggambarkan tingkat aktivitas
perusahaan. Sebagai contoh perusahaan elektronik ingin memproduksi X1,
radio. X , pemanggang roti. Dan X , jam. Dimana adalah lambang yang
menunjukkan jumlah variabel setiap item yang tidak diketahui. Nilai akhir
dari sesuai ketentuan perusahaan, merupakan keputusan. (misal X = 100
radio adalah keputusan perusahaan untuk memproduksi 100 radio).
2. Fungsi tujuan
Merupakan hubungan matematika linear yang menjelaskan tujuan
perusahaan dalam terminologi variabel keputusan. Fungsi tujuan selalu
mempunyai salah satu target yaitu memaksimalkan atau meminimalkan
suatu nilai (memaksimalkan laba atau meminimalkan biaya).
3. Batasan model
Batasan model juga merupakan hubungan linear dari variabel-variabel
keputusan. Batasan-batasan menunjukkan keterbatasan perusahaan karena
lingkungan operasi perusahaan. Batasan-batasan bisa berupa keterbatasan
sumber daya atau pedoman. Misalnya, hanya 40 jam tenaga kerja yang
tersedia untuk menghasilkan radio selama produksi. Nilai numerik yang
aktual dalam fungsi tujuan dan batasan, seperti 40 jam kerja yang tersedia
untuk tenaga kerja yang tersedia, disebut parameter.

CONTOH
Kedua produk memiliki persyaratan
sumber daya berikut untuk produksi dan
keuntungan per item yang dihasilkan
atau parameter sebagai berikut

Ada 40 jam kerja dan 120 pon tanah liat tersedia setiap hari untuk produksi.
Masalah ini akan dirumuskan sebagai model pemrograman linier dengan
menentukan masing - masing komponen.

Variabel Keputusan

Keputusan yang dihadapi manajemen dalam masalah ini adalah berapa


mangkuk dan mug yang dihasilkan setiap hari. Dua variabel keputusan
mewakili jumlah mangkuk dan mug yang diproduksi setiap hari. Kuantitas yang
dihasilkan dapat direpresentasikan secara simbolis sebagai berikut :

x1 = jumlah mangkuk yang diproduksi

x1 = jumlah mug yang diproduksi


Fungsi Tujuan

Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan total.


Keuntungan perusahaan adalah jumlah keuntungan setiap mangkuk dan mug.
Keuntungan dari mangkuk ditentukan dengan mengalikan keuntungan unit
masing-masing mangkuk yaitu $40, dengan jumlah mangkuk yang dihasilkan.
Demikian juga, keuntungan yang didapat dari mug berasal dari keuntungan unit
mug yaitu $50, dikalikan dengan jumlah mug yang diproduksi,. Dengan
demikian, total keuntungan, yang akan kita definisikan secara simbolis sebagai
Z, dapat dinyatakan secara matematis. Dengan menempatkan istilah
memaksimalkan di depan fungsi laba, kita menggambarkan tujuan perusahaan
untuk memaksimalkan laba :

memaksimalkan Z = 40x1 + 50x2


dimana, Z = total laba tiap hari
40x1 = laba dari mangkuk
50x2 = laba dari mug

Fungsi Batasan

Dalam masalah ini, dua sumber daya digunakan untuk produksi yaitu
tenaga kerja dan tanah liat dimana persediaan keduanya terbatas. Produksi
mangkuk dan mug membutuhkan tenaga kerja dan tanah liat. Untuk setiap
mangkuk yang diproduksi, dibutuhkan 1 jam kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja
yang digunakan untuk produksi mangkuk adalah 1x1 jam. Demikian pula, setiap
cangkir memerlukan 2 jam kerja; Dengan demikian, tenaga kerja yang
digunakan untuk memproduksi mug setiap hari adalah 2x2 jam. Total tenaga
kerja yang digunakan oleh perusahaan adalah penjumlahan dari jumlah individu
tenaga kerja yang digunakan untuk setiap produk.

1x1 + 2x2
Namun, jumlah tenaga kerja yang diwakili dibatasi hingga 40 jam per
hari, maka batasan tenaga kerja menjadi:

1x1 + 2x2 ≤ 40 jam

Ketidaksetaraan "kurang dari atau sama dengan" digunakan sebagai


pengganti kesetaraan karena 40 jam kerja adalah batasan maksimum yang dapat
digunakan, bukan jumlah yang harus digunakan. Kendala ini memungkinkan
perusahaan memiliki fleksibilitas; perusahaan tidak dibatasi untuk
menggunakan tepat 40 jam namun dapat menggunakan jumlah apapun yang
diperlukan untuk memaksimalkan keuntungan, sampai dengan dan termasuk 40
jam. Berarti perusahaan mungkin saja mempunyai kapasitas yang tidak terpakai
(misal, sebagian waktu dari 40 jam tidak digunakan oleh perusahaan). Batasan
untuk tanah liat dirumuskan dengan cara yang sama seperti batasan tenaga
kerja. Karena setiap mangkuk membutuhkan 4 pon tanah liat, jumlah tanah liat
yang digunakan setiap hari untuk produksi mangkuk adalah 4x1 pon dan karena
setiap mug membutuhkan 3 pon tanah liat, jumlah tanah liat yang digunakan
setiap hari untuk mug adalah 3x2 pon. Mengingat bahwa jumlah tanah liat yang
tersedia untuk produksi setiap hari adalah 120 pon, batasan bahan baku dapat
diformulasikan sebagai berikut:

4x1 + 3x2 ≤ 120pon

Batasan akhirnya adalah jumlah mangkuk dan mug yang diproduksi


bernilai nihil atau bernilai positif karena tidak mungkin menghasilkan barang
berjumlah negatif. Batasan ini disebut sebagai batasan yang nonnegatif dan
dinyatakan secara matematika sebagai berikut

x1 ≥ 0 dan x2 ≥ 0

Model program linear yang lengkap untuk masalah ini adalah:

memaksimalkan Z = 40x1 + 50x2


batasan 1x1 + 2x2 ≤ 40
4x1 + 3x2 ≤ 120
x1 , x2 ≥ 0
Solusi dari model ini akan menghasilkan nilai numerik dan akan
memaksimalkan keuntungan total, Z. Sebagai salah satu solusi yang mungkin,
pertimbangkan x1 = 5 mangkuk dan x2 = 10 mug. Pertama, kita akan mengganti
solusi hipotetis ini ke dalam masing-masing kendala untuk memastikan bahwa
solusinya tidak memerlukan lebih banyak sumber daya daripada yang
ditunjukkan oleh kendala tersedia.

1(5) + 2(10) ≤ 40
2 + 20 ≤ 40
25 ≤ 40
Dan
4(5) + 3(10) ≤ 120
20 + 30 ≤ 120
50 ≤ 120

Karena tidak ada batasan yang dilanggar oleh solusi hipotetis ini, kami
mengatakan solusi tersebut layak dilakukan (fisibel). Mengganti nilai solusi ini
dalam fungsi objektif menghasilkan Z=40(5) +50(10) = 700. Namun, untuk
saat ini, kita tidak memiliki cara untuk mengetahui apakah $700 adalah
keuntungan maksimal.
Sekarang pertimbangkan solusi x1 =10 mangkuk dan x2 =20 mug.
Solusi ini menghasilkan keuntungan sebesar
Z = $40(10) + $50(20)
= $400 + $1.000 = $1.400
Meski hal ini tentunya merupakan solusi yang lebih baik dalam hal
keuntungan, tetapi hal ini tidak mungkin karena melanggar batasan sumber
daya untuk tenaga kerja.
1(10) + 2(20) ≤ 40
10+40 ≤ 40
50 ≤ 40
Solusi untuk masalah ini harus memaksimalkan keuntungan tanpa
melanggar batasan. Solusi yang mencapai tujuan ini adalah x1 = 24 mangkuk
dan x2 = 8 mug, dengan keuntungan yang sesuai sebesar $ 1.360.

