Evaluasi Proses Belajar IPA di SD KB 2
Tujuan Mata Pelajaran IPA di SD
Dalam KTSP, tujuan tercantum tujuan mata pelajaran IPA di SD:
1. Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
2. Memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan tentang
alam sekitarnya.
3. Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta kejadian di
lingkungan sekitar.
4. Bersikap ingin tahu, tekun, terbuka kritis, mawas diri, bertangung jawab, bekerja sama,
dan mandiri.
5. Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
6. Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan masalh
yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
7. Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar, sehingga mempunyai
kesadaran dan kegunaan terhadap Tuhan yang maha Esa.
Dikaitkan dengan tujuan pendidikan menurut taksonomi Bloom, nomor 1, 5, dan 6
termasuk ranag kognitif, nomor 3, 4, 7 termasuk ranah afektif, dan tujuan nomor 2 dan 6
termasuk ranah psikomotor.
Pengertian Evaluasi Proses Belajar IPA
Evaluasi proses bermaksud untuk mendapatkan informasi sejauh mana kegiatan
pebelajaran membawa pengaruh pada peserta didik. Hasil evaluasi proses yang kurang
memuaskan berarti terdapat kekurangsempurnaan dalam pebelajaran dan harus diperbaiki
segera sehingga hasil evaluasi setelah perbaikan proses menjadi sempurna atau lebih baik
daripada hasil evaluasi proses yang pertama.
Alat Evaluasi Proses Belajar IPA di SD
Alat evaluasi proses pembelajaran IPA yang dperlukan terdiri dari alat evaluasi untuk
mengukur kognitif, alat evaluasi untuk menentukan kualitas hati nurani, dan alat untuk
mengukur kemampuan keterampilan.
a. Alat evaluasi untuk mengukur kognitif
Alat evaluasi untuk mengukur kognitif berupa tes sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Tes dapat berbentuk objektif atau uraian (esai). Teknik pemberian tes secara tertulis dapat
dengan pertanyaan objektif yaitu melengkapi pilihan. Teknik lainnya dengan menyampaikan
pertanyaan secara lisan.
b. Alat evaluasi untuk menentukan kualitas hati nurani
Penilaian afektif meliputi lima jenjang:
A5 Menjadi PolaHidup
A4 Mengatur Diri
A3 Menghargai
A2 Menanggapi
A1 Menerima
Lebih mudah melatih anak didik untuk menghapal, memahami, menerapkan hukum,
peraturan, dan sebagainya yang sifatnya kognitif daripada melatih anak didik supaya
berdisiplin, menghargai pendapat orang lain, tenggang rasa, tepat waktu, mau bekerja sama,
dan sebagainya. Latihan ranah afektif dilakukan terus-menerus selama proses pembelajaran
agar meningkat menjadi jenjang A5 atau mejadi pola hidup. Contoh yang dilatih
adalahdisiplin. Guru mengamati dan mengobservasi apakah siswa tepat waktu dalam hal:
1. Datang di kelas/sekolah
2. Membayar uang sekolah
3. Mengikuti upacara benderaMengerjakan pekerjaan rumah
4. Mengerjakan tugas praktikum
5. Mengerjakan kebun sekolah
6. Mengerjakan shalat tepat waktu
7. Menepati janji
8. Mengembalikan pinjaman pada waktu yang dijanjikan.
Alat yang digunakan untuk menentukan adanya perubahan selama pelatihan adalah
melalui observasi.
c. Alat evaluasi yang akan mengukur keterampilan
Jenis keterampilan yang harus dikembangkan dalam IPA
1) Keterampilan menggunakan tangan
Cara memegang gelas beker, seperti memegang gelas biasa namun harus terampil
menuangkan isi yang harus dipindahkan ke tempat lain melalui “bibir” gelas yang
sudah didesain untuk itu.
Cara memegang termometer, menggunakan ibu jari dan telunjuk tangan kanan,
tempat memegangnya di tengah termometer. Juga dilatih bagaimana mengukur
menggunakan termometer. Hal ini perlu dilakukan terus-menerus dan perlu
bimbingan.
2) Keterampilan menggunakan indera penglihat
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan yang sering dilakukan dalam proses
pembelajaran IPA. Percobaan mengukur suhu air yang baru saja dipanaskan menggunakan
termometer, si pembaca harus meletakkan matanya sama tinggi dengan permukaan air raksa
termometer agar tidak keliru membaca skala.
3) Keterampilan menggunakan indera pengecap
Yang dilatihkan di SD adalah mengecap rasa manis, pahit, dan asam pada bagian tertentu
dari lidah.
4) Keterampilan menggunakan indera pencium
Merasakan bau dalam proses pendidikan IPA di SD lebih banyak dilatihkan daripada
mengecap rasa. Contoh: a) mengenali bau cuka di dapur, b) bau tape dibandingkan dengan bau
cuka, c) mengenal bau belerang, d) bau gas pada tukang las karbit, e) bau di tempat
pembuangan sampah,dan sebagainya.
Cara Menyusun Alat Evaluasi Proses Pembelajaran IPA
a. Ranah Kognitif
Untuk mengetahui kemampuan kognitif guru dapat bertanya secara lisan maupun dalam
bentuk tertulis misalya dengan menggunakan tes objektifmisalnya pilihan ganda dengan 4
pilihan jawaban.
Contoh soal:
Gas yang paling banyak volumenya di udara adalah ....
A. Hidrogen
B. Helium
C. Oksigen
D. Nitrogen
Butir soal di atas masih mengukur C1.
Untuk mengukur kemampuan C2 (memahami) guru dapat membuat pertanyaan :
Jelaskan mengapa perbandingan volume oksigen dengan volume nitrogen di udara selalu
tetap, walaupun udara tersebut diambil dari tempat A maupun dari tempat B!
Jika diubah dalam bentuk objektif:
Perbandingan volume oksigen dan volum nitrogen di udara yang diambil dari berbagai tempat
akan selalu sama karena ....
A. Udara merupakan campuran dari berbagai jenis gas
B. Adanya angin yang selalu bergerak, campuran dalam gas dalam udara menjadi homogen
C. Proses fotosintesis menyebabkan volume oksigen di udara menjadi tetap
D. Bernapas artinya mengambil oksigen dari udara, sedangkan fotosintesismengeluarkan
oksigen ke udara
b. Ranah Psikomotor
Percobaan menentukan volume oksigen di udara mengembangkan keterampilan:
menelungkupkan gelas pada lilin yang sedang terbakar dan terapung di atas air dan
keterampilan lain. Guru mengamati menggunakan lembar observasi misalnya sebagai berikut:
Lembar Observasi
Menentukan Volume Oksigen di Udara
Kualitas kegiaatn (beri tanda
check)
No Kegiatan yang Dilatihkan
Baik Kurang
Baik Sangat
Sekali Baik
kurang
baik
1 Memilih alat dan bahan yang sesuai
2 Cara menyalakan lilin
3 Cara meletakkan batang penyangga
4 Cara menuangkan air di bejana
5 Cara menelungkupkan gelas kosong
di atas lilin
6 Cara memberi tanda permukaan air
sebelum percobaan
7 Cara memberi tanda permukaan air
sesudah percobaan
8 Membersihkan alat yang sudah
digunakan
9 Menyimpan alat dan bahan yang
sudah digunakan
c. Ranah Afektif
Adanya kerja kelompok dalam percobaan telah membuahkan sifat tenggang rasa yang
makin tinggi dapat dicatat melalui pengamatan.
Indikator tenggang rasa misalnya:
a. Tidak memaksakan kehendak sendiri
b. Mau menerima pendapat orag lain
c. Tidak mudah tersinggung
d. Kesediaan menjalin persahabatan tanpa pamrih
Contoh Format Observasi:
Format Observasi: Kualitas Kepribadian
Kualitas kegiaatn (beri tanda check)
Sangat
No Kegiatan yang Dilatihkan Baik Kurang
Baik kurang
Sekali Baik
baik
Tenggang rasa/toleransi
1 Tidak memaksakan kehendak sendiri
2 Mau menerima pendapat orang lain
3 Tidak mudah tersinggung
4 Bersedia menjalin persahabatan
tanpa pamrih