Apa Itu PLTa

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 38

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
penyusunan buku Apa Itu PLTA?.

Dalam buku “Apa Itu PLTA?” pembaca diharapkan dapat memahami betul tentang
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Dimulai dari pembahasan umum hingga pembahasan
yang bersifat khusus tentang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) terdapat dalam buku ini.

Dalam menyelesaikan tugas ini, penulis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih
kepada pihak – pihak yang telah membantu baik dukungan moril maupun materiil dan yang telah
memberikan motivasi maupun pengarahan dalam tugas penyusunan buku “Apa Itu PLTA?”

Semoga Allah Yang Maha Kuasa memberi rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan praktikum ini, baik dari
segi materi maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar tugas penyusunan buku “Apa Itu PLTA?” ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan pembaca pada umumnya.

Depok, Desember 2017

(Tim Penulis)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... I

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. II

DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN ............................................................................ 1

1. TULISKAN RUMUS DAYA LISTRIK YANG DAPAT DIBANGKITKAN OLEH


ENERGI AIR, DENGAN MEMPERTIMBANGKAN EFFISIENSI TURBIN DAN
EFFISIENSI GENERATOR. ...................................................................................................... 1

2. APA PERBEDAAN PLTA ALIRAN SUNGAI LANGSUNG TANPA KOLAM


TANDO DENGAN KOLAM TANDO ........................................................................................ 1

3. GAMBARKAN SKEMA PLTA ALIRAN LANGSUNG DENGAN WADUK


(RESERVOIR) .............................................................................................................................. 3

4. APA YANG DIMAKSUD DENGAN PLTA PASANG SURUT? .................................... 3

5. APA YANG DIMAKSUD DENGAN PLTA POMPA? ..................................................... 4

6. APA YANG DIMAKSUD DENGAN PLTA KASKADE.................................................. 5

7. JELASKAN BAGIAN BAGIAN UTAMA PADA PLTA ................................................. 5

8. APA YANG DIMAKSUD DENGAN MANOGRAM? ....................................................... 6

9. APA YANG DIMAKSUD DENGAN SPILLWAY (PELIMPAH)? .................................. 6

10. APA FUNGSI DARI BOTTOM OUTLET? .................................................................... 7

11. APA FUNGSINYA INTAKE VALVE?............................................................................ 8

12. APA FUNGSI DARI SURGE TANK (TANKI PENDATAR)? ..................................... 8

13. APA FUNGSI DARI PENSTOCK (PIPA PESAT)? ...................................................... 9

14. APA FUNGSI DARI MAIN VALVE (KATUP UTAMA)? ........................................... 9

ii
15. APA FUNGSI DARI MANHOLE (LUBANG ORANG)? ............................................. 9

16. APA SAJA YANG ADA PADA GEDUNG SENTRAL?.............................................. 10

17. JELASKAN KLASIFIKASI TURBIN DITINJAU DARI SISI KEDUDUKAN


POROSNYA! ............................................................................................................................... 10

18. JELASKAN KLASIFIKASI TURBIN DITINJAU DARI ARAH ALIRANNYA! .. 11

19. APA FUNGSI SUDU TETAP TURBIN? ..................................................................... 11

20. APA FUNGSI DARI DISTRIBUTOR TURBIN? ....................................................... 11

21. APA FUNGSI DARI RUNNER TURBIN? .................................................................. 11

22. APA FUNGSI DARI KOPLING PADA TURBIN? .................................................... 11

23. APA FUNGSI DARI TAIL RACE (SALURAN PELEPAS) ...................................... 12

24. APA FUNGSI SERVOMOTOR? .................................................................................. 12

25. APA FUNGSI DARI GOVERNOR? ............................................................................ 12

26. APA YANG DIMAKSUD DENGAN EKSITASI ( PADA GENERATOR )?........... 13

27. APA FUNGSI DARI RECTIFIER ( PADA GENERATOR )? .................................. 15

28. APA FUNGSI DARI AVR ( AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR )?............. 15

29. SEBUTKAN PERALATAN BANTU TURBIN & GENERATOR ............................ 15

30. APA FUNGSI DARI MASING-MASING PERALATAN BANTU TERSEBUT..... 17

a. Sistim Catu Minyak tekan ........................................................................................................................... 17

b. Sistim Pelumasan. ..................................................................................................................................... 17

c. Sistim Pendinginan. .................................................................................................................................... 18

d. Sistim Drainege ........................................................................................................................................... 18

e. Sistim Pemadam Kebakaran. .................................................................................................................... 18

iii
f. Sistim Penerangan. .................................................................................................................................... 18

g. Crane. ........................................................................................................................................................ 19

31. APA FUNGSI DARI PROTEKSI DAN PANEL KONTROL?.................................. 19

32. APA FUNGSI DARI SWITCGEARS ( PERALATAN HUBUNG/PEMBAGI )? ... 21

33. APA FUNGSI DARI TRANSFORMATOR? ............................................................... 22

34. JELASKAN KLASIFIKASI PEMELIHARAAN PLTA? .......................................... 23

35. JELASKAN SKEMA PELUMASAN PADA PLTA ? ................................................ 28

37. JELASKAN GANGGUAN OPRASI PADA PLTA ? ................................................. 32

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 34

iv
DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Tuliskan rumus daya listrik yang dapat dibangkitkan oleh energi air, dengan
mempertimbangkan Effisiensi Turbin dan Effisiensi Generator.
Jawab : Daya listrik yang dibangkitkan dapat dihitung menggunakan rumus sebagai
berikut :
P = 9,8 Q X H X ή t x ή g ( kW )
Dimana :
P = Daya yang dihasilkan (kW)
Q = Debit air dalam (m3/detik)
H = Tinggi terjun (m)
ήt = Efisiensi turbin (%)
ήg = Efisiensi Generator (%)

2. Apa Perbedaan PLTA aliran sungai langsung tanpa kolam tando dengan kolam
tando
Jawab :
Aliran sungai dialirkan langsung tanpa kolam tando :

Aliran sungai dialirkan langsung melalui saluran terbuka atau tertutup dengan
memasang di ujung saluran tersebut (ujung masuk air). Air dimasukkan melalui pipa
pesat/saluran terbuka

Gambar 1. PLTA aliran sungai langsung tanpa kolam tando

1
Keterangan:

1. Sungai 7. Power house


2. Saringan 8. Bendung
3. Bak pengendapan pasir 9. Saluran pembersih
4. Pressure tunel 10. Saluran pengelak
5. Surge tank 11. Sungai
6. Penstock valve

Aliran langsung dengan kolam tando

Pada PLTA dengan kolam tando (reservoir), air sungai dibendung dengan bendungan besar
agar terjadi penimbunan air sehingga terjadi kolam tando. Selanjutnya air di kolam tando
disalurkan ke bangunan air PLTA. Dengan adanya penimbunan air terlebih dahulu dalam
kolam tando, maka pada musim hujan di mana debit air sungai besarnya melebihi kapasitas
penyaluran air bangunan air PLTA, air dapat ditampung dalam kolam tando. Air dari kolam
dialirkan melalui pipa pesat menggerakkan turbin untuk membangkitkan tenaga listrik. Kolam
tando dilengkapi dengan beberapa pintu air gunanya untuk pengisian / pengosongan bila kolam
tando diadakan pemeliharaan. Pada musim kemarau di mana debit air sungai lebih kecil
daripada kapasitas penyaluran air bangunan air PLTA, selisih kekurangan air ini dapat diatasi
dengan mengambil air dari timbunan air yang ada dalam kolam tando.

Gambar 2 PLTA Aliran langsung dengan kolam tando

2
3. Gambarkan skema PLTA aliran langsung dengan waduk (reservoir)
Jawab : Air dari satu sungai atau lebih ditampung di suatu tempat untuk mendapatkan
ketinggian tertentu dengan jalan dibendung. Air dari waduk tersebut dialirkan melalui
saluran terbuka, melalui pintu air ke saluran tertutup yang selanjutnya melalui pipa pesat
menggerakkan turbin untuk membangkitkan tenaga listrik.