KARAKTERISTIK LINEAR PROGRAMMING

Karakteristik yang biasa digunakan dalam persoalan linear programming


adalah sebagai berikut (Siringoringo, 2005):
1) Sifat linearitas suatu kasus dapat ditentukan dengan menggunakan
beberapa cara. Secara statistik, kita dapat memeriksa kelinearan
menggunakan grafik (diagram pencar) ataupun menggunakan uji
hipotesa. Secara teknis, linearitas ditunjukkan oleh adanya sifat
proporsionalitas, additivitas, divisibilitas dan kepastian fungsi
tujuan dan pembatas.
2) Sifat proporsional dipenuhi jika kontribusi setiap variabel pada
fungsi tujuan atau penggunaan sumber daya yang membatasi
proporsional terhadap level nilai variabel. Jika harga per unit produk
misalnya adalah sama berapapun jumlah yang dibeli, maka sifat
proporsional dipenuhi. Atau dengan kata lain, jika pembelian dalam
jumlah besar mendapatkan diskon, maka sifat proporsional tidak
dipenuhi. Jika penggunaan sumber daya per unitnya tergantung dari
jumlah yang diproduksi, maka sifat proporsionalitas tidak dipenuhi.
3) Sifat additivitas mengasumsikan bahwa tidak ada bentuk perkalian
silang diantara berbagai aktivitas, sehingga tidak akan ditemukan
bentuk perkalian silang pada model. Sifat additivitas berlaku baik
bagi fungsi tujuan maupun pembatas (kendala). Sifat additivitas
dipenuhi jika fungsi tujuan merupakan penambahan langsung
kontribusi masing-masing variabel keputusan. Untuk fungsi
kendala, sifat additivitas dipenuhi jika nilai kanan merupakan total
penggunaaan masing-masing variabel keputusan. Jika dua variabel
keputusan misalnya merepresentasikan dua produk substitusi,
dimana peningkatan volume penjualan salah satu produk akan
mengurangi volume penjualan produk lainnya dalam pasar yang
sama, maka sifat additivitas tidak terpenuhi.
4) Sifat divisibilitas berarti unit aktivitas dapat dibagi ke dalam
sembarang level fraksional, sehingga nilai variabel keputusan non
integer dimungkinkan.
5) Sifat kepastian menunjukkan bahwa semua parameter model berupa
konstanta. Artinya koefisien fungsi tujuan maupun fungsi pembatas
merupakan suatu nilai pasti, bukan merupakan nilai dengan peluang
tertentu.
Keempat asumsi (sifat) karakteristik ini dalam dunia nyata tidak selalu dapat
dipenuhi. Untuk meyakinkan dipenuhinya keempat asumsi ini, dalam linear
programming diperlukan analisis sensitivitas terhadap solusi optimal yang
diperoleh.

APLIKASI LINEAR PROGRAMMING

Model Linier programming dapat diaplikasikan untuk menyelesaikan


berbagai masalah diantaranya yaitu :
a) Masalah product mix atau kombinasi produksi,yaitu menentukan berapa
jumlah dan jenis produk yang harus dibuat agar diperoleh keuntungan
maksimum atau biaya minimum dangan memperhatikan sumber daya yang
dimiliki.
b) Masalah pencampuran bahan baku, yaitu berapa banyak setiap sumber
makanan digunakan untuk membuat produk makanan baru.
c) Masalah perencanaan investasi, yaitu berapa banyak dana yang akan
ditanamkan dalam setiap alternative investasi, agar memaksimumkan return
on investment atau net present value dengan memperhatikan kemampuan
dana tersedia dan ketentuan setiap alternatif investasi.
d) Masalah pencampuran bahan kimia, yaitu berapa banyak jumlah setiap
bahan yang akan digunakan untuk membuat bahan baru.
e) Masalah perencanaan marketing / promosi, yaitu berapa banyak dana yang
akan dikeluarkan untuk kegiatan promosi agar diperoleh efektivitas
penggunaan media promosi.
f) Masalah transportasi , yaitu jumlah produk yang akan dialokasikan ke setiap
lokasi pemasaran
CONTOH SOAL LINEAR PROGRAMMING
Lala membeli 2 kg apel, 2 kg anggur, dan 1 kg jeruk dengan harga Rp 67.000,00.
Maya membeli 3 kg apel, 1 kg anggur, dan 1 kg jeruk dengan harga Rp 61.000,00.
Dika membeli 1 kg apel, 3 kg anggur, dan 2 kg jeruk dengan harga Rp. 80.000,00.
Tentukan
harga 1 kg
apel, 1 kg
anggur,
dan 4 kg
jeruk.
SOAL 2

Seorang pemilik toko sepatu ingin mengisi tokonya dengan sepatu laki-laki paling
sedikit 100 pasang dan sepatu wanita paling sedikit 150 pasang. Toko tersebut
hanya dapat menampung 400 pasang sepatu. Keuntungan setiap pasang sepatu laki-
laki adalah Rp 10.000,00 dan keuntungan setiap pasang sepatu wanita adalah Rp
5.000,00. Jika banyaknya sepatu laki-laki tidak boleh melebihi 150 pasang, maka
tentukanlah keuntungan terbesar yang dapat diperoleh oleh pemilik toko.

Pembahasan : Pada soal ini, untuk mengetahui keuntungan terbesar maka yang
menjadi fungsi tujuan atau fungsi objektifnya adalah keuntungan penjualan sepatu.
Jadi fungsi tujuannya adalah : F(x,y) = 10.000x + 5.000y
F(150,250) = 150 (10.000) + 250 (5.000) = 2.750.000.. Jadi, keuntungan terbesar
yang dapat diperoleh pemilik toko adalah Rp 2.750.000,00.
Daftar Pustaka :
 Bernard W. Taylor III. 1996. Sains Manajemen : Pendekatan
Matematika Untuk Bisnis. Diterjemahkan oleh Chairul D. Djakman,
SE. , MBA dan Vita Silvira, SE. , MBA. Jakarta. Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai