Panduan Aplikasi Promodel PDF
Panduan Aplikasi Promodel PDF
Panduan Aplikasi Promodel PDF
STAT::FIT
Dalam ProModel 7.5 disediakan suatu fasilitas yang disebut dengan Stat::Fit. Stat::Fit
adalah suatu aplikasi statistik yang digunakan untuk menentukan model statistik yang akan
digunakan sebagai input simulasi menggunakan ProModel . Stat::fit memberikan kemudahan,
kecepatan dan keakuratan dalam pengolahan data yang dimiliki . Stat::Fit digunakan untuk
menguji distribusi suatu data dan pembangkitan bilangan random sesuai dengan distribusi
yang diinginkan pemodel.
Langkah-langkah penggunaan Stat::fit :
1. Jika data sudah tersedia dan ingin diketahui distribusi data tersebut :
a. Buka program ProModel , kemudian pilih pada toolbox ProModel : Tools Stat::Fit
c. Masukkan data yang akan dicari distribusinya baik secara langsung maupun melalui
Notepad atau Microsoft Excel
d. Untuk menentukan distribusi data yang kita miliki maka kita dapat menggunakan
perintah Auto::Fit , atau dengan memilih menu : Fit - Auto::Fit. Hasilnya dapat kita
lihat seperti gambar di bawah ini :
Semakin tinggi rangking, maka distribusi tersebut semakin baik dalam mewakili data
yang kita miliki.
2. Jika data belum tersedia dan diinginkan data dengan distribusi tertentu, maka langkah -
langkahnya adalah :
a. Buka program ProModel , kemudian pilih pada toolbox ProModel : Tools Stat::Fit
d. Tentukan distribusi data yang diinginkan kemudian tentukan parameter estimasi dan
banyaknya data yang diinginkan, misal berdistribusi normal dengan rata -rata 0.6 dan
standart deviasi 1.7 banyaknya data 20.
b. Descriptive Statistics
Deskriptive Statistic adalah parameter dari suatu data yang meliputi banyaknya
jumlah data, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata -rata dan lain-lain. Untuk
menampilkan pilih menu Statistic – Descriptive
Parameter estimasi
Penentuan parameter estimasi adalah setelah memilih jenis distribusi probabilitas.
Langkah pertama dalam penentuan parameter estimasi adalah menghitung rataan dan
variance dari data. Selanjutnya konversi parameter rataan dan variansi sesuai dengan
parameter distribusi, seperti pada tabel berikut :
Menu dalam ProModel
Menu File ProModel
Secara umum menu file digunakan untuk manajemen file, penggabungan model, dan model
packaging. Beberapa menu file terdiri dari :
New : Digunakan untuk menutup model yang sedang aktif dan
membangun model baru.
Open : Digunakan untuk membuka model yang sudah ada dan menghilangkan data
dari model sebelumnya.
Merge : Perintah untuk menggabungkan model atau submodel ke model yang telah
ada.
View Text : Perintah untuk melihat listing program dari model yang ada
Print Text : Perintah untuk mencetak listing program dari model yang ada.
Print Layout : Perintah untuk mencetak model yang ada di layout pada kertas.
Create Model Package : Digunakan untuk menyalin model yang sedang aktif di layout
beserta file-file pendukungya pada direktori tertentu atau disket
atau CD sebagai <model name>.PKG
Install Model Package : Digunakan untuk menyalin model dalam extensi *.PKG ke direktori
tujuan yang diinginkan
Secara umum menu edit ini digunakan untuk meng -edit model yang sedang dibuat. Baik itu
menghapus, insert, append, move.
Menu build digunakan untuk membangun model simulasi. Dimana pada menu Build ini
terdapat empat komponen utama untuk membuat suatu model simulasi dengan menggunakan
ProModel , yaitu :
1. Location (lokasi), merupakan suatu tempat dalam sistem yang tidak bergerak dimana
entity akan menjalani proses, sebagai tempat penyimpanan atau tempat aktivitas
lainnya. Di dalam lokasi juga terdapat pilihan -pilihan untuk mengatur lokasi tersebut.
Dalam model yang dibuat, locations dapat berupa mesin –mesin atau stasiun-stasiun
kerja.
Menu option terdiri dari pilihan -pilihan yang memungkinkan anda mengatur keadaan
dimana model dibuat. Menu option terdiri dari :
Models : menunjukkan direktori dimana model disimpan
Graphics Library : menunjukkan direktori dimana graphic library disimpan
Output Result : menunjukkan direktori dimana output report disimpan
Autosave : menunjukkan direktori dimana model autosave disimpan
Show shortcut panel : apabila diberi tanda cheklist maka akan tampil shortcut pada
Startup.
Long build : apabila diberi tanda checkl ist maka akan tampil menu build
yang panjang dimana menu atributes, variables, array, dan lain-
lain akan langsung tampil ketika menu build dipilih .
Confirm Record Deletion : apabila diberi tanda checklist maka akan tampil
konfirmasi ketika dilakukan penghapusan terhadap
input.
Recalculate path leght when adjusted : apabila diberi tanda checklist maka akan
dilakukan perhitungan panjang lintasan kerja
(path network) ketika dilakukan perubahan
terhadap lintasan kerja.
Time Between Autosaves : jumlah waktu yang dimasukkan menentukan
waktu antar autosave dilakukan.
11. Menu Window ProModel
Menu window digunakan untuk mengatur tampilan window pada layar monitor.
Menu window terdiri dari :
Tile : perintah untuk menampilkan seluruh window yang ada pada layar
monitor
Cascade : perintah untuk menampilkan salah satu window saja pada layar
monitor dengan window yang berada di bawah window yang aktif.
Arrange icons : perintah untuk mengatur seluruh icon dari aplikasi secara rapi pada
bagian bawah dari layar.
Gambar
tersebut
5. Failed Arrivals
Entity name : Nama entitas.
Location Name : Nama lokasi.
Total Failed : Jumlah entitas yang gagal tiba.
6. Entity Activity
Name : Nama entitas.
Total Exits : Jumlah entitas yang keluar dari sistem.
Current Qty in System : Jumlah entitas yang tersisa di sitem saat simulasi
berakhir.
Avg time In System : Rata-rata total waktu yang dihabiskan entitas saat di
sistem.
Avg time In Transit : Rata-rata waktu yang dihabiskan entitas saat
perjalanan ke lokasi lain.
Avg time in move logic : Rata-rata waktu entitas di dalam move logic.
Avg time Wait For Res. : Rata-rata waktu entitas menunggu resource.
Avg time In Operation : Rata-rata waktu entitas dioperasikan.
Avg time Blocked : Rata-rata waktu entitas menunggu tujuannya bebas.
7. Entity States
Name : Nama entitas.
% in move logic : Persentase waktu entitas di dalam move logic.
% Wait For Res. : Persentase waktu entitas menunggu resource.
% Operation : Persentase waktu entitas dioperasikan.
% Blocked : Persentase waktu entitas menunggu tujuannya bebas.
Membuat Conveyor.
Untuk menciptakan conveyor langkah-langkahnya adalah
1. Pilih icon conveyor dari Location Graphics Window.
2. Klik kiri pada lay out dimana conveyor akan ditempatkan.
3. Lalu gerakkan mouse untuk membuat bentuk conveyor.
4. Akhiri dengan klik kanan.
Conveyor Option.
Memungkinkan kita untuk merubah spesifikasi dari conveyor seperti:
•Panjang
•Pengarahan dari pengangkutan entitas, di accumulate atau tidak
•Kecepatan conveyor.
Merubah Panjang Conveyor
1. Double klik pada conveyor
2. Pilih option
3. Masukkan panjangnya.
4. Klik OK.
Membuat panjang conveyor tidak berubah ketika lay outnya diubah.
Yaitu dengan cara klik Tools kemudian uncheck pada Recalculate path lengths when adjusted
option.
Kapasitas Conveyor.
Kapasitas dari conveyor dapat ditentukan sendiri. Bahkan dapat dipilih tak terbatas. Namun
pada kenyataannya, entitas yang ada dalam conveyor terbatas pada panjang conveyor itu
sendiri dibagi dengan panjang entitas yang masuk. Jika didalam conveyor masih penuh, maka
entitas berikutnya tidak akan masuk sebelum ada ruang kosong didalam conveyor tersebut
meskipun sudah kita tentukan kapasitas dari conveyor adalah tidak terbatas.
SPLITTER DAN BUFFER
Splitter dapat didefinisikan sebagai suatu proses untuk memperbanyak entitas yang
datang maupun memecah entitas menjadi lebih dari satu entitas (memotong). Di dalam
Promodel, proses splitter (jumlah yang dihasilkan setelah memperbanyak/memotong entitas)
nantinya didefinisikan pada bagian Processing di bagian Rule (Quantity).
Sedangkan Buffer adalah lokasi penampungan sementara entitas agar tidak terjadi
penumpukan/bottleneck pada stasiun kerja yang dituju. Buffer biasanya ditambahkan setelah
adanya proses splitter.
Assembly
Proses assembly didefinisikan sebagai proses penggabungan antara 2 entitas atau lebih
sehingga menghasilkan entitas baru ( berupa produk akhir atau produk yang dikehendaki).
Assembly disebut juga dengan perubahan identitas/karakteristik dari sebuah design
entity_type ke entitas berikutnya. Entitas dirakit dengan entitas yang lain sehingga masing-
masing entitas kehilangan identitasnya dan berubah menjadi entitas yang baru. Dalam hal ini
kita menggunakan JOIN untuk mensimulasikan komponen yang dirakit dan berubah menjadi
sebuah komponen utama / pokok. Dengan kata lain entitas harus di Route ke lokasi assembly
dengan menggunakan aturan (rule) JOIN. Misalnya pada assembly bagian part bingkai kayu
yang dirakit dengan kaca sehingga menghasilkan entitas baru yang disebut dengan cermin
yang berbingkai kayu.
Cara mendefinisikan Assembly Process :
1. Memilih perintah Processing dari menu Build
Statement lain yang tersedia di Software ProModel yang secara umum mempunyai
kesamaan dengan JOIN adalah GROUP, COMBINE, LOAD, dan ACCUM (yang
biasa digunakan untuk memodelkan proses Batch Temporary).
Pada kasus ini, setelah kedua entitas tersebut digabung, maka hasil dari penggabungan
tersebut akan memproses nilai attribute dari entitas yang digabung tersebut
Interpretasi Output
Untuk melihat hasil output dari Basic Shop Floor yang telah anda dikerjakan adalah,
lihat pada menu bar pilih output, lalu view statistics, maka akan tampil seperti gambar di
bawah ini :
8. Locations
Name : Nama-nama lokasi.
Scheduled time : Jumlah waktu yang telah di jadwalkan, tidak termasuk off-
shift dan jadwal downtimes.
Capacity : Kapasitas dari lokasi yang anda tentukan di awal.
Total Entries : Jumlah entitas yang masuk lokasi, tidak termasuk entitas yang
tiba untuk di gabung atau di isi.
Avg. time per entry : Rata-rata waktu yang dihabiskan oleh entitas di lokasi.
Avg. Contents : Jumlah rata-rata entitas di lokasi.
Maximum Contents : Jumlah maksimum entitas di lokasi.
Current Contents : Jumlah sisa entitas di lokasi saat simulasi berakhir.
% Utility : Persentase waktu, saat lokasi memproses entitas.
Report lokasi
9. Location State Multi
Name : Nama lokasi.
Scheduled time : Jumlah waktu yang telah di jadwalkan, tidak termasuk off-
shift dan jadwal downtimes.
% Empty : Persentase waktu, saat entitas kosong di lokasi.
% Partially Occupied : Persentase waktu, saat di lokasi ada entitas tapi tidak penuh.
% Full : Persentase waktu, saat entitas di lokasi penuh.
% Down : Persentase waktu, saat entitas di lokasi down, off-shift, atau
istirahat.
Gambar 2.8 Report Location State Multi
10. Location State Single/ Tank
Name : Nama lokasi.
Scheduled time : Jumlah waktu yang telah di jadwalkan, tidak termasuk off-
shift dan jadwal downtimes.
% Operation : Persentase waktu, saat entitas di lokasi sedang di operasikan.
% Setup : Persentase waktu, untuk melakukan setup.
% Idle : Persentase waktu, saat tidak ada entitas dilokasi.
% Waiting : Persentase waktu, saat lokasi menunggu resources atau
entitas.
% Blocked : Persentase waktu, saat entitis menunggu tujuannya kosong.
% Down : Persentase waktu, saat lokasi down.
Statement
selection list
tombol Build
logic window
4.3 RESOURCE
Untuk menampilkan dialog box resources pilih menu buildresources
PATH NETWORK
Path network merupakan jalur lintasan resource dan entitas antar location. Path
digunakan apabila didalam resource di dalam model bersifat dinamis. Suatu model dapat
terdiri dari beberapa path network. Entitas dan resource memungkinkan untuk bersama-sama
berpindah ke lokasi tujuan secara bersama-sama. Pergerakan di sepanjang path network
didefinisikan dalam satuan waktu atau dalam kecepatan dan jarak (speed and distance).
Path network terdiri dari node-node yang terhubung oleh path segment. Satu node dapat
mempunyai path segmen lebih dari satu dan membentuk suatu percabangan. Ketika
sebuah node mempunyai percabangan path segmen, resource akan memilih rute
terpendek untuk menuju lokasi tujuannya. Path dapat bersifat unidirectional atau
bidirectional. Untuk menghubungkan antara resource dengan location maka harus
didefinisikan interface dari node ke location.
Untuk membuat path network pilih menu build path network. Path network dapat
ditampilkan atau dihilangkan ketika simulasi berjalan dengan mengubah setingan pada
menu option.
DOWNTIMES
Deskripsi
Downtimes disebabkan karena suatu lokasi atau sumber daya (resource) tidak
beroperasi sehingga menjadi tidak berfungsi walau sebenarnya bisa digunakan. Downtimes
dapat dijadwalkan seperti saat shift, istirahat atau jadwal set-up mesin ; downtimes juga bisa
tidak terjadwal misalnya ketika ada kerusakan mesin.
Downtimes terjadi pada 2 elemen, yaitu downtimes lokasi dan downtimes resource.
a. Downtimes lokasi (Location downtimes)
- Location Clock Downtime
Digunakan untuk menjadwalkan downtimes pada lokasi berdasarkan waktu yang
berlalu selama simulasi berjalan.
Prompt :
Frequency Waktu selama downtimes terjadi.
First Time Waktu pertama kali downtimes terjadi.
Priority Prioritas terjadinya downtime.
Scheduled Menentukan apakah downtimes akan ditetapkan sebagai
penjadwalan atau downtime (YES / NO).
Logic Beberapa pernyataan downtime yang akan diproses saat
downtime terjadi.
Disable Menentukan apakah downtime tidak berjalan pada sementara
waktu tanpa perlu menghapusnya (YES / NO).
2. Resources States
Name : Nama resources.
Scheduled time : Jumlah waktu yang telah di jadwalkan, tidak termasuk
off-shift dan jadwal downtimes.
% In Use : Persentase waktu, saat operator di gunakan.
% Travel to Use : Persentase waktu, saat operator di gunakan dalam
perjalanan.
% Travel to Park : Persentase waktu, saat operator di posisi Home.
% Idle : Persentase waktu, saat operator bebas tapi tidak
dipergunakan.
% Down : Persentase waktu, saat operator tidak dipergunakan.
3. Node entries
Path name : Nama jalur.
Node Name : Nama node.
Total entries : Jumlah masukan.
Blocked entries :Jumlah entries yang ditahan.
b. Variable
Deskripsi
Variable merupakan karakteristik yang terdapat pada suatu system. Dalam Promodel
ada 2 jenis variable, yaitu;
1. Global Variable, adalah penanganan variabel yang didefinisikan oleh perubahan
nilai numeric pada model selama simulasi dijalankan.
2. Local Variable, adalah penanganan variabel yang terdapat hanya didalam logic
yang didefinisikan oleh pemodel dan tidak didefinisikan pada dialog box
variabel.
Global Variabel
Bagian-bagian pada modul variable (Global variable) ;
Prompt
Icon : Pada icon akan menjadi “Yes” jika variable ditampilkan dilayout dan
“No” jika sebaliknya. Caranya dengan langsung mengklik pada
layout.
ID : ID digunakan untuk memberi nama variabelnya.
Type : Type variable ada 2, yaitu;
1. Integer, maka outputnya secara otomatis akan di roundup.
Contohnya untuk produk dengan satuan unit.
2. Real, maka outputnya akan sesuai dengan keadaan real/tanpa
roundup. Contohnya untuk satuan waktu dan costing.
Initial Value : Initial value variable digunakan untuk menandai pada awal simulasi.
Pada default akan bernilai 0 tapi dapat diubah pada edit table dengan
nilai sesuai keinginan pemodel.
Stat : ProModel mengumpulkan statistic untuk tiap-tiap variabel dalam 3
level yaitu; None, Basic, Time Series.
• None, tidak ada pengumpulan statistic pada variable selama
simulasi berjalan.
• Basic, mengumpulkan basic statistic seperti; Total change, average
value, dan current value.
• Time Series, mengumpulkan semua basic statistic dan nilai historis
berdasarkan pada waktu atau observasi.
• Time-weighted, mengumpulkan informasi dalam presentasesari
waktu variable yang memiiki nilai spesifik.
• Observation-base, mengumpulkan informasi dalam jumlah dari
waktu variable yang dirubah ke nilai spesifik.
Note : untuk mencantumkan note yang menggambarkan tentang
variabelnya.
Elemen yang digunakan
- Variabel (global)
Contoh pengerjaan
Variable yang akan di definisikan secara global di model;
• vReject
- Jumlah barang yang reject.
• vTotal_Finished
- Jumlah produk yang dibuat.
• vWIP
- Jumlah bahan setengah jadi.
Langkah pengerjaannya;
Local Variable
Fungsi local variable seperti yang telah didefinisikan oleh temporary attributes dalam
specific logic section yang hilang ketika logic section selesai dieksekusi.
Elemen yang digunakan
- process
- operation
- logic building
Contoh pengerjaan
Increment (INC)
Deskripsi
Increments sebuah variable, elemen acak atau attribute dinilai dari ekspresi numerik
yang spesifik. Increments digunakan untuk menjumlahkan variable secara kumulatif
(menghitung total part variable).
Elemen yang digunakan
- Process
- Logic builder/ Move logic
- INC
Contoh pengerjaan
Gambar 4.5 dialog box routing
Decrement (DEC)
Deskripsi
Decrements sebuah variable, elemen acak atau attribute dinilai dari ekspresi numerik
yang spesifik. Untuk decrement sebuah variable, attribute, atau array element ketika
entitas yang didefinisikan keluar dari lokasi, gunakan DEC dalam move logic.
Decrements digunakan untuk mengurangi jumlah variable secara kumulatif.
Elemen yang digunakan
- Process
- Logic builder/ Move logic
- DEC
Contoh pengerjaan
Icon : symbol yang kita gunakan untuk lokasi yang akan kita buat
Name : Nama dari lokasi yang kita buat
Cap : Kapasitas maksimal dari lokasi yang kita buat.
Units : jumlah jenis unit pada lokasi ini.
DTs : Down time, atau waktu yang dibutuhkan untuk menghentikan segala
operasi dikarenakan suatu hal (misal perawatan mesin produksi)
Stats : menunjukkan variable statistic yang akan digunakan. Baik berupa itu
berupa basic statistic ataupun tidak menggunakan variable statistic
sama sekali.
Rules : mendefinisikan pengambilan keputusan tentang bagaimana proses
yang terjadi pada lokasi tersebut.
Icon : gambar atau symbol yang kita ingin tampilkan sebagai penanda
entitas
Name : Nama dari entitas tersebut
Speed : kecepatan dari entitas
Stats : menunjukkan variable statistic yang akan digunakan. Baik berupa
itu berupa basic statistic ataupun tidak menggunakan variable
statistic sama sekali.
Icon : gambar atau symbol yang kita ingin tampilkan sebagai penanda
resource
Name : Nama dari resource tersebut
Units : Jumlah unit yang ditangani resource tersebut.
DTs : Down time, atau waktu yang dibutuhkan untuk menghentikan
segala operasi dikarenakan suatu hal (missal : perawatan mesin
produksi)
Stats : menunjukkan variable statistic yang akan digunakan. Baik itu
berupa basic statistic ataupun tidak menggunakan variable statistic
sama sekali.
Specs : mendefinisikan karakteristik operasi masing – masing resource
pada suatu system.
Search : mendefinisikan pilihan penugasan yang akan dikerjakan.
Logic : menentukan logic dari resource yang akan diproses oleh resource
tersebut.
PTs : menentukan posisi resource saat resource memasuki node masing –
masing.
Penyelesaian Kasus:
Arrival Cycle diberi nama Bank_Arrival pada Arrival Cycle Edit Tabel.
Kemudian kita meng-klik pada tabel untuk membuka Edit Tabel dan mengisikan data
siklus. Pada contoh ini, prosentase dari jumlah konsumen yang datang tidak dikumulatifkan,
tetapi waktu kedatangannya harus kumulatif. Oleh karena itu, pengisian Tabelnya adalah
sebagai berikut :
10 % kedatangan customer pada 1,5 jam pertama
15 % kedatangan customer antara jam ke 1,5 sampai jam ke 2,5. dst.
2. Pilih Lokasi. Klik pada lokasi untuk menampilkan dialog Select lokasi (seperti gambar
dibawah ini). Klik pada lokasi dan gunakan tombol untuk memilih/menghapusnya dari
list Shift Locations. Double klik juga bisa digunakan untuk memilih/menghapus. Klik
OK.
Gambar 5.9 Tampilan untuk memilih lokasi yang dikenai shift
3. Pilih Resource. Klik pada resource untuk menampilkan dialog Select resource (seperti
gambar dibawah ini). Klik pada resource dan gunakan tombol untuk
memilih/menghapusnya dari list Shift Resource . Double klik juga bisa digunakan
untuk memilih/menghapus. Klik OK.
4. Units. Masukkan unit tertentu dari resource yang dipilih diatas. Pemodel bisa menandai
1, beberapa atau semua unit resource pada satu shift. Dapat juga menggunakan macro
untuk jumlah unit tertentu. Jika dikosongkan, Promodel akan memasukkan nilai
defaultnya, yaitu semua unit pada shift.
5. Memilih File Shift- Klik pada tombol Shift File untuk menampilkan dialog Select Shift
File (seperti gambar berikut). Klik tombol Add untuk menampilkan dialog Open File
dan memilih file shift yang ingin digunakan dalam model.
Gambar 5.11 Memilih file dari shift editor yang ingin digunakan
6. Definisikan waktu mulai- Masukkan waktu mulai untuk masing-masing file shift yang
terpilih. Unit waktu akan diinterpretasikan sesuai dengan General Information. Dapat
juga menggunakan macro untuk menentukan waktu mulai. Jika waktu mulai dikosongi,
shift akan mulai jalan pada awal simulasi.
7. Definisikan Prioritas – Klik pada tombol prioritas, untuk menentukan prioritas adanya
break atau berhentinya shift. Dapat juga menggunakan macro untuk menentukan
prioritas.
Jenis Prioritas
1. Priority for Ending Shift
Prioritas untuk mulai mengakhiri shift secara rutin
2. Off Shift Priority
Prioritas pada location/resource untuk tetap berhenti dari shift kerja
3. Priority for Starting Break
Prioritas untuk mulai beristirahat
4. Break Priority
Prioritas untuk tetap istirahat selama waktu istirahat
Pilih tipe objek yang diinginkan, terdiri atas locations, resources and entities.
a. Locations
Isikan biaya sesuai nilai yang diinginkan pada kolom Operation Rate.
Operation Rate : merupakan biaya proses dari setiap entitas yang ada di dalam
model.
Per : adalah tingkat satuan waktu dari biaya yang harus
dikeluarkan. Biaya dapat ditentukan dalam satuan detik,
menit, jam dan hari.
b. Resouces
Entities Total Cost = Kumulatif dari biaya entitas, atau jumlah biaya yang didatangkan
dari semua location ketika entitas tersebut melaluinya + jumlah total dari
keseluruhan biaya yang disebabkan karena terdapat resource + initial cost +
any IncEntCost
Pada perhitungan di atas, dapat didefinisikan nilai (per hari, jam, menit, dan
detik) mengkorvesikan ke waktu default time units yang dapat diatur pada
dialog General Information.
6.6 Interpretasi Output
1. Location Costing
Name : Nama-nama lokasi.
Operation cost dollars : Biaya operasi dalam satuan mata uang dollar.
% Operation cost : Persentase biaya operasi.
Resource cost dollars : Biaya operator dalam satuan mata uang dollar.
% Resource cost : Persentase biaya operator.
Total cost dollars : Jumlah biaya seluruhnya.
% Total cost : Persentase biaya keseluruhan.
2. Resource Costing
Name : Nama resources.
Units : Jumlah operator.
Non use cost dollars : Biaya operator saat tidak digunakan.
% Non use cost : Persentase biaya operator saat tidak digunakan.
Usage cost dollars : Biaya operator saat digunakan.
% Usage cost : Persentase biaya operator saat digunakan.
Total cost dollars : Total biaya dalam dollar.
% Total cost : Persentase total biaya dalam dollar.
3. Entity Costing
Name : Nama entitas
Explicit Exits : Jumlah entitis yang keluar.
Total cost dollars : Jumlah biaya keseluruhan untuk entitis.
% Total cost : Persentase Jumlah biaya keseluruhan untuk entitis.
2. Validasi Output
Cara yang paling mudah untuk melakukan validasi ini adalah dengan pendekatan visual.
Beberapa orang ahli mengamati dan membandingkan antara output model terhadap sistem
riil. Metode lain yang sering digunakan adalah dengan pendekatan statisik.
Teknik Validasi
Untuk melakukan validasi model apakah sesuai dengan sistem nyatanya dapat dilakukan
dengan :
Keseragaman Data Hasil Simulasi
Uji keseragaman data digunakan untuk menentukan bahwa data setiap data simulasi
memiliki deviasi yang normal atau tidak terlalu berbeda dari nilai rata-ratanya. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui bahwa perilaku model sistem berada pada kondisi yang
relatif tidak begitu memiliki fluktuasi. Bila perilaku model sangat fluktuatif, maka akan sulit
bagi peneliti untuk menarik konklusi akan perilaku model sistem yang diamati. Rumus yang
digunakan untuk penentuan batas kontrol :
Setelah diketahui sebaran dan hasil simulasi, maka dapat ditentukan interval
kepercayaan untuk output hasil simulasi. Hal itu ditunjukkan oleh persamaan :
Y ± (t1−α .( N −1) s ) = 1 − α , dimana
2 N
Y = Nilai Rata – Rata Parameter dari R kali Replikasi
s = Nilai Standar Deviasi dari sampel nilai Parameter dari N kali replikasi
1-α = Uinterval Konvidensi (95%)
t1−α .( N −1) = Nilai fungsi dari distribusi student t dengan tingkat signifikansi α dan derajat
2
bebas N – 1. Kita gunakan pendekatan Distribusi Studen t jika yang diambil adalah
kumpulan sampel sehingga variansi populasi tidak diketahui. (jika variansi populasi tidak
diketahui digunakan pendekatan distribusi student t..)
Uji kesamaan ini dimaksudkan untuk mengetahui perbandingan performansi antara sistem riil
dengan model simulasi yang diterjemahkan dalam nilai jumlah rata-rata output dari dua
populasi tersebut. Jika dalam uji didapat hasil bahwa kedua nilai rata-rata tidak berbeda
secara signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa model memiliki validitas yang cukup untuk
parameter output rata – rata..
Karena yang akan diuji adalah kesamaan dua populasi, maka uji yang akan dilakukan
adalah uji dua sisi.. dengan :
H0 : μ1 = μ2
: Rata-rata output sistem riil = rata-rata output model Simulasi
H1 : μ1 ≠ μ2
: Rata-rata output sistem riil ≠ Rata-rata output model Simulasi
Untuk mencari t hitung digunakan rumus sebagai berikut :
Rumus t hitung :
N
1
X =
N
∑X
1=1
i
Xm −Xr
th = 0.5
S m2 Sm
+ r
N −1 N −1
∑(X i − X )2
S2 = i =1
N −1
∑ (x
i =1
ij − X j )2
s2 j = ,
( R − 1)
Dengan demikian F hitung berada dalam daerah penerimaan sebagaimana terlihat dalam
gambar dibawah ini :
2.1
f - Hitung
0
Daerah Penolakan Daerah Penolakan
Ei
0I = frekuensi observasi (hasil simulasi) dan
EI = frekuensi teoritis atau sistem riil dengan derajat bebas = n-1
χ2 merupakan ukuran perbedaan antara frekuensi observasi dengan frekuensi teoritis.
Apabila tidak ada perbedaan antar frekuensi observasi dengan frekuensi teoritis, maka χ2
akan semakin besar pula.
Contoh :
Hasil simulasi ( OI ) dan riil produksi yang ( EI ) selama 7 bulan produksi suatu
industri adalah sebagai berikut :
Xi 1 2 3 4 5 6 7
Oi 120 125 115 130 110 115 125
Ei 120 120 120 120 120 120 120
langkah-langkah :
1) Menentukan hipotesis :
H0 : probabilitas semua kejadian sama ( hasil simulasi sesuai dengan sistem nyata ),
H1 : hasil simulasi tidak sesuai dengan hasil riil produksi.
2) Taraf nyata ( α ) = 0,05
3) Statistik uji :
(Oi − Ei )2
χ =∑
2
Ei
Dengan derajat bebas = 7 - 1 = 6
4) Daerah penolakan dengan α = 0,05 menjadi :
χ 2 > χ 2 (0,05;6 ) = 12,592 ( dari tabel chi kuadrat )
Hitungan :
χ 2
=
(120 − 120 )
2
+
(125 − 120 )
2
+ ... +
(125 − 120 )
= 2,500
2
Gambar
5.24
Tampila
n Simulation Options
2. Jalankan model. Lalu akan tampil dialog box seperti berikut ini :