Gambar 3 PLTA Aliran langsung dengan waduk (reservoir)

4. Apa yang dimaksud dengan PLTA Pasang Surut?


Jawab : Air laut Pasang: Air laut memasuki teluk (sebagai kolam) yang melewati suatu
bangunan yang dinamakan bangunan sentral, air laut yang melewati bangunan sentral akan
mendorong sudu-sudu jalan (runner) dari turbin. Turbin yang satu poros dengan generator
akan memutarkan generator sehingga menghasilkan energi listrik. lalu seiring berjalannya
waktu, kolam akan terisi oleh air laut sehingga permukaan air laut menjadi sama, yang
artinya sekarang tenaga penggeraknya tidak ada dan turbin berhenti berputar.

Air Laut Surut: Pada saat air laut surut, permukaan air kolam lebih tinggi dari
permukaan air laut. Air kolam akan mengalir ke Laut melalui bangunan sentral dan akan
memutar sudu-sudu turbin yang seporos dengan generator sehingga didapat energi listrik
kembali sampai terjadi air pasang lagi.

3
Gambar 4 PLTA pasang surut

5. Apa yang dimaksud dengan PLTA Pompa?


Jawab : PLTA pompa dibangun dan dioperasikan untuk beban puncak. Air waduk bagian
atas dan air waduk bagian bawah diatur untuk operasi harian dan mingguan.PLTA pompa
digunakan untuk mengatur / menunjang beban puncak sistem. Danau bagian atas biasanya
mempunyai kapasitas tampung yang besar tetapi mempunyai daerah tangkapan hujan yang
sempit, sedangkan danau bagian bawah mempunyai daerah tangkapan hujan yang luas.
Generator berfungsi sebagai motor
Turbin biasanya berdiri sendiri dan terpisah dari pompanya
Generator, turbin dan pompa terletak di dalam satu poros (pompa berada paling bawah)

Gambar 5 PLTA pompa

4
6. Apa yang dimaksud dengan PLTA Kaskade
Jawab : PLTA kaskade adalah adanya dua atau lebih PLTA dalam satu aliran sungai. Air
buangan PLTA yang berada di sebelah hulu, ditambah dengan air dari sungai lainnya,
dimanfaatkan oleh PLTA yang berada di sebelah hilirnya. Sistem kaskade ini tidak
diperlukan persyaratan khusus, sepanjang secara teknis dan ekonomis memungkinkan.
Sistem kaskade di Indonesia, antara lain:
PLTA Saguling, PLTA Cirata, dan PO Jatiluhur yang memanfaatkan aliran sungai Citarum.
PLTA Plengan, PLTA Lamajan, dan PLTA Cikalong, yang memanfaatkan aliran sungai
Cisangkuy.
PLTA Silorejo, PLTA Sutami, PLTA Wlingi, dan PLTA Lodoyo, yang memanfaatkan
aliran sungai Brantas.

7. Jelaskan bagian bagian utama pada PLTA


PLTA terdiri dari bagian-bagian penting yang harus ada agar dapat bekerja dengan baik
dan efisien sesuai dengan pasokan air. Bagian bagian itu adalah :

1. Bendungan atau reservoir.


Berfungsi sebagai pemasok air dan menampung air dalam jumlah besar untuk menciptakan
tinggi jatuh air agar tenaga yang dihasilkan juga besar. Selain itu bendungan juga berfungsi
untuk pengendalian banjir. Kebanyakan bendungan juga memiliki bagian yang disebut
pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.

2. Turbin
Berfungsi mengubah aliran air menjadi energi mekanik. Air yang jatuh akan mendorong
baling-baling sehingga menyebabkan turbin berputar. Putaran turbin dipengaruhi oleh
besarnya laju aliran air. Semakin besar laju aliran maka putaran turbin semakin cepat dan
bila laju aliran kecil maka putaran turbin akan lambat. Perputaran turbin ini dihubungkan
ke generator. Turbin air kebanyakan bentuknya seperti kincir angin.

3. Generator
Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi
mekanis. Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator. Rotor terdiri dari
besi yang dililit oleh kawat dan dipasang secara melingkar sehingga membentuk pasangan
kutub utara dan selatan. Jika kutub ini dialiri arus eksitasi dari Automatic Voltage
Regulator (AVR), maka akan timbul magnet. Rotor terletak satu poros dengan turbin dan
dihubungkan melalui gigi-gigi putar, sehingga jika turbin berputar maka rotor juga ikut
berputar. Generator selanjutnya merubah energi mekanik dari turbin menjadi energi
listrik. Magnet yang berputar memproduksi tegangan di kawat setiap kali sebuah kutub
melewati "coil" yang terletak di stator. Lalu tegangan inilah yang kemudian menjadi listrik.

5
Agar generator bisa menghasilkan listrik, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu:
A. Putaran. Putaran dari generator dipengaruhi oleh putaran dari turbin.
B. Kumparan. Banyak dan besarnya kumparan dari stator akan mempengaruhi besarnya
daya listrik yang dihasilkan.
C. Magnet. Magnet dihasilkan dari putaran rotor.

4. Transformator
Berfungsi untuk mentransmisikan dan mengubah energi dari ukuran satu ke ukuran yang
lain. Transformator yang digunakan adalah transformator step up. Karena digunakan untuk
mengubah energi yang dihasilkan generator menjadi energi yang lebih besar ukuranya.

5. Jalur Transmisi
Berfungsi untuk mengalirkan energi listrik dari PLTA menuju konsumen listrik yaitu
rumah-rumah dan pusat industri.

8. Apa yang dimaksud dengan Manogram?


Jika ditilik dari arti katanya, Manogram terdiri dari dua kata, yaitu Mano dan Gram, Mano
biasanya digunakan pada instrumen yang mengukur sebuah tekanan, sedangkan Gram
memiliki arti gambar. Sehingga, Manogram adalah tampilan atau gambar hasil dari
pengukuram yang dilakukan Manometer, instrumen alat ukur yang digunakan untuk
menghitung tekanan yang pada kasus ini digunakan untuk PLTA, terkhusus tekanan pada
Penstock, dan pada alat lain yang terdapat perubahan tekanannya.

Manometer

9. Apa yang dimaksud dengan Spillway (Pelimpah)?


Spillway atau yang biasa disebut Pelimpah adalah sebuah lubang yang terdapat di
bendungan maupun di air yang berfungsi sebagai pengendali arus dari bendungan yang
menuju ke daerah hilir, dan juga Spillway memiliki fungsi sebagai pengendali banjir saat
level air melebihi batas normal sehingga tidak merusak bendungan, juga saat level air
normal, Spillway akan mengalirkan atau melimpahkan air secara teratur sebagai
pembangkit tenaga listrik, suplai air, dll.

6
Shaft Spillways Overflow Spillways

10. Apa fungsi dari Bottom Outlet?


Ditinjau dari arti katanya berarti Saluran Keluaran yang ada di bagian Bawah. Bottom
Outlet merupakan bagian pelengkap dari sebuah bendungan yang berfungsi sebagai saluran
keluaran air yang dapat digunakan untuk kebutuhan khusus, misalkan pengairan dari
daerah hulu menuju ke daerah hilir, meskipun kebutuhan khusus ini hanya terdapat di
beberapa PLTA. Air yang dialirkan adalah air yang sudah tidak digunakan hasil
menggerakan turbin yang nantinya dialirkan ke sungai atau untuk kebutuhan khusus.

Bottom Outlet

7
11. Apa fungsinya Intake Valve?
Intake Valve adalah katup yang berfungsi untuk mengatur aliran air yang akan mengalir
masuk dari waduk melewati Penstock.

Intake Valve

12. Apa fungsi dari Surge Tank (Tanki Pendatar)?


Surge Tank adalah sebuah tanki yang digunakan pada PLTA sebagai pengaman tekanan
air yang tiba-tiba naik saat Intake Valve ditutup. Saat Intake Valve ditutup secara tiba-tiba
akan menyebabkan kenaikan tekanan pada saluran pipa Penstock yang dapat menyebabkan
pecahnya pipa apabila tekanan terus-menerus tinggi di luar batas kemampuan, peristiwa
ini disebut Water Hammer. Jadi dapat dikatakan, Surge Tank berfungsi untuk mencegah
Water Hammer pada pipa.

