Apa Itu PLTa
Apa Itu PLTa
Apa Itu PLTa
Dengan memanjatkan segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
penyusunan buku Apa Itu PLTA?.
Dalam buku “Apa Itu PLTA?” pembaca diharapkan dapat memahami betul tentang
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Dimulai dari pembahasan umum hingga pembahasan
yang bersifat khusus tentang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) terdapat dalam buku ini.
Dalam menyelesaikan tugas ini, penulis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih
kepada pihak – pihak yang telah membantu baik dukungan moril maupun materiil dan yang telah
memberikan motivasi maupun pengarahan dalam tugas penyusunan buku “Apa Itu PLTA?”
Semoga Allah Yang Maha Kuasa memberi rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan praktikum ini, baik dari
segi materi maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar tugas penyusunan buku “Apa Itu PLTA?” ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan pembaca pada umumnya.
(Tim Penulis)
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. II
ii
15. APA FUNGSI DARI MANHOLE (LUBANG ORANG)? ............................................. 9
iii
f. Sistim Penerangan. .................................................................................................................................... 18
g. Crane. ........................................................................................................................................................ 19
iv
DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Tuliskan rumus daya listrik yang dapat dibangkitkan oleh energi air, dengan
mempertimbangkan Effisiensi Turbin dan Effisiensi Generator.
Jawab : Daya listrik yang dibangkitkan dapat dihitung menggunakan rumus sebagai
berikut :
P = 9,8 Q X H X ή t x ή g ( kW )
Dimana :
P = Daya yang dihasilkan (kW)
Q = Debit air dalam (m3/detik)
H = Tinggi terjun (m)
ήt = Efisiensi turbin (%)
ήg = Efisiensi Generator (%)
2. Apa Perbedaan PLTA aliran sungai langsung tanpa kolam tando dengan kolam
tando
Jawab :
Aliran sungai dialirkan langsung tanpa kolam tando :
Aliran sungai dialirkan langsung melalui saluran terbuka atau tertutup dengan
memasang di ujung saluran tersebut (ujung masuk air). Air dimasukkan melalui pipa
pesat/saluran terbuka
1
Keterangan:
Pada PLTA dengan kolam tando (reservoir), air sungai dibendung dengan bendungan besar
agar terjadi penimbunan air sehingga terjadi kolam tando. Selanjutnya air di kolam tando
disalurkan ke bangunan air PLTA. Dengan adanya penimbunan air terlebih dahulu dalam
kolam tando, maka pada musim hujan di mana debit air sungai besarnya melebihi kapasitas
penyaluran air bangunan air PLTA, air dapat ditampung dalam kolam tando. Air dari kolam
dialirkan melalui pipa pesat menggerakkan turbin untuk membangkitkan tenaga listrik. Kolam
tando dilengkapi dengan beberapa pintu air gunanya untuk pengisian / pengosongan bila kolam
tando diadakan pemeliharaan. Pada musim kemarau di mana debit air sungai lebih kecil
daripada kapasitas penyaluran air bangunan air PLTA, selisih kekurangan air ini dapat diatasi
dengan mengambil air dari timbunan air yang ada dalam kolam tando.
2
3. Gambarkan skema PLTA aliran langsung dengan waduk (reservoir)
Jawab : Air dari satu sungai atau lebih ditampung di suatu tempat untuk mendapatkan
ketinggian tertentu dengan jalan dibendung. Air dari waduk tersebut dialirkan melalui
saluran terbuka, melalui pintu air ke saluran tertutup yang selanjutnya melalui pipa pesat
menggerakkan turbin untuk membangkitkan tenaga listrik.
Air Laut Surut: Pada saat air laut surut, permukaan air kolam lebih tinggi dari
permukaan air laut. Air kolam akan mengalir ke Laut melalui bangunan sentral dan akan
memutar sudu-sudu turbin yang seporos dengan generator sehingga didapat energi listrik
kembali sampai terjadi air pasang lagi.
3
Gambar 4 PLTA pasang surut
4
6. Apa yang dimaksud dengan PLTA Kaskade
Jawab : PLTA kaskade adalah adanya dua atau lebih PLTA dalam satu aliran sungai. Air
buangan PLTA yang berada di sebelah hulu, ditambah dengan air dari sungai lainnya,
dimanfaatkan oleh PLTA yang berada di sebelah hilirnya. Sistem kaskade ini tidak
diperlukan persyaratan khusus, sepanjang secara teknis dan ekonomis memungkinkan.
Sistem kaskade di Indonesia, antara lain:
PLTA Saguling, PLTA Cirata, dan PO Jatiluhur yang memanfaatkan aliran sungai Citarum.
PLTA Plengan, PLTA Lamajan, dan PLTA Cikalong, yang memanfaatkan aliran sungai
Cisangkuy.
PLTA Silorejo, PLTA Sutami, PLTA Wlingi, dan PLTA Lodoyo, yang memanfaatkan
aliran sungai Brantas.
2. Turbin
Berfungsi mengubah aliran air menjadi energi mekanik. Air yang jatuh akan mendorong
baling-baling sehingga menyebabkan turbin berputar. Putaran turbin dipengaruhi oleh
besarnya laju aliran air. Semakin besar laju aliran maka putaran turbin semakin cepat dan
bila laju aliran kecil maka putaran turbin akan lambat. Perputaran turbin ini dihubungkan
ke generator. Turbin air kebanyakan bentuknya seperti kincir angin.
3. Generator
Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi
mekanis. Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator. Rotor terdiri dari
besi yang dililit oleh kawat dan dipasang secara melingkar sehingga membentuk pasangan
kutub utara dan selatan. Jika kutub ini dialiri arus eksitasi dari Automatic Voltage
Regulator (AVR), maka akan timbul magnet. Rotor terletak satu poros dengan turbin dan
dihubungkan melalui gigi-gigi putar, sehingga jika turbin berputar maka rotor juga ikut
berputar. Generator selanjutnya merubah energi mekanik dari turbin menjadi energi
listrik. Magnet yang berputar memproduksi tegangan di kawat setiap kali sebuah kutub
melewati "coil" yang terletak di stator. Lalu tegangan inilah yang kemudian menjadi listrik.
5
Agar generator bisa menghasilkan listrik, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu:
A. Putaran. Putaran dari generator dipengaruhi oleh putaran dari turbin.
B. Kumparan. Banyak dan besarnya kumparan dari stator akan mempengaruhi besarnya
daya listrik yang dihasilkan.
C. Magnet. Magnet dihasilkan dari putaran rotor.
4. Transformator
Berfungsi untuk mentransmisikan dan mengubah energi dari ukuran satu ke ukuran yang
lain. Transformator yang digunakan adalah transformator step up. Karena digunakan untuk
mengubah energi yang dihasilkan generator menjadi energi yang lebih besar ukuranya.
5. Jalur Transmisi
Berfungsi untuk mengalirkan energi listrik dari PLTA menuju konsumen listrik yaitu
rumah-rumah dan pusat industri.
Manometer
6
Shaft Spillways Overflow Spillways
Bottom Outlet
7
11. Apa fungsinya Intake Valve?
Intake Valve adalah katup yang berfungsi untuk mengatur aliran air yang akan mengalir
masuk dari waduk melewati Penstock.
Intake Valve
Surge Tank
8
13. Apa fungsi dari Penstock (Pipa Pesat)?
Penstock adalah pipa saluran yang digunakan di PLTA untuk menyalurkan air dari waduk
menuju turbin yang ada di Power House. Bukan hanya menyalurkan, Penstock juga dapat
mengarahkan air yang akan menuju turbin. Secara mekanis Penstock berfungsi sebagai
sarana pengubah energi kinetis dari hidrostatik pada waduk menjadi energi potensial yang
nantinya menjadi energi mekanik pada turbin.
Penstock
Main Valve
9
Manhole
Gedung Sentral
10
18. Jelaskan klasifikasi Turbin ditinjau dari arah alirannya!
Berdasarkan arah alirannya, turbin dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu turbin aliran
radial dan turbin aliran aksial.
Turbin Aliran Radial
Turbin aliran radial adalah turbin yang arah alirannya tegak lurus dengan arah
putaran poros turbin. Turbin dengan aliran radial digunakan untuk laju alir (
aliran working fluid) rendah dan dengan perbedaaan tekanan ( difference pressure
) tinggi.
Turbin Aliran Aksial
Turbin yang sejajar dengan arah putaran poros turbin. Turbin dengan aliran aksial
digunakan untuk laju alir tinggi dan dengan perbedaan tekanan rendah ( 1 – 40 bar
).Axial-flow turbines kebanyakan digunakan dalam aplikasi yang melibatkan fluida
kompresibel. Dalam banyak penggunaan, efisiensi Axial-flow turbines lebih tinggi
dibandingkan radial-inflow turbines.
11
23. Apa fungsi dari Tail race (saluran pelepas)
Tailrace berfungsi untuk meneruskan air akhir yang berasal dari turbin ke sungai.
Fungsi dari servomotor adalah mengatur tekanan minyak pada governor yang dikerjakan
oleh operator dari control room
12
26. Apa Yang Dimaksud Dengan Eksitasi ( Pada Generator )?
Gambar Generator
Untuk membangkitkan medan magnit pada rotor, maka diperlukan arus searah ( DC )
yang umumnya disebut penguat. Perangkat yang berfungsi untuk mensupplai arus
penguat ini disebut eksiter ( Exciter ) / sistem eksitasi.
Sistem eksitasi statik adalah sistem eksitasi tersebut disuplai dari eksiter
yang bukan mesin bergerak, yaitu dari sistem penyearah yang sumbernya disuplai
13
dari output generator itu sendiri atau sumber lain dengan melalui
transformer.Sistem Eksitasi Statik
Sistem Eksitasi dinamik adalah sistem eksitasi tersebut disuplai dari eksiter
yang merupakan mesin bergerak. Sebagai eksiternya merupakan generator DC atau
dapat juga menggunakan generator AC yang kemudian disearahkan menggunakan
rectifier. Urutan sistem eksitasi dinamik yaitu PMG (Permanen magnet generator),
mengghasilkan arus eksitasi AC yang disearahkan menggunakan rectifier pada
stator AC exsiter kemudian arus keluaran pada generator AC eksiter di searahkan
menggunakan rotating rectifier. Hasilnya digunakan untuk memberikan arus
eksitasi pada generator utama. Jika tegangan sudah mencapai nilai yang diinginkan
untuk menjaga tegangan agar berada pada nilai nominalnya menggunakan AVR
(Automatic Voltage Regulator) yang digunakan untuk memerintahkan PMG
menaikkan atau menurunkan arus eksitasinya.
Brushless excitation
Brushless excitation adalah sistem eksitasi tanpa sikat, yang maksudnya
adalah pada sistem tersebut untuk menyalurkan arus eksitasi ke rotor generator
utama, maupun untuk eksitasi eksiter tanpa melalui media sikat arang. Adapun
diagram prinsip kerjanya adalah sebagai berikut
14
Pada gambar diatas dapat kita lihat bahwa untuk eksitasi generator disuplai
dari generator AC eksiter dengan melalui penyearah (rectifier wheel) yang
terpasang pada poros, sehingga arus eksitasi langsung terhubung dengan rotor
generator. Kemudian untuk eksitasi eksiter disuplai dari Pilot Exciter dengan
kemagnitan tetap atau biasa disebut PMG (Permanent Magnet Generator).
Output dari pilot eksiter tersebut adalah arus bolak balik 3 phasa, kemudian
dengan melalui penyearah pada regulator arus eksitasi eksiter diatur besar kecilnya,
sehingga dengan mengatur sistem eksitasi eksiter, maka tegangan output generator
utama akan mengalami perubahan secara langsung.
15
Gambar Bearing
Bantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang peranan
cukup penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah poros agar
poros dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Bantalan harus
cukup kuat untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan
baik.
Governor
Pada turbin air, governor sudah digunakan sejak pertengahan
abad 19 untuk mengontrol kecepatan turbin. Sistem akan
menggunakan Flyball governor yang bertindak langsung pada
valve masukan turbin unuk mengontrol jumlah air yang masuk
ke turbin. Pada tahun 1930, governor mekanik mulai
menggunakan PID kontroller untuk pengontrolan yang lebih
tepat. Kemudian governor mekanik mulai digantikan dengan
governor elektrik.
Exciter
Untuk membangkitkan medan magnit pada rotor, maka diperlukan arus searah
( DC ) yang umumnya disebut penguat. Perangkat yang berfungsi untuk
mensupplai arus penguat ini disebut eksiter ( Exciter ) / sistem eksitasi.
16
Shaft Aligment
b. Sistim Pelumasan.
Fungsi utama minyak pelumas adalah untuk pelumasan, sedangkan fungsi lain yang
tak kalah pentingnya adalah untuk pendingin, perapat, mengurangi korosi, peredam
kejut dan kontrol.
Sebagai Pendingin.
Gesekan akan menimbulkan panas yang apabila berlebihan dapat menimbulkan
kerusakan material. Minyak pelumas akan menyerap panas tersebut untuk dibawa
dan dibuang di sistem pendingin minyak pelumas atau ke udara luar.
Sebagai Perapat.
Pelumas dapat difungsikan sebagai perapat, misalnya untuk mencegah bocornya
hydrogen dari poros alternator ke udara luar.
Untuk mengurangi korosi.
Pelumas dapat mengurangi laju korosi karena membentuk lapisan pelindung pada
permukaan logam sehingga kontak langsung antara zat penyebab korosi dengan
permukaan logam dapat dihindari atau dikurangi.
Sebagai Peredam Kejut.
Beban kejut dapat terjadi pada komponen mesin, diantaranya pada roda gigi.
Lapisan minyak pelumas akan memperkecil benturan diantara permukaan roda
gigi yang saling bersinggungan, sehingga dapat meredam getaran dan noise.
17
c. Sistim Pendinginan.
Fungsi dari cooling water system pada PLTA adalah untuk menjaga agar mesin
tidak beroperasi pada temperatur yang sangat tinggi (overheating) maka sangat
diperlukan sistem pendingin yang efektif. Jika mesin dioperasikan pada temperatur
tinggi maka efisiensi mesin akan menurun. Pada dasaarnya sistem pendingin pada
PLTA menggunakan air yang diambil dari water supply dan dipompa oleh sebuah
pompa sentrifugal.
d. Sistim Drainege
Sistem drainage berfungsi sebagai sistem pengosongan dan pengurasan air pada
spiral casing dan turbin saat akan dilakukan maintenance atau perbaikan pada unit
PLTA tersebut dengan memanfaatkan metode grafitasi. Air akan dialihkan oleh pipa-
pipa menuju dewatering pit atau kolong pengosongan.
Sistem pemadam kebakaran pada pusat listrik hampir sama dengan sistem
pemadam kebakaran pada kebanyakan fasilitas lainnya, seperti pabrik dan bangunan
gedung. Sistem utamannya adalah instalasi pemipaan yang siap dengan air bertekanan
tertentu, yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan untuk memadamkan api jika terjadi
kebakaran.
f. Sistim Penerangan.
Sistem ini berfungsi untuk memberikan pencahayaan yang baik pada unit
pembangkit. Pembangkit listrik tenaga air biasanya memiliki powerhouse atau tempat
operasi turbin dan generator dibawah tanah, sehingga tidak memungkinkan terdapatnya
jendela sehingga tidak ada cahaya matahari yang dapat masuk. Dengan begitu sangat
penting adanya sistem penerangan, karena dalam operasinya, pembangkit listrik tenaga
air membutuhkan 24 jam kebutuhan penerangan dan pencahayaan.
18
g. Crane.
Pada PLTA Jatiluhur yang kami kunjungi terdapat dua buah tower crane pada waduk
jatiluhur. Tower crane adalah alat yang dipakai untuk mengangkat material dengan
cara vertical serta horizontal kesuatu tempat yang tinggi pada ruangan gerak yang
terbatas. Type crane ini dibagi berdasar pada langkah crane itu berdiri yakni crane yang
bisa berdiri bebas (free standing crane), crane di atas rel (rail mounted crane), crane
yang ditambatkan pada bangunan (tied-in tower crane) serta crane panjat (climbing
crane). Kemunkinan pada waduk Jatiluhur crane tersebut digunakan untuk keperluan
konstruksi waduk seperti perbaikan atau penggantian komponen yang besar.
19
Rangk. Trip / Alarm.
Rangk. Arus.
Relai Proteksi adalah suatu perangkat kerja proteksi yang mempunyai fungsi dan
peranan :
1. Memberikan signal alarm/melepas pemutus tenaga (circuit breaker) dengan tujuan
mengisolir gangguan/kondisi yang tidak normal seperti adanya :
Beban lebih, tegangan rendah
Kenaikan suhu, beban tidak seimbang
Daya kembali, frekuensi rendah
Hubung singkat dan kondisi tidak normal lainnya
2. Melepas/mentripkan peralatan yang berjalan tidak normal untuk mencegah timbulnya
kerusakan. Contohnya : Proteksi beban lebih (overload) berfungsi untuk
mengamankan mesin listrik dan kerusakan isolasi.