Surge Tank

8
13. Apa fungsi dari Penstock (Pipa Pesat)?
Penstock adalah pipa saluran yang digunakan di PLTA untuk menyalurkan air dari waduk
menuju turbin yang ada di Power House. Bukan hanya menyalurkan, Penstock juga dapat
mengarahkan air yang akan menuju turbin. Secara mekanis Penstock berfungsi sebagai
sarana pengubah energi kinetis dari hidrostatik pada waduk menjadi energi potensial yang
nantinya menjadi energi mekanik pada turbin.

Penstock

14. Apa fungsi dari Main Valve (Katup Utama)?


Main Valve adalah sebuah katup yang berfungsi untuk mengatur aliran yang akan masuk
ke turbin dari saluran Penstock. Letak Main Valve berada di ujung bawah Penstock dan
sisi masuk turbin

Main Valve

15. Apa fungsi dari Manhole (Lubang Orang)?


Manhole adalah sebuah tempat keluar masuk seseorang ke dalam sebuah instalasi. Pada
PLTA Renun, terdapat sebuah Manhole yang ditempatkan pada Spiral Case pada turbin,
Manhole ini digunakan untuk tempat keluar masuk seseorang guna kerja maintenance

9
Manhole

16. Apa saja yang ada pada Gedung Sentral?


Turbin air, generator, ruang control, ruang tegangan tinggi, ruang bengkel, dll.

Gedung Sentral

17. Jelaskan klasifikasi Turbin ditinjau dari sisi kedudukan porosnya!


Berdasarkan arah alirannya, turbin dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu turbin
vertical dan turbin horizontal.
 Turbin Vertikal
Turbin vertical ialah turbin yang dikopel dengan generator yang letak porosnya vertical
(ke atas).
 Turbin Horizontal
Turbin horizontal ialah turbin yang dikopel dengan generator yang letak porosnya
horizontal (mendatar).

10
18. Jelaskan klasifikasi Turbin ditinjau dari arah alirannya!
Berdasarkan arah alirannya, turbin dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu turbin aliran
radial dan turbin aliran aksial.
 Turbin Aliran Radial
Turbin aliran radial adalah turbin yang arah alirannya tegak lurus dengan arah
putaran poros turbin. Turbin dengan aliran radial digunakan untuk laju alir (
aliran working fluid) rendah dan dengan perbedaaan tekanan ( difference pressure
) tinggi.
 Turbin Aliran Aksial
Turbin yang sejajar dengan arah putaran poros turbin. Turbin dengan aliran aksial
digunakan untuk laju alir tinggi dan dengan perbedaan tekanan rendah ( 1 – 40 bar
).Axial-flow turbines kebanyakan digunakan dalam aplikasi yang melibatkan fluida
kompresibel. Dalam banyak penggunaan, efisiensi Axial-flow turbines lebih tinggi
dibandingkan radial-inflow turbines.

19. Apa fungsi sudu tetap Turbin?


Sudu merupakan bagian dari turbin dimana konversi energi terjadi. Sudu terdiri dari
bagian akar sudu, badan sudu dan ujung sudu. Sudu kemudian dirangkai sehingga
membentuk satu lingkaran penuh. Sudu-sudu tetap dipasang melingkar pada dudukan
berbentuk piringan yang disebut diapragma. Pemasangan sudu-sudu tetap ini pada
diapragma menggunakan akar berbentuk T sehingga memberi posisi yang kokoh pada
sudu.

20. Apa fungsi dari Distributor Turbin?


Berfungsi untuk mengarahkan aliran air yang masuk ke runner dan mengatur debit air
sesuai dengan besarnya beban.

21. Apa fungsi dari Runner Turbin?


Runner adalah bagian paling penting dari turbin, dilengkapi dengan lempengan
yang terbuat dari profil baja dengan metode yang sudah terbukti. Kedua ujungnya dipasang
dan di las pada bagian dalam ujung cakram dari runner tersebut. Runner dapat mempunyai
lempengan sampai 37 buah tergantung dari ukuran turbin. Lempengan miring menciptakan
sedikit kekuatan aksial, untuk itu pelumasan tidak diperlukan karena telah diperkuat oleh
bantalan aksial. Lempengan pada runner yang lebar ditunjang oleh beberapa cakram.
Sebelum instalasi akhir dari turbin, runner benar-benar diukur secara seimbang dan diuji
untuk deteksi keretakan.

22. Apa fungsi dari Kopling pada Turbin?


Kopling, sebagai penghubung antara mekanisme turbin uap dengan mekanisme
yang digerakkan.

11
23. Apa fungsi dari Tail race (saluran pelepas)
Tailrace berfungsi untuk meneruskan air akhir yang berasal dari turbin ke sungai.

24. Apa Fungsi Servomotor?

Gambar Skema Governor

Fungsi dari servomotor adalah mengatur tekanan minyak pada governor yang dikerjakan
oleh operator dari control room

25. Apa Fungsi Dari Governor?


Governor didesain agar putaran turbin-generator konstan dalam range yang dikehendaki
dengan menambah atau mengurangi debit air yang masuk ke runner turbin untuk
mempertahankan keseimbangan daya antara masukan daya (Power input) dan permintaan
daya (power demand). Governor bekerja bila terjadi suatu perubahan pada permintaan daya
yang menyebabkan fluktuasi putaran turbin-generator.

12
26. Apa Yang Dimaksud Dengan Eksitasi ( Pada Generator )?

Gambar Generator

Untuk membangkitkan medan magnit pada rotor, maka diperlukan arus searah ( DC )
yang umumnya disebut penguat. Perangkat yang berfungsi untuk mensupplai arus
penguat ini disebut eksiter ( Exciter ) / sistem eksitasi.

 Sistem eksitasi statik

Gambar Sistem Eksitasi Statik

Sistem eksitasi statik adalah sistem eksitasi tersebut disuplai dari eksiter
yang bukan mesin bergerak, yaitu dari sistem penyearah yang sumbernya disuplai

13
dari output generator itu sendiri atau sumber lain dengan melalui
transformer.Sistem Eksitasi Statik

 Sistem eksitasi dinamik

Gambar Sistem Eksitasi Dinamik

Sistem Eksitasi dinamik adalah sistem eksitasi tersebut disuplai dari eksiter
yang merupakan mesin bergerak. Sebagai eksiternya merupakan generator DC atau
dapat juga menggunakan generator AC yang kemudian disearahkan menggunakan
rectifier. Urutan sistem eksitasi dinamik yaitu PMG (Permanen magnet generator),
mengghasilkan arus eksitasi AC yang disearahkan menggunakan rectifier pada
stator AC exsiter kemudian arus keluaran pada generator AC eksiter di searahkan
menggunakan rotating rectifier. Hasilnya digunakan untuk memberikan arus
eksitasi pada generator utama. Jika tegangan sudah mencapai nilai yang diinginkan
untuk menjaga tegangan agar berada pada nilai nominalnya menggunakan AVR
(Automatic Voltage Regulator) yang digunakan untuk memerintahkan PMG
menaikkan atau menurunkan arus eksitasinya.

 Brushless excitation
Brushless excitation adalah sistem eksitasi tanpa sikat, yang maksudnya
adalah pada sistem tersebut untuk menyalurkan arus eksitasi ke rotor generator
utama, maupun untuk eksitasi eksiter tanpa melalui media sikat arang. Adapun
diagram prinsip kerjanya adalah sebagai berikut

Gambar Brushless Excitation

14
Pada gambar diatas dapat kita lihat bahwa untuk eksitasi generator disuplai
dari generator AC eksiter dengan melalui penyearah (rectifier wheel) yang
terpasang pada poros, sehingga arus eksitasi langsung terhubung dengan rotor
generator. Kemudian untuk eksitasi eksiter disuplai dari Pilot Exciter dengan
kemagnitan tetap atau biasa disebut PMG (Permanent Magnet Generator).

Output dari pilot eksiter tersebut adalah arus bolak balik 3 phasa, kemudian
dengan melalui penyearah pada regulator arus eksitasi eksiter diatur besar kecilnya,
sehingga dengan mengatur sistem eksitasi eksiter, maka tegangan output generator
utama akan mengalami perubahan secara langsung.

27. Apa Fungsi Dari Rectifier ( Pada Generator )?


Rectifier berfungsi sebagai penyearah arus AC yang dihasilkan exciter rotor menjadi arus
DC untuk penguatan pada main rotor. Terdiri dari 6 buah diode, 3 forward dan 3 reverse.

Gambar Rotating Rectifier pada Generator

28. Apa Fungsi Dari AVR ( Automatic Voltage Regulator )?


AVR merupakan instrument pada generator dalam bentuk modul yang berfungsi untuk
mengatur setting secara otomatis output tegangan maupun kapasitas yang dipasang. Oleh
AVR tegangan AC tersebut disearahkan menjadi tegangan DC dan diatur besar arusnya
untuk kemudian disalurkan ke AC Exciter field (stator) coil. Arus yang mengalir di field
coil membangkitkan AC 3-phase di armature coil AC Exciter.

29. Sebutkan Peralatan Bantu Turbin & Generator


 Bearing
Bearing adalah sebuah elemen mesin yang berfungsi untuk membatasi gerak relatif
antara dua atau lebih komponen mesin agar selalu bergerak pada arah yang
diinginkan. Bearing menjaga poros (shaft) agar selalu berputar terhadap sumbu
porosnya, atau juga menjaga suatu komponen yang bergerak linier agar selalu
berada pada jalurnya.

15
Gambar Bearing

Bantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang peranan
cukup penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah poros agar
poros dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Bantalan harus
cukup kuat untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan
baik.

 Governor
Pada turbin air, governor sudah digunakan sejak pertengahan
abad 19 untuk mengontrol kecepatan turbin. Sistem akan
menggunakan Flyball governor yang bertindak langsung pada
valve masukan turbin unuk mengontrol jumlah air yang masuk
ke turbin. Pada tahun 1930, governor mekanik mulai
menggunakan PID kontroller untuk pengontrolan yang lebih
tepat. Kemudian governor mekanik mulai digantikan dengan
governor elektrik.

 Exciter
Untuk membangkitkan medan magnit pada rotor, maka diperlukan arus searah
( DC ) yang umumnya disebut penguat. Perangkat yang berfungsi untuk
mensupplai arus penguat ini disebut eksiter ( Exciter ) / sistem eksitasi.

 Auto Voltage Regulator (AVR)


AVR merupakan instrument pada generator dalam bentuk modul yang berfungsi
untuk mengatur setting secara otomatis output tegangan maupun kapasitas yang
dipasang. Oleh AVR tegangan AC tersebut disearahkan menjadi tegangan DC dan
diatur besar arusnya untuk kemudian disalurkan ke AC Exciter field (stator) coil.
Arus yang mengalir di field coil membangkitkan AC 3-phase di armature coil AC
Exciter.

16
 Shaft Aligment

Merupakan suatu kegiatan pengkoreksian terhadap ketidak-sebarisan


(misalignment) antara komponen yang menggerakkan dan yang digerakkan. Atau
dapat di katakan, pengkoreksian terhadap ketidak-sebarisan (misalignment) sumbu
putar dan sumbu poros antara 2 rotary equipment yang putarannya
berkesinambungan.

30. Apa fungsi dari masing-masing peralatan bantu tersebut.


a. Sistim Catu Minyak tekan
Catu minyak tekan atau High Pressure Oil Pump digunakan untuk mengangkat
turbin dan porosnya melaui bantalan generator pada saat start unit dan stop unit. Untuk
start unit tekanan kerja dari HP oil pump adalah 150 bar untuk mengangkat pada saat
turbin belum berputar setinggi ± 0,07 mm. Kemudian pada saat pembukaan guidevane
tekanan diturunkan menjadi 115 bar, dan diturunkan pelan-pelan pada saat turbin sudah
bekerja sampai tekanan 0 bar. Setelah putaran turbin mencapai 90% HP oil pump
dimatikan. Sedangkan untuk stop unit HP oil pump digunakan padasaat putaran sudah
90% dengan tekanan kerja yang sama pada saat start unit. Padasaat unit sudah stop HP
oil pump baru dimatikan.

b. Sistim Pelumasan.
Fungsi utama minyak pelumas adalah untuk pelumasan, sedangkan fungsi lain yang
tak kalah pentingnya adalah untuk pendingin, perapat, mengurangi korosi, peredam
kejut dan kontrol.
 Sebagai Pendingin.
Gesekan akan menimbulkan panas yang apabila berlebihan dapat menimbulkan
kerusakan material. Minyak pelumas akan menyerap panas tersebut untuk dibawa
dan dibuang di sistem pendingin minyak pelumas atau ke udara luar.
 Sebagai Perapat.
Pelumas dapat difungsikan sebagai perapat, misalnya untuk mencegah bocornya
hydrogen dari poros alternator ke udara luar.
 Untuk mengurangi korosi.
Pelumas dapat mengurangi laju korosi karena membentuk lapisan pelindung pada
permukaan logam sehingga kontak langsung antara zat penyebab korosi dengan
permukaan logam dapat dihindari atau dikurangi.
 Sebagai Peredam Kejut.
Beban kejut dapat terjadi pada komponen mesin, diantaranya pada roda gigi.
Lapisan minyak pelumas akan memperkecil benturan diantara permukaan roda
gigi yang saling bersinggungan, sehingga dapat meredam getaran dan noise.

17
c. Sistim Pendinginan.
Fungsi dari cooling water system pada PLTA adalah untuk menjaga agar mesin
tidak beroperasi pada temperatur yang sangat tinggi (overheating) maka sangat
diperlukan sistem pendingin yang efektif. Jika mesin dioperasikan pada temperatur
tinggi maka efisiensi mesin akan menurun. Pada dasaarnya sistem pendingin pada
PLTA menggunakan air yang diambil dari water supply dan dipompa oleh sebuah
pompa sentrifugal.

d. Sistim Drainege
Sistem drainage berfungsi sebagai sistem pengosongan dan pengurasan air pada
spiral casing dan turbin saat akan dilakukan maintenance atau perbaikan pada unit
PLTA tersebut dengan memanfaatkan metode grafitasi. Air akan dialihkan oleh pipa-
pipa menuju dewatering pit atau kolong pengosongan.

e. Sistim Pemadam Kebakaran.


Sistem pemadam kebakaran yang tersedia di unit PLTA berfungsi untuk
memadamkan api seandainya terjadi kebakaran atau ledakan sehingga menjadi sistem
proteksi yang baik agar terhindar dari kerusakan yang lebih serius bagi bangunan
ataupun manusia didalamnya.

Sistem pemadam kebakaran pada pusat listrik hampir sama dengan sistem
pemadam kebakaran pada kebanyakan fasilitas lainnya, seperti pabrik dan bangunan
gedung. Sistem utamannya adalah instalasi pemipaan yang siap dengan air bertekanan
tertentu, yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan untuk memadamkan api jika terjadi
kebakaran.

Sistem didukung oleh pompa-pompa pemadam kebakaran dengan kapasitas


(flowrate) dan tekanan (head pressure) tertentu. Konfigurasi pompa-pompa adalah
terdiri atas Pompa Pemadam – Listrik, Pompa Pemadam – Diesel, serta Pompa Jockey.
Masing-masing pompa, penggerak (motor listrik dan diesel engine), serta panel
listriknya harus terstandar National Fire Protection Asosiation (NFPA), Underwriters
Laboratories Inc. (UL) dan Factory Mutual (FM).

Alat pemadam api ringan (APAR) umumnya ditempatkan pada tempat-tempat


tertentu yang dikhawatirkan jika pemadaman menggunakan air, dapat merusak
peralatan, semisal pada ruang panel (switchgear room). Sedangkan untuk sistem cairan
busa biasanya ditempatkan pada tangki-tangki bahan bakar.

f. Sistim Penerangan.
Sistem ini berfungsi untuk memberikan pencahayaan yang baik pada unit
pembangkit. Pembangkit listrik tenaga air biasanya memiliki powerhouse atau tempat
operasi turbin dan generator dibawah tanah, sehingga tidak memungkinkan terdapatnya
jendela sehingga tidak ada cahaya matahari yang dapat masuk. Dengan begitu sangat
penting adanya sistem penerangan, karena dalam operasinya, pembangkit listrik tenaga
air membutuhkan 24 jam kebutuhan penerangan dan pencahayaan.

18
g. Crane.

Gambar Waduk Jatiluhur

Pada PLTA Jatiluhur yang kami kunjungi terdapat dua buah tower crane pada waduk
jatiluhur. Tower crane adalah alat yang dipakai untuk mengangkat material dengan
cara vertical serta horizontal kesuatu tempat yang tinggi pada ruangan gerak yang
terbatas. Type crane ini dibagi berdasar pada langkah crane itu berdiri yakni crane yang
bisa berdiri bebas (free standing crane), crane di atas rel (rail mounted crane), crane
yang ditambatkan pada bangunan (tied-in tower crane) serta crane panjat (climbing
crane). Kemunkinan pada waduk Jatiluhur crane tersebut digunakan untuk keperluan
konstruksi waduk seperti perbaikan atau penggantian komponen yang besar.

31. Apa fungsi dari Proteksi dan Panel Kontrol?


Nilai investasi peralatan listrik pada suatu pembangkit listrik sedemikian besarnya,
sehingga perhatian yang khusus harus diutamakan agar setiap peralatan tidak hanya dapat
beroperasi dengan efisiensi yang optimal, tetapi juga harus teramankan dari gangguan
yang fatal. Gangguan tersebut merupakan potensi yang merugikan ditinjau dari beberapa
hal, maka perlunya dipasang sistem proteksi yang berfungsi sebagai berikut:
 Mencegah kerusakan peralatan-peralatan pada sistem tenaga listrik akibat terjadinya
gangguan atau kondisi operasi sistem yang tidak normal;
 Mengurangi kerusakan peralatan-peralatan pada sistem tenaga listrik akibat terjadinya
gangguan atau kondisi operasi sistem yang tidak normal;
 Mempersempit daerah yang terganggu sehingga gangguan tidak melebar pada sistem
yang lebih luas;
 Memberikan pelayanan tenaga listrik dengan keandalan dan mutu tinggi kepada
konsumen;
 Mengamankan manusia dari bahaya yang ditimbulkan oleh tenaga listrik.
Sistem proteksi pembangkit ataupun transmisi harus bekerja sesuai syaratnya
diantaranya cepat bereaksi jika terjadi gangguan, selektif, peka/sensitif terhadap
gangguan, andal/reliability, stabilitas dan ekonomis. Jika syarat tersebut tidak
terpenuhi, maka akan mempengaruhi kinerja pembangkit.

19
Rangk. Trip / Alarm.

Rangk. Arus.

Gambar relai proteksi

Relai Proteksi adalah suatu perangkat kerja proteksi yang mempunyai fungsi dan
peranan :
1. Memberikan signal alarm/melepas pemutus tenaga (circuit breaker) dengan tujuan
mengisolir gangguan/kondisi yang tidak normal seperti adanya :
 Beban lebih, tegangan rendah
 Kenaikan suhu, beban tidak seimbang
 Daya kembali, frekuensi rendah
 Hubung singkat dan kondisi tidak normal lainnya
2. Melepas/mentripkan peralatan yang berjalan tidak normal untuk mencegah timbulnya
kerusakan. Contohnya : Proteksi beban lebih (overload) berfungsi untuk
mengamankan mesin listrik dan kerusakan isolasi.
3. Melepas/mentripkan peralatan yang terganggu secara cepat dengan tujuan mengurangi
kerusakan yang lebih berat. Contohnya : Bila suatu mesin listrik secara cepat
distop/dilepas setelah terjadinya gangguan pada belitan, maka hanya sebagian
kumparan saja yang perlu diperbaiki. Tetapi apabila gangguan terjadi secara terus-
menerus maka kemungkinan seluruh belitan akan rusak dan memerlukan perbaikan
total/overhoul.
4. Melokalisir kemungkinan dampak akibat gangguan dengan memisahkan peralatan
yang terganggu dari sistem. Peralatan yang terganggu dapat menyebabkan gangguan
pada peralatan yang lain yang berada pada sistemnya.
5. Melepas peralatan/bagian yang terganggu secara cepat dengan maksud menjaga
stabilitas sistem, kontinuitas pelayanan dan unjuk kerja sistem

20
Gambar panel kontrol
Panel kontrol adalah lemari yang berisi komponen listrik untuk mengontrol dan
menampilkan keadaan input output peralatan. Selain itu, panel kontrol juga berfungsi untuk
menstabilkan tegangan.

32. Apa fungsi dari Switcgears ( Peralatan hubung/pembagi )?


Switchgear adalah perangkat listrik untuk operasi switching atau pemutus dan
connecting beban baik beban individu maupun kelompok beban. Untuk lebih detail berikut
adalah fungsi dari switchgear:
1. Fungsi Switching (melalui Circuit Breaker atau Load Break Switch atauDisconnecting
Switch, dll)
2. Fungsi Proteksi (switchgear dilengkapi dengan fuse atau relay untuk proteksibeban
seperti overcurrent, overload, reverse power, under/over voltage, dll
3. Fungsi pengukuran (switchgear dilengkapi dengan meter untuk pengukuranbesaran
listrik seperti arus, tegangan, kwh, frekwensi, Power Factor, dll)
4. Fungsi Monitoring (switchgear dilengkapi dengan pilot indicator/fasilitasmonitoring
untuk memonitor status seperti status on/off maupun abnormal/trip),bisa untuk remote
monitoring melalui PLC/DCS/SCADA.

21
Gambar switchgear

33. Apa fungsi dari Transformator?


Transformator sendiri adalah komponen elektronik yang digunakan untuk
memidahkan tenaga listrik pada rangkaian listrik. Biasanya pemindahan ini terjadi pada
dua buah hingga lebih rangkaian listrik. Dan pemindahan tenaga listrik biasanya dilakukan
melalui induksi elektromagnetik. Sehingga selain memindahkan tenaga listrik,
transformator juga memiliki beberapa fungsi lainnya seperti di bawah ini:
1. Transformator selain memiliki fungsi besar sebagai salah satu komponen elektronik,
juga berfungsi dalam sebuah sistem komunikasi. Transformator seringkali digunakan
untuk menentukan frekuensi radio dan juga video.
2. Transformator juga seringkali digunakan untuk menaikkan tegangan listrik. Beberapa
barang elektronik yang memanfaatkan transformator untuk menaikkan tegangan listrik
adalah komputer, lemari es hingga televisi. Biasanya fungsi transformator ini lebih
banyak dimiliki oleh transformator step up. Jumlah lilitan sekundernya lebih banyak
karena fungsinya untuk menaikkan tegangan.
3. Transformator juga banyak dimanfaatkan untuk menurunkan tegangan listrik. Biasanya
transformator untuk menurunkan tegangan ini seringkali disebut transformator step up.
jumlah lilitan sekundernya lebih sedikit sementara lilitan primenya lebih banyak.
Biasanya transformer step down seringkali digunakan saat Anda mengisi baterai ponsel
atau saat Anda mengisi baterai.

Sesuai dengan fungsi kegunaannya maka trafo terbagi ke dalam beberapa jenis :
 Trafo step up/down untuk menaikkan atau menurunkan tegangan.
 Trafo adaptor untuk mengubah tegangan dari arus AC ke arus DC
 Trafo IF (frekuensi menengah) untuk penguat frekuensi menengah pada radio
penerima.
 Trafo OT (Out Put) digunakan pada rangkaian penguat, receiver dan perangkat audio
atau audio visual.

22
Gambar transformator

34. Jelaskan klasifikasi pemeliharaan PLTA?

23
JENIS & KEGIATAN PEMELIHARAAN PLTA
A. Overhaul
Batasan jam kerja tersebut sebelumnya telah disepakati pada forum diskusi
pemeliharaan tanggal 06 Februani 1987, dimana pada diskusi tersebut batas selang waktu
untuk Major Overhaui (MO) dibagi tiga pola yaitu :
a. Pola A, pada pola ini unit pernbangkit (PLTA) melaksanakan MO setelah unit
mencapai. interval 40.000 jam kerja.
b. Pola B. pada pola mi unit pembangkit (PLTA) melaksanakan MO setelah unit
mencapai interval 60.000 jam kenja.
c. Pola C, pada pola ini unit pembangkit (PLTA) melaksanakan MO setelah unit
mencapal. interval 80.000 jam kerja

Kegiatan yang.dilakukan tiap jenis pemeliharaan PLTA adalah sebagai benikut :


a. Annual Inepection (Al)
Sesuai dengan ruang lingkup kegiatannya yaitu pemeriksaan, pengukuran dengan
membuka manhole atau bagian lain tanpa melepaskan bagian utama, penyetelan, perbaikan
kecil dan dilakukan pengujian, sasaran Annual Inspection adalah menjaga keandalan. Yang
dimaksud Keandalan disini adalah unit pembangkit PLTA tersebut beroperasi dengan baik,
aman dan sesuai kernampuanya (beban nominalnya) dengan force outage yang serendah-
rendahnya.
b. General Inepection (GI)
Sesuai dengan ruang lingkup kegiatannya yaitu pemeriksaan, pengukuran dengan
membuka manhole dan bagian lain tanpa atau melepas bagian utama bila perlu ,
penyetelan, perbaikan, penggantian (bukan peralatan utama) dan dilakukan pengujian.
Sasaran General Inspection disamping untuk meningkatkan keandalan dan juga diharapkan
mampu/dapat mengantisipasi beban lebih diluar beban nominalnya tanpa merusak
peralatan utama maupun peralatan bantunya akibat adanya relay pengaman.
c. Major Overhaul (MO)
Ruang lingkup kegiatan Major Overhaul meliputi pembongkaran total, perbaikan,
pemeriksaan, pengukuran , penyetelan , penggantian peralatan dan dilakukan pengujian.
Pemeliharaan ini dilakukan dengan maksud untuk :
 Meningkatkan daya rnarnpu mendekati install capacity
 Meningkatkan keandalan
 Meningkatkan efisiensi

Dan ketiga sasaran MO yang harus dicapai, maka waktu kegiatan yang dibutuhkan relatif
lebih lama karena memerlukan pembongkaran peralatan utama untuk diadakan
pemeriksaan, penyetelan, perbaikan, penggantian dan pergujian agar ketiga sasar.an
tersebut dapat tercapai

B. Pengujian
Pengujian ini dilakukan üntuk mengetahui atau sebagai tolok ukur bahwa
pemeliharan yang dilaksanakan telah sesuai dengan tujuannya. Pengujian yang dilakukan
paling tidak akan memberi gambaran unjuk kerja mesinnantinya bila beroperasi kembali
atau paling tidak untuk mengetahui keberhasilan pemeliharaan dengan membandingkan
hasil pengujian sebelum dan sesudah pemeliharaan. Mengingat pentingnya pengujian maka

24
pelaksanaannya harus dilakukan dengan hati-hati. teliti dan tepat . Hasil pengujian harus
dipelajari, dicatat dan disusun dengan sebaik-baiknya. Jenis pengujian yang dilakukan
tergantung jenis pemeliharaan, karena masing-masing berlainan tergantung pada tingkat
pemeliharaan itu sendiri.

Persiapan pengujian.
Sebelum pengujian dilakukan semua peralatan-peralatan pengukur yang diperlukan
harus dipersiapkan termasuk time schedule pengujian yang diterbitkan oleh Sektor. Juga
harus diketahui dengan hasil baik dari kegiatan pemeriksaan dan pengukuran berikut :
 Pengukuran mutu tahanan isolasi stator generator. Pengukuran mutu tahanan isolasi
stator generator dapat dilakukan dengan menggunakan megger atau mengukur sudut
hilang dielectric (tangen delta). Pengukuran mutu tahanar isolasi ini sangat penting
guna mengetahui kondisi isolasi tersebut sebelum dan sesudah pemeliharaan.
 Hasil uji minyak pelumas. Pengujian minyak pelumas dilakukan di laboratorium untuk
mengetahui sifat-sifat minyak pelumas yang kemudian dlbandingkan dengan
spesifikasinya dan bila perlu dilakukan treatment terhadap pelumas tersebut.
 Hasil pemeriksaan alignment poros. Pemeriksaan kelurusan poros ini bertujuan untuk
memperhalus/mengurangi vibrasi unit pembangkit,
 Hasil pengukuran clearance bantalan-bantalan, sudu atur dan lain lain. Pengukuran ini
dilakukan untuk mengetahui kondisi clearance apakah masih dalam batas-batas yang
diijinkan
 Setting relay-relay proteksi. Relay-relay yang ada harus dilakukan pengujian bukan
hanya hasil kerjanya tetapi juga kebenaran pengawatannya. Jalannya reley diperiksa
dengan arus yang sebenarnya pada sisi primer. trafo arus (CT) yang bersangkutan
dengan hubungan rangkaian yang sebenarnya pula
 Kalibrasi meter-meter. Alat ukur besaran ternperatur, tekanan, vibrasi. dan lainlain
harus dikalibrasi terIebih dahuiu sehIngga pencatatan data akan lebih akurat.

Pelaksanaan pengujian
Pelaksanaan pengujian dilakukan sebelum dan sesudah pemeliharaan yang
disesuaikan dengan tingkat pemeliharaan. Pengujian sebelum pemeliharaan ini penting
dilakukan untuk melihat keberhasilan pemeliharaan tersebut.
Macam-macam pengujian yang dilakukan antara lain :

 Percobaan putar (running test)


Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui bahwa tidak ada kelainan pada saat
pemutaran pertama kali. Pelaksanaannya adalah sesudah main valve dibuka, sedikit demi
sedikit sudu antar (inlet guide vane) dibuka. Setelah turbin berputar sudu antar ditutup
kembali, meskipun sudu antar tertutup turbin tetap berputar karena adanya momen
kelembaman. Sementara turbin berputar, kelainan bunyi, gesekan-gesekan, arah poros, dan
kelainan lainnya diperiksa. Kemudian sudu antar dibuka lagi sampai putaran poros
mencapai putaran nominalnya dengan memperhatikan suara , suhu, vibrasi. Setelah itu
turbin tetap dijalankan sampai suhu bantalan mencapai harga jenuhnya. Besaran yang
dicatat dalam pengujian adalah putaran poros, suhu bantalan, suhu pendinging, langkah
servo motor, tekanan air penstock, tekanan air di draft tube dan runner.

25
 Putaran pengeringan (dray out running operation test)
Apabila percobaan. Putar telah selesai harus dilakukan pemutaran pengeringan.
Pemutaran ini dilakukan agar nilai tahanan isolasi stator generator meningkat. Cara yang
dilakukan biasanya adalah sebagal benikut :
Hubung singkat tiga phasa yang dilakukan antara pemutus beban (PMT) dan terminal
generator pada saat putaran nominal dengan tegangan generator tertentu tanpa beban.
Kemudian arus hubung singkat diperbesar sedikit demi sedikit dan diatur sehingga suhu
kumparan stator mencapai suhu tertentu dan diusahakan suhu stator tersebut konstan.
Selama pemutaran berjalan suhu kumparan, suhu udara pendirigin, nilai tahanan isolasi
diukur dengan interval waktu tertentu. Nilai tahanan isolasi akan naik dan setelah mencapai
titik jenuh percobaan ini harus dihentikan.

 Pembebanan bertahap.
Pengujian ini dilakukan untuk menyelidiki sifat-sifat turbin dengan mengukur
antara bukaan sudu antar dengan daya turbin atau mengukur panjang langkah servo motor.
Pengujian ini dilakukan dengan pengatur putaran (governor) yang dipasang pada posisi
manual. Sudu antar (inlet guide vane)dibuka sedikit demi sedikit mulai bukaan tanpa beban
sampai dengan beban penuh, kemudian ditutup sedikit demi sedikit dari bukaan penuh
sampai dengan tanpa beban. Pada saat percobaan ini dilakukan pengukuran/pencatatan
terhadap beban, tekanan, langkah servo motor, tegangan, arus eksitasi, vibrasi, suara
(noise), level air, dan lain-lain. Apabila draft tube dilengkapi dengan katup isap udara,
katup isap tersebut harus dikontrol sedemikian rupa sehigga turbin dapat bekenja dengan
efisiensi yang tinggi akan tetapi aman.

 Pelepasan beban (load rejection test) pada beban 25 %, 50 %, 75 %, dan 100 %


bila memungkinkan. Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui transient tekanan air
penstock. kenaikan putaran, kepekaan governor, dan kenaikan tegangan generator. PLTA
tersebut dioperasikan kemudian dibebani. Putaran dan tegangan generator sebelumnya
diatur pada harga nominal kemudian masing-masing beban diputuskan dengan melepas.
Circuit Breakernya. Pencatatan pada percobaan ini adalah variasi tegangan, frekuensi,
variasi putaran, variasi tekanan air penstock, waktu untuk mencapai kesetabilan, langkah
servomotor, dan lainlain.

 Pembebanan kejutan (sudden load increase test)


Latar belakang percobaan ini adalah untuk mengetahui bahwa tiap-tiap peralatan
kontrol telah beroperasi dengan baik dan pelaksanaannya tekanan air kejut penstock dijaga
sampai dengan harga yang diijinkan pada kondisi sudden load increase. PLTA tersebut
dioperasikan setelah tekanan penstock stabil, beban dinaikkan dengan tiba-tiba (pada 25
%, 50 %, 75 %, 100 % beban bila mernungkinkan). Pencatatan pada percobaan ini adalah
variasi tegangan, frekuensi, variasi putaran, variasi tekanan air penstock, waktu untuk
mencapai kestabilan, langkah servo motor, dan lainlain.

 Emergency stop test.


Latar belakang percobaan ini adalah untuk mengetahui bahwa emergency stop dapat
dilakukan dengan pengoperasian peralatan kontrol bila terjadi gangguan electrikel selama
PLTA beroperasi. Caranya adalah sebagai berikut, PLTA dioperasikan hingga beban 40%

26
dan beban nominal. Emergency stop relay (86-1) secara manual dikerjakan. Pencatatan
pada percobaan ini adalah waktu dan putaran.

 Quick stop test


Latar percobaan ini untuk mengetahui bahwa stop unit secara cepat dapat dilakukan
dengan peralatan kontrol bila terjadi gangguan mekanis pada waktu PLTA beroperasi.
Percobaan ini dapat dilakukan dengan dua cara :
• Quick stop relay
Pertama PLTA dioperasikan dengan beban 40 % beban nominal. Salah satu dan quick stop
relay dikerjakan secàra manual. Pencatatan pada percobaan ini adalah waktu dan putaran.
• Dengan penurunan tekanan pelumas governor PLTA dioperasikan dengan beban 100 %
beban nominal. Kemudian pompa pelumas diberhentikan, yang akan mengakibatkan
pressure switch (63Q. ) bekenja dan ini menyebabkan drain valve membuka dan tekanan
pelumas turun. Pencatatan pada percobaan ini adalah waktu, putaran, tekanan pelumam,
dan level pelumas sampai dengan putaran mesin nol.

 Over speed test .


Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui keandalan dari relay over speed. Sebelum
dilakukan pengujian relay over speed terlebih dahulu di setting pada harga yang tel.ah
ditentukan. Kemudian PLTA dioperasikari (diputar tanpa beban) sampai relay over speed
bekerja. Putaran pada saat relay over speed kerja dicacat sampal dengan PLTA stop.

 Load test (temperatur rise test).


Pengujian ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa unit dapat dioperasikan pada beban
100 % beban nominal dengan aman. PLTA dioperasikari pada putaran, tegangan, dan
beban nominal. Pengukuran bemacanmacam besaran dilakukan dengan interval waktu
tertentu. Pengukuran yang dilakukan antara lain, temperatur bantalan, temperatur air
pendingin, tegangan, arus, frekuensi, factor daya (cos q), tekanan penstock, :runner dan
juga level air. Pada pengujian ini juga harus diperiksa kebocoran pelumas, air. dan lain-
lain.

 Automatic start and stop operation.


Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui bahwa unit dapat dioperasikan dengan start
dan stop secara automatis. PLTA distart dengan menggunakan master kontrol switch,
kemudian dilakukan pencatatan waktu dan urutan start. Prosedure stop dilakukan dengan
menggunakan master kontrol switch juga dilakukan dengan catatan waktu dan urutan stop.

C. Predictive Maintenance
Pemeliharaan predictive adalah system pemeliharaan preventive berbasis kondisi peralatan
dengan cara memonitor peralatan secara terus menerus atau berkala pada saat mesin operasi
atau stop. Hasil pemantauan dianalisa dan dievaluasi serta disimpulkan prakiraan kondisi
untuk dituangkan dalam rekomendasi pemeliharaan. Pemantauan rutin kondisi mesin ada
2 macam yaitu :
1. Kondisi langsung , yaitu meliputi pengukuran volume/massa aliran, suhu , kecepatan
dan tekanan.

27
2. Kondisi tidak langsung , yaitu melipiti pengukuran vibrasi , jumlah dan ukuran partikel
suatu komponen yang terlepas, kondisi keretakan, nilai konduktivitas, kebisingan dan
tahanan listrik.

Hasil pemantauan dianalisa untuk mengetahui kondisi sekarang dan kondisi


perkiraan yang akan datang Obyek yang dipantau pada suatu mesin untuk keperluan
pemeliharaan predictive meliputi :
 Getaran
 Life assessment (NDT & DT)
 Kualitas air
 Unjuk kerja
 Termografi
 Tribologi.

35. Jelaskan Skema Pelumasan Pada PLTA ?


lubricating Oil System
Lubricating Oil System merupakan suatu sistem yang menyediakan minyak pelumasan
untuk 5 (lima) bantalan pada generator dan turbin. Pelumasan disini bertujuan untuk
menjaga bantalan terhadap gesekan mekanik dengan poros, agar poros tidak cepat aus dan
mengurangi panas sehingga operasi turbin dan generator menjadi lancar.

Diagram alur lubricating Oil System pada PLTA Lodoyo, Blitar

28
Cara kerja lubricating Oil System:
Dari Sump Tank lubrication berfungsi memasok kebutuhan minyak bagi System
pelumasan dan menampung minyak yang kembali dari System pelumasan. Di dalam tangki
dilengkapi dengan filter (Strainer) yang berguna untuk menyaring kotoran pada oli
pelumasan dengan dilengkapi water contaminant yang mendeteksi adanya air dalam Sump
Tank lubrication. Pada sumptank terdapat batangan magnet yang berfungsi sebagai
pengikat kotoran / geram yang bersifat magnetik agar tidak merusak sistem. Jika terdapat
air lebih dari 5 % sensor contaminant water akan bekerja dan akan memberi sinyal alarm
pada control panel, dan untuk melihat level minyak dalam tangki secara visual disediakan
gelas duga dan tongkat pengukur ( deep stick ). Setelah oli berkumpul di Sump Tank
lubrication. Oli di pompa dengan tube oil pompa menuju Oil cooler untuk pendinginan
serta penyerapan panas minyak pelumas yang keluar dari bantalan ( Bearing ) turbin
sebelum menuju ke gravity tank, setelah oli memenuhi gravity tank, dengan memanfaatkan
gaya gravitasi oli secara otomatis mengalir melewati Oil Flow Relay ( sensor ) untuk
mendeteksi adanya oli yang mengalir menuju Bearing turbin untuk mulai proses
pelumasan.

Diagram alur Pressure Oil System pada PLTA Lodoyo, Blitar

29
Cara kerja Pressure Oil System
Proses ini bermula dari Sump Tank oil pressure. Sump Tank ini berfungsi sebagai
penampung minyak tekan. Didalam Sump Tank Oil Pressure terjadi dua proses yaitu proses
onloading dan proses unloading. Pada proses unloading minyak tekanan tinggi (high) akan
dipompa oleh pressure pump dari Sump Tank kembali menuju ke sump tank. Sedangkan
onloading minyak yang bertekanan rendah ( low ) akan mengaktifkan Unloader valve yang
di tandai dengan bunyi dan selanjutnya oli dipompa oleh pressure pump menuju ke
Pressure oil tank ( POT ), setelah itu Oil Pressure mengalir dari POT melewati filter yang
berfungsi untuk menyaring gram – gram pada oli. Setelah proses penyaringan, Oil Pressure
akan dialirkan kedalam 5 tujuan untuk di distribusi valve Guide Vane dan Runner Vane.
Tujuan tersebut ialah :
1. Untuk membuka katup Water supply dan katub oil pressure.
2. Untuk mensupplay ke brake yang berfungsi membuka dan mengerem brake.
3. Untuk lock Guide Vane yaitu untuk mengunci Guide Vane.
4. Oli masuk ke Runner Vane untuk menggerakkan Runner Vane.
5. Oli masuk ke Guide Vane untuk menggerakkan Guide Vane.

Selanjuntnya sisa – sisa oli dari proses tersebut akan dialirkan munuju leakage oil tank.
Jika oli sudah mencapai pada level ketinggian tertentu maka secara otomatis pompa
(leakage pump) akan bekerja dan oli akan dialirkan kembali menuju Sump Tank oil
pressure.

36. Jelaskan masalah vibrasi pada PLTA ?


Pengertian vibrasi itu sendiri adalah Gerakan yang dilakukan secara berulang-ulang dari
suatu benda dengan lintasan yang sama dan dengan kecepatan tertentu yang dilakukan pada
waktu tertentu.

Vibrasi pada PLTA umumnya terjadi pada turbin. Vibrasi pada turbin :
• Getaran pada poros

30
Body yang diputar,disitu tentu ada sebuah gaya lintang tertentu,yang arahnya berotasi
sama dengan poros,cenderung untuk membengkokkan poros.

Gambar turbin air


• Getaran pada sudu
Bila sebuah sudu ataura kitan sudu dikenai oleh gaya sesaat, akan terjadi getaran bebas

Gambar sudu turbin air


Penyebab getaran :
1. Penyebab umum
• Pemilihan bahan dan material yang tidak memenuhi standart yang akan
digunakan untuk turbin atau komponennya.
• Cara pemasangan atau penempatan turbin tersebut yang belum tepat sempurna.
• Penyeimbangan yang tidak sesuai.
• Adanya gaya-gaya gangguan.

31
• Perbedaan ukuran-ukuran laluan sudu (terjadi akibat ketidaktelitian saat
pembuatan).
• Adanya benda-benda asing yang ikut dalam aliran fluida, yang dapat
mengakibatkan ketidakseimbangan dalam kerja (putaran) turbin, dll.
3. Penyebab khusus
• Adanya aliran turbulen pada fluida kerja.
• Adanya gaya- gaya lintang tertentu yang mempengaruhi gerak rotasi turbin.
• Akibat putaran yang tidak stabil
• Kecepatan putaran yang tidak sesuai dengan defleksi yang diijinkan dari standart
material yang digunakan.
• Peredam yang digunakan tidak mampu lagi meredam gaya-gaya lintang yang
tidak semestinya.
• Frekuensi sudu yang yang tidak sesuai dengan frekuensi alami sudu.
• Gesekan-gesekan pada sudu dan atau poros yang dapat mengakibatkan
terjadinya getaran.
Efek vibrasi :
• Kerusakan pada komponen-komponen, seperti
– Keropos
– Perubahan bentuk permukaan komponen
– Perubahan bentuk komponen, dll
• Terjadinya polusi suara atau bunyi didaerah sekitar komponen
• Penurunan kecepatan rotasi turbin
• Penurunan effisiensi turbin
• Penurunan kecepatan putar poros generator
• Penurunan daya hasil produksi,dll.
Solusi :
• Memberikan peredam (damp) yangtepat pada komponen yang rawanterhadap
vibrasi.
• Menggunakan material yang tepatdan memiliki batas vibrasi yangcukup besar

37. Jelaskan gangguan oprasi pada PLTA ?


Gangguan pada PLTA secara garis besar dapat dibagi atas 4 kelompok, yaitu :
1. Gangguan pada sirkit listrik generator
Gangguan pada Sirkit Listrik Generator yang menyebabkan tripnya PMT(Pemutus
Tenaga) , pada umumnya disebabkan oleh :
 Gangguan diluar seksi generator tetapi PMT generator ikut trip sebagai akibat
kurang selektifnya relai generator.
 Ada gangguan dalam seksi generator yang disebabkan karena: " Kerusakan
generator atau alat bantu generator, " Binatang yang menimbulkan arus hubung
singkat" Kontak-kontak listrik yang belum sempurna.
 Ada gangguan dalam sistem eksitasi generator, biasanya menyangkut pengatur
tegangan otomatis.
 Ada gangguan pada sistem arus searah khususnya yang diperlukan untuk
mentripkan PMT. Gangguan pada sirkit listrik tersebut di atas berlaku untuk
semua macam Pusat Listrik.

32
2. Gangguan pada mesin penggerak mula
Gangguan Pada Mesin Penggerak Generator (prime mover) merupakan gangguan
yang paling sering terjadi pada semua Pusat Listrik. Hal-hal yang menyebabkan
gangguan mesin penggerak generator secara singkat adalah :
a. Kerusakan pada bagian-bagian yang berputar atau bergeser, seperti bantalan, batang
penggerak, katup-katup (khususnya yang jarang bergerak dan pada waktu diperlukan
malah macet).
b. Kerusakan pada bagian-bagian dimana terdapat pertemuan antara zat-zat yang berbeda
suhunya seperti yang terjadi pada alat-alat pendingin di PLTA.
c. Kebocoran pada perapat dari bagian yang mengandung zat cair atau gas yang
bertekanan tinggi.

3. Gangguan pada instalasi yang berhubungan dengan lingkungan seperti instalasi air
pendingin dan saluran air terbuka pada PLTA.
Gangguan pada instalasi yang berhubungan dengan lingkungan . Pada PLTA sering kali
terjadi air sungai banyak mengandung kotoran, sehingga saringan air masuk tersumbat dan
mengganggu operasi Pusat Listrik yang bersangkutan.

4. Gangguan pada sirkit kontrol


Dalam setiap Pusat listrik selalu terdapat sirkit kontrol yang mengatur baik sirkit listrik
generator, mesin penggerak generator maupun alat-alat bantu. sirkit kontrol dapat berupa
sirkit listrik, sirkit mekanik, sirkit pneumatik ataupun sirkit hidrolik. Dapat pula merupakan
kombinasi dari beberapa macam sirkit kontrol. Seringkali gangguan timbul karena adanya
bagian dari sirkit kontrol yang tidak berfungsi dengan baik.

33
DAFTAR PUSTAKA
https://blackhmad.wordpress.com/2012/06/14/fungsi-sistem-proteksi-2/
https://www.academia.edu/5681744/JURNAL_1_SISTEM_PROTEKSI_PEMBANGKIT
http://godamaiku.blogspot.co.id/2013/01/pembangkit-listrik-tenaga-air.html
http://m.id.anesselectric.com/news/what-is-a-control-panel-what-are-the-compone-4827575.html
https://www.scribd.com/doc/153692433/FUNGSI-Switchgear
https://ada7cerita.wordpress.com/2016/05/09/fungsi-transformator-dan-cara-kerjanya/
https://industri3601.wordpress.com/transformator-dan-sistem-distribusi-daya/
https://www.scribd.com/doc/131455326/3-Pemeliharaan-PLTA
https://www.scribd.com/document/318054980/Laporan-Magang-PT-Pembangkit-Jawa-Bali-
Unit-Pembangkit-Brantas-PLTA-Lodoyo-Blitar
https://www.scribd.com/archive/plans?doc=35704881&metadata=%7B%22context%22%3A%2
2archive%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C%22action%22%3Afalse%2C%22platfor
m%22%3A%22web%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%7D
http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2008/12/studi-peralatan-pembangkit-dan.html
https://www.scribd.com/doc/35704279/Pengaruh-Vibrasi-Pada-Kineja-Turbin
http://electrical-zone.blogspot.co.id/2013/03/governor.html
http://rakhman.net/electrical-id/prinsip-kerja-sistem-eksitasi-generator/
https://syofuan.wordpress.com/2013/01/31/pusat-pembangkitan-tenaga-listrik/
https://id.scribd.com/doc/44026016/laporan-pragata-2

34

Anda mungkin juga menyukai