3. Melepas/mentripkan peralatan yang terganggu secara cepat dengan tujuan mengurangi
kerusakan yang lebih berat. Contohnya : Bila suatu mesin listrik secara cepat
distop/dilepas setelah terjadinya gangguan pada belitan, maka hanya sebagian
kumparan saja yang perlu diperbaiki. Tetapi apabila gangguan terjadi secara terus-
menerus maka kemungkinan seluruh belitan akan rusak dan memerlukan perbaikan
total/overhoul.
4. Melokalisir kemungkinan dampak akibat gangguan dengan memisahkan peralatan
yang terganggu dari sistem. Peralatan yang terganggu dapat menyebabkan gangguan
pada peralatan yang lain yang berada pada sistemnya.
5. Melepas peralatan/bagian yang terganggu secara cepat dengan maksud menjaga
stabilitas sistem, kontinuitas pelayanan dan unjuk kerja sistem
20
Gambar panel kontrol
Panel kontrol adalah lemari yang berisi komponen listrik untuk mengontrol dan
menampilkan keadaan input output peralatan. Selain itu, panel kontrol juga berfungsi untuk
menstabilkan tegangan.
21
Gambar switchgear
Sesuai dengan fungsi kegunaannya maka trafo terbagi ke dalam beberapa jenis :
Trafo step up/down untuk menaikkan atau menurunkan tegangan.
Trafo adaptor untuk mengubah tegangan dari arus AC ke arus DC
Trafo IF (frekuensi menengah) untuk penguat frekuensi menengah pada radio
penerima.
Trafo OT (Out Put) digunakan pada rangkaian penguat, receiver dan perangkat audio
atau audio visual.
22
Gambar transformator
23
JENIS & KEGIATAN PEMELIHARAAN PLTA
A. Overhaul
Batasan jam kerja tersebut sebelumnya telah disepakati pada forum diskusi
pemeliharaan tanggal 06 Februani 1987, dimana pada diskusi tersebut batas selang waktu
untuk Major Overhaui (MO) dibagi tiga pola yaitu :
a. Pola A, pada pola ini unit pernbangkit (PLTA) melaksanakan MO setelah unit
mencapai. interval 40.000 jam kerja.
b. Pola B. pada pola mi unit pembangkit (PLTA) melaksanakan MO setelah unit
mencapai interval 60.000 jam kenja.
c. Pola C, pada pola ini unit pembangkit (PLTA) melaksanakan MO setelah unit
mencapal. interval 80.000 jam kerja
Dan ketiga sasaran MO yang harus dicapai, maka waktu kegiatan yang dibutuhkan relatif
lebih lama karena memerlukan pembongkaran peralatan utama untuk diadakan
pemeriksaan, penyetelan, perbaikan, penggantian dan pergujian agar ketiga sasar.an
tersebut dapat tercapai
B. Pengujian
Pengujian ini dilakukan üntuk mengetahui atau sebagai tolok ukur bahwa
pemeliharan yang dilaksanakan telah sesuai dengan tujuannya. Pengujian yang dilakukan
paling tidak akan memberi gambaran unjuk kerja mesinnantinya bila beroperasi kembali
atau paling tidak untuk mengetahui keberhasilan pemeliharaan dengan membandingkan
hasil pengujian sebelum dan sesudah pemeliharaan. Mengingat pentingnya pengujian maka
24
pelaksanaannya harus dilakukan dengan hati-hati. teliti dan tepat . Hasil pengujian harus
dipelajari, dicatat dan disusun dengan sebaik-baiknya. Jenis pengujian yang dilakukan
tergantung jenis pemeliharaan, karena masing-masing berlainan tergantung pada tingkat
pemeliharaan itu sendiri.
Persiapan pengujian.
Sebelum pengujian dilakukan semua peralatan-peralatan pengukur yang diperlukan
harus dipersiapkan termasuk time schedule pengujian yang diterbitkan oleh Sektor. Juga
harus diketahui dengan hasil baik dari kegiatan pemeriksaan dan pengukuran berikut :
Pengukuran mutu tahanan isolasi stator generator. Pengukuran mutu tahanan isolasi
stator generator dapat dilakukan dengan menggunakan megger atau mengukur sudut
hilang dielectric (tangen delta). Pengukuran mutu tahanar isolasi ini sangat penting
guna mengetahui kondisi isolasi tersebut sebelum dan sesudah pemeliharaan.
Hasil uji minyak pelumas. Pengujian minyak pelumas dilakukan di laboratorium untuk
mengetahui sifat-sifat minyak pelumas yang kemudian dlbandingkan dengan
spesifikasinya dan bila perlu dilakukan treatment terhadap pelumas tersebut.
Hasil pemeriksaan alignment poros. Pemeriksaan kelurusan poros ini bertujuan untuk
memperhalus/mengurangi vibrasi unit pembangkit,
Hasil pengukuran clearance bantalan-bantalan, sudu atur dan lain lain. Pengukuran ini
dilakukan untuk mengetahui kondisi clearance apakah masih dalam batas-batas yang
diijinkan
Setting relay-relay proteksi. Relay-relay yang ada harus dilakukan pengujian bukan
hanya hasil kerjanya tetapi juga kebenaran pengawatannya. Jalannya reley diperiksa
dengan arus yang sebenarnya pada sisi primer. trafo arus (CT) yang bersangkutan
dengan hubungan rangkaian yang sebenarnya pula
Kalibrasi meter-meter. Alat ukur besaran ternperatur, tekanan, vibrasi. dan lainlain
harus dikalibrasi terIebih dahuiu sehIngga pencatatan data akan lebih akurat.
Pelaksanaan pengujian
Pelaksanaan pengujian dilakukan sebelum dan sesudah pemeliharaan yang
disesuaikan dengan tingkat pemeliharaan. Pengujian sebelum pemeliharaan ini penting
dilakukan untuk melihat keberhasilan pemeliharaan tersebut.
Macam-macam pengujian yang dilakukan antara lain :
25
Putaran pengeringan (dray out running operation test)
Apabila percobaan. Putar telah selesai harus dilakukan pemutaran pengeringan.
Pemutaran ini dilakukan agar nilai tahanan isolasi stator generator meningkat. Cara yang
dilakukan biasanya adalah sebagal benikut :
Hubung singkat tiga phasa yang dilakukan antara pemutus beban (PMT) dan terminal
generator pada saat putaran nominal dengan tegangan generator tertentu tanpa beban.
Kemudian arus hubung singkat diperbesar sedikit demi sedikit dan diatur sehingga suhu
kumparan stator mencapai suhu tertentu dan diusahakan suhu stator tersebut konstan.
Selama pemutaran berjalan suhu kumparan, suhu udara pendirigin, nilai tahanan isolasi
diukur dengan interval waktu tertentu. Nilai tahanan isolasi akan naik dan setelah mencapai
titik jenuh percobaan ini harus dihentikan.
Pembebanan bertahap.
Pengujian ini dilakukan untuk menyelidiki sifat-sifat turbin dengan mengukur
antara bukaan sudu antar dengan daya turbin atau mengukur panjang langkah servo motor.
Pengujian ini dilakukan dengan pengatur putaran (governor) yang dipasang pada posisi
manual. Sudu antar (inlet guide vane)dibuka sedikit demi sedikit mulai bukaan tanpa beban
sampai dengan beban penuh, kemudian ditutup sedikit demi sedikit dari bukaan penuh
sampai dengan tanpa beban. Pada saat percobaan ini dilakukan pengukuran/pencatatan
terhadap beban, tekanan, langkah servo motor, tegangan, arus eksitasi, vibrasi, suara
(noise), level air, dan lain-lain. Apabila draft tube dilengkapi dengan katup isap udara,
katup isap tersebut harus dikontrol sedemikian rupa sehigga turbin dapat bekenja dengan
efisiensi yang tinggi akan tetapi aman.
26
dan beban nominal. Emergency stop relay (86-1) secara manual dikerjakan. Pencatatan
pada percobaan ini adalah waktu dan putaran.
C. Predictive Maintenance
Pemeliharaan predictive adalah system pemeliharaan preventive berbasis kondisi peralatan
dengan cara memonitor peralatan secara terus menerus atau berkala pada saat mesin operasi
atau stop. Hasil pemantauan dianalisa dan dievaluasi serta disimpulkan prakiraan kondisi
untuk dituangkan dalam rekomendasi pemeliharaan. Pemantauan rutin kondisi mesin ada
2 macam yaitu :
1. Kondisi langsung , yaitu meliputi pengukuran volume/massa aliran, suhu , kecepatan
dan tekanan.
27
2. Kondisi tidak langsung , yaitu melipiti pengukuran vibrasi , jumlah dan ukuran partikel
suatu komponen yang terlepas, kondisi keretakan, nilai konduktivitas, kebisingan dan
tahanan listrik.
28
Cara kerja lubricating Oil System:
Dari Sump Tank lubrication berfungsi memasok kebutuhan minyak bagi System
pelumasan dan menampung minyak yang kembali dari System pelumasan. Di dalam tangki
dilengkapi dengan filter (Strainer) yang berguna untuk menyaring kotoran pada oli
pelumasan dengan dilengkapi water contaminant yang mendeteksi adanya air dalam Sump
Tank lubrication. Pada sumptank terdapat batangan magnet yang berfungsi sebagai
pengikat kotoran / geram yang bersifat magnetik agar tidak merusak sistem. Jika terdapat
air lebih dari 5 % sensor contaminant water akan bekerja dan akan memberi sinyal alarm
pada control panel, dan untuk melihat level minyak dalam tangki secara visual disediakan
gelas duga dan tongkat pengukur ( deep stick ). Setelah oli berkumpul di Sump Tank
lubrication. Oli di pompa dengan tube oil pompa menuju Oil cooler untuk pendinginan
serta penyerapan panas minyak pelumas yang keluar dari bantalan ( Bearing ) turbin
sebelum menuju ke gravity tank, setelah oli memenuhi gravity tank, dengan memanfaatkan
gaya gravitasi oli secara otomatis mengalir melewati Oil Flow Relay ( sensor ) untuk
mendeteksi adanya oli yang mengalir menuju Bearing turbin untuk mulai proses
pelumasan.
29
Cara kerja Pressure Oil System
Proses ini bermula dari Sump Tank oil pressure. Sump Tank ini berfungsi sebagai
penampung minyak tekan. Didalam Sump Tank Oil Pressure terjadi dua proses yaitu proses
onloading dan proses unloading. Pada proses unloading minyak tekanan tinggi (high) akan
dipompa oleh pressure pump dari Sump Tank kembali menuju ke sump tank. Sedangkan
onloading minyak yang bertekanan rendah ( low ) akan mengaktifkan Unloader valve yang
di tandai dengan bunyi dan selanjutnya oli dipompa oleh pressure pump menuju ke
Pressure oil tank ( POT ), setelah itu Oil Pressure mengalir dari POT melewati filter yang
berfungsi untuk menyaring gram – gram pada oli. Setelah proses penyaringan, Oil Pressure
akan dialirkan kedalam 5 tujuan untuk di distribusi valve Guide Vane dan Runner Vane.
Tujuan tersebut ialah :
1. Untuk membuka katup Water supply dan katub oil pressure.
2. Untuk mensupplay ke brake yang berfungsi membuka dan mengerem brake.
3. Untuk lock Guide Vane yaitu untuk mengunci Guide Vane.
4. Oli masuk ke Runner Vane untuk menggerakkan Runner Vane.
5. Oli masuk ke Guide Vane untuk menggerakkan Guide Vane.
Selanjuntnya sisa – sisa oli dari proses tersebut akan dialirkan munuju leakage oil tank.
Jika oli sudah mencapai pada level ketinggian tertentu maka secara otomatis pompa
(leakage pump) akan bekerja dan oli akan dialirkan kembali menuju Sump Tank oil
pressure.
Vibrasi pada PLTA umumnya terjadi pada turbin. Vibrasi pada turbin :
• Getaran pada poros
30
Body yang diputar,disitu tentu ada sebuah gaya lintang tertentu,yang arahnya berotasi
sama dengan poros,cenderung untuk membengkokkan poros.
31
• Perbedaan ukuran-ukuran laluan sudu (terjadi akibat ketidaktelitian saat
pembuatan).
• Adanya benda-benda asing yang ikut dalam aliran fluida, yang dapat
mengakibatkan ketidakseimbangan dalam kerja (putaran) turbin, dll.
3. Penyebab khusus
• Adanya aliran turbulen pada fluida kerja.
• Adanya gaya- gaya lintang tertentu yang mempengaruhi gerak rotasi turbin.
• Akibat putaran yang tidak stabil
• Kecepatan putaran yang tidak sesuai dengan defleksi yang diijinkan dari standart
material yang digunakan.
• Peredam yang digunakan tidak mampu lagi meredam gaya-gaya lintang yang
tidak semestinya.
• Frekuensi sudu yang yang tidak sesuai dengan frekuensi alami sudu.
• Gesekan-gesekan pada sudu dan atau poros yang dapat mengakibatkan
terjadinya getaran.
Efek vibrasi :
• Kerusakan pada komponen-komponen, seperti
– Keropos
– Perubahan bentuk permukaan komponen
– Perubahan bentuk komponen, dll
• Terjadinya polusi suara atau bunyi didaerah sekitar komponen
• Penurunan kecepatan rotasi turbin
• Penurunan effisiensi turbin
• Penurunan kecepatan putar poros generator
• Penurunan daya hasil produksi,dll.
Solusi :
• Memberikan peredam (damp) yangtepat pada komponen yang rawanterhadap
vibrasi.
• Menggunakan material yang tepatdan memiliki batas vibrasi yangcukup besar
32
2. Gangguan pada mesin penggerak mula
Gangguan Pada Mesin Penggerak Generator (prime mover) merupakan gangguan
yang paling sering terjadi pada semua Pusat Listrik. Hal-hal yang menyebabkan
gangguan mesin penggerak generator secara singkat adalah :
a. Kerusakan pada bagian-bagian yang berputar atau bergeser, seperti bantalan, batang
penggerak, katup-katup (khususnya yang jarang bergerak dan pada waktu diperlukan
malah macet).
b. Kerusakan pada bagian-bagian dimana terdapat pertemuan antara zat-zat yang berbeda
suhunya seperti yang terjadi pada alat-alat pendingin di PLTA.
c. Kebocoran pada perapat dari bagian yang mengandung zat cair atau gas yang
bertekanan tinggi.
3. Gangguan pada instalasi yang berhubungan dengan lingkungan seperti instalasi air
pendingin dan saluran air terbuka pada PLTA.
Gangguan pada instalasi yang berhubungan dengan lingkungan . Pada PLTA sering kali
terjadi air sungai banyak mengandung kotoran, sehingga saringan air masuk tersumbat dan
mengganggu operasi Pusat Listrik yang bersangkutan.
33
DAFTAR PUSTAKA
https://blackhmad.wordpress.com/2012/06/14/fungsi-sistem-proteksi-2/
https://www.academia.edu/5681744/JURNAL_1_SISTEM_PROTEKSI_PEMBANGKIT
http://godamaiku.blogspot.co.id/2013/01/pembangkit-listrik-tenaga-air.html
http://m.id.anesselectric.com/news/what-is-a-control-panel-what-are-the-compone-4827575.html
https://www.scribd.com/doc/153692433/FUNGSI-Switchgear
https://ada7cerita.wordpress.com/2016/05/09/fungsi-transformator-dan-cara-kerjanya/
https://industri3601.wordpress.com/transformator-dan-sistem-distribusi-daya/
https://www.scribd.com/doc/131455326/3-Pemeliharaan-PLTA
https://www.scribd.com/document/318054980/Laporan-Magang-PT-Pembangkit-Jawa-Bali-
Unit-Pembangkit-Brantas-PLTA-Lodoyo-Blitar
https://www.scribd.com/archive/plans?doc=35704881&metadata=%7B%22context%22%3A%2
2archive%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C%22action%22%3Afalse%2C%22platfor
m%22%3A%22web%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%7D
http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2008/12/studi-peralatan-pembangkit-dan.html
https://www.scribd.com/doc/35704279/Pengaruh-Vibrasi-Pada-Kineja-Turbin
http://electrical-zone.blogspot.co.id/2013/03/governor.html
http://rakhman.net/electrical-id/prinsip-kerja-sistem-eksitasi-generator/
https://syofuan.wordpress.com/2013/01/31/pusat-pembangkitan-tenaga-listrik/
https://id.scribd.com/doc/44026016/laporan-pragata-2